#kisah nabi saw
Explore tagged Tumblr posts
Video
youtube
Rabiah bin Nashr Raja Yaman dan Kisah Syiq dan Sathih Si Dukun
#youtube#sirah nabawiyah pdf#sirah nabawiyah singkat#sirah nabawiyah ebook#kumpulan cerita sirah nabawiyah#sirah nabawiyah rumaysho#nama lengkap nabi muhammad sampai nabi adam#nabi muhammad lahir pada tanggal 12 rabiul awwal tahun gajah bertepatan dengan tanggal#cerita nabi muhammad saw singkat#kisah nabi muhammad lengkap#ringkasan sejarah nabi muhammad pdf#kisah nabi muhammad saw dari lahir sampai wafat lengkap pdf#silsilah nabi muhammad ke bawah#silsilah nabi muhammad sampai nabi adam#silsilah nabi muhammad saw lengkap#silsilah nabi muhammad dari ibu#silsilah nabi adam dan hawa#cerita islami nabi#cerita islami penuh hikmah#cerita islami pendek#cerita islami tentang kebaikan#cerita islami untuk anak#cerita nabi untuk anak#kisah nabi yang menarik#cerita nabi sulaiman#kisah nabi singkat#kisah para nabi dan rasul#cerita anak islami tentang akhlak#dongeng islami tentang nabi#dongeng anak islami tentang kejujuran
0 notes
Text
Gabriel.
#jibril#gabriel#malaikat#malaikat jibril#izrail#muslim#islam#rasulullah#muslimah#nabi muhammad#nabi isa#nabi muhammad saw#al quran#quran#la ilaha illa allah#allah#sejarah islam#kisah islami#islampost#islamic#agama islam#tuhan#hadist#islamdaily#allahuakbar#kebenaran#kutipan#hijrah#mualaf#dakwah
0 notes
Text
Sudah terpikir untuk angkat kaki belum dari tempat persembunyianmu? Apakah kamu masih nyaman bergelung memeluk kaki, enggan menyalakan lampu dan membiarkan gelap merengkuhmu siang dan malam? Manusia-manusia baik memanggilmu untuk menikmati cahaya, tidakkah kamu gubris mereka?
Anak baik, sampai kapan mau seperti ini terus? Tidakkah kamu rindu dengan masa dimana antusias membuncah dalam diri, dan ia sukses menjadi mesin penggerak?
Tidakkah ingin kembali menikmati waktu dimana kamu berpindah dari satu tempat ke tempat lain, bertemu ragam manusia dengan berbagai ekspresi mereka? Mencipta senyum dari pertemuan yang kita datangi. Sudikah kamu memilih menghancurkan dirimu perlahan demi perlahan di dalam guamu sendiri?
Anak baik, dimana Allah? Dimana Allah dalam hatimu? Dimana Allah dalam bathinmu? Dimana Allah? Apakah NamaNya masih bertahta hingga membuat kau ketakutan jika mulai berani-berani merambah yang salah?
Apakah NamaNya masih bertahta sehingga semilir bahagia memenuhi hatimu tersebab ingat bahwa RahmatNya mengalahkan murkaNya? Apakah NamaNya masih bertahta, sehingga membuat kita leluasa mengerdilkan masalah tersebab ada Allah Yang Maha Besar senantiasa mendekap kita?
Anak baik, pekat sekali aroma kebusukan disini. Dalam relung nurani yang mulai terdominasi noktah hitam dosa, kurasakan keberadaanku semakin terhimpit. Tak terpikirkan kah untukmu mulai bersih-bersih? Mulai mengenyahkan sampah-sampah yang kau timbun lewat ibu jarimu, lalu dari matamu, juga dari telingamu, dan sampai mengalir di saraf ingatanmu. Apakah memang tak boleh lagi aku yang mengisi relung ini?
Anak baik, nafasku sudah mulai patah-patah. Tapi yakinku padamu senantiasa terbuncah. Kalaulah kamu berpikir keadaan telah membuat jiwamu goyah, sehingga membuatmu memilih menjalani hidup bak orang yang kalah. Yakinlah bahwa selalu ada aku yang setia menemanimu untuk kembali mengejar Jannah.
Kamu belum kalah anak baik. Aliran nafas masih penuhi rongga dadamu. Maka ampunanNya masih akan terus terkucur untukmu. Maka kesempatan untuk memperbaiki hidup masih terbuka selalu.
Anak Baik, senang rasanya kita bisa kembali bicara. Meski banyak hal yang menjadi penghalang diantara kita, aku akan selalu temukan cara untuk bisa bersuara dan meyakinkanmu bahwa semuanya masih akan baik-baik saja.
Hari ini, ketika jutaan manusia bershalawat mengingat momen Maulid Nabi Muhammad SAW, dan kisah Salman Al Farisi yang kita simak di waktu menjelang siang. Membuat kita kembali berpikir panjang, bahwa perjumpaan dengan Baginda Nabi SAW adalah sebuah perjumpaan yang harus dibayar dengan harga mahal. Kita ingin berjumpa dengan beliau, di Telaga Kautsar dan FirdausNya kan, Anak Baik?
Bicara sendiri buat diri sendiri, di usia seperti ini melalui kanal biru ini masih jadi andalan ternyata. Lama uninstall tumblr, aku sangat rindu dengan vibes positif yang orang-orang tularkan di beranda! 😭
32 notes
·
View notes
Text
Salah satu bagian terfavorit di Sirah Nabawiyyah-nya Syaikh Mubarak Fury adalah gambaran real mengenai Baginda Nabi Muhammad SAW; mulai dari bentuk rambutnya, alisnya yang tersambung, pipinya yang bagai delima, senyumannya, hingga cara jalan beliau yang kata para sahabatnya "seakan bumi dilipat untuk beliau"
Allahumma sholli ala Muhammad
Kalau kamu, apa kisah atau hal favorit yang kamu maknai dari hidup beliau?
Semoga suatu saat kita bisa duduk bersama saling bertukar hal-hal favorit itu ya
Mungkin sambil melantunkan syair puji-pujian untuk beliau
Allahumma sholli ala Muhammad
95 notes
·
View notes
Text
A must watch for murobbi. Nyalakan lagi semangat membina kita! Some notes for me:
Dr. Said Hawa pernah berpesan, ada 3 jenis alasan pentingnya pembinaan dan kaderisasi:
1. Adanya nufuzun jadidatun qodimatun. Ada jiwa-jiwa yang baru lahir dan baru mengenal Islam. Jiwa ini banyak dan butuh sentuhan pembinaan yang khusus.
2. Adanya nufuzun zahibatun. Jiwa yang sdh pergi meninggalkan kita secara sunnatullah (wafat). Ulama para asatidz, para jiwa yang handal itu pergi meninggalkan kita. Masalah ini yang dihadapi Nabi Yaqub as. Maka, ia bertanya kepada anaknya, "Apa yg kalian sembah setelah sepeninggalku nanti", "Siapa yg akan memikul estafet dakwah ini?
Allah swt pun sudah mengingatkan dam QS. An nisa ayat 9. Jika kita tidak mewariskan kebaikan kepada generasi di bawah kita, kita akan meninggalkan generasi yang lemah.
Nabi zakariyya as pun banyak berdoa agar diberikan keturunan yang shalih dan baik.
3. Adanya nufuzun mutaghoyyirat. Ada jiwa-jiwa yang berubah dalam perjalanan dunia ini. Fenomena ini terjadi di masa Rasulullah saw (QS. Ali imran 152) peristiwa Perang Uhud. Awalnya Allah swt memenangkan, namun ada beberapa sahabat yang terlena pada dunia dan membawa kekalahan.
Dengan pembinaan pula, kita bisa merespon dengan baik apa yang terjadi di sekitar terutama oknum keburukan, seperti Qarun, si Bapak Pencitraan.
Dalam QS. Al Qashas 79-80. Saat Qarun keluar ke jalan untuk memakai baju kebesarannya. Ada 2 reaksi masyarajat:
1. Orang-orang yang menginginkan dunia; "Amboi, coba kami punya harta Qarun". Povnya "Wani piro?".
2. Respon kedua, orang yang telah diberi ilmu, orang yang telah terbina dengan baik. "Tidak, celakalah kalian! Pahala Allah lebih baik.
Salah satu faktor meluruhkan semangat dalam membina: QS. An Naml ayat 107, mereka lebih mengutamakan kehidupan dunia daripada akhirat. Ini penyakit. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yg kafir.
Kalimat "Ini juga dakwah" sering menjadi excuse ketika menghindari kegiatan membina. Kita lebih mengutamajan pekerjaan, mengajar, berpolitik, dst. Padahal yang kita inginkan adalah menghasilkan kader-kader dakwah penarik beban.
Prinsip membina ala Rasulullah saw adalah learning by doing. Kisah Ali yang masih kecil tapi sudah diberi amanah untuk mengawasi orang-orang baru di masjid Mekkah.
Membina membuat kita istiqomah..
Jk kt sdg futur Kan suatu hal, yg kt berikan kepada mutarobbi kt adalah untuk kt sendiri.
Luka Pembinaan. Mari menjadikan luka pembinaan sebagai obsesi. Seperti halnya Wahsyi. Ditolak bertatap muka oleh murobbi terbaik sepanjang zaman, Rasulullah saw. Namun, bukan dendam dan benci yang tumbuh pada dirinya. Ia paham dan memahami bahwa saat Rasulullah saw memandangnya, hal itu akan mengingatinya pada Hamzah. Berazzamlah Wahsyi, "Dengan lembing ini, aku membunuh manusia terbaik. Dan dengab lembing ini juga aku akan membunuh manusia paling buruk di dunia ini". Ya, Wahsyi membunuh nabi palsu, Musailamah Al Kaddzab.
7 notes
·
View notes
Text
Meeting Muhammad
SINOPSIS :
Sinopsis yang saya temukan adalah ketika para sahabat rindu ingin bertemu Rasulullah SAW . Mereka rindu dengan senda guraunya saat mereka berkumpul dimajelis . Betapa bahagianya Sahabat Sahabat Rasulullah saat masih bersama beliau sholat bareng, berpuasa bareng, dan lebaran bersamanya. Kita yang belum pernah merasakan hidup bersama beliau saja saat membaca hadis dan cerita beliau saja sudah menambah rasa rindu kita terhadap nabi SAW
KEKURANGAN :
Kekurangan yang saya dapatkan dari buku ini sangat sedikit karena hanya kurang terdapat gambar gambar ilustrasi saja.
KELEBIHAN :
Sangat banyak seperti kata katanya mudah dipahami, dan juga banyak kisah kisah yang dapat kita ambil pelajarannya dan juga dapat menambah rasa kasih sayang kita terhadap Rasulullah SAW
KESIMPULAN :
Kesimpulan yang saya dapatkan yaitu bagaimana akhlak mulia Rasulullah saat hidup dizaman dahulu bersama para sahabatnya
NILAI NILAI YANG TERKANDUNG DALAM BUKU :
Nilai nilai yang ada dibuku ini terdapat nilai nilai tentang kisah nabi muhammad dan juga terdapat kisah kisah tentang rasululullah yang banyak dapat kita pelajari. Mungkin contohnya seperti bagaimana Rasulullah SAW berbicara dengan orang yang bisa kita pelajari.
REKOMENDASI :
Buku ini sangat direkomendasikan karena buku ini banyak hal yang bisa kita pelajari dari sifat Rasulullah SAW dan juga menambah wawasan kita terhadap cerita dahulu para sahabat hidup bersama beliau
3 notes
·
View notes
Text
Ikhlas dalam mencinta.
Selalu ada hikmah bagi mereka yang ikhlas dalam mencinta~
Serupa romansa kisah Sayyidina Abu Bakar terhadap manusia mulia yang paling dicintainya. "Sungguh, engkau adalah segala penghias dan pengobat rindu bagi mataku, wahai Rasulullah!" Ungkapnya.
Terucaplah kalimat tersebut, kala Rasulullah bingung dan bertanya-tanya, sebab mendapati bahwa sahabat terbaiknya tetap terjaga semalam suntuk di depan pintu rumah Nabi dari ba'da isya hingga fajar tiba.
Betapa besar keberanian Abu Bakar dalam mempersembahkan malam-malamnya. Bukan untuk merehatkan raga, namun demi merehatkan hatinya, dengan ikhlas membersamai orang yang ia cinta.
Subhanallah, sungguh betapa mulianya mereka yang ikhlas dalam mencinta!!
.
"Apa memangnya yang sudah kau siapkan?" Sabda beliau, ketika datang pertanyaan perihal kapankah kiamat akan tiba masanya.
Maka orang ini menjawab, "Aku tak punya banyak hal, namun aku mencintai Allah dan Rasul-Nya." Mendengar itu Rasul bersabda, "Kamu akan bersama yang kau cinta."
.
Maka atas nama jalan cinta, kita semua berharap agar jalan ini dilandaskan hanya kepada Allah semata.
Karena pernaungan akan datang teruntuk mereka; mereka yang ikhlas karena Allah dalam mencinta. Ditegaskan dalam sabda Rasulullah Shallahu 'Alayhi Wasallam.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ....وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ…
“Dari Abu Hurairah dari Nabi Saw bersabda: Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya...dua orang yang saling mencintai karena Allah mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah....”. (HR Bukhari).
Berbahagialah orang yang mencinta! Mereka yang menyertakan ikhlas pada cintanya; Mereka yang mendasarkan Allah dalam mahabbahnya.
Wallahua'lam bishawab~
17 notes
·
View notes
Text
Keutamaan dan Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram
Bulan Muharram adalah salah satu bulan suci dalam kalender Islam dan memiliki banyak keutamaan serta amalan yang dianjurkan untuk dilakukan. Beberapa keutamaan dan amalan di bulan Muharram:
Keutamaan Bulan Muharram
Salah Satu dari Empat Bulan Suci Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam Islam, selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Dalam bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh dan menjauhi dosa.
Dijuluki sebagai Bulan Allah Rasulullah SAW menyebut bulan Muharram sebagai "Syahrullah" (Bulan Allah), menunjukkan betapa pentingnya bulan ini dalam pandangan Islam.
Peristiwa Hijrah Tahun Hijriyah dimulai dengan bulan Muharram, menandakan peristiwa penting hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
Amalan di Bulan Muharram
Puasa Asyura (10 Muharram) -> Rabu, 16 Juli 2024 Puasa pada hari Asyura (10 Muharram) sangat dianjurkan. Puasa ini memiliki keutamaan dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun yang lalu. Dari Abu Qatadah Al-Anshari RA, Rasulullah SAW bersabda: "Puasa hari Asyura, sungguh aku mengharapkan kepada Allah agar ia menghapuskan dosa setahun sebelumnya." (HR. Muslim).
Puasa Tasu’a (9 Muharram) -> Selasa, 15 Juli 2024 Selain puasa Asyura, disunnahkan juga berpuasa pada hari Tasu’a (9 Muharram) sebagai tambahan untuk membedakan dengan puasa Yahudi yang hanya pada hari Asyura.
Memperbanyak Amalan Shaleh Dalam bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan shaleh seperti salat sunnah, berzikir, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.
Memperbanyak Doa dan Istighfar Memohon ampunan dan berdoa kepada Allah dengan penuh kesungguhan, memohon keberkahan, dan kebaikan di dunia dan akhirat.
Berbuat Baik kepada Sesama Bulan Muharram juga merupakan waktu yang baik untuk memperbanyak amal kebaikan kepada sesama, seperti membantu yang membutuhkan, mempererat tali silaturahmi, dan menyebarkan kasih sayang.
Menjauhi Perbuatan Maksiat Karena bulan Muharram adalah bulan haram, umat Islam sangat dianjurkan untuk menjauhi perbuatan dosa dan maksiat serta meningkatkan ketakwaan.
Kisah Inspiratif dari Bulan Muharram Kisah Nabi Musa AS dan Pembebasan dari Fir'aun Hari Asyura juga mengingatkan umat Islam tentang kisah Nabi Musa AS dan kaumnya yang diselamatkan oleh Allah dari kejaran Fir'aun. Nabi Muhammad SAW menyebutkan pentingnya hari ini sebagai tanda syukur atas keselamatan Nabi Musa dan kaumnya.
Dengan memahami keutamaan dan melaksanakan amalan-amalan yang dianjurkan di bulan Muharram, umat Islam dapat meraih keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2 notes
·
View notes
Text
Muslimah Underrated : Barakah Binti Tsa'labah
Aku seperti baru berkenalan dengan muslimah yang satu ini, namanya sudah familiar terdengar. Tapi baru benar-benar mengenal saat aku dapat permintaan untuk mengisi salah satu konten Departemen Perempuan di Shahabiyah Talks mereka. Akhirnya, aku banyak mencari tahu tentang kehidupan beliau.
Nama panggungnya Ummu Aiman, tapi nama asli beliau adalah Barakah binti Tsa'labah. Kenapa di bilang underrated? karna bagiku, nama ini gak se-famous shahabiyah idola para muslimah lainnya. Padahal kisah keimanannya gak kalah menarik dengan shahabiyah sholihah yang sering kita dengar kisahnya. Bahkan beliau termasuk manusia ahli surga yang Rasulullah pernah sampaikan.
Ummu Aiman bukan berasal dari kalangan terpandang, atau keluarga yang punya harta melimpah. tapi beruntungnya beliau, adalah salah satu orang pertama yang melihat, memegang dan menggendong Nabi Muhammad kecil, bahkan sejak lahir. Ummu Aiman adalah budak yang dibeli ayah Rasulullah SAW. saat di Mekkah. Beruntungnya Ummu Aiman karena dibeli oleh keluarga yang memperlakukannya dengan sangat baik dan sopan. Setelah Abdullah menikah dengan Bunda Aminah, Ummu Aiman juga ikut dengan keluarga mereka. Ummu Aiman pun menjadi budak warisan yg diberikan ayah Rasulullah untuk mengurus Bunda Aminah sepeninggal Abdullah bin Abdul Muthalib wafat.
Dalam suatu perjalanan, Bunda Aminah bersama Nabi Muhammad SAW. kecil dan Ummu Aiman hendak mengunjungi kerabat keluarga Ayah Muhammad. tapi dalam perjalanan di daerah Abwa', Bunda Aminah terkena sakit, dan akhirnya wafat. Sebelum wafatnya Bunda Aminah, Ummu Aiman berjanji untuk mewakafkan dirinya untuk mengurus dan merawat Nabi Muhammad SAW.
Ibu Kedua Rasulullah SAW.
Keterikatan Ummu Aiman dengan Rasulullah semakin dekat, setelah kakek Rasulullah wafat. Seperti yang kita tahu, selepas wafatnya Abdul Muthalib, Rasulullah diasuh oleh pamannya. Dan disaat ini pulalah Ummu Aiman dan Rasulullah lebih dekat.
Rasulullah SAW. tidak pernah kehilangan sosok seorang ibu dan ayah
karena peran-peran itu selalu diisi oleh kakek dan pamannya sebagai seorang ayah, dan Ummu Aiman sebagai seorang ibu. Yapp, Ummu Aiman benar-benar memperlakukan Rasulullah seperti anaknya sendiri. begitu pula Rasulullah menganggap Ummu Aiman seperti ibunya. Dalam salah satu sabdanya Rasulullah pernah berkata
"Ummu Aiman Ummi ba'da Ummi" (Ummu Aiman adalah Ibuku setelah Ibuku"
See? Rasulullah sendiri menganggap bahwa wanita sholihah yang tulus dan setia ini adalah ibu keduanya. Gak ada perlakuan seperti majikan-budak dalam relationship Rasulullah SAW. dengan Ummu Aiman
Ummu Aiman selalu menyiapkan kebutuhan dan keperluan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana janjinya kepada mendiang Bunda Aminah. Sampai akhirnya Rasulullah SAW. menikah dengan Siti Khadijah RA. akhirnya Rasul membebaskan Ummu Aiman sebagai budak dan memintanya untuk hidup sendiri. Rasul menganjurkan beliau untuk menikah.
Wanita Ahli Surga
Semasa hidupnya, Ummu Aiman dikisahkan menikah dua kali. Suami pertamanya adalah Ubaid bin Zaid. Dan kemudian dari pernikahan dengan Ubaid mereka dikarunai seorang anak bernama Aiman bin Ubaid. Yang kemudian kita kenal beliau dengan nama panggung atau nama kunyahnya Ummu Aiman (Ibu Aiman). Namun tidak lama setelah itu, Ubaid wafat terlebih dahulu.
Ummu Aiman termasuk generasi awal yang masuk islam pada masa kenabian. Beliau adalah syahidah yang juga ikut memperjuangkan islam ketika banyak siksaan dari kaum kafir quraisy. atas dedikasinya melayani sang nabi terakhir dan perjuangannya menegakkan bendera islam, maka Rasulullah menyebutnya sebagai wanita ahli surga.
"Barangsiapa yang senang menikah dengan wanita ahli surga, maka menikahlah dengan Ummu Aiman" Kata Rasulullah
Ummu Aiman akhirnya dipinang oleh anak asuh Rasulullah, Zaid bin Haritsah. Disini bisa dilihat, bahwa luar biasanya sahabat-sahabat jaman Rasul tuh, gak memperdulikan jarak umur Zaid dan Ummu Aiman terpaut cukup jauh, tidak peduli Ummu Aiman sudah tua, dan janda. Karena yang ingin diraih adalah sebagaimana sabda Nabi. Menikahi wanita ahli surga.
Dan dari pernikahan Ummu Aiman dengan Zaid bin Haritsah ini lahirlah seorang panglima perang yang kelak kita ketahui kisahnya menjadi panglima perang termuda. yang kisahnya kita teladani hingga hari ini. panglima muda itu adalah, Usamah bin Zaid
Dibalik Anak yang hebat, terdapat Ibu yang tak kalah hebatnya
Pernahkah kita merenung, para pahlawan islam yang kisahnya selalu kita jadikan teladan hari ini adalah buah manis dari hasil didikan orangtua yang tak kalah hebatnya. Karena pasti, dibalik kesuksesan seorang pahlawan ada kasih seorang ibu yang mendidik dan mendoakan anaknya. Termasuk hasil didikan Ummu Aiman kepada Usamah bin Zaid. Ummu Aiman telah memanen buah-buah unggul. Tidak akan ada Usamah dan Aiman yang berani dengan gagahnya maju di medan perang Khaibar, perang Hunain, jika tidak atas kecerdasan dan kelembutan didikan seorang ibu.
Dalam kisahnya pula, Ummu Aiman salah satu wanita yang pernah ikut dalam peperangan. Ketika Perang Uhud, beliau berperan sebagai pembagi air minum dan mengobati para pasukan yang terluka.
Betapa cerdas, berani, dan tangguhnya sosok seorang Ummu Aiman ini. Semoga kita sebagai muslimah, bisa meneladani kecerdasan didikan beliau, seperti halnya beliau merasakan manisnya buah dari anak-anak sholihnya.
Semoga kita selalu bisa mengingat kemuliaan, kesetiaan, dan ketulusan Ummu Aiman seperti kita mengingat kisah-kisah shahabiyah lainnya yang sudah hapal diluar kepala kita mengenalnyaa.
10 notes
·
View notes
Text
Metode Melahirkan Tokoh Teladan #Part2
Memberikan hadiah dan motivasi yang bersifat maateri dan maknawi ketika seorang anak melakukan kebaikan.
Ketika mereka melakukan kebaikan, maka pujilah dengan tulus sebagai penghargaan yang harus diberikan oleh seorang ayah dan ibu terhadap anak-anak, hal itu akan mendorong mereka untuk senantiasa mendapatkan apresiasi secara berkesinambungan
Misalnya, jika pada hari ini si anak membaca wirid dari Al-Quran maka ia akan diberi sejumlah uang sekian atau ia akan diajak pergi ke suatu tempat yang sangat disukai oleh anak-anak untuk dikunjungi.
Mengikat anak dengan tokoh teladan, baik dengan mempelajarinya dan menjadikannya panutan
Karakter yang kuat memiliki pondasi yang tangguh, berdasar dan berpegang teguh pada sunnah Nabi Muhammad SAW.
Jiwa yang selalu mengelanyutkan diri dalam sunnahnya akan senantiasa bercahaya bak mentari dalam fajarnya. Setiap diri kita memiliki porsi untuk meneladani seorang tokoh.
Menyampaikan kisah yang inspiratif dan pengetahuan yang bermanfaat bagi anak.
Diantara metode terbaik dalam mendidik anak adalah dengan memaparkan kisah yang bermanfaat bagi mereka. Kisah Al-Quran dan As-Sunnah berisi banyak kisah. Setiap hari cukup satu kisah atau sebagiannya saja. Hal ini akan memberikan dampak baik bagi anak. Kisah para Nabi,atau kisah dalam Al-Quran seperti; kisah penghuni gua, Luqman, Penduduk Rass, ahlul sabt, dan kisah-kisah lain yang ada dalam Al-Quran Al-Karim.
Ibu dan Ayah adalah teladan bagi anak-anak dalam melakukan kebaikan
Ayah dan Ibu adalah teladan terdekat di mata anak-anak mereka.
"Suatu hari, Thawus berjalan dengan penuh kesombongan. Maka anak-anaknya pun mengikuti gaya berjalan ayahnya. Thawus pun bertanya, "Mengapa kalian berjalan dengan sikap sombong?" Mereka menjawab, "Engkau sendiri yang memulai kami hanya mengikuti."
Diantara kami, pertumbuhan seorang pemuda bergantung pada didikan Ayahnya.
Sekecil apapun kebaikan yang dilakukan oleh seorang anak, maka kedua orang tuanya mendapatkan pahala yang sempurna. Anak adalah tabungan amal untuk orang tuanya, maka persiapkanlah mereka untuk menjaga diri, sebab perangai orangtua adalah perangai anaknya.
Mengunjungi tempat-tempat bersejarah jika memungkinkan
Berkunjung di tempat yang bersejarah akan menumbuhkan semangat dalam belajar tentang mengkaji ilmu kehidupan.
Pada tiap tahun, orang-orang Jepang berupaya memerlihatkan anak-anak mereka untuk menyaksikan tragedi yang terjadi di Hirosima dan Nagasaki, dan tragedi yang terjadi akibat dua bom yang dijatuhkan oleh Amerika di kedua kota tersebut. Agar dalam setiap hati anak-anak Jepang dipenuhi rasa benci kepada musuh mereka, yaitu Amerika.
Memilihkan teman yang baik untuk anak dan mengawasi pertemanannya dengan penuh perhatian.
Teman dan kawan yang baik akan senantiasa mengajak tangan sahabatnya kepada kebaikan, dan menjauhkannya dari keburukan dan kehinaan.
Maka hendaknya seorang Ibu mengawasi teman-teman putra atau putrinya. Kemudian menghukumi mereka berdasarkan sikap yang tampak dari mereka, seperti shalat dan zikir dan yang lainnya. Serta mengawasi sejauh mana teman-teman putra putrinya itu dalam menjauhi hal-hal yang diharamkan.
Karena seorang teman akan menjadi penolong bagi temannya dalam melaksanakan kebaikan, atau melakukan keburukan
Source : Ummahat shana'at a'lam karya Jum'ah Sa'ad Fathul Bab
4 notes
·
View notes
Video
youtube
Peristiwa yang Terjadi Sebelum Lahirnya Rosululloh - Awal Terbentangnya ...
#youtube#sirah nabawiyah pdf#sirah nabawiyah singkat#sirah nabawiyah ebook#kumpulan cerita sirah nabawiyah#sirah nabawiyah lengkap#buku sirah nabawiyah yang shahih#nama lengkap nabi muhammad sampai nabi adam#nabi muhammad lahir pada tanggal 12 rabiul awwal tahun gajah bertepatan dengan tanggal#ringkasan sejarah nabi muhammad pdf#nama asli nabi muhammad#sejarah nabi muhammad saw dari lahir sampai wafat#kisah nabi muhammad lengkap#cerita nabi muhammad saw singkat#rangkuman kisah nabi muhammad saw dari lahir hingga wafat#kisah nabi muhammad lengkap dan mukjizatnya#silsilah nabi muhammad ke bawah#silsilah nabi muhammad sampai nabi adam#silsilah nabi muhammad saw lengkap#cerita islami nabi#cerita islami penuh hikmah#cerita islami pendek#cerita islami tentang kebaikan#cerita islami menyentuh hati#cerita nabi untuk anak#kisah nabi yang menarik#cerita nabi sulaiman#kisah nabi singkat#cerita anak islami tentang akhlak#dongeng islami tentang nabi
0 notes
Text
Arti Ulil Amri
Suatu hari Nabi Muhammmad sallallahu ‘alaihi wasallam mengutus sekelompok pasukan dan mengangkat seorang pria dari kaum Anshar bernama ‘Abdullah bin Huzafah bin Qais sebagai pemimpin pasukan. Setelah itu, Nabi berpesan kepada sekelompok pasukan agar menaatinya sebagai pemimpin. Suatu ketika, ‘Abdullah bin Huzafah bin Qais memarahi pasukannya dan berkata: ‘Bukankah Rasulullah telah berpesan kepada kalian agar menaati perintahku?’ tanya pria itu. Pasukan bergegas menjawab, ‘Benar.’ Kemudian Abdullah berkata, ‘Kumpulkan kayu bakar, nyalakan, lalu masuklah kalian ke dalam api!’ Setelah itu, pasukan segera mengumpulkan kayu bakar untuk menyalakan api. Sebelum melaksanakan perintah masuk ke dalam api, para pasukan berdiri dan saling memandang. Beberapa diantaranya berkata, ‘Kita mengikuti ajaran Nabi agar terbebas dari api (neraka). Lalu, haruskah kita masuk ke dalam api ini?’ Mereka berdebat cukup lama hingga api tersebut padam dan kemarahan Abdullah akhirnya mereda. Begitu sampai di Madinah, mereka menceritakan peristiwa tersebut kepada Nabi. Setelah itu, Nabi bersabda, "Andaikata mereka menceburkan diri ke dalam api, niscaya mereka tidak akan keluar darinya (neraka) sampai kapan pun. Sesungguhnya ketaatan kepada pemimpin itu hanya diwajibkan jika ia memerintahkan hal-hal yang baik.”
Kisah ini berkenaan dengan Hadits Imam Bukhari Nomor 4218 dan Hadits Imam Muslim Nomor 3416 yang menyatakan bahwa kisah ini merupakan asbabun nuzul dari QS. An-Nisaa' ayat 59 yang berbunyi:
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul serta ulil amri di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).
Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bahwa:
Yang dimaksud ulil amri bukanlah pemimpin tertinggi tetapi pemimpin yang kita percayai. Menurut Abu al-’Ala’ al-Mubarakfuri dalam Tuhfadzu al-Ahwadzi: Syarah Sunan at-Tirmidzi (Dar al-Fikr, Beirut, III/207) bahwa secara harfiah, frasa ulil amri (uli al-amr) dan wali al-amr mempunyai konotasi yang sama, yaitu al-hakim (penguasa). Jika wali adalah bentuk mufrad (tunggal) maka uli adalah jamak (plural). Namun demikian, kata uli bukan jamak dari kata wali. Al-Quran menggunakan frasa ulil amri dengan konotasi dzawi al-amr, yaitu orang-orang yang mempunyai (memegang) urusan, sebagaimana juga dikatakan Imam al-Bukhari dan Abu Ubaidah. Ini berbeda dengan frasa wali al-amr, yang hanya mempunyai satu makna harfiah, yaitu al-hakim (penguasa). Karena itu, frasa ulil amri bisa disebut musytarak (mempunyai banyak makna). Sedangkan kata minkum berarti diantara kamu. Jadi ulil amri minkum berarti para pemimpin atau para penguasa diantara kamu. Maka dari itu, tidak mengherankan kalau Syeikh Rasyid Ridha mengatakan: Ulil-amri adalah Ahlul hilli wal-Aqdi yaitu orang-orang yang mendapat kepercayaan ummat. Mereka itu bisa terdiri dari tokoh masyarakat, ulama, panglima perang, dan para pemimpin kemaslatan umum termasuk para pemimpin ormas dan partai.
Hal ini jelas tergambar pada saat Umar bin Khattab yang merupakan salah satu tokoh masyarakat terpercaya pada saat itu mengatakan, “Tatkala Nabi saw mengucilkan para istrinya, aku masuk ke dalam masjid, tiba-tiba kulihat orang-orang melempar-lempar batu kerikil ke tanah seraya mengatakan Rasulullah telah menalak istri-istrinya, lalu aku berdiri tegak di pintu masjid dan kuserukan dengan sekuat suaraku bahwa Nabi tidak menalak istri-istrinya, kemudian turunlah ayat ini {QS. An-Nisaa’ ayat 83}, yang menyatakan: ‘Dan jika datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan dan ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Padahal seandainya mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil amri diantara mereka tentulah orang-orang yang ingin menyelidiki duduk perkaranya akan dapat mengetahuinya dari mereka.’ Maka saya termasuk diantara orang-orang yang menyelidiki duduk perkaranya itu.”
Jika kita berbeda pendapat, maka kita harus mengembalikannya kepada tuntunan Al-Qur’an yang merupakan Firman Allah, serta Sunnah Rasul yang tertuang dalam Hadits Nabi Muhammad saw.
Banyak diantara kita berpandangan bahwa jika kita menuruti apa yang dilakukan ulil amri, maka kita terbebas dari dosa, sehingga jika ada perkataan dan tindakan yang salah dari ulil amri, maka ulil amri lah yang menanggung dosanya. Padahal Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang dibebani berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya itu tidak akan dipikulkan sedikit pun, meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat engkau beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada (azab) Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka yang melaksanakan shalat. Dan barangsiapa menyucikan dirinya, sesungguhnya dia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah tempat kembali. { QS. Fatir Ayat 18}
Allah menyuruh kita agar kita jangan asal mengikuti arahan para penguasa, sehingga laknat Allah menimpa kita! Firman Allah: “Mereka (penghuni neraka) berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar." {QS. Al Ahzab: 67-68}
Rasulullah pun pernah bersabda; “Dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku akan ada para pemimpin? Siapa yang masuk kepada mereka, lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golonganku, aku juga bukan golongannya. Dia juga tak akan menemuiku di telaga.” (HR. Tirmidzi, Nasai dan Al Hakim).
Maka dari itu, marilah menggunakan akal sehat kita dalam bersikap dan bertindak, agar kita dapat mengambil hikmah atau pelajaran yang diberikan Allah kepada kita, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Baqarah ayat 269:
Allah memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.
4 notes
·
View notes
Text
Bersua dengan Sang Mursyid, Ulama, Dokter Bedah
Maulana Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani, Sp. BTKV, Lc.
Zawiyah Yusriyah, Semarang
📍28 Februari 2023
Beberapa waktu lalu, qadarullah kami diberi kesempatan bertemu seorang al-‘Alim ‘Allamah Mesir yang tak dapat disangsikan lagi kebesaran nama dan kontribusinya untuk umat. Beliau Allahu yahfadz Maulana Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani, Sp. BTKV, Lc. Berangkat dari Solo malam harinya, kami tiba di Zawiyah Yusriyah dini hari; berbekal kerinduan kepada Maulana yang sebelumnya hanya dapat kami simak kajiannya lewat media online.
Tak disangka, subuh harinya Maulana berkenan melaksanakan sholat berjamaah bersama jamaah di aula zawiyah, rasa-rasanya hati ini dipenuhi syukur dapat menikmati lantunan al-Qur’an dalam shalat beliau: pagi itu beliau membaca surah Maryam (dan ternyata surah tersebut adalah penanda dalam tiga hari perjalanan dakwahnya di Indonesia, dari hari pertama surah al-Baqarah, pagi itu muroja’ah beliau sudah sampai surah Maryam😭). Dan dari biografi sebelumnya kami mengetahui bahwa beliau sudah menguasai 10 jenis bacaan al-Qur’an yang berbeda atau Qira’at al-‘Asyrah.
Sebakda subuh, Maulana memimpin wirid-wirid yg diantaranya beliau karang dan himpun dari berbagai wirid salafunasshaleh diantaranya ad-Durar an-Naqiyyah (wirid tarekat Yusriyah Shiddiqiyah). Saya kembali terpesona, selain daripada kedisiplinan beliau dalam muroja’ah hafalan al-Qur’an dalam 1 minggu khatam, wirid-wirid yang beliau himpun dan dawamkan teramat banyak. Bagaimana bisa beliau istiqamah dengan amal-amal tersebut disela kesibukan sebagai pengajar di majelis-majelis al-Azhar dan operasi-operasi beliau di rumah sakit?! Tidak lain inilah bentuk keberkahan paripurna pada waktu yang beliau miliki. Seluruhnya adalah dzikrullah. Seluruhnya adalah pengabdian kepada Allah.
Agenda selanjutnya merupakan daurah ilmiah sekaligus penguatan aqidah melalui kitab karangan beliau, Futuhat Yusriyah di mana kitab tersebut merupakan rangkuman dari kitab-kitab aqidah yang masyhur: Aqidatul Awwam, Kharidah Bahiyyah, dan Risalah Qushairiyyah. Selanjutnya, Maulana menerangkan kepada kami terkait sirah nabawiyyah melalui kitab Nurul Yaqin fi sirati sayyidil mursalin. Sebanyak kekurangan saya, ini merupakan beberapa poin penting yang saya highlight dari yang Maulana sampaikan, yang saya kira perlu untuk menjadi perhatian kita sebagai seorang muslim sejati:
Sebagaimana kita ketahui bahwa iman perlu dikuatkan, maka penting menanamkan ilmu tauhid yang benar. Selain dari kalimat La ilaha illallah, terdapat Muhammadan rasulullah pada dua kalimat syahadat. Baginda Nabi Muhammad SAW adalah ‘pintu Allah’, di mana kita dapati mukjizat terbesar berupa al-Qur’an adalah dengan wasithah (perantara) beliau. Maka sudah seyogianya kita mengenal Baginda Nabi Sang Washilah kita kepada Allah SWT.
Sirah nabawiyyah tak cukup hanya dibaca untuk mengetahui perjalanan kisah beliau seperti kisah orang-orang biasa, karena Baginda Nabi merupakan Sayyidul ‘alamin (penghulu seluruh alam) maka perlu pendalaman sirah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mencakup karakteristik, sifat, perjalanan hidup dan hikmah-hikmah beliau Baginda Nabi diantaranya dengan tiga kitab: Syamail muhammadiyyah karya Imam Tirmidzi, Nurul Yaqin karya Imam Muhammad Khudhori, dan Kitab Syifa’ karya Qadhi ‘Iyadh.
Maulana menyampaikan bahwa dengan mempelajari ketiga kitab tersebut insyaallah kita akan dihindarkan dari kekufuran, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Ali Imran: 101, “Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan RasulNya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. Maulana menyampaikan bahwa maksud dari ayat tersebut diantaranya adalah ketika Baginda Nabi hadir ditengah-tengah kita dalam bentuk akhlak beliau dan kita yakini kehadiran ruhaniyyahnya yang selalu menyertai dan menjembatani kita untuk menuju Allah, maka akan terbentuk ‘adamul kufri (terhindar dari kekufuran). Karena bagaimana mungkin manusia yang didalam hatinya terdapat Rasulullah dapat terhinggapi kekufuran?
Maulana meneruskan bahwasanya terkadang manusia hanya memahami Baginda Nabi dari sekedar jasadnya yang sempurna, padahal kita perlu mengetahui hakikat nabi; yang dengannya keimanan tidak akan pernah hilang, meski kita berada di tengah fitnah lautan akhir zaman. “Apakah mereka tidak mengenal nabi sehingga mereka mengingkarinya?”. Maka jika kita dapat memahami, sesungguhnya Baginda Nabi ada di dalam diri kita, ada di dalam alam semesta, ada di dalam kehidupan kita, maka dengan ‘menjiwai’ Baginda Nabi selamanya api neraka tidak akan menyentuh kita. Allahumma aamiin. Hakikat nabi yang Maulana maksud adalah selain jasadiyyah beliau yang paling sempurna diantara makhluk lain, juga ruhaniyyah beliau. Jikasaja para syuhada yang syahid dalam peperangan kita tidak boleh mengatakan bahwasanya mereka mati (QS. Al-Baqarah: 154), maka terlebih maqom para Kekasih-kekasih Allah, para Nabi, para Rasul, Ulul Azmi, apalagi Baginda Nabi Muhammad SAW yang merupakan pemimpin Ulul Azmi?? Baginda Nabi wafat secara basyariyyah namun nubuwwahnya tidak. Nabi bersabda al anbiya ahyau min quburihim, yushallun (para Nabi hidup dalam kubur mereka dan melaksanakan shalat).
Maulana menyampaikan bahwa sebagaimana saat hidupnya Baginda Nabi merupakan sayyidul ‘alamin, begitupula saat wafatnya ketinggian derajat Rasulullah tidaklah berkurang, setiap lahdzhah beliau selalu naik ke derajat yang lebih tinggi. Karena selain sayyid-nya alam manusia, Baginda Nabi juga merupakan sayyid di alam-alam lain seperti alam malakut, alam jabarut, dan lain sebagainya. Salah satu dalilnya adalah Q.S. Adh Dhuha: 4 Walal akhiratu khoirun laka minal ula (dan Sungguh akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan; dunia). Maka Maulana menyampaikan jangan sampai kita seperti saudara-saudara kita yang wahabi; mereka mengingkari maqom Baginda Nabi, menganggap Baginda Nabi mati, mengkafirkan orangtua Baginda Nabi bahkan mengatakan mereka di neraka padahal dalam hadits disebutkan nasab Baginda Nabi sejak Nabi Adam a.s. hingga beliau adalah min ahlil khair seluruhnya tanpa ada satupun dari ahli maksiat apalagi menyekutukan Allah. Saudara kita dari wahabi melarang untuk ziarah, tidak boleh tawassul, mereka (wahabi) menyibukkan diri menghafal al-Qur’an tetapi bodoh dalam mengenal Baginda Nabi. Maka harus taalluq, takholluq, tahaqquq kepada Baginda Nabi dalam setiap pengajaran kita. Maka harus kita ajarkan nabi tidak hanya jasadiyyahnya saja tapi juga ruhaniyyahnya.
Dengan mengenal dan memahami Baginda Nabi, maka sudah sepatutnya kita menjadikan beliau wasilah dalam setiap doa-doa kita kepada Allah, karena tiadalah Nabi Adam a.s. diciptakan kecuali telah diciptakan ruhaniyyah Baginda Nabi Muhammad SAW terlebih dahulu, tidaklah seluruh alam diciptakan kecuali karena beliau, tidaklah surga dan neraka diciptakan kecuali karena beliau, tidaklah syafaat di hari mahsyar didapatkan kecuali melalui beliau. Jika saja seorang bayi dapat lahir dengan perantara ibunya, bagaimana mungkin kita mengingkari Baginda Nabi sebagai perantara kita kepada Allah?
اللهم صل و سلم على سيدنا محمد واله وصحبه❤️
23 notes
·
View notes
Text
Aku mau pulang. Tapi maunya punya keluarga normal.
Emang yang disebut normal kayak gimana?
Yaa yang masing masing jalanin perannya. Orangtua sayang anak, anak sayang orangtua. Saudara saling dukung. Orangtua juga saling dukung dengan pasangan. Semua saling menghargai hak dan kewajiban sesama.
Dampaknya bakal apa kalo punya keluarga normal seperti yang kamu definisikan emangnya?
Yaa anggota didalamnya bakal bahagia sepertinya. Ga terus menerus dirundung duka dan ketakutan untuk pulang. Ga terus keluar buat cari tempat. Ga terus membenci orang orang yang Tuhan bilang kita disuruh berbuat baik sama mereka.
..... Sejujurnya takut salah ngomong karena kita beda dimensi. Aku ga selalu menjadi saksi dari segala yang terjadi. Cuman mau ingetin aja hehe.
Rasulullah SAW gapunya orangtua normal yang kamu definisikan tadi, karena emang udah meninggal sejak beliau kecil banget. Saudara juga gapunya. Kerabatnya dan kaumnya yang dulu sayang banget sama beliau jadi berubah musuhin banget sejak nubuwah digemakan. Ga main main loh musuhinnya.
Tapi beliau bisa tetap bahagia. Bisa tetap ngga benci sama orang-orang yang Tuhan perintahkan untuk berbuat baik pada mereka. Tetap bertahan sampai Allah perintahkan cari tempat baru. Kokoh dan berani menghadapi semua kekacauan itu dan tetap sabar melakukan kebaikan.
Nabi Yusuf juga. Beliau jadi korban konspirasi pembunuhan dan penculikan sama kakak-kakaknya. Apa itu saudara saling dukung? Emang si beliau punya saudara yang saling dukung. Tapi saling dukung buat menghancurkan beliau 😂
Sama Nabi Ibrahim juga, walaupun ada yang berpendapat Azar itu bukan ayah kandungnya tapi tetap aja beliau yang bersamai Nabi Ibrahim sejak kecil. Kalo orangtua zaman sekarang disebut toxic karena ga dukung apa yang anak sedang perjuangkan. Lah ini bukan ga dukung lagi. Tapi berdiri di front paling depan dalam menjegal perjuangan si anak.
Mungkin ketika kamu dengerin nasihat ini ga menjadikan dahaga mengaliri hati. Tapi aku mau ingetin lagi, kita ini Umat Islam. Umat terbaik.
Allah udah datang dan pergikan orang2 yang kiprah hidup mereka bisa dijadikan teladan akan tempaan hidup yang menyakitkan. Dari sana kita bisa munculkan kekuatan untuk bertahan melakoni peran di kehidupan. Mungkin kisah heroisme mereka terlupa dengan remahan urusan yang terlalu dibesarkan. Ayo buka lagi bukumu dan selami lautan hikmah didalamnya. Yakinilah memang teman terbaik adalah buku.
Terpenting. Harus pelan pelan lagi membangun keyakinan bahwa Allah Maha Menyayangi hambaNya. Jadi walaupun kamu merasa ada di lingkungan yang sungguh kacau dan tidak normal, yakinlah ada Rabb yang amat mencintaimu meski tak kelihatan.
...... Terimakasih ya, kamu boleh masuk lagi. Aku senang memanggilmu jika sedang kalut begini.
Hehe, tidak mengapa anak baik. Aku senang membersamaimu selalu. Ini aku sedang memelukmu ya, meski tak terlihat, kau bisa kan merasakan hangat?
11 notes
·
View notes
Text
#EdiEdisiBelajarNgaji
Salah satu surah di Al-Qur’an yang sangat aku nikmati membacanya adalah surah-surah yang menceritakan kisah kaum-kaum atau kejadian terdahulu. Seperti surah Yusuf, Al-Kahf. Dan salah satu surah favoritku adalah surah Asy-Syu’ara’.
Hal yang menakjubkan bagiku adalah pola cerita yang sangat konsisten dalam surah ini. Surah ini bercerita tentang rasul-rasul terdahulu yaitu Musa, Ibrahim, Nuh, Hud (kaum Ad), Salih (kaum Samud), Luth, Syuaib (penduduk Aikah).
Kekonsistensian yang ku maksud di atas adalah apa yang diucapkan setiap rasul di atas kepada kaum mereka yang melampaui batas. Mereka semua mengatakan hal yang sama.
iz qoola lahum akhuuhum nuuhun alaa tattaquun
Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, "Mengapa kamu tidak bertakwa?
innii lakum rosuulun amiin
Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
fattaquiloha wa athiluun
maka bertakwalah kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku.
wa maaa as-alukum 'alaihi min ajr, in ajriya illaa 'alaa robbil-'aalamiin
Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam,
Kisah-kisah rasul tersebut diceritakan satu per satu. Dan pembuka dari cerita tiap rasul tersebut merupakan perkataan sang rasul kepada kaumnya. Dan perkataan mereka semua sama. Dari Musa hingga Syuaib.
Don’t you think it’s mesmerizing?? I mean, nabi Musa hingga Syuaib hidup di masa yang berbeda. Tetapi pesan yang mereka sampaikan persis sama.
Kekonsistensian berikutnya adalah di tiap akhir cerita masing-masing rasul tersebut, Allah berfirman
inna fii zaalika la-aayah, wa maa kaana aks aruhum mu-miniin
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
wa inna robbaka lahuwal-'aziizur-rohiim
Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar Dialah Maha Perkasa, Maha Penyayang.
Lalu aku berpikir, kenapa ya dua firman itu selalu diulang-ulang? Terutama bagian “maha penyayang.” I mean, seperti kontradiksi sekali ga sih ketika diceritakan azab yang menimpa kaum-kaum di atas lalu Allah berfirman “Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar Dialah Perkasa, Maha Penyayang.”
Kemudian aku menemukan jawabannya di ayat 208-209.
wa maaa ahlaknaa ming qoryatin illaa lahaa mungziruun
Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri, kecuali setelah ada orang-orang yang memberi peringatan kepadanya;
Zikroo, wa maa kunnaa zhoolimiin
untuk (menjadi) peringatan. Dan Kami tidak berlaku zalim.
Ingat bunyi surah Yunus ayat 44?
Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikitpun, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri 🥲🥲☝️
Sudah diberi peringatan, didatangkan pembawa pesan (nabi dan rasul), diberikan waktu untuk bertaubat. Tapi manusianya malah menantang untuk dipercepat datangnya azab tersebut karena tidak percaya.
Lalu ketika azab itu datang dan manusia yang mati dihidupkan kembali dan sadar merupakan kaum merugi, mereka mengungkapkan keinginan untuk dihidupkan lagi di dunia meski barang cuma sehari agar mereka bisa bertakwa kepada Allah. Dan pesan ini berkali-kali aku temukan di Al-Qur’an.
Lalu setelah diceritakan tentang nabi Syuaib, dalam surah tersebut menceritakan tentang Al-Qur’an dan nabi Muhammad saw.
Terussss, aku mikir.
Ya Allah, bukankah nabi Muhammad saw juga seorang rasul? Bukankah kami termasuk kaumnya? Bukankah nabi Muhammad juga membawa peringatan dan kabar gembira?
Dan meski nabi Muhammad saw telah lama wafat, bukankah peringatan dan kabar gembira tersebut “selalu” disampaikan dalam Al-Qur’an?
Dan bukankah kita juga diberi penangguhan waktu untuk bertaubat? Dari nabi Muhammad diutus menjadi seorang rasul hingga sekarang, sudah berjalan berapa lama sih? (Please you do your math).
Pertanyaannya, apakah kita sudah menjadi manusia yang bertakwa?
Ketika aku membaca asbabun nuzul dari surah ini, hatiku rasanya getir sekali.
2 notes
·
View notes
Text
Hari yang dimulai dari Kemarin.
Pontianak. 22:13. 23012024.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tattimush shalihaat.
Sejujurnya sudah sangat mengantuk.
Sejujurnya selasa biasanya adalah hari yang sangaaaaaaatt melelahkan. Saya bukan kaum "I hate Monday", bukankah Senin adalah hari yang sangat baik, bahkan Abu Lahab diringankan siksaannya di hari Senin, karena pada hari tersebut beliau pernah sangat berbahagia atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tapi yaaa gitulah, kenyataannya selasa tu seringkali capeeeeekkk rasanya.
Tapi hari ini alhamdulillahilladzi bini'matihi tattimush shalihaat, ringaaaan rasanya. Padahaaaal... tadi pagi dimulai dengan rencana-rencana olahraga yang batal. Kemarin malam tuh saya niat ambisius, pagi ini mau jalan di taman beberapa km kemudian strength training di rumah. Eh malah batal dua-duanya. Biasanyaaaa, sebagai orang yang senang ketipak ketipuk aktif pagi-pagi, kalau pagi ndak produktif rasanya agak uring-uringan. Apalagi ini, batal blasss semua rencana karena manajemen waktu yang salah. Eeeh ternyata alhamdulillaah Allah perkenankan saya tetap tenang dan senang.
Saya pikir-pikir, nampaknya ini dimulai dari kemarin, ketika sore-sore saya memaksakan diri berjalan kaki sendiri. Sambil mendengar video youtube yang sudah saya siapkan sebelumnya.
Video yang kedua ini loh, setengah memaksa, cobalah bismillaah teman-teman tonton atau dengarkan.
youtube
Setelahnya saya mencari-cari lagi bacaan doa tersebut. Jika beberapa bulan lalu saya 'sekedar' membacanya, atas kebesaran Allah al Hadi yang disampaikan melalui video dauroh tersebut, alhamdulillaah jadi terasa maknanya.
Please ditonton yaaa youtubenya, saya rasa ini mesti didengar langsung. Kurang lebihnya nih... agar teman-teman terpancing untuk dengar... guru saya pernah mengajarkan bahwa ketika meminta sesuatu kepada Allah, sebutkan dulu sifatNya Allah. Ingin rezeki, ucapkan Al Wahab, Al Fattah, Ar Rozzaq. Ingin pengampunan, ucapkan al Ghaffur, al Goffar, al Afuww. Nah pada doa di atas, Rasulullah SAW memohon dengan seeeeemua nama Allah, bahkan melebihi 99 Nama yang sudah Allah perkenankan kita untuk tau. Bayangkan dahsyatnya.
Lompat deh ke hari ini.
Tadi kan udah cerita bahwa sebenarnya pagi-pagi udah rentan berperasaan tidak nyaman. Tapi adaaaaaa saja caranya Allah menenangkan dan menghibur hati.
Pak Ika ini adalah sesama PNS yang sudah laaaama tidak berkabar dengan saya. Kenalnya dulu karena beliau sebagai juri tanaman obat di tempat saya bekerja. Lihatlah chat terakhir tanggal 3 Januari tahun lalu. Ealaaaaah muncul lagi tadi Bapaknya, kirim foto panen. Tanpa tulisan apapun. Manalah saya ingat dulu pernah membahas apa saja, karena sungguhlah saya pelupa. Tapi mungkin pernah membahas impian Bapak ini untuk menanam sorghum, superfood yang seru kalau kita googling.
Konsumsi-konsumsi rapat yang mashaAllaah enaaaak sekali. Beberapa hari ini dengan alasan siklus bulanan, rasanya pengeeen deh sarapan nasi padang ayam bakar. Iya, sarapan, bukan makan siang. Tapi kan ini sekedar mimpi. Eh mashaAllah bisa dikasi yang mirip (sama-sama ada ayamnya), senaaaang alhamdulillaaah. Betapa Allah Maha Mengetahui yang mengabulkan doa, sesederhana ingin ayam pun dikabulkan.
Beli kue untuk rapat, yang dari kemarin tumben saya bingung pengennya kue apa. Pagi-pagi alhamdulillaah Allah kasi ilham pesan kue ke teman lama, sudahlah kuenya enak, eeeh dikasi bonus.
Tentu ada saja "lucu-lucunya" hari ini. Istilah lucu saya gunakan untuk kejadian-kejadian plot twist tak terduga yang biasa terjadi di keseharian saya.
*sampai di screen capture dan dimasukkan jadi pengingat atas ajaibnya hari.
Beli kain malah jadi berteman dengan kakaknya. Allah Maha Penyayang ya, abang kakak yang pasti capek karena kerjanya berdiri seharian, jadi terlatih menghibur diri sendiri 😅.
Pakpikpuk ke tukang jait, eeeeh kenalan dengan Ibu (yang ternyata istri petinggi polisi), yang banyaaaaak cerita kisah hidupnya (waduh padahal baru sekali ketemu) dan saya ditraktir kerupuk 🙈.
Berjemur setengah harian rasanya segar sekali alhamdulillaah. Langit ceraaaaahhh. Menciptakan langit seindah ini saja mudaaaah bagi Allah, apalagi menghapus kesedihan kita kan?
Menutup jam kerja dengan rapat persiapan MTQ. Apapaun posisi saya, tetap menjadi si paling bungsu. Yawes alhamdulillaaah. Jadi punya banyak orang tua. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tattimush shalihaat.
---
Demikianlah sejatinya ketika kita mengumpulkan bekal ya, tak akan ada ilmu di jalan Allah yang sia-sia, kita saja yang tak tau kapan akan dipakainya. Semoga Allah ridha untuk memberikan taufiq dan hidayahNya, memberi manisnya iman, hingga kelak semoga Allah ridha kita meninggal husnul khotimah.
Salam,
ayuprissakartika.
2 notes
·
View notes