#kikuk
Explore tagged Tumblr posts
edilma-angel · 4 months ago
Text
Tumblr media
Can you leave me nice comments?
Kik edilmaangel1 add
18 notes · View notes
owarinaki · 6 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Ossan 's Love Returns EP9 Finale - Kiku & Izumi couple
14 notes · View notes
terusberanjak · 10 months ago
Text
Kadang bukan karena gak satu frekuensi, tapi kita yang bikin dinding tinggi antara kita dan orang lain sampai bikin kita kikuk mau ngobrol apa sama orang-orang baru. Padahal orang-orang yang kita temui itu baik dan tentu kita punya alasan masing-masing kenapa dinding itu tercipta begitu aja.
@terusberanjak
189 notes · View notes
absurdismee · 9 months ago
Text
Puan..
Kau lestari dalam anganku, terpatri dalam seluk beluk urat nadiku, menggerutu merdu dalam pusara logikaku, menyeruak indah pada titian frasa intuisiku, tertawa syahdu diambang batas niscayaku. Kubiarkan kau berbaring tenang disana, kuabadikan tentangmu sebagai pijar bintang berpangku sukma.
Puan..
Jika cinta ini lautan hina, akankah kau bumi dengan samuderanya?. Jika kau biru segara, apakah bagimu cintaku ini merupa bencana?. Sejauh gurat yang kubaca, tintamu tetaplah gemercak rancu yang menghujamiku dengan rangkaian tanya tanpa susunan aksara. Sejauh hati ini merasa, megamu merundung angkasa bercampur mendung dan badai. Sedang aku langit dengan pasak rapuh yang dengan lancangnya mencoba mendekapmu penuh.
Kau terluka, dan aku lumpuh..
Sebab itulah aku pergi, tapi lubuk hati terdalamku tak pernah sedikitpun membencimu. Kau tetaplah rangkaian bunga yang melingkari pergelangan lenganku. Namun kini ia merupa ungkapan kasih yang sudah tak mampu kuemban lagi hanya dengan sebatas sabar. Ia merupa sajak-sajak kecemburuan, senandung bait-bait keikhlasan, deburan ombak tanpa teguran yang kelak kan menghantam. Ia bara api yang takut kedinginan tuk membakar, dan larik puisi yang dengan pengilhaman tidak untuk diprosakan.
Puan..
Aku mencintaimu dengan penuh ketakutan dan sadar. Namun jika mencintaimu dalam kediamanku membuatmu merasakan arti kedamaian, maka biarkan aku mewakilkan angin untuk membelai wajahmu dari kejauhan. Jika setulus juangku kau anggap tak lebih dari debu jalanan, biarkan aku menjadi hamparan angan yang bahkan tak tampak dalam harapan, hingga kemudian hilang.
Orang-orang kan berlalu lalang, tapi kau akan tetap terpatri dalam ingatan, mengalun indah pada tiap melodi memori yang terlinimasakan. Sebab cinta itu rumit, karenanya kepala ini merunduk kikuk. Maka puan, jika kepergianku ialah senja yang mampu untuk kau nikmati jingganya, biarkan aku terbenam dalam sore yang menunggu malam memadam. Bahkan bila mencintaimu bermaknakan untuk mengajariku penyesalan, maka biarkan aku menyesal dalam keabadian.
Puan...
Sebab aku merasa, menjadi mentarimu terlalu lancang bagiku. Siapalah aku ini. Sungguh tak layak bagiku menggerutu, memintamu mengorbit bintang katai merah tua renta yang tak tahu malu. Cahayaku terlalu redup untuk sekedar menghangatkan dinginmu. Gemerlap keberanianku telah terhisap kegelapan lubang hitam yang kau ramu.
Sejauh kata terucap, nafasmu pun masihlah hembusan keyakinan yang kuanggap tabu. Sepelik inikah berdamai dengan masa lalu?. Rasanya ingin kuingkari saja kenyataan bahwa kau disana, terbakar lalu lebur mengabu. Sesulit inikah mengubur sajak-sajak cinta yang pernah tumbuh sepenuh untukmu?. Rasanya ingin kubungkam saja seluruh pujangga dengan segala omong kosongnya perihal cinta dan rindu.
Puan...
Kini larik puisi kehidupanku telah runtuh. Bagai reremahan pecahan kaca yang basah menggunung, sedang kau di dalamnya, diam termangu tanpa ada sedikitpun keinginan mencipta lagi percikan getaran hati yang telah terbunuh.
Larik itu sudah tak indah lagi, bahkan sejak dari dulu kau tahu itu kan?. Ia telah gugur, bak dedaunan yang kalah dengan musim, kesusahan mempertahankan asupan klorofil yang tersalur. Selepas pergimu, kini ia mulai menguning, dan waktu kan menghukumnya hingga kering.
Meski aku kembali, binar matamu pun telah berbeda, sebab kini bagimu ada-ku hanyalah pupuk kompos yang menyuburkan kelopak bunga egomu. Namun bagaimanapun juga aku telah puas, sebab telah mengerti bahwa aku bukanlah lebah yang kau mau.
Untukmu yang takkan kembali,
kututup kisah ini dengan bab keikhlasan
dengan berat hati kuucapkan; Selamat jalan...
Kudoakan segala tentangmu selalu berpayungkan kebahagiaan.
V N B
51 notes · View notes
dhiraksara · 11 months ago
Text
Aman dan Nyaman
Aku baru sadar ketika kugali lagi diriku sendiri. Ternyata, yang aku butuhkan terkait pasangan itu aku bisa memperoleh rasa aman dan nyaman. Selaras dengan arti "Sakinah" bila mendoakan orang menikah.
Rasa nyaman dan amannya meliputi apa? Luas banget!
Aku nyaman jadi aku sendiri di depan pasanganku. Entah itu salto, ekspresif, apa pun yang tidak merugikan orang lain dan enggak makan rumput tetangga.
Aku nyaman untuk cerita dan membuka kelemahanku pada pasanganku. Dia gak ngejudge, validasi apa yang kurasakan, ngepuk-puk, kemudian bertanya akan hal yang membuat aku nyaman lagi.
Aku nyaman menjadikan pasanganku tempat bersandar. Dia cukup kuat bahunya, bisa nopang aku dan kerandoman hidupku yang sering kali masih belajar mengelola diri dan emosi. Bukan tak jadikan samsak, tapi aku akan terus belajar untuk manajemen emosiku, karena ini tanggung jawabku sebagai manusia wkwk.
Aku aman untuk nyanding dia. Obrolannya setara, nyambung, guyonannya juga setara. Aku aman untuk cerita apa pun, didengarkan dengan baik, diberi masukan dan sudut pandang bila aku minta.
Aku aman terkait tanggung jawab dia sebagai laki-laki terhadap tampilannya sendiri. Dandan rapi dan pantas, enggak bau badan dan mulut pas ketemu aku maupun orang lain. Ajining rogo soko busono benar-benar diterapkan secara nyata. Bukan berarti harus fashionable, namun dandan rapi dan pantes.
Aku aman terkait karakternya. Bagaimana cara mengendalikan diri, bagaimana memperlakukan pasangan dengan sebaik-baiknya cara. Bagaimana tetap ngerti batasan, enggak merendahkan pasangan di depan orang lain. Bisa berbaur dengan orang lain tanpa rasa kikuk berlebih. Bisa memanajemen emosinya dengan baik yang membuat aku gak ketakutan dan mikir, "Orang ini marah perkara apalagi ya ke aku?"
Aku aman terkait finansial. Ini dasarnya aku enggak muluk-muluk. Yang penting setiap bulan ada yang bisa dibuat pegangan, punya tabungan, minim (kalau bisa ya enggak ada) utang, tanggungan aman, bisa ngasih keluarga masing-masing. Kalau perkara finansial, aku bisa bantu juga buat usahakan lewat kerjaku (kalau aku tetap dibolehin kerja ding wkwkw).
Aku aman untuk melakukan apa yang kusuka. Bekerja. Olahraga. Ngegym. Nulis. Berkarya. Bermanfaat bagi orang lain. Berdaya. Belajar. Ketemu teman. Mimpiku enggak diremehkan, kegiatanku enggak dikekang asal tahu waktu dan paham akan tujuan dan risiko yang dihadapi.
Aku merasa aman aman berbagi apa pun ke pasanganku. Berbagi peran, saling backup satu sama lain, kerja sama, minta tolong, berbagi suka, keresahan, hal-hal random yang baru kami temukan bersama.
Aku merasa aman saat bersama dia di satu acara. Ketemu keluarga besar, reuni, atau acara yang sering kali ada celetukan sensitif, yang bikin aku gak nyaman. Pasanganku bisa sigap lindungi aku, belain aku di depan keluarga maupun teman-temannya, bahkan siap menghindarkan aku dari hal-hal yang membuatku gak aman.
Aku aman melihat pasanganku kelak bisa jadi rumah bagi aku, cinta pertama bagi anak perempuannya, guru yang baik bagi anak laki-lakinya. Aku merasa beruntung dan aman bisa mencarikan figur bapak yang baik untuk mereka.
Tentu, yang paling penting, aku aman terkait ilmu pengetahuan dan ilmu agama yang dimiliki pasanganku. Enggak fixed mindset. Mau belajar dan tumbuh bareng. Salatnya tertib. Ngajinya oke, minimal bisa ngajari aku juga. Diajak ibadah lainnya juga ayo.
Oh, juga mau diajak sehat bersama wkwkwk. Diajak olahraga ya ayo. Makan makanan yang sehat. Enggak merokok. Istirahat cukup. Aku merasa aman bila pasanganku tumbuh sehat jiwa raga.
Akan di-update seiring berjalannya waktu dan kapasitas pengetahuanku.
26 notes · View notes
goresanpuan · 1 month ago
Text
Masih ingatkah kamu langit senja kala itu?
Kala di mana kamu sibuk merayuku tanpa peduli waktu
Kamu yang tak segan manjadi penambul demi melihat senyum dari mulutku timbul sembari berusaha mencari tanjuk dari otakmu yang sepertinya sudah buntu hingga kamu hanya bisa memancarkan senyuman canggung pamungkasmu yang sekali lagi membuatku terbahak melihat sikapmu yang terlihat kikuk
Masih ingatkah kamu malam teram kala itu?
Kala di mana aku sibuk bersandar pada sukmamu
Yang asik menikmati petang ditemani harum wangi parfum mu, tenggelam dalam hangatnya genggaman tanganmu ditemani kedua bola mata yang tak henti-hentinya menilik wajahku dengan sungguh menatapku seakan aku adalah sebuah patung yang dipahat sedemikian rupa hanya untuk memanjakan kalbumu
Sungguh aku masih ingat semuanya
Serpihan demi serpihan kenangan yang kamu dan aku buat kemudian kita ukir sedemikian rupa sedari subuh hingga gelap datang merebut paksa dirimu atas karya yang susah payah kita bentuk dan aku yang mengakhiri temu dengan melabai pisah melalui hiasan kata yang aku bangun seapik dan seelok mungkin dengan mawar dan anyelir merah bertebaran disekitarnya menggambarkan eloknya waktu apabila digerus habis bersama dirimu wahai kasihku
5 notes · View notes
edilma-angel · 1 year ago
Text
Tumblr media
Guatemala!
Kik edilmaangel1 add me
41 notes · View notes
parasitlajang · 1 month ago
Text
---
Bukan sebuah kebetulan, jika perjalanan-perjalanan itu membawanya pada beberapa kisah untuk direkam dalam tulisan. Bahkan, sebagian barangkali cukuplah saja mendekam dalam ingatan diam-diam.
Ia berkata lirih pada dirinya sendiri, "Ayo kita pulang, tersesat pada banyak perjalanan lagi."
Maka, ia bergegas mengemas pakaian ke dalam ransel hitam kesayangannya. Peralatan sabun mandi, kosmetik, krim siang krim malam, uang tunai, lengkap dengan baju tidur dan kaos kaki motif kucing kesayangannya. "Untuk beberapa hari saja, (lagi) aku ingin minggat dari kota yang membosankan ini," gumamnya.
Sudah terbayang di kepalanya perjalanan berjam-jam di kereta ekonomi tipe C ; hiruk pikuk orang-orang, bau keringat, bau pesing toilet kereta, bau nasi bekal penumpang di dalam tas kresek, suara mesin roda kereta; sementara dirinya sibuk tenggelam dalam pikirannya sendiri. Menatap kosong ke luar jendela: di depannya pemandangan gersang bukit-bukit, sawah-sawah hijau, rumah-rumah kayu mungil di pemukiman penduduk atau pinggiran rel kereta api, sambil membayangkan hal-hal jauh yang tak terpikirkan sebelumnya. Pikirannya larut melebur tenggelam dalam perjalanan yang panjang dan melelahkan itu. Dan kalau sudah bosan, dibacanya buku kesayangan untuk mengusir kebosanannya itu.
Dengan sebuah kebetulan yang dituliskannya juga, ia mengepak hari-hari bahagia tanpa dibayang-bayangi beban kerja; membunuh waktu sendirian di sebuah kota yang asing, yang dimana orangorang tak kenal dan bahkan tak tahu siapa namanya. Malam hari, ia akan tertidur tanpa perlu memikirkan apa-apa. Melupakan rasa sakit sebentar, ngilu-ngilu yang diciptakan oleh rasa kecewa pada keadaan, dan di pagi hari ia akan terbangun dengan semangat menyala-nyala; mencari sarapan enak di kedai kuliner yang disarankan orang-orang di internet, lalu setelahnya pulang ke penginapan dengan perut kenyang sambil memikirkan nanti mau makan malam di mana dan makan apa.
Perjalanan-perjalanan itu tentu membuatnya kecanduan. Tak pernah dipikirkannya bahwa bepergian sendirian sungguh seseru ini. Dulu ia hanyalah perempuan naif yang takut kemana-mana sendirian. Tak pernah dipikirkannya bahwa perjalanan-perjalanan ini justru bisa membantunya membunuh kesepian. Tak pernah disangkanya perjalanan-perjalanan ini justru memberinya keberanian baru. Ia seperti menemukan lagi gairah hidup dan dirinya yang baru. Tak pernah diduganya perjalanan-perjalanan ini akan membawanya pada pelarian dan penolakan sekaligus; keramaian yang kadang bikin mual tapi sepi yang asing, ia juga menikmatinya.
Perjalanan-perjalanan itu, telah memberi kejut-kejut baru dalam kehidupannya. Melintas laut; bertemu orang-orang asing di stasiun, di peron kereta, di warung-warung kopi yang ia singgahi. Dilipatnya rasa muaknya pada kehidupan, kecewanya pada orang-orang; kini ikut berpindah ke dalam ransel hitam di punggungnya. Ia bahkan tak sempat mencari persembunyian dalam jejak-jejak perjalanan, di tanah yang kering dan bau asap-asap bus kota yang memenuhi rongga paru-parunya.
Perjalanan ini akan membawanya ke banyak perjalanan-perjalanan yang lain lagi. Masih begitu banyak tempat yang ingin ia singgahi. Dengan sebuah kebetulan yang lain, yang juga dituliskannya. begitulah, janjinya. Ia akan menabung ingatan perasaan; pada seseorang yang pernah ditemuinya. Yang kepada sepasang bibirnya, ia mendaratkan ciuman yang kikuk dan sebentar-sebentar. Yang di hamparan dadanya, ia menawarkan setangkup dekapan di tengah-tengah percakapan yang hangat dan panjang. Yang kepada dirinya, ia memberikan buku sebagai kado manis awal perjumpaan.
Hingga demikianlah perjalanan itu akan menuliskan semua kebetulan-kebetulan ke dalam dirinya. Ia akan mengingat betapa canggungnya mengakhiri perjalanan tanpa pelukan-pelukan dan ciuman selamat tinggal.
"sebab aku akan kembali," desahnya, di dalam kereta kepulangan.
"Sebab aku akan kembali lagi mengecup sepasang bibir yang kikuk,itu lagi."
/2024
2 notes · View notes
jurnalpelupa · 2 months ago
Text
Kemarin ada hal yang memebuat hatiku menghangat.
Selepas magrib tiba-tiba roommate-ku kelihatan kalau mau keluar kost. Kutengokkan kepala keluar kamar, kulihat dia sedang menenteng galon kosong, aku tanya "mau kemana?"
Dia jawab sambil sedikit kikuk "aaaa aku males pake kerudung" padahal fokusku awal bukan ke dia yang nggak lagi pakai kerudung, hanya sekadar bertanya dia mau kemana.
Sempat aku tawarkan biar aku saja yang keluar untuk membeli galon kalau dia nggak pakai kerudung
Setelahnya dia kembali masuk ke kamar dan memakai kerudungnya, dan keluar membeli galon.
Ya Allah aku speechless.. Meskipun belum ada keberanian dari lisanku untuk mengingatkan secara langsung, namun temanku sudah sadar dengan kewajibannya.
Ya Allah mudahkanlah kami untuk saling mengingatkan dalam ketaatan.
2 notes · View notes
regalkacangijo · 1 year ago
Text
aku engga lupa hari lahirmu, hanya saja aku kikuk. hari ini aku tidak menemukan alasan lain buat chat kamu lebih dulu. sekadar basa basi pun aku tidak nemu.
usai salam ba'da subuh hingga isya aku memanjat doa untukmu. tidak spesial sih sebab hari-hari lain pun begitu. doaku serius tulus ; semoga engkau diberi hati yang luas, jiwa yang terus kuat, kebahagiaan yang panjang dan dikelilingi orang-orang yang mencintaimu.
selamat ulang tahun kamu. terima kasih sudah mau ada di bumi.
• Di atas sajadah, 15.11.2023
8 notes · View notes
randomtought · 6 months ago
Text
Tumblr media
Dalam temaram,ku menekuk dalam peluk pemikiran yang membuat kikuk.
Rasanya ingin merajuk dan memeluk.
Menjadikan teluk hati dalam biar yang dibiarkan.
Bagaimana tuan?
Menjadikan perangai tenang semakin pikuk?
Jika saja mendamai dalam sanubari semudah jelaga memecah dan mencari caruk.
Tak juga biasa dalam menjaga dan melekuk hingga asa tak lagi berbentuk.
Tuan. Bagaimana?
Rasanya menjadi manusia penakluk yang hanya mampu menjenguk dalam harapan.
Sekiranya
Hentikan.
Sejak hari itu.
Semua sudah cukup terang benderang tanpa perlu cahaya dari nanakan nasi dalam priuk.
2 notes · View notes
bungaftmh · 2 years ago
Text
Internsip Takeaway
A good year, indeed.
Dulu pas mau isip doaku tuh: ya Allah aku pengen belajar, tapi ga mau kaya koas yang sering ga jelas juntrungannya, dapet konsulen ga ngebimbing, gamau kaya gitu lagi ya Allah. Ya Allah semoga dapet temen-temen isip yang baik hati, ga problematik, aamiin. Ya Allah mau dapet puskesmas yang deket kontrakan ya Allah.. udah terlanjur ngontrak di imogiri barat hehe makasih ya Allah.
Doanya kaya gitu dan jawabannya ternyata RSPS. Awalnya dulu pengen di RSUD Kota aja, yang ga terlalu jauh ke selatan. Eh ternyata emang bukan di kota jawabannya, tapi di (((Bantul))).
---
Some seniors said isip tuh tujuannya bisa beda-beda: mau cari uang, mau buat belajar, mau cari rekomendasi untuk sekolah, atau mau buat lewat aja juga bisa.
Buatku isip nih bener-bener waktunya belajar. Selain belajar kasus yang banyak banget di IGD RSPS yang sampe munteh munteh, ternyata juga belajar kenyataan kehidupan kerja beneran tuh kaya apa. Senior-senior DU di IGD bener-bener baik sih menurutku, ngasih tau pandangan mereka kaya apa, ngasih tau dilemanya kalo mau sekolah lagi sebagai emak-emak, dan lain-lain.
---
Takeaway dari internsip (the way I see it)
It’s important to tau di mana kita kerja, kaya apa work ethic dan culture nya di tempat itu. Terus penting juga untuk tau orang-orangnya kaya gimana, person to person is better. Jadi gak salah dan kikuk waktu menempatkan diri, gak gampang dimanfaatkan juga pada akhirnya. Kerja sama as the ultimate purpose, uhuy.
Sakit hati tuh pasti ya kayanya di beberapa kesempatan di rentang waktu bekerja, tapi bukan sesuatu yang harus dibawa terus menerus. Mana kalo sakit hati atau sebel karena rekan kerja tidak bekerja tuh bisa banget karena kitanya juga lagi kureng kondisi emosyenelnya. Jadi, kalo bisa diingetin dan posisi jelas bener, ingetin. Kalo gabisa, tandain. WKWKWKW. Alias awas aje lu ngadi2 lagi besok :)
Ngerasa direndahin di awal bekerja? Ternyata emang gitu kayanya ya, semua ngerasain. Bahkan pembimbing icip w kmrn pas lagi ngobrol2 perpisahan juga berpesan kalo besok kita udah kerja mandiri pasti akan merasakannya minimal sekali. Ada satu kali aku jaga poli infeksi puskesmas, nakes yang bantuin aku di situ ga percaya sama terapi yang aku kasih. Akhirnya dia konsul ke pbb ku dan diganti deh sama pbb ku :) Waktu tau rasanya kayak... lah??!?!?!?!?? Tapi yaudah ga diperpanjang. Besok2nya di kesempatan lain ga pernah lagi kaya gitu, karena mgkn akhirnya udah kenal sm eyke. Sekarang kalo inget lebih ke kayak, oh itu maksudnya kali ya kadang kita kalo di awal ya pasti belum dipercaya seutuhnya.
Pun kalo misal di beberapa kesempatan kita lebih bener dan lebih ngerti dibanding senior kita, gaada tempat juga untuk jadi ngerasa mereka ngga bakal ada benernya ke depannya. Karena kuncinya emang di kolaborasi, tetep harus menghargai pengalaman dan jam terbang senior sih. Ga semua-semua juga harus bertindak sendiri, tapi tetep harus strategis kalo mau ngapa-ngapain (edukasi pasien dan keluarga pasien, pemilihan pemeriksaan penunjang yang mau dilakuin, operan sama temen kalo udah tau bakal ga dipegang sm DU nya wkwkwkkw hadeh tp yaudah).
And many other takeawayyys. Bersyukur sih isip di wahana yang udah cukup ideal. Soalnya kalo cerita-cerita sama temen lain, ga semuanya kaya gini :” Banyak juga yang lebih parahh. Belajar gabisa, eksploitasi iya, reward minim.
Internsip is gud in an ideal world and way. Tapi kalo setiap evaluasi ga ditindaklanjuti sebagaimana mestinya, it will be a wasted year tho.
Many ways to go, but this past year, I learnt a lot. Thank you, RSUD Panembahan Senopati and Puskesmas Jetis 1 Bantul!
Tumblr media Tumblr media
16 notes · View notes
hujanjuni · 10 months ago
Text
Andai tidak sedang pusing untuk merancang bisnis mungkin pertemuan dengan mama mantan calon istri Pak Su menguras banyak energi, tapi Alhamdulillahnya hati ku kayaknya sudah sangat bersahabat. Energi ku banyak untuk mikir perintilan usaha...
Hebat yah bisa mengulurkan tangan sambil ngomong "Jalanjalan ki ke rumah"
Depan saya diceritain gimana kehidupan anaknya sekrng, udah hamil, harta kekayaannya apa saja. Ku sudah tak peduli. Meski kurang nyaman, lebih ke kikuk saja nda tau mau merespon apa.
3 notes · View notes
edilma-angel · 1 year ago
Text
I want to be on your mind!
Kik edilmaangel1 add me
51 notes · View notes
silminadilah · 2 years ago
Text
Hasd, has it.
When the diamond sparkles bright surely it catches the eye of the burglars too
Terangkan padaku bagaimana cara mengetahui isi hati orang lain? mengapa ada manusia yang berprasangka kita akan merebut pasangannya, padahal jika aku memang tertarik pada lelakinya, sudah sejak sebelum ia mengenalnya, akan kuminta ia datangi keluargaku. Apakah itu firasatnya mengatakan bahwa aku adalah ancaman?
Terangkan padaku bagaimana cara mengetahui isi hati orang lain? mengapa ada manusia yang menebar kebencian dan mengucilkan seseorang. Apakah itu bentuk ekspresi dari rasa takutnya akan kehilangan jabatan dan pekerjaannya?
Terangkan padaku bagaimana cara mengetahui isi hati orang lain? mengapa ada manusia yang ingin menghancurkan lawan yang sama sekali tidak pernah mengusiknya? apakah itu hanya ego para inferior yang ingin diakui hebatnya?
adalah hasad, yang secara sadar maupun tidak, bisa dimiliki oleh setiap isi hati manusia.
bahkan orang dengan ekonomi minim yang tinggal di desa pedalaman pun, bisa menjadi objek hasad, mungkin oleh mereka yang sehari harinya penuh tekanan dan hingar bingar kota dan orang orang yang tidak ramah yang sering menyakitinya. ia bisa melihat kedamaian orang desa adalah sesuatu yang mahal untuknya, ia iri dan ingin menjalani hidup seperti itu.
sore hari, atau lebih tepat sudah mulai malam hari itu aku bergegas pulang. senang sekali bisa pulang lebih awal, meski tidak terlihat antusias, karena sudah cukup lelah. aku berjalan pulang menuruni gedung kantor. berjalan keluar pintu gedung dan memindai sidik jari untuk bukti kehadiran.
“cekrek”  mesinnya berbunyi mengambil gambar untuk bukti kehadiranku.
“EH?” aku lalu terdiam sebentar dan bergegas mengulangi pemindaian sidik jari.
“cekrek” mesinnya berbunyi lagi. tampak fotoku yang tidak terlalu tinggi di layar sehingga hanya tertampil setengah wajah bagian atas saja di layar.
instingku masih ingin memastikan, sekali lagi,
“cekrek” mesinnya berbunyi lagi.  tampak fotoku yang tidak terlalu tinggi di layar sehingga hanya tertampil setengah wajah bagian atas saja di layar.
aku lalu berjalan mundur dan balik badan menuju gerbang. tubuhku gemetar, sedikit ketakutan. pasalnya, gambar yang muncul di pindaian sidik jari pertama adalah foto lelaki menggunakan masker hitam, dengan rambut berantakan dan tampak di ujung atas sebelah kiri layar. ujung atas sebelah kiri layar.
bukannya tinggiku tidak sampai segitu?
bukannya aku hanya berjalan sendirian saat hendak pulang?
bukannya... aku pakai kerudung dan tidak pakai masker?
kuceritakan momen itu pada temanku, ia lalu bilang,
“kamu kena hasad”
HAH?
memang bukan kali pertama hal hal agak “aneh” seperti ini terjadi.
aku juga beberapa kali mengalami banyak mimpi buruk dengan tanda tanda yang tidak baik.
“laa haula wa laa quwwata illa billah”
aku langsung teringat nasihat mentorku dulu,
“bisnis kadang nggak manusiawi, orang bisa benci hanya karena dia tidak sebaik kamu. atau secantik kamu, atau semuda kamu, atau sepintar kamu. pokonya apapun yang tidak dimiliki oleh lawan bisnis kita, bisa jadi sumber hasad untuk kita.”
aku tahu aku bukan orang yang mudah disukai. aku kaku, kikuk, tidak pandai menyenangkan hati orang lain dan banyak ragu ragu saat hendak merespon orang. seringkali juga aku menyebalkan dengan sifat keras kepalaku. kadang juga aku terlalu sensitif hingga memasang wajah cemberut sepanjang hari.
aku belum merasa se berprestasi itu dalam pekerjaan, meskipun sudah beberapa kali mendapat hal kurang menyenangkan dari kompetitor yang menyerang tanpa alasan.
kadang aku lelah dan ingin... ya Allah.. hamba tahu, jika engkau berkehendak, bisa sekali engkau memusnahkan semua pebisnis yang banyak dustanya seperti mereka. tapi engkau maha Adil dan dunia tidak ada artinya bagimu. maka balaslah kesabaranku dengan kebaikan dan kebahagiaan yang berturut turut.
kita memang tidak bisa menyenangkan semua orang, tapi bukan berarti harus jadi musuh banyak orang.
banyak momen yang kurasa bersumber dari hasad ini, yang kadang ingin membuat aku berhenti dan sudahlah jalani hidup mediocre saja. lelah sekali rasanya bahkan kadang aku merasa membutuhkan pertolongan psikiater untuk ini. orang orang jahat di dunia bisnis itu benar benar ada, itulah yang membuat dunia rasanya sesak dihuni.
semoga bukan kita yang menjadi seperti itu selanjutnya ya,
semoga kita adalah pebisnis yang baik didalam perusahaan maupun diluar.
menciptakan profit tanpa perlu mematikan yang lain, atau melakukan hal hal kotor pada kompetitor maupun karyawannya.
yang kemudian menciptakan iklim yang baik dalam berbisnis di lingkup industri serupa hingga skala lebih besarnya.
kata kang salman,
semua pebisnis itu sama, yang membedakan adalah siapa tuhannya. uang atau Allah.
kangen orang orang baik, kangen banget dengan lingakaran lingkaran positif saling mendukung.
13 notes · View notes
afrianajeng · 1 year ago
Text
Tumblr media
Ini adalah series Jepang kedua yang aku tonton di tahun ini setelah Alice in Borderland S2. Aku selalu suka kalau karakter pemainnya enerjik dan ceria, karena aku bisa merasa sedang bermain didalamnya. Ceritanya ringan, color grading-nya juara, dan karena patah hati Soramame (pemeran wanita) menemukan apa yang disuka. Hal yang kita suka, sama.
Pertemuannya dengan Oto (pemeran pria) adalah suatu kebetulan. Mereka sedang mendengarkan lagu yang sama lalu tak sengaja bertabrakan. Persis seperti drama yang kamu bayangkan. Tapi, kebetulan itu terus berulang tanpa diduga. Pernah berpikir, bagaimana kalau ternyata kebetulan itu merupakan hasil bertemunya doa-doa?
Pramoedya pernah berkata begini: “hidup sungguh sangat sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya”. Mungkin menurutmu itu kebetulan, tapi ternyata ketetapan-Nya. Mungkin itu ketetapan, tapi siapa yang tau kalau itu kebetulan semata.
Terang s'lalu dirindukan gelap Tenang s'lalu dirindukan resah Begitu juga bila Jauh engkau berada
Entah kebetulan/ketetapan, barangkali sedang mengalun juga di telingamu "Panasea". Pasien juga mas? hahaha. Sama seperti ending series ini, mungkin kita juga akan bertemu lagi, suatu hari nanti. Bisa jadi di kotaku atau di kotamu. Di pinggiran atau dikeramaian. Di kedai kopi atau di warung makan. Lalu mengawalinya dengan senyum kikuk dan bertanya kabar masing-masing sebelum suasana mencair dan bercerita apa saja. Pekerjaan, pemilihan presiden, musik, buku, atau sepak bola. Hidupmu, hidupku, hidup kita, segalanya.
youtube
Fyi, judul seriesnya adalah Hold My Hand at Twilight. Selamat menonton!
4 notes · View notes