#kevin loh
Explore tagged Tumblr posts
Text
youtube
Café 1930 from Histoire Du Tango by A. Piazzolla
Chloe Chua and Kevin Loh
I discovered this yesterday and have been sharing it with everyone I know who would remotely care about it. And, I have no doubt that includes the classical music side of tumblr. I teared up upon first listening to it and have teared up listening to it since. I think everyone should listen to it at least once.
6 notes
·
View notes
Text
CLOSING NIGHT VIDEO RELEASE
Please note this video is STRICTLY NFT, which means this video is to NEVER be shared, or posted online.
Beetlejuice - Broadway Remount
January 8, 2023 - Medium Observation
Video
Cast:
Alex Brightman (Beetlejuice), Elizabeth Teeter (Lydia Deetz), Kerry Butler (Barbara Maitland), David Josefsberg (Adam Maitland), Adam Dannheisser (Charles Deetz), Leslie Rodriguez Kritzer (Delia Deetz), Michelle Aravena (Miss Argentina), Kevin Moon Loh (Otho), Danny Rutigliano (Maxie Dean), Zonya Love (Maxine Dean/Juno), Dana Steingold (Girl Scout)
Notes:
Closing Night! Lots of applause and loud audience including lost of crying from me behind the camera. The first act I have to work around a head on the right side of the screen. I do my best to work around it and you don't miss much because of it. Act 2 was perfect with very little obstruction. some shakiness due to me constantly crying. Overall a great capture of closing
NFT Date: August 1, 2023
Screenshots: https://flic.kr/s/aHBqjAnyJz
Video is $20
Email: [email protected]
230 notes
·
View notes
Video
youtube
Music for Saturday morning:
Astor Piazzolla (1921-1992), Nightclub 1960 from Histoire du Tango, Chloe Chua, violin, and Kevin Loh, guitar
7 notes
·
View notes
Text
More of the Pruksamanee siblings
The siblings remain unnamed, I refer to older sister as Anghit (sun) and the youngest brother Loh (earth) since Niran's nickname is Bua (lotus)
Bua finally having long hair so his sister could braid his hair
Once a sister, always a sister (idk I wanted to draw the Kevin Hart meme)
#more of the cute thai outlaw scientist#and his family#Anghit Pruksamanee#niran bua pruksamanee#loh Pruksamanee#Pruksamanee family#ow niran pruksamanee#niran “bua�� pruksamanee#ow niran#overwatch niran#niran pruksamanee#ow lifeweaver#lifeweaver fanart#overwatch lifeweaver#lifeweaver#LifeWeaver Headcanon#ow headcanon#Headcanon#fanart#reallifetangent#rlt#traditional sketch#sketching#fan sketch#sketch
8 notes
·
View notes
Text
Money, Pain & Love Chapter 2
Cast:
Lee Jeno - Jonathan Atmadja
Na Jaemin - James Hartono
Karina - Jane Widjaja
Winter - Michelle Salim
Additional Cast:
Minji - Maureen Atmadja (Adik Jonathan)
Lee Donghae - Daniel Atmadja (Papa Jonathan)
Tiffany - Tiffany Atmadja (Mama Jonathan)
Nam Gong Min - Gerald Hartono (Papa James)
Baekhyun - Bryan Salim (Papa Michelle)
Taeyeon - Tiana Salim (Mama Michelle)
Kim Seo Jin - Serena Widjaja (Mama Jane)
Setiap minggu, keluarga-keluarga konglomerat dan bangsawan di Jakarta mengadakan pertemuan makan malam yang tak terlupakan. Kali ini, keluarga Jonathan, James, Jane, dan Michelle turut hadir seperti biasa. Acara makan malam tersebut selalu diselenggarakan di hotel-hotel mewah seperti Ritz Carlton, Grand Hyatt, dan Fairmont, menambah suasana kemewahan dan elegan. Tema makan malam kali ini adalah untuk menyambut keluarga baru yang baru saja pindah dari Makassar ke Jakarta. Mereka memiliki bisnis yang bergerak di sektor batu bara di bawah naungan perusahaan keluarga Jonathan. Kenaikan pangkat kepala keluarga, atau ayah dari keluarga tersebut, menjadi Country Sales Manager telah meningkatkan kekayaan mereka secara signifikan. Salah satu anak dari keluarga tersebut, Kevin, ternyata juga bersekolah di British Academy Jakarta dan merupakan adik kelas dari Jonathan dan James. Menariknya, Kevin berada dalam satu kelas yang sama dengan Michelle, menambah suasana keakraban dalam lingkaran sosial mereka.
Kevin: (sambil mendekati Michelle) Eh, hai Michelle! Ternyata kamu juga datang ke sini.
Michelle: (senyum tanpa menjawab)
James: (dari kejauhan, dengan muka kesal) okb sialan berani banget dia deket deket Michelle (minum wine)
Jonathan: (dengan mulut penuh makanan) jauhh James, lu lebih ganteng.
James: (melihat muka Jonathan sambil senyum sarkas) diem Jon mending lu lanjut makan.
Jonathan: ok
James: dih
Ibu Kevin: (datang mendekati keluarga Michelle sambil bersalaman) Halo, Pak Bryan dan Ibu Tiana! Senang sekali bisa bertemu dengan kalian. Ini anaknya, Michelle, ya? Cantik banget ya anak nya bu. (menghadap ke arah Michelle) Hai, Michelle, kamu satu kelas dengan Kevin, kan?
Tina: (menatap Michelle) Oh iya?
Kevin: (cepat-cepat menjawab) Iya, kami juga punya proyek Biologi bareng, loh! Michelle, nanti kamu bisa datang ke rumahku juga. Aku baru pindah ke daerah PIK, tahu kan?
James: (mendekati mereka dengan kesal) Chelle.
Michelle: (hampir menjawab, tetapi terpotong oleh James)
Tiana: (melihat James dan tersenyum) Oh, James, di mana Mama kamu?
James: (tanpa melepaskan pandangannya dari Michelle) Mama ada di sana, Tante.
Tiana: Ini James bu, anak nya Gerald Hartono. Pacar Michelle.
Mama Kevin: (melihat James dengan ekspresi tidak senang) Oh? Halo, James.
James: Halo (mengulurkan tangan untuk bersalaman) James Hartono, anak Gerald Hartono pemilik Hartono Hospital Group dengan 50 cabang rumah sakit di seluruh Indonesia. Senang bertemu denganmu tante dan Melvin.
Kevin: (memperbaiki James yang salah menyebut namanya) Kevin!
James: (sambil memegang tangan Michelle) Om Tante, aku pinjem dulu ya Michelle.
Bryan: (mengangguk) Setiap hari kamu pinjam Michelle, sampai kamu lupa muka anak Om sendiri. (bercanda)
Michelle: (malu) DAD!
James dan Michelle lalu mendatangi meja Jonathan dan Jane sambil berpegangan tangan.
James: Siapa tuh babe? Bangsat banget OKB-nya, sok akrab lagi.
Jonathan, yang tadi lagi makan, langsung nengok ke arah James.
Jonathan: Itu Kevin, anak karyawan bokap gue.
James sama Michelle duduk di kursi meja mereka.
James: Anak karyawan bokap lu? Buang aja tuh bokapnya. Anaknya aibin aja.
Michelle: ( sambil nyentuh tangan James biar dia tenang) James, jangan gitu dong.
Jane yang tadi cuma duduk bengong, liat muka kesel James jadi gemes dan mengejek.
Jane: Kevin? Kevin yang proyek bareng lo, kan, Chelle? Lucu banget tuh anak. Beliin makan siang juga kemarin.
Jane senyum-senyum ngejek, Jonathan langsung ketawa sambil nyindir James.
Jonathan: omg! serius babe?
Michelle pukul tangan Jonathan dan ngelirik sinis ke arah Jane.
Michelle: Jane, gausah mulai deh, udah tau kan dia bisa meledak kalo dipanasin.
James: (James lihat ke arah Michelle) Kok kamu belain Kevin sih?
Michelle kebingungan dan gak jawab James.
Jane: (Bercanda dan mengejek Michelle) Iya, Chelle, kenapa lu belain Kevin?
Michelle pegang tangan James buat tenangin dia.
Michelle: Babe, gausah takut, kan kamu tau gue sayang sama kamu
Jane: (senyum dan nambahin) Iya, James, Kevin kan kerja di bawah keluarga Jonathan juga, jadi gausah takut. Kalo dia sok genit dikit, keluarganya bakal tendang dia sendiri. Iya kan, babe?
Jonathan: ( senyum sambil angguk) "Iya, sayang."
James: Pokoknya aku gak suka ya Chelle kamu berdua sama dia, kalo ada project pun ajak aku. Mau ke rumah dia kek ke mana kek pokoknya I have to be there.
Michelle kaget denger kata kata James dan memilih untuk diam dan mengangguk.
Jonathan: udah udah tegang amet bro, masa seorang James Hartono takut sama Kevin? Bocah okb. Malu James sama ukuran rumah lu. Kamar lu aja segeda ruang tamu dia.
Jane: ew? serius babe?
Jonathan: Kan papa aku yang kasih rumah nya.
Kevin yang sedang duduk di kejauhan melihat mereka tertawa sambil menyantap makan malam nya. Lalu pandangan Kevin tertuju kepada Michelle, lalu tangan James yang ada di pundak Michelle. Merangkulnya penuh dengan posesif. Di situ Kevin merasa dia tidak ada apa apa nya di bandingkan mereka.
Sekali lagi, mereka adalah sekelompok anak kolongmerat yang hidup di atas peraturan dan pemerintahan. Meskipun terlihat sombong dan egois, yang terlontar dari mulut mereka adalah fakta. Fakta bahwa mereka tumbuh besar dengan kekayaan melimpah dan merasa bebas melakukan segala hal tanpa ada konsekuensi. Seiring berjalannya waktu, mereka berubah menjadi sekelompok remaja yang dengan mudah menilai dan memutuskan jalan hidup orang lain yang berada di bawah mereka. Bagi mereka, hal itu dianggap sebagai sesuatu yang wajar, namun bagi orang-orang yang terkena dampaknya, rasanya seolah-olah mereka tengah berada dalam neraka yang tiada akhir.
#dooddlehen #dooddlehenstory
10 notes
·
View notes
Note
Number 21 for your ask game because I'm always in need of new music! 🥰
I'll share more than 3 because I'm still searching for the Ultimate Productive Playlist™ that can make me write for hours 😆
I'm more partial to instrumental music because I'm easily distracted and songs with lyrics do that to me. Recently I've been trying these YouTube music/covers playlist videos to see if they're effective enough. They make nice background music for relaxation!
Studio Ghibli ost jazz/bossa nova version
Piano covers for oldies music
Cello covers for movie ost/songs
City pop sound bgm
This channel plays some nice and nostalgic(?) piano tunes
More piano music with bonus dog content
I also found that piano covers of kdrama theme songs to be effective
Yiruma's piano pieces
Ryuichi Sakamoto and Joe Hisaishi playlist
Bookstore adjacent piano jazz music
I also found that kdrama osts are great to listen to, especially if you're looking for a certain mood in writing fic (this goes for osts in general as well).
For songs with lyrics, I found these to work:
French songs
Coffee shop adjacent songs
Kpop songs that are soft and cute
J-city pop
For classical music, I listen mostly to violin concertos and sonatas. Here are some of my favorites:
Ysaye Violin Sonata D minor Ballade Op 27 No 3 performed by Chloe Chua
Four Seasons of Buenos Aires (Astor Piazzolla) piano trio version
Wieniawski Violin Concerto no 2 in D minor Op 22 performed by Bomsori Kim
Brahms Violin Concerto in D major Op 77 performed by Bomsori Kim
Astor Piazzolla Histoire du Tango performed by Chloe Chua and Kevin Loh
Not sure if I linked them all correctly. I tried to cover a broad selection, hope you'll like some of these! ☺️
4 notes
·
View notes
Text
Panduan Mendampingi Kevin Part II
Jujur, sayang, aku lumayan kewalahan dengan pikiranku sendiri menjadi pacarmu. Rasanya duniamu terlalu asing dan berbahaya, belum lagi masa lalu pembentukmu, dan pengalaman yang pernah buatku kecewa. Kalau aku tetap berdiam diri, tidak ada usaha untuk memperbaiki sesuatu yang salah di diriku, akan sulit kita berhasil.
Aku rangkum beberapa hasil aku belajar untuk menemukan jalan tengah terbaik untuk kita, kubelajar menerimamu:
Aku selalu khawatir akan hal-hal buruk yang berpotensi kamu lakukan, mau sengaja ataupun tidak, mau karena keadaan atau pergaulan, apapun itu, aku terlalu was-was. Tiap hari ada aja pergumulan dipikiranku, bagaimana kalo terjadi. Solusi: ingat teori neuron otak. Ketika kamu memikirkan sesuatu maka akan tercipta sambungan neuron di otak. Dari tipis dan terus menebal saat terus menerus dipikirkan. Saat sambungan negatif tercipta, memang tidak bisa dirombak lagi, hanya bisa ditimpa dengan lebih banyak sambungan positif yang lebih banyak. Dan neuron2 di otak kita masih sangat besar kapasitasnya, masih banyak neoron yg belum tersambung dan bisa kita isi dengan pikiran dan pengalaman positif. Sesuatu yang mengecewakan memang pernah terjadi, tapi memikirkan hal-hal positif lebih banyak dan mempercayai dia dalam doa akan menimbun sambungan negatif, lama2 akan didominasi sambungan positif dan traumanya pelan2 terobati. Juga ketika dipikiranku sudah positif maka hubungan sama dia pun akan membaik. Aku cukup doakan dan percaya dia orang baik.
Ketika ada pikiran khawatir menguasai, bersikaplah bodo amat terhadap kekhawatiran itu. Itu hanya bisa dilakukan ketika kita mengalihkan dan memberi perhatian kepadal hal yang lebih penting. Maka tegasin ke diri sendiri. Banyak loh yang lebih penting. Walaupun bersama-sama dengan dia itu penting buat aku, tapi itu tetap di luar kendalimu Eta, itu kendali dia. Cukup perlakukan pasanganmu sebagaimana kamu ingin diperlakukan.
0 notes
Text
Para Pemain Dan Topeng Pelindungnya di Turnamen Internasional
Bolazola - Seperti yang kita ketahui para pemain diperbolehkan memakai topeng pelindung disaat mereka mengalami cidera di wajah mereka. Salah satunya yang terjadi di Euro 2024 kali ini adalah Kapten timnas Prancis, Kylian Mbappe yang mengalami cedera di wajah saat Prancis berduel dengan Austria pada laga Grup D lalu. Hidungnya berdarah setelah bertabrakan dengan bek Austria, Kevin Danso.
Dari pemerikasaan lebih lanjut tim IQOS888, tulang hidung Mbappe patah sehingga dia diharuskan memakai topeng serat karbon jika ingin terus bermain di Euro 2024.
Nah Mbappe ini ternyata bukan pemain pertama yang memakai topeng pelindung loh di laga-laga atau turnamen internasional. Ternyata masih banyak pemain yang sudah melakukannya.
Berikut Daftar Para Pemain Dan Topeng Pelindung di Turnamen Internasional
Kylian Mbappe (Prancis)
Dirinya mengalami cidera yang cukup parah saat Prancis bertemu dengan Austria di babak penyisihan grup. Hidungnya patah setelah duel tabrakan dengan Kevin Danso.
Meski Mbappe tidak perlu menjalani operasi, Namun penyerang berusia 25 tahun itu diharuskan mengenakan topeng pelindung. Hal ini diperlukan agar Mbappe tetap bisa turun bermain di sepanjang Euro 2024.
Son Heung-min (korea Selatan)
Son Heung-min mengalami cedera yang cukup parah setelah tabrakan dengan Chancel Mbemba dari Marseille pada pertandingan Liga Champions 2 November 2022 silam.
Insiden tersebut membuat Son mengalami patah tulang di sekitar mata kirinya. Sehingga dirinya harus menjalani operasi untuk memulihkan cederanya.
Namun karena cederanya yang belum pulih, Son diharuskan memakai topeng pelindung saat membela Korea Selatan di Piala Dunia 2022 lalu. Dia berhasil membawa timnya menembus babak 16 besar.
Antonio Rudiger (Jerman)
Antonio yang pernah menjadi bagian dari skuad Chelsea juga ternyata pernah memakai topeng. Dirinya mendapat benturan di wajahnya saat melawan Real Madrid di leg pertama babak semifinal Liga Champions.
Dan Menurut Hasil Pemeriksaan, Rudiger mengalami cedera tulang kecil di sisi wajahnya. Hal ini lah yang menyebabkan dirinya harus memakai pelindung wajah saat bertanding.
Rudiger sendiri terus memakai topeng selama memperkuat Jerman di Euro 2020. Tercatat dia bermain empat kali di turnamen tersebut.
Josko Gvardiol (Kroasia)
Josko Gvardiol merupakan bek asal Kroasia yang memakai topeng pelindung di Piala Dunia 2022 lalu saat membela negaranya. Hal ini disebabkan karena dirinya pada saat itu baru pulih dari cedera patah tulang hidung setelah bertabrakan dengan rekan setimnya saat di RB Leipzig.
Meskipun memakai topeng, penampilan Gvardiol di lapangan tidak terganggu sama sekali. Dirinya bahkan berhasil membawa negaranya maju sampai babak semifinal.
Ellyes Skhiri (Tunisia)
Pemain timnas Tunisia ini pernah memakai topeng juga loh. Pemain yang berposisi sebagai gelandang yang sudah memiliki 67 caps internasional dari debutnya pada 23 maret 2018 silam.
Dirinya memakai topeng karena mengalami patah tulang pipi pada akhir bulan oktober 2022 lalu. Namun hal itu tidak menghalanginya ikut dalam Piala Dunia 2022 dengan memakai topeng pelindung.
Meski The Eagles of Carthage tidak berhasil lolos ke babak 16 besar. Dirinya tetap tercatat memainkan tiga pertandingan untuk Tunisia loh.
Thomas Meunier (Belgia)
Thomas Meunier yang merupakan pemain asal Belgia juga harus memakai topeng di wajahnya saat membela negaranya pada Piala Dunia 2022 silam. Hal itu dilakukannya bukan untuk gaya-gayaan.
Diketahui jika Meunier mengalami cedera di tulang pipinya saat membela Borussia Dortmund pada kala itu. Dia mendapat cedera di wajah saat melawan Hannover pada laga DFB-Pokal.
Meski mengalami cidera di wajah, dirinya tetap masuk di skuad Belgia dengan harus memakai topeng. Dan Meunier tampil tiga kali selama berada di Qatar.
Sumber : Bolazola Indonesia
0 notes
Text
Emang Harus Pisah(?) - Episode 19
“Na, makan dulu yuk, dari semalem kamu belum makan loh, nanti sakit” bujuk Shania ke temennya yang lagi patah hati itu.
Nana ga menggubris. Tatapan matanya juga kosong.
“Na, sedihnya dipause dulu dong, yuk makan yuk, udah aku masakin soto nih. Kesukaan kamu kan?
Kesukaan Kevin juga…
Air mata Nana yang tadinya udah mulai ngering jadi turun lagi. Padahal udah nangis dari kemaren siang. Buset deh, kelenjar air matanya lama-lama ngajuin resign itu, kerja rodi mulu.
“Kevin mau cerai karena aku ga pinter masak kali ya Shan..” kata Nana sambil sesenggukan.
Mulai lagi deh.
Sebenernya Nana bukannya ga bisa masak, bisa, tapi ga jago. Nana bisa masak rendang, ayam geprek, seblak, bulgogi, dan masih banyak lagi. Ya walaupun semuanya dalam bentuk indomie sih. Tapi rasanya enak kok, takarannya pas. Seenak bikinan abang-abang warmindo.
Masakan Nana emang ga jauh dari mie instant, nasi dan telor, tapi itu bukan berarti Nana ga pernah nyoba masak yang lain. Nana sering banget berusaha belajar masak, walaupun hasilnya gagal semua.
Terutama belajar masak soto, kesukaan Nana yang juga favoritnya Kevin. Tapi tetep aja, puluhan kali Nana nyoba, puluhan kali juga Kevin hampir masuk UGD karena keracunan. Ga deng, barusan lebay.
Nana memang punya tangan ajaib yang kayanya ga pernah bisa jodoh sama dapur dan bahan masakan. Tapi selama ini, Kevin ga pernah marah dan selalu nerima hal itu. Kevin selalu melahap habis semua masakan gagal Nana dengan bangga. Seenggaknya, itu yang Nana tau.
Ga tau deh di belakang Nana.
Dengerin cerita lengkapnya di youtube faizkurn, klik di sini
0 notes
Text
lofficielmy instagram sale tul_pakorn
Another day, another @ tul_pakorn content to keep our hearts fluttering. This time, we sat down with the Thai actor to play a round of "What's On My Phone?", where he shares his recent selfie pics, his last message to Mew, his most used emoji and more.
Editor-in-Chief: @ j_ohnng Words: @ muhammadsyazil Creative Direction & Styling: @ colinsim Photography: @ chee__wei Makeup: @ raeseok / @ plikamakeup Hair: @ keithstyling All bags: @ braunbuffel Coordinator: @ izzieeeeefied Videographer: Kevin Loh
#braunbuffel#braunbuffelmy#BBSS24#BBworld#tul_pakorn#ตุล#ตุลภากร#ภากรธนศรีวนิชชัย#lofficielmalaysia#tulpakorn
Tul responde preguntas que es Mew
Persona mas famosa que tu tienes en el teléfono - Yea,Mew Suppasit
Nombre de ultima playlist escucho - la canción que mas le gusta es llamada Halley´s Comet (mew la ha cantado)
Último mensaje a Mew - Texteo del photo shoot que tuvieron ese día
#tul_pakorn#ตุลย์ภากร#octotul#amor a tul💜#actor y modelo thai#MewTul#Tul_Pakorn#maravilloso lo bien que es tul pakorn#tulpakorn lofficielmalaysia#mewsuppasit#What's On My Phone? with Tul Pakorn#mewtul#tul_pakorn instagram stories#actor y modelo cantante thai#Tul Pakorn L'Officiel Malaysia Mayo 2024#lofficielmy instagram sale tul_pakorn
1 note
·
View note
Text
Kuta & Kita
Everyone keeps asking me how I can still be chasing him, as well as why I am not tired enough for him, despite the fact that he doesn't seem to care about me. I always thought the same as them, but sometimes I'm thinking the same way.
Aku selalu berusaha untuk mendekatinya meskipun aku tahu sekeras apapun aku mengejarnya, maka sekeras itupula dia menolaknya. Aku pikir di sini yang salah bukan aku, aku hanya melakukan apa yang aku senang dan salah satunya berada di dekatnya. Aku bahkan tidak pernah memaksa dia untuk mencintaiku, bahkan menjadi kekasihku, tidak. Aku hanya menyatakan perasaan itu sekali padanya lalu setelahnya aku hanya berusaha untuk membuatnya jatuh cinta padaku.
Hari ini, Bali menjadi saksi perjuanganku, aku bisa berada sedekat ini dengan Kevin untuk kali pertamanya di luar pekerjaan. Kami sudah berjalan-jalan (sebetulnya mencari hadiah untuk Mbak Kasih di Beach Walk shopping center), kemudian aku mengajak setengah memaksa Kevin untuk berkeliling di Kuta sampai mengunjungi Pantai Kuta. Tentu kami berjalan kaki menempuh jarang yang kurang dari 50 meter itu, juga aku membeli ice cream untuk Mas Kevin—yang mulanya terus menolak sampai akhirnya dia mau.
“Saya bilang ‘kan saya nggak bisa lama-lama, saya mau langsung pulang,” ucap Mas Kevin.
Aku menoleh padanya, dia ada di belakangku sembari menenteng belanjaan kami—beserta punyaku, dia membawanya semua. Mas Kevin menatapku setengah sinis sambil melihat ke sekeliling bibir pantai, aku memainkan pasir dengan kaki telanjangku setelah sempat melepas high heels yang kini kutenteng.
Aku berjalan menghampirinya sembari sesekali oleng karena kakiku yang kadang tenggelam di dalam pasir dan butiran-butirannya yang dipenuhi batu kerikil kecil membuat kakiku sakit. Aku mencebikkan bibirku, kami bertatapan beberapa saat sebelum dia membuang mukanya sinis.
“Kamu nggak mau ikut aku dulu, Mas?”
“Enggak! Saya mau pulang.”
“Tanggung loh, sebentar lagi kita bisa nikmatin sunset.” Aku menyengir. “Emang nggak mau liat sunset sama aku?”
“Ya enggak lah!”
Buset, nyelekit, nusuk sekali sampai ke ulu hatiku.
Aku memegang dadaku sambil cemberut padanya, dia sih bodo amat kayaknya. “Sakit tau, Mas.”
Aku kemudian tersenyum setelah dia berbalik menatapku dan kita kembali saling menatap, lalu tanpa peduli dia akan memberontak setelahnya—aku menarik pergelangan tangannya untuk berlari, berlari menuju tengah bibir pantai agar bisa melihat matahari dengan jelas. Aku menarik tangannya duduk di sampingku, kemudian dia melepaskan tangannya dari genggamanku.
I am really glad I have this chance because in all the time I have been here, I have never been happier. I know, I know, perhaps I’m the one who is happier here since he wouldn't be pleased with my presence.
Bersamaan dengan matahari yang mulai beredar di depan pandangan kami, aku memandangnya, sesekali mencuri pandang setiap dia menatap lurus ke depan sana. Dia mengamati setiap detik kala matahari perlahan terasa semakin dekat. Ombak kecil seperti menari-nari menyambut tenggelamnya matahari di ujung sana, suasana ini sangat romantis, lebih tepatnya aku yang terlalu meromantisasi ini. Aku memandang dia di sampingku, kemudian dia memandangku balik dan aku segera memalingkan pandangan secepat mungkin, menghindari dia untuk melihat pipiku yang memerah padam.
"Apa sih, gak usah liat-liat gitu," sinisnya.
Aku melirik Mas Kevin sekilas, senyumanku tertahan mu, sok malu-malu aja. Soalnya kata Wira tadi, aku harus lebih pemalu, jangan malu-maluin diri sendiri. Padahal kapan juga aku memalukan diri sendiri ya dipikir-pikir.
"Kamu ngapain liat-liat aku? Suka?" ledekku, menyenggol lengannya pelan sambil mencoba menggodanya yang masih sinis.
"Gak usah geer, saya lagi liatin orang itu," kata Mas Kevin. Pandangannya mengarah pada sekumpulan orang yang tengah bermain voli di tepi pantai, tepatnya tidak jauh dari keberadaan kami.
Aku masih mesem-mesem memandangi dia yang begitu tampan. Kalian tau wajah seorang lelaki yang biasanya akan bertengger di drama-drama China romansa, yang cool man dan tsundere ala-ala gitu, tapi aslinya pasti romantis. Udah gitu wajahnya... Aduh, sempurna sih kalau kata aku, belum lagi hidung mancungnya, rambut hitam lembutnya yang sampai membuatku hendak menyentuh ketika melihat dedaunan di atasnya.
"Apa-apaan! Kamu mau pegang-pegang saya?!" kata Mas Kevin sambil menepis tanganku pelan.
Aku tersenyum menunjuk rambutnya, "itu ada daun!"
"Ya udah, itu cuma daun bukan ular! Nggak usah lebay!"
"Kalau ular berarti kamu medusa!" candaku yang hanya dicibiri olehnya.
"Gak lucu."
Aku menepuk bahu Mas Kevin pelan sambil menunjuk ke laut sana, aku tersenyum berseri saat menangkap keindahan di depan mataku saat matahari tenggelam. Aku bergumam pelan.
"Kamu tau nggak? Aku suka banget sama sunset, aku lebih suka sunset dibandingkan sunrise asal kamu tau." Aku meliriknya sekilas. "Karena kalau sunset tiba, selain itu indah banget di mataku, aku seperti ikut tenggelam bersama matahari di tengah laut sana. Nggak tau deh aku selalu bermimpi aku bisa tenggelam sejenak kayak matahari di kala senja dan muncul lagi di esok pagi. Makanya aku seneng banget ada di kala senja kayak gini."
Tidak ada tanggapan saat aku memalingkan wajah pada Mas Kevin dengan senyuman. Dia memandangku saat aku kembali berbicara. "Kalau kamu? Suka sama sunset juga nggak?"
Dia menggeleng. "Nggak."
"Kenapa? Apa kamu lebih suka sunrise?"
"Iya," katanya, "karena nggak ada kamu di sana."
Aku tertawa sambil memukul bahunya pelan, dia melirikku tajam. "Oh tenang, aku juga bisa ada di sana, kan aku bisa ada di kala pagi datang meski tenggelam sejenak saat senja tiba."
"Kamu itu terlalu meromantisasi kehidupan, lebay."
"Ya udah, biarin."
Aku mendengus kasar saat Mas Kevin hendak bangkit dari tempatnya duduk bertepatan ketika gelap mulai datang. Waktu sudah malam dan dia hendak berjalan mendahuluiku, kemudian aku berlari kecil ke arahnya sambil menjinjing sepatuku.
"Kamu mau anterin aku pulang 'kan? Kamu mau mampir dulu ke rumahku?"
"Enggak!"
Mas Kevin kemudian menyodorkan seluruh belajaanku yang dipegangnya, itupun sebetulnya aku memintanya membawa untukku, jadi tidak tahu dia betul-betul ikhlas atau nggak. Aku pun menatapnya cemberut, sedikit kecewa saat dia melangkah jauh dariku.
"Mas Kevin!"
Aku mengejarnya lagi sampai dia menghentikan langkahnya, kami kembali berhadapan, alisnya mengangkat agar aku tidak lagi berbasa-basi. Dia tampak tidak sabar untuk segera pergi. Aku pun menyengir, lalu aku mencolek dagunya, "makasih ya udah temanin aku seharian! What a great day with you, thank you untuk ajakan nge-datenya, kamu manis banget sih... Mau bawain barangku segala lagi!"
"Kamu gila ya? Yang maksa saya kan kamu!" katanya sambil mengusap kasar wajahnya yang aku sentuh tadi, "jangan pegang-pegang saya tanpa izin!"
"Oke," aku mengangkat jariku berbentuk "o", lalu aku kembali berbicara. "Izin sentuh ya!"
Saat aku hendak menyentuhnya lagi dia segera memegang tanganku dan membawanya turun, aku tersenyum padanya kala melihat tangannya masih menggenggamku. "Kamu ya, bisa nggak sih—,”
Dia yang sadar segera melepaskan genggamannya dan berdecak kasar sambil mengacak rambutnya. “Tau ah! Saya capek sama kamu!”
“Ya udah, dadah Mas Kevin! Selamat malam dan selamat istirahat, jangan kangen ya… nanti aku samperin kamu lagi kok.”
Aku melambaikan tanganku padanya lalu aku bertumpu memegang sebelah bahunya saat hendak memakai high heels-ku. Dia tampak risih dan hendak menjauh tapi tanganku kuat mencengkram bahunya. Setelah heels-ku terpasang, dia langsung mendorongku dan hendak membuatku jatuh kalau saja aku tidak langsung memegang lengannya erat.
“Kamu kok mainnya kasar sih sama perempuan…”
Mas Kevin hanya mendesah pelan dan tak lagi berbicara, lalu aku pun berjalan mendahuluinya setelah sempat menepuk lengannya serta berbisik pelan. “Aku duluan ya? Biar kamu jagain aku dari belakang jalannya, bye Mas Kevin.”
Aku mengerlingkan mataku saat langkahku semakin jauh darinya dan menyisakan senyuman saat aku berjalan pergi darinya. Aku senang sekali hari ini, aku senang menghabiskan waktuku bersama Mas Kevin, tapi ya tidak peduli juga kalau dia tidak suka, tapi masa sih dia nggak senang melalui hari bersamaku?
0 notes
Text
youtube
Philip Cashian (b.1963) - Spoor
Kevin Loh
1 note
·
View note
Text
TGIF: Roundup for June 2, 2023
Save the date! “Writing the Next Chapter,” the 2024 Asian American Leadership Conference, will take place on April 23-24 in Orange County, California. More info coming soon.
Peter Lim, Jason Min, and Kevin Yi were privileged to be included in an assembly of Asian American Christian leaders from all over the United States for an unprecedented Listening Session with the White House. Read their reflections.
This newsletter is one of the many ways you can keep in touch with us. Find us on Facebook, Twitter, and Instagram. For more, check out my Asian American Worship Leaders Facebook group and TGIF Playlist on Spotify. You can reach me on Twitter and Instagram.
Aaron Lee, Editorial Curator
Enter to win this excellent book! What does Scripture show us about Jesus? In Road Map to Jesus, Alistair Chalmers takes us on a trip through beloved Biblical texts to show us the Savior. Read my review. Thanks to Alistair Chalmers for providing this book for our giveaway, in partnership with my newsletters for @diveindigdeep and FCBC Walnut.
Articles From Around The Web
N. Gray Sutanto: 4 Realities in Jakarta That Expose Western Judgments of Christianity
“To those who experience social guilt and shame, Christianity announces a better way. It calls sin by name, depends on Christ’s blood for absolute cleansing, and calls sinners to be made new in him.”
T. Kim: What Risks Can Moms Take? Following Jesus with Small Children
“Fellow mom, though I may be oceans away, neither of us raises our family in the country of our citizenship. You also face many risks as you serve Christ. Do you trust him? Is he worthy? If so, what is a faithful, risky yes you can say to him today?”
Virginia Chen: Our Beloved Ones Don’t Become Angels When They Die
“Despite what Chinese religions and pop culture might suggest, they stay human—and that’s a good thing.”
The SOLA College Writing Cohort is our new writing cohort for college-age students to receive mentorship and training as young Christian writers. Editorial Board member Soojin Park will personally be leading this initiative, and she is very excited at the prospect of nurturing the next generation of Asian American thinkers and writers who will help encourage and edify the Church!
Books, Podcasts, Music, And More
Journeywomen Podcast: Unashamed with Irene Sun
“In the face of intense shame heaped upon her by others throughout her life, Wen Wei Chieh was never ashamed of the Gospel of Jesus Christ. This woman of the faith endured poverty, loss, and rejection at every turn, but she stood firm on the Word of God, knowing the Lord would remain faithful to her.”
Related: Sharing Biblical Theology With Kids: An Interview with Irene Sun
The Russell Moore Show: Curtis Chang Says Anxiety Is Opportunity
On this episode of The Russell Moore Show, Curtis Chang explains that the root of anxiety is the fear of loss. The conversation also covers social media, the role of medication in addressing mental health struggles, and various spiritual practices for responding to anxiety.
Related: Youth, Politics, and Social Media: A Conversation with Russell Moore
Aaron Lee: Related Works
Book Reviews: The Existence and Attributes of God by Stephen Charnock, Honor, Patronage, Kinship, and Purity by David A DeSilva, The Cross in Context by Jackson W., Serving as Jesus Served by Michele Howe. Listen to our TGIF playlist on Spotify. Join my Asian American Worship Leaders Facebook group.
For Mother’s Day, check out our Moms & Motherhood collection! Featured authors include Faith Chang, Amy Loh, Alice Kim, Heidi Tai, Grace Lung, and Kristen & Karisa You.
Featured This Week On SOLA Network
Connie Nelson: The Best is Yet to Come: How Knowing Jesus as Our Resurrected Lord Impacts Our Parenting
��If our children are in Christ, we can be confident in their future.”
Matt Ng: The Sound Witness of An Ordinary Life
“A sound witness is an everyday, unscheduled, and unprompted endeavor that demonstrates Christian humility and charity. It tills Gospel soil. It’s a characteristically winsome lifestyle that exudes Gospel flavor to others around us—the kind of living that makes it no surprise to others that we love Jesus.”
Peter Lim, Jason Min, Kevin Yi: Reflections on the White House Listening Session with Asian American Christian Leaders
On May 4, 2023 the Asian American Christian Collaborative (AACC), which is a national organization that focuses on education/equipping, advocacy, and community building to represent the voices, issues, and histories of Asian Americans, congregated Asian American Christian leaders from all over the United States for an unprecedented Listening Session with the White House.
Michael Agapito: Two Things Young Pastors (and others) Can Learn From Tim Keller’s Life and Ministry
“For a man of his size and stature, his presence was rather disarming and far less imposing. For a person of his reputation, he was relatively unassuming and even soft-spoken.”
TGIF: Roundup for May 26, 2023
What Youth Workers Need to Know About Asian American and Pacific Islander (AAPI) Heritage Month / on the unlikeliest of penpals, or concerning Tim Keller / Western Classics Exclude Me. But Christ Can Redeem Them
General disclaimer: Our link roundups are not endorsements of the positions or lives of the authors.
0 notes
Text
S - Somewhere only we know, ??? N - Nothing left to lose (from that Rapunzel show) O - Once Upon a December, Anastasia W - Washing Machine Heart, Mitski L - Lemon Boy, ??? E - Experience, Ludovico Einaudi O - Oboe Concerto (D Minor), Alessandro Marcello P - poinciana ‘song of the tree’, David Rose A - Ashes (the longest johns) R - Romantic Homicide, d4vd D - Die Worte des Erlöser am Kreuze: IX. II Terremoto, Haydn C - Cafe 1930, cover by Chloe Chua & Kevin Loh R - Remnants of Genesis, Pakkokon K - (I literally don't have any songs that start with a 'K' in my entire playlist wtf)
@lexi-the-demon-69 @bl0ssom-skies @lemonadhe @kommandantpinks-art @randomspagetti
Rules: pick a song for each letter of your URL and tag that many people.
i- I was all over her by salvia palth
n- no surprises by radiohead
a- a night to remember by beabadoobee and laufey
s- sunsetz by cigarettes after sex
t- there is a light that never goes out by the smiths
a- all I think about now by pixies
t- the blonde by TV girl
e- everything by the black skirts
o- one beer by MF DOOM
f- first love/late spring by mitski
c- cigarettes out the window by TV girl
r- rises the moon by liana flores
i- infrunami by steve lacey
s- see you again by tyler the creator and kali uchis
i- i can't handle change by roar
s- show me how by men I trust
(do I know 16 people??)
@rohza-is-a-bit-gay @rainnism @titan-god-helios @frogofalltime @etherealspacejelly @tiredlyvelociraptoring @chaotic-beannn @us-costco-official @chaoticrsstuff @werewolfenthusiast @person4924 @indecisivebitch3000 @ionlylook @transgirlsgetswords @asherwentinsanelol + anyone else whod like to join
782 notes
·
View notes
Text
Money, Pain and Love Chapter 1
Cast: Lee Jeno - Jonathan Atmadja Na Jaemin - James Hartono Karina - Jane Widjaja Winter - Michelle Salim Additional Cast:
Minji - Maureen Atmadja (Adik Jonathan) Lee Donghae - Daniel Atmadja (Papa Jonathan) Tiffany - Tiffany Atmadja (Mama Jonathan) Nam Gong Min - Gerald Hartono (Papa James) Baekhyun - Bryan Salim (Papa Michelle)
Taeyeon - Tiana Salim (Mama Michelle)
Kim Seo Jin - Serena Widjaja (Mama Jane)
(Foto Sekolah British Academy Jakarta)
Di tengah gemerlap kota Jakarta yang semarak, berdiri sebuah sekolah yang menjadi simbol kekayaan dan kemewahan, British Academy Jakarta. Ini adalah sekolah internasional termahal di Jakarta, di mana anak-anak yang bersekolah di sini hidup dalam dunia tanpa batas. Mereka adalah anak-anak dari keluarga kaya raya, yang tidak hanya memiliki harta benda, tetapi juga kebebasan untuk melampaui batasan yang biasa.
Di sekolah ini, aturan dan hukum terasa seperti hal yang bisa dilewati dengan mudah. Para murid, dikelilingi oleh kemewahan dan kenyamanan, telah terbiasa hidup tanpa kendala. Mereka tidak pernah merasakan kekhawatiran tentang akibat dari tindakan mereka, karena uang dan pengaruh keluarga mereka memberikan kekebalan yang tampaknya tak terbatas.
Namun, dengan kebebasan yang tidak terbatas ini, muncul juga kecenderungan berbahaya. Para murid ini sering terjerumus ke dalam aktivitas-aktivitas yang melampaui batas-batas etika dan hukum. Mereka menggunakan kekayaan mereka untuk memuaskan nafsu mereka yang tidak terpuaskan, tanpa memikirkan konsekuensi yang mungkin mereka hadapi.
Mereka merencanakan pesta liar, menciptakan kekacauan di tempat-tempat umum, dan bahkan terlibat dalam tindakan kriminal yang lebih serius. Mereka bermain dengan api, lupa bahwa nyala api yang mereka nyalakan dapat membakar semua yang mereka miliki.
Sekolah internasional ini seolah menjadi tanah kebebasan dan kegilaan bagi anak-anak kaya ini. Mereka hidup dalam gelembung yang terisolasi, di mana konsekuensi nyata dan tanggung jawab tampaknya tidak pernah menemui mereka. Namun, kehidupan ini yang dijalani tanpa batasan juga berarti mereka berjalan di tepi jurang, dengan petaka siap mengintai setiap sudut yang mereka eksplorasi.
Inilah cerita sekolah internasional termahal di Jakarta British Academy, di mana murid-muridnya hidup dalam dunia tanpa hukum. Kebebasan dan kekayaan memberikan mereka kemampuan untuk bergerak tanpa batas, tetapi dengan konsekuensi yang tidak dapat mereka hindari.
Murid: (Berteriak sambil berlarian) "Oi, guys! Gue ada berita gede, loh! Kevin ketangkep polisi!"
Jonathan: (Tertabrak dan ngeliatin tajem ke murid itu) "Ah, sialan, lo tuh buta apa? Ngeliat gue enggak, sih?"
Murid: (Ngemis ampun) "Maap, Jon, beneran enggak sengaja nabrak lo. Tolong, ampuni gue, deh."
Jonathan: (Mau nyetak murid itu)
James: (Dateng sambil nyengir) "Haha, Jon! Santai santai gausah mukul."
Jonathan: (Masam muka) "Kevin kenapa sih?"
James: "Dia tuh viral di Twitter, bro, soalnya dia hajar security guard di club terkenal kemaren. Trus polisi manggil dia."
Jonathan: (Keningnya berkerut) "Ya karena viral doang kan baru di panggil?"
James: (Nyengir gede) "Ya iyalah kalo gak viral juga gak di cari, eh minggir lo balik ke kelas."
Murid: (Ikhlas cabut) "Makasih, James. Sorry once again Jon."
Jonathan: (Ceguk napas dan pergi) "Ada ada aja kelakuan tuh anak."
James: "Biasalah OKB, keluarga nya baru punya duit dikit aja belagu."
Jonathan: (Ngekek) "Haha, pantesan dia kemaren telepon gue 20 kali jam 3 pagi, ternyata minta bantuan gue."
James: (Ngakak lalu peluk Jonathan sambil jalan ke kelas) "Haha, serius? Ngapain si Kevin tuh. Kemaren malem gue diajak clubbing sama dia, tapi gara-gara dia OKB, gue enggak mau ikut."
Jonathan: Bagus deh. Pinter juga lo.
Di British Academy Jakarta, fenomena murid yang viral di Twitter dan dipanggil polisi karena kasusnya yang menjadi perbincangan adalah hal yang biasa, tetapi pemanggilan polisi tersebut hanyalah sandiwara semata. Setelah itu, mereka dibebaskan dan berita tentangnya pun tenggelam begitu saja. Jonathan Atmadja dan James Hartono, sebagai pewaris kekayaan lama atau Old Money, melihat murid-murid British Academy seperti ini sebagai hiburan semata, karena mereka telah menjalani pelatihan media dan tahu betul bagaimana berperilaku di hadapan publik, meski di balik layar mereka tak kalah nakalnya.
-
Setelah makan siang selesai waktu nya jam pelajaran kimia tiba, Jonathan dan James merasa malas untuk mengikuti kelas tersebut. Mereka merasa bosan dengan pelajaran yang sudah mereka kuasai dengan baik. Maka, mereka memutuskan untuk mencari kesenangan lain. Tidak jauh dari kelas Kimia, terdapat gedung archery sekolah. Mereka melihat ini sebagai kesempatan untuk bermain dan menghilangkan kebosanan.
Tanpa ragu, Jonathan dan James meninggalkan kelas Kimia dan menuju gedung archery dengan senyum di wajah mereka. Mereka merasa puas karena merasa bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan tanpa adanya konsekuensi.
Ketika mereka tiba di gedung archery, mereka segera mengambil busur dan anak panah. Mereka saling melempar senyum penuh kemenangan sebelum mulai membidik sasaran dengan penuh semangat. Mereka melepaskan anak panah dengan keahlian yang mereka miliki, dan anak panah itu mengenai sasaran dengan sempurna. Tetapi itu semua adalah kesenangan sementara karena
Michelle: Kak James! Lagi ngapain di sini, skip kelas gitu?
James: Haha, tenang aja, chelle. Santai dong! Lagian, kelas Kimia itu garing banget, mendingan kita main-main di sini.
Michelle: (Mengambil busur dari tangan James) Aku gak suka ya kak. Ini bukan waktu buat main-main, kita harus disiplin sama aturan sekolah!
James: (Sambil senyum-senyum genit) Aduh gimana nih kamu tuh imut banget pas marah gitu. Gak usah kesel dong, aku makin cinta.
Jonathan: NAJIS
Michelle: (Emosi sambil menarik baju James) Sumpah, kita balik ke kelas sekarang juga!
James: (Ikut-ikutan genit) iya sayang.
Michelle: (Menghela nafas kesal) now kak! jangan ngundur ngundur.
James: (Sambil mengekor Michelle) Iya sayang
Michelle: (Menggeleng kesal) Kamu juga kak Jon! Jangan sampe Jane dateng dia baru kelar dari kelas Math nanti pas lewatin kelas kimia dia bakalan sadar gak ada kakak!
Jonathan: (Melempar busur nya) OH SHIT!
Michelle dan Jane adalah adik kelas Jonathan dan James. Hubungan asmara antara Michelle dan James telah berlangsung selama 2 tahun. Keduanya saling mengenal sejak kecil karena kedekatan keluarga mereka. Keluarga James merupakan pemilik rumah sakit ternama dengan lebih dari 50 cabang di Indonesia, sementara keluarga Michelle adalah distributor dan memiliki pabrik obat yang memproduksi obat-obatan di Indonesia. Namun, hubungan mereka baru berkembang menjadi lebih dari sekadar pertemanan saat mengikuti orientasi murid di sekolah.
Sementara itu, Jane dan Jonathan telah menjalin hubungan asmara sejak tahun lalu. Karena Jane adalah sahabat Michelle, ia sering ikut ketika Michelle dan James berkumpul. James juga sering membawa Jonathan, sehingga Jane dan Jonathan mulai saling tertarik satu sama lain. Keluarga mereka juga tidak kalah terkenal dan berpengaruh. Keluarga Jane memiliki bisnis properti dan merupakan pemilik bangunan terbanyak di Indonesia, sedangkan keluarga Jonathan berbisnis di sektor batu bara.
Dalam keluarga-keluarga mereka yang berpengaruh dan memiliki kekayaan melimpah, hubungan asmara antara Michelle dan James, serta Jane dan Jonathan, menjadi semacam persatuan antara dua kekuatan. Mereka saling mendukung dan memahami satu sama lain, mengikuti jejak keluarga mereka yang sukses. Makadari itu mereka di sebut Power Couple British Academy, semua orang iri dengan hubungan mereka. Namun, di balik kekayaan dan keistimewaan mereka, tetap ada tantangan dan perjalanan cinta yang harus dihadapi.
#dooddlehenstory #dooddlehen
10 notes
·
View notes
Video
youtube
https://www.youtube.com/watch?v=BlleT5outtI
Etude No. 1 - Heitor Villa-Lobos, performed by Kevin Loh
2 min 3 sec
See also: https://the-only-mainstream.tumblr.com/post/37470455776
2 notes
·
View notes