#kalo jam
Explore tagged Tumblr posts
kheerkadam · 9 months ago
Text
♡kalo jam♡
heyyyy!
today, we’re diving into the world of Bengali sweets with a classic treat that’s bound to make your sweet tooth sing – Kalo Jam! Think of it as the bigger, bolder cousin of the beloved Rosogolla, with a rich, dark exterior and a syrupy surprise inside.
Step 1: Making the Dough
We’re keeping things simple by using store-bought paneer. Yes, you heard that right – we’re taking a shortcut without sacrificing flavor! But feel free to make your own chana (I have instructions and tips listed in my other recipes).
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Crumble the Paneer: Start by crumbling the paneer into a large bowl. You want it to be as fine as possible, so get in there with your hands and make it crumbly and soft. No big chunks allowed!
Add the Ingredients: To the crumbled paneer, add milk powder, ghee (clarified butter), sugar, all-purpose flour, and a pinch of baking powder. These ingredients are the dream team that’s going to turn your paneer into delicious Kalo Jam dough.
3. Knead Away: Now, it’s time to knead! Use your knuckles and create a fist to really pound the dough and make it smooth. This part is like a mini workout, but hey, it’s all worth it for dessert, right? Knead until the dough is smooth and holds together without falling apart.
4. Spice It Up: Since cardamom is my favorite spice, I added some whole cardamom seeds to the dough once I was done kneading. It’s like giving your Kalo Jam a little extra love.
Step 2: Shaping and Frying Now that we’ve got our dough ready, it’s time to shape and fry these beauties.
Tumblr media Tumblr media
Shape the Balls: Create slightly large balls from the dough. Kalo Jam is typically pretty big, so don’t be shy. Roll them between your palms until they’re smooth and round.
Heat the Oil: Heat some oil in a deep pan. You want it hot enough to fry the dough balls to a beautiful brown on the outside but not so hot that they burn.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3. Fry Until Golden: Gently drop the dough balls into the hot oil and fry them until they turn a rich brown color on the outside. Keep an eye on them and turn them occasionally to ensure they cook evenly. Once they’re done, remove them from the oil and let them drain on a paper towel (which I forgot haha).
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Step 3: Making the Sugar Syrup (Rosh) No Bengali sweet is complete without a luscious sugar syrup. Let’s whip up some rosh to soak our Kalo Jams in.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Prepare the Syrup: In a pot, combine water, sugar, saffron, and a splash of rose water. Add some whole cardamom pods for that aromatic touch. Bring it all to a boil and let the sugar dissolve completely.
2. Simmer and Soak: Once the rosh is ready, gently add the fried Kalo Jams into the pot. Let them simmer in the syrup until they’re fully soaked and have absorbed all that sugary goodness. Cover using a lid with a small hole for the air to escape. This is where the magic happens – the Kalo Jams will get soft and juicy on the inside while retaining a good chew on the outside.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Step 4: Presentation Because we eat with our eyes first, let’s make these Kalo Jams look as good as they taste.
Silver Leaf Glam: For a touch of elegance, top your Kalo Jams with silver leaf. It’s like putting a little crown on each one – they deserve it!
Tumblr media
2. Serve and Enjoy: Your Kalo Jams are now ready to impress! Serve them warm, and watch as everyone’s eyes light up with delight.
Fun Fact: Kalo Jam gets its name from the dark color it takes on after frying. It literally means "black jamun" in Bengali, named after the fruit that it resembles in color and shape.
And there you have it – a step-by-step guide to making Kalo Jam that’s as fun to make as it is to eat. Whether you’re a seasoned dessert maker or just getting started, this recipe is sure to make you the star of any sweet occasion.
1 note · View note
fruixtii · 10 months ago
Text
i need to rip my skull out of my head
2 notes · View notes
berry-little-infiltrator · 2 years ago
Text
Okay, so maybe this isn't our BEST work. But here's a song for biking through a region we have never been to!! Sorry, but I can barely get my tongue around languages I actually speak, let alone Kalosian.
7 notes · View notes
dinisuciyanti · 6 months ago
Text
Zonasi
Kalau di 2007 ada sistem zonasi, mungkin sekarang aku berakhir sebagai ibu 3-4 anak, gak kuliah, dan bekerja jadi buruh pabrik gaji sejuta/bulan di desa.
Gak akan ada "jiwa kompetitif" karna bersekolah di sekolah favorit satu kabupaten. Perlu bangun pagi, berangkat 05.45 biar bisa ngejar angkot ke Kota yang jaraknya 27km, sampai di sekolah 06.30. Pulang jam 3 sore, repeated again and again for 3 years.
"Untung" aku gak sekolah di SMA "favorit" di kecamatan ku, yang mana 90% teman SMP pasti sekolah disana. Pikir ku, bersekolah di kecamatan tidak ada "prestige" nya. Kalau dipikir sekarang, bukan soal prestige, lebih ke, lingkungan yang support untuk belajar, dengan teman-teman yang cukup "ambis".
Anak "kota" gak akan paham gimana rasanya bersekolah dengan fasilitas biasa dan teman-teman yang malas. Si anak desa ini, somehow, butuh lingkungan yang kondusif biar ga terus-terusan "miskin" pemikiran.
Mungkin zonasi bisa works di kota besar, tapi GAK di desa/kabupaten. Mereka, anak-anak "kampung" yang pintar, butuh lingkungan yang "pintar" di kabupaten/kota nya. Berlian butuh berlian lagi, bukan malah disimpen di pasir dan jadi stagnan sendirian.
Sistem zonasi hanya membuat sisi anak-anak medioker (yang porsinya besar) untuk malas-malasan semakin tinggi. Padahal, kalo mereka bisa di lingkungan yang "banyak orang pinternya", mereka bisa ikutan "pinter" walau dipandang "gak pinter-pinter" amat.
Yang ngide sistem zonasi siapa sih? gak aneh ada tiktok berseliweran kalo Jakarta itu termasuk ke Provinsi Jawa timur.
22 Oktober 2024
67 notes · View notes
ajinurafifah · 8 months ago
Text
Onde-onde
Jadi waktu aku ulangtahun kemarin, suami lagi dinas ke Surabaya. Sebenernya kemarin udah agak sebel karena dia selalu menerima pekerjaan di hari ultahku, setelah mikir-mikir lagi aku nggak jadi sebel karena ya kan kerjaan itu--aku juga yang menikmati😂
Nah, jadwal dia pulang dinas itu dini hari. Dia minta jemput. Wah pikiranku sudah berkelana kemana-mana, hmmm pasti dia mau kasih kejutan ini☺️☺️. Tapi lagi-lagi aku mencoba berpikir jernih, kayanya sih nggak mungkin ya dia kasih aku kejutan. Secara, dia nggak semanis itu😂
H-2 jam sebelum aku jemput dia, dia tanya nih, capek nggak aku, kalo capek gausah jemput. Oh fix ini emang ga ada kejutan apa-apa🤣 kalau kasih kejutan, pastilah dia keukeuh aku jemput ya kaaan... yaudah aku bilang capek jadi dia naik ojol aja pulangnya.
Besok paginya, dia bangunin aku dengan ucapan "Selamat ya!! udah tiga puluh tahun". Udah🤣 nggak ada kejutan, nggak ada kado, nggak ada apa-apa. Untungnya aku ga berharap apa-apa juga yah...
Terus aku cerita tuh... "aku pikir kamu bakal kasih aku kejutan lho, kan ada kesempatan itu, kamu pulang tengah malam, bisa jadi yg pertama ngucapin, bisa bawa hadiah atau bunga, atau apa gitu..."
Dia bilang, "iya maaf ya, aku nggak pinter beginian, kamu tau sendiri... ajarin aku ya gimana cara nyenengin kamu hari ini."
"Hehe iya nggak papa, aku juga tau diri. Tapi hari ini aku mau beli onde-onde kesukaan aku."
Dijawablah "okee!!! Kamu mau apalagi?"
"Aku mau beli nakas (meja kecil samping dipan) ya!"
"Siap tuan putri!"
Terus malamnya kita mau cari onde-onde, seperti biasa, di keluarga kami ada ritual makan dulu sebelum ke mall supaya ga kalap (ritual yg awalnya bagiku nyebelin karena ORANG GILA MANA YG KE MALL GA MAKAN???!!!) 😅
Singkat cerita, kita makan dan aku bilang ke manajer restonya kalo aku ultah, ada promo ga wkwkwkwk, turns out dikasi kejutan sama restonya🥰
Oke selese makan, kita ke mebel dan aku jadi dibeliin nakas, selese deh hadiah pertama, gas kita mau beli onde-onde. Dan ternyata jeng..jeng!! dia ada meeting😂
Mau nangis tapi masa iya nangis karena ga dibeliin onde-onde???? Mau ga ngambek tapi udah terlanjur ngambekk🤣🤣
Setelah dipikir-pikir, aku udah dibeliin nakas jadi aku ngambeknya cuma semalam aja. Hahaha.
Besok paginya aku sudah seperti mbak-mbak 30 tahun yg mature dan melanjutkan hari dengan gemilang. Aku menyapa suamiku dengan penuh senyum (wkwk), aku bikin sarapan, dan kami cerita-cerita lagi...
Setelah dipikir-pikir (wow aku banyak berpikir ya), aku bersyukur atas hubungan sehat dan dewasa ini.
1. Kami bahkan bisa menyampaikan dan bercerita dengan santai apa adanya perihal aku kecewa dia ga kasi kejutan, bukannya ga semua hubungan bisa?
2. Dia belikan apa yang aku butuh dan aku mau (nakas), meski ada hal yg kelewat, tapi namanya manusia hanya bisa merencana dan aku menerima, meski menerima dengan ngambek dikit wkwk
3. Dia minta maaf
Hehe aku pikir onde-onde cuma bumbu dari inti cerita ini. Aku bersyukur sekali diberi hubungan yang sehat. Hubungan sehat bukan berarti tanpa ngambek, tanpa perdebatan, atau tanpa ada gejolak. Hubungan sehat itu, perlibatan dua orang dalam suatu hubungan, yang dua-duanya terlibat aktif untuk saling menerima dan memberi yang terbaik. Hubungan sehat itu sesimpel nggak saling menyakiti. Kita bisa aja merasa sakit, tapi bukan karena pasangan kita sengaja menyakiti.
Ini cukup buat hadiah di tahun ini. Onde-ondenya besok aku beli sendiri bisa😅
121 notes · View notes
hellopersimmonpie · 1 year ago
Text
Sejak meyakinkan diri sendiri bahwa w tidak sedang dalam mode survival, gue belajar merawat diri dengan lebih baik. Makan dengan kalori yang tidak berlebihan. Tidak demonizing makanan. Berusaha tidur dengan baik, mandi dengan baik, rutin membersihkan kamar dan memikirkan prioritas hidup yang entah harusnya kemana.
Jujur gue bingung antara ambil S3 atau serius ngejar profesi jadi Game Designer. Tapi diri gue kalo lagi autopilot ya mode Game Designer. Even kalo ketemu orang di lift mulai beberapa kali disapa:
"Udah daftar PhD?"
Sama halnya dengan di rumah:
"Udah punya calon?"
Yang pada akhirnya ngebuat gue semakin paham bahwa yang pertama banget perlu kita pelajari dalam hidup adalah....
"Hiduplah untuk diri kamu sendiri dulu. Baru setelah itu pikirkan yang lain"
Menjalani hidup semacam ini ternyata bukan hidup yang egois. Karena andai kita mencintai seseorang dan pengen bertahan lama bareng dia, pertama banget kita butuh badan dan mental yang sehat 😅 Kalo mau PhD, perlu tau dulu apa yang mau kita cari. Meskipun ya nggak semuanya dapet Profesor yang beneran linear sama bidang risetnya.
Lupakan perkara PhD. Mungkin ini kelihatan cukup lebay karena gue sampe nyimpen beberapa jenis suplemen di laci meja. But it helps me a lot buat bertahan menjadi waras di tengah kesibukan.
Tumblr media
Belakangan ini, gue tuh jaga makan banget. Ga makan gorengan sama sekali. Ga makan pedes. Double protein di piring dan selalu makan sayur. Gue juga mengurangi frekuensi ngopi maksimal 3 kali seminggu. Nggak kayak biasanya yang 2x sehari minum americano ato latte.
Gue minum vitamin B jadwal lagi padat-padatnya. Ternyata tidur gue lebih nyaman dan pencernaan gue lancar.
Gue juga beli produk buat ngerawat diri dan hiburan juga 😂 Sumpah gue happy banget kalo lagi capek terus mainin busanya Lovojoy. Lucu banget. Pink dan creamy. Thanks banget buat yang ngembangin produk Shower Mousse selucu ini
Tumblr media Tumblr media
Meskipun gue berusaha biar badan dan otak gue bisa dipaksa kerja 12 jam tanpa stress, w masih berharap kelak jam kerja w berkurang, kebutuhan gue sama keluarga tercukupi dengan baik. Dan gue bisa masak makanan yang enak buat orang rumah.
Let's have a peaceful live, Dea!
89 notes · View notes
semutmerahlagi · 10 months ago
Text
Tumblr media
Lari Malam
.
Kejadian ini terjadi beberapa tahun lalu selepas aku pulang dari menghantar isteriku berkerja syif malam disebuah kilang kira-kira 5 kilometer dari rumah aku. Jam 10. 30 malam aku dah keluar dari rumah kerana isteri aku masuk kerja jam 11. 00 malam. Semasa dalam perjalanan pulang aku singgah kedai 24 jam untuk membeli rokok, selesai aku membeli rokok aku terus menuju kekereta dan aku terpandang seorang wanita india sedang berjalan membawa sebuah beg sedang menangis teresak-esak. Kebetulan masa tu tak ramai orang lalu lalang mahupun singgah di kedai 24 jam tu. Aku biarkan wanita itu berlalu melepasi kereta aku, aku memerhatikan dibelakangnya samada dia diekori atau pun tidak.
Dalam hati aku berkata’ kemana dia nak pergi malam-malam buta ni?lari rumah agaknya’ . Setelah aku pastikan tiada orang mengekorinya, aku segera menghidupkan injin kereta dan mengekorinya dari belakang. Setelah kereta aku hampir dengannya aku membunyikan hon. Terkejut dia sambil menoleh ke belakang memendang ke arah aku.
Aku menurunkan cermin tingkap’ aci mau pegi mana?’ sapa aku dari dalam kereta.’ Encik boleh tolong hantar saya pegi station bus tak?’ . Kata wanita india itu.’ Boleh. . mari masuk’ aku mempelawanya masuk kedalam kereta aku.
Rumah aku dengan station bus tak lah jauh sangat cuma lebih kurang 100 meter.’ U mana mau pegi?’ . soalan yang sama aku lontarkan pada wanita india tu.’ Saya tak tau mana mau pegi encik’ jawabnya.’ Apa pasal U mau lari rumah? Aku bertanya lagi.’ Saya gaduh sama saya punya emak’ . jawab wanita india dalam lingkungan usia 19 tahun itu lagi.’ U apa nama?’ lagi aku menyoalnya.’ Saya punya nama Shanti’ .
Dalam perjalanan menuju ke hentian bas macam macam soalan yang aku tanya. Lagi pulak saja aku drive pelahan-lahan. Lebih kurang 20 minit maka sampailah aku di perhentian bas.’ Sekarang sudah sampai U boleh turun’ kata aku.’ Tapi encik saya lupa mau angkat wang mari, boleh kasi pinjam sikit?. Pulak dia mintak duit aku.’ U mau pinjam berapa’ ?tanya aku.’ Rm50′jawabnya ringkas.’ tapi saya tarak bawak wang, kalau U mau mari saya punya rumah saya boleh kasi pinjam’ kata aku lagi. Dia menganggukkan kepala dan aku terus saja menuju kerumah aku yang tak berapa jauh dari situ. Dalam kepala otak aku dah terbayang bagaimana tubuhnya akan aku ratah sepuasnya.
Sesampainya aku dirumah, aku mempelawanya masuk, dia mengikut aku masuk kedalam rumah teres 2 tingkat yang aku beli setahun yang lalu. Aku menyuruhnya duduk diatas sofa sementara aku naik ketingkat atas mengambil duit RM50. 00.
‘ Shanti. . aku memenggilnya sambil menuruni anak tangga’ apa macam U mau bayar balik saya punya wang?’ Aku saja pasang perangkap.’ Nanti saya sudah dapat kerja, saya mari sini cari abang’ . jawabnya. Aku duduk dihadapannya. Aku tak percaya dia akan bayar balik duit aku.’ Macam ni la Shanti, saya kasi U RM100. 00 dan U tak payah bayar, tapi dengan satu syarat’ . Aku pasang lagi soalan perangkap.’ Apa syarat?’ . Tanyanya ringkas.’ Sekarang U pegi mandi dan tukar U punya pakaian’ kata aku.’ Itu saja abang punya syarat’ katanya. Aku cuma menganggukkan kepala.’ Itu macam kalo ok saya pegi mandi dulu’ . Jawabnya lagi. Aku membiarkan dia pergi kebilik air dengan membawa sehelai tuala yang diambilnya dari dalam bag yang dibawanya.
Dalam hati aku berkata kejap lagi aku akan kerjakan tubuh engko. Lagi pun aku dah dekat seminggu tak dapat memuaskan nafsu pada isteriku kerana dia datang bulan. Kepala pun dah rasa berat sangat.
Lebih kurang 10 minit dia keluar dari bilik air dengan hanya berkemban, dia bertanyakan bilik untuk dia menukar baju. Aku tunjukkan dia bilik stor yang didalamnya hanya terdapat sebuah kerusi malas.’ U boleh tukar baju di bilik tu’ kata aku sambil aku membawakan beg nya masuk kebilik.’ Ok U boleh pakai baju disini’ . kata aku sambil duduk dikerusi malas yang memang sudah tersedia.’ Abang tak mau keluar ke?’ tanya Shanti.’ Tak mau lah, saya mau duduk sini tengok U pakai baju’ jawab aku selamba. Aku memerhatikan dia terbongkok-bongkok mengambil pakaiannya dari dalam beg. Dalam hati aku berkata’ sat lagi aku akan terkam engkau’ . Aku semakin tidak dapat mengawal gelora nafsu yang semakin membara terhadap perempuan india yang berdiri dihadapan aku yang hanya berkemban.
Dia mula memakai coli berwarna merah tapi mengadap dinding yakni membelakangkan aku. Dadaku berdebar-debar badan ku seram sejuk dan bulu roma ku naik bila dia melonggarkan ikatan tualanya. Serentak itu juga aku bangun dari kerusi malas dan berdiri dibelakangnya sambil kedua tanganku memeluk erat tubuhnya, dia terkejut beruk.’ Abang nak buat apa ni?’ . tanya Shanti. Aku hanya diam sambil lidahku menjalar ketengkuknya. Aku jilat hingga ke telinganya. Dia menggeleng dan meronta-ronta minta dilepaskan. Semakin kuat dia meronta, semakin eret pelukan aku pada tubuhnya. Bau sabun mandi yang digunakannya menaikkan lagi nafsu berahiku yang dah seminggu tak merasa cipap.
Rontaannya semakin lemah apabila kedua-dua tanganku melekap pada dua bukit kembarnya yang agak besar juga mungkin saiznya 36 C. Aku ramas bukit kembarnya sambil lidah ku mengerjakan tengkuk dan lehernya. Selang beberapa saat kemudian kedengaran suara nikmat keluar dari mulutnya, aku segera melonggarkan pelukan tapi masih lagi meramas bukit kembarnya. Aku jeling kearah matanya dan aku dapati matanya terpajam rapat dan kepalanya terdongak mugkin sedang menikmati kenikmatan yang sedang dirasainya. Aku pusingkan dia agar mengadap aku, aku lihat matanya semakin kuyu. Perlahan lahan aku lepaskan tuala yang membaluti tubuhnya dan menyerlahkan tubuhnya yang hanya bercoli merah. Aku tanggalkan pencangkuk colinya dan aku lemparkan kelantai. Sungguh indah permandangan tubuh si Shanti yang telanjang bulat dihadapan aku tanpa seurat benang. Walau kulitnya hitam tapi itu tidak menjadi masalah pada aku, yang penting boleh dipakai.
Aku rendahkan sedikit badan aku dan aku meneruskan jilatan pada dadanya dan turun ke bukit kembarnya yang sedang menggembang, Aku jilat pada hujung puting susunya yang berwarna pink. Jilatan demi jilatan pada puting susunya telah menyemarakkan lagi ghairahnya. Dia meramas-ramas rambutku dan aku tetap meneruskan aktiviti menjilat puting susunya, puas disebelah kiri aku beralih pula kesebelah kanan, kadang kala aku sedut dan aku hisap puting susunya yang telah mengeras. Suara erangannya membuatkan aku semakin tidak keruan untuk meneruskan xpdc terhadap tubuhnya.
Dalam keadaan berdiri aku merendahkan lagi badanku, kini mukaku betul-betul berada dicelah kelangkangnya. Bulu kemaluannya tak lah berapa lebat sangat hanya ditumbuhi bulu-bulu halus. Aku selak cipapnya dengan kedua-dua ibu jariku, wow kelopak luarnya warna kemerahan, biji kelentitnya panjang juga dan telah menampakkan dirinya, hanya menanti untuk dijilat. Tanpa membuang masa lagi aku sembamkan mukaku kecelah kelangkangnya, aku jilat sekitar kelopak luarnya yang mekar dan biji kelentitnya yang dah siap sedia untuk disedut. Aku kerjakan lubang cipapnya hingga suara erangannya semakin kuat. Lubang cipapnya basah dengan air liurku dan bercampur dengan air mazinya yang banyak keluar.
Aku berdiri dan mengarahkan dia duduk di kerusi malas yang berada ditengah bilik. Dia menuruti perintahku sementara aku menanggalkan satu persatu pakaianku hingga aku juga telanjang bulat tanpa seurat benang. Batang kemaluanku yang sejak tadi meronta minta dilepaskan kini tegak terpacak dihadapan Shanti yang menanti tindakan lanjut dari aku. Aku merapatkan batang kemaluanku ke mulutnya dan aku gosok-gosok kebibirnya. Dia memegang batang kemaluan aku dan memasukkan kedalam mulutnya. Dia mula mengocok batang aku keluar masuk dalam mulutnya. Wow…sungguh nikmat…Dalam hati aku berkata’ pandai juga si Shanti ni menghisap batang aku’
Aku semakin tak tahan, aku menarik keluar batang kemaluanku dari mulutnya dan aku mahu dia berbaring maka aku baringkan kerusi malas. Dia sudah telentang dan kakinya terkangkang luas menyerlahkan lagi cipapnya yang telah basah dan berlendir. Aku merapatkan batang kemaluanku tepat kearah cipapnya yang dah ternganga menanti kemasukan batang kemaluanku. Aku gosok batang aku kebibir cipapnya dan sesekali aku lajakkan ke biji kelentitnya yang terjulur panjang.
Matanya masih terpejam rapat mulutnya terbuka luas dadanya berombak dan nafasnya tidak teratur. Aku tekan batang kemaluanku masuk kedalam lubang cipapnya, dahinya berkerut bagai menahan sakit. Aku sodok batang aku perlahan-lahan, tiba-tiba’ aawww…sakit abang.’ dia menjerit kecil. Mungkin daranya dah pecah. Aku berhenti seketika sambil kedua-dua tangan aku meramas-ramas buah dadanya. Aku tak mahu menunggu lama aku teruskan tusukan perlahan-lahan, dahinya kebali berkerut. Memang panas dan ketat lubang cipapnya, mujur juga air mazinya banyak dah keluar jadi tiada masalah untuk batang aku meluncur masuk kedalam telaga nikmatnya. Aku tekan hingga habis batang kemaluanku hingga habis ditelan oleh telaga nikmatnya.
Aku biarkan seketika batang aku berendam dalam telaga si Shanti dan aku merebahkan tubuhku keatasnya mulutku mencari puting susunya dan aku mula menyedut, menghisap dan menggigit-gigit lembut hujung putingnya. Dia kembali mengeluarkan suara erangan nikmat. Sambil aku mengerjakan puting susunya aku mulakan dayungan, sekejap laju sekejap perlahan. Tanpa aku sedari kedua-dua kakinya melingkar dipinggang aku. Kali ini suara erangannya semakin kuat diikuti dengan sepitan kuat kakinya di pinggang aku. Tangannya memegang erat kerusi malas aku, punggungnya terangkat-angkat. Menandakan dia sudah sampai kekemuncaknya. Dia melonggarkan sepitan dipinggang aku , aku mencabut batang kemaluanku dari telaga nikmatnya.
Aku arahkan dia bangun dan menonggeng dia hanya menuruti arahanku. Apabila dia sudah siap sedia dalam posisi menongeng, aku benamkan batang aku dari belakang. Kali ini dengan sekali tekan terus hingga kepangkal. Aku pegang kedua-dua bahunya sambil punggungku menghentak telaga nikmatnya. Kali ini dia sendiri membantu dayungan aku, semakin lama semakin laju diikuti dengan suara erangan yang agak panjang menandakan dia sekali lagi telah sampai kekemuncak kenikmatan.
Air maniku masih belum mahu keluar lagi. Aku cabut batang kemaluanku dari telaga nikmatnya, sekali lagi aku arahkan dia supaya berdiri. Dia menuruti kehendak aku. Aku letakkan kaki kirinya diatas kerusi malas dan aku masukkan batang aku dari depan. Aku peluk dia dan aku hayun lagi sampai lemah longhlai tubuhnya aku kerjakan. Penat berdiri, aku baringkan tubuhnya diatas lantai dan aku kangkangkan kakinya sekali lagi aku henjut cipapnya kali ini aku songket naik sedikit batang kemaluanku agar biji kelentitnya bergesel dengan lebih rapat lagi.
Ghairahku semakin memuncak dan ghairah si Shanti juga semakin memuncak. Aku semakin tidak dapat mengawal situasiku lagi rasa nak terpancut air maniku semakin hampir. Aku rangkul pinggangnya agar dia duduk dan dia meminta aku melajukan hentakan pada telaga nikmatnya hingga tubuhnya mengejang lagi, aku lajukan tusukan hingga aku pula yang mengerang menandakan keluarnya air nikmatku yang sudah seminggu bertakung. Aku merasa begitu puas dapat merobek dara si Shanti walaupun tubuh kami bermandikan peluh.Aku terbaring di sebelah Shanti yang keletihan. Aku perhatikan dadanya masih lagi berombak dan kedengaran jelas bunyi nafasnya yang tercungap-cungap. Matanya masih terpajam rapat. Ditelaga nikmatnya kelihatan cecair putih meleleh keluar. Aku tersenyum puas.
83 notes · View notes
babblingpipit · 5 months ago
Text
Struggle
Sepertinya salah satu trait aku adalah menolak untuk memilih hidup susah. Bukan berarti hidupku isinya pelangi dan unicorn semua. Tapi ketika membuat pilihan hidup, aku selalu mengambil keputusan berdasarkan hal yang memberi kebahagiaan, small joy in every step. Konsekuensi pilihan ini mungkin membuat aku ga punya duit sebanyak kalo aku mau struggle, atau ga seproduktif kalo aku mau struggle, tapi aku ga percaya sama delayed gratification, I want to be grateful in every minute I have.
Seperti sudah kuceritakan disini, akhir-akhir ini hidup lagi overwhelmed banget. Kapan hari si Adit bilang "untuk pertama kalinya sejak kita nikah aku liat kamu lupa beresin kasur, aku tau kamu overwhelmed banget ya pagi-pagi soalnya itu selimut udah dilipet tapi disampirin di crib". Yes, di hari itu aku udh mau beresin kasur, udah lipet selimut dan disingkirin, niatnya mau rapihin sprei dan tata bantal tapi entah apa yang terjadi aku terdistraksi dan ga selesai (kayanya boy nangis minta susu atau pup gitu).
Karena tau aku pagi agak susah menghandle bayi sendiri, akhirnya aku geser mandi aku dan bayi jadi malam hari sebelum tidur. Cuci botol dan siapin susu bayi juga Adit yang handle jadi alhamdulillah ngurangin to do list pagi hari dan jadi lebih chill.
Begitu juga kemaren pas bayi suatu hari bangun lebih awal, aku punya pilihan ke kantor lebih awal vs ngopi. Aku tau akan lebih happy kalo beli kopi wkwk jadinya itulah yang aku lakukan.
Memasuki tahun keEMPAT postdoc, sudah mulai harus mikir independent project untuk dilead sendiri. Jujur agak gapunya waktu untuk brainstorming. Akhirnya aku chat mentorku (yang juga perempuan dan punya dua balita) untuk curhat, bahwa aku merasa produktifitas turun banget karena harus pumping 2-3 jam sekali. Belum daycare drop off dan keribetan pagi hari. Guess what. Dia bilang "Pit, semua hal ada alternatif yang lebih mudahnya. Misal mengasihi bikin kamu overwhelmed, formula pun ga buruk loh. Kalo pagi kamu ga sempet mandiin bayi, gapapa banget loh dia ke daycare ga mandi pagi. Semisal kamu ga apply fellowship tahun ini, masih akan ada loh opportunity lain yang bisa kamu pegang. Be kinder and more gentle to yourself ya. Ga harus semua kepegang yang penting kamu masih waras dan punya semangat menjalani ini semua! Aku ingat pas di fase anak bayi pun bisa mandi aja udah bagus banget. Give credit to yourself". Haaa nangis banget. Bener semua ada alternatifnya, tinggal pilih yang sesuai dengan hal yang bikin kita bahagia dan sejalan dengan value kita.
23 notes · View notes
crescenthemums · 27 days ago
Text
Kemaren malem adalah salah satu episode paling tai dari hari-hari gue memaki hujan.
Gue tu absen pulang jam 21. Sesorean ngga ada tuh ujan, di area rs, padahal di rumah sempet ujan gede siang-siang. Tau-tau jam 20 ujan. Angin. Badai. Jendela ruang jaga sampe nutup sendiri (iye, ac dimatiin gegara hemat efisiansu asu jadi kudu buka jendela). Gue masih santai aja yaudala masi sejam ini.
20.40 sempet berenti dikit, tapi 5 menit kemudian badai lagi. Baru kelar anginnya doang tuh 21 lewat. Anginnya doang, ujannya mah masih. Yaudah gue turun, absen, pesen ojek ke stasiun. Gue udah expect bakal lama dapetnya. Yaudah aja, anggep sambil nunggu reda.
Setelah cancel karena kejauhan 2x, ojek ketiga mau jemput gue. Gue bawa mantel tapi sumpah udah capek banget ngeluarinnya, udah mau jam 10. Gue pake celana mantel dari abangnya. Toh hujan juga udah mulai jadi gerimis.
Sampelah si abang salah jalur. Dia naik ke jalan atas padahal harusnya gue muter di underpass. Dia merasa bersalah dan akhirnya muter lawan arah, tapi jadinya lambat pelan-pelan, which secara durasi sama aja kalo dia ngikutin jalur nyasar tadi dan muter di ujung jalan. Yaudah, gue udah ngga sanggup mau marah.
Sampe stasiun, gue nunggu hampir setengah jam sampe keretanya dateng. Sekalinya dateng, yap, tentu saja ofkors, penuh parah. Bodo. Gue dorong semua orang di pintu masuk, gue mau masuk. Gue harus masuk.
Gue ngecek jam, udah setengah sebelas. Kepala gue udah panas. Badan gue rasanya udah kebas semua. Cuma idung gue yang masih bereaksi, karena gerbong gue hari itu bau muntah. Nembus sampe masker gue baunya. Gue cuma berusaha membayangkan kasur, bulu-bulu di rumah, dan cemilan keju di atas meja. Tahan, dikit lagi sampe.
Sampe stasiun, gue liat hujan udah reda. Jujur udah capek lepek dan pliket, gue ngga mampu lagi jalan almost 2km itu ke rumah kayak biasa. Jadi gue memilih pesen ojek lagi aja. Lama dikit nunggu yaudalah.
Ternyata bukan cuma lama, tapi abangnya ga gerak dari titik asal dia. Yang perkiraan maps harusnya dia 6 menit doang jaraknya dari gue, dia baru dateng almost 20 menitan setelahnya. Udah gue spam chat karena gue kira dia kena banjir atau macet kan, ternyata dengan entengnya dia bilang dia "cuma" lagi siap-siap.
Gue, nangis. Literally.
Paham ngga sih rasanya badan udah capek kayak apaan tau, trus semesta seakan ngga setuju lo pulang cepet, ada aja halang rintangnya kayak benteng takeshi. Gue ngomel-ngomel di chat ke orang rumah, tantrum, marah, kesel, sedih, trus yaudah nangis aja dikit. Gue bisa aja cancel abangnya trus jalan ke rumah. Atau merengek minta jemput ke orang rumah. Tapi ya udah. Ya udah.
Akhirnya gue sampe rumah, setelah selama di ojek gue menolak semua mantel dan helm, gue cuma pengen cepet sampe rumah.
Di rumah udah pengen meleyot parah, tapi badan lepek. Jadi gue cuci kaki tangan kaki bentar buat ngasi makan bocah-bocah, trus ngemil cemilan keju dikit. Ditawarin disuapin makan lagi tapi gue tolak karena gue pengen mandi, rebahan. Gue sempet nyapu kamar dan nyerok pup di litterbox sebelum akhirnya mandi, masuk kamar.
And the rest of the night I spent inside a hug. Sampe pagi nempel aje kayak lintah gelandotan nggamau lepas. Ada juga tuh sedikit adegan alergi dingin kumat subuh-subuh sampe mengi dan bengek nggabisa napas sampe cuma bisa tidur sambil duduk. Tapi semua terlewati dan bangun siang sebelum akhirnya siap-siap ke gim.
Gila, tai banget semalem tuh. Jabodetabek hujan, banjir, minggu bukber-nya orang-orang, kereta ngadat, bangke. Semua bangke. Traumatis banget.
Ada banget momen di stasiun keberangkatan awal gue sempet pengen puter balik ke bawah kolong jembatan trus tidur aja di situ sampe pagi. Shift 7 jam, 3 jam setelahnya gue habiskan berjuang menuju rumah. Tai banget. Tai banget.
Kalo ngga ada geng serumah, ngga ada bulu-bulu kesurupan tukang gelut itu, ngga ada cemilan-cemilan, ngga ada yang mau ditemplokin semaleman, gue gila sih kayanya within a month. You may find me keliling pinggir jalan bawa karung sambil garuk selangkangan.
Hhhh.
May all this pain we all suffer just to survive, always find a warm place to let them rest and heal. Amen.
16 notes · View notes
asrisgratitudejournal · 1 month ago
Text
Doktor
ALHAMDULILLAHHH your girl is now a Doctor! Memasuki era: “Ms. or Mrs.?” “Doctor” lolololol.
Duh aslinya banyak banget yang mau dibahas dan diceritain di sini dari kebodohan prep dan gimana Allah menyelematkanku, keberjalanan viva 3JAM, sampe post-viva dan apa yang kurasakan sekarang. Sama semalam somehow keingetan obrolan aku dengan Mas Rezky beberapa minggu kemarin karena dia lagi pusing nyari supervisor PhD (yang ini agak random). Tapi barusan banget tuh aku merem-merem mengantuk sampe TIDUR DI KURSI!!! padahal lagi main Duolingo, saking dinginnya ruangan dan laper dan emang ngantuk juga aja kali ya. Barusan dari jam 1 nontonin youtube aja si Eurija (Jang Woo Young di channel ootb), lucu banget ni orang tolong super naksir. Sama sebelumnya nonton Netflix episode 1 Screwballs, spinoff-nya Hongkimdongjon di Netflix. TERUS baru tahu recently kalau di mac tuh GABISA DOWNLOAD EPISODE Netflix buat ditonton offline!!! Payah btul.
Ok sekarang berhubung udah lumayan bangun, mari kita ketik apa yang ingin diketik. Bikin outline dulu:
Pre-viva: ngelantur dan baru nyentuh tesis H-2
Iyah jadi sebetulnya udah tahu kalau aku harus segera kembali me-review itu thesis setebel-tebel apa tau dari minimal seminggu sebelum viva lah. Vivanya kan Rabu yah. Eh dia tu sampe Jumat minggu sebelumnya masih aja sibuk BIKIN MODUL KULAP yang masih Mei!!! Dan gaada yang nyuruh juga. Emang penyakit distraksi dan procrastinating aja ini mah. Yaudah kupikir pas Jumat sore itu: weekend deh kalo gitu akan kubaca (sampe bawa pulang printed thesis). Kenyataannya Sabtu–Minggu AKU TEPAR karena kena FLU, 2 hari betul-betul bedrest aja bahkan nggak baca buku atau ngelukis atau ngapa-ngapain? Lupa jujur Sabtu–Minggu ngapain aja.
Senin kayanya deh baru beneran buka thesis dan dari BAB 1 sudah menemukan typo dan keanehan numbering figure (Figure 1.2.-nya nggak ada WKWKW, dari Fig 1.1. langsung loncat ke Fig.1.3.). Ada Figure yang warna hijau dan kuningnya juga nggak keluar… aneh banget. Anyways. Begitulah. Sama mulai mikirin teknis juga: ruangan di mana yang internetnya ok dan cepat dan smooth.
Selasa mulai mindahin semua layar ke ruangan seminar (karena ternyata di situ ada router dan di situ lah internet paling cepat dan smooth). Di hari Selasa itu juga ku baru mulai belajar yang sistematis. Mulai coret-coret di papan tulis summary thesis, mulai cuap-cuap lagi latihan verbally ngomongin ni riset (setelah 2 bulan off dan UDAH LAMA banget gak mikir in English, speak in English, and specifically mikirin ni riset). Alhamdulillah mayan dapet banyak di hari Selasa itu, walaupun masih banyak hal-hal krusial yang belom kucover.
Rabu dari jam 11 ku udah mulai lagi DAN DI SINILAH periode penting yang kubersyukur banget aku GOT OVER some parts di pagi ini. Jadi aku list hal-hal apa aja yang perlu kubaca (mostly kepikiran pas teraweh malem sebelumnya lols), diantaranya: semua R2R dari paper 1 yang kena reject 2x itu, karena pasti banyak banget yang dicover dan crucial di situ (kenapa sampe kena reject 2x karena emang SUSAH banget ni DATA ambil kesimpulannya). Going over the R2R made me rememeber again what was weird, what has been I improved in the manuscript, what’s the most challenging part in working with this specific cores. DAN betul aja pas viva kayanya 50% waktu hampir banyak abis di paper 1 ini (walaupun udah published). Sama salah satu hal yang ku-list untuk dibaca lagi adalah: cara kerja LUMEX(!) ku hapalin in 20mins sih semua AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) itu… dan bener aja ditanya. HAMDALAH.
Betulan aku bersyukur sekali hasil belajar pagi itu sangat berguna huhu.
Viva: LAPER dan tapi examinersku BAIK HATI SEMUA
Viva! Mama papa dateng jam 14.30 keknya. Asar solat di Musola atas dalas. Jam 16.30 teng mulai. Nungguin Lawrence agak telat karena dia agak bermasalah sama booking ruangan. Udah deh langsung ngobrol kita.
Di awal Bob udah ngasih disclaimer tujuan viva ini apa: “we’re not here to grill you, we’re here to have a productive discussion”. Ku langsung lega banget dengernya (walaupun ku juga udah tahu sih, karena di interview transfer of status dan confirmation of status juga bentuknya kaya gitu, cuma ini lebih lama aja). Ada part udah di last half leg lagi bahas Hg phase terus tiba-tiba kita masuk bahas “gas law”. Aku yang “yes… following ideal gas law…”. Lawrence: “don’t worry Asri I won’t ask you what gas law is and ask you to write the formula… this is not viva in 10–20 years ago” sambil ketawa. HUHU. Sangat baik. I mean, not that I don’t know what ideal gas law is, tapi just the fact that they were being SO NICE amat sangat touched me.
Terus yaudah beneran vibe dan atmospherenya amat sangat santai dan causal dan nice. IT HELPED ME A LOT WITH THINKING. Bob juga baik banget (as usual). DAN baiknya Lawrence tuh: kadang ada pertanyaan dia yang ngetes kan (bukan kadang sih, emang hampir semua pertanyaan dia ngetes, jadi dia udah tahu kurleb jawabannya di area mana atau apa, terus mau ngecek kalo aku tuh nyampe ke sana gaksih atau kepikiran itu gaksih). Nah di awal-awal tuh kan AK LAPER BANGET YAH. Itu literally mulai setengah5 sore jam-jam bego-begonya  puasa tuh, jadi di awal aku MISSED BANGET. Ditanya kalimat pertama abstract maksudnya apa aja jawabnya mutuh mikir 10 DETIK. Terus Lawrence yang BANTUIN ngasih clue, mengarahkan aku ke jalan yang lurus kalau sudah straying, terus dia selalu me-rephrase jawaban aku dan confirming apakah aku sudah berada di area jawaban yang benar atau belum… kalau belum juga dia yang “oh iya gapapa emang susah buat nyampe ke sana don’t worry”. DUH pokoknya baik banget deh.
Pas kupikir-pikir lagi pertanyaannya Lawrence juga emang hal-hal yang gaakan bisa kuprediksi anyways sih, betulan udah ke level yang “aplikasi dari finding kamu ini ke mana, gimana formulasinya kalau mau bikin model, parameter apa yang harus kita punya, apa constraintsnya”. Betulan pertanyaan yang came from experience, cuma bisa dateng dari orang yang udah ngerjain ini lama banget. Tapi… pertanyaan dia tuh yang ku masih bisa paham coming from-nya dari mana gitu, jadi jawabannya juga masih bisa dicari/ditrace ke arah mana.
Yang agak lebih susah malah ternyata pertanyaan-pertanyaan dari Bob, karena BASIC banget beneran dia nanya yang “oh emangnya Hg gabisa di carbonate?”, buat ku dan Lawrence agak you don’t say karena both of us are already in the deep forest, while Bob di luar.
Oh FYI, jadi vivaku pengujinya 2: Bob dan Lawrence. Bob professor internal examiner dari Oxford, dia sehari-harinya ngerjain carbon budget and weathering, kebanyakan metals yang dipake Rhenium, Osmium isotopes, dan nggak terlalu familiar dengan Hg. Versus Lawrence, sekarang assistant prof di UV Amsterdam, dulu thesisnya sama Tamsin juga dan dia yang pioneering use of Hg proxy jadi dia sangat sangat well-read in Hg. Walaupun sekarang Lawrence juga udah pivoting dan memperluas works dia di other metals juga sih, dan kayanya judul title dia sekarang sebagai assistant prof juga berhubungan dengan global carbon cycle.
Yang ku amat syukurin juga adalah: aku udah pernah ngobrol sama 2 orang ini sebelumnya. Jadi minimal merekapun udah tau aku gitu kan, background aku gimana, aksen aku ngomong Bahasa Inggris gimana. Sama Bob ku pernah demonstrating field trip Dorset, jadi 10 hari ku selalu sama-sama dia siang dan malam (sama Stuart juga sih), terus kalau malam kita nge-pub bareng juga ngobrol ngalur ngidul. Di dept suka ngobrol juga pas papasan di tangga walau basa basi. Ku juga mayan dekat sama istrinya Bob (Sarah) karena dulu Sarah sempat jadi outreach officer di dept dan aku suka banget ngisi ikut-ikut outreach. OH IYA JUGA YA. Ku bahkan udah sempat ketemu anak-anakny Bob LOL.
Ketemu Lawrence di Lyon pas Goldschmidt, ku diajak lunch bareng sama Tamsin, Isabel, Joost, kita makan salad sambil bahas data. Kayanya waktu itu Lawrence proposing some ideas terus nanya feasible gaksih data ini buat kita kerjain. Aku yang anak bawang di meja itu waktu itu cuma bengang-bengong doang, walaupun Lawrence juga sempat nawarin sih dia punya data core Devonian yang udah matured/baked banget dan mau di-interpret sama dia signal Hg-nya. Ku betulan udah lupa banget sama data itu dan gak in touch lagi sama dia afterwards lol.
Tapi iya. Ku bersyukur banget minimal ku udah ngerasa familiar(?) sama examinersku ini jadi nggak terlalu nervous. Bayangin kalau aku ketemu examiner yang ku belum pernah ngobrol sama sekali… akupun gaktau what to expect… Thanks banget Tamsin dan team for choosing Lawrence to be my examiner huhu.
OH sama di awal juga ditanya sih “gimana covid impacting your PhD?” ya kubilang aja technically jelas ada pushback, termasuk di bagian gak dapet tabung propane, tapi yang paling gede jelas: PSYCHOLOGICAL IMPACT.
Walaupun mayan lega dari awal mereka udah yang ngasih huge compliments (yang di akhir di-emphasize lagi): “IT’S an impressive thesis, Asri, we really enjoyed reading it.” (MAU MENANGIS RASANYA).
Terus yaudah pas diumumin “passed with minor corrections” udah senang banget dan apalagi pas dibilang “it’s very minor corrections, probably half-day work” makin girang lagi ALHAMDULILAH YAALLAH.
Post-viva: anti-klimaks ngerasa “hah terus? Udah gitu doang?”
Yaudah beres viva tu gabisa mikir selain “LAPER BANGET”. Oh iya jadi vivanya mulai 16.30, ku kemarin udah minta arrange sama Bob “dari jam 18 boleh gak break 30 menit buat buka?”, terus kata Bob kalau mau 40 menit juga gapapa. Jadinya 18–18.40 break buat buka puasa dan solat Magrib. Itu aku cuma dapet nyemil 1 lemper, 1 ketan, sama 1 sus cake Holland Bakery dibawain sama Mama. Itu pas break jam 18 betulan baru banget beres diskusi Chapter 2. Bahkan itu di situ setengah jalan-pun belum sampe awalnya kupikir. Untungnya tapi 2 chapters experimental results setelahnya nggak dikulik se-ekstrim si chapter 2 ini. Jadi yaudah beres pas 20.00 teng. Awalnya si Bob bilang “kamu leave dulu aja Asri nanti 20.03 masuk lagi”. EH PAS BANGET dia ngomong gitu fire alarm di Oxford BUNYI (posisinya Bob di Oxford dan Lawrence di Amsterdam). Jadilah dia cabs. Terus kata Lawrence leave dulu aja kita, tapi kamu standby di email ya biar kalau dipanggil bisa langsung masuk.
Karena ku laper banget, ku langsung mencari NASI selepas itu. Mama papa tarawehan di musola gd A. Belum sempat makan udah dipanggil buat masuk. Jadi ada nasipadang di depan mejaku pas diumumin result.
[Lanjut menulis di rumah jam 23.51 di kasur karena tadi pas nulis di ofis udah keburu jam 17 terus harus buru-buru pulang supaya sampai rumah sebelum azan Magrib]
Terus udah lupa mau bahas apa lagi. OH. Yaudah, beres diumumin selamat-selamat tu jam 20.20-an. Langsung foto-foto sama Mama Papa. Oh. Diselametin dulu deng sama Mama, kalimat yang keluar pertama kali: “selamat ya Kak… Alhamdulillah selesai. Dah sekarang bisa fokus semoga segera ketemu jodohnya”… dikira selama ini diriku tidak fokus mencari jodoh . Anyways, mayan kecewa aja sih, betul-betul di momen itu yang “YAH Udah secapek ini 4.5 tahun masih belum good enough dan satisfactory enough diriku ini untuk Mamaku sendiri…” tapi yaudah mau gimana lagi, ku gakbisa mengubah mindset Mamaku juga kan. Apparently memang buat dia aku tidak cukup menjadi diriku sendiri 1 orang dengan gelar Doktor, harus ada pasangannya, baru dia bisa fully bahagia, baru dia bisa tenang. There is nothing I can do about it anyways… (shrugging) (acting cool) (dalem hati menangis dan sepertinya harus konseling lagi karena tidak mendapat validasi dari orang tua sendiri. SETELAH MENDAPAT GELAR DOKTOR DARI UNIVERSITY OF OXFORD).
Iyah.
Yaudah habis foto-foto, makan nasi, beres-beres, pulang. Kayanya keluar dari gedung A tepat jam 21.00.
Bob langsung blast email ke mailing list departemen ngabarin ke SEMUA orang subject emailnya: “Dr. Asri Indraswari”. Tamsin langsung ngemail selamat, Joost juga, tapi karena udah malem banget udah ga pengen liat screen laptop lagi jadinya baru kubalas email-email mereka besok siangnya. Grup PPI Oxford ramai karena ada Bli Kris dapet blast emailnya juga dan ngeforward screenshotan email Bob ke grup. Grup UI rame karena Mas Felix yg ngescreenshot. Adewunmi langsung nelpon whatsapp JAUH-JAUH DARI CANADA ngucapin selamat. Udah deh sampai sekarang masih ada euphorianya dikit dari postingan di sosial media (aku belum post di LinkedIn dan Facebook).
Ku kayanya baru bisa tidur jam 2.30 deh malam itu (dan bangun lagi sahur 03.45). Sampai rumah langsung mandi, Isya, teraweh, terus yaudah di kasur aja chat-chat dan ngereply-reply DM orang.
Terus pas di kasur yaudah yang kubilang sesuai heading di atas. Diny ngechat terus ku dengan sadar ngetik “agak anti-climax yah, beres-beres tu kayak: lah? Udah? Gitu doang? Terus?”…
Tips untuk mencari supervisor PhD
Duh tadinya mau kugabungin di sini tapi ini udah 6 pages A4 di word panjang banget ceritanya wkwkwk. Akan ku buat separate post deh ya mungkin besok (hari ini, udah ganti hari). Intinya tapi outlinenya seperti ini:
Jangan pilih prof yang terlalu big name (karena resiko di-abandon-nya besar sekali karena dia super sibuk), case in point: spvnya Listi flatmate aku dulu
Tapi jangan pilih prof yang masih merintis masih muda juga (resiko untuk dia ambis dan breathing on your neck sangat tinggi, jadi gaada freedom karena di-micromanage)
Jangan pilih prof yang miskin (nanti susah ngapa-ngapain, gaada fasilitasnya, kita harus ngerjain semua sendiri from scratch)
Kalau bisa pilih prof yang mayan banyak kolaboratornya dan kalo bisa cukup internesyenel (nggak dari S1, S2, S3 di kampus ituuuuu aja terus). Ini lebih ke memperluas network dan opportunity dan research facility juga sih.
Lah jadi panjang ini masuk ke halaman 7. Yaudah intinya tapi gitu.
Mau numpang ngeluh di UI BANYAK BANGET DEH NYAMUK. Ku digigitin sampe sekarang jadinya garuk-garuk terus. HIH.
Kututup postnya di sini. Sekian dan terima kasih.
00.08 rumah Kemuning (last half part) dan 16.30 ofis UI (first half).
11 notes · View notes
mamasplat · 3 months ago
Text
No explanation unless you ask nicely KALOS RIVAL CAST BUT ANIMAL JAM
Serena - Fennec fox
Tumblr media Tumblr media
Calem - Snow leopard
Tumblr media Tumblr media
Tierno - Polar bear
Tumblr media Tumblr media
Shauna - Sheep
Tumblr media Tumblr media
Trevor - Otter
Tumblr media Tumblr media
Thank you
18 notes · View notes
cintaaulia · 6 months ago
Text
PUFFIN, SI BURUNG MULTITALENTA
Okey jadi gini guys kalo di antara kalian ada yang pernah bertanya-tanya ada gk sih burung yang bisa menyelam tapi bisa terbang juga? Nah kalo ada, ini nih si burung yang menjadi jawaban dari pertanyaan kalian itu.
Tumblr media
Kita kenalan dulu ya dengan burung lucu satu ini. Burung dengan tampilan unik ini biasanya hidup di daerah pantai berbatu atau tebing curam di wilayah Arktik dan sub-Arktik, seperti di pantai Islandia, Norwegia, dan Alaska. Mereka seringkali bersarang dalam koloni besar.
Burung Puffin beneran bisa berenang kaya pinguin?
Yup bener banget mereka ini bisa berenang, kalau dilihat sekilas dia bahkan mempunyai kaki yang berselaput seperti kaki bebek. Mereka akan menggunakan sayapnya bagaikan sirip nih guys. Jadi bisa dibilang mereka adalah perenang dan penyelam ulung. Mereka bahkan dapat menyelam hingga puluhan meter untuk mencari makanan.
Tumblr media
Keunikan mereka bagaikan burung dengan kemampuan yang multitalent ini menjadi daya tarik tersendiri, dimana dapat melakukan dua hal yang tidak bisa semua hewan lakukan yaitu menyelam dan terbang. Mereka bahkan dapat mengepakkan sayapnya hingga 400 kali per menit dan melesat di udara dengan kecepatan hingga 88 km/jam. Hal ini disebabkan oleh Puffin yang memiliki tulang yang berongga sehingga memudahkan saat terbang karena dapat meringankan tubuhnya.
Tumblr media
Jadi apa lagi nih yang ingin kalian ketahui tentang satwa lainnya?
17 notes · View notes
fitriananovi · 3 months ago
Text
Menikmati Keterlambatan
Baru belajar untuk lebih santai menikmati keterlambatan di umur segini. Kuncinya harus dicoba dan yakin semuanya akan baik-baik saja.
Tidak grasa-grusu menuju stasiun, jalan santai menuju halte, berangkat kerja di jam mepet itu gapapa atau sengaja melambatkan langkah ketika yang lain berlari
Ketinggalan kereta bukan akhir dari segalanya, kalo ditinggal bus ya tinggal nunggu bus selanjutnya dan terlambat karena tak bisa berlari seperti yang lain pun tak jadi masalah.
Ternyata, semuanya tetap baik-baik saja.
Bunga tetap mekar, rumput kian meninggi dan hujan akan tetap turun yg diikuti awan mendung sebelumnya. Pun hidup, akan tetap berjalan sesuai takdir masing-masing.
Barangkali, selalu merasa kurang dan tidak tenang karena belum menghargai sebuah proses. Semuanya harus serba cepat dan buru-buru, padahal tak ada yg mengejar selain ketakutan dan kekhawatiranmu sendiri.
Mau kemana sih?
Keterlambatan tidak selalu bermakna negatif, ambil jeda dan menyengaja melambat pada fase-fase tertentu di kehidupan itu tidak membuatmu kalah.
Selamat menikmati hidup. Semoga Yang Maha Pengasih lagi Penyayang selalu anugerahkan kebahagiaan sekaligus alasan untuk menyuburkan rasa syukur ✨
9 notes · View notes
rmdnstuffs · 2 months ago
Text
Teks Rekon; Tour Malang-Jogja
Oke guys, jadi pada tanggal 2-6 Februari, serangkaian kelompok manusia dari sekolah X melakukan Tour ke daerah Batu, Malang, dan Jogja. Perjalanan dimulai dari Cianjur menuju Batu. Perjalanan dari Cianjur menuju Batu berproses panjang dan lancar. Gak ada problem, karena full di jalan toll. Sampe di Kab. Batu pas sekitar jam 2-3 pagi pada 3 Februari.
Pada paginya, kami sarapan dulu di Resto "Royal 360". Makanannya OK, gak wow tapi gak mengecewakan. Setelah itu, kita ke "Royal Ole²". Toko oleh-oleh nya lengkap, dan gede. Pemiliknya ternyata ayah dari Eca AURA (@elsaajapasal), alias Erwin Japasal. Pas jam 9an, kita ke "Florawisata Santerra De Laponte" yang terletak di Kab. Malang (FYI: Malang dan Batu itu tetanggaan, nempel banget). Tempatnya bersih, rapih, dan gak begitu crowded. Di situ, kita ngerasain beberapa wahana yang menarik, seperti pendulum. Waktu yang diberikan juga cukup lama, sehingga banyak siswa yang cukup puas. Siangnya, para manusia tersebut check-in di "Samara Hotel & Resort" di Kab. Batu. Malemnya, para manusia termasuk mimin pergi ke BNS, "Batu Night Spectacular". Para insan mengaku, wahana yang ada di BNS ternyata lebih ekstrim daripada di Santerra. Dan, mimin setuju. Emang beneran ekstrim sih, karena mimin dan temen² juga ngerasain, salah satunya ada drop n twist. Manusia-manusia itu dikasih waktu dari pihak tour sekitar jam 8 kurang s.d. jam 11 malam untuk menyusuri BNS. Waktu yang lama, bagi siapapun. Semua siswa pada malam itu pulang ke hotel dengan perasaan puas dan cukup lelah.
Besoknya siswa pada kemana min? Ya kita ke Universitas Brawijaya dong. Para siswa dapet seminar yang berguna dari pihak UB. Cabut dari situ, kita ke Museum Angkut di Batu. Woilah cik, kita gak dapet pertunjukan Car Chase wak. Tapi, kita dapet Car & Cosplay Parade. Sebagian besar siswi puas dengan pertunjukan itu, tapi sebagian besar siswa malah sebaliknya. Car Parade yang harusnya parade berisi banyak mobil, malah cuma ada 1 doang, dan sisanya diisi cosplay. Yah, cukup mengecewakan. Dan, jam 6 disuruhlah kita balik ke bus. Kita ngelewatin pertunjukan Night Race, yang bahkan lebih dinantikan oleh para siswa. Ya, pengalaman yang cukup mengecewakan.
Malam itu, kita semua langsung berangkat ke Universitas Gadjah Mada. Ya, gak beda jauh lah dari UB. Lalu, kita ke Merapi. Nah, Merapi Tour adalah salah satu momen paling memorable di keseluruhan tour ini, karena memang seru banget. Malemnya, kita pergi ke Malioboro. Wah pasti mantep banget ya min? Walah, enggak dong! Memang awalnya kita have fun, tapi tiba-tiba ada pengumuman gak jelas yang menyatakan "balik jam 22.00 biar bisa istirahat". Beh, apa gak kesal tuh para siswa? Mimin dan temen² pada waktu itu lagi di Malio Gelato, tempat satu-satunya yang kita sempat kunjungin (btw tempatnya recommended). Tapi ya, mau bagaimanapun, kita tetep dibikin kesel sama pengumuman itu. Karena, di rundown tour aja dituliskan balik jam 23.00, tapi dipangkas jadi 22.30, sebelum pada akhirnya dipangkas ke 22.00... Seberapa banyak yang kecewa tuh? Ya, temen² pada kecewa sih, jujur. Karena, bayangin aja dikasih waktu dari 20.00 lebih dikit ke 22.00. Mana cukup waktu 2 jam kurang kalo di Malioboro. Para siswa akhirnya balik ke hotel Crystal Lotus dalam keadaan lelah, dan yang pasti ya kecewa.
Besoknya, pulang deh kita semua. Sebelum pulang, kita ke Bakpia Wong dulu sebagai ucapan perpisahan pada Jogja yang istimewa. Itu tempat oleh-oleh yang ok banget. Agak pricey (menurut para siswa), tapi worth it. Akhirnya, esoknya semuanya sampe di Cianjur lagi. Semuanya sih happy, tapi tetap aja banyak yang ngeluh karena manajemen waktu nya jelek banget. Tapi ya, overall sih enjoyable. Tour nya cukup OK, tapi kita kasih rating 6,5/10.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
13 notes · View notes
satrya69 · 2 months ago
Text
GELATOKU TAK SEMANIS KEKASIHMU
Pada hari pada hari minggu itu sekolah kami mengadakan study tour dari cianjur-malang sampai jogjakarta, nah kami berangkat dari cianjur mulai dari jam 08:00 WIB menuju malang, di perjalanan kami transit di berbagai rest area mulai dari yang ada masjid milik BSI hingga royal 360 untuk membeli oleh oleh sekalian mandi, disana ada air panasnyaa
Sesampainya kami di malang, kami ke flora wisata santerra de la fonte disana bermain banyak wahana lalu kami check in hotel samara resort dan beristirahat disana, dan di malam harinya kami keluar hotel menuju BNS yaitu Batu Night spectacular disana kami bermain beragam wahana extreme.
Keesokan harinya kami pergi ke universitas brawijaya disana kami keliling dan menyimak pematerian disana.
Langsung skip ke Jogja, malioboro...
Disana saya dan kawan kawan keliling untuk hunting kuliner, kami pun pergi ke toko gelato untuk membeli gelato nah pengalaman saya disana mengantri "sangat menyenangkan yah" Bahkan saya di serobot kanan kiri oleh beberapa couple... Tapi yaudah lah yak gimana lagi yang lalu biarlah berlalu...
Tumblr media Tumblr media
Tapi untuk rasa worth it lahh dan harga 35K dapet 2 scoop gede..
Hikmahnya jangan diem aja kalo diserobot dan aku tak ingin kembali ke maliogelato 😐
Tumblr media
13 notes · View notes
hellopersimmonpie · 6 months ago
Text
Kemarin dateng ke wisuda dengan make up super tipis. Nggak expect bakal ditanyain beberapa orang tentang skincare karena kulitnya kelihatan bagus banget. Keliatan bersih dan seger padahal kulit w tanned.
Sayangnya kulit w jadi keliatan bening dan flawless bukan pure karena skincare. Gue sengaja pake foundation high end yang teksturnya agak cair dan gampang diratain di muka. Finishingnya pake translucent powder yang transparan. Dan beneran 5 jam aman banget nggak pake touch up.
Jadi pengen ngasih tau ke orang-orang kalo complexion yang katanya "natural" tuh ya harganya emang mahal. Entah didapat dari skincare dan perawatan yang rajin banget atau kalau nggak gitu ya pake produk foundation dan bedak minimal mid-end 😌
31 notes · View notes