Tumgik
#jengkel
belitonginfo · 1 year
Text
10 Trik Ampuh Mengatasi HP Lemot yang Membuatmu jengkel
Tumblr media
BELITONGINFO - Ponsel pintar atau smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, terkadang kita mengalami masalah ketika ponsel kita menjadi lambat dan membuat kita jengkel. Ketika ponsel terasa lemot, segala aktivitas menjadi terhambat, mulai dari membuka aplikasi hingga menjalankan fungsi dasar. Untungnya, ada beberapa trik yang bisa kita gunakan untuk mengatasi masalah ini. Dalam artikel ini, kami akan membagikan 10 trik ampuh yang dapat membantu Anda mengatasi HP lemot dan mengurangi rasa jengkel.
10 Tips Cara Mengatasi HP Lemot
Berikut ini adalah sepuluh trik dan tips untuk mengatasi ponsel anda yang lemot antara lain,yaitu: - Perbarui Sistem Operasi dan Aplikasi Anda - Bersihkan Ruang Penyimpanan - Nonaktifkan Animasi - Batasi Aplikasi yang Berjalan di Latar Belakang - Bersihkan Cache Aplikasi - Matikan Notifikasi Tidak Penting - Aktifkan Mode Hemat Baterai - Bersihkan Desktop dan Hapus Widget yang Tidak Diperlukan - Restart Ponsel Anda Secara Berkala - Reset Pabrik Jika Semua Gagal Trik 1 - Perbarui Sistem Operasi dan Aplikasi Anda Trik pertama yang bisa Anda coba adalah dengan memperbarui sistem operasi ponsel Anda serta semua aplikasi yang terpasang. Perbarui perangkat lunak secara berkala dapat membantu meningkatkan kinerja dan keamanan ponsel Anda. Baca Juga: 5 Faktor Penyebab TikTok Lemot dan Cara Mengatasinya Developer terus memperbaiki bug dan melakukan peningkatan performa melalui pembaruan yang dirilis. Pastikan Anda mengizinkan pembaruan otomatis untuk memastikan Anda mendapatkan versi terbaru. Trik 2 - Bersihkan Ruang Penyimpanan Penyimpanan yang penuh dapat menyebabkan ponsel menjadi lambat. Hapus file dan aplikasi yang tidak lagi Anda butuhkan untuk membebaskan ruang penyimpanan. Pindahkan foto, video, dan file lainnya ke penyimpanan cloud atau transfer ke perangkat lain. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan fitur pembersihan cache di ponsel Anda untuk menghapus data sementara yang tidak diperlukan. Trik 3 - Nonaktifkan Animasi Animasi yang rumit dan efek transisi yang indah mungkin terlihat menarik, tetapi dapat memperlambat kinerja ponsel Anda. Nonaktifkan atau kurangi efek animasi di pengaturan ponsel Anda. Dengan cara ini, ponsel akan merespons lebih cepat dan lebih responsif. Trik 4 - Batasi Aplikasi yang Berjalan di Latar Belakang Banyak aplikasi yang berjalan di latar belakang dapat mempengaruhi kinerja ponsel Anda. Batasi aplikasi yang diizinkan berjalan di latar belakang. Anda dapat mengatur preferensi ini di pengaturan aplikasi atau menggunakan fitur manajemen daya yang disediakan oleh sistem operasi ponsel Anda. Trik 5 - Bersihkan Cache Aplikasi Cache aplikasi adalah data yang disimpan oleh aplikasi untuk mempercepat waktu respon di masa mendatang. Namun, seiring waktu, cache yang terlalu banyak dapat membebani ponsel Anda. Bersihkan cache aplikasi secara teratur untuk memastikan ponsel tetap berjalan dengan lancar. Anda dapat melakukan ini melalui pengaturan aplikasi di ponsel Anda. Trik 6 - Matikan Notifikasi Tidak Penting Notifikasi yang terus-menerus muncul dapat mengganggu dan menguras daya baterai ponsel. Matikan notifikasi yang tidak penting atau atur preferensi notifikasi agar hanya muncul untuk aplikasi yang benar-benar Anda perlukan. Dengan cara ini, ponsel akan menjadi lebih tenang dan menghemat daya baterai. Trik 7 - Aktifkan Mode Hemat Baterai Mengaktifkan mode hemat baterai dapat membantu mengoptimalkan penggunaan daya ponsel Anda. Ponsel akan mengurangi kinerja beberapa fitur dan menghemat daya baterai. Mode hemat baterai biasanya dapat diaktifkan melalui pengaturan ponsel atau melalui notifikasi status. Trik 8 - Bersihkan Desktop dan Hapus Widget yang Tidak Diperlukan Desktop yang penuh dengan ikon aplikasi dan widget dapat membuat ponsel terasa lemot. Kurangi jumlah widget yang terpasang dan atur ulang desktop Anda agar lebih terorganisir. Dengan cara ini, Anda akan merasakan perbedaan yang signifikan dalam responsivitas ponsel Anda. Trik 9 - Restart Ponsel Anda Secara Berkala Merestart ponsel secara berkala dapat membantu membersihkan memori dan memulai ulang sistem. Hal ini dapat membantu mengatasi masalah kecil yang dapat menyebabkan kinerja ponsel menjadi lemot. Restart ponsel Anda secara teratur, misalnya setiap beberapa hari atau seminggu sekali. Trik 10 - Reset Pabrik Jika Semua Gagal Jika semua trik di atas tidak memberikan hasil yang diharapkan, opsi terakhir yang bisa Anda coba adalah melakukan reset pabrik. Namun, sebelum melakukan reset pabrik, pastikan Anda melakukan cadangan (backup) semua data penting Anda karena reset pabrik akan menghapus semua data dari ponsel Anda.
Kesimpulan
Ponsel yang lemot bisa sangat menjengkelkan, tetapi dengan beberapa trik yang tepat, Anda dapat mengatasi masalah tersebut. Jangan Lewatkan: 5 Solusi Terbaik untuk Mengatasi Penyebab Internet Lemot Kami telah membagikan 10 trik ampuh untuk mengatasi HP lemot. Mulai dari memperbarui sistem operasi dan aplikasi hingga membersihkan ruang penyimpanan dan membatasi aplikasi yang berjalan di latar belakang, Anda memiliki banyak cara untuk meningkatkan kinerja ponsel Anda.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Q: Berapa sering saya perlu memperbarui sistem operasi dan aplikasi? A: Disarankan untuk memperbarui sistem operasi dan aplikasi secara berkala, terutama ketika pembaruan tersedia. Pembaruan ini sering mengandung perbaikan bug dan peningkatan kinerja. Q: Apakah menghapus cache aplikasi akan menghapus data penting? A: Menghapus cache aplikasi tidak akan menghapus data penting seperti login dan preferensi pengguna. Namun, cache yang dihapus dapat membuat waktu respon aplikasi sedikit lebih lambat saat pertama kali dibuka. Q: Apakah reset pabrik menghapus semua data saya? A: Ya, reset pabrik akan menghapus semua data dari ponsel Anda. Pastikan Anda melakukan cadangan (backup) semua data penting sebelum melakukan reset pabrik. Q: Berapa sering sebaiknya saya merestart ponsel saya? A: Merestart ponsel secara berkala, misalnya setiap beberapa hari atau seminggu sekali, dapat membantu membersihkan memori dan memulai ulang sistem, menjaga kinerja ponsel Anda tetap lancar. Ayo Yang Mau Kepo Dengan Perkembangan Berita Terbaru , Berita Terkini , Berita Hari ini , Berita Teknologi , Hiburan , dan Berita Viral lainnya di belitonginfo.com Dapat Mengklick Link Di Bawah Ini : Facebook (Dengan Kamu Mengklick Link ini Kamu Akan Masuk ke Facebooknya belitong Info) Ayo Klik Sekarang Juga. Atau Kamu Juga Dapat Melihat Instagram , Twitter , Linkedin , Tumblr , Medium Kami atau bisa mengunjungi Google News Kami. Kami Juga Ada Channel Youtube Untuk Melihat Berita kami Secara Visual Ayo Sekarang Juga Bergabung Bersama Kami. Read the full article
0 notes
herricahyadi · 2 months
Text
Menyikapi Akun "Rumahati"
Sebenarnya sudah sangat lama isu ini terpendam karena banyak user Tumblr yang berinteraksi dengan saya terlibat dengan akun @rumahati. Terlibat dengan artian: dikontak. Dihubungi perihal ajakan untuk sedekah secara personal ke kegiatan yang bersangkutan dengan rekening pribadi. Tapi kemudian ada beberapa problem yang teman-teman sampaikan dan berkaitan dengan saya juga.
Awal mula isu ini muncul dari posting-an ini KLIK. Silakan baca dulu jika ingin tahu. Tapi di tulisan ini juga sudah saya sertakan, karena ini versi dari saya semoga dapat gambaran lain dari tulisan yang sudah ada.
Catatan: di posting-an ini ada banyak link yang bisa dibaca. Tinggal klik "KLIK" tersebut.
Setidaknya, ada tiga momen yang membuat saya akhirnya berkesimpulan kalau sosok di balik akun Rumahati cukup problematik.
Pertama, saat dia membuat posting-an di Tumblr yang diduga ditujukan ke saya. Interaksi saya dengan akun tersebut, yang kemudian memperkenalkan diri sebagai "SW" dan biasa dipanggil "U", pertama dari Message di Tumblr ini. Dia merespon posting-an saya yang sedang mencari tim kreatif untuk lembaga filantropi yang saya miliki: Ide Berbagi. Juga dia ingin bergabung ke grup filantropi Tumblr yang saya buat. Chat-nya masih ada dan dia akhirnya bergabung juga di grup Whatsapp tersebut. Namun, tidak banyak interaksi yang dia lakukan di grup Whatsapp itu.
Dia pernah chat saya berkonsultasi tentang program sosial dan menjabarkan program personal yang dia punya. Saya ingat betul jawaban yang saya berikan ke dia salah satunya bahwa model lembaga saya tidak menyalurkan ke personal, tapi ke komunitas atau penerima manfaat yang komunal (kelompok anak atau masyarakat). Sementara dia menyalurkan secara personal dan targetnya personal juga. Apalagi pakai rekening pribadi. Tentu ini tidak masuk kriteria lembaga dan prinsip saya. Lagipula, cara dia sulit untuk dimintai pertanggungjawaban.
Nah, ternyata karena penolakan ini dia membuat posting-an. Awalnya, saya tidak tahu karena tidak saling follow. Tapi ada mutual yang follow akun tersebut dan merasa ditujukan ke saya. Saya diberi tahu (gambar kiri). Isinya begini (gambar kanan):
Tumblr media Tumblr media
Saya tidak terlalu menggubris karena tidak menyebutkan siapa, tidak tag/mention akun saya, atau yang memang jelas ditujukan ke saya. Tidak terlalu peduli. Cuma ini momen inisiasi pertama yang membuat saya agak terperanjat. Salah satu bukti dari kesalnya dia dari prinsip saya itu bisa dilihat di chat yang dia sendiri ketik di sini: KLIK. Tulisan tersebut juga membahas tentang Rumahati.
Kedua, setelah dia gabung di grup Whatsapp komunitas Tumblr yang saya buat, yang kemudian menjadi komunitas donatur "Searah" dan kini alhamdulillah menjadi Yayasan Visi Searah Cendekia (KLIK untuk lihat Instagram VISECA), dia menghubungi beberapa anggota grup secara pribadi dan menawarkan sedekah. Ada beberapa anggota grup yang konfirmasi ke saya soal ini. Ini salah satunya:
Tumblr media
Ini momen kedua di mana menurut saya tidak etis sekali mengontak orang yang baru dikenal memanfaatkan nomor pribadi yang diambil dari grup kami. Grup ini awalnya sampai 200-an orang. Seingat saya ada lebih dari 5 orang yang mengonfirmasi ke saya. Saya hanya bisa menyarankan agar kalau memang mau donasi, minta kejelasan perihal dokumentasi, dsb. Yang saya sayangkan di sini dia mengambil nomor pribadi teman-teman Tumblr dari grup yang saya buat untuk kepentingan pribadi.
Ketiga, setelah banyak orang yang menanyakan ke saya perihal akun Rumahati dan merasa jengkel dengan model penagihan yang dia lakukan. Ini bahkan bukan orang-orang yang berasal dari grup Whatsapp saya tadi. Jadi, ada beberapa orang baik yang sesekali donasi ke dia dan bahkan ada yang sampai rutin. Cuma, banyak dari mereka yang risih dengan Rumahati karena tiap minggu ditanyakan dan seolah ditagih untuk berdonasi. Ini bukan saya yang mengatakan tapi eks donatur Rumahati sendiri. Mereka bahkan merasa seperti berhutang dan dikejar-kejar. Tapi saat ditanya dokumentasinya, tidak pernah mau menunjukkan. Sampai akhirnya mereka memblokir akses Whatsapp dan juga akun Tumblr Rumahati.
Ada banyak yang mengadu seperti ini. Tapi saya malas untuk mengubek lebih dalam memori Whatsapp saya. Saya sertakan chat dari dua orang yang sebal dan akhirnya memblokir Rumahati berikut:
Tumblr media Tumblr media
Itu tiga hal yang saya merasa memang akun Rumahati ini problematik, terlepas dari kepribadian atau masalah pribadi yang dia miliki. Tidak ada yang tahu mengapa begini.
Masalah terbesar dari Rumahati ini ada di transparansi. Setiap kali diminta dokumentasi atau bukti penyaluran, selalu ada alasan. Tidak ada foto, kuitansi, atau apapun itu. Ini yang saya sampaikan dari awal ke teman-teman Tumblr—termasuk ke akun Rumahati itu waktu dia konsultasi—bahwa donasi ke personal itu peluang fraud-nya sangat besar dan transparansi jadi kunci. Orang-orang tidak akan tertarik dengan model kegiatan sosial begini. Tapi, ya namanya orang baik itu banyak dan di mana saja, termasuk di Tumblr ini, masih ada yang percaya donasi personal model Rumahati. Kalau kejadian akumulatif seperti saat ini, bagaimana? Susah kita menentukan kejelasan antara amanah atau tidaknya.
Itu tiga hal yang membuat saya berkesimpulan kalau Rumahati ini problematik. Sebenarnya saya sudah tidak menggubris karena tidak satupun dari problem di atas menyasar saya langsung. Jadi, tidak terlalu peduli. Sampai akhirnya kemarin ada akun yang mengangkat ini jadi pembahasan (KLIK di sini). Saya tidak menduga ternyata sampai hampir Agustus 2024 ini masih juga bermasalah. Silakan baca juga di sini KLIK, di sini KLIK, dan di sini KLIK.
Dan, ternyata ada problem lain yang orang-orang lain dapatkan: hutang. Setidaknya sudah dua akun yang mengaku diminta meminjamkan uang untuk Rumahati demi alasan ini-itu, tapi pembayarannya lama bisa setahun dan itupun susah ditagihnya (nama ada di saya). Saya tidak ada masalah dengan hutang-piutang karena itu urusan personal dan sebuah kewajaran. Tidak perlu malu atau mempermalukan orang lain karena hutang. Tidak. Jangan ada yang menghakimi orang lain karena hutangnya selama ada niat untuk melunasi. Tapi kalau ternyata ada pola gunung es, saya kira ini bagian dari problematika yang lebih besar.
Problem puncak dari Rumahati ini saya kira karena dia menghilang tiba-tiba setelah topik ini diangkat ke Tumblr kemarin. Akunnya menghilang, Whatsappnya raib, dan semua akses yang dia punya putus begitu saja. Memunculkan pertanyaan besar: kenapa? Orang jadi menduga-duga. Padahal, seharusnya masih bisa dijelaskan dengan baik-baik jika memang intensinya tidak untuk disalahgunakan. Jawab saja satu persatu dan buktikan kalau dugaan-dugaan itu tidak benar. Apalagi kalau ternyata dia ada masalah yang memaksa dia untuk bersikap demikian. Selama masih dalam batas logika, etika, dan moral saya kira orang-orang mudah untuk memahami.
Saya pribadi tidak ada urusan dengan Rumahati selain menyayangkan karena ini mencoreng dunia filantropi. Satu lagi alasan yang akan membuat orang enggan untuk berdonasi. Saya pun sedang tidak menuduh terkait amanah donasinya, karena saya bukan donatur dia dan tidak punya alasan untuk meminta transparansi. Karena nama saya disebut dia di salah satu postingan terbaru ini KLIK, akhirnya saya memutuskan buka suara untuk menyikapi.
79 notes · View notes
ibnufir · 8 months
Text
Bukan soal uang, tapi panggilan hati menjadi manusia
Menghadapi persalinan istri selalu menjadi hal yang paling mendebarkan.
Bapak paling tangguh sekalipun, pasti menangis ketika mengumandangkan adzan untuk pertama kalinya.
Meski ini anak yang kedua, tapi rasa-rasanya tidak mengurangi rasa khawatir dari yang pertama.
Tetep aja dibikin melow.
Alhamdulillah terlahir normal, seperti kakaknya.
Dan barangkali memang betul bahwa kontrol setiap bulan ke dokter adalah salah satu ikhtiar untuk memudahkan persalinan.
Adalah seorang dokter kandungan perempuan, yang membuat kami yakin untuk melahirkan di rumah sakit prakteknya.
Waktu kami kontrol bulanan, beliau pernah bilang "Saya tidak mau menjadi dokter dengan tingkat prestasi lahiran caesar yang tinggi"
"Padahal ngapain kan, duitnya lebih sedikit"
"Kalau caesar saya jelas dapat lebih banyak. Tapi ini bukan hanya soal uang, tapi panggilan hati menjadi manusia."
"Sehari, dua hari, saya tungguin, saya pantau saya observasi terus. Lahiran caesar jalan pertolongan terakhir"
Ternyata betul-betul ditungguin. Hampir rata-rata pasien melahirkan hari ini di rumah sakit ini normal.
Masya Allah...
Padahal dulu waktu pertama kontrol saya sempat jengkel karena menunggu lama dari jadwal praktek.
"Pindahlah" saya bilang ke istri.
Tapi pas masuk "maaf ibu bapak" katanya. "Saya habis bantu pasien lahiran dan batalin puasa dulu" Puasa hari senin.
Orang tua mana yang tidak ingin mempercayakan kepada yang kuat keyakinannya.
Akhirnya kami kembali, rutin setiap bulan.
Dan yang paling saya ingat adalah kalimat-kalimat menenangkannya.
"Orang hamil itu jangan dibikin tegang. Engga usah terlalu jauh mikirnya. Dibawa santai aja, lha wong sudah ada yang ngatur kok"
"Pasrah nggih pak, buk"
Alhamdulillah Bu dokter Lisnur dan ibuk-ibuk bidan, kami menjadi saksi ketulusanmu memberi pertolongan.
Terima kasih, dari bayi laki-laki pelengkap keluarga kami.
Tegal, 26 Januari 2024. 20.00 WIB. Rumah Sakit Islam Harapan Anda.
—ibnufir
69 notes · View notes
kayyishwr · 1 year
Text
Sendiri-Sendiri
Sebel gak, kalau kita udah berusaha mengingatkan, menasehati, ngasih rambu-rambu, ngasih perhatian, tapi nda ada feedback yang baik dari yang bersangkutan
Sebel gak, kalau kita udah berusaha menemani, melakukan banyak hal, melakukan yang terbaik, tapi kok ya gak ada apresiasi sama sekali
Misal dari kasus Palestina, kita disadarkan lagi, bahwa ya gak semua orang punya kesadaran yang sama, kadang kita ragu mau share konten atau apapun yang menunjukkan dukungan, sedangkan di satu sisi, kok orang yang kita kagumi berbeda dengan kita
Maka, ya itu urusan sendiri-sendiri
Dan ingat, kelak di akhirat juga, kita akan dihisab sendiri-sendiri
Jadi, gak perlu sebel, gak perlu marah, gak perlu jengkel, walaupun sambat tetep boleh haha, biar energi negatifnya tersalurkan ya atau lebih bagus lagi banyakin istighfar
Intinya, tenang, kita lakuin apa yang terbaik yang bisa lakuin, kita ingatkan dengan sebaik-biaknya, kita temenin dengan semaksimal-maksimalnya, kalau sudah tidak ada tanggapan, akhirnya seperti dengan beberapa teman di kampus "yoweslah~"
83 notes · View notes
atifadhilah · 1 year
Text
Hatinya terbuat dari apa sih? Udah didzalimi, udah dibuat jengkel, tapi hatinya masih aja memilih untuk peduli dan memaafkan, masya Allaah.
66 notes · View notes
penaalmujahidah · 9 months
Text
Di tengah banyaknya postingan "Hi Kids, this is your Mom.." Aku justru ingin menulis ini.
Hi, Mom. This is your daughter..
Meski saat ini aku belum memiliki anak, dan belum merasakan bagaimana menjadi seorang ibu, tapi aku sudah dewasa, Bu. Aku sudah mulai mengerti banyak hal. Meskipun tidak sepenuhnya paham. Karena sejatinya, ada beberapa hal yang baru kita pahami setelah kita terjun langsung dalam prakteknya, bukan sekedar memahami secara teori. Iya kan, Bu?
Bu, saat kecil dulu, aku sebenarnya ingin bertanya, apakah ibu mencintaiku? Apakah ibu senang atas kehadiranku dalam hidup Ibu? Mengapa dulu ibu begitu menakutkan di mataku? Mengapa ibu seperti monster yang siap mencabik-cabikku ketika aku tidak bisa mengekspresikan perasaanku dengan baik? Mengapa dulu ibu sering memukulku saat aku menangis tanpa suara?
Namun, sepertinya saat ini aku tidak perlu lagi bertanya. Sebab dari sorot matamu itu aku menemukan banyak cinta yang tak bisa kuhitung jumlahnya.
Maaf ya, Bu. Waktu kecil dulu aku sering membuatmu jengkel, menguras dayamu untuk memarahiku. Aku paham sekarang, mungkin dulu ibu sebenarnya sayang kan padaku? Hanya saja, Ibu tidak tahu bagaimana mengekspresikan rasa sayang itu ketika aku membuatmu jengkel. Buktinya, setiap kali aku menangis, Ibu selalu mengelap air mataku lagi, meski sambil mengomel.
Maaf ya, Bu. Waktu kecil dulu aku tumbuh dengan keberanian yang kurang, bahkan mungkin tidak ada. Namun, aku janji, di usiaku yang sudah tak kecil lagi aku akan lebih berani. Jangankan untuk mengekspresikan perasaanku dengan benar, kenyataan hidup di depan sana pun akan kuhadapi dengan keberanian penuh. Tentunya dengan bantuan Tuhan.
Makasih banyak ya, Bu. Sudah membesarkanku dengan pemahaman hidup yang baik. Mengajarkanku bahwa jika menginginkan apa pun, jangan minta ke Ibu. Tapi mintanya ke Allah. Makasih ya, Bu. Atas segala pengorbanan yang udah ibu lakukan untukku. Meski aku sering kali abai atas semua itu.
Makasih udah jadi ibu yang hebat, yang kuat, yang selalu mengirimkan doa-doa terbaiknya untukku, hingga aku bisa seperti sekarang. Sampai kapan pun, aku mungkin tidak bisa membalas semua kebaikanmu. Namun, aku janji akan menjadi ibu yang baik bagi anak-anakku kelak. Aku akan berusaha mengekspresikan rasa sayangku dengan baik. Meski aku tahu, dalam perjalanannya pasti tidak mudah. Namun, selama aku masih menggantungkan hidup pada Tuhan, aku percaya semuanya akan baik-baik saja.
Doakan aku ya, Bu. Semoga aku mampu menjadi orang yang sabar dalam menghadapi apa pun. Semoga Ibu selalu sehat, dan bisa menyaksikan aku menikah dan punya anak. Sungguh, aku benar-benar ingin melihat ibu menyaksikan tumbuh kembangnya anak-anakku. Kelak, jika aku sampai pada masa itu, akan kuceritakan pada mereka, bahwa nenek mereka adalah seorang perempuan yang hebat.
Sungguh aku menyayangimu dengan sangat.
Ditulis oleh anakmu yang masih banyak belajar.
@penaalmujahidah
26 notes · View notes
gadiskaktus · 1 month
Text
Tumblr media
Sebuah ketakutan_
Berada difase lelah mengenal orang baru, mungkin bukan lelah, lebih tepatnya takut untuk mengenal orang baru. Takut salah dalam mengenal, terutama takut jika salah menjalin sebuah hubungan apalagi itu rumah tangga.
Dulu selalu berpikir dan berprasangka baik kepada orang-orang yang sudah aku temui, entah itu kenal secara nyata (secara langsung) atau di dunia maya. Tapi pada akhirnya tidak semua yang aku sangkakan itu benar.
Semua itu tidak masalah bagiku. Kalau dulu prasangka ku salah terhadap mereka gpp. Aku juga tidak pernah menyesali ketika selalu menganggap orang-orang yang aku kenal itu baik, aku tidak pernah menyesali jika selalu berpikir positif terhadap mereka. Karena aku percaya bahwa manusia itu pada dasarnya semua baik.
Yang membuat tidak baik adalah ketidaktahuannya, ketidaksabarannya, ketidaksukaannya, ketidakpuasannya, ketidakpeduliannya, keangkuhannya, kesombongannya, kerakusannya, kebohongannya, keegoisannya dan ketidaksetiannya.
Mungkin itu salah satu sebab membuatku untuk sulit percaya dengan orang baru lagi. Dibilang pilih-pilih..., iya memang, itu jelas sekali. Dan dari itu muncul ketakutan, kekhawatiran dan kewaspadaan saat mengenal orang baru. Mungkin itu juga sebab ketika aku dikenalkan atau dijodohkan, berakhir penolakan dariku (hahaha). Payah sih emang kamu.
Banyak kekhawatiran dan ketakutan yang masih tertanam dalam hati. Sampai orang-orang capek sendiri nyariin dan sampai jengkel dengan sikapku. Maaf (diriku memang rewel perihal jodoh)
_____________
Salah satu yang membuatku takut untuk menjalani ketika doa itu dikabulkan adalah do'aku untuk digenapkan (menikah), saat ini aku takut jika itu dikabulkan oleh-Nya. Dikabulkan dengan orang yang salah. Dikabulkan bukan karena aku siap, tapi dikabulkan karena aku tidak bersabar dalam penantian, selalu ingin disegerakan lupa untuk mengkoreksi diri dan berbenah, ingin cepat-cepat tapi lupa upgrade diri, ilmu, mental dan kesiapan tidak meningkat.
______Jika dikabulkan entah tahun ini atau kapan, semoga yang dikirimkan adalah seseorang yang bisa menghargai lelahku, hobiku dan kemandirianku. Yang mampu membuatku tambah dekat dengan-Nya, yang bisa bertutur lembut dalam menasehatiku , yang bisa bersabar dengan segala moodku, bisa menahan 5 serangan emosiku ( sedih, kecewa, marah, jengkel, takut) karena diriku sabarnya bagai selembar tisu yang dibelah jadi 4 kemudian dicelupkan ke dalam air.
11 notes · View notes
milaalkhansah · 6 months
Text
Aku ingin hidup lebih baik
ada masa-masa di mana ketika gua lagi sedih, kecewa dengan diri sendiri dan orang lain, atau marah sama keadaan, pikiran gua seperti kaset rusak yang terprogram untuk selalu mengatakan "aku pengen mati".
Meskipun jauh di lubuk hati gue, sebenarnya gue paham bahwa yang gua inginkan sebenernya bukanlah kematian. Tetapi menghilangnya rasa sakit yang gua rasakan.
Kalimat tersebut masih sering tergiang di otak gue sampai saat ini. Terutama saat gua lagi berada di keadaan hopeless dan clueless banget sama hidup. Walaupun intensitasnya gak sebanyak dulu.
Hingga satu waktu, gua membaca sebuah tweet seseorang.
Singkatnya, dia menceritakan sebuah isi dari buku yang dia baca. Bukunya berjudul Things Left behind kalau gua gak salah ingat. Buku itu menceritakan tentang kisah-kisah orang yang bunuh diri.
Di dalam tweet dia mengatakan "daripada bilang 'aku pengen mati' kenapa gak berusaha untuk ubah kalimatnya, bilang dan afirmasi ke diri sendiri 'aku pengen hidup lebih baik'.
Akhirnya itu yang gua berusaha lakukan saat keinginan mati itu muncul.
Aku ingin hidup lebih baik
Aku gak mau hidup seperti ini lagi
Aku mau berubah
Aku gak mau di keadaan seperti ini selamanya
Aku mau sembuh
Aku gak mau seperti itu lagi
***
Sebenarnya segelap apa pun hidup yang kita jalani. Kita pasti masih bisa menemukan hal menyenangkan di dalamnya. Hal-hal sederhana yang membuat kita bisa rehat sebentar memikirkan permasalahan kita. Kalau versi gua. Makan makanan enak dan baca buku adalah salah satu cara gua buat sejenak escape from reality, buat gak memikirkan kenyataan yang gua jalani saat ini. Sama tidur. Gua tuh suka banget tidur, karena pas bangun perasaan gua bisa jadi lebih baik dan gua bisa memandang segalanya jadi lebih jernih. Tapi yang bikin jengkel saat gua butuh banget buat tidur, tubuh dan mata gue menolak untuk tidur. Ngeselin banget.
Semoga siapa pun yang lagi di fase "pengen mati" ini masih bisa menemukan hal-hal sederhana yang membuat dia pengen hidup lebih lama.
Sesederhana masih banyak makanan enak yang belum dicobain dan masih banyak buku yang belum dibaca.
12 notes · View notes
seperduaarutala · 4 months
Text
BENARKAH SAYA TIDAK BUTUH ORANG LAIN?
untuk diriku, orang-orang yang kukasihi, dan sekumpulan yang sempat kujauhi.
Saya suka menyendiri. Hanya saya dan jutaan pikiran yang berkasih-kasihan. Namun, sejak kanak-kanak 'diam' diberi label negatif. Sekolah Menengah bahkan lebih liar. Keriangan kerap mendatangkan perundungan. Seni menyendiri itu barulah paripurna setelah menyelami dunia perkuliahan. Tanpa tahu cara mendekati, duduk dan berjalan sendirian terasa nikmat. Sepuasnya penjelajahan dilakukan, menemukan tempat paling sunyi di sudut kampus atau jalan pintas yang jarang dipilih manusia lain.
Beratus-ratus kali saya—dengan sangat sengaja—mengatakan tak ingin dibersamai siapapun. Berdalih itu mekanisme pertahanan diri. Padahal mungkin saja persoalannya lebih berat: takut kesepahaman sulit tercapai, takut harapan tinggi orang tak terwujud, takut akan kebergantungan manusia, dan takut-takut lainnya yang disadari ketika bermonolog. Benarkah saya benar-benar tidak ingin orang lain leluasa hadir?
Ternyata saya butuh orang lain. Sungguh! Saya butuh! Kebiasaan tidak ber-a-i-u-e-o hampir berujung pada kehilangan kemampuan bercakap-cakap. Mulut mogok bicara, kekosongan berjaya. Apakah kesadaran itu datang seperti pencuri? Tentu tidak. Percakapan di telepon dengan sosok kakak perempuan yang penuh kasih, celotehan lucu teman-teman, ayat-ayat kitab suci, firman dalam video singkat, dan masih banyak lagi sudah merupakan alasan kuat bahwa saya masih bisa belajar mencintai ramai dan keterbukaan.
Seperti periode mengandung, kelahiran kedekatan dengan orang memakan waktu. Ajaib benar manusia-manusia tersebut tahan banting dengan keanehan saya. Sedikit emosional, tapi terima kasih sudah berusaha memahami. Bertahan di sana walau diri ini serupa paradoks berjalan, yang kadang mendatangkan jengkel di hati. Tolong temani lebih lama lagi barangkali saya mampu tidak menyendiri sesering dulu, berhubungan lebih lama lagi, dan berhenti menutup akses dengan terus menyatakan saya suka menyendiri.
Leonny Eudia La Jemi, Mei 2024
9 notes · View notes
l-edelweis · 8 months
Text
Untuk Anak-Anakku,
Aku menulis ini untuk seorang Faiz, saat nanti sudah menjadi ibu. Juga untuk anak-anakku, jika pada suatu hari secara sengaja ataupun tidak, mereka menemukan tumblr ibunya.
Nak, saat kamu lahir ke dunia dan beberapa tahun setelahnya, kamu adalah anak ibu. Tapi pada tahun-tahun berikutnya, mungkin kamu bukan 'hanya' anak ibu. Kamu juga menjadi teman, sahabat, kawan, yang hadirmu di rumah selalu ibu nantikan, cerita-ceritamu selalu ibu tunggu, dan pun keluh kesahmu selalu ibu rindukan. Jangan sungkan-sungkan untuk membagikan segalanya ke ibu dan ayahmu, ya. Kami akan sangat senang jika bahkan saat usiamu sudah menuju dewasa, kamu masih menangis dan tertawa kepada kami berdua.
Nak, saat pertama kali nanti kamu keluar rumah dan mulai belajar bersosialisasi dengan teman-teman, mungkin kamu akan menemukan banyak sekali 'keanehan'. Lalu muncul banyak pertanyaan seperti, 'kenapa dia boleh makan eskrim, sementara aku harus dijadwal sebulan sekali? kenapa dia boleh makan mie instan, sementara aku tidak? kenapa dia boleh main game sepuasnya, padahal ibu dan ayah malah menyuruhku membaca buku?' dan pertanyaan lainnya. Kamu mungkin heran, kenapa kamu berbeda dengan teman-temanmu. Begitulah, nak. Manusia tidak ada yang sama ritme hidupnya. Pada waktunya nanti, kamu akan belajar mengenai prinsip. Dan ayah ibumu sepakat bahwa, menanamkan prinsip sebaiknya memang sejak dini. Seiring berjalannya waktu, barangkali akan semakin banyak teman-teman yang berbeda denganmu. Tapi jangan khawatir, sebab semesta punya caranya sendiri untuk menyatukan orang-orang yang punya prinsip yang sama. Suatu hari kamu akan menemukan lingkunganmu, berkawan baik dengan orang-orang yang punya prinsip yang sama denganmu.
Nak, mungkin kamu akan menganggap bahwa orang dewasa itu selalu benar. Apa yang Ayah dan Ibumu ucapkan dan lakukan, itu adalah hal yang pasti benar. Apa yang gurumu lakukan, orang-orang dewasa di sekelilingmu lakukan, itu adalah kebenaran. Perlu ibu jelaskan bahwa kadang orang dewasa juga berbuat salah. Bahkan mungkin orang dewasa terlalu sering berbuat salah dibandingkan anak-anak. Sebagian orang-orang dewasa juga masih belajar dan terus belajar untuk melakukan hal yang benar. Untuk 'meraih' kebenaran. Maka, ibu harap kita akan sering mengobrol dan berdiskusi terkait hal ini. Ceritakanlah apa hal baru yang kamu dapat di hari itu kepada ibu dan ayahmu. Apa yang kamu rasakah, lihat, amati, dan pikirkan. Lalu kita sama-sama akan mendiskusikannya. Bahkan mungkin ibu dan ayahmu yang nanti akan lebih banyak belajar dari kamu.
Nak, hidup tidak melulu berpusat pada diri kita. Tidak setiap keinginan kita akan terpenuhi. Kamu mungkin jengkel saat minta mainan dan ayah ibumu tidak membelikan. Kamu mungkin akan marah saat minta dibelikan hape tapi ayah ibumu malah menyuruhmu menabung supaya bisa beli hape sendiri. Kamu mungkin gemas saat ayah dan ibumu menolak membelikanmu es jeruk saat kita berjalan-jalan di kota. Padahal saat itu cuaca sedang panas sekali, dan es rasanya bisa menyegarkan. Satu hal yang perlu kau catat, bahwa tidak setiap keinginan kita akan selalu diaminkan oleh Semesta. Pada waktunya nanti kamu mungkin akan semakin paham saat kamu ditolak di beberapa perusahaan impian, ditolak saat seleksi tahap akhir beasiswa kuliah, dan penolakan-penolakan lainnya. Padahal hal-hal itu adalah cita-citamu sejak lamaaa sekali. Tapi kalau semesta belum mengaminkan, mau bagaimana lagi? Bukan berarti ayah dan ibu menghalangimu untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Justru kami sangat ingin kamu punya mimpi setinggi mungkin, melebihi impian kami. Kami hanya ingin kamu paham bahwa, impian kita tidak lebih baik dari rencana Allah. Sehingga jangan terlalu terpuruk saat keinginan kita tidak terwujud.
Nak, mungkin akan tiba saatnya nanti saat kamu menemui keunikan teman-temanmu. Salah satunya adalah bagaimana mereka bisa tega membohongi kedua orang tuanya. Pamit pergi kerja kelompok, tapi malah pergi ke mall untuk menonton bioskop. Memang kadang ada manusia-manusia unik yang sikapnya tidak masuk akal di logika kita. Biarlah mereka jadi bahan cerita kita di meja saat makan malam ya, nak.
Nak, silahkan untuk merasa puas dan cukup pada setiap hal, kecuali dua. Ia adalah amal dan ilmu. Teruslah menuntut ilmu sesulit dan serumit apapun. Belajar, membaca buku, merendahkan hati, membuka mata dan telinga. Kosongkan gelasmu saat mempelajari sesuatu dan hormatilah gurumu. Ilmu itu Inshaallah akan menjadi pegangan untuk hidup di dunia, serta bekal di akhirat nanti. Lalu jangan segan-segan untuk memberikan amal dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Apa yang kamu punya, sesederhana mungkin, berikanlah kepada orang yang pantas menerimanya. Sedekahkah harta, gemarlah berinfak, kumpulkan bekal untuk akhirat. Termasuk senyuman untuk saudara-saudaramu, yang kata Rasulullah, itu termasuk amal yang paling mudah.
Nak, pada masa hidupmu di dunia nanti, mungkin dunia akan tampak sangat menyeramkan. Huru-hara dimana-mana. Hal-hal baik bahkan mungkin akan menjadi sesuatu yang bias. Begitu juga hal buruk. Kebenaran menjadi sesuatu yang semu. Pada saat-saat itu, peganglah Al-Qur'an selalu. Cukup percaya padanya. Satu dua hal, mungkin akan sulit diterima akal. Kalau sudah begitu, coba tanyakan lagi hati kecilmu. Ada setitik cahaya terang di sana, yang Inshaallah akan menjadi tempat yang tepat untuk bertanya.
Nak, semoga ibu dan ayahmu bisa dan selalu bisa menjadi rumah paling indah. Yang menyayangimu sejak belum berwujud, Ibu<3
14 notes · View notes
zaarahk · 1 year
Text
Tumblr media
Terima kasih proses, rasanya seperti mendaki gunung. Awalnya seneng, setelah jalan jauh berubah panik, jengkel, marah sampai pengen balik pulang. Tapi tetep aja jalan terus walau jalannya terjal dan berbatu. Pas sampai di atas pengen nangis karena terharu. Pulangnya semua terasa jadi mudah karena paham track nya.
25 notes · View notes
ribrid · 1 month
Text
Tentang Pilihan
Malam minggu kemarin, tiba-tiba sebuah pesan WhatsApp masuk, dari rekan kerja, mengabarkan kalau ada perubahan desain sesuai permintaan board director yang sedang berkunjung ke lapangan.
Aku yang baru masuk ke kamar kosan sepulang dari kajian bersama Aliv, mendadak jadi badmood. Sejak aku masuk kantor, tender proyek itu sudah jalan. Kemudian berlanjut proses revisi dan downgrade harga. Jadi, sebenarnya sudah terhitung setahun lebih semenjak proses revisi-revisi desain itu berlangsung. Harga sudah diketok palu dan furnitur sudah mulai diproduksi. Baru kali ini aku sejengkel ini menghadapi permintaan user yang terus menerus berubah.
Kemarin Jumat, juga ada rapat bersama user dan owner proyek lain, tapi masih dari perusahaan yang sama. Banyak sekali catatan dan perubahan yg harus dilakukan. Sebagai anak bawang yang hadir sendirian mewakili kantor karena semua atasanku lagi nggak ada, aku nggak bisa banyak bicara, selain mengiyakan atau menanyakan hal yang mengganjal di pikiran. Ya memang, aku baru 2 tahun kerja. Aku tidak tahu tetek bengek soal harga, soal rentetan perubahan yang akan terjadi jika satu hal saja berubah.
Pagi ini, aku dapat kabar kalau manajerku tidak akan masuk sampai seminggu ke depan. Kalo niru kata Maxwell COC, mateng kon!
Mendengar kabar beliau ga masuk, motivasiku berangkat kerja jadi terjun bebas. Terjun bebas karena aku tidak tau persis step by step apa yg perlu dilakukan setelah dapat info perubahan desain di hari Jumat dan Sabtu kemarin. Seandainya tugasku hanya mendesain, mungkin tidak susah. Tapi ada rentetan lainnya yg ikut : struktur, MEP, penawaran harga, penundaan pekerjaan di lapangan, dll.
Kalau mau sambat, ya aku hanya anak bawang ya ga paham proyek :") Tapi makin ke sini, aku sadar kalau sambat hanya ngebikin makin gabisa kerja. Makin jengkel, makin malas, makin tidak termotivasi untuk kerja. Sementara banyak orang yang akan terdampak jika sampai kerjaan ini tidak beres. Seperti rantai, terhambat satu, akan menghambat yang lain.
Makin ke sini, makin merasakan bebannya orang makin berumur ya? WKWKWK. Masih ngerasa childish sih kalo ngomong begini, karena banyak orang yang lebih berumur dan ga pernah ngomong gini wkwkwk. Tapi yaa, ini adalah journey being 25. Tadi habis ga sengaja baca-baca di IG, lupa isinya, tetapi intinya adalah tentang titik kedewasaan seseorang ketika sudah berusia 25. Seperti Nabi Muhammad yang mendapatkan titik kedewasaannya di usia 25 dan akhirnya menikah dengan Bunda Khadijah.
Ketika capek dengan pekerjaan, sering banget ingin pulang ke Pasuruan. Pun tapi, semalam Ayah telepon dan membicarakan hal yang serius. Bilangnya, mau main ke Jakarta minggu depan. Tapi maksud di balik ucapannya justru sebaliknya, minta tolong apakah aku bisa pulang minggu depan.
Ayah Ibuku semakin tua. Mungkin ada banyak kecemasan dalam hatinya. Ada banyak pikiran dan kekhawatiran mengenai jalan hidup anaknya yang akan seperti apa ke depan, mengenai bagaimana mereka nanti di hari tua.
Aku paham sekali bagaimana rencana Ayah dan Ibu. Dan aku takut aku malah mengacaukannya.
Sebagai anak Jawa sejati, aku juga ingin menetap di Jawa Timur saja. Dekat dengan saudara, bisa merawat orangtua, dan dekat dengan sahabat dan teman-temanku. Meski fasilitas tidak sebanyak di Jakarta, aku ingin memiliki privilege bisa membangun sesuatu yang belum pernah ada di daerah.
Aku teringat ucapan Medha ketika forum sharing insight di Ahad sore kemarin.
"Allah tuh sudah menentukan jalan dan pilihan hidup kita. Namun, timeline perjalanan hidup kita dipengaruhi oleh level ketaqwaan kita. Jika berada dalam level ketaqwaan yang disukai Allah, maka insyaAllah kita akan diberikan furqon (kemampuan membedakan mana yang haq dan bathil) dan pilihan-pilihan hidup kita insyaAllah akan dijaga dalam koridor yang benar. Namun jika level ketaqwaan kita rendah, akan ada bias dan kita tak mampu membedakan yang baik dan buruk. Akhirnya akan berpotensi membuat kita membuat pilihan-pilihan yang salah."
Susah ya, menjaga level iman kita untuk tetap terjaga. Oleh karena itu, aku butuh kalian, teman-teman yang mengingatkanku.. Orang-orang, yang InsyaAllah jika tak mendapati kawannya di surga, akan mencari dan mampu menarik kawannya itu dari kubangan neraka..
Berilah kami petunjuk Ya Allah. Tunjukkanlah kami jalan yang benar dan lurus..
Jakarta, 12 Agustus 2024.
3 notes · View notes
dinisuciyanti · 8 months
Text
Debat cawapres #2
Cukup lama range debat ke tulisan singkat kali ini, mungkin dua minggu ya? Masih suka emosi kalo inget debat malam itu yang kakean polah nirfaedah dari nepo baby.
Surprisingly, ternyata cawapres dari paslon yang di debat pertama dirujak warga karna performa nya kurang, malam itu hasil latihannya bagus, ya gapapa emang debat kan mesti latihan kalo belum ahli.
Cawapres yang ahli hukum masih bagus, apalagi dengan respon ke nepo baby yang bikin skak mat. Untuk bagian ini, sungguh membuat para akademisi marah-jengkel pingin tak antemi ubun-ubunnya nepo baby. Ya allah. Dia yang kakean polah, w yang malu, w gak ikhlas dia selalu menggaungkan perwakilan anak muda, tapi kelakukannya menjengkelkan.
Yaudah, intinya, debat tinggal sekali lagi nanti minggu. Semoga teman-teman bisa memikirkan dengan baik siapa yang tidak usah dipilih, dan tetap menggunakan hak pilih nanti.
1 Februari 2024
14 notes · View notes
kayyishwr · 1 year
Text
“Mbah Moen guru saya itu agak jengkel klo masjid ga ada menara” kata Gus Baha, “dulu ya saya bingung, kok harus ada menara kenapa. Ternyata supaya orang-orang tau klo disitu ada masjid. Sekarang bayangkan saja, orang-orang tau tempat maksiat karena ada tandanya, sedangkan orang ga tau klo ada masjid karena ga ada tandanya”
“Kemaksiatan diketahui karena disebarluaskan, masa kebaikan malah disembunyikan” begitu penegasan dari beliau lagi. 
Gus Baha, termasuk orang yang menyembunyikan diri, tapi dari bab Ilmu, beliau tidak mau menyembunyikan hal itu. Justru bagi beliau itu adalah musibah. Bahkan sekecil ilmu yang kita punya, kita harus mengumumkan hal itu.
Kekhasan beliau adalah guyon, maka beliau menyampaikan dengan guyon, “bahkan klo cuma pernah baca Fathul Qorib sampe bab Sholat, sampaikan saja ‘saya Ahli Fathul Qorib tapi cuma sampe bab Sholat’ itu kan sama kaya orang pasang tanda sebagai bidan, dokter umum, ahli gigi”
Pointnya adalah supaya orang lain tau, tentang kebaikan yang seharusnya tidak boleh disembunyikan. Juga semangat untuk terus belajar, agar ada kebaikan yang bisa diberikan, seperti kata pepatah Arab, “tidak akan bisa memberi orang yang tidak punya”
Alhamdulillah, sekarang setidaknya, ada kenyamanan dalam hati soal bab ini, setidaknya ada ‘sanad’ melu-melu ulama untuk tidak menyembunyikan ilmu.
Gak ada salahnya ikut-ikut ulama, ikut gaya berpakaian, ikut prinsipnya, semoga jadi jalan kemuliaan, karena mengikuti orang yang mulia, daripada ikutan orang-orang yang tidak jelas
105 notes · View notes
sabaryangindah · 1 year
Text
Kalau kita ingin melihat karakter dan watak asli seseorang,
Cobalah buat dia jengkel, kesal atau marah meradang.
23 notes · View notes
seperduaarutala · 6 months
Text
SEBUAH KEBIASAAN MENYERAP YANG BERLEBIHAN
“It is a blessing and a curse, to feel everything so deeply.”
– Unknown
Belakangan ini saya terjebak dalam satu lingkaran. Seperti biasa, butuh waktu lebih lama untuk menyadari sebab dari hal-hal sejenis ini. Lagi-lagi ini masalah emosi. Saya akui dalam jangka waktu dua bulan emosi saya tergolong stabil, tapi pada waktu-waktu tertentu merosot drastis. Contohnya saya dapat memulai hari dengan sangat positif lalu berakhir dengan kesedihan yang parah di tempat tidur. Memang kita tidak harus bahagia dan positif sepanjang waktu, tapi ini terasa mengganjal bagi saya pribadi.
Berbekal sejumlah pertanyaan pribadi, saya mengetik perlahan di kolom mesin pencarian. Artikel pertama yang muncul berjudul Emotional Sponge: Pengertian dan Karakteristiknya. Emotional sponge sendiri merupakan sebuah kondisi ketika seseorang menyerap sejumlah emosi milik orang lain di sekitarnya. Saya menepuk kepala. Ternyata kepribadian ini sudah terbawa sejak kecil.
Semua berawal dari kebiasaan saat berinteraksi. Orang-orang umumnya nyaman menceritakan berbagai hal pada saya dan saya merasa punya tanggungjawab untuk menyelesaikan kesulitan yang mereka hadapi. Padahal terkadang orang hanya butuh didengarkan—hal yang sering luput disadari. Hal lain juga yang jelas kelihatan ada ketidaknyamanan diri dengan banyaknya stimulan serta kondisi sekitar yang ramai. Indera pendengaran ini terlalu berlebihan menangkap pembicaraan semua orang dan merasakan dengan kuat emosi mereka seolah itu emosi milik saya sendiri. Saya juga merasa ketika menatap orang lain lama-lama maka emosi mereka seolah menguar jelas.
Tak hanya itu, intensitas mendengarkan cerita orang lain juga lebih meningkat selama sebulan ini. Namun, itu bukan kesalahan mereka karena ini hanya keterbatasan diri dalam memilah emosi. Toh saya selalu senang mendengarkan orang lain bicara. Saya hanya tidak suka ketika masalah-masalah seperti ini harus muncul dalam mimpi. Semalam saya bahkan bermimpi tentang membereskan masalah hidup sejumlah orang dan berbicara tentang solusi pada mereka. Sungguh, saya ini aneh. Kadang saya bahkan tidak ingin memahami diri sendiri bila sedang jengkel.
Untungnya saya menemukan penyelesaian atas masalah ini. Saya harus sadar bahwa saat dalam proses mendengarkan orang lain emosi yang mereka bawa tidak boleh ikut masuk dalam diri. Selanjutnya, tidak boleh memaksakan berada di tempat yang ramai dalam waktu yang lama. Jika saya sadar terlalu mudah untuk menjaring berbagai hal dalam satu waktu dan berpotensi kewalahan, seharusnya tahu batasan dan segera mencari tempat yang lebih tenang. Kemudian, belajar mengenali dan meregulasi emosi dengan baik agar tidak mudah stress. Terakhir, yang paling penting, luangkan waktu untuk diri sendiri lebih banyak dan belajar pelan-pelan memprioritaskan diri sendiri.
Seperduaarutala, 20 Maret 2024
4 notes · View notes