#jalanan padat
Explore tagged Tumblr posts
Text
Hotel Bandung Agoda Stasiun Bandung, WA 0895-3610-70670, AMAN
KLIK https:wa.me/62895361070670, hotel lembang bandung murah bagus, hotel bandung cihampelas, novena hotel bandung lembang, hotel bandung dekat lembang, hotel di bandung lembang, hotel lembang bandung pemandangan bagus Anda ingin sewa kamar atau penginapan hotel di bandung dengan kamar lengkap,pemandangan yang indah,fasilitas yang bagus dan pelayanan selama 24jam dijamin murah Hotel Bandung yang hanya menerima pasangan sudah menikah, ketika check in memberikan bukti nikah berupa buku nikah, atau ktp alamat yg sama, atau foto nikah. Ada dapur juga bisa masak dr jam 6 pagi sampai 9 malam aja, dispenser free kopi,teh 24 jam. Masuk hostel lepas alas kaki, didalam kita pake sendal khusus hostel, jd bersih. feels like home banget. Parkir mobil kalau siang agak susah karna di daerah pasar bersih. eels like home banget. Parkir mobil kalau siang agak susah krn di daerah pasar bersih, jalanan padat, klo malem lowong, parkiran banyak. Keunggulan fasilitas yang di dapat: - AC - Kasur - Kamar mandi di dalam dan di luar - Free Wifi - TV - Dapur - Parkiran GOGLE MAPS: https://goo.gl/maps/cQyyQxucGPmuhAji9 INSTAGRAM: https://instagram.com/hotelmurah.bdg?igshid=NTc4MTIwNjQ2YQ== FACEBOOK: https://www.facebook.com/hotelmurah.bdg?mibextid=LQQJ4d Kami Melayani Penginapan Atau Sewa Kamar Hotel Syariah Murah dengan Kualitas Terbaik DI Bandung: WA: 0895-3610-70670 (ADMIN) WA: 0895-3610-70670 (ADMIN) hotelbandungreview, hotelbandungrecommended, hotelbandungselatan, hotelbandungs, hotelbandungstrategis, hotelbandungsyariah, hotelbandungsoekarnohatta, shotelbandung, shotelbandungmurah, hotelbandungtengah #hotelbandungreview #hotelbandungrecommended #hotelbandungselatan #hotelbandungs #hotelbandungstrategis #hotelbandungsyariah #hotelbandungsoekarnohatta #shotelbandung #shotelbandungmurah #hotelbandungtengah
#KLIK https:wa.me/62895361070670#hotel lembang bandung murah bagus#hotel bandung cihampelas#novena hotel bandung lembang#hotel bandung dekat lembang#hotel di bandung lembang#hotel lembang bandung pemandangan bagus#Anda ingin sewa kamar atau penginapan hotel di bandung dengan kamar lengkap#pemandangan yang indah#fasilitas yang bagus dan pelayanan selama 24jam dijamin murah#Hotel Bandung yang hanya menerima pasangan sudah menikah#ketika check in memberikan bukti nikah berupa buku nikah#atau ktp alamat yg sama#atau foto nikah. Ada dapur juga bisa masak dr jam 6 pagi sampai 9 malam aja#dispenser free kopi#teh 24 jam. Masuk hostel lepas alas kaki#didalam kita pake sendal khusus hostel#jd bersih. feels like home banget. Parkir mobil kalau siang agak susah karna di daerah pasar bersih. eels like home banget. Parkir mobil ka#jalanan padat#klo malem lowong#parkiran banyak.#Keunggulan fasilitas yang di dapat:#- AC#- Kasur#- Kamar mandi di dalam dan di luar#- Free Wifi#- TV#- Dapur#- Parkiran#GOGLE MAPS: https://goo.gl/maps/cQyyQxucGPmuhAji9
0 notes
Text
18 ke 18
18 Mei menjadi tanggal baru yang masuk ke dalam daftar pengingat. Konon katanya angka 1 dan 8 pada angka 18 memiliki makna menjadi satu selamanya, sehingga dipilih sebagai tanggal sakral dimana ijab dan kabul diucapkan dalam hari pernikahan. Sebut saja pemaknaan barusan berasal dari si ahli cocoklogi, tiga detik yang lalu sambil membuat tulisan ini.
Dalam waktu 31 hari, 18 Mei ke 18 Juni tahun ini berjalan dengan mode ultra cepat. Saking cepatnya, cukup sulit untuk menjalani setiap momen dengan penuh kesadaran hingga menyelami rasa dan emosi yang muncul. Sampai ke tanggal 18 Mei saja rasanya surreal, apalagi sampai ke 18 Juni yang tiba-tiba sudah berbeda 11 jam lamanya dengan rumah sehari-hari.
Kalau ditanya apa rasanya, cuma bisa bilang alhamdulillah kayak mimpi. Nggak pernah terbayang ternyata pengalaman merantau pertamaku langsung mode ekstrem ke belahan dunia yang jarang sekali tersebut dalam daftar melancong impianku, apalagi menetap walau sementara.
Rasanya kemarin masih duduk bernafas sejenak sambil memandang lapangan timur Masjid Salman, jajan baso tahu bersama teman-teman di seberang kantor, mencoba gerakan pose pilates ala-ala bersama guru pilates yang empat tahun lebih muda, jalan kaki bersama ibu di kompleks sebelah, ketiduran di mobil ketika dijemput bapak malam-malam, membantu enin troubleshooting HP yang katanya error padahal kepencet, menyapa kucing kuning (menolak memanggil dengan kucing oren) di jalanan rumah yang awalnya dikira hanya satu ternyata ada empat, dan momen tak terhingga lainnya bersama familiar faces yang sekarang sedang berjauhan.
Kota tempat aku tinggal saat ini terbilang sepi, katanya karena penduduknya banyak mahasiswa dan sekarang sedang libur musim panas. Menurut suami, kota ini less entertaining jika dibandingkan Bandung atau Jakarta, domisili asal kami. Menurut temannya yang dulu berkuliah di ITB Jatinangor, kota ini seperti Jatinangor, tapi masih lebih ramai Jatinangor. Tentu saja lebih ramai Jatinangor, di area yang sangat padat terdapat tiga (atau lebih?) perguruan tinggi. Pusat perbelanjaan dulu hanya ada satu (Jatos), sekarang sudah ada waralaba-waralaba ibukota yang jumlahnya satu-satu, kebayang kan kemana-mana sepertinya ketemu orang yang kenal. Ini semi-semi hiperbola, sebenarnya kotanya ramai-ramai saja lho.
Dibekali dengan diri yang masih minim riset namun bermental letsgo dulu weh, ternyata Ann Arbor (yak ini dia namanya) memiliki daya tarik tersendiri untuk orang yang tidak suka ramai-ramai sepertiku. Meskipun datang bukan sebagai mahasiswa, setiap kali diajak eksplor kampus rasanya ingin ikut membaca, menulis, belajar hal-hal yang sudah lama tertunda, laptopan, drafting ide-ide yang muncul di kepala.
Perpustakaan kampus ada berbagai macam dengan arsitekturnya yang menarik mata dan boleh dimasuki oleh siapa saja, belum lagi district library yang jumlahnya ada lima dalam satu kota. Di area downtown, terdapat toko buku bernama Literati yang sangat bikin betah dan berbagai toko buku bekas yang belum aku jelajahi semuanya. Dulu sering ngebatin pengen deh di kota tempat tinggal ada lebih banyak tempat umum buat baca atau ber-produktif-ria, dengan fasilitas yang nyaman dan bisa diakses seluruh warga kota. Alhamdulillah di sini diberikan rezeki itu, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Ayo gunakan kesempatannya buat banyak baca dan dalami ilmu-ilmu yang ingin dipelajari, Shab!
Masih banyak aspek kota yang belum dieksplor, tapi insya Allah akan menyenangkan untuk disinggahi satu per satu. Sekilas cari-cari di Instagram dan juga pamflet yang ditempel di sudut-sudut kota, ada banyak komunitas dan kegiatan kerelawanan yang bisa diikuti, salah satu yang menarik adalah relawan taman kota. Bagi yang suka blusukan, banyak sudut kecil di jalanan tempat para seniman mural berkarya. Selain itu banyak sekali event lokal yang dibangun dengan semangat komunal, yang tidak harus ramai-ramai dan tetap disyukuri berapapun peserta yang akan hadir.
Jalan dua minggu di sini aku masih harus bekerja ngalong, alias bekerja dengan jam kebalik karena mengikuti WIB. Alhasil jalan-jalan di waktu "normal" dengan tenang baru bisa dilakukan Mulai dari Jumat sampai Minggu. Berhubung judul tulisan ini adalah review perubahan secepat kilat dari tanggal 18 ke 18 lainnya, adaptasi adalah hal yang sedang diupayakan sebaik-baiknya. Bukan hanya pindah domisili, tapi juga pindah kartu keluarga yang mana sekarang ada peran baru sebagai istri dalam rumah tangga.
Buat seseorang yang selama 28 tahun hidupnya tinggal bersama keluarga di rumah, mengurus rumah tangga sendiri rasanya seruuu sekali (dalam arti yang sebenar-benarnya). Rasanya tiap hal kecil, tiap aktivitas, tiap hari ada aja hal baru yang perlu dipelajari dan dievaluasi. Sangat rawan jadi overwhelming, tapi bismillah tarik napas ayo ingat jalani semuanya satu per satu. Gapapa kalau masih melakukan kecerobohan-kecerobohan lucu, yang penting tahu berikutnya agar lebih hati-hati lagi.
---
Dengan ini mari kita akhiri dulu tulisan pertama dari Ann Arbor! Satu bulan lebih sembilan hari sudah dilewati, semoga hari-hari yang akan datang bisa dijalani dengan lebih berkesadaran, juga diisi dengan mencari berkah dan menemukan makna.
Have a good day!
7 notes
·
View notes
Text
Mesin Paving Surabaya Hidrolik: Solusi Efektif untuk Produksi Paving Berkualitas
Mesin paving hidrolik merupakan salah satu teknologi unggulan yang digunakan dalam produksi paving block berkualitas tinggi. Di Surabaya, mesin ini semakin diminati karena kemampuannya untuk menghasilkan paving dengan presisi tinggi dan daya tahan yang luar biasa. Bagi para pelaku industri konstruksi, mesin paving Surabaya hidrolik adalah pilihan yang sangat efisien dalam memenuhi permintaan proyek pembangunan infrastruktur yang terus meningkat.
Mesin paving hidrolik bekerja dengan menggunakan sistem tekanan hidrolik untuk memadatkan campuran beton hingga menghasilkan paving block yang kuat dan tahan lama. Teknologi ini berbeda dengan mesin paving manual atau mekanik biasa karena mampu menghasilkan tekanan yang lebih stabil dan seragam, sehingga kualitas paving block yang dihasilkan lebih konsisten. Hasil paving yang dihasilkan tidak hanya lebih padat, tetapi juga lebih tahan terhadap beban berat dan cuaca ekstrem, menjadikannya ideal untuk jalanan, trotoar, hingga area parkir.
Di Surabaya, berbagai produsen menawarkan mesin paving hidrolik dengan kapasitas dan spesifikasi yang beragam, mulai dari mesin skala kecil hingga besar, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan produksi. Keunggulan lainnya adalah efisiensi energi dan biaya operasional yang relatif rendah dibandingkan dengan metode tradisional.
Selain itu, mesin paving hidrolik juga menawarkan kemudahan dalam pengoperasian. Desainnya yang ergonomis membuat proses produksi paving lebih cepat dan aman. Proses pencetakan yang cepat ini tentunya sangat menguntungkan bagi perusahaan konstruksi yang memiliki target produksi dalam jumlah besar.
Jika Anda sedang mencari mesin paving berkualitas di Surabaya, mesin paving hidrolik adalah solusi terbaik untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi paving block Anda. Dengan teknologi ini, proyek pembangunan Anda akan berjalan lebih lancar dan hasil yang lebih memuaskan.
Temukan dan cari kami di: WEBSITE : https://jauramesin.com/ Youtube : https://www.youtube.com/@juaramesin/ IG : https://www.instagram.com/juaramesin/ Twitter : https://twitter.com/JuaraMesin/ FB : https://web.facebook.com/juaramesin
Call/Whatapp : 085 707 300 536 (admin Muhyi)
Terima kasih atas kunjungan anda di situs Juara Mesin produsen Mesin cetak batako dan paving, mesin bata ringan, mixer dan mesin stone clusher pemecah batu serta mesin pelengkap lainnya.
#mesincetakbatakohydrolik#mesincetakbatakosemiotomatis#mesincetakbatakootomatis#mesinpavingblockhidrolik#mesincetakpavingblocksemiotomatis#mesincetakpavinghydrolik#mesinpavingblock#mesinpavingotomatis#juaramesin#mesinpavingsurabayahidrolik#mesinpavingsurabaya
2 notes
·
View notes
Text
Hari Raya, Ramadhan Pergi.
Melihat indahnya langit sore pada tanggal 9 April 2024, membuat diri merenungi apa apa yang sudah terlewati dibulan paling baik ini. Rasanya 1 Ramadhan baru terjadi dua hari yang lalu, rasanya sahur 7 Ramadhan baru terjadi kemarin, rasanya berbuka 17 Ramadhan baru terjadi Maghrib kemarin. Tibatiba jalanan sudah dipenuhi oleh hiruk pikuk sanak saudara rantauan yang hendak pulang menuju rumah ternyaman masing masing.
Singkat. Padat. Jelas.
Itulah, waktu Ramadhan tahun ini.
Sudahkah berpuas diri menikmati ramadhan?
Sudahkah mencapai target yang diinginkan pada Ramadhan tahun ini? Atau semua hanya terbengkalai sia sia.
Sudahkah memberi maaf kepada siapa siapa yang menyakiti? Menyadari bahwa diri sendiri tentu menyakiti hati orang lain.
Sudahkah merasa kehilangan untuk kepergian bulan suci ini? Menyadari bahwa waktu yang kita miliki hanya Allah yang mengetahui.
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Shiyamana Wa Shiyamakum
Semoga kita berjumpa kembali dibulan suci Ramadhan berikutnya.. Salam Rindu.
-9April2024-
2 notes
·
View notes
Text
Kehabisan Akal
122 hari sudah. Banyak yang sudah lelah sekadar mengikuti berita saudara-saudaranya di negeri jihad Palestina khususnya Gaza. Tapi para mujahid tidak lelah. Mereka masih seperti hari pertama perang. Terus memberikan perlawanan yang membuat Israel pulang membungkus mayat tentara mereka dan meninggalkan persenjataan militer mereka menjadi rongsokan di Gaza. Masyarakat Gaza dengan semua kesulitan hidup masih mampu mengeluarkan kalimat indah tentang kekuatan, harapan dan kebanggaan. Anak-anak selalu mampu mencari celah bahagia dan senyum dengan permainan mereka.
Sementara di kota-kota yang dikuasai Israel yang sebenarnya tidak mengalami kehancuran seperti Gaza mengalami stres tinggi, runtuh mental, pertikaian berujung adu fisik di lapangan dan kekacauan politik di pemerintahan.
Seperti laporan media Israel Haaretz yang memberitakan bahwa kesehatan mental sebagian masyarakat Israel memburuk. Tidak kurang dari 625 ribu orang di Israel mengalami gangguan jiwa alias stres atau gila efek Badai Al Aqsha. Sementara sudah puluhan dokter ahli kejiwaan memilih untuk kabur meninggalkan Israel dan pergi ke Inggris mencari tempat yang lebih nyaman. Dan sudah bisa diduga jumlah penderita orang stres dan gila di Israel terus bertambah.
Efek stres dan ketegangan tersebut membawa dampak berikutnya. Sebagaimana yang ditayangkan oleh media Israel lainnya; Walla, hasil kajian lembaga penelitian The Brain Pool yang merilis bahwa 40% tentara yang pulang perang memerlukan pengobatan. Hal ini menyebabkan kehancuran di sisi baru dan ini lebih bahaya. Yaitu 31% para istri dari tentara cadangan menggugat cerai suami-suami mereka. Ini adalah hasil survey terhadap 1070 orang di grup para istri tentara.
youtu.be/-fxNBuEqwmM?si…
Pemandangan Hari Minggu (4/2), sebagaimana yang diberitakan oleh Televisi Israel Channel 12 adalah merupakan hari yang paling padat penerbangan Israel, di mana satu hari saja 30.000 orang meninggalkan Israel. Angka ini sangat besar di Israel. Jika dikatakan kepergian mereka meninggalkan Israel karena peperangan yang tidak kunjung berhenti, itu hubungan yang sangat jelas. Tapi lebih dari itu, ketidakjelasan di Israel semakin memburuk. Pertikaian terjadi di internal Israel di semua kalangan; dari level sesama pimpinan pemerintah, hingga masyarakat yang demo besar-besar setiap saat di jalanan Israel karena marah terhadap sikap pemerintah mereka, hingga mulai terjadi adu fisik di lapangan demo.
youtu.be/wpQxNmJ1Ne0?si…
Tentu saja keadaan sesungguhnya yang dengan sangat mudah dipotret oleh kamera berita mereka sendiri tersebut, tetap tidak sama dengan bualan para pemimpin mereka. Yoav Galant, menteri pertahanan baru saja menyampaikan resmi bualan barunya. Klaim bahwa mereka berhasil melumpuhkan setengah kekuatan Hamas sama sekali tidak sejalan dengan keadaan di lapangan yang memperlihatkan keadaan yang masih sama; di mana para pejuang masih menyebarkan video penghancuran kendaraan-kendaraan tempur Israel dan melaporkan korban dari pihak Israel yang terus bertumbangan. Bualan Galant berikutnya tentang Yahya Sinwar yang diberitakan telah berhasil diketahui keadaannya oleh tentara Israel dan terus lari dari satu tempat ke tempat lain, bukan berita baru yang diberitakan oleh Israel. Justru ini menjadi tertawaan media dan cibiran masyarakat Israel sendiri. Sebelumnya di hari ke-80 perang, televisi mereka memberitakan telah sampai di rumah Sinwar dan menemukan sandalnya tanpa bisa diverifikasi kebenaran datanya
youtu.be/pNFzPS3qpos?si…,
kini bualan itu disampaikan oleh menteri pertahanan mereka langsung.
Selain Sinwar, berita tentang para panglima Al Qassam yang lainnya tidak kalah serunya. Berita-berita Israel memberitakan bermacam-macam isu tanpa kejelasan data. Di Bulan Desember lalu, ketika Abu Ubaidah menghilang sekitar 2 pekan, mereka menyebarkan isu bahwa Abu Ubaidah telah mati. Dan tiba-tiba Abu Ubaidah muncul dengan berita terbaru perang. Sungguh menggelikan. Kita mau heran, ini Israel...
Kini Abu Ubaidah kembali menghilang beberapa waktu apalagi Muhammad Dheif yang sejak memukul gong pembuka perang 7 Oktober, tidak terdengar sama sekali beritanya.
Sekarang, dengarkan baik-baik penjelasan langsung dari internal para mujahid berikut ini beberapa hari lalu. Disampaikan oleh Usamah Hamdan, pimpinan Hamas.
"Para pejuang lintas kelompok bukan saja saling berkoordinasi tapi mereka bersatu dalam satu kesatuan. Mereka beroperasi bersama bukan dalam dimensi kelompok, tetapi sebagai kesatuan perjuangan Palestina.
Adapun Abu Ubaidah sebentar lagi dia akan muncul, sebagaimana yang saya pahami dari teman-teman.
Yahya Sinwar dan Muhammad Dheif mereka dalam tugasnya tengah mengatur pertempuran di berbagai dimensinya. Mereka dalam keadaan baik dan berada di tengah-tengah masyarakatnya. Alhamdulillah mereka dalam keadaan baik, walau mereka berharap syahid lebih besar dari harapan kami tentang mereka."
Israel benar-benar kehabisan akal. Dan memang mereka tidak punya akal. Dan kini stres dan gila menjadi momok dan bom waktu bagi sosial masyarakat dungu itu.
Sumber : Budi Ashari Official
3 notes
·
View notes
Text
Ceritanya hari ini saya mudik, tapi ini bisa dibilang gak mudik juga. Ya, karna perjalanannya hanya sekitar 26km ((:.
Sebenarnya poinnya bukan disitu. Hanya saja akhir² ini saya slalu merasakan momen awkward setiap memasuki kota kelahiranku. Dulunya tidak pernah kusebut kota, bahkan kadang kata macet slalu jadi candaan (mana ada macet). Tapi sekarang berbeda, memasuki kota, jalanan sesak dipenuhi mobil dan motor. 2012-2013 sepanjang ingatanku, memanglah rame, tapii ya setidaknya hanya padat di jam2 dan titik tertentu seperti sekolah/kantor.
Apakah memang selama itu saya tak kembali ke kota kelahiranku. Tolah toleh jalan pinggiran kota sudah dipenuhi entah kafe atau swalayan.
Dan....lagi lagi saya takjub... waww... ramai ya. Sepertinya kota kelahiran yg kurindukan tidak sama lagi. Begitulah siklus kehidupan memang seperti itu.
9 notes
·
View notes
Text
Variasi-variasi kecil
Pengambilan keputusan itu kadang menciptakan beban yang gak penting tapi bisa bikin stress juga. Terutama kalau lagi mau berpindah dari satu titik ke titik lainnya dengan kendaraan sendiri. Belum pergi aja udah repot sendiri ngecek maps, mau ambil jalan yang mana, lalu menyusun itinerary kalau mau mampir ke beberapa tempat dan menjalankan beberapa urusan sekaligus.
Mesen ojol meringankan beban itu. Tiap hari, minimal aku pesan ojol dua kali - sekali di pagi hari ketika mau jalan dari rumah ke Stasiun Rawa Buntu, dan sekali di sore hari ketika mau jalan dari kantor ke Stasiun Kebayoran. Rasanya ada excitement kecil aja setiap kali naik ke jok - dia bakal lewat mana ya? Dan rasanya amazed juga ketika dibawa ojol lewat rute-rute tidak biasanya - bahwa ya, memang ada banyak jalan menuju Roma (atau ya, Stasiun Rawa Buntu). Padahal jaraknya gak sampai 3km, tapi kayaknya udah ada 5-6 pilihan kombinasi belokan dan juga tempat berhenti.
Kadang kesel juga sih kalau ojolnya milih jalan yang muter jauh - padahal kalau belok kanan itu ada jalan motong yang kecil tapi bebas macet, tapi malah pilih belok kiri ke jalan raya dan berakhir perjalanan molor beberapa lama karena macet. Tapi tetep lebih banyak serunya, sih, terutama dengan rute monoton harian yang itu-itu aja, aku juga jadi suka memperhatikan kiri-kanan jalanan padat penduduk yang penuh dengan orang berjualan. Sekalian observasi, ada bisnis-bisnis baru apalagi sih yang bermunculan? Ada berapa Mixue baru di rute ini? Kok makin banyak ya klinik gigi? Si tukang peuyeum di belokan itu hari ini jualan gak ya?
Variasi-variasi kecil di tengah kemonotonan hari-hari pekerja ini ternyata esensial juga.
4 notes
·
View notes
Text
Kota rupanya berhasil membawa ramainya sampai di kepalaku juga. Tidak selamanya ramai.
Seperti jalanan di ibu kota—kadang tenang, kadang senggang, lebih sering padat.
Padat di jalanan, sesak di kepala.
Ramai di jalanan, riuh di kepala.
Dua empat di kelipatan tujuh, menjadi waktu yang paling dinantikan.
Perjalanan pulang terasa lebih panjang. Pemilahan riuh di kepala, mencari-cari apa yang membuat sesak dan begitu penuh. Membuang yang tidak perlu, menyimpan yang membuatku kembali utuh.
Bukan hal yang mudah, seringkali yang seharusnya tak perlu tinggal justru melekat kuat di ruang kepala. Menghabiskan ruang lain yang masih kosong menjadi penuh. Terpenuhi dengan itu-itu saja?
Di perjalanan pulang senandika memainkan peran. Sampai rumah—selalu dan tiba-tiba hilang semua apa yang menjadi riuh di kepala.
Bagaimana bisa?
Semoga! Semoga rumah selalu menjadi tempat pulang untuk isi kepalaku yang ramai.
18 notes
·
View notes
Text
Persimpangan Jalan
Aku berada di persimpangan jalan
Terpaku terdiam memikirkan kemana kah kaki harus melangkah
Dalam ku berpikir
Ku toleh kanan ku toleh kiri
Semakin bingung aku dibuatnya
Skenario berputar di kepalaku
Apakah jika aku ke kanan aku akan menjadi orang suci
Yang dapat menyelamatkan dunia dengan dalih dan seruan yang memotivasi seluruh manusia di muka bumi
Dan apakah jika aku ke kiri aku akan menjadi power ranger dengan kekuatan yang tidak terkira
Menyelamatkan dunia dengan bertarung, berjuang, gunakan seluruh tangan dan kakiku
Tapi aku
Aku tidak sebijak itu untuk memimpin umat manusia dengan lidahku
Aku juga tidak sekuat itu untuk melawan kejahatan, disentil saja aku layu
Aku juga tidak punya kekuatan hati untuk menjadi tersohor
Aku terlalu penakut dan ingin lari menyembunyikan diri ini dari keramaian
Maka aku semakin terdiam
Berkontempelasi di antara jalan yang bercabang
Melamun panjang sambil menimbang bimbang
Kemana aku harus melangkah
Di persimpangan jalan ini
Semua norma dan tuntutan berbaris di belakangku
Siap mengikuti kemanapun jalan yang aku tempuh
Ku tengok barisan kacau mereka
Mengernyit aku menerka-nerka
Bisakah aku lepaskan rantai pengikat antara kita
Sambil kucoba goyang sedikit hingga lengah
Maka kembali aku menatap kedua cabang di depanku
Kemanakah aku harus melangkah
Kutarik napasku dalam-dalam
Kuhitung sampai tiga
Kuangkat kaki melangkah
Cepat-cepat-cepat
Berharap barisan di belakangku akan tertinggal
Kanan-kiri bukan masalah
Karena aku memilih untuk menerobos rerumputan pembatas tengah
Sambil berharap jiwa ragaku kuat menahan segala beton penghalang
Sambil berharap aku dapat merangkai mimpi dan harapan tanpa adanya ekspektasi dari dunia luar
Maka berlari aku sekencang-kencangnya
Lurus terus lancang lewati marka
Karena kanan dan kiri bukan satu-satunya arah
Selalu ada arah jika ada kemauan
Selalu ada jalan jika ada impian
Keraguan bukan dinding padat penghalan
Hanya sebatas kabut tebal yang selalu bisa dikalahkan
Dengan sinar matahari pengharapan dan hembusan angin penuh kegigihan
Aku berada di persimpangan jalan
Dan aku memilih maju tanpa mengindahkan jalanan yang sudah ditetapkan
Aku berada di persimpangan jalan
Dan aku akan membangun sendiri jalan yang telah aku impikan
Aku berada di persimpangan jalan
Dan aku menentukan arah yang aku inginkan
Aku berada di sebuah perjalanan
-mad
Sept 3
After a long day of cleaning up my place, this spontaneous poem feels so right while I’m wide awake gazing at my ceiling.
2 notes
·
View notes
Text
Sidareja dan Kawan yang Berbahagia
Bermula dari berita baik dipertemukan dan menemukannya salah satu kawan dengan partner hidupnya. Kami akhirnya juga bersua kembali dalam keadaan sehat, tiada kurang suatu apapun. Pop Mie menjadi menjadi makanan pertama kali yang kami makan saat tiba di Sidareja. Disambut dengan langit oren di pagi hari, kami juga sempat menelusuri Pasar Sidareja. Kami membeli beberapa jajanan untuk mengganjal perut agar asam lambung tidak naik hahaha.
Meski gagal ke destinasi yang sudah kami tulis di itinerary karena pawai 17-an yang membuat jalanan padat dan macet, kami jadi bisa istirahat dan tidak terlalu lelah. Tidak lupa foto-foto cekrek untuk mengisi galeri.
Malamnya, kami pergi ke salah satu cafe terdekat dengan berjalan kaki dari hotel biar jadi AGS 'Anak Gaul Sidareja'. Singkat cerita, esoknya kami satu persatu memesan grab bike karena go ride belum ada menuju lokasi acara. Disambut dengan sangat hangat oleh keluarga mempelai pria serta dibawakan beberapa buah tangan. Aura pengantin memang berbeda, akhirnya salah satu kawan kami menggenapkan separuh agama.
Seperti sepasang pohon yang terus bertumbuh dari waktu ke waktu, melewati ketidakpastian satu per satu. Semoga kalian tumbuh kuat, saling melindungi, menentramkan, dan berbahagia selalu.
4 notes
·
View notes
Text
RIUH
Pergulatan#1
“Tik, tik, tik” suara jam dinding di kamar berukuran 3x4m2 memecah keheningan malam. Jarum panjang berwarna hitam sudah berpindah menuju angka 12 dan jarum pendek tetap diam di angka 1. Sudah empat jam Masya berusaha menghentikan otaknya yang sangat aktiv berpikir sampai tidak memberikan jeda untuk mengizinkan matanya terlelap. Tidak jarang Masya membolak-balikan badannya ke kanan dan ke kiri berusaha mencari posisi yang bisa membantunya untuk tidur. Lagi-lagi matanya melihat samar-samar sudut ruangan karena lampu dimatikan. Sambil mencoba memejamkan mata berulang-ulang pikirannya seolah memutar rekaman ingatan tentang kebingungannya.
“Tiza bener aku harus pindah dari kerjaan yang sekarang. Tapi aku harus lanjut kerja apa ya? Skill juga cuma bisa ngajar doang, apa yang bisa aku tawarin dari diriku. Satu sisi bertahan di kerjaan sekarang bikin aku stress setiap hari. Jalanan macet belum lagi lingkungan toxic orang pake baju agak beda aja di komen, makan siang gosip-in atasan. Kalau gini terus kapan aku berkembangnya”.
Masya, yang juga akrab dipanggil Acha oleh keluarga dan teman-teman dekatnya, sudah bekerja sebagai guru sekolah dasar di salah satu sekolah swasta elit yang ada di kota tempat tinggalnya sejak ia lulus kuliah dua tahun lalu. Meskipun jurusan kuliahnya bukan keguruan tetapi dari beberapa pekerjaan yang dilamar satu-satunya tempat yang menerimanya saat itu adalah sekolah tersebut. Sehingga sangat mudah untuknya terjebak dalam situasi burnout terlebih ia adalah tipe orang yang akan habis energi jika terlalu lama berinteraksi dengan banyak orang.
”ah sudah senin lagi” meraih telpon genggam untuk mematikan alaram yang sudah lima menit bunyinya mengisi seluruh ruang kamar Masya. tok, tok, tok, disusul suara decitan pintu terbuka
“Asya ayo sholat subuh nanti kamu terlambat pergi kerja”. Suara yang sangat familiar terdengar di telinga Masya meskipun seluruh kepala dan tubuhnya ditutupi selimut.
Tanpa mengomentari perintah Ibu, Masya bergegas bangun dari tempat tidur untuk sholat, mandi dan siap-siap berangkat kerja. Melakukan pekerjaan yang bukan menjadi cita-cita memang membuatnya tidak bersemangat untuk datang lebih awal. Bersama dengan motor matic hitamnya Masya melaju menelusuri jalan yang padat dan ramai khas jam sibuk orang-orang pergi bekerja dan mengantar anak sekolah ditambah suara klakson kendaraan yang tidak sabaran, menambah buruk suasana hati Masya di hari itu. Jam digital yang berada di dinding pintu masuk menunjukkan tepat pukul 07:30 wib.
“Pas tidak telat”. Sambil mengarahkan jarinya ke alat finger print untuk merekam bukti kehadirannya bekerja samar-samar ia mendengar ada suara dari arah belakang yang semakin jelas mendekat ke arahnya.
“ACHA!!”
Acha menoleh ke arah bahu kanannya karena ditepuk oleh seseorang yang ia mencoba mengingat siapa pemilik wajah ini dengan logat bahasa dan yang khas. Setiap orang yang baru pertama kali berbicara atau mendengar suaranya pasti sudah bisa menebak daerah asalnya.
“Eh Tiza”
“Kusut amat tu muka”
“Iya nih pagi-pagi jalanan macet banget mana orang pada mikirin diri sendiri sok paling buru-buru klakson sana sini”
“Setiap pagi gua denger itu mulu keluhan hidup lu. Kenapa nggak ngekost aja sih?”
“Sempet sih kepikiran, tapi kalau dihitung lebih hemat kalau pulang pergi (PP) dari rumah”
“Ya udah kan lho udah tau konsekuensinya milih PP dari rumah akan sering kejebak macet berarti lho harus terimaI”
“IYA… aku tau kalimat lanjutannya, pasti kamu mau bilang tinggal milih aja duit atau waktu, udah hapal di luar kepala jadi nggak usah di ulang terus”. Saling mentertawakan satu sama lain.
“Apa aja kegiatan lu hari ini?”
“Ngajar lah masak nyangkul kan aku bukan petani”
“Itu juga gua tau kali, maksud gua hari ini kita ada rapat untuk persiapan kegiatan di bulan depan”.
“Untung kamu ngingetin, aku lupa soalnya karna udah terlalu banyak kegiatan yang dibuat”
“Kapan sih lu tuh inget tentang beginian. Gua kan udah berkali-kali bilang mulai aja cari-cari kerja baru daripada di sini lu nggak happy”.
“Mulut kalo ngomong bisa dipelanin nggak” Refleks menutup mulut Tiza dengan tangannya.
“Itu juga Za yang mau aku bahas sama kamu karna aku butuh sudut pandang kamu yaa walaupun nggak banyak membantu sih” senyum tipis menghias wajah Masya
“Dasar lu, bilang aja lu nggak bisa kalo nggak ada gua kaaaan, ngaku aja” balas tertawa.
“Idih males banget, nanti kalo aku udah punya pacar pasti nggak butuh kamu lagi”
“Iihh jahat banget, gue do’ain lu nggak dapet pacar”
“Amit-amit” mengetok kepala dan dinding secara bergantian tiga kali
“Maksud gua, lu nanti bukan dapet pacar tapi dapet suami, suudzon aja kerjaan lu”.
“Aaaammiiiinnn. Nah gitu dong do’ain temen tuh yang baik jangan yang jelek”
“Pikiran lu yang jelek sama kayak suasana perasaan lu pagi ini” tertawa terbahak-bahak
”Udah ah lama nanti kalo ngobrol sama kamu, nanti kita sambung lagi pas makan siang ya, see you Za”. Memberikan lambaian tangan kea rah Tiza
“Oke deh, nanti berkabar aja” Membalas dengan melambaikan tangan.
2 notes
·
View notes
Text
Berat ya ternyata menjalani masa-masa dewasa ini..
Banyak yang ternyata harus gue korbankan. Mimpi, comfort zone, dan hal-hal kecil lainnya yang kalau dipikir-pikir ternyata berbeda sama yang gue bayangkan dulu. Masa dewasa yang dulu gue kira akan jadi masa-masa bebas dan menyenangkan. Di masa dewasa ini, semua serba harus ada pengorbanannya. Mungkin sih dulu juga begini ya, cuma mungkin pengorbanannya ngga begitu penting dan confusing. Sekarang, rasanya susah banget ngeluangin waktu buat diri sendiri walaupun hanya 1-2 jam. Harus pilih, mau olahraga, atau menggambar, atau menulis jurnal, atau nonton. Itupun… ada risikonya. Kayak sekarang, bisa sempet nulis di Tumblr lagi tapi harus pulang telat dan siap-siap menghadapi jalanan yang lebih padat ketimbang kalau pulang ‘teng-go’.
Yah, udah mu dijemput. Semoga nanti-nanti bisa kusambung lagi ya ceritanya. Kangen bisa ngobrol dan cerita sama diri sendiri 🥹
3 notes
·
View notes
Text
Prakiraan Cuaca DIY Hari Ini: Siapkan Mantel, Hujan Merata dari Siang
Prakiraan Cuaca DIY Hari Ini: Siapkan Mantel, Hujan Merata dari Siang
Yogyakarta – Hari ini, 9 November 2024, masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diimbau untuk mempersiapkan diri menghadapi hujan lebat yang diperkirakan akan mengguyur sebagian besar wilayah DIY mulai siang hari. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca hari ini diprediksi akan cukup tidak bersahabat dengan langit yang akan diselimuti awan mendung sepanjang hari.
Cuaca DIY Hari Ini: Hujan Merata Sejak Siang
Menurut prakiraan cuaca BMKG, cuaca di Yogyakarta pada hari ini akan didominasi oleh hujan ringan hingga sedang yang akan mulai turun sekitar siang hingga sore hari. Beberapa wilayah yang diperkirakan akan mengalami hujan merata antara lain Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, dan Gunungkidul.
Berikut rincian cuaca untuk beberapa wilayah utama di DIY:
Kota Yogyakarta: Hujan ringan diperkirakan akan mulai turun pada siang hari, dan intensitasnya meningkat pada sore hingga malam hari. Suhu udara di kota ini diperkirakan berkisar antara 24°C hingga 30°C, dengan kelembapan yang cukup tinggi.
Sleman: Hujan diprediksi mulai mengguyur Sleman pada siang hari, dengan kemungkinan hujan lebat pada sore dan malam hari. Suhu udara di Sleman hari ini juga diperkirakan cukup sejuk, sekitar 23°C hingga 28°C.
Bantul: Hujan ringan hingga sedang diperkirakan akan turun pada siang hari, dan berlanjut hingga malam. Cuaca yang lebih cerah dapat kembali terjadi di pagi hari besok. Suhu di Bantul hari ini diperkirakan akan berada pada kisaran 24°C hingga 30°C.
Gunungkidul: Wilayah ini juga diperkirakan akan mendapatkan hujan mulai siang hari, dengan intensitas yang cukup merata hingga malam hari. Gunungkidul biasanya memiliki suhu yang lebih rendah, sekitar 22°C hingga 27°C.
Peringatan Dini dari BMKG
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat yang dapat menyebabkan genangan air di beberapa titik wilayah DIY, terutama di kawasan yang rawan banjir seperti di daerah pesisir Bantul dan Sleman yang sering terendam saat hujan deras. Oleh karena itu, warga diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati saat berkendara, terutama di area yang diperkirakan akan terendam banjir.
Badan Meteorologi juga memperingatkan potensi angin kencang yang menyertai hujan, yang bisa memengaruhi aktivitas di luar ruangan. Masyarakat yang memiliki kegiatan di luar rumah sebaiknya membawa payung atau jas hujan, serta menghindari tempat-tempat terbuka saat hujan deras disertai angin kencang.
Suhu dan Kelembapan Udara
Meskipun cuaca hujan, suhu udara di DIY hari ini masih cukup hangat. Suhu maksimal diperkirakan bisa mencapai 30°C, sementara suhu terendah berkisar antara 22°C hingga 24°C di wilayah pegunungan seperti Gunungkidul. Kelembapan udara akan sangat tinggi, yang dapat membuat cuaca terasa lebih lembap dan gerah sebelum hujan turun. Oleh karena itu, pakaian yang ringan dan menyerap keringat sangat dianjurkan untuk kenyamanan.
Tips Menghadapi Cuaca Hari Ini
Dengan hujan yang diperkirakan turun sepanjang siang hingga malam hari, berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda untuk tetap nyaman dan aman selama beraktivitas di luar rumah:
Bawa Payung atau Jas Hujan: Jangan lupa membawa payung atau jas hujan untuk melindungi diri dari hujan yang tiba-tiba turun. Ini sangat penting terutama jika Anda memiliki kegiatan di luar ruangan.
Waspadai Genangan Air: Hujan lebat dapat menyebabkan genangan air, terutama di jalanan yang tidak rata atau di daerah yang rawan banjir. Pastikan Anda berhati-hati saat mengemudi atau berjalan kaki.
Perhatikan Cuaca Sebelum Berpergian: Jika Anda memiliki rencana bepergian, pastikan untuk memeriksa kondisi cuaca secara berkala. Hujan yang deras dapat mempengaruhi kondisi lalu lintas, terutama di jalur-jalur utama yang padat.
Pakai Pakaian Nyaman: Karena suhu cenderung lebih tinggi sebelum hujan, kenakan pakaian yang nyaman dan mudah menyerap keringat agar Anda tidak merasa gerah. Pilih sepatu yang tahan air jika Anda harus berjalan kaki dalam hujan.
Hindari Tempat Terbuka Saat Hujan Lebat dan Angin Kencang: Jika hujan disertai angin kencang, hindari berlindung di bawah pohon atau struktur yang bisa mudah roboh. Cari tempat berteduh yang aman, terutama jika Anda berada di luar ruangan.
Cek Kondisi Kendaraan: Bagi pengendara motor atau mobil, pastikan kendaraan dalam kondisi baik, terutama sistem pengereman, untuk menghindari kecelakaan akibat jalan licin.
Prakiraan Cuaca Jelang Malam
Hujan akan berlanjut hingga malam hari, dan meskipun ada kemungkinan hujan ringan pada tengah malam, curah hujan yang cukup deras masih akan bertahan di sebagian besar wilayah. Kelembapan udara tetap tinggi, dan suhu malam hari diperkirakan turun menjadi 22°C hingga 24°C.
Secara keseluruhan, cuaca hari ini cenderung basah, dengan hujan merata mulai siang hingga malam hari. Oleh karena itu, pastikan Anda menyiapkan mantel hujan atau jas hujan, serta berhati-hati dalam menjalani aktivitas di luar rumah.
Kesimpulan
Dengan prakiraan cuaca yang cukup hujan pada siang hingga malam hari ini, warga DIY diharapkan siap menghadapi kondisi cuaca yang berubah-ubah. Bawalah perlengkapan hujan dan tetap waspada terhadap potensi banjir atau genangan air yang mungkin terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi. Cuaca yang lembap dan hujan yang merata ini tentu akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari, jadi pastikan Anda mempersiapkan diri dengan baik untuk tetap nyaman dan aman beraktivitas.
Semoga informasi ini bermanfaat, dan selamat menjalani hari dengan penuh kewaspadaan!
0 notes
Text
Alat Press Paving Manual
Keuntungan Menggunakan Alat Press Paving Manual
Penggunaan alat press paving manual memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
Biaya Terjangkau Alat press paving manual memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan mesin press paving otomatis. Alat ini cocok untuk usaha kecil atau pemula yang ingin menghemat biaya investasi awal.
Mudah Digunakan Alat ini dirancang agar mudah dioperasikan oleh siapa saja, bahkan tanpa keahlian khusus. Proses penggunaannya sederhana dan dapat dikuasai dalam waktu singkat.
Tidak Memerlukan Listrik Karena cara kerjanya yang manual, alat ini tidak memerlukan pasokan listrik, sehingga dapat digunakan di lokasi terpencil atau saat terjadi pemadaman listrik.
Hasil Paving Block Berkualitas Dengan bahan baku yang tepat dan teknik penekanan yang benar, alat press paving manual dapat menghasilkan paving block yang kokoh dan tahan lama.
Ramah Lingkungan Tanpa listrik atau bahan bakar, alat press paving manual merupakan pilihan yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi.
Cara Menggunakan Alat Press Paving Manual
Berikut langkah-langkah dasar untuk menggunakan alat press paving manual:
Persiapkan Bahan Baku Campurkan pasir, semen, dan air sesuai takaran yang tepat. Pastikan adonan memiliki konsistensi yang ideal agar hasil paving block kokoh.
Masukkan Adonan ke Dalam Cetakan Tuangkan adonan ke cetakan paving pada alat press, kemudian ratakan permukaannya agar hasil akhir terlihat rapi dan merata.
Tekan Menggunakan Tuas atau Pedal Gunakan tuas atau pedal pada alat press untuk memberikan tekanan pada adonan dalam cetakan. Tekanan ini akan membuat adonan menyatu dengan padat sehingga menghasilkan paving block berkualitas.
Angkat Hasil Cetakan Setelah beberapa saat, buka cetakan dan keluarkan paving block yang sudah jadi. Paving block tersebut siap untuk dikeringkan sebelum digunakan atau dijual.
Jenis-Jenis Cetakan Alat Press Paving Manual
Alat press paving manual biasanya dilengkapi dengan cetakan paving block yang dapat disesuaikan bentuknya. Beberapa jenis cetakan yang umum digunakan antara lain:
Cetakan Segi Enam: Bentuk paving ini sering dipilih untuk keperluan taman atau jalan setapak.
Cetakan Bata: Bentuk paving yang menyerupai bata ini paling umum digunakan di jalanan dan trotoar.
Cetakan Cacing atau Zigzag: Cocok untuk permukaan yang membutuhkan daya tarik tambahan, seperti area parkir atau jalan yang sering dilewati kendaraan.
Tips Merawat Alat Press Paving Manual
Merawat alat press paving manual sangat penting untuk menjaga kualitas dan keawetan alat. Berikut beberapa tips perawatan:
Bersihkan Setelah Digunakan Bersihkan sisa-sisa adonan yang menempel pada cetakan dan bagian alat lainnya. Hal ini untuk menghindari pengendapan yang dapat mengurangi kualitas hasil cetakan.
Cek Komponen Secara Berkala Pastikan semua bagian alat, terutama tuas dan cetakan, berfungsi dengan baik. Periksa juga apakah ada komponen yang kendor atau aus dan segera lakukan perbaikan jika diperlukan.
Gunakan Pelumas pada Bagian Bergerak Untuk mencegah karat dan menjaga kehalusan gerakan, gunakan pelumas pada bagian-bagian yang bergerak, seperti tuas dan engsel.
Simpan di Tempat Kering Simpan alat di tempat yang kering dan terhindar dari kelembapan agar tidak mudah berkarat dan tetap awet dalam jangka waktu yang panjang.
Temukan dan cari kami di: WEBSITE : https://jauramesin.com/ Youtube : https://www.youtube.com/@juaramesin/ IG : https://www.instagram.com/juaramesin/ Twitter : https://twitter.com/JuaraMesin/ FB : https://web.facebook.com/juaramesin
Call/Whatapp : 085 707 300 536 (admin Muhyi)
Terima kasih atas kunjungan anda di situs Juara Mesin produsen Mesin cetak batako dan paving, mesin bata ringan, mixer dan mesin stone clusher pemecah batu serta mesin pelengkap lainnya.
#alatcetakbatako#mesinpavingmurah#mesinbatakomanual#alatcetakpaving#mesinpaving#mesinpavingsurabaya#mesinpavingjawatimur#juaramesin#alatpresspavingmanual#alatpresspaving
1 note
·
View note
Text
Berkelana #1: Mencoba JAK 110A!
Hari itu selasa.
Cuaca Jakarta (di bagian timur) benar-benar gak jelas. Mendung tapi panas dengan kelembapan yang sangat tinggi, sehingga rasanya mendekam di rumah serasa kaya ikan yang sedang di presto. Rumahku gak ada pendingin ruangan. Ya ada sih, kipas angin, tapi di hari itu yang dihembuskan oleh putarannya berupa hawa panas! udah kaya disembur hairdryer. Jadilah aku memutuskan pergi berkelana untuk menyelesaikan kerjaan di IKEA Jakarta Garden City.
IKEA Jakarta Garden City terletak di Jakarta Timur, tepatnya di kawasan Cakung, rada mepet sama Bekasi. Tempatnya sendiri berada di dalam komplek gede Jakarta Garden City yang modelnya kaya BSD/Serpong, adanya Mal seperti AEON, ruko-ruko, dan perumahan mewah (kebayang ya kaya apa). Akses menuju kawasan tersebut cukup susah karena kepemilikan lahan milik swasta yang menyebabkan jarangnya transportasi umum melintasi kawasan sana. Aku pun biasanya bersama keluarga dan temanku ke kawasan sana menggunakan sepeda motor seringnya, taksi online terkadang, dan campuran transportasi umum x taksi/ojek online (Kala itu aku naik 4F dari kawasanku hingga Halte Pulogadung dan dilanjut taksi online). Tapi, baru-baru ini aku menemukan detail rute baru. hohohoho.
Kesadaranku terhadap rute baru ini bangkit saat aku memikirkan layout dari kawasan Jakarta Garden City ini. "Ini kok ada halte-halte, ya? Padahal gak ada Transjakarta lewat", pikirku beberapa kali. Ternyata, ketidakberuntunganku lah yang membuatku berpikir tidak ada transportasi umum yang lewat (karena gapernah liat). Tulisan kecil di halte menandakan ADA loh yang lewat sini, dan itu adalah: Mikrotrans JAK. 110A. Asli, aku baru ngeh.
Peta Rute JAK 110A: Term. Pulogebang-Rusun Marunda
Mengetahui fakta baru ini, aku berencana untuk menuju sana menggunakan Mikrotrans tersebut! Setidaknya ada beberapa pilihan keberangkatan yang aku miliki:
4F arah Pinang Ranti turun di RS Harum>> ganti 7P hingga Halte Cawang Sentral>> transit ke Koridor 7 menuju Halte Kampung Melayu>> transit ke Koridor 11 menuju Halte Terminal Pulogebang>> Ganti ke Mikrotrans JAK 110A (Total biaya: Rp. 7000; estimasi waktu: 1.5-2 Jam)
4F arah Pulo Gadung turun di Kantor Pajak dekat BKT>> ganti ke 11Q di BKT menuju Terminal Pulogebang>> Ganti ke Mikrotrans JAK 110A (Total biaya: Rp. 7000; estimasi waktu: 1.5-2 Jam)
Naik ojek online menuju Halte Kampung Melayu>> Naik Koridor 11 menuju Halte Terminal Pulogebang>>Ganti ke Mikrotrans JAK 110A (Total biaya: +- Rp. 17.500 + Rp. 3.500; estimasi waktu: 45 Menit)
Kali ini, aku menggunakan opsi 3. Mahal, memang, tapi aku udah keburu gerah banget (bohong, dia lagi malas). First mile-ku menggunakan Ojek online dari rumahku menuju Kampung Melayu. Aku berangkat sekitar jam 12-an dengan terik matahari di atas ubun-ubun. Perjalanan dari rumah menuju Kampung Melayu gak diduga lagi lancar. Biasanya, sekitar jam segitu jalanan Bassura sampai Tebet padat merayap dipenuhi orang-orang yang entah berangkat shift 2 atau melalang buana mencari makan siang.
Sesampainya di Terminal kampung Melayu, aku masuk ke halte dan tidak lama, Bus Koridor 11 sudah tersedia! Oh senangnya diriku. Koridor 11 entah kenapa tidak seramai Koridor 5 dan 7. Ya, yang aku tahu sih, kalo Koridor 5 emang mengakses pertengahan Kota Jakarta, tapi, Koridor 7? Ya bisa jadi karena mau akses ke Halte Cawang Sentral/BNN, PGC, dan simply ke kawasan kramat jati aja sih (kali). Biasanya, bus keberangkatan awal Koridor 5 dan 7 itu, kalo aku lengah sedikit, sudah tidak dapat tempat duduk. Padahal, terkadang busnya dapat yang bus gandeng! Gokil. Sedang yang kali ini aku naiki, Koridor 11, aku cukup santai karena sampai pintu bus tertutup pun masih sangat lenggang. Asik. Setidaknya aku bisa bengong memandangi kesibukan kawasan Jatinegara.
Koridor 11 menurutku merupakan rute yang pendek. Ia menyusuri Jalan Bekasi Timur Raya>> I Gusti Ngurah Rai>> Kawasan Walikota Jakarta Timur>> Terminal Pulo Gebang. Halte-halte yang dilewati pun sebenarnya ada yang lebih dekat dari rumahku, seperti Halte Stasiun Klender. Namun, akses ke halte tersebut udah buatku geleng-geleng akan tingginya tangga JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) untuk masuk ke haltenya.
Perjalanan memakan tidak sampai 45 menit. Tanda dari tibanya bus di Terminal Pulogebang adalah ketika kita menaiki tanjakan, karena, haltenya berada di dalam terminal yang luas itu. Aku turun dari bus dan bertanya-tanya bagaimana caranya aku mengakses ke kawasan Mikrotrans yang terpakir di halaman terminal saat ketibaan tadi. Bertanya pada pramusapa yang sedang bertugas, ternyata, aku harus 'keluar' dari halte dan menyusuri lorong hingga ada anak tangga yang memberikan tanda rute Mikrotrans ke mana saja.
Melihat tanda satu pintu ke Mikrotras JAK 110A, aku pun naik dan ternyata di kanan jalur, mikroletnya sudah tersedia! Saat itu, hanya ada satu penumpang, bapak-bapak, yang sudah berada di dalam mobil dan menunggu keberangkatan. Aku memilih tempat duduk di dekat pintu, karena akses untuk turun paling mudah dan mengingat ini bukan Mikrotrans yang ber-AC, di samping pintu terbuka menjadi cara terbaik untuk mendapatkan hembusan angin.
Hanya kami berdua saat itu di dalam mikrolet. Bapak-bapak yang sudah berada di dalam mikrolet lebih dulu dariku basa-basi, seperti biasa kultur angkot, untuk menanyakan ke kawasan mana. Aku selalu waspada ketika ditanyakan hal seperti ini. Yah, sedihnya menjadi perempuan yang menyusuri ruang publik dan perkotaan ini masih saja perlu tingkat mawas diri yang tinggi hanya untuk hak dasar keselamatan. Aku menjawab tanpa detil jelas ke halte mana aku turun, hanya menjelaskan kawasan. Bapak tersebut hanya mengangguk dan memberi tahu kalau ia turun di kawasan Marunda dan aku hanya membalas senyum tipis. kami hening kembali. Tidak lama dari obrolan singkat tersebut, pramudi Mikrotrans memasuki mobil dan langsung menyalakan mesin. Mikrotrans JAK 110A pun berangkat!
Menuruni kawasan ngetem Mikrotrans dan Transjakarta, kita dapat melihat barisan bus-bus antarkota terparkir di halaman bawah Terminal Pulogebang. Ada bus andalanku kalau aku ke Jogja, Sinar Jaya, Rosalia Indah, dan macam PO Bus lainnya. Mobil melaju cepat dan gesit. Tempat-tempat berplang pengumpan penumpang Mikrotrans sepanjang kawasan menuju Jakarta Garden City kosong melompong sehingga pramudi merasa tak perlu berhenti mengetahui tujuan kami tidak di kawasan sana. Perjalanan dari Terminal Pulogebang sampai di perempatan Cilincing/Jakarta Garden City/Pulogadung/Cakung hanya memakan waktu +- 7 menit! Cepat sekali. Aku sangat bersyukur saat itu jalanan tidak dipenuhi truk-truk besar yang mengangkut container, beton-beton, dan alat berat lainnya, karena, pernah sekali saat kuberkelana di jam yang sama, aku tertahan dalam antrian yang tidak bergerak lebih dari 30 menit untuk 300-500 meter dikarenakan truk container mengular menuju Cilincing. Selang lampu hijau, Mikrolet memasuki kawasan Jakarta Garden City dan aku pun turun tepat di halte depan IKEA. Aku melihat banyak yang sudah menanti kedatangan mikrolet ini, sekitar 3-4 orang, Ibu dengan anaknya berseragam sekolah, dan pemuda yang memanfaatkan transportasi umum ini.
______________________________________________________________
Aku menghabiskan waktu kurang lebih 5-6 jam duduk di Kafetaria IKEA dengan kopi gratisku. Saat itu sudah jam 7-an aku memutuskan untuk pulang tanpa mampir ke AEON karena tidak ada yang kubutuhkan.
Menyebrang di kawasan yang tidak didesain untuk pejalan kaki memang menyebalkan. Dari IKEA menuju Halte di depan AEON, aku harus siap mati. Penyebrangan jalan di ruas jalan ini sangat payah. Di sana terdapat zebra cross dengan pulau penyebrangan. Ya, pastilah perlu, kalau tidak ada pulau itu, aku sangat yakin minimal aku udah ditabrak Xpander dari arah yang berlawanan. Penyebrangan itu gelap. Dari arah IKEA, ada sebuah pohon yang dahannya menyembur menutupi jarak pandang pengemudi. Tidak adanya lampu penyebrangan (lampu merah), membuat pengemudi dari perempatan saat memasuki kawasan Jakarta Garden City mengebut dan tidak mau mengalah dengan para penyebrang. Saat rush hour seperti waktu aku ingin pulang, aku harus menunggu 15 menit, itu pun aku menyebrang dengan modal nekat! Keberhasilanku menyebrang di ruas jalan jahanam tersebut berbuah manis dari Tuhan, JAK 110A arah Pulogebang langsung tiba di Halte AEON. Tanpa pikir panjang, aku langsung menaiki mikrolet yang sudah hampir penuh.
Aku mendapat posisi duduk di dalam, tepatnya di belakang badan mobil. Ada sebuah tradisi dalam angkot (sebenarnya bukan angkot biasa sih, karena aku mengamati dari rute yang menaiki angkot K56 model elf rute Cawang-Cileungsi) dan Mikrotrans. Orang yang duduk di kawasan tengah-depan mobil, memiliki tanggung jawab (tidak langsung) untuk mengumpulkan uang/kartu untuk disetor ke kenek atau di tap-in ke TOB (tap on bus). Di dalam mikrolet, aku sebagai yang duduk di posisi paling belakang mengoper kartuku ke orang di tengah dan dia mengoper ke orang yang paling dekat dengan TOB. Setelah selesai, kartu dioper kembali. Kadang ada yang tap-in & tap-out sekalian jika 'petugas bayangan' ini niat, ada juga yang cuma tap-in dan tap-out diserahkan pada pemilik kartu saat mereka keluar.
Perjalanan pulang tidak semulus saat aku berangkat. Dikala jam rush hour pulang kerja seperti ini, tumpah ruah kendaraan segala jenis, seperti motor, mobil, truk berukuran kecil, sedang, besar, besar-banget, panjang-banget pun ada. Tiadanya lampu merah di perempatan itu membuat suasana sangat chaos. Yang dari Bekasi menuju Pulogadung tidak mau berhenti, belum lagi yang dari Cakung menuju Bekasi juga tidak mau mengalah dan menyalip-nyalip, dan kami untuk menyebrang di jalur lurus ke arah Cakung tidak mendapat kesempatan dan membuat kami menunggu 20-an menit. Kesabaran pramudi mikrotrans sudah sampai batasnya. Ia dengan gesit mencari cara untuk dapat mencicil badan mobil mencapai tengah perempatan sehingga dapat menyebrang. Usaha tersebut tak sia-sia, benar saja, memang cara untuk menghadapinya perlu tekat dan nekat di saat yang bersamaan.
Setelah perempatan neraka tersebut, banyak penumpang yang turun dari Mikrotrans. Aku melihat tembok di sebrang jalan terdapat sebuah mural yang menggambarkan perempuan yang sedang berdoa dengan bunyi "Ya Allah, karuniakanlah aku kekuatan sepanjang perjalanan". Melihatnya membuatku cekikan. Sungguh, aku rasa seniman tersebut frustasi menghadapi perempatan neraka itu and I couldn't agree more! Karya tersebut mewarnai perjalananku di Mikrotrans malam itu.
Mikrotrans pun melaju kembali. Perjalanan terasa sangat lancar karena sisa penumpang turun di Terminal Pulogebang. Aku salah satunya. Setibanya kami di atas terminal, mobil diparkir di tempat yang sama di mana aku berangkat.
Seperti saat berangkat, aku harus melewati lorong panjang untuk mencapai kawasan dalam gedung terminal. Lorong itu rasanya berbeda dari siang hari saat kuingin berangkat. Sunyi dan sepi, padahal masih jam-jam ramai. Jujur, menurutku, ini berbahaya. Bagaimana lorong diletakkan jauh dari keramaian. Aku menjadi tidak heran akan banyak penumpang perempuan yang jarang turun di sini.
Tidak jauh dari tempat aku turun Mikrotrans, aku melihat banyak bus-bus terparkir. Setelah kulihat lebih seksama, ternyata, yang terparkir merupakan Bus Transjakarta edisi lama! Warnanya yang masih gradasi kuning-oranye-merah dengan logo "tj." yang merupakan versi lama. Aku tidak yakin ini bus keluaran kapan. Tapi aku ingat pernah menaiki bus versi ini sewaktu aku kecil di Koridor 9. Ah... What a memories. Perjalanan yang menyenangkan! Besok ke mana lagi ya?
0 notes
Text
Baru-baru ini, Song Hye Kyo tampak menikmati waktu luangnya dengan anjing kesayangannya, Ruby. Setelah film 'The Black Nun', kabarnya sang aktris bersiap-siap untuk proyek baru di dunia hiburan.
- Song Hye Kyo baru-baru ini melakukan quality time dengan anabul kesayangannya, Ruby. Momen sang aktris menghabiskan akhir pekan dengan sosok spesial ini mencuri perhatian.
Pada Minggu (28/7/2024), Hye Kyo memposting foto baru dengan judul “Ruby♥”. Dalam foto tersebut, terlihat sang aktris berjalan di jalanan sambil menggendong Ruby dengan erat. Kepala anjing berbulu putih itu bersandar di pundaknya.
Hye Kyo tidak hanya menunjukkan kehidupan bahagianya sebagai pemilik binatang peliharaan tetapi juga ikatan dan kasih sayangnya yang mendalam terhadap Ruby.
Menanggapi postingan tersebut, penyanyi Lee Jin meninggalkan komentar yang berbunyi, "Kamu terlihat persis seperti seorang ibu untuk Ruby".
Dalam kesempatan yang lain, Hye Kyo bahkan melakukan sesi pemotretan dengan Ruby. Hal ini menunjukkan betapa besar cinta yang ia miliki untuk hewan peliharaannya itu.
Sebelumnya pada 20 Mei, Song Hye Kyo kembali berbagi momen kebersamaannya dengan Ruby. Dalam postingan Instagram pribadinya, ia menampilkan beberapa foto yang menunjukkan dirinya sedang menghabiskan waktu di siang hari bersama Ruby di halaman yang cerah.
Keduanya terlihat begitu bahagia dan bahkan sempat berbagi ciuman manis untuk kamera. Gaun bunga kuning yang dikenakan oleh Hye Kyo juga menambah nuansa musim panas pada momen tersebut.
Sebagai seorang selebriti yang memiliki jadwal padat, Hye Kyo berhasil menemukan waktu untuk menghabiskan akhir pekan yang menyenangkan bersama anjing kesayangannya. Pada saat yang sama, dia juga sedang mempertimbangkan proyek baru setelah menyelesaikan syuting film “The Black Nuns” dan menerima tawaran casting untuk tampil dalam proyek baru penulis terkenal Noh Hee Kyung, “Show Business”.
Kesuksesan serial Netflix Original “The Glory” yang dibintangi oleh Hye Kyo juga menambah daftar prestasi dalam kariernya. Kini, para penggemar di seluruh dunia mengikuti dengan antusias setiap langkah yang akan diambil oleh sang aktris, baik di layar kaca maupun dalam kehidupan pribadinya yang penuh kasih sayang terhadap Ruby.
0 notes