#harun tsaqif
Explore tagged Tumblr posts
Text
Dan semoga engkau menjadi perempuan teduh itu
Buku Perempuan Teduh - Harun Tsaqif
0 notes
Photo
[Ada Rindu yang Tak Mampu Diungkap] Solo Balapan, 15 Maret 2023 "Para penumpang Kereta Singasari yang kami hormati, sebentar lagi gerbong kereta akan segera kami tutup dan perjalanan menuju Jakarta akan segera kami mulai. Jika anda memerlukan bantuan, Anda dapat menghubungi awak kru. Selamat menikmati perjalanan anda. Terima kasih." Terdengar informasi dari pengeras suara di dalam kereta dengan seksama, Diana menempati tempat duduknya tepat di sebelah jendela. Meletakkan tas ranselnya di bawah kakinya. Mengambil headset, tumbler dan buku bacaannya dari ranselnya sebagai teman perjalanan. Suasana di dalam kereta masih terlihat ramai, terlihat beberapa penumpang yang baru saja masuk berlalu-lalang untuk mencari tempat duduk dan meletakkan barang-barangnya. Kali ini perjalanan yang cukup panjang. Menghabiskan waktu hampir sembilan jam untuk duduk di kursi kereta sendirian. "Sssngghhh" suara gesekan rel kereta dengan roda kereta yang terbuat dari logam itu. Kereta mulai berjalan pelan-pelan. Diana menyiapkan posisi terbaik agar tetap nyaman dan tak cepat lelah. Dia mulai melanjutkan bacaan buku dari salah satu pengarang kesukaannya, yaitu Harun Tsaqif yang berjudul "Perempuan Teduh". Dibukalan halaman 112 di pembatas akhir dia selesai membaca tentang 'Tujuan yang Sama'. Ada quotes menarik dari penulis : "Setiap jiwa memiliki kesamaan. ia akan dipertemukan dengan mereka yang memiliki satu tujuan". Kata-kata yang menarik, dia mulai melihat ke arah jendela dengan pemandangan yang silih berganti, membuatnya teringat kembali pada kejadian 1,5 tahun yang lalu. _Bersambung_ #5CC #5CCday11 #CareerClassQLC #bentangpustaka https://www.instagram.com/p/Cp-mQDvpqpR/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note
·
View note
Text
[RESENSI BUKU] PEREMPUAN TEDUH
PEREMPUAN TEDUH
Sekumpulan cerita tentang mulianya kaum perempuan di mata Islam
Penulis: Harun Tsaqif
Penerbit: QultumMedia
Jumlah Halaman: vii + 235
Perempuan Teduh merupakan buku antologi berisi rangkaian cerita pendek tentang kemuliaan perempuan dalam perspektif Islam. Cerita-cerita pendeknya pun terbagi menjadi 5 bab supaya semua cerita berkatagori.
AWAN
Bab pertama ini menjelaskan fitrah perempuan yang waji kita syukuri. Tenang saja, fitrah perempuan bukan tentang stigma cewek yang sering beredar. Ini bukan tentang cocoknya warna pink untuk cewek, bukan tentang kelemahan perempuan dalam mengelola perasaan, bukan juga tentang ribetnya wanita memilih baju hehehe. Ini tentang kemuliaan perempuan yang telah Allah SWT titipkan. Namun tentu kemuliaan tersebut perlu dijaga dan ditumbuhkan dengan baik oleh keluarga sang perempuan sedari kecil.
RUMAH
Seperti namanya, bab ini secara garis besar menceritakan tentang pentingnya perannta perempuan dalam rumah. Ini bukan berarti Islam mengharuskan perempuan mengurung diri di rumah. Perempuang boleh kok keluar jika ada kewajiban, tentunya dengan izin wali/suaminya. Namun yang ditegaskan dalam bab ini adalah kenikmatan dalam kenyamanan rumah dari hasil akhlaq dan kecerdasan perempaun. Ingat ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya sekaligus wanita yang mengurus suaminya dengan cinta.
Namun tentu lebih baik jika suami dan anak-anak membantu pekerjaan ibu. Mungkin karena buku ini dipersembahkan untuk perempuan, maka kewajiaban perempuan diberi highlight yang tegas. Toh,zaman sekarang sudah muncul para perempuan yang suka keluyuran di luar rumah tanpa kepentingan yang jelas.
POHON
Seperti yang terlihat di foto, cover buku ini diisi dengan sebuah pohon yang indah dan teduh. Di sini kita akan menemui perumpamaan perempuan dengan ciri-ciri poohon yang teduh. Saya rasa semua manusia senang jika diberi kesempatan untuk duduk di bawah pohon yang rindang. Sama halnya dengan perempuan, jika ia terus memperbaiki akhlaq dan keimanannya, maka ia telah menjadi manusia yang meneduhkan masyarakat sekitar.
JILBAB PANJANG
Selanjutnya kita akan berjumpa dengan cerita-cerita tentang penutupan aurat perempuan, pentingnya menjaga hati, serta ikatan cinta yang sah alias pernikahan. Mungkin Anda merasa bahwa judul bab membosankan karena sering diperingati tentang pentutpan aurat dan cara menjauhi zina, Tapi tunggu, isi bab ini disampaikan secara kreatif dalam persperktif yang lebih luas. Tak lupa, ada juga selipan tentang cerita seorang khalifah dalam sejarah Islam. Insya Allah bab ini tetap menghibur
TELADAN YANG MENEDUHKAN
Akhirnya kita sampai pada bagian yang berisi kisah-kisah tentang muslimah perkasa dalam sejarah Rasul dan masa khilafah dahulu. Keimanan, Keteguhan hati, ketekunan, dan pengerbanan wanita-wanita inilah yang perlu kita pelajari baik-baik agar bisa mengaplikasikan karakter tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun kisah-kisah teladan yang disajikan diringkas, naum ini bisa menjadi bahan belajar awal bagi perempuan yang belum mendalami sejarah teladan muslimah dalam sejarah Islam.
Akhir kata, saya merekomendasikan buku ini untuk kalian yang sedang dalam proses hijrah menuju Surga-nya. Mengingat ini merupakan buku antologi, bacaaan “Perempuan Teduh” bisa menjadi titik awal untuk mendalami sejarah muslimah penghuni surga serta ikut memberdayakan perempuan di sekitar kita
#harun tsaqif#antologi#muslimah#buku#perempuan teduh#perempuan#rahasia perempuan#fitrah#nikahituindah#akhlaq#Iman#Taqwa#aurat#pohon#teduh#cantik#tentang hati
13 notes
·
View notes
Text
Perempuan itu Seperti Hujan
Aku diberitahu kalau perempuan adalah makhluk yang lembut seperti hujan; memberikan kesejukan serta kehidupan. Mungkin, bila boleh dibayangkan, apa jadinya dunia ini tanpa tangan dingin perempuan yang mendidik anak-anak, atau mungkin cerewet khas miliknya yang mengingatkan, dunia ini terasa hambar, sepi, kaku dan lain semisalnya.
Tapi Alhamdulillah, Allah ciptakan perempuan, karena Allah tahu bahwa laki-laki tidak bisa bertahan tanpa teman. Pun, nabi Adam, ‘Ayah’ dari tiap manusia kesepian saat sendiri meski ditengah kenikmatan tak terhingga. Perempuan memiliki tempat tersendiri dihadapan Allah.
Hadirnya perempuan bagi Ayah adalah embun yang melembutkan perasaan, bagi seorang Suami seperti bidadari yang melegakan, dan untuk seorang anak bagai malaikat yang membawa ketenangan.
Allah memberikan ‘keputusan’ spesial untuk memudahkan jalan baginya sampai kesurga. Ah, menurutku ini sebuah karunia yang indah.
Perempuan, sebagaimana laki-laki, memiliki kelebihan serta kekurangan. Hampir tiap perempuan memiliki ketelitian tingkat tinggi, lebih rapi, mendetail walaupun agak rewel. Eh.
Inilah rahmat Allah, memberikan kelebihan disetiap kekurangan dan menciptakan perempuan untuk saling melengkapi. Bila dianalogikan, laki-laki sangat menyukai capaian yang besar (visi) lalu sering melupakan hal-hal kecil, detail (misi) untuk meraihnya.
Maka, disinilah hadirnya perempuan menyempurnakan, selalu memperhatikan hal-hal kecil untuk menggapai visi.
Lengkap sudah, jika visi bertemu dengan misi maka jadilah organisasi ‘kecil’ yang disebut rumah tangga. Nah!
-Harun Tsaqif
Perempuan Teduh
30 notes
·
View notes
Text
Tidak perlu tergesa, semua hal perlu dinikmati perlahan. Tidak perlu iri bila orang lain mendahului dan merasakan. Semua punya waktu dan kesiapan masing-masing. Selama tidak terburu-buru, semua hal akan berjalan dengan baik.
- Harun Tsaqif on Instagram
Wahai Rabb, bila Kau mengizinkan aku untuk menikah, pertemukanlah aku dengan seseorang yang kehadirannya tidak membuatku lalai dari-Mu.
6 notes
·
View notes
Text
Baca ini Saat Orang Yang Kamu Cintai Menikah Dengan Orang Lain
Perjuanganmu selama ini nampaknya belum berhasil, ya.
Mau bagaimana lagi, dia telah memilih yang lain. Cinta sejati memang tidak dimulai dengan memaksa, bukan?
Walau pun pada akhirnya ia tidak memilihmu, meski ia telah menjadi kekasih orang lain, hidup harus tetap berjalan dan cerita hidupmu harus tetap ditulis.
Ingat, kamu sudah melewati hal yang lebih pahit dari ini.
Lagi pula, ketika Allah tidak mengabulkan keinginanmu bersanding denganNya bukan berarti Allah tak sayang, kan?
Boleh jadi dia memang tidak baik untukmu. Allah ingin kamu dapat yang lebih baik lagi. Ada hal yang tidak bisa kamu lihat sekarang dan itu akan terbuka seiring waktu berjalan.
Bisa jadi, sebenarnya kamu juga belum siap saat nanti telah bersamanya. Allah tak ingin kamu kesulitan lebih jauh lalu kemudian Ia kirimkan orang yang lebih siap mendampinginya.
Lagi pula, kalau kita benar mencintainya bukankah kita harus bahagia meski dengan siapa pun ia nanti bersama.
Dan, kalau boleh jujur pada diri sendiri, bukankah orang yang menikahinya juga merupakan saudara kita. Saudara sebab keimanan yang sama. Harusnya kita lebih tenang, kan?
Besarkan hatimu, Allah sedang menyiapkan yang lebih baik. Tinggikan harapanmu, Allah sedang menyiapkanmu mendapatkan yang terbaik.
Jangan terlalu larut dalam kesedihan…
Ngga baik…
Ikhlas yuk 😊
~Harun Tsaqif
4 notes
·
View notes
Text
I'm Nothing
"I'm nothing and never doing good". Itu yang aku rasakan hingga detik ini dan alasan untuk terus berusaha mencari jati diri. Atau mungkin alasan itulah yang membuatku overthinking dan insecure.
Aku sudah menginjak usia 21 dan akan menjadi 22 tahun (soon to be). Studi belum selesai bahkan belum ada hilal akan selesai (di semester 6 ini aku belum punya judul). Stay single, status yang entahlah harus dibanggakan atau malah membuat sedih. Yups, aku selalu setia sendiri sejak lahir hingga hari ini. But, i'm happy with that. Ohya, aku belum memiliki pekerjaan walaupun itu hanya side job yang menghasilkan uang jajan. Sepenuhnya beban keluarga. Terakhir, aku tidak memiliki skill apapun dan bukan pula content creator seperti kebanyakan kaum rebahan se-usiaku.
Apakah aku bangga dengan hidupku? Tentu saja tidak. Ingin berubah ? Of course, yes !! Tapi jika ditanya apakah aku bahagia ? Yups, I'm happy and enjoy my life. Mungkin jawaban yang tidak tahu diri ya. Usia sudah menginjak dewasa dan beban keluarga tapi menikmati hidup dan bahagia dengan itu.
Let me tell you, guys. I'm enjoyed my time with my family. Aku menghargai waktu-ku dirumah saat pandemi seperti ini dengan membantu ibu ayahku atau sekedar bercanda dengan keponakan dan adik-adik-ku, karena aku menyadari. Time is short. Hidup ini hanya singkat dan belum tentu di masa mendatang aku memiliki kesempatan untuk sekedar menjahili mereka dan berusaha membantu orang tua-ku nantinya. Seorang anak pada umumnya. ketika sudah beranjak dewasa kehilangan momen dengan orang tua dan keluarga besarnya dikarenakan kesibukan diluar rumah. Aku hanya memanfaatkan momentum yang ada. Lalu, bagaimana masa depan-ku yang tidak memiliki skill ini ? I have God.
Ada video Sujiwo Tejo di Tiktok yang membuat aku tersadar hal ini. Ia mengatakan "Kalo kamu masih takut besok mau makan apa. Skripsi kelar atau enggak. Itu sama saja kamu menduakan Tuhan". Value yang bisa kita dapat sangat dalam sebenarnya. Jika kamu meyakini Tuhan itu ada, maka tidak perlu ada ketakutan dalam hal apapun karena Tuhan akan menolong hambanya. Untuk menanamkan value ini sangat sulit karena aku orang yang penuh dengan kekhawatiran.
Ada video Sujiwo Tejo di Tiktok yang membuat aku tersadar hal ini. Ia mengatakan "Kalo kamu masih takut besok mau makan apa. Skripsi kelar atau enggak. Itu sama saja kamu menduakan Tuhan". Value yang bisa kita dapat sangat dalam sebenarnya. Jika kamu meyakini Tuhan itu ada, maka tidak perlu ada ketakutan dalam hal apapun karena Tuhan akan menolong hamba-Nya. Untuk menanamkan value ini sangat sulit karena aku selalu hidup dengan kekhawatiran.
21 tahun aku hidup, aku memiliki cita-cita mulia untuk mengubah dunia menjadi lebih baik tetapi aku menghabiskan setengah usiaku dengan menerapkan prinsip air mengalir. Jalani apa yang ada dan memaki semua hal yang tidak sesuai dengan prinsip-ku. Hingga aku lupa apa cita-cita dan tujuan hidupku. Aku lupa bahwa untuk mengubah dunia, sebelumnya aku perlu mengubah hidup-ku menjadi lebih baik.
Aku tumbuh menjadi pribadi yang sarkas, selalu berfikir negatif dan fokus kepada kekurangan seseorang. Setiap kali melihat seseorang yang berhasil dengan hidupnya, aku akan mencari selah kekurangannya. “Ohya, dia punya privilege”, “Orda-nya kuat tuh”, “Kalo orang tua-nya gak punya duit, dia mah sama aja kayak aku”. Hingga aku sadar bahwa aku sudah memasuki usia dewasa dan memiliki tanggung jawab untuk menafkahi perut sendiri. Di titik ini, aku menyadari bahwa untuk bertahan hidup aku perlu memiliki skill dan aku tidak memiliki skill apapun.
Aku membuka mata dengan melihat orang-orang yang sukses dengan jerih payahnya sendiri. ku malu dan insecure. Aku mulai belajar untuk mengenali diri-ku sendiri dan memaksa diri-ku untuk menemukan passion-ku hingga aku depresi. Aku lupa semua butuh proses, proses membutuhkan waktu. Dan tidak ada keberhasilan hanya dalam hitungan detik. Semua ada alur yang perlu kita lalui, tidak ada yang instan.
Aku mulai melahap berbagai buku self improvement. Tujuannya untuk mengenali diri sendiri dan juga memperbaiki value dalam diri sendiri. Aku mulai memahami berbagai prinsip-ku yang perlu dibenahi. Kak Harun Tsaqif dalam buku “Sebelum pagi” mengatakan “Hidup yang mengalir seperti air tidak akan pernah membawa kita pada indahnya berada di atas puncak, sebab air selalu mengalir ke bawah, jatuh, lalu tertinggal.” Maknanya, aku perlu mendorong diri kita untuk move, terus berusaha dan lawan rasa malas kita.
Generasi kita selalu mengagungkan passion. Hidup harus menjalani passion dan sebagainya tetapi kita lupa satu hal, untuk bisa bermanfaat bagi orang lain. Apakah esensi hidup kita hanya mengenai kepuasaan diri sendiri tetapi lupa untuk membantu sesame walaupun dalam hal yang sangat kecil sekalipun. Mengejar kepuasan personal hanya membuat kita lupa diri dan lupa apa esensi bahagia itu sendiri. Terkadang bahagia itu sesederhana melihat senyum dan tawa orang lain.
Dan terakhir, aku pernah mengikuti suatu acara kemendikbud yang mengundang pak Dwi Larso, bapak ini mengatakan “berada di puncak itu hanya sekejap, jadi nikmatilah proses kamu menuju puncak itu. Dan ketika sudah di puncak gunakan kesempatan yang ada untuk kemaslahatan bersama. Terakhir turunlah dari puncak itu dengan elegan karena ingat dipuncak hanya sekejap”
Di titik ini, aku memahami perjalanan hidupku masih panjang dan aku ingin mengakhiri hidupku yang tidak memiliki arah ini dengan sesuatu yang bermanfaat. Tidak perlu dengan hal-hal besar tetapi mulai dengan bertanggung jawab perbuatan-ku sendiri. Se-simple ketika aku membeli cemilan dan bagaimana aku bertanggung jawab akan sampah yang aku hasilkan.
Untuk menjadi "something" kita perlu untuk "doing something". Tidak perlu melakukan hal baik dan sukses karena semua hal besar bermula dari aksi kecil. Ayo belajar berbuat baik dengan hal paling sederhana disekitar kita. Mulai lah dari "doing something"!!
2 notes
·
View notes
Text
Perempuan itu Seperti Hujan
Aku diberitahu kalau perempuan adalah makhluk yang lembut seperti hujan; memberikan kesejukan serta kehidupan. Mungkin, bila boleh dibayangkan, apa jadinya dunia ini tanpa tangan dingin perempuan yang mendidik anak-anak, atau mungkin cerewet khas miliknya yang mengingatkan, dunia ini terasa hambar, sepi, kaku dan lain semisalnya.
Tapi Alhamdulillah, Allah ciptakan perempuan, karena Allah tahu bahwa laki-laki tidak bisa bertahan tanpa teman. Pun, nabi Adam, ‘Ayah’ dari tiap manusia kesepian saat sendiri meski ditengah kenikmatan tak terhingga. Perempuan memiliki tempat tersendiri dihadapan Allah.
Hadirnya perempuan bagi Ayah adalah embun yang melembutkan perasaan, bagi seorang Suami seperti bidadari yang melegakan, dan untuk seorang anak bagai malaikat yang membawa ketenangan.
Allah memberikan ‘keputusan’ spesial untuk memudahkan jalan baginya sampai kesurga. Ah, menurutku ini sebuah karunia yang indah.
Perempuan, sebagaimana laki-laki, memiliki kelebihan serta kekurangan. Hampir tiap perempuan memiliki ketelitian tingkat tinggi, lebih rapi, mendetail walaupun agak rewel. Eh.
Inilah rahmat Allah, memberikan kelebihan disetiap kekurangan dan menciptakan perempuan untuk saling melengkapi. Bila dianalogikan, laki-laki sangat menyukai capaian yang besar (visi) lalu sering melupakan hal-hal kecil, detail (misi) untuk meraihnya.
Maka, disinilah hadirnya perempuan menyempurnakan, selalu memperhatikan hal-hal kecil untuk menggapai visi.
Lengkap sudah, jika visi bertemu dengan misi maka jadilah organisasi ‘kecil’ yang disebut rumah tangga. Nah!
-harun tsaqif
Perempuan tedu
6 notes
·
View notes
Text
Katanya, kemuliaan perempuan tidak terletak pada anggun parasnya. Tetapi pada akhlak yang selalu terjaga dan hati yang bisa memahami.
Harun tsaqif -perempuan teduh-
3 notes
·
View notes
Text
peringatan: isi hati semua tulisannya
bismillah, assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kali ini, nulis di tumblr, karena ya emang lagi ada sesuatu yang pengen bgt ditulis tp ga banyak dibaca orang. Ya, apalah saya yang menulis masih dihantui niat mencari atensi manusia, semoga dimudahkan agar istiqamah.
Perasaan cinta, sebagai seorang insan adalah sebuah hal yang sangat wajar. Tentunya cinta bukanlah hal tabu atau hal haram yang harus dijauhi, tanpa cinta, entah apa jadinya dunia ini. Jelas sesuai konteks ya, apapun yang melampaui batas dan berlebihan jelas dilarang dalam Islam. seperti pacaran, atau bahkan hubungan intim diluar nikah, wa iyya dzubillah, ini adalah contoh cinta-cinta yang tidak dilandasi cinta atas dasar cinta Allah, namun hawa nafsu dan syahwat yang menggebu.
namun, yang ingin saya bahas adalah bahwa pemaknaan saya, atau mungkin kita pada hari ini tentang cinta begitu sempit, padahal cinta adalah alasan mengapa sampai hari ini saya masih hidup dan memiliki harapan. Padahal cinta adalah alasan mengapa seorang ibu rela mengandung 9 bulan tanpa dibalas, menyapih 2 tahun tanpa diberi, mengasuh, mendidik anaknya tanpa perlu dikasihani, ya karena itula cinta.
Cinta, tidak selalu tergambarkan seperti romansa merah muda, yang dengannya semesta berkonspirasi. Cinta tidak hanya seperti kisah romeo dan juliet yang saling bercinta namun dilarang oleh kedua keluarga, jelas dilarang loh ya yg kisah inimah. Atau pun kisah sehidup semati qais dan layla, bukan, rasanya terlalu sempit ketika kita membahas cinta hanya meliputi tentang romantisme belaka.
Cinta, menurut seorang penulis bernama Harun Tsaqif, kadang ia berwarna merah menyala memantik pijar keimanan, menyemangati jiwa yang lelah, meluruskan tulang-tulang yang bengkok. Itulah cinta. Maka cinta adalah alasan mengapa seorang Bilal rela dijemur di tengah panas membara terik matahari, ditambah ditndih batu pula. Ahad! Ahad! itulah kata cinta bilal, dedikasinya untuk agama.
maka cinta adalah alasan seorang Mushab bin Umair pergi, menanggalkan semua kenyamanan, kekayaan yang berlimpah, bajunya yang indah. Pengorbanan, inilah perjuangannya untuk agama.
Maka cinta adalah alasan Abu Bakar menyedekahkan segala hartanya di jalan Allah, hingga tak tersisa sedikitpun, ketika ditanya, apa yang kamu tinggalkan untk keluargamu. .”Saya tinggalkan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya.” Manifestasi cinta yang tak terbayang sedikitpun di benak kita.
maka, cinta adalah alasan seorang Muhammad bin Abdullah, rela ditimpuk kotoran unta, diludahi, dicaci maki, dituduh tukang sihir, orang gila. Dilempari batu, bahkan diperangi. ketika sebelum kematiannya, yang terucap lirih dari lisannya adalah. “ya ummati, ya ummati” allahumma sholi ala sayyidina muhammad. betapa cinta rasul pada umatnya.
maka, sebagai konklusi, cinta tak sekedar romantisme yang pada zaman ini terlalu sering di dramatisir. Cinta adalah pengorbanan, cinta adalh perjuangan, cinta adalah ketulusan, cinta adalah dedikasi, cinta adalah kontribusi. Cinta itu luas, namun jelas cinta nomor wahid kita serahkan kepada sang pemiliki cinta, yang ditangannya hati ini terbolak-balik, Allah SWT.
pernah baca dimana lupa, ketika anda mencintai seorang insan, cintailah dahulu penciptanya. Sulitkah bagi Allah untuk membalikkan perasaan seorang hamba, padahal di atas tangannya lah semesta, bumi, dan langit tercipta.
Akhir kata, liat tulisannya aja, jangan liat sayanya. Ntar ga sinkron, hehe.
wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
8 notes
·
View notes
Text
Setiap malam ada orang-orang yang menyembunyikan amarah dan air mata, menahan sakit hati dan putus asa hingga tak tahu akan kemana jalan hidup menuntunnya tapi Dzat yang maha memiliki sesuatu menyediakan hari esok untuk memperbaiki diri yang semestinya membuat kita bergegas untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
#Sebelum pagi #Harun tsaqif
2 notes
·
View notes
Text
Cantik
"Katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat....". QS.An-Nur:31
Teringat percakapan malam itu, yang sungguh menerkam hati sampai kedalam.
Zaman sekarang, dimana pun dan kapan pun kita bisa melihat begitu banyaknya perempuan yang masih mempertontonkan auratnya, yang bisa-bisa mengundang syahwat.
Tidak hanya itu, banyak yang seakan merubah islam menjadi sebuah mode atau tren. Contohnya: jilbabnya di lingkarkan ke leher, hanya menutup rambut saja, atau istilah yang sering kita dengar berpakaian tapi telanjang.
Terlalu rugi rasanya ketika kecantikanmu dinikmati oleh mereka yang hanya ingin memiliki tapi tidak berani menghalali, makanya dicarilah jalan lain agar bisa mendekati. Sungguh saat ini tak jarang kita temui mereka (laki-laki) memilih jalan itu.
Seperti kalimat yang pernah saya baca
"Seandainya kalian bisa meminjam mata lelaki sebentar saja, niscaya kalian akan menutup aurat kalian dengan rapat dan tidak ketat".
Yah kalimat diatas sontak membuat saya terdiam berpikir. Untuk diriku dan semua perempuan jangan bangga ketika ada laki-laki yang mengatakan kamu seksi. Sungguh tidak ada kebanggaan atas itu. Seharusnya kita malu. Karena penampilan seksi itu sudah membuat mata mereka menelanjangi (perempuan) yang dilihatnya.
Nyatanya memang seperti itulah pandangan laki-laki terhadap perempuan. Kelemahan seorang laki-laki ada pada pandangannya, manakala Allah turunkan QS An-Nur: 30.
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS An-Nur : 30)
Laki-laki telah diperintahkan oleh Allah untuk menjaga pandangan, karena memang itu hal yang sulit baginya.
Seperti kata Harun Tsaqif "taat tanpa tapi, tutup aurat tanpa nanti"
Rasanya setiap perempuan perlu menghafal dan menghayati kalimat pendek ini lamat-lamat.
Duhai perempuan sudihkah engkau membagi keindahanmu (?)
Wahai perempuan tidakkah kau menyayangi ayahmu (?)
Tegakah engkau menuntun ayahmu kepada jurang api neraka (?)
Ingat (!)
Kau terlalu indah, terlalu cantik, dan sangat berharga.
Kecantikanmu kepada yang layak engkau pamerkan, bahkan dengan dilihatnya engkau (perempuan) akan mendapatkan pahala (dengan catatan pada tempat dan orang yang tepat).
Sampai disini masihkah kita enggan menutup aurat (?)
Begitulah kira-kira pembahasan malam itu. Yang ditutup dengan sebuah pesan.
Makanya, kamu pakailah jilbab atau hijab yg lebar... InshaAllah terhidar dari pandangan laki-laki yang melihatmu.. Ku harap, dari pakaianmu bisa mengubah caramu bergaul dengan lawan jenismu..
Jadikan pakaianmu cerminan dirimu, contohnya kamu memakai hijab panjang, lebar, maka sikapmu juga harus mencerminkan pakaianmu, seperti bertutur kata yang baik, lembut, dan sopan..
Bukankah menutup aurat hanya sebentar saja? Hanya ketika kita hidup, lantas ketika Allah sudah memanggil kita, selesai sudahlah tugas kita..
Sungguh pesan yang sangat dalam, terimakasih telah mengingatkan.
Maka, untuk saudariku (perempuan) masihkah kita enggan untuk menutup aurat (?)
Makassar, 14 Juli 2020
@apriliadu21
8 notes
·
View notes
Quote
Sekali lagi, masalah adalah sebuah proses pendewasaan seseorang. Menghindarinya, akan membuat kita kehilangan pelajaran penting dalam kehidupan tentang tanggungjawab, tentang belajar bersikap, perihal kebijaksanaan yang harusnya terbentuk dalam diri
Harun Tsaqif
3 notes
·
View notes
Text
[RESENSI BUKU] SENI TINGGAL DI BUMI
Penulis: Farah Qoonita
Penerbit: Kanan Publishing
Tahun Terbit: 2018
Jumlah Halaman: 178
Seperti buku “Perempuan Teduh” karya Harun Tsaqif, karya Teh Qoonita ini juga berupa buku antalogi. Buku antologi ini diisi dengan 67 cerpen yang beliau kelompokkan menjadi 6 tema besar. Gambaran besar dari isi buku ini adalah pedoman menjelajahi dunia ini sesuai aturan-aturan Islam yang disampaikan dengan kreatif. Cerita-cerita dalam antologi ini pun mudah dipahami oleh anak muda.
Berikut di bawah ini ulasan saya dari setiap Bab (tema) dalam buku ini:
Seni Melangkah di Bumi
Dalam tema pertama, cerpen-cerpen di sini ingin mendorong manusia untuk terus mengembangkan diri demi meraih ridha Allah SWT. Judul-judul tiap cerpen pun berkaitan erat dengan isu-isu yang dialami oleh pemuda-pemudi zaman sekarang.
Contoh: Tak Percaya Diri = menyikapi rasa insecure hamba Allah yang tiada habisnya, Social Climber = memberi perspektif baru kepada para pengejar titel melalui kisah para sahabat Rasulullah SAW, Status = membandingkan status keren yang didambakan manusia zaman sekarang dengan sirah pejuang Islam terdahulu yang statusnya tak hanya teringat di Bumi namun meroket sampai langit ketujuh.
Tentang Hati yang Ingin Dicintai
Wah, dalam banget ya nama babnya. Kumpulan cerpen dalam tema ini menjabarkan berbagai masalah hati beserta solusinya. Mulai dari hati keras yang masih bisa luluh, sampai pada cara menjaga rasa cinta supaya terhindar dari zina. Bacaan yang bagus untuk kalian yang ingin meninggalkan hubungan atau kebiasaan buruk yang menjauhkan kalian dari cinta Allah SWT.
Tentang Perempuan
Ini nih..bab spesial untuk perempuan. Tapi kaum laki-laki juga boleh baca kok, seagai bekal untuk mendidik anak dan istri Anda kelak. Bab ini berisi narasi pemuliaan perempuan dalam Islam. Ini pun diperkaya lagi dengan sirah beberapa perempuan mulia pada zaman kerasulan. Ini bagus untuk para perempuan yang ingin meninggikan derajatnya dengan jalan yang lurus, bukan malah keseret arus feminisme yang tak sesuai ajaran Islam.
Manusia Langit
Kalau mau sukses ya kudu pelajari biografi orang-orang sukses kan? Bab ini tepat untuk kalian yang ingin menjelajahi biografi manusia-manusia yang dinanti-nanti oleh surganya Allah. Mulai dari para nabi pada zaman kerasulan, sampai pejuang-pejuang hebat pada masa khilafah. Bahasanya tidak berat sehingga bisa dimengerti oleh anak SMP sekalian. Jadi untuk kalian yang belum terbiasa membaca sirah nabawiyyah tulisan Teh Qoonita ini bagus untuk menumbuhkan rasa kagum kalian terhadap para pejuang agama Allah
Dunia di Sekitarmu
Menurut saya ini bagian paling seru dalam buku ini. Sesuai judul babnya, kita diajak untuk melihat keadaan dunia kita dengan kacamata yang jernih. Kita akan mengetahui asal usul konflik disuatu wilayah, baik yang sudah tinggal sejarah, maupun yang masih berlangsung sampai detik ini. Merindingnya, bab ini juga menunjukkan kelemahan umat Islam saat ini. Jauh berbeda dengan masa kejayaan Islam zaman dulu yang telah berlangsung selama berabad-abad. Buat kalian yang merasa buta politik, bab ini adalah lentera ilmu yang bisa membuka perspektif kalian kondisi masyarakat dunia yang tak selalu diajarkan di bangku sekolah.
Menapaki Keabadian
Bab terakhir dalam buku ini, berisi cerita buatan maupun yang nyata tentang kiat-kiat menyiapkan tempat terbaik di surga-Nya Allah. Bahasa penyampaian dan perspektif yang digunakan Teh Qoonita pun sangat kreatif sehingga saya tidak bosan membacanya meskipun konsep narasinya sederhana. Contoh, siapa sangka cerita yang berawal dari melihat sesuatu dari jendela pesawat bisa menumbuhkan inspirasi islami?!
Kelebihan Buku:
Mempunyai desain cover yang sangat cantik dan unik
Penggunakan bahasa yang cukup ringan sehingga bisa dipahami oleh anak yang baru berumur 10 tahun
Setiap judul cerita kreatif sehingga bisa memancing para pemuda untuk membaca sampai selesai tanpa rasa bosan
Kekurangan Buku:
Masih terdapat typo di berbagai halaman
Penamaan rezim tidak konsisten. Contohnya di cerpen “Islam Garis Letoy” Ada rezim yang sama tapi penamaan yang berbeda, yankni “Dinasti Ottoman”, “Ottoman”, “Utsmani”. Saya sebagai pembaca memahami bahwa rezim yang dimaksud oleh penulis adalah Kesultanan Utsmaniayyah. Maka dari itu, seharusnya penulis tidak mencapuradukkan “Utsmaniyyah” dengan “Ottoman”, sebab nama resminya diambil dari bahasa Arab yakni (دولت عليه عثمانیه). Sehingga kita sebagai seorang Muslim sebaiknya membuang kata Ottoman, sebab itu adalah ejaan dari orang-orang Amerika, Inggris, dan negara Barat lainnya yang tidak terbiasa menggunakan bahasa Arab.
Akhir kata, saya merekomendasikan buku ini untuk kalian yang masih dalam tahap-tahap awal mendalami Islam. Karena bahasa yang digunakan cukup sederhana dan tetap kreatif, saya anggap buku ini aman dibaca oleh anak yang baru berumur 11-12 tahun maupun orang-orang dewasa sekalian.
#farah qoonita#antologi#muslim#muslimah#buku#sejarah#sirahnabi#quarter life crisis#insecure#minder#percaya diri#taqwa#allah#islam#aktivis#aktif#remaja#pemudaislam#seni tinggal di bumi#fitrah
11 notes
·
View notes
Text
"Madrasah tanpa atap memang tidak memiliki tiang, tetapi penyangganya adalah doa, lantainya harapan, dan temboknya kegigihan yang menandakan mustahil keberhasilan itu didapat tanpa adanya kesungguhan, usaha, dan doa."
"Rumah akan selalu menjadi tempat yang menyenangkan bila di dalamnya ada penegak ketaatan dan penyampai ilmu. Itu semua dilakukan oleh perempuan, yang tak pernah berhenti belajar di madrasah tanpa atap."
📖: Perempuan Teduh oleh Harun Tsaqif
*sebuah pengingat bahwa peran seorang ibu sangat besar. Karena ia kelak akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Dan mengingatkan betapa pentingnya terus menerus belajar ilmu syar'i, karena anak-anak kita berhak lahir dari seorang ibu yang shalihah.
3 notes
·
View notes
Text
Terinspirasi dari buku "Perempuan Teduh" karya Harun Tsaqif 😊
1 note
·
View note