#harapkan
Explore tagged Tumblr posts
kbanews · 1 year ago
Text
Harapkan Efek Suara untuk AMIN, Relawan Hadir dalam Acara Muhammadiyah
JAKARTA | KBA – Untuk memperluas basis dukungan kepada Paslonpres Anies Baswedan -Muhaimin Iskandar (AMIN) di wilayahnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Simpul Relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) Kota Depok Muhammad Jamaluddin, Sabtu, 23 September 2023 menghadiri Pengkukuhan Pimpinan Majelis Muhamadyah Depok. Dia menyatakan hal itu kepada KBA News, hari ini. Acara berlangsung…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
menepih-sejenak · 2 years ago
Text
Tumblr media
5 notes · View notes
pesona-sumsel · 1 year ago
Text
Gelar Audensi, DPW SWI Sumsel Harapkan Gubernur Sumsel Hadir Pada Rakerwil Mendatang 
Pesona Sumsel, PALEMBANG – KETUA Dewan Pimpinan Wilayah Sekber Wartawan Indonesia (DPW SWI) provinsi Sumatera Selatan Alex Pandawalima bersama jajaran pengurus DPW SWI Sumsel, menggelar Audiensi dengan gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, S.H., M.M dalam rangka pelantikan pengurus DPW dan DPD Se-sumsel di Batiqa Hotel pada Sabtu (16/9/2023) mendatang. Audiensi yang dipimpin langsung oleh…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bidiktangsel · 2 years ago
Text
Edy Rahmayadi Harapkan HPN 2023 Bergairah, Sosialisasikan Pakai Ratusan Becak Motor
Medan, bidiktangsel.com – Sedikitnya 150 becak motor memenuhi halaman Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara (Sumut). Becak yang seluruhnya menggunakan tenda becak Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2023, dilepas oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk berpartisipasi menyosialisasikan HPN kepada masyarakat luas. Menurut Gubernur Edy Rahmayadi sosialisasi dengan menggunakan becak motor masih sangat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
yustrialubna · 4 months ago
Text
202/366
Dari orang yang paling aku butuhkan, aku belajar untuk tidak membutuhkan siapapun.
Dari orang yang paling aku harapkan, aku belajar untuk tidak mengharapkan apapun dari siapapun.
Dari orang yang paling aku percaya, aku belajar untuk lebih berhati-hati dalam prasangka.
Dari orang yang paling aku cinta, aku belajar bahwa cinta bukanlah segalanya.
-Na, 22th
560 notes · View notes
kurniawangunadi · 7 days ago
Text
Memilih Pasangan Hidup
Setiap orang jelas memiliki valuenya masing-masing. Dan ketika kita bicara value, ini bisa bertentangan satu sama lain. Hanya saja, tulisan ini tidak ingin mempertentangkan itu. Penulis akan menggunakan sudut pandang orang pertama yang bersumber pada pengamatan, karena ini hal yang dirasa berlaku secara universal. Ada tiga hal yang mau kutulis, di luar soal bagaimana hubungan ia dengan Tuhannya. Aku mau nambahin beberapa aspek yang menurutku sangat krusial untuk dipertimbangkan secara mendalam.
Pertama, cara bicara dan apa yang dibicarakan. Karena dua hal tersebut mencerminkan isi kepalanya. Kalau kamu mendapati orang yang suka bergunjing, sindir menyindir, memfitnah, berkeluh kesah, berkata kasar, dan berbagai macam pembicaraan buruk. Pikirkan ulang untuk memilihnya sebagai pasangan hidup. Mungkin ia bisa jadi fit sama kamu, tapi apakah itu yang kamu harapkan saat kalian menjadi orang tua dan mendidik anak? Sampai sekarang, dalam berbagai kesempatan dan pengamatan. Kenapa anak-anak yang kutemui bisa sekasar itu, bisa senegatif itu, salah satunya dampak dari bagaimana bahasa dan cara bicara sehari-hari orang tuanya. Apalagi saat di level orang tua menganggap pembicaraan itu sebagai hal yang biasa, bukan hal buruk.
Bagiku, lebih penting mengajarkan anak bisa berbahasa yang baik alih-alih bisa banyak bahasa. Karena kalau ia bisa menggunakan bahasa yang baik, tahu tata bahasa, tahu kapan penggunaan dan cara menggunakannya dalam beragam situasi. Itu jauh lebih penting daripada ngajarin dia bisa bahasa macem-macem. Nanti kalau sudah besar, ia bisa belajar bahasa-bahasa yang lain. Kedua, hubungannya sama harta. Ini sebuah hal yang mungkin tidak bisa secara kasat mata dilihat, tapi bisa diamati jika sudah mengenal. Bagaimana cara pandangnya terhadap uang. Apakah segala sesuatu diukur dari uangnya. Apakah uang jadi tujuan hidupnya. Apakah pengambilan keputusannya sangat bergantung dengan ada tidaknya uang. Dan berbagai percakapan yang bisa kamu simpulkan sendiri, ini orang dikit-dikit nyingung duit. Mulai pertimbangkan lagi. Uang (harta) penting, tapi bukan segalanya. Tidak semua hal didunia ini diukur dengan uang. Nanti kita lupa untuk bisa belajar ikhlas, bisa belajar tulus. Mengira semua hal pasti ada maksud dan tujuannya. Melakukan sesuatu karena ada maunya. Karena nanti anak-anak pun akan belajar cara hidup dan cara berpikir kita sebagai orang tuanya. Dan saat itu, saat kita mulai berhitung. Semuanya akan jadi transaksional. Ketiga, bagaimana ia ngehargai dirinya sendiri dan ngenal dirinya sendiri. Orang-orang yang pandai menghargai dirinya sendiri akan mudah respect sama orang lain. Bisa membuat keputusan-keputusan penting untuk dirinya dengan lebih mudah. Nanti, saat kita jadi orang tua. Ada banyak sekali keputusan yang bakal diambil, aku nemu banyak sekali orang tua yang membuat keputusan yang bagiku aneh, bahkan cenderung tidak masuk akal untuk hal-hal yang amat sederhana. Penilaian ini memang subjetif, tapi jika mau dilihat secara objektif pun tetap aneh.
Kemampuan untuk membuat keputusan yang baik adalah bekal yang krusial saat jadi orang tua. Karena waktu anak-anak kita masih kecil, kitalah yang akan membuatkan keputusan untuk mereka. Menemukan orang yang mengenal dirinya dan menghargai dirinya sendiri jadi sesuatu yang menurutku perlu untuk diupayakan. Selain kita juga berusaha untuk jadi seperti itu. Seseorang yang tak bisa membuat keputusan justru akan merugikan dan merepotkan orang lain, entah anaknya sendiri, pasangannya, atau bahkan orang-orang di sekitarnya. Semoga membantu :) (c)kurniawangunadi
275 notes · View notes
jndmmsyhd · 4 months ago
Text
Seringkali, air mata itu lebih menenangkan daripada dunia yang kita harapkan, jatuhnya ia ke bawah seperti membawa beban yang tidak bisa dilihat. Barangkali, yang sebenarnya kita butuhkan hari ini adalah air mata.
Dariku, yang ingin merasa lebih dekat dengan Tuhanku, di waktu antara malam dan pagi. Menceritakan segala hal tentang dunia yang becanda dan manusia yang seringkali mengingkari.
Selega itu ternyata.
402 notes · View notes
zam-jb · 21 days ago
Text
CINTA SUCI
Sudah lebih setahun Ain menjadi kekasihku. tetapi kami tidak pernah melakukan sebarang perbuatan terkutuk. Kami hanya pernah berpimpin tangan sewaktu bersiar-siar. tidak lebih dari itu.
Cinta kami terlalu suci hinggakan kami menjaga tertib dan batas-batas pergaulan berpegangkan ajaran agama.
Aku sama sekali tidak menyangka pada hari tu merupakan bermulanya detik hitam dalam sejarah percintaan kami.
Aku dan Ain yang kedua-duanya tidak pernah meninggalkan sembahyang lima waktu pun boleh melakukan perkara terkutuk tersebut apatah lagi korang.
Bermulalah al-kisahnya……
Lebih kurang pukul 5 petang aku terdengar bunyi ketukkan di pintu bilik rumah sewaku. Aku tahu Ain yang datang , hanya Ain sahaja yang ada kunci bilik rumah sewaku. Aku pun bangun daripada tidur dan terus membuka pintu bilikku.
“Lama dah sampai” aku tanya.
“Baru je ” jawab Ain.
Aku lihat wajah Ain jelas menunjukkan keresahan hati tetapi aku biarkan
“Duduklah dulu” kataku.
Aku pun pergi ke bilik mandi dan mandi kejap. Selesai je aku mandi aku tengok Ain duduk di birai katilku sedang membelek helai demi helai muka surat novel B.A hasil karya Mishar. Aku yang hanya berseluar pendek tanpa baju lalu berbaring di atas katil.
“Dah sembahyang” tanyaku.
“Dah”jawab Ain
“Abang?” tanya Ain
“Dah” jawab ku pula.
“Petang ni nak gi mana” aku tanya sebab hampir setiap petang kami akan keluar bersiar-siar. kalau tak pun kami akan lepak je dalam bilik sewaku.
“Kita duduk je sini” pinta Ain
Lalu aku bangun dan keluar dari bilik untuk membuat air. Bila aku masuk bilik balik…aku lihat Ain sudah terbaring di atas katilku sambil menonton vcd “Night of The Living Death” aku pun mempelawa Ain minum air sirap yang aku buat. Aku biarkan saja Ain menonton sambil aku meneguk air sirapku.
Dengan sedikit kebosanan aku pun baring disebelahnya….terus terang aku katakan kami sudah biasa dalam keadaan ini tanpa ada nafsu.
” Abang..." tiba-tiba Ain bersuara.
“Abang cintakan Ain tak?”
Aku jadi pelik…tak pernah pun Ain menyoal bagaimana perasaan cintaku terhadapnya.
Berat untuk aku menjawab soalan Ain tu kerana bagiku dah cukup untuk aku buktikan dengan tingkah laku bukannya dengan kata-kata romantis dan janji-janji manis. Tiba-tiba Ain menangis dan memeluk aku dengan erat.
Inilah pelukan pertama yang aku terima dalam jangka masa lebih dari setahun aku bercinta dengannya.
“Siapa perempuan yang tumpang motosikal abang semalam” tanya Ain dalam tangisan.
Baru aku teringat sewaktu balik dari kerja Hamidah rakan sekerjaku minta tolong hantarkan ke rumah kerana keretanya rosak. Baru aku faham rupa-rupanya kes cemburu.
“Rakan sekerja abang la… Hamidah namanya minta tolong hantarkan kerana keretanya rosak jelasku”jelasku.
“Bohong! Apa buktinya!!?" Gertak Ain
"Abang tak sayangkan Ain!! " bentak Ain pada aku.
"sedangkan kemesraan kita tidak seperti Ain harapkan…. malah Ain tengok abang lebih mesra dengan perempuan itu” sambung Ain dalam esakkanya.
“Sungguh, abang tidak pernah menduakan Ain…Abang sayangkan Ain….sebab itu abang tidak pernah sesekali untuk menyentuh Ain …..abang ada batas tertentu….perempuan tu cuma rakan sekerja abang …tak lebih dari itu…..hanya Ain saja yang layak jadi isteri bang, isteri abang yang sah,seorang isteri yang akan menjaga makan minum abang, isteri yang menjadi sumber inspirasi abang dan mendidik anak-anak abang….hanya Ain seorang yang layak.” tegasku panjang berjela.
Lalu Ain memandang mukaku. Tak ku sangka kata-kataku membuat Ain terharu. Ketika itu air mata sudah bergenag di kelopak mataku. Tertanam dalam sudut dihati aku sangat ikhlas cintakan Ain kekasih ku ini.
Air mata Ain pula sudah reda. Ain sekali lagi menjadikan dada ku untuk melepaskan rasa kesal terhadap tuduhan cintaku kepadanya.
Ku usap lembut dan ku cium umbun2 kepalanya. Aku biarkan Ain melayan sedih dan fikirannya seketika. Tanpa ku sedari bibir Ain yang lembut, yang tak pernah disentuh oleh mana-mana lelaki hinggap di bibirku.
Aku membalas walaupun kami tidak pernah melakukannya. Kemudian aku melepaskan bibirnya. Mata Ain tepat memandangku. sekali lagi Ain melepaskan kucupan azimatnya ke bibirku.
Semakin lama darahku menyingkap ke seluruh badan. Terasa bahang kepanasannya benar-benar membuat darah ku mendidih. Lantas aku memeluk Ain. Dapat ku rasakan pelukkan Ain terhadapku semakin erat. seperti aku tak mahu dilepaskan olehnya. Kami berguling-guling di atas katil. Ternyata kami semakin lemas , kami semakin hilang kawalan diri. Dorongan nafsu kami yang hanya bermula dengan ciuman mulut kini semakin membuak buak.
Walaupun aku tak tahu bagaimana perasaan Ain terhadapku ketika itu tetapi jelas yang Ain juga telah hilang kawalan di dalam nafsu yang Ain mula kan..
Tangan ku mula menjalar dengan lembut,  nafsu ku semakin menjadi-jadi. Kini tangan ku telah berada di sebalik coli kecilnya itu. Ramasan yang kuat menyebabkan badan Ain terangkat sedikit. Aku tak pasti sama ada Ain kesakitan atau kenikmatan yang diterima olehnya. Aku semakin bernafsu , butang baju kurung Ain aku tanggalkan. Terdedah sedikit luas leher Ain. Terus leher Ain ku sedut , ku cium , ku buat tanda cinta sepuas-puasnya.
Dapat ku rasakan belakang badanku terasa pedih oleh cakaran kuku Ain yang kian bernafsu. Aku mula membuka baju kurung Ain. Ain memberi kerjasama sambil matanya tepat memandang aku. Kini tinggal hanya coli dan kain Ain sahaja yang menutup tubuhnya.
Aku terus jilat leher Ain sesejali aku gigit , terus pula ke pangkal dadanya membuatkan Ain menarik-narik rambutku. Perbuatannya membuatkan aku semakin ghairah. dengan sekali percubaan saja coli Ain terus tercabut.  kesuburan buah dadanya 36A tak dapat di pertikaikan lagi kecantikkan dan ranum nya buah si dara kekasihku ini. Aku meramas di buah dada kanan dan lidah ku sibuk menjilat puting di dada kiri. sudah cukup membuatkan Ain mendesah kesedapan.
“Ah!  Abanggg...” jeritnya halus antara dengar dengan tidak.
Kini aku mula dapat mengawal rentak permainan.  Jejariku mula bergerak lembut jilat demi jilatan aku berikan dikedua belah puting buah dadanya.  jelas kelihatan putingnya yang merah jambu sudah lama membesar tanpa ada yang memetik. Aku yang sememangnya tidak punya apa-apa pengalaman, cuba memberikan yang terbaik untuk Ain.
Aku mula menggerakkan bibirku kearah pusat Ain, jilatan di lubang pusat Ain ternyata membuatkan Ain terasa geli. Badan melentok liuk mengikut rentak lidah aku. punggungnya tergerak turun naik menahan kegelian bercampur kesedapan. Sambil bermain di perot dan pusat , aku buka kancing dan zip kain Ain. Ain mengangkat punggungnya memberi kerjasama.  Tersergam indah di mata sekujur badan dara hanya berseluar dalam di depan mata aku. Paha yang putih mulus , sebuah pemandangan yang indah pernah aku saksikan. Aku tersenyum gembira. Ain juga tersenyum dengan nafsu yg membuak.
Aku kembali ke bibir Ain. Cuba mencari rentak si dara dan teruna untuk berlayar. Sambil bermain lidah di bibir Ain , tangan kanan ku pula mula cuba untuk menyusup perlahan memasuki kawasan larangan Ain. bibirku bermain-main  di lidah Ain sesekali di leher Ain. tangan kiriku sudah merangkul leher Ain.
Ain sudah dalam keadaan yang tak sedarkan diri lemas di dalam nafsu geloranya. lalu aku pun masukkan tangan kanan ke dlm pantie Ain. Ain seolah paham, terus membuka kangkangan kaki nya. Lalu aku sentuh biji  nikmat Ain..
"AAHHH....ABANGGGGG...Abanggggggg..ahhh." keras desahan Ain di akhiri tersekat².
Ain klimaks utk kali pertama dalam hidup nya selepas aku mencuit biji nikmatnya yang keras tadi. Aku menekup cipap Ain , terasa basah sangat. Air Ain sangat banyak. Aku mengeluarkan tanganku dari pantie Ain dan menjilat tapak tangan aku yg penuh air nikmat Ain.
Darahku semakin membakar perasaan bila mataku tertumpu di celah kelangkang Ain.  Aku buka pantie Ain, dia angkat kedua kaki naik memudahkan aku menanggalkan pantie dia. Pertama kali aku melihat cipap perempuan real fresh dara. Ain seperti baru lepas shave. Licin putih bersih sedikit tembam. Ain menutup mukanya dengan kedua tangan. Mungkin Ain sendiri malu pertama kali bertelanjang bogel di depan lelaki iaitu kekasih nya sendiri. Aku pula melihat macam dah sebulan tak jumpa nasi.
Aku memulakan langkah pertama dengan menghisap puting Ain. Lidah aku bermain di tetek Ain di puting Ain. Perlahan lahan aku turun ke badan ke pusat . Lidah aku mula menjilat paha kiri Ain hingga ke jari kaki Ain. Lidah naik semula ke paha lalu berlalu lidah aku ke atas tundun Ain beralih menjilat paha kanan hingga ke jari kaki. Sedang aku bermain lidah aku di setiap inci kaki Ain aku terbau air yang tak tahu nak cakap macam mana. Tp sekarang dah tahu..bau air cipap. Lidah aku menyelusuri paha Ain sehingga turun ke celah kelangkang Ain.
"uummhhh!! Abanggg.....” Ain merintih sambil tangannya menguis-nguis cadar tilam ku. Aku tengok di celahan cipap Ain ade air kilat² berlendir. Aku biarkan dulu. Apabila lidah ku mula menyentuh cipap Ain, Ain terus Klimaks buat kedua kalinya. Erangan  Ain bertambah keras dengan nafsu yang sudah tidak dapat dibendung lagi.
"ARGHHHHHH...ABANGGGGG..AAHHH!!.." ngerang Ain.
tangan  aku mula menguak kedua kaki Ain. Aku melihat kawasan larangan Ain sehingga ternampak batu permata Ain tersembul dari tempat persembunyiannya. Aku kuis mengunakan lidah aku. Terangkat sedikit bontot Ain. Aroma cipap dara Ain membuatkan nafsu aku membuak buak. Lantas lidah aku menjilat biji pertama Ain. Aki sedut dan jilat sepuas-puasnya sambil menarik-narik dengan bibirku. Ain yang kembali bernafsu melayan lidah aku di cipap nya terus klimaks untuk kali ke3.  Fuhh...betol betol kegersangan Ain. Lidah aku meneruskan  tugas untuk menguli biji permata Ain, tangan aku pula meramas tetek Ain. Sesekali aku menyelak kelopak cipap dara ini dan lidah aku pula menjolok-jolok ke dalam lobang dara  Ain. Ain menjerit manja semahu-mahunya,hilang sudah perasaan malu dalam diri Ain yang tadi tersipu sipu.Aku meneruskan sebegitu sehingga Ain klimaks untuk kali ke4. Mulut dan muka aku penuh air nikmat Ain. Nafas Ain mula mengendur selepas 4 kali klimaks dgn permainan lidah aku.
Aku bangun membuka seluar aku. Mata Ain masih terpejam dlm keadaan terkangkang. Aku mula mengatur posisi seterusnya. Aku naik ke atas Ain. Ain memeluk erat aku. Mulut kami bertaut kembali. Sambil membelai rambut Ain kami berciuman. Batang aku sudah aku posisi kan dialur cipap Ain.  Aku nekad utuk melakukannya. YA sesuatu yang tidak sepatutnya ku lakukan. Perkara yg sepatutnya kami lakukan setelah bernikah akhirnya terjadi juga dek kerana mengutuhkan kepercayaan percintaan kami.
"Abang.. Ain sayang abang" lembut suara Ain ditelinga aku.
"Ye sayang, Abang pon sayangakan Ain, Ain seorang je yang abg cinta"  balas ku ikhlas kpd Ain.
Sedang kami meluah rasa cina,perlahan-lahan ku dekatkan batang aku ke lobang cipap Ain. Sedikit demi sedikit aku masukkan sambil mulut kami masih bermain lidah. Ain kembali bernafsu sehinga cipapnya kembali basah. Aku cuba mengeselkan batang aku di cipap Ain.  Ain sudah tidak mampu menahan nafsu nya saat batang aku menekan nekan biji permata Ain kerana dia sendiri sudah bersedia untuk melakukannya.
Tiba-tiba Nia menjerit sakit. "AHH..ABANGG!!" aku terkejut. Batang aku tergelincir masuk ke lobang cipap Ain yg sangat basah tu. Aku berhenti seketika. aku melihat tajam mata Ain dan memasukkan batang aku dengan seberapa perlahan yang boleh. Ain menjerit perlahan "ahhhhhh abanggggg.." tetapi ku tidak menarik batang aku untuk berundur. mata Ain terbuka melihat aku. Aku cuba masukkan anjakkan lagi dan berhenti. dapat ku rasakan Ain cuba menyesuaikan diri untuk menerima batang aku dengan menggelekkan punggung nya. akhirnya Ain seperti sudah dan rentak. Lalu Ain sendiri yang menganjakkan pinggangnya keatas dan aku membantunya dengan menekan batang aku ke dalam lobang cipap Ain sehingga melepasi sempadan had malam pertama kami.
"ARGHHHH...ARKKKK...AHH..ARGHHHHH..." Ain berteriak kuat sehingga ternganga mulut dia. Batang aku sudah menyusup jauh ke dalam lobang cipap Ain. Ain memeluk aku erat se eratnya. Badannya sedikit mengigil effect dari kesakitan upacara memecah dara dari batang aku.
Keperawanan Ain kini sah menjadi milikku. Kini tubuh Ain hak milik aku sepenuhnya.  Tubuh Ain masih menggigil dan ku biarkannya buat seketika. Terasa lobang cipap Ain mengemut batang aku sekuat nya sehingga terasa nak terpancut. Tapi aku tahan dulu. Batang aku terasa basah di dalam lobang cipap Ain. Mungkin Ain klimaks utk kali yg ke5. Fuhhh.
Sesudah semuanya reda, Ain menarik kepala aku dan cium mulut aku. Aku layan lidah Ain sambil aku mula berdayung perlahan-lahan. Ain mule selesa dengan adegan ini dan mula mengerang setiap kali aku tekan ke dalam lobang cipap Ain.
"Ahh..abang..sedapnya rasa..." "sedap sangat abang..sedapnya ahhhh..." Ain bersuara lembut membuatkan aku tak keruan dengar suara manja lembut Ain kekasih ku ini.
Aku dayung dengan penuh cermat slow n steady.  Kangkangan kaki Ain semakin luas untuk memudahkan aku henjut keluar masuk lobang cipap nya yang semakin basah. Aku cuba laju kan sedikit dayungan aku. Tangan Ain mula memeluk aku dengan erat.. Aku tetap meneruskan dayungan aku sehingga untuk yang ke6 kali Ain klimak lagi. Kali ini agak lama Nia berada dalam keadaan klimaks..lebih dari duabminit.. kedua kaki Ain memaut pinggang aku seolah² tak bagi batang aku keluar dari lobang cipap nya. Aku yg melihat keadaan Ain yg sedang dipuncak terus memeluk Ain dgn erat.
”Abang...  ” Ain memanggil aku dalam nafas yang tersekat-sekat.
”ye sayang..." jawab ku.
"Sedapnyaa abanngggg...sedap sangattttt.." suara Ain manja merengek.
"Ain tak tahan abang...sedap..." rengek Ain di telinga aku.
Aku jadi semakin ghairah bila Ain cakap macam tu, terus aku gerakkan batang aku henjut cipap Ain. Kali ini lebih laju dari tadi.
"Ah...ahh..Ahh..ahh..." Ain mendesah.
Air aku sudah di hujung, aku meneruskan lagi dayungan aku. Ain sudah tidak mampu lagi hanya mengerang kesedapan tatkala batang aku keluar masuk di cipap nya. Aku semakin nak pancut, aku laju kan lagi sedikit dayungan aku. Ain kembali memeluk aku sambil mengerang laju mengikut rentak batang aku di cipap nya.
Ah..ah.. ahh..abang...ahh..ah..abangggggg..." Ain mengerang.
Akhirnya aku yg sudah tidak tahan terus pancut ke dalam lobang cipap dara  Ain.
Ain tersentak. "Ahhhhhhhhhhhh...!!!" lantang suara Ain keluar.
Air yang pancut berkali kali ke dalam lobang Ain membuatkan Ain tersentak sentak menerima benih teruna ini. Kemutan cipap Ain membuatkan aku kalah ditambah lobang yang masih dara sempit itu. Sesuatu yg sangat nikmat. Terasa batang aku di perah oleh cipap. Habis air aku, akhirnya aku layu di atas Ain.
Ain memeluk aku dan berbisik "abg cukuplah, syg dah tak larat abg..." aku akur dengan mencium pipi Ain. Rupanya Ain klimaks utk yg ke7 kali seiring pancutan aku tadi. Ade potensi Ain akan mengandung anak aku. Haha. Seketika aku temenung , aku masih terkejut dgn diri aku yg tak ada pengalaman dlm sex selama ini boleh beraksi seperti ini. Well,  nafsu punya pasal.
Aku bangun dan baring di sisi Ain sambil memeluk Ain ke dada aku dan mencium umbun kepalanya. Ain lelap di dalam pelukan aku. Aku sambung termenung memikirkan lepas ini kami kene nikah secepat mungkin sebelom Ain mengandung..
Ahh jemm.. sedap da dapat... Sekian.
283 notes · View notes
tentangtenang · 4 months ago
Text
Berdoalah, Sampai Kita Lupa
Belakangan ini, saya sedang belajar memaknai bahwa doa adalah tentang proses-proses di dalam hidup. Menyampaikannya kepada Allah adalah proses dimana kita mengenali dengan baik apa yang menjadi kebutuhan kita dan alasan mengapa kita membutuhkannya, sampai jawabannya lurus selurus mungkin. Mengulang-ngulangnya adalah proses dimana kita belajar berprasangka baik, meski tidak pernah terbayang kapan doa itu akan menjadi nyata. Menunggu keputusan-Nya atas doa itu pun proses dimana kita akan dipertemukan-Nya dengan berbagai dinamika hidup hingga kita berpikir, "Apakah benar saya menginginkannya? Apakah benar ini adalah satu-satunya sumber ketenangan dan kebahagiaan yang saya cari? Apakah benar harus saat ini?" dan seterusnya.
Tentang berdoa, suami saya pernah bilang, "Berdoa aja terus, sampai kita lupa kalau kita pernah punya doa itu, sampai kita tidak lagi fokus pada kapan doa itu akan dikabulkan. Di saat-saat seperti itu, biasanya Allah berikan, bukan?" Ketika mendengarnya, saya sedikit bingung, "Bagaimana bisa kita lupa pada doa yang setengah mati kita harapkan? Kalau sesuatu itu penting bagi kita, bukankah kita tidak akan semudah itu untuk melupakannya?" Kemudian,
Perjalanan memaknai nasehat suami tersebut rupanya mempertemukan saya dengan sebuah pemaknaan bahwa lupa yang dimaksud bukanlah terlepasnya doa dan pengharapan kita itu dari ingatan, tetapi terlepasnya diri kita dari ikatan dan harapan yang tinggi terhadap kapan dan bagaimana doa tersebut harus dikabulkan.
Terus berdoa, tetapi lepaskan ikatan terhadap pengabulannya. Oh, ya Allah! Ini sulit sekali. Tetapi, saya jadi berpikir lagi, "Kalau kita meninggikan harap pada sesuatu yang kita doakan hingga terus-menerus diingat, dipikirkan, didambakan, sampai patah hati ketika belum dikabulkan, bukankah sesuatu itu mungkin sekali menjadi illah (sumber kecintaan) kita di dalam hidup? Satu-satunya illah kan hanya Allah. Lalu bagaimana jika dengan harapan yang tinggi itu kita ternyata sedang menghadirkan tandingan-tandingan-Nya di hati kita tanpa kita sadari?"
Astaghfirullah. Ya Allah, terimakasih atas makna berharga yang Engkau hadirkan ini. Ampunilah aku, yang dalam berdoa pun ternyata masih tidak tahu diri. Mampukanlah aku untuk tetap bersabar dan menjalani hidup sebagaimana arahan-Mu tanpa berfokus pada apa-apa yang belum ada dan belum termiliki.
Wallahu 'alam bishawab.
228 notes · View notes
cahayaandalusi · 1 month ago
Text
Tuhan dan Sifat Transaksional Manusia
“Kok bisa ya dia hidupnya selancar itu, padahal sholatnya aja bolong-bolong” 
“dia kerjaannya dugem tiap malem, tapi kok ya hidupnya lancar, lulus S1, kerja di perusahaan bonafide, lalu kuliah S2 ke Amerika” 
Haffffttt.. 
Berkali-kali pikiran seperti itu muncul di kepalaku akhir-akhir ini, sampe sempet beberapa kali aku bertanya pada beberapa kawanku, kok Tuhan begitu? 
menilas balik kejadian tahun lalu, masih ada part marah dalam diriku. Aku kurang apa ya saat itu? dan semua pertanyaan “ternyata aku belum cukup” untuk Tuhan “melihatku” dan “menolongku”. 
Sejak kejadian itu, aku enggan “mendekat”. Bahkan meminta dengan sungguh pun rasanya enggan. Kenapa? Banyak muncul perasaan “Ngapain aku berbuat baik dan ‘beribadah’ toh nyatanya pertolongan Tuhan jauh adanya? 
“Ya mending aku gausah beribadah dengan baik aja, toh nyatanya beribadah dan tidak sama adanya?”
Sampai kemudian hari ini aku berpikir, bahwa selama ini aku menganggap hubungan dengan Tuhan hanyalah hubungan transaksional. Jika aku beribadah dengan tekun, maka harusnya Tuhan memudahkan seluruh hidupku. Jika aku melakukan ritual A B C, Tuhan akan memberiku apa yang aku mau. Yap, mungkin itu yang selalu terngiang di kepalaku sejak kecil.   
“kalau mau hidupnya lancar, rajin sholat Dhuha sama Tahajud”, lalu aku melakukan itu semata-mata agar urusan duniaku lancar. Maka, saat tidak datang sesuai mauku, aku marah. 
“kalau mau dilancarkan saat ujian, baca surat A B C, dzikir X Y Z”, sampai ternyata ujianku tidak lancar, aku marah. 
Sekali lagi, hubungan dengan Tuhan aku anggap hanya hubungan transaksional biasa. Jika aku beribadah dengan baik, Tuhan harus memberiku apa yang aku mau dalam hidup. 
Tapi padahal, ibadah dan “kesuksesan” yang aku harapkan adalah dua hal berbeda. Ibadah adalah kewajiban sebagai seorang manusia, terlepas dari segala atribut yang melekat, bahkan terlepas bagaimanapun takdir yang membersamai manusia. Jika aku mempercayai Tuhan, maka aku juga harusnya melakukan ibadah-ibadah yang harusnya datang dengan “kepercayaan” itu. 
Sedangkan kesuksesan, pencapaian, atau apapun itu namanya, tidak hadir dari “karena aku beribadah dengan giat, aku akan mendapat apa yang aku mau”. Tidak. Kesemuanya datang dari usahanya diri, dan tentu saja takdir yang mengiringi. Tapi sekali lagi, ibadah, bagaimanapun bentuknya, sebagus apapun, tidak kemudian serta merta membuat Tuhan memberikan apa yang kita mau. 
Itu hak prerogatif Tuhan :) Manusia, yaudah, menjalani hidup dengan bahagia aja heheh toh kalau mau lebih dalam melihat, ternyata banyak sekali nikmat yang sudah Tuhan berituh.
Bandung, 23 October 2024 
117 notes · View notes
taufikaulia · 9 months ago
Text
Apa yang Kamu Rasakan Saat Pasanganmu Bilang ‘Sama, Aku Juga Capek’ Saat Kamu Mengeluh Capek?
Salah satu pendewasaan yang saya sadari setelah menikah adalah menahan diri untuk tidak bilang ‘sama, aku juga’ saat pasangan sedang mengeluh seperti capek, kurang tidur, atau kerjaan kantor banyak sekali.
Saya orangnya jarang-jarang mengeluh, tapi sekalinya mengeluh ya cuma sekadar ingin mengeluh saja, bukan kode untuk diserve ini dan itu oleh pasangan.
Pernah beberapa kali pasangan saya spontan merespon begini, “Sama, aku juga capek.” Mungkin dia tidak ada maksud apa-apa, sama seperti saya yang sekadar bercerita saja. Tapi rasanya yang tadinya saya harapkan bisa plong kok malah jadi sesak ya. Saya tidak merespon apa-apa lagi.
Sekali, dua kali, tiga kali, terus terulang seperti itu. Dan rasanya masih sama. Sepertinya bukan respon seperti ini yang saya inginkan.
Lama saya merenung kenapa saya kurang suka dengan respon seperti itu. Ternyata kemudian saya sadari bahwa saya terbiasa mendengarkan keluhan dan saya jarang mengeluh. Saat pasangan saya mengeluh, saya berusaha mendengar tanpa menimpali dan mencoba mencarikan solusi bila diperlukan.
Lalu saat saya mengeluh dan mendapat respon ‘sama, aku juga’ itu rasanya seperti saya ini tidak boleh mengeluh. Padahal niat saya mengeluh hanya sekadar mengeluh saja biar plong, bukan untuk membandingkan siapa yang lebih capek.
Sekali lagi, mungkin maksud pasangan saya bukan seperti itu. Hanya saja yang namanya komunikasi itu kan dua arah, ada potensi lain maksud lain juga penerimaannya. Dan dalam pernikahan, baik suami atau istri, adalah sama-sama subjek. Maka, menurut saya, saya perlu untuk menyampaikan ketidaksukaan saya atas respon seperti itu. Biar sama-sama senang dan sama-sama belajar.
Komunikasi yang baik antara suami dan istri itu komunikasi yang setara, yang bisa didengarkan dan mendengarkan satu sama lain, yang mau saling menghargai dan saling memberi ruang untuk berekspresi.
Saya gak sadar bahwa kalimat pendek ‘sama, aku juga’ itu bisa bikin kesal. Awalnya saya kira biasa saja, lama-lama kesal juga hehehe. Tapi inilah yang namanya pendewasaan. Pasangan saya tidak benar-benar salah, dan saya juga tidak sepenuhnya benar. Ini hanya soalan pola komunikasi yang berbeda dan perlu disinkronkan. Itu saja. Semoga saja.
@taufikaulia
320 notes · View notes
penaimaji · 1 year ago
Text
Kalau kita lelah mengikhtiarkan sesuatu; capek karena terkadang yang kita harapkan belum juga menemukan titik terangnya. Mungkin.. kita sedang diingatkan agar berdoa, meminta, dan memperbanyak sujud pada-Nya
Semoga kita tidak lupa, sebesar apapun usaha kita, sesungguhnya tiada kekuatan dan kebesaran lain, selain Ia—Pencipta
Pena Imaji
521 notes · View notes
aviliaarmianii · 7 months ago
Text
Sebuah pengingat yang membuat langkahku menjadi jauh lebih ringan,
“Sesederhana daun-daun yang jatuh dan berguguran pun sudah diatur dengan baik oleh Allah—apalagi dengan setiap urusan hambaNya.”
Pertemuan, perpisahan, meski terkadang tidak sesuai yang kita harapkan—jangan lupakan, bahwa semua itu terjadi atas kehendak Tuhan.
Meski terkadang kita menyesali pertemuan yang berakhir dengan tidak baik, perpisahan yang meninggalkan luka yang mendalam—Allah izinkan, agar itu menjadi sebuah pembelajaran.
169 notes · View notes
edyyanu · 25 days ago
Text
Dipertemukan dengan Tujuan
Yang membuat kita bertemu dengan orang-orang sefrekuensi adalah tujuan, tujuan yang kita buat. Pernah baca tulisan dari bukunya mas Kurniawan Gunadi " Tujuan yang sama akan mempertemukan orang-orang dalam perjalanan" . Sejauh apa jaraknya, akan bertemu (secara langsung/tidak) jika tujuannya sama.
Maka jangan khawatir, yang mempertemukan kita dengan seseorang itu tujuan, maka buatlah tujuan. Jika disekitar kita saat ini tidak ada yang fit , karena memang tujuan kita dengan orang tersebut tidak sama, mereka ada, nanti pasti menemukan.
Maka penting untuk memegang teguh nilai, visi/tujuan hidup kita, suatu saat pasti dipertemukan dengan orang yang kita harapkan.
99 notes · View notes
kurniawangunadi · 7 months ago
Text
Menarik Diri dari Kehidupan
Akhir-akhir ini merasa lebih tenang, memang masih ada gelisahnya tapi tidak secemas sebelumnya. Mulai merasa nyaman dengan tidak banyak berinteraksi dengan gawai, tidak cek sosial media, dan fokus dengan alam pikiran dan diri. Di tengah-tengah arus setiap orang ingin mengenalkan dirinya ke publik dengan berbagai macam branding. Justru mulai merasa nyaman ketika tidak dikenal siapapun. Proses ini memberikan refleksi yang sangat banyak. Bahkan saat tulisan ini ditulisa di jam 2 pagi, hikmah itu masih belum berhenti mengalir rasanya. Di saat arus kehidupan seolah menuntut kita untuk dikenal dengan ini dan itu, di saat yang sama banyak sekali kehidupan yang berjalan di tempat-tempat yang jauh yang tak kita kenal, di desa, di dalam gang, di tumpukan gedung-gedung, di jalanan, dan lain-lain. Orang-orang yang bekerja untuk kehidupannya, tidak dikenal siapapun, tapi hati mereka dicukupkan dengan ketenangan, mereka tidak takut miskin, mereka tidak dikhawatirkan dengan hujan yang deras diperjalanan karena tidak memiliki mobil, tidak bingung dengan AC yang mati karena mereka memiliki rumah untuk berteduh. Hati mereka dilapangkan dengan rasa cukup. Sementara sebagian kita gelisah dengan gaji yang cukup besar, apakah nanti cukup untuk ini dan itu. Bahkan di alam bawah sadar kita, kita dihantui ketakutan akan kemiskinan dan terus merasa kurang.
Di saat kita berpikir bahwa kita harus terus menerus bekerja untuk bisa menumpuk harta, memiliki uang yang cukup, kemudian nanti bisa memiliki lebih banyak kesempatan dan waktu luang. Ada orang-orang yang ditempat jauh dan tidak kita kenal. Di sebuah desa, di dalam kontakan, di pesisir pantai. Mereka yang memilih jalan untuk mengabdikan dirinya, memilih jalan yang tidak ada gegap gempita dan hitungan uang yang bisa membuat mereka kaya raya seperti tujuan yang sedang ingin kita capai. Mereka memilih jalan untuk mengajarkan ayat-ayat Tuhan di surau-surau yang lapuk, mereka membantu orang-orang yang tidak mereka kenal, dan banyak lainnya.
Di saat kita merasa bahwa kita harus sangat keras dengan diri kita sendiri agar kita bisa mencapai mimpi-mimpi, membuktikan diri ke orang lain yang meremehkan, menunjukkan bahwa kita ada dan layak diperhatikan. Kita lupa bahwa akhirnya tidak ada orang yang lembut dengan diri kita, karena satu-satunya orang yang kita harapkan bisa bersikap lembut ternyata sama kerasnya, ialah diri kita sendiri. Hingga akhirnya diri kita pun menjadi orang yang sama kerasnya ke orang lain, menjadi lingkaran setan yang tak berujung.
Kini kita sama-sama dewasa, melalui jalan yang kita pilih sendiri-sendiri. Tapi, apakah kita mau berpikir sejenak pada apa yang sedang kita jalani? Apakah benar tidak ada hal yang harus dikoreksi? Jika jalan ini sangat menggelisahkan, apakah kita mau menjalaninya seumur hidup? Sepenting apakah tujuanmu sehingga di saat ini, bahkan kamu tidak pernah bersikap lembut ke dirimu sendiri? Apakah kamu yakin bakal ada umur untuk sampai ke tujuanmu? Kapan terakhir kamu berwelas asih sama diri sendiri? Orang yang selama ini hidupnya begitu keras.
430 notes · View notes
jndmmsyhd · 1 year ago
Text
Menerima Kisahnya
Nanti, saat kamu menikah dengan seseorang, kamu tidak sedang menerima lembar buku yang kosong. Kamu akan mendapatkan seseorang yang sudah menulis begitu banyak catatan dan kisah, yang kamu baru akan benar-benar mengetahui kisahnya sesaat setelah akad terucap.
Pada kisah yang begitu menyedihkan, atau pada kisah yang begitu bahagia maka selalu siapkan hati yang lapang untuk menerimanya.
Sebab orang yang kamu nikahi adalah akumulasi dari masa kecil hingga ia dewasanya, bahkan sampai ia menemukanmu.
Tidak apa-apa, siapkan saja ilmu pernikahan dan mengelola rasa dalam berumah tangga. Kapan kamu harus menekan ego dan emosi, kapan kamu harus bersabar dulu untuk sesaat sebelum mengutarakan maksut dengan berbicara padanya.
Menerima kisah seseorang itu tidaklah mudah, terkadang ia jauh dari apa yang kamu harapkan, terkadang bahkan bertolak belakang dengan apa yang kamu bayangkan.
Sebab pernikahan itu menyatukan dan saling memperbaiki, kisah-kisah buruk dan hitam di masa lalu tidak perlu diungkap dan dibuka. Tutuplah serapat mungkin dan kubur sedalam-dalamnya, mulailah menjalani hari-hari dengan kebaikan yang penuh dengan keberkahan.
Andai kamu sedang menunggu seseorang yang datang padamu, maka siapkan ilmunya, perluas hatinya, dan mulailah melangitkan doa, agar apa yang kamu doakan senada dengan apa yang Tuhan takdirkan
Selamat malam, dariku yang tengah duduk di kereta menuju stasiun terakhir.
Gambir, 19 September 2023.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes