#gempa cianjur
Explore tagged Tumblr posts
Text
Bantuan Tak Kunjung Cair, Korban Gempa Cianjur Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam
JAKARTA (Arrahmah.id) – Nasib miris dialami keluarga Asep Wahyudi dan Maya Kusumayakti di Cianjur, Jawa Barat, setelah rumah mereka hancur akibat gempa bumi beberapa tahun lalu. Mereka kini tinggal di bangunan sederhana di tengah sawah, yang sebelumnya merupakan kandang ayam. Rumah mereka, dengan alas tanah dan dinding bambu lapuk serta tiang yang rentan roboh, tidak hanya tidak layak huni tetapi…
View On WordPress
0 notes
Text
bag. 2🥀
cianjur kala itu, kota yang seketika kehilangan bisingnya.
terimakasih cianjur untuk lima bulan yang mengajarkan kami banyak arti; merasakan banyak hal dalam setiap waktu kebersamaan.
mari kita bertemu dengan versi terbaik nantinya, lekas pulih dan bangkit.
0 notes
Text
Gempa Susulan Terus Terjadi di Cianjur, Ahli: Bisa Bikin Retakan Bangunan Meluas
Warga korban gempa bumi di Cianjur diminta mewaspadai kondisi bangunan rumahnya yang tidak roboh. “Bangunan yang awalnya hanya retak sedikit, karena diguncang oleh gempa susulan yang terus menerus, bisa saja retaknya meluas,” kata ahli seismologi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pepen Supendi, Rabu 30 November 2022. Berdasarkan informasi dari BMKG, jumlah gempa susulan…
View On WordPress
0 notes
Text
Air dan Pendidikan, Persembahan dari Relawan untuk Korban Gempa Cianjur
CIANJUR | KBA – Pasca gempa bumi berkekuatan 5,6 SR yang meluluhlantakkan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022 pukul 13.21 WIB, kehidupan warga setempat berangsur pulih. Saat itu dari balik reruntuhan puing bangunan dan isak tangis keluarga korban, solidaritas rakyat Indonesia bertumbuh untuk turun tangan dan meringankan beban sesama saudara sebangsa. Kondisi yang serba…
View On WordPress
0 notes
Text
ᮅᮀᮌᮜ᮪ ᮕᮧᮒᮧ ᮘᮧᮌ ᮎᮛᮤᮒ Dibaca: unggal poto boga cerita Artinya: setiap foto punya cerita
I
Perjalanan menuju ke Cianjur hari ini memanggil kembali memori saat membicarakanmu dulu. Sama-sama menuju Cianjur, sama-sama mendampingi Pembina dan Direksi, meninjau progres program pembangunan hunian tetap masyarakat terdampak gempa. Bedanya saat itu bangunan rumah baru sekian persen, sementara tadi alhamdulillah sudah bisa diseremonikan serah-terima kuncinya, menghadirkan Gus Menteri pula. Bedanya lagi saat itu, waktu lewat puncak pas sedang ada penertiban PKL di sepanjang jalur yang memacetkan dan cukup menegangkan karena; tidak semua pedagang sudah menerima dengan lapang, bersamaan dengan pengangkutan material gerobak dan warung dengan alat berat, juga..tanya jawab tentang kamu.
II
View gunung sepanjang tol sampai di titik kumpul Sentul pagi waktu berangkat tadi belum kelihatan apa-apa, wkwk. Driver taksi online hari ini menyenangkan. Ada sedikit tantangan kecil dari diri kepada diri untuk praktekkan komunikasi asertif saat titik kumpul pertama berpotensi membuatku memutar jauh dan memakan waktu lebih karena posisinya yang nanggung dari arahku. Lumayan memuaskan karena berhasil menyampaikan tanpa terlalu banyak minta maaf dan merasa tidak enak sehingga menahan-nahan diri, wkwk. Senang bisa mempraktekkannya tadi. Lebih senang lagi karena berhasil mengubah titik pertemuan tanpa menciptakan kerugian-kerugian 😅 karena tidak kelihatan apa-apa harusnya ya berdampak ke otak untuk tidak mengingat apa-apa. Tapi kau tahulah, tentangmu, tidak susah untuk diada-adakan begitu. Kali ini trigger-nya ga besar dan ga natural, jadi kamunya hadir samar-samar.
III
Jalan Raya Puncak wilayah Megamendung masih sering membuatku teringat prakira biaya ojek dan sewa motor yang kamu keluarkan pada saat-saat itu. Ternyata kamu ke ke mana-mana jauh. Kadang, masih berhasil membuatku tersenyum kecil, aku yakin kamu memang sebaik itu, bukan yang secara khusus melakukannya untukku. Tapi aku tetap menyimpannya di folder memori baik kita (haha, 'kita' banget nggak tuh). Sesederhana karena kamu memang sebaik itu, makasih, ya! Makasih untuk tawaran mengantarnya. Makasih suda sedia mendengarkan celoteh panjangku, juga berkenan membagikan ceritamu. Terimakasi sudah menghabiskan makananku, mengiyakan ‘ajakanku’ (yang sebenarnya, sih, ajakanmu—yang kalau kamu setuju itu, berarti, terima kasih sudah berceletuk mengajakku, sekalipun itu keceplosan, maka aku akan berterima kasih kamu keceplosan, wkwk).
IV
Kalau konteksnya hanya pembangunan rumah atau mukim jadi erat, kan, sama kamu? Walaupun agak jauh ya dari unit kamu, hehe. Tipis aja, kamu lewat di logo yang kutemui di akses jalan paska longsor akibat gempa Cianjur lalu.
V
Di setiap event yang terselenggara tuh susah-susah gampang dapat momentum untuk bisa foto. Kalau aja Mbak Kepala Cabang di sebelahku pada foto ini nggak minta tolong fotoin, mungkin gakanada foto kami, hihi. Setelah kufotokan beliau sendiri, ada salah satu rekanan tim yang lewat dan menawarkan kami foto berdua. Gas ajalah, apa lagi yang ditunggu di dunia ini? Wkwkwk. Mbak Kacab ini sekarang memimpin wiliayah Banten dan Jawa Barat aka Banjabar, dari sebelumnya, jadi tetanggamu di sana.
0 notes
Text
Gempa 3.3 Magnitudo Getarkan Cianjur
http://dlvr.it/TGBt5w
0 notes
Text
TURISIAN.com - Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengapresiasi kegiatan Anak Jabar Sadar Bencana. Sebuah, kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar. Menurutnya, hal ini akan berdampak pada banyaknya anak yang terselamatkan ketika terjadi bencana seperti gempa bumi, banjir, longsor hingga kebakaran. "Jadi semakin banyak anak Jabar yang sadar bencana, maka semakin banyak yang terselamatkan," ujar Bey Machmudin saat membuka kegiatan Anak Jabar Sadar Bencana di halaman depan Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu 29 September 2024. Dalam kegiatan tersebut, BPBD Jabar melakukan simulasi kejadian bencana dan cara menanganinya. BACA JUGA: Ni Made Ayu Ingatkan agar Hati-hati Promosi Pariwisata Pasca-Bencana Kegiatan ini pun disambut antusias oleh anak-anak mulai tingkat SD hingga SMA yang sudah memadati Gedung Sate sejak pagi. Seperti ketika gempa bumi terjadi, BPBD membuat simulasi guncangan gempa berkekuatan cukup besar. Kemudian anak-anak diarahkan untuk bersembunyi di bawah meja dan tidak berlari. Tak hanya cara menyelamatkan diri dari bencana, anak-anak juga diberikan edukasi cara menyelamatkan korban yang terkena bencana. Bey menuturkan, tindakan responsif saat terjadi bencana alam adalah hal penting. Namun yang tak kalah penting adalah tindakan preventif atau mitigasi bencana. "Saya melihat bahwa dari tindakan responsif menjadi preventif itu jauh lebih penting," ucapnya. BACA JUGA: WIKA Group Salurkan Bantuan Bencana Gempa Cianjur Lewat TJSL Gempa Bumi Bey mencontohkan, saat kejadian gempa bumi di Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu, ada anak sekolah yang selamat dari reruntuhan karena berlindung di bawah meja sekolah. Sedangkan temannya terluka karena panik dan berlarian keluar. Diketahui anak tersebut tahu cara yang harus dilakukan ketika terjadi gempa setelah melihat dari media sosial. "Jadi artinya mitigasi ini harus terus dilakukan," kata Bey. Ia mengungkapkan, saat ini Indonesia ada di peringkat kedua risiko bencana alam tertinggi dari 193 negara di dunia. Artinya, lanjut Bey, tidak ada satupun daerah di Indonesia yang bebas dari ancaman bencana alam, termasuk Jabar. BACA JUGA: Wisatawan Diminta Hari-hati Memasuki Hutan Gunung Salak, Pasca Kebakaran 750 kejadian Sementara itu, tercatat setiap tahun ada 750 kejadian bencana alam di Jabar. Khususnya yang berkaitan dengan bencana hidrometereologi. "Jadi satu-satunya cara kita adalah melakukan mitigasi. Atau respons kita terhadap bencana seandainya terjadi. Karena bencana tidak bisa kita tolak, tapi bagaimana kita menyikapinya," tutur Bey. Sedangkan, kegiatan Anak Jabar Sadar Bencana ini juga diapresiasi oleh para siswa. Salah satunya Reyna Nayla, siswa SMK Negeri 5 Kota Bandung ini mengaku mendapatkan pengetahuan baru. Yakni, bagaimana cara menyelamatkan diri ketika terjadi bencana. "Banyak banget wawasan baru yang kita terima, juga cara menanganinya seperti kalau terjadi gempa harus bagaimana. Kita juga dapat cara menangani orang yang pingsan," ujar Reyna. "Ini penting kalau bisa sebulan sekali dan diadakan di kota lain juga. Hal ini, agar anak-anak remaja semakin banyak yang tahu. Apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam," harapnya. ***
0 notes
Link
BPBD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat melakukan pendataan kerusakan yang disebabkan gempa Binuangeun 5,7 M mengguncang sebagian Cianjur.
0 notes
Text
Menyelisik Kearifan Masyarakat Adat yang Kian Terkikis
NININMENULIS.COM – Masih jelas terbayang bagaimana hebatnya saat gempa meluluhlantakkan Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya di akhir 2022 lalu. Gempa berkekuatan 5,6 skala richter (SR) itu getarannya terasa hingga wilayah yang berjarak ratusan kilometer. Terhitung ratusan nyawa melayang, ribuan rumah rusak yang menyebabkan banyak anggota keluarga tidak memiliki tempat tinggal lagi. Semakin miris…
View On WordPress
0 notes
Video
youtube
KRONOLOGI TEMUAN KERANGKA KORBAN GEMPA CIANJUR di Titik WarungSate Sinta
0 notes
Text
Bantu Penanggulangan Bencana Gempa Cianjur, BIN Gunakan Aplikasi Canggih SIBe
Badan Intelijen Negara (BIN) mengaplikasikan Sistem Intelijen Bencana (SIBe) di lokasi bencana gempa bumi Cianjur sebagai langkah taktis dan strategis dalam memitigasi dampak bencana. Sistem hasil pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Pusllitbang) BIN ini mampu memonitor, mengumpulkan data, serta menyajikan informasi penting penanggulangan bencana untuk menjadi bahan bagi para pengambil…
View On WordPress
0 notes
Text
Tsunami Aceh 2004
Foto: Dalam file foto 29 Desember 2004 ini, seorang pria Aceh berjalan melalui puing-puing di dekat Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Aceh (AP/Dita Alangkara)Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat Aceh hari ini memperingati 18 tahun tsunami yang meluluhlantakkan Tanah Rencong. Peringatan diawali dengan suara sirine meraung-raung tepat pukul 08.00 WIB.Baca:Ini Ternyata Alasan Gempa Cianjur Terjadi Sampai Ratusan KaliSeperti dikutip dari detik.com, sirine berbunyi kencang selama satu menit pada Senin (26/12/2022) pagi. Suara sirine tersebut terdengar di hampir seluruh kawasan di Banda Aceh.Sirine dibunyikan dari fasilitas umum yang ada di ibu kota provinsi Aceh. Suara sirine selama satu menit itu untuk mengenang detik-detik tsunami dan merefleksikan bencana tersebut.Puncak peringatan 18 tahun tsunami berlangsung di kuburan massal, Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar. Peringatan tahun ini mengusung tema 'Bangkit Lebih Kuat, Bangun Budaya Sadar Bencana'.Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal mengatakan, lokasi peringatan tsunami kali ini sengaja dipilih di kuburan massal tempat 40 ribu korban dimakamkan. Di sana, masyarakat dapat sekalian berziarah dan mengikuti rangkaian peringatan musibah yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam."Setiap peringatan tsunami, banyak sekali ditemui peziarah berbeda suku, agama dan budaya yang membaur di Kuburan Massal Tsunami Siron untuk mendoakan keluarga dan kerabatnya," kata Almuniza.Dia berharap, momentum peringatan tsunami menjadi renungan bagi masyarakat Aceh sebagai media pembelajaran dan memperkuat keimanan kepada Allah SWT."Kita juga harus sadar terhadap fenomena alam dan mengajarkannya kepada generasi mendatang, karena mencegah bencana alam tentu tidak bisa, tapi mengurangi risikonya pasti bisa kita lakukan bersama-sama dengan semangat berkolaborasi," pungkasnyaPeringatan diisi dengan tausiah dan doa bersama yang dipimpin Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab. Sedangkan zikir dan selawat akan dipandu oleh Pimpinan Pesantren Darul Mujahiddin Lhokseumawe, Tgk Muslim At Thahiri.Memori 26 Desember 2004Awalnya tidak ada yang berbeda dari kehidupan masyarakat Aceh pada Minggu, 26 Desember 2004. Mereka menjalani akhir pekan seperti biasa: berlibur dan berkumpul bersama keluarga.Tidak sedikit pula umat kristiani di sekitar Aceh yang masih merayakan natal. Namun, itu semua berubah ketika jam menunjukkan pukul 7.58 Waktu Indonesia Barat.Tiba-tiba terjadi gempa bumi. Seluruh benda yang berada di atas permukaan tanah bergoyang hebat. Masyarakat lantas berhamburan mencari tempat perlindungan. Guncangan berlangsung selama 10 menit dan berhasil meluluhlantakkan Aceh.Bangunan ambruk. Pohon dan tiang listrik roboh. Kepanikan jelas melanda seisi kota. Meski demikian, ini bukanlah akhir. Malah menjadi awal dari bencana terbesar di awal abad ke-21.Belum hilang rasa panik dan takut mereka, masyarakat pesisir dihebohkan oleh surutnya air laut secara mendadak. Ikan-ikan berserakan karena airnya menghilang.Masyarakat kebingungan karena tidak pernah melihat situasi seperti ini sebelumnya. Karena tidak mengetahui kalau ini adalah tahap awal daritsunami, mereka pun acuh.Beberapa menit kemudian, terlihat ombak besar yang siap menghantam daratan. Ombaknya setinggi belasan meter. Dari sinilah, mereka panik dan langsung berlarian ke daerah yang lebih tinggi.
0 notes
Text
Dukung Warga Cepat Pulih Pascabencana, PHR Sediakan Sumur Bor untuk Korban Gempa Cianjur
PEKANBARU – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) andil dalam upaya pemulihan pascagempa di Cianjur, Jawa Barat dengan menyediakan sumur bor air bersih untuk warga. Total ada 4 sumur bor air bersih yang disediakan PHR khususnya untuk warga terdampak gempa lalu. http://dlvr.it/SkHcdF
0 notes
Text
Rakornas BNPB, Kapolri : Penting, Manajemen Risiko Bencana
JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan soal pentingnya untuk menguatkan manajemen risiko bencana alam di Indonesia, sebagaimana instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada TNI, Polri, dan seluruh stakeholder terkait lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh Kapolri saat menjadi salah satu Pemateri pada Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023. "Harapan Pak Presiden Kita memiliki manajemen risiko yang baik pada saat tahapan pra, pada saat tanggap darurat dan pasca-bencana juga akan semakin baik. Pak Presiden juga sudah menyampaikan bagaimana masalah bencana akibat climate change (perubahan iklim)," kata Sigit di awal pemaparan materinya. Manajemen risiko, kata Sigit, menjadi penting lantaran Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki historis bencana alam yang cukup besar. Seperti, tsunami Aceh, gempa bumi di Cianjur, bencana gunung merapi, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Faktor kerap terjadinya bencana alam di Indonesia juga salah satunya disebabkan terjadinya pergeseran sesar di wilayah tertentu seperti sesar Sumatera, sesar Palu-Koro, sesar Matano, sesar Cimandiri, sesar Opak, sesar Gorontalo, sesar Sorong, sesar Tarera Aiduna dan sesar Yapen. Tak hanya itu, kondisi geografis Indonesia yang berada di lingkaran api menjadi salah satu faktor terjadinya bencana alam. Kemudian, pada tiap tahunnya juga kerap terjadi fenomena El Nino dan La Nina. "Jadi ini adalah wilayah-wilayah di Indonesia yang tentunya kita harus memiliki kesiapan lebih. Karena yang namanya bencana terjadi sewaktu-waktu, namun yang paling penting bagaimana upaya kita melakukan persiapan. Sehingga pada saat terjadi, dampaknya bisa kita mitigasi seminimal mungkin," ujar Sigit. Dalam penanganan bencana alam, Sigit mengungkapkan bahwa, seluruh pihak terkait dapat mengadopsi rumus yang dikeluarkan oleh, UN Disaster Risk Reduction (UNDRR), untuk mengurangi dampak yang disebabkan dari bencana alam. "Tentunya menjadi salah satu yang perlu kita pahami bahwa ada rumus terkait bagaimana kita bisa mengurangi potensi dampak bencana rumusnya itu risiko (Risk), sama dengan (=), Hazard atau ancaman bencana, dan disitu dikalikan (x) vulnerability atau kerentanan masyarakat, dibagi (÷) capacity atau kemampuan mengatasi bencana," ucap Sigit. "Artinya kalau kerentanan masyarakat bisa kita perkecil dan capacity bisa ditingkatkan maka risiko terjadi akibat dampak bencana bisa kita kurangi," Sigit menambahkan. Oleh karena itu, Sigit menegaskan bahwa, dalam penanganan bencana alam, diperlukan penguatan sinergitas dan kolaborasi antara Pemerintah, TNI, Polri, BNPB, BMKG, Basarnas dan stakeholder masyarakat lainnya. "Yang paling utama adalah menguatkan sinergitas kolaborasi seluruh stakeholder, TNI, Polri, Pemerintah, BMKG, BNPB, Basarnas untuk menyatukan kemampuan dan kekuatan. Sehingga kita bisa mempersiapkan dan memperkuat apa yang menjadi kebijakan Pak Presiden terkait dengan kemampuan melakukan manajemen risiko, memiliki resiliensi yang kuat dalam menghadapi bencana," papar Sigit. Lebih dalam, ditegaskan Sigit, sejak awal Polri telah memasukan kebijakan penanganan bencana alam ke dalam strategi konsep transformasi menuju Polri yang Presisi, yang dituangkan dalam, transformasi operasional. Dengan adanya hal tersebut, Sigit menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk terus melakukan upaya-upaya manajemen risiko bencana alam mulai dari pencegahan, sosialisasi, penyuluhan, edukasi, memberikan panduan, Quick Response bersama stakeholder terkait. Menurut Sigit, dengan kesiapan dan cepatnya respon jajaran Polri di wilayah bencana, itu merupakan bentuk representasi hadirnya negara di tengah masyarakat. "Sehingga masyarakat merasakan negara hadir disitu. Ini harus dilakukan dan dipersiapkan khususnya di wilayah yang memang rentan terjadi bencana. Tolong dicek begitu ada peristiwa bagaimana rekan-rekan simulasi, melatih secepatnya bisa datang dan SOP yang disiapkan dan apa saja yang kita lakukan," tutur Sigit. Dalam penanganan bencana alam, Sigit menyatakan, personel kepolisian harus mampu berperan baik sebelum terjadinya bencana, ketika terjadi, dan setelah bencana terjadi. Ketika masa tanggap darurat, Polri harus menyiapkan personel terbaiknya untuk melakukan penyelamatan, evakuasi, identifikasi melalui DVI, membuat tenda darurat, dapur lapangan hingga menyiapkan sarana dan prasarana penunjang. Kemudian, sambung Sigit, setelah pasca-bencana, jajaran Polri harus menyiapkan langkah konkret seperti psikologi sosial, trauma healing, layanan kesehatan, dan menggelar patroli di wilayah tersebut. Untuk di tahap pra-bencana atau sebelum kejadian, Sigit mengatakan, harus dilakukan upaya edukasi, bisa melalui konten video, bekerjasama dengan media, dan penguatan peran Bhabinkamtibmas untuk menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat. Disisi lain, Sigit menuturkan bahwa, pihaknya bersama stakeholder terkait juga harus memanfaatkan perkembangan teknologi informasi (TI). Dalam hal ini, dikatakan Sigit, Polri telah membentuk 91 Command Center yang bisa diadopsi oleh seluruh Polda jajaran. "Terkait dengan karhutla kembangkan terus aplikasi ASAP Digital Nasional. Karena ini menjadi penting didalamnya kita memiliki CCTV Live Auto Monitoring yang bisa memonitor jarak 8 kilo, berputar 360 derajat, ada sensor, bisa menampilkan suhu udara. Dan kita bisa dapatkan update titik api selama lima menit. Yang paling penting adalah posisi pergerakan personel dilapangan bisa termonitor," kata Sigit. Sebelum mengakhiri pemaparannya, Sigit menegaskan bahwa, seluruh stakeholder harus memiliki kesamaan visi dan misi terkait menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi soal melakukan manajemen risiko bencana alam. Sigit pun melantunkan pantun untuk mengakhiri paparannya. "Hujan gerimis tiada henti, paling enak minum cokelat. Mari bersinergi untuk melindungi, menghadirkan negara di tengah rakyat," tutup Sigit. (Rls) Read the full article
0 notes
Text
TURISIAN.com - Dalam suasana keakraban yang begitu hangat, Abituren Akademi Militer (Akmil) 1997 atau yang populer dengan sebutan "Pandu Sakti 97" menggelar Gowes Ceria, Jumat 10 Mei 2024 lalu. Dalam kegiatan “Gowes Bersama” yang juga dihadiri CEO KAGUM Group Henry Husada itu start dari Oasis Siliwangi Hotel, Bandung dan finish ditempat yang sama. “Kegiatan gowes ceria ini, selain untuk menyehatkan badan juga bisa menyatukan semangat kekeluargaan. Kita bisa makin mempererat tali persaudaraan,” kata Henry. Lebih dari sekadar sebuah ajang olahraga, Gowes Ceria menjadi momen untuk memperkenalkan keindahan alam Kota Bandung. BACA JUGA: 600 Goweser Ikuti Sukun Tour de Muria Blora Expedition 2023 Suasana semarak semakin terasa dengan hiburan musik dari orgen tunggal yang dinyanyikan para peserta gowes. Acara kemudian ditutup dengan momen kebersamaan melalui sesi foto bersama dan joget bareng. Sebagaimana diketahui, Yayasan Pandu Sakti 97 merupakan wadah berkumpulnya para Abituren atau lulusan Akademi Militer Angkatan 1997. Selain secara rutin sering mengadakan pertemuan, Pandu Sakti 97 juga aktif dalam kegiatan sosial. Seperti memberikan bantun kepada korban gempat. Seperti saat terjadinya gempa bumi di Cianjur beberapa waktu lalu, mereka juga ikut aktif menyalurkan bantuan. Berikut adalah beberapa foto keceriaan usai Gowes Bersama: ***
0 notes