#cinta yang terbaik
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tuhan Tau
Tuhan tau mana yang terbaik untuk umatnya. Ia mendekatkan dan menjauhkan Ia memberikan dan memisahkan Ia membuat senang dan membuat sedih Itu perihal yang terbaik. Jadi, jika aku kini dipisahkan, maka tuhan akan memberikan yang terbaik, begitu pula aku yang sedih akan tuhan berikan kesenangan. Tuhan tau mana yang terbaik untuk umatnya.
#cinta#cinta yang terbaik#duka cita#prosa cinta#puisi ahsae#puisi cinta#puisi galau#puisi tuhan#sajak cinta#syair cinta#terbaik#tuhan tau
0 notes
Text
౦88ᒿ–l67౦–lᒿ౦ᣮ (WA) Obat Untuk Bekas Jerawat Bekas Jerawat Pie
Apakah tomat bisa menghilangkan jerawat penyebab jerawat di punggung. Sabun jerawat jerawat di muka. Obat totol jerawat yang ampuh obat jerawat yang bagus jerawat hidung. Serum jerawat paling ampuh jerawat telinga penyebab jerawat batu di dagu cara menyembuhkan jerawat meradang cara mengempeskan jerawat batu. Apa penyebab jerawat di dagu bekas jerawat hitam susah hilang. Obat jerawat untuk anak usia 13 tahun obat untuk bekas jerawat jerawat terbesar menghilangkan bekas jerawat obat jerawat totol jerawat di pipi .
#Obat Jerawat Alami#Obat Alami Jerawat#Jerawat Telinga#Obat Untuk Jerawat#Cara Mengatasi Jerawat Punggung#Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Yang Menghitam#Obat Totol Jerawat Terbaik#Cara Menghilangkan Jerawat Di Dagu#Obat Jerawat Minum#Obat Alami Jerawat Batu#Arti Jerawat Di Hidung Tentang Cinta#Cara Menghilangkan Jerawat Batu Dengan Cepat#Jerawat Hitam#Penyebab Jerawat Di Jidat#Membersihkan Jerawat
0 notes
Text
Semakin beranjak usiaku, semakin luas dunia yang kulihat, semakin banyak hal yang kudengar. Aku semakin menyadari bahwa momen pertama kali menjadi orang tua ini memang tidak mungkin sempurna. Ada hal-hal yang mungkin akan tetap dirasa kurang bagiku dan juga bagi anak-anakku nantinya saat mereka sudah bisa mengutarakan pendapat tentangku sebagai orang tuanya.
Aku menyadari sepenuhnya bahwa memberi yang terbaik belum tentu bisa membuat mereka benar-benar bahagia, tapi bagaimana caranya memahami kehidupannya nanti beserta lika-liku hidup yang akan sangat mungkin berbeda dengan hidupku saat seumurannya.
Terima kasih telah membuatku memiliki anak-anak seperti kalian. Dengan segala rasa yang mengalir ini, ayah ingin sekali bisa menemani kalian tumbuh besar. Karena mungkin ayah tak pandai mengucapkan cinta melalui kata, tapi ayah sangat tahu bagaimana karakter kalian berdua. Semoga ayah memiliki usia hingga sampai tiba masanya :)
114 notes
·
View notes
Text
Seratus Hari Bersama
Ketika menikah, kita akan menemukan sesuatu yang belum pernah ditemui sebelumnya. Cinta yang kita terjemahkan dengan keromantisan dan perasaan berbunga-bunga, kenyataannya bukan sebagai faktor utama yang bisa menjamin kelanggengan rumah tangga.
Cinta setelah menikah menjelma dalam tanggung jawab, kesabaran, pengertian, kelapangan hati dan penerimaan.
Ada banyak ego yang harus berusaha kita redam. Ada banyak sabar yang harus terus diupayakan, serta pengertian untuk saling menerima sifat pasangan yang baru kita temukan.
Namun, meski begitu, jatuh cinta dalam rumah tangga begitu menenangkan dan menyenangkan. Bagaimana tidak? Bukankah setiap kebaikan dan hal-hal sederhana yang dilakukan bersama pasangan selalu berharga? Meski hanya berupa canda?
Pada akhirnya, yang kita butuhkan dalam pernikahan bukan sekadar paras rupawan. Karena bentuk rupa tidak lebih menarik dibandingkan dengan mulianya akhlak.
Setelah menikah, kita akan menjumpai rasa syukur yang terus subur saat kita mampu melihat sisi tak sempurna dari sudut pandang yang tepat. Bahwa ternyata, semenyebalkan apa pun pasangan, dia tetaplah sosok terbaik yang Allah hadirkan untuk melengkapi hidup kita.
Pada akhirnya, kita benar-benar merasa bersyukur dipertemukan dengan seseorang yang saat ini menjadi pasangan kita. Ternyata kita bisa begitu yakin bahwa dialah yang tepat yang membuat kita ingin terus menetap bersamanya, bahkan sampai surga.
Di hari-hari berikutnya, semoga kita selalu mampu merawat cinta dari-Nya dengan sebaiknya. Berharap keridhoan Allah dan keberkahan senantiasa mengiringi di setiap langkah yang dilewati.
77 notes
·
View notes
Text
2024
"Penghujung tahun dua ribu dua empat... hikmah apa yang bisa kita ambil kali ini, Yunus?" adalah pertanyaan yang saya ajukan untuk diri sendiri pada penghujung tahun ini.
Berbicara hikmah, tidak sedikit yang selalu mengaitkannya dengan sesuatu peristiwa yang tidak menyenangkan—kehilangan, ketertinggalan, kegagalan, atau luka yang membekas di hati. Namun bagi saya tidak, hikmah adalah hikmah. Ia adalah kado terindah yang Tuhan selipkan di setiap fragmen kehidupan hamba-Nya. Tak peduli apa pun bentuk peristiwanya—bahagia atau duka—semuanya menyimpan makna yang terlalu berharga untuk dilewatkan.
"Lagipula, memang begitu cara kehidupan berjalan, bukan?"
Manusia hanya diminta berjuang dari setiap kesempatan yang diberikan padanya, dan dengan mengais hikmah di balik semua peristiwalah kita bisa bertahan. Sebab dengan hikmah, kita selalu memiliki alasan logis untuk yakin bahwa, Tuhan yang Maha Agung itu selalu akan memberikan kehendak terbaik-Nya^^
"Ah dua ribu dua empat..."
Tahun yang penuh cerita, kejutan, dan pelajaran penuh makna. Banyak hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya akhirnya terjadi. Ada tangis haru karena impian yang akhirnya tercapai, ada juga air mata yang tumpah karena beberapa rencana yang harus tertunda.
Masih teringat jelas kilas memori bagaimana penghujung tahun sebelumnya, perencanaan yang terbukukan dengan jelas, lengkap dengan kotak kecil di samping kalimat rencana yang siap dieksekusi, berakhir menyisakan kotak kecil yang kosong tanpa coretan tanda centang, tanda ketercapaian.
Sedih? Tentu saja tidak. Sebab jika menghitung apa yang hilang, masih jauh lebih sedikit dari apa yang Tuhan masih sisakan. Tentu saya tidak memiliki perhitungan akuratnya, perhitungan ini lagi-lagi hanya berlandaskan keyakinan seorang hamba kepada Tuhan-nya. Bahwa Dia tidak akan pernah dzalim. Sesederhana itu.
Mungkin ada yang bertanya, "Bagaimana mungkin rasa syukur masih bisa tumbuh di tengah keadaan yang tak sesuai rencana?"
Jawaban saya sederhana: karena percaya. Keyakinan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan hamba-Nya. Bahkan ketika doa terasa lama terjawab, saya yakin itu bukan berarti Tuhan tak mendengar. Mungkin, Dia sedang menyiapkan sesuatu yang jauh lebih indah, atau sedang menguatkan hati ini agar lebih siap menerima jawaban-Nya.
Kadang keyakinan-keyakinan yang terdengar klise bagi sebagian orang seperti itulah yang justru bisa membuat kita bertahan.
Untukmu yang membaca ini, izinkan saya menitipkan pesan:
Hidup adalah perjalanan yang penuh dengan hal-hal di luar kendali kita. Ada impian yang tercapai, ada juga yang harus dilepaskan, yang terpenting adalah kita harus selalu yakin bahwa semuanya adalah bagian dari rencana besar Tuhan untuk membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih dekat dengan-Nya.
Jika ada air matamu yang sempat terjatuh atas peristiwa yang mungkin tidak menyenangkan, atau kita harapkan? Biarlah. Biarlah bumi menjadi saksi bagaimana ketulusan hati yang kita miliki, biarkan ia menjadi bukti kesungguhanmu dalam upaya menggapainya.
Jangan pernah lupa untuk terus memupuk rasa syukur, bahkan di tengah keadaan yang sulit. Karena di situlah letak kekuatan kita sebagai manusia. Dan jangan lupa, tidak apa jika beberapa rencana tertunda. Sebab, tertunda bukan berarti gagal—itu hanya cara Tuhan meminta kita untuk bersabar sedikit lebih lama.
Terima kasih, 2024, untuk segala pelajaran yang telah kau hadirkan. Untuk segala tawa, tangis, dan hikmah yang tak pernah habis. Semoga langkah kita di tahun berikutnya senantiasa dipenuhi dengan kebaikan, keberkahan, dan cinta.✨
79 notes
·
View notes
Text
Cinta kita adalah pilihan yang terlewatkan, tapi itu adalah pelajaran yang tidak akan pernah aku lupakan. Aku mencintaimu, tapi aku tahu, cinta yang terbaik adalah ketika kita mampu memilih untuk saling merelakan.
Mungkin bukan saat ini, atau mungkin memang tidak akan pernah ada kita yang utuh. Tapi, aku percaya, pilihan yang terbaik selalu membawa kita ke tempat yang lebih baik, meski kita harus menghadapinya sendirian.
55 notes
·
View notes
Text
Sebagai manusia, hati kita rawan sekali keliru dalam menafsirkan isyarat dari takdir atau kenyataan yang sedang di jalani.
Beberapa hal yang kita yakini itu "baik" kenyataannya belum tentu demikian.
Pun ketika sesuatu terasa menenangkan bukan berarti itu "bukan ujian."
Ketika hati sudah merasa yakin, jangan sampai kita lupa diri untuk tetap menghadirkan rasa "kepasrahan" pada Tuhan atas apa yang kita harapkan. Kenapa? Ya, karena hati kita rawan sekali keliru, berbelok dan keruh tanpa kita sadari.
Saat seseorang yang kamu kira akan menujmu ternyata Tuhan takdirkan untuk berbelok menuju orang lain, tentu harapan yang semula rimbun tadi berguguran. Pertanyaan "kenapa?"pun seketika berhamburan di kepala.
Bukankah hatimu sudah sepenuhnya yakin dan semesta pun seakan telah berpihak kepadamu selama ini?
Ingatlah bahwa jawaban pertanyaanmu tidak akan terjawab serta merta, pun hikmahnya tidak akan segera ada, jika kamu sendiri masih keras kepala menerima dan sukar untuk berdamai dengan ujian yang dihadapi.
Setelah perjalanan menanti cinta yang pernah ku alami, hal-hal yang amat kusayangkan dari diriku adalah; mengapa aku keras kepala meratapi apa yang memilih pergi, berandai-andai akan sesuatu yang jelas tidak untukku dan terlalu terpaku untuk "segera" dalam prosesnya "tanpa menikmati" setiap momen kesendirian yang amat berharga.
Pun pelajarannya; kalau Tuhan tidak menjodohkan kamu dengan dia, meski dirasa saat ini mengecewakan dan perlu waktu untuk kembali menata harapan. Dia pasti punya alasan kebaikan yang besar dibalik itu. Salah satunya diajarkan untuk tetap berpasrah dan berserah pada-Nya meski seyakin apapun kata hati. Jangan jemu untuk mengharap petunjuk dan teruslah kukuhkan keyakinan bahwa setelah kita berjuang, maka Dia yang menetapkan akan bagaimana akhirnya, dan bagaimanapun akhirnya ketetapan-Nya adalah yang terbaik.
Apapun yang Dia jauhkan dan pisahkan dari hidup kita, pasti akan diganti dengan seseorang atau sesuatu yang jauh lebih baik untukmu. Baik yang tidak hanya sebatas nampak dari permukaan pandangan tapi juga baik untuk bertumbuhnya jiwa dan ketenangan hati. Dan segala hal perihal takdir tidak selalu serta merta terwujud, kadang perlu waktu yang menguji kesabaran dan tidaklah kita diminta untuk terus bersabar dan berbaik sangka melainkan hal indah pasti akan menghampiri ketika Tuhan rasa kita telah berhasil melalui ujian yang Dia beri.
Sore, 17 April 2024 17.26 wita
186 notes
·
View notes
Text
196.
Laras, kau pernah bertanya apa yang membuatku meninggalkannya; lelaki berlesung pipi dengan tatapan sendunya. Mari ku jawab malam ini, melalui surat yang entah kapan akan sampai kepadamu atau justru tidak sama sekali.
Laras, aku pernah mencintainya setengah mati sekaligus membencinya hidup-hidup dan sialnya bagian mencintainya adalah terbaik dari semua kisah yang pernah mampir. Aku diajarkan banyak hal melaluinya, termasuk tentang segala kesakitan dan bagaimana aku menyembuhkannya, atau sebenarnya tidak pernah sembuh?
Laras, aku melalui kisah panjang bersamanya. Bukan sekedar hitungan bulan atau seumur anak yang sedang duduk di bangku TK. Lebih dari itu. Jika dihitung setara dengan jumlah jemari yang ada di kedua tanganmu. Aku memahami kelucuan, kecerobahan berikut romantismenya pun dia terhadapku.
Kami pernah memimpikan mahligai rumah tangga dan keluarga cemara yang ingin kami ciptakan di dalamnya. Segala romansa tentang hidup di masa depan dengan anak kecil di dalamnya sudah menjadi menu favorit dalam obrolan.
Ah Laras, dunia memang tidak selamanya berjalan sebagaimana yang kita mau. Kami tidak menginjak anak tangga yang sama. Aku tidak mau menuruni anak tangganya sementara ia pun tak mungkin menaiki tangga berikutnya, saat itu.
Percayalah Laras, segala kemungkinan itu sudah kami tabrak agar bisa melangkah searah. Kami sudah mengusahakannya. Entah aku yang tidak sabar dalam menunggu atau ia yang terlalu lama untuk berani melaju mengambil keputusan di hadapan badai yang besar.
Aku akhirnya menyerah, Laras. Aku mengaku kalah. Energiku sudah tidak bersisa. Aku sudah tidak mampu memperjuangkannya dan kakiku sudah lebih dulu menaiki anak tangga berikutnya. Jelas, kini kami semakin jauh. Jauh, jauh sekali.
Aku meninggalkannya namun ia juga tidak bersikeras berlari menggapaiku. Aku harus apa Laras, selain tetap memilih maju? Bagaimana mungkin ku pilih langkah mundur setelah jauh aku berjalan.
Aku bisa apa, Laras? Aku tidak mungkin melawan garisan tangan, kami hanya bersinggungan untuk saling memberi pembelajaran dan dengan segala luka dan liku aku mencoba ikhlas melepaskannya. Mungkin dengan tidak bersamaku ia akan terbang lebih tinggi bukan sekedar menaiki anak tangga?
Laras, kau tahu, di dunia ini sekalipun ia jatuh cinta lagi ku pastikan cinta itu separuh. Tapi dengan separuh itulah ia akan mencintai dengan penuh. Ia akan memperjuangkan dengan hebat. Ia akan mengusahakan yang terbaik, dan ku tegaskan kau adalah bagian dari separuh itu. Apa lagi yang harus kau khawatirkan?
Purna, 18.28 | 10 November 2024.
62 notes
·
View notes
Text
Bagian dari cinta..
Ini tentang pernikahan. Dua orang yang Allaah tetapkan menjadi satu ikatan bernama pernikahan. Allaah pasangkan dua orang dalam kebaikan dan menjalani hari demi hari dengan berpasang-pasangan.
Namun teruslah ingat, bahwa Allaah menyatukan kedua hati tak lantas keduanya harus terus sempurna tidak ada cela. Tidak, tidak demikian. Rumah tangga Rasulullaah Shallaahu alaihi wassalam pun tak luput dari ketidaksempurnaan.
Oleh karenanya jika setiap rumah tangga nanti engkau menemukan kekurangan ada pada pasanganmu. Nasihat Al-Quran begitu tinggi, yaitu "Sabar". Jangan mudah marah, jangan membesarkan hal-hal sepele. sebab boleh jadi dibalik apa yang tidak engkau sukai, Allaah telah menyiapkan hikmah besar yang tidak pernah engkau sangka-sangka untuk melengkapi kekurangan yang didapatkan di setiap pasanganmu, dan itu bagian dari "taqwa".
Nasihat Syaikh Utsman Al-khamis hafidzhahullaah ta'ala :
"Demi Allaah, ada banyak nasihat tentang rumah tangga. Tapi saya katakan, nasihat terbaik untuk para pasangan suami istri adalah mengabaikan hal-hal sepele. Tidak perlu mempermasalahkan hal-hal sepele. Abaikan dan jalani saja. Tidak ada manusia yang sempurna. Jikalau dalam segala hal engkau selalu menyalahkan pasanganmu. Maka semua yang dia lakukan akan selalu salah dimatamu. Dan siapalah yang hanya memiliki kebaikan saja? Tidak ada sama sekali. Kecuali Rasulullah Shallaahu alaihi wassalam."
Barangkali memang benar ya, dalam rumah tangga itu hal yang kita kira besar akan menjadi ringan bila meminta pertolongan Allaah. Dan hal kita kira kecil, bisa menjadi rumit dan besar tanpa meminta pertolongan Allaah. Maka rumah tangga yang bahagia adalah keduanya saling memberi udzur untuk satu sama lain. Bahwa keduanya adalah manusia biasa yang jauh dari kata sempurna.
Dijadikan menjadi satu sama lain tidak lain tidak bukan untuk melengkapi kekurangan dan kelebihan yang telah dimiliki. Memahami bahwasanya rumah tangga adalah ibadah terlama yang mana untuk menjalankannya dibutuhkan sabar. Sabar tidak hanya dilakukan ketika ditempat ujian, namun juga kala menjalankan ibadah kepada Allaah. Itulah mengapa sabar tidak hanya berdiam diri saja tidak melakukan apapun. Sabar ridho dengan apapun yang telah ditetapkan namun terus berikhtiar hingga selesai.
Sabar itu adalah upaya, jika hari ini engkau menemukan sabar itu ada pada pasanganmu. Maka banyaklah bersyukur. Bersyukurlah kepada Allaah bila hari ini pasanganmu begitu berupaya ingin membahagiakan mu dengan cara-caranya yang untuk ukuranmu mungkin terlihat sederhana. Sebab kau tidak akan pernah tahu semaksimal apa upaya yang telah ia lakukan untuk memberikanmu sebuah kebahagiaan.
Tidak ada pasangan yang saling bertemu karena Allaah yang tidak saling berupaya untuk memberikan yang terbaik. Maka bila hari ini kau mendapati pasanganmu begitu berupaya sekali untuk memberikanmu kehidupan yang layak. Maka cara terbaik untuk membalas kebaikannya adalah dengan mendoakan kebaikan untuknya, bersyukur kepadaNya dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengupayakan hal yang sama kepadanya. Dengan cara melakukan yang terbaik pada perannya masing-masing.
Sabar, saling memberi udzur dan memaafkan pada hal-hal sepele. Akan mendatangkan ketenangan dan kebahagian bagi satu sama lain. Allaah akan hadirkan rasa itu kepada rumah tangga yang menahan dirinya untuk marah sekalipun ia sangat mampu untuk melakukannya namun ia tahan dan bersabar sebab Allaah yang perintahkan.
Tidak pernah ku lihat sebuah cinta yang lebih indah dari sebuah pernikahan yang dilandasi rasa takut dan cinta karena Allaah. Sebab sekecil apapun yang diupayakan dalam sebuah biduk rumah tangga akan selalu bernilai ibadah disisiNya.
Ya Allaah berkahilah setiap rumah tangga yang didalamnya saling mengupayakan kebahagian satu sama lain. Labuhkanlah cinta diantara keduanya di surgaMu nanti. Sebuah tempat yang tidak lagi menemukan rasa sakit dan sedih. Aamiin..
Mendoakan bagian dari cinta, dalam perjalanan menuju rumah || 10.45
#tulisan#pernikahanimpian#pernikahan#ruangsyukur#rumahtanggamuda#rumah tangga#menulis#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#akumenulis
310 notes
·
View notes
Text
Jangan Sombong
Inget nggak dengan Quote Umar bin Khatab tentang ilmu ada tiga tahapan?
"Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati."
Tapi sebenernya, kita itu emang berhak sombong? Yakin kita belajar ilmu? Atau cuman berwawasan saja?
Ya namanya manusia memang ada kecenderungan sombong, misal dari harta- benda, kekayaan, atau bahkan ilmu.
Tapi coba lihat di Surat Al-Mulk : 04
"Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.
Ayat ini sederhananya ingin mengajak kita untuk mentaddaburi ciptaan Allah baik langit bumi dan seisinya yang luar biasanya sehingga timbul rasa humble di dalam diri kita.
lihatlah sekali lagi dan sekali lagi.....tanpa kecacatan.
Ciptaan Allah begitu sempurna, kita itu bukan siapa-siapa, nothing dibandingkan apa yang ada di sisi Allah. Mengingat-Nya adalah cara terbaik menghilangkan rasa sombong, apalagi hanya dengan wawasan yang sedikit.
Surakarta, 13 November 2024.
Lagi jatuh cinta sama ciptaan-Nya!
Tadabbur Al-Mulk : 04, Buku "30 Nights Make It Closser" by Quranreview
#abamenulis#quranreviewaba#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#catatankemenangan#dakwahkampus#pemudaislam#ceritabukuaba#tadabburaba
36 notes
·
View notes
Text
Yang Terjadi = Yang Terbaik?
Beberapa hari yang lalu ikut pelatihan via Zoom. Sesi kali ini diisi Teh Kartini, penulis buku yang sudah kuikuti cukup lama. Karena antusias ingin mendengar pemaparan Teh Kar, perhatianku terfokus pada setiap kalimatnya, sampai akhirnya keluar satu kalimat yang rasanya seperti mengetuk hatiku lebih “keras”.
“... Kalau sudah terjadi, yaa berarti itu takdir terbaik ...,” kata Teh Kar.
Setelah mendengar kalimat itu, aku seolah masuk ke dalam pikiranku sendiri.
“Oh iya yaa,” respon cepatku saat itu, yang akhirnya kembali merenungi bagaimana selama ini diriku bisa terlupa akan fakta itu ...
Kepingan beberapa kejadian menampakkan dirinya dalam ingatan, mencoba menyusun segala kemungkinan yang membawaku semakin menyadari makna dari kalimat tersebut.
Beberapa kali Teh Kar memaparkan kalimat tersebut, yang juga sekaligus menjawab pertanyaan salah seorang peserta pelatihan.
“Apapun yang kita benci, sekalipun itu penyesalan, sekalipun itu masa muda yang kita sia-siakan, kalau sudah terjadi, maka itu yang terbaik. Sebaliknya, apapun yang kita suka, kalau itu belum terjadi, maka itu belum tentu baik.”
Aku kemudian teringat bagaimana saat menuju tahun ketiga kuliah, aku pernah berbagi cerita dengan teman-teman di salah satu organisasi kampus tentang sabar dan ikhlas. Dalam proses berbagi cerita itu, jawaban atas kegagalanku beberapa tahun sebelumnya akhirnya terjawab.
Memang benar, terkadang hikmah suatu kejadian belum bisa langsung kita temukan saat itu juga, sesaat setelah kejadian itu terjadi. Namun, percayalah bahwa setiap kejadian yang Allah takdirkan terjadi, maka itu adalah yang terbaik. Cepat atau lambat, kita pasti akan menyadarinya dan akan dibuat bersyukur karena cinta Allah yang begitu besar.
Dan pada akhirnya, kita akan menemukan momen-momen di dalam hidup ketika kita menyadari kalau pola pikir yang membentuk kita saat ini, pencapaian yang sudah kita raih, dan titik keberhasilan lain dalam hidup ini merupakan satu paket dengan kegagalan dan kesedihan yang sudah terjadi.
“Dunia itu tempatnya sulit, tapi bukan berarti kita kecil untuk menghadapi kesulitan tersebut. Kita punya Allah yang membesarkan kita. Kita mampu karena Allah mampukan kita. Kita kuat karena Allah yang menguatkan kita.”
Semangat, yaa?!
98 notes
·
View notes
Text
Bahasa Cinta-Nya
Banyak bahasa cinta-Nya yang mungkin sebelumnya sulit kita pahami, yang membutuhkan waktu sedikit lama untuk memahami maksudNya.
Ternyata, bahasa cinta-Nya Allah tidak hanya hadir lewat kejadian yang mengenakkan saja ya, bahkan kalau di runtut ke belakang, banyak juga kejadian yang kurang mengenakkan tapi justru itu malah mendekatkan kita kepada-Nya.
Harapan yang dipatahkan, kekecewaan, kegagalan, pengalaman yang kurang mengenakkan ketika bertemu seseorang, dan hal lainnya. Rasa kekecewaan itu yang akhirnya mendekatkan kita kepada-Nya, karena ternyata sadar bahwa kita tidak dapat berdiri di kaki kita sendiri, tidak bisa kita hadapi sendiri. Ternyata benar, kesedihan itu sebenarnya juga perasaan istimewa, karena perasaan itu mendekatkan kita kepada Tuhan.
Aku akhirnya memahami, bahwa apa-apa yang dihadirkan dalam hidup itu sebenarnya juga sebuah nikmat sekaligus ujian. Aku hanya bisa mengusahakan yang terbaik, dan ukuran kebaikan itu tidak pernah dalam ukuran manusia, melainkan ukuran-Nya.
Aku percaya bahwa serangkaian kejadian dalam hidup di masa lalu itu membentuk pribadi kita saat ini, membentuk pribadi yang lebih bijaksana, pribadi yang lebih tenang, lebih bisa berfikir rasional, tidak gegabah, dan lebih legowo. Indah sekali bukan bahasa cinta-Nya?, yang perlu dilatih hanya sabar, sabar menjalani proses.
Banyak cara bagi Allah untuk mengantar kita untuk dekat kepada-Nya. Semoga hal-hal yang hadir di masa lalu mengantarkan ke takdir terbaik kita.
55 notes
·
View notes
Text
Sekuntum Nasihat untuk Lelaki
Book: Absurditas Cinta
Author: Sholah Ayub
Hati wanita itu lembut, halus, namun dengan begitu juga seringkali mudah luluh. Ketika kau beri bantuan, telingamu siap mendengar, kata-kata yang menawan, semua kau bungkus dalam bentuk perhatian, di titik itu pula seringkali mereka langsung tersentuh.
Kamu merasa bangga, bahwa kamu terbukti menawan. Mampu meluluhkan hati lawan jenis, layak sejatinya pria jantan. Padahal kenyataannya bukan begitu. Kamu tidak lihai menyusun taktik untuk meluluhkan hatinya. Kamu cuma tidak tahu, sedang bermain-main dengan hati yang sangat lapar akan cinta.
Sementara, di dalam sana kamu sudah tahu, ciamiknya perhatian itu diberi bukan karena tanpa pamrih membantu. Tapi karena juga ada senang yang menggelitik nafsu. Sebab ketika menengok apa yang cinta itu tuntut darimu, pandanganmu langsung berkilah, dan kamu berkata "ayo, kita main-main dulu".
Maka jika belum mampu, tahanlah dulu. Terlalu jahat bermain-main dengan harap, sementara kamu belum mau bertanggung jawab. Jangan sampai pandangan mereka begitu berbinar, sementara kamu hanya mau bersenang-senang. Bukan berarti tak boleh berbuat baik, tapi lakukanlah dengan wajar. Dua hati yang bertemu, begitu mudah menyatu jika ditaburi pernak-pernik kebaikan. Kamu yang diberi lebih kekuatan, tahanlah dirimu dengan batasan.
Aku tahu, lawan jenis itu godaan yang sungguh besar. Bahkan mungkin tak berlebihan menyebut naluri pria layaknya hewan. Sayang, mau sampai mati pun hanya kita sendiri yang paham. Meskipun begitu kamu juga pasti setuju, kita bukanlah makhluk yang hanya berisi nafsu, kita manusia yang punya iman.
Cinta butuh pengorbanan, tanggung jawab, dan komitmen hingga ajal. Itulah mengapa di agama, hal terbaik mengekspresikan cinta adalah pernikahan. Ia mengajarkan pria untuk beradab, dan melindungi wanita dari pengkhianatan. Maka sebelum kau mampu, nasihat untukmu wahai lelaki: tahan.
28 notes
·
View notes
Text
4th Anniversary of Kevan & Cacey ❦
( 𝐅𝐞𝐛𝐫𝐮𝐚𝐫𝐲, 𝟏𝐬𝐭 )
He calls me beautiful as if it my name, carved upon my heart. And every day i await the moment your voice wraps around me, whispering it once more.
𓈒ㅤ 마음이 전하는 노트 ㅤ───ㅤ " C & K "
𝐢. 𝖾𝗍𝗁𝖾𝗋𝖾𝖺𝗅 𝗐𝗈𝗋𝖽𝗌 𝖺𝗇𝖽 𝗋𝗈𝗆𝖺𝗇𝗍𝗂𝖼.
Hallo sayangku. Ketemu lagi sama aku di tanggal satu bulan februari untuk ke empat kalinya. 4 tahun? Rasanya kayak mimpi yaa, tapi ketika kita liat kebelakang, perjalanan kita terasa panjang sekali untuk sampai di titik ini. Kadang aku rasa baru aja kemarin kita saling sapa untuk pertama kalinya, waktu berlalu.. seribu empat ratus hari, ribuan jam yang sudah kita lewati, detik demi detik hari hariku yang terisi dengan kamu. Mungkin orang lain gabisa paham sama perasaan yang sudah kita bangun bertahun-tahun ini, mungkin mereka gabisa lihat sedalam apa hubungan kita, gaada satupun orang yang bisa melihat sebesar dan seindah apa perasaan aku untuk kamu.
Terkadang ga semuanya bisa aku ungkapin dengan kata, kalimat, suara dan aku tau kamupun sama. Kita terikat oleh kata cinta dan jalinan perasaan itu hanya bisa kita pahami satu sama lain. Untuk beribu kalinya, aku bersyukur karena orang itu adalah kamu. Kamu yang selama ini ada disetiap hari aku juga moment berharga dalam hidup aku. Kamu yang temani akhir masa remaja aku sampai sekarang kita sama sama bertumbuh. Kamu yang selalu aku panggil namanya, selalu aku ucapkan kata cinta yang mana ucapan itu tidak hanya sebatas ungkapan namun didalamnya terdapat makna yang bahkan aku sendiri sudah tidak bisa mendefiniskan kedalamannya.
Aku selalu menyandingkan kamu dengan hal-hal yang aku suka, hal-hal indah di dunia ini. Aku punya dunia yang pusatnya ada di kamu, mas ejaku. Semakin lama rasanya dengar suara kamu aja udah cukup jadi bahasa cinta kita yaa. Kalau kita bilang kita satu owner juga bisa aja orang lain percaya, hihi. That's how we really connect to each other. Lala adalah mas eja dan mas eja adalah lala. Terimakasih yaa sayangku. Terimakasih untuk tahun tahun indah ini, terimakasih karena sudah menjadi pacar yang segalanya untuk aku, terimakasih karena sudah memahami aku, terimakasih karena sudah berulang kali memilih untuk bertahan dan terus cinta sama aku, terimakasih karena sudah sabar dengan aku dengan kita, terimakasih karena udah selalu jadi mas eja yang sama seperti di malam 8 Desember 2020, terimakasih sudah menjadi mas eja yang cintanya tetap sama seperti di sore 1 Februari 2021. Terimakasih untuk segalanya yaa sayang.
Maafin aku juga untuk semuanya yaa, maafin aku atas semua yang aku pernah lakuin kamu kamu, maafin aku yang masih keras kepala dan bikin sayangku kesal, maafin aku yang belum bisa sepenuhnya pahamin kamu dan belum bisa jadi pacar yang terbaik untuk kamu, maafin aku atas semua perdebatan kita dan pertikaian kita, karena hal itu kita sama sama belajar dan tumbuh. Maafin aku untuk semuanya yaa sayangku. Ayo kita ketemu lagi di tanggal satu yang akan datang, aku akan selalu menantikan hari hari bersama kamu.
Ribuan kali netra kita bersatu dan saling menatap mesra jatuh kedalam jurang cinta, setiap kali pula aku jatuh cinta kepadamu. Aku jatuh cinta melebihi setiap huruf yang aku berikan kepadamu, aku jatuh cinta melebihi penilaianmu terhadapku. Aku telah jatuh cinta kepadamu ribuan kali dan rasanya akan selalu sama. Your soul itself, your hands in mine, you existence, you. My Delano Zaidan Aditama. I love you so much, love.
Yours truly, Ceyla Jearinne
𝐢𝐢. 𝗅𝗂𝗍𝗍𝗅𝖾 𝗆𝖾𝗌𝗌𝖺𝗀𝖾 𝖿𝗋𝗈𝗆 𝗈𝗍𝗁𝖾𝗋𝗌 (𝗋𝖾𝗉𝗅𝗒 𝗌𝖾𝖼𝗍𝗂𝗈𝗇)
25 notes
·
View notes
Text
Dosa yang Kita Rayakan
Orang-orang suka berpura-pura suci di depan publik. Seolah-olah dunia ini panggung teater dan mereka pemeran utamanya. Tapi, tahu apa yang lucu? Dosa paling manis justru dilakukan di balik pintu terkunci, bukan di bawah sorotan lampu. Kita semua punya rahasia, tapi tak semua orang cukup berani mengakuinya.
Aku, misalnya. Aku punya kebiasaan buruk yang tidak ingin kuceritakan kepada siapa pun. Bukan kebiasaan mencuri atau berbohong, bukan pula hal-hal klise yang biasa kau dengar dalam seorang motivator, influencer, bahkan psikiater. Ini lebih licik, lebih subtil. Aku suka merasa benar saat orang lain salah. Aku suka menguliti kesalahan orang di dalam kepalaku, menyusunnya seperti trofi kemenangan pribadi. Tidak aku ucapkan, tentu saja. Aku hanya menikmatinya dalam diam, seolah-olah menjadi hakim di pengadilan sunyi.
Orang-orang bilang, iri hati itu dosa. Tapi bukankah iri adalah satu-satunya emosi yang kita jaga paling rapi? Tidak ada yang berani bilang, "Aku iri padamu." Sebaliknya, kita akan berkata, "Wah, keren banget, ya!" sambil diam-diam berharap sesuatu yang buruk menimpanya. Tragis, bukan? Kita hidup di zaman di mana senyum bisa lebih tajam daripada alat pencukur manapun.
Kalau sudah bicara soal dosa, semua orang tiba-tiba jadi hakim. Seolah-olah dosa mereka lebih kecil daripada dosa orang lain. Selingkuh dianggap lebih buruk daripada menghabiskan waktu kerja untuk scrolling media sosial. Padahal, pada intinya, keduanya sama-sama pengkhianatan. Tapi karena satu lebih kasat mata, kita merasa punya hak untuk mencela. Lucu, ya? Kita ini makhluk yang butuh penjahat dalam cerita hidup kita, supaya kita merasa lebih baik.
Aku pernah bertanya pada temanku, "Kalau dosa itu begitu buruk, kenapa rasanya enak?" Dia hanya tertawa. Katanya, "Karena manusia selalu tergoda untuk merusak hal yang paling indah." Lihat saja cinta. Awalnya, cinta itu bersih, jernih, dan tanpa cela. Tapi begitu manusia masuk ke dalamnya, mereka mulai membangun perangkap. Cemburu, obsesi, manipulasi—semua itu tidak ada sebelum manusia masuk. Jadi, ya, mungkin dosa adalah bumbu dalam sup kehidupan. Tanpa itu, semuanya hambar.
Tapi, inilah yang paling ironis. Kita tidak pernah benar-benar ingin berhenti. Kita mengaku ingin berubah, ingin "menjadi versi terbaik dari diri sendiri," tapi lihat saja ke sekeliling. Berapa banyak orang yang benar-benar berubah? Bukannya berubah, mereka cuma lebih pandai menyembunyikan diri. Lihat orang yang mengaku "healing." Mereka pergi ke tempat wisata, foto-foto, pakai filter pastel, dan bilang, "Akhirnya berdamai dengan diri sendiri." Padahal yang mereka lakukan cuma lari dari masalah, bukan menghadapinya.
Dan di sinilah kita, setiap malam sebelum tidur, memikirkan dosa-dosa kecil yang kita rayakan secara privasi. Dosa-dosa yang tidak kita akui bahkan pada diri sendiri. Seperti rasa puas saat seseorang yang kita benci mengalami nasib buruk. Seperti kebahagiaan aneh ketika seseorang yang kita cemburui gagal. Seperti keinginan untuk menang, bahkan di atas penderitaan orang lain.
Mungkin, kita memang diciptakan tidak sempurna supaya kita punya sesuatu untuk diperjuangkan. Tapi jangan salah, perjuangan itu tidak selalu tentang menjadi lebih baik. Terkadang, perjuangan terbesar adalah menerima bahwa kita manusia yang penuh cacat—dan tidak apa-apa tetap seperti itu.
Karena, pada akhirnya, dosa-dosa kecil kita tidak lebih dari pengingat bahwa kita hidup. Dan meski kita pura-pura suci di depan orang lain, di dalam diri kita, kita semua tahu satu hal ini: tidak ada yang benar-benar bersih.
Jadi, malam ini, ketika kau merasa bersalah karena mengutuk seseorang dalam hati, atau merayakan kekalahan orang lain, atau menunda pekerjaan yang harusnya selesai, ingatlah ini—kita semua melakukannya. Bedanya, ada yang mengaku, ada yang menutupinya rapat-rapat.
Dan aku? Aku sudah bosan berpura-pura.
#curhat#tulisan#cerita#kata kata#sajak#puisi#senandika#poetry#sastra indonesia#nasehat#nasihat#kata bijak#motivasi#self reminder#kata motivasi
20 notes
·
View notes
Text
Sekali saja kita merasa jatuh cinta sama Allah, kita akan merasakan cinta dan bahagia dengan kadar yang utuh dan penuh. Mencintai dan dicintai Allah adalah hal yang paling menenangkan.
Nggak ada yang bisa memberikan kita cinta, bahagia, dan tenang sama seperti apa yang Allah kasih ke kita. Orang lain nggak akan pernah bisa memahami kita secara utuh dan penuh, tapi Allah bisa. Karena Allah yang menciptakan kita, Allah yang paling tau apa yang terbaik buat hamba-hamba-Nya.
Walaupun iman seringkali naik dan turun, sekali kita merasa jatuh cinta sama Allah, insyaallah kita nggak akan pernah lupa untuk kembali, karena hati tau ke mana ia harus pulang. Semoga kita selalu ditunjukkan jalan untuk kembali ke Allah terus, ya.✨
Bandung, 20 November 2024
@monicasyarah
26 notes
·
View notes