#buncekbatch1
Explore tagged Tumblr posts
Text
Aliran rasa, Menumbuhkan Diri dengan Amal
Dalam memproses diri untuk bertumbuh ternyata setiap kita memiliki semangat dalam menjalankan amal tertentu, Dalam semangat tersebut ada masa surutnya, atau masa futurnya. Yaitu masa dimana kita lemah dan malas. Karena hal tersebut kita perlu menyikapi setiap kondisi ini. Memantau kembali diri kita, akan membantu mengontrol sikap dan keadaan kita dalam melewati keadaan yang pasti terjadi dalam menjalankan amal dan ketaatan. seperti nasihat Al junaid r.a “Unzur maa dzaa khaalatha qalbak”, lihatlah yang bercampur dengan hatimu? campuran dalam konteks hati atau sama dengan kotoran yang bisa mempengaruhi jernihnya hati dan menggoyahkan ketenangan. Apakah campuran tersebut merubah warna hati menjadi bersemangat, bertahan dalam ketaatan atau sebaliknya, melemahkan ketaatan dari sebelumnya. Ternyata dalam situasi ini kita mendorong diri kita mengenal siapa diri kita sebenarnya, bagaimana titik kelemahan dan apa yang menjadi kekuatannya. Disinilah kita menjadi mengenali siapa yag harus kita perangi dan jauhi agar jiwa kita lebih merdeka dalam situasi baik diwaktu yang lebih lama. (sumber: Muh, L.N Aulia) Dalam berproses dari ulat menjadi kupu-kupu ini, yang terberat adalah menjaga semangat. Karena ketika masa futurnya, ia bisa kalah dan melupakan alasan mula mengapa harus berproses untuk bertumbuh. Maka, dengan bahagia dan mencoba untuk menyuling sari-sari ilmu kemudian menelaahnya kembali untuk mengalahkan rasa malas dan enggan untuk beramal. Konsistensi dan mengingat lagi awal perjuangan, perjalanan masih lah panjang
2 notes
·
View notes
Text
Tentang ‘Bunda Cekatan’
Setelah melewatkan sesi aliran rasa di tahap-tahap sebelumnya, aku merasa perlu membuat dokumentasi aliran rasaku di akhir kelas ini. Jadi, ini bukan hanya aliran rasa tentang tahap kupu-kupu, tapi juga seluruh rangkaian kelas Bunda Cekatan.
Dari sekian banyak kelas yang pernah kuikuti, kelas Bunda Cekatan adalah kelas yang paling memberdayakan untukku. Sejak awal, kita diminta mandiri dalam menentukan & menjalankan semuanya; menentukan tujuan, menentukan cara belajar, sampai menentukan tantangan sendiri. Kalau berdasarkan ilmu edukasi yang kudapatkan saat AFIIP dulu, inilah implementasi sesungguhnya dari education version 3.0 (heutagogy). Awalnya, aku sempat sangsi, memangnya bisa ya, belajar bersama-sama dengan tujuan masing-masing, dengan cara masing-masing? Ternyata bisa! Aku membuktikannya sendiri.
Peran Bu Septi sebagai fasilitator benar-benar mencerminkan fungsi fasilitator yang sesungguhnya. Sejak tahap awal, kami dituntun menemukan tujuan & peta belajar kami dari menemukan diri sendiri terlebih dahulu; apa yang kami suka & kami bisa, apa yang kami suka namun tidak bisa, apa yang kami tidak suka tapi bisa, dan apa yang kami tidak suka & tidak bisa. Dari sini, kami diajak melihat lebih dalam; mana hal yang paling penting dan mendesak? Itulah yang seharusnya ada dalam tujuan kami. Maka, aku pun akhirnya bisa merasakan betapa tenang & damainya diri ini melihat topik-topik belajar teman-teman lain yang sepintas terlihat tampak menggiurkan. Aku tenang sebab aku tau prioritasku saat ini. Topik-topik menarik itu cukup menjadi insight, mungkin akan kupelajari di fase selanjutnya. Kalau saat kuliah dulu, hal-hal semacam ini termasuk dalam kategori nice to know saja, bukan tugas wajib. Padahal dulu, sebelum aku puya peta belajar sendiri, aku amat mudah tergoda melihat segala hal menarik yang bertebaran di depan mata, apalagi dengan semakin derasnya arus informasi seperti saat ini. Sungguh, memiliki peta itu benar-benar penting & sangat terasa manfaatnya untukku.
Di fase selanjutnya, kejelasan tujuan & peta belajar juga yang menjadi controllerku. Saat seluruh ilmu yang amat menarik bertebaran, sangat menggoda untuk dicicipi. Alhamdulillah, saat itu aku masih disibukkan dengan amanah di ranah publik. Keterbatasan waktuku juga menjadi rem untukku, sehingga aku benar-benar hanya menelan ilmu yang benar-benar kubutuhkan.
Kemudian kami masuk ke tahap kepompong, tahap yang terasa sangat challenging untukku. Di tahap ini, konsentrasiku benar-benar buyar. Aku sedang menanti gelombang cinta yang tak kunjung datang, di tengah perubahan situasi & kondisi yang amat besar yang mempengaruhi hidup semua orang. Alhamdulillah, aku melahirkan tepat setelah menyelesaikan tahap ulat, kemudian mulai masuk ke tahap kepompong. Aku merasa Allah benar-benar memudahkan segalanya untukku. Waktu persalinanku yang pas, bantuan dari berbagai arah yang tak diduga-duga, ah... nikmatNya yang manakah lagi yang bisa kudustakan? Di tahap kepompong, kami diminta ‘berpuasa’ dari hal-hal yang ‘menahan’ kami, membuat kami tidak bisa meningkatkan diri. Kami juga disunnahkan untuk menjalani tantangan selama 30 hari. Di titik ini, aku merasa agak sedih namun bersyukur. Karena perubahan siklus hidup sejak ada bayi, aku benar-benar tidak bisa fokus untuk tantangan 30 hari. Jadi aku akhirnya mengikhlaskan dan hanya menjalani puasa wajib saja. Rasanya sedih memang, apalagi melihat teman-teman yang berhasil bertransformasi bersamaan dengan Ramadhan. Tapi aku sadar, ada prioritas untuk setiap orang. Insya Allah, aku bertekad membayarnya di kemudian hari.
Lalu, masuklah kami ke fase terakhir. Tahap kupu-kupu. Di tahap inilah sesungguhnya perubahan terbesar dalam kehidupan keluarga kami dimulai. Tahap di mana kami memutuskan menghandle seluruh urusan anak-anak sendiri. Tahap di mana aku sempat harus tinggal bertiga saja selama dua pekan dengan anak-anak demi memastikan kami sehat & semua sehat. Tahap yang sesungguhnya, dalam kondisi normal, sangat menantang emosiku. Namun aku sudah memutuskan, aku ingin meningkatkan kemampuan manajemen emosiku. Rasanya seperti mendapat tantangan spesial langsung dari Allah, yang sungguh membuatku bersemangat membuktikan bahwa aku bisa. Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah, aku bisa melaluinya. Ini salah satu pengalaman tak terlupakan untukku. Untuk itu, aku amat berterimakasih pada mentorku yang sungguh pengertian. Mungkin interaksi kita tak bisa seintens teman-teman yang lain. Tapi aku merasakan sendiri, hati kami dekat, insya Allah. Aku akan selalu punya do’a spesial untukmu, Mbak. Semoga Allah selalu menyayangimu..
Aku merasa seperti naik roller coaster dalam seluruh rangkaian proses Bunda Cekatan ini. Diawali dengan semangat membara saat baru mulai, di saat kehamilanku sudah cukup besar. Kemudian masuk ke fase mulai pesimis bisa menyelesaikan kelas dengan baik saat proses persalinan, dan terakhir ditutup dengan penuh haru saat akhirnya berhasil melewati seluruh tahap di tengah tantangan hidup yang luar biasa. Rasanya benar-benar haru. Tak terlukiskan dengan kata-kata. Akhirnya, aku bisa merasakan sendiri seperti apa high energy ending yang terkenal itu..
Berikut video selebrasi kami yang sampai saat ini masih membuatku terharu:
Selebrasi Kelas Bunda Cekatan Batch 1 HIMA IIP Tangerang Selatan
#JanganLupaBahagia#AliranRasa#TahapTelur#TahapUlat#TahapKepompong#TahapKupuKupu#BundaCekatan#BuncekBatch1#BuncekIIP#InstitutIbuProfesional#AliranRasaBuncek1#SelebrasiBuncek1
0 notes
Text
JURNAL BUNDA CEKATAN: DONGENG #2 PEMBELAJARAN TENTANG BELAJAR
Dongeng #2 diisi oleh Mas Pandu Kartika Putra, seru juga saat beliau memaparkan tentang metakognisi. Apaan tuh?
Metakognisi adalah sebuah cabang ilmu yang muncul saat seseorang ingin belajar lebih baik bagaimana cara menangkap informasi.
Sebenarnya kita akan bahas peta belajar, untuk memudahkan pembelajaran mandiri. Buat apa sih? Ya agar kita bisa mengakselerasi pembelajaran. Ngga stuckdi situ…
View On WordPress
1 note
·
View note
Text
Tugas Minggu Ke-7 🐛Kelas Ulat-Ulat🐛
Alhamdulillah sudah memasuki minggu ke 7 di Awal Maret 2020
#janganlupabahagia
#jurnalminggu7
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
0 notes
Text
Bismilalhirahmanirrahin
Setor tugas Online - Tahap Ulat Bunda Cekatan
Jurnal Singkat mengenai Manajamen Waktu.
Selna Sari Purnama Dewi - 3119060231
Alhamdulillah. Semangat next step.
#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
1 note
·
View note
Text
#gallery-0-6 { margin: auto; } #gallery-0-6 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 33%; } #gallery-0-6 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-0-6 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */
Telur Merah BunCek 2
#janganlupabahagia #jurnalminggu2 #materi2 #kelastelur #bundacekatan #buncekbatch1 #buncekIIP #institutibuprofesional
Kelas Telur-telur BunCek 2 Temukan Terampil mu #janganlupabahagia #jurnalminggu2 #materi2 #kelastelur #bundacekatan #buncekbatch1 #buncekIIP #institutibuprofesional
0 notes
Text
Teknik Mengelola Waktu
Setelah jurnal sebelumnya membahas deep bagaimana kita menyikapi waktu, yang tentunya ini adalah pebahasan produktivitas yang umum. Namun masih saja menjadi masalah banyak orang. Nah, jurnal kali ini akan membahas 4 tekniknya untuk mengelola waktu, saya mengambil 4 saja diantara banyak teknik yang cukup populer dan lezat sekali dibahas. Kalau dijalankan insyaAllah, produktivitas akan lebih baik ketimbang tidak diatur.
Semoga bermanfaat, yang pasti jika semua ini dapat kita coba, pasti hari-hari lebih berwarna. Bismillah untuk esok yang lebih baik.
#janganlupabahagia#jurnalminggu4#materi4#kelasulat#bundacekatan#BuncekBatch1#BuncekIIP#institutibuprofesional
2 notes
·
View notes
Text
Merapikan Rumah
Pekan ini membaca banyak ulasan yang disuguhkan teman-teman. Kemudian saya menikmatinya, terutama pada bagian yang berhubungan dengan pengelolaan rumah. Ya, bagaimanapun ini adalah aktivitas yang pasti dilalui sehari-hari. Seringkali membosankan, tapi bisa juga menyenangkan.Saya mendapatkan beberapa point yang bisa di high ligt.
Decluttering
Banyak hal yang menjengkelkan setiap hari atau bisa disebut Cluttering. Salah satu hal yang biasa dirasa contohnya adalah ketika tidak menemukan barang yang kita perlukan. Ternyata disaat bersamaan sudah harus segera ke suatu acara yang akan dimulai. Memulai hari dengan ketidak beresan itu membuat situasi hati agak-agak kurang nyaman gitu. Meskipun ternyata, yang membuat hati galau dan jengkel, bukan karena barang yang tidak ketemu Tapi hati yang belum tenang, mungkin karena belum berzikir dipagi hari. Jadi lebih lemah. Clutering bisa dilawan dengan Decluttering, bukan selalu organize, karena cluttering bisa saja dimulai dari hati. Secara fisik berdampak kepada berantakan urusan waktu kita mungkin. Sehingga Decluttering mungkin sulit untuk diartikan menghilangkan sama sekali, namun kita dapat menguranginya dengan penanganan yang tepat. Jadi tak harus mengalami baby blues, mengalami Day blues atau sindrom-sindrom aneh lain, yang disebabkan ‘aslinya’ oleh diri kita sendiri.
Mengatur urusan hari kita adalah perkara hisab
Sebenatnya berat lo, kita mendapati hari-hari yang berantakan, amanah yang tidak beres, karena kita yang tidak mau berbenah dengan istiqomah. KIta tidak merawat segala hal titipan Allah subhanawwataala akhirnya hisab kita menjadi berat.
Barang-barang yang tidak berfaedah, menumpuk koleksi yang tidak bermanfaat. pemborosan dan berantakan mengatur domestik rumah. Agak memprihatinkan dengan ibu-ibu rumah tangga masa sekarang yang mudahnya terpengaruh dengan dikotomi, ibu rumah tangga vs ibu pekerja. Dikotomi, bahwa ibu rumah tangga jika dihitung-hitung gajinya tak bisa digaji. Menuntut ingin dihargai, karena capek, seolah-olah super duper paling susah.
Sedangkan laki-laki dan perempuan memiliki amanahnya masing-masing, akan lebih lega jika menjalani pengabdian terbaik apa yang bisa diberikan. Terlalu banyak menuntut, seolah-olah kita melakukan pekerjaan paling banyak, itu bukan hal yang baik. Tidak perlu drama.
Mengatur kerapian hari kita membuat jiwa lebih sehat
Saya belajar minimalism, meskipun saya tidak sepenuhnya setuju dengan konsep minimalism, tapi yang baik, yang sesuai dengan pandangan islam, tetap dapat saya ambil, Sehingga titik yang menjadi peghubung adalah tawazun.
Agar tawazun hari kita. atau seimbangnya hari kita maka kita harus membentuk habit. Urai lagi keluhan-keluhan kita setiap hari. Dari situ apa yang bisa kita kendalikan, kita kurangi. Habit yang tidak dapat secara instan terjadi begitu saja menjadi baik, Semua perlu pembiasaan. Misal dalam merapikan rumah, Tak perlu instagramable, karena ini perkara hisab dengan Allah. KErjakan yang memang seharusnya kita kerjakan.
Indikator jika habit berhasil
Kita tidak mengeluh. kita tidak kesulitan mencari barang. Tidak kesulitan menyelesaikan misi-misi yang kita buat sepanjang bulan. Tentu tanpa kesungguhan bagaimana mungkin datang keajaiban.
#institutibuprofesional#janganlupabahagia#jurnalminggu2#kelasulat#materi2#bundacekatan#BuncekBatch1#BuncekIIP
2 notes
·
View notes
Text
Learn & Unlearn
“Learn” atau belajar menjadi rutinitas yang tidak tepisahkan. Kadang kita belajar tanpa tahu di ujung jalannya akan memberikan dampak seperti apa. Ingin belajar ini dan itu, kadang pula untuk suatu ilmu yang baru tidak tahu bagaimana cara belajarnya. Dengan ketebatasan itu, langkah yang bisa kita coba adalah dengan membuat peta belajar, mengatur nafas sambil membuat klasifikasi apa yang hendak ingin kita explorasi. Setelah banyak sekali belajar sampai luber-luber, kita memerlukan suatu waktu atau jeda untuk menilik kembali akan apa yang telah kita lewati dalam proses belajar. Apakah yang sudah kita lewati dalam proses belajar masih ada tambahan-tambahan (ditraksi) yang belum sesuai dengan tujuan kita belajar. Ataukah ada pemaham kita yang salah tempo lalu dan kita ingin bongkar untuk kita perbaiki? nah jeda inilah kita melakukan “unlearn”. Melihat lagi, mengevaluasi kembali sudah on the track ataukah keluar dari jalur. Memang itulah belajar, kita bisa saja merubah hal-hal yang besar atau kecil pada pemahaman kita dimasa yang sebelumnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih tepat atas apa yang sedang kita pelajari.
Pada tahun ini saya ingin memiliki good habit yang berkaitan dengan tujuan utama manajemen waktu. Supaya tidak sekedar ala-ala, supaya tidak setengah-setengah di buatlah peta belajar dengan saya namai Sherlock Watson Style, terinspirasi dari tokoh tersebut supaya rapi dan mendapatkan hasil akhir yang sesuai dengan harapan. Nah ditahun ini bekaitan dengan peta belajar tersebut saya memiliki rencana belajar tentang manajemen waktu seperti dibawah ini. Sebagian besar sudah terpenuhi dan beberapa yang harus ditambah untuk di lengkapi.
Dalam proses belajar (learn) ini saya bahagia, karena dari peta pelajar yang pernah awal saya buat, saya dapat merevisinya kembali (sedikit), jadi lebih tahu apa yang harus saya perbaiki (unlearn). Kemudian juga menjalin komunikasi diskusi dengan teman-teman yang belum saya kenali untuk sharing dan mendapatkan hadiah yang bermanfaat sangat cocok dengan kebutuhan saya yaitu semua tentang bullet jurnal ^^, nantinya untuk bekal saya membuat produk muslimah planner, alhamdulillah dapat kita pelajari secara baik dalam komunitas yang tepat. Dalam proses belajar ini, saya sengaja memfokuskan kepada peta belajar saya saja, dan menahan diri tidak menambah katagori lain, walau banyak komunitas lain yang menawarkan hal-hal yang penting juga dipelajari namun belum termasuk peta saya, jadi supaya tidak terlarut kesana, sehingga ada jeda waktu bagi saya untuk menginternalisasi (refleksi) dan menjalankannya. Rencana selanjutnya adalah pada point rencana yang belum terpenuhi saya akan melengkapi sambil berjalan, Mungkin membutuhkan waktu sepekan lagi untuk menyelesaikan target ini sampai tuntas. Semoga dimudahkan, amiin.
1 note
·
View note
Text
Bingkisan dari berbeda Pulau
Alhamdulillah, tempo hari saya berbincang dengan beberapa teman yang berbeda domisili tentang kesan mereka mengikuti kelas. Meskipun via jejaring telegram namun kami membahas dengan cukup intens. Alhamdulillah meski tidak terlalu banyak teman yang saya ajak berbincang, namun perbincangan kami cukup deep dan asik, ini lebih saya sukai, ketimbang banyak teman tapi hanya sekedar. Eh tak dinyana, dua teman sebelumnya memberikan saya bingkisan yang seru, yang saya suka banget temanya,, hihihi bullet journal. Teman-teman yang berbincang ini tahu kesukaannya saya,, masyaAllah berikut saya lampirkan cover kiriman dua teman yang memberikan bingkisan.
Nah, sebelumnya memang saya sudah berencana mengirimkan beliau- beliau ini untuk saya kirimkan bingkisan juga, mereka berdua termasuk yang super asik untuk berbincang, alhamdulillah saya mengemas quotes dari buku yang menarik,, ada tentang waktu dan tentang keikhlasan. Semoga mereka menyukainya, 3 orang yang saya kirimkan bingkisan adalah sebagai berikut
Betapa senangnya bisa dapat teman baru yang punya kesukaan yang tidak jauh beda juga, semoga next bisa bertemu secara fisik,,, alhamdulillah. Oh iya berikut beberapa quotes yang saya lampirkan dalam bingkisan... silakan untuk dinikmati meski tidak dapat saya lampirkan keseluruhan dalam tumblr ini..
#janganlupabahagia#jurnalminggu6#materi6#kelasulat#bundacekatan#BuncekBatch1#BuncekIIP#institutibuprofesional
1 note
·
View note
Text
Komitmen dengan usaha
Saya mengambil judul ini karena menarik. Konsisten adalah sebuah ikhtiar, yang dengan kata lain “istiqomah”. Walau jelas kata istiqomah memiliki arti yang lebih dari sekedar konsistensi. Konsistensi yang sulit dibangun, namun mudah sekali dihancurkan. Namun, istiqomah ini memang berbicara kuantitas dan Kualitas. Kualitas yang baik “ahsanu ‘amala” tak sekedar kuantitas yang banyak “aktsaru ��amala’”. Namun, walau futur-futur, kuantitas bisa menyelamatkan kualitas, Karena tetap istiqomah, tetap menjalankan walau berat. Sehingga hal ini mendapatkan 2 pahala sekaligus, pertama pahala berjuang karena susah (sedang futur) dan pahala karena istiqomahnya. Satu hal yang sangat sulit dalam konsistensi adalah menemukan kebosanan. Selain itu tidak menemukan keberhasilan dalam waktu singkat, seringkali gagal. Kadang merasa jadi tidak becus, Namun, itulah konsistensi, karena kita berusaha komitmen dengan usaha (ikhtiar) kita. Kita melakukan sesuatu berulang, belum tahu ujung kesuksesannya seperti apa. Ya, karena kita berusaha untuk bergerak, maka gagal dan sukses itu akhirnya hanya sekedar proses, akhirya tidak merasa gagal, karena proses masih terus berlanjut, karena apa yang kita tuju amat penting, Kalau belum berhasil, namun banyak perubahan yang bisa kita rasakan, kemampuan kita lebih baik, modal diri kita lebih matang, dan tidak hanya merasa gagal karena terus berikhtiar. So, saya kembali mengajak silaturahim beberapa teman tentang kelas-kelas yang mereka ikuti, apa saja yang menurut mereka harus konsisten, dan apa yang menjadi kelas harapan mereka membuat mereka lebih baik, menjadi kelas yang diafavoritkan, meskipun ini subyektif, namun cukup nyaman mengetahui alasan mereka untuk konsisten.
Dari diskusi kita dengan kelas-kelas yang kita ikuti, saya menyusun kelas favorit yang sudah diikuti . Tentunya dalam hal ini ssaya hanya mengambil sampling beberapa kelas, dari teman yang saya hubungi random, masih banyak puluhan kelas yang sangat lezat juga. Trimakasih untuk teman-teman yang bersedia meluangkan waktunya untuk saya ajak diskusi dan flashback memaknai kelasnya.
Demikian, dalam versi saya, kelas manajemen waktu memberikan atensi cukup besar dengan jumlah peserta yang dari awal sangat banyak,namun berjalan dengan efektif, saya sangat senang karena teman-teman mendapatkan jawaban atas apa yag menjadi kegalauan mereka. Alhamdulillah....
#janganlupabahagia#jurnalminggu5#materi5#kelasulat#bundacekatan#BuncekBatch1#BuncekIIP#institutibuprofesional
1 note
·
View note
Text
Menjejak Pustaka Pekan 1
Pekan ini adalah pekan dimana memulai pengembaraan kedalam hutan pengetahuan. Belantara ilmu, yang dapat menyebabkan kita rakus. Rakus ingin mendapatkan semua. Namun, jika kita memiliki perencanaan dalam belajar, sungguh ini akan lebih memudahkan kita. Menjadi diri sendiri dan kembali lagi jika ini yang kita butuhkan maka ini yang perlu kita prioritaskan. Saya memulai dengan mengkulik lagi tentang Topik manajemen waktu. Umum, tapi untuk saya sendiri masih perlu pembenahan. Nah, ilmu ini akan menjadi makanan saya pekan ini, Makanan secara refrensi dahulu sebelum menjalankannya. Selama bertahun-tahun mengelola waktu. Saya tahu bahwa saya belumlah bermain dengan mengelola waktu dengan cara lain. Karena dengan waktu semua timing akan sesuai dengan waktunya dan dapat dinikmati dengan baik. Hal ini berlaku untuk misi apapun. Satu misi memerlukan POAC.
1. Planning 2. Organizing 3. Actuating 4. Controlling. Nah manajerial waktu akan menjadi penggaris untuk semuanya. Dan menjadi pembanding dimasa lalu, sekarang dan masa depan. Jadi apa yang sudah saya ketahui bisa meningkat dengan drastis. Duh,, banyak yang terbuang sia-sia,,, betapa sayang sekali. Dengan teknik mengelola waktu yang baru saya memiliki harapan seperti dalam kolom diatas. Untuk itu salah satu refrensi yang saya kerjakan pekan ini adalah dari buku Brian Tracy.
Dari buku tersebut, kita bisa menelusuri berbagai hal terkait waktu yang dibahas oleh Brian Tracy, beliau salah satu contoh seseorang yang dalam manajemen modern mengembangkan berbagai skill baru, dengan sangat memanfaatkan waktunya, Buku-Buku Brian Tracy yang lain cukup banyak. So, selamat belajar untuk anda juga, selamat menimati sajian buku yang saya rekomendasikan.
#janganlupabahagia#JurnalMinggu1#Materi1#kelasulat#bundacekatan#BuncekBatch1#BuncekIIP#institutibuprofesional
1 note
·
View note
Text
Sherlock & Watson style
Pekan ini adalah pekan yang sangat menarik, karena setelah menelaah kembali resolusi kemudian menurunkannya kedalam beberapa tahap yang sangat membantu agar tujuan resolusi terwujud dengan baik. Parameter keberhasilan dapat berupa ketuntasan ataukah terselesaikannya sejumlah frekuensi.
Sedikit share dari vesi saya. Dalam resolusi 2020 saya mengambil beberapa goals yang berkaitan dengan tema saya, “menjadi bunda cekatan, start sustainable” atau dengan judul lain “capable & renewable”.
Saya membagi tahap membrackdwon resolusi berdasar acuan buncek sebagai berikut :
Membuat kuadran dalam fase telur hijau, menganalisis apa yang menjadi kekuatan kita. Apa yang kita suka dan kita bisa. Saya mendapatkan 5 hal pada diri saya,
berkaitan dengan organize,
dengan meng-ekplorasi,
sesuatu yang berhubungan dengan kreasi,
belajar lebih sustainable dan
suka berkontemplasi. 2. Setelah menemukan 5 hal diatas. Kemudian masuk ke fase telur merah. Saya menguraikan ketrampilan apa yang dapat mendukung kekuatan yang terlampir pada telur hijau yaitu berlatih
fokus,
tazkiyatun nafs,
time management,
schedulling skill dan
disiplin. 3. Karena ketrampilan yang saya uraikan ada yang saling berhubungan dan atau ada yang luas, saya akhirnya mengambil 2 hal pada telur merah untuk saya prioritaskan, kemudian saya masukkan kedalam fase telur orange. Yang lebih penting dan mendesak. Yang sekiranya dapat saya kembangkan dengan cukup mendalam selama 5 bulan mendatang. Yaitu Time management dan Schedulling skill. Ada ketrampilan lain yaitu disiplin yang sebenarnya sudah bisa masuk kedalam time management.
Membuat mind mapping untuk belajar versi sendiri
Saya memilih time manajemen dan scheduling skill sebagai fokus belajar. Dua hal ini saya coba meramu nya dengan gaya Sherlock dan Watson. Karena nantinya akan tetap ada proses kritis dan skeptis, gaya detektif akan selalu bertanya tentang kebenaran (kurang lebih ngonolah). Apakah cara yang saya pilih sudah tepat. Jadi saya tetap terbuka dengan evaluasi.
Saya meramu gaya detektif ini dengan beberapa alasan, sepertinya akan asyik dikembangkan. Karena beberapa hal kebiasaan film detektif adalah mengurutkan kejadian berdasarkan waktu. Yang saya cukup lemah dalam hal ini. Maka saya ingin mencobanya.
Alasan lain adalah bagaimana saya memerlukan hal-hal yang perlu saya evaluasi pada pekerjaan harian saya dan saya mencoba menggunakan metode Watson dalam merinci detil kemudian Shelock dibantu Watson akan membuat kesimpulan secara induktif (banyak juga yang bilang deduksi juga) well yang mana saja. Tapi ada status kesimpulan yang rapih yang perlu saya biasakan, yang bisa saya ambil dengan bermain peran seperti Sherlock dan Watson.
Membuat mind mapping dan penamaan peta belajar dengan gaya ini adalah part fase telur-telur yang paling menantang dan cukup monumental. Kalau nanti saya berhasil meramu gaya saya sendiri, tentunya akan sanagt bermanfaat sekali unuk keluarga dan tak menutup kemungkinan orang lain.
Berikut mind mapping saya dengan Sherlock dan Watson Style
Selain lebih cekatan harus juga sustainable
Dalam praktik secara produktif maka saya perlu memikirkan aspek sustainable yang bisa diterapkan. Saya sedang mencari-cari dalam bentuk apa sustainable ini bisa saya eksplorasi. Nah saya masukkan saja kedalam mind mapping secara materi, dan secara konsep, saya harus belajar dari yang terdekat.
Tujuan membuat mind mapping ini
Bertujuan agar saya mendapatkan kestabilan produkivitas, tidak mendapatkan banyak uji coba yang gagal atau error, serta menjaga ritme agar tidak terlalu lambat atau terlalu cepat.
#janganlupabahagia#jurnalminggu4#materi4#KelasTelur#bundacekatan#BuncekIIP#BuncekBatch1#institutibuprofesional
1 note
·
View note
Text
Efektifitas & keep on the track
Januari adalah bulan yang indah, bulan madu pengikrar resolusi baru. Setidaknya ini lebih real dibanding hidup yang tidak terplanning sama sekali.
Banyak yang gagal hingga frustasi ketika sekedar membuat jadwal harian. Nah, betapa sulitnya menarasikan sesuatu. Tak sekedar semangat tapi juga ilmu dan kemauan konsisten. Daaan secara adab, jangan meremehkan, ilmu sereceh tersebut, meremehkan sekedar membuat jadwal harian saja.
Dari 5 hal pekan lalu, yang perlu saya kuasai menjadi keahlian. Ada 2 keahlian yang saya prioritaskan. Karena hal ini mendesak dan penting. Saya harus kembali menguatkan fundamental dan cukup saya kuasai dalam waktu 5 bulan mendatang. Dua hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Keahlian time managemen
2. Keahlian schedulling
Kemudian 2 aspek tersebut perlu dikuatkan kembali apa yang menjadi tujuan. Akankah itu nantinya menunjang kebahagiaan? Jangan sampai hanya pelarian. Tanda nya adalah ketika bahagia tersebut bermanfaat maka menjadi produktif. Jika sekedar pelarian, artinya itu hanyalah nafsu manusiawi. Dan tugas kita mengendalikannya.
Dua hal tersebut menjawab alasan dibawah ini
Dua hal yang prioritas adalah sebuh pilihan, dimana dengan demikian kita bisa mendalami dengan baik. Sedikit tapi fokus, dan membuat kita tetap on the track dengan tujuan kita. Kita bisa saja memiliki banyak pilihan, namun akhirnya tidak menguasai, hanya sekedar tahu.
Maka aspek manajemen waktu dan evaluasi menjadi pilihan untuk dirinci. Dia memerlukan beberapa ilmu sebagai berikut
Pada keahlian manajemen waktu, maka ilmu penunjangnya adalah
1. Pomodoro method. Karena timing menjadi penting. Kuadran prioritas harus didisiplinkan daaaaan komitmen.
2. Konmari method. Ini karena dari analisis saya sendiri, saya mengalami hambatan kebahagian jika urusan domestik tidak selesai-selesai. Jadi konmari akan membantu saya memindset ulang pengelolaan perintilan
3. Kaizen. Dimana saya perlu untuk menjaga banyak hal. Baik aset material hingga non material. Mendalami kaizen memberikan fondasi yang baik dalam mengelola organisasi.
4. Menu sehat. Disini juga berdasar analisis sebelumnya agar time management sukses, harus menjalani lagi hidup sehat, update terus hal-hal yang baik, asalkan tidak kaku dan realistis
Ilmu tentang scheduling dengan
5. Standard evaluasi dan journaling. Karena dengan evaluasi akan membingkai perkembangan setahap demi setahap. Ilmu journaling sendiri perlu saya kembangkan supaya laporan tidak menjadi hal yang kaku
Well. Semoga rencana ini lancar. Sukses dan maksimal.. Amminnn
#kelastelurtelur#materi3#institutibuprofesional#bundacekatan#janganlupabahagia#jurnalminggu3#buncekiip#buncekbatch1
1 note
·
View note
Text
Menghadapi prioritas
Semakin meningkat usia, semakin banyak tanggung jawab. Mengemban banyak peran, namun disatu sisi harus menambah kemampuan agar layak kapasitas diri kita menyelesaikan amanah dari peran-peran yang baru. Waktu yang singkat, sedang pekerjaan yang banyak, semakin membayang-bayangi hari kita. Lantas tanpa kemampuan mengambil prioritas, akan sampai mana perjalanan hidup kita? Ya seperti diterbangkan angin. Kalau anginnya kencang ke arah utara, kita juga ke arah utara, padahal tujuan penting kita harus ke selatan. Ya supaya kita tidak jadi layang-layang putus, maka beranikan diri kita menghadapi prioritas.
Menghadapi prioritas itu gampang-gampang susah. La secara nafsu saja, manusia pasti condongnya ke yang gampang-gampang. Nggak mau susah, itu buat kondisi orang-orang zona nyaman.
Sembiluuu yang duluuu... 🎶🎶🤣
Nah, barangkali kita semua terjebak di zona nyaman yang membuat kita stuck, kembali kita ingat usia kita yang semakin pendek, bagaimana kita menyiapkan bekal jika urusan hajat penting saja sembarangan menyelesaikan. Pertanyaan ini yang akhirnya mengingatkan kita akan pentingnya hidup.
Saya mencontohkan diri saya. Ada banyak hal yang kurang maksimal yang perlu dibenahi. Setidaknya setelah kembali membongkar bagaimana cara belajar untuk memenuhi prioritas hidup saya. Saya mengidentifikasi 5 hal yang perlu segera untuk menguatkan saya menyelesaikan beban hidup (wadaw).
Semua harus dimulai dari hati. Dalam tuntunan Allah akan lebih ringan. Kayak klise, padahal woth it banget. Inilah kunci menghilangkan kegalauan. Mengalokasikan waktu sejam sehari untuk waktu bertazkiyah. Memsucikan jiwa dengan mengistifari banyak hal.
Belajar lagi dan lagi mengatur waktu, dengan begitu membuat schedulling akan lebih mudah, karena mengurutkan mana yang diprioritaskan. Namun, semua ini perlu ketelitian berupa fokus dan konsisten dengan disiplin menyelesaikannya. Menuliskan apa yang perlu diselesaikan dan menyelesikan apa yang sudah ditulis.
Nah pecahannya saya memasukkan berberapa hal yang saya hadapi dikeseharian. Saya identifikasi dan mencoba menyelesaikannya dengan indah. Walahuallam biswwab.
1 note
·
View note
Text
Tema 2020 : Sustainable dan jadi bunda cekatan
Menuju 2020 nanti, saya sudah memutuskan tema apa yang akan usung dan fokuskan ditahun mendatang tersebut. Semua yang berkaitan dengan sustainable dan semua yang berkaitan menjadi lebih cekatan.
Saya memulai mempelajari sedikit demi sedikit semenjak tahun ini 2019, tentang sustainable. Baik mulai dari makanan, fashion hingga produk-produk lainnya. Kebetulan juga sudah gerah dengan diri ini yang selalu kurang cekatan. Jadi berharap dengan fokus terhadap kelas bunda cekatan, menjadi penyemangat saya untuk bergerak lebih cekatan.
Diatas adalah papan visual saya atau mood board tentang goals sepanjang tahun 2020 nanti. Mengelola brand baru sampai meningkatkan kualitas makanan yang sudah dimulai semenjak 2019 akhir, atau bisa dibilang pemanasannya 2019.
Untuk saya sendiri, membuat catatan-catatan di tumbler ini adalah untuk mengganti suasana yang biasanya nge-blog di wordpress, saya ingin mencoba sesuatu yang baru.
Nah tentang menentukan tema tahun 2020, beberapa hal yang saya gali lagi dari diri saya tentang kelebihan diri, ternyata tidak begitu banyak. Buktinya sulit juga mengungkapkan saya ini kelebihannya apa. wkwkwkw
Namun, dengan penuh kerendahaan hati saya mencoba untuk percaya diri, walau sebenarnya sulit juga. Nah karena saya juga bingung kemarin untuk tahu cara melacaknya dari mana, saya justru melihat kembali listing goals saya. Terhimpun hal-hal yang saya sukai dan saya inginkan untuk berkembang. Dari situ saya mendapatkan beberapa point kekuatan saya yang akan saya kembangkan lagi ditahun depan. Jika sebelumnya mungkin sekedar potensi (abal-abal wkwkw)
Dari listing saya, saya menyimpulkan 5 kekuatan yang berkaitan dengan aktivitas yang saya sukai
1. Organize
sumber gambar : simplicityinthesouth
Bukan karena saya sudah expert atau menjadi master. Mungkin karena saya tidak kunjung berhasil lebih organize, tapi saya menyukai dan tertarik dengan hal-hal yang bentuknya meng-organize, entah rumah atau produk. Dalam hal ini tidak bisa disamakan ya organize sekedar rapih saja. Kalo Rapih saja itu visual, sedang organize aspeknya tak sekedar rapih. Bisa juga kalau meminjam 5R nya manajemen operasional, ada Rapih, Rajin, Rawat, Resik dan Ringkas. Awasome kan? itu 5 saja dijabarkan kedalam bentuk mengelola rumah, hasilnya pasti ajaib. Nah asyiknya adalah bisa mengeksplorasi menjadi apa saja pasti akan menarik. Dalam mood board saya, saya cantumkan zerowaste dan konmari.
2. Eksplorasi
sumber gambar : Millie Woodcock on pinterest
Nah, pada point ini, saya suka mengesplore sesuatu. Saya membiasakan untuk tidak menyimpulkan sesuatu diawal, saya suka melihat dulu banyak sudut pandang dan tidak tergesa untuk melabeli sesuatu. Nah di-2020 saya ingin mengasah kemampuan eskplorasi saya. Karena saya juga suka kejutan, sehingga saya bisa saja penasaran saat saya melakukan eksperimen hasilnya bisa seperti apa, akan menjadi seru. Saya akan menguatkan metode saya dalam mengesplorasi sesuatu.
3. Kreasi
sumber gambar : monimici on instagram
Nah, saya ingin melakukan banyak hal baru. yang sebelumnya saya takut mencoba, saya merasa takut gagal dan segudang alasan ketakutan lainnya. Saya akan mencoba berkreasi dengan hal baru, karena temanya sustainable saya akan belajar meracik komposisi membuat sabun organik. Saya akan mengambil kelas khusus nanti. Selain itu saya akan mencoba membuat beberapa aksesoris baru yang belum saya coba sebelumnya atau yang belum berhasil, Mulai dari macrame sampai tekstil yang tentunya dari bahan, pewarna hingga limbah saya berusaha sesustainable mungkin.
4.Sustainable
sumber gambar : Earts Thribe on instagram
Nah ini grand theme nya. Jadi saya membiarkan diri saya mengalir untuk mendalami berbagai hal tentang sustainable. Saya mencoba juga pada rancangan baju saya terbaru, paling tidak harus ada aspek sustainablenya. Semoga saya bisa merubah lingkungan daengan ini dan bisa membantu banyak orang dengan gagasan-gagasan baru sebagai bentuk kepedulian dengan sustainable,
5. Kontemplasi
Hmmmmm... 2019 banyak hal yang saya lalui, dan tidak mudah. Banyak kesulitan-kesulitan yang membuat saya harus bertahan. Saya banyak berkontemplasi dan akan terus mengambil momen seperti itu untuk mentralisir hati saya. Semoga 2020 keadaan terus membaik. Dan inilah yang menguatkan untuk terus berjalan. Karena mengingat tentang perjalanan hidup yang tidak enak, namun dengan mengingat Allah sebagai tujuan hidup saya, akhirnya saya berusaha kembali menguatkan hati saya. Saya pasti bisa...
Demikian, semoga menjadi doa-doa kebaikan-kebaikan yang membuahkan hal yang lebih baik.
#janganlupabahagia#jurnalminggu1#materi1#kelastelur#bundacekatan#buncekbatch1#buncekiip#institutibuprofesional
1 note
·
View note