#JurnalMinggu1
Explore tagged Tumblr posts
Text
Menjejak Pustaka Pekan 1
Pekan ini adalah pekan dimana memulai pengembaraan kedalam hutan pengetahuan. Belantara ilmu, yang dapat menyebabkan kita rakus. Rakus ingin mendapatkan semua. Namun, jika kita memiliki perencanaan dalam belajar, sungguh ini akan lebih memudahkan kita. Menjadi diri sendiri dan kembali lagi jika ini yang kita butuhkan maka ini yang perlu kita prioritaskan. Saya memulai dengan mengkulik lagi tentang Topik manajemen waktu. Umum, tapi untuk saya sendiri masih perlu pembenahan. Nah, ilmu ini akan menjadi makanan saya pekan ini, Makanan secara refrensi dahulu sebelum menjalankannya. Selama bertahun-tahun mengelola waktu. Saya tahu bahwa saya belumlah bermain dengan mengelola waktu dengan cara lain. Karena dengan waktu semua timing akan sesuai dengan waktunya dan dapat dinikmati dengan baik. Hal ini berlaku untuk misi apapun. Satu misi memerlukan POAC.
1. Planning 2. Organizing 3. Actuating 4. Controlling. Nah manajerial waktu akan menjadi penggaris untuk semuanya. Dan menjadi pembanding dimasa lalu, sekarang dan masa depan. Jadi apa yang sudah saya ketahui bisa meningkat dengan drastis. Duh,, banyak yang terbuang sia-sia,,, betapa sayang sekali. Dengan teknik mengelola waktu yang baru saya memiliki harapan seperti dalam kolom diatas. Untuk itu salah satu refrensi yang saya kerjakan pekan ini adalah dari buku Brian Tracy.
Dari buku tersebut, kita bisa menelusuri berbagai hal terkait waktu yang dibahas oleh Brian Tracy, beliau salah satu contoh seseorang yang dalam manajemen modern mengembangkan berbagai skill baru, dengan sangat memanfaatkan waktunya, Buku-Buku Brian Tracy yang lain cukup banyak. So, selamat belajar untuk anda juga, selamat menimati sajian buku yang saya rekomendasikan.
#janganlupabahagia#JurnalMinggu1#Materi1#kelasulat#bundacekatan#BuncekBatch1#BuncekIIP#institutibuprofesional
1 note
·
View note
Text
Hi, I’m a Hexagonia!
Alhamdulillah, bisa mengikuti Bunda Produktif Batch #1 🙂
Kali ini, temanya adalah... Hexagon City! Menarik sekali, karena sesuai dengan namanya, hexagon adalah bentuk paling optimal & produktif.
Kami pun menjadi warga Hexagon City, dengan sebutan hexagonia. Rasanya seperti punya permainan baru.
Di awal, kami diminta untuk membuat Hexa House masing-masing sesuai dengan bidang passionnya. Kemudian kami dibagi menjadi cluster-cluster, yang masing-masing terbagi lagi menjadi cohousing. Masing-masing cohousing berisi 10 hexa house.
Kemarin, aku memutuskan mengambil bidang kesehatan. Karena memang itu yang sudah kugeluti & sejujurnya, aku rinduuu sekali bayi-bayi, anak-anak, bahkan orang dewasa yang datang untuk konsultasi. Rindu melihat binar di mata mereka setelah mendapat penjelasan mengenai vaksinasi dan/atau tumbuh kembang anak. Kemarin saat ke RV untuk mengambil vaksin (untuk Hauraa), aku kembali diserang rindu. Aku rindu praktek 🥺. Mudah-mudahan Allah segera angkat wabah ini & kita bisa beraktivitas kembali dengan aman, aamiin..
Ini desain Hexa House-ku. Masih kasar, karena aku khawatir tidak sempat menyelesaikannya tepat waktu. Insya Allah akan kusempurnakan lg nanti.
Secara umum, ada beberapa ruangan yang kubuat.
1. Ruang depan/ruang tunggu/playground & mini library anak. Ruangan ini berfungsi sebagai ruang pertama yang dimasuki setiap orang yang datang. Karena itu, fungsinya bisa bermacam-macam. Saat yang berkunjung adalah pasien, ruangan ini menjadi ruang tunggu sekaligus playground & mini library yang nyaman untuk anak. Saat yang berkunjung adalah teman dengan tujuan silaturrahim (bukan untuk konsultasi/pemeriksaan/vaksinasi), ruangan ini menjadi ruang tamu.
2. Ruang konsultasi & pemeriksaan. Ruangan ini terletak di sebelah ruang depan, berfungsi sebagai ruangan untuk konsultasi, pemeriksaan, dan vaksinasi anak & dewasa.
3. Mini pantry & toilet. Di sebelah ruang depan, langsung terhubung dengan mini pantry & toilet, sehingga semua orang yang datang & perlu ke toilet atau perlu minum saat menunggu bisa langsung masuk ruangan ini dengan mudah.
4. Ruang perpustakaan. Di ruangan ini kami berkumpul, bermain, bercengkrama, membaca, berdiskusi, mengaji, dan melakukan banyak hal lainnya bersama-sama.
5. Kamar utama. Ini adalah kamar untuk ayah & bunda.
6. Kamar anak. Ini adalah kamar anak. Kebetulan saat ini anak kami keduanya perempuan, jadi masih bisa sekamar. Saat diperlukan, ada kemungkinan perluasan 😀
7. Ruang tengah. Ini ruangan yg pass berada di tengah-tengah. Insya Allah difungsikan sebagai tempat berkumpul keluarga. Sengaja ada 2 tempat berkumpul (dengan perpustakaan) karena berdasarkan pengalaman di keluarga suami, ada saat-saat kita perlu berkumpul di perpustakaan, juga ada saat-saat kita perlu berkumpul di tengah. Selain itu, bisa difungsikan juga sebagai tempat berkumpul keluarga besar, atau tempat edukasi kesehatan indoor.
Ah, ya. Semua ilustrasi di atas digambarkan dalam kondisi tidak pandemi ya. Mudah-mudahan kita semua diberikan kekuatan melewati masa-masa perjuangan ini, aamiin..
#JurnalMinggu1#Tahap1#MembangunStruktur#HexagonCity#Hexagonia#Hexahouse#BundaProduktif#BunprodBatch1#BunprodIIP#InstitutIbuProfesional
0 notes
Text
Tahap Ulat-1
Setelah menetas, telur berubah menjadi ulat. Di tahap ini, saya dipersilakan melahap sebanyak-banyaknya ilmu yang ada. Sementara melahap, saya pun diberi tugas untuk membagikan ilmu yang didapat di minggu ini.
Anyway, tadinya saya ingin membagikan ilmu tentang cara berinvestasi yang baik. Namun, karena saya lupa menaruh catatannya, saya kemudian membuat tugas dari buku yang sudah saya perpanjang di Perpustakaan Garut ini minggu lalu.
Inilah penampakan bukunya:
Foto buku diambil dari Google.
ps. If you have any question, please let me know and don’t mind about it! ;)
0 notes
Text
JURNAL BUNDA CEKATAN: KELAS ULAT-ULAT #1
Alhamdulillah akhirnya sampai juga pada tahapan kelas ulat-ulat. Artinya udah pecah telooorrr!
Perjalanan telur ini tidak akan mudah, setelah jadi ulat maka kami membutuhkan makanan sebagai asupan bergizi. Nah lho mau makan apa?
Welcome to The Jungle of Knowledge!
Ulat akan memakan makanannya yang terserak tersebar, memakan daun terlezat, dan sesuai dengan kebutuhan. Seakan tersesat dalam hutan…
View On WordPress
0 notes
Text
JOURNAL #1 KUPU-KUPU CANTIK
Bismillahirahmanirrahim, maasyaAllah maasyaAllah maasyaAllah, one step closser nih buat jadi Kupu-kupu cantik a.k.a The Real Professional Mother in da house 😆❤
Jadi Tugas Tahap #1 ini tuh selama 8 pekan, tema langkah pertama adalah jadi Mentor dan Mentee. Bener-bener yah dituntut banget buat percaya pada kemampuan sendiri, dibikin mikir keras juga apa sih yang PALING GUE BANGET buat bisa jadi manfaat ilmunya. Nanya ke babah, ke temen, sampe ke anak juga, ummi bisanya apa? Heuuu saking bingung nya, karena emang ummik orangnya merasa kurang terus dan gak percaya dirian #penyakitsihemangdaridulu. Terus aku tuh GALAKKKSS dan TEGASSS beudds kalo jadi menthor, jadi kaka kelas Songong dan Killer kali yah kalo lagi ospek mah, hmmm. Trainee waktu di Margatour juga tau bingits kalo ngerjain tugas dari aku, sekali ngomong aja gakan diulang #haha difikir-fikir serem jugaa makk duluu yahhh. Sekarang juga sedikit banyak kebawa ke anak-anak, kalo ngedidik kadang aga galak dan tegas, rainy pernah baeud belajar sama ummik, pernah juga doi nangis hiks ummi mahbb. Yaa Allah maapkeun Ummik ya nak, kadang ummik khilaf kamu anak kecil yang masih polos dan gatau apa-apa beda sama trainee. Tapi udahnya maap-maapan peluk-pelukan so sweet, dan setelah belajar di IIP i know whats wrong, masih masalah innerchild, luka masa lalu, jadi kadang masih terbawa ke anak dan suami. Ya Allah Yaa Ghafuur Yaa Nashir ampunkan dan tolong hamba untuk bisa bersabar, bersyukur dan berlemah lembut, berakhlak Rasulullah. Yappp proses puanjangg sekali mengobati luka ini tuhhh. Sekarang belajar sama kaka dede lebih menyenangkan dan menenangkan. Nexttt balik lagi, jadi ummi bisanya apaaaa heyyhh? Hmmmn yhaaaa bisa ngabisin uang buat jalan-jalan dan shopping #halahhayohh, pandai dengerin curhat mak-mak, bhuahahah yokss detailin aja dah.
Maka langkah pertama adalah analisi diri SWOT, pertama perbaiki CV dulu secara jadi mentor musti wibawa yes punya Personal Info yang Oke dan Menyakinkan #halah jual diri. Merinci Strenght Weakness akutuh dimana. Kuat tapi memang bukan ahli atau pro. Tapi bisa berbagi ilmu dn pemahaman. Lemah tapi tidak melemahkan. Tsahhh lanjooootttt.
1. ilmu ke-alam-an alias ilnu gunung (Rock Climbing, SAR, Navigasi, Vegetasi Alam, Caving, P3K, Rafting, dain lainnya)
2. Ilmu marketing, i thought its still intermediate but it also relate in the milestone rightnow, so its gonna be a choice
3. Tahsin (belum mumtaz, masih bebenah, ngajarin onlen aga susah, belibet mulutnya)
4. Pendidikan anak huaaa masih jauh blepotan, masih esmosian dan kurang sabaraaannnn
5. Pelayanan suami, huaa nampaknya belum, masih belum optimal sama bocils, masih sebatas ikhlas sebagai pembenahan hahha
6. Manajemen waktu, masih belum juga, masih bolong-bolong dan belum menyusun bullet journal
7. Masak, masih masakan utama belum rajin bikin camilan, kebanyakan pesen #yaAllah pemalesan ini hemat waktu dan energi #pembenaran meski kadang babah bilang masakan ummi udah layak jual, tapi merasa belum pedee maaak, jawuh dah tar ga laku nahh kan dah pesimis si ummi
Apa atuh bingung, aku ga banyak bisanya, setelah istikharah, maka kuputuskan untuk mengajarkan Marketing berdasarkan pengalaman aja, Milestone Urza Elhijaab sama pengalaman waktu kerja, terus bisa sambil sharing sama Kang Faqih dan minta bantuan wkwkwk #alhamduliah. Cusss langsung bikin Profile dan Personal Branding. Fitur group keren nih ada Mentorshipnyaa, ibu is da besttt. Aku katro ada ginian. Yoksss inilah Value Diri.
Alhamdulillah setelah bikin Profile Mentor ada yang nyangkut juga. Saya memutuskan untuk menerima hanya 2 Mentee saja. Karena ngedampingin bisnis from zero itu sungguhlah mengambil tanggung jawab besar, menyita waktu dan perhatian juga, dan emang emaak ini ga demen jadi menthor gais, cukup jadi menthor nak-anak di rumah saja biar fokeuuuss, jadi siap-siap menolak orang #eaaakepedean nih gue.
Alhamdulillah ada 2 mentee nih yang daftar, habis itu brb langsung close menthorship dan menolak mentee yang lain. Qadarullah menteenya ada yang dibawa usia saya dan diatas usia saya, complite nih harus memahami karakter masing-masing. Here are they, kita Get Know Each Others dulu sebelum next step.
Ada Mba Hikmah dan Mba Sarah, get belonging each others, minggu ini cukup sama kenalan dulu yak, inshaAllah karakternya faham nih keduanya. Mba hikmah so softly dan tenang, psikolog soalnya yah. Mba Sara sangat bersemanangat present her self and problem, dia working mommy, kondisi ekonomi lagi pabuliwet, tapi seorang fighter mommy. Waktu dan teknologi kita sepakati di jam luang saja via Messenger FB belajarnya supaya link ke step tugasnya. And here is my CV, personal information is sensored. Minta dieditin Team Design Urza nih biar ketjeeee badaiis.
Alhamdulillah cukup untuk menjelaskan representasi diri, milestone diri, perjuangan capaian diri dengan ridha Allah, dengan kemampuan yang Allah beri, Hadza min Fadhli Rabbi.
Semoga Allah mudahkan hamba dalam membantu memahamkan bisnis pada Mba Sara dan Mba Hikmah. Mba Sara dengan akun Preloved dan Design, mba Hikmah dengan akun buku anak dan edukasi. Bismillahirrahmanirrahim.
Nextttt, aku yang jadi menteeeee, cari mentor nih. Kira-kira apa sih yang lagi dibutuhiiin sekarang tuh buat optimasi diri? Setelah scrolling All Mentorship, pengen Self Healing, pengen Belajar Emotion Management, Homeshooling, Feminimitas karena dirasa aku banyak sisi maskulinnya, parenting, cooking dan lainnya, jadi bingung pengen semuaaa, tapi harus milih satu, nanti kekenyangan dan olab kupu-kupunya hmmmm.
Daaaannn yapp mataku tertuju ke Mba Iqa, profile dengan Foto Al-Qur'an saja rasanya adem aja gitu, terus tema menthornya seperti yang ku butuhkan saat ini. Tahsin dan Tahfidz Qur'an berbasis Fitrah. Karena kalo tahsin emaknya ada guru dateng ke rumah bareng buibu komplek, nah anaknya belum, meski ada di mesjid, sekarang udah jarang ke mesjid juga. Karena nambah PR ngejaga habbits dan adab dari anak yang lainnya yang maasyAllah energic dan bervariasi sifat dan sikapnya. So kita balik ke rumah aja. Inilah awal perkenalan dengan mba Iqa. MaasyaAllah alahmdulillah Allah pertemukan dengan Mba Iqa, anaknya lagi proses khatam hafalan 30 juz dan pribadinya sangat soft dan menenangkan. Asik diajak ngobrol, enggak self corner, terus berniqab pula, alhamdulillah satu frekuensi, Allah Maha Baik. Lanjot dikasih format menthor sama mba iqa, diisi deh dengan penuh chyntaaa. ❤
Alhamdulillah begitulah perjalanan saya mencari dan menjadi menthors. Semoga Allah ridha. Semoga Allah permudah. Rabbi shrahlishadri wa yaasirli amrii wahlul 'uqdata mmillisanii yafqohiii qouli . . .
#ibuprofesional
#jurnalminggu1
#tahapkupukupu
#kupukupucantik
#janganlupabahagia
1 note
·
View note
Text
Tugas Ulat-ulat Buncek1
200120
Alhamdulillah masih dikasih kesempatan belajar di Bunda Cekatan., kali ini kuambil topik dr mind map “manajemen Emosi” yg urgent untuk dipalajari. Semoga ilmunya dapat diaplikasikan dan bermanfaat. Aamiin
#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
0 notes
Text
Tema 2020 : Sustainable dan jadi bunda cekatan
Menuju 2020 nanti, saya sudah memutuskan tema apa yang akan usung dan fokuskan ditahun mendatang tersebut. Semua yang berkaitan dengan sustainable dan semua yang berkaitan menjadi lebih cekatan.
Saya memulai mempelajari sedikit demi sedikit semenjak tahun ini 2019, tentang sustainable. Baik mulai dari makanan, fashion hingga produk-produk lainnya. Kebetulan juga sudah gerah dengan diri ini yang selalu kurang cekatan. Jadi berharap dengan fokus terhadap kelas bunda cekatan, menjadi penyemangat saya untuk bergerak lebih cekatan.
Diatas adalah papan visual saya atau mood board tentang goals sepanjang tahun 2020 nanti. Mengelola brand baru sampai meningkatkan kualitas makanan yang sudah dimulai semenjak 2019 akhir, atau bisa dibilang pemanasannya 2019.
Untuk saya sendiri, membuat catatan-catatan di tumbler ini adalah untuk mengganti suasana yang biasanya nge-blog di wordpress, saya ingin mencoba sesuatu yang baru.
Nah tentang menentukan tema tahun 2020, beberapa hal yang saya gali lagi dari diri saya tentang kelebihan diri, ternyata tidak begitu banyak. Buktinya sulit juga mengungkapkan saya ini kelebihannya apa. wkwkwkw
Namun, dengan penuh kerendahaan hati saya mencoba untuk percaya diri, walau sebenarnya sulit juga. Nah karena saya juga bingung kemarin untuk tahu cara melacaknya dari mana, saya justru melihat kembali listing goals saya. Terhimpun hal-hal yang saya sukai dan saya inginkan untuk berkembang. Dari situ saya mendapatkan beberapa point kekuatan saya yang akan saya kembangkan lagi ditahun depan. Jika sebelumnya mungkin sekedar potensi (abal-abal wkwkw)
Dari listing saya, saya menyimpulkan 5 kekuatan yang berkaitan dengan aktivitas yang saya sukai
1. Organize
sumber gambar : simplicityinthesouth
Bukan karena saya sudah expert atau menjadi master. Mungkin karena saya tidak kunjung berhasil lebih organize, tapi saya menyukai dan tertarik dengan hal-hal yang bentuknya meng-organize, entah rumah atau produk. Dalam hal ini tidak bisa disamakan ya organize sekedar rapih saja. Kalo Rapih saja itu visual, sedang organize aspeknya tak sekedar rapih. Bisa juga kalau meminjam 5R nya manajemen operasional, ada Rapih, Rajin, Rawat, Resik dan Ringkas. Awasome kan? itu 5 saja dijabarkan kedalam bentuk mengelola rumah, hasilnya pasti ajaib. Nah asyiknya adalah bisa mengeksplorasi menjadi apa saja pasti akan menarik. Dalam mood board saya, saya cantumkan zerowaste dan konmari.
2. Eksplorasi
sumber gambar : Millie Woodcock on pinterest
Nah, pada point ini, saya suka mengesplore sesuatu. Saya membiasakan untuk tidak menyimpulkan sesuatu diawal, saya suka melihat dulu banyak sudut pandang dan tidak tergesa untuk melabeli sesuatu. Nah di-2020 saya ingin mengasah kemampuan eskplorasi saya. Karena saya juga suka kejutan, sehingga saya bisa saja penasaran saat saya melakukan eksperimen hasilnya bisa seperti apa, akan menjadi seru. Saya akan menguatkan metode saya dalam mengesplorasi sesuatu.
3. Kreasi
sumber gambar : monimici on instagram
Nah, saya ingin melakukan banyak hal baru. yang sebelumnya saya takut mencoba, saya merasa takut gagal dan segudang alasan ketakutan lainnya. Saya akan mencoba berkreasi dengan hal baru, karena temanya sustainable saya akan belajar meracik komposisi membuat sabun organik. Saya akan mengambil kelas khusus nanti. Selain itu saya akan mencoba membuat beberapa aksesoris baru yang belum saya coba sebelumnya atau yang belum berhasil, Mulai dari macrame sampai tekstil yang tentunya dari bahan, pewarna hingga limbah saya berusaha sesustainable mungkin.
4.Sustainable
sumber gambar : Earts Thribe on instagram
Nah ini grand theme nya. Jadi saya membiarkan diri saya mengalir untuk mendalami berbagai hal tentang sustainable. Saya mencoba juga pada rancangan baju saya terbaru, paling tidak harus ada aspek sustainablenya. Semoga saya bisa merubah lingkungan daengan ini dan bisa membantu banyak orang dengan gagasan-gagasan baru sebagai bentuk kepedulian dengan sustainable,
5. Kontemplasi
Hmmmmm... 2019 banyak hal yang saya lalui, dan tidak mudah. Banyak kesulitan-kesulitan yang membuat saya harus bertahan. Saya banyak berkontemplasi dan akan terus mengambil momen seperti itu untuk mentralisir hati saya. Semoga 2020 keadaan terus membaik. Dan inilah yang menguatkan untuk terus berjalan. Karena mengingat tentang perjalanan hidup yang tidak enak, namun dengan mengingat Allah sebagai tujuan hidup saya, akhirnya saya berusaha kembali menguatkan hati saya. Saya pasti bisa...
Demikian, semoga menjadi doa-doa kebaikan-kebaikan yang membuahkan hal yang lebih baik.
#janganlupabahagia#jurnalminggu1#materi1#kelastelur#bundacekatan#buncekbatch1#buncekiip#institutibuprofesional
1 note
·
View note
Text
Hidup Tak Semembosankan itu
Bosan, ada berbagai hal yang mendasarinya. Gimana dengan kamu? Mudah bosan?.
Bosan yang menjadi sebuah gejala atas terjadinya sesuatu terhadap diri kita sendiri, kadang kita saja tidak mengerti mengapa bisa terhinggapi. Namun, sebab pastinya diri kitalah yang seharusnya paling tahu. Ada yang disebabkan eksternal, seperti lingkungan, namun faktor ini akan lebih sulit kita kendalikan. Jika disebabkan faktor internal diri kita, barangkali akan lebih cepat kita atasi.
Rutinitas yang berulang, lingkungan yang kurang mendukung, berbagai kelemahan yang menghambat kita, hingga kehilangan makna akan sesuatu tujuan penting hidup kita.
Barangkali kita terlalu menekan diri kita terhadap tujuan hidup kita, sehingga kita hanya menjalankan sesuatu yang berulang kemudian cepat bosan. Ini yang membuat kita sangat mudah terdistraksi. Kita lebih menyukai hal-hal yang receh sebagai bentuk mengkompensasi kebosanan kita. Hasilnya, tertundanya banyak hal penting, kehilangan kesempatan, dan wasting time. Akhirnya, waktu-waktu berlalu sangat cepat, dan kita tidak mencapai apapun kecuali sedikit.
Jangan salah ya, bosan hidup bisa terjadi juga. Bosan karena masalah yang berulang, bosan karena tidak banyak perubahan lebih baik tentang jiwanya. Jadi, jika kita tak memegang teguh value yang kita miliki, betapa sulitnya untuk melewatinya. Tentunya mereka menganggap kematian adalah akhir segalanya. Padahal kematian barulah awal kehidupan yang sesungguhnya. Nah, pada point ini, kebosanan hidup menjadi tak ada artinya dengan tanggung jawab kita di kehidupan paska kematian.
Barangkali jiwa kita yang lelah, kita kehilangan makna atas hari-hari yang kita jalani, so, kita harus memenuhi hati kita dengan percikan-percikan yang positif. Terkadang perlu effort mencoba terus, sampai terasa lebih baik.
Kita perlu beberapa pengendalian tentang kebosanan ini. Salah satu caranya adalah list saja, apa yang membuat diri kita bahagia dan tidak bahagia. Listing ini memudahkan kita memetakan dan tahu mana yang prioritas kita perhatikan dan tidak. kita bisa membaginya kedalam 4 kuadaran. Berikut adalah kuadran kebahagiaan saya, dan saya menggunakan kondisi saya sebagai contoh
MENGENALI HAMBATAN SENDIRI
Kita perlu mengenali apa yang menghambat kebahagiaan kita, karena hal itu lebih cepat membuat kebosanan. Bagi saya rutinitas domestik membuat saya lebih cepat bosan, Saya bisa meskipun tidak suka untuk menggosok dan melipat baju atau mengemas perca. Tapi kalau tidak diselesaikan akan menggunung dan tidak rapih.
sumber gambar : minimalistmeblog
Kuadran ini lah yang membuat saya kadang menunda menyelesaikannya. Realitasnya, saya harus berdamai dengan kuadran ini. Maka saya mempelajari beberapa tehnik berbenah untuk membuat saya lebih nyaman. Saya mempelajari Konmari method untuk membuat solusi yang realistis. Minimal saya tahu bahwa berbenah dengan ilmu akan memberikan dampak yang luar biasa.
MENEKAN DIRI SENDIRI
Pada kuadran tidak bisa dan tidak suka, saya mengidentifikasi diri saya terhadap beberapa hal yang sangat amat membosankan. Diantaranya berkedara dalam jangka waktu lama. Ini berkebalikan dengan hal yang saya suka,jalan-jalan. Tapi inilah bagian yang sangat saya tidak suka dari jalan-jalan, yaitu berkendara. Jalan berliku membuat fisik saya tidak begitu baik. Saya memiliki kesulitan untuk menjaga lambung saya tetap baik, karena riwayat yang cukup parah. Lambung saya mudah kambuh saat dijalan, selain itu makanan menjadi sangat sulit masuk. Mau tak mau saya berusaha berdamai dengan sabar menyelesaikan berkendara ini.
Selain itu, menunggu kepastian adalah hal yang tidak saya suka, kadang bisa teratasi, kadang tidak juga.
Kemudian diajak ibu-ibu ngerumpi adalah hal yang tidak sekedar bosan, bahkan saya sangat amat amat tidak menyukai. Sering kali saya menemukan kebiasaan membandingkan, membanggakan terhadap sesuatu, dan membuang-buang waktu secara bersamaan. Saya sering menemukan hal ini justru diperjalanan. Bisa dibayangkan betapa tak menyenangkan situasi tersebut.
MAKSIMALKAN KEKUATAN DIRI KITA
Nah ini adalah kuadran yang sangat saya sukai, spark joy banget-lah. Masih ada beberapa hal lain yang dapat memicu kebahagiaan saya, beberapa hal tersebut sebagian yang saya contohkan. Kuadran yang saya bisa dan suka akan membuat saya tidak bosan, tidak mau menunda dan ingin mengerjakan pada saat itu juga. Semakin baik perasaan kita memulai pekerjaan, semakin kecil pula menunda. Sehingga berdampak pada produktivitas yang tinggi.
Saya menyukai fashion design, kehalian yang saya tekuni beberapa tahun terakhir. Membuka beranda pinterest dan menemukan ide-de baru, sehingga lebih segar. Dan jalan-jalan akan menambah energi inspirasi kemudian.
Kegiatan yang menyenangkan ini perlu tenaga yang baik dalam mempersiapkan. Kita perlu menjaga istirahat dengan benar supaya tecapai projek-projek kita. Mengurangi gula dan garam akan menambah mood kita menjadi lebih baik lo. Silahkan kulik pada pembahasan hidup sehat Rasulullah lewat dokter Zaidul Akbar dengan nutrisi yang baik dan nyunnah. Karena sudah terkenal sekali jadi tak perlu kita bahas.
MOTIVASI DIRI KITA UNTUK BERTINDAK
Hidup dengan rutinitas berulang pastilah membosankan. Sehingga kita perlu mendapatkan percikan motivasi baru dengan membuka lagi peluang kegiatan bermanfaat yang dapat kita cintai dikemudian hari. Kuadran motivasi ini adalah yang saya tidak bisa, namun saya suka. Beberapa hal ini baru dan ingin saya kenali selanjutnya. Karena saat saya melihat produk-produknya saja, membuat mood saya menjadi cerah. Syukur-syukur kedepannya, saya bisa membagi ilmu-ilmu baru ini kepada orang lain, insyaAllah, biidznillah.
KIta sering membatasi diri dengan hanya menguasai sedikit keahlian saja, dan membuang atau tidak lagi mendalami hobi yang tidak relevan dengan akademis kita. Mengapa harus gitu? justru dimasa yang penuh dengan ketidak pastian ini, hobi bisa saja menyelamatkan dapur finansial kita. Seandainya dimasa lalu kita membiarkan diri kita berkembang berdasarkan potensi yang Allah subhanawata’ala titipkan,pasti banyak hal menyenangkan yang kita koleksi sebagai tabungan semangat dimasa mendatang.
sumber gambar : naturacraft
Pada ketertarikan saya dikuadran motivasi ini adalah tentang Sculpture painting,adalah sebuah seni membuat bunga misalnya menjadi 3D efeknya, jadi lukisannya timbul. Yang dikembangkan oleh seorang seniman Rusia.
sumber gambar: TopTeny.com Magazine
Kemudian dried flower, karena saya ingin mengawetkan bunga dengan baik, agar menghasilkan produk seni yang indah dan awet.
Sumber gambar: lil.fingers
Terakhir tentang dan block printing karena saya ingin mengembangkan produk-produk yang meminimilasir limbah, so saya ingin mempelajarinya kedepan.
SOOooooooo...........
Setelah saya mengamati kuadran diatas yang dapat saya simpulkan dari simulasi tersebut adalah 80% penghalang dan yang bisa mempercepat kondisi lebih baik adalah dari faktor internal. Faktor ini yang menggambarkan kebosanan kita ternyata karena berbagai kombinasi dari diri kita sendiri,seperti, kualitas diri kita, kemampuan kita yang terbatas terhadap tekanan, kebiasaan kita yang kurang disiplin, bahkan kompetensi yang tak ada kemajuan membuat kita bosan juga.
Sekitar 20% nya bersifat eksternal. Asal bisa menghindarinya atau mengatasinya dengan membaca situasi dengan tepat akan memudahkan kita mengendalikan diri kita sendiri.
Jika kebosanan terus berlanjut, maka jangan segan untuk mencari orang-orang yang profesional untuk membantu kita. Selama masih ada waktu, tunggu apa lagi.
#janganlupabahagia#jurnalminggu1#materi1#kelastelur#bundacekatan#buncekbatch1#buncekiip#institutibuprofesional
1 note
·
View note
Text
My 1st Leaf
Di pekan pertama ini, aku memutuskan untuk membaca buku yang belum sempat kubaca dan berhubungan dengan ilmu yang ingin kukuasai:
Muslim Produktif: Ketika Keimanan Menyatu dengan Produktivitas
Buku ini ditulis oleh pendiri productivemuslim.com, Mohammed Faris. Selama kuliah dulu, aku sering membaca infografisnya dan tertarik dengan konsepnya. Karena itu aku memutuskan membaca bukunya.
#JanganLupaBahagia#JurnalMinggu1#Materi1#KelasUlat#KelasUlatUlat#BundaCekatan#BuncekBatch1#BuncekIIP#InstitutIbuProfesional
0 notes
Text
Bunda Cekatan 1: Mencari Telur Hijau
Rasanya sudah lama sekali tidak menyentuh blog ini. Kukira platform ini akan ditutup sehingga aku enggan menemuinya. Ternyata, setelah beberapa kali mencoba log in—karena lupa password—akhirnya aku bisa berjumpa kembali dengan tulisan-tulisan lamaku.
Sekarang aku sudah masuk ke dalam kelas Bunda Cekatan. Dengan konsep pembelajaran yang berbeda bahwa setiap orang adalah guru dan setiap orang adalah murid, kelas ini memulai kelas perdananya dengan materi dari Ibu Septi Peni. Menurut Ibu Septi, ada empat konsep belajar anak-anak yang dapat diterapkan di kelas Bunda Cekatan ini, yaitu:
1. Dongeng
Sebelum bermain, Ibu Septi menyampaikan dongengnya kepada seluruh mahasiswa Bunda Cekatan. Ibu Septi bercerita bahwa di awal-awal pernikahannya ia pernah merasa galau akan perannya sebagai seorang ibu, istri, dan eksistensinya sebagai wanita. Dongeng ini menjadi pembuka yang penting sebelum masuk ke dalam proses belajar sebab siapa yang tidak suka dongeng? Setiap anak, baik tua atau muda pasti menyukainya.
2. Bermain
Setelah mendapat dongeng bahwa untuk menjadi seorang ibu yang cekatan ia haruslah bahagia dengan dirinya sendiri, Ibu Septi mengajak kami ke dalam permainan ��Mencari Telur.”
3.Hadiah
Nanti, akan ada hadiah yang menarik dalam pencarian telur ini.
4. Kejutan
Selain hadiah, ada kejutan-kejutan yang menanti di akhir pencarian telur ini. Saya sangat bersemangat untuk memulai pencariannya.
Ada lima aktivitas yang saya pilih yang saat saya mengerjakannya mata saya berbinar dibuatnya, yaitu:
Traveling (jalan-jalan)
Berdiskusi
Bermain bersama anak
Belajar, termasuk mempelajari hal baru
Kuliner, baik mencari dan mencoba masakan baru ataupun membuat masakan sendiri.
Bismillah! Saya siap bermain dan belajar di Bunda Cekatan.
0 notes
Text
Finding My Green Egg
Setelah direnungkan beberapa hari, akhirnya bisa juga aku mengkategorikan berbagai aktivitas ke dalam keempat kuadran.
•••
Suka, Bisa
Mengobrol. Aku suka sekali melakukan interaksi mendalam dengan orang lain dlm obrolan 2 arah. Dengan suami, aku sangat suka berdiskusi. Dengan anak, aku suka momen-momen saat kami berbagi cerita. Dengan adik-adik mentee, aku menikmati saat-saat membersamai mereka. Dengan pasien, aku suka saat bisa berkonsultasi dengan nyaman. Sesi mengobrol ini terutama kusuka jika aku bisa membuat orang lain lebih baik; saat suami bisa menemukan sesuatu yang berharga dari hasil diskusi kami, saat melihat binar bahagia di mata anak dan membuatnya terinspirasi, saat melihat adik-adik mentee bertumbuh & berkembang, juga saat pasien merasa lebih baik setelah selesai berkonsultasi. Aku sangat menikmati itu. Aku senang mendorong orang lain menjadi lebih baik dari belakang, tanpa perlu terlihat.
Mencatat. Sejak dulu, aku suka sekali mencatat. Aku senang proses menulis catatan, terutama jika alat tulis yang kugunakan terasa nyaman. Dulu aku punya set alat tulis warna-warni, sebab aku suka catatan yang penuh warna. Setelah punya anak, alat tulisku tentu saja bertebaran karena sering dimainkan anakku. Tapi aku tetap suka mencatat dan melihat catatan yang rapih.
Membaca buku. Ini juga salah satu hobiku sejak kecil. Aku suka sekali membaca buku. Aku suka perasaan ‘bertambah’ yang kurasakan di kepala dan dadaku setiap menyelesaikan satu buku. Membaca buku, juga terasa jauh lebih membahagiakan dibanding membaca eBook atau semacamnya.
Menulis surat. Dulu, aku suka menulis. Namun sejak SMA, kemampuan menulisku entah mengapa semakin menurun, sampai aku pernah merasa tidak bisa menulis. Tapi aku tetap rutin menulis di blog, sampai akhirnya aku menemukan bentuk tulisan yang aku suka dan bisa; surat untuk seseorang. Ya, saat menulis surat, kalimat demi kalimat mengalir begitu saja sampai terbentuk satu tulisan, dan aku bahagia melakukannya. Akhirnya aku menyimpulkan, aku bisa menulis surat.
Melakukan aktivitas sendirian. Sebagai seorang introvert, aku menyukai kesendirian, karena terasa me-recharge. Aku begitu menikmati momen-momen sendiri, seperti saat menyetir dari/ke tempat praktek, belanja bulanan, bahkan sampai momen sesederhana saat semua orang terlelap di malam hari dan aku bisa melakukan aktivitas apapun. Dulu saat tinggal di asrama, aku bahkan menunggu malam saat semua orang terlelap untuk bisa packing dengan nyaman setiap sebelum study tour atau acara lain yang perlu packing.
Menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga (inti). Selain menyendiri, aku juga senang menghabiskan waktu dengan orang-orang tertentu. Dahulu sebelum menikah, aku akan senang jika bisa menghabiskan waktu dengan keluarga atau sahabat terdekat, terlebih jika itu bisa membantu mereka (ini berhubungan juga dengan kesukaanku mengobrol). Setelah menikah, lingkaran terdalamku tentu saja berubah. Aku merasa jauh lebih nyaman saat bisa menghabiskan waktu bertiga saja (saat ini, akan bertambah tahun depan insya Allah).
•••
Suka, Tidak Bisa
Menulis. Seperti yang sudah kusebutkan, aku suka menulis. Namun aku merasa kemampuan menulisku mulai menurun sejak SMA hingga saat ini, yang tersisa kemampuan menulis surat. Mungkin karena aku melankolis, relatif lebih mudah untukku menuliskan hal-hal terkait emosi. Untuk hal-hal lain yang lebih serius, aku merasa kurang bisa melakukannya.
Belajar. Aku sangat suka belajar hal baru. Hal yang semakin kusadari, terutama dalam beberapa bulan terakhir, aku begitu bersemangat untuk belajar. Aku merasa ter-recharge setelah mengikuti seminar (baik dalam bentuk online, terlebih dalam bentuk offline), aku juga suka semangat yang kurasakan setiap menemukan hal-hal baru. Namun, aku masih belum menemukan waktu dan metode belajar ideal untukku. Itulah mengapa kumasukkan belajar di kuadran ini.
Mengatur keuangan. Aku suka mengatur keuangan. Di klinik lama dulu, aku mendapat amanah sebagai manajer operasional yang salah satu jobdescnya adalah mengatur keuangan. Saat itulah aku menyadari, aku sebenarnya menyukai aktivitas ini. Namun, ilmuku masih sangat minim dalam hal keuangan.
Menyetir (belum mahir). Aku suka dan bisa menyetir. Terutama karena menyetir memberiku momen menyendiri, momen yang biasanya kugunakan untuk berkontemplasi. Namun aku merasa belum mahir. Ada momen-momen tertentu saat aku merasa kurang percaya diri untuk menyetir, misalnya saat melewati jalanan sempit (yang sebenarnya bisa dilalui mobil), atau saat ke daerah yang tak terlalu kukenal (apalagi dengan kondisi lalu lintas yang padat seperti Jakarta).
Berenang (belum mahir). Aku suka dan bisa berenang, namun belum cukup percaya diri untuk berenang di tempat dalam di mana kakiku tidak bisa menapak. Berenang membuatku merasa lebih bugar. Berenang juga sering kujadikan quality time bersama anakku berdua saja.
•••
Bisa, Tidak Suka
Aktivitas yang masuk kategori ini adalah segala jenis pekerjaan kerumahtanggaan selain memasak seperti membersihkan dan merapikan rumah, menyapu, mengepel, mencuci, dan terutama menyeterika. Aku bisa melakukan semua hal tadi, namun tidak bisa menikmati mengerjakannya.
•••
Tidak Suka, Tidak Bisa
Keramaian. Aku amat sangat tidak menyukai keramaian. Itu sebabnya aku selalu memilih berbelanja di hari dan jam kerja, atau memilih tempat yang lebih luang dan tidak terlalu dipadati orang-orang. Aku juga tidak suka acara-acara yang dipenuhi banyak orang, terutama yang tidak kukenal atau tidak membuatku nyaman.
Bicara di depan banyak orang. Aku juga amat tidak menyukai ini, baik secara offline maupun online. Itu sebabnya aku jarang muncul di grup, dan jauh lebih memilih mengamati dalam diam dibanding berbicara saat ada di hadapan orang banyak.
Memasak. Ini adalah pekerjaan rumah tangga yang masuk dalam kategori tidak kusukai, dan aku tidak bisa. Aku sangat berharap bisa merubah ini kelak. Namun sampai saat ini, memasak masih masuk dalam kategori ini.
•••
Demikianlah klasifikasi aktivitasku. Dari klasifikasi di atas, aku menyimpulkan 5 hal teratas yang bisa masuk ke dalam telur hijauku, aktivitas yang aku suka dan aku bisa; mengobrol (dalam berbagai bentuk interaksi privat), membaca buku, menulis surat, melakukan aktivitas sendirian, dan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.
Semoga 5 hal ini bisa menjadi pijakan untukku, agar bisa menjadi sebaik-baik manusia yang luas manfaatnya untuk semesta, aamiin.
#JanganLupaBahagia#JurnalMinggu1#Materi1#KelasTelur#BundaCekatan#BuncekBatch1#BuncekIIP#InstitutIbuProfesional#KelasTelurTelur#BundaCekatan1
0 notes
Text
JURNAL BUNDA CEKATAN: DONGENG #1 BAHAGIA ADALAH KOENTJI
Alhamdulillah bisa memasuki jenjang lanjutan setelah Bunda Sayang. Nah masalahnya Bunda Cekatan ini, tahapan yang emang ditunggu-tunggu. Jadi pada penasaran juga bakal ada apa di sana?
Tema perdana jurnal bunda cekatan adalah Dongeng. Pola konsep belajar yang diminati anak-anak terbagi menjadi empat: dongeng, bermain, hadiah, dan kejutan.
Di sini kita akan belajar seperti yang disenangi…
View On WordPress
0 notes
Text
Finding Partners on Mentorship
Alhamdulillaaah, setelah tertatih-tatih berusaha untuk tetap catch up dengan kelas Bunda Cekatan, aku berhasil memasuki tahap selanjutnya; kupu-kupu.
Di tahap ini, kami diminta untuk mengikuti program mentorship; menjadi mentor untuk suatu bidang yang kita kuasai, dan menjadi mentee untuk bidang yang ingin kita pelajar (yang ada dalam peta).
Aku mengikuti kelas sebisaku. Jika tidak bisa mengikuti di jam live, akan kuputar live-nya sambil melakukan aktivitas lain seperti menyusui atau mengganti popok. Agak sulit memang, karena tidak bisa se-fokus biasanya. Tapi informasi penting selalu kudapat sebisaku. Alhamdulillah, ada buddy yang selalu siap ku-konfirmasi jika ada info yang kurang jelas. Sebab untuk memanjat grup rasanya aku tan sanggup..
Begitu punya kesempatan online, aku langsung membuka grup Facebook, menuju units untuk memastikan info penting sudah kubaca. Kemudian aku menemukan tab baru: mentorship. Aku langsung masuk kesana untuk mencari mentor & mentee. Saat itu, aku sempat melihat salah satu teman 1 regionalku punya topik menarik, yang juga masuk dalam petaku. Tapi kemudian aku teralihkan tangis bayi, kemudian melakukan aktivitas lain sampai akhirnya saat aku kembali online, nama yang kucari sudah tidak ada. Sepertinya sudah penuh. Hmm baiklah, mungkin belum rezeki. Akhirnya aku langsung mencari & menghubungi mentor yang masih available di bidang yang kuminati, meninta kesediaan beliau menjadi mentor untukku. Alhamdulillah, satu langkah terlewati.
Selanjutnya, akupun membuat profil untuk diri sendiri. Setelah bingung akan menjadi mentor di bidang apa, akhirnya aku memutuskan bidang yang memang saat ini paling kukuasai; vaksinasi & kesehatan anak.
Esoknya, alhamdulillah ada jawaban dari mentorku. Beliau bersedia. Kami pun saling berkenalan. Beliau mengumpulkan 4 orang mentee dalam sebuah grup. Setelah ada instruksi untuk sebaiknya melakukan mentorship ini secara 1 on 1, kami beralih ke private chat. Di sini, kami berkenalan dengan lebih dalam. Aku menceritakan latar belakangku memilih bidang tsb, beliau pun menceritakan pengalamannya dalam bidang tsb.
Oh ya, aku memutuskan untuk mengambil topik manajemen emosi. Sebab saat ini terasa sekali tantangannya lebih besar & mendesak, sementara manajemen waktu sudah banyak kulatih saat berpuasa di fase kepompong kemarin.
Progress mentorshipku berjalan cukup baik dengan aku sebagai mentee. Namun aku sendiri belum mendapatkan mentee sampai hari ini. Sebelumnya, aku sudah pernah mencoba untuk ‘melamar’ salah seorang mentee yang bidang ilmunya cukup kukuasai. Tapi sepertinya memang belum berjodoh. Beliau akhirnya memilih mentor yang sebidang. Tak apa, aku memang tak terlalu menggebu, selain memang tak punya cukup banyak waktu.
Awalnya, aku akan menyelesaikan jurnalku sampai di sini, di tahap mendapat mentor dan tidak menemukan mentee, juga sudah berusaha mencari mentee di bidang lain. Tapi saat sedang membuka messenger, ada 1 request dari seorang mentor di bidang yang sama denganku. Beliau mengajakku untuk saling sharing, sebab katanya yang tidak mendapat mentee boleh saling sharing dengan yang sebidang (peer mentorship). Aku langsung mengonfirmasi ke ketua kelasku. Katanya, masih menunggu info dari pusat. Saat ini sementara boleh begitu. Alhamdulillah, ternyata partnerku tsb punya ilmu yang kubutuhkan dalam dunia kesehatan. Semoga kami bisa saling belajar.
Selamat mengepakkan sayap, kupu-kupu! Mari terus berkembang menjadi lebih baik 🙂
#JanganLupaBahagia#JurnalMinggu1#TahapKupuKupu#KelasKupuKupu#BundaCekatan#BuncekBatch1#BuncekIIP#InstitutIbuProfesional
0 notes
Text
Mengurangi Procrastination Domestic
Puasa Habit Pekan #1 Mengurangi Procrastination Domestic Masih dalam situasi wabah Covid-19, Berada dirumah kadang merasa gabut, merasa bosan. Namun area rumah selalu menjadi perhatian yang penting. Penting karena ada keinginan untuk rumah segera beres, masak sudah siap, memilah barang yang tidak berguna untuk di rapihkan, mencatat pengeluaran harian dan sejenisnya namun bisnis tetap berjalan lancar. Lah, akeh tenan. Ya sudah ketimbang meratapi mendingan bertahap sedikit-sedikit mana yang mau ditingkatkan.
Nah sepekan pertama ini saya memfokuskan 3 hal : a. Membuat sarapan yang ramah lambung b. Membereskan rumah c. Memasak untuk makan siang
Nah, karena masih recovery untuk lambung jadi mencoba untuk belajar apa saja makanan-makanan yang tidak berbahaya untuk lambung (hal ini saya masukkan juga menjadi tantangan 30 hari). Dengan rasa sakit ini cukup menganggu aktivitas sehari-hari. Hal yang lain untuk tantangan ini adalah saya ingin menyelesaikan domestik sepagi mungkin. Dengan batas sebelum dhuhur. Jadi masih ada jeda waktu untuk melakukan rutinitas diluar domestik pagi hari. Lalu selanjutnya adalah jika puasa ini lancar dengan ritme dipagi hari, maka berikutnya adalah ingin lebih cekatan, mempercepat waktu dibanding sebelumnya, dan mengevaluasi apa saja yang dapat di preparation di malam harinya.
Kuadran domestik adalah kuadran yang tidak mendesak namun penting. Kalau terlalu lama mengerjakan akan melweatkan produktivitas lainnya. Jadi dua hal yang ingin saya capai adalah mencapai gaya hidup baik dengan membangun kebiasaan mengelola waktu dengan baik seawal mungkin selesai dan secepat mungkin selesai. Supaya saya bisa mendapatkan saving waktu lebih banyak untuk impian-impian saya yang lain.
Memang hal ini memerlukan tekad, dan memantau energi yang kita keluarkan. Harus berhati-hati sebelum mencoba, jadi tidak sembarangan tanpa prepare yang memadai. Akhirnya kita harus makan dengan benar, meluangkan waktu istirahat dengan jam istirahat yang baik.
Membangun kebiasaan pun, harus satu persatu. Kalau ingin segera berlari nanti menggegas dan tidak maksimal seperti cerita dikelas kepompong, seekor kupu-kupu cantik yang hampir keluar tapi teralu lama tidak keluar dari kepompong, kemudian ada manusia yang memotong (niatnya adalah membantu) kulit kepompong tersebut. Akhirnya kupu-kupu keluar dan mulai menggerakkan sayapnya, namun ternyata ia justru tak bisa terbang. Padahal niat manusia tersebut ingin menolong. Nah filosofi inilah yang harus dipegang merubah atau berubah itu perlu waktu yang tepat, tidak menggegas dan hati-hati. Semudah apapun tujuan kita. Supaya tidak meremehkan tujuan kecil.
JIka kita mulai dengan kegiatan yang ingin kita rubah, pilih saya 1-3 sehari, lalu kita curahkan energi maksimal pada hal tersebut, sebelum mencoba hal yang lain. Seorang penulis, Shawn Achor (The Happines Advantage), menyatakan dirinya sebagai manusia malam melatih diri menjadi manusia pagi dengan menciptakan ritual yang membuat dirinya bersemangat saat bangun tidur. Ia mulai dengan bersyuur. Salah satu hal yang menyebabkan seseorang berlama-lama di tempat tidur adalah karena otak terlalu merasa lelah memikirkan hal-hal yang kita kerjakan dihari itu daripada memikirkan hal-hal yang membuat kita bahagia. Jika kita berfikir demikian, maka kita akan semangat bangun dari tempat tidur.
Pada puasa pekan pertama ini hasilnya adalah, menurut saya masih ahrus ditingkatkan kembali.
Semoga puasa habit ini menjadi hal yang baik untuk kemajuan gaya hidup baik dan seimbang, aminn.
0 notes
Text
Private Session, Maybe?
[Prolog]
Alhamdulillahirabbil ‘alamin.. blog yang mulanya dibuat untuk mendokumentasikan jurnal Bunda Sayang akhirnya bisa dibuka lagi.
Kemarin, Tumblr sempat diblokir sehingga aku pindah sementara ke tempat lain. Tapi aku terlanjur cinta Tumblr & ingin memanfaatkan Tumblr ini. Jadi, mari kita lanjutkan dokumentasi perjalanan menjadi ibu yang lebih baik (aamiin).
• • •
Bismillahirrahmanirrahim..
Alhamdulillah, aku memberanikan diri mengikuti kelas lanjutan yaitu Bunda Cekatan. Semua kuikhtiarkan demi menjadi bunda yang lebih baik untuk Wafdaa dan (calon) adik(-adik)nya kelak.
Tugas pertama kami, menemukan ‘telur hijau’, yakni aktivitas yang kita suka dan bisa.
Hari ini, aku bertemu dengan teman lama. Kami berbincang cukup lama di tempat yang sudah ingin kukunjungi sejak lama, Perpustakaan Nasional.
Saat itulah aku menyadari, aku begitu menyukai sesi berbincang one-on-one seperti tadi.
Aku bukan orang yang nyaman berbicara di depan umum, pun sama sekali tidak menyukai keramaian. Tapi, berbicara dengan seseorang, berkonsultasi dengan pasien, kusadari berbeda. Aku menyukainya.
Setelah berusaha mengkontemplasikan lebih dalam, aku ternyata memang menyukai aktivitas ini: berbicara secara privat dengan seseorang, baik dalam lingkup pertemanan atau profesi.
Itu sebabnya aku suka bekerja di tempatku sekarang, dibanding harus jaga IGD atau aktivitas lain di Rumah Sakit.
Bismillah, semoga kelak ini bisa menjadi kekuatan yang membuatku bisa menebar manfaat lebih banyak, menjadi sebaik-baik manusia.
This is my 1st egg.
0 notes
Text
Bismilalhirahmanirrahin
Setor tugas Online - Tahap Ulat Bunda Cekatan
Jurnal Singkat mengenai Manajamen Waktu.
Selna Sari Purnama Dewi - 3119060231
Alhamdulillah. Semangat next step.
#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
1 note
·
View note