#bersamaMu
Explore tagged Tumblr posts
Text
Jatuh cintaku padamu kali ini terasa sangat damai sekali. Tak memaksakan keinginan hati, tak mengejar dan berlari, tak juga menanti sepi. Terima kasih telah hadir di kehidupanku yg membosankan ini. Akan kulangitkan doa disetiap dirimu terlintas di benakku. Entah endingnya nanti seperti apa, semoga akan selalu ada hal baik yg membuat kita bersama..
#pekanbaru#esbatubulet#muji#life quote#renungan#quote bijak#kata bijak#tulisan#motivasi#kata cinta#quoteoftheday#Surat cinta#kata mutiara#quote#love quote#quotes#love quotes#jatuh hati#jaga hati#bersamamu#menua bersama
50 notes
·
View notes
Text
Jika nanti aku kembali jatuh cinta.
Jika nanti aku kembali jatuh cinta. Maka beri aku kesempatan. Kesempatan untuk belajar hal-hal mengenaimu. Aku mau belajar, menyelami kesamaan yang kita punya. Melengkapi perbedaan yang tidak dapat kita lihat.
Jika nanti aku kembali jatuh cinta. Beri aku kesempatan. Aku mau mendengarkan semua celotehanmu. Aku mau kita saling berbicara dan tidak diam-diam memendam. Serta berbagai saling yang ingin aku lakukan denganmu.
Jika nanti aku kembali jatuh cinta.
Beri aku kesempatan untuk selalu tumbuh bersamamu. Aku mau berubah untuk diriku sendiri, dan merasa layak bersamamu.
Jika nanti aku kembali jatuh cinta. Aku ingin menunjukkan kepadamu bentuk cinta yang sederhana. Aku ingin menuliskan diksi paling indah dan unik, serta yang belum pernah kamu temui.
Beri aku kesempatan untuk membawa bukti, bukan hanya janji-janji manis. Aku ingin membawa bukti kepadamu kalau aku memang sejati.
Mari kita berlayar ke sebuah tempat yang berbeda dan melihat hal yang berbeda. Bersamamu adalah hal paling menyenangkan.
— ashari. 17/12/23.
9 notes
·
View notes
Text
Panas terik mentari teringat hatiku masih bersamamu
Apa kabarmu? bagaimana? sedang apa? apa kau juga memikirkan hal yang sama? sama? iya sama denganku? aku hendak tidur siang, aku baru saja makan eh kantukku datang, aku menyempatkan waktu untuk berkhayal sebelum tidur tak sengaja aku mengingatmu, akhirnya kau kulibatkan dalam khayalku.
Walaupun mungkin jika kutanya "apakah kau mau terlibat dalam khayalku? rasaku?"
Mungkin....
Ah aku tidak mau menebak - nebak, anggap saja iya.
Kau mau.
2 notes
·
View notes
Text
Aku memang tidak bertemu denganmu setiap hari, namun rinduku tak mengenal waktu, ia datang dan memenuhi isi pikiranku dan aku tidak menemukan hari yang lebih indah, dari hari ketika aku bersamamu.
2 notes
·
View notes
Text
Bersamamu
Semoga aku bisa duduk bersamamu saling menatap masa depan, denganmu yang akan menjadi takdirku.
Menikmati indahnya alam yang begitu indah.
Menyulam setiap perjalanan hidup bersama dengan baik dari segala sisi, agar hasil sulaman itu kelak akan bermanfaat menjadi pelindung keluarga kita dari api neraka, dan semoga keluarga kita nanti akan dipertemukan kembali di Surga-Nya.
Semoga dirimu yang kutunggu adalah jawaban dari setiap untaian doaku.
Bogor, 15 Agustus 2023 | 09.45 WIB
6 notes
·
View notes
Text
Mulai closure,
Terimakasih sudah pernah menjadi orang yang menghuni hati walau tak lama,
Terimakasih sudah mengajarkan bagaimana kegalauan menanti kabar dari mu,
Terimakasih sudah pernah hadir dan berbicara bersama,
Terimakasih atas semua yang telah terjadi di antara kita,
Terimakasih sudah mau menerima walau kita akhirnya tak bersama,
Terimakasih ☺️
CKJ, 09112306.47
1 note
·
View note
Text
Sebuah Buku, Temanku yang Hilang
17 May diperingati hari buku national, bertepatan hari ini aku ingin menceritakan buku yang menemani hidupkan.
Buku ini ditulis oleh Qomaruzzaman Awwab, tulisannya sangat membekas hingga mengobati hati ini. Bukunya mirip dengan versi "La Tahzan" karya Aidh Al-Qarni Namun. Buku dengan judul "Karena Allah Selalu Bersamamu" memberikan historis dan gambaran filsafat Islam yang memberiku kekuatan untuk memahami dan menghayati bahwa kesedihan memberikan jalan kebahagiaan.
Buku ini sekarang sudah tidak diterbitkan lagi oleh Mizan Store karena sudah terbitan lama. Pesan kandungan dari Al Qur'an pada buku ini tidak menggurui malah memberikan makna kekuatan dan dorongan untuk terbuka pikiran dan menerima keadaan yang sudah terjadi. Qomaruzzaman Awwab mengungkapkan dalam bukunya, kita tak boleh larut dalam kesedihan karena kesedihan akan membuat kita lupa segalanya.
Kelak ketika di surga kita akan berkata, Segala puji bagi Allah yang telah mengusir kami dari kesedihan dari diri kami. (QS.Fathir: 34)
Kunci dari semuanya adalah Iman. Tidak ada hidup yang sempurna. Kekurangan, kemiskinan, kekayaan, bencana, malapetaka, kesengsaraan, kepahitan, kesehatan, bahkan kematian itu sendiri adalah ujian yang harus dihadapi. Ibarat orang tersesat, di depannya laut di belakangnya juga laut, mau tidak mau ia harus melewatinya meski dengan bersusah payah. Hanya saja membentuk sikap sabar perlu dipupuk sejak dini agar jiwa semakin tertempa. Saat jiwa sabar sudah tumbuh dengan baik, ujian itu akan menjadi ladang amal dan Seringkali dalam hidup ini kita melihat sesuatu yang jauh di depan mata tapi tidak melihat apa yang ada di hadapan kita. Ingin ini-ingin itu, mau ini-mau itu, padahal yang ia punya, yang ia sanggup, yang ia miliki cuma sekedarnya saja. Ia suka berangan- angan tanpa usaha keras. Jadinya, ia tidak pernah kenyang, jauh dari syukur, lebih suka menuntut dari pada berterima kasih dengan keadaannya. Kesempatan emas untuk meraih hadiah terindah dari Sang Maha Rahman.
Aku bersyukur aku telah mempelajarimu, meskipun sekarang sudah hilang karena kecerobohanku, maafkan diriku.... perasaan menyesal ini masih terasa sampai sekarang karena Allah memberimu untuk selalu ada bersamaku.
3 notes
·
View notes
Text
Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.
(KH. Rahmat Abdullah)
148 notes
·
View notes
Text
Bersamamu, bukan hanya tentang menemukan rumah untuk bercerita. Lebih dari itu, tumbuh bersamamu adalah tentang berjalan lebih tenang di tengah-tengah bisingnya dunia..
#pekanbaru#esbatubulet#renungan#life quote#kata bijak#quote bijak#motivasi#kata cinta#tulisan#cinta#catatan#sajak cinta#sajak rindu#tentang rindu#bersamamu
49 notes
·
View notes
Text
aku tak pernah tahu rasanya menunggu jodoh bertahun-tahun itu seperti apa. karena aku menikah dengan suamiku diusia muda 20 tahun.
aku juga tak pernah tahu rasanya berselisih paham dengan mertua, karena dari awal pernikahan hingga saat ini kedua mertuaku sangat baik kepadaku.
aku juga tak pernah tahu rasanya tinggal seatap dengan mertua, merasa tidak nyaman dirumahnya atau konflik dengan ipar. karena sejak awal menikah suamiku telah menyiapkan rumah untukku tinggal bersamanya tanpa harus mencicipi tinggal dengan mertua.
aku tak pernah tahu rasanya bagaimana kesulitan ekonomi, pinjam uang sana dan sini, menggadaikan atau menjual aset untuk bisa makan hari ini. karena selama pernikahanku Allaah cukupi aku dan suami dengan kelapangan rezeki.
Allaah tidak menguji aku dalam hal demikian, tidak tentang menunggu jodoh, tidak dengan mertua, tidak dengan suami ataupun kesulitan ekonomi. tetap ku syukuri apapun keadaan itu hingga saat ini.
tapi apakah kamu tahu dimana letak ujianku? iya, Allaah uji aku dengan penantian buah hati. aku tidak tahu rasanya bagaimana lelahnya mengandung, melahirkan, ataupun mendidik seorang anak. karena selama 15 tahun pernikahanku aku belum pernah merasakan bagaimana perasaan terlambat haid.
jangan tanya bagaimana upayaku, percayalah aku sudah mengupayakan semua cara yang baik. saran dari banyak ahli, dan semua nasihat yang masuk aku semua sudah aku upayakan.
katanya hamil itu berat, menyusui itu membuat payah seorang ibu, dan merawat seorang bayi itu tidak mudah. iya, aku mengerti, keadaan itu sudah Allaah jelaskan di dalam Al-Qur'an. namun mereka tak akan pernah tahu dan juga pahamkan bagaimana beratnya menanti seorang anak sekian lama. letihnya berjuang dengan berbagai upaya yang tak jarang menyakitkan.
maka aku mendidik diriku, semakin kesini jadi semakin berhati-hati. tidak ingin mudah menilai seseorang tentang siapa yang paling berat ujiannya. semua orang sedang berjuang dengan ujiannya masing-masing. hanya Allaah yang tahu kadar keimanan seorang hambanya.
semakin kesini jadi semakin mencoba lebih mudah mensyukuri hal-hal kecil yang sudah dimiliki tanpa membandingkan kebahagiaan ku dengan yang lain. sebab keduanya tak akan pernah sama. dan tak membenci takdir atas apa yang terlewat dari hidup seperti;
Dibalik aku yang nggak bisa naik motor, ada rejeki bapak ojol.
Dibalik aku yang belum hamil, ada rezeki dokter dan perawat yang mengalir disitu karena ikhtiar bayi tabung, inseminasi dan ikhtiar lainnya.
Dibalik AC rumah yang udah nggak dingin atau rusak, ada rezeki tukang service AC yang hadir disitu.
Dibalik ban mobil yang bocor, ada rezeki tukang tukang tambal ban disitu atau ada juga rezeki warung starling yang juga mangkal disitu. sambil nunggu ditambal bannya sambil pesan minum sekalian.
intinya sejatuh dan terpuruk hidupku, tetap ada berkah bagi orang lain. seberat apapun kesedihan hidup yang sedang aku jalani, berbaik sangka sama Allaah adalah yang harus selalu diupayakan. dan bener, semakin kesini hanya ingin hidup tenang. semua yang sudah Allaah takar tak akan pernah tertukar. semua yang memang untukku akan tetap menujuku, yang tidak untukku akan melewatkanku sekuat apapun upayaku untuk menujunya.
jadi ujian mana yang lebih berat dan mana yang mulia? tak akan mengurangi kemuliaan ibunda Aisyah Radhiyallahuanha walau tak memiliki keturunan. tak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan Asiyah Binti Muzahim meski bersuamikan Firaun. tak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan dan kesucian ibunda Maryam yang melahirkan seorang anak tanpa pernah disentuh oleh laki-laki. tak akan mengurangi kemuliaan Fatimah Az Zahra walau hidup penuh dengan kekurangan. Mereka semua tetap mulia sebab Allaah telah memuliakan mereka, dan itu lebih dari cukup.
.
مَادَام اللّه مَعَك لَايُهمك شَخص أَذَاك، وَ مَادَام اللّه يَحفَظك لَاتَحزَن لِأَحَد أَهملك، وَ مَادَام اللّه يُرِيد لَك شَيْئ، فَلَنْ يَقف فِي وَجهِك شَيْئ أَبَدًا.
Selama Allah bersamamu jangan pedulikan orang yang menyakitimu, selama Allah melindungimu jangan sedih dengan orang yang mengabaikanmu, dan selama Allah ingin memberikan sesuatu untukmu, maka tidak akan ada yang menghalangimu.
***
ini bukan kisahku, namun sepanjang ia bercerita, ia selalu tersenyum seolah ingin mengabarkan bahwa ia sudah lapang atas semuanya...
#tulisan#menulis#hamil#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#ramadhan#pejuanggarisdua#pejuang garis dua#akumenulis
234 notes
·
View notes
Text
Jangankan untuk bersamamu. Menyadari bahwa aku telah menyimpan perasaan ini dengan baik selama puluhan purnama saja, sudah cukup menjadikan tangisku serupa bah. Takjub; betapa aku mampu setia merawatmu di kedalaman hatiku sendiri tanpa kita saling bertukar harap, kata-kata, atau tatapan mata.
61 notes
·
View notes
Text
Pikirannya Lelaki
Beberapa hal yang dipikirkan laki-laki (dalam hal ini aku), dan mungkin lelaki di sekitarmu juga sama :
Apa yang diinginkan oleh perempuannya, hal yang kemudian di ucapkan, itu bakal bikin lelaki kepikiran terus. Kalau ia belum kunjung berhasil mewujudkannya, rasanya itu kayak beban karena merasa ingin sekali mewujudkan itu.
Takut sekali kehilangan pekerjaan, sebenarnya lebih kepada kemampuan untuk memberi nafkah. Entah karena kehilangan pekerjaan atau kemampuan untuk bekerja sehingga membebani perempuannya untuk ikut bekerja atau bahkan menanggungnya. Itu runtuh-tuh harga dirinya, kepercayaan dirinya.
Kesulitan untuk menerjemahkan apa yang dirasa oleh perempuannya karena mungkin emang dari sananya laki-laki begitu, dan perempuan begitu, memulai hard-conversation bukanlah hal yang mudah bagi laki-laki, karena takut melukai perempuannya.
Meninggal duluan tapi tidak meninggalkan apapun di dunia yang bisa membuat hidup perempuan dan anak-anaknya cukup bahagia dan terjamin secara materi, tidak harus bersusah payah. Kelihatannya duniawi sekali, tapi memang kepikiran. Coba nanti sesekali tanyakan kepada lelakimu, apa yang dia khawatirkan saat itu, saat bersamamu, saat hidup yang sebentar ini ingin ia wujudkan yang terbaik buatmu. Redakan rasa khawatirnya dengan rasa syukur dan cukup, cukup untuk kalian berdua. -kurniawangunadi
856 notes
·
View notes
Text
𝐀𝐊𝐀𝐃 [hajime umemiya]
qeena's brief note: this fic based on the song called akad by payung teduh. go listen to it now! it defo worth ur 4:17 minutes of time. happy reading xoxo
Betapa bahagianya hatiku How blissful the heart in my chest will be
Saat ku duduk berdua denganmu When I get to sit together beside you
Berjalan bersamamu And to walk together with you
Menarilah denganku Let's dance with me
"Haji!" He heard, the warm familiarity to the voice lingers behind as he turn around, seeing you, running up to him to catch up. You seem to sweat a bit because you probably run all the way from your school. He smile, wiping off any accessible stain of sweats all over your face making you grin in return. Umemiya pick up your hand and brought you all over town, giving you food the townfolks give him in return of gratitude.
You both walk around town, until you finally stop at a shop, a new musical shop that just open a few days prior. The bell chime when you push the door open. The old man by a small wooden counter greet you with a smile of acknowledgement "Hello, welcome." His voice plastered with a tad bit accent from what seem like a tsugaru-ben dialects. You greet the man as you stroll around the place. Faint song played in the background and everything hold a moment of tranquility.
Both you and Umemiya tries the useable record player to play a song. He grab a random record and situate the disc onto the player. A soft tune begin to play as the player vibrates in the grooves of the record. It's a soft, melodic tune to which both you and Umemiya can't help but dance to. The both of you laugh to each other, oblivious to the soften stare of the old man.
Bila nanti saatnya t'lah tiba. When the time is finally here to come
Ku ingin kau menjadi istriku I want you to be my wife
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan To walk together with you, in the light or in the rain
Berlarian ke sana, kemari, dan tertawa Running around and laughing
You politely thank the old man and leave the shop "So hot!" Umemiya moaned, the sun glance behind thick and dark clouds but it is still indeed a hot day. You suggested to get popsicle to which he agreed with right away. His eyes visibly lit up at the sheer mention of desserts.
Umemiya get a tropical orange flavored popsicle whileas you get yourself a vanilla cone with nuts on top "Tasty!~" You laugh, eyes ahead and down to the multicolored pavement. You begin stepping on a specific color "Whoever steps on line has to buy the other cream bun!" It was childish, really, but it's laughable and it's funny seeing him trying so hard not to step on line with his big feet.
However, you purposely push him making him lose his balance and accidentally step on a line. That makes you jump in excitement, claiming your unjustified victory "Haji's a sore loser!" He snickers, playfully push you back "Not fair, you play dirty!"
He did buy you a cream bun anyway and it's warm! Undeniably good even when it's cold, let alone when it's hot and oozing with steam. Umemiya look at you as you enjoy the bun, not once did you offer him a bite but he didn't mind. He know you got a big appetite, after all. He mush your cheeks using both of his palm, squeaking about how cute you are, cheeks full with the doughy bun.
Patters. Simultaneously, you tilt your heads up. The sun disappears behind the dark cloud and pitters of rain start to fall onto the pavement and your head. You finished your bun in one big bite before dashing off with Umemiya. The warmth of his hand against the chill of your skin intertwine as you both make your way out of the rain. But it only got heavier and there's no nearby shelter to be on as you both are soaked top to the bottom.
A few minutes of endless running until he abruptly stop at a place. It's the park and just right across the field in the park is a stop, with roof big enough to shield you both from the wet weather. He hold your hand once more and begin running, this time faster and well, luck hasn't been neither of you's side because he suddenly tripped from a hidden pebble buried to the ground making him fall flat against the ground. You yelp, and fell on top of his back.
Neither of you said a word until he suddenly laugh outloud, and with you following suit "What the hell'?" After that, instead of getting up and for the shelther, you decided to stay on the grass, now next to each other with your arms spread. The rain drop onto your faces making it hard to open your eyes, but you hear him say "It's weirdly one of the best time in my life," You giggle, nodding your head in agreement "I agree..."
Sudilah kau menjadi temanku So would you go as far to be my friend?
Sudilah kau menjadi So would you go as far to be
"Hajime Umemiya, Y/n L/n, I now pronounced you, husband and wife..."
Istriku My wife...
𝐑𝐄𝐐𝐔𝐄𝐒𝐓 is open. all rights reserved goes to @kaq3yma on tumblr.
⸻ idk how i feel about this ngl bcs a part of me lowk giggly and happy but iono 😞 anygays, tell me how you guys feel about this and if you happen to read this whilst listening to the song, yes, i did skipped some parts in the song cus the song lowk a bit depressive cus its actually about losing someone important to you and yk me, im not all that about angst fics 😢! thank u sayangsss 💝
#kaq3yma's writing ⪩⪨#wind breaker anime#wind breaker au#wind breaker drabbles#wind breaker fanfic#wind breaker fluff#wind breaker headcanons#wind breaker hcs#wind breaker imagines#wind breaker manga#wind breaker masterlist#wind breaker nii satoru#wind breaker reader insert#wind breaker satoru nii#wind breaker umemiya#wind breaker x y/n#wind breaker x you#wind breaker x reader#wind breaker#hajime umemiya#hajime umemiya fluff#hajime umemiya wind breaker#hajime umemiya x reader#hajime umemiya x you#umemiya hajime x reader#umemiya hajime x you#umemiya x reader#umemiya x you#umemiya x y/n#windbreaker umemiya
59 notes
·
View notes
Text
Bersamamu Cinta Pun Perlu Ilmu
Sebagai muslim sudah pasti visi menikah kita adalah ibadah, ridha Allah dan surga. Bukan mencari bahagia yang sejatinya bahagia itu enggak ada di dunia fana. Landasan utamanya bukan harta dan cinta, tapi ketaatan pada Allah Ta'ala.
Ya, menikah bukan tentang siapa yang paling pengertian, paling banyak berperan, paling merasa capek, tapi tentang bahu membahu dalam kebaikan dan ketaatan. Saling menguatkan peran.
Memahami peran; memenuhi hak; meredakan ego; seni komunikasi dengan pasangan; barangkali adalah keahilan yang wajib kita miliki dan harus terus diasah agar tak saling menjatuhkan marwah pasangan. Dan itu semua butuh ilmu agar terarah.
Selamat menjadi pembelajar seumur hidup.
02 Februari 2022
diposting desember 2023
190 notes
·
View notes
Text
Mengenang Juang, Menertawakan Luka
Istriku …
Mari, duduk di sampingku. Sudah kuseduh teh hangat untuk kita nikmati berdua. Sudah kumatikan televisi agar di ruang mungil ini, aku cuma mendengar suaramu saja.
Malam ini mungkin akan panjang. Sebab ada juang yang harus dikenang. Ada luka yang antre untuk kita tertawakan.
Sebab ternyata, sudah cukup jauh kita berjalan.
Istriku …
Dulu kita sering menerka sembari berkelakar tentang bagaimana hidup kita lima tahun lagi? Sepuluh tahun lagi?
Ternyata, kita tak banyak berubah.
Aku masih jadi lelaki yang setiap hari melamun, membuka laptop, lalu melamun lagi.
Kamu masih jadi perempuan yang datang dengan secangkir kopi sambil bertanya, “Apa yang bisa kubantu?”
Bedanya, kini kita harus selalu bersepakat tentang siapa yang mengantar dan siapa yang menjemput anak kita hari ini.
Tentu usia kita berkurang dan satu dua hal dalam hidup kita bertambah. Beberapa orang datang dan ada pula yang pergi—sementara ataupun selamanya.
Tapi lebih dari itu, aku selalu merasa hidup ini begini-begini saja.
Terkadang resah mampir mengetuk pintu rumah. Lalu kita izinkan ia menginap barang satu dua malam. Setelah itu ia pergi lagi entah ke mana.
Barangkali ia kecewa karena kita tak terlalu mengacuhkannya. Sebab kita selalu yakin, segalanya akan baik-baik saja selama kita bersama.
Istriku …
Setiap harinya kita selalu bertanya satu sama lain: apa yang bisa dirayakan hari ini?
Barangkali sepiring nasi, secangkir kopi, atau segenggam royalti?
Besar atau kecil, segala denganmu adalah kemewahan.
Lebih atau kurang, hidup bersamamu adalah kebahagiaan.
#Jelang1Dekade #HujanPastiReda
141 notes
·
View notes