#akankah kita
Explore tagged Tumblr posts
aroenikaofficial · 2 years ago
Text
Tumblr media
Jombang, 25 Juni 2023 - Industri musik indie Indonesia semakin dipenuhi dengan talenta-talenta yang menghadirkan warna baru.
Baca selengkapnya di Kompasiana: www.kompasiana.com/hendykriskurniawan5807/649865824addee4d692d38b2/melihat-perjalanan-aroenika-band-dari-lagu-senandika-hingga-karya-musik-pop-indie-terbaru
Salah satunya adalah Aroenika Band, grup musik indie asal Jombang, Jawa Timur, yang berhasil menarik perhatian pendengar dengan karya-karya musik yang unik dan orisinal.
Dibentuk pada 20 Februari 2021, Aroenika Band terdiri dari anggota berbakat: Hendy dan Ovi sebagai vokalis, Ade dan Demas sebagai gitaris, serta Alfath Flemmo sebagai pianis.
Nama Aroenika diambil dari Bahasa Sansekerta yang berarti "matahari terbit" menggambarkan semangat Aroenika yang menyinari industri musik Indonesia.
Salah satu ciri khas yang membedakan Aroenika Band dengan band baru lainnya adalah kemampuan Aroenika dalam menciptakan lagu-lagu yang original dan out of the box.
Aroenika menggabungkan beberapa genre musik menjadi satu, menciptakan kolaborasi yang unik dan menggugah rasa penasaran pendengar.
Karya lagu Aroenika seperti "Senandika" (2021) dan "Missen" (2022) telah berhasil menarik perhatian publik. Aroenika mengunggah karya-karyanya ke platform Aple Music, YouTube, dan Spotify.
Menarikya, Aroenika Band berencana untuk merilis beberapa single baru pada akhir tahun 2023.
Beberapa judul lagu yang sudah ditunggu-tunggu antara lain "Minor," "Mengapa," "Diam," "Akankah Kita," dan "Malam".
Tidak hanya berfokus pada eksplorasi musik yang unik, Aroenika Band juga memanfaatkan teknologi digital instrumen reality dan instrumen virtual dalam karya-karyanya.
Kombinasi antara teknologi dan realitas instrumen menghasilkan suasana yang semakin memikat dan menggugah jiwa, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pendengar.
Melalui Facebook, Instagram, YouTube, Twitter, dan TikTok Aroenika Official yang dijadikan sebagai platform untuk berinteraksi dan berbagi karya-karya terbarunya.
Aroenika Band terus mengukir prestasi dan menginspirasi generasi muda untuk mengeksplorasi musik dengan kreativitas tanpa batas.
Akun media sosial Aroenika Band @aroenikaofficial:
Open Spotify: https://open.spotify.com/artist/5YnhQItBBA953uiXtkcchY
Facebook: https://facebook.com/aroenikaofficial
Instagram: https://instagram.com/aroenikaofficial/
YouTube: https://youtube.com/c/AroenikaOfficial
TikTok: https://tiktok.com/@aroenikaofficial
LinkTree: https://linktr.ee/aroenikaofficial
WhatsApp: https://wa.me/6285645437170
Google Bisnis: https://aroenikaofficial.business.site
#aroenika #aroenikaband #aroenikaofficial #senandika #missen #minor #diam #mengapa #akankahkita #malam #band #musisi #bandmilenial #musik #lagu #grupmusik #musikindonesia #musisijombang #musisisurabaya #musisijawatimur #musisiindonesia #musikindie #industrimusik #musikpop #alfathflemmo #hendykris #adsamed #ade #ovi #music
1 note · View note
dardawirdhaa · 2 months ago
Text
Seandainya kita sadari tiap perkataan akan dimintai pertanggungjawaban, seandainya kita selalu ingat bahwa tiada satu pun yang luput dihari perhitungan.
Akankah kita masih senang membicarakan orang lain? Masih sempat mencari tahu tentang kehidupan orang lain lalu menyebarkannya?
#FaFirruIllallah
69 notes · View notes
nonaabuabu · 1 month ago
Text
Kadang aku ngerasa aku kelewat egois. Aku berpikir dia nggak milih aku karena standar sosial yang nggak setara. Padahal saat aku memikirkan bahwa sama dia mungkin semuanya akan jauh lebih baik dan aku akan dicintai dengan sepenuhnya, mungkin dia juga merasakan bahwa sama aku, mungkin dia nggak akan dicintai sepenuhnya.
Maksudnya, bukannya kita semua sama, kita butuh dicintai sama besar dengan cara kita mencintai. Tapi kadang-kadang, aku melihat diriku yang nggak bisa mencintai. Jadi rasanya sangat wajar dia merasakan keraguan akankah ia akan mendapatkan cinta yang setimpal jika itu aku.
Dulu aku sering ngerasa nggak dicintai, tapi ternyata setelah aku telaah lebih jauh, mungkin sebenarnya yang nggak kumiliki adalah, mencintai dengan baik, dengan perbuatan bukan cuma rasa, kata-kata dan angan-angan.
Iya aku tahu, pada dasarnya emang bukan kita aja pilihannya. Tapi aku merasa nggak ada salahnya berefleksi kenapa kita bukan orangnya. Toh cinta meski cara kerjanya aneh-aneh, manusia tetap memilih dengan pertimbangan yang bisa ditakar kan?
Setidaknya, di usia aku dan dia sekarang, cinta bukan lagi semurni perasaan senang saat mata bertatapan. Cinta udah lebih luas sekaligus sempit, complicated.
Meski kalau dijurus ke obrolan jodoh, mau refleksi jungkir balik gimana juga garisnya akan sama. Tapi setidaknya sebagai pribadi tunggal, siapapun dia di masa depan, kita jauh lebih baik dari kita yang sebelumnya.
51 notes · View notes
rosariumtale · 8 months ago
Text
Hening mengajarkanku untuk tidak terpana pada bising.
Sunyi menegaskan kepadaku tentang damai dalam ramai.
Air mata, lalu tawa, menyadarkan bahwa yang tampak oleh mata tak lebih hanya maya.
Berdirinya kita, di sudut tak tampak oleh mata, jauh dari gemerlap puja-puja bukanlah sebuah hal yang hina. Sadarkah ?
Lihatlah.. Perhatikan. Lalu renungkan.
Bahkan bangkai sekalipun di gemari oleh lalat-lalat.
Lantas, masihkah gusar bila tak tenar?
Masihkah mendung bila tak disanjung?
Akankah cemar bila tak banyak nyawa yang gemar?
Selamat sore :)
93 notes · View notes
jejaringbiru · 11 months ago
Text
Memilih
Tumblr media
@hardkryptoniteheart
Aku memilih menjadi diriku sendiri. Namun aku juga tidak akan menutup diri, untuk terus belajar menjadi seseorang yang lebih baik di setiap harinya. Kali ini, aku melakukannya atas kesadaranku sendiri. Kelak aku bersedia belajar mengerti dan memahami seseorang yang ditakdirkan menjadi teman hidupku. Aku berjanji terhadap diriku sendiri.
@padangboelan
Aku memilihmu sayangku, dengan segenap jiwa dan hatiku sebab aku mencintaimu dan akan terus begitu. Aku ingin berada di sisimu sayangku, dalam segala waktu. Saat ini, besok dan sepanjang adanya nafasku.
@yurikoprastiyo
Sebelumnya kita melangkah pada jalan yang sama-sama asing. Dua insan yang dipertemukan pada saat yang tidak direncanakan. Seperti anugrah yang diturunkan dari pucuk langit. Yang keduanya saling sadar bahwa satu sama lain adalah yang terbaik untuknya. Tanpa perlu saling berkata, kita sudah sama-sama saling memilih. Memilih berjalan bersama supaya langkah kaki lebih jauh lagi. Tetap bersama pada ribuan ketidaksepahaman. Saling mencintai dalam gelap dan terang. Dalam berat dan riang. Pada hari-hari yang dipatahkan dan ditinggikan. Dalam keyakinan bahwa seberat apapun dunia menghardik, memilih bersamamu hidup akan selalu terus baik. Pada sayang dan cinta yang kau berikan, setiap harinya selalu memberikan sepucuk harapan. Terus tumbuh cinta yang kita tanam bersama menjadi sebuah kebijaksanaan dari dua insan yang memilih bersama.
@gndrg
Hidup memang menyediakan beribu pilihan, namun sebenarnya kita tidak pernah benar-benar diizinkan untuk memilih. Apakah ada laki-laki yang memilih hidup tanpa perayaan dan dihajar habis-habisan oleh pertanggungjawaban? Atau perempuan yang memilih hidup terpenjara dibalik dinding dapurnya?Juga anak-anak yang menumbalkan diri sebagai persembahan mimpi orang tuanya? Lantas, apa artinya memilih jika pada akhirnya kita tidak benar-benar bisa memilih? Bukankah kita sama-sama tahu pada akhirnya takdirlah yang memenangkan semua pilihan, sebab keterlibatan campur tangan semesta dibaliknya?
@gizantara
Aku memilih diriku sendiri dan begitulah beberapa hubungan berakhir. Aku memilih Tuhanku, dan begitulah beberapa hubungan membaik. Dalam episode sebelumnya : Aku memilih semua orang, jadi aku kehilangan diriku sendiri.
@manusiafajar
Mereka bilang kita tidak bisa memilih dalam mencintai. Tapi menurutku itu salah, justru mencintai adalah bentuk pilihan itu sendiri. Dari awal kendali jatuh hati, beradaptasi, membuka lapang toleransi pada tiap kekurangan diri. Itu semua tugas sebuah kata kerja berjudul "memilih". Begitu pula pada waktu abadi mencintai, atau sebutan pada cinta sejati. Tidak ada yang berjalan begitu saja, mengikuti arah angin kemana mau membawa, tapi seluruhnya, seutuhnya, adalah mau tidaknya kita, akankah kuat hati mengikat setia? akankah tidak bosan hati memilih untuk terus berusaha berkali - kali jatuh cinta? Lagi dan lagi dengan objek yang sama? Dan ketika, rasa itu tiba - tiba tiada. Itu tidak "tiba - tiba menghilang begitu saja", ia adalah pilihan, ia adalah pilihanmu untuk tidak menjaga rasa.
@calonmanusia
Sayang, percayakah kalau manusia tidak bisa memilih?Memilih dari orang tua mana ia dilahirkan. izinkan aku mengutip potongan sebuah hadist yang artinya "Tidaklah setiap anak kecuali dia dilahirkan di atas fitrah. Maka, bapak ibunyalah yang menjadikannya Yahudi, atau menjadikannya Nasrani, atau menjadikannya Majusi" (HR. Bukhari no. 1358 dan Muslim no. 2658) Betapa menjadi orang tua adalah hal yang amat berat, berat pertanggung jawabannya atas anak-anak mereka. Memang manusia tidak bisa memilih keadaan saat ia dilahirkan, namun, setelah ia mampu atas dirinya sendiri, tak mungkin ia lewat dari Maha Besarnya hidayah dari Sang Kuasa. Memang manusia tidak bisa memilih dari rahim siapa mereka dilahirkan, namun, jika sudah besar manusia mampu memilih berperilaku yang pantas untuk sang ibu. Aku tidak menyalahkan para orang tua terdahulu, hanya saja mengajak para calon orang tua tuk menentukan bagaimana anak-anaknya kelak. Sayang, izinkan aku mengajakmu untuk menjadikan anak-anak yang suatu saat tidak kecewa dengan keluarga yang telah melahirkannya. Terakhir, ada sebuah kutipan oleh Tia Setiawati, tulisnya: Namun bila nanti Tuhan mengizinkan kita menjadi orangtua, pilih dan putuskanlah untuk menjadi orangtua terbaik yang kita bisa. Lalu bersyukurlah. Karena setiap orang adalah anak, namun tidak semua adalah orangtua.
@shofiyah-anisa
Hidup kita sekarang adalah salah satu dari sekian pinta masa lalu kita, dan terbentuk pula dari pilihan kita pada masa silam. Terkadang pilihan tanpa didasari pemikiran yang matang, akan membuat kita tak nyaman dan tak senang. Namun terkadang pula, pilihan dengan pemikiran matang harus terhempas oleh permintaan banyak orang yang bla bla bla. Makanya mari tanamkan pada diri bahwa pilihan itu sesuai dengan akal kita saja, tak usahlah berubah karena manusia tak suka akan pilihan kita. Karena standar baik buruk yang tepat hanyalah standar baik buruknya Allah. Maka, selain memiliki pemikiran yang matang mendekatlah pada Tuhan yang berkuasa di seluruh Alam.
@afifaharyani09
Begitu banyaknya pilihan yang terpampang saat ini, dan kita harus memilih. Bukan, ini bukan hanya tentang pemimpin negara saja, tapi juga tentang resiko-resiko yang harus dipilih. Karna dalam hidup ini, kita juga harus pandai dalam memilih hal yang sedikit resiko buruknya. dalam kuru podcast dikatakan, bahkan dalam hidup ini kita tidak disuguhkan "percobaan" karna sama saja ibarat kita mencoba akun yootube premium selama satu bulan tanda "resiko" untuk membayar alias "gratis". ya kalau mau memilih "do it" dengan segala resikonya atau bahkan "leave it" dengan meninggalkan segala resikonya.
@isnahidayatifauziah
"Kalaupun dahulu kita mengambil pilihan yang berbeda dari apa yang sedang kita jalani saat ini, belum tentu kita akan lebih kuat menjalani konsekuensinya, akan lebih lapang menerima rintangannya." Fokuslah pada apa yang ada di hadapanmu saat ini. Karena bagaimanapun apa yang telah kita pilih di masa lalu adalah bagian skenario terbaik dari-Nya yang mengantarkan kita sampai di titik ini.
109 notes · View notes
kevinsetyawan · 4 months ago
Text
Gugur
Oleh : kevin setyawan
Tumblr media
Dibalik sepetember yang kering ini ada ribuan cintaku yang tengah berguguran padamu.
Jutaan cinta yang telah layu yang telah lama tak pernah kau sirami dan kau rawat dengan sepenuh hati itu.
Ia hanya gugur sementara tapi ia tak pernah mati karna jika kau lihat dibawahnya masih hidup sebongkah akar harapan yang masih berusaha mencarimu untuk tetap bertahan.
Entah seperti apa dirimu saat ini akankah kau selalu ingat dibalik ribuan rintik hujan kenangan yang akan bermuara pada hatimu?.
Apakah semua gambaran tentangku kini telah terganti?.
Apakah ia berkorban memberikan segalanya sebagaimana aku berkorban dulu?.
Kembalilah jika kau masih ingat bagaimana jalan untuk pulang, aku akan selalu disini ditempat awal kita bertemu dengan jutaan dahan rapuh dalam diriku.
Karena bagiku hanya kaulah hujan yang memberikan jutaan kehidupan dalam diriku untuk hati yang tengah gersang ini.
32 notes · View notes
tanyahati · 2 months ago
Text
Dunia kita telah berbeda
Sendiri, bukan berarti menyukai sepi.
Dalam keheningan masih ada harap untuk ditemani.
Saat tangis tak lagi bersuara, bahkan tanpa air mata.
Meraba mencari dimana kehangatan yang pernah ada.
Tarian lembut dedaunan diterpa bayu.
Menguak memori cerita hidup kau dan aku.
Akankah kisah itu kembali seperti dulu...?
Atau ini hanya sebatas anganku.
Duniamu tak lagi sama.
Canda tawa kini sebatas formalitas saja.
Entah sampai kapan kita mampu bertahan.
Nyatanya hubungan ini sedang tidak baik-baik saja.
Berapa purnama telah kita lewati bersama dalam merajut asa.
Puluhan, atau bahkan lebih dera cobaan hidup telah kita tepis bersama.
Meski kita tak sekufu, namun kau dulu tetap mencintaiku.
Duniaku kini terasa sepi.
Hanya isi kepala yang gaduh penuh tanya
Apakah aku masih berharga untukmu dalam keterasingan dunia yang baru...?
Tumblr media
15 notes · View notes
waktubercerita · 23 days ago
Text
Pada Akhir dari Sebuah Perjalanan
Tumblr media
Sejatinya, nyadar atau enggak, kita semua tuh sedang berusaha dan terpaksa mempersiapkan diri untuk sebuah perpisahan. Sebuah perpisahan dari apa pun dan siapa pun. Entah itu dari teman-teman yang saat ini sangat akrab, orang-orang yang pernah kita sayangi, mimpi yang pernah kita kejar, atau bahkan versi lama dari diri kita sendiri yang kita rindukan untuk kembali. Perpisahan ini mungkin datangnya perlahan, hampir nggak berasa, atau bahkan, ya, tiba-tiba aja gitu seperti halnya langit siang hari yang begitu cerah biru lalu berganti gelap abu-abu dalam sejenak.
Pada akhir dari sebuah perjalanan, perpisahan adalah bagian dari perjalanan hidup yang nggak akan mungkin bisa dihindari. Ibarat matahari yang selalu terbenam di penghujung hari, atau daun yang gugur meninggalkan pohonnya, atau musim yang berganti tanpa pernah meminta izin, perpisahan adalah hal yang pasti. Segala sesuatu yang pernah singgah atau bahkan menetap dalam hidup kita, pada akhirnya nanti akan menemukan tempatnya sendiri untuk kembali. Rumah yang benar-benar mereka cari.
Pada akhir dari sebuah perjalanan, kita kemudian menyadari betapa sementaranya segala sesuatu ini. Apa yang pernah terasa begitu melekat —orang-orang, kenangan, atau bahkan kebahagiaan —semua itu berlalu gitu aja. Nggak ada yang bertahan selamanya. Nggak ada yang benar-benar dapat disebut "milik kita". Tapi di balik sementaranya itu, perjalanan hidup menjadi lebih berarti justru karena sifatnya yang sementara.
Andai aja semua hal di dunia ini abadi, apakah kita akan benar-benar menghargainya? Mungkin aja... Enggak? Justru karena kita tahu semua akan berakhir, maka itu kita belajar untuk mencintai, menghargai, dan menikmati setiap momen yang ada.
Pada akhir dari sebuah perjalanan, kita mungkin mengerti bahwa akhir nggak selalu berarti buruk. Mungkin aja, itu ternyata adalah jawaban atas harapan yang selama ini kita inginkan. Dan tanpa disadari, perpisahan adalah salah satu bagian dari harapan itu.
Takdir sering kali bekerja dengan cara yang tidak kita pahami, tetapi selalu dengan tujuan yang pasti, begitu katanya.
Pada akhir dari sebuah perjalanan, kita dihadapkan pada pilihan. Akankah terus tenggelam dalam rasa kehilangan, ataukah kita akan memilih untuk percaya bahwa perpisahan inilah jalannya? Sebuah jalan yang meskipun sulit dan penuh duri akan membawa kita ke tujuan baru. Tujuan yang mungkin nggak pernah kita bayangin, namun diam-diam telah menanti kita di sana.
Sebelum kita benar-benar melangkah maju, ayo lampiaskan aja segala macam emosi yang tersimpan di dalam diri. Biarkan aja air mata mengalir, biarkan aja rasa kehilangan menguasai diri sejenak, dan marilah jujur ​​pada diri sendiri. Karena dengan mengakui apa yang kita rasakan, kita dapat melepaskan beban dan membuka ruang untuk menerima kebahagiaan yang baru.
Lalu pada akhir dari sebuah perjalanan, kita akan bertanya pada diri sendiri, apakah ini benar-benar akhir? Atau ini hanya awal dari sesuatu yang baru? Karena, seperti malam yang berakhir dengan fajar, setiap akhir akan membawa serta awal yang lain.
Hidup ini adalah serangkaian perjalanan yang nggak berujung. Ketika satu perjalanan berakhir, perjalanan lain dimulai. Setiap perjalanan baru membawa kita lebih dekat pada diri kita yang sebenarnya, pada tujuan kita yang sebenarnya. Dan mungkin, pada akhir dari sebuah perjalanan, kita akan mengerti bahwa nggak ada yang benar-benar berakhir. Semuanya hanya berubah bentuk, berubah peran, dan berubah tempat. Seperti itulah siklus hidup yang tidak pernah berakhir, penuh dengan keindahan di setiap perpisahan.
---
Ah, ini dia tahun 2025. Selamat tahun baru!
8 notes · View notes
diksibising · 5 months ago
Text
Sekedar saling mengingatkan dan mau untuk diingatkan.
Hari terus berganti, umur semakin mengurangi. Disitulah kita harus senantiasa merenungi, sudah sejauh mana kita mengumpulkan bekal untuk persiapan nanti?
Ingat manusia adalah buronan kematian yang tak tau diri, sudah tau dirinya akan di vonis mati tapi masih bersantai dalam memperbaiki diri.
Akankah ibadah-ibadah yang sudah dilakukan mampu menolong kita nanti? Atau malah sebaliknya akan memberatkan hukuman kita nanti?
Ingat ibadah itu harus sesuai keinginan Allah, bukan menurut keinginan kita.
اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰ نَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَ يُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًا 
"Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar,"(QS. Al-Isra' 17: Ayat 9)
Al-Qur'an sebuah petunjuk yang paling benar tatacara beribadah kepada Allah. Sebuah kabar yang menyenangkan bagi orang mukmin yang mengerjakan ibadah baik lisan maupun tindakan sesuai Qur'an, tidak akan Allah sia-siakan. Akan Allah beri hadiah yang besar yaitu surga. Jadi mau enak mau gak enak kita laksanakan jangan pilih-pilih karena ibadah bukan seperti menu makanan di warteg yang suka kita pilih yang ngga suka ngga kita pilih.
Jangan cuma berasumsi, dan berekspektasi. Menyangka dan berharap mendapatkan pertolongan dari Allah dan rasul-nya. Karena pertolongan Allah dan rasul-nya yang di sebut syafaatnya itu hanya akan di berikan kepada orang-orang yang sudah melakukan perjanjian atau ijab kabul dengannya. Ngga hanya cukup dengan cara meminta dan memohon harus di lakukan dengan sebuah tindakan yaitu mengucap janji dan yang namanya janji itu arus adanya saksi atau ada yang menyaksikan.
Doa tanpa melakukan itu bohong, melakukan tanpa doa itu sombong.
لَا يَمْلِكُوْنَ الشَّفَا عَةَ اِلَّا مَنِ اتَّخَذَ عِنْدَ الرَّحْمٰنِ عَهْدًا 
"Mereka tidak berhak mendapat syafaat, (pertolongan) kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi (Allah) Yang Maha Pengasih."
(QS. Maryam 19: Ayat 87)
Lantas sudahkah kita melakukan janji?
15 notes · View notes
clinsenfd · 2 months ago
Text
Ketika ruang dan waktu berhasil dibuat berhenti, bisakah kita saling meneliti kedua bola mata, kendati kita biarkan binar hilang ketika lenyap kata-kata—bolehkah kita saling meneliti deru gema suara, meski kita telah gemar kabarkan tawa bahagia.
Akankah aku dapat merasakan detak jantungmu yang berirama saat saling bertatapan mata, meresapi hangat tubuhmu yang berpeluk saat saling menyambut jumpa—hingga aku ingin tertidur dan terbangun di hadapan wajah yang sama: wajahmu yang jelita.
Tumblr media
8 notes · View notes
teriyakiryder37 · 1 month ago
Text
Sebuah kenangan yang sangat berharga pada waktu itu. Terimakasih telah datang sebagai hujan (penyegar) di musim panas (dahagaku). Tampak secantik air hujan yang berjatuhan, seperti itulah cerita kita.
Kita tidak bisa melihat masa depan. Layaknya matahari yang datang ketika hujan. Kita tidak mungkin bisa bersatu, tak seperti yang di harapkan. Jangan hanya singgah sesaat seperti pelangi setelah hujan. Perasaanku yang sama dengan rerumputan yang basah karena hujan, serasa ingin meledak karena kesedihan ini. Dijalan itu, di malam tanpa sinar bulan (aku menunggumu). Akankah keajaiban datang?
Bagai tangisan dari atas langit, aku akan mengingat. Kebahagiaan seperti kabut asap yang membuatku berdebar. Seperti gerimis yang membasahi tanaman, kenangan tentang kesedihan dan kebahagiaan di musim panas.
Jika musim panas yang indah ini telah berlalu, akankah kau tetap ingin menjadi hujan di musim panasku selanjutnya? Tampak secantik air hujan yang berjatuhan, seperti itulah cerita kita.
16 notes · View notes
langitawaan · 1 year ago
Text
172.
Buk, Pak. Ingat tidak pertemuan pertama kita? Ah, sungguh sejujurnya hari itu aku gugup luar biasa. Tanganku dingin bukan main. Aku mematut wajah berkali-kali di cermin, begitu inginnya aku terlihat sempurna di hadapan Bapak dan Ibuk.
Sepanjang perjalanan aku terus mengatur nafas, kepalaku terus berpikir harus dari mana aku membuka obrolan di hadapan kalian? Bagaimana aku menjawab pertanyaan kalian nanti? Akankah aku terlihat pantas untuk menemani anak sulung kalian?
Buk, Pak. Ingat tidak, bagaimana kehangatan yang kalian tunjukkan kali pertama aku mencium tangan Ibuk? Betapa teduhnya wajah Ibuk hari itu, serupa Mamah. Betapa tulus senyuman Bapak kala itu. Aku yang tadinya ketakutan menjadi sedikit tenang. Aku yang tidak tahu harus bagaimana memulai obrolan menjadi terharu karena kalian lebih dahulu membuka topik pembicaraan sehingga aku tidak merasa asing berada di antara kalian.
Buk, Pak. Terima kasih sudah menerima kehadiranku dengan begitu ramah dan menghilangkan segala trauma dalam benak. Ternyata ada orangtua selain orangtuaku yang begitu bahagia menyambut kehadiranku. Selama ini aku saja yang terlalu ketakutan karena luka di masa lalu. Terima kasih juga sudah melahirkan anak lelaki sebaik ia dan membuatku menemukan rumah selain rumah Papa.
Ibuk-Bapak, sehat-sehat, ya karena masih banyak momen-momen baik yang ingin aku lewati bersama kalian berdua. InsyaAllaah.
Belitung, 15.55 | 12 September 2023.
75 notes · View notes
nonaabuabu · 6 months ago
Text
daun-daun sudah gugur, musim akan berganti, kemarau pasti tiba. tapi kita akankah tetap asing yang menghujani satu sama lain, tanpa pernah menjadi semi juga panas dalam dekapan dingin?
43 notes · View notes
andromedanisa · 2 years ago
Text
Mendidik Hati..
Jalani saja hidup ini dengan hati lapang. Jangan terlalu banyak berandai jika begini akankah begitu, jika begitu bisakah begini. Sebab kita hanyalah hamba, yang tiada memiliki pengetahuan sekalipun apa yang akan terjadi semenit kedepannya.
Menjalani hidup dengan hati lapang menandakan bahwasanya kamu percaya, bahwa Allaah tidak akan membiarkanmu berjalan sendirian. Menjalani hidup dengan hati lapang menandakan bahwa kepasrahanmu hanya kepada Allaah saja, bukan kepada makhluk sekalipun. Menjalani hidup dengan lapang menandakan bahwasanya kamu bertauhid kepadaNya.
Jangan terlalu banyak khawatir pada apa-apa yang bukan menjadi ranahmu. Kamu diberi ilmu pengetahuan agar kamu bisa membedakan mana kebenaran dan mana kebathilan. Bukan malah penuh rasa khawatir.
Perbanyaklah berdoa, meminta kepada Allaah dengan menghadirkan harap yang utuh. Menghadirkan hati yang penuh dengan sungguh-sungguh. Sebab beda, hati yang meminta dengan sungguh-sungguh biasanya akan lebih mudah menangis tersebab ia paham apa yang sedang ia pinta, apa pula yang sedang ia rasakan. Sementara hati yang lalai, biasanya akan sedikit meminta kepada Allaah bahkan terucap begitu saja tanpa tahu perihal apa yang sedang ia pinta.
Allaah tahu mana-mana hati yang lalai dan tidak. Allaah Maha Tahu itu. Maka khawatir sekadarnya saja, perbanyaklah pinta. Sekalipun pintamu sangatlah banyak, engkau tak akan dirugikan. Dan mudah bagi Allaah untuk mengabulkannya.
Apa kabar, Maret?
197 notes · View notes
rosariumtale · 6 months ago
Text
Aku tahu, hal terburuk dari berduka adalah saat kita memutuskaan untuk hanyut di dalamnya, enggan beranjak apalagi move on.
Ada masanya, aku begitu larut ingin berdiam diri sambil menunggu kemana segala duka ini membawaku.
Akankah gelombang ini mengantarkanku ke hadapan rumah barumu? Rumah yang begitu ingin kau tuju hingga kau tak lagi pulang ke rumah yang ada aku di dalamnya.
Sungguh, aku ingin tau.
11 notes · View notes
arwasimiya · 6 months ago
Text
Kamu berasal dari air yang tenang, sedangkan aku ombak bergelombang.
Kamu terbiasa menikmati pelukan, sedangkan aku mendengar teriakan.
Kamu bisa mengerti apa yang dirasakan, sedangkan aku kebingungan.
Akankah kita satu dalam sebuah ikatan?
11/30
8 notes · View notes