#Warga miskin
Explore tagged Tumblr posts
bantennewscoid-blog · 6 months ago
Text
Ironis! Realisasi Investasi 2023 Cilegon Meningkat Tajam, Masyarakat Miskin Bertambah
CILEGON – Pertumbuhan industri atau realisasi investasi di Kota Cilegon pada 2023 lalu mengalami peningkatan yang sangat signifikan melebihi target yang telah ditentukan. Dari target realisasi investasi 2023 yang ditentukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon sebesar Rp13 triliun, hingga akhir tahun justru mencapai Rp28,1 triliun lebih. “Realisasi investasi di 2023 dari investasi PMA dan PMDN…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sumbarlivetv · 8 months ago
Text
Aiptu Syahrial, Polisi Kreatif yang membangun Produktivitas masyarakat lewat kegiatan positif
Sumbar, Sumbarlivetv — Kisah inspiratif dan patut diteladani muncul dari sosok Aiptu Syahrial seorang personel Ditsamapta Polda Sumbar lulusan Bintara tahun 2000 ini. Melalui perannya dalam Kepolisian, ia berhasil membuat ide kreatif dan Menyantuni Warga Miskin dengan membuka usaha bagi pemuda dan masyarakat untuk meningkatkan produktifitas dilingkungnya. Seperti dalam tugas pokoknya yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
borobudurnews · 5 months ago
Text
Komitmen Pemkab Magelang Entaskan 18 Ribu Lebih Warga Miskin Ekstrem di Wilayahnya
BNews-MAGELANG_ Plt Bupati Magelang Sepyo Achanto, didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang; membuka acara Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Tahun 2024 yang diselenggarakan di Ruang Rapat Bina Karya, Setda Kabupaten Magelang, pada Jumat (14/06/2024). Dalam sambutannya, Plt Bupati Magelang Sepyo Achanto mengungkapkan bahwa kemiskinan merupakan masalah serius; yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kbanews · 1 year ago
Text
Data BPS : 145.000 Warga Purbalingga Miskin Ekstrem, Tempat Kelahirannya Isteri Ganjar
JAKARTA | KBA – Indonesia sampai saat ini masih berjibaku menghadapi kemiskinan ekstrem. Meskipun sumber resmi menyebut angka kemiskinan menurun, tetapi dalam hitungan satu dekade  cenderung merayap naik. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Jawa Tengah adalah provinsi termiskin kedua di Pulau Jawa per September 2022. Persentase penduduk miskin mencapai 10,98 persen pada September 2022.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
beritatangerang · 2 years ago
Text
Indeks Pembangunan Manusia Tangsel Tertinggi di Banten
Indeks Pembangunan Manusia Tangsel Tertinggi di Banten
Kliktangerang.com – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat predikat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tahun 2022 paling tertinggi dibandingkan dengan daerah lainnya di Provinsi Banten. Predikat ini berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, di mana IPM Kota Tangsel sebesar 81,95 point atau naik 0,43 persen dibandingkan 2021. Kepala BPS Banten Dody Herlando…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
yasmijn · 2 months ago
Text
youtube
Coba tonton sampe beres deh. Satu setengah jam sih, tapi menurutku isinya bermanfaat ya daripada nontonin konten curhat orang random atau gosip sekuter (aka seleb kurang terkenal).
Paling ngena tuh pas si bapak bilang bahwa yang buat dia menyesal tidak jadi maju pilgub adalah para rakyat miskin kota. Disini dia jelaskan sedikit bahwa salah satu hal yang sudah dia lakukan adalah memberikan IMB kolektif untuk warga DKI yang tinggal di tanah sengketa. Karena IMB itulah yang dibutuhkan untuk mengurus air dan listrik.... yang selama ini mereka dapatkan dari sumber-sumber tidak resmi karena mereka tidak punya legalitas. Masalah sengketa tanah tetap diselesaikan di pengadilan, namun ia memastikan bahwa hak mereka tetap terpenuhi.
Dan bahwa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi para rakyat miskin kota ini, hanya bisa diselesaikan oleh level gubernur. Dari tiga calon yang sekarang maju di DKI, sayangnya sepertinya tidak ada yang peduli dengan mereka. Apalagi RK yang tiap muncul, yang keluar dari mulutnya cuma program-program sampah yang sifatnya kosmetik dan tidak berfaedah. Asli w gak paham deh sama si gumasep satu itu, bener-bener gak ada pencapaian yang bisa dibanggakan tapi bener-bener pede maju sana-sini. Menyedihkan.
9 notes · View notes
mutiasha · 9 months ago
Text
Kita sedang berduka
Melihat Indonesia sedang sekarat, tak ada yang merawat baik-baik, perlahan denyut nadinya makin tidak bisa terasa lagi..
Ada beberapa pihak yang ingin menyelamatkannya segera, membawakan segala obat yang diperlukan, tapi secara mudah dihalangi dengan mengatakan obatnya rusak, orangnya tak berkapasitas. Makin tak bisa lagi diselamatkan kekritisan yang sedang dialami oleh Indonesia..
Banyak orang lain yang hanya bisa melihat, hanya bisa berteriak, hanya bisa menangis dalam diam, hanya bisa mengetuk-etuk pintu ruangan, layaknya penjenguk yang hanya bisa menunggu di luar, tak pernah bisa benar-benar hadir di samping nya. Indonesia terasa sendiri berjuang di dalam sana..
Sedangkan pihak lainnya, di kondisi Indonesia yang segawat ini, masih bisa-bisanya meraup harta Indonesia sebanyak-banyaknya, dikira dia akan benar-benar mati, sehingga tak salah memanfaatkan hartanya sekarang juga.. Makin miskin lah Indonesia untuk mendapatkan perawatan yang layak..
Kasihan sekali Indonesia, negeri indah serta kaya raya sedang dirampok dan diperdaya hingga jatuh sekarat :")
Kita, demokrasi Indonesia, sedang berduka
Demokrasi, yang berarti dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, sedang diperkosa sekeji-kejinya.. Diminta untuk hadir agar memenuhi ambisi sebagian saja, tidak benar-benar mewakili seluruh rakyat Indonesia. Harga dirinya benar-benar sudah ditanggalkan begitu saja..
Kemampuannya untuk bebas berbicara, untuk bebas menampilkan segalanya digunakan dengan begitu mudah untuk menghalangi pihak² penyelamat Indonesia hanya dengan satu kata "fitnah" atau frasa "pasti dibayar". Hanya karena mereka "bukan rakyat biasa" merasa mudah mengatakan hal itu dg lantang.
Mimpi akan keindahan demokrasi yang diperjuangkan oleh seluruh mahasiswa tahun 1998, oleh seluruh aktivis yang hilang atau meninggal, oleh seluruh manusia yang bertahan.. Mahal harganya, kini bisa dihancurkan hanya dengan tanda tangan pada sebuah putusan pusat..
Suasana sedih, marah, geram, dirasakan oleh seluruh warga Indonesia
yang paham, yang peduli, yang sadar, yang menghargai harga mati dari demokrasi yang sekarang ada di negeri ini..
Apakah kita salah satu di antaranya?
Cintakah kalian pada Indonesia yang diperjuangkan oleh seluruh pahlawan-pahlawan kita? Relakah apabila seluruh perjuangan itu kebaikannya hanya dipegang sebagian saja? Tak cemburukah kau?
Tolong selamatkan Indonesia :"
2 notes · View notes
punya-debusemesta · 1 year ago
Text
Kini aku mengeluh, terbangun dari tidur. Mendengar percakapan antara umi dan adik laki-lakimu satu-satunya terdengar penuh emosi.
Umi mengeluh tentang denda pembayaran PDAM yang besarnya bahkan lebih dari membayar PDAM setengah bulan. Adikku mencoba memberi penjelasan rasional. Mengapa bisa denda jadi lebih mahal dari harga pengelolaan air itu sendiri.
Biaya pengelolaannya 31.000, dendanya 15.000. membayar denda seakan-akan membayar biaya pengelolaan sebanyak setengah bulan. 15.000 bagi kami bisa untuk makan 1 hari sekeluarga dengan anggota keluarga 5 orang. 15.000 rupiah bagi orang lain mungkin hanya untuk uang jajan, tapi tidka bagi kami. Uang sebesar itu bisa untuk menyambung hidup kami. Walaupun kami seringkali bertahan hidup tanpa uang sedikitpun.
Aku mencoba terlibat dalam percakapan dengan kesal berkata, "Seharusnya air itu gratis, biaya pengelolaan tidak semahal itu, denda harusnya tidak mencekik orang kecil seperti kita." Kurasa argumenku cukup kuat karena memang kondisi keuangan keluargaku yang rumit. Kebutuhan banyak dan uang yang sangat terbatas, tidak ada uang untuk disimpan dan tidak ada uang untuk besok. Kadang kekurangan dan harus gali tutup lubang.
Ditambah aku melihat di media, bagaimana undang-undang di India sana sangat diskriminatif dan represif terhadap kaum muslim, pemerintah disinipun begitu tidak hanya terhadap muslim tapi semuanya, dzolim. Peresmian PLTU terbesar se-Asia tenggara yang sangat membahayakan kehidupan orang-orang di Pulau Jawa, IKN yang membuka lahan baru dan disinyalir positif merusak lahan di Kalimantan sana. Represifitas 'penegak keadilan' terhadap warga Dago di Bandung. Masalah HAM yang terus coba ditutupi dan dilupakan. Pemilu penuh muslihat dan banyak lagi. Aku muak.
Sementara umiku masih mencoba bersikap seideal mungkin untuk kondisinya sekarang, umiku menyesal karena tidak segera membayar PDAM, ia berharap bisa membayar tepat pada waktunya, apa daya uangnya masih belum ada.
Bahwasanya orang seperti kita ini, harusnya tau diri. Sudah tau lemah, tidak punya harta dan kuasa. Harusnya bekerja lebih keras, fokus pada apa yang bisa kita kuasai dan dapat kita ubah. Begitu kira-kira kata motivasi yang kudengar dari orang-orang dengan hak istimewa lahir dalam keadaan kaya dan kemudahan, satu-satunya kesulitan mereka adalah mengelola harta mereka agar tidak boros atau agar kuasa mereka tidak sewenang-wenang, itu kesulitan mereka. Aduhai itu adalah resiko punya harta dan kuasa, kalian yang menginginkannya, itu bukan kesulitan, itu tanggungjawab. Berbeda dengan kami.
Kesulitan bagi kami adalah : tidak punya harta dan tidak punya kuasa, tanggung jawab kami banyak. Solusi apa yang kamu tawarkan wahai penguasa? Berhemat? Kurangi anak? Bekerja keras?
Yup, benar memang harus begitu. Mereka melupakan matriks dan variabel diluar kuasa mereka. Ada yang namanya kemiskinan sistemik. Orang-orang miskin semakin miskin dan orang kaya semakin kaya. Harta dan kuasa pada orang yang tidak tepat akan membuat iri orang yang tidak punya harta dan kuasa.
Yang dapat kulakukan kini adalah meminta tolong pada Allah, Rabb semesta alam, pemilik dan pencipta air di semesta ini yang sebenarnya.
Aku juga harus membebaskan dari dari berbagai belenggu penjajahan dengan ikhtiarku sendiri, semoga saja Allah tolong.
Lahawla walaa kuwwata illa billahil 'aliyill 'adzim.
Tidak ada kekuatan selain kekuatan Allah yang Maha Luar biasa.
Hasbunallah wa ni'mal wakiil ni'mal mawla wani'man nasiir.
Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allahlah sebaik-baiknya penolong.
2 notes · View notes
bacabuku · 1 year ago
Text
[Orang Jujur Tidak Sekolah] - Andri Rizki Putra
Kawan, tahukah kau bahwa ikan salmon berenang melawan arus, sementara ikan bandeng berenang mengikuti arus? Namun, ketika dijual di pasaran, harga ikan salmon jauh lebih mahal dibanding ikan bandeng. Banyak yang bilang, kalau kita tidak bisa mengikuti arus maka kita akan tertinggal dari orang kebanyakan. Namun, kenapa harus menjadi orang kebanyakan jika kita bisa jadi berbeda dan menjadi "mahal"? Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Kadang kita kehilangan karakter diri, integritas, dan kejujuran hanya karena mengikuti tren yang berlaku di masyarakat. Bagaimanapun hasil akhirnya, setidaknya hiduplah sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini.
Pernah nggak kamu kecewa sama sistem di sekolah? Misalnya nih, tentang UN yang nggak jujur, tentang diskriminasi murid kurang mampu, tentang sistem pembelajaran di sekolah yang terlalu monoton, tentang apapun.
Penulis buku ini bolak-balik dikecewakan oleh sekolah -sebuah instansi pendidikan yang seharusnya terhormat dan bermartabat-. Waktu SD, karna nggak mampu bayar uang SPP, penulis dipaksa mengerjakan ujian di luar kelas, beralaskan lantai, tanpa meja dan kursi. Juga berbagai hinaan dan kecaman dari guru2nya semasa SD, hanya karna dia miskin.
Jika uang menjadi modal utama untuk bersekolah, maka pendidikan itu sendiri telah mengkhianati ruhnya. Bahkan, keluar dari amanat konstitusi negara ini bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Di SMP, penulis dikecewakan oleh penyelenggaraan UN yang harusnya sakral itu justru diwarnai aksi mencontek massal dan pemberian jawaban oleh oknum guru. Dan herannya, semua orang mendiamkan. Meski cemas bahwa nilainya akan kalah dengan teman-temannya yang mencontek, penulis tetap berpegang bahwa kejujuran lah yang terpenting. Pada saat yang lain mencontek, dia tetap berpegang pada nilai hidupnya -kejujuran.
Lalu, apa jadinya apabila institusi pendidikan yang kita nilai sakral dan dipercaya akan mengantarkan seseorang memiliki karakter yang lebih baik, justru menjadi institusi yang menghalalkan segala cara untuk mengantarkan kesuksesan bagi seluruh muridnya? Negeri ini sudah menderita keterpurukan akibat korupsi, apa harus ditambah lagi dengan generasi muda yang mentalnya bobrok?
Seluruh kekecewaan itu kemudian membawa penulis pada sebuah keputusan besar: berhenti sekolah. Tentu saja keputusan itu menuai berbagai komentar negatif. Tapi penulis yang memang keras kepala didukung ibunya yang memberinya kebebasan absolut untuk menentukan hidupnya, memilih menutup telinga dari komentar negatif itu. Dia bertekad untuk membungkam seluruh prasangka buruk orang-orang dengan membuktikan dirinya. Dan lihatlah, seorang miskin yang putus sekolah dan menempuh UN kesetaraan itu mampu lulus cumlaude hanya dalam waktu 3 tahun di universitas terbaik di Indonesia.
Selain menjabarkan berliku-likunya jalan hidup penulis, buku ini juga memaparkan kritikan pada sistem pendidikan di Indonesia. Mulai dari biaya yang besar untuk beli buku, ikut ekskul, uang gedung, uang bulanan. Ketidakjujuran dan budaya mencontek. Menjamurnya lembaga bimbel yang harganya seroket -seolah, sekolah aja nggak cukup untuk bikin kita pinter-. Ijazah kesetaraan yang dipandang sebelah mata. Sekolah yang ada saat ini tidak mengakomodir keterbatasan fisik, kesulitan akses, kesusahan waktu dan usia, dan lain sebagainya.
Padahal, bagiku menuntut ilmu tidak terbatas dimensi waktu, tempat, status, keterbatasan fisik, dan finansial. Siapapun berhak untuk melanjutkan pendidikan dengan kondisi kehidupan apapun yang mereka miliki. Mereka berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua, bahkan ketiga, keempat, dan selanjutnya untuk terus dapat menimba ilmu.
Kerennya lagi adalah penulis ini nggak cuma ngomong tok. Dia mengambil tindakan untuk menyelesaikan kerisauannya tentang pendidikan di Indonesia. Misi besar yang dibawanya adalah memperkenalkan pendidikan nonformal (homeschooling komunitas) dan menjadikan pendidikan mudah diakses untuk siapapun, terutama kaum marginal. Agar mereka yang sama-sama putus sekolah tidak pernah putus harapan.
Buku ini bagussss banget. Ide yang dibawanya untuk sedikit berkontribusi pada masalah pendidikan di Indonesia juga bagus. Terlepas dari itu semua, kekritisan, keberanian, dan kenekatan penulis juga patut ditiru -untuk hal baik-. Dan bagusnya lagi penulis punya ibu yang selalu mendukungnya untuk apapun keputusan yang diambilnya. Disini peran ibu penulis juga penting dalam membentuk sosok penulis hari ini.
Ini buku lama, makanya nggak ngantri di ipusnas. Jadi selamat membaca :D
Tumblr media
2 notes · View notes
uminurchayatii · 2 years ago
Text
Antara Kota dan Desa
Selama ini harusnya kita sadar bahwa yang menghidup kota adalah desa. Tapi dalam perjalanan sejarah manusia, pembanggunan dilakukan dari kota lalu ke arah desa. Sejak zaman dulu orang-orang membangun pusat peradaban dekat laut, tempat orang dari mana-mana saling bertemu dan mengenal. Disitulah terbangun sebuah kota yang ramai, pusat perdagangan, pendidikan, dan kesehatan mulai maju.
Berbagai barang daganggan didatangkan dari desa-desa ke kota. Orang desa memproduksinya dalam waktu yang lama dengan paling sedikit mendapatka keuntungan dibanding orang yang menjual. Pembangunan di desa berjalan lambat karena pertumbuhan ekonomi yang lambat. Keuntungan dari berjualan hasil tani desa memang hanya cukup untuk makan.
Mungkin kita berkata bahwa pembangunan bisa dinyalakan dari sunyi perdesaan. Hal itu memang benar adanya bagi masyarakat desa yang beradab. Selama ini yang kita tahu dari desa adalah nilai-nilai luhurnya. Warga masyarakatnya yang gemar saling tolong menolong, saling bermusyawarah, dan kekeluargaan yang erat di antara warganya.
Berbeda dengan di kota, kita menyebut masyarakat kota individualis, egoistik, konsumtif, dan banyak hal lain disematkannya. Kota-kota yang diiringi gemerlap lampu di malam hari yang membiarkan penduduknya berhadapan dalam arus putaran pasar yang keras. Kedamaian hidup di kota seperti nihilis.
Hal serupa berbanding terbalik dari pelukisan orang tentang desa. Suara gemericik air, pepohonan yang hijau, hamparan padi yang mmulai menguning dan kicau burung adalah pemandangan desa yang diimpikan masyarakt kota. Tapi bagi orang di desa hal sepeerti itu bukanlah yang perlu dinikmati setiap harinya karena sejak bangun sampai tidur lagi lingkungan tempat tinggalnya sudah seperti itu. Pemandangan yang indah seperti itu takk begitu memikat para penduduk desa. Buktinya banyak generasi muda yang ogah tinggal di desa.
Pemandangan alami yang indah di desa tak cukup berarti bagi penduduknya yang terhimpit kemiskinan dan terjerat hutang rentenir. Padi yang menguning, panen yang bagus tak cukup membeli kebahagiaan, juga tak cukup membuat anak-anak para petanni meneruskan pekerjaan orangtuanya, para pemuda anak petani desa dengan modal panen yang harganya murah pergi ke kota mencari pekerjaan baru.
Penduduk desa hari ini memanglah sudah tidak bisa disamakann dengan orang desa jamann dulu. Disentuh roda peradaban modern, orang desa hari ini juga mempunyai standar hidup yang sama dengan orang kota. Hidup petani yang dulunya cukup makan keluarga, bisa bayar iuran rt, gelar hajatan kampung. Kebutuhan warga desa sudah bertambaah lebih banyak. Mereka mulai membangun rumah yaang bagus, menyekolahhkan anak-anak di kota, atau mengirim anak bekerja di kota. Arus mdernitas merubahhh cra hidup desa. Nilai luhur desa kini jugaa berjalan beriingan dengann efek dari roda modernitas.
Masyarakat desa menikmati hidupnya kalau ia punya tanah. Tapi punya tanah saja tidak cukup jika mau bersanding dengan kebutuhan kehidupan moder. Harus didampingi dengan pekerjaan laiin, misalnya menjadi pejabat, menjadi pegawai, atau berdagang.
Capaian itu hanya bisa diraih para tuan tanah. Penduduk desa yang biasa buruh tani. Mencoba mengakhiri kemiskinan dengan meranntau di kota. Jika tidak hilanglah sumber penghasiilan. Mengandalkan buruh di tuan tanah seperti moyangnya dalu sudah tidak bisa lagi. Bayaran buruh tani sangat kecil. Lebih baik jadi buruh pabrik.
Di kota lah para orang desa bertemu dengan penduduk desa lain yang hampir serupa juga kasussnya. Pergi dari desa adalah keterpaksaan zaman. Lalu di kota berjumpa dengan konflik baru. Orang kota juga ada yg kaya dan miskin. Rumah reyot di pinggir-pinggir kalli yang kumuh menjadikan orang desa bersyukur. Semiskin moskinnya di desa lingkungannnyaa masih lebih bagus.
Orang desa bukannya tidak ingin membangun desanya. Tapi kenyataannya berkata, selama ini pembangunan itu dari kota baru ke desa. Pekerjaan yang beragam di kota menyediakan akses bertumbuh kaum muda. Di desa bukannya tidak bisa, tapi peluang tidaklah sebanyak di kota. Pun di desa kita berhadapan dengan lebih banyak keterbelakangan budi. Pemilihan kepala desa masih dimenangkan oleh calon yang menabur paling banyak uang meski minim gagasan.
2 notes · View notes
kabarbritam1toto · 10 days ago
Text
Tumblr media
Tantangan mencapai kemiskinan ekstrem nol persen
Masalah kemiskinan masih menjadi isu krusial di banyak negara, termasuk Indonesia. Hal inilah yang membuat kemiskinan selalu menjadi salah satu prioritas nasional untuk diselesaikan.
Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan mencapai target yang telah ditentukan, termasuk upaya untuk mencapai target kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun 2024 ini.
Seperti kita ketahui, pemerintah Indonesia memang menargetkan menghapus kemiskinan ekstrem enam tahun lebih cepat dari target global yang tercantum dalam SDGs.
Melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, pemerintah berupaya mencapai target nol persen tersebut melalui keterpaduan dan sinergi program serta kerja sama antarkementerian/lembaga dan seluruh pemerintah daerah. Upaya ini kemudian digariskan melalui tiga strategi besar percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, yang termuat dalam Keputusan Menko PMK Nomor 32 Tahun 2023.
Pertama, pengurangan beban pengeluaran warga miskin ekstrem. Strategi ini memastikan kelompok miskin ekstrem memperoleh program perlindungan sosial yang komplementer antara pusat dan daerah. Targetnya, terutama kelompok rentan, adalah penderita gangguan kesehatan permanen, penyandang disabilitas, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), warga lansia, anak sebatang kara, dan sebagainya.
Kedua, peningkatan pendapatan. Strategi ini ditujukan untuk warga miskin ekstrem yang masih produktif. Mereka dibukakan akses pada pekerjaan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta akses dan kapasitas sebagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk akses pembiayaannya. Melalui strategi ini diharapkan rumah tangga (RT) miskin ekstrem dapat naik kelas untuk mendapatkan program lanjutan, seperti pendampingan, pelatihan, dan permodalan.
Ketiga, pengurangan kantong-kantong kemiskinan ekstrem. Strategi ini ditujukan untuk peningkatan akses terhadap layanan dasar dan peningkatan konektivitas antarwilayah.
Penduduk miskin ekstrem adalah mereka yang pengeluarannya di bawah garis kemiskinan ekstrem 1,9 dollar AS per kapita per hari "purchasing power parity" (PPP). Pada Maret 2023, dengan garis kemiskinan ekstrem sekitar Rp351.957 per kapita per bulan, BPS mencatat bahwa persentase penduduk miskin ekstrem di Indonesia sudah mencapai 1,12 persen. Angka ini berkurang sebesar 0,92 persen poin dibandingkan kondisi Maret 2022.
Pencapaian ini bisa dibilang cukup besar dalam kurun waktu satu tahun. Jika pada tahun 2024 dapat berkurang sebesar itu juga, maka persentase penduduk miskin ekstrem pada 2024 tersisa sekitar 0,2 persen. Hanya saja, untuk mencapainya, tentu diperlukan upaya berkesinambungan.
Untuk mengatasi kemiskinan ekstrem, tentunya banyak tantangan yang harus dihadapi. Tidak hanya melulu soal ekonomi yang harus tercukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar, namun banyak faktor yang pada akhirnya juga berpengaruh pada kemiskinan ekstrem itu sendiri. Faktor lingkungan, misalnya, adanya perubahan iklim yang diperkirakan akan meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan guncangan alam, secara tidak langsung dapat menjebak rumah tangga miskin ekstrem dalam siklus kemiskinan yang semakin parah.
Selain itu, ketergantungan para penduduk miskin ekstrem pada sektor pertanian juga masih menjadi permasalahan. Pasalnya, sektor ini seringkali tidak cukup produktif untuk mendukung upaya keluar dari kemiskinan. Padahal, BPS mencatat, sebesar 58,4 persen kepala rumah tangga miskin ekstrem bekerja di sektor pertanian.
Ya, mereka tidak menganggur, mereka bekerja, namun upah yang mereka dapatkan sangat sulit untuk melepaskan mereka dari kemiskinan. Bisa dibayangkan, jika saja sektor pertanian mampu memberikan kesejahteraan lebih, tentu akan lebih mudah bagi mereka untuk meningkatkan taraf hidup dan perlahan bisa lepas dari status miskin ekstrem.
Tantangan lain, seperti kondisi geopolitik global yang tidak menentu, juga berpengaruh pada kemiskinan. Hal ini karena berbagai konflik yang terjadi di dunia, biasanya akan mempengaruhi kenaikan harga pangan, dan pada akhirnya semakin menyulitkan para penduduk miskin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Para penduduk miskin ekstrem harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli kebutuhan pangan mereka.
Untuk menghadapi berbagai tantangan ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil, yang mungkin berdampak panjang. Pertama, peningkatan akses terhadap pendidikan dan pelatihan vokasi bagi penduduk miskin ekstrem harus diprioritaskan. Dengan keterampilan yang lebih baik, mereka dapat mengakses pekerjaan yang lebih produktif dan memiliki potensi penghasilan yang lebih tinggi.
Kedua, memperkuat sektor pertanian dengan inovasi teknologi dan praktik pertanian yang lebih efisien. Pemerintah perlu menyediakan akses terhadap teknologi pertanian modern, pupuk berkualitas, dan penyuluhan yang intensif agar petani dapat meningkatkan hasil panen mereka. Selain itu, perlu juga didorong diversifikasi usaha di sektor pertanian agar pendapatan petani tidak hanya bergantung pada satu komoditas saja.
Ketiga, memperluas jaring pengaman sosial, seperti program bantuan langsung tunai (BLT), program keluarga harapan (PKH), dan program bantuan pangan nontunai (BPNT). Program-program ini harus menjangkau seluruh penduduk miskin ekstrem dengan lebih tepat sasaran dan efektif. Penyaluran bantuan juga harus diawasi secara ketat agar tidak terjadi penyelewengan.
Keempat, mendorong investasi di daerah perdesaan dan terpencil. Pembangunan infrastruktur yang memadai, seperti jalan, listrik, dan akses internet dapat membuka peluang ekonomi baru dan menarik investasi. Dengan adanya investasi, lapangan pekerjaan akan tercipta, dan penduduk setempat bisa memiliki sumber pendapatan yang lebih stabil.
Kelima, memanfaatkan potensi ekonomi digital. E-commerce dan platform digital lainnya bisa menjadi sarana bagi penduduk miskin ekstrem untuk memasarkan produk mereka secara lebih luas dan efisien. Pemerintah bisa membantu dengan memberikan pelatihan digital dan menyediakan infrastruktur internet yang memadai di daerah-daerah terpencil.
Selain langkah-langkah tersebut, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting. Semua pihak harus berperan aktif dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem. Sektor swasta bisa berkontribusi melalui program corporate social responsibility (CSR) yang tepat sasaran, sementara masyarakat dapat terlibat dalam pemberdayaan komunitas dan pengawasan program-program pemerintah.
Mengupayakan kemiskinan ekstrem hingga nol persen tentu tidak mudah, dan sangat sulit untuk benar-benar hilang. Hal ini karena kemiskinan sendiri merupakan masalah yang multidimensional. Kebijakan yang diambil harus menyeluruh. Jangan sampai hanya fokus pada orang yang benar-benar miskin ekstrem, namun juga perlu diperhatikan yang rentan miskin ekstrem. Jangan sampai penduduk yang rentan miskin ekstrem ini juga jatuh ke miskin ekstrem di kemudian hari.
Dari sinilah, langkah-langkah di atas serta seluruh strategi yang telah disusun harus dilaksanakan semaksimal mungkin dan berkesinambungan. Kalaupun kemiskinan ekstrem nantinya tercapai nol persen, jaring pengaman sosial tentu harus tetap ada, dan semua kebijakan jangka panjang untuk mengentaskan kemiskinan harus tetap dijalankan.
*) Lili Retnosari adalah statistisi di Badan Pusat Statistik
0 notes
bantennewscoid-blog · 6 months ago
Text
Orang Miskin di Kota Cilegon Bertambah
CILEGON – Angka kemiskinan di Kota Cilegon per Maret 2023 mengalami peningkatan. Penduduk miskin di Kota Cilegon meningkat sebesar 0,34 persen atau bertambah 1,74 ribu jiwa dibanding pada 2022 lalu. Data itu diungkap melalui rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon pada Februari 2024. Dalam data tersebut disebutkan persentase penduduk miskin sejak 2016-2023 mengalami fluktuatif. Pada 2023,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
jarfit · 20 days ago
Text
Pemimpin Baru, Harapan Baru: Mewujudkan Kepemimpinan untuk Kesejahteraan dan Keadilan
Tumblr media
Pergantian kepemimpinan di Indonesia pada 20 Oktober 2024 menjadi momentum penting bagi bangsa ini. Perubahan ini membawa harapan akan pemimpin yang tidak hanya berkomitmen terhadap kesejahteraan rakyat, tetapi juga berintegritas dan mampu menjawab berbagai tantangan sosial dan ekonomi. Kepemimpinan yang efektif dan berfokus pada kepentingan rakyat selalu menjadi dambaan masyarakat. Seperti kisah Rasulullah SAW saat memimpin Madinah dengan menerapkan Piagam Madinah, dimana prinsip keadilan, kesetaraan, dan ketangguhan sosial harus menjadi dasar kepemimpinan.
Piagam Madinah menetapkan tujuh prinsip penting yang relevan bagi Indonesia saat ini, yaitu: persamaan hak sebagai warga negara, keadilan ekonomi, kebebasan beragama, kesetaraan hukum, tanggung jawab pertahanan, serta penegakan hukum yang tidak memihak. Prinsip-prinsip ini menggarisbawahi pentingnya integritas dan komitmen dalam kepemimpinan.
Namun, realitas di Indonesia masih menunjukkan berbagai problematika (read: "room for improvement") diantaranya:
Kemiskinan (mengutip data BPS jumlah penduduk miskin di perkotaan sebanyak 11,64 juta orang dan di pedesaan sebanyak 13,58 juta orang pada tahun 2024)
Pengangguran (jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,2 juta jiwa per Februari 2024)
Korupsi (Indeks Persepsi Korupsi Indonesia mendapatkan skor 34 dari skala 0–100, di mana skor ini bila dibandingkan dengan rata-rata global, yaitu 43, menunjukkan bahwa tingkat korupsi di Indonesia masih di atas rata-rata global)
dan ketimpangan hukum (Skor Indonesia dalam indeks World Justice Project adalah 0,53 dari nilai maksimal 1. Skor ini menempatkan Indonesia pada peringkat 66 dari 142 negara, yang mengindikasikan adanya ketimpangan dalam penegakan hukum).
Selain itu, potensi sumber daya alam yang luar biasa belum termanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat.
Pemimpin yang transformasional menginspirasi rakyatnya dengan visi yang jelas dan mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Mereka memimpin dengan memberikan teladan dalam integritas, kejujuran, dan kecerdasan. Dalam konteks behavioral science, pemimpin yang memahami psikologi sosial dan perilaku masyarakat akan lebih mampu merumuskan kebijakan yang inklusif dan adil, mendorong perubahan perilaku secara kolektif demi mencapai kesejahteraan bersama.
Prinsip servant leadership juga penting dalam membangun kepercayaan publik. Pemimpin yang berfokus melayani masyarakat akan lebih dipercaya, terutama di tengah krisis keteladanan yang masih dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Kepemimpinan yang didasarkan pada melayani bukan hanya sekadar mengelola kekuasaan, tetapi juga berkomitmen untuk memajukan kehidupan rakyat. Dengan prinsip ini, pemimpin dapat mengatasi berbagai isu mendasar seperti kemiskinan dan ketimpangan ekonomi melalui kebijakan yang benar-benar berpihak pada masyarakat.
Suksesi kepemimpinan ini memberi harapan baru bagi Indonesia. Pemimpin yang berhasil akan menjunjung nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan dalam setiap kebijakannya, serta menerapkan prinsip-prinsip integritas dan komitmen seperti yang tercermin dalam kepemimpinan Rasulullah di Madinah. Dengan pendekatan yang berlandaskan integritas dan keadilan, Indonesia berpotensi untuk menjadi bangsa yang adil, sejahtera, dan dihormati di kancah internasional.
0 notes
borobudurnews · 2 years ago
Text
Sejak Tahun 2013, Pembangunan Rumah Warga Miskin Di Jawa Tengah Lebih 1 Juta Unit
Sejak Tahun 2013, Pembangunan Rumah Warga Miskin Di Jawa Tengah Lebih 1 Juta Unit
BNews–JATENG-– Pembangunan rumah warga miskin yang tidak layak huni di Jawa Tengah sejak 2013 telah mencapai lebih dari satu juta unit. Dana disokong secara gotong royong dengan sejumlah pihak, termasuk Badan Amil Zakat Infaq dan Sodaqah (Baznas). Sub Koordinator Perumahan Swadaya Disperakim Provinsi Jawa Tengah, Maharani Trihapsari menuturkan rehab rumah tidak layak huni RTLH telah mencapai…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
madurapost · 21 days ago
Text
Pemdes Bulmatet Sampang Berikan Santunan Kepada 20 Anak Yatim dan Orang Miskin
SAMPANG, MaduraPost – Pemerintah Desa (Pemdes) Bulmatet, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, memberikan santunan kepada 20 anak yatim dan warga kurang mampu. Kepala Desa Bulmatet, Mahrudi, menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan berupa uang tunai dan beras ini bertujuan untuk membantu kebutuhan sehari-hari mereka yang memerlukan perhatian dan uluran tangan dari pemerintah desa…
0 notes
beritatangerang · 2 years ago
Text
BLT BBM Rp 300rb Disalurkan ke 843 KK di Teluknaga Tangerang
BLT BBM Rp 300rb Disalurkan ke 843 KK di Teluknaga Tangerang
Kliktangerang.com – Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp300 ribu disalurkan dari Kementerian Sosial kepada ratusan warga di Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Rabu 30 November 2022. Penyaluran dana BLT BBM Rp300 ribu untuk 2 bulan ini, sekaligus dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH). “Bansos di Desa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes