#Unpatti Ambon
Explore tagged Tumblr posts
Text
PT ASDP Ambon Gelar Program Pergi Ke Kampus untuk Rekrut SDM
PT ASDP Ambon Gelar Program Pergi Ke Kampus untuk Rekrut SDM
satumalukuID – PT ASDP Indonesia Ferry Ambon menggelar Program Goes To Campus atau Pergi Ke Kampus dalam rangka merekrut sumber daya manusia (SDM) dari perguruan tinggi. “Program ASDP ‘Goes To Campus’ ini adalah di mana kita mencoba memperkenalkan ASDP lebih dekat lagi kepada pihak kampus, universitas, di samping itu kita juga melakukan rekrutmen karyawan ASDP yang akan ditempatkan di…
View On WordPress
0 notes
Video
#Repost from @Sedekahharian by @quicksave.app ・・・ GEMPA 6,8 GUNCANG AMBON Innalillahiwainnaillaihirajiun, Gempa magnitudo 6,8 mengguncang pulau Ambon dan Sekitarnya pada hari kamis pagi ini, gempa terjadi pada kedalaman 10KM. Info dari Pusdalops BNPB kondisi terkini yang kami terima jam 10:45, adalah : 1. Gempa dirasakan di Kota Ambon dan Kabupaten Seram 2. Gempa tidak berpotensi Tsunami, tapi warga tetap bergerak ke lokasi yang lebih tinggi dan menjauhi pantai 3. 1 Unit jembatan Retak Ringan di Kota Ambon 4. 1 Unit Gedung Rektorat UNPATTI Rusak Ringan 5. 1 Unit Bangunan Kantor ketahanan Pangan propinsi Maluku Rusak Bagian Plafon 6. Data akan terus berkembang karena masih terus dilakukan pendataan Sahabat mari kita doakan saudara - saudara kita disana. #SedekahTerbaik Bagi korban Bencana Klik > bit.ly/shpedulibencana #sedekahharian #responbencana #siagabencana #Ambon #Gempa #Breakingnews #InfoGempa #BeritaTerikini - #regrann #gempaambon #Ambon #InstaSaveApp #QuickSaveApp https://www.instagram.com/p/B23Il4Fg3uU/?igshid=1s5cpcb4tfd27
#repost#sedekahterbaik#sedekahharian#responbencana#siagabencana#ambon#gempa#breakingnews#infogempa#beritaterikini#regrann#gempaambon#instasaveapp#quicksaveapp
3 notes
·
View notes
Text
Ajak Demo Turunkan Jokowi, Kader HMI Ambon Diciduk Polisi, Terancam Penjara 6 Tahun
KONTENISLAM.COM - Seorang aktivis mahasiswa di Kota Ambon, Maluku harus berurusan dengan kepolisian. Pria bernama Risman Soulissa diciduk petugas lantaran mengajak warga melakukan demo pencopotan Presiden Joko Widodo dan Gubernur Maluku, Murad Ismail. Dikutip dari TribunAmbon.com, ajakan itu Risman unggah lewat akun media sosial Facebook. "Semua diundang, kecuali Intel, Satpol PP, dan Pemerintah. Karena mereka bukan Kawan kami," tulisnya. Belakangan diketahui, Soulissa merupakan kader dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Ambon. Risman kemudian diciduk polisi pada Minggu (25/7/2021) malam. Dirinya ditangkap di kawasan Poka, Kecamatan Teluk Ambon. Tempat tersebut tidak jauh dari Bundaran Leimena, tempatnya biasa melakukan orasi. Risman sudah diamankan di Polresta Pulau Ambon Pp Lease untuk menjalani pemeriksaan lanjut. Kata polisi Paur Subbag Humas Polresta Ambon dan Pp Lease, Ipda Izac Leatemia membenarkan penangkapan tersebut. Ia mengatakan, selain Risman ada 8 orang yang lainnya turut diperiksa sebagai saksi. "Kasus ujaran kebencian yang dilakukan Risman sudah diproses. Kita langsung periksa saksi-saksi, dan sampai saat ini sudah 8 orang diperiksa," ujarnya dikutip dari TribunAmbon.com, Kamis (29/7/2021). Leatemia melanjutkan, 8 saksi yang telah diperiksa tersebut, termasuk pelapor dari Satpol PP. Namun, Leatemia enggan menyebutkan siapa saja saksi yang diperiksa, bahkan nama pelapor juga disembunyikan. Resmi jadi tersangka Polresta Ambon dan Pp Lease selanjutnya resmi menetapkan Risman sebagai tersangka pada Senin (26/7/2021). Risman dijerat Pasal 45A Ayat (2) dan Pasal 45 ayat (3) UU No. 19 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pasal tersebut memberikan sanksi kepada pelanggarnya hukuman penjara paling lama 6 tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar. "Atas perbuatannya itu, Risman diancam dengan hukuman penjara 4 hingga 6 tahun penjara,"ungkap Leatemia, dikutip dari TribunAmbon.com. Tuai protes Penetapan Risman sebagai tersangka kasus ujaran kebencian menimbulkan protes. Baik dari Praktisi Hukum asal Kota Ambon, Adam Hadiba. Ia menyatakan, kejadian yang menima mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) itu adalah bagian dari pembungkaman terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat. Hak ini mengacu pada pasal 28 UUD 1945. Menurut Adam , unggahan Risman di Facebook merupakan bagian dari kritik terhadap pemerintah dan bukan melakukan penyebaran ujaran kebencian. Dia pun menilai, penyidik kepolisian terlalu terburu-buru, bahkan keliru menetapkan status terkini dalam kasus tersebut. "Dilihat dari unggahan Risman di media sosial itu bukan ujaran kebencian. Penyidik terlalu terburu buru dan keliru mentepakan Risman tersangka," ujarnya, dikutip dari TribunAmbon.com. Baginya, penetapan telah mengesampingkan niilai kemanusiaan dan HAM. Apalagi Risman seorang Mahasiswa yang pada hakikatnya adalah bagian dari penyambung lidah masyarakat. HMI ancam akan demo Ketua Umum Badko HMI Maluku dan Maluku Utara, Firdaus Arey menilai penangkapan Risman adalah upaya pengekangan kebebasan berpendapat. "Pada prinsipnya penyampaian pendapat di muka umum baik secara lisan maupun tulisan secara tegas dilindungi oleh undang-undang." "Sehingga kritik kepada pemerintah tidak dapat dianggap sebagai sebuah ancaman,' ujar Firdaus dalam rilis, dikutip dari TribunAmbon.com, Kamis (29/7/2021). Arey menyebut, penjemputan secara paksa yang dilakukan terhadap Risman juga dinilai tak sesuai hukum yang berlaku. "Risman bukan pelaku tindak pidana kejahatan luar biasa sehingga harus dijemput secara paksa," kata Arey. Langkah polisi menangkap Risman juga disebut menyimpang dari Peraturan Kapolri No 6 tahun 2019 Tentang Penyidikan Tindak Pidana. "Harusnya pemecahanan masalah dengan musyawarah. Dimana menjadikan proses hukum sebagai upaya terakhir. Bukan bertindak sebaliknya, yang justru menurunkan citra Institusi kepolisian," ucap Arey. Terakhir Arey menegaskan, apabila Risman tak dibebaskan, pihaknya mengancam akan menurunkan massa yang lebih besar untuk melakukan aksi. [tribunnews]
from Konten Islam https://ift.tt/3zSTqAW via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/07/ajak-demo-turunkan-jokowi-kader-hmi.html
0 notes
Text
Refleksi: Catatan Perjalanan
Maret 2013 aku lulus SMK sebagai salah satu lulusan terbaik Teknik Mesin SMKN 26 Jakarta. Aku masih menyimpan rencana melanjutan studiku ke perguruan tinggi setelahnya. Aku masih dalam keadaan sesadar-sadarnya dan mengetahui bahwa rencana tersebut adalah sebuah fantasi. Mustahil diwujudkan dalam kondisi saat itu. Ayah, meninggalkan kami sekeluarga dalam kondisi yang sangat rapuh karena ia satu-satunya tulang punggung keluarga. Ia wafat karena serangan jantung pada September 2012.
Kepergian beliau sontak mengguncang kondisi ekonomi keluarga sehingga Ibu harus menggantikan perannya sebagai tulang punggung keluarga pada saat itu. Ibu bekerja serabutan. Ia lakukan pekerjaan apapun selama itu halal dan memenuhi kebutuhan kami berempat. Kedua adikku pada saat itu masih bersekolah dan kami harus membayar biaya sewa rumah sebesar setengah juta per bulan. Itu cukup menjadi beban bagi Ibu yang harus banting tulang siang dan malam. Aku sebagai anak sulung tidak bisa membiarkan Ibu bekerja seorang diri. Akhirnya aku putuskan untuk menunda rencana kuliah tahun 2013 untuk membersamai Ibu untuk menyokong kebutuhan ekonomi keluarga. Dalam kondisi dilematis tersebut aku menolak tunduk pada takdir. Aku tetap teguh menyimpan dan merawat mimpi untuk kuliah. Aku percaya bahwa takdir baik tengah menanti untuk direbut dan tugasku saat ini adalah untuk tetap teguh berjalan dan berjuang lebih keras untuk mimpi itu.
Juli 2013, beranda facebook-ku diramaikan oleh sejumlah status teman-teman yang mengekspresikan rasa bahagianya atas kelulusan SBMPTN. Aku tersenyum kecil. Berusaha larut dalam euphoria. Namun ternyata sulit. Aku sadar saat ini tengah membohongi diri sendiri. Batinku serasa teriris. Berusaha menahan diri dari mengutuk nasib atas ujian hidup yang tidak pernah terbayangkan. Kecewa dan frustasi menuntunku kembali mengecam takdir yang Tuhan berikan saat itu. Dalam kondisi merenung, aku dikejutkan oleh sebuah pesan yang masuk di inbox.
“Assalamualaikum, dit. Kita menolak menyerah sebelum tiba waktunya. Bukankah itu yang selalu kamu sampaikan ke kita? Bisa jadi kamu tidak menyukai takdir ini namun Allah justru ridho. In shaa Allah kita akan berjumpa kembali dalam fase terbaik :)”
Pesan singkat seorang sahabat namun berhasil membuatku terharu dan tersadar. Aku bahkan sudah lupa kapan menyampaikan kalimat tersebut padanya. Segera aku beristighfar dan mengambil air wudhu untuk berdoa. Dalam sujud kusampaikan segala resah dan memohon kekuatan untuk merangkai kembali puing-puing semangat yang sempat runtuh. Sudah cukup aku terjatuh, saatnya bangkit.
Aku menghabiskan waktu satu tahun bekerja sebagai guru bahasa inggris pada salah satu lembaga bimbingan belajar di Jakarta Selatan. Selain mengajar di lembaga tersebut, aku selalu menyempatkan mengajar di sebuah panti asuhan yang tidak jauh dari lokasiku bekerja di akhir minggu. Aku ingin semangat untuk bangkit bisa kutularkan pada adik-adik panti yang bernasib sama sepertiku. Dalam beberapa kesempatan, aku selalu sampaikan pada mereka bahwa;
Keterbatasan bukan halangan untuk maju. Ia adalah ujian yang akan melahirkan orang-orang tangguh yang pantas merebut takdir baik.
Pekerjaan mengajar memang sangat tidak relevan dengan bidang studi yang aku geluti di SMK. Namun, mendapat pekerjaan di Jakarta tidak mudah bagi mereka yang berijazah SLTA dan pada saat itu hanya pekerjaan mengajar yang tersisa bagiku. Meskipun dengan penghasilan dibawah UMR, aku bersyukur bisa menghidupi keluarga. Melihat kedua adikku masih bisa bersekolah cukup menjadi parameter kebermanfaatanku bagi keluarga.
*Kemampuan mengajar yang didapat selama bekerja berhasil membantuku menjalankan kerja-kerja sosial selama di kampus
Sibuk bekerja tidak membuatku lupa belajar untuk mempersiapkan SBMPTN 2014. Waktu makan siang di tempatku bekerja selalu kumanfaatkan untuk belajar dengan mengerjakan latihan-latihan soal. Aku berlatih mengerjakan soal dimanapun aku bisa duduk, sekalipun di dalam angkot yang berdesakan. Masa-masa persiapan SBMPTN telah membantuku menjadi pribadi yang cermat mengatur waktu. Pada pagi sampai siang hari aku manfaatkan untuk mengajar dan pada malamnya kumanfaatkan untuk mengulas soal-soal latihan. Rasa lelah sepulang bekerja selalu coba kuenyahkan dengan memotivasi diri sendiri. Aku percaya kelak lelah tersebut akan terbayar. Rutinitas tersebut dilakukan selama kurang lebih sembilan bulan meskipun tidak jarang seringkali aku tertidur pulas diatas tumpukan kertas-kertas soal karena tidak kuasa menahan kantuk.
Singkat cerita, aku telah mengikuti dua ujian tulis masuk PTN pada tahun 2014. SIMAK UI dan SBMPTN. Satu bulan berselang, hasil tes SIMAK UI diumumkan. Sayangnya, aku belum mendapati namaku lolos. Ditengah rasa kalut dan kecewa tetiba teringat bahwa masih ada harapan terakhir; SBMPTN. Pada titik itu, aku mencoba terus memupuk doa dan optimisme. Aku harus percaya bahwa hasil tidak akan mengkhianati proses. Aku yakin bahwa Tuhan tidak buta atas kerja keras hamba-Nya. Aku hanya perlu mengerjakan bagianku semampuku dan merelakan Tuhan mengerjakan bagian-Nya.
17 Juli 2014, Tuhan membayar perjuanganku. Pada awalnya sulit bagiku percaya bahwa aku mendapati namaku lolos SBMPTN 2014 dan diterima di prodi sejarah Undip. Ditengah rasa syukur dan haru ada satu kerisauan yang perlahan menyeruak. Semarang adalah tempat yang cukup jauh. Aku tidak memiliki sanak saudara disana, hanya seorang teman semasa SMK yang kuliah disana. Berbekal keinginan kuat aku yakinkan diriku dan terpenting adalah ibuku. Memastikan bahwa semua akan berjalan baik-baik saja dan merantau adalah pilihan terbaik untuk kehidupanku selanjutnya. Alhamdulillah Ibu mendukung dan meridhoi keputusanku meski sempat terjadi drama di awal.
Berbekal dengan tabungan sisaku bekerja dan ridho Ibu aku putuskan untuk berhijrah. Meninggalkan zona nyaman bersama keluarga dan berjalan menuju tantangan baru di Semarang. Sebenarnya, aku meninggalkan keluargaku dalam kondisi yang cukup rapuh sehingga Ibuku belum sanggup memberi kiriman uang. Waktu terus berjalan dan uang tabunganku mulai menipis. Akhirnya, aku mencoba melamar berbagai pekerjaan di Tembalang. Mulai dari tukang cuci piring dan pramusaji, namun itu tidak cukup. Setelah terlibat diskusi santai dengan salah seorang kawanku dari Riau akhirnya kami putuskan untuk buka usaha sop buah. Kami menjajakan sop buah tersebut pada pagelaran PIMNAS ke-27 di Undip. Sayangnya, usaha tersebut tidak bertahan lama dan berakhir bangkrut. Kebangkrutan kecil ini setidaknya berhasil membuatku tersenyum tipis. Aku putuskan tetap berjalan mencari pendapatan alternatif.
Dalam suatu kesempatan aku mencoba menyebarkan leaflet “Guru Privat” di sekitar Tembalang. Berharap hal itu adalah jalan terakhir untuk menyiasati uang tabunganku yang semakin menipis. Puji syukur, dua minggu berselang akhirnya leaflet tersebut menemui sasarannya. Dan untuk beberapa waktu kedepan setidaknya ada kesempatan untuk bertahan di perantauan.
Kepergianku ke Semarang sesungguhnya sempat mengguncang stabilitas perekonomian keluarga. Aku yang dulu sempat menjadi tulang punggung keluarga bersama ibuku tidak bisa lagi membantu. Kehidupan ekonomi kami sempat rapuh sehingga membuat keluarga di Jakarta terusir dari rumah kontrakan karena tidak mampu membayar uang sewa. Alhamdulillah, atas kebaikan seorang dermawan untuk sementara waktu mereka diizinkan tinggal di sebuah gudang toko yang tidak terpakai. Kabar pilu tersebut membuatku membatin karena tidak bisa memberikan pertolongan maksimal.
Melihat kondisi keluarga di Jakarta seperti itu, semakin menambah motivasiku untuk meraih sukses di perkuliahan. Kesempatan kuliah kumanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengembangkan akal dan budi melalui pembelajaran di kelas dan organisasi. Sejauh keberjalanan kuliah di Undip, seringkali aku mendapatkan undangan sebagai narasumber atau moderator dalam berbagai kegiatan seperti pelatihan kepemimpinan, seminar, publikasi ilmiah, konferensi, bahkan kajian religi. Undangan ini telah membawaku menjejak ke berbagai fakultas dan universitas pada lingkup regional maupun internasional; Unpatti Ambon, Unissula Semarang, Al Azhar, Malaya University, dan Chulalongkorn Thailand.
*menjadi moderator pada seminar PKM di Departemen Sejarah Undip
*Menghadiri undangan sebagai salah satu pembicara pada konferensi internasional di Bangkok
Selain itu, kemampuanku berjejaring dan berorganisasi di tahun awal perkuliahan berhasil mengantarkanku pada jabatan organisasi tertinggi selama berorganisasi, yaitu sebagai Menteri Sosial Politik di BEM Universitas pada tahun ketiga. Berorganisasi tidak membuatku lalai pada studi. Aku selalu percaya bahwa akademik dan organisasi adalah dua hal baik yang seharusnya bisa berjalan beriringan sehingga pada 2016 aku mendapatkan anugerah sebagai Mahasiswa Berprestasi tingkat fakultas setelah melalui seleksi.
*Memimpin aksi pada 12 Januari 2017 bertajuk #AksiBelaRakyat121 di Gubernuran Jateng
Semua pencapaian sejauh ini telah memberikanku pelajaran berarti. Kesuksesan kita saat ini tidak lepas dari berbagai kegagalan kita di masa lalu. Kita memutuskan untuk tetap berjalan. Kita mencoba melupakan sakitnya jatuh untuk segera bangkit. Sambil berjalan kita terus memupuk optimisme dan harapan karena kita percaya bahwa yang bisa kita lakukan saat ini adalah melakukan bagian kita dengan sebaik-baiknya dan sisanya, biarkan Tuhan menyelesaikan bagian-Nya.
7 notes
·
View notes
Text
Baharudin Djafar Ikuti Peresmian TVRI Papua Barat Tepat di HUT Sumpah Pemuda
AMBON, LELEMUKU.COM – Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Drs Baharudin Djafar turut menghadiri Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 Tahun 2020 dan Peresmian TVRI Papua Barat Secara Virtual, Rabu 28 Oktober 2020.
Giat yang dilaksanakan di Aula Lantai 7 Kantor Gubernur Maluku turut dihadiri Wakil Gubernur Maluku, Danlantamal IX Ambon, Rektor Unpatty, AS pers Pangdam XVI…
View On WordPress
0 notes
Text
Dijanjikan beasiswa S2, mahasiswi Unpatti Ambon tertipu Rp 25 juta
Salma Nania Dijanjikan beasiswa S2, mahasiswi Unpatti Ambon tertipu Rp 25 juta Artikel Baru Nih Artikel Tentang Dijanjikan beasiswa S2, mahasiswi Unpatti Ambon tertipu Rp 25 juta Pencarian Artikel Tentang Berita Dijanjikan beasiswa S2, mahasiswi Unpatti Ambon tertipu Rp 25 juta Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Dijanjikan beasiswa S2, mahasiswi Unpatti Ambon tertipu Rp 25 juta
Maria menjanjikan Delsy mendapat beasiswa strata dua di Unpatti karena dia mengaku kenal dekat dengan Rektor Unpatti saat itu, Prof Thomas Pentury. http://www.unikbaca.com
0 notes
Photo
**Never stop. I'm still on my way. To you (read: skinny ass) 💁♂️ #majorthrowback (à Kampus PGSD-Unpatti, Ambon)
1 note
·
View note
Photo
The Best Friends Will Always 👭 accompany each step you eventually lead To Success 🙌 Senin 09102017 #bestfriendgoals #best #9102017 #unpatti #ambon #friendshipgoals #friends #love #monday
0 notes
Photo
Angkatan Perang Bersama @thetwenty1.co Happy graduation buat wisudawan Universitas Pattimura hari ini . #ambon #barondaambon #the21.co #thetwenty1.co #unpatti #pattimura (di Fakultas Teknik)
0 notes
Text
Kodam Pattimura Tuntaskan Pelatihan Budidaya Keramba Jaring Apung Mahasiswa Unpatti
Kodam Pattimura Tuntaskan Pelatihan Budidaya Keramba Jaring Apung Mahasiswa Unpatti
satumalukuID – Kodam Pattimura menuntaskan program pelatihan budidaya perikanan dengan model keramba jaring apung (KJA) kepada mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon. “Pelatihan budidaya KJA diikuti empat mahasiswa Unpatti sejak dua bulan terakhir pada keramba jaring apung milik PNS Kodam Pattimura di Teluk Ambon,” kata Koordinator Umum Program Mutiara Pattimura,…
View On WordPress
#Ambon#Keramba Jaring Apung#Kodam Pattimura#Kota Ambon#Maluku#Universitas Pattimura#Unpatti#Unpatti Ambon
0 notes
Text
Pertama memulai untuk menulis
Awal-Nya tidak tertarik untuk menulis. Selain karena kurang-Nya, "literasi" juga sulit.
Apalagi untuk menulis itu membutuhkan skill buat merangkai kata, dan planning yang matang.
Oh iya introduction dulu.. Nama lengkapku "Melkisedek Notanubun" dan aku berasal dari Indonesia Timur. Sebuah negeri antaberantah di Kepulauan Aru (Perairan Laut Arafura) dan merupakan Mahasiswa aktif di PSDKU ARU UNPATTI AMBON, Fakultas Pendidikan Bahasa Inggris.
Banyak hal yang membuatku tertarik untuk memulai menulis, salah satu-Nya adalah melepaskan penat pikiran, dan isi hati perjalanan hidup. Bicara tentang menulis, aku dulu-nya tidak terlalu suka menulis, TAPI karena salah satu mata kuliah wajib kami sebagai Mahasiswa Bahasa Inggris yaitu "Writing" dimana yang membawakan mata kuliah seorang Dosen yang tegas dan terbilang killer.
Bayangkan dua semester untuk Essay, lebih banyak revisi serta aku hampir mengulang lagi. Ya, Essay merupakan mata kuliah yang ga gampang. Dan aku merasakan betul, bahwa untuk memahami Essay itu, berarti kita harus mau dulu untuk "menulis". Karena bagaimanapun juga, Essay mulai ide, outline dan development harus terstruktur supaya membuat pembaca mengerti apa yang ditulis.
Dan semua itu ya, kita harus menulis. Kalau mau membuat sebuah Essay observasi-Nya berarti mau tak mau kita harus menulis, dan menulis saja tidak cukup karena kita harus butuh banyak literasi dari banyak bacaan, ide, dan ketekunan!
Saya lalu mulai belajar menulis dan membaca "Aku rela dipenjara asal bersama buku -M. Hatta' dari kata-kata beliau ini yang memotivasi untuk terus belajar dan banyak membaca agar bisa menulis! Dan juga saya menemukan banyak orang di Tumblr yang membuat saya semangat untuk belajar.
Dan ini saya memulai jadi harap dimengerti jika terdapat banyak kesalahan dalam penulisan diatas.
Dobo 14 Juni 2021
1 note
·
View note
Video
Berharga di mata Tuhan, kematian semua orang yang dikasihiNya. R.I.P bung @glennfredly309 . . . Pic sekitar tahun 2007 di Auditorium Unpatti waktu Sosialisasi CPNS Kemendagri. #ripglenfredly (at Ambon, Maluku) https://www.instagram.com/p/B-uNMKOpBnZ/?igshid=tjzztvffamgr
0 notes
Text
Widya Murad Ismail Ungkap Angka Stunting di Maluku Capai 34 Persen
AMBON, LELEMUKU.COM – Hadir sebagai special guest di webinar nasional tentang stunting dan covid-19 yang dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian Unpatti dan BKKBN Provinsi Maluku, Duta Parenting (Perangi Stunting) Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail, menyampaikan testimoni tentang pengalamannya memerangi stunting di Maluku, Sabtu (25/7/2020).
Dikatakannya, tanggungjawab sebagai Duta Parenting…
View On WordPress
0 notes
Text
Akibat Gempa 6,8 di Ambon, Jembatan Merah Putih Retak dan Gedung di Unpatti Rusak http://bit.ly/2l8WB6y
Akibat Gempa 6,8 di Ambon, Jembatan Merah Putih Retak dan Gedung di Unpatti Rusak https://t.co/wMtRuo0mae #kalwedo
— Lelemuku.com 🇮🇩 (@Lelemuku_) September 26, 2019
Source: @Lelemuku_ September 26, 2019 at 12:35PM More info Your Website/Page Anchor Text Here
0 notes
Text
Konferensi Pers Mahasiswa UNPATTI : Rektor Gagal, Turunkan Rektor Di Tengah Jalan
Konferensi Pers Mahasiswa UNPATTI : Rektor Gagal, Turunkan Rektor Di Tengah Jalan
SUARAPELITA.COM | AMBON – Dunia pendidikan kembali berduka di Kampus HOTUMESE setelah diterapkannya SUMBANGAN PENDIDIKAN INTERNAL (SPI) dan BADAN LAYANAN UMUM. Pendidikan adalah kunci keberhasilan suatu Bangsa menuju cita-cita kesejahteraan.
Oleh karena itu, sistem pendidikan yang bermutu akan sangat menentukan kemanfaatan ilmu pengetahuan sebagai media untuk memanusiakan manusia.
Pada…
View On WordPress
0 notes
Photo
Sisi Lain Yang Belum di ketahui Orang adalah Sisi Terbaikmu Dalam Menikmati Alam. 👌 @putraputribatak #putraputribatak #unpatti #ambon #beatiful #place #highlights #new #photo #imagination #imagine #batak #simbolon #indonesia
#beatiful#imagine#batak#imagination#highlights#place#indonesia#putraputribatak#unpatti#simbolon#new#photo#ambon
0 notes