#Tak Lolos
Explore tagged Tumblr posts
tangerangraya · 11 months ago
Text
Menantu Atut, Adde Rosi Diprediksi Tak Lolos Duduk ke Senayan Dapil Banten 1
Banten – Adde Rosi Khoerunnisa diprediksi tidak akan duduk di kursi DPR RI perwakilan Dapil Banten 1 pada Pileg 2024. Hal itu tersebut perolehan suara Partai Golkar untuk DPR RI Dapil Banten 1 berada di posisi ketujuh dengan angka 73.073. Adde Rosi yang berstatus sebagai caleg DPR RI Dapil Banten 1 petahana tak mampu mendulang suara signifikan. Diketahui, DPR RI Dapil Banten 1 meliputi dua…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ummumukhbita · 6 months ago
Text
Sebuah Tulisan Penguat Hati
“Allah tahu kapan waktu terbaiknya. Allah lebih tau.”
Jadi inget salah satu kutipan nasihat dari Ustadz Nuzul Dzkiri bahwa skill yang perlu dimiliki oleh seorang hamba adalah menunggu pertolongan Allah.
Ya, kadang kita tuh ga sabaran. Kita pengen cepetan padahal Allah lebih tau waktu yang tepat. Maka menunggu pertolongan Allah itu adalah hal yang perlu kita latih sebagai seorang hamba yang tak berdaya. Menunggu yang bukan sekadar berdiam diri. Tapi menunggu dengan ikhtiar yang sabar. Ikhtiar yang ikhlas semata-mata karena Allah.
Ceritanya aku haid lagi pagi ini. Tepat ketika hendak sholat tahajjud. Air mataku sudah siap tumpah saat itu. Tapi suami menyambut dengan senyuman terbaiknya seraya berkata dengan lembut,”Ingat ay, jangan sedih. Kan ini semua dari Allah.”
Aku tersenyum. Mencoba menutupi kesedihan karena harusnya aku bersyukur memiliki sosok yang mendukungku dalam setiap keadaan. Tapi tetap saja ada air mata yang lolos untuk jatuh. Buru-buru aku menyelimuti diri dengan selimut agar tangisan itu tak nampak olehnya.
Ya Rabbbi, kami berprasangka baik bahwa Engkau sedang persiapkan hadiah terbaik untuk kami. Mungkin Allah sedang menata kondisi kami agar siap menjadi orangtua terbaik. Dan kami yakin, ini adalah jalan takdir terbaik dari Allah.
Bisa jadi belum sekarang karena Allah ingin kami beramal pada ladang pahala yang lain. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi Allah tahu semuanya.
“Nak, Umma dan Abuyya sudah ingin bertemu. Tapi Allah minta kami menunggu. Husnudzonnya Allah sedang siapkan kondisi terbaik kami sebelum bertemu denganmu, nak. Semoga di saat waktunya tiba kita bertemu dalam sebaik-baik keadaan dan juga iman. Agar kami bisa menjadi ladang pahala untukmu dan kamu menjadi ladang pahala juga untuk kami. Semoga kami menjadi hamba Allah yang sabar menunggu pertolongan Allah ya, nak. Semoga bisa berkumpul di dunia sebelum kembali bersama di surga Allah.”
Sambil menahan nyeri Haid || Sabtu, 29 Juli 2024 || Semangat wahai diri~
Tumblr media Tumblr media
207 notes · View notes
chidasaurus · 6 months ago
Text
Mas Adit dan Semua yang Ada Pada Lagu Nadin Amizah
Aku tidak tau bagaimana harus memulai tulisan ini tapi dari tulisan kacau ini ijinkan aku mengenalkan padamu (dengan sedikit proper, seperti janjiku yang sudah-sudah) tentang seorang laki-laki yang akhirnya berhasil meredam banyak apiku, lelaki yang kutemui secara random di titik tertidaksiapku membuka hati pada laki-laki. 
Lelaki yang kesemua tingkahnya adalah pengejawantahan semua lirik pada lagu-lagu Nadin Amizah di Album Untuk Dunia Cinta dan Kotornya
Track 1 — Jangan Ditelan 
Oke, mari kita mulai dengan track pertama “Jangan Ditelan” 
Aku, sebelum bertemu dengan Mas Adit adalah apa-apa yang Nadin tulis di lagu ini “aku dan pahitku persetan siapa aku”.  Tidak lolos CPNS dengan cara yang paling tidak terduga, tidak lolos beasiswa S3 (ya padahal ga maksimal berusaha mau ngarep apa), dan tiba-tiba harus berhenti terkoneksi dengan orang yang aku kira akan menjadi tujuku dengan banyak mimpi yang sempat kita rencanakan bersama* adalah a series of heartbreak yang membuatku berkali bertanya ini dunia bercandanya gila ya? Duniaku berhenti beberapa saat.  Aku sudah tidak tau lagi harus bagaimana melanjutkan hari. Bahkan tiap pagi aku bangun rasanya entah harus kepura-puraan seperti apa lagi yang harus aku pakai. Tapi, kalau kata Bernadya, sialnya hidup harus terus berjalan so I just keep swimming keep swimming.
*If you happened to read this note, you are so childish, Bre :) Go get healed!
Bunga Tidur - Track 2
Di titik series of heartbreak itu, aku meyakini aku adalah sumber masalahnya, aku yang “penghancur seisi dunia”, aku tidak cukup untuk diusahakan — dan semua semua kebencian akanku dariku sendiri. Aku sempat berada pada titik aku tidak lagi mau menjalani hidup. Semua yang aku usahakan apapun bentuknya, hancur entah ke mana. Kacau, berantakan. Semuanya adalah aku sebabnya. Hancurku karenaku. Aku tidak bisa menghidupkan apapun.
Rayuan Perempuan Gila - Track 3
Lalu Mas Adit datang tanpa kurencanakan. Menawarkan banyak hal manis. Aku terjebak diantara perasaan mau dan tidak. Iya dan jangan. Entah berapakali pertanyaan “Mas Adit beneran sayang aku?” terlontar secara langsung atau berputar hanya di kepala. Entah berapa kali aku meyakinkan diriku dan bertanya ini akan sampai kapan? Mas Adit akan sayang aku sampai kapan? Apakah akan ada momen di mana aku bangun tidur dan Mas Adit tidak lagi menyayangiku sama seperti yang sudah-sudah? Tak pernah ada yang lama menungguku, kan? 
Ah - Track 4 
Ah, akhirnya cinta yang tak menguras air mata. Lirik pertama pas dengerin (sembari nulis ini) aku nangis. Nangis kejer, I would say haha. Setelah banyak drama nangis-hancur-kacau-diabaikan-ditinggalkan-dibuang, kemudian ketemu Mas Adit yang mencintaiku seharus sehalusnya, yang mengusahakan banyak bentuk bahagiaku. 
Ah, ternyata Tuhan baik sekali, masih memberiku kesempatan bertemu dengan orang sebaik Mas Adit yang berkali-kali membuatku terkejut karena ternyata setelah sekian banyak yang tidak tinggal, Mas Adit memilih tetap tinggal. Ternyata bahagia itu benar adanya ya?
Semua Aku Dirayakan - Track 5
Masih dengan keadaan kaget dan tidak menyangka, dengan aku dengan segudang trust issueku, aku akhirnya mulai percaya, di tengah banyak takut dan khawatirku ternyata benar ya kacau bisa luluh. Sama Mas Adit, tantrumku bahkan juga dirayakan. Clingyku di entertain. Aku yang selalu punya attachment issue ini ditenangkan berkali. Mas Adit selalu menggenggam apa yang kuragukan.
Dulu, aku menyakini bahwa badaiku tidak akan pernah reda, tapi nyatanya bersama Mas Adit aku mereda seperti semestinya. Tiada yang bilang badainya kan reda berhadapan dengan cahaya yang kerap membutakan, tiada yang bilang jawaban kan datang jauh dari seram yang selama ini kubayangkan.
Kekal - Track 6 
Saat ketemu Mas Adit, aku adalah hancur yang paling hancur rasanya. Kacau yang paling kacau. Family problems hit me hard sejak circa 2022-2023, a series of heartbreak tadi, termasuk juga ketemu sama laki-laki childish yang ga pandai berkomunikasi wkwk, but again, sama Mas Adit yang telah hancur pelan-pelan dia kembalikan.  
Sama Mas Adit, aku bisa jadi apa adanya aku. Jadi Wirda kecil yang never been loved properly bahkan oleh Bapaknya sendiri. Sama Mas Adit, Wirda kecil dipeluk dengan erat, disayang, dituruti maunya apa. Aku akhirnya menemukan orang yang memeluk raga kecilku yang menyayangi kecilku yang memeluk jiwa kecilku dan semua semua aku. 
*nangis dulu
Di Akhir Perang - Track 7 
Perang telah usai, aku bisa pulang? 
Rasanya dari semua kejadian yang lalu lalu aku akhirnya paham dunia tidak menyakiti, Mas Adit panggil jahat yang menyelimuti sampai kutau ternyata dunia tidak lagi menyakiti. 
Sama Mas Adit, aku bisa ga lagi pakai survival mode. Sama Mas Adit, aku bisa sepenuhnya mengandalkan Mas Adit :') aaaaa
Tapi Di terima - Track 8 
Dulu aku berpikir tidak akan ada yang pernah hidup di tanganku. Dulu aku berpikir tidak akan pernah adalagi yang menerimaku sebagaimana aku yang banyak kacaunya, yang banyak lukanya, yang pecahannya sering kali melukai yang lain. Tapi, saat Mas Adit datang, tanganku yang berapi diciumnya tanpa banyak pikir, belum pernah aku menghidupkan sesuatu tapi di tanganku engkau tumbuh
Ternyata sebenarnya aku ga seindependent itu, kok. Aku sering kali tiba-tiba nangis atau ngeluh untuk hal-hal yang receh banget. Aku pikun, aku ngeselin, aku saat sama Mas Adit ngerasa jadi bocah tantrum paling tengil yang pernah aku temui. Tapi, sama Mas Adit, "siapapun aku, dia tangan yang terbuka" 
Berpayung Tuhan - Track 9 
To Mas Adit, if you happened to read this one, maka Mas, jalan panjang kita semoga menyenangkan! 
Mas, ini rasanya terlalu awal yaaaa bilang gini, tapi aku mau kita bersama selama lama lama lama lamanya, biar kita jadi doa yang nyata, bermuara pada lapang yang indah~ 
Tawa & Nadin Amizah - Track 10 & 11 
Dan selesai, track ini ditutup dengan semoga bahagia ceritanya, ditutup dengan kalimat “Gadis kecilku, lihat kamu banyak mimpimu sudah terwujud” 
Jadi, Mas, mau mewujudkan banyak mimpi mu dan mimpiku bersama? 
Aku takut. Takut sekali. Tapi, mari bersama mengusahakan hal baik kedepannya ya. I love you so much, Mas ❤️
Bandung, 23 Juli 2024
32 notes · View notes
milaalkhansah · 1 year ago
Text
Ujian yang Tak Kunjung Selesai
Tumblr media
Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan 'kami telah beriman' dan mereka tidak diuji?
Seseorang pernah mengatakan; "Hidup ini umpama ujian kenaikan kelas. Kalau tidak lulus ujian, ujian ulang akan diberi dengan bobot dan soal yang setara. Apa mungkin yang tak lulus ujian Matematika tapi ujian ulang diberi soal pelajaran Bahasa Indonesia?"
Selama kita hidup, maka kita akan selalu diuji dengan berbagai persoalan. Untuk mengetes kita, apakah 'pelajaran-pelajaran' yang telah diberikan telah kita pelajari dan ingat baik-baik. Dengan tujuan menaikkan kita ke jenjang atau tingkat kelas yang lebih tinggi.
Sehingga, jika kita merasa seakan ujian yang sedang kita hadapi tak kunjung selesai, atau kita belum juga menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang kita hadapi. Itu artinya masih ada yang keliru dari cara kita menghadapi ujian tersebut. Kita dituntut untuk terus-menerus mengulang ujian yang sama, sampai kita menemukan jawaban yang pasti dari apa yang sedang diujiankan.
Ada orang yang sekali diuji langsung lolos seleksi.
Ada yang perlu mengulang hingga bertahun-tahun lamanya, mengamati kesalahan apa yang membuatnya perlu mengulang, belajar dari kesalahan tersebut, hingga akhirnya menemukan jawaban.
Ada pula yang tetap bertahan dengan kesalahan-kesalahan yang sama dan masih belum lolos darinya.
Dunia ini ibarat sebuah ruangan di mana di dalamnya terisi berbagai macam 'siswa' yang sedang melaksanakan ujian secara bersamaan. Dan pelajaran yang sedang diujiankan adalah; bagaimana kehidupan masing-masing.
Tingkat kecepatan seorang siswa menjawab setiap soal tergantung dari seberapa cepat ia memahami & mengambil 'arti' dari setiap apa yang telah ia lewati. Semakin sering seseorang belajar, semakin mudah pula baginya untuk keluar dari ujian tersebut.
Semakin seseorang sering menyepelekan pelajaran yang diberi, meniru bagaimana orang lain menjawab, atau bahkan 'mencontek' jawaban orang lain semakin lama pula ia harus mengulang ujian yang sama.
Setiap bobot kesulitan ujian yang diberikan oleh Si Pemberi Ujian pasti telah Dia ukur sendiri mengenai kapasitas yang menerima ujian tersebut. Dalam artian, makin berat suatu persoalan yang diberikan untuknya, makin besar pula kepercayaan Si Pemberi Ujian tersebut terhadap kemampuannya untuk menyelesaikannya.
Semakin naik tingkatan seseorang. Semakin rumit persoalan yang akan diberi. Semakin besar pula hadiah yang akan ia raih.
Anggaplah dunia ini sebagai ruangan kita diuji dengan berbagai macam pelajaran. Yang mana kita harus terus menerus belajar untuk bisa menyelesaikan setiap 'ujian' kita dengan baik. Dan bilamana saat ini kita merasa terkurung dengan satu persoalan yang tak kunjung selesai, mungkin ada yang perlu diperbaiki dari cara kita menyelesaikan atau menjawab ujian tersebut.
Dan bila kita belum mendapatkan 'hadiah' setelah berhasil dari ujian-ujian tersebut, yakinlah... Bila bukan sekarang, pasti akan ada saatnya nanti. Bila bukan di sini, di akhirat pasti telah menanti.
Selamat menjalani setiap ujian dengan hati yang lebih lapang
@milaalkhansah
112 notes · View notes
aksarahumaira · 13 days ago
Text
Si Pemerhati Ulung
Tumblr media
"Kenapa kalau foto, kakak harus pakai masker?"
Duh. Tentu aku masih kelabakan jika ditanya pertanyaan yang sama oleh anak-anak. Ku pikir, mereka tidak akan sadar. Ternyata, mereka mengamati apa yang dilakukan orang dewasa. Kalau yang bertanya orang dewasa, tentu semudah menjelaskan bahwa itu bagian dari rasa malu.
Tapi jika pertanyaan itu muncul dari anak-anak, rangkaian kata seperti apa yang harus disusun sebagai jawaban?. Hari ini bisa lolos karena bantuan jawaban datang dari orang lain. Kalau nanti, entahlah.
Hal unik lainnya. Kemarin, mengajar dengan keadaan lelah dan dihadapkan dengan salahsatu anak yang ketika sudah gilirannya belajar, masih asyik bermain. Tapi tidak ingin jika gilirannya diundur, jadi urutan berikutnya. Aku sempat menghela napas. Menahan emosi yang tentunya tak mungkin diluapkan dengan memilih diam. Akhirnya, ia maju sambil bertanya "Kok Kakak hari ini engga senyum kaya biasanya?". Aku terpaku, seketika merasa bersalah. "Maafin ya, Kakak lagi sedikit pusing. Yuk kita lanjut belajarnya," jawabku sambil mengulas senyum.
Hikmahnya, anak-anak memang pemerhati ulung. Mereka merasakan apa yang orang dewasa sedang rasakan. Diam-diam mengamati, kemudian tanpa sadar, gerak-gerik kita sebagai orang dewasa menjadi contoh. Mereka meniru apa yang terpampang nyata di depan mata. Pertanyaannya, sudahkah kita belajar menjadi teladan terbaik? Atau justru bersiap diri menjadi contoh itu? 🐥
8 notes · View notes
audadzaki · 6 months ago
Text
Alasan Laki-laki Menangis
Viktor Axelsen atlet tepok bulu peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu kini lolos lagi ke final Paris. Tampak usai memenangi laga semifinalnya kontra Lakshya Sen, pemain India, ia menangis di lapangan ungu.
Tangisan pemain tunggal unggulan Denmark ini mungkin dipertanyakan, sebab kemenangannya mudah diprediksi. Axelsen memiliki rasio menang hampir 80% selama karirnya. Ia meraih rekor tertinggi 39 kemenangan beruntun dalam event BWF World Tour melangkahi jejak Lin Dan dan Lee Chong Wei. Seharusnya, lolos final Olimpiade untuk kedua kalinya bukan lagi barang yang seemosional itu.
Tapi tidak.
Di hadapan awak media ia mengutarakan alasan air matanya tumpah, “A man like me must show emotions, because I'm very passionate about what I'm doing.”
Badminton adalah bagian fundamentalnya dalam hidup, ia harus melibatkan emosinya. Mungkin hal yang sama juga berlaku untuk semua atlet di pagelaran olahraga terbesar di dunia itu.
Laki-laki memang tidak dilarang menangis. Untuk membuktikan gairahnya pada hal-hal yang fundamental luapan emosi itu menjadi wajar, bahkan harus.
"If men can't cry, what world do we live in?" Kata Axelsen.
Kita mungkin perlu menangis meskipun tidak ada yang terlalu mengejutkan. Tapi pikirkan, pada bagian fundamental hidup manakah yang perlu kita suguhkan emosi itu di sana?
Rasulullah SAW, sebagai contoh, pernah menangis di perang Badr. Beliau begitu takutnya pertempuran itu menjadi akhir bagi umat Islam bila harus kalah di tangan musuh. Kalau itu terjadi lalu siapa yang akan melanjutkan agamanya ini?
Ali bin Abi Thalib bercerita bahwa Nabi menangis di bawah pohon saat pasukan istirahat di malam hari. Tangannya terangkat berdoa dan gemetaran. Ibadahnya tak putus-putus.
Padahal perang Badr itu sudah dijamin menang. Allah tidak akan membiarkan Islam hilang apalagi sebelum risalahnya selesai tersampaikan. Pertolongan Allah itu pasti datang. Rasulullah juga tahu sejak Allah mengizinkan beliau berperang meskipun winrate masih 0% probabilitas kemenangannya sudah melonjak menjadi 100%.
Tapi Rasulullah menangis sebab agama ini adalah bagian paling krusial dalam hidupnya. Umat ini adalah potongan yang tak terpisahkan dari nyawanya. Beliau meletakkan emosinya di sana.
Rasa emosional pada umatnya itu sama terluapkannya seperti saat beliau membaca kata-kata Nabi Isa dalam Al-Quran, “Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
Beliau terisak-isak di sini sambil berbisik, “Ya Allah, umatku, umatku,” nasib umat adalah gemuruh batinnya.
Kepedulian pada agamanya tergambar pula dengan tangisan beliau di malam-malam lainnya meskipun tahu dosanya telah diampuni, “Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?” Ibadah pun telah menjadi hal yang fundamental bagi jiwanya.
Hari ini seperti perang Badr, umat Islam sudah dijamin menang, Yahudi sudah dijamin kalah. Kemenangan ini hanya soal waktu dan alur takdir yang naik turun sebelum sampai ke titik klimaksnya.
Tapi saat kita melihat pembantaian Gaza dan kita tidak pernah menangis, tanyakan, sereceh itukah maslahat umat Islam dalam hidup kita?
Kalau bukan itu, lalu di bagian hidup manakah emosi kita mendapatkan ruang ekspresinya?
Mari mengingat-ingat, sebenarnya selama ini kita menangisi apa?
@audadzaki
AUC Avenue, 4 Agustus 2024.
14 notes · View notes
skinnysillygirl · 9 months ago
Text
"Tik tok : Makijaż po kilku dniach nie malowania się>>>"
Osoby z surowymi rodzicami, co dostają pasem za kolorowy błyszczyk a jedyne kosmetyki chowają pod panelami albo gdzieś głęboko pod łóżkiem itp łączymy się, bo tylko my zrozumiemy jaki to czasem jest kurwa przywilej i mimo że czuję się w chuj kurwa brzydko i ochydnie, mimo że czasem mam ochotę poprostu albo chcę się poczuć jak inne nastolatki i nie odstawać nie mogę. Thats all. Nie mogę. I będę ryczeć i wrzeszczeć kiedy ktoś napiszę mi że "no mama nie pozwoliła mi zrobić tego alt makeup jagby żenadaaa" bo mam do tego pierdolone prawo. I wiem że mogę brzmieć w chuj pick me albo tak że "Boże makijaż? Fuu" albo "dziewczyny noszą makijaż żeby być ładne lolo" ale mam nadzieję że mnie zrozumiecie poprstu czasem chcesz się pomalować thats all a czasem masz wywalone pryszczy a czasem poprstu czujesz się brzydko i chcesz to zakryć. To normalne. Ale nie możesz więc siedzisz i patrzysz w lustro i wyobrażasz sobie jak gram korektora mógł by zmienić twoje życie. Ale nie możesz.
(Wiem że dziwne i żałosne ale traktuję tumblr jak swój pamiętnik lolo I chciałem się pożalić trochę jak się wkurwaim na żyxie)
20 notes · View notes
tuanpoetry · 2 months ago
Text
Tumblr media
—virá láo
28/11/2024
05.18 pm
bagaikan abu dimusim semi, sama seperti aku yang duduk bermandikan semua kesedihan manusia yang seharusnya sudah menjadi lautan di daratan sempit ini. merekah didalam lagunan isak tangis. sambut menyambut meneriakkan rasa sakit masing-masing. aku mendengar, aku merasakan, namun tertunduk tak menggerakkan apa-apa.
tampaknya akhir tahun ini banyak akhir yang menyenangkan setidaknya bagi orang-orang yang telah menaruh segala harapannya disetiap awal pergantian bulan baru. namun tidak bagiku, tidak pernah lagi aku memanjatkan apa-apa pada berhala dan segala yang disebut sebagai Tuhan. beberapa mungkin berhasil dengan harapannya, beberapa lagi mungkin belum. sedangkan aku tidak tahu apakah ini bisa disebut keberuntungan, namun aku harap bukan aku satu-satunya yang menemukan sebuah akhir yang baru saja dimulai.
apa kamu tahu jika bertemu seseorang yang tidak pernah ada dihidupmu sebelumnya akan menjadi selekat ini pada ingatan? sebab aku baru saja mengalaminya. semua yang ada padanya membuatku tenang, tidak biasanya hal ini terjadi pada orang yang baru saja kutemui. setiap detail tentangnya, entah mengapa tidak membuatku terganggu sama sekali.
matanya yang coklat ditutupi oleh kaca pembesar miliknya membuatnya terlihat seperti kutu buku. suaranya yang melekat diingatanku meski aku tidak dapat mengingat rupanya, namun mampu menenggelamkanku pada kedalamannya. gelak tawanya begitu renyah yang tidak memiliki jeda seperti kereta api saat melaju dan senyumnya yang lebar, adalah satu-satunya yang tidak berhasil menipuku atas rasa sedih yang dia sembunyikan.
seorang laki-laki yang riang namun sepi dan sedih tercermin pada saat aku sedang nikmat-nikmatnya mendengarkan dia bercerita. sudah pasti dengan segala bahasa tubuhnya yang membuatku tersenyum dan tertawa secara tidak sadar. tidak terhenti dan tidak kubiarkan mataku berkedip agar aku bisa melihatnya lebih lama lagi karena mungkin itu pertemuan pertama dan terakhirku dengannya.
aku menyukai segalanya, yang sedang duduk di sampingku ini. makanan yang ia masakkan untukku yang membuatnya sedikit lebih lama untuk mendatangiku. sempat saja aku berpikir mungkin tidak akan datang lagi seperti sebelumnya.
kamu tahu? ini masakkan pertama yang kuterima dari seorang lelaki. ingin aku awetkan karena takut tidak ada lain waktu untuk bisa menikmatinya kedua kali. perasaan aneh sempat membingungkanku, seperti sebuah galaksi sedang berputar di dadaku saat suapan pertama berhasil lolos masuk ke dalam diriku. aku terkesima namun tak sadar beberapa tetes air sudah menggenangi mataku.
sepulangnya dia berlalu, begitu juga rindu datang bertamu.
bagaimana bisa dadaku terasa sesak seketika, semua bergelimang dalam kepala meminta diulang kembali dalam semata. aku termenung melihat kelopak mawar putih yang sudah layu, sengaja aku membeli untuk diriku sendiri beberapa hari lalu. aku hanya ingin ada yang bisa kubawa pulang dari Kota penuh kaki-kaki ini.
sungguh tidak pernah ada keinginanku datang kesini, namun memang jika semakin kita hindari sesuatu maka semakin akan di dekatkan dengannya.
namun sekali lagi, hujan-hujan ini belum juga reda. mereka terus-terusan menitikan diri pada punggungku yang sudah bengkok ini. mataku semakin sempit untuk melihat bahagia, pipiku semakin kaku sebab ototnya jarang digunakan untuk tersenyum.
tidak mengapa, tidak apa-apa juga. helai-helai muram ini masih dapat kutenun menjadi sesuatu yang lebih berarti. mungkin aku bisa mengubahnya menjadi sereal untukku makan setiap pagi. dengan harap akan bisa lebih menerima kekecewaan sepanjang hari.
aku tidak mengerti lagi, sudah cukup lama aku duduk untuk beristirahat namun tetap saja tidak mampu aku berdiri. masih saja aku terpaku dalam ingatan-ingatan yang tidak ingin kulihat lagi. derap-derap tangis di dalam diriku meminta dibebaskan namun aku bujuk untuk tetap sabar. aku menenangkannya dengan cerita pria manis tempo hari itu.
lalu mereka tersenyum dan berpesan padaku “tolong jangan tunjukkan padanya bahwa kami ada didalam dirimu”. aku menoleh pada lurusnya jalan dan menikmati diamku. tampak jalan yang kosong dan basah seusai hujan reda. mataku menelisik ke lubang-lubang sisa kehidupan, apakah ada warung yang menjual kekenyangan?
sayangnya aku lupa bahwa Kota ini tempat menjual diri dengan bayaran depresi. untung kaki-kaki ini punya banyak koneksi agar dapat dijual kepada laki-laki. sementara disini aku banyak menemukan sudut yang ramai tempat kaki-kaki mencari nasi. aku sempat tidak menyukai namun kini Kota ini mengisi sisi hati. meskipun baru bertemu satu kali namun itu sangat mengobati.
entah berapa lama lagi aku harus bertahan, sedang kasihku pun sedang kehilangan perempuannya. aku sekarat diujung kemerdekaanku namun aku masih ingin tetap tinggal menemani kue biskuitku.
aku tak mampu mengucapkan bahwa aku tengah lara, aku menderita tapi aku selalu mengatakan padanya untuk bertahan dengan hidup yang dijalaninya. aku ingin lebih mengenalnya namun aku tak mampu beranjak dari lesung ini. satu-satunya hal yang tidak ingin aku bawa dalam kegelapan ini adalah dia. tidak kuizinkan ia menyembunyikan tangisnya lagi. tidak kuizinkan dia merasakan sakit yang kurasakan.
siapapun yang disebut Tuhan, aku meringkuh lebih rendah dari harga diriku untuk membahagiakannya. berilah dia napas kebahagiaan dan tolong sampaikan pada perasaannya bahwa ia sudah dicintai olehku yang bukan siapa-siapa ini. buat ia merasakan bahwa dia dan hidupnya berharga bagi seseorang yang menyedihkan ini.
getir tubuhku tidak mampu aku tahan, mengatakan apapun yang kurasakan juga masih tidak layak.
apa aku akan bertahan seperti yang sudah-sudah?
tanganku yang kering ini sudah layu dimakan dinginnya hujan kesedihan. berusaha menggenggam tangannya pun aku sangat malu. tidak henti aku merasakan hal-hal yang membuatku pilu, lalu kini aku masih harus melihatnya bersedih sebab seseorang yang meninggalkannya. aku benar-benar tidak ingin membiarkannya merasa sendirian.
jika benar waktu akan memihakku dan aku berhasil beranjak dari sini, akan kumenangkan dirinya beserta hidup dan impiannya.
“from soul to soul, when your eyes on me that is when i fall into you.”
15 notes · View notes
ambuschool · 4 months ago
Text
Tumblr media
5 Years Of Togetherness
Kata orang 5 tahun pernikahan itu adalah yang paling sulit. Tapi karena bener2 baru 5 tahun jadi gak tau apakah kedepannya bakal sulit atau nggak tp kuberdoa semoga enggak 🤣 tapi buatku sebagai anak yang penuh luka pengasuhan, these 5 years was completely challenging walau aku ngerasa my life was way more better sama suamiku skrg daripada sama org tuaku!
Tapi di hari ulang tahun pernikahan kami yang kelima ini juga, kami berisak tangis berdoa panjang buat kedua orangtua kami, karena kami nggak akan disini tanpa kehadiran, dukugan dari orangtua kami. Buat kami berdua, ini pertama kalinya kami jauh dari orangtua. Dan karena udah ada anak, kami sadar bahwa jadi orangtua gak mudah, apalagi menanamkan keimanan, keislaman yang sampai saat ini Alhamdulillah msh kami pegang, salah satunya pasti karena usaha dan doa org tua kita.
Aduh jadi kemana-mana. Tadinya tuh udh mau buat video ala-ala anniversary tp gak sempet WKWKWK udh buat story-board nya. Footage-nya udh dipilih, tapi sumpah mager bgt ngeditnya, wkwkw jadi story board-nya aku post disini aja deh ya!
Inget …. CEO NIKE yg awalnya adalah intern disana?
Persis suamiku, ia mengawali karir di Maxima Indonesia sebagai intern dan tahun 2020 menjadi Managing Director di tengah gempuran COVID-19
Kemudian ia melamar beasiswa di MM UGM yang bekerja sama dengan Kementrian Luar Negeri Norway, dan ia berhasil diterima dari 20 orang se-ASEAN Raya.
Dengan agak terseok-seok karena tetap sambil part time kerja, ia menjadi salah satu Cum Laude di angkatannya.
Tak lama berselang, ia diterima bekerja di sebuah perusahaan multinasional yang Head Quarter-nya di Singapura. Kerjanya hampir full WFH, sehingga ia memiliki banyak waktu dengan anak kami di rumah.
Dengan titelnya sebagai business development manager di perusahaan multinasional, ia malah melepas titel itu dan ikut pindah ke Australia untuk mendukungku. Ternyata cari kerja disini gak seindah postingan orang2 WHV
Ia bekerja mulai dari bongkar barang di gudang, uber, nganter baranng, jadi penjaga toko kaya indomaret dan skrg jadi kang sortir barang di Amazon DVT3 atau kalau di Indo kerja di DC Cakung
Tak terhitung, sudah puluhan CV ia apply ke seek, linkedin, jora, indeed, you name it, waktu itu pernah ada 1 lolos smp interview tapi nggak pernah ada kabar sampe skrg
Sejujurnya.. buatku sbg istri sempet kena mental, lulusan Cum Laude International Class MBA UGM jadi kuli 😂 berbulan-bulan kubutuh waktu untuk menerima takdir ini karena kutahu temen-temen seangkatan suamiku yang S2 sudah mulai pada punya “posisi”. Bukan kerja di negara maju. Hal ini membuatku sadar bahwa emg diatas langit ada langit.
Berat untukku, Melihat tiap hari dia kecapekan krn nggak pernah kerja fisik sebelumnya. Beberapa kali badannya keseleo karena nggak terbiasa buat angkat2 barang banyak.
But HE NEVER COMPLAIN anything. And it makes me to stop complaining as well. Gue udah mulai masuk ke tahap acceptance.
Dia ttp fokus bekerja, memenuhi kebetuhan rumah, belum lagi memenuhi kebutuhan di Indonesia. Bahkan tadi saat makan malam aku bertanya, apakh kamu ngerasa cukup dengan kerjaan di Amazon dan hanya ingin menambah waktu atau tetap ingin berusaha mencari pekerjaan white colar? Aku bahkan berhenti untuk mendorong dia mencari pekerjaan yang lebih “proper”, karena buatku dia sudah sangat berusaha…
Yang lucu, saat makan malam tadi aku juga jujur sama Dia “Sebenernya akutuh pengen loh punya suami yang keren kaya founder apalah gitu. Aku tuh ngebayangin dulu, pas punya pasangan, bisa kaya Diajeng Lestari dan Ahmad Zaki!” hahahahahah.. lalu kami terbahak bersama, karena semakin kesini kami cuma ingin tinggal di desa, ngelakuin something small yg bisa kita lakuin buat orang-orang sekitar.
Terlebih, aku juga bersyukur karena Hannah bisa punya plenty of time sama Bapaknya disini. Dianter jemput sekolah sama Bapak. Tidur malam ada Bapak. Aku hampir lupa bahwa itu nikmat yang amat sangat besar pula. Kehadiran bapak.
Memang penerimaan itu juga karena kami pernah “dinasehati” sama salah satu dosenku yang kami temui berdua di lantai Mezanine Melbourne Connect, “Terkadang mungkin ada fase dimana kita jadi pendukung dan gak bisa maksimal sama diri kita, dan biarkan pasangan kita yang maju. Apalagi dgn keterbatasan support system dan resources. Its okay” kami berdua termenung. No one has told us before. Dan benar juga….
Sehingga, kuucapkan terima kasih untuk 5 tahun ini, terlebih 8 bulan kebelakang. Makasih udah mau bersusah-susah bersama. Makasih udah gak pernah nyerah dan mau selalu sabar membimbing.
To many more years together dan aku berdoa semoga kehidupan kita dari tahun ke-tahunnya semakin baik menurut penilaian Allah :”) walau mgkn untuk ukuran manusia rasanya terseok-seok banyak ujiannya :”) laa hawlaa walla quwwata illa billah @giandarsthoughts ❤️
10 notes · View notes
winterludde · 2 months ago
Text
satu juta dolar itu menjadi kemenanganmu
"Jadi selama ini lo milih gue?"
pertanyaan yang konyol.
Tumblr media
dulu, untuk bilang kalau kita cuma teman itu semudah ajakan pergi makan bersama. foto dengan pose paling absurdku sudah pasti memenuhi seperempat dari isi galerimu. satu perempatnya lagi penuh akan jepretan lanskap tempat kita menghabiskan waktu bersama.
dulu, menggenggam tanganmu tak berarti apa-apa. cincin dengan model yang sama terlingkar di jari paling mungil, yang saling berdenting saat kelingkingmu menaut milikku. kamu bilang tanganku kurus, tapi jemari besarmu itu terlampau sering menarik anak tanganku untuk kamu sembunyikan di dalam selanya.
dulu, kita mempunyai rasa takut yang sama. takut menghadapi kegagalan, takut meluncur bebas dari ketinggian, takut berpapasan dengan ketidakpastian. namun kamu menjadi yang pertama meneguhkan diri, lalu membantuku mengurai satu persatu gemuruh di hati.
"lo sama gue bakal saling melindungi meskipun semua orang nanti bakal ninggalin kita."
sekarang semuanya sedikit berubah, saat kamu memandangku sekian detik lebih lama—aku takut untuk menghitung karena rasanya waktu menjadi tidak relevan lagi saat aku melihat matamu.
sekarang, setiap kelakar yang keluar dari bibirku, sudut mataku akan mencari keberadaanmu untuk sekedar menemukan selarik reaksi. tak jarang kamu turut mengimbangi caraku bertingkah meskipun semua orang berkata bahwa kita amat menggelikan.
sekarang, setiap perayaan kemenangan, tanganmu akan terbentang lebar lalu bersiap untuk menangkapku. "gue bersyukur bisa ada disini bareng sama lo."
obrolan tentang kita tak pernah berakhir hingga tuntas. karena ternyata kita bergerak di dalam banyak batas.
tiap kali menyebutmu sebagai teman, sesuatu di ujung lidahku ingin merangkak keluar untuk memberi satu nama, yang kemudian aku telan bulat-bulat, meskipun jantungku berontak ingin melompat.
maka aku membentengi diri menjadi sebuah teman menyebalkan yang sering mengusili. aku hadir dengan gelak tawa yang keras agar gejolak di dadaku tidak mendominasi.
tapi kamu memang tandingan terbaikku. kamu pandai menjaring humor yang aku lempar, bahkan menjeratku hingga ke sudut batas dari segala permainan yang kita lakukan.
kemudian yang aku tau, barang-barang milikku turut berada dalam tas bawaanmu, tersusun rapi di dalam lemarimu, begitu pantas untuk dipakai olehmu.
"kalian udah kayak soulmate."
katakan aku tidak begitu pandai membaca pikiran, namun aku melihat binar matamu berpendar saat pernyataan itu lolos dari seorang teman terdekat kita. ah, hal itu bisa memiliki banyak makna, bukan? tapi tak dapat dipungkiri aku turut senang mendapat pengakuan sedemikian istimewa.
ada satu-satunya isi hati yang aku biarkan terbuka, bahwa aku akan selalu berada di sisimu. meng-aminkan segenap mimpi dan harapanmu, mendorongmu untuk terus maju dengan derap langkah tanpa ragu. hingga nanti kamu dan aku bersandingan bersama di atas podium untuk penghargaan dari seluruh kerja keras kita.
dan ketika saatnya kita berada dalam pertandingan satu lawan satu.
rasanya aku ingin menyerah, dan memberikan seluruh kemenangan itu untuk dirimu.
kamu mungkin tidak mengenali suaraku yang hampir habis dimakan oleh rasa gugup. satu pertanyaan yang begitu mudah untuk dijawab, tapi kamu menyebutkan semua nama yang terpikirkan olehmu, ketika petunjuknya terpasang jelas di raut wajahku.
terang saja, jawabannya adalah kamu.
6 notes · View notes
iradatira · 10 months ago
Text
Dibalik momen patah hati, aku selalu mengambil keputusan yang cukup penting bagi hidupku selanjutnya. Saat SMP setelah aku putus dari mantan, aku langsung memutuskan fokus ingin mengejar SMA favorit. Belajar sangat rajin sampai aku yang SMP ga pernah masuk 10 besar bisa masuk SMAN favorit dengan persyaratan nilai tinggi dan lolos tes masuk. Lalu setahun setelah lulus dari kampus, aku patah hati lagi, aku semakin nekat untuk rantau agar menemui lingkungan baru untukku sembuh, daftarlah aku menjadi relawan mengajar di pojok negeri. Terus sepulang relawan, sekarang patah hati lagi, apakah ini saatnya aku menjemput mimpiku yang sudah beberapa tahun tertunda, yakni sekolah ke luar negeri? Mungkinkan patah hati selalu menjadi momen kembalinya mimpi-mimpi yang pernah terpatri?
Kalau patah hati bisa request sama Allah, maunya sih ini yang terakhir ya. Asli capeek banget harus berusaha sembuh sendirian tanpa orang baru, terus baru sembuh, jatuh hati lagi dibuat patah lagi tust issue lagi, rugi dong! I have no time for this drama things anyway, mending cari uang, bangun karir dan sekolah ajaa. Pengen dibuat mati rasa, sampai akhirnya aku bertemu dengan yang tepat itu, cuma butuh saling mencintai dengan satu yang tepat, gausa banyak-banyak, gamau capek nyeleksi, apalagi ikut saingan memperebutkan satu orang aja, i have no energy for that, yang jelas aja, yang menjadikanku tujuan satu-satunya :).
Sebenarnya capek juga mengalami patah hati berturut-turut seperti ini, inginnya sih kisah asmaraku mulus seperti teman-temanku yang lain, tapi ternyata jalur yang kulalui memang harus demikian.
Apakah aku marah? Selama ini aku belum pernah marah sih sama Allah, cuma yaa komplain pasti, karena siapa weehhh yang mau berduka terus ke orang yang masih hidup, apalagi doi sudah bahagia dengan yang baru wkwkw. Hal buruk tentang berduka itu, hidup harus jalan terus padahal sebenernya hati sedang babak belur ga mau jalan.
Beberapa bulan ini, utamanya ramadan, aku mencoba untuk kontemplasi, memunguti hikmah dari ambyarnya kisahku ini. Bahwa sejatinya aku sebagai manusia tidak memiliki apapun, semuanya hanyalah titipan, yang abadi hanyalah zatNya. Mungkin memang masanya sudah habis, kami sudah menyelesaikan tugas masing-masing selama bertemu, mungkin di masa depan takdir kami tak bersisian. Berusaha meyakini bahwa Allah selalu punya rencana yang terbaik untuk masing-masing dari kami, meski itu membuatku sangat kecewa. Mungkin nanti setelah melalui momen ini, aku akan sadar dan berterima kasih padaNya karena sudah dijauhkan.
Aku mencoba memperluas sudut pandang kali ini. Memandang momen patah hati sebagai masa tambahan untuk mencintai diri sendiri sebelum jatuh cinta lagi dengan benar. Memperbaiki hubunganku dengan keluargaku. Kesempatan menciptakan momen terbaik dengan teman-teman dan keponakanku. Kesempatan untuk belajar dan fokus meningkatkan karir karena belum terlalu banyak tanggungan dibandingkan ketika sudah berkeluarga nanti. Kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, jadi rasanya cuma sama Allah aku bisa mendapatkan rasa tenang, setelah nangis berderai dengan doa yang sama, atau masalah yang itu-itu lagi.
Belakangan, aku merasa terkuatkan dengan ayat "and He found you lost and guided you", segalau apapun hidupku, Allah memang selalu tahu cara untuk menuntunku kembali. Entah lewat mimpi-mimpiku yang memanggil untuk diwujudkan, juga lewat teman-teman dan keluargaku yang selalu mendukungku di keadaan apapun.
Aku percaya bahwa orang-orang patah hati yang sembuh tanpa orang baru itu terberkati, karena masa-masa limbung menjadi momen untuk semakin mendekat padaNya. Allah membuka jalanNya agar hamba ini kembali bersujud padaNya. "Call upon Me, I will response to you"
"At the end of the day, its only me and Allah"
"I lost him, but I find Allah and myself, so I win" :)
16 notes · View notes
temen-ngopi · 27 days ago
Text
Renungan Diri
Setahun yang agak lain, dengan kondisi yang lebih disyukuri dibanding 2023, namun ada hal-hal yang membuatku merenung lebih lama dari biasanya. Pikiranku bermuara pada sebuah kesimpulan: ada bagian diriku yang harus kubenahi.
***
1. Rezeki dan gaji
Pada tahun 2024 saya mengajukan untuk alih jabatan ke fungsional dengan harapan bisa nambah penghasilan karena jafung dinilai lebih bersih ketimbang jabatan struktural. Sederhananya, saya nggak mau jadi pejabat struktural selama masih ada budaya "macul" dan "setor".
Setelah melewati serangkaian proses dan berujung kegagalan, saya kecewa karena sebelumnya sempat pede akan lolos, namun ternyata kandas lantaran alasan yang tak jelas.
Rencana naik tunjangan gagal karena alasan yang nggak bisa saya terima. Setelah selesai dengan segala upaya, saya hanya bisa menerima bahwa belum rezeki saya untuk nambah penghasilan dari alih jabatan. Mungkin belum saatnya, bukan dari cara itu, atau mungkin bukan itu rezeki yang disiapkan untuk saya.
***
2. Terancam obesitas
Memang nggak bisa dipungkiri bahwa badan menggemuk, dan dampaknya sangat dirasakan saat main bola. Jadi lebih lambat, kurang kuat sprint, badan lebih kaku, dan tentu saja lebih rentan cedera.
Sebenarnya saya sudah berusaha untuk lebih banyak bakar kalori, tapi tak semudah yang dikira. Bulan Ramadhan tentunya strategis untuk bakal kalori dengan cara jalan kaki lebih intens, yang saya programkan tiap pulang dari kantor ke rumah. Berangkat ngangkot, pulangnya jalan kaki sekitar 4 km. Karena komit untuk olahraga (porsi laki-laki), istri marah, mengeluhkan, dan minta untuk jangan begitu lagi.
Pasca Ramadhan, istriku baru sadar salah satu sumber penyakitku adalah dari badan yang menggemuk. Namun cara bakar lemak paling benar adalah saat perut kosong, dan itu adalah saat ngabuburit selama Ramadhan.
Ini juga soal lifestyle. Pembiasaan pola makan, menahan diri untuk makan hanya seperlunya, dan berolahraga. Lagi-lagi, bulan Ramadhan adalah bulan yang paling support untuk itu.
***
3. Batasan pikiran
This is the most important of all. Saya harus selalu mawas diri bahwa nggak semua hal perlu saya ketahui, nggak segala hal perlu saya pikirkan, jadi nggak semuanya harus saya kepoin, karena nggak semua hal akan berpengaruh pada hidup saya.
Isi pikiran ini memang baiknya sebatas apa yang saya jalani, apa yang berkaitan dengan yang saya jalani, dan apa yang bisa mempengaruhi kehidupan saya. Sudah hanya itu. Jadi tak berlanjut pada prasangka, dan perasaan negatif akibat prasangka itu.
Di tengah kondisi yang tak baik, semoga bisa tetap menjadi orang baik.
3 notes · View notes
ajengsar · 2 months ago
Text
Daya Tempa
mengingat beberapa tahun lalu, pernah di masa menyelesaikan skripsi dan menyiapkan ujian kompetensi. kejadian tersebut terlewati dengan baik.
kemudian, setahun lalu memutuskan sekolah lanjut pascasarjana, mencapai dititik ini kupikir, aku telah mempersiapkan dengan matang dan akan terlewati dengan baik pula.
sekolah S2 hanya perlu tau penelitian tentang apa, lolos tes TPA, lolos tes bahasa inggris kemudian lolos tes wawancara.
setahun memang terlewati dengan baik, saya tau persis mau melaksanakan apa untuk topik penelitian saya.
namun akhir-akhir ini, saya merasa bahwa pada jenjang magister tidak cukup hanya “mengerti topik penelitian” , lebih daripada itu adalah mental yang harus dipersiapkan.
daya tempa, akan segala sesuatu yang mungkin gagal karna suatu variabel yang kompleks.
gagal, lalu mengulang step dari awal.
gagal lagi, dilakukan pengulangan kembali, hingga tak terkira kegagalan yang mungkin akan dihadapi.
namun saya ingat nasihat Ibnu Qayyim
“orang yang tumbuh dengan mudah, ia tak akan merasakan apa yang dihadapi oleh mereka yang terbiasa dengan ujian”
ini tak berarti bahwa kita menginginkan ujian, Rasul tak menganjurkannya.
namun mentalitas orang yang mengalami kegagalan dengan berbagai tantangan akan terasa biasa walaupun diombang-ambing ditengah lautan.
untuk segala sesuatu yang telah diujikan kepada kita, Alhamdulillah ala kulli haal.
semoga, senantiasa mental kita bertumbuh.
semoga akan terbentuk mentalitas dari “kenapa aku diuji Allah?” menjadi “apa yang Allah inginkan untuk aku pelajari dari ujian ini?”
salam sayang,
Ajeng.
2 notes · View notes
zcyaa · 2 months ago
Text
Ketidaksengajaan dalam keasingan itu seru.
Perjumpaan dalam keheningan juga tak kalah seru.
Apalagi, keakraban dalam kejauhan.
Kita tau dan paham semua keadaan ini.
Tapi, kita diam.
Diam entah untuk apa.
Diam entah untuk siapa.
Yang menang adalah dia yang berhasil lolos dari posisi ini.
Lolos dengan cara melarikan diri.
Atau lolos dengan cara berdamai dengan situasi.
Ku lihat dari kejauhan, kamu belum bisa melakukan keduanya.
Masih dengan formasimu yang sama, diam dengan penuh harap. Melangkah maju lalu mundur perlahan. Ada ragu disana, tapi kamu enggan untuk beranjak.
Sampai kapan?
Dan apa yang kamu tunggu?
Semua, selesai kan?
2 notes · View notes
kuumiw · 11 months ago
Text
Pada lautan langit yang aku jajak bacaannya. Aku menggambarkan satu paras yang tangguh! ia yang tak luput pendengerannya. Senang mengajak orang lain turut berbahagia dan kuat sekali untuk mendaki mimpi besarnya.
Lautan langit yang aku banyak tulisi isinya. Di dalamnya aku simpan banyak tanya juga harapan besar. "Akan seperti apa wujud mimpinya saat ia berani mengemukakan seluruh gagasan besar pada dunia yang tak jarang mengerdilkan?" Aku tersenyum berdoa kepada Tuhan semoga Ia membantunya.
Keyakinan pada hatiku belum juga sirna, kian hari air keyakinan semakin riak berisik mengisi relung. Saluran pernapasan kadang tercekat sebab aku beberapa kali mencegat doa di ujung kerongkongan agar tak terlalu meminta pada Tuhan, namun ternyata naif, aku tak bisa mencegatnya hingga ia lolos keluar berlarian terbang menuju angkasa, tempat seluruh doa bermuara.
Aku bersikeras pada diri bahwa tak apa jika menunggu, tak apa jika meyakinkan hati berkali-kali, bahkan tak apa jika belajar mendalami apa keinginan diri, sekali lagi. Dari sana, aku mungkin akan mendapatkan makna yang lebih dalam soal cinta apa yang sebenarnya aku cari.
Maka lanjutkan perjalanan yang penuh dahaga untuk menjumpai hajat banyak orang itu. Lanjutkan langkah yang penuh semangat dan bisa memberikan banyak baik pada dunia. Aku tunggu disini.
Tenang, aku masih senang membereskan ruang ini sendiri. Tak apa. Aku suka, sungguh!
Syahdu selepas hujan sore. Bandung, 23 Maret 2024: 17.23 WIB
8 notes · View notes
fleeceyang · 1 year ago
Text
tagged by @honeydewtual and @baekhyunnybyun (hi guyssss) to post my top 5 songs at the moment <3 in no particular order:
1. FAMJAM4000 - Jordan Ward
2. Attitude - fromis_9
3. Tik Tak Tok - Silica Gel feat. So!YoON!
4. Out Of Luck - Tkay Maidza, Lolo Zouaï, Amber Mark
5. movie boy - lil hero
tagging @heartual @1ovestay @hellofuture @disillusionmp3 @nvwu @28reas0ns 🫶🏽 if anyone else wants to do this say i tagged you!
7 notes · View notes