#Surah Ali-Imran
Explore tagged Tumblr posts
islam-quran-sunna · 1 year ago
Text
سورة آل عمران
Quran. Surah 3 Ali-Imran (Family of Imran), verse 173.
Коран. Сура 3 «Алю- Имран» или Аль-Имран (Семейство Имрана), аят 173.
7 notes · View notes
waytoislam · 2 years ago
Text
Tumblr media
13 notes · View notes
quran-tilawah · 2 years ago
Video
tumblr
#سورة_آل_عمران
Quran. Surah 3 Ali-Imran (Family of Imran), verse 190 - 195.
Коран. Сура 3 «Алю- Имран» или Аль-Имран (Семейство Имрана), аяты 190 - 195.
.
القارئ - ريان المحيسني
.
.
https://youtu.be/99TazoiNVuI
14 notes · View notes
islam-reminder · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Quran. Surah 3 Ali-Imran (Family of Imran), verse ..173.
.
.
https://t.me/QURAN_GI/76
9 notes · View notes
cuy-i-ruh · 1 year ago
Text
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةًۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ
Rabbimiz! Bizi doğru yola eriştirdikten sonra kalplerimizi saptırma, bize tarafından bir rahmet bağışla. Hiç kuşku yok, lütfu bol olan yalnız sensin. (Al-i İmran/8)
geçen yıl dernekte ezber ödevimizdi, çok sevmiştim bu ayeti. bugün kırık mealde aynı ayeti sordu hoca o sayfadan☺️. nasıl mutlu oldum😊
2 notes · View notes
muslimah255 · 2 months ago
Text
Tumblr media
From Quran Kareem
0 notes
deenemaan · 2 months ago
Text
[Who say], "Our Lord, let not our hearts deviate after You have guided us and grant us from Yourself mercy. Indeed, You are the Bestower.
Surah Ali Imran Ayah 8
Reciter: Abdul Rahman Mossad
26 notes · View notes
honeyliruh · 6 months ago
Text
Tumblr media
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْا ۟ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"O you who have believed, persevere and endure and remain stationed and fear Allāh that you may be successful." [Surah Ali Imran 3:200]
23 notes · View notes
invitetoislam92 · 9 months ago
Text
Tumblr media
Al-Qur'an | Surah Ali 'Imran (Family of Imran) | Verse 159
29 notes · View notes
maitsafatharani · 7 days ago
Text
Atas Kesabaranmu
Kemarin lusa, aku menyempatkan diri untuk menyimak Webinar dari Ngafal Ngefeel (NN). Judulnya tentang Mengajar Se-sabar Rasulullah. Webinar ini utamanya diperuntukkan bagi guru ataupun orang tua yang merasa perlu belajar sabar dalam proses mengajar. Baik terhadap anak didik ataupun anak biologis. Tapi menurutku, topik ini sangat bisa diikuti oleh siapa pun.
Karena, siapa sih manusia di dunia ini yang sudah lulus 100% dengan ujian sabar?
Awalnya, aku tertarik dengan judul webinarnya yang terasa sangat wow. Se-sabar Rasulullah.
Yang benar saja. Se-sabar Rasulullah? Apalah aku yang level sabarnya masih cetek ini? Apalagi jika berkaitan dengan pengasuhan anak yang masyaa Allah..
Webinar pun kuikuti dengan tepat waktu, sampai betul-betul selesai. Kalimat narasumber pertama membuatku terusik, "Kembalikan lagi niat kita mengajar ini karena apa, karena Allah, kan?"
Iya ya, responku dalam hati. Kalau karena Allah, bukankah harusnya sabarku lebih lapang?
Lalu berlanjut ke narasumber kedua yang menyajikan asbabun nuzul sekaligus shirah yang jujur, baru kudengar sekarang. Beliau memaparkan tentang surah Ali 'Imran ayat 159. Rupanya, alasan turunnya ayat tersebut adalah Rasulullah SAW yang hampir saja kelepasan untuk 'memarahi' para sahabatnya sebakda perang Uhud. Ketika itu beliau merasa, kekalahan mereka disebabkan oleh para sahabat yang tidak mengindahkan seruannya. Dan memang betul, saat itu sahabat terlena dengan berbagai harta rampasan perang.
Namun sebelum Rasulullah 'meledak', Jibril datang dan menyampaikan wahyu berupa firman Allah di surah Ali 'Imran ayat 159 tersebut.
"Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting)." (QS. Ali 'Imran: 159)
Jadi, jelas narasumber kedua, jika kita sudah hampir kehilangan kesabaran, ingat-ingat Rasulullah pun pernah mengalami hal serupa. Meski kita tidak didampingi Jibril seperti beliau, kita bisa menjadi Jibril bagi diri kita sendiri.
Menohok ya. Karena bagaimana mungkin mengingatkan diri sendiri saat sedang 'umup-umupnya'. Tapi begitulah.. kalau menahan amarah itu mudah, tidak akan ada hadits Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa orang yang paling kuat adalah orang yang bisa menahan amarahnya.
Bagiku pribadi, jujur untuk selalu bersabar terutama pada anak, selalu menantang. Terutama pada hal-hal yang menjadi titik rentanku. Perkara makan. Selain itu, biasanya masih cukup aman meski anak memporak-porandakan rumah.
Selain itu yang paling membekas dari webinar kemarin adalah ketika narasumber menyebutkan ayat ini,
"Salamun 'alaikum bi maa shobartum." (QS. Ar-Ra'd: 24)
Adalah salam yang terucap dari malaikat penjaga pintu surga, kepada sesiapa yang berhasil melewatinya.
Selamat sejahtera bagimu, atas kesabaranmu.
Tidak tahu ya.. tapi mendengarkan kalimat ini selalu membuatku merinding, dan berkaca-kaca. Seperti terbayang, bagaimana rasanya keluar dari lorong gelap dan bertemu dengan gerbang raksasa dihiasi cahaya terang benderang. Para penjaganya tersenyum dan melempar salam sekaligus pujian terbaik.
Atas kesabaranmu...
Atas kesabaranmu...
Ah, bagaimana dengan sabarku yang masih setipis tissue?
Seketika aku teringat dengan novel Kang Abik yang berjudul Kembara Rindu. Dalam novel itu, Kang Abik menarasikan dengan begitu apik, tentang bahwasannya kita semua saat ini sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman. Dalam perjalanan berpulang.
Iya, saat ini manusia hanyalah seorang pengelana di bumi. Nenek moyang kita, pernah tinggal di surga. Dan kesanalah pula kita akan berpulang. Kalau kata seseorang, maka wajar jika kita perlu bersabar dengan berbagai realita kehidupan. Karena dunia bukan tempat asal kita, bukan tempat yang abadi untuk kita.
Maka, bukankah untuk menjemput saatnya berpulang, kita selayaknya bersiap dengan persiapan terbaik?
Ah, diriku. Sudahkah mampu untuk selalu menaikkan level sabarmu?
14 notes · View notes
learning-islam-together · 5 months ago
Text
Surah 3 Ali ‘Imran, Ayat 101 ~
“ How can you disbelieve when you are the ones to whom the signs of Allah are recited and amidst you is His Messenger? Whoever holds fast to Allah will certainly be guided to the straight way.”
#learningislamtogether #allahswt
14 notes · View notes
quran-tilawah · 2 years ago
Video
tumblr
#سورة_آل_عمران
Quran. Surah 3 Ali-Imran (Family of Imran), verse 102 - 108.
Коран. Сура 3 «Алю- Имран» или Аль-Имран (Семейство Имрана), аяты 102 - 108.
.
للقارئ - عبدالمحسن الضباح
.
.
https://youtu.be/aUA43J8zjUk
8 notes · View notes
islam-reminder · 2 years ago
Photo
Tumblr media
#سورة_آل_عمران
Quran. Surah 3 Ali-Imran (Family of Imran), verse 102.
.
.
https://t.me/chosenverse/216
7 notes · View notes
fluffy-appa · 4 months ago
Text
یَـٰمَرۡیَمُ ٱقۡنُتِی لِرَبِّكِ
Oh Mary, be devoutly obedient to your Lord
[Surah Ali 'Imran: 43]
Mujahid said:
“She would stand until her feet would swell!”
[Az-Zuhd Li Waki: 157]
8 notes · View notes
elsaqqa-4ever · 3 months ago
Note
Tumblr media
I got this in my app for tracking prayers and notify me when it's time to pray.
They send these once a day, and how I understand it if you just say something 100 times, you're granted God's forgiveness and mercy.
To me, this looks like a "fast lane" to salvation. Is this within Islam, or something added in later for different reasons?
Welcome back 🌹💙.
I am honored to respond to your query by my own efforts rather than by referring to books. I am not limited in my ideas. On the contrary, I float mentally in the Kingdom of God.
The Book of God is more reliable than hadiths and sheikhs. If remembering God a hundred times forgives sins, we will continue to sin and injure others around us on a daily basis, then we will remember God a hundred times.
Can the mind tolerate this nonsense?
Most Muslims do not know the differences between sin, disobedience, bad deeds and wrongdoing.
Dear follow your heart
The Book of God mentions duaas like the one you sent, which may surprise you.
Duaa must be followed by action to be complete.
Tumblr media
Surah Al-Baqarah and Surah Ali 'Imran
Tumblr media
Surah Ali 'Imran
16 notes · View notes
lightup0nlight · 6 months ago
Text
Tumblr media
Allah subhanahu wa ta'ala says:
🌺 ❛(1) Those who spend [in Allah’s Cause] in prosperity and in adversity, (2) who repress anger, and (3) who pardon men — verily, Allah loves Al-Muhsinun.❜ 【Surah Ali Imran 3:134】
🌺 And (4) those who, when they have committed faahishah or wronged themselves with evil, remember Allah and ask forgiveness for their sins — and none can forgive sins but Allah — and do not persist in what [wrong] they have done while they know.❜ 【Surah Ali Imran 3:135】
This a famous paragraph in the Qur’an where Allah gives us the descriptions of al-Muttaqun, the people of taqwa:
🌿 (1) They spend in Allah’s cause during both easy and difficult times 🌿 (2) They suppress their anger 🌿 (3) They forgive others 🌿 (4) When they made an error, they immediately remember Allah and seek His forgiveness 🌿 (5) They do not persist in that sin
The first 3 characteristics refer to our dealing with others, while the last 2 refer to dealing with our own shortcomings. But notice that just after the third characteristic, Allah says: ❛Allah loves al-Muhsinun (the people of ihsaan / excellence).❜
A Muhsin is a person of ihsaan, of excellence, who goes beyond the call of duty solely to seek the rida of Allah.
You’re not sinful if you don’t spend in Allah’s cause when you yourself are in difficulty. You’re not sinful if you’re angry with someone who has mistreated you. You’re not sinful if you decide not to forgive someone who has wronged you.
But the one who helps someone else who’s in difficulty, even though he himself is in hardship is a muhsin. The one who suppresses his anger so much that people aren’t even aware of his anger is a muhsin. The one who can forgive others is a muhsin.
Being ihsaan towards people is often tiring, and often very difficult. So perhaps this is one of the reasons why Allah says right after: ❛Allah loves al-Muhsinun.❜ As if to say, yes it’s difficult to give, yes it’s difficult to suppress that anger, yes it’s difficult to forgive, but do it because you want to be a muhsin, do it because you want to be loved by Allah. And what greater love is there than attaining the love of Allah subhana wa ta’ala.
Be reasonable. Put on your akhirah lens, and choose your battles wisely.
Your sister in Deen, Aida Msr ©
7 notes · View notes