#Semangat juang
Explore tagged Tumblr posts
kantorberita · 2 months ago
Text
Peringatan Hari Pahlawan di Bengkulu Utara: Ziarah Tabur Bunga di TMP Ratu Samban
Peringatan Hari Pahlawan di Bengkulu Utara: Ziarah Tabur Bunga di TMP Ratu Samban KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU UTARA|| Peringatan Hari Pahlawan di Kabupaten Bengkulu Utara tahun ini berlangsung penuh khidmat. Kegiatan tersebut digelar melalui upacara Ziarah Nasional yang diadakan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Ratu Samban, Desa Gunung Agung, Kecamatan Arga Makmur, pada hari minggu, (10/11/24),…
0 notes
olyviahulda · 9 months ago
Text
Kiat Menumbuhkan Daya Juang dalam Diri
Karena hidup selalu ada harapan
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kbanews · 2 years ago
Text
Dampak Safari Bulan Lalu, Relawan Lampung Semangat Adakan Rakorwil Pemenangan Anies
JAKARTA | KBA – Bersemangat  atas imbas kedatangan Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan ke daerah mereka   akhir bulan lalu, DPW Simpul Relawan Sobat Anies Nasional Provinsi Lampung, pada Minggu, 5 Maret 2023 menyelenggarakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Pemenangan Anies Baswedan. Sekretaris DPW Relawan Ahmad Solahuddin menyatakan hal itu kepada KBA News, Senin hari ini.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sorotbalik · 3 days ago
Text
Serial Opini—Dampak dan Upaya Menumbuhkan Kembali Figur Filosofis
"Lalu bagaimana sebenarnya dampak dari hilangnya figur filosofis ini terhadap gerakan dakwah kampus? Dan yang lebih penting, bagaimana kita bisa menumbuhkan kembali pemikir-pemikir konseptual yang dibutuhkan?"
Menjawab pertanyaan di atas sekaligus menjadi lanjutan tulisan serial "Hilangnya Figur Filosofis Dakwah Kampus Hari Ini" yang pertama (kalau belum baca saran saya baca dulu hehe), maka pada tulisan kedua ini akan membahas dampak hilangnya figur filosofis dan bagaimana kiat dalam menumbuhkan kembali.
Dampak dari hilangnya figur filosofis terhadap gerakan dakwah kampus? di kepala saya sebenarnya ada 7 poin, tetapi untuk meringkas saya sampaikan 3 saja.
1. Kehilangan Narasi Besar dan Arah Strategis
Figur filosofis adalah penentu arah gerakan, tugasnya adalah membuat peta dan memegang kompas dalam menavigasi sebuah bahtera dalam mengarungi lautan. Mereka bukan hanya menyusun strategi, tetapi juga memastikan gerakan dakwah berlandaskan nilai-nilai Islam dan pergerakan secara mendalam. Ketika peranan dari figur ini hilang, maka gerakan dakwah akan kehilangan narasi besar yang menjadi pondasi perjuangan. Tanpa narasi besar, dakwah kampus cenderung akan terjebak pada aktivitas teknis tanpa visi jangka panjang, yang akhirnya membuat gerakan kehilangan daya tarik dan relevansi terhadap perubahan zaman.
2. Dakwah Menjadi Prosedural, Bukan Substansial
Tanpa pembinaan filosofis, aktivitas dakwah cenderung hanya akan menjadi rutinitas administratif saja. Kader akan beralih fokus pada mindset "apapun yang menting program berjalan" daripada memahami esensi dan nilai dakwah yang seharusnya menjadi ruh di setiap aktivitas. Akibatnya, kaderisasi kehilangan makna pembentukan karakter dan lebih mengutamakan hasil teknis. Ketika mindset yang demikian terus dirawat, maka keluhan/tudingan "Kader zaman sekarang gampang ngeluh, lemah komitmen dan kurang militansi." hanya akan terus bermunculan, sebab mereka mengerjakan sesuatu tanpa keterikatan dan kepahaman nilai serta bekal ilmu yang cukup.
3. Menurunnya Kepercayaan Diri Gerakan
Ketika gerakan dakwah kehilangan arah dan tidak memiliki narasi besar yang menginspirasi, yang memunculkan semangat pada diri kader, maka dampaknya dalah kepercayaan diri para kader juga akan ikut melemah. Mereka merasa aktivitas yang dijalankan tidak memberikan dampak besar atau signifikan, sehingga semangat juang menurun atau yang lebih parah, mulai mempertanyakan kejelasan gerakan pada hal yang 'fundamental' sekalipun. Bagi mereka yang peduli dan memiliki daya pikir kritis, akan mulai mempertanyakan persoalan-persoalan yang sejak dulu sebetulnya sudah selesai. Namun karena ketiadaan sosok yang mampu menjadi 'jawaban' di tengah kekeruhan itu, akhirnya mereka yang tadinya kader produktif justru mulai kontra-produktif, menjadi destruktif dari luar gerakan.
Dari tiga poin di atas saya rasa sudah menunjukkan seberapa vitalnya kader filosofis di dalam sebuah manajemen dakwah. Lantas sekarang, bagaimana upaya dalam melahirkan figur filosofis itu?
1. Studi Literatur Sejarah Gerakan Dakwah
Ini adalah cara paling mudah. Upaya untuk menumbuhkan filsuf gerakan ini bisa dimulai dari membaca buku-buku yang mengkaji manajemen dakwah era dahulu. Ambil hal-hal yang esensial; nilai perjuangan, kunci keberhasilan, termasuk sebab-sebab kehancuran. Ada berbagai macam buku-buku yang bisa dibaca, @mamadkhalik mungkin boleh dibantu buatkan daftarnya hehe.
2. Menghidupkan Tradisi Diskusi Kritis dan Reflektif
Diskusi adalah ruang bagi kader untuk melatih kemampuan berpikir kritis, mematangkan ide, dan mengeksplorasi pemahaman mendalam tentang dakwah itu sendiri. Pendekatan diskusi semisal analisis kasus dakwah lintas waktu sebagai komparasi dalam mencari celah (gap), untuk menemukan jembatan penghubung adalah salah satu solusi yang menurut hemat saya bisa dicoba.
2. Membentuk Komunitas Pemikir Dakwah
Bentuk komunitas kecil yang fokus pada pengembangan konsep dan strategi dakwah. Komunitas ini bertugas mempelajari isu-isu besar keumatan dan menyusun strategi dakwah berbasis nilai. Komunitas ini juga menjadi wadah untuk menyalurkan kader dengan minat intelektual tinggi. Teringat ketika Abi menyampaikan tadzkirah tentang QS. At-Taubah : 122. QS. At-Taubah: 122 menegaskan bahwa tidak semua orang perlu berada di garis depan untuk menjalankan tugas dakwah yang bersifat teknis atau operasional. Sebaliknya, ada kebutuhan untuk sebagian kelompok yang mendalami ilmu agama secara serius agar dapat memberikan arahan, nasihat, dan panduan. Saya rasa ini visi terselubung komunitas yang dibentuk mentor saya @kayyishwr dengan komunitas aamalacom nyahehe. Bagaimana menumbuhkan semangat keilmuan dan melandasi amal dengan keilmuan yang kokoh.
3. Mendorong Produksi Karya dan Pemikiran
Mungkin kader perlu distimulan dengan kebiasaan menuangkan ide dalam bentuk tulisan ataupun karya. Dengan sistematika penulisan yang jelas, misalnya menggunakan teori Golden Circle-nya Simon Sinek. Berangkat dari why, lalu how dan what, yang poin intinya, membangun cara berpikir/mengonsep ide dalam pendekatan sistematis dan komprehensif, baik itu keresahan yang mendalam, tujuan yang terukur, dsb. Sehingga harapannya dari situ tercipta basis-basis pemikir yang kuat di kalangan kader.
Kesimpulan
Dakwah kampus tidak perlu kembali sepenuhnya ke cara-cara lama, (pun saya juga paling nggak suka meromantisasi masa lalu hehe), tetapi perlu mengadaptasi nilai-nilai esensial dalam pendekatan baru. Figur filosofis yang kuat tidak hanya diperlukan untuk masa sekarang, tetapi juga untuk memastikan gerakan dakwah tetap relevan di masa depan, baik dalam programnya maupun dalam membentuk kader-kader penerusnya.
Jadi, apakah kita siap untuk mengambil langkah nyata dalam menumbuhkan kembali figur-figur filosofis ini? Jawabannya ada di tangan kita semua—para kader yang masih peduli pada urgensi dan keberlanjutan dakwah kampus.
Wallahua'lam.
10 notes · View notes
monicaftr · 9 months ago
Text
Kriteria Pasangan
"… Ya Allah, berikanlah hamba pasangan yang bukan hanya menerima kekurangan, tapi juga mau bersama-sama memperbaiki kekurangan. Pasangan yang bukan hanya mau hidup bersama, tapi juga mau menghidupi mimpi satu sama lain. Jadikan kelak pasangan hamba penyejuk hati hamba dan keluarga hamba, dan jadikan hamba penyejuk hati pasangan hamba serta keluarganya. Yang dengannya jalan ke surga menjadi lebih mudah dan lebih terarah …"
Pagi tadi aku melihat salah satu postingan Mas @svatria dengan judul dalam reelsnya "Menikahkan Mimpi". Aku teringat kepada salah satu doa yang aku lafalkan terkait pasangan yang bunyinya seperti kalimat di awal. Dulu aku sempat berpikir bahwa perempuan yang menikah seperti masuk dalam penjara. Banyak sekali keterbatasan dalam hidupnya dan banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan perempuan dan tidak bagi laki-laki. Pandangan patriarki dalam menjalani rumah tangga. Hal tersebut membuat ketakutan muncul untuk memulai kehidupan berumah tangga. Namun, setelah mencari tau lebih dalam dan bertemu dengan pasangan-pasangan yang menginspirasi, aku mencoba meyakinkan diri bahwa suatu saat aku akan menemukan seseorang laki-laki yang bisa melengkapi kekosongan puzzleku.
"Semoga nanti ketemu pasangan yang bisa menerima apa adanya, ya" Ucap beberapa orang kepadaku bermaksud mendoakan agar segera mendapatkan pasangan. Aku merasa bahwa menikah bukan hanya tentang menerima segala kekurangan, tetapi juga berusaha untuk memperbaiki kekurangan. Bukan menuju sempurna, tetapi bukankah manusia memang terlalu banyak kekurangan? Mau belajar, ini adalah maksud dari memperbaiki kekurangan. Kita terlalu banyak tidak tahu, tetapi banyak jalan untuk mencari tahu. Dengan kemauan belajar yang tinggi, perjalanan rumah tangga akan lebih terarah untuk sampai tujuan. Kalau kata Tulus, "jangan cintai aku apa adanya"
Lain lagi kata Nidji, "mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia" Dengan mimpi, manusia hidup. Dengan mimpi, manusia mempunyai semangat juang. Sadar bahwa semua mimpi tidak harus tercapai, tetapi mimpi yang diremehkan, diabaikan, apalagi dimatikan adalah rasa sakit yang rasanya tidak akan pernah dilupakan. Menikahi mimpi, ya aku setuju dengan reels inluencer tersebut bahwa ketika seseorang mau menikah, berarti ia juga mesti menikahi mimpi-mimpi atau cita-cita pasangannya. Mendukung, mengarahkan, serta merealisasikan cita-cita tersebut bersama. Kalaupun cita-cita tersebut sulit rasanya untuk dicapai, aku yakin dengan saling berdiskusi dan berkompromi, nilai dari cita-cita tersebut tetap dapat diselaraskan dengan kehidupan berumah tangga.
Dan tentu saja tujuan akhirat, ini adalah yang utama. Ujung dari segala ujung tujuan kaum muslim di seluruh dunia adalah surga. Menikah adalah proses ibadah terpanjang. Jika tujuan akhirat bukan dijadikan yang utama, berkeluarga akan menjadi sia-sia.
31 notes · View notes
diksibising · 3 months ago
Text
Cinta adalah sebuah kata kerja, dapat menumbuhkan semangat juang didalam setiap jiwa manusia, baik yang tua apalagi remaja.
Karena satu perbuatan dari cinta itu lebih baik daripada seribu ucapan. Cinta itu perlu aksi, bukan hanya basa-basi. Apalagi berhalusinasi.
Cinta itu nyata, harus sesuai dengan fakta. Bukan bualan semata, harus sesuai realita yang ada.
19 notes · View notes
auliasalsabilamp · 1 year ago
Text
Sikap kita akan membuktikan cinta kita. Orang yang punya cinta, dia akan punya tekad yang kuat dan semangat juang yang besar.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc.
25 notes · View notes
melodirinai · 9 months ago
Text
Pohon Rindang Didepan Jendela
Pagi dengan langit mendung yang menyapa. Kaca jendela yang setengah terbuka, desiran angin mengajak daun-daun kekuningan menyambut sepasang retina.
Sekali lagi bangun dari mimpi yang remang-remang akan keberadaannya.
Sekali lagi menjalani hari yang tak pasti ujung perjalanannya.
Berdiri didepan jendela, menatap linglung pada sebatang pohon yang begitu setia menyapa setiap paginya.
Diantara rasa sepi ia bertanya-tanya, akankah hari ini ia mampu menepikan duka, akankah hari ini ia berhasil memeluk bahagia.
Diantara kegelisahan atas ketidakpastian pada masa yang akan datang. Diantara kekhawatiran atas harapan yang belum juga berhasil terbang.
Diantara ketenangan yang begitu sulit untuk didapatkan. Diantara ketidakmampuan yang cangkang kerasnya begitu sulit untuk dipecahkan.
Do'a dilantunkan, do'a disenandungkan. Membersamai derak cabang pohon yang tengah asik menari, mengiringi deru angin yang sedang asik bernyanyi.
Berharap dapat segera terbangun dari rasa rendah diri yang tak hentinya membayangi. Berharap dapat memperkuat semangat juang atas ketidakpercayaan diri yang gemar menyertai.
Layaknya pohon rindang yang hingga kini masih kokoh berdiri. Yang terus bertahan dari pergantian musim yang menyerangnya silih berganti.
Ia pun mencoba untuk terus berjuang, untuk terus menghadapi. Atas ketidakpastian yang mengendalikan hidup ini. Atas ketidakpastian yang mengendalikan masa depan dikemudian hari.
Oleh: @melodirinai
Di sebuah kota kecil di Pulau Sumatera | April 8, 2024.
10 notes · View notes
langitawaan · 2 years ago
Text
“tidak perduli mau seberapa sering kamu gagal, rasa sakit dan kecewanya tetap ada.”
Sebagai manusia yang nggak punya jalur orang dalam dan hanya mengandalkan pencipta orang dalam alias Tuhan. Merangkak dari bawah, benar-benar mengandalkan kemampuan setiap kali gagal mau bersikap biasa saja, tapi ya gimana sakit banget wei ketika kamu tersingkirkan karena nggak punya orang dalam bukan karena kamu nggak kompeten. Dunia tipu-tipu.
Yaa nggak apa-apa, jatuh jatuh jatuh untuk dibentuk dan semakin tahu kalau kinerja dunia ini ya begini. Punya kemampuan di bidangnya bukan jaminan kamu bakal bersinar terang~~~ Allah.
Situasi begini yang kadang buat kepercayaan diri dan semangat juang terjun bebas. Percobaan ke 123456789101111111x. Stock sabar masih ada, tenang. Habiskan jatah gagalmu di masa muda, katanya. lol.
55 notes · View notes
heartfelt-letter · 6 months ago
Text
12 Mei 4 tahun lalu tekad kuat menggerakkan pena pada laman blog dimulai. Gebrakan mencapai cita sejak zaman putih biru tercapai. Namun tetap saja, konsistensi dan ilmu masih sangat amat jauh untuk menjaga semangat juang dakwah melalui kata.
Literasi yang masih belum tertanam dalam diri menjadi tantangan terbesar untuk memulai,
"Bagaimana mungkin seorang pendakwah tak suka membaca?!"
Alhamdulillah, lingkungan hari ini, menggerakkan hati untuk kembali melanjutkan dan bertahan, buku menjadi sesuatu yang dicari dikala bosan menghampiri.
Banyak tamparan ketika ilmu syar'i dan Qur'an dipelajari,
Bagaimana jika Al-Qur'an tak tertulis ya?
Bukankah ia menjadi perantara agar kita mengenal Islam lebih dalam?
Ketika belajar hadist,
Bukankah ia menjadi perantara agar kita mengenal Rasulullah?
Ketika belajar sirah,
Bukankah ia menjadi perantara bagaimana kita menyikapi dunia?
dan semua yang dipelajari selalu berkaitan dengan buku dan tulisan, terlebih Islam, perintah pertama yang turun saja berkaitan dengan tulisan, 'iqra!' .
Ah ternyata merangkai kata merupakan salah satu cara mendokumentasikan ilmu, tulisan menjadi warisan terbaik yang bisa ditinggalkan.
Hari ini ku kembali memulai, melanjutkan yang sempat terhenti, meningkatkan budaya literasi dan potensi.
Bukan hanya untuk diri, namun besar harapan menjadi perantara penggerak hati pada mereka yang sedang berproses menjadi Hamba terbaik versi Ilahi Rabbi.
Semua tinta yang terpapar disini ku khususkan untuk diriku sendiri, selebihnya semoga Allah gerakan agar bisa bermanfaat bagi ummat.
Ada 2 kemungkinan ketika postingan pada laman ini terhenti,
Penulis mulai lalai, maka tolong ingatkan.
Penulis kembali pada pemiliknya, maka tolong do'akan.
اللهم وفقني في هذا السبيل العظيم 🌻
~
laman blog kemarin tak perlu kau cari ya, isinya random xixixixixi, sampai jumpa lagi!
6 notes · View notes
triastariirfiani · 2 years ago
Text
Ada orang yang memilih berjuang di jalan dakwah, semangat nya berkobar, keimanannya menular, auranya positif. Belum berbicara sudah meneduhkan hati.
Mungkin peran ini tak seperti dulu, nyatanya majelis ilmu seperti hari ini adalah yang rindu, majelis yang hangat akan ukhuwah. Lagi lagi disadarkan bahwa keistiqomahan tidak bisa berdiri tegak secara sendiri, perlu support dari lingkungan, siraman nasihat yang indah dari sang guru, dan sering-sering dipertemukan dengan orang-orang yang hubungannya dengan rabb-Nya begitu dekat.
Iya, hidayah semahal itu. Maka kalau berdiam diri saja menunggu, bisa jadi kita akan ketinggalan. Sebab jalan kebaikan seringkali memang harus dipaksakan, halau rasa malas. Kalau tidak bergerak sekarang, menyesal kemudian.
Di hari-hari yang Allah begitu mencintai amalah yang dilakukan sang hamba, kembali mengurai doa, refleksi hati dan pikiran untuk terus berada di jalan juang sampai akhir. Hingga kelak, bersama dengan Rasulullah, keluarga, sahabat di Surga yang kekalnya tak terhingga.
Aamiin allahumma aamiin.
- Ahad, Tabligh Akbar Dzulhijjah 25 Juni 2023 -
30 notes · View notes
kantorberita · 5 months ago
Text
Gubernur Bengkulu Ajak Generasi Muda Menghidupkan Semangat Juang pada Hari Veteran Nasional 2024
Gubernur Bengkulu Ajak Generasi Muda Menghidupkan Semangat Juang pada Hari Veteran Nasional 2024 KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Hari Veteran Nasional 2024 menjadi momen penting untuk mengenang dan merenungkan semangat juang yang telah diwariskan oleh para pahlawan bangsa. Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, dalam kesempatan ini, menyampaikan pesan inspiratif kepada generasi muda agar terus…
0 notes
mamadkhalik · 2 years ago
Text
Dunia berjalan dengan cepat, peradaban tumbuh dengan dinamikanya, dan yang pasti Islam masih eksis sampai hari ini.
Dulu sekali, saat membaca dari lembar ke lembar sejarah Islam, saya merasa Turki Usmani adalah paripurna pemerintahan Islam. Setelah itu, kita hanya perlu menunggu Imam Mahdi datang dan bergabung dengan jihadnya. Tapi ternyata, tak semudah itu.
Dr. Majid Irsan Al-Kilani menjelaskan, tugas kita ini hanya berusaha menjadi umat terbaik, dengan segala dinamika dan ikhtiarnya, bukan untuk berpangku tangan saja. Ustadz Anis Matta menjelaskan juga pahlawan Islam itu adalah kita dengan peran terbaik yang dilakukan dalam sunyi namun signifikan untuk kebangkitan umat. Juga, Imam Syahid Hasan Al-Banna dalam risalahnya, pemuda itu adalah pilar-pilar kebangkitan, karena di dalamnya ada komitmen yang kuat, semangat yang menggelora, juga daya juang yang tinggi.
Mereka bertiga hidup di masa yang berbeda, pun refrensi yang diambil adalah kisah ribuan tahun yang lalu. Jelas ini menunjukan Islam adalah agama yang haq dan saat ini, kita hanya sedang diuji.
Allah ingin tahu sejauh mana kemampuan kita, Allah ingin tahu sejauh mana usaha kita, Allah hanya ingin tahu sejauh mana kita memohon ampun dan berharap pertolongan kepada-Nya.
Dengan segala apapun masalah yang kita hadapi saat ini, ingatlah firman-Nya yang berbunyi :
"Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan!"
Istirahatlah sejenak, lalu bangkit lagi setelah ini. Luruskan niat kembali, untuk menyongsong kemenangan yang dijanjikan itu. Bertahanlah!
#MenujuRamadan
46 notes · View notes
herijaya · 5 months ago
Text
Merah Putih di Langit Nusantara
Di bawah langit biru Nusantara, Tertanam cinta di setiap jengkal tanah air, Merah putih berkibar, penuh wibawa, Menggambarkan semangat juang yang tak pernah pudar.
Dari Sabang sampai Merauke, kita bersatu, Dalam satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, Kita kenang pahlawan yang gugur dalam perjuangan, Demi Indonesia, tanah air tercinta.
Dengan darah dan air mata mereka menorehkan sejarah, Merdeka atau mati, mereka tegakkan kepala, Kini tugas kita untuk menjaga, Kemerdekaan ini agar tak sia-sia.
Mari kita isi kemerdekaan dengan karya, Dengan cinta dan damai yang selalu ada, Untuk anak cucu kita, generasi penerus bangsa, Agar mereka bangga, Indonesia merdeka.
Di bawah kibaran sang saka merah putih, Kita bersumpah setia, untuk negara tercinta, Bersama kita hadapi tantangan masa depan, Dengan semangat juang, untuk Indonesia jaya
2 notes · View notes
amelyaseptiana · 6 months ago
Text
Ruangaksara #221
Pesona Pulau Dewata (I)
Bali benar-benar telah memberiku energi baru.
Aku lebih sering makan di luar, bersama teman-teman kantor, makanan yang dulunya terasa hambar, dan sering membuatku menangis kala menyantapnya, kini kembali terasa sedap saat disantap.
Luka lebam trauma itu perlahan memudar, digantikan dengan banyak hal-hal bahagia.
Disini, aku (Alhamdulillah) diterima dengan baik, aku merasa nyaman, toleransi mereka begitu tinggi, berada di antara mereka tidak membuatku merasa hina. Bersenda gurau dengan mereka, membuatku memahami bahwa hidupku bisa banget se-excited ini.
Benar memang, semua hal itu tergantung niatnya. Sebelum memutuskan dinas ke Bali, aku selalu berdo'a minta hidup tenang. Titik.
Tapi ternyata tenang saja membuatku merasa hidup ini flat, tidak ada tantangannya. Aku akhirnya merevisi do'aku dari hanya meminta tenang, kini aku juga meminta bahagia, aku minta kepada Allah agar aku bisa menjalani hidup dengan excited setiap harinya.
Aku memilih kata excited, karena bagiku excited menghimpun banyak makna; tenang, bahagia, semangat, desire, ambisi untuk maju dengan cara-cara yang baik, kemampuan mensyukuri hidup, dan daya juang untuk terus menebar manfaat, memberi warna dan makna.
_______
©️ Amelya Septiana
4 notes · View notes
aksarahat1 · 7 months ago
Text
"Dari ceritamu itu, ada hikmah yang bisa saya ambil. Katamu, diawal mula perjalanan atau saat menatap terjalnya medan, perasaan jeri sesekali hinggap mempengaruhi semangat juang, namun konsistensi langkah-langkah kecil, perlahan mengantarmu pada posisi yang lebih jauh lagi. Dititik tertentu saat beristirahat, kau menatap jauh kebelakang, ternyata kau bisa bukan? Hanya perlu berjalan, perlahan, untuk sampai pada titik tinggi itu, titik yang selalu ingin kautuju . Tapi jangan lupa, sejauh apapun pergi, pulang selalu menjadi tempat kembali. Ilai roji'un" jelas Tualang
2 notes · View notes