Tumgik
#Sahabat Olahraga
ajinurafifah · 9 months
Text
Adakah yg punya kakak atau saudara laki-laki yang sedang mencari istri? Ada sahabat dekatku lagi cari suami. Berikut deskripsi singkatnya:
InsyaAllah dalam kondisi mental stabil, siap menikah, kelahiran 1997. Saat ini bekerja di Jogja (scr finansial cukup, ada side hustler jualan di shopee dan cukup lariiisss). Pandai menempatkan diri, gak menye-menye, sayang anak-anak, berani ambil keputusan2 strategis dan tahu batasan. Jilbab menutup dada, hanya pakai celana saat olahraga.
Hobi olahraga, rajin donor darah. Ibadah rajin🙏🏻
Minus : darah rendah, kadang suka ngegas but still in a good way🤣
Sengaja post di tumblr soalnya lingkungan tumblr cukup positif🥹🙏🏻 kalau ada yg mau dikenalin atau ditanya2, bisa DM aku!
140 notes · View notes
tentangtenang · 2 months
Text
Perjalanan 1 Bulan Strength Training: Benar Bisa Meredakan Sedih?
Weis! Dipikir-pikir ini judulnya ngeri, tapi tenang, teman-teman. Akun ini nggak akan berubah jadi akun olahraga. Bukan juga tentang perjalanan heroik anak-anak nge-gym. Cuman cerita tentang perjalanan seorang pemula yang atas seizin-Nya dijadikan jatuh cinta pada olahraga latihan beban. Hehe.
Jadi, ceritanya sekitar 2 bulan yang lalu, bersamaan dengan saya come back ke Tumblr, kondisi diri saya memang sedang kacau-kacaunya. Di saat-saat seperti itu, saya bilang sama suami saya kalau saya ingin daftar kegiatan olahraga. Alasannya bukan ingin kurus, saya cuma ingin berhenti bersedih karena sesuatu hal yang saat itu sedang dirasakan. Nggak lama kemudian, eh muncul unggahan seorang sahabat di Instagram tentang strength training yang sedang dia ikuti. Singkat cerita, saya kepo lalu ikutan bareng sahabat saya itu untuk olahraga pekanan dengan seorang coach yang ternyata saya kenali juga.
Meski strength training ini memang tergolong olahraga berat (tujuannya untuk memperkuat berbagai otot di tubuh, biasanya menggunakan beban berupa dumbell), Alhamdulillah ternyata saya cukup bisa menikmati "penyiksaan" ini. Coach saya bilang, olahraga ini sebenarnya mempertemukan kita dengan stress yang baru, tapi justru stress inilah yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Yup! Stress, payah, ngos-ngosan, tapi rasanya nikmat dan menyenangkan (eh wait, bukannya ini sebenarnya mirip dengan gambaran hidup kita? hehe). Sayangnya, selepas pertemuan kedua, saya cedera.
Ankle kaki kiri saya tiba-tiba sakit. Rupanya ototnya pada saat itu tertarik. Dasar saya kurang ilmu ya, saya pikir itu cedera biasa yang besok-besok juga akan sembuh dengan cepat. Tapi ternyata saya keliru. Kondisi otot yang tertarik tapi terus saya pakai untuk beraktivitas (mengurusi berbagai urusan domestik, naik turun tangga, bahkan cardio dengan jalan kaki ke Tahura wkwk), itu membuat kondisinya semakin parah sehingga sendi saya bergeser. Yassalam~ Kebayang nggak sih, lagi pengen-pengennya olahraga karena biar nggak sedih tapi ternyata qadarullah harus berhenti dulu olahrganya. Nggak tanggung, lamanya 3 minggu. Huaaa!
Dalam kondisi harus berhenti olahraga itu, saya berpikir satu hal,
Saya berusaha menstabilkan diri dengan berbagai hal, termasuk berolahraga. Tetapi, ketika takdir-Nya membuat saya harus berhenti berolahraga sementara, sepertinya saya memang sedang diarahkan untuk back to basic: menyerah dan berserah kepada Allah sebab solusi utama semua masalah hanya ada pada-Nya.
Saya jadi lebih banyak merenung, beristighfar, sambil terus berfokus pada upaya-upaya mengikhtiarkan solusi (baik untuk masalah diri saya pada saat itu maupun untuk terapi kaki saya yang cedera). Alhamdulillah, atas seizin-Nya semua berangsur membaik (semoga Allah senantiasa menjaga). Per pekan ini, Alhamdulillah saya pun sudah kembali strength training lagi. Pedes rasanya, tapi senenggg!
Well, dari perjalanan strength training satu bulan ke belakang, saya belajar beberapa hal yang saya refleksikan terhadap hidup:
Apa yang kita alami saat ini mungkin berat, tapi ingatlah bahwa semua akan ada selesainya. Strength training itu berat, ketika ia semakin berat (dengan bertambahnya repetisi dsb) ada kalanya saya merasa ingin berhenti, tapi saya tahu bahwa saya akan bertemu dengan hitungan dan repetisi terakhir yang menandakan kondisi berat telah berakhir.
Diantara waktu-waktu jeda, kita butuh fokus untuk mengisi tenaga, mengelola napas, dan benar-benar beristirahat untuk mempersiapkan diri menuju "pertempuran" berikutnya. Hal ini saya maknai dari jeda-jeda singkat yang selalu ada sebelum berganti gerakan atau repetisi pada saat sedang melakukan strength training.
Setelah lemah dan keterpurukan, selama kita mengelolanya dengan baik, tidak menyerah, dan mau mencoba, insyaAllah kita akan come back stronger. Hidup juga begitu, kan?
Terus gimana? Apakah kesedihan jadi mereda setelah strength training? Meski ini bukan satu-satunya faktor (karena pengelolaan emosi memiliki berbagai dimensi), saya jadi yakin kalau berolahraga memberikan kontribusi positif terhadap bagaimana kita mengelola emosi. Saya masih belajar banget nih, doakan ya teman-teman agar nikmat berolahraga ini Allah terus hadirkan di hati saya.
Wallahu 'alam bishawab.
17 notes · View notes
kaktus-tajam · 8 months
Note
Permisi dok mau tanya kenapa ya skala rasa sakit tiap orang bisa beda-beda, dan apakah ada cara untuk meningkatkan skala rasa sakit biar bisa lebih tahan sakit😅🙏🏻 -dari aku yg low pain tolerance wqwq, trims dok
Spektrum Nyeri
Wah berasa ujian. Harus buka lecture saat blok Saraf nih haha, ada satu bab khusus tentang fisiologi nyeri.
Ada banyak cara manajemen nyeri sebenarnya, farmakologis maupun non-farmakologis. Tapi sebelumnya… bedakan dulu apakah nyeri ini bersifat akut atau kronis. Karena nanti penatalaksanaannya bisa berbeda.
Ada banyaak jurnal dan artikel tentang pain treshold ini seperti olahraga, relaksasi, pengalihan pikiran, akupuntur, dll… namun sebagai dokter dan pasien yang juga memiliki nyeri kronis, mungkin aku sedikit berbagi insights lain saja yaa:
1. Nyeri adalah makhluq Allah. Tidak mungkin Allah menciptakan rasa sakit itu tanpa hikmah. Unik ya, ada yang ambang nyerinya rendah, tinggi, bahkan ada yang diuji dengan tidak dapat merasakan nyeri!
Teringat pasien diabetes kami, yang ulkus di kakinya sedemikian parah, berlubang dan bernanah (bahkan kadang berbelatung)… ternyata diakibatkan kehilangan rasa nyeri! Allah uji dengan dicabutnya rasa nyeri itu.. sehingga ketika beberapa bulan sebelumnya telapaknya terluka, ia tidak menyadarinya. Akibatnya, terlambat diobati dan ditangani dengan tepat.
Di sisi lain..
Dulu saat di Masjid Nabawi, diperjumpakan seorang wanita Mesir yang diberikan Allah ujian penyakit rheumatoid arthritis, ketika sistem imun tubuhnya menyerang sendi-sendi. Nyeri sekali, shalat pun ia tidak bisa berdiri.
Dari dialog Arab/English/Google Translate kami, ada satu hal yang ia sampaikan: Dengan sakitnya itu, ia benar-benar mensyukuri seluruh persendiannya. Di saat teman serombongannya berjalan-jalan ke mall dan stay di hotel. Wanita ini memilih berdiam di masjid saja, karena “hadiah” rasa sakit yang Allah berikan itu. MasyaAllah.
Teringat juga seorang ustadzah yang ditakdirkan lahir dengan kelainan kolagen yang membuat tubuhnya jauh lebih lentur dibanding populasi normal. Sehingga hari-harinya akrab sekali dengan rasa nyeri pada seluruh tubuhnya. Kata seorang murid beliau, suatu hari: alhamdulillah jadi mesin penggugur dosa seumur hidup… Beliau bilang bahwa sakit dan sehat, sama-sama kendaraan untuk mendekat kepada Allah.
2. Pertolongan Allah
Berita para ibu Palestina yang dari rahimnya melahirkan para pejuang syuhada, namun dioperasi Caesar tanpa anestesi bagiku di luar nalar.
Berita para pejuang yang diamputasi tanpa anestesi bagiku melebihi bukti dari jurnal manapun. Dari lisan mereka hanya ayat suci Al-Qur’an yang tidak berhenti menderes. Sebagaimana seorang Sahabat yang minta diamputasi saat khusyuknya dalam shalat.
Hari ini kita ditampakkan..
Tentang kun fayakun, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, termasuk memutus jaras rasa nyeri itu sebagaimana Allah dinginkan api yang membakar Nabi Ibrahim as.
Jadi buat siapapun (termasuk meningatkan diri sendiri) yang diuji dengan nyeri, semoga Allah takdirkan penghapusan dosa bersamanya. Semoga Allah jadikan sakitnya itu penghantar menuju kedekatan bersama Allah. Semoga Allah angkat rasa nyerinya.. aamiin aamiin!!
-h.a.
37 notes · View notes
gladiollsusi · 6 months
Text
Baru aja di tiktok muncul video yang ngomong gini,
“Kenapa cewek mandiri, ujiannya di jodoh sih?”
Seketika ku langsung tertawa. Lebih tepat nya ngetawain diri sendiri 😁
Tentu aja ujian hidup mbak-mbak kecik ini ada banyak. Yah salah satu ujian yang paling hot adalah masalah jodoh.
Sebenarnya gak sebegitu pengen juga harus segera nikah, karena ngapain juga dipaksa paksa atau diburu-buru kalau emang belum ketemu. Ngapain juga diburu-buru kalau memang belum merasa yakin.
Kadang ya mikir “ini jodohnya dimana ya?”.
Tapi cuma sebentar aja.
Habis tuh udah mikir gimana cara nya dapatin cuan. Gimana cara nya bisa ngurangin konsumsi gula harian. Gimana cara nya biar konsisten olahraga. Gimana cara nya kulit wajah tampak lebih sehat. Dan hal hal lain yang rasa rasa nya lebih mudah digapai karena sudah ada alur nya ☺️
Paling juga kepikiran kalau salah satu teman di circle per-jomblo-An mulai mengirimkan undangan pernikahan. Atau kalau orangtua mulai ribet ngumumin anak tetangga atau anak sahabat nya yang udah nikah 🙂
Baru deh mikir, aku kapan ya.
Bahkan pernah juga ada di momen,
“Kok orang lain gampang ya, kok aku susah”
Tapi ya udah bentar aja. Habis itu ngelanjutin hidup lagi.
Oh iya, di kantor sering sekali bercanda dengan teman teman yang sudah nikah perihal slip gaji,
“Makanya dek, cari suami biar besaran gaji nya naik karena ada tunjangan suami 😂”
Yang biasanya para single di kantor akan langsung membalas dengan candaan,
“Duhhh siapa nih yang mau masuk ke slip gaji ku, biar dapat tunjangan suami”
🤣🤣🤣😂
Atau ketika bahas bahas sesuatu, lalu muncul kalimat,
“Aku mau foya foya dulu pakai uang suami”
“Oh, kalau aku mau foya foya dulu dengan uang hasil kerja keras dan banting tulang ku. Belum punya tulang punggung soalnya”
😂😂😂😅
Ya begitu kalau sudah Legowo. Menerima takdir hidup dan menertawakannya ☺️
Ku turut senang dengan kalian kalian yang sudah menemukan pasangan. Semoga menjadi pasangan yang tepat dan rukun selalu ☺️
Gak papa. Semua orang punya jalan dan waktu masing masing. Juga punya kebahagiaan sendiri-sendiri ☺️
Sendiri belum tentu tidak bahagia. Berdua belum tentu bahagia.
Harapannya sih, baik sendiri atau berdua atau rame-rame, semoga kita selalu bisa merasa bahagia dan utuh ❤️
21 notes · View notes
mysticalnightruins · 2 days
Text
Ceritaku
Makiez lahir sebagai anak kedua dari keluarga sederhana yang sangat memegang teguh ajaran agama. Kehidupan keluarganya penuh kesederhanaan, namun sarat dengan kehangatan dan nilai-nilai Islami yang kokoh. Namun, ada duka yang membekas sejak kecil. Kakak laki-lakinya meninggal ketika masih bayi, meninggalkan ruang kosong dalam keluarga mereka yang tidak pernah terisi. Kehilangan itu membuat Makiez lebih memahami arti tanggung jawab dan pengorbanan.
Meski tumbuh di keluarga sederhana, keluarga Makiez adalah keluarga yang sangat paham agama. Orang tuanya mendidiknya dengan penuh kesadaran akan pentingnya ilmu agama. Sejak usia dini, ia sudah dibiasakan untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Oleh karena itu, Makiez melanjutkan pendidikannya di sebuah pesantren ternama di Sumatera Barat, tempat ia mendapatkan pembelajaran agama yang lebih mendalam.
Di pesantren, Makiez dikenal sebagai sosok yang tangguh dan cekatan. Keahliannya tidak hanya terbatas pada ilmu agama, tetapi ia juga memiliki kemampuan di banyak bidang lain. Meski begitu, ia sering merasa bahwa dirinya belum menemukan satu bidang yang benar-benar ia tekuni secara mendalam. Keahliannya begitu beragam, tapi fokusnya belum diarahkan pada satu bidang yang khusus.
Di pesantren, Makiez memegang banyak tanggung jawab penting. Teman-temannya sering menyerahkan tugas-tugas kepadanya karena mereka tidak mau memikul beban berat tersebut. Akhirnya, Makiez dipercaya memegang jabatan sebagai ketua SAPALA (organisasi pencinta alam) dengan 24 anggota, ketua keamanan, ketua media sosial, ketua kesantrian, dan juga koordinator kesantrian. Awalnya, Makiez enggan menerima semua tanggung jawab tersebut. Namun, desakan dari Mudir Ma'had (pemimpin pesantren) membuatnya akhirnya menerima, dan Makiez menjalankan semuanya dengan penuh tanggung jawab. Ia bekerja keras tanpa banyak bertanya, meskipun terkadang merasa terbebani.
Dibalik keteguhannya memegang jabatan-jabatan tersebut, Makiez sadar bahwa tidak semua orang senang dengan jabatan tersebut. Ada seseorang yang tidak menyukai kehadirannya dan kekuasaan yang ia miliki. Menyadari situasi tersebut, Makiez memutuskan untuk melepaskan semua jabatan yang dipegangnya dengan penuh keikhlasan. Ia berharap, dengan mengikhlaskan semua itu, Allah akan menganugerahkan sesuatu yang lebih baik.
Makiez bukan hanya dikenal karena tanggung jawabnya di pesantren, tetapi juga karena ketangkasannya di bidang olahraga. Ia pernah mengikuti olimpiade silat, sebuah pencapaian yang membuatnya meraih medali dan penghargaan dari kota asalnya, Siak. Selain itu, ia juga pernah menjalani kehidupan di sebuah kota di Sumatra yang terkenal dengan udaranya yang dingin, di mana ia banyak merenungkan dan memperkuat dirinya secara fisik dan mental. Makiez juga seorang pendaki yang tangguh. Ia telah mendaki berbagai gunung, salah satunya adalah Gunung Marapi, yang meletus pada tahun 2024. Meski tantangan berat, pengalaman ini membentuk karakter kuatnya sebagai seseorang yang tak mudah menyerah.
Kehidupan sosial Makiez mengalami perubahan besar seiring berjalannya waktu. Dulu, ia memiliki banyak teman dan sering dikelilingi oleh orang-orang. Namun, seiring berjalannya waktu, pertemanan itu memudar. Makiez lebih sering sendiri sekarang, dan hanya beberapa sahabat yang masih bertahan di sisinya. Ia memiliki tiga sahabat setia, namun sekarang hubungan mereka terasa canggung karena jarang bertemu. Masing-masing dari mereka sudah memiliki kehidupan sendiri, dan setiap pertemuan hanya menyisakan obrolan yang terasa kaku dan penuh jarak.
Dalam kesendiriannya, Makiez menemukan kekuatan baru. Ia adalah seorang pemikir yang kreatif, selalu penuh ide-ide segar, dan berani mengambil risiko dalam setiap langkah yang diambilnya. Keberanian ini tercermin dalam setiap tindakannya. Ia memiliki kepribadian yang kuat, dengan aura yang berbeda. Meskipun tidak banyak teman di dekatnya, orang-orang yang mengenal Makiez selalu tertarik pada pesonanya. Ada aura bangsawan yang terpancar darinya, membuat siapa pun yang bertemu dengannya merasa terkesan.
Meski begitu, Makiez tidak mudah membuka diri kepada semua orang. Ia cenderung tertutup, hanya beberapa orang terdekat yang bisa melihat sisi pribadinya yang lebih dalam. Dibalik kepribadian yang kuat dan wibawanya, Makiez juga dikenal rapi dan ramah. Namun, hidup tidak lepas dari tantangan. Banyak orang yang meremehkan kecerdasannya, bahkan iri dengan pencapaiannya. Makiez sering membayangkan komentar negatif dari orang-orang yang tidak senang dengan keberhasilannya, tapi semua itu tidak pernah menggoyahkan langkahnya.
Sebagai seseorang yang tidak lagi tertarik dengan drama kehidupan orang-orang yang tidak berkualitas, Makiez lebih memilih untuk mengisi waktunya dengan hal-hal bermanfaat. Ia suka membaca buku, menyerap pengetahuan baru, dan juga bermain futsal sebagai salah satu bentuk pelepasan stresnya.
Namun, di antara semua orang yang ada dalam hidupnya, ada satu murid yang sangat berarti bagi Makiez. Sosok ini selalu bisa membuat Makiez merasa tenang, seolah memberikan kesejukan saat beban hidup terasa berat. Namun, meskipun murid tersebut sangat penting bagi Makiez, takdir menghancurkan mereka. Makiez harus pergi meninggalkannya, meskipun hatinya berat. Namun, seperti biasa, Makiez melangkah maju dengan hati yang penuh keikhlasan, berharap Allah akan memberikan jalan terbaik baginya.
Makiez terus menjalani hidup dengan tekad yang kuat. Setiap tantangan yang ia hadapi hanya menjadikannya semakin tangguh, dan setiap langkah yang ia ambil penuh dengan keyakinan bahwa masa depan yang lebih baik menantinya.
2 notes · View notes
anonimlaaa · 1 year
Text
Prof K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi.
Selasa, 8 Agustus 2023.
Peradaban zaman dlu lbh terkenal dgn mata tamadun.
Peradaban berasal dr kata adab.
Adab adalah makan bersama.
Adab juga diartikan Ilmu iman dan amal.
Ilmu melahirkan iman.
Iman melahirkan ihsan.
Ihsan akan sampe ke tingkat muroqobah dan musyahadah.
Peradaban di tingkat ini akan dipenuhi dengan rahmah.
Tamadun bersal dr kata dainun : hutang.
Daana : menyerahkan.
Danaa : madinah.
Madinah adalah t4 din dilaksanakan.
Madana : orang yg berbudaya.
Din adalah sebuah struktur yg sangat indah.
Allah disebut dgn addayan , yg memberi utang.
Nabi addainn : Nabi mengatur utang.
Umat : Dain : yg berutang.
Din adalah sebuah struktur peradaban.
Dalam buku World relegion : agama : kepercayaan saja.
Sedangkan agama islam adalah din dan tamadun ( agama dan peradaban )
Islam sudah berpolitik dan bersosial.
Islam syamil mempunya sistem sistem sndri.
Peradaban barat berkembang dr filsafat yunani.
Sedangkan islam dimulai dr wahyu. Kemudian diyakini dan difikirkan, kemudian didalamnya ada ditemukan sainstifik.
Maka di Al qur'an disebut Seminal konsep ( konsep yg blm jadi )
Yatadzakarun : beriman
Yatafakkarun : berfikir
Asas dlm islam adalah keyakinan.
Asas peradaban barat adalah asusmi.
Dizaman rosul, Rosul mengajarkan sahabat menjelaskan kmrn mengamalkn.
Anas bin malik mengambil fiqh saja.
Salman al farisi mengambil tasawuf saja.
Zuhri & ibbu abas mengambil tafsir saja.
Winna circel : perkumpulan untuk membahas estimologi.
Untuk mengembangkan ilmu butuh komunitas.
Saat ini maraknya komunitas ekonomi syariah.
Perkumpulan - Diskusi - teori
Ilmu sprti nasi, ga olahraga kolestrol.
Baca buku cerna tidur maka akan setres.
Saat ada diskusi maka otak akan berfikir.
Disiplin ilmu kalam : teologi
Apa hukum orang yg membunuh? Qisos.
Pertanyaan teologi : Apakah manzilah seorang pembunuh? Dari segi fiqh.
Ilmu scr natural terpisah, antara fiqh atau yg lainnya.
Ayat insaniyah
Ayat kauniyah
Ayat nafsiyah
Siapa yg memahami 3 ayat maka termasuk yg diberi hidayah.
Ibnu taimiyah membaginya dgn fitrah.
Muhkamat : ditafsirkan.
Jangan dirubah.
Mutasyabihat : di ta'wil.
Maka beberapa ayat ttg matahari dan bulan di ta'wilkan oleh astronomi.
Jakarta under cover.
Islamisasi islam dan teknologi.
Krn teknologi buatan orang barat yg tdk bertanggung jawab maka kita menggunakan maqosid syariah.
Kita ga membenci orang kafir tp kekufurannya.
Ilmu Iman qolb
Imam ghozali.
Manusia yg harus dipimpin oleh akalnya, bkn nafsunya -Imam Ghozali-
Tarbiyah wa ta'lim - Tarbiyah wa ta'dzim.
3 notes · View notes
lavienbleuuu · 11 months
Text
Kamu tahu kamu telah begitu jauh meninggalkan dirimu ketika:
Kamu lebih sering meminta, bahkan menuntut, perhatian dari significant person (orang-orang yang punya peran penting untukmu. Bisa orang tua, sahabat, pacar, dsb) ketimbang melakukan upaya memperhatikan dirimu sendiri. Ingat, segala hal yang berada di luar dirimu adalah yang di luar kontrolmu. Semakin kita mencoba mengendalikan hal-hal di luar kontrol, semakin gilalah kita.
Kamu enggan memulai kebiasaan-kebiasan baik (misalnya, memulai olahraga, mencoba meditasi, melakukan journaling, membaca tulisan-tulisan yang relate dengan isu dirimu— yang berpotensi mengubah hidpmu 180 derajat ) atas alasan “aku gak tahu harus mulai dari mana karena hidupku sudah seberantakan ini”. Padahal, inti dari memulai adalah… ya, memulainya.
Buat beberapa orang, feeling lost kerapkali dihubungkan dengan kurangnya pengalaman spiritual. Itu juga berlaku buatku. Mungkin saja, kamu telah begitu menjauh dari hati nuraninu sebab kamu juga lari dari Tuhanmu.
Kamu membiarkan masalah utamamu menggantung berlarut-larut. Akhirnya kamu membelot kepada hal-hal yang menenangkanmu sementara. Alih-alih mencari terapis, kamu menghabiskan uangmu untuk liburan, nonton konser, minum alkohol, belanja barang-barang tersier — yang tentu saja itu sah. Tapi isu utama dalam dirimu tidak hilang setelah semua kesenangan itu habis, setelah tuak tinggal sisa aroma busuknya, setelah lampu disko dipadamkan.
Kamu terlalu banyak menggunakan mekanisme pertahanan diri sebagai excuse perilaku toksikmu (setiap orang punya toxic trait-nya masing-masing). Ini tentu bukan seluruhnya kesalahanmu. Kamu dibentuk oleh pengalaman traumatis yang membuatmu lebih waspada terhadap situasi mengancam saat ini. Tapi jika tujuanmu pulih, maka hadapilah fakta-fakta tidak menyenangkan atas dirimu, pelajari polanya, dan atasi itu.
Sebelum meminta orang lain tidak mengkhianatimu, berhentilah mengkhianati dirimu sendiri. Lawan dari berkhianat adalah setia. Maka sebelum meminta orang lain menjalin hubungan jangka panjang denganmu, kawinilah dirimu sendiri.
2 notes · View notes
portalku · 1 year
Text
Mertua
Saat jogging pagi ga sengaja lihat seorang menantu laki2 dengan mertua laki laki nya.
Kok tahu? Habisya pas mereka lagi makan di warpas, ada yang nyamperin, trus bilang “Pak xxx semakin mirip saya lihat sama menantu nya”
Whatever… tapi langsung kebayang Abak (ayah saya). Abak ke menantu Beliau udah kayak temen…. Abak selalu bilang “menantu bagi Abak ga cuma sebagai Anak, tapi juga sahabat Abak”. Abak dan menantu beliau bisa aja tiba2 mancing bareng, karaoke bareng, main gitar bareng, jogging bareng, masak bareng, dll
Itu kenapa, ketika akan menikah nanti, yang harus saya pastikan adalah penerimaan calon mertua Saya. Segudang aktivitas ingin saya lakukan bersama ibu dan ayah mertua nanti, seperti ke kajian bareng, jalan santai bareng, belanja ke pasar bareng, masak bareng, umroh bareng, olahraga bareng, everything….
Semoga kelak Marni dihadiahkan mertua yang sayang banget ke aku… AllahumaAmiin ❤️
4 notes · View notes
lilanathania · 1 year
Text
Ins(t)an
Duduklah diam sejenak tanpa melakukan apapun. Tak perlu lama-lama, mulailah dari 1 menit. Rasakan keheningannya. Bingung? Ingin meraih ponsel? Wajar, mungkin kita semua merasakannya. Betapa insan telah mewujud menjadi instan.
Tumblr media
Saat ini, konsep hiburan dan kepuasan begitu dipengaruhi oleh apa yang kita konsumsi di media sosial. Bosan? Lihat medsos. Makan? Sambil nonton YouTube. Acara keluarga? Tetap tidak lepas dari ponsel. Berapa jam dalam sehari kita pakai untuk melihat layar smartphone? Apakah kita sudah begitu kecanduan hingga panik bila ponsel kita tertinggal?
Bukan hanya tentang waktu yang terbuang, hiburan di medsos sendiri sebetulnya tidak sehat. Di dunia maya, kehidupan gemerlap selalu terlihat instan dan mudah. Influencer bisa tiba-tiba terkenal dalam semalam karena konten yang viral. Selebritas pamer wajah sempurna dan barang-barang mewah. Teman-teman rajin liburan ke luar negeri dan punya couple goals. Sementara kita? Terkurung di kamar, tiduran sambil mindlessly scrolling.
Aktivitas ini membuat kita mau tak mau jadi membandingkan. Kapan ya aku bisa begitu? Kapan ya bisa ke sana? Enak ya hidup seperti mereka? Mungkin hal ini sepele bagi orang yang bermental kuat, tapi bisa jadi stressful bagi mereka yang sensitif. Melihat segalanya yang indah di luar sana dapat membuat kita merasa kecil dan buruk.
Konten medsos bukan hanya mencemari generasi muda, namun juga anak-anak. Bandingkan hobi anak zaman dahulu dengan anak zaman sekarang. Di tahun 2000-an awal, mereka main sepak bola atau lompat tali ketika istirahat sekolah, kegiatan yang bagus untuk kebugaran fisik dan menjalin interaksi langsung dengan teman. Sekarang, anak-anak sibuk membuka medsos yang isinya penuh foto-foto artis dengan OOTD keren dan hidup ala kisah film. Pantas saja Gen Z dan Gen Alpha menjadi jauh lebih rentan terkena penyakit mental. Orang dewasa saja kadang bisa kena mental, apalagi mereka yang masih anak-anak dan remaja.
Lebih mirisnya lagi, dulu sifat hiburan tidaklah instan, kita harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan kepuasan. Contoh, kita perlu berolahraga atau bersenda gurau dengan teman-teman untuk mendapatkan kesenangan. Kita perlu membaca buku dan berimajinasi untuk mendapatkan keseruan. Sekarang? Buat apa susah-susah berusaha? Cukup goler-goleran di kamar yang nyaman, hiburan instan langsung didapat dari ponsel.
Kelebihan utama medsos memang juga kengerian utamanya; aksesibilitas. Kita bisa membuka medsos di mana saja, kapan saja. Mulai dari kita membuka mata hingga terlelap dengan ponsel di genggaman. Bisakah kita beristirahat dan melepaskan diri dari kenikmatan yang begitu mudah ini?
Dipikir-pikir lagi, kehidupan dan perilaku manusia sepertinya sudah sepenuhnya disetir oleh media sosial. Di luar kecanduan untuk terus mengonsumsi konten medsos, perilaku kita pun terpusat pada kegiatan 'demi konten' dan eksistensi. Mau makan, jepret. Jalan-jalan, jepret. Olahraga, jepret. Aktivitas apapun seakan perlu diabadikan dan dibagikan ke teman-teman dunia maya yang entah peduli tidak dengan detail terkecil hidup kita.
Renungkan lagi, berapa banyak waktu yang Anda habiskan di medsos untuk mencari hiburan, membaca informasi, dan mempersiapkan serta mengunggah konten terbaik. Bandingkan dengan waktu yang Anda sisihkan untuk ngobrol dengan orang tua, telepon sahabat, membaca buku, melakukan hobi, mengembangkan diri. Mana yang lebih banyak? Sudah idealkah proporsinya?
Pasanglah pengingat untuk diri sendiri: 1. Aku tidak perlu posting untuk membuktikan apapun ke siapapun. Kebahagiaan, kegiatan, percintaan, masalah, opini - semua boleh disimpan sendiri tanpa mengurangi esensi dan signifikansinya.
2. Aku tidak perlu tahu segalanya di media sosial. Tren terbaru, berita terpanas, update teman-teman dan keluarga - tanpa itu semua, hidup akan baik-baik saja. Jangan sampai overwhelmed demi stay up to date.
3. Aku bisa break kapanpun dan mute/unfollow siapapun. Hindari konten dan orang yang membuat frustrasi atau rendah diri. Mungkin kita tak sanggup terus-menerus diterpa konten tertentu dan itulah tandanya untuk berani membuat batasan.
Jika ada anjuran dokter untuk mewaspadai kolesterol, lemak, dan gula, seharusnya ada juga aturan pakai media sosial. Sama-sama berbahaya dan membuat kecanduan, mengapa tidak diperlakukan serupa? Bermain Instagram atau TikTok memang menyenangkan, tapi konsumsi berlebihan akan berdampak buruk untuk kita.
Sesekali, berdirilah dalam diam. Jika perlu, ambil satu langkah ke belakang. Lihatlah bahwa di dunia yang serba cepat dan dinamis ini, kita selalu punya pilihan untuk menarik diri dari kebisingannya.
Tarik napas panjang.
inhale ~ exhale
Kita ini masih insan, jangan melulu mencari yang instan.
5 notes · View notes
poskotakita · 1 year
Text
Tumblr media
Bab 3: Dasa Darma & Jatuh Suka
Rafflesia Arunika akrab disapa Chia atau Runi—panggilan dari rekan kerja di kantor—mendapat pertanyaan "kapan?" yang semakin akrab di telinga saat usia dua puluh sekian. Chia selalu menanggapinya dengan santai, pertanyaan itu tidak.mengganggunya. Kalau ditanya soal pasangan dia hanya akan senyum-senyum. Ia punya daftar kriteria tersendiri untuk pasangannya. 
"Sesuai Dasa Darma Pramuka," celetuk Chia suatu hari ketika salah satu bibinya bertanya. "Paket komplit loh. Coba googling Dasa Darma Pramuka apa aja," jelasnya begitu bibinya mengerutkan dahi. 
Dasa Darma Pramuka memang lekat di ingatan Chia. Bukan karena dia anak pramuka sejati. Hanya saja dia pernah mendapat tugas sebagai pembaca Dasa Darma saat upacara pelantikan anggota Pramuka. 
Awalnya saat ditanya soal kriteria pasangan dia bingung. Namun, seketika benang-benang memori di otaknya bekerja, menemukan ingatan Dasa Darma Pramuka. Ia mengingat satu persatu poin dalam Dasa Darma. Wajahnya berseri. Ia telah menemukan jawaban yang tepat.
Mungkin tidak banyak orang awan yang tahu Dasa Darma Pramuka kecuali anak Pramuka yang masih aktif berkegiatan. Biasanya untuk mempermudah dibuat singkatan TACIPAPARERUHADIBESU. Hal ini terbukti membuat Chia lebih cepat hafal.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Begitulah pertemuan Chia dengan Satya. Chia yang santai menghadapi persoalan jodoh bertemu Satya tanpa persiapan. Mereka bertemu di acara pernikahan sahabat Chia. Saat itu mereka sama-sama menjadi pendamping kedua mempelai. Berawal dari obrolan ringan yang ternyata sefrekuensi. Hubungan mereka berlanjut dengan banyak pertemuan dan percakapan.
Arkandra Satya Wicaksana, sosok pemuda berpostur tegap dengan tinggi 175 cm. Lebih tinggi sepuluh sentimeter dari Chia. Wajahnya tidak setampan Nicholas Saputra, tetapi sekali lirik ingat selamanya. Saat Satya tersenyum, hati Chia terpikat. Senyumnya sungguh menawan hati. Terbayang di kepala meski orangnya sudah tidak di depan mata.
Satya tipikal laki-laki yang memberikan kedua telinga untuk mendengarkan lawan bicaranya dengan sepenuh hati. Tidak melakukan interupsi di tengah cerita. Chia menyukai sikap Satya ini. Chia merasa didengarkan saat bercerita. Bagi Satya sendiri menjadi pendengar yang baik telah menjadi kesehariannya. Lantaran ia memiliki mama dan adik perempuan yang juga banyak bicara. Tak hanya itu saja Satya tergolong sigap dalam membaca situasi. Tak banyak bicara, tapi banyak aksi nyata.
Aspek Dasa Darma poin pertama hingga terakhir telah ada dalam diri Satya. Semakin mengenalnya, semakin Chia yakin Satya ditakdirkan untuknya. Keyakinan itu didapatnya saat tiga bulan kedekatan bersama Satya.
Ada banyak persamaan antara Chia dan Satya. Menonton film, membaca buku, selera musik, dan olahraga yang digemari membuat Chia makin jatuh suka terhadap Satya. Deretan film dan buku yang disukai menambah referensi bagi Chia maupun Satya. Selera musik yang tidak jauh berbeda membuat mereka sering menyempatkan diri datang ke konser musik bersams. Pernah suatu hari datang ke konser musik Tulus, mereka sepayung berdua karena tiba-tiba saat lagu "Hujan di Bulan Juni" air langit turun. Soal olahraga dengan rutinitas Chia di luar kantor sebagai pelatih badminton di salah satu klub dan Satya yang rutin bermain badminton membuat keduanya semakin menemukan titik temu.
Toko buku, bioskop, tempat konser, dan gelanggang olahraga menjadi tempat yang rutin dikunjungi bersama. Salah satu diantaranya menjadi tempat yang berkesan bagi Chia. Di lapangan badminton, selesai bertanding satu lawan satu, Satya menyatakan keseriusannya dengan kotak cincin di tangan kirinya. Sorak sorai orang-orang yang masih tinggal di tepi lapangan maupun yang sedang bermain di lapangan sebelah seperti paduan suara mendukung momen romantis. Cincin unik berlambang raket—dibuat khusus—tersemat di jari manis kiri Chia tepat satu tahun bersama Satya.
***
Chia terbangun dari tidurnya. Ia melirik jam tangan, pukul 12.30 pantas saja ia merasa gerah. Sudah dua jam dia merebahkan diri di kasur dan terlelap. Suara ketukan pintu membuatnya tersadar dari mimpi. Ia menatap cermin di dinding. Matanya yang bengkak sudah sedikit lebih normal. Memastikan dirinya tidak seperti orang bangun tidur, Chia bergegas menuju pintu depan. 
Tak ada orang. Hanya ada rantang makanan di meja teras rumah. Terselip secarik kertas yang sengaja ditinggalkan. Dibacanya sekilas. Kiriman makanan dari Iko rupanya. Chia lekas membawanya ke dalam.
Selepas salat zuhur dan makan siang, Chia duduk termenung memandangi potret dirinya dan Satya yang saling lempar senyum dengan mata berbinar. Foto selanjutnya Chia tampak menunjukkan cincin yang melingkar di jari manisnya. Keduanya adalah foto yang diambil saat Satya melamar Chia. 
Tak ada alasan yang membuat Chia ragu untuk melangkah dalam ikatan pernikahan dengan Satya. Sedari awal Satya telah memenuhi kriteria Dasa Darma ditambah pula dia telah memiliki pekerjaan tetap. Perbedaan di antara banyak persamaan tak menjadi soal. Chia begitu yakin mereka bisa saling bertaut dan bertumbuh selamanya. Semua berjalan dengan baik satu setengah tahun ini, hingga surat di hari akad meruntuhkan segalanya. 
Chia masih dibuat bingung untuk mencerna keputusan Satya yang begitu mendadak. Bukan seperti Satya yang ia kenal selama ini. Satya tidak akan lari dari tanggung jawab. Apalagi soal keputusan dengan sadar telah ia ambil sendiri. 
Ataukah memang selama ini Chia tidak memahami Satya? Pikiran itu mengusiknya. Kenyataan Satya telah resign dan ia tidak tahu membuat keraguan itu semakin bergaung. Chia merasa gagal menyelami diri Satya. 
"Nomor yang Anda tuju sedang tidak menerima panggilan," suara operator kembali menyahut. Chia menghela nafas. Percobaan kesekian puluh kali yang masih sama.
6 notes · View notes
abbasalharik · 2 years
Text
[Bagian 1] Zikir dan Iman
Tumblr media
Saya tiba-tiba teringat dengan hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim dimana Sayyidah Fatimah meminta pembantu pada ayahnya baginda Nabi sallallahu alaihi wa sallam agar pekerjaan-pekerjaan rumahnya menjadi ringan. Tapi, nabi menolak. Kemudian beliau bilang,
أدلك على ما هو أفضل من خادم: تسبحين الله عند النوم ثلاثا وثلاثين، وتحمدين الله عند النوم ثلاثا وثلاثين، وتكبيرينه عند النوم أربعا وثلاثين، فهذا خير لك من خادم
Sebagai gantinya, Nabi sallallahu alaihi wa sallam menyuruh Sayidah Fatimah untuk berzikir sebelum tidur. Setelah mengamalkannya, Sayidah Fatimah tak lagi merasakan letih.
Kita (atau saya saja) pasti bertanya-tanya, masalah yang dihadapi Sayidah Fatimah adalah masalah pekerjaan ('amaliy). Tapi, solusi yang diberikan Nabi malah solusi yang tak ada kaitannya dengan pekerjaan. Bagaimana mungkin hanya dengan menggerakkan mulut rasa letih setelah kerja seharian bisa hilang? Kita mungkin bisa mengerti kalau misalnya Nabi menyarankan agar merutinkan olahraga atau konsumsi makanan tertentu agar stamina tubuh bertambah. Ini kenapa malah zikir?
Setelah sedikit merenung, saya sadar kalau zikir itu bukan sekedar menggerakkan mulut. Tasbih, tahmid, takbir, tahlil, istirja', hauqolah, dan semua zikir punya makna. Dan makna itu adalah makna iman. Imanlah yang memberikan energi.
Iman letaknya di hati. Pemilik iman dalam sejarah selalu menciptakan peristiwa-peristiwa hebat. Seperti kisah peperangan antara pasukan Thalut dan Jalut di Surat Al-Baqarah,
فَلَمَّا جَاوَزَهُۥ هُوَ وَٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ قَالُوا۟ لَا طَاقَةَ لَنَا ٱلۡیَوۡمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِۦۚ قَالَ ٱلَّذِینَ یَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَـٰقُوا۟ ٱللَّهِ كَم مِّن فِئَةࣲ قَلِیلَةٍ غَلَبَتۡ فِئَةࣰ كَثِیرَةَۢ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِینَ
Walau dari segi logistik pasukan Thalut lemah, tapi kekuatan iman menjadikan mereka kuat. Pasukan Thalut berhasil mengalahkan pasukan Jalut.
Keimanan memberikan suntikan energi pada pemiliknya. Pemilik iman kuat walau secara materi terlihat kurang.
Sedangkan orang yang tak hidup dalam hatinya makna-makna iman akan merasakan kesempitan dan pesimisme dalam hidup. Walau ia kaya secara materi. Dalam Sunan At-Tirmdzi, Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda,
من كانتِ الآخرةُ هَمَّهُ جعلَ اللَّهُ غناهُ في قلبِهِ وجمعَ لَه شملَهُ وأتتهُ الدُّنيا وَهيَ راغمةٌ ، ومن كانتِ الدُّنيا همَّهُ جعلَ اللَّهُ فقرَهُ بينَ عينيهِ وفرَّقَ عليهِ شملَهُ ، ولم يأتِهِ منَ الدُّنيا إلَّا ما قُدِّرَ لَهُ
Dalam Surat Taha,
وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِی فَإِنَّ لَهُۥ مَعِیشَةࣰ ضَنكࣰا وَنَحۡشُرُهُۥ یَوۡمَ ٱلۡقِیَـٰمَةِ أَعۡمَىٰ
Dalam banyak ayat disebut salah satu ciri khas org kafir adalah pesimisme. Di Surat Yusuf,
إِنَّهُۥ لَا یَا۟یۡـَٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَـٰفِرُونَ
Kekuatan Iman yang membuat Nabi Ibrahim berani dilempar ke dalam Api. Kekuatan iman yang membuat Baginda Nabi sallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat bertahan di tengah siksaan bertahun-tahun lamanya di Makkah. Kekuatan iman juga yang membuat seorang Bilal bin Rabah bertahan di bawah terik matahari, di atas pasir panas, dan di bawah himpitan batu.
Kalau pengaruh iman sebesar ini, lalu bagaimana untuk hal sekedar pekerjaan rumah?
Baginda Nabi sallallahu alaihi wa sallam ketika menyuruh Sayidah Fatimah berzikir, sebenarnya beliau bukan tak memberikan solusi. Beliau memberikan solusi yaitu solusi kejiwaan.
[Bagian 2] Keimanan Adalah Energi Terbesar Umat Islam
Semakin hari saya semakin yakin bahwa keimanan adalah energi terbesar umat. Dan energi ini tak dimiliki umat-umat lain.
Setiap orang dari berbagai etnis, ras, dan agama bisa menjadi kaya raya, terkenal, pakar di bidang tertentu, dan meraih kesuksesan materi lainnya. Tapi, satu hal yang membedakan seorang muslim sukses dan seorang non muslim sukses adalah keimanan.
Seorang muslim punya tujuan yang melampaui hal-hal materi. Karena ia beriman pada Allah dan akhirat.
Seorang muslim ketika mengalami kegagalan ia takkan tenggelam dalam kesedihan. Karena ia beriman dengan qada dan qadar.
Seorang muslim ketika ia tak mendapat pujian atau apresiasi atas pekerjaannya ia tak perlu risau. Karena ia bekerja karena Allah. Ada pujian atau tidak itu semua tak mempengaruhi kerjanya.
Kemudian makna-makna iman tadi selalu dicas dengan salat. Sebanyak lima kali sehari semalam seorang muslim diingatkan akan Rab-nya.
Ketika ia mengucapkan takbiratulihram, ia diingatkan bahwa Rabb-nya Maha Besar dari apapun.
Ketika ia membaca surat Al-Fatihah ia diingatkan bahwa setelah kehidupan dunia ada kehidupan akhirat. Ia juga diingatkan bahwa tak ada yang layak dijadikan tempat bergantung dan pertolongan selain-Nya.
Ketika membaca dua kalimat syahadat ia dingatkan lagi dengan identitasnya sebagai seorang muslim pengikut risalah Nabi terakhir Muhammad sallallahu alaihi wa sallam.
Salat itu punya tujuan yang sama dengan zikir. Dalam Surat Taha,
إِنَّنِیۤ أَنَا ٱللَّهُ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّاۤ أَنَا۠ فَٱعۡبُدۡنِی وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكۡرِیۤ
Seandainya seorang muslim memahami bacaan-bacaan salatnya, maka itu sudah cukup untuk jadi bekal imannya seharian.
Terkahir, setiap ritual yang disyariatkan dalam islam (salat, zikir, haji, dll) mewujudkan makna iman dan ubudiyah dalam diri manusia. Kemudian dalam bingkai iman dan ubudiyah tadi manusia merealisasikan tujuan utama penciptaanya yaitu memakmurkan bumi. Seperti yang diistilahkan oleh Dr. Abdul Majid An-Najjar: khilafat al ard ala minhaj al ubudiyyah. Dalam Surat Al-Anbiya,
وَلَقَدۡ كَتَبۡنَا فِی ٱلزَّبُورِ مِنۢ بَعۡدِ ٱلذِّكۡرِ أَنَّ ٱلۡأَرۡضَ یَرِثُهَا عِبَادِیَ ٱلصَّـٰلِحُونَ
"Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (tertulis) di dalam Aż-Żikr (Lauḥ Maḥfūẓ), bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang salih."
Kairo, 2 Desember 2022
5 notes · View notes
sportlifezoneone · 6 days
Text
Seberapa penting olahraga untuk aktivitas sehari-hari Anda?
Sahabat sehat di manapun berada, Kesehatan Merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan kehidupan yang menyenangkan, seimbang dan juga umur yang panjang, Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh.
Tumblr media
Kehidupan yang aktif dan sehat memerlukan olahraga. Namun, apakah Anda pernah berpikir betapa pentingnya berolahraga untuk rutinitas harian Anda? Tubuh kita membutuhkan gerakan untuk berfungsi dengan baik, mulai dari bangun tidur hingga tidur malam.
Olahraga tidak hanya baik untuk fisik tetapi juga baik untuk kesehatan mental. Olahraga adalah cara yang bagus untuk mengatasi stres, kecemasan, dan depresi karena membuat Anda merasa lebih bahagia dan relaks.
Selain menjaga berat badan, olahraga untuk aktivitas sehari-hari Anda juga penting untuk memperkuat otot dan meningkatkan fleksibilitas tubuh. Dengan otot yang kuat, Anda akan lebih mampu melakukan tugas-tugas fisik, seperti mengangkat barang berat atau berjalan jauh, tanpa merasa cepat lelah.
Bagi Kamu yang ingin mengetahui lebih banyak seputar Kesehatan dan tips olahraga, kamu dapat mengunjungi Blogspot Official sportlifezone
1 note · View note
thebirdviews · 26 days
Text
Podcasts Jalan Pagi Eps. 2
Halooohaaa, episode dua kali ini berjarak dua minggu dari episode pertama. Niatnya sih diagendakan tiap minggu, tapi qadarullah minggu lalu harus siap pagi-pagi untuk berangkat ke luar kota. Jadilah ditunda minggu ini.
Pagi ini, jalan pagi dimulai lebih awal, sebelum jam 6. Suasana masih sedikit gelap tapi sudah tidak menakutkan untuk berjalan sendiri. Di jam segini ternyata banyak anak-anak remaja yang jogging berkelompok atau pun bersiap pergi untuk olahraga pagi dengan motornya. Saat rute pulang, ada beberapa ibu-bapak yang baru pulang dari masjid, selepas ibadah syuruq sepertinya. MasyaAllah.
Nah, selama perjalanan jalan pagi dengan durasi sekitar 40 menitan untuk trip pertama, aku kembali ditemani podcast dari Ust. Oemar Mita , episode 32 yang berjudul memecah gelombang ujian. Kalo di minggu sebelumnya kita ditemani POV dari sahabat Ali bin Abi Thalib r.a. terkait 4 perkara tersulit pada kehidupan, kali ini kita akan belajar dari sahabat besar lainnya. Manusia terbaik nomer 2 setelah Abu Bakar r.a., yang menerima ilmu dan sunnah Rasulullah terbanyak pada zamannya, yakni Umar bin Khatab r.a.
Jeng jeng jejeeeeng ~ !
Setiap ujian dan musibah haruslah dihadapi dengan sikap pola pikiran dan pola hati yang benar. Umar bin Khatab r.a. membagikan POV terkait 4 pola pikir saat menghadapi ujian kehidupan. POV ini merupakan ilmu yang perlu diketahui sebagai senjata dan bekal untuk menghadapi dunia yang isinya merupakan ujian bagi keimanan. Senjata untuk terlepas dari frustasi dan depresi saat gelombang ujian datang. Serta bekal untuk menghadapi ujian dengan ketenangan.
Quotes terkenal dari Umar bin Khatab untuk menghadapi ujian adalah:
"Sesungguhnya, tidaklah aku diuji oleh Allah oleh suatu musibah, melainkan saat aku diuji, disitu aku merasakan kenikmatan dalam 4 perkara."
Empat perkara tersebut antara lain:
Umar bin Khatab r.a. merasakan nikmat atas ujian yang beliau dapatkan karena ujian tersebut setidaknya hanya berkaitan dengan ujian dunia, bukan musibah agama, seperti hilangnya keimanan atau kemurtadan. Bahagia itu seharusnya tidak hanya dirasakan saat menerima kelapangan, tetapi juga saat tertimpa ujian yang tidak berkaitan dengan agama. Ujian itu merupakan tanda cinta dari Allah agar kita mendapat pahala dari kesabaran, keridhoan, dan banyaknya sujud yang kita berikan. Keridhoan orang-orang beriman terhadap ujian tersebut akan mengundang hadiah dari Allah swt.
Kenikmatan lainnya saat menghadapi ujian adalah menyadari bahwa ujian saat ini yang sedang diterima tidak lebih berat dari ujian yang dihadapi orang lain. Terkadang ujian berat yang diterima orang lain dapat meringankan kita untuk menerima ujian yang kita jalani. Menyadari bahwa banyak diluar sana memiliki ujian yang lebih berat, seperti warga palestina, seharusnya dapat memupuk syukur atas ujian kita yang tidak seberat itu.
Setidaknya ujian itu tidak mengharamkan kita terhadap ridho Allah, melainkan mendekatkan kita kepada ridho Allah. Bersyukur karena ujian pada dasarnya dapat menghapuskan dosa dan meringankan beban kita di akhirat.
Umar bin Khatab r.a. juga mengharapkan ujian dapat berpotensi untuk mendapatkan pahala. Beliau mengharapkan pahala untuk setiap ujian yang dihadapi sehingga dapat menikmati setiap ujian. Pahala tidak hanya datang dari ketaqwaan menjalankan sholat ataupun puasa, tetapi juga dari amalan kesabaran dan ridho terhadap ujian yang diberikan Allah.
Demikianlah pola pikir yang semestinya dihadirkan oleh orang-orang beriman saat menghadapi ujian dan musibah dunia.
FR | Bengkulu, 1 September 2024
Sampai jumpa di episode berikutnya ~
0 notes
airazakirah · 1 month
Text
Tumblr media
28.
Bangun tidur setelah alarm ketiga berbunyi—03:30. Bangun, wudhu, buat kopi, salat 11 rakaat sambil nangis. Tunggu subuh banyakin istigfar, stres banget yaa Allah. Habis salat subuh, mengaji, kerja evaluasi pekanan, rapihin tempat tidur, azkar pagi—pukul 6:00 keluar olahraga, di jalan dapat chat dari Nisha, ucapan selamat ultah—cari tempat buat singgah, balas chat, curhat agak panjang. Beruntung sekali punya sahabat satu ini. Makasih banyak, nishaaa yang selalu ada di saat sedih dan frustrasiku 😭😭😭
0 notes
rupmoker · 2 months
Text
Tumblr media
Buka Kejuaraan Menembak Pengayoman Cup 2024, Menkumham Tekankan Semangat Perjuangan Kemerdekaan dan Semangat Pengayoman Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat
Jakarta, 28 Juli 2024 –Kolaborasi epik telah dilakukan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Pengurus Olahraga Pengayoman Bidang Menembak, serta Perbakin (Persatuan Olahraga Menembak) dalam menyelenggarakan Kejuaraan Menembak Pengayoman Cup 2024. Kejuaraan yang dilaksanakan di Lapangan Perbakin, Senayan ini sebagai bagian dari rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Pengayoman ke-79.
Jajaran Kementerian/Lembaga/Kolega dan Yasonna Hamonangan Laoly Shooting Club (YHLSC) turut hadir menjadi peserta. Tidak hanya melibatkan peserta dari dalam negeri, kejuaraan ini juga dihadiri peserta dari Luar Negeri yang merupakan perwakilan dari negara sahabat seperti Malaysia, Philipina, Dubes Seychelles, Perancis, New Zealand, Amerika Serikat, Taiwan, Jerman, dan Kanada. “Olahraga menembak memberikan pembelajaran mengenai kedisiplinan, konsentrasi serta keberanian.” Jelas Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI, Yasonna H. Laoly dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan. Lebih lanjut beliau menegaskan Kejuaraan Menembak bukan sekedar seremonial belaka namun untuk implementasikan semangat perjuangan Kemerdekaan dan Semangat Pengayoman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada kesempatan ini pula, H. Aldwin Rahadian, Kepala Bidang Hukum dan Etika Perbakin memberikan cinderamata berupa topi koboi sebagai simbol keberanian dan kemandirian kepada Menkumham RI.
Kejuaraan Menembak Pengayoman Cup Tahun 2024 mempertandingkan 3 kategori, yaitu Double Plate Executive, Pistol Presisi Executive, dan Pistol Presisi Reguler. Pada kategori Presisi Executive, Menkumham RI Yasonna H. Laoly berhasil menyabet juara I, kategori Double Plate Executive Mr. Rob dari USA meraih juara I dan kategori reguler diraih oleh Andito Agung Hartomo dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
1 note · View note
theworstoryteller · 2 months
Text
Tumblr media
Whatsapp to Sobat Pak RT.
Hey.
Ini aku, aku lagi. Lagi-lagi aku.
Hari ini aku dengerin album Sal Priadi yang Markers and Such Pens Flashdisk. Iya, yang “sepertinya kau memang dari planet yang lain..”
Tapi, yang bikin aku kepikiran kamu bukan lagu itu. Jelas-jelas kamu nggak dikirim ke bumi untuk orang-orang sepertiku. Mungkin Tuhan pikir aku akan terlalu senang kalau kamu dikirim untuk aku.
Ah ya, yang bikin aku kepikiran ternyata yang judulnya di mana alamatmu sekarang. Mungkin harusnya lagu ini release sebelum lagu alamat palsunya ayu ting ting, karena Sal Priadi belum sampai ke sana-kemari membawa alamat.
Tapi beneran, alamat kamu masih sama? Alamat rumah kamu yang masih nangkring di akun belanja online punyaku karena kamu waktu itu nggak bisa beli barang pakai akunmu.
Iya iya, aku tau. Ini bukan tentang alamat sebenarnya kok, tapi alamatmu masih sama kan? Masih sama dengan rumah yang aku datangi saat jemput kamu siang-siang, lalu aku antar kamu lagi malam harinya?
Kira-kira, kenapa ya kamu tiba-tiba bilang kalau kamu nggak bisa lanjut hubungan kita setelah aku antar pulang? Harusnya kamu nyudahin hubungannya sebelum aku antar pulang. Kan aku nganterinnya jauh? Pulangnya aku masih harus bawa motor, 48 menit 27 detik dengan perasaan kehilangan. Kalau kamu nggak punya ongkos, aku ongkosin kok. Ini malah bikin orang mau pulang hilang arah.
Pakai segala ngancem “kamu kejar aku ke rumah, aku teriak ada penculik. Kamu tau kan aku sahabat Pak RT?”
Aku tanya, apa ada orang lain? Jawabnya nggak.
Aku tanya, apa kamu bosan? Jawabnya nggak.
Aku tanya, apa kamu sakit parah jadi gak mau bikin aku sedih? Kamu jawab naudzubillah.
Dengan tanpa rasa bersalah kamu chat aku tengah malam ‘sudah sampai kan? Nggak nyasar kan?’ Nyasaaaar, aku tuh nyasar di pikiranku sendiri, nyari-nyari salahku di mana sampai diputusin mendadak kaya gitu? Belum lagi setiap aku chat kamu nggak pernah balas dan berujung nomorku diblokir. Aku datangi ke rumah juga Bunda kamu selalu bilang kamu lagi pergi.
Tau gak sih, sejak hari itu, setiap kali aku jalan ke tempat yang biasa kita kunjungin, mataku selalu cari-cari kamu.
Meskipun nggak pernah nemu, aku tetap cari. Aku cari di spot duduk favorit kamu, aku cari di tempat yang mungkin kamu datangi kalau lagi sedih, aku cari di tempat yang mungkin kamu datangi kalau kamu lagi pengen olahraga, tapi kamu ngantuk, terus kamu lapar, terus kamu ngerasa dunia ini gak adil karena nggak ngasih kamu energi untuk olahraga.
Udah 4 tahun berlalu dan aku belum tahu kenapa kamu tiba-tiba mutusin aku malam itu setelah aku nganter kamu pulang. Harus ya aku pura-pura hal itu nggak masalah? Atau perlu aku sampai bilang ‘jangan lupa bintang limanya kak.’
Ya.. whatever the reason is, aku harap kamu masih bahagia sekarang meskipun bukan dengan aku. Whatever the reason is, aku tetap berharap kamu selalu selamat di setiap perjalanan kamu.
Kalau kamu bertanya gimana kabarku sekarang, aku baik-baik aja di tempat baruku ini. Meskipun setiap kembali ke kota tempat kita bertemu, aku masih selalu berharap bisa lihat kamu sekali lagi. Sekali lagi aja, boleh ya?
1 note · View note