Tumgik
#Perempuan bunuh diri
bantennewscoid-blog · 9 months
Text
Ibu Muda yang Diduga Bunuh Diri Disebut-sebut Alami Baby Blues Syndrome, Ini Kata Psikolog
Ibu Muda yang Diduga Bunuh Diri Disebut-sebut Alami Baby Blues Syndrome, Ini Kata Psikolo CILEGON – Seorang ibu muda bernama Latifah Ismul Fauziyah (24) warga Lingkungan Jombang Kali, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang tewas tertabrak kereta api barang. Korban meninggal dunia diduga bunuh diri. Korban meninggal dunia setelah tertabrak kereta api barang Nomor KAI 2656 di Lingkungan Ketileng,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
rumelihisari · 1 year
Text
Bagi orang yang babak belur oleh luka pengasuhan, rasanya berat sekali tumbuh dengan innerchild yang terluka. Sebagian lain mungkin bersyukur terlahir dari keluarga cemara, sebagian lainnya pula meronta membenci keluarga dan lingkungannya. Jiwa nya mudah sekali rapuh, sering kedinginan saat bertumbuh dan harus memeluk diri sendiri supaya tetap hangat.
Lalu tumbuhlah kita sebagai manusia baligh tanpa aqil. Merayakan masa remaja dengan hura-hura tanpa memahami tujuan hidup, dan berjalan dengan jiwa yang rapuh. menjadi seorang yang paling pandai berbicara cinta, namun ternyata, hampa dalam menunaikan peran sebagai hamba.
Kita menyaksikan bagaimana kita sendiri ketar-ketir mencari kehangatan dari luar, sebab kewalahan memeluk diri sendiri karena kondisi rumah yang taklayak dihuni. Butuh penopang lain supaya kuat, tapi sialnya, kehangatan itu kita dapatkan dari tempat yang bukan seharusnya.
Beberapa teman perempuan memutuskan untuk kabur dari rumah bersama teman lelakinya. Sebab, laki-lakinya telah menjadi rumah yang mengerti akan segala kondisi serta perasaanya. sedangkan rumah yang sebenarnya, hanya memilki udara panas sebab isinya hanya bentakan, kekerasan, dan penghakiman tanpa pernah mengajak diskusi dan bertanya soal perasaan. Beberapa yang lain, memutuskan bahwa bunuh diri adalah solusi dari segala masalah dalam hidupnya. Sebab tak ada rumah yang mengerti dan mendukungnya. Dan sisanya memilih menjadi manusia-manusia liar, sebab rumah tak peduli dengannya. Rumah baginya hanya tempat berteduh secara fisik, bukan jiwa.
Kita mungkin pernah sebabak belur itu. Menjadi yang paling sakit seolah tidak ada yang lebih sakit hidupnya dari pada kita. Tapi mau bagaimanapun, kita bertanggungjawab atas diri sendiri sebagai hamba Allah. Kabar baiknya, Dia memberi bekal berupa akal. Menyediakan lautan ilmu untuk kita selami agar menemukan cahaya untuk menyembuhkan jiwa yang rapuh dan sakit.
dengan menyelami lautan ilmu itu, kita belajar untuk menjadi kuat dan akan menguatkan. Lalu mencari kehangatan dari jalan yang tepat. Memutus luka pengasuhan yang selama ini merantai kita. Bertekad menjadi manusia yang lebih baik. Walau prosesnya tergopoh, kita tetap bertekad menuntaskan semua itu.
Entah Membuat rumah baru atau merenovasi rumah lama, kita perlu menaburkan ilmu supaya pondasi rumahnya kuat dan takada lagi jiwa yang rapuh seperti kita di masa lalu. Walapun dalam prosesnya, Kita kelabakan harus membasuh luka pengasuhan sebelum mengasuh—supaya kita tak mengasuh dengan luka pengasuhan—melainkan dengan ilmu dan keimanan.
Kita tetap bertumbuh walau progresnya hanya baru mulai bisa merangkak. tak apa-apa. tetap apresiasi diri dan berterimakasih pada Allah. Supaya manusia-manusia kuat hebat dan memahami peran dirinya sebagai khalifah di muka bumi hadir dan tumbuh dari rumah kita.
-Rum
44 notes · View notes
ridzqisuci · 11 months
Text
Sedang viral kasus mahasiswi bunuh diri. Melihat beritanya, aku bisa merasakan seberapa campur aduk perasaannya sampai terlintas pikiran untuk mengakhiri hidup hingga berhasil direalisasikan. Sebab akupun pernah diposisi tersebut. Ketika sedang ditimpa masalah yang bertumpuk, seringnya muncul keinginan untuk mati aja. Serius. Kadang juga bertanya dalam hati seakan nanya ke mamah, "Mah.. di barzakh enak ya? Aku rasanya pengen ikut mamah aja kesana.."
Tapi setelah itu langsung sadar lagi kalau pikiran aku saat itu adalah pikiran yang dibenci Allah. Yang gak boleh dipikirkan lebih jauh lagi apalagi dicoba dilakukan. Sebab Allah benci dan itu cukup menjadi alasan yang kuat untuk jangan sekalipun coba-coba.
Dan jangankan aku yang imannya masih ecek-ecek. Perempuan super shalihah seperti bunda Maryam aja pas depresi yang terucap dari lisannya, "Andai aku mati saja."
Jadi perasaan ingin mati ketika punya masalah itu valid, wajar. Merealisasikannya yang gak wajar dan gak boleh.
Mungkin ini juga hikmahnya Allah haramkan bunuh diri. Karena kalau enggak, ketika punya masalah pasti manusia akan memilih untuk membunuh dirinya saja.
Pikiran lain yang membuat aku menampikkan pikiran untuk bunuh diri saat sedang bermasalah adalah karena aku udah sering dilanda masalah. Tapi selalu berakhir dengan aku yang mampu melewatinya. Lantas kenapa aku harus bunuh diri, kalau aku tahu masalah itu pada akhirnya akan mampu aku lewati. Lalu muncul masalah baru dan lalu mampu juga aku lewati. Tentunya dengan bantuan Allah. Sebab begitulah hakikat hidup di dunia. Kita melangkah dari satu masalah ke masalah lainnya.
Dan lagi, bunuh diri itu tak akan menyelesaikan masalah. Justru akan memperpanjang masalah sampai Yaumul Hisab. Maka siapapun kamu yang lagi depresi, tolong bertahanlah. Bergantunglah pada Allah. Karena mustahil Allah tidak menolong. Kamu punya Allah dan itu lebih dari sekedar cukup untuk menyelesaikan masalah-masalahmu. Asal kamu mau sabar, asal kamu mau ikhtiar, asal kamu mau tawakal, jalan keluar pasti akan muncul, terbuka dengan lebar.
12 notes · View notes
unimiff · 11 months
Text
REFLEKSI OKTOBER 2023: BULAN PALING PENUH AIR MATA
Tak terasa, hari ini kita sudah berada di penghujung bulan Oktober 2023. Tahun 2023 tinggal 2 bulan lagi. Bagiku sendiri, bulan ini merupakan bulan yang menguras energi, emosi dan bulan yang paling penuh air mata. Rasanya, terakhir kali menangis yang seintens ini adalah tahun 2021. Namun,  jika dibandingkan, tetap saja Oktober 2023 adalah bulan paling penuh air mata. Kesamaannya antara 2021 dan 2023 adalah menangisnya sama-sama diam-diam, di tengah kesendirian, wkwk. Kalau di depan orang lain bisa jadi semacam orang yang kuat dan seolah-olah semuanya baik-baik saja. Perbedaannya, tahun 2021 aku belum belajar meregulasi emosi dengan baik. Kini, baru kusadari bahwa efeknya sungguh tidak baik. Semuanya qadarullah, tetapi mungkin itu juga berefek sampai ke kesehatan fisik, di mana waktu itu aku jadi tidak merasa lapar, sehingga menunda-nunda makan. Efeknya baru berasa sekarang, menjadi GERDian of the galaxy. Perbedaan lainnya, dan ini yang paling utama, tentu saja, penyebabnya, dan pelajaran yang bisa kuambil dari refleksi bulan ini. Oktober 2023 telah melalui perjalanan panjang mengenal diri sendiri, sehingga meskipun rasa sedihnya lebih besar, alhamdulillah regulasi emosinya sudah jauh lebih baik.
Sejak tanggal 7 Oktober 2023 hingga hari ini, linimasa media sosial kita dipenuhi oleh kabar yang membuat hati miris. Tidak, ini bukan konflik. Ini adalah penjajahan di era modern dan perjuangan bangsa yang mempertahankan tanah airnya agar si penjajah bisa hengkang. Ya, ini tentang Israel dan Palestina. Perkara inilah yang membuat entah sudah berapa volume air mata yang dihasilkan oleh kelenjar lakrimal ini keluar. Ada rasa sedih, rasa marah, kecewa, tetapi juga ada rasa haru, bangga, rindu dan perasaan lainnya campur aduk selama sebulan ini.
Sedih rasanya melihat anak-anak, perempuan dan masyarakat sipil menjadi korban kezaliman zionis. Fasilitas publik seperti masjid, rumah sakit, gereja, toko roti, tak luput dari serbuan bom mereka. Bahkan, bom fosfor putih yang jelas-jelas sudah dilarang oleh hukum internasional. Anak-anak tak berdosa itu berlumuran debu dan darah. Anak-anak yang seharusnya memiliki masa depan. Namun, ternyata Allah lebih sayang mereka.
Ada rasa marah dan tak berdaya juga, ini si zionis sudah melakukan berapa kejahatan perang, ya? Begitulah ternyata dunia. Kalau di belakangnya ada negara adidaya yang mendukung, zionis tenang-tenang saja. Ke mana perginya PBB? Oh, ternyata, selama hak veto di Dewan Keamanannya masih ada, tak akan ada keadilan kecuali untuk negara-negara yang mereka dukung. Life is unfair. Get used to it. Itulah makanya Allah, hakim yang Maha Adil, menyediakan hari akhir dengan peradilan yang seadil-adilnya nanti. Karena memang sulit mencari keadilan yang seutuhnya di dunia ini. Awas, ya, zionis, nanti kalian tidak akan bisa lari sedikit pun dari hisab dan mizannya Allah. Semuanya akan dihitung, diadili dan dibalas. Seadil-adilnya. Anak-anak yang kalian bunuh itu akan bersaksi. Tangan dan kaki kalian juga akan bersaksi. Sudah tidak bisa membayar influencer untuk memutarbalikkan fakta.
Selain itu, ada juga rasa kecewa. Kecewa kenapa negara-negara Islam, terlebih lagi negara-negara Arab, tidak bisa bersatu. Padahal, dalam pemikiran sederhanaku dari dulu, Israel itu kan negara (kalau bisa disebut negara, padahal sih nggak ya) kecil. Kalau pada bersatu, tidak begitu sulit, bukan? Belum lagi negara-negara Arab itu menguasai sumber daya energi berupa minyak bumi yang tersimpan di bawah buminya itu. Sekali embargo, ketar-ketir juga negara-negara pro-zionis itu. Namun, ternyata perputaran dunia memang tidak sesederhana itu. Berbagai kepentingan, kondisi geopolitik, geoekonomi dan lain-lain, semuanya saling berkelindan. Huft, dunia memang tidak sesederhana pemikiran seorang anak kecil yang ingin dunia ini aman. Bahkan Resolusi Khartoum 1967 pun dilanggar sama mereka sendiri. Aku juga jadi ingat sabda Rasulullah.
Dari Tsauban, dia berkata bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya, ”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata, ”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, sahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud). Sumber https://rumaysho.com/3388-cinta-dunia-dan-takut-mati.html
Look, saat ini jadi semakin mengerti makna hadis ini. Namun, sudahlah sedih-sedihnya. Ada begitu banyak hikmah yang terserak dari peristiwa ini, jika kita mau memungutnya.
Guruku pernah mengatakan bahwa, jika kita masih memiliki rasa sedih ketika melihat saudara-saudara kita di Palestina sana dibantai, maka bersyukurlah, karena semoga saja itu merupakan tanda iman yang masih ada di dalam hati kita. Bukankah tidak sempurna iman seseorang hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri? Bukankah seorang mukmin dengan mukmin lainnya itu bagaikan satu tubuh, di mana jika yang satu sakit, maka yang lain pun merasakan hal yang sama? Dan mereka di Palestina sana adalah saudara-saudara kita. Saudara seiman yang menjaga tanah wakaf Baitul Maqdis, menjaga Masjidil Aqsa sebagai kiblat pertama kaum muslimin. Jika ada yang mengatakan “Ngapain ngurusin masalah Palestina yang jauh, sedangkan masalah di negeri sendiri saja masih begitu banyak?” Ingatlah, baca lagi sejarah Indonesia. Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, bahkan sebelum diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Maka, sebagai bangsa Indonesia, kita merupakan saudara dengan bangsa Palestina. Ingat juga pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan, jika mengaku sebagai manusia, tidakkah sisi kemanusiaan kita tersentuh saat melihat manusia lain dibantai? Maka bersyukurlah jika kita masih merasa sedih. Semoga air mata yang keluar atas dasar rasa cinta itu merupakan salah satu tanda keimanan. Semoga air mata itu nanti menjadi saksi di hadapan Allah, bahwa kita mencintai saudara-saudara kita di sana, atas dasar keimanan kepada-Nya. Justru, berhati-hatilah ketika kita mulai mati rasa. Jangan-jangan, perlahan nikmat iman itu tercerabut dari dalam hati kita.
Namun, jangan sampai rasa sedih itu paralyzing, melumpuhkan kita. Kita seharusnya menjadi lebih bersemangat dalam belajar, bekerja dan beribadah. Semangat mereka dalam mempertahankan tanah airnya dari penjajah, seharusnya menular ke kita. Semangat mereka dalam bertahan di tengah keterbatasan, seharusnya menjadi cambukan bagi kita yang suka rebahan dan bermalas-malasan. Kita punya PR besar. Masalah Palestina tidak hanya akan selesai sampai di sini saja. Kita perlu belajar lebih banyak, tadabur Al-Qur’an lebih banyak, terutama Surah Al-Isra’ dan mengajarkannya kepada anak-anak kelak.
Berbicara tentang Al-Qur’an, aku juga menjadi teringat sebuah peristiwa saat di asrama Qur’an dulu. Ketika mempelajari sebuah hadis dari kitab At-Tibyan karya Imam Nawawi rahimahullah, sebuah kisah begitu menancap dalam ingatan.
“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan, karena nanti tidak akan ada mushaf lagi) Al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya no. 1464 dan imam Tirmidzi dalam sunan at-Tirmidzi, no. 2914, dan Ibnu Hibbân no. 1790 dari jalan ‘Âshim bin Abi  Najûd dari Zurrin dari Abdullah bin ‘Amru secara marfu’.
Referensi : https://almanhaj.or.id/4540-derajat-hadits-keutamaan-menghafal-alqurn.html
Dulu, waktu ngebahas hadis ini, Ustazah bilang "Anak-anak Palestina itu becandaannya next level. Mereka becandanya, 'Aku udah lebih banyak nih hafalannya. Ayo, kamu juga semangat, dong. Biar nanti kita sama tingkatannya di surga'."
Terheran-heran, kok bisa sih anak-anak itu memaknai hadis ini di usia belianya. Makin takjub saat tahu bahwa di tengah kondisi mereka yang jauh dari rasa aman & penuh keterbatasan, hafiz Qur'an terus tumbuh seperti jamur di musim hujan. Kamu boleh kehilangan segalanya, tapi saat masih ada harapan akan pertolongan Allah & Al-Qur'an di hati, kamu punya segalanya. Al-Qur'an sebagai ruh, benar-benar nyata dalam perjuangan Palestina. Tidakkah kita mengambil pelajaran? Saat ini, kita juga dapat melihat gambar-gambar dan video-video dari para jurnalis independen yang tersebar di dunia maya. Rumah diledakkan, tetapi yang pertama diselamatkan dan digenggam adalah Al-Qur’an. Di tengah reruntuhan, anak-anak tetap membaca dan murajaah Al-Qur’an. Ketika lelah, para dokter murajaah hafalan. Lebih dari itu, Al-Qur’an tidak hanya dibaca dan dihafalkan, tetapi diejawantahkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Betapa hati ini penuh keharuan dan kebanggaan ketika melihat wawancara seorang ayah yang kehilangan anak-anaknya dan beliau berkata “Alhamdulillah, mereka syahid di jalan-Nya.” Ucapan yang paling sering keluar dari mulut mereka juga “Hasbunallah wa ni’mal wakil”. Ya, cukuplah Allah sebagai penolong, sebagai pelindung. Cukuplah Allah. Kalian tidak akan bisa mengalahkan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah, karena Dialah yang Maha Kuat, sementara kalian adalah makhluk yang begitu lemah. Tidak hanya orang dewasa. Anak-anak Palestina juga memiliki keberanian yang luar biasa.
Maka, terbit pula kerinduan untuk melihat tanah yang diberkati itu. Tanah Baitul Maqdis. Semoga suatu saat kita bisa melihat Palestina merdeka, dengan kemerdekaan yang seutuhnya. Semoga kita bisa salat dengan penuh kedamaian dan kekhusyukan di Masjidil Aqsa. Semoga nanti kita bisa bercengkerama dengan para syuhada Palestina di surga, menghadiri halakah Qur’an yang sama di taman-taman surga, mendengarkan kisah mereka secara langsung, menyimak apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sebenarnya mereka alami, dari mulut harum mereka langsung, bukan dari media yang sudah dipelintir oleh negara-negara pro-zionis.
Oktober 2023 memang bulan penuh air mata. Namun, bulan ini juga penuh pelajaran berharga. Pelajaran yang membuat semakin bersyukur akan nikmat rasa aman. Pelajaran yang menampol bahwa ke mana itu semangat untuk menyelesaikan hafalan dan murajaah hafalan Qur’an? Pelajaran yang menyadarkan bahwa masalah kita ternyata belum ada apa-apanya. Masalah mereka di Palestina sana jauh kebih besar, tetapi masyaAllah keimanan mereka luar biasa. Terima kasih ya Allah, di tengah hadah hadeh perduniawian, Engkau bukakan mata kami bahwa ada masalah penting. Ada tugas besar yang perlu dijalankan. Semoga Allah berikan kita kekuatan, kesehatan dan sumber daya untuk menjalankan tugas kita dari sini, sesuai dengan posisi, fungsi dan profesi kita masing-masing. Sebelum jamaah salat subuh belum sama dengan salat Jumat, tugas kita masih jauh dari selesai. Sebelum Al-Qur’an dijadikan last seen paling sering, tugas kita masih jauh dari kata selesai. Kita perlu menjadi bagian dari generasi yang kuat fisik, jiwa dan keimanannya; bukan sibuk rebahan, bergalau ria dan merasa paling malang sedunia. Terima kasih Palestina. Semoga tulisan ini suatu saat menjadi pengingat, dan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa ada orang-orang dari jauh, yang meskipun terpisah batas-batas geografis, terpaut karena cinta kepada-Nya. Semoga nanti kita bisa reuni di surga-Nya.
Simpang Empat, penghujung Oktober 2023
6 notes · View notes
apriliakinasih · 5 months
Text
Bertahan
Beberapa tahun lalu, aku menerima sebuah pesan berbunyi:
"Pril, bunuh diri itu dosa ya?"
Seketika aku langsung berpikir, ada apa dengan temanku? Seberat itukah permasalahan yang sedang dihadapi temanku ini hingga ia bertanya demikian? Kenapa sampai tebersit dalam pikirannya untuk mengakhiri hidup?
Setelah mendengar ceritanya, aku merasa tidak berdaya untuk menolongnya sama sekali. Sebab, aku tidak pernah mengalami apa yang ia alami, dan aku juga tidak berada di dekatnya. Kalau saja jarak lokasi rumah kami terhitung dekat, ingin sekali aku datang padanya dan menenangkannya meski hanya dengan memberinya pelukan. Sayangnya, kami jauh. Aku juga bingung mau memberi saran apa.
Aku membayangkan kondisinya yang sedang tidak baik-baik saja. Mungkin, pada saat menghubungiku, ia sedang berurai air mata. Mungkin saat itu dia juga sedang kalut tak keruan. Atau, mungkin juga saat itu dia ingin menumpahkan segalanya, tapi tak ada seorang pun yang memihaknya. Tak ada seorang pun yang mendengarnya. 
Sebagai temannya, tentu aku pun turut merasa sedih. Terlebih lagi, ketika aku tidak bisa menolongnya, kecuali hanya memberinya saran. Itu pun jika saranku dirasa membantu. 
Singkat cerita, entah bagaimana temanku itu berhasil melewati masa-masa terberatnya. Ia mampu bertahan melawan badainya.  Temanku telah membuktikan bahwa dia adalah satu di antara perempuan-perempuan kuat yang pernah kukenal. 
Tumblr media
Jujur, judul buku antologi keduaku ini mengingatkanku padanya. Sekarang, dia telah menjalani kehidupan baru. Aku senang melihat dirinya yang sekarang, terlihat lebih ceria dan bahagia. 
Di dunia ini, setiap kita pasti punya ujian masing-masing. Pernah mendengar pepatah,"Every cloud has a silver lining"? Pepatah tersebut bermakna bahwa setiap permasalahan pasti ada solusinya. Yang pasti, solusinya bukanlah putus asa, apalagi memutuskan untuk mengakhiri hidup. Yakinkan diri bahwa akan tetap ada harapan bagi mereka yang tidak menyerah. 
Kalau kamu sedang ada di masa-masa sulit, temukanlah alasan untuk bertahan. Kamu bisa menemukannya dari mana saja. Entah itu dari dirimu sendiri, dari lingkungan sekitar, atau bahkan dari cerita pengalaman orang lain.
Barangkali, buku ini bisa membantumu menemukan alasan untuk bertahan. Sebab, dalam buku ini tertulis cerita yang menginspirasi dan pengalaman hidup para penulisnya. Salah satu penulisnya adalah aku.
Dalam buku ini, aku menceritakan perjalanan hidupku yang juga tak mudah. Aku telah banyak menemui kegagalan. Namun, seberat apa pun lika-liku hidupku, aku tetap memilih untuk bertahan. Dan ternyata, kegagalan telah membantuku menemukan hal baru yang ingin kulakukan sepanjang hidupku.
Mohon doanya, semoga tulisanku dalam buku antologi ini membawa manfaat dan bisa menjadi penyemangat bagi siapa pun yang membacanya—entah itu mereka, atau mungkin kamu juga. 😊🙏
Tumblr media
(21 April 2024| 12:48 WIB)
5 notes · View notes
al-ayubisyam · 9 months
Text
10) Asing (dalam Tiga Puluh Hari Bercerita)
Butuh dua kali pekik minta tolong sampai suara histeris yang memecah malam itu terdengar dari dalam kamar kami.
"Ummi? Dengar?" tanyaku pada istriku. Kami yang sudah hendak istirahat kembali bangkit dan menyalakan lampu.
"Ummi mana parang?" tanyaku waspada.
Seorang perempuan paruh baya berlari melintasi jalan, "Tolong, bunuh diri!"
Malam itu sepi, 1 Januari 2024, masih hangat suasana tahun baru, olehnya itu kompleks sangat lengang sebab sebagian besar penghuninya berlibur. Berjarak lima rumah dari rumah kami, dia laki-laki pendiam, bertegur sapa pun kami tidak pernah. Saya mematung tepat di depan jasadnya yang masih tergantung.
Saya adalah laki-laki kedua yang tiba secepat mungkin. Seorang tetangga yang kebetulan seorang polisi datang lebih dulu. Ia melarang menyentuh jasadnya. Ia lebih paham protokolnya. Kemudian yang ada hanya pilu tangis dari istri dan anaknya meraung-raung. Menceritakan bagaimana keadaan malam itu pun, sampai saat ini saya belum sepenuhnya mampu.
Tetiba kompleks menjadi ramai. Saya bukan siapa-siapa. Kami hanya dua orang asing. Semenit dua menit, garis polisi sudah terbentang membatasi. Saya yang awalnya berjarak sejengkal saja dari tali yang ia pakai mengakhiri hidupnya, lambat laun telah berada di luar pintu, kemudian berakhir di jalanan, lalu menjadi penonton bersama yang lain.
Perasaan saya terpukul. Kematian demikian begitu asing di depan mata saya. Padahal ia tetangga. Kami tidak pernah bertukar sapa. Kami mungkin banyak melewatkan kesempatan untuk saling mengenal. Namun, malam itu ia memberikan perasaan sunyi dan kehilangan.
Kematian selalu menjadi entitas asing yang mengendus punuk setiap manusia. Malam itu saya terhenyak dengan tanya yang bergema-gema bak suara sirine, sebagai orang asing di tanah yang asing, bagaimana kematian akan memperlakukanku?
– al ayubi
2 notes · View notes
indri-n-ani · 1 year
Text
Annyeong, CHINGU
Tumblr media
Sudah lama sekali rasanya tidak mencatatkan beragam pengalaman dalam buku harian daring ini. Jujur saja aku rindu masa-masa ketika kerap menuliskan apapun yang ada dalam kepala tanpa perlu menyeleksinya terlebih dulu. Namun seiring bertambahnya tahun pikiranku seakan 'terkunci' ditambah lagi kurangnya motivasi dalam diri, hikss.
Jadi biar buku harian ini gak makin kosong, maka aku akan men-submit pengalamanku menonton bioskop kembali. 
(Lupa banget kapan tahun dah aku terakhir kali pergi ke bioskop untuk menonton sebuah fim, antara tahun 2018 atau 2019 gitu. It's so long ago).
Begini ceritanya :
Tumblr media
Sebagai seorang perempuan yang tidak suka-suka amat untuk pergi ke bioskop, kedatanganku ke CGV Rabu sore itu disebabkan oleh seorang pemuda berzodiak Taurus. Rasa kagum dan sukaku padanyalah yang membawa langkah kaki ini hingga tiba di lantai 7 di FX Sudirman.
Pemuda itu bernama Kim Seon Ho. Aku telah menyukainya selama kurang lebih tiga tahun, dan entah sampai kapan. Padahal jika kurunut ulang ke belakang, aku sudah mengetahui sosoknya tiga tahun sebelum akhirnya aku menyukainya. Kurasa itu hanya perkara timing saja.
The Childe adalah film debut Kim Seon Ho, dia aktif bermain di banyak teater lalu mulai merambah drama dan kini gilirannya menjamah layar lebar. To be honest, genre film seperti ini bukanlah cup of my coffee, cuma sebagai SHHD yah kudu wajib support si Bapak seonho__kim, karena selain film debutnya, ini juga moment comeback-nya after the storm dua tahun lalu. Duh kalau diinget-inget masih amaze aja bisa ngelalui masa kelam itu dan sekarang malah makin bersinar. Proud of you Pak Kim.
(( Seumur-umur menjadi seorang fangirl, baru sama Seon Ho doank yang namanya aku bawa dalam doa. Bukan sejenis doa yang "Tuhan, jodohkanlah saya dengannya" tapi doa agar dia diberikan yang terbaik dalam hidupnya. Gak rela gitu kalau liat dia disakiti. ))
Tumblr media
Nah balik lagi ke film, genre film ini tuh sebenarnya noir, action, thriller dengan adegan kejar-kejaran yang intens tapi ada juga selipan comedy yang buat penonton ketawa karena gak nyangka aja di adegan yang harusnya tegang dan sedih kenapa malah diselipin humor macam itu. Sebut saja perkara Mercedez Benz, $10 juta sampai adegan luka tembak dan uhuk-uhuk. Bisaan aja lagi jokenya.
Sebelum film ini resmi rilis 21 Juni 2023 yang lalu, beberapa hari sebelumnya telah ada fans screening dan pemutaran awal kepada media, sehingga beberan dan ulasan tipis-tipis sudah berseliweran di linimasa. Aku sepakat dengan salah satu ulasan yang menyatakan bahwa The Childe ini sungguhnya adalah 'film keluarga'. Film keluarga yang dibalut sama adegan tembak-tembakan, lari-larian sama umpatan-umpatan, banyak pulak itu.
Tumblr media Tumblr media
Tersebutlah seorang pemuda keturunan Korean - Filipina (Kopino) bernama Marco (diperankan oleh Tae Joo) yang pergi mencari ayahnya (kalau pergi mencari ibunya, nanti jadi kayak hatchi, halah). Eh ujug-ujug ada tuh informasi mengenai keberadaan ayahnya, tapi si Marco ini disuruh terbang ke Korea untuk ketemu langsung sama ayahnya. Maka pergilah dia dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. 
Belum juga sampai di tempat tujuan, si Marco ini disamperin sama pemuda imut, tampan dan sexy yang mengaku Chingu (teman). Marco heran donk siapa pulak ini mengaku-ngaku temannya, mana tampilannya mencurigakan walaupun tetap menawan. Gak sampai di situ aja, ada pula seorang perempuan (diperankan oleh Go Ara) yang juga mengincar Marco demi tujuan tertentu dan tentu saja abang tiri si Marco (Kang Woo) yang juga harus memastikan membawa Marco hidup-hidup untuk bertemu dengan ayahnya.
Maka pengejaran pun dimulai.
Tumblr media
Akting Seon Ho di film ini GILAK.
PSIKOPAT TENGIL YANG GILAK YANG NGAKU-NGAKU TEMAN.
Meski dalam beberapa adegan menampilkan wajah bengis dan kejamnya Seon ho bunuh-bunuhin orang, aku tidak merasa ngeri melihat ekspresinya, malahan berujar dalam hati 'dih nih anak mah aslinyaa lawak'. Mungkin karena template di memoriku sebab tingkahnya di 2day1night dulu kali ya.
Tumblr media
. Aku masih ngah-ngoh ngah-ngoh di 30 menit pertama film diputar, alurnya terasa lambat. Namun selanjutnya kayak gak dikasih jeda, cepet banget euy. Aku masih cerna satu adegan ini maksudnya gimana dah, eh udah disuguhin lagi adegan selanjutnya yang buat gue melongo dan WHAT ?? Ini apaan kenapa jadi gini?? Yep. Plot twist nya di luar jangkauan pikirku. Cuma memang penyelesaian atas pertanyaan kenapa Marco dikejar-kejar dan jadi masalah di film ini tuh dijelasinnya padat dan singkat bener jadi kesannya kayak diburu-buru dan agak sedikit maksa. Part yang paling kusuka sih plot twist kedua yang muncul setelah credit title, muka cengok dan polosnya Seon Ho setelah 'dikelabui' itu memancing tawa penonton..
Akhirul kalam, tiga bintang setengah dari aku yang notabene SHHD cukup subjektiflah untuk film ini.
Jadi, sudahkah anda minum multivitamin hari ini?
Tumblr media
PS : 
Makasih untuk Hamba Allah dan Kak Adit yang sudah memfasilitasiku tiket gratis saat pemutaran perdana The Childe. Gomawo.
Tumblr media
5 notes · View notes
bstaywithme · 2 years
Text
Hai sebut saja aku malaikat kecil .
Aku ingin bercerita tentang kisah hidup ku dimasa kecil, aku terlahir dari keluarga broken home.
Itulah mengapa Tuhan kasih aku kakek dan nenek yang sangat baik yang menjaga dan merawat aku ketika kecil.
Ketika aku kecil mama dan papa aku pisah dan aku ikut dengan mama.
Mama setiap hari bekerja demi menghidupi dan menyekolahkan anak”nya.
Sampai kesibukan itu membuat mama tidak pernah memberikan perhatian dan kasih sayang yang utuh kepada aku.
Waktu kecil yang aku fikirkan hanya bermain dan tertawa dan aku sangat cengeng.
Perhatian dan waktu kakek dan nenek yang diberikan padaku ternyata itu petaka untuk aku, yang membuat anak” dari kakek dan nenekku membenci aku sejak kecil.
Aku sangat ingat, bagaimana mereka memperlakukanku dan berkata kepadaku.
Aku seperti anak ayam yang tidak mempunyai induk yang bisa melindungiku ketika aku selalu disalahkan dan dimarahi.
Aku takut, aku selalu sendirian bermain sendiri. Orang tua ku pun tidak pernah ada untukku.
Aku masih ingat bagaimana rasanya mama yang selalu memarahi ku, menamparku ketika aku kecil. tapi aku paham, mama seperti itu karna stress dan cape harus bekerja dan banting tulang untuk anak”nya.
Tapi aku juga korban pelecehan dari orang” terdekat ku. Aku takutttt sekali.
Ayahku? Jangan ditanya, ayah dari dulu sudah sering menyakiti mama melakukan kekerasan tidak tanggung jawab dan bermain perempuan bahkan nikah siri ketika aku masih kecil.
Aku sakit sekali mendengarnya ketika mama menceritakan itu.
Hahahahahahahahahahaha.
Hidup masa kecil aku sudah hancur dan hanya diisi dengan penderitaan, tangisan, tekanan dan trauma.
Ulang tahun pun aku tidak pernah merasakannya seumur hidupku. Aku tidak pernah diucapkan Selamat Ulang Tahun dan tidak boleh merayakannya.
Aku sakit sejak kecil, aku sudah stress sejak kecil dan aku sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri sejak kecil.
Seharusnya anak sekecil aku harus merasakan kebahagiaan tapi karna ke egois an orang tua aku menjadi korban.
Trauma dan penyakit tidak bisa disembuhkan, karna sejak kecil aku sudah luka dan tergores.
Aku trauma dengan orang” jahat ntah itu lisan dan perbuatannya ketika aku masih kecil.
Aku takut sama semua orang tidak ada yang bisa melindungi ku di dunia ini satupun. Semua orang terasa jahat bahkan orang” terdekat ku yang seharusnya melindungi dan menjaga ku.
Bagiku yang tidak pernah menyakitiku hanya kakek dan nenek ku.
Aku sangat merindukan kalian di Surga sana.
Kakek nenek lihat aku yaa… datangi aku…. dan bawa aku ikut bersama kalian ke Surga.
Aku capek, sejak kecil sampai sekarang aku tidak pernah merasakan arti kebahagiaan kehangatan.
(from Desember 97)
8 notes · View notes
dyantiyasin · 2 years
Text
pernah ga liat orang yang dulunya waktu belum menikah hidupnya hedon,stylis dan teratur apalagi good looking. tapi pas sudah menikah hidupnya sudah tidak terurus sudah tidak peduli dengan penampilan. jangankan orang lain teman sekolah mungkin dulunya atau teman yang paling dekat sama kamu.
sewaktu belum nikah kita dirawat dengan baik oleh orang tua, hidup serba ada dan apa yang diinginkan orang tua berikan tidak kekurangan apapun, keinginan terpenuhi.
jadi tak heran jika semua orang tua sangat selektif memilih pasangan untuk anaknya, apalagi anaknya perempuan, bukan orang tua matrealistis tapi sebenarnya untuk anaknya hidup realistis tetap terjamin kebutuhannya, makanya tidak sedikit orang tua menanyakan pekerjaan seorang laki-laki yang ingin meminang anaknya.
karena memang menikah harus siap lahir batin, siap secara finansial, baik kebutuhan primer maupun sekunder, kebutuhan jasmani dan rohani itu semua harus terpenuhi, orang tua mana yang rela melepaskan anaknya hidup dengan pasangan yang membuat anaknya susah payah, karena orang tua merasa mereka sudah membesarkan anaknya dengan baik dan terjamin hidupnya tapi setelah tanggung jawab orang tua lepas hidupnya sulit.
menikah bukan sekedar soal cinta, perasaan dan kasih sayang tapi cinta juga perlu cara bagaimana bisa melanjutkan hidup, menikah bukan hanya menyatukan dua insan yang sedang jatuh cinta, dua insan yang bucin,memang diawal itu akan terasa indah, namun setelahnya harus memikirkan bagaimana bisa melanjutkan kehidupan itu untuk cinta.
mengapa lelaki harus bekerja keras dimasa mudanya agar bisa hidup layak nantinya, tidak membebani orang tua dan menyusahkan pasangannya nantinya, jangan cuman memikirkan cinta dan perasaan tapi harus mapan. sebelum mewujudkan cinta itu.
karena fitra seorang laki-laki itu tuiang punggung dan perempuan tulang rusuk yang dilindungi. banyaknya kasus perceraian karena masalah ekonomi yang tidak cukup sehingga terjadi perselingukan, kdrt dan broken home, depresi bahkan ada yang bunuh diri.
ekspektasi menikah terlalu indah tapi tidak memikirkan keberlangsungan hidup, apalagi belum memiliki ilmu tentang berumah tangga dan parenting. sebagian besar orang ingin menikah karena bucin, lebih mengutamakan perasaan memulu tanpa berpikir bagaimana  kedepannya setelah menikah, sehingga setelah menikah kalangkabut memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan setiap harinya mau tidak mahu suami istri bekerja, belum lagi kalau sudah punya anak, lebih kerja ekstra lagi.
setelah menikah harus mandiri dan tanggung jawab bersama, baiknya berpisah tinggal dengan orang tua dan mertua karena itu juga salah satu faktor yang akan merusak rumah tangga, makanya sebelum nikah minimal sudah memiliki tempat tinggal sendiri,kendaraan sendiri intinya sudah mapan.
namun pernikahan  juga penuh ujian, Allah selalu menguji hambanya dalam situasi apapun dalam keadaan kekurangan atau berkecukupan, heningga pentingnya ilmu agama dan ilmu sabar serta ikhlas untuk menjalani kehidupan dalam berumah tangga.
masih ingat kata-kata mama beliau pernah bilang [setelah menikah bukan lagi tampilan dan cinta yang di utamakan tapi harus difikirkan bagaimana hidup layak seperti orang, yang berkecukupan dan semua kebutuhan terpenuhi]
so yang belum menikah sekarang waktunya berusaha mencapai impan dan cita-cita nya, pinggirkanlah dulu masalah perasaan dan cinta-cintaan kalau belum siap menafkahi lahir batin, agar nantinya tidak menyesal dan bekerja keras.
bual laki-laki wajib berilmu untuk menjadi calon suami shalih untuk jd ayah serta imam dalam keluarganya dan bekerja keras sampai mapan, dan bagi perempuan perbanyak menuntut ilmu dan perbaiki menjadi muslimah calon ummi shaliah diri karena cantik saja tidak cukup bangun rumah tangga dan bukan jaminan rumah tangga sakinah mawaddah warahma.
14 january 2023 turkey
6 notes · View notes
sharekajianilmu · 2 years
Text
Sisi Lain Eropa-(Part 2)
Seorang dari Suriah menikah dengan perempuan Jerman yang masih muda dan telah masuk Islam.
Mereka hidup bahagia dan dikaruniai seorang anak. Sang Ibu pun memakai Hijab. Orang orang memandangnya dengan pandangan yang tidak biasanya. Bahkan dengan pandangan sinis.
Sang Ibu adalah orang Jerman asli dan mengetahui ancaman yang bisa saja terjadi kapan saja. Yaitu pengambilan anak secara paksa.
Maka sang Ibu pun pergi ke Turkiye bersama anak kecilnya. Sang Ibu memberitahu suaminya akan adanya kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi. Terkhusus suaminya adalah orang Arab dan dia adalah memakai Hijab.
Tiba tiba datanglah polisi ke rumah dan menanyakan dimana istri dan anak anakmu? maka dia menjawab mereka di Turkiye. kepolisian pun kembali.
Istrinya menolak untuk kembali ke Jerman. Sang suami pun pergi ke Turkiye untuk menemui istrinya. Di Turkiya istrinya tetap tidak mau balik ke Jerman. Dia takut kemungkinan buruk bagi anaknya.
Mereka pun diberikan pesan dari pihak resmi bahwa tidak terjadi apa apa. Kami akan membantu kalian. Maka sang Suami pun membujuk istrinya untuk kembali ke Jerman. Mereka pun kembali.
Di Jerman pihak kepolisian kembali datang dan mengambil anak mereka secara paksa dengan alasan yang dibuat buat. Sang Istri pun mendengar dari salah satu polisi bahwa kedua Babi itu akan dipenjara bagaimanapun.Mereka memperlakukan sepasang suami istri itu dengan buruk.
Mereka berdua pun kabur dari rumah dan kembali ke Suriah dengan naik kereta. Kemudian dari Yunani naik pEsawat ke Suriah.
Mereka sudah kehilangan anak mereka. mereka tidak ingin dipenjara. Disana dapat kisah kisah bahwa imigran dipenjara lalu beberapa hari kemudian bunuh diri seperti dengan membakar diri, dsb. Mereka menduga sebenarnya bahwa mereka dibunuh oleh pihak pihak tertentu yng tidak suka dengan keberadaan imigran.
Mereka merasakan bahwa ternyata undang undang di Eropa tidaklah memperlakukan mereka dengan sama. Mereka mengambil anak secara paksa untuk kemudian dijadikan seperti agama mereka (yakni Nasrani atau Atheis). Hal ini karena Eropa kini takut terhadap perkembangan pesat Islam di Eropa dan umat Islam memiliki banyak anak sedangkan Eropa semakin menurun usia mereka yang produktif dan banyak mereka yang akan menua (akibat sex bebas, alkohol, LGBT, dsb). Hal ini membuat mereka terkadang mengambil anak secara paksa untuk dijadikan aset mereka di masa depan. Mereka terganggu dengan umat Islam.
Anak mereka sekarang sudah diambil secara paksa dan saat itu selalu menangis. Diberikanlah obat penenang. Namun hal itu berbahaya karena bila diteruskan akan menjadi kecanduan. Dan pihak sana berkata memberi pesan bahwa kalian tidak akan mendapatkan anak kalian selamanya.
Sang Suami pun berkata saya lebih suka hidup faqir di Suriah daripada hidup kaya di Eropa namun harus seperti ini jadinya.
Eropa memiliki penyakit rasisme utamanya pada imigran muslim.... Bahkan undang undang mereka yang katanya menjunjung tinggi keadilan tidak berlaku bagi orang orang yang tidak mereka sukai/tidak mereka inginkan. Ketika engkau tidak diharapkan keberadaanmu mereka akan mencari cari alasan untuk menekanmu dan menzalimimu.
youtube
2 notes · View notes
bungajurang · 2 years
Text
Am I Wrong? Am I Selfish?
Perhatian! Trigger warning: tulisan ini mengandung kata/kalimat eksplisit yang sekiranya dapat menimbulkan respon trauma pada beberapa orang. Harap menghindari tulisan ini jika kamu sedang tidak stabil dan/atau memiliki pengalaman buruk terkait kata kunci: perundungan dan bunuh diri.
Pada 17 Oktober, dua grup idola k-pop yang saya suka akhirnya comeback. Dalam istilah per-kpop-an, comeback secara harfiah artinya kembali, yaitu kembalinya artis kpop ke pertunjukan musik atau music show dengan merilis musik baru baik dalam bentuk album, mini album, EP, atau solo. Dari kubu kuning, Le Sserafim merilis EP Antifragile dengan judul title track yang sama. Sementara itu dari kubu biru, (G)I-DLE merilis EP I love dengan title track berjudul Nxde (dibaca “nude”). Tema rilisan kedua grup tersebut berbeda. Duh, saya tidak begitu mengerti musik, namun kira-kira begini bedanya: melalui Antifragile, Le Sserafim ingin menunjukkan bahwa mereka percaya diri dengan karya dan kemampuan mereka, bahwa mereka kuat dan dapat bertahan meski mengalami situasi buruk. Beberapa bagian dari Antifragile sudah terpatri di kepala saya. Misalnya bagian chorus ini:  Anti ti ti ti fragile fragile. 
Sementara itu, saya baru sekali mendengarkan lagu baru (G)I-DLE, sehingga saya enggak bisa banyak berkomentar. Namun satu yang berkesan bagi saya, yaitu keberanian (G)I-DLE dalam menyusun konsep album mereka. Saya kira, makna dari lagu Nxde, kurang lebih, adalah...bahwa pada satu titik, kita akan telanjang atau ditelanjangi. Baik secara harfiah, maupun kiasan. Satu bait lirik yang saya ingat adalah "I'm born nude", kalau enggak salah, tapi intinya begitu. Mereka juga memasukkan isu seperti stereotip yang melekat pada orang, terutama perempuan, yang bekerja di industri hiburan. Yaitu mengenai anggapan bahwa konsumen konten hiburan dapat memperlakukan para pelaku industri hiburan/entertainer semata-mata sebagai objek. Contohnya dengan sexualizing (apa terjemahan yang sesuai ya? menseksualisasi?) penampilan, baju, atau perilaku para entertainer. Sekali lagi, terutama entertainer perempuan. Intinya, lewat lagu ini (G)I-DLE mau bilang: kamu dan pikiranmu-lah yang salah, bukan kami apalagi cara kami berpakaian. Dari segi video musik, saya paling suka dengan rambut mereka yang sama-sama diwarnai pirang-jingga, adegan Soyeon di dalam kotak kaca sambil nge-rap (inti rapnya adalah "maaf kalau kamu mengharapkan pertunjukan konten dewasa/R-rated, silakan ambil uang Refund-mu dan pergilah. Notice the word play?), serta adegan Soyeon membelakangi kamera dan secara perlahan melepas bajunya yang tentu saja tidak sampai lepas betulan. 
Dua grup tersebut, Le Sserafim dan (G)I-DLE, sama-sama kehilangan satu anggota karena kasus perundungan. Awalnya, masing-masing grup ini beranggotakan enam orang. Namun setelah kasus dugaan perundungan oleh salah satu anggota mencuat ke publik, ia tidak bisa lagi meneruskan karirnya bersama grupnya. Kasus keduanya mirip. Seorang anggota grup mereka dituduh melakukan perundungan pada teman sekolahnya. Kasus perundungan memang merupakan isu yang sensitif di Korea Selatan (Korsel). Dugaan perundungan yang dilakukan oleh mantan anggota (G)I-DLE (saya sedih banget perlu menulis kata 'mantan' di situ...tapi begitulah adanya), Seo Soojin, terbukti tidak benar. Belum lama ini kasus Soojin selesai dan pengadilan menyatakan ia tidak bersalah. Sementara itu, saya belum dengar kelanjutan kasus Kim Garam, mantan anggota Le Sserafim, di jalur hukum. Namun dari pernyataan Garam serta kesaksian teman-teman sekolahnya, Garam juga tidak melakukan perundungan seperti yang dikatakan oleh si penuduh. Dalam kasus Garam, ia sedang membela temannya yang mengalami perundungan oleh teman sekolahnya yang lain. Saat ia menyumpahi dan berkata kasar pada pelaku perundungan (hal yang juga akan saya lakukan kalau ada yang menyakiti teman saya) itulah yang digunakan pelaku perundungan sebenarnya untuk memutarbalikkan fakta. Ia mengaku pada media seakan Garamlah yang menyakitinya. 
Perihal perundungan ini dampaknya sangat besar pada karir artis kpop. Publik Korsel dan orang-orang di internet mudah percaya dengan dugaan perundungan yang dilakukan seorang artis kpop, ketika hal itu belum terbukti. Bukti palsu dan informasi yang simpang siur tidak membantu menurunkan emosi orang-orang yang terlanjur marah dan mengutuk si artis kpop. Sebagian besar kasus perundungan artis kpop dua tahun terakhir, yang saya tahu ya, adalah palsu, salah, dan tidak terbukti. Tapi dampak dari kasus itu tidak main-main, meski pada kasus yang tidak terbukti sekalipun. Artis kpop yang terlibat bisa dikeluarkan, diputus kontrak, atau terpaksa keluar dari grupnya atas tekanan berbagai pihak. Hal yang sering dijadikan justifikasi: mereka membuat grupnya memiliki citra buruk, mereka akan membuat grupnya gagal, dan mereka tidak bisa lagi diidolakan (wow, kapan orang-orang ini akan sadar bahwa artis kpop itu cuma manusia). Tidak banyak dari artis kpop yang dapat bertahan di grupnya setelah terkena kasus perundungan. Bahkan Garam yang berasal dari salah satu perusahaan kpop terbesar di Korsel saat ini (istilahnya The Big 4), harus keluar grup. Padahal saya suka dengan suara dan stage presence-nya Garam... 
Kasus perundungan tidak hanya berupa tuduhan pada artis kpop, namun juga perundungan betulan yang dilakukan oleh orang-orang pada sang artis. Mendiang Choi Jinri dirundung dan diteror oleh netizen karena ia tidak memakai bra beberapa foto yang ia unggah ke IG. Jinri yang memiliki nama panggung Sulli, merupakan anggota grup kpop f(x) yang memulai karirnya sejak usia anak-anak dan debut di grup tersebut saat remaja. Pada 14 Oktober 2019 lalu ia ditemukan meninggal di rumahnya, ia bunuh diri. Ia dimakamkan pada 17 Oktober 2019. Selama tiga hari itu saya sedih, dan setiap teringat mendiang Jinri saya masih sedih. Tiap tidak sengaja mendengar suaranya di lagu Goblin dan On the Moon, saya sedih. Memang, perundungan yang ia alami bukan satu-satunya pemicu kondisinya memburuk. Namun perundungan yang ia terima sangat disayangkan. 
Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan artis kpop melewati kasus perundungan, salah satu yang paling utama: dukungan perusahaan. Maksud saya, artis kpop itu kan pada dasarnya buruh yang kerja di suatu perusahaan hiburan berdasarkan kontrak kerja. Sudah selayaknya buruh-buruh kpop ini mendapat perlindungan dari kantornya, ya kan? (Harapannya ya begitu). Sungguh sangat disayangkan para buruh kpop ini latihan dansa, nyanyi, MC, bahasa, dan keterampilan lain selama bertahun-tahun sejak usia remaja bahkan anak, hanya untuk debut sebentar lalu dipecat oleh perusahaan karena rumor atau tuduhan perundungan yang tidak benar. Lebih parah lagi dalam kasus Choi Jinri. Hey, belum lagi kita ngomongin soal standar kecantikan, diet ketat sampai tulang rusuk kelihatan, isu pekerja anak, rich privilege, kekerasan seksual...ya ampun, banyaknya. Bagaimanapun, menjadi idola kpop adalah mimpi banyak orang; dengan iming-iming pemasukan besar, dapat perhatian/spotlight, dll. Beberapa artis kpop yang saya suka betulan menjiwai keterampilan mereka, misal menyanyi atau menari. Bagi mereka, kerja sebagai idola kpop itu seperti melakukan hobi tapi dibayar. Sebut saja, BTS. 
Saya suka kpop, dan terkadang itulah satu-satunya hal yang mampu mendorong saya bangkit dari tempat tidur, melupakan kesedihan untuk sesaat dan tidak merasakan sesak di dada. Pada beberapa kesempatan saya sengaja menghindari kpop karena tidak bisa berhenti memikirkan Semua Hal Buruk yang menyertainya. Namun, pada akhirnya, saya tetap mengonsumsi konten kpop. Sesederhana karena musik kpop memberi saya energi untuk melewati hari-hari yang berat. Bagaimana ya...bagaimana ya. Satu yang selalu saya ingat jika intrusive thoughts di atas muncul: saya cuma seorang penggemar dan penikmat musik kpop. Sejauh apapun saya memikirkan Semua Hal Buruk yang menyertai kpop, saya sendirian tidak akan mampu mengubah apa-apa. Lagipula, memang itu bukan tanggung jawab saya untuk "menyelamatkan" dunia ini. Saya akan tetap menyukai musik kpop dan secara bersamaan membenci Semua Hal Buruk yang menyertainya.
edit: saya nulis ini pakai hp lewat tumblr versi web. hasilnya tiap paragraf nyambung dan tidak nyaman dibaca. sorry for the inconvenience :×
edit 2: saya akhirnya bisa menyalakan laptop dan mengedit tulisan ini agar lebih enak dibaca :>
2 notes · View notes
bantennewscoid-blog · 9 months
Text
Polisi Evakuasi Wanita Muda yang Tertabrak Kereta, Diduga Bunuh Diri
Polisi Evakuasi Wanita Muda yang Tertabrak Kereta, Diduga Bunuh Diri
CILEGON – Satlantas Polres Cilegon mendatangi lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya seorang wanita muda yang tertabrak kereta di Lingkungan Ketileng, Kecamatan Cilegon. Peristiwa nahas tersebut terjadi sekira pukul 09.50 WIB, Rabu (3/1/2024). Korban atas nama Latifah Ismul Fauziyah (24) itu merupakan warga Lingkungan Jombang Kali, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang. Wanita muda yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
woototheisa · 2 years
Text
Maghrib Tersunyi Para Jamaah
Tumblr media
Senja itu, matahari enggan menjadi jingga karena tertutup awan kelabu. Dengan mengayuh sepeda, yang setia menemani sejak usia dua belas—ku lajukan menuju surau sederhana yang kini menjadi lebih luas karena renovasi. Perasaan senang, karena akhirnya bisa ke surau lagi. Tak lupa, perasaan sedih pun telah menggelayuti hati, sejak setibanya di rumah. Sedih, karena Sang Guru kita tidak bisa hadir maghrib itu. Kemana pula beliau? Apa yang terjadi?
Maghrib itu, menjadi maghrib paling sunyi yang pernah terjadi. Jamaah laki-laki hanya satu baris, begitu pula yang perempuan. Anak-anak kecil ada, tapi tak sebanyak biasanya. Setelah adzan berkumandang, sekitar sunyi. Hanya terdengar rintik hujan di luar. Imam sudah bersiap di tempat, dan bersiap tidak seperti biasanya. Ada sepatah dua patah kata dari Sang Imam sebelum shalat Maghrib diselenggarakan. Perkataan apa pula? Bukankah seperti biasa imam shalat jamaah selalu mengingatkan para makmum untuk merapatkan barisan? Tidak. Tidak hanya perkataan itu.
Baik, kejadian tak diinginkan telah menimpa Sang Guru kita Subuh tadi. Bahkan, kala itu masih sebelum Subuh. Sang Guru tiba di surau dengan niat seperti biasa, untuk tadarus Al-Qur'an sebelum Subuh. Beliau selalu menjadi orang pertama yang tiba di surau. Tak disangka, ternyata sudah ada satu orang yang mendahuluinya tiba di surau. Orang tersebut, kadang kala menjadi muadzin di surau itu. Tapi, ini tidak biasa. Karena, muadzin ini, mengumandangkan adzan lebih cepat dari waktu yang seharusnya.
Sang Guru tentu saja tidak diam begitu saja. Sang Guru berniat baik, memberitahu jika ini belum waktunya adzan dikumandangkan. Sang Guru mengingatkan muadzin kala adzan baru sampai pada lafadz "Allahu Akbar.. Allahu Akbar". Suara muadzin yang telah terdengar oleh beberapa warga sekitar, mendadak terputus. Padahal, tidak mati listrik. Apa yang terjadi dalam rentang waktu itu?
Sang Guru kita, telah berdarah-darah di tangan sang muadzin yang telah dikuasai emosi iblis. Ia merasa tidak terima, karena memang seharusnya ia adzan pada detik itu juga. Sang Guru yang telah tua renta tak mampu melawan, dan hanya mengatakan sepatah kalimat, "Kau mau membunuhku? Bunuh saja", dan benar. Muadzin itu telah menghabisi Sang Guru, di rumah Allah. Saat ini, Sang Guru masih berjuang melawan sakitnya, dan belum sadarkan diri.
Kembali pada imam shalat Maghrib. Sepatah dua patah itu berisikan perintah untuk mendoakan Sang Guru yang tengah berjuang antara hidup dan mati. Dalam kesunyian Maghrib, suara sang imam terdengar parau, gemetar hebat menahan tangis. Tiba saat membaca surat pendek, sang imam sempat berhenti, terisak. Para jamaah pun sama. Kami semua merasakan kesedihan yang sama. Dalam sunyi itu tiada suara anak kecil yang biasanya berisik. Hanya terdengar suara isak tangis tertahan dari para jamaah di surau. Entah ibadah kami diterima atau tidak kala itu.
Shalat Maghrib usai, semuanya diam. Sibuk dengan bait doa masing-masing. Sibuk menangis dengan tangan menengadah. Mengharapkan satu keajaiban untuk Sang Guru kita. Berbarengan dengan itu, hujan turun. Seolah semesta pun turut bersedih atas kabar yang tak diinginkan. Kami yang seusai shalat Maghrib bergegas tadarus Al-Qur'an, kala itu masih tetap terdiam. Masih tidak percaya, atas apa yang sudah terjadi. Sibuk dengan pergulatan kesedihan masing-masing.
2 notes · View notes
hellopanda69 · 23 days
Text
Menggali Tema Sosial dalam Series Kontemporer
Tumblr media
Serial televisi kontemporer sering kali lebih dari sekadar hiburan; mereka juga merupakan cermin yang mencerminkan dan mengkritik isu-isu sosial, politik, dan budaya yang relevan. Dengan alur cerita yang kompleks dan karakter yang mendalam, banyak serial modern mengangkat tema sosial penting yang mempengaruhi masyarakat. Berikut adalah beberapa tema sosial yang sering digali dalam series kontemporer dan bagaimana mereka dieksplorasi:
1. Kesetaraan Gender dan Feminisme
Contoh Series:
"The Handmaid's Tale": Mengangkat tema kesetaraan gender dan kekuasaan patriarki dalam masyarakat dystopian. Serial ini mengeksplorasi penindasan perempuan dan perjuangan untuk hak-hak dasar di bawah rezim totaliter.
"Pose": Menggali isu-isu gender dan seksualitas, terutama dalam komunitas trans dan LGBTQ+. Serial ini memberikan sorotan pada tantangan dan pencapaian komunitas tersebut selama era 1980-an dan 1990-an.
Penjelasan: Serial ini sering mengeksplorasi bagaimana struktur kekuasaan dan norma sosial mempengaruhi peran gender, hak-hak perempuan, dan perjuangan individu melawan penindasan. Mereka menyajikan narasi yang mencerahkan tentang ketidakadilan sosial dan upaya untuk mencapai kesetaraan.
2. Isu Ras dan Identitas
Contoh Series:
"Dear White People": Menyoroti pengalaman mahasiswa kulit hitam di perguruan tinggi yang didominasi oleh orang kulit putih, dan mengatasi isu-isu rasial dan diskriminasi di kampus.
"Insecure": Menggali dinamika ras dan identitas dalam kehidupan sehari-hari seorang wanita kulit hitam di Amerika Serikat, termasuk tantangan yang dihadapinya dalam karier dan hubungan pribadi.
Penjelasan: Series ini seringkali berfokus pada pengalaman rasial dan etnis, memperlihatkan bagaimana identitas budaya mempengaruhi kehidupan individu dan dinamika sosial. Mereka sering mengangkat topik seperti diskriminasi, stereotip, dan perjuangan untuk diterima.
3. Masalah Kesehatan Mental
Contoh Series:
"13 Reasons Why": Menggali tema kesehatan mental, termasuk depresi, bunuh diri, dan dampak trauma pada remaja. Serial ini mengangkat diskusi tentang kesehatan mental dan dampak sosial dari stigma.
"Euphoria": Mengeksplorasi berbagai masalah kesehatan mental seperti kecanduan, depresi, dan masalah identitas di kalangan remaja dan dewasa muda.
Penjelasan: Serial ini sering menggali bagaimana kesehatan mental mempengaruhi individu dan hubungan mereka. Mereka memberikan wawasan tentang perjuangan internal dan bagaimana masyarakat menanggapi isu-isu kesehatan mental.
4. Keadilan Sosial dan Ketidaksetaraan Ekonomi
Contoh Series:
"The Queen's Gambit": Meskipun berfokus pada catur, serial ini juga mengangkat tema ketidaksetaraan gender dan perjuangan pribadi dalam mencapai kesuksesan di dunia yang didominasi oleh laki-laki.
"Succession": Menggali dinamika kekuasaan dan ketidaksetaraan dalam keluarga kaya dan perusahaan media, mengkritik bagaimana kekuasaan dan uang mempengaruhi hubungan dan keputusan.
Penjelasan: Series ini mengeksplorasi masalah ketidaksetaraan ekonomi, kekuasaan, dan korupsi. Mereka sering menggambarkan kesenjangan antara yang kaya dan miskin serta tantangan yang dihadapi oleh individu dalam sistem yang tidak adil.
5. Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim
Contoh Series:
"The Expanse": Mengangkat isu perubahan iklim dan eksploitasi sumber daya di luar angkasa, serta dampak ekologis yang dihadapi manusia.
"Years and Years": Menyoroti bagaimana perubahan iklim dan masalah lingkungan mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan masa depan umat manusia.
Penjelasan: Serial ini sering menyentuh dampak lingkungan dan krisis iklim sebagai bagian dari narasi mereka. Mereka memberikan gambaran tentang tantangan global dan lokal yang terkait dengan keberlanjutan dan perubahan iklim.
Kesimpulan
Serial televisi kontemporer memainkan peran penting dalam menggali dan menyajikan tema sosial yang relevan. Dengan mengeksplorasi isu-isu seperti kesetaraan gender, ras, kesehatan mental, keadilan sosial, dan lingkungan, serial ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan memprovokasi pemikiran. Mereka menawarkan platform untuk diskusi dan refleksi tentang tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat modern, seringkali dengan cara yang memprovokasi dan mempengaruhi pandangan penonton.
0 notes
theartismi · 2 months
Text
Mencari Tenang
Katanya tenang itu ketika banyak uang, lalu kenapa masih ada orang kaya raya yang mencoba bunuh diri
Katanya tenang itu ketika jabatan kita semakin tinggi, tapi kenapa yang jabatannya tinggi masih sering mengeluh bahkan terus merasa kurang
Katanya tenang itu ketika punya privilage cantik, body goals, tapi banyak kok yang harus oplas lagi
sebenernya bagaimana sih mencari tenang itu
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya: "Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS An Nahl: 97).
Ternyata tenang itu bukan dicari tapi diberi, apakah kita sudah pantas untuk layak diberikan ketenangan sedangkan iman gk pernah kita jaga ?
0 notes
momochishortstories · 2 months
Text
Chapter #1: Lelahnya jadi Pengangguran
Warning: contains self harm and suicidal thoughts
Perekonomian di dalam negeri saat ini sedang tidak baik-baik saja. Mungkin mendengar berita kalau ada perusahaan yang melakukan PHK massal sudah biasa terdengar. Resources perusahaan juga mengalami kenaikan harga, dimana mendorong perusahaan untuk melakukan efisiensi seefisien mungkin.
Salah satu yang terkena dampak dari ketidakstabilan ekonomi ini adalah Cici, wanita berusia 27 tahun yang sudah lama menganggur meskipun ratusan lamaran disebarnya. Cici kena PHK sebulan sesudah masa probationnya selesai di perusahaan sebelumnya. Alasan mengapa Ia kena PHK karena perusahaan menganggap Cici tidak dapat bekerja efisien, meskipun Cici sudah berusaha semaksimal mungkin. Ya, wajar kalau akhirnya Cici mendapat cut off dari perusahaan karena dinilai kinerjanya tidak membuat kinerja perusahaannya efisien.
Sebenarnya, Cici adalah wanita yang ambisius dan bersemangat dalam pekerjaannya. Tetapi, penyakit depresi yang dialaminya membuat moodnya kerap berantakan, dimana ini dinilai tidak membuat kinerjanya efisien. Cici didiagnosa mengalami depresi mayor dikarenakan pernah mendapat bullying cukup parah dari teman SMP dan SMAnya. Faktor dibanding-bandingkan dengan sepupunya, Coco juga memperparah kondisi Cici.
Tepat pada hari diumumkan bahwa Cici tidak dilanjutkan kontraknya, Cici benar-benar kecewa dengan diri sendiri. Bahkan malam hari sesudah Ia pulang bekerja dari last daynya, Ia mengambil gunting dan mulai menggores pahanya hingga berdarah banyak. Maka itu, Cici jarang mengenakan celana pendek untuk menutupi lukanya.
Alasan mengapa Ia sampai ingin melukai diri sendiri dan bahkan terpikir bunuh diri karena Ia menyalahkan dirinya tidak bisa tahan mental dan bekerja sesuai ekspektasi perusahaan, sehingga membuatnya diPHK. Manajernya sebenarnya sudah sering muak dengan kondisi Cici yang kerap ditemukan bengong atau tidak bersemangat bekerja. Hal ini dikarenakan saat bekerja, Cici kerap mendapat episode depresi.
Kondisi Cici yang sekarang statusnya berubah menjadi pengangguran membuatnya tambah depresi hingga akhirnya berkali-kali Ia diberikan obat penenang supaya meredakan gejala depresi beratnya. Tentu saja kedua orang tuanya sangat sedih dengan kondisi Cici yang terkena sakit mental hingga harus kehilangan pekerjaannya. Untung Papa Cici masih bekerja.
Sudah setahun lewat Cici menjadi seorang pengangguran. Semua ratusan lamaran disebarnya tidak ada yang menerima Cici, padahal apapun sudah dilakukan Cici seperti kursus, membuat portfolio dan latihan psikotes. Cici memang bukan orang yang fast learner atau termasuk orang dengan kemampuan biasa-biasa saja. Sementara perusahaan dimata Cici seakan hanya dapat merekrut orang pintar dan berprestasi, saking Cici frustrasinya.
Cici juga sudah capek mendengar cerita-cerita menarik dari adik sepupunya, Coco yang baru saja dipromosikan menjadi manager dan mendapat gaji dua digit. Karena Coco termasuk cool kids sementara Cici culun, maka sudah wajar kalau Coco selalu memandang rendah Cici sejak masa kecilnya. Hal ini yang membuat Cici selalu tertekan jika mendengar keberhasilan Coco.
................................
"Aku mau keluar rumah bentar ya, ma..mau jajan es kopi susu". Salah satu yang membuat Cici bahagia dan bertahan sementara karena segelas kopi susu latte favoritnya. Dengan budget seadanya, Cici ke minimarket untuk membeli kopi susu seharga pasar. Hal ini dikarenakan uang Cici sudah banyak habis karena dipakai untuk keperluan pribadinya dan Ia belum ada pemasukan.
Sehabis membeli kopi susu, Cici menikmatinya sembari bengong di taman deket rumahnya untuk meratapi kondisinya sekarang ini. "Teman-teman sebaya aku sekarang gimana ya, apa mereka sudah menjabat sebagai manager kayak Coco, apa mereka sudah bisa bayar DP aset, duhh kenapa ya aku ketinggalan banget jangankan sama temen2 seumuran sama adik kelas aja aku ketinggalan.."
Sesaat Ia bengong, tiba seorang anak perempuan, sekitar usia 14 tahun markir sepedanya yang berisi keranjang kue2 dan duduk sebelah Cici.
"Kenapa hidup itu ga adil ya.." Cici berujar sendiri. "Iya, aku juga capek banget hari ini.." Anak perempuan tersebut tiba-tiba menjawabnya.
"Hai Ci, kuenya harga berapaan, ada kue apa aja, ada kue ku gak.."
"Waduh, Kak..sudah habis kayaknya, tapi ada donat gula nih yang kayaknya cocok untuk teman ngopi Kakak.." Jawab anak perempuan itu.
"Yaudah boleh deh..kubeli satu ya..Kayaknya bersemangat banget kamu ya jualannya.."
Anak perempuan itu menunduk tiba-tiba, dan membalasnya "...abis, Kakak perempuanku Ci Mona sudah mendapat PHK dari kantornya..sementara kami tidak punya kedua orang tua dan Ci Mona adalah salah satu tulang punggung keluarga kami.."
Cici hanya bisa terdiam. Kondisi Ia masih lebih baik jika dibandingkan dengan anak perempuan bernama Niki tersebut. Niki mau tidak mau harus berhenti sekolah pada SMP kelas 9 tersebut, karena membantu mencari nafkah untuk keberlangsungan keluarganya.
"Kakak perempuanku sudah apply kerja kemana-mana, tetapi sulit diterimanya karena Ia hanya lulusan SMA. Hingga kini, Ia masih menganggur dan kita hidup dengan biaya seadanya..."
"....Supaya saling menguatkan, gimana kalau mulai sekarang kita berteman aja? Apakah kamu ada nomor WA..?" Respon dari Cici
"..Aku belum punya smartphone, hanya Kakak perempuanku yang punya, aku selalu beristirahat di tempat ini setiap sore. Jadi kalau Kakak ingin menemukan aku, temui aku di tempat yang sama aja hehehe.."
Sejak itu, Cici disadari lagi bahwa ada orang yang hidupnya lebih sulit dibandingnya. Membayangkan Niki dan saudara-saudaranya harus hidup mandiri dimana posisi Kakak tertuanya menjadi korban PHK. Meskipun Cici harus bersyukur dengan proses yang diizinkan-Nya, tetapi Cici tetap berusaha keras agar bisa mendapat pekerjaan dan rezekinya kembali.
Semakin lama, pertemanan Cici dengan Niki semakin erat, meskipun hanya ngobrol sementara di taman dekat rumahnya setiap sore. Cici semakin bersyukur dengan hadirnya Niki teman senasibnya.
0 notes