Tumgik
#Pembangunan masyarakat desa
kantorberita · 10 days
Text
Pj Bupati Bengkulu Tengah Terima Peserta KKN UINFAS Bengkulu sebanyak 650 Orang
Pj Bupati Bengkulu Tengah Terima Peserta KKN UINFAS Bengkulu sebanyak 650 Orang KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU TENGAH|| Pj. Bupati Bengkulu Tengah, Dr. Heriyandi Roni, M.Si., menyambut kedatangan 650 peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2024 dari Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UINFAS) Bengkulu di Halaman Kantor Bupati pada Kamis pagi (20/6/2024). Kedatangan ini disertai dengan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Tumblr media
TERCEPAT, Call 0859-6284-8598, Jasa Olah Data Skripsi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD Konsultanskripsi.id
0 notes
amtt-pemalang710 · 1 year
Text
AMTT Sebagai Jembatan Strategis Pengembangan Kawasan Desa
Sebagai aktor jaringan kerja antar desa, AMTT bisa berperan sebagai jembatan strategis (strategic hub) antara warga desa, pemerintah mulai dari level desa sampai pusat, lembaga swadaya masyarakat, institusi pendidikan menengah dan ti
Penulis: Sucipto Kemajuan desa atau desa-desa yang membentuk satu kawasan unik secara ekonomi, sosial maupun budaya adalah dambaan setiap warga desa di Pemalang. Mulai desa di pucuk pegunungan di wilayah Belik sampai desa-desa di wilayah Pesisir Pemalang, tidak ada yang tidak menginginkan perubahan ke arah lebih baik. Dalam obrolan warung-warung kopi atau pos-pos ronda, tidak jarang muncul…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
belitonginfo · 1 year
Text
Masyarakat Desa Dukong Tolak Pembangunan Tempat Pembakaran Mayat
Tumblr media
BELITUNG, belitonginfo.com - Masyarakat Desa Dukong menolak pembangunan krematorium atau tempat untuk mengkreasi/pembakaran mayat di desa mereka, Rabu (15/2/2023). Penolakan itu mereka sampaikan saat rapat untuk membahas tentang pembangunan tempat pembakaran mayat tersebut. Rencananya, lokasi untuk pembangunan pembakaran mayat itu akan berada di Dusun Pilang II, Desa Dukong. Saat rapat yang berlangsung di Kantor Desa Dukong tersebut, Aryo, salah satu masyarakat menolak tegas pembangunan tersebut. Bahkan Ia merasa rapat untuk sosialisasi pembangunan itu tidak ada gunanya, sebab masyarakat di desa tersebut sudah sepakat untuk menolak pembangunan tempat pembakaran mayat itu. "Apa arti sosialisasi ini Pak Kades? Jangan masyarakat sudah berontak baru mau ada kan sosialisasi. Ini ada apa Pak Kades? Ok Pak Kadesnya baru. Masyarakatnyakan orang lama Pak Kades," ujar Aryo, mengungkapkan unek-uneknya saat rapat.
Minta Aktivitas Dihentikan
Masyarakat juga meminta adanya keterbukaan dari pihak desa terkait permasalahan tersebut. Dan lebih tegas lagi, mereka ingin aktivitas ini dihentikan. "Dan kami selaku masyarakat menolak keras sebelum ada keputusan yang tepat. Karena harus jelas surat menyuratnya. Harus diliat dan diukur dulu berapa meternya dari pemukiman," tandas Aryo. Usai rapat tersebut, salah satu masyarakat lain, Imam Tauhid juga mengeluh akan tertundanya rapat yang hampir 1 jam. "Ini undangan rapat jam 13.30 Wib yang ngundang datangnya jam 14.14 Wib, kok gtu, Ada apa," kata Imam. Tetapi di sisi lain, Imam juga meminta dengan adanya rapat ini dapat menyatukan masyarakat yang berbeda pendapat tentang rencana pembangunan tersebut. Baca Juga : Kepala DKKP Tanggapi Permasalahan Peternak Ayam Ayo. Yang. Mau. Kepo. Dengan. Perkembangan. Berita Terbaru, Berita Terkini, Berita Hari ini dan Berita Viral lainnya di belitonginfo.com Dapat Mengklick Link. Di. Bawah. Ini : Facebook. (Dengan. Kamu. Mengklick Link ini Kamu Akan Masuk ke Facebooknya belitong Info) Ayo Klik Sekarang Juga. Atau Kamu Juga Dapat Melihat Instagram Kami atau bisa mengunjungi Google News Kami. Kami Juga Ada Channel Youtube Untuk Melihat. Berita. kami Secara Visual Ayo Sekarang Juga Bergabung Bersama Kami Read the full article
0 notes
uminurchayatii · 1 year
Text
Antara Kota dan Desa
Selama ini harusnya kita sadar bahwa yang menghidup kota adalah desa. Tapi dalam perjalanan sejarah manusia, pembanggunan dilakukan dari kota lalu ke arah desa. Sejak zaman dulu orang-orang membangun pusat peradaban dekat laut, tempat orang dari mana-mana saling bertemu dan mengenal. Disitulah terbangun sebuah kota yang ramai, pusat perdagangan, pendidikan, dan kesehatan mulai maju.
Berbagai barang daganggan didatangkan dari desa-desa ke kota. Orang desa memproduksinya dalam waktu yang lama dengan paling sedikit mendapatka keuntungan dibanding orang yang menjual. Pembangunan di desa berjalan lambat karena pertumbuhan ekonomi yang lambat. Keuntungan dari berjualan hasil tani desa memang hanya cukup untuk makan.
Mungkin kita berkata bahwa pembangunan bisa dinyalakan dari sunyi perdesaan. Hal itu memang benar adanya bagi masyarakat desa yang beradab. Selama ini yang kita tahu dari desa adalah nilai-nilai luhurnya. Warga masyarakatnya yang gemar saling tolong menolong, saling bermusyawarah, dan kekeluargaan yang erat di antara warganya.
Berbeda dengan di kota, kita menyebut masyarakat kota individualis, egoistik, konsumtif, dan banyak hal lain disematkannya. Kota-kota yang diiringi gemerlap lampu di malam hari yang membiarkan penduduknya berhadapan dalam arus putaran pasar yang keras. Kedamaian hidup di kota seperti nihilis.
Hal serupa berbanding terbalik dari pelukisan orang tentang desa. Suara gemericik air, pepohonan yang hijau, hamparan padi yang mmulai menguning dan kicau burung adalah pemandangan desa yang diimpikan masyarakt kota. Tapi bagi orang di desa hal sepeerti itu bukanlah yang perlu dinikmati setiap harinya karena sejak bangun sampai tidur lagi lingkungan tempat tinggalnya sudah seperti itu. Pemandangan yang indah seperti itu takk begitu memikat para penduduk desa. Buktinya banyak generasi muda yang ogah tinggal di desa.
Pemandangan alami yang indah di desa tak cukup berarti bagi penduduknya yang terhimpit kemiskinan dan terjerat hutang rentenir. Padi yang menguning, panen yang bagus tak cukup membeli kebahagiaan, juga tak cukup membuat anak-anak para petanni meneruskan pekerjaan orangtuanya, para pemuda anak petani desa dengan modal panen yang harganya murah pergi ke kota mencari pekerjaan baru.
Penduduk desa hari ini memanglah sudah tidak bisa disamakann dengan orang desa jamann dulu. Disentuh roda peradaban modern, orang desa hari ini juga mempunyai standar hidup yang sama dengan orang kota. Hidup petani yang dulunya cukup makan keluarga, bisa bayar iuran rt, gelar hajatan kampung. Kebutuhan warga desa sudah bertambaah lebih banyak. Mereka mulai membangun rumah yaang bagus, menyekolahhkan anak-anak di kota, atau mengirim anak bekerja di kota. Arus mdernitas merubahhh cra hidup desa. Nilai luhur desa kini jugaa berjalan beriingan dengann efek dari roda modernitas.
Masyarakat desa menikmati hidupnya kalau ia punya tanah. Tapi punya tanah saja tidak cukup jika mau bersanding dengan kebutuhan kehidupan moder. Harus didampingi dengan pekerjaan laiin, misalnya menjadi pejabat, menjadi pegawai, atau berdagang.
Capaian itu hanya bisa diraih para tuan tanah. Penduduk desa yang biasa buruh tani. Mencoba mengakhiri kemiskinan dengan meranntau di kota. Jika tidak hilanglah sumber penghasiilan. Mengandalkan buruh di tuan tanah seperti moyangnya dalu sudah tidak bisa lagi. Bayaran buruh tani sangat kecil. Lebih baik jadi buruh pabrik.
Di kota lah para orang desa bertemu dengan penduduk desa lain yang hampir serupa juga kasussnya. Pergi dari desa adalah keterpaksaan zaman. Lalu di kota berjumpa dengan konflik baru. Orang kota juga ada yg kaya dan miskin. Rumah reyot di pinggir-pinggir kalli yang kumuh menjadikan orang desa bersyukur. Semiskin moskinnya di desa lingkungannnyaa masih lebih bagus.
Orang desa bukannya tidak ingin membangun desanya. Tapi kenyataannya berkata, selama ini pembangunan itu dari kota baru ke desa. Pekerjaan yang beragam di kota menyediakan akses bertumbuh kaum muda. Di desa bukannya tidak bisa, tapi peluang tidaklah sebanyak di kota. Pun di desa kita berhadapan dengan lebih banyak keterbelakangan budi. Pemilihan kepala desa masih dimenangkan oleh calon yang menabur paling banyak uang meski minim gagasan.
2 notes · View notes
dua-alinea · 2 years
Text
HASIL KOLABORASI KBA & KARANG TARUNA, EKONOMI DESA BANJARSURI TERUS MENGGELIAT!
Tumblr media
Ekonomi Desa Banjarsari, makin menggeliat berkat kolaborasi antara Kampung Berseri Astra (KBA) dan para pemuda Karang Taruna desa setempat. Desa Banjarsari sendiri, merupakan salah satu desa pilihan KBA yang menjalankan setidaknya empat program yang mengacu pada 4 pilar dari KBA. Yakni, lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan, hingga kewirausahaan. Tujuannya tak lain adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat, guna memajukan desa yang lebih bersama ASTRA.
Guna mewujudkan berbagai program terkait dengan peningkatan ekonomi, KBA bergerak dan berkarya bersama Karang Taruna sebagai organisasi internal setiap desa menggagas sebuah ide besar yakni membangun sebuah komoditas dagang yang bergerak di bidang kuliner dan kebutuhan pokok warga. Hingga akhirnya lahirlah ‘’Pasar Minggu Banjarsuri’’. Selain itu, bisa dibilang, pasar ini mirip dengan pasar kuliner kebanyakan di daerah lainnya, namun Pasar minggu Banjarsuri ini juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan, kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lainnya.
Dampaknya, selain roda perekonomian yang makin stabil berputar, masyarakat yang berkunjung ke Pasar Minggu Banjarsuri bisa memetik banyak manfaat lainnya. Adapun proses terbentuknya pasar ini tidak terlepas dari diskusi antar tokoh warga, pemahaman emosi dari berbagai elemen masyarakat. Karenanya tidak dapat disalahkan sebuah kalimat yang mengatakan bahwa ‘’ Niat baik yang kita miliki belum tentu disambut baik oleh orang lain’’.
Namun demikan, sang perintis KBA Banjarsuri Khamida Khairani tak pernah lelah dalam berkarya, merangkul para remaja, pemuda dan seluruh warga untuk mengajak bagaimana caranya dapat membangun desa lebih baik lagi. Setelah koordinasi dengan pihak pemerintah desa selesai, dilanjutkan dengan meminta arahan dari tokoh dan sesepuh desa mengenai program pembentukan Pasar Minggu Banjarsuri yang ternyata sangat mendapat dukungan.
Lebih lanjut, para tokoh desa menganggap bahwa ini menjadi ajang yang cukup baik untuk mengeratkan kerukunan masyarakat. Setelah melalui proses ini barulah dilakukan dengan karang taruna desa. Seperti yang kita ketahui bersama, dalam sebuah musyawarah terdapat banyak pemikiran yang berbeda, perdebatan dan diskusi selalu tercipta, namun semua hal itu tidak mengurangi rasa kebersamaan sehingga tidak menimbulkan konflik yang berarti.
Sampai pada akhirnya, untuk pertama kalinya pada minggu pertama di bulan november 2021 pasar minggu Banjarsuri dibuka di lokasi yang menjadi pusat kegiatan KBA Banjarsuri yakni kediaman Kak Khamida sebagai pejuang lingkungan dan perintis KBA Banjarsuri. Masyarakat yang mendaftarkan diri sebagai pedagang sangat antusias dalam mendirikan lapak jualan dan memperindah lokasi pasar minggi Banjarsuri.
Jenis barang yang dijanjakan pedagang yakni berbagai macam kuliner tradisional, menu sarapan pagi, bumbu dapur hingga menu makan siang. Pasar minggu dibuka mulai jam 7 pagi hingga jam 20.00 minggu malam. Seiring berjalannya waktu, pasar minggu Banjarsuri mulai diisi dengan kegiatan lainya seperti mewarnai bagi balita, senam bagi remaja dan dewasa hingga pelatihan pengelolaan sampah melalui program KBA Banjarsuri yakni BANK Sampah.
Merujuk pada perjalanan terbentuknya pasar ini, penggagas dan penggerak terus melakukan evaluasi dan perbaikan guna meningkatkan mutu pasar. Sehingga tidak hanya sebagai pusat ekonomi di desa, namun juga sebagai pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Berjalannya waktu hingga menyambut datangnya bulan Ramadhan, hal ini menjadi perhatian khusus bagi Penggerak KBA lantaran momen ini bisa membuat penjualan kuliner semakin meningkat. Lagi – lagi dilakukan kerjasama dan musyawarah dengan karang taruna dan membuahkan kesepakatan bahwa lokasi pasar dialihkan ke lapangan desa dan disebut sebagai festival Ramadhan.
Sementara itu, kegiatan festival Ramadhan tersebut yakni, bazar kuliner ramadhan, musik Religi, Qasidah, dan kesenian islami lainnya. Kegiatan festival ramadhan ini mendapat pujian dari pimpinan kecamatan setempat, dalam sambutannya Bapak Suhar,S.E selaku pipinan kecamatan mengatakan bahwa ‘’ sudah banyak tercipta pasar kuliner, namun di Desa Banjarsuri ini memiliki perbedaan yang sangat khas di mana kesenian islami lebih terasa, dengan hal ini diharapkan menjadi percontohan desa lainnya dalam pembangunan masyarakat dan memajukan kesenian serta keagamaan’’.
Semenjak berdirinya Pasar Banjarsuri, perekonomian masyarakat desa lebih bergeliat lantaran kegiatan jual beli dan produksi sangat meningkat. Belum lagi pengunjung yang datang juga berasal dari luar desa Banjarsuri. Kisah inspiratif terwujudnya Pasar Banjarsuri oleh KBA dan Karang Taruna desa setempat semoga bisa makin menebarkan semangat bagi masyarakat Indonesia, untuk tetap maju dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
5 notes · View notes
rangganet · 2 years
Text
Pembangunan Kantor Cabang Rangga Net Tower di Morotai Dibatalkan dan Akan Dialihkan ke Makassar!
Ketua Eksekutif sekaligus Pendiri Rangga Net (R.NET) membatalkan pembangunan kantor cabang di Morotai karena masyarakat Kepulauan Morotai tidak menerima pembangunan di desa Pandanga, Daruba, Morotai Selatan.
Jika pembangunan ini terus berlanjut, bisa dipastikan kantor cabang R.NET tidak akan bertahan lama. “Bukannya torang tidak menerima tapi itu percuma saja karna masyarakat sini tra talalu suka kalu dong p tanah itu ada pembangunan yg tra faeda” ujar Anton - Warga Pandanga. Maksud dari percakapan warga tersebut ialah warga sekitar tidak menyetujui jika tanah mereka dibeli untuk pembangunan gedung yang tidak bermanfaat bagi mereka.
Bapak M. Rangga Wardani terpaksa mengosongkan tanah tersebut dan akan dialihkan untuk pembangunan lain sesuai anjuran warga sekitar dengan harapan besar dapat bermanfaat bagi mereka. Dalam hal ini pembangunan kantor cabang Rangga Net Tower di Kepulauan Morotai tersebut dialihkan ke Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan mendatang. 
Author: Lusy Ana 
3 notes · View notes
Text
Terkait Mitigasi PMK Dirjen Bangda: Ada Pelibatan TNI Dan Polri Dalam Inmendagri Terbaru
Terkait Mitigasi PMK Dirjen Bangda: Ada Pelibatan TNI Dan Polri Dalam Inmendagri Terbaru
REALITANEWS.OR.ID, JAKARTA || Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Teguh Setyabudi hadir mewakili Menteri Dalam Negeri pada forum Persiapan penugasan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhambinkamtibmas) dalam penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada senin (4/6). Dalam forum ini Teguh menyampaikan pelibatan TNI dan Polri dalam pengendalian…
Tumblr media
View On WordPress
2 notes · View notes
madurapost · 14 hours
Text
Awiek Terima Keluhan Emak-emak Pamekasan soal Harga Sembako Mahal
PAMEKASAN, MaduraPost – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi, menerima keluhan dari masyarakat Pamekasan, khususnya emak-emak, terkait mahalnya harga bahan kebutuhan pokok dan pupuk. Dalam dialog yang berlangsung di Dusun Beltok, Desa Larangan Badung, seorang ibu bernama Rohmah mengungkapkan kesulitannya dalam mendapatkan pupuk tembakau. “Harga sembako dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
siaptv · 3 days
Text
youtube
Kepemimpinan Baru Yang akan membawa LSM LIRA Jawa Timur ke arah yang lebih baik.
Sidoarjo, Siap TV ,- Tarian Remo sambut kedatangan Presiden LSM LIRA KRH. HM. Jusuf Rizal pada Rapimnas LSM LIRA tahun 2024. Selain menyambut kedatangan Presiden LSM LIRA, tari remo yang ditampilkan juga sebagai penanda dibukanya Rapimnas yang digelar di The Sun Hotel, Sidoarjo pada Rabu, (26/06/24).
Pada Rapimnas LSM LIRA tahun 2024 yang berlangsung di Kota Delta, Sidoarjo juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, diantaranya Gubernur LSM LIRA Jawa Timur yang baru saja terpilih Samsudin, Bupati LSM LIRA Sidoarjo Winarno ST. SH. MHum., serta perwakilan dari DPP, DPW dan DPD LSM LIRA se- Indonesia.
Turut hadir tamu undangan pada pelaksanaan Rapimnas LSM LIRA 2024 antaralain Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H. Usman, Polresta Sidoarjo yang diwakili AKP Hafid Dian Maulidi, dari Ormas Pemuda Pancasila H. Mursidi, FKPPI Joko, DPD PDI-P Sumi, BPJS Ketenagakerjaan serta Kodim Sidoarjo, sehingga menambah semarak berlangsungnya acara ini.
Presiden LSM LIRA KRH. HM Jusuf Rizal SH dalam sambutannya pada Rapimnas tersebut menekankan terkait pentingnya konsolidasi kepengurusan dan program kerja setelah pelaksanaan Rapimnas selesai, terutama program kerja di Jawa Timur.
"Setelah Rapimnas ini, kita akan melakukan konsolidasi kepengurusan dan program, termasuk di Jawa Timur. Diharapkan Jawa Timur dapat menjadi percontohan bagi LSM LIRA di daerah lain," ujar Jusuf Rizal.
Ditegaskan kembali oleh Presiden LSM LIRA, agar program-program terbaik seperti "1 Desa 1 Jurnalis" segera dijalankan. Sepertihalnya komitmen untuk mengawal janji politik dari presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran dalam melawan korupsi.
"Sebagai lembaga social society kita akan terus mengawal, mengawasi dan mendorong pembangunan Indonesia dan menjaga negeri ini," tambahnya.
Gubernur LSM LIRA Jawa Timur yang baru saja terpilih, Samsudin, menyatakan kesanggupannya untuk menjalankan roda organisasi sesuai misi dan visi serta arahan dari Presiden LSM LIRA.
"Saya siap memimpin dan menjalankan roda organisasi dengan penuh tanggung jawab dan sesuai arahan Presiden LSM LIRA. Kami akan membangun konsolidasi antar anggota untuk memastikan semua program dan kebijakan dapat berjalan dengan baik dan efektif," ujar Samsudin.
Gubernur LSM LIRA Jatim Samsudin dengan tegas kembali menyampaikan komitmen serta visi dan misinya untuk membangun LSM LIRA Jawa Timur sampai ke pelosok-pelosok. Pada kepemimpinannya, dalam 100 hari kerja ia akan turun mengevaluasi kinerja DPD Kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Samsudin juga menambahkan bahwasannya LSM LIRA Jawa TImur memiliki potensi besar untuk bisa dikembangkan sehingga bisa menjadi percontohan bagi daerah lainnya dalam mengimplementasikan program-program LSM LIRA.
"Jawa Timur memiliki sumber daya manusia yang luar biasa dan semangat kebersamaan yang tinggi. Saya yakin dengan kerja keras dan kerja cerdas serta kolaborasi semua pihak, kita bisa menjadikan Jawa Timur sebagai model keberhasilan LSM LIRA," jelasnya.
Perubahan positif diharapkan akan terjadi dengan adanya pergantian kepemimpinan kepengurusan di Jawa Timur dan bisa menjadi contoh bagi LSM LIRA daerah-daerah lain dalam mengimplementasikan program strategis yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan terlaksananya Rapimnas LSM LIRA 2024 diharapkan bisa memperkuat konsolidasi dan sinergi antara pengurus LSM LIRA di semua tingkatan. Diharapkan juga dapat memperkokoh komitmen organisasi untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi.
Teguh
#fyp #viralvideo #muswil #lsm
0 notes
kantorberita · 4 days
Text
Pemdes Talang Petai Salurkan Bibit Ternak Sapi untuk Mendukung Ketahanan Pangan
Pemdes Talang Petai Salurkan Bibit Ternak Sapi untuk Mendukung Ketahanan Pangan KANTOR-BERITA.COM, MUKOMUKO|| Pemerintah Desa (Pemdes) Talang Petai, Kecamatan V Koto, Kabupaten Mukomuko, telah melaksanakan program penyaluran bibit ternak sapi sebanyak 12 ekor kepada kelompok masyarakat di lingkungan Desa Talang Petai. Program ini dilakukan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
youthoftheworld · 5 days
Text
Tumblr media
Efri Yoni Baikoeni pertama dari kanan bersama Andi Rahman dan Bupati Agam Dr H Andri Warman, S.E., MM serta kerabat di Kemenpora tahun 2023. (Foto Dok)?
KETIKA DITERIMA SEBAGAI PESERTA
Oleh: Efri Yoni
(Peserta Program Indonesia-Kanada dari Sumatera Barat, 1996-1997)
Saya adalah salah seorang dari 42 pemuda Indonesia yang dikirim menjadi duta bangsa dalam program Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada tahun 1996-1997. Kegiatan ini adalah suatu program kerjasama kedua negara dengan mengirim pemuda terbaik untuk melihat dan menyelami kebudayaan masyarakat masing-masing. Program ini telah berjalan sejak tahun 1973 yang dikelola oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan khususnya Direktorat Pembinaan Generasi Muda dan Canada World Youth (CWY). Disamping itu tentu saja usaha ini dalam rangka saling menukar informasi pendidikan dan lain-lain. Dengan program ini, para peserta diharapkan mengambil nilai-nilai positif dan menerapkannya di negara masing-masing.
Dari manakah saya akan memulai cerita ini? Sebab perjalanan selama 9 bulan tentu cukup banyak yang bisa saya ceritakan. Baiklah saya akan bercerita dari awal yang saya anggap penting untuk diceritakan.
Motivasi sejak kecil
Ketika saya masih Sekolah Dasar di tahun 1981, Ayah saya berlangganan surat kabar “Haluan” beberapa tahun lamanya untuk mencoba menutupi kehausan kami akan informasi. Keluarga lainnya telah banyak memiliki pesawat televisi. Dalam taraf membaca yang masih rendah saya membaca berita tentang kegiatan Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada di Desa Koto Merapak. Berita tersebut langsung menarik perhatian, apalagi desa tetangga itu hanya berjarak 4 km dari rumah.
Dari berita dan cerita guru-guru di sekolah, seluk beluk kegiatan itu telah memotivasi kami agar suatu saat nanti dapat mengikuti program menarik tersebut. Pergaulan dengan bangsa kulit putih bagi saya ibarat mengikuti jejak Bung Hatta semasa sekolah di Negeri Belanda seperti dalam riwayat hidupnya yang telah pernah saya baca. Sekalipun saya masih “hijau” setidaknya obsesi itu selalu mengikuti pikiran-pikiran saya. Pada tahun 1984-1985 waktu kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD) saya telah mengikuti kursus Bahasa Inggris di sekolah yang diajarkan oleh Uda Asrizal. Saya menyukai pelajaran itu dan menjadikannya sebagai prioritas pertama dari berbagai mata pelajaran. Sayapun selalu mendapat nilai-nilai memuaskan.
Sebagai kegiatan tambahan, saya juga disuruh guru untuk belajar tarian daerah seperti: Tari Persambahan, Tari Panen, Tari Payung, Tari Gelombang dalam rangka perpisahan sekolah serta perlombaan. Ketika kedatangan Bupati ke desa kami, saya pun pernah tampil menyambut tamu-tamu penting tersebut. Sementara untuk mengisi waktu luang saya belajar melukis, kaligrafi, menghafal pepatah petitih Minangkabau, belajar meniup “saluang”, “barandai” teater tradisional, public speaking dan lain-lain.
Secara umum pelaksanaan program ini dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan pengalaman pribadi bagi peserta program dan mampu memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan negara masing-masing. Penekanan kedua sisi ini mutlak perlu dilakukan mengingat proses pembangunan memerlukan waktu yang panjang. Tentu saja keterlibatan generasi muda di dalamnya tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Untuk itu di dalam program ini keterlibatan peserta secara aktif dalam setiap kegiatan sangat diutamakan. Hal ini disesuaikan dengan kondisi fisik di lapangan dan kemampuan daerah masing-masing.
Sebagai institusi yang berwenang, Kanwil Depdikbud Sumatera Barat menyebarkan informasi ke berbagai perguruan tinggi dan organisasi kepemudaan di tingkat propinsi, lembaga pendidikan, kursus-kursus untuk mengirimkan calon utusannya dalam program.
Pada waktu saya kuliah di Sastra Inggris, Unand khususnya semester 6, saya membaca pengumuman tentang adanya pembukaan Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Luar Negeri yang ditempelkan di papan pengumuman Dekanat Fakultas Sastra. Saya langsung menghubungi pihak Kanwil Depdikbud sebagai pelaksana seleksi untuk mendaftarkan diri bersama dengan Yarsil, Dewi Syukhrani, Teddi Irawan, Yuniar dan lain-lain. Kami kemudian berdiskusi bersama menyiapkan diri. Kebetulan Pak Drs. Samuel Gunawan, MA juga memberikan kami rekomendasi untuk mewakil Fakultas Sastra, Universitas Andalas. Pada waktu itu terdapat sekitar 90 orang pelamar lainnya di kantor Kakanwil Sumbar.
Seleksi yang dimulai tanggal 25 Mei 1996 itu dilaksanakan dalam dua hari melalui tes wawancara oleh anggota PCMI (Purna Caraka Muda Indonesia) yaitu para alumni program. Beberapa jenis materi harus kami lalui, tentunya dengan menggunakan bahasa Inggris seperti: Minangkabau culture oleh Nenen Illahi, international issues oleh Yanti Usman, national issues oleh ibu Dra. Ilza Mahyuni,MA music performance oleh Esanov dan Yong Barnas. Khusus pertunjukan kesenian kami harus membawa sendiri alat musik yang dikuasai. Saya membawa alat musik seruling. Dari seluruh peserta akhirnya terpilih 10 orang untuk seleksi kedua.
Sebelum pengumuman itu, kami menunggu dengan perasaan harap-harap cemas. Apalagi orang tua saya. Begitu tahu kalau saya melamar menjadi peserta, beliau selalu menanyakan perkembangannya setiap saya pulang kampung. Tidak lupa Ayah berpesan agar banyak berdoa dan berpuasa sunnah. Semoga usaha kita dikabulkan-Nya. Ayah juga memberitahu bahwa beliau selalu berdoa agar saya dapat meraih peluang emas itu. Pengakuan itu menunjukkan beliau sangat mendukung keinginan saya sehingga menambah semangat untuk berpacu dengan puluhan calon peserta lain.
Alhamdulillah doa beliau. Doa Ibu dan doa seluruh keluarga dikabulkan Allah SWT. Tanggal 16 Juli 1996, saya masuk final dan berhak ikutserta dalam seleksi kedua yang hanya diikuti 9 finalis. Masa ujian dilaksanakan di Asrama Haji Jalan H.R. Rasuna Said, Padang selama dua hari. Materi yang diberikan cukup bervariasi dan terfokus seperti: debat masalah ekonomi, politik, budaya, ideologi baik lokal maupun internasional. Bahasa Inggris digunakan sebagai media dan dipandu oleh alumni PCMI. Kegiatan meliputi pembuatan paket culture show, olah raga, city exploration, pengenalan content of program, aplikasi nilai moral, agama, kepribadian, kepemimpinan, dan lain sebagainya. Terakhir peserta diwawancarai langsung oleh Bapak Kakanwil Depdikbud Sumatera Barat, Bapak Drs. Basri AS, MM.
Dari hasil seleksi akhir ini terpilih 3 orang utusan Sumbar untuk program luar negeri yaitu: Saya, Efri Yoni Baikoeni untuk Program Indonesia-Kanada sedangkan Novriandi Mahyudin (Nov) dan Emma Yunita (Ita) untuk Program Kapal Asean-Jepang.
Berita itu juga dimuat di media massa lokal seperti “Singgalang” dan “Haluan” tanggal 17 Juli 1996. Nama dan foto kami juga di-release termasuk aktivitas organisasi sehingga berita itu cepat menjalar kepada masyarakat khususnya warga Tanjung Alam yang merasa mendapat “tuah”. Saya dan keluarga tentu saja sangat bangga dan beruntung.
Setelah mendapatkan calon resmi, Binmud mengadakan pertemuan berkala antara calon peserta dengan pihak terkait. Umumnya dengan alumni PCMI yang bertujuan untuk mempersiapkan syarat-syarat administratif dan teknis. Diantaranya adalah menjalani test medis (medical check up), pembelian souvenir, pakaian adat, surat tugas dari Binmud, surat mencari sponsor, surat istirahat kuliah dari fakultas, surat ijin orang tua dan pengadaaan brosur pariwisata.
Ayah menyambut dengan rasa syukur dan gembira. Beliau ikut serta mempersiapkan diri saya dari segi mental. Beliau dengan arif selalu menasehati agar tidak sombong dan angkuh. “Anggaplah iko sebagai rahmat. Syukurilah agar Tuhan menambah nikmaiknyo ka awak” dan berharap dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan baik.
Sebulan sebelum kepergian itu Ayah banyak memberi nasehat. Beliau menyuruh saya menemui keluarga terdekat sebagai pupuk silaturrahmi sekaligus ungkapan terima kasih atas dukungan keluarga besar termasuk keluarga bako di Tanjung Medan. Saya pamit kepada: Umi Dalima, Pak Cik Subin, Uni Alita dan Atmi serta Pak Tuo Mukhtar Karim. Tidak lupa kami ke Pekan Baru menemui Tek Nursyamsi dan Uda Ir. Hamdi Hamid, SU. Setiap orang yang ditemui dan rumah yang dikunjungi, saya meminta doa restu agar “missi” saya tercapai dalam keadaan sehat walafiat dan dapat kembali ke kampung halaman dalam keadaan selamat. Ayah menyertai saya mengunjungi tempat tertentu untuk meningkatkan pemahaman saya mengenai kebudayaan Minangkabau. Seperti ke Ustano Pagaruyung, Pusat Kerajinan “Amai Setia” di Koto Gadang disamping membeli barang-barang souvenir yang akan dibawa ke Kanada untuk keluarga angkat.
Kunjungan-kunjungan seperti ini juga sekaligus sebagai mencari “sponsor”. Keberangkatan ke luar negeri tentu memerlukan kantong yang tebal. Meskipun berbagai fasilitas disediakan pemerintah, namun saya tetap saja memerlukan dana besar untuk membeli souvenir, pembekalan dan persedian lainnya. Dengan pendekatan kekeluargaan serta surat rekomendasi dari Kanwil Depdikbud, saya mencoba mencari terobosan sendiri tanpa memberatkan keluarga, apalagi ayah. Saya mengirimkan proposal ke Direktur PT Semen Padang, Rektor Universitas Andalas dan Wali Kota Padang dan juga kepada para dermawan sekampung. Aktivitas saya dalam kegiatan kemasyarakatan selama ini ternyata sangat membantu. Kedatangan saya ibarat memetik buah yang sudah masak di batangnya. Mereka menyambut saya dengan hangat dan “welcome”. Uda H. Erizal Ahmad menyumbang Rp100 ribu. Uni Hj.Yunelli (Neng Bordir) dan Uda Yohanes St Sulaiman menyumbang sebesar Rp100 ribu. Pak H. Sumanto membekali dengan tiga mata uang sekaligus yaitu sebesar Rp300 ribu, S$100 dan ditambah dengan US$45 “Iko dollar Apak nan masih tasiso katika baliak dari Amerika dan Singapura patangko”, kata Apa Sumanto ketika menyerahkan amplop sumbangannya. Uni Elianetti menyumbang Rp100 ribu. Hj. Rosni menyumbang Rp50 ribu. H. Muhardi Rajab menyumbang Rp25 ribu. Uni H. Rosnida atas nama Muhammadiyah Ranting Tanjung Alam menyumbang Rp50 ribu. Ayah pun pada saat itu menitipkan uang sebesar Rp50 ribu.
Sementara itu dari proposal yang saya kirim ke instansi pemerintah, saya menerima sebesar Rp100 ribu dari Direktur PT Semen Padang. Sebesar Rp100 ribu dari Dekan Fakultas Sastra, Universitas Andalas dan sebesar Rp250 ribu dari Rektor Universitas Andalas. Untuk menutupi berbagai kekurangan sayapun rela menjual cincin hasil tabungan beasiswa sebesar Rp200 ribu. Saya merasa sangat gembira dengan tanggapan yang sangat antusias seolah memberikan harapan yang sangat besar.
Tanggal 4 Agustus 1996, kami dilepas oleh Bapak Gubernur Sumatera Barat, H. Hasan basri Durin bersama dengan utusan Paskibraka Sumbar: Irdan (siswa SMU I Padang) dan Dyah Puspita (siswa SMA Lubuk Alung). Nasehat dan wejangan yang disampaikan sangat berharga dan memotivasi kami agar dalam program dapat membawa nama baik Sumbar, menjaga diri dan nama baik keluarga, mengambil nilai yang bermanfaat dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.
Bukittinggi, 26 Juni 2024
0 notes
detikindo24-com · 20 days
Text
Pasar"Asem Asem"Desa Ngadirojo Berbenah
Pasar”Asem Asem”Desa Ngadirojo Berbenah. PONOROGO, Detikindo24.com – Pembangunan pasar Asem Asem Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, merupakan salah satu langkah strategis dan menjanjikan dari pemerintah desa dalam memacu peningkatan pendapatan asli desa (PAD) dan ekonomi masyarakat secara umum. Hal itu di utarakan oleh Mujiono, Kepala Desa Ngadirojo pada pertemuannya…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
titaninfrabatubara · 1 month
Text
Komitmen Jangka Panjang Titan Infra Energy Terhadap Tanggung Jawab Sosial
Tumblr media
Titan Infra Energy memiliki komitmen jangka panjang terhadap tanggung jawab sosial dalam bisnis yang mencakup banyak komunitas, seluruh rantai pasokan, dan lingkungan. Kami percaya bahwa masyarakat setempat harus mendapatkan manfaat dari operasi perusahaan. Oleh karena itu, Titan Infra Energy secara khusus merancang proyek pengembangan masyarakat untuk memastikan peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka secara konsisten akibat kehadiran kami.
Hubungan jangka panjang ini merupakan bagian integral dari komitmen kami, karena kami memahami bahwa setiap operasi bisnis kami dapat memberikan manfaat yang lebih luas, termasuk pada komunitas dan lingkungan.
Kebijakan Komunitas
Kami berkomitmen untuk memberikan dampak ekonomi dan lingkungan yang positif kepada masyarakat dengan mengakui nilai-nilai mereka dan melaksanakan proyek-proyek pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup. Titan Infra Energy selalu berusaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar area operasional kami.
Perlindungan Lingkungan
Titan Infra Energy dan seluruh grup perusahaan yang bernaung di bawahnya berkomitmen melakukan Perlindungan Lingkungan dalam semua tahapan operasional penambangan. Kegiatan Perlindungan Lingkungan berfokus pada pencegahan pencemaran, pemantauan kualitas air, tanah, dan udara, pelestarian keanekaragaman sumber daya hayati dan non-hayati, serta konservasi sumber daya alam melalui perencanaan tambang yang efektif dan efisien yang didukung oleh teknologi canggih dan mutakhir.
Reklamasi lahan bekas tambang, termasuk restorasi hutan dan/atau revegetasi, juga dilaksanakan secara berkelanjutan. Pengelolaan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar dengan baik dan berkesinambungan adalah nilai utama dalam pengelolaan operasional di seluruh area kerja Titan Infra Energy.
Menyelaraskan Program CSR dengan Kebutuhan Masyarakat
Manager Hubungan Eksternal PT Servo Lintas Raya (SLR), Yayan Suhendri, memastikan pelaksanaan program CSR secara berkesinambungan untuk masyarakat di wilayah operasional perusahaan. Tahun 2023 menjadi saksi dimana SLR dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) telah berhasil melaksanakan 76 kegiatan pembagian program CSR di empat kabupaten, yaitu Lahat, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Banyuasin.
Investasi pada Infrastruktur untuk Mendukung Transportasi Batubara
Sejak tahun 2016-2017, Titan Infra Energy telah berinvestasi dalam perbaikan jalan, peninggian jalan, dan pembangunan jembatan. Jalan khusus angkutan batubara sepanjang 113 kilometer dengan lebar 14 meter menghubungkan transportasi batubara dari Kabupaten Lahat dan Muara Enim menuju pelabuhan SDJ di PALI, melintasi 52 desa di 11 kecamatan di empat kabupaten. Infrastruktur ini tidak hanya mendukung operasional perusahaan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
Inisiatif Pendidikan dan Pelatihan
Titan Infra Energy juga menganggap pendidikan dan pelatihan sebagai bagian penting dari tanggung jawab sosial kami. Kami menyediakan berbagai program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat lokal, dengan harapan mereka dapat memperoleh peluang kerja yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup mereka. Program ini mencakup pelatihan teknis, beasiswa, dan dukungan untuk lembaga pendidikan setempat.
Pelestarian Budaya Lokal
Kami juga berkomitmen untuk melestarikan budaya lokal di daerah operasional kami. Melalui berbagai kegiatan budaya, Titan Infra Energy berupaya untuk menjaga dan mempromosikan warisan budaya setempat, termasuk seni, musik, dan tradisi. Kami percaya bahwa melestarikan budaya lokal adalah bagian dari upaya kami untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Kemitraan dengan Lembaga Non-Pemerintah
Untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program CSR, Titan Infra Energy menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga non-pemerintah (NGO). Kemitraan ini memungkinkan kami untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam mengenai kebutuhan masyarakat dan menemukan cara-cara inovatif untuk memberikan bantuan yang paling dibutuhkan. Kerjasama ini mencakup proyek-proyek di bidang kesehatan, pendidikan, dan pengembangan ekonomi.
Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan
Titan Infra Energy berkomitmen untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Kami menerapkan praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan untuk memastikan bahwa sumber daya alam yang kami manfaatkan tetap terjaga kelestariannya untuk generasi mendatang. Hal ini termasuk dalam upaya kami untuk mengurangi emisi karbon, mengelola limbah secara efektif, dan menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar area operasi kami.
Penutupan Tambang yang Bertanggung Jawab
Kami menyadari bahwa operasi tambang memiliki dampak jangka panjang terhadap lingkungan. Oleh karena itu, kami memiliki rencana penutupan tambang yang komprehensif dan bertanggung jawab. Rencana ini mencakup rehabilitasi lahan, restorasi habitat alami, dan program pengelolaan pasca-tambang yang memastikan bahwa lahan bekas tambang dapat kembali berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Titan Infra Energy berkomitmen untuk terus meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaan melalui berbagai inisiatif yang mendukung masyarakat, lingkungan, dan budaya lokal. Kami percaya bahwa dengan menjalankan operasi yang bertanggung jawab, kami dapat menciptakan nilai jangka panjang tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar kami. Kami akan terus berinovasi dan bermitra dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan ini.
0 notes
rmknews · 1 month
Text
Pembangunan Rabat Beton Sangat Bermanfaat di Rasakan Oleh Warga Masyarakat 
RMKNews  | Ciamis – Pembangunan Jalan Rabat Beton sekarang manfaatnya dapat dirasakan oleh Warga Dusun Girimulya Desa Neglasari, Blok Kontrak Sereh RT 038 / RW 08 Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.   Jalan Rabat Beton sepanjang 300 Meter yang dibangun dari dana desa tahun 2024 sebesar Rp .45.314,000 dalam program jalan usaha tani oleh Pemerintah desa Neglasari bersama warga, kini membawa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
transpublikid · 2 months
Text
Serka Romadhon Membantu untuk Bangun MCK Warga Kurang Mampu
Serka Romadhon Membantu untuk Bangun MCK Warga Kurang Mampu
BLITAR – Sebagai wujud kepedulian di wilayah binaannya, Serka Romadhon Babinsa Koramil 0808/13 Doko bersama masyarakat, pagi ini melaksanakan kegiatan membantu pembangunan MCK warga kurang mampu atas nama Bapak Suyanto, di Desa Jambepawon Kecamatan Doko Kabupaten Blitar, Sabtu (11/5/2024). Aksi kolaboratif ini, menunjukkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam membantu sesama serta…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes