#Pekerjaan Jarak Jauh
Explore tagged Tumblr posts
sitenesia · 9 months ago
Text
Gaya Hidup Digital: Pengertian Menurut Ahli, Apa itu Digital Lifestyle? Tujuan dan Fungsi, Jenis Macam Contoh, Dampak, serta Kenapa itu Penting!
Memahami Gaya Hidup Digital, Pengertian Menurut Ahli, Apa itu Digital Lifestyle? Tujuan dan Fungsi, Jenis Macam Contoh, Dampak, serta Kenapa Itu Penting! Di zaman ini, khususnya di tahun sekarang, teknologi digital atau digital technology telah merajalela, tidak bisa dilepaskan bahwa cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi telah mengalami transformasi yang mendalam. Konsep gaya hidup digital…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
arwasimiya · 1 month ago
Text
Ibu, sebenarnya tahu.
Tumblr media
Malam itu aku menelpon umi, rutinitas yang sesering mungkin dilakukan. Bercerita sebebasnya kecuali 'mengeluh' dan bercanda sewajarnya demi memangkas jarak antara tanah rantau dan rumah.
Dapet kabar kalau adikku batal berangkat kemah wilayah latihan gabungan se-jatim di malang. Pasti sedih rasanya. Kami semua tau, pramuka adalah hidupnya. Dulu di kelas akhir sekolah dasar ingin sekali ikut kemah nasional di cibubur, tapi saat itu belum memungkinkan.
Umi yang ingin anaknya sekolah di dekat-dekat saja bahkan merelakan dia merantau jauh di sana. Demi mengembangkan dirinya di pramuka. Dia anak pertama yang sejak sekolah menengah sudah seberang provinsi dengan rumah. Hebat sekali, kalau aku pasti menangis setiap hari. Hahaha.
Umi bercerita malam itu, bahwa ia pun mengusahakan adik tetap ikut kemwil kalau masih ada kursi tersisa. Lalu menyebut bahwa adik memiliki muyul ke arah sana, jadi kita dukung semaksimalnya.
Aku tertegun. Umi, sebenarnya sangat perhatian perihal itu. Umi, taukah muyul-ku, anak pertamamu?
"Kalo aku muyul-nya apa, mi?" Mencoba menelisik.
"Hahaha" hanya dijawab dengan tertawaan seperti tak ingin aku tau bahwa ia sebenanrnya tau. terlihat sekali senyum tertahan yang coba disembunyikan.
Aku sungguh berharap satu jawaban benar kudengar.
"Kamu itu muyul-nya Al-Qur'an, mba" Kata umi setelah aku bertanya lagi. Memaksa jawaban dari pertanyaan ini. Aku harus tau, pikirku. Kita perlu saling memahami, pikiran kita satu sama lain agar saling melengkapi.
Sedikit kaget dengan jawaban umi yang di luar ekspektasi. Aku bukan berharap itu, tapi tenang juga mendengarnya.
Ah, Umi, aku belum bisa seperti yang umi harapkan selama ini. melihat anak teman-teman umi selesai satu persatu, kita selalu ikut berbahagia. Tapi aku, belum sampai sana. Umi, perkuat lagi do'anya ya, mungkin jalanku memang sedikit lebih lama.
Aku masih keukeuh berharap satu lagi jawaban.
"Apa lagi, mi? masa ngga ada yang lainnyaa?"
"Yo ada lahh, ngerti kok umi" ehh apa ini jawaban yang kutunggu? aku rasa begitu. Tapi umi seperti sangat 'malu' mengatakannya, selama ini mungkin hanya diam-diam menyimpannya. Aku bahkan tak tau, atau tak mau tau.
"Apaa, mi?" semakin mendesak.
"Nulis. Kamu itu suka nulis." :)))) sudahlah, meleleh aku. Ini jawaban yang sejak awal bertanya kutunggu.
AAAAAAAAA ternyata selama ini umi tahuu??! seneng bgt mau lompat kayang squad plank semuanya!!
Katanya, umi bisa lihat dari sw-ku. Umi pun tahu bahwa menulis bukan pekerjaan tidak jelas yang tidak punya masa depan. Umi, tak merendahkannya sama sekali seolah menulis tidak termasuk mimpi.
Ibu, sebenarnya tahu.
Bagaimana tidak, Ibu mengenal kita sejak mengandung, melahirkan, dan menemani tumbuh kembang kita hingga sekarang. Ibu berusaha memahami tangisan kita yang entah sebab haus, lapar, kesakitan, atau tidak nyaman.
Ibu mengenal kita, bahkan sebelum kita mati-matian berusaha mengenali diri sendiri. Mencari jati diri, katanya.
———————————————
Tulisan pekan lalu numpuk di draft tapi baru judul aja wkwk, pengen banget mengabadikan momen-momen kesadaran bentuk kasih sayang orang tua ke anaknya yang selama ini mungkin aku alpa.
Hari ini hari ayah nasional tapi nulis tentang ibu? yasudahlah ya seadanya aja :)
Selamat Hari Ayah!
( 18.45 // Jakarta, 12 November 2024 ) Mayapada Hospital - Musala Akhwat B1
17 notes · View notes
qqsyuhada · 8 months ago
Text
7 Syawal 1445's thought
Dibalik kemilau kebahagiaan dan kehangatan foto keluarga yang bertebaran di sosial media saat Idul Fitri , barangkali ada yang menahan hati karna tahun ini belum bisa berkumpul utuh dengan keluarga entah karna ada salah seorang anggota keluarga yang sudah berpulang ke Rahmatullah, mungkin karna pekerjaan (beberapa profesi yang mengharuskan jaga disaat lebaran), faktor jarak yang jauh/hidup di perantauan, atau barangkali ada berbagai harapan yang belum terwujud di Idul Fitri tahun ini.
Semoga Allah senantiasa merahmati akal dan hatimu agar tetap berikthiar dan bertawakal untuk mencapai apapun tujuanmu, Allah anugerahi ketabahan dalam koridor ketaatan saat menanti, Allah beri perlindungan yang kuat dalam penjagaan diri dari hubungan yang belum semestinya (untuk yang mendambakan jodoh), Allah sematkan syukur dihatimu untuk segala kondisi, tentu Allah tidak akan menunda sesuatu tanpa alasan terbaikNya, juga Allah hadiahkan keyakinan bahwa semua kesabaran akan bermuara indah pada waktunya, jikapun bukan di dunia maka balasannya di akhirat kelak.
"Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka, dan disana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam, mereka kekal didalamnya. Surga itu sebaik-baiknya tempat menetap dan tempat kediaman." (QS. Al-Furqan 25 : 75-76).
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim 14 : 7).
Depok, 7 Syawal 1445 H.
13 notes · View notes
mengejasendu · 1 year ago
Text
rasa rindu
"mama rasa, kamu nggak punya rasa kangen ke rumah ya? kamu ngga kangen apa gitu sama rumah, atau mama papa gitu?"
Kalimat itu akhirnya diucapkan mama ketika tempo hari singgah di rumah kontrakan. Sebagai koas tahun terakhir yang selanjutnya jadi alasan kenapa aku nggak bisa pulang selama 6 bulan terakhir, meski jarak Malang-Pasuruan kabupaten ga sampe 2 jam.
"haha ga tahu ma, kayaknya aku cuma pengen pulang kalau memang dibutuhkan atau memang ada momen aja"
Jawabku tanpa berpikir panjang, entah cuma jawaban itu yg ada di kepalaku sebagai anak pertama yang sedari umur 6 tahun yg udah diminta jauh dari ortu, jauh dari rumah karena masalah pendidikan.
Kadangkala aku juga mikir, apa pernah terbesit ga ya di benak ortuku soal merasa nelongso atau kecewa besarin anak pertamanya dengan cara didik yg akhirnya membuat aku punya karakter kayak gini, beda banget sama kedua adikku yang lain.
mungkin; dalam prespektifku, perasaan tidak boleh menang di antara pekerjaan, di antara amanah, di antara kerja keras. Rasa rindu bagiku masih bisa ditabung, diberikan porsi kesabaran lebih besar, ditahan-tahan sampai lupa sejenak dengan bantuan kelelahan atau padatnya jadwal yang mengganggu tidur.
Rasa rindu ga boleh menang, tapi kalau diperbolehkan minta ke Allah, semoga aku dijodohkan sama sosok yang dapat membuat rasa rindu itu dimenangkan kembali.
46 notes · View notes
juliarpratiwi · 7 months ago
Text
Minggu siang bibi drop seperti kondisi awal, padahal semalamnya sudah banyak berkembang baik. Buru-buru saya telepon Ai supaya datang ke RS, karena menelepon keluarga yang lain juga tidak memungkinkan sebab hari itu Adi (Anak bungsu Mang Herman) menikah.
Tadi malam kondisi bibi sangaaat jauh membaik, Alhamdulillah. Banyak hal yang bibi ceritakan, sampai pada sebuah obrolan.
"Bibi takut meninggal, takut gak sempet nemenin kamu menikah. Jadi, ada anak kenalannya bibi yang minta dikenalkan. Kamu mau?"
"Bii, aku minta maaf kalau aku jadi salah satu beban yang menjadi stressor untuk bibi. Tapi, untuk urusan kapan aku menikah, bagaimana aku menikah, dengan siapa aku menikah. Bibi gak perlu pikirin itu. InsyaAllah kalau sudah waktunya akupun akan menikah juga."
"Namanya orang tua ya gak mungkin kalau gak mikirin anaknya." Bibi masih juga keukeuh
"Gini, kita kan belum tahu ya dengan siapa aku akan menikah, apa pekerjaan suamiku, dimana ia tinggal. Mungkin, bisa jadi suami aku nanti bakalan bawa aku jauh secara jarak dari bibi dan keluarga. Jadi mungkin ini kesempatan yang Allah kasih, karena setelah menikah mungkin ruang bakti aku akan terbatas." Saya berusaha setenang dan sehati-hati mungkin menjelaskan
"Mumpung bibi masih ada....."
"Bii, dengan apa yang terjadi pada mama, pada bibi. Bolehkan untuk urusan menikah aku jadi lebih hati-hati dan tidak terburu-buru? Doakan saja, doakan selalu. Semoga sebelum takdir itu tiba, aku bisa sabar dan ikhlas menjalani setiap prosesnya. Ya bi? Udah tentang aku jangan banyak dipikirin. Rugi. Bibi malah sakitkan jadinya." Saya akhirnya menangis
"Iyaaa, tapi kan udah sewajarnya bibi mikirin kamu, khawatirin kamu. Sakit bibi itu datang dari Allah, bukan karena mikirin kamu. Bibi ingin nganter kamu sampai menikah, melihat kamu punya anak, membangun keluarga dengan baik."
Aku masih juga menangis, kesal karena keras kepala bibi tidak jauh berbeda dengan mama. Sedih karena kenapa sih aku harus menjadi salah satu sebab itu.
Lalu terbukalah gorden bed
"Selamat malam, lho kenapaaa?"
Dokter cantik nan baik hati itu visit di jadwal malam setelah selesai praktek poli.
Buru-buru menyeka air mata "Gak kenapa-kenapa dokter." Hehe
"Ibuuu, gimana hari ini? Apa yang terasa?"
Ah kan sudah ku duga, aku menjadi salah satu sebabnya. Sakit fisik akibat dari psikologis yang overload menampung beban hati itu memang mengerikan. Meski ada andil dari pola hidup yang kurang baik. Terlebih lagi sudah tertulis sebagai takdir yang harus kami jalani dengan sabar dan ikhlas.
8 notes · View notes
amelianurhabibah · 1 year ago
Text
Tumblr media
Ayah, engkau saja cukup.
Dulu waktu TK, sering sekali menghabiskan waktu berduaan sama bapak. Antar jemput sekolah selalu dibonceng bapak, suka suka diriku mau duduk dimana. Didepan, dibelakang, bapak dengan senang hati memboncengku.
Setelah menginjak bangku SMA, aku tak pernah terbiasa dibonceng siapapun lagi, jangankan bapak. Jarak rumah dan sekolah yang lumayan jauh, membuat diriku harus bisa naik motor sendiri, kesana kemari sendiri tujuannya tak lain tak bukan adalah, agar tidak merepotkan orang lain. Ditambah lagi ketika aku sudah jadi mahasiswa. Harus lebih extra mandirinya hehe.
Jadi, dikala pagi itu ketika aku kembali dibonceng bapak, rasanya seperti duduk setelah berdiri selama berjam jam. Atau seperti rumput yang disiram hujan selepas kemarau panjang..
Aku pandangi punggung yang dulu sering menggendongku dari depan TV kekamar, punggung yang menjadi sandaranku tertidur ketika diatas motor saat jauh jarak perjalanan. Kini, punggung itu bukan lagi menopang diriku, tapi juga hatiku.
Bapak orang yang paling hangat. Cari khas bapak selalu berusaha jadi yang paling sabar dan paling tanggap.
Saat ada pekerjaan yang sulit, aku tak akan khawatir karna ada bapak, pasti beres.
Harapanku pun begitu, untuk semua anak perempuan didunia ini bisa merasakan andaikan tidak ada siapapun manusia didunia ini, tak akan jadi masalah, karena ayah, engkau saja cukup.
Jangan sedih ya, jika kamu tidak ditakdirkan mendapatkan keluarga yang hangat. Karena Masih ada Allah yang kasih sayangnya melebihi apapun. Namun bertekadlah, semoga keluarga yang hangat itu, akan lahir darimu.
Keluarga yang kepadanyalah kita menyandarkan hati sewaktu waktu perjuangan hidup terasa lelah. Semoga Allah rizkikan momen itu.
Aamiin Allahumma aamiin
...
Siak, July 2023
29 notes · View notes
nabiladinta · 11 months ago
Text
little things that are'nt little
judul ini ada subjek e-mail yang kukirimkan kepada rama satu setengah tahun lalu, pekerjaan favoritku tetap sama selama hampir sembilan tahun, oh wow? lama juga ya. Setiap laki-laki yang pernah dekat/menjalin relasi sama aku, bisa dipastikan pasti ada di salah satu label emailku (hehe).
Nggak aku hapus dan hilangkan, sebab aku kepingin tetap kasih ruang untuk setiap perjalanan yang pernah aku laluin. Kalau sekarang, salah satu ruang ampuh meluapkan sesuatu kalau ada hal yang rasanya tersumbat kukeluarkan dua tahun belakangan ke rama, aku memilih menuliskannya. Walaupun udah nggak sesering dulu. Rasanya menyenangkan, apalagi kalau kita yang berjauhan ini belum bisa ketemu, aku suka iseng baca-baca email dan ketawa sendiri. Well, tentu nggak selalu cerita-cerita suka, yang justru bikin ketawa tuh oh yaampun dulu pernah ngelawatin masa kegelapan kayak gini ya ternyata hahaha.
Seperti hari-hari menyebalkan dan sungguh aku kepingin lari aja dari Pamulang tapi malah ndilalah aku lagi penelitian skripsi yang kayaknya Tuhan suruh aku menghadapi aja, termasuk nasihat Kang Hilal sewaktu aku mampir ke kantornya di deket MRT ASEAN sebelum ke Jakpus. Pas makan siang aku mengeluh apa aku pulang aja walaopun ini belum selesai, kata Kang Hilal, "Jangan pulang hadapi peperangan yang ada di depan mata kamu ini. Kamu kan petarung pasti bisa!"
Kang Hilal menghibur aku dengan traktir makan. Pilih menu pizza hut Pamulang apa aja asal aku mau makan end up aku pesen sup aja nggak habis huhu. Dalam hal ini aku sungguh berterima kasih ke Kang Hilal, apa jadinya aku melewati dinamika relasi dari sejak aku SMA sampai sekarang tanpa kehadiran seorang sosok kakak laki-laki kayak dia.
Kemudian,
Hari-hari ini aku bersyukur dengan kehadiran rama yang mau turut berusaha dan belajar bersama mengungkapkan apapun yang lagi dirasain, hadir di persimpangan yang meskipun sulit mau gimananpun harus dihadapi aja gitu. Aku juga belajar meregulasi emosi dan sikapku untuk menghadapi dunia yang sedang kita hadapi bersama. Menikmati hal-hal kecil yang bisa bikin tetap luwes dan senang berjalan.
Selain itu, kebetulan mungkin aku dan rama nggak terlalu suka perayaan-perayaan yang berlebihan, termasuk ulang tahun yang berjalan biasa saja, didukung dengan nggak ada budaya perayaan di keluargaku kecuali ya karena sempat hidup di Mu'allimaat aja. Jadi aku bersyukur, cukup saling kirim surel di ulang tahun kami masing-masing udah lebih dari cukup untuk mengupayakan syukur-syukur di kehidupan.
Meskipun nggak senantiasa selaras, tapi setidaknya menulis ini baik di email maupun laman pribadiku, aku bisa punya ruang menguraikan pikiran-pikiranku. Membahagiakan orang-orang tersayang dan tetap merasa dekat walaupun jauh secara jarak :)
much love <3 Yogyakarta, 11 Februari 2024
7 notes · View notes
o-agassy · 11 months ago
Text
Nasehat Bapak
Kalo kamu di kantor hanya disuruh untuk fotokopi, ya lakukanlah. Karena kamu dibayar per bulan itu untuk melakukan hal itu. InsyaAllah nanti hasil kerja mu jadi halal dan barokah, jadi jangan mengeluh, lakukanlah dan syukurilah.
Teringat kembali nasehat Bapak lima tahun lalu, dimana saya merasa tidak berada pada tempat yang saya inginkan. Kondisi serba susah, tidak ideal sama sekali.
Antara jurusan kuliah dan pekerjaan tidak nyambung. Antara senior dan junior di kantor jarak pengetahuan dan level karirnya begitu jauh.
Hanya bisa berpasrah, lalu bagaimana lagi?
Kemudian bapak menasehatkan kalimat tersebut. Yang intinya adalah kerja untuk hasil yang halal dan barokah, walaupun di kantor kamu hanya disuruh hal-hal yang sepele, yang bukan kamu banget, atau bahkan remeh temeh. Asalkan masih dalam koridor kebenaran, kebaikan dan tidak melanggar syariat.
7 notes · View notes
fawazsidiqi · 1 year ago
Text
Orang Asing
Tidak terasa, 7 bulan lamanya sudah dilalui sebagai orang yang berdomisili di Yogyakarta, tepatnya di kabupaten Sleman. Tujuh bulan ini tentu menyediakan kisah baru, karena saya harus memulai kembali sebagian besarnya dari awal : tempat tinggal, teman, pekerjaan, kebiasaan, dan sebagainya.
Sejauh 28 tahun hidup ini, baru ada 2 kota yang saya tinggali dalam waktu lebih dari satu tahun, yaitu : Tasikmalaya sebagai tempat kelahiran hingga lulus SMA, dan Semarang sejak masuk kuliah di tahun 2013 hingga akhir tahun 2022. Selain dua kota tersebut, saya sebenarnya pernah tinggal lebih dari satu bulan seperti di Kudus waktu KKN dan di Nganjuk (rumah mertua) ketika awal pandemi.
Kembali menjadi orang asing.
Iya, rasanya setelah tujuh bulan berlalu saya masih seperti orang asing. Hampir tidak memiliki teman (dekat), bahkan saya belum pernah berolahraga selain sendiri atau bersama anak-istri. Padahal, baik ketika di Tasik maupun Semarang, olahraga jadi kegiatan favorit, terutama futsal, voli, atau juga badminton.
Ada sebenarnya teman lama, baik semasa SMP-SMA maupun kuliah. Namun, karena sudah sama-sama berkeluarga dan pekerjaan mereka yang padat, serta jarak tempat tinggal yang lumayan jauh, membuat teman lama pun belum sepenuhnya mengisi posisi “kekosongan teman” sejauh ini.
Saya juga akhirnya sampai pada satu kesimpulan (yang sebenarnya sudah disadari sejak lama, tapi mendapatkan penguatan dalam tujuh bulan ini) bahwa saya memiliki keterbatasan dalam hal membangun hubungan pertemanan. Bukan, saya bukan orang yang antisosial. Saya bisa dengan mudah mengobrol banyak hal, bahkan dengan orang yang baru ditemui dan mungkin tidak akan pernah bertemu lagi di kemudian hari.
Tapi, untuk mencari dan membangun hubungan pertemanan, rasanya memang masih jadi PR besar yang belum bisa saya selesaikan. Setidaknya hingga hari ini. Mungkin juga sebenarnya saya memang belum berusaha lebih keras aja sih. Iya, saya ga menyangkal kalau memang masih belum berusaha dengan baik.
Biar ga kepanjangan, apa hikmah dari perjalanan tujuh bulan (yang berlanjut di bulan ke delapan nanti) mencari teman? Saya menyadari bahwa pertemanan tenryata memang menjadi hal berharga yang sulit digantikan, atau setidaknya untuk saya sendiri.
Saya merasa asing di tempat ini karena memang belum memiliki teman. Sesuatu yang tidak saya rasakan ketika berada di satu tempat asing, karena ada teman atau kerabat di tempat tersebut.
Oh iya, saya sama istri juga tidak memiliki kerabat dekat di Jogja ini. Jadi, tambah lengkap kan nuansa asingnya? apalagi saya orang sunda hehe
Udah, nanti dilanjut ya, in sya Allah
Sleman, 28 Juli 2023
15 notes · View notes
Semesta, terima kasih untuk yang satu ini
Disini aku berani cerita betapa bersyukurnya aku 'dipilih' oleh tempat kerja ini. Sejujurnya, tidak tahu harus mulai dari mana tapi setidaknya kalau perlu semangat aku bisa kembali lagi membaca tulisan ini.
Bukan perkara pekerjaannya, tapi 'pelajaran', 'pengalaman', 'petualangan', dan semua kisah-kisahnya yang membuat sadar bagaimana rasanya bisa tumbuh bersama sejauh ini.
Di akhir 2020, aku mengikuti sebuah kegiatan daring yang mempertemukanku dengan atasanku sekarang. Kegiatan itu bisa dibilang menjadi salah satu ketertarikanku terhadap bidang ini, isu keberlanjutan yang mencangkup lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Selepas acara tersebut, aku pun langsung melakukan 'pdkt' ke calon atasanku pada waktu itu. Lalu gayung bersambut, dan segera saja saat itu diminta mengirimkan email terkait ketertarikanku untuk bergabung dalam suatu proyek di kantor tersebut.
Hingga, awal 2021 akhirnya email tersebut dibalas karena tidak ku beri header yang jelas. Tidak lama kemudian, aku diberi kesempatan untuk mengobrol dengan dua orang calon atasanku dan kemudian menerima untuk menjalankan salah satu proyek dari tawaran tersebut.
Tak lama, surat penawaran sebagai part-time ku terima dan resmi memulai pekerjaan tersebut dengan bekerja dari rumah. Satu bulan pertama, banyak hah heh hoh waktu dilibatkan untuk beberapa rapat dan diskusi, hingga tiga bulan berikutnya. Tentunya merasa kesulitan serta merasa jauh karena masih berdomisili di tempat aku tinggal.
Beruntungnya pada saat itu, aku memiliki atasan yang jarak umurnya tidak beda jauh dan sabar mengajariku banyak hal. Meskipun, hanya bertatap muka lewat layar saja tapi komunikasi kami selalu terjaga.
-work life bagian 1
15 notes · View notes
yudhap99 · 1 year ago
Text
ID ProStudio Bisnis Jasa di Bidang Desain 3D dan Arsitektur
Tumblr media
Sebagai remaja yang masih terikat kewajiban akademik dan keterbatasan finansial, jangan jadikan bisnis bermodal murah dan sederhana sebagai penghambat. Modal yang dibutuhkan hanyalah koneksi internet & software atau aplikasi editing. Bisnis inipun dapat dilakukan dari jarak jauh alias sehingga efisien dan praktis, yaitu jasa desain grafis (Revitasari, 2018). Mendengar kata desain grafis, pasti rumitnya pembuatan gambar 2D maupun 3D terngiang di kepala. Disadari maupun tidak, permintaan pasar akan jasa desain grafis kini sangat dibutuhkan sebab banyaknya online shop atau toko berbasis internet bermunculan. Dimulai dari pembuatan logo, template, brosur, dan sebagainya membutuhkan tangan-tangan handal para ahli desain grafis.
Mengingat bisnis ini berjalan dalam bidang jasa, maka pembekalan pengetahuan perlu dipahami dengan baik. Mulai dari teknik pembuatan hingga memasarkan jasa agar dikenal dan diminati pasar (Fiernaningsih, Herijanto, Rifiani, Santoso, & Hadi, 2018). Dalam dunia bisnis dan ekonomi, media sosial dapat dengan mudah dirasakan manfaatannya khususnya dalam pemasaran produk menggunakan metode Internet marketing yang di gandrungi para pengusaha muda seperti Instagram karena kemudahan akses dan minimnya modal yang diperlukan (Febriantina, Aminah, & Herlitah, 2018).
Saat ini tidak sedikit remaja mampu meraup keuntungan dari hasil memanfaatkan media sosial sebagai sarana berjualan online. Sebab pola pikir sempit mencari kerja setelah lulus harus tergantikan menjadi pencipta lapangan kerja (Satriadi, Zen, Dermawan, Anggraini, Meirizha, & Yul, 2018).
Saya memiliki usaha di bidang jasa desain rumah yang telah berdiri sejak 2016. Jasa desain yang saya tawarkan adalah gambar bestek rumah, gambar 3D desain rumah, dan video visualisasi rumah. Dalam pengembangan bisnis ini, saya membuat media sosial yang menampilkan beberapa hasil produk yang pernah saya kerjakan serta beberapa desain ilustrasi untuk menarik konsumen agar mendesain rumah menggunakan jasa yang saya tawarkan.
Saya mengerjakan semua pekerjaan tersebut sendiri di rumah maupun di tempat-tempat yang nyaman untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Saya banyak memperoleh inspirasi desan dari media sosial khususnya Instagram dan Pinterest karena disana banyak sekali referensi dan model desain yang sedang trending di masa sekarang.
Tumblr media
Adapun selain jasa desain gambar rumah, karena permintaan pasar yang cukup banyak pada desain+RAB (Rencana Anggaran Biaya) saya juga menambahkan paket pekerjaan gambar desain rumah dan Rencana Anggaran Biaya. Tarif yang saya tawarkan berbagai macam antara lain:
Gambar Bestek                               :           Rp 15.000/m2
Gambar Bestek + 3D                     :           Rp 20.000/m2
Gambar Bestek + 3D + RAB         :           Rp 25.000/m2
Jasa desain gambar ini memiliki pangsa pasar yang cukup banyak, ada klien dari mahasiswa, pemborong, CV, Konsultan, dan Perorangan. Saya memperoleh cukup banyak pendapatan dari hasil jasa desain yang saya buat dan klien juga puas terhadap hasil kerja yang saya tawarkan.
Tumblr media
Tidak jarang beberapa klien menggunakan jasa saya berulang kali karena sudah cocok dengan harga dan kualitas yang saya tawarkan. Dari bisnis jasa ini saya jadi mendapat banyak relasi dari orang-orang yang bergerak di bidang properti, desain interior, kontraktor, konsultan, dan advertising. Hal tersebut sangat membantu saya untuk memperbanyak dan memperluas relasi untuk mengembangkan bisnis agar lebih dikenal oleh masyarakat luar.
Instagram : idprostd
Tumblr media
2 notes · View notes
unimiff · 2 years ago
Text
Before My Memory Fades
A Blessing in Disguise from "Hospital Staycation"
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Jadi, qadarullah dini hari Rabu, 3 Mei 2023 hingga sore hari Sabtu, 6 Mei 2023 kemarin dikasih nikmat sama Allah buat staycation di Rumah Sakit. Yang kukabari memang hanya yang terkait pekerjaan dan aktivitasku di komunitas, karena takut menzalimi orang lain selama ada yang tidak ter-handle. Akumulasi kejadian yang menjadi penyebab dan pemicunya serta bagian sedih-sedihnya kita skip saja. Sebelum berpindah ke tugas lain, sebelum ingatan atas kejadian ini memudar, aku ingin membagikan beberapa hal di tulisan ini. Bismillah, semoga bisa menjadi pengingat untuk diri sendiri pada masa depan nanti. Syukur-syukur juga kalau teman-teman yang membaca bisa mengambil kebaikan dari tulisan ini. Untuk penyebab, yang jelas pasti sesuai dengan perkataan Allah bahwa musibah itu ada unsur perbuatan sendiri yang menjadi penyebabnya.
Selama ini, ke RS seringnya menjadi caregiver alias pendamping pasien. Pengennya juga kalau menjadi pasien, cukup saat-saat kabar bahagia seperti melahirkan anak manusia ke dunia saja nantinya, jika Allah izinkan. Saat harus dirawat, aku langsung ingat pemikiran dan ucapan itu ketika berbincang dengan seorang teman. Benarlah bahwa kita akan diuji dengan ucapan-ucapan kita. Alhamdulillah, Allah mengingatkan dengan cara yang unik begini. Ada banyak hikmah di balik musibah kemarin. Ada banyak hal yang membuatku semakin sadar dan bersyukur. Beberapanya aku bagikan di sini.
Kejadian kemarin menyadarkanku bahwa seharusnya aku semakin bersyukur punya keluarga yang di balik flaws dan segala ketidaksempurnaannya, sangat menyayangiku. Aku yang selama ini kadang abai dengan urusan keluarga, sibuk dengan dunia sendiri karena merasa yang lain sudah punya keluarga dan dunia masing-masing, kembali diingatkan tentang tempatku bermula dan tempatku pulang: rumah. Umak sat set beberes segala macam keperluan ke RS. Apa kooperatif meskipun beliau juga seharusnya butuh pendampingan. Abang ipar dan keponakan tengah malam menempuh jarak puluhan kilometer agar nih bocah bisa segera ditangani dengan tepat. Uti yang mengurus administrasi, semuanya saling membahu. Grup keluarga yang ramai mendoakan. And I'll give extra credits to my Mom. Pada saat suami, anak, dan diri beliau sendiri sebenarnya tidak bisa dikatakan sehat juga, beliau bisa berperan dan bermain dengan sangat cantik. Mohon doakan agar Umak senantiasa diberikan kesehatan dan kebaikan, di sini dan kehidupan selanjutnya nanti.
Aku juga semakin menyadari pentingnya nikmat yang selama ini diberikan Allah dengan cuma-cuma. Kedua tangan untuk memegang dan beraktivitas, yang rasanya taken for granted, baru terasa janggalnya saat dipasang selang infus di tangan kiriku. Beraktivitas dengan satu tangan saja yang bebas ternyata tidak menyenangkan. Apalagi setelah beberapa hari, tangan kiri bengkak dan infusnya dipindah ke tangan kanan. Rasanya semakin sulit, terutama ketika mau ke toilet. Setelah kembali "memiliki" tangan yang bebas bahkan untuk mengetik dengan 10 jari begini, senang sekali rasanya. Alhamdulillah.
Aku juga bersyukur diberi kolega yang mengerti kondisi dan thoughtful sekali bahkan sampai memikirkan jenis makanan yang sesuai untuk aku konsumsi. Aku jadi berpikir, apakah selama ini aku telah memberikan makanan yang halal dan thayyib untuk tubuh ini atau belum, dengan cara yang baik atau belum. Tubuh ini punya hak. Apakah aku sudah menunaikan semua haknya? Kejadian ini jadi semacam wake up call. Oh ya, saat selera makan sudah mulai muncul lagi, aku juga jadi semakin menghargainya. Selama ini, makan ya makan aja. Mindful eating mah masih jauh.
Selain itu, aku juga jadi bersyukur karena pernah mencoba naik gunung dan tidak mandi selama beberapa hari wkwk. Karena ternyata, pada saat waktunya tiba, kita harus bisa menyesuaikan untuk bertahan dengan keterbatasan.
Tentu saja, aku juga semakin menyadari besarnya arti nikmat kesehatan. Rencana-rencana, harapan-harapan, rasanya sulit diwujudkan dengan kesehatan yang terganggu. Semoga nikmat sehat dan sempatnya bisa kita isi dengan hal-hal yang baik, ya. Karena saat sakit, baru terasa bahwa kesehatan itu mahal sekali harganya.
Namun, saat sakit juga aku jadi berpikir bahwa mungkin Allah sedang ingin menunjukkan kasih sayang-Nya dengan cara seperti ini. Aku yang selama ini banyak dosa, Allah berikan jalan untuk menggugurkannya melalui rasa sakit. Hanya saja, ada syaratnya yaitu sabar. Nah, untuk ini entahlah, semoga Allah memaklumi kesabaranku yang setipis tisu ini. Aku juga jadi makin menyadari bahwa diri ini bukan siapa-siapa, dan sangat bergantung pada-Nya. Sedikit saja nikmat yang dicabut, buyar sudah. Tanpa bantuan orang lain, pun, aku bukan apa-apa. Bahkan kemarin-kemarin, untuk ganti baju pun harus dibantu karena tangan tidak bebas. Untuk jaga aurat dengan baik harus dibantu.
Mungkin itu saja dulu yang mau aku bagikan. Setelah ini, rasanya banyak PR dan ketertinggalan yang perlu dilakukan. Namun, lagi-lagi diingatkan untuk mengatur pace dan ingat hak tubuh sendiri. Ada yang bisa kita kejar, ada yang baiknya dilepas dan direlakan saja. Perlebar batas toleransi. Sabar, satu per satu.
Sehat-sehat semuanya. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca sambatan yang semoga ada hikmahnya ini!
Simpang Empat saat bumi diguyur hujan
Ahad pagi, 7 Mei 2023
7 notes · View notes
whosthatgirld11 · 2 years ago
Text
Aku sudah bangun untuk menunaikan ibadah dan subuh kali ini terasa berat. Biasanya, aku selalu dibangunkan oleh sosok yang hangat, kali ini hanya dibangunkan oleh alarmku yang gelumat.
Sedih dan pilu hatiku, harus berpisah dengan kamu di bulan kelahiranmu. Rasanya benar-benar nggak adil.
Harusnya, kita bisa merayakan bersama hari kelahiranmu.
Harusnya, kartu ucapan selamat ulang tahun yang akan kubuat bisa diberikan secara langsung kepadamu.
Harusnya, ciuman dan pelukan hangat bisa menjadi hal pertama yang akan kamu terima pukul 00.00. Aku, disampingmu.
Tapi, apa yang seharusnya tidak menjadi suatu hal yang wajib untuk dilakukan jika memang tidak mampu, bukan?
Hari demi hari yang nantinya harus aku lalui pasti akan terasa sulit, karena harus membiasakan hidup tanpa kamu lagi.
Semoga kita sama-sama dikuatkan, untuk menjalani rutinitas pekerjaan dan hubungan jarak jauh kembali. For OUR own good.
Even though we’re apart, even though I hate that your physical appearance can not be touched and seen, your existence, your warmest soul, your purest smile, and your annoying ass, always in my heart, sayang.
8 notes · View notes
ismahaha · 2 years ago
Text
Kalau Saja Mengirim Pesan Gak Semudah Sekarang, Akan Sulit Sekali Bilang WKWK Padahal Hati Sedang Tak Karuan.
Makin hari makin menyadari, membuat tulisan atau opening apapun dengan lebih panjang, akan lebih seru karena bisa langsung to the point.
Tapi, empat tahun aku berorganisasi jurnalistik, Redaktur Online selalu mengingatkan, buat judul jangan to the point kali. Ntar pembaca gak mau lanjut. Karena sudah semua pertanyaan dan jawaban sudah ada di judul.
Baiklah, sudah puas rasanya untuk opening. Aku mau langsung bilang. Kalau yang ada di judul, itu lah yang akan dibahas.
Sejauh ini aku bersyukur dengan adanya kecanggihan teknologi. Apalagi lewat mesin tik, keyboard di phone, dan media sosial penghubung orang jarak jauh.
Mau izin gak bisa hadir ke acara, tinggal kirim pesan, mau pamit pergi ke suatu tempat tinggal call, rindu dengan orang tinggal vidcall, berkenalan dengan orang jauh pun tinggal bertukar pesan, dan yang paling unik. Adalah soal bersikap profesional hanya dengan mengirim pesan.
Gimana?
Mudah aja, seorang teman sedang terpuruk-terpuruknya, dan langsung menghubungi kita lewat pesan. Kita dengan mudah merespon yang seperti biasa, dengan bertanya, memberi solusi, mencoba menyimak, dan menjadi penghibur dia. Tanpa ia tau, kalau kita sedang seperti apa perasaannya, tanpa ia tau, kalau kita juga butuh perhatian seperti itu.
Ditanyai kabar dan bagaimana pekerjaan hari ini, membuat kita merasa bersyukur juga dengan adanya sebuah pesan, kita hanya cukup menjawab apa yang ditanya, dan mengerjakan apa yang diminta, dengan pesan bernada yang gak akan membuat orang berasumsi buruk soal kita.
"Gimana kabarnya? Trello udah diisi? Kok seharian gak aktif?"
"Sehat pak, ini lagi mau diisi pak"
"Jangan gak diisi ya"
"Siap, pak"
"Oiya menurut kamu konten viral yang kemarin kita bahas gimana? Lucu kan haha"
"Wkwkwk iya Pak, lucu. Dan pasti bakalan cocok untuk campaign bulan ini"
Nangkap maksudnya? Nangkap dong. Kamu juga seperti itu, kan.
Sayangnya, mengirim pesan juga bisa membuat orang salah paham, pesan bernada akan membuat orang berbeda-beda gimana cara membacanya. Makanya, coba ngobrol juga lewat panggilan atau secara langsung. Selain kamu bisa lihat ekspresinya, kamu juga bisa lihat bagaimana antusias dia mendengar kamu.
Wait, balik ke pesan.
Bukan soal bermuka dua, si paling menyembunyikan perasaan, si pengen di tanyain kabar, atau lain hal. Bukan. Tapi soal rasa syukur dengan adanya ekspresi tawa yang diciptakan dengan kata kata, wkwk haha hihi hehe ckck xixi dan sebagainya. Atau bahkan emoticon 😀😃😄😁😆😂🤣.
Kita-kita ini kalau ngumpul bahas ginian, mungkin sambil menunjukkan tawa tapi dengan gelagat dan perasaan panik, kecewa, sedih, juga mungkin ya. Kaya yang dilakukan di pesan. Wkwkwk.
Udah lah. Sebagai penutup tulisan, coba deh renungi.
"Eh tau ga yang kemaren dibilang ibunya Mia, sumpah ngakak banget wkwkwkwk."
"Iyakan wkwkwk aku juga mikir gitu".
Ternyata, kedua si pengguna wkwk ini sedang mengirim pesan dengan wajah datar, perasaan kecewa, rasa panik, kepala bising, dan banyak hal.
Semua kita, itu sama.
#initulisanbukancurhatan
#yanggasukapakewkwksanalah
9 notes · View notes
pergimelaut · 1 year ago
Text
perkara-mengelola-uang 2.0
postingan ini lanjutan dari yang ini, tapi nggak akan serapi itu sih. anggaplah hanya update sepintas aja terhadap prosesku berdamai dengan upah.
tapi sebelumnya, aku ingin bilang (mungkin pada diriku sendiri) bahwa, salah satu upaya perlawananku terhadap sistem kapitalisme saat ini adalah mengambil jarak sejauh yang kubisa antara diriku dengan pekerjaanku. aku memang nggak bisa vokal turun ke jalan seperti saat mahasiswa dulu, hahahah. tapi, aku masih punya nilai-nilai yang sama dengan apa yang pernah kupelajari. :D dan, dengan percaya bahwa my worth =/= my job title, ini caraku untuk menjauhkan diri dari pandangan kapitalisme bahwa tenaga kerja hanyalah basis dari produksi suatu komoditas. sepertinya, blog adalah satu-satunya lahanku untuk bicara soal pekerjaan & apa yang kulakukan. di luar itu ... aku nggak mau. aku akan tetap post story tentang kucing-kucingku, hobi atau aktivitasku, teman-temanku, keluargaku, dan orang-orang yang kusayangi. <3 semoga aku masih bisa terus melakukannya.
oke, mari kita lanjutkan.
nggak kerasa, oktober adalah bulan ke-6-ku mengelola uang. sejak kulakukan itu per bulan mei lalu, sekarang sudah hampir setengah tahun, wow. dan aku ... udah nggak nulis pakai notion & buku tulis HAHAHA. tapiii, aku masih pakai catatan yang kubuat sendiri, yaitu pakai ... ms excel alias spreadsheet. gara-garanya, suatu hari notion nggak nge-sinkron dengan baik, jadi ketika dibuka pakai pc lain, ada beberapa hari di bulan mei yang hilang. :( akhirnya, aku cari alternatifnya dan ketemulah spreadsheet.
dan ... ternyata spreadsheet ENAK BANGET. mungkin karena aku udah familier sama spreadsheet semenjak pekerjaanku bikin aku belajar olah data. setelah kupasang rumus-rumusnya, aku nggak cuma bisa ngerekap aja, tapi juga bisa menindaklanjuti datanya. misalnya, ketika pengeluaran dalam satu bulan udah kekumpul, aku bisa memecah itu jadi per kategori, dan kutayangkan hasilnya baik secara besaran nominal maupun persentase.
karena aku punya app spreadsheet di hp, jadi setiap ada transaksi bisa langsung kurekap, nggak kayak waktu pakai buku tulis dulu. jadinya jauh lebih real-time! >:3 ngelihatnya juga enak karena kubagi-bagi per sheet sesuai kebutuhan. aku bisa lihat hasilnya dalam satu bulan, membandingkan antarbulan, dll. sejauh ini aku nyaman banget pakai spreadsheet dan semoga nggak ganti lagi, karena mindahin datanya bakal jauh lebih banyak.
beberapa catatan yang mau kubagi:
aku beli bensin 8-9x per bulan T_T dengan rata-rata 3,7% dari total pengeluaran bulananku kualokasikan untuk bensin hahahah. mayan banget euy. tapi ini sesuatu yang nggak terhindarkan sih, jadi aku nggak pasang anggaran yang ketat untuk ini.
kan aku menghitung pengeluaran untuk parkir ya. nah, rata-rata 0,5% dari total pengeluaran bulananku kualokasikan untuk biaya parkir. ini juga sesuatu yang nggak terhindarkan & bukan kategori yang aku pasang anggaran ketat. ada bulan yang persentase uang parkir hampir 1% XD
oke, yang mau kuperketat itu adalah ... makan. 5,1% dari total pengeluaranku, ada di sini. tapi, aku nggak sendirian sih, kalau makan di luar. biasanya sama keluarga atau orang-orang yang kusayangi, jadi ini juga nggak terhindarkan(?) (sekalian aja semuanya disebut "nggak terhindarkan" XD). tapiii, hei, setidaknya aku bisa bawa air putih aja. jadi nggak perlu beli minum.
dan jangan remehkan snack!! aku lagi suka BANGET sama popcorn di indomaret, dan harganya hampir 10k .... parah sih hahahah. dan orang-orang rumah lagi suka banget takoyaki ... dan sekali beli bisa 20k melayang karena beliin porsi untuk 4 kepala. bisa-bisanya snack sampai memakan porsi 2,8% ... dikurangi dong ...
hmmm.
apalagi ya, yang mau kubilang.
kadang kalau aku mengamati rekapitulasi pengeluaranku, yang kulihat kategori itu-itu saja sih. sekarang setidaknya aku udah bisa menjawab diriku sendiri, ke mana 3,7% bensin + 0,5% parkir + 5,1% makan + 2,8% snack = 12,1% dari pengeluaran bulananku. sisanya 12,1% alias 87,9%-nya yakni untuk ... untuk kategori-kategori lainnyalah. XD
oh ya, semangat menabung! alhamdulillah aku bisa nabung dan sebagian besar sesuai target, walaupun tentu bakal bisa membaik lagi di masa yang akan datang. :D bismillah.
3 notes · View notes
ruangharap · 2 years ago
Text
Tidak sempurna
Bagian tersulit dari perjalanan adalah mengakui kelemahan dan kesalahan diri sendiri. Memaafkan dan berusaha untuk berdamai. Dalam perjalananku, ada beberapa hal yang entah butuh berapa lama untuk bisa menerima bahwa tidak apa-apa tidak sempurna, tidak apa-apa memiliki banyak luka.
Sebab memang setiap manusia yang hidup di bumi ini masing-masing membawa dan menyimpan lukanya. Tetapi di samping itu, mungkin aku hanya terlalu takut ditinggalkan. Menjalani hidup sendirian. Tidak diterima sebagai diri yang tidak sempurna.
Menunjukkan luka-lukaku pada teman-teman bahkan orang-orang terdekat, bagiku seperti menyerahkan segalanya. Membuatku terlihat lemah dan rapuh. Tidak merasa nyaman jika banyak mata memandangiku dengan pandangan iba dan perasaan menyedihkan lainnya.
Aku pernah memiliki beberapa teman dan sepenuhnya percaya bahwa mereka akan menerimaku. Menceritakan dan berbagi semua hal. Bahkan aku merasa aku juga melindungi mereka dari luka, tuduhan bahkan kata-kata kasar orang lain. Aku menyerahkan diriku sepenuhnya, terkadang mengorbankan diriku sebagai tameng.
Masih teringat jelas bahkan semakin jelas karena aku menuliskannya. Hari itu semua berjalan seperti biasa. Aku dengan pekerjaanku, mereka dengan pekerjaan dan kesibukan mereka. Di penghujung hari, -aku tidak terlalu peduli dengan permulaannya- yang aku ingat jelas, aku seperti disudutkan bahkan dihakimi atas apa yang tidak pernah aku lakukan. Memang tidak hanya sekali, tetapi hari itu mungkin adalah puncaknya.
Satu persatu komentar bermunculan didukung dengan komentar lain yang seolah mendukung dan membenarkan. Mereka yang aku yakini sangat mengenalku, mereka yang selalu bisa menjadi tempat pulang dan berlindung dari apapun. Masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa kata-kata, tuduhan itu justru datang dari mereka. Orang-orang yang aku pilih dengan kesadaran untuk menjadi teman bahkan keluarga.
Aku tau aku juga bersalah sebab tidak memberikan penjelasan atau pembelaan apapun. Hanya berjalan pergi dan menjauh dari mereka dan segala tentangnya. Sudah beberapa tahun, ternyata aku masih belum juga mampu berdamai. Pernah mendengar, mereka sesekali bertanya apa yang salah dari mereka sampai aku tidak mau lagi bertemu.
Tidak mudah untukku menjalani hari-hariku setelahnya. Bahkan hingga hari ini, aku masih selalu menjaga jarak dengan orang lain, tidak mau terlibat dan melibatkan diri terlalu jauh untuk kehidupan pribadinya. Apa yang aku ceritakan tentang hidupku atau keseharianku pada teman-temanku saat ini hanyalah apa yang terlihat dipermukaan. Bukan yang sebenar-benarnya yang aku rasakan dan ingin tunjukan. Mungkin mereka menganggap ku tertutup atau bahkan membosankan. Kadang aku juga ingin banyak bercerita tentang hidupku tapi tidak mampu. Menyiksa memang menyimpan sendirian, tapi lebih baik daripada mengulang kesalahan yang sama.
16 notes · View notes