#Osteria da Fortunata
Explore tagged Tumblr posts
Note
Hi, how are you?
I’d like to share something:
Regarding the Osteria da Fortunata story, a friend of mine was quite intrigued by the glass (or maybe acrylic) divider that appears in the video. She thought it looked a lot like the kind of precautions taken during the COVID pandemic. So, she did some digging and found a recent video of the restaurant. She confirmed it’s the same one from A’s Story because of the heart sticker on the wall.
Now here’s the most important detail: in the video my friend found, there’s no acrylic/glass divider at the exact table where the person makes the pasta. There is a glass door that separates the pasta-making area from outside, but no other divider. The video is from two months ago. So, we deduced that A’s video seems to be from the pandemic period, probably between 2021/2022.
Quite intriguing, isn't it?
👀👀👀👀👀
Tbh it's quite sad, isn't it?
I can already here people trying to jump back on the ship, though.
155 notes
·
View notes
Text
Cr: OSTERIA DA FORTUNATA
16 notes
·
View notes
Text
Osteria da Fortunata. If this doesn’t entice you to have a pasta there I don’t know what would! The gorgeous ladies hand rolling fresh pasta right in front of you! Dinner and a show! We had some incredible local mozzarella and heirloom tomatoes to start and pasta to share my absolute favourite.
2 notes
·
View notes
Note
If you're still in Rome and want to eat a good gelato try Fassi. For something savory try "Mordi e vai" in Testaccio (they make sandwiches with typical Roman street food such as trippa). There's also Osteria da Fortunata, their fettuccine with oxtail are really good!
today is my last day so I will try the first two (esp bc i love trippa) but i am categorically NOT going to da Fortunata, have you seen the way that place is PACKED with tourists? this cannot possibly be good
13 notes
·
View notes
Text
【世界頂グルメ】イタリア・ローマで頂グルメリスト
【世界頂グルメ】#綾瀬はるか イタリア・ローマで頂グルメリスト 2024/10/30放送 Corso del Rinascimento, 17, 00186 Roma RM, イタリア #世界頂グルメ 詳しく見る↓
世界頂グルメ 2024/10/30放送 綾瀬はるか イタリア・ローマで頂グルメリスト 生パスタの名店 Osteria da Fortunata – Rinascimento 創業から長い年月をかけ、地元の人々に愛され続けているトラットリア ローマっ子が日常的に訪れる、まさに「ローマの台所」とも呼ぶべき場所として知られる 伝統的なローマ料理を堪能できる。 店内では、熟練のシェフが毎日手打ちで生パスタを作っており、もちもちとした食感が特徴 カルボナーラ(ストラッツァプレーティ) 牛テール煮込みソース(フェットチーネ) ラビオリ バターソース 住所 Corso del Rinascimento, 17, 00186 Roma RM, イタリア TEL +39 06 3937 8791 ホームページ Osteria da Fortunata – cucina Romana…
0 notes
Text
Osteria da Fortunata and Mariuccia. Rome, Italy
1 note
·
View note
Text
Week 7 : Final Trip to Milan
Ciao! This comes a bit later than usual, but this week brought some fun experiences. I kayaked around the Ieranto Bay for my work experience and I went to Milan during the weekend!
During my work experience, I had to visit the Ieranto Bay. This is a bay near the town of Nerano around 40 minutes away by bus. The hike takes around 40-45 minutes (a little longer on the way back up). Another intern and I were given a tour of the bay and helped sample algae. The hike up was difficult with the heat, but definitely worth it!
This weekend was my only visit to Northern Italy and I was interested to see how different it is from the south. You can get to Milan by train or by plane, but we decided to go by plane as it takes less time and is around the same price.
Our first night in Milan, we got to see the Duomo at night and walk around the city. The city is a bit more modern than others I have been to in Italy, but there is an older part of the city as well.
Our second day in Milan, we went to take pictures in front of the Duomo and visit the Galleria. The Galleria Vittorio Emanuele II is one of the oldest malls and has various designer stores such as Louis Vuitton, Prada, and Gucci. While I definitely did not do any shopping there, it was still gorgeous to see! We also visited the Starbucks Roastery in Milan and grabbed a coffee.
We then went to the Santuario di San Bernardino alle Ossa, just near the duomo, and headed for lunch. We ate at the Terrazza Aperol, which has a beautiful view of the Duomo. Be prepared to pay a lot for your drink if you go here! I had a smoked salmon salad which was pretty refreshing to have after so much pasta!
To move around the city we used the metro. It is pretty simple to use and you can get a three day pass for just 13 euros. After our lunch, we went to the Sforzesco Castle and walked through Parco Sempione. If you walk all the way through the park you will reach the Arco della Pace. It was intriguing to see how it was very similar to the arc that we had visited in Barcelona.
Later, we went to the Naviglio Grande, a smaller area near a canal. There were a lot cute stores and boutiques to look out. We took the metro back and got ready for dinner. That night we ate at Osteria Da Fortunata. This restaurant is known for its freshly made pasta and it was delicious! I had the Fettuccine Al Rago, but I would also recommend the gnocchi.
The next morning, we got tickets to go inside the Duomo and its terrace. The view of Milan from the terrace was so nice. The city looks never ending from the top of the Duomo! We then took the metro to the Milan Central Station and got on a shuttle to the airport from there. As this was our last trip of our time abroad, we were a bit sad to leave as we wish we could’ve explored around Northern Italy more.
Only three more weeks left!
Josefia Frydenborg
Environmental Engineering
Engineering in Sorrento
0 notes
Photo
What a light dinner looks like 💁
26 notes
·
View notes
Text
‘Jalan-jalan terus, kapan merit? Ga cape main-main mulu?’
Menjelang Chinese New Year, persiapkan mentalmu menghadapi pertanyaan semacam ini. Om kapan nikah Om? Sebenarnya mereka bertanya karena iseng, ingin mencairkan suasana. Level pertanyaannya ini sama dengan ‘Om telolet om?’ Jadi harus dijawab dengan riang gembira.
Dari yang ga tadinya cuek sampe kepikiran karena melihat teman-teman sudah menikah bahkan punya anak. So, traveling or wedding?
Pria akan menikah jika mereka sudah siap finansial. Maka jangan heran ketika melihat pria usia ‘matang’ tapi belum menikah. Dan yang paling penting, untuk menikah diperlukan pasangan… #loading #error #mblo
Jangan kawin kerena sudah umurnya, tapi kawinlah karena memang dia satu-satunya
Bersiaplah dengan segala macam excuse saat ditanya teman, mantan maupun kerabat. You have to learn the sweet art of ignoring. Jawab dengan kalimat lucu yang membuatmu tertawa bersama. Hiburlah dirimu sendiri saat orang lain mempertanyakanmu. Berikut jawaban yang bisa kamu pakai disesuaikan dengan siapa yang bertanya.
1. Orang yang lebih Tua
‘Kalo nunggu sukses kapan meritnya?’
‘Iya sih, tante. Tapi kan… tapi kan… saya belum punya pacar.’
Berusahalah menjawab dengan tersenyum tanpa menangis. Bisa juga mengalihkan perhatian mereka dengan pujian seperti:
‘Tante menua dengan baik yah, keriputnya terlihat harmonis’. Good luck!
2. Teman
‘Temen-temen kita dah pada nikah. Lo traveling mulu?’
‘Karena gua berbeda dari orang kebanyakan, gua akan menikah setelah mereka punya cucu’
‘Kamu kapan nikah? Mau menzomblo seumur hidup?’
‘Jangan sombong lo! Hati pacarmu bisa berubah tanpa notifikasi! Lalu gelut.
3. Mantan
‘Ni anakku dah mau lahir, kamu kapan nyusul?’
‘Iya, semoga anakmu cepat tumbuh besar, dan mencintaiku seperti kamu dulu’
‘Plakkkk’
4. Kerabat dekat
‘Kamu kapan merit? tar ketuaan loh! Kasian anaknya.’
‘Hyun Bin aja umur 36 masih galau menentukan jodoh. Jay Chou baru merit umur 36. So Ji Sub umur 41 masih jomblo. Andy Lau baru merit umur 47. Gua masi umur 32, santai aja deh. Lebih kasian anaknya kalo kita ga bisa kasi makan. Kalo tua tetep tampan, lebih kasian om-om lainnya’ *hakdezig!
Paparkan segala fakta ilmiah dari artis yang belum menikah. Bila perlu, tambahkan nama-nama artis yang kawin cerai. Jelaskan bila menikah bukan soal dulu-duluan.
5. Temen tapi Mmmmm…
‘Kamu kapan menikahi aku?’
‘Di kehidupan selanjutnya. Karena di kehidupan sekarang, aku hanya akan membuahimu’
Sayup-sayup terdengar lagu Sheila on 7. ‘S’lamat tidur kekasih gelapku. Smoga cepat kau lupakan aku. Ohhh Sephiaaaaa…’
6. Saudara Jauh
‘Kamu kapan nikah? Mbok ya udah tua ga usah macem-macem’
‘Sorry, suaranya putus-putus. Ga kedengeran. Tut… tut… tut… Nomor yang anda tuju sedang tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi’
Don’t panic. Loneliness, when accepted, is a gift that will lead us to find a purpose in life.
– Paulo Coelho
Do not let anyone tell you that now you have to settle down. You have to start thinking about having a kids. Kenapa kamu menghabiskan duitmu untuk traveling dan bukan untuk menabung? Do not let anyone tell you that you can’t travel because of that. Some people will not understand your adventure. They don’t need to, it’s not for them.
Mereka ga tau seberapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk bekerja. Mereka ga tau seberapa banyak uang yang sudah kamu tabung untuk meraih aset. Do what you want! Karena cuma kamu sendiri yang tahu kapan saat yang tepat. Kamu tidak akan bahagia hanya dengan mengikuti keinginan orang.
Mungkin kamu malah akan bertemu dengan jodohmu saat traveling. Jodoh yang diberikan semesta dari sebuah kebetulan. Mungkin juga jodohmu ada di Google. Mungkin juga, dia orang yang selalu berada disampingmu namun tak pernah kamu sadari. Supir Grab langgananmu, misalnya.
Don’t wait for the right person to come into your life, but make yourself the right person to walk into someone else’s life
Everyone has their own time. Kadang dia ketemu pas ga dicari. Entah itu bulan depan atau akhir zaman. Di suatu titik, sepandai-pandainya jomblo melompat, akhirnya menikah juga.
Jika kamu dapet undian 1 Milyar, dan cuma diperbolehkan menggunakan uang itu untuk kawin atau traveling. Mana yang kamu pilih? Jelaskan alasanmu di comment!
Fiumicino Airport to City by Train
Dari Vienna International Airport, saya terbang bersama Iberia menuju Roma. Perjalanan menghabiskan waktu satu setengah jam yang sebagian besar saya isi dengan mengunyah Apple Pie dan Sachertorte yang sebelumnya dibeli terburu-buru di bandara.
Train map option. Rome Fiumicino Airport trains to city centre. Picture courtesy by rometoolkit.com
Don’t forget to validate your Leonardo Express ticket at the machine near the train before you enter
Setelah mendarat dengan rupawan, saya langsung membeli tiket Leonardo Express. Kereta tercepat dari airport menuju pusat kota Roma. Hanya butuh waktu 30 menit. Keretanya berangkat tiap 15 menit sekali. Harga tiketnya 14 Euro | Rp. 226,000. Saya membelinya lewat mesin penjual otomatis yang ada di airport station.
Tak lupa mem-validate tiketnya di mesin, saya naik kereta dan tak sabar untuk menikmati kolosalnya Kekaisaran Roma yang kaya akan bangunan-bangunan indah dan reruntuhan menakjubkan. The Eternal City!
Leonardo Express arrive at Termini Station. I choose Leonardo express because it’s simply the fastest and most comfortable transfer between Fiumicino Airport and Central Rome
Kalo kemahalan, kamu bisa naik FM1 Local Train yang berjalur biru di map. Biaya tiketnya 8 Euro | Rp. 129,000. Namun kereta ini tidak berhenti langsung di Termini Station. Jadi kamu harus pindah jalur ke Metro Station Trastevere atau Ostiense. Jadi kalo mau ke Termini Station, harus beli single ticket lagi seharga 1.5 Euro | Rp. 24,000.
Opsi termurah adalah naik bus Terravision. Sama seperti Leonardo Express yang direct, tempat pemberhentian terakhirnya Termini Station. Tapi waktu tempuhnya dua kali lebih lama, 55 menit. Harga tiketnya 5.80 Euro | Rp. 93,600.
Untuk informasi lebih lengkap tentang transportasi dari bandara ke pusat kota, kamu bisa klik di link ini Rome Fiumicino Airport trains to city centre
Termini Station Situation. The station has regular train services to all major Italian cities
How to get around city?
Walaupun Roma termasuk kota yang walkable, destinasi wisatanya tersebar di segala penjuru. Biar ga gempor, kamu harus naik metro atau bus. Kamu bisa membeli tiketnya lewat mesin di stasiun Metro dan Halte bus utama. Jeleknya, belum semua mesin menerima pembayaran dengan kartu kredit. Jangan lupa menyiapkan coin dan cash.
Sesuaikan dengan itinerary. Jika dalam satu hari ingin ke banyak tempat yang lokasinya berjauhan, 24 hour ticket boleh dibilang worth it. Saya pribadi selama 3 hari di Rome lebih banyak membeli standart ticket. Itinerary saya kelompokkan berdasarkan lokasi terdekat, lebih banyak jalan kaki. Menggunakan metro hanya ke lokasi yang benar-benar jauh.
Opsi tiket yang bisa kamu pilih di mesin:
B.I.T. standard ticket, €1.5. Berlaku untuk sekali pakai selama 100 menit sejak pertama kali kamu menggunakannya. Bebas transfer ke jalur Metro berbeda, atau pindah bus dalam jangka waktu 100 menit tersebut.
24 hour ticket, €7. Berlaku selama 1 hari sejak pertama kali kamu validate. Kamu bebas naik metro, bus, dan kereta tanpa batas.
48 hour ticket, €12.50. Berlaku selama 2 hari sejak pertama kali kamu validate. Kamu bebas naik metro, bus, dan kereta tanpa batas.
72 hour ticket, €18.00. Berlaku selama 3 hari sejak pertama kali kamu validate. Kamu bebas naik metro, bus, dan kereta tanpa batas.
C.I.S. €24.00. Weekly ticket – Berlaku selama satu minggu.
Transportasi publik gratis untuk anak dibawah 10 tahun. Jangan lupa mem-validate tiketnya di mesin saat pertama kali hendak menggunakannya
The Rome Metro Underground train system has three lines named A, B and C. Picture courtesy by https://www.rome.info/metro/
Sistem underground Rome boleh dibilang kurang efisien dibandingkan kota besar lainnya. Jangkauan di pusat kotanya masih terbatas. Kadang saya masih harus berjalan jauh dari stasiun ke tempat tujuan. Itulah kenapa jalan raya Rome dipenuhi kendaraan pribadi, terutama motor.
Untungnya mereka sadar, pemerintah Rome lagi memperpanjang jalur C baru dengan memperbanyak titik pemberhentian stasiun di jantung kota yang akan selesai tahun 2020.
Kereta bawah tanah Rome boleh dibilang kurang nyaman. Selain ramenya ga ketulungan, sampah dan coretan vandalism ada dimana-mana. Bahkan dibody keretanya banyak coretan Pilox! Tapi Metro tetap jadi pilihan utama saya karena murah dan cepet.
Metro stations close to major sights
Ottaviano (line A) – Vatican Museums, St Peter’s
Spagna (line A) – Spanish Steps
Colosseo (line B) – Colosseum, Roman Forum
Untuk info lebih lengkap, kamu bisa klik di link ini Rome tickets and passes on Metro – a user’s guide
Where do i stay in Rome?
‘Ciao!’ Dua orang staff gadis Italy menyambut dengan senyuman manis. Mereka terlihat seperti gadis penjual harapan palsu. Selesai check in, saya naik lift menuju kamar. Kamarnya bersih dan luas. Ada kamar mandi dalam dengan 4 ruang shower terpisah, jadi ga bakal berebut.
Ada lounge area berdesain modern dengan mural seni yang cantik. Suasananya youth abis. Letaknya strategis dekat dengan pusat wisata. Cukup jalan kaki 13 menit, sampe deh di Trevi Fountain. Highly recommended!
The RomeHello Hostel
Great hostel in the heart of Rome. Spacious kitchen and nice lounge area, friendly staffs. Room is large with a clean private bathroom. Mixed-gender and female-only dorms with colorful accents. Free Wi-Fi, bunk beds, and lockers.
Via Torino, 45, 00184 Roma
Price: One night in 10-Bed Mixed Dormitory Room 26 Euro | Rp. 442,000
Direction: 15 menit jalan kaki dari Rome Termini Station https://goo.gl/maps/e3LKsHSQgMG2
Di kamar saya bertemu dengan pria asal Brazil berambut kriwil dan berperut buncit. Dari gaya bicaranya, dia terlihat ngondek. Mirip bencong lampu merah. ‘where are you come from?’ sapanya. Setelah saya menjawab dan bertanya balik. Dia kikuk dan terbata-bata. Ternyata dia ga bisa berbahasa Inggris, kalimat yang dia tau cuma ‘where are you come from?’��
Selanjutnya dia berusaha nanya dengan bahasa Portugis. Mana ketehe! Saat saya lagi membereskan koper, dengan pede dia terus ngomong sambil berpantomim. ‘Sorry, i can’t speak your lang…’ Belum sempat saya menyelesaikan kalimat, dia menyolek bahu saya dengan senyuman dan kedipan mata menjurus. ‘What the…’ Sebelum digoda lebih lanjut, saya pun melarikan diri.
Siang itu sekitar pukul 01.30 langit begitu cerah. Angin melambai dengan empuk. Hari pertama di kota baru selalu saya pakai untuk ‘berkenalan’. Saya berjalan kaki melewati bangunan-bangunan tua keren seperti gereja dan monumen.
Sesekali saya duduk-duduk di pinggir jalan, foto-foto, dan memperhatikan orang lewat. Saya juga suka keluar masuk toko dan mini market, mengamati produk khas lokal. Kalo ada snack, chocolate, dan ice cream yang ngileri, baru saya beli sambil ngemil di jalan.
‘I love exploring Rome on foot, losing myself in the tangled lanes of the historic centre and neighbourhoods. Every street you walk down is like an unfolding novel’
Rome Scene with Motorcycle
So, kemana dan ngapain aja saya di hari pertama? Cusss…
1. Strike a pose at Palazzo Barberini
Amazing main hall. Roman palace worth visiting for its splendor and collection of art
With Roma Pass, you can visit this museum for free
Great museum with a very nice garden. Two of the staircases are architectural masterpieces built by the Bernini and Borromini
Almost no ancient art. Most of it is Medieval and up to the 19th Century, also a few bits of modern art. And almost all the art is religious.
Palazzo Barberini
Baroque palace with renowned collection of artworks by Tintoretto, El Greco, Caravaggio
Via delle Quattro Fontane, 13, 00187 Roma
Hours: Selasa – Minggu 8:30AM–7PM
Direction: Metro line A, stop Barberini Palazzo Barberini Google Maps Location
Portrait of Henry VIII. Hans Holbein the Younger (Augusta 1497 – London 1543). Picture courtesy by https://www.barberinicorsini.org/en/opera/portrait-of-henry-viii/
La Fornarina. Raffaello Sanzio (Urbino 1483 – Rome 1520). If you love Renaissance paintings, especially Raphael, then you have to visit here to see this la fornarina
Istana keluarga Paus Barberini pada abad ke-16, yang kini berganti rupa menjadi museum. Ada dua karya lukis bersejarah disini. Yang pertama adalah ‘La Fornarina’ – The Baker’s Girl, karya Raphael, pelukis Italy paling berpengaruh pada generasinya. Potret telanjang wanita pekerja toko roti di Trastevere. Karya Raphael dikagumi karena kejelasan komposisi dan bentuk sempurna manusia.
Berikutnya adalah Portrait of Henry VIII. Lukisan narsis Raja Inggris pada tahun 1507-1547. Hasil karya Hans Holbein the Younger, orang Jerman yang merupakan pelukis terhebat abad ke-16. Awalnya dibuat untuk menghiasi ruangan di istana Whitehall yang baru saja dikuasai Henry.
Excellent museum of medieval and Renaissance fine arts
2. Sitting in front of Trevi Fountain
Rome’s largest and most famous fountain. Design by Nicola Salvi in the 18th century. A gloriously fantasy creatures the Roman God Oceanus who can be seen riding his chariot pulled by Tritons and taming several Hippocamps. Agrippa to the left is abundance with a toppled vase as the source of water, while Virgo to the right symbolizes health as nourishment.
The best way to learn about Myth is to experience it for yourself. 3 tahun yang lalu, saya melempar koin gopekan dengan membelakangi Trevi Fountain. Koin melewati bahu kiri saya dan plung! Masuk ke dalam kolam. 3 tahun berselang, saya kembali ke Roma. It works! Ritual aneh tapi nyata yang terasa romantis.
Legend said that you should throw a coin from your shoulder into the fountain without looking at it and it will grant your wish
No matter what time you go, there’s always people. Jadi kalo ga sempet dateng pagi-pagi, enjoy aja! Siang itu, saya berusaha mendekati kolam air mancur dengan berdesak-desakan. Namun keramaian seakan lenyap saat mendengar suara air deras mengalir diantara barok megah dengan pahatan detail nan cantik.
Saya takjub melihat patung dewa laut Yunani, Oceanus yang ditemani pria setengah duyung dan kuda liar. Makhluk mitos yang melambangkan gairah percintaan. Kalo di era sekarang, mungkin mereka berubah menjadi Jason Momoa, the Aquaman!
Fontana di Trevi
Aqueduct-fed rococo fountain with sculpted figures, designed by Nicola Salvi and completed in 1762
Piazza di Trevi, 00187 Roma
Free. Open 24 hours
Direction: Fontana di Trevi Google Maps Location
Wander the backstreets and i found myself glancing into dusty workshops of framers, basketweavers and furniture restorers. Narrow lanes are dotted with jewel-like boutiques and gift shop
3. Shopping at Galleria Alberto Sordi
Department stores have an old-school glamour. Retail therapy diverting enough to distract you from the cityscape
Berawal dari kebelet pipis, saya menemukan mol mewah. Pertokoan high end seperti Massimo Dutty, Calvin Klein, dan Furla berderet dengan interior bergaya Art Noveau, elegan dan cantik. Lumayan buat foto-foto. Yang paling terkenal di mol ini malah toko bukunya, Feltrinelli. Sayangnya toilet nya harus bayar 1 Euro | Rp. 16,500. Pipis seharga sekali makan di warteg!
Galleria Alberto Sordi
Shopping Mall
Piazza Colonna, 00187 Roma
Hours: Senin – Minggu 10AM–8PM
Direction: Underground line METRO A – Barberini station Google Maps Location
4. Admiring Altar of The Fatherland at Piazza Venezia
Il Vittoriano, the massive mountain of white marble that towers over Piazza Venezia. Building is quite big and makes you feel small
Monumen yang didedikasikan untuk Vittorio Emanuele II, raja pertama yang berhasil mempersatukan Italy pada tahun 1861. Monumen kolosal yang berdiri gagah diantara jalan raya terbesar dan pusat persimpangan tersibuk di jantung kota Roma, Piazza Venezia.
Considered a central thoroughfare in the city of Rome. Piazza Venezia is one of the busiest parts of the city. Located at the bottom of Capitoline Hill, it forms an intersection for several main roads like the Fori Imperiali that leads to the Colosseum
Take the time to go on the terrace to enjoy this 360 degree panoramic view
Saya pergi ke teras atas menikmati pemandangan 360° Roma. Setelah puas saya masuk ke museum yang berada di dasar gedung. Mengagumi patung dan lukisan pahlawan perang Italy, peralatan militer peninggalan perang dunia pertama, sampai makam yang didedikasikan untuk prajurit yang tewas dalam perang.
Masuknya gratis, tapi keseruannya sparta abis!
There’s a museum of Italian Military inside. You could admire Vittorio Emanuele statues and paintings
Inside you could find statues and altar of unknown soldier
All of the collection and arts are on another level
Tomb of the unknown soldier. Guarded by soldiers and imposing statues, an eternal flame burns on the terrace of the Altar of the Fatherland
The front facade features a row of ornate columns, large bronze statue of Emmanuel and many other stone sculptures with beautiful fountain
Altare della Patria
Grand marble, classical temple honoring Italy’s first king & First World War soldiers
Piazza Venezia, 00186 Roma
Hours: Senin – Minggu Wednesday 9AM–7PM
Free entrance to the terrace, but to rise up with elevator on the roof to get the view from the very top, it costs 10 Euro | Rp. 160,000 *not recommended because the view from the terrace is already good enough
Direction: Google Maps Location
A horse drawn chariot touched by a tourist
5. Drinking espresso and cappuccino at Tazza D’oro
When in Rome, do as the Romans do. Berdiri di kafe klasik sambil nyeruput espresso. I feel so Italian. Salah satu tempat terbaik untuk merasakannya ada di Tazza D’oro.
Kalo suka yang strong, kamu bisa pesen espresso double shot, Doppio. Buat yang ga suka espresso sekali glek, bisa pesen caffè lungo, espresso ditambah air sedikit. Buat cewe yang ga suka pahit, bisa cobain Granita espresso! Whipped cream-nya menggunung tapi ga bikin gendut karena unsweetened.
The atmosphere and aesthetics are elegant with the decorations of coffee all around the walls. It’s more like a standing bar than a sit down cafe
a lot of pastries to choose while drinking a perfect cup of coffee
“Espresso is to Italy, what champagne is to France.”
-Unknown
You can also buy some coffee beans to share with for your friends and family at home
enjoy the show and smell of the coffee roasting while you’re waiting
Setelah memesan dan membayar di kasir, saya memberikan receipt ke barista botak. Barista yang tampangnya lebih terlihat seperti Mafioso! Kemudian dia merobek kecil kertas receipt, lalu dengan gesit meracik kopi sempurna.
Sembari menunggu, saya menyaksikan bagaimana barista memasukkan bubuk kopi yang baru digiling ke portafilter, memadatkannya dengan tamper, lalu memasangnya ke mesin. Tit… tit.. tit… Kucuran espresso panas pun mengalir ke cangkir. Terakhir, dia menuangkan susu yang baru di steam.
La Casa Del Caffè Tazza D’oro
One of the best coffee with the best price in Rome. No seats area, you drink while you stand, it’s a part of Italian culture. Classic coffee shop where Baristas serve up celebrated iced granita with whipped cream layers
Via degli Orfani, 84, 00186 Roma
Hours: Senin – Sabtu 7AM–8PM, Minggu 10:30AM–7:15PM
How to order: Order at the casheer, get a receipt and stand at the bar
Price: Caffe Espresso 1.80 Euro | Rp. 29,000 – Cappuccino 2.40 Euro | Rp. 39,000
Direction: Near Pantheon Google Maps Location
Un caffè – a shot of espresso and Cappuccino!
Taraaa… espresso dan cappuccino pun disajikan. Cremanya begitu menggoda, berbuih tebal coklat kemerahan. Aromanya bikin euforia! Saya menghabiskan secangkir espresso dalam sekali teguk. ‘Mmmmmm…’ Saya mengehela nafas puas. Bulu kuduk berdiri sejenak, merinding disko. Rasa kopinya strong abis. Terasa sensasi kesemutan yang nendang. Yes, it’s all about quality rather than quantity in espresso.
Setelah selesai dengan espresso, saya menyeruput cappuccino sedikit demi sedikit. Buih susunya tebel. Strong yet creamy and foamy. I had a Coffeegasm! Mungkin ini alasan kenapa ga ada tempat bagi Starbucks di Roma. Italy memang surganya pecinta kopi.
6. Enjoying Piazza Navona at night
This beautiful baroque arena provides the stage for a colourful cast of street artists, performers, waiters and tourists.
Alun-alun cantik dengan landmark 3 air mancur ala romawi kuno. Lampu gemerlap di sekitar air mancur, kafe-kafe di pinggiran jalan, pelukis, musisi dan merpati bersepakat mengajak saya menikmati kebisingan surga.
Piazza Navona
Elegant square dating from the 1st century, with a classical fountain, street artists & bars
Piazza Navona, 00186 Roma
Direction: Piazza Navona’s Google Map Location
Obelisk comes directly from Egypt. Since Cesar conquer that country, many emperors did bring other artistic monuments to beautify the city. This obelisk are more than 2500 years old
Fontana dei Quattro Fiumi, didesain oleh pematung legendaris, Gian Lorenzo Bernini. Air mancur yang dibuat untuk Pope Innocent X pada tahun 1651. Terletak di tengah square yang besarnya kaya stadion. Tepat di depan kediaman keluarga Paus, Pamphili Palace.
Air mancur yang menggambarkan empat dewa sungai mengelilingi Obelisk Mesir yang megah. Keempat patung ini melambangkan empat sungai besar di dunia: Sungai Nil, Sungai Donau, Sungai Gangga dan Rio de la Plata.
This large square is usually full of artists and street vendors. A lot of painters also work in this area
The picturesque Roman square. Graceful baroque palazzi-mansions, dazling fountains, packed pavement cafes and costumed street artists set the scene for the daily invasion of camera-toting tourists like me
Fountain of Neptune, 16th-century marble fountain depicting mythological cherubs and Neptune fighting with an octopus
7. Eating Cacio e pepe at Osteria da Fortunata
This is where Romans go for real pasta. The place where local come to eat. The staff are friendly and responsive. The only place where you can watch aunty making pasta noodles behind the window like a show! Everything is made on-site. Can’t get any fresher!
Ga ada makanan yang lebih romantis selain di Roma. Masakan Romawi dicintai karena simple tapi bikin baper. Seperti wanita cantik tanpa make up yang bikin kita kesengsem. I’m eating extraordinarily well in Rome! Salah satu alasan kenapa saya kembali ke Roma ya karena makanannya. Sulit menemukan pasta otentik senikmat di negara mereka berasal.
Rome is a city that lives to eat. Food feeds the Roman soul
Salah satu tempat terbaik untuk nyobain ini adalah Osteria da Fortunata. Kedai pinggir jalan dimana banyak warga lokal kumpul. Yang unik adalah konsep open kitchen-nya. Layaknya pertunjukan, saya bisa melihat emak-emak mengolah terigu jadi mie pasta di jendela.
One of the city’s most iconic pasta dishes, Cacio e pepe. ‘Cacio’ is Roman dialect for Pecorino Romano ‘a salty, aged sheep’s milk cheese’, while ‘Pepe’ means black pepper. The two ingredients are combined with cooked pasta and a bit of its cooking water, then stirred vigorously to create a smooth sauce. The pasta was ridiculously good.
Saya menutup hari dengan sepiring Cacio e pepe, the most classic Roman pasta! Kombinasi dari pecorino – keju susu domba dan lada hitam yang diaduk dengan sedikit air panas dari pasta yang baru dimasak. Maka terciptalah saus keju yang cheesy and creamy. Terlihat sederhana, tapi begitu nikmat jika dibuat oleh master-nya.
Setelah order dan menunggu sebentar, pesanan pun datang. Saya melilitkan pasta di garpu dan memasukkannya ke mulut. Slurrrppp, meleleh sampe ke ubun-ubun. Fluffy, creamy, and just the right amount of runny. Squisito!
Ga kayak Pasta di negara kita, yang kejunya kadang diganti cabe, susu, atau krim. Maunya sih menyesuaikan dengan lidah lokal, tapi malah merusak cita rasa pasta sesungguhnya.
Life is a combination of magic and pasta – Federico Fellini
Osteria da Fortunata
True Italian Atmosphere! Authentic family run restaurant. The best homemade pasta in the area
Via del Pellegrino, 11/12, 00186 Roma
Hours: Senin – Minggu 12PM–1AM
Price: Tagliolini Cacio e pepe 13 Euro | Rp. 210,000
Direction: Osteria Google Maps Location
It’s pretty at night with the lights reflecting on the water. The combination of white marble blue green water and the glimpse of gold. Splendid yet romantic!
Di perjalanan pulang, saya melewati jalan-jalan kecil yang terbuat dari cobblestone. Lampu remang-remang menghiasi kegelapan di malam hari. Saya berhenti dan duduk sejenak menikmati indahnya Trevi Fountain. Air kolam memantulkan cahaya lampu menjadi biru keemasan.
Sambil leyeh-leyeh, sesekali saya melamun dan memperhatikan sekitar. Ada pasangan yang sedang ketawa-ketiwi, peluk-pelukan dan cipok-cipokan. Seakan kolam ini milik berdua. Ingin rasanya menenggelamkan mereka, namun niatan itu saya urungkan.
Dinginnya malam meniupkan angin kuburan. Malam itu saya merasa senasib dengan So Ji Sub. Kalau adegan ini ada di drama Korea, biasanya kamera akan di close-up tepat ke wajah saya. Dengan mata sayu, saya berusaha untuk tetap cool, walaupun dalam hati bersenandu ‘Lonely… i’m Mr. Lonely. I had nobody, to call my own’
Rome Sweet Rome 'Jalan-jalan terus, kapan merit? Ga cape main-main mulu?' Menjelang Chinese New Year, persiapkan mentalmu menghadapi pertanyaan semacam ini.
#Altar of the Fatherland#Galleria Alberto Sordi#Hostel Terbaik di Roma#Kopi terbaik di Roma#Osteria da Fortunata#Palazzo Barberini#Pasta terbaik di Roma#Piazza Navona#Spanish Steps#Tazza D&039;oro#Tempat Wisata di Roma#The RomeHello#Things to do in Rome#Trevi Fountain
0 notes
Note
Ciao Chris!
Sabato devo andare a Milano con degli amici, mi consigli qualche posto carino dove pranzare?
Ehi ciao!
Per menù ti consiglio MiScusi, Eppol, Osteria dello Gnocco Fritto, Osteria da Fortunata
Per pizza ti consiglio Pizzium, Assaje, Napiz
2 notes
·
View notes
Text
What to Eat in Rome
What to Eat in Rome
We spent 2 weeks in Rome, Italy, where we ate pasta, pizza, and home cooked meals all day, every day. We asked people living in Rome what places they eat at, and we’re sharing the best of that list here, in our guide on what to eat in Rome.
Here’s our list of addresses: ☞ http://www.eatyourkimchi.com/what-to-eat-in-rome-italy
Subsc…
View On WordPress
#bonci pizza#cacio de pepe#eat your kimchi#eat your sushi#eatyourkimchi#eatyoursushi#espresso#gelato#italian food#italian food catering#italian food catering near me#italian food delivery near me#italian food menu#italian food recipes#italian foods#Italy#Japan#martina#osteria da fortunata#pasta#pizza#rome#rome travel guide#simon#simon and martina#simonandmartina#Tokyo#trastevere#what to eat in rome
0 notes
Photo
Dolcetto D'alba @ Osteria Da Fortunata
Via Foodspotting
0 notes
Note
Ti consiglio tonnarello oppure osteria da fortunata, i piu buoni secondo me
La prossima volta proverò anche tonnarello, grazie mille 💕
1 note
·
View note
Text
【イタリア】ローマ「Osteria da Fortunata」
【世界頂グルメ】生パスタの名店『Osteria da Fortunata』#綾瀬はるか イタリア・ローマで食欲爆発1人旅 2024/10/30放送 Corso del Rinascimento, 17, 00186 Roma RM, イタリア #世界頂グルメ 詳しく見る↓
Osteria da Fortunata – Rinascimento 創業から長い年月をかけ、地元の人々に愛され続けているトラットリア ローマっ子が日常的に訪れる、まさに「ローマの台所」とも呼ぶべき場所として知られる 伝統的なローマ料理を堪能できる。 住所 Corso del Rinascimento, 17, 00186 Roma RM, イタリア TEL +39 06 3937 8791 ホームページ Osteria da Fortunata – cucina Romana dal 1921 … ホームページをcheck!
0 notes
Photo
I had the best Gnocchi made fresh from scratch at @osteriadafortunata in Roma Italia. This dish is called Sorrentina. It’s made with amazing pomodoro tomato 🍅 sauce and topped with Buffalo Milk Mozzarella. I took my time savoring each pillow soft bite of this wonderful pasta. It was heavenly and dish one should have on their traveling bucket list. Take my word for it. You’ll love it! 👉 Follow me @timsnykitchen . . . . #timsnykitchen #romeitaly🇮🇹 #gnocchi #gnocchis #pastalovers #pastamania #pastalove #roma #eeeeeats #foodiegram #igtravel #instatravelgram (at Osteria Trattoria da Fortunata) https://www.instagram.com/p/BxVSNpnl50O/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1mazw5pxnx7qj
#timsnykitchen#romeitaly🇮🇹#gnocchi#gnocchis#pastalovers#pastamania#pastalove#roma#eeeeeats#foodiegram#igtravel#instatravelgram
1 note
·
View note