#Ketenangan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Di mana ketenangan itu sebenarnya?
Pernah engga sih merasa begitu tenang, menjalani hidup tuh kaya pasrah aja gitu. Ga banyak minta, ga banyak berharap apa-apa.
Bener-bener tenang, tanpa beban.
Padahal sebenernya boleh-boleh aja berharap dalam doa. Bahkan mau minta apa aja, ya boleh.
Mungkinkah memang semenangkan ini di sepertiga malam?
Diantara begitu banyaknya kekhawatiran, ketakutan dan kecemasan. Dari begitu banyaknya hal yang rasanya ingin sekali diceritakan.
Seakan seperti badai yang kemudian mereda dengan sendirinya. Langit menjadi biru, udara menjadi sejuk dan matahari menghangat dalam dada.
Seperti seorang anak kecil yang menangis kencang lalu tiba-tiba tenang di pelukan ibunya.
Masya Allah....
Semakin dekat denganMu, kedamaian hati ini semakin nyata.
Apakah mungkin segala macam bentuk kekhawatiranku selama ini, adalah bentuk ketidakpasrahanku?
Apakah segala macam bentuk ketakutan dan kecamasanku, adalah bukti semakin jauhnya diri ini dariMu ya Rabb?
Sebab nyatanya, semua yang di hidupku sekarang cukup. Semua baik-baik saja dan aku mampu melewatinya.
Hanya bedanya, aku tidak pernah memiliki ketenangan seperti sekarang.
Ketenangan yang barangkali sebetulnya memang miliku.
Tetapi ketika Kau hadir, di malam-malamku. Aku tidak pernah berusaha untuk mengambilnya darimu.
Sebuah ketenangan milikku.
Ketenangan yang tidak lagi membuatku tergesa-gesa.
—ibnufir
349 notes
·
View notes
Text
Ketenangan itu mahal, semahal perjuanganmu melepaskan apa yang selama ini kau genggam kuat-kuat.
118 notes
·
View notes
Text
Tentang tenang
Aku mencari tenang di keramaian Aku mencari tenang di tempat hiburan Aku mencari tenang dengan banyak bercerita kesana kemari Aku mencari tenang dengan mengadu pada manusia Aku mencari tenang dengan menyendiri, mengurung diri Ternyata, ku temukan tenang ketika aku kembali bersimpuh padaNya Ternyata, ku temukan tenang ketika aku percaya seutuhnya padaNya
21 notes
·
View notes
Text
Jangan pernah lupa bahwa hadirnya membawa ketenangan
Ada satu hal yang sering dilupakan oleh sebagian orang yang sudah menikah. Satu hal yang menurutku menjadi salah satu nikmat utama pernikahan. Satu hal itu, satu nikmat itu ialah ketenangan.
Padahal sejak akad terucap, sejak dia hadir dalam hidupmu. Bukankah hidupmu lebih tenang.
Dari sisi perempuan, sebagai seorang istri. Kamu tidak risau ketika harus pergi kemanapun, selama itu bersama suamimu. Tidak lagi was-was ketika pulang agak larut, selama bersama suamimu. Pokoknya ketika dia ada di sekitarmu, seketika kamu merasa aman.
Pelukannya selalu menjadi obat penenang untuk resahnya hatimu. Ngobrol dengannya, menjad pengurai rumitnya pikiranmu.
Hadirnya, menjawab do'a dan penatianmu, sekaligus menghentikan pertanyaan "kapan nikah?". Yang pada saat itu, sempat menjadi salah satu pertanyaan menyebalkan dari orang lain.
Itu baru beberapa hal, belum nikmay-nikmat yang lain.
Jangan kamu lupakan nikmat "ketenangan" itu. Kalau soal kekurangan, kamupun tidak sempurna dan punya kekurangan. Sama.
Syukuri selalu kehadirannya. Kehadirannya selalu membuat hatimu merasa tenang. Bahkan ketika sedang bertengkarpun, kamu tetap menunggunya pulang kerja. Ada dia saja di rumah, cukup membuat hatimu tenang.
5 notes
·
View notes
Text
Menyenangkan bagi kita ketika kita tahu bagaimana menciptakan keadaan nyaman untuk diri sendiri. Setidaknya tidak merepotkan untuk orang sekitar.
Sesimple ketika hati merasakan ketenangan saat potong rambut di sebuah salon khusus perempuan yang di dalamnya diputarkan instrumen relax, rasanya setiap kali menemukan kejenuhan ingin saja mengulangi "mengunjungi" salon tsb.
Then, u know what?
I found the instrument, dan ternyata banyak bertebaran di youtube. It's weird right?
Tapi, menjadi hal yang menyenangkan bagiku. Aku bisa menikmati kekosongan dalam mendengarkan instrumen relax ini tanpa harus ke salon, bukankah menjadi hal yang baik ketika kita mengosongkan segala hal yang ada di benak, bahkan menjadi tahap awal untuk menjadi "mindfulness"?
rasa-rasanya tidak ada sedikitpun hal yang bisa dikeluhkan. Semua jalan mempunyai pintunya masing-masing, dan kalau satu pintu tertutup maka masih banyak pintu-pintu lain yang masih bisa terbuka.
We're in the right way, right?
2 notes
·
View notes
Text
ISTRI ITU KETENANGAN
Al-Khaththab ibnul Ma'ali al-Makhzumi rahimahullah pernah mewasiatkan kepada putranya,
"Wahai Anakku, istri adalah ketenangan bagi seseorang. Tidak ada kehidupan baginya jika terus bertengkar dengan istrinya. Saat engkau hendak menikahi wanita, tanyalah mengenai keluarganya. Sungguh, akar yang baik akan menumbuhkah buah yang manis."
Raudhatul Uqala, hlm. 202
8 notes
·
View notes
Text
🌊☁️
Ntah sampai kapan, tapi rasanya raga ini masih mengharapkan sosok yang menyadarkanku bahwa air dan langit itu damai, tenang, kita hanya butuh waktu bermesraan, menyatu, meluapkan segenap rasa dengan dua komponen itu.
Terkadang ada masa dimana saat memandang kedua komponen itu reflek tergambar senyuman itu dalam benak yang mampu mengembalikan segala memory yang telah dilewati bersama.
Tetapi seketika tersadar bahwa rasa ini hanya sebuah angan-angan sementara yang kemungkinan diciptakan untuk sekedar mengagumi namun tidak untuk memiliki.
_𝒔����𝒌𝒆𝒑𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕𝒂15𝑴𝒆𝒊2023
5 notes
·
View notes
Text
Kopi dan Laut
Mereka sama-sama setia tak pernah berubah dalam rasa.
Kopi dengan pahitnya dan Laut dengan asinnya.
Setianya mereka, tapi tak mungkin bersama.
Kopi dengan ketenangan, Laut dengan riuh ombaknya.
Kopi bisa dibawa dengan berbagai rasa tapi tetap menenangkan.
Tapi tidak dengan laut, riuh ombak dan mungkin badai yang tiba-tiba datang.
Rasa memang tak berubah.
Tapi ketenangan sulit didapat dengan mudah.
Sama-sama setia bukan berarti akan bisa bersama.
Karena ini tentang ketenangan hidup dan yang bisa berjalan beriringan.
Surakarta, 16 September 2024
1 note
·
View note
Text
Jatuh Berbeda
Biasa nya aku jatuh dari tatapan mata, tertancaplah akar, kemudian berjuang hingga kupetik buah matang, atau hingga hanya dapat sudut pandang, tak tergoyahkan, tapi kali ini berbeda, jatuh dari nyamannya, dari sudut pengaturan maha kuasa tak terduga, kemudian ke tatapan mata, buahnya matang dahulu, tanpa akar yang menerkam, tergoyahkan, terlahir dari keistimewaan, apalagi yg kau cari hai anak muda, tidak cukupkah? Atau kau hanya tak mengerti, karna ini asing bagimu? Karna sejauh ini? Bukankah itu yg sebenarnya kau cari? Lantas apa yang kau mau? Adrenaline hutan rimba? Diantara jaminan jaminan, ketenangan dan kebahagiaan.
0 notes
Text
Walau disentuh, keras rasanya. Apatah lagi jika dicuba mahupun disuapin, pasti batu yang ditelan.
Itulah kehidupan. Sekeras apa pun dugaan yang mendatang, laluilah dengan tenang santai dan menjiwai. Kelak akan ada pelangi yang menyinari.
Yakinlah, segala yang keras pasti didalamnya sangat manis untuk dirasai.
Alhamdulillah, walau tidak dikenali ramai tapi bila aku buat dan yakin kan ia halal untuk dimakan. Bahkan air tangan ini yang menguli, mengadun dan menjadikan ia sebiji "kuih bulan".
1 note
·
View note
Text
Racun Orang Tua - Ujian Dari Ayah & Ibu
Informasi dan luasnya ujian kehidupan Ketika kami masih bocil, tidak memahami apa yang dimaksud dengan ujian. Hanya sebatas mengenal tes yang berlangsung di sekolah saja. Merasa bahwa ini hanya semacam uji nyali otak dan bukan otot. Yang mana biasanya diadakan saat ada eksistensi berlabel “guru.” Yang kami kenal di masa itu bahwa guru adalah guru, yang memang dasar panggilannya diejakan sebagai…
#arti#balas dendam#berarti#bermakna#cobaan#cobaan hidup#frustasi#godaan#ikhlas#informasi#kebencian#kedamaian#kedewasaan#keikhlasan#kekuatan hati#kepatuhan#kerendahan hati#kesabaran#ketenangan#kuatkan hati#makna#mengalah#pengertian#pengetahuan#pikiran negatif#pikiran positif#racun#racun orang tua#ramah-tamah#rendah hati
1 note
·
View note
Text
Smangadh & Ketenangan
Seperti judul. Mungkin itu yang sedang menjadi ambisiku saat ini. 'Smangadh', ya sebuah ejaan yang sengaja kubuat tak sempurna dan sudah aku pakai sejak SMA. Tepatnya dimulai tahun 2007. Ketika segala smangadh ku akan dunia sastra dan musik begitu mendidih.
Dan ketika waktu ini, aku ingin mengembalikannya. Supaya kembali menjadi penyemangat. Namun, apa daya. Usiaku tak lagi belasan tahun seperti dulu. 34 tahun. Lalu, apa yang dicari oleh manusia diusia pertengahan ini? Dan setelah kubuka kitab-kitab yang teronggok di sudut-sudut otakku. Ternyata 'Ketenangan'.
Percuma memiliki ribuan liter smangadh, tapi nyatanya tak ada ketenangan. Rasanya seperti berlari dalam tong setan. Sumpek yang ada, dan percuma saja. Tak akan pernah sampai tujuannya. Semua berputar dan kembali ke asal.
Lalu, ketenangan seperti apa yang dibutuhkan manusia pertengahan sepertiku ini? Itu yang masih menjadi polemik. Terkadang aku ingin memecahkannya bersama seseorang. Seseorang yang mungkin sudah menemukan caranya lebih dulu dari aku. Dan aku ingin menghabiskan waktu berjam-jam dengannya hanya untuk mendiskusikannya. Tak akan aku debat bila diskusi itu tak sesuai dengan jalan fikiranku. Tenang. Aku bukan tipe manusia seperti itu.
Bagiku, dalam sebuah diskusi aku ingin menjadi pendengar dahulu, mencerna setiap apa argumennya. Dan selesai itu semua, baru aku akan berganti berargumen dan paling lebih banyak argumen tanya balik atau persetujuan yang akan aku beri. Dan dari yang tak setuju pasti akan aku simpan sebagai PR-ku.
Dan semoga, lekas waktu kedepan nanti. Aku menemukan manusia itu, yang mana akan menjawab dari segala tanyaku tentang ketenangan. Supaya smangadh ini tak lagi sia-sia.
1 note
·
View note
Photo
#Berseri#Detoksifikasi#jenissauna#Kesejahteraan#Kesihatankardiovaskular#Ketenangan#Kulit#Oksigenasi#Pembaharuan#PembaharuanKulit#Pembersihan#PenguranganStres#Penjagaandiri#Penyembuhan#PikirandanTubuh#relaksasi#SaunaFinland#SaunaInframerah#SaunaUap.#Sirkulasi#SpaSauna
0 notes
Text
Menemukan Damai
Menemukan Damai“Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”(Filipi 4:7) Dalam dunia yang penuh dengan kegelisahan, kita dapat menemukan damai yang melampaui segala akal budi melalui hubungan kita dengan Kristus. Ketika kita mempercayakan hidup kita kepada-Nya, Ia memelihara hati dan pikiran kita dengan damai sejahtera-Nya. Marilah…
View On WordPress
0 notes
Text
Malam yang Riuh
Satu pesan Whatsapp muncul di pop up ponselku. Sengaja baru kulihat setelah berdiri beberapa menit dari tempat dudukku dan mempersilakan penumpang prioritas menempatinya. Ya, saat itu aku sedang perjalanan pulang menggunakan KRL commuterline.
"Teh, kasih aku quotes atau kalimat yang bisa menenangkan", begitu kira-kira isi pesannya. Lalu ku balas, "Wait ya." Kulanjutkan menikmati perjalanan yang kemudian akan sampai di stasiun akhir. Setelahnya aku bergegas ke tempat penitipan motor, menyadari malam semakin larut tapi jalanan masih ramai karena suasana tahun baru.
Sepanjang perjalanan aku memikirkan, temanku yang mengirimkan pesan tadi sedang tidak baik-baik. Mengingat beberapa waktu lalu ia juga menceritakan kondisi rumah tangganya. Menjadi ibu sambung tidak pernah kubayangkan akan menjadi takdirnya saat dua tahun lalu ia bercerita, memantapkan diri untuk menikah.
Menyadari bahwa kondisi kita saat ini adalah konsekuensi dari terkabulnya doa-doa terdahulu tidak akan membuat kita mengeluh meski wujudnya hanya dalam lintasan hati. Selamat menjalani pilihan dengan penuh ketenangan.
Kukirimkan kalimat yang kurangkai saat aku menghadapi hal-hal tidak mudah atas pilihanku. Aku bertanya padanya, "Masih berkonflik dengan anak sambungmu yang paling tua?"
Setelahnya mengalirlah teks panjang yang kubaca perlahan ditambah voice note dengan pengisi suara yang merasa sedih dan kecewa. Kujawab penuh kehati-hatian. Kuposisikan diri sebagai pendengar, memberi saran sebisaku meski terkesan hanya teori sebab aku tidak benar-benar mengalaminya. Aku merasa tidak pantas menasihatinya, ia lebih baik pemahamannya dariku.
Di akhir ceritanya, ia meminta doa agar bisa menjalani pilihannya dengan hati yang lapang. Tak lupa ia juga mendoakan agar setiap urusanku dimudahkan oleh-Nya, lalu kuaminkan penuh khusyuk.
Sebelum kami benar-benar mengakhiri percakapan, kusarankan ia bertanya kepada teman-temannya yang telah berkeluarga untuk mengikuti komunitas keluarga dan sejenisnya agar ia tidak merasa sendiri dan mendapatkan tambahan ilmu. Namun ia mengakui sudah tak punya teman lagi. Sedemikian rumitkah dunia berumah tangga ini? Tak bisakah kita memilih pasangan yang juga mau terus belajar?
Kutarik selimut sambil melihat langit-langit kamar, kuhela napas dalam sekali. Nyatanya di dunia ini ada orang yang sedang berjuang mempertahankan rumah tangganya saat orang lain sedang berjibaku menghadapi pertanyaan "kapan menikah" dari orang-orang sekelilingnya. Jika mereka bisa melihat dua kondisi ini dengan bijak tampaknya tak ada waktu untuk sekedar membandingkan. Setiap kita memiliki porsi untuk menjalani ketentuan-Nya.
Kuhela napas lagi, malam itu isi kepalaku riuh sekali.
@tehratna
Bekasi, 4 Januari 2023 | 04.02
0 notes
Text
Meminta sebuah tenang..
Kebaikan itu ada pada rasa tenang dalam menjalani. Ketika seseorang telah merasa tenang atas hidupnya, maka ia menjalani kehidupannya dengan penuh rasa syukur dan tanggung jawab akan hidup yang telah Allaah berikan kepadanya.
Kehidupan baik adalah salah satu nikmat yang patut disyukuri. Kehidupan yang baik tak lantas seseorang tidak Allaah uji. Kehidupan baik ataupun tidak, ia akan tetap Allaah uji sesuai kadar imannya. Sejauh mana rasa yakinnya kepada Allaah, sejauh apa rasa syukurnya atas segala nikmat yang telah ia terima.
Rasa syukur akan melahirkan rasa tenang. Dan rasa tenang ini adalah sebuah karunia yang tidak semua orang merasakannya. Rasa tenang itu begitu berharga sebab ia memahami hakikat bahwasanya Allaah sudah mengatur dengan baik sebagaimana mestinya. Berapa banyak kita lihat pada hari ini, orang beramai-ramai mencari ketenangan kesana kemari yang mungkin hanya sesaat saja.
Bila saat ini jalan hidup kita sedang Allaah mudahkan, Allaah beri ketenangan dalam menjalaninya. maka itu adalah sebuah karunia. Semoga Allaah karuniahkan rasa itu hingga akhir hidup kita
Namun bila saat ini kita sedang mencari sebuah ketenangan. maka jalan keluarnya tidak lain tidak bukan adalah terus mendekat kepadaNya seraya mengupayakannya dalam doa-doa kita, dalam lamanya sujud-sujud kita, dan dalam lamanya tangisan kita. Sejengkal kita mendekat kepada Allaah, maka Allaah akan datang kepada kita sehasta. Demikianlah kasih sayang Allaah yang begitu luasnya.
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).
Kehidupan yang tenang itu sungguh lapang. Orang-orang yang hidup dengan rasa tenang bukan berarti mereka tidak pernah bersedih, tidak pernah kecewa, mereka juga merasakan sedih dan juga kecewa. Namun hakikatnya mereka kembalikan lagi kepada Allaah pemilih semesta ini. Mereka kembalikan kepada Allaah, Dzat yang tidak akan mengkhianati titipan.
Demikianlah rasa tenang itu mereka raih dengan memahami hakikat bahwasanya apa yang menimpa hidup mereka adalah terbaik untuknya. Allaah karuniahkan ketenangan kepada mereka sebab keyakinan mereka yang begitu utuh akan janji Allaah..
"Allaah, jika pada hari ini aku disibukkan pada hal-hal yang aku sendiri tidak tahu sedang mengejar apa, maka hadirkan lah rasa tenang dalam diriku. agar aku paham kapan aku harus berhenti, kapan harus berupaya, kapan akan harus terus berjuang. Karuniakan aku rasa tenang dalam menjalani kehidupan yang tidak pasti ini. agar aku tidak begitu takut pada apa-apa yang belum aku gapai, pada apa-apa yang memang tidak menjadi bagianku. aku hanya ingin menjadi hamba yang banyak syukur atas segala kebaikan Engkau kepada diriku ini."
menatap langit || 19.42
#langit#tenang#sebuah ketenangan#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#akumenulis#rasa#cinta#rasa tenang
349 notes
·
View notes