#Indonesia Merdeka
Explore tagged Tumblr posts
Text
It's 17th of August and you know what that means...
Happy Indonesian Independence Day! 🥳
6 notes
·
View notes
Text
Bersama Honda Motor Bintaro,
Kita Rayakan DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA yang Ke 79Tahun
Indonesiaku Merdekaku
www.hondamotorbintaro.com
#honda motorcycles#motor honda#honda motor bintaro#jaya utama motor bintaro#indonesia merdeka#dirgahayu ri 79#17 Agustus#lomba 17 an#honda pcx#honda adv#honda scoopy#honda stylo
0 notes
Text
July 16, 2024 - Clashes broke out in Indonesian-occupied West Papua, after three people were murdered by the Indonesian military for being alleged members of the Organisasi Papua Merdeka (Free Papua Movement). Angry protesters set ablaze seven police and military vehicles of the occupation in retaliation. [video]
#free west papua#FPM#free papua movement#murder#resistance#acab#police car#fire#police#indonesia#occupation#central papua#2024#video#papua merdeka#OPM#organisasi papua merdeka
213 notes
·
View notes
Text
March 28, London - Free West Papua
Horrifying footage has emerged of a group of Indonesian soldiers torturing a West Papuan man. Join us this Thursday outside the Indonesian Embassy to protest this crime against humanity and the military occupation that produced it. Torture is so commonplace in West Papua that it has been described as a ‘mode of governance’. This incident only made the news because the soldiers filmed themselves kicking, punching, and slashing their victim; every year, untold numbers of West Papuans suffer the same fate without the world ever finding out. Indonesia’s sense of impunity is aided by unquestioning Western government support and a sixty-year media blackout brutally imposed by the occupying forces. Come along this Thursday to show your solidarity with West Papuans.
#free west papua#papua merdeka#antifa#antifascism#antifascist action#uk#britain#england#london#west papua#indonesia#occupation#genocide
311 notes
·
View notes
Text
Refleksi Kemerdekaan
Katanya sudah merdeka, tapi nyatanya belum sepenuhnya. Salah satunya, belum merdeka dari kebodohan.
Pendidikan semakin elit, sulit diakses "orang-orang kecil" sebab biaya yang di luar logika. Padahal, katanya pendidikan adalah langkah pertama untuk memutus rantai kemiskinan, bukan?
Tapi, kalau langkah pertama ini saja sulit untuk digapai, bagaimana bisa mencapai cita-cita besar memberantas kemiskinan? Mimpi!
Katanya sudah merdeka, nyatanya masih terjajah bahkan oleh kebijakan negeri sendiri. Sangat aneh memang.
Kebijakan di banyak sektor yang sama sekali tidak berpihak pada rakyat, justru menyakiti dan menindas rakyat.
Kebijakan yang justru hanya menguntungkan segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab.
Aku tidak tahu, makna "dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat" itu ada di sebelah mana?
Katanya sudah merdeka, tapi rasanya itu hanya menjadi sebuah kata-kata yang hilang makna.
Rasanya, miris sekali, saat di podium-podium kehormatan, beliau yang memiliki peran besar untuk kebijakan negeri ini, mengucap kalimat manis yang seolah menenangkan, padahal kondisi negeri sangat amat jauh dari kata baik-baik saja.
Kalian menggaet media, lalu menyiarkan "kata-kata manis". Framing-nya sudah cukup (maaf) basi!
Kami sudah cukup (maaf) muak-jujur, sejujur-jujurnya. Kami pun sudah bosan dengan permainannya. Ini hanya sekedar untuk membuat kami tenang, tidak banyak bersuara dan bicara, kan?!
Wahai bapak ibu yang terhormat, kami yang hanya rakyat jelata ini butuh keadilan dan kesejahteraan. Namun, sampai saat ini, kami masih bertanya-tanya.
Sebenarnya, keadilan dan kesejahteraan siapa yang kalian perjuangkan?😊
30 notes
·
View notes
Text
TBH seeing people ask for a ceasefire is nice and all, but I want a fully independent Palestine.
I want the Palestinians to have all of their land back. All of it.
Quoting The Preamble of the 1945 Constitution from Indonesia, a nation which was first recognized by Palestine as an independent state in 1944, a year before the Declaration of Independence on August 17th:
"(...)Whereas Independence is the inalienable right of all nations; therefore, colonialism must be abolished in the world as it is not in conformity with humanity and justice."
That is all for now, may your watermelons taste fresh and sweet.
🍉
Salam Semangka, Penco
#PS: also before you mention israel to me I need you to know that the Indonesian government DOES NOT ACKNOWLEDGE THE FORMER AS A STATE#it is/was/has been and will always be all palestine to us#palestine#free palestine#social justice#indonesia#indonesia untuk palestina#a not so gentle reminder from yours truly: zionists and pro-israel folk will be blocked on sight#anti colonialism#death to colonialism#anti zionism#left wing#from the river to the sea palestine will be free#salam semangka dari sungai ke samudra#dari sungai sampai samudra palestina pasti merdeka#penco rambles#yupyupyup
57 notes
·
View notes
Text
Di sepanjang jalan Sudirman ada tangis yang tak berjumpa air mata. Dedaunan gugur dari pohon yang tak ingin lagi memeluk. Semua berteriak merdeka di saat seorang bocah tak pernah tahu rasa 4 sehat 5 sempurna. Adakah kita semua lupa makna Pancasila?
9 notes
·
View notes
Text
Merdeka neighbourhood in Bandung, West Java, Indonesia
Dutch vintage postcard
#historic#photography#postal#bandung#ansichtskarte#indonesia#photo#sepia#west#vintage#postcard#java#briefkaart#west java#postkarte#tarjeta#carte postale#ephemera#postkaart#dutch#neighbourhood#merdeka
2 notes
·
View notes
Text
Perarakan Hari Kemerdekaan Malaysia Yang ke-66
#malaysia#malay#johor#pahang#kuala lumpur#independence day#merdeka#indonesia#bahasa melayu#bahasa#cinta#kata#army#tentera#askar#bomba#asean#thailand
11 notes
·
View notes
Text
Manifesto 18 September
Di satu sore yang murung, yang senjanya berwarna merah, bukan oranye. Seorang bapak tua sedang duduk di beranda sambil membaca warta berita. Saking serunya membaca warta, huruf-hurufnya ngos-ngosan kelelahan. Dia sedang seru membacakan berita-berita hari ini.
Bapak tua itu tinggal di tengah hutan. Hutan yang kaya, flora fauna bermacaman. Duit tak ada harganya di sana. Butuh apa, mau apa, cari apa, semua tersedia. Namun sayang, sebab begitu kaya, hutannya didatangi modal-modal dari luar pulau. Hidupnya sudah tidak tenteram seperti saat modal-modal itu belum berdatangan. Mereka datang sepaket dengan serdadu yang berwajah garang. Bapak tua bingung, “Kalau niat baik, kenapa harus datang dengan seperangkat alat perang?”
Hobinya memang membaca, terutama setelah datangnya modal-modal dari luar pulau. Tiap hari selalu membaca warta, “Ada berita apa hari ini?” pikirnya tiap melihat warta yang selalu dikirim burung cendrawasih pada waktu pagi. Di sana berita perampasan lahan, di sana lagi tembak-tembakan sampai renggut nyawa, di mana lagi berita kurang gizi, di mana lagi pembabatan hutan. “Setelah kedatangan modal-modal itu, kenapa di tanah ini beritanya selalu berita duka? Apa tanah ini tak berhak bahagia?” tanyanya dalam hati. Bapak tua khawatir, ia takut tempat tinggalnya akan dirampas, tanah ulayat yang sudah dijaga selama ribuan tahun secara turun temurun diambil paksa oleh kekuatan kapital.
“Mau makan apa saya? Mau tinggal di mana? Di sini semuanya ada, saya tidak akan bisa hidup kalau tidak di sini. Ini tanah air saya, tanah nenek moyang, saya mau tetap di sini sampai Tuhan datang.” renung bapak tua dalam sekali. Air matanya hampir jatuh, air mata yang warnanya emas. Konon katanya, air mata emasnya disebabkan karena tanah tempat si bapak tua tinggal penuh sekali dengan emas, air yang ia minum dari tanah itu mengandung emas, maka dari itu air matanya jadi berwarna emas.
Suatu waktu, bapak tua heran, kenapa hari itu tidak ada warta yang tergeletak di beranda rumahnya. Burung cendrawasih yang biasa kirim warta waktu pagi entah ke mana, “Mungkin sedang cuti, sedang mudik ke kampung.” pikir bapak tua. Berhari-hari, berminggu-minggu, ditunggunya burung cendrawasih itu, namun tak kunjung nampak si pembawa warta tersebut. Untuk memutus rasa penasaran, bergegas ia menuju agen warta berita yang berada di distrik sebelah. Berjalan kaki ia melewati pohon-pohon besar dan sungai-sungai yang arusnya tenang, sungguh indah tempat ia tinggal. Sesampainya ia di distrik sebelah, ia sungguh kaget, distrik itu sudah porak poranda, penghuninya kabur masuk ke hutan belantara, takut dikejar-kejar oleh serdadu berwajah garang. Semakin terkejutnya ia ketika melihat agen warta berita yang selalu mengiriminya warta sudah hangus oleh api, agen itu nampak diamuk api sampai jadi abu. Hancur hatinya, remuk redam, sedu sedan. Terduduk ia di depan agen warta berita, “Sebab ini burung itu tidak pernah lagi berkunjung ke rumahku, ia kehilangan tempatnya, bahkan mungkin ia sudah mati sekarang. Di mana engkau wahai burung berbulu cantik?” katanya dalam hati dengan penuh renungan. Berdiri dan berjalan lagi ia mengelilingi distrik yang porak poranda itu, dilihatnya banyak nyawa-nyawa tak berdosa tewas, perempuan muda, ibu-ibu, anak-anak. Tewas mengenaskan. “Sekarang aku tahu, kenapa akhir-akhir ini senja di tanahku sinarnya berwarna merah. Senja di tanah ini telah terciprat darah dari nyawa-nyawa tak berdosa, alam mengisyaratkan murung dan kelam.” pikirnya sambil termenung.
Setelah lelah hati dengan apa yang ia lihat, bapak tua memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya. Berjalan ia ke rumah dengan hati yang berduka. Saudara-saudaranya pergi dengan merana, tak sempat anak-anak kecil itu merasakan nikmatnya hidup di tanah surga. Ia kembali berjalan melewati sunga-sungai dan pohon-pohon besar, pemandangannya yang indah tidak dapat menghibur hatinya yang nelangsa. Tanah seindah itu akan terus terasa penuh luka dan air mata ketika kebebasan untuk hidup masih dibelenggu. Kebebasan adalah keindahan yang sejati, ia membawa keindahan bagi yang merasakannya, bagi yang mendambakannya. Sampai juga akhirnya ia di rumah, hal pertama yang ia lakukan ketika sampai adalah membersihkan badan yang penuh debu dan luka, perih rasanya luka-luka itu ketika terkena guyuran air. Sambil terus mengguyur lukanya ia berseru dengan lantang, “Pada hari ini secara tegas, kami masyarakat adat Papua menolak deforestasi yang merusak tanah, hutan, dan air kami masyarakat adat Papua. Karena di situ tempat kami hidup, kami makan, bahkan generasi kami turun temurun sampai Tuhan datang.”
Leo Naldi
Jakarta 13 Juni 2024
#writing#menulis#penyair#tulisan#writers#writers on tumblr#indonesia#papua#freedom#papua merdeka#prosa
3 notes
·
View notes
Text
#indonesia#politics#prabowo subianto#west papua#papua merdeka#free west papua#east timor#timor-leste#colonialism#genocide
4 notes
·
View notes
Text
PENGHIANAT BANGSA!! Perselingkuhan HARAM Pejabat Negara Dengan Oligarki Kapitalis
Tepat 1 Mei 2023 pada peringatan hari buruh dunia menjadi momentum yang tepat memperingati hari buruh dan memperingati hari kekecewaan rakyat Indonesia, mari menggerakan masa untuk melawan ketidakadilan bagi masyarakat pekerja dan para kaum buruh. Pada hari ini menjadi salah satu sejarah penghianatan para pemimpin bangsa negara ini mereka melangsungkan perselingkuhan atas birahi politik bersama para oligarki yang merusak moral bangsa dan menciderai hati rakyat Indonesia. Meraka yang katanya pemimpin bangsa, pelindung bangsa, pengayom bangsa namun nyatanya hanya alat bagi para cukong-cukong oligarki, para pebisnis yang curang dan hina yang mengahalalkan segala cara untuk mencari keuntungan yang lebih.
Pemimpin Negara Hanya Petugas Partai dan Budak Oligarki
Inilah buruknya saat memilih pemimpin negara yang bekerjasama dan tunduk kepada para oligarki dan pemimpin partai. Mereka membuat kesepakatan-kesepakatan kebijakan yang hanya menguntungkan diri pribadi, partai nya dan para oligarki tersebut, bisa di sebut sebagai petugas partai dan budak oligarki, rakyat hanya menjadi bahan perasan finansial.
Pada kepemimpinan di pemerintahan pak Jokowi sebagai pemimpin negara dan Puan maharani sebagai ketua DPR-RI bersama-sama memuluskan terkait dengan dikebutnya hanya dalam waktu 7 bulan dari pengusulan hingga terjadinya pengesahan RUU CIPTAKERJA dimana rancangan undang-undang ini terlihat sekali sangat dipaksakan dan mendukung serta membela para cukong oligarki beberapa pasal sangat merugikan masyarakat pekerja dan para buruh.
Pasal-Pasal Pembela Oligarki Selingkuhan Pejabat Negara
Beberapa pasal yang penulis soroti adalah pasal 88D dan pasal baru 88F dimana pada pasal tersebut memperlancar terjadinya upah murah bagi masyarakat pekerja dan para buruh dimana pada pasal ini juga memuat pemerintah menentukan formula upah minimum ini disinyalir menjadi celah akal-akalan saja untuk untuk membela kepentingan para pemodal cukong oligarki untuk meraup keuntungan lebih dari para pekerja dan para buruh untuk memberikan upah yang rendah.
Dalam UU CIPTAKERJA ini para pekerja atau para buruh ini seperti sapi perah dimana mengalami penambahan waktu bekerja lembur yang biasa hanya 14 jam dalam seminggu namun terjadi penambahan menjadi 18 jam dalam seminggu ironisnya penambahan waktu bekerja tersebut tidak setimpal atas upah yang didapatkan hal ini ini dikarenakan upah tambahan waktu bekerja tersebut melalui penghitungan upah minimum dalam mekanisme pasar berdasarkan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Para Pekerja dan Buruh Hanya Menjadi Sapi Perah Para Pemodal, Cukong, Oligarki
Bayangkan masyarakat pekerja atau buruh hanya menjadi seperti sapi perahan saja bagi para oligarki ketidakadilan dalam pemberian upah padahal waktu dan tenaga sudah diberikan dengan lebih dan upah yang didapat tidak setimpal, ingat para pekerja juga manusia membutuhkan makan untuk keluarga kecil mereka. Para pekerja dan buruh tidak meminta lebih hanya meminta keadilan dimana mereka bisa hidup dengan upah yang cukup untuk memberikan makan, tempat tinggal, sekolah bagi anak dan keluarga mereka agar hidup dengan makmur tanpa ada yang namanya pemerasan dan kecurangan pengurangan upah hal ini bedasar cita-cita bangsa ini untuk keadilan, kesejahteraan, kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ingat wahai para pemimpin ataupun pejabat dinegeri ini, semua yang engkau lakukan pada hari ini akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. kepemimpinanmu, kebijakanmu, sikapmu dan seluruh yang ada pada dirimu berlakulah adil dan bijaksana.
Rasulullah SAW bersabda : “Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan mempertanggung jawabkan kepemimpinannya.
(HR. Bukhari Muslim)
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah. Menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Maidah ayat 8)
Didi yusup. Palembang, 2 Mei 2023
#penghianat bangsa#indonesia#korupsi#bangsa#negara#politik#kehidupan#hidup#filsafat#buruh#hari buruh#kisah#merdeka#cerita#pengusaha#oligarki#teroris#kkb#polri#presiden ri#dpr ri#pemimpin#pemikiran#pemerintah#pemuda#perubahan#mahasiswa#kritisch#nepotism
18 notes
·
View notes
Text
Escalating Insurgency: An Interview with the Spokesperson of the West Papua National Liberation Army (TPNPB)
The decades-long insurgency in the Papuan provinces has been intensifying. The TPNPB has now become a significant security threat for Jakarta. In this interview from late January, Militant Wire speaks (again) to Sebby Sambom, the spokesperson of the TPNPB.
#free west papua#papua merdeka#west papua#tpnpb#west papua liberation army#anti-colonialism#occupation#guerrilla#guerrilla war#article#indonesia#militant wire
168 notes
·
View notes
Text
trying to broaden my music tastes so im stationhopping on tunefind and listening to indonesian radio. first song: general pop song about love. second song: INDONESIAN NATIONAL ANTHEM
3 notes
·
View notes
Text
MERDEKA!
Mungkin, kita melihat hari ini kita benar merdeka. Secara fisik mungkin terlihat benar. Tapi, kalau dilihat lebih jauh, apa benar kita sungguh-sungguh merdeka?
Jiwa-jiwa yang terikat dan haus akan validasi manusia. Mengekor apa kata orang. Mengikuti bagaimana trend bekerja. Kalau kata orang ramai, yasudah ikut saja. Kalau orang suka, yasudah buat yang sama seperti itu. Tanpa filter sama sekali. Yang penting orang suka.
Begitukah makna merdeka?
Hidup tanpa prinsip. Mengikuti arus. Mengikuti bagaimana cara pandang orang. Mengikuti apa yang kebanyakan orang sukai. Padahal, mengejar validasi manusia itu melelahkan. Menyenangkan semua hati itu menyengsarakan.
Jiwa yang merdeka adalah ia yang merdeka dari segala bentuk perbudakan terhadap selain-Nya. Suka atau tidak sukanya manusia tak menjadi parameter. Sebab, yang dikejar hanya apa yang Allah suka. Kalau Allah suka, ia lakukan. Kalau Allah tak suka, tak pernah berani ia dekatinya.
Jiwa yang merdeka adalah ia yang tak lagi mengemis validasi manusia. Selagi ia tahu prinsip hidupnya. Selagi ia paham apa yang sedang ditujunya. Itu tak akan pernah menjadi masalah, meski seluruh manusia di dunia menganggapnya konyol. Karena ia tahu, ini adalah hal benar dan memang Allah menyukainya.
Selamat menjadi jiwa yang merdeka!
33 notes
·
View notes
Text
The Straits Time , Malaya, 1957
#grafikita#malaysia#artists on tumblr#design#malay#singapore#indonesia#japan#world war 2#vintage#vintage ads#paper#news#malaya#british#soldier#jepun#merdeka#malaysian#independence day#tunku abdul rahman#mahathir#najib razak
5 notes
·
View notes