#INDONESIA RAYA MERDEKA MERDEKA
Explore tagged Tumblr posts
Text
trying to broaden my music tastes so im stationhopping on tunefind and listening to indonesian radio. first song: general pop song about love. second song: INDONESIAN NATIONAL ANTHEM
3 notes
·
View notes
Text
Dengan Sederhana, Relawan Cirebon Raya Selenggarakan HUT ke-78 RI Ingin Indonesia Merdeka Secara Ekonomi
JAKARTA | KBA – Sebagai wujud rasa cinta kepada negara, DPD Relawan Payung Anies Indonesia (PAI) Cirebon Raya melaksanakan upacaya peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia, pada Kamis, 17 Agustus kemarin. Acara diselenggarakan secara sederhana di Desa Babakan, Cirebon Timur diikuti sekitar 60 orang relawan. Sekretaris DPD PAI Cirebon Raya Djoko Prasetyo Adhi menyatakan hal itu kepada KBA News,…
View On WordPress
#cirebon#dengan#ekonomi#HUT#Indonesia#Ingin#ke-78#Merdeka#Raya#relawan#RI#Secara#sederhana#Selenggarakan
0 notes
Text
NONTON GENAZOOOOOOOOOOO
HARI INI NONTON GENAZO AAMIIN
1 note
·
View note
Text
Ayah
Ngga kerasa udah hampir dua tahun ditinggal papah. Aku yang dulu nempel banget kaya perangko, alhamdulillah masih Allah kuatkan langkah kaki ini untuk tetap berpijak meski sempat terjatuh dan runtuh. Meskipun sebelum Papah meninggal, hubungan kami sempat ga baik baik aja. Tapi aku gabisa bohong, kalo aku sayaang banget sama Papah. Kangeen bgt bgt.
Kangeen bangeet Pah. Kangen pura-pura tidur di depan Tv, cuma supaya digendong masuk kamar. Kangen dibangunin pagi-pagi sampe pernah pake odol. Kangen jalan-jalan pagi dan ngobrolin banyak hal setelah sholat subuh berjamaah ke masjid. Kangen telat dijemput di sekolah sendirian. Kangen masakan absurd papah yang tetep enak kalo dimakan. Kangen staycation tiap bulan. Kangen jokes bapak bapak yang suka di luar prediksi BMKG. Kangen dikasih duit wkwk.. Kangen narsisme Papah yang juara satu se Indonesia Raya merdeka😭
Satu hal yang paling aku inget, setiap kali nganterin ke sekolah dan sebelum pamitan Papah selalu bilang "Ne, jangan cerita² ke temen-temen kamu ya kalo punya Papah yang keren, ganteng kayak Papah ini". OMG Hello pokoknyaa mah. Alhamdulillah narsisnya ngga nurun ke aku hehehe..
Dan satu pesan Papah waktu aku sempat nangis nangis minta pindah sekolah, "Papah tu ngga lihat seberapa bagus nilai kamu, yang penting Papah nyekolahin kamu ke sekolah yang membiasakan anak didiknya buat sholat malam, keinginan Papah tu cuma satu.. Nanti kalo Mama Papah udh gaada, anak-anak Mamah Papah masih bisa terus mendoakan orang tuanya"🥹🥹.. Semoga harapan itu terwujud ya Paah..
Sekarang Ane udah gede Pah. Kata Mamah seumuran Ane dan Mba Ana udah cocok buat nikah. Sayangnya, lelaki yang kelak mengambil tanggungjawab atasku belum sempat bertemu denganmu, padahal aku bakal excited bgt untuk pertemuan itu. Haha
Semoga Allah mudahkan urusan Papah di akhirat, Allah terima segala amal dan ibadah Papah, Allah hapuskan dosa serta kesalahan Papah, dan Allah tempatkan di temlat terbaik di sisi Nya.. Semoga Allah kumpulkan kita di surga Nya kelak. Aamiin Allahumma Aamiin..
3 notes
·
View notes
Text
Pukul 06.35 tanggal 14 Februari 2024
Tanggal 14 Februari dikenal dengan hari kasih sayang yang asal muasalnya dari barat. Pada umumnya peringatan ini kerap kali di rayakan sepasang kekasih . Meskipun sudah seharusnya hari kasih sayang itu di rayakan setiap hari.
Di Negeriku, hari kasih sayang itu di peringati sangat meriah. Entah apa alasan pemerintah menetapkan tanggal ini sebagai pesta Rakyat, tapi harapannya pesta ini memang pesta kasih sayang yang merdeka. Pesta penuh kegembiraan namun tetap merdeka. Baik merdeka menentukan hak pilih sesuai hatinya atau merdeka dari segala paksaan. Terpenting lagi merdeka berfikir cerdas terhadap segala berita hoax atau masakan buzzer yang tidak bertanggung jawab.
Terlepas dari pesta rakyat yang mungkin memiliki kepentingan elit dan golongan. Tapi binar mata yang berharap, keberanian, dan keyakinan itu tetap tidak bisa di bohongi dari mata masyarakat kita. Bahwa mereka merindukan persatuan Indonesia. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Momen ini membuatku kembali mengingat selama 3 periode di kepanitiaan pemilu raya umum mahasiswa. Sekarang aku jadi panitia pemungutan suara, secara struktural tidak jauh berbeda, tapi sungguh secara rasa kali ini tidaklah sama. Sampai pada tulisan ini di tuliskan aku masih sesak, dan harus segera di rilis sekarang juga. Jangan sampai kerjaan hari ini kacau akibat perasaan yang tidak karuan.
Mulai dari saksi berdatangan lalu di lanjutkan upacara apel beserta sumpahnya. Di tambah pas kotak suara di buka, rasanya pengen segera pergi dari sini.
“Setulus-tulusnya, sehormat-hormatnya, dari lubuk hati terdalam mari kita selamatkan republik ini bersama-sama” Dengan air mata yang perlahan jatuh.
4 notes
·
View notes
Note
🎉HAPPY PRIDE MONTH!!! 🎉
And gave a great day!!! 🥳😋
🩷🩵
》 CAW, CAW! 🦅 RAAAAA- INDONESIA RAYA! MERDEKA, MERDEKA! TANAH KU, NEGRI KU, YANG KU CINTAAAA!
>> Happy (late) Pancasila day 🇲🇨 😅🤩
2 notes
·
View notes
Text
Tokoh-Tokoh yang Menemukan Tempatnya dalam Kemelut Sejarah
1.
Saya baru selesai membaca ‘Manusia dalam Kemelut Sejarah’ terbitan LP3ES. Saya baru tahu kalau sebenarnya buku ini aslinya merupakan majalah Prisma No. 8 Tahun 1977. Saking laku dan dicari-cari oleh semua kalangan, majalah Prisma edisi itu pun lekas lenyap di pasaran. Untuk memenuhi hasrat pembaca, formatnya pun diubah menjadi semacam buku saku. Edisi yang saya punya merupakan terbitan tahun 2021.
Pada halaman sampul terpampang gambar empat tokoh pergerakan yang legendaris: Tan Malaka, Haji Agus Salim, Soekarno, dan Sjahrir. Lalu tampak samar dalam kelebat hitam putih orang-orang sedang berkumpul mengibarkan bendera merah putih dan spanduk bertuliskan: Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Tetap merdeka!
Sampul sederhana itu seolah menyiratkan suatu masa yang krusial dalam proses pembentukan Indonesia sebagai negara. Kita tahu tokoh-tokoh tadi punya andil besar dalam revolusi. Dan gambar itu terang menunjukkan kalau isi buku ini ialah tentang mereka.
Terdapat 9 tulisan tentang 8 tokoh berbeda di dalam buku kecil ini, satu tulisan lain merupakan pengantar tentang biografi sebagai satu bentuk dalam pusparagam penulisan sejarah. Masing-masing menceritakan hidup dan perjuangan tokoh-tokoh penting yang meletakkan dasar-dasar negara Indonesia. Selain keempat tokoh yang gambar termuat pada halaman sampul, terdapat pula kisah mengenai Amir Sjarifuddin, Soedirman, Kahar Muzakkar, dan Rahmah El Yunusiyyah.
Penulisnya pun bukan seorang. Setiap tokoh diceritakan oleh penulis yang berbeda. Termasuk pengantar, ditulis oleh Taufik Abdullah yang juga merangkap sebagai redaksi bersama Aswab Mahasin dan Daniel Dhakidae. Semua yang terlibat dan menyumbangkan kata-kata dalam buku ini merupakan orang-orang besar yang namanya sudah tentu sering didengar oleh mereka yang mengikuti arus perkembangan sastra, ilmu sosial, dan kebudayaan, khususnya sejarah.
2.
Saat mulai membaca buku ini, saya tidak memulainya dari depan. Sengaja. Saya mencari-cari tokoh yang paling ingin saya tahu kisahnya lebih dulu atau kadang disertai pula pertimbangan untuk melihat teknik bercerita seorang penulis tertentu. Dua pertimbangan itu membawa saya pada tulisan berjudul ‘Revolusi Memakan Anak Sendiri: Tragedi Amir Sjarifuddin’ yang ditulis oleh Abu Hanifah.
Saya sebenarnya sudah pernah membaca cerita mengenai Amir Sjarifuddin dalam karya Soe Hok Gie berjudul ‘Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan’. Tulisan itu skripsi Gie di UI. Isinya memaparkan secara komprehensif latar belakang dan jalannya pemberontakan PKI pada tahun 1948, dan sosok Amir Sjarifuddin memainkan peran penting dalam peristiwa itu.
Pada bagian akhir pemberontakan, dengan sendu Gie menggambarkan ketenangan mantan Perdana Menteri Indonesia itu ketika tertangkap dan hendak menuju lokasi eksekusi mati. Di dalam kereta, pada Kapten Soeharto yang telah menangkapnya, Amir Sjarifuddin meminta bacaan yang menemani perjalanannya. Hanya ada buku William Shakespare berjudul ‘Romeo dan Juliet’. Demikianlah bacaan itu menemani Amir di dalam kereta menuju Solo.
Apa yang dibayangkan seorang revolusioner dengan buku Romeo dan Juliet di tangan? Setelah gerakannya ditumpas dan di luar jendela kereta waktu berlesatan seakan mempercepat akhir hidupnya?
Tak pernah benar-benar ada keterangan tentang ini dalam sejarah.
Aidit, pentolan PKI generasi setelah Amir menyebutkan kalau jelang eksekusi mati, Amir Sjarifuddin dan beberapa kawannya meminta agar mereka diperbolehkan menulis surat pada keluarga. Setelah itu, berkumandanglah lagu Indonesia Raya dan Internasionale dari para tereksekusi mati itu sebelum peluru berlesatan menembus tubuh mereka. Satu ironi dalam sejarah Indonesia, mengingat Amir Sjarifuddin adalah satu tokoh paling penting dalam upaya membangun angkatan bersenjata semasa revolusi. Bagi Aidit, seolah-olah sampai mati Amir Sjarifuddin merupakan Komunis sejati.
Idealisasi semacam ini tidak terlihat dalam tulisan Abu Hanifah.
Ia tak lain merupakan teman kuliah Amir Sjarifuddin yang teramat akrab satu sama lain. Mereka tinggal di asrama mahasiswa yang kini telah menjadi Gedung Sumpah Pemuda. Wajar jika tempat ini di masa silam menjadi tempat berlangsungnya satu pertemuan pemuda paling penting dalam sejarah Indonesia untuk merumuskan identitas nasional. Penghuninya para pembelajar yang bukan kaleng-kaleng. Selain Amir Sjarifuddin dan Abu Hanifah, ada Muhammad Yamin dan Assaat yang juga sama militant dalam belajar dan bergerak.
Asrama itu disebut Indonesis Clubgebow atau Perkumpulan Pelajar-Pelajar Indonesia yang berbasis di Jakarta. Belakangan disingkat IC. Kelompok ini tak lain ialah fusi dari organda-organda setelah sumpah pemuda.
Bagi kebanyakan orang, sumpah pemuda mungkin hanya sekadar hafalan dalam pelajaran sejarah di sekolah dasar. Tetapi, pernahkah kita benar-benar membayangkan seberapa kuat idealisme dari hasil bacaan serius para penggagasnya ketika mereka sama-sama memutuskan untuk melepaskan sekat-sekat kedaerahan di perantauan? Saya pikir itu butuh refleksi yang dalam, kuat, dan tidak sekadar untuk keren-kerenan.
Meski seiring berjalannya waktu orang-orang di asrama itu kemudian menggariskan asas perjuangan mereka di atas ideologi yang berbeda-beda, Abu Hanifah mengatakan mulanya hampir semua mahasiswa di sana kagum terhadap Marx dan Engels.
Mereka mendiskusikan ‘Manifesto Komunis’ secara serius dan membedahnya dari beragam aspek, entah itu historis, visi dan ramalan, moral, hingga bagian revolusionernya.
Apa tujuannya orang-orang yang kebanyakan bersekolah teknik dan kedokteran memusingkan Marxisme? Apakah mereka membaca dan mendiskusikannya untuk memikat hati para gadis? Entahlah.
Abu Hanifah mengaku kalau anak-anak IC tertarik pada Marxisme lantaran ideologi itulah yang seccara sistematis membicarakan kaum yang terjepit, terhina, yang miskin dan merasa tidak mendapat keadilan.
Hal ini bisa jadi benar, sebab pergaulan di masa itu nampaknya membuat perempuan jarang ambil bagian di IC. Maka bisa jadi perhatian yang serius akan isu sosial di Hindia-Belanda merupakan motivasi utama mereka untuk menyediakan waktu mempercakapkan Manifesto Komunis. Di lain waktu, anak-anak IC akan mengunjungi museum demi mendapatkan buku Adam Smith sebagai bahan diskusi. Abu Hanifah bilang, hampir semua menolak Liberalisme Klasik.
Lalu seberapa penting budaya diskusi semacam itu? Seringkali di kalangan anak muda, diskusi dianggap terlalu lama membuang waktu karena kurang heroic. Abu Hanifah bilang, bacaan dan diskusi semacam itulah yang membuat mereka siap, setidaknya secara teoritis, untuk menganggapi perubahan besar saat revolusi pecah. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan karena setidaknya dalam benak, telah tersimpan pengethauan yang mendalam tentang contoh-contoh gerakan yang pernah terjadi di negeri-negeri lain. Dan Itu semua telah dipercakapkan, dibedah secara anatomis untuk kemudian direfleksikan dan diterapkan saat revolusi datang.
Saya kira hal-hal semacam ini sudah amat jarang ditemukan di kalangan mahasiswa yang lebih gemar bermain game online dan meratapi nasib dengan umpatan-umpatan sederhana lalu merasa menjadi paling aktivis hanya karena telah didapuk sebagai fungsionaris lembaga mahasiswa yang program kerjanya jauh dari pengembangan metodologi keilmuan akibat sifat hura-hura.
Setelah diskusi-diskusi panjang, Abu Hanifah dan Amir Sjarifuddin kerap berjam-jam naik andong malam-malam untuk membicarakan hal-hal lain, dari politik hingga gadis-gadis yang mungkin membuat hati mereka berdesir. Aktivisme mereka pun selalu mengambil jeda bilaman musim ujian telah tiba. Hanya kadang-kadang keheningan di asrama bakal pecah oleh sayatan biola Amir Sjarifuddin. Muhammad Yamin biasanya marah jika Amir mengganggu ketenangan belajar mereka. Bila hal itu terjadi, Amir Sjarifuddin dan Abu Hanifah akan tertawa sejenak sebelum kembali pada keheningan dan tenggelam dalam keseriusan masing-masingl.
Dari kedekatan itulah Abu Hanifah mampu memberi interpretasi dengan impresi lain terhadap keterlibatan Amir Sjarifuddin dalam pemberontakan PKI tahun 1948. Baginya, Amir dan Musso terperangkap dalam gerakan revolusi mereka sendiri. Abu Hanifah bilang kalau ia amat bersedih ketika mendengar pidato terakhir Amir Sjarifuddin di radio.
“Perjuangan yang kami adakan waktu ini hanya buat memberi koreksi kepada revolusi-revolusi kita. Revolusi ini tidak berubah dari corak nasionalismenya, yang sebenarnya adalah revolusi merah putih dan lagu kebangsaan kami tetap Indonesia Raya.”
Demikian kata Amir. Bagi Abu Hanifah terang sudah kalau itu semua bukanlah satu sikap seorang komunis.
Ketika membaca kisah Amir dari Abu Hanifah ini, saya benar-benar membayangkan posisinya. Jadilah kita memiliki seorang sahabat yang kemudian berbeda jalan politik. Suatu hari, ketika kita sama-sama terlibat dalam pertempuran dan perjuangan untuk membela satu cita-cita kemerdekaan yang sama, kau mendapati kabar sahabatmu itu dieksekusi mati akibat pemberontakannya sendiri. Kenangan apa yang terlintas di benak Abu Hanifah manakal mendengar pidato itu?
3.
Lalu bagaimana dengan tokoh-tokoh lain dalam buku ini?
Refleksi ini terlalu singkat untuk membahas semuanya. Ada baiknya buku para pendengar membaca langsung buku kecil ini.
Namun ada pelajaran penting yang mesti dirumuskan pada tiap bacaan. Untuk buku ini, kira-kira dapat dijelaskan begini; meski dengan cara pandang berbeda, semua penulis nampaknya berusaha mengajak kita merefleksikan kembali para tokoh-tokoh itu bukan sebagai dewa yang suci dan bebas dari noda. Soekarno ditulis dengan cukup berimbang meski dalam upaya itu Onghokham mendapat kritik karena penggunaan sumber. Tapi coba lihat pembukaannya yang unik untuk menyelidiki Soekarno yang sering sekali kita pandang hitam putih,
“Sukarno adalah pribadi yang kompleks. Dia dilahirkan di bawah bintang Gemini yang menurut pendapatnya sendiri memberi corak yang beraneka-warna pada pribadinya. Persoalan Sukarno erat sangkut pautnya dengan persoalan bangsa kita sendiri. Pada masa puncak-puncak kekuasaannya, Sukarno digelari Pemimpin Besar Revolusi, Penyambung Lidah Rakyat, Amirul Amri, Panglima Tertinggi dan lain-lain. Dan tiba-tiba semua gelar-gelarnya dicopot. Jasa dan peranannya ditiadakan. Malahan dia diejek. Persoalannya kini bukan saja ‘siapakah Sukarno?’ akan tetapi ‘siapakah kita sekarang?’ Apa dahulu kita yang munafik atau sekarang kita munafik? Apa kita semua bersifat Gemini?”
Pembukaan semacam ini jarang sekali ditemukan dalam tulisan-tulisan sejarah Indonesia. Kendati demikian, pertanyaan Onghokham itu merupakan pertanyaan berat dan belum tentu mampu kita jawab.
Pada seluruh bagian buku ini dapat kita temukan kalimat-kalimat serupa. Entah apakah itu merupakan hasil interpretasi, pun juga kesaksian orang-orang yang pernah bertemu langsung dengan tokoh-tokoh seperti itu.
Cara YB Mangunwijaya untuk membuka bahasan soal Sjahrir, misalnya, juga tidak kalah tajam dan reflektif. Dengan mengutip Taufik Abdullah ia katakan,
“Jika Sjahrir bisa ‘bicara’ apakah yang akan dikatakannya tentang dirinya? Ditahan sebagai penghianat negara selama kurang lebih tiga tahun, dibebaskan, diberi kesempatan berobat ke Swiss, dan di hari meninggalnya (9 April 1966) langsung diakui sebagai ‘Pahlawan Nasional’ … Apakah yang akan dikatakannya?”
Mangunwijaya kemudian melanjutkan dengan simpulan umumnya soal moral revolusi,
“Perintisan kemerdekaan bangsa selaku hasil perjuangan politik-praktis yang bersih itu berbuah sukses. Penganut Machiavelli bisa omong apapun, tetapi kemerdekaan bangsa kita bukan buah hasil liku-liku kaum politik yang main rusuh dan bukan berdasarkan prinsip ‘Segala hal dijalankan oleh tujuan’. Kita harus bersyukur, bahwa bangsa dan negara kita bukan hasil gelap, bukan sebentuk haram jadah.”
Kesaksian seorang utusan Belanda yang pernah berhadapan dengan Haji Agus Salim menulis pada catatan hariannya,
“Orang tua yang sangat pandai ini seorang jenius dalam bidang bahasa, mampu berbicara dan menulis dengan sempurna dalam paling sedikit sembilan bahasa, mempunyai hanya satu kelemahan, yaitu selama hidupnya melarat. Pada waktu ini ia jelas bermain ke arah kita. Akhirnya ia Menteri Muda Luar Negeri dan karena itu orang ke dua di samping Sjahrir dalam perundingan. Barangkali ia yang paling pandai dari seluruh mereka itu.”
Dua kutipan pertama barangkali memang ditujukan untuk kita yang nampaknya kerap membutuhkan sosok pahlawan dan penghianat sebagai panduan moral dalam menjalani kehidupan bernegara. Tetapi dua kutipan terakhir memperlihatkan bahwa revolusi kita benar-benar digerakkan oleh tokoh-tokoh yang menjunjung tinggi fair play.
Kisah mengenai tokoh-tokoh revolusi yang memegang teguh prinsip dan idealisme mereka akhirnya harus hidup melarat atau mati di pengasingan dan penghukuman lantaran kemelut politik kerap kita dengar. Apakah itu mengurangi nilai mereka sebagai manusia?
Baubau, 5 Januari 2023
Erikfathul
4 notes
·
View notes
Text
,,Breaking News"
narsum cnn indonesia news
~~~☆~~~
SEDANGKAN DINISTA MEREKA TIDAK BERUBAH SIKAP TERUS MEREKA RAKUS BAGAIKAN ANJING
----------
UTUSAN RAKYAT : pemantau pergerakan Pemerintah NKRI menilai dan memberitaukan kepada seluruh Manusia di Dunia ini, bahwa Negara Indonesia bukan Negara yang Kaya Raya tetapi Indonesia Negara yang tidak berdaya kalau tidak bergerak hidup dengan cara menghiba mengeluarkan suara Duka Nestafa kepada Negara Asing dibelahan Dunia ini, dengan menadahkan kedua tangan Indonesia memohon pertolongan mengemis meminta minta kepada Negara Asing dimana punjua Negaranya. Perkara yang diberitakan oleh pemantau pergerakan Pemerintah Negara Indonesia ini bukan perkataan Dusta tetapi ungkapan bicara dari seorang insan Jurnalis sebagai pengamat pemantau Pemerintah berkata sesuai Fakta sebagai barang bukti yang dapat untuk dipercaya.
Sudah Delapan (8) orang yang telah menjadi President RI dari semenjak Negara Merdeka Rakyat terus berduka, karena selama ini semuanya dilihat dari hasil kinerja mereka sebagai Kepala Negara yang layak untuk disebut sebagai Kepala taik, sebab hanya mendatangkan kesusahan hidup Rakyat dalam perkara menanggung Untang Negara yang harus dibayar Rakyat melalui Pajak sementara sebagian Dana dari hasil Bumi Negara Indonesia bukan untuk membayar Utang Negara sebagian besarnya Dana tersebut berebut mereka melakukan mencuri untuk dimasukan kedalam Nomor Rekening Deposito simpan mereka beserta keluarga mereka masing masing menyimpan Dana hasil curian Uang Rakyat, makanya Jurnalis laungkan keritikan berisi Penistaan sebagai Cambuk memberikan pelajaran agar mereka berubah sikap namun karena 8 orang yang telah menjadi President hanya satu orang yang tidak bersikap seperti Anjing berkaki Empat, yang tujuh orang sama dengan Anjing yang terbiasa makan taik sehingga tidak bisa makan makanan yang lain selain dari taik. Sebab dari awal sebelum menang terpilih jadi President Niat busuk dan jahat telah tertanam sejak awal dengan tujuan untuk merugikan Bangsa dan Negara.
Bukankah yang sebaiknya jika kau tidak mampu untuk memberikan sesuatu jangan kau paksakan diri melakukan sesuatu kalau hanya tujuan kau cari Penciteraan agar supaya Rakyat katakan kau sosok seorang Pemimpin yang Berkaliber. Tetapi beban yang kau pikul sampai kau Perabowo Subianto mengeluarkan keringat dingin yang akhirnya ujung kesudahan dari hasil kinerja kau Rakyat meraung raung akibat kalian jajaran Kabinet Menteri President RI kumpulan longgokan taik Anjing memberikan tekanan Pajak yang harus dibayar Rakyat tidak setimpal dengan hasil Uang penghasilan mereka yang didapat dari hasil kinerja mereka, yang kalian berikan bayaran Gaji cuma sedikit diatas upah kerja para rombongan tawanan Perang dibayar hanya dengan makan dan minum. Seharusnya kalian jajaran Kabinet Presiden RI bekerja gunakan Otak isi kepala kalian, Indonesia Kaya Raya berikan Kemakmuran kehidupan yang Optimal kepada Rakyat kalian. Gembeleng Rakyat kalian olah hasil Bumi kalian dengan jerih payah titisan keringat kalian sediakan lapangan pekerjaan untuk mereka jangan kalian sebagai Anjing Anjing para Menteri Kabinet President sediakan lapangan Pekerjaan untuk orang orang China Komunis yang berasal dari Air Sepirma Anjing dan Babi, sehingga terlihat dan terbaca dari cara sikap kalian seperti Anjing dan Babi karena kalian bersekutu dengan Anjing dan Babi China Komunis itu, bersumber dari anak China Komunis Jokowi PKI Anjing itu yang kalian turutkan langkah langkahnya, bahkan tidak ada satu pun diantara kalian yang melintangi kinerja Jokowi PKI anak China Anjing itu, bahkan nyatanya kalian berikan dukungan tindakan kinerja Jokowi anak China Anjing itu menganiaya anak Bangsa Indonesia, akhir kata dari saya kalian para Menteri dan President RI sampai sekarang ini kalian golongan Anjing Anjing yang Menzalimi anak Peribumi Bangsa Indonesia kaum Saudara Ku satu Bangsa dan satu Negara dengan saya - Editor By R.Pamenan (MKN)
----------
Program Makan siang Geratis ikut ala Pemerintah China Komunis akhirnya NKRI jadi Negara Pengemis
0 notes
Text
Hari ini mengikuti acara pemerintah, lalu dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta acara. Ada yang unik, mayoritas peserta menyanyikannya dengan menyebut : "Endonesia tanah airku..." "Endonesia Raya merdeka-mereka.." "Hiduplah Endonesia Raya..." Kenapa susah sekali mengucapkan lafal "In" ? Ada yang melakukan hal yang sama ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya? Dan kenapa?
0 notes
Text
Lowongan Magang di Malang: Temukan Passion Anda!
Tempat Magang Kampus Merdeka Malang, Tempat Magang Kuliah Malang, Tempat Magang Mahasiswa Malang, Tempat Magang Mahasiswa Akuntansi Malang, Tempat Magang Mahasiswa Ekonomi Malang
HUBUNGI SEKARANG!!! 0851-7986-7884, Tempat Magang Kampus Merdeka , Tempat Magang Kuliah , Tempat Magang Mahasiswa , Tempat Magang Mahasiswa Akuntansi , Tempat Magang Mahasiswa Ekonomi
Lowongan Magang Mahasiswa di Malang: Peluang Emas untuk Mengembangkan Karier
Malang, sebagai salah satu kota pendidikan di Indonesia, menawarkan berbagai kesempatan yang sangat berharga bagi mahasiswa, terutama dalam bidang magang. Di tengah pesatnya perkembangan industri dan teknologi, magang menjadi salah satu langkah strategis bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Emran Digital Academy, sebuah lembaga pendidikan yang terletak di Jl. Raya Kedawung No 99, Ngijo, Kec. Karangploso, Kab. Malang, Jawa Timur, membuka lowongan magang bagi mahasiswa yang ingin mengasah keterampilan dan mendapatkan pengalaman kerja yang berharga.
Mengapa Magang Itu Penting?
Magang tidak hanya sekadar kewajiban akademis, tetapi juga merupakan jembatan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Melalui program magang, mahasiswa dapat:
Mendapatkan Pengalaman Praktis: Magang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dalam situasi nyata di lingkungan kerja.
Mengembangkan Keterampilan: Selama magang, mahasiswa dapat belajar keterampilan baru dan mengasah kemampuan yang telah ada, seperti komunikasi, manajemen waktu, dan keterampilan teknis yang relevan dengan bidang studi mereka.
Membangun Jaringan: Magang adalah kesempatan untuk berkenalan dengan profesional dalam industri yang sama. Jaringan yang dibangun selama magang dapat membuka pintu untuk peluang kerja di masa depan.
Memperkuat CV: Pengalaman magang yang relevan dapat menjadi nilai tambah yang signifikan dalam CV mahasiswa, menunjukkan bahwa mereka telah berpengalaman di lapangan.
Emran Digital Academy: Tempat Magang yang Tepat
Emran Digital Academy merupakan tempat yang ideal bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan karier mereka di bidang teknologi informasi dan digital. Dengan berfokus pada pengembangan keterampilan di bidang Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan digital marketing, akademi ini menawarkan berbagai program yang dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja.
Keunggulan Emran Digital Academy:
Pengajaran oleh Praktisi Berpengalaman: Dosen dan mentor di Emran Digital Academy adalah para praktisi yang memiliki pengalaman di industri. Ini memberikan mahasiswa kesempatan untuk belajar dari orang-orang yang telah berkarier di bidang yang mereka minati.
Proyek Nyata: Mahasiswa magang di sini akan terlibat dalam proyek-proyek nyata yang memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan yang ada di dunia kerja.
Lingkungan yang Mendukung: Dengan suasana akademis yang mendukung, mahasiswa akan merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar serta berkontribusi.
Cara Mendaftar
Mahasiswa yang tertarik untuk melamar magang di Emran Digital Academy dapat menghubungi mereka melalui:
CALL/WA: 0851-7986-7884
Dengan menghubungi nomor tersebut, mahasiswa dapat menanyakan informasi lebih lanjut mengenai lowongan magang, persyaratan, dan proses pendaftaran.
Kesimpulan
Lowongan magang di Malang, khususnya di Emran Digital Academy, merupakan peluang emas bagi mahasiswa untuk memulai karier mereka. Dengan pengalaman dan keterampilan yang diperoleh selama magang, mahasiswa akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang kompetitif. Jadi, jangan lewatkan kesempatan ini untuk bergabung dan kembangkan diri Anda menjadi profesional yang handal!
0 notes
Text
17 Agustus di Bandjarmasin
Bandjarmasin, 17/8/1955 (ANTARA) - "Selama kita hidup, hiduplah djiwa Proklamasi 1945 dalam dada kita: Selama darah kita mengalir, mengalirlah djiwa Proklamasi 1945 dalam tubuh kita. Selama kita dapat berfikir, berdengunglah djiwa Proklamasi 1945 dalam otak kita."
Dengan tiga kalimat tersebut, Gubernur Kalimantan mengadjak rakjat Kalimantan, chususnja untuk hidup, bekerdja dan bersadar akan tugas dan kewadjiban dan hak sebagai warga merdeka dalam lingkungan kekeluargaan Indonesia Raya, sadar akan nilai2 jang telah didapat dalam pengalaman ikut membina negara dan dalam menghadapi masa jang akan datang. Gubernur berpidato memperingati 10 tahun kemerdekaan R.I. pagi ini di Gubernuran didepan puluhan ribu rakjat, murid2 sekolah landjutan dan para undangan lainnja.
Berita lengkapnya : Klik disini
0 notes
Text
Lowongan Magang di Malang: Kesempatan untuk Berkembang Secara Profesional
Prakerin TKJ Malang, Program Magang Merdeka Malang, Rekomendasi Magang Kampus Merdeka Malang, Rekomendasi Magang Untuk Mahasiswa Malang, Rekomendasi Tempat Magang Malang
HUBUNGI SEKARANG!!! 0851-7986-7884, Prakerin TKJ , Program Magang Merdeka , Rekomendasi Magang Kampus Merdeka , Rekomendasi Magang Untuk Mahasiswa , Rekomendasi Tempat Magang
Lowongan Magang Mahasiswa di Malang: Peluang Emas untuk Mengembangkan Karier
Malang, sebagai salah satu kota pendidikan di Indonesia, menawarkan berbagai kesempatan yang sangat berharga bagi mahasiswa, terutama dalam bidang magang. Di tengah pesatnya perkembangan industri dan teknologi, magang menjadi salah satu langkah strategis bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Emran Digital Academy, sebuah lembaga pendidikan yang terletak di Jl. Raya Kedawung No 99, Ngijo, Kec. Karangploso, Kab. Malang, Jawa Timur, membuka lowongan magang bagi mahasiswa yang ingin mengasah keterampilan dan mendapatkan pengalaman kerja yang berharga.
Mengapa Magang Itu Penting?
Magang tidak hanya sekadar kewajiban akademis, tetapi juga merupakan jembatan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Melalui program magang, mahasiswa dapat:
Mendapatkan Pengalaman Praktis: Magang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dalam situasi nyata di lingkungan kerja.
Mengembangkan Keterampilan: Selama magang, mahasiswa dapat belajar keterampilan baru dan mengasah kemampuan yang telah ada, seperti komunikasi, manajemen waktu, dan keterampilan teknis yang relevan dengan bidang studi mereka.
Membangun Jaringan: Magang adalah kesempatan untuk berkenalan dengan profesional dalam industri yang sama. Jaringan yang dibangun selama magang dapat membuka pintu untuk peluang kerja di masa depan.
Memperkuat CV: Pengalaman magang yang relevan dapat menjadi nilai tambah yang signifikan dalam CV mahasiswa, menunjukkan bahwa mereka telah berpengalaman di lapangan.
Emran Digital Academy: Tempat Magang yang Tepat
Emran Digital Academy merupakan tempat yang ideal bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan karier mereka di bidang teknologi informasi dan digital. Dengan berfokus pada pengembangan keterampilan di bidang Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan digital marketing, akademi ini menawarkan berbagai program yang dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja.
Keunggulan Emran Digital Academy:
Pengajaran oleh Praktisi Berpengalaman: Dosen dan mentor di Emran Digital Academy adalah para praktisi yang memiliki pengalaman di industri. Ini memberikan mahasiswa kesempatan untuk belajar dari orang-orang yang telah berkarier di bidang yang mereka minati.
Proyek Nyata: Mahasiswa magang di sini akan terlibat dalam proyek-proyek nyata yang memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan yang ada di dunia kerja.
Lingkungan yang Mendukung: Dengan suasana akademis yang mendukung, mahasiswa akan merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar serta berkontribusi.
Cara Mendaftar
Mahasiswa yang tertarik untuk melamar magang di Emran Digital Academy dapat menghubungi mereka melalui:
CALL/WA: 0851-7986-7884
Dengan menghubungi nomor tersebut, mahasiswa dapat menanyakan informasi lebih lanjut mengenai lowongan magang, persyaratan, dan proses pendaftaran.
Kesimpulan
Lowongan magang di Malang, khususnya di Emran Digital Academy, merupakan peluang emas bagi mahasiswa untuk memulai karier mereka. Dengan pengalaman dan keterampilan yang diperoleh selama magang, mahasiswa akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang kompetitif. Jadi, jangan lewatkan kesempatan ini untuk bergabung dan kembangkan diri Anda menjadi profesional yang handal!
0 notes
Text
#QuoteOfTheDay (20241028):
“Kita harus mendidik anak-anak kita menjadi manusia merdeka, berjiwa patriotik, berwatak kesatria, bukan menjadi penjilat dan pengecut.” (WR. Supratman)
Pahlawan pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya ini memperdengarkannya pertama kali pada Kongres II Pemuda 28 Oktober 1928. Lagu ini menjadi simbol perjuangan dan semangat kemerdekaan bangsa. Beliau memiliki komitmen pada nilai dan prinsip perjuangan Islami, seperti cinta tanah air, pengorbanan dan keberanian dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Allah memerintahkan agar tidak meninggalkan anak-anak kita dalam keadaan lemah (An-Nisa: 9), termasuk nilai & prinsip di atas. KH Ahmad Dahlan berpesan, “Amalkanlah Islam dengan sungguh-sungguh. Tanamkan dalam hati sanubari para murid agar mereka mencintai agama, bangsa, dan tanah airnya dengan ikhlas. Jadikanlah pendidikan sebagai jalan untuk membangun jiwa merdeka.”
#We #must #educate #our #children #independent #individuals #patriotic #spirit #noble #character #SumpahPemuda
Telegram Channel: https://t.me/x_QoTD
0 notes
Text
TURISIAN.com - Delegasi dari Malaysia, China, dan Korea Selatan dipastikan akan turut meramaikan Pawai Kendaraan Hias yang akan digelar pada Minggu, 15 September 2024. Selain itu, enam kota dan kabupaten di Indonesia juga akan berpartisipasi dalam perayaan Hari Jadi Kota Bandung yang ke-214. Enam wilayah tersebut meliputi Kota Cimahi, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bandung, Kota Tangerang, serta Kabupaten Purwakarta. Tak ketinggalan, UPTD Taman Hutan Raya (Tahura) juga akan ambil bagian. BACA JUGA: Rencana Pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung Dilanjutkan Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Arief Syaifudin, mengungkapkan bahwa hingga kini sebanyak 85 peserta telah terdaftar untuk ikut serta dalam pawai. "Kami masih menunggu konfirmasi dari kabupaten dan kota lainnya yang mungkin akan berpartisipasi," ujar Arief. Arief menyampaikan agenda event tersebut, saat Rapat Koordinasi Progress Rangkaian Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) di Balai Kota Bandung, Selasa, 27 Agustus 2024. Lebih lanjut, Arief menyebutkan bahwa tiga negara, yakni Malaysia, China, dan Korea Selatan, telah menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan delegasi. BACA JUGA: Pekan Kerajinan Jawa Barat Diisi Seabrek Event Menarik, Saatnya ke Kota Bandung 60 Perangkat Daerah "Kami masih berkoordinasi dengan bagian kerja sama untuk delegasi luar negeri lainnya. Semoga jumlah peserta internasional terus bertambah," katanya. Dari total 85 peserta, komposisinya terdiri dari 60 perangkat daerah, 3 sektor swasta, 3 asosiasi. Atau komunitas, 3 perguruan tinggi, 4 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), 1 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), 6 kabupaten/kota, dan 4 lembaga perbankan. Selain Pawai Kendaraan Hias, rangkaian acara HJKB juga akan dimeriahkan oleh fashion show, bazar kuliner, dan hiburan di Balai Kota Bandung. BACA JUGA: Bandung Angklung Festival Masuk 10 Unggulan Kalender Event Kota Bandung 2023 Sedangkan, sejumlah artis dan musis seperti Cakra Khan, Kuburan Band, Ega Robot. Termasuk, Plat Merah Band telah dipersiapkan oleh Pemkot Bandung untuk memeriahkan acara. Adapun rute Pawai Kendaraan Hias akan dimulai dari Jalan Diponegoro (Gedung Sate). Selanjutnya, masuuk Jalan Merdeka (Balai Kota Bandung). Arak-arakan tersebut kemudian akan berlangsung dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, berharap pawai kali ini bisa berlangsung dengan meriah dan membawa Kota Bandung ke panggung internasional. "Kami ingin pawai ini mendunia dan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Bandung," ujar Bambang. Ia juga berharap acara tersebut dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan menciptakan "Bandung addict". ***
0 notes
Text
Peringatan Darurat!
Loh? Eh?.. Baru cerita kedua kok udah 'Peringatan Darurat' aja nih? Memang apanya yang darurat??
NEGARA.
Loh? Maksudnya?
Iya, yang darurat saat ini itu negara. Negara gue, kamu, kita. Ibarat sebuah long trip, Indonesia lagi on the way menuju Indonesia Emas 2045. Masih jauh nih, harus ekstra hati-hati dong? Baik di perjalanan maupun memanfaatkan bekal yang ada. Nah sayangnya, alih-alih berhati-hati supaya berhasil dan selamat sampai tujuan, Indonesia sekarang malah lagi di posisi rawan begal.
Hah, kok negara dibegal? Emang bisa?
BISA.
Malah sekarang begalnya udah nggak pakai takut atau malu-malu lagi. All out dari segala penjuru. Rasanya pengan banget bilang: "Woi lu pada bisa tau malu dikit aja nggak?"
Bener-bener udah kaya komplotan begal yang nggak peduli korbannya mau berdarah kek, babak belur kek, abis itu jatuh miskin kek.. Bodo amat yang penting gue berhasil. Keluarga gue aman dan kaya raya sampai tujuh turunan -- karena harta yang paling berharga adalah keluarga(ku sendiri).
Susah payah hampir 4 abad berjuang untuk merdeka dari bangsa lain, eh sekarang malah dijajah bangsa sendiri.
SIAL.
BENAR-BENAR SIAL.
1 note
·
View note
Text
Refleksi kemerdekaan tahun ini.
"Anak-anak, hari ini tuh hari apaa ya. Ko banyak yg ngadain lomba2?"
"Hari raya kemerdekaan indonesia mbaa"
"Yups betull, allhaamdulillah sudah 79 tahun Indonesia ini merdeka, semoga indonesia menjadi negara maju ya nak, terus mengenang dan mengambil hikmah dari jasa para pahlawan yg memperjuangkan Indonesia"
"Halllaaaaah, mustahil mbaa. Indonesia mah ga akan maju, korup dimana2 ko, peraturan makin aneh" Ujar anak kecil kelas 5sd
"Ehhhh ngga boleh gtu, siapa tau lho diantara kalian ada yg bisa membawa perubahan untuk indonesia lebih baik lagi"
"Ahhhh tetap mustahil mbaaa, wes angel"
Masaa depan cerah yang diharapkaan mereka seolah-olah hancur dengan kondisi kita saat inii.
Semangat kobar yang mereka punyaa, sudh dipadamkan dengan keadaan bangsa ini.
Semoga Allah melindungi kita semua.
Mewujudkan seutas harapan terbaik untuk bangsa kita yang masih tertanam dalam jiwa-jiwa hamba pilihan-Nya.
رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا
0 notes