Text
Refleksi kemerdekaan tahun ini.
"Anak-anak, hari ini tuh hari apaa ya. Ko banyak yg ngadain lomba2?"
"Hari raya kemerdekaan indonesia mbaa"
"Yups betull, allhaamdulillah sudah 79 tahun Indonesia ini merdeka, semoga indonesia menjadi negara maju ya nak, terus mengenang dan mengambil hikmah dari jasa para pahlawan yg memperjuangkan Indonesia"
"Halllaaaaah, mustahil mbaa. Indonesia mah ga akan maju, korup dimana2 ko, peraturan makin aneh" Ujar anak kecil kelas 5sd
"Ehhhh ngga boleh gtu, siapa tau lho diantara kalian ada yg bisa membawa perubahan untuk indonesia lebih baik lagi"
"Ahhhh tetap mustahil mbaaa, wes angel"
Masaa depan cerah yang diharapkaan mereka seolah-olah hancur dengan kondisi kita saat inii.
Semangat kobar yang mereka punyaa, sudh dipadamkan dengan keadaan bangsa ini.
Semoga Allah melindungi kita semua.
Mewujudkan seutas harapan terbaik untuk bangsa kita yang masih tertanam dalam jiwa-jiwa hamba pilihan-Nya.
رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا
0 notes
Text
Ketulusan
Masih dengan topik yang sama 'Taman Kawak-kawak'
Ketika panas terik menghampiri, kami pun memutuskan istirahat rebahan sebentar sembari menyiapkan materi untuk TPA anak-anak di mushola nanti sore.
Karena mungkin melihat kami santai, ibu kedua kami di daerah tempat kami mengabdi pun masuk ke kamar kami. Sedikit berbincang-bincang bagaimana keadaan masyarakat disini.
Kami pun ngbrol santai disertai dengan tawa kecil, membicarakan kebiasaan-kebiasaan unik di dusun ini, yang menurut kami baru.
Namun, topik sedikit berubah. Ibu melanjutkan cerita salah satu perempuan hebat di kampung. Perempuan hebat yang menjadi salah satu peserta teladan 'taman kawak-kawak'
Tawa kecil pun, seketika berubah dengan suasana haru dan sedih. 'Dia tuh santri taman kawak-kawak yang paling rajin, paling tulus ketika memberi, tapi saat ini beliau sedang diuji mba' Ujar Bu Tri.
'Saat ini ia tidak bisa apa-apa, ia hanya bisa tertidur lemas. Ataupun hanya sekedar duduk saja. Dulu dia pernah dioperasi untuk pengangkatan rahim sampai dua kali, karena yang pertama gagal. Ketika saya kesana pun ia selalu nangis meminta maaf dengan tulus karena tidak bisa ikut mengaji lagi' lanjut Bu Tri.
Kami pun tertegun haru, mendengarkan perempuan hebat itu.
Bu tri pun mengajak kami untuk bersilaturahim sekalian mendo'akan kesembuhan nya.
Sesampainya disana
Kami pun memperkenalkan diri, bahwa selama sebulan ke depan insyaAllah akan tinggal di dusun ini.
Seperti biasanya kami pun berbincang-bincang santai membicarakan obrolan sederhana menuju sore.
Baru saja berbincang sebentar, hujan deras pada waktu itu.
Bu Tri pun menyuruh diantara kami untuk mendoakan perempuan hebat itu, karena sayang sekali jika waktu hujan, waktu diijabahnya suatu doa, kita lewatkan begitu saja.
Kami pun berdoa, memanjatkan untaian doa' dengan berlerai air mata, berdoa penuh dengan harap dan haru.
Perempuan hebat itu pun menangis.
'Maaf ya mba, jadi ngerepotin mba nya. Harus jenguk kesini. Terus, terimakasih untuk doanya. Doakan saya ya mba, biar saya bisa ngaji lagi'
Disana pun, suasana semakin sedih.
Nampak pada binar mata perempuan hebat itu.
Ketulusan, keikhlasan, ketabahan dan kesabaran.
Semangat yang tak padam untuk selalu menggapai Cinta-Nya, membaca Sabda dan Pesan Cinta-Nya.
Gunung Kidul, 02 Ramadhan 1442 H
6 notes
·
View notes
Text
Taman Kawak-kawak
Setelah semua orang selesai menunaikan ibadah khas di malam bulan mulia ini, maka kami pun beranjak kedepan untuk menjelaskan program selama satu bulan ke depan. Kami pun menjelaskan seperti biasanya.
Tiba-tiba, salah satu dari mereka bertanya, 'Taman kawak-kawaknya gmna mbaa? Tetap jalan kan?'
Sontak kami pun bertanya ke pembimbing mushola sana. 'Taman kawak-kawak tuh apa bu?'.
'Taman kawak-kawak tuh, belajar iqra untuk kalangan ibu-ibu lansia mba,' Ujar bu tri
Kami pun pulang.
Taman Kawak-kawak
Kata asing yang baru terdengar di bulan mulia ini, taman kawak-kawak ini merupakan forum dimana ibu-ibu hebat yang secara fisik sudah tua dan rapuh, namun semangatnya tidak kalah dengan orang muda.
Mereka bersungguh-sungguh dan tidak malu untuk belajar Al-Quran dari awal lagi. Meskipun terbata-bata, 'Ya Allah, maaf ya mba, kok lupa terus ya. Yang sabar ya mbaa' ujar salah satu ibu yang mengaji pagi tadi.
Terlihat jelas dari sorot matanya yang semangat belajar al-quran, tangan yang sedikit bergetar tetap semangat menunjuk satu demi satu huruf dari iqra itu.
'Nanti malam, belajar lagi yaa mba' Ujar ibu itu
'Nggih bu, semangaaaat yaa bu'
MaasyaAllah, apa kabar dengan kita yang masih muda?
Gunung Kidul, 13 April 2021.
Hari pertama di bulan yang sangat mulia.
0 notes
Text
Kering keronta, resah, hampa tak berujung.
Apa yg memang terjadi dengan semua ini?
Apakah aku sudah tak mendapatkan Ridho-Mu?
0 notes
Text
Jadilah perempuan, yang bahagia dengan ketaatannya.
Untukmu wahai perempuan yang tengah tertatih-tatih membawa risalah kebenaran
Inginkah dirimu menjadi orang yang paling istimewa?
Inginkah dirimu menjadi bidadari surga?
Inginkah dirimu menjadi sebai-baiknya perhiasan dunia?
Sungguh, kecantikanmu tiada tara dengan senyummu
Sungguh wangimu tiada tanding dengan sholatmu
Sungguh pekikmu lebih merdu dengan bacaan ayat cinta-Nya
Sungguh mimik mu lebih hakus dengan akhlakmu
Untukmu wahai wanita yang tengah berproses menjadi lebih baik lagi
Eloknya matahari tak bisa berjajar dengan cantikmu
Harumnya mawar pun tak mau bersanding dengan senyummu
Indahnya mentari pun tak sanggup berbaur dengan akhlakmu
Ranumnya bulan pun tak mampu bersinar dengan hatimu
Berbahagialah wahai perempuan
Nikmatilah hidupmu dengan segenap tawakalmu
Pandanglah hidup dengan keimanan mu
Jalanilah hidupmu dengan luasnya rasa syukurmu
Serta Sambutlah hidupmu dengan keyakinan pengharapanmu
Wahai perempuan yang paling bahagia
Kau hadir laksana hujan yang membasahi kemarau
Kau hadir bagaikan semburat fajar yang menyinari dunia,
Jagalah dirimu untuk cinta-Nya
Jagalah hatimu untuk cinta-Nya
Jagalah jiwamu dengan cinta-Nya
Jadilan perempuan yang paling istimewa dengan caramu dalam ketaatan.
1 note
·
View note
Text
Oiya, hari ini bertepatan dengan hari perempuan sedunia ya?
Happy International women’s Day yaaa :)
Selamat hari perempuan, untuk kita semua perempuan-perempuan hebat.
Sosok yang akan menjadi madarasah penuh cinta untuk buah hatinya kelak, rahim kehidupan yang akan membangun suatu peradaban dan sudah pastinya menjadi makhluk sosial, yang menebar kebaikan sesuai dengan minat dan kemampuannya di ranah publik selama tidak melalaikan tugas utamanya.
Sebagai seorang perempuan ia mempunyai peran-peran yang sangat mulia. Ia diberi kepercayaan oleh-Nya, menjadi rahim kehidupan yang akan membangun peradaban. Selain itu, seorang perempuan juga mempunyai andil dan peran yang besar menjadi makhluk sosial menebar kebermanfaatan di ranah mana saja. Karena berdakwah bukan hanya menjadi kewajiban seorang pria, namun untuk siapa saja hamba-Nya. Maka dari itu, setiap orang, setiap perempuan mempunyai cara tersendiri untuk berdakwah.
Atau justru masih terkungkung dengan penyelesaian diri?
Sudah sejauh mana kita sebagai perempuan memberikan kontribusi untuk bangsa ini?
Perubahan apa yang sudah kita lakukan untuk kemajuan perempuan-perempuan di dunia ini?
Namun, coba kita merenung sejenak saja, bagaimana potret saudari-saudari kita di luar sana.
Atau menuntut kesetaraan pada semesta? Menuntut hak dan diistimewakan?
Menuntut hak untuk disetarakan tetapi terkadang melupakan kewajiban dan betapa berharganya dirinya. Betapa mulianya seorang perempuan.
Lalu, terkadang sosok lelaki yang katanya sebagai partner kita mengarungi kehidupan ini. Justru, ada sebagian yang tidak menghormati dan menghargai perempuan. Marah tidak terima, jika peran nya diambil oleh partner nya sendiri.
Bukankah Dia sebagai pengatur seluruh kehidupan ini sudah menentukkan semuanya? Ketika Dia menciptakan kita ke dunia ini, sudah pasti beriringan persis menetapkan peran yang harus kita emban di dunia ini.
Namun, mengapa kita masih mempertentangkannya?
Terus menggaungkan hak untuk disetarakan namun lupa pada kewajiban dan tujuan kita dicipta ke dunia ini.
Pada pagi di sudut kota Yogyakarta, 08 di bulan ketiga 2021.
0 notes
Text
Cinta mungkin terkadang membuatmu rapuh, tapi berterimakasihlah kepadanya, karena darinya bisa membuatmu lebih kuat dari sebelumnya
-Gus Baha-
Ketika hati sangat rindu untuk bertemu, pada akhir bulan kedua tahun 2021
0 notes
Text
Menerima
Menerima itu satu kata yang sangat mudah diucapkan
Menerima merupakan sesuatu yang sederhana
Namun terkadang, kita pun terjebak didalam kata ini
Pernahkah kamu terpaksa menerima sesuatu, karena suatu keadaan?
Kita dipaksa berdusta, membohongi diri sendiri hanya ingin menerima sesuatu yang memang menyakiti kita.
Beginilah hidup, penuh dengan kepura-puraan
Hanya untuk menerima saja, butuh waktu yang sangat lama untuk mengulur-ngulur keadaan.
Yang sulit dari menerima adalah ketika dipertengahan jalan pengharapan, semua yang sudah direncanakan hilang.
Kita pun tak punya tempat untuk merengkuh.
Hanya kecewa dan hampa yang tak berujung.
Bersusah payah untuk menerima semuanya
Namun, ada yang indah dari proses penerimaan, kita belajar untuk berdamai dengan keadaan yang ada, selalu mengiyakan segala Skenario-Nya tanpa kata tapi.
Selamat berdamai dengan keadaan
Allhamdulillah ‘ala kulli hal
0 notes
Text
Sudah, berhentilah menjadi pendusta ulung
Suatu hari, ketika langit jingga sudah mulai menyapa.
Seseorang bertanya kepadaku "Apakah kamu pernah berada di titik yang sangat rendah, tak tau arah, perasaan sedih yang tak karuan, merasa hidup sendiri dan hal lain yang membuat hidupmu sangat down, stuck dan tidak produktif?"
Seketika, dahi ku menciut, berfikir keras, bertanya pada diri. Apakah aku pernah seperti itu? Seketika aku menjawab "Keknya kalo smpe gtu gk pernah deh, kamu gmnaa?" Ia pun menjawab dengan ceritanya yang panjang dengan menunjukkan wajah yang bingung, seolah-olah pundaknya dihujam amanah yang amat berat.
Sembari mendengar ceritanya, pikiranku terus bergemuruh bertanya-tanya 'Hey, benarkah seperti itu?'
Temankupun menyaut 'Kamu itu, kuat ya. Gk pernah merasa down dan selalu baik-baik aja' sambil tersenyum
Tiba tiba, hatiku menggeretak pertanyaan itu seolah duri yang menusuk perasaan ini. Aku pun tersenyum seringai.
Perbincangan santai pun, kami akhiri dengan closing statement menyebut harapan kami sepuluh tahun kedepan, serta saling mengamini semoga terwujudkan. Aamiin paling serius.
Ketika sampai dirumah, akupun merebahkan badanku. Perntayaan itu terus terngiang-ngiang di kepalaku. 'Benarkah seperti ituu?'
Tiba-tiba, mataku perih, tak bisa menahan kesedihan yang membuncah dalam hati.
Aku pun diingatkan kembali, dengan kejadian beberapa lalu.
Aku yang pernah berada di titik rendah, lelah, tak tau arah, sedih merasa hanya hidup sendiri.
Aku pun ingaaat bahwa titik terendah dalam hidupku, ketika persahabatanku yang telah usai. Ketika aku merasa tdk punya siapa-siapa, tidak punya org yang menjadi tempatku untuk berkeluh kesah, berbagi canda dan tawa.
Masih ingaaat, pada saaat itu pada awal tahun 2020 dimana orang-orang bahagia merayakan tahun baru ini, mengadukan semua harapan nya semoga bisa terwujudkan pada tahun ini. Tapi akuuu?
Dulu itu, aku sangaaat rapuh, sedih dan hancur. Sepanjang hari itu aku terus menangis dan berfikir 'Apakah memang seperti ini perjalanan hidupku? Apa org seprti aku ini memang ditakdirkan tidak mempunyai seorang sahabat?'
Pertanyaan itu terus hadir dalam lamunanku.
Tiba-tiba ponselku pun berdering, teman-temanku mengirimi chat dengan menghiburku, orangtuaku dari kampung kembali menelponku. 'Ya Allahh, bodoh sekali aku ini. Lalu mereka siapaaa? Bukankah mereka yg selalu ada untukmu' pertanyaan itu menamparku lagi.
Setelah chit-chat dengan teman-temanku dan berbincang-bincang dengan ibu.
Aku pun menjauhkan telpon dari jangkauanku. Aku merenung
Ternyataa aku tak sendiri, masih banyak sekali org yang menyayangiku. Terutama orang tuaku. Teman-temanku yang sudah ku anggap sahabat, meskipun tidak semua mengganggapku sahabat. Meskipun terkadang aku iri melihat mereka yang mempunyai 'Sahabat dekat'. Meskipun terkadang ketika bersama mereka aku merasa asing dan sendiri. Tak apaa, yang terpenting kamu harus belajar bahagia, memberi energi positif pada orang di sekitarmu.
Ternyata yang membuatku merasa sendiri adalah pikiranku sendiri. Perasaanku sendiri.
Bukankah masih ada orangtua dan keluargamu yang selalu ada untukmu? Meskipun tidak menunjukkan rasa kasih sayangnya seperti kebanyakan orang. Tapi ingaaaat merekalah org yang sangat dekat dan menyayangimu yang mau berkorban untukmu.
Bukankah masih ada satu dua orang atau lebih sahabat dekatmu yang jauh disana? Yang selalu mendoakan yg terbaik untukmu ini, meskipun saat ini terpisahkan oleh jarak dan waktu.
Dan masih ada orang yang selalu mengharapkan senyum binarmu
Mereka semua sahabatmu tsan, partner hidupmu.
Terimakasih kamu, yang sudah menyadarkanku.
Sudahlaaah tsaan, berhenti menjadi pendusta ulung.
Berdusta seakan semua baik-baik saja
Bertahan ketika dirimu jatuh
Tersenyum ketika hatimu rapuh
Berdiri padahal sudah tak sanggup menapaki
Kamu harus bahagia tsan.
Garut, ketika suasana di sekeliling sepi, namun dalam diri mulai riuh dan ramai dengan banyak hal, 11 Novermber 2020
0 notes
Text
Semustahil apapun mimpi kita terasa, ataupun sekecil apapun. Selalulah mengadukan pada-Nya yang maha mendengar dan paling tahu apa yang dibutuhkan Hamba-Nya.
Jadikanlah doa sebagai pinta menaklukan semesta. Karena sadarlah kita ini hanya makhluk yang lemah hakikatnya tak punya apaa-apa sedangkan Allah Maha segalanya
Jangan sombong atau pun pesimis dengan mimpli kita, tidak ada yang mustahil untuk Allah kan? Hanya dengan 'Kun' maka yang jauh akan mendekat yang berat pun akan terasa ringan.
Teruslah melangitkan doa' dengan penuh harap pada Cinta-Nya.
Kunci nya hanya satu selalu percaya dan berprasangka baik pada ketetapan-Nya ketika meminta.
Selalu langitkan doa, karena yakin. Doa yang melangit tidak akan kembali dalam keadaan kosong.
Garut, Sayyidul Ayyam diakhir bulan oktober 2020
0 notes
Text
Berjuta Daun
Gadis kecil berlari
Tertatih-tatih, terseok-seok menyisir harapan
Berteriak nyaring mencari pepohonan
Pernah menyerah dan terjatuh
Saat mahkota daun impian terkoyak
Seseorang pun berbisik padanya ‘jangan berhenti!’
Gadis kecil itu rangkai kembali daun kebahagiaan
Yang kemarin sudah tak terbentuk
Berjuta daun harapan, berjuta-juta dauh terhampar
Ingin dirajut, ingin dipungut
Seiringan dengan menyingsingnya mentari
Genggam harapan
Rangkai kebahagiaan
Gapai Cinta-Nya
Garut, 30 Oktober 2020
0 notes
Text
Pertanda
Di dalam hidup selalu ada pertanda, bagi kita yang mau memikirnya.
Pertanda itu ada dalam pikiran kita
Pertanda itu ada dalam perasaan kita
Kita dituntut bertarung dengan pikiran kita sendiri, melawan gemuruh daripada perasaan kita
Tentunya akan menimbulkan pertanyaan sudah benarkah keputusan ini?
Dia sang pemilik Cinta, tentunya menciptakan hati agar kita peka terhadap semua pertanda yang ada, terutama untuk hati. Sebagai raja diri.
Apakah keputusan ini mendekatkan pada Cinta-Nya atau malah justru membuat kita jauh dari Cinta-Nya?
Bingung? Sedih? Bimbang?
Pastii, itulah yg akan kita rasakan pada fase ini.
Yakinlah, kebimbangan ini sebagai bentuk kehati-hatian kita menjaga hati, kebingungan ini merupakan fase kita melewati episode ini, kesedihan ini pasti akan Dia gantikan dengan kebahagiaan yang tak terhingga.
"Hati-hati jaga hati"
Kata yang harus selalu kita ingat kapan saja.
Semangat berproses untuk kita, kita baru melangkah. Di depan masih banyak episode hidup yang lebih menantang menunggu kita. Sepertinya ini tak seberapa dengan nanti. Saling menguatkan yaaa :)
Penuh dengan Cinta, Untukku sahabatku dan kalian semua.
@melianisafitri
Kita sedang belajar untuk selalu baik-baik saja.
Garut, pada hari yang cerah penuh dengan harapan diakhir bulan oktober 2020
0 notes
Text
Untuk diriku..
Aku yang semakin tua ini
Semakin dekat jatah untuk meninggalkan Hiruk pikuk dunia ini
Sejauh mana kau berkorban untuk agama mu?
Sejauh mana kau berkontribusi untuk ummat?
Sejauh mana kau memberikan manfaat untuk sesama?
Ilmu apa saja yang sudah kau dapatkan?
Sejauh jiwa raga ini berjalan menapaki kehidupan yang nyata dengan sentuhan illahi
Boleh jadi aku belum mampu merasakan bahwa diri ini sudah benar-benar maksimal menuju Jannah-Nya.
Begitu banyak tinta hitam yang tergores karena ketidak berilmuan dan kejahilan diri
Begitu banyak hati yang tersakiti karena lantunan irama yang tidak enak dinikmati
Masih banyak episode yang dijalani sangat jauh dengan Cinta-Mu
Sudah jelas semakin hina dan benar-benar kerdil diri ini.
Ya Allah, sang pemilik semesta alam yang maha baik dengan Cinta-Nya yang tak terhingga, yang masih mengizinkanku untuk menikmati indahnya dunia ini, mengarungi samudera khidupan ini, memberiku banyak kesempatan.
Terimakasih ya Allah, Engkau masih memberikanku kesempatan untuk memperbaiki ini, di episode hidup selanjutnya
Engkau masih mempertemukanku dengan orang-orang baik yang selalu mengingatkanku untuk kembali pada-Mu
Engkau sudah memberiku keluarga yang sangat hangat, keluarga yang selalu tak tenang dan marah ketika salah satu anggota keluarganya jauh dari-Mu
Engkau masih memberikanku kesempatan untuk melangkah lebih jauh, mencari lautan ilmu dari sudut bumi manapun. Tak lain, agar aku selalu berbakti pada Agama dan Bangsa. Agar aku selalu menebarkan kebaikan untuk sesama, agar aku selalu Mencintai-Mu.
Robbi, jadikanlah hamba. Hamba yang selalu bersyukur dengan semua Ketetapan-Mu
Di sudut jauh kota Garut, pada hari yang ke dua puluh lima di bulan Oktober 2020
0 notes
Text
Pada hakikatnya, Rindu akan tercipta dari pertemuan yang terjeda.
Rindu ? Bosan aku mendengar kata itu. Sudah tak asing lagi aku dengan kata itu. Kau tau ? Rindu bisa mengalahkan semuanya, rindu bisa meyakinkan sebuah penantian dan menguatkan sebuah tekad.
Rindu ? Entah sampai kapan aku menabung semua ini. Ingin rasanya aku balas telak rasa rindu ini. Namun, masih ada harapan dan impian yang harus dicapai, sudah semestinya aku mengorbankan rasa ini. Tak apa, aku ingin rindu ini menjadi temu, disaat waktu yang tepat, disaat aku sudah membahagiakan dan mewujudkan harapan besar mereka kepadaku.
Rindu ? Memang rasa ini sangat candu, ia bagaikan jurang yang menganga, yang ketika kita masuk ke dalamnya, kita tak bisa keluar dari kungkungan itu. Terasa menakutkan bukan? Namun berbeda dengan rindu, rindu akan menjadi candu, meskipun kita bosan ia akan selalu tercipta, bahkan ia akan menjadi amunisi terbaik agar kita semangat menjalani hidup ini, hidup yang setiap harinya adalah baru untuk kita.
Terimakasih tuhan, atas semua nikmat yang telah Kau karuniakan kepadaku.
Cipeundeuy, 10 Februari 2020
0 notes
Text
“Wahai putri kecil, bangunlah! saksikanlah rizki Tuhanmu. Janganlah kau menjadi orang yang lalai. Sesungguhnya, Allah membagi rizki-rizki manusia di (waktu) antara terbitnya fajar sampai terbitnya matahari.” (H.R. Al Baihaqi No. 4.550)
Selamat pagi Semesta
Jangan lupa bersyukur dan bahagia 🌹🌹
@Coretantsan@KeepBersyukur
0 notes