#Hari Profesi
Explore tagged Tumblr posts
realitajayasaktigroup · 27 days ago
Text
Membangun Masa Depan: Polres Jakbar Kenalkan Profesi dan Bahaya Narkoba kepada Anak-Anak
REALITANEWS.OR.ID, JAKARTA BARAT || Mengenalkan anak-anak pada dunia profesi adalah salah satu langkah penting dalam membentuk wawasan dan cita-cita mereka. Dengan memahami berbagai pilihan karir yang ada, anak-anak dapat mengembangkan minat, bakat, dan impian mereka lebih dini. Hal ini diwujudkan dalam kegiatan inspiratif bertajuk “Pengenalan Profesi / Hari Profesi” yang digelar di Kidea…
0 notes
kayyishwr · 8 months ago
Text
Teman
Hari-hari ini terasa betul perkara sirkel pertemanan. "Agama seseorang itu tergantung teman dekatnya" terkait ini ada ulasan menarik dari postingan sosial media instagram di akun @rizaputranto — tentu kita perlu membaca jurnal yg beliau sampaikan secara mandiri, utk mengonfirmasi
Beliau, yg dikenal sebagai peneliti menjelaskan adanya keterkaitan antara prefrontal cortex dengan lingkungan sosial.
Prefrontal cortex, bagian otak ini berhubungan dengan pemikiran diri. Sering disebut "personality center" dan banyak menganalisis input dari sekeliling. Sehingga menurut J Perso Socio 2020, kata beliau di captionnya, dengan siapa kamu menghabiskan waktumu akan menentukan perasaanmu terhadap diri kamu sendiri—apakah itu dengan kamu?😁
Yaps, dengan siapa kita berteman akan mempengaruhi bagaimana kita hidup sebagai seorang manusia, terutama dalam mengemban amanah sebagai hambanya Allah
Mencari teman yang ideal tidak akan mungkin kita temukan, karena begitu hakikat manusia, tapi paling tidak kita bisa mencari yang satu frekuensi
Ah, sebenernya agak sedikit rindu masa-masa sebelum menjalani kehidupan sebagai mahasiswa profesi.
"Emergency meeting" kami menyebutnya. Sebelum terpisah jarak dan kesibukkan, kami melakukannya di berbagai tempat; warmindo dekat kampus, angkringan pinggir jalan raya, kos tempat numpang tidur dan mandi, hingga restoran mewah yg tentu saja dibayar dengan uang awal bulan atau dibayari senior hahah
Apa yg kami bicarakan? Tentu beragam, dari mulai TOD saat bermain UNO hingga strategi bagaimana caranya kebaikan yang sudah diwariskan para senior bisa bertahan, minimal saat kami masih ada di kampus.
Selingan candaan yg random juga tidak terlewat semisal menertawakan konten dari twitter, ig, atau bahkan kelucuan kita masing-masing
Jujur agak kangen, tapi gengsi, namanya juga laki-laki
Tapi, begitulah, sirkel kita pada akhirnya bukan menghilang—semoga saja. Hanya saja semakin melebar, meluas, sehingga banyak yg pada akhirnya masuk dan menemani perjalanan kita
Pertemanan. Tidak perlulah membicarakan soal dia anak siapa, atau darimana, cukup yang membawa kita pada kebaikan dan satu frekuensi
Tidak malu membicarakan palestina di tongkrongan. Tidak malu mensyiarkan sholat tepat waktu di warung makan. Tidak malu membicarakan dakwah yang akan di dengar orang lain. Tidak malu untuk mengucap salam saat bertemu dan berpisah.
"Sekarang, aku juga mikirnya gitu yis. Yang penting satu frekuensi" begitu kata salah satu senior dokter iship yang aku temui di RSPA Boyolali
Ah iya satu frekuensi. Kita usahakan tetap berada dalam sirkel itu. Setidaknya jika tidak bisa membawa kebaikan, kitalah yg terciprat kebaikan itu
Oh iya, tentang mencari teman satu frekuensi, lagi-lagi, apakah itu kamu?
92 notes · View notes
mengejasendu · 7 months ago
Text
Halo teman-teman Tumblr aku balik bentar. Mau ngabarin, insya Allah besok aku akan menghadapi ujian akhir kompetensi pendidikan profesi dokter (umum). Salah satu hari yang menjadi penentuan setelah 6 tahun berkecimpung di studi ini....kalau berkenaan mohon doanya ya agar dilancarkan dan bisa mendapatkan hasil lulus. Bismillahirrahmanirrahim 🙏🏼
96 notes · View notes
tentangtenang · 6 months ago
Text
(Tidak) Takut Berkarya Lagi
Salah satu orang terbaik di dalam hidup saya yang selalu ingin saya kabari setiap kali ada hal baik dan buruk terjadi adalah ibu, sosok orangtua ideologis yang seringkali lebih memahami saya daripada diri saya sendiri. Kemarin, setelah melewati hari-hari yang cukup berat karena sakit, saya akhirnya menemui beliau dan membawakan buku terbaru yang baru saja saya rilis, Mendewasakan Rasa.
Baru saja menyodorkan bukunya, belum cerita apa-apa, saya sudah menangis. Saya bilang, "Ibu doain saya ya, buku ini banyak sekali ujiannya. Dari awal dibuat sampai sekarang, rasanya banyak hal berat sedang terjadi. Saya dan keluarga sedang menjalani hidup seperti judul buku ini."
Tumblr media
Iya, awalnya saya pikir Mendewasakan Rasa hanyalah sebatas judul buku yang saya dan suami rilis (benar saya yang menulis, tapi ada banyak sekali proses kreatif, teknis, marketing, strategi ini itu, dsb yang dihandle oleh suami). Tapi ternyata, ia adalah juga tema ujian sekaligus pendidikan dari Allah untuk kami saat ini. Banyak hal qadarullah membuat kami patah, bangkit, patah lagi, bangkit lagi, dst.
Dalam diskusi kami, suami sering mengatakan, "Kayaknya buku ini buat aku, deh." Lalu saya pun menimpali, "Kayaknya memang buat aku juga." Begitulah, saya baru menyadari setelah bukunya rilis bahwa setiap tulisan di dalamnya pertama-tama adalah untuk diri saya sendiri dan keluarga. Mungkin Allah tidak ingin kami sekedar memahami ilmu di balik apa yang dituliskan di buku ini, tetapi juga ingin benar-benar menjadikannya langkah dalam perbuatan.
Namanya dididik oleh Allah lewat ujian, rasanya pasti tidak mudah. Saya bahkan sempat berpikir, "Berkarya itu menakutkan banget, ya! Takut banget deh kalau kita harus diuji dengan karya-karya yang kita buat." Tidak hanya itu, selintas tanya pun muncul, "Apa sebaiknya aku tidak perlu berkarya lagi saja?" Ah, tapi tidak! Pasti bukan ini poin kesimpulan yang Allah inginkan dari saya dengan menghadirkan ujian-ujian selepas berkarya. Bukankah saya sudah berkomitmen dengan diri sendiri bahwa saya akan terus berkarya untuk menjadikannya sebagai bentuk tanggung jawab dan bentuk syukur kepada Allah atas dititipi-Nya ilmu, potensi, dan profesi?
Saya takut, tapi saya juga punya harapan untuk punya jiwa yang bersih sebersih-bersihnya. Saya cemas, tapi saya juga tidak ingin kehilangan peluang amal shalih hanya karena saya memilih untuk mengabaikannya. Saya khawatir, tapi saya juga percaya bahwa berkarya adalah ladang ibadah yang dekat dan mudah yang Allah beri sebagai kebaikan untuk saya.
Lalu bagaimana? Atas seizin Allah, semoga Dia masih terus mengizinkan saya berkarya dan berbesar hati untuk mau ditumbuhkan dan disayang oleh-Nya lewat hal-hal yang luar biasa. Iya, saya ingin tetap berkarya, menulis, dan menjadikannya sebagai cara untuk berbagi pesan cinta-Nya.
Maka Ya Allah, setiap kali aku patah, bantulah aku untuk bangkit tanpa harus berlama-lama larut di dalamnya. Setiap kali aku menyaksikan orang-orang yang kusayang melemah, bantulah aku untuk berbagi kekuatan tanpa berakhir menjadi luka yang menyakitkan. Pada akhirnya, aku membutuhkan-Mu lagi dan lagi sebagai tempat dimana aku menyandarkan semuanya. Laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Mohon doanya ya, teman-teman! Kami tidak ingin sekedar selesai dengan ujian ini, tetapi kami ingin bisa menjawabnya dengan benar sesuai kehendak-Nya dan beroleh hikmah dari-Nya yang bisa menguatkan perjalanan-perjalanan kami selanjutnya. Aamiin~
___
Teman-teman Tumblr yang ingin membaca buku ini, bisa cek di Shopee atau Tokopedia: Heal Yourself Official.
52 notes · View notes
kaktus-tajam · 10 months ago
Text
Menulis dan Mensitasi Karya Sendiri
Pagi tadi aku mengikuti kuliah intensif Islamic Worldview Dr. Adian Husaini di At Taqwa College Depok. Satu hal yang membuatku terkesima adalah betapa beliau sangat produktif melahirkan artikel, tulisan, dan buku. Tidak sekali dua kali, ketua Dewan Dakwah Islamiyah ini mereferensikan jamaah untuk membaca karyanya untuk pembahasan lebih lanjut.
“Saya sudah tulis di novel Kemi. Nanti baca dialognya di sana.”
“Lengkapnya nanti baca di buku saya 10 Kuliah Agama Islam.”
“Ketika Denny JA menulis buku bermuatan pluralisme, saya buat saja karya bantahannya.”
dan seterusnya.
Peneliti INSISTS ini di usia 58 tahun telah menulis sekitar 1800 artikel di websitenya, puluhan buku, dan karya tulis yang tak terhitung sitasinya. Menariknya, sebagai sarjana kedokteran hewan beliau pernah menekuni profesi jurnalis. Dan Allah memang memberikan beliau kemampuan dan taufiq untuk berdakwah lewat karya-karyanya.
“Lihatlah para pendiri bangsa ini, tokoh-tokoh ini luar biasa! Bahkan dari sebelum kemerdekaan itu Allah takdirkan.. Mereka sudah beradu gagasan-gagasan, dan ini dapat kita lihat di media massa pada saat itu yang memuat buah pikir tokoh nasional. Saling membantah, tapi ketika berjumpa sangat akrab dan hangat.”
Ujar beliau menceritakan tradisi keilmuan ulama, tokoh Indonesia mulai dari Soekarno, Hatta, Moh. Yamin, Natsir, dan seterusnya.. yang nampaknya tradisi intelektual ini beliau teladani betul.
Singkat cerita di akhir kelas, aku menghadap meminta nasihat beliau terkait menuntut ilmu di Barat. Beliau menyimak dan berpesan:
“Terus belajar.. dan biasakan untuk tuangkan lewat tulisan, ya.. Mana kamu sudah mulai menulis belum?”
MasyaAllah. Tertohok rasanya. Dari segi kualitas saja jauh, masa kuantitas juga jauh, Hab.
Semoga Allah jadikan kita wasilah dalam menyebarkan keindahan Diinul Islam, lewat lisan, tulisan, dan pancaran akhlaq kita. Semoga Allah pinjam diri kita untuk kebaikan dan kebermanfaatan ummat lewat pos masing-maaing. Semoga Allah tidak membiarkan kita wafat dengan tidak meninggalkan karya bermanfaat untuk ummat. Selamat menulis. Selamat berkarya.
-h.a.
Ditulis sebagai semangat untuk diri sendiri agar mulai menulis lagi, di hari di mana aku bersyukur seorang @fayzakamalia dilahirkan. Kata Dr. Adian, “wah iya kita butuh ahli di bidang psikologi, masih sedikit sekali (penjaga pos ummat di sana).” Semoga Allah kuatkan, barakallahu fii umriiki.
Tumblr media Tumblr media
28 notes · View notes
intuisinyarissa · 3 months ago
Text
September a year ago: Graduation Reminder📝
Tumblr media
September setahun yang lalu, ada aku yang penuh harap dan  cemas menjelang wisuda. 
September setahun yang lalu, ada aku yang biidznillah, dengan izin Allah, dimampukan pada titik menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana.
September setahun yang lalu, ada aku yang dipagi hari itu menuju sportorium sambil menggandeng tangan mama dan aa. Lalu sesampai di dalamnya, pipi basah dengan linangan air mata, padahal sudah ditahan semampu yang kubisa. Rasanya campur aduk begitu saja.
Takut dengan pertanggungjawaban gelar yang berada dibelakang nama. Merasa masih belum pantas menyandang gelar sarjana.
Terharu sama Maha Baiknya Allah sudah memberi kesempatan baik selama 4 tahun yang sudah terlalui sebelumnya.
Malu masih sering menyia-nyiakan kesempatan dan tidak melakukan dengan maksimal karena tentu saja diluar sana banyak orang yang ingin merasakan mengenyam pendidikan di bangku kuliah tapi mungkin belum bisa. 
Kala itu, aku berefleksi panjang dan banyak bertanya-tanya. 
Lalu tertulis sebuah catatan yang tentu saja ditujukan kepada diri sendiri yang masih sering lupa.
Mengutip untaian yang pernah dinasehatkan. 
Oleh guru-guru yang kutemui, yang keilmuannya kukagumi. Belajar memahami lagi hakikat belajar, hakikat wisuda...
Bahwa wisuda sesungguhnya bukan akhir dari segalanya. Tapi tentu saja salah satu muara dari kehidupan yang sebenarnya. Bukan pula ajang terbebas dari kewajiban belajar yang kadang rasanya melelahkan jiwa raga, tapi awal untuk makin penasaran dengan ilmu-Nya yang luasnya tak terhingga. 
Guru-guru kami (yang semoga Allah jaga beliau semua) mengajarkan,
Bahwa gelar hanyalah wasilah untuk melahirkan banyaknya kebaikan-kebaikan.
Yang semakin panjang gelar yang tersemat pada nama, maka harus semakin dekat pula kedekatan dengan Sang Pencipta. Semakin kuat keimanan mengakar didalam dada. Semakin lembut hati untuk menerima hidayah-Nya. Semakin baik akhlak dan budi pekertinya. 
Hingga, apapun profesi kedepannya, semua hanyalah perantara dan ladang untuk mengumpulkan pahala-pahala.
Agar muara akhirnya ialah cinta dan ridho dari-Nya.
Semoga aku, Allah tuntun dan mampukan untuk menjadi pribadi yang seperti itu🥺
اللّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا ع��لَّمْتَنِي وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي وَزِدْنِي عِلْمًا
“Ya Allah, berikanlah manfaat kepadaku dari apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku dan ajarkanlah kepadaku apa yang bermanfaat bagiku, serta tambahkanlah ilmuku”
Yogyakarta, 00:33
Re-write draft tulisan setahun yang lalu, untuk mengingatkan diriku...
9 notes · View notes
ruang-bising · 1 year ago
Text
Tumblr media
Jika tidak ada lagi orang yang mau menjadi guru,
Selamat hari guru,
dari kami yang 24 jam digugu dan ditiru,
katanya.
.
"Mau jadi apa kamu saat besar nanti? "Celoteh guru muda dengan penuh semangat serta mata yang berbinar-binar.
“Pengusaha..”
“Programer..”
“Masinis...”
“Dokter...” jawaban beragam dari seisi kelas.
Tetiba guru muda tersebut terdiam, dia adalah lulusan terbaik pada almamater sekolahnya dulu, dan hari ini berakhir menjadi pembina santri, guru, atau disebut sebagai musyrif di salah satu pesantren ternama di kota ini. ada sesuatu yang mengambil alih pikirannya. Kenapa diantara banyaknya jawaban mereka, tak ada satupun yang menginginkan menjadi guru? Pikirnya. Hinakah profesi ini? hinakah bekerja, membersamai santri 24 jam, membuat raport, mengajar dengan over jobdesk, mengingatkan santri nilai-nilai budi pekerti, mendidiknya agar lebih dekat kepada tuhannya, menerima setoran hafalan setiap hari?
hinakah menjadi seseorang yang membangunkan santri di sepertiga malam, Membersamai puasa, mengantar ke dokter tatkala sakit, membelikan bubur, mengajar dari sebelum matahari muncul bahkan sampai matahari terpendam di pelukan nabastala, bahkan dengan gaji yang mungkin jauh dari nilai “UMR” perbulan, hinakah?
Selamat hari guru,
kata presiden.
Sementara itu,
di pelosok sana, seorang guru tua, sedang kehabisan bumbu dapur,
“maaf ya de, mas belum bisa bawa uang banyak hari ini” ucap guru tua tersebut, yang bahkan gajinya cair 3 bulan sekali, jika dihitung satu gajinya pun tak mampu membeli 5 bungkus sampoerna mild.
“gapapa mas, kita masih bisa rebus singkong malam ini, yang penting kan perut terisi,” ucap sang istri menenangkan dengan welas asih.
Selamat hari guru,
kata remaja tanggung di lini masanya, dengan foto berbagai macam buket bunganya.
sementara di pelosok sana, guru tua pun sedang mendorong roda dua mogoknya, karena setiap hari lewati jalan curam tanpa aspal, konon motor butut tersebut pemberian dari walimurid atas keikhlasan jasanya 15 tahun mengabdi, alias 15 tahun menaiki sepeda tua susuri lembah demi mendidik anak negeri, terlihat di mata guru tua tersebut secuil harapan, semoga satu diantara muridnya, ada yang berani menampakkan tapak kakinya di depan bangsat bangsat parlemen.
Selamat hari guru,
“guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, takkan kami lupakan jasa kalian” caption beberapa petinggi negara ini, dan ini yang paling lucu.
Di bagian mana mereka mengenang jasa guru, sementara mereka lebih memilih mengalokasikan dana negeri ini untuk pencitraan berkedok pembangunan? Mereka lebih memilih mensubsidi orang dengan pantopel, dasi, jas, agar menaiki MRT dan LRT setiap hari yang bahkan pedagang asongan, kuli bangunan tak pernah sekalipun berpikir untuk menaikinya. Sementara di pelosok sana sekolah-sekolah dengan atap yang hampir roboh sedang membutuhkan donasi ketimbang subsidi, “aksimu lebih berarti, ketimbang harapanmu pada petinggi negeri, riskan” celoteh guru tua.
Selamat hari guru,
ujar paslon presiden kali ini dengan segenap janji tai kucingnya,
Lupa mereka, bahwa yang pertama kali harus dibenahi ialah pendidikan.
Imajinasi guru muda tersebut buyar, setelah salah seorang santri menyeletuk,
“ustadz, cita-citanya jadi apa?”
“jadi guru.” Jawabnya. Walau batin guru muda tersebut berkata bahwa tak sepatutnya ia berhenti ditempat ini hanya karena salary-nya lebih terjamin, dibandingkan di lembaga lain. Menjadi tua dan bodoh adalah hal yang paling ditakutkan dia. Ia ingin mencoba peruntungan di tempat lain, ada banyak impian yang mesti dibiayai.
Sementara itu kalian sedang membaca tulisan ini, dan berpikir bahwa si guru muda bukanlah seorang guru, karena bernada tak ikhlas, mengungkit-ngungkit. BEGITULAH nasib guru di negeri ini, sekali mereka menuntut sesuatu, maka mereka akan dicap seolah penjahat negeri ini, diberi label “dasar tidak ikhlas” sedih sekali.
Selamat hari guru,
Kata mereka,
katamu,
Matamu.
32 notes · View notes
mamadkhalik · 4 months ago
Text
Seputaran Umat
Saat liqo kemarin, saya menanyakan satu hal :
"Apa isu umat yang kalian tahu hari ini?"
A : Ada informasi kalau isu kebencian terhadap etnis rohingnya ternyata settingan, terutama tiktok.
B : Lagi rame mbak rara diusir dari Aceh gegara pawang hujan.
C : Lagi rame juga terkait isu Nasab Baalawi yang dipertanyakan beberapa orang tentang keaslianya.
D : Kemarin Komandan Brigade Saraya Al-Quds Syahid di Tepi Barat.
Beberapa isu di atas agaknya perlu menjadi perhatian bagi aktivis dakwah hari ini.
Perihal Rohingnya, Narasi TV menerbitkan hasil investigasi perihal narasi kebencian Rohingnya yang masif sekitar 1 tahun yang lalu. Kita diperlihatkan berbagai temuan bagaimana isu ini dinaikan dengan masif melalui akun-akun tertentu sebagai upaya demonisasi Rohingya dan pengalihan isu-isu nasional. Dampaknya warganet ikut membenci bahkan didemo oleh mahasiswa Aceh.
youtube
Masih sama di Aceh, mbak rara saat pagelaran PON mendapat protes dari Gubernur dan masyarakat karena mempertontonkan kesyirikan di Serambi Makkah. Khusus profesi ini, sudah menjadi rahasia umum banyak pejabat pemerintahan maupun Event Organizer menggunakan jasa ini untuk keberlangsungan acara. Mereka beragama Islam tapi mereka mempercayai tradisi ini karena sudah menjadi budaya dan dianggarkan!
youtube
Lanjut di kasus Nasab Baalawi, orang-orang yang mempertanyakan masalah ini bukanlah orang baru. Perasaan saya ini memang proxy yang sengaja dibuat untuk menyibukan umat melihat kasus-kasus besar di nasional. Rabithah Alawiyah menyambutnya dengan diskusi ilmiah dan memberikan fakta-fakta akademis membantah tuduhan tersebut. Jasmerah. Para Habaib ini besar sekali peranya dalam kemerdekaan Indonesia.
youtube
Terakhir, Syahidnya Abu Syuja Komandan Brigade Saraya Al-Quds (Faksi Nasionalis Fatah) menjadi babak baru dan hikmah tersendiri. Beliau Syahid terindikasi karena info mata-mata yang berasal dari orang Palestina sendiri. Tak jauh dari itu, ternyata Pasukan Keamanan Otoritas Palestina yang terafiliasi dengan Zionis juga membubarkan aksi protes di Tepi Barat. 2 Peristiwa ini dapat dilihat ada benang merahnya dan ternyata dalam setiap perjuangan akan ada orang-orang munafik di dalamnya.
youtube
Kawan-kawan sekalian, selamat datang di Akhir Zaman. Betapa fitnah itu meralela dan secara langsung merusak pemikiran dan mengadu domba Kaum Muslimin.
Maka apa yang harus kita lakukan ?
Mengupayakan Sholat Subuh Berjamaah di Masjid sebagai penguatan ruhani.
Mempelajari kembali Sirah Nabawiyah yang di dalamnya banyak ibrah perjalanan hidup dan rambu-rambu.
Dekat dengan Para Ulama (yang kredibel) sebagai tempat untuk bertanya, menuntut ilmu semampunya, dan menjadi perekat antar elemen umat Islam atas pelajaran yang sudah di dapat.
Membentuk lingkaran positif dalam rangka meningkatkan dan mengingatkan dalam kebaikan.
Berbakti kepada Orang Tua sebagai jaminan sukses di perjalanan hidup. Terkhusus bagi laki-laki kepada Ibunya.
Menerapkan apa yang penjadi perintah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam : "Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain."
Yayasan Nur Hidayah Surakarta, 02 September 2024
8 notes · View notes
galeritumbang · 4 months ago
Text
Tumblr media
Dari kemarin ditanyain sama beberapa rekan kerja, "mba, njenengan jurusannya PAI kan? itu loh mbok daftar CPNS.. kemenag lagi buka pendaftaran besar²an loh. dicoba mba, siapa tau jadi jalannya njenengan". Respon spontan yg bisa ku berikan hanya sebatas "eeee.. iya bu, saya jurusannya PAI murni. tapi saya sama sekali belum pernah ikut tes² kayak gitu. lagi pula yg dibutuhin juga cuma 1 dari masing² daerah, bakal kalah sama kekuatan orang dalamnya sih. saya juga ga mau ninggalin ibuk, kalau pun harus merantau biarlah adek saya yg merantau. dia kan laki² jadi lebih berhak kerja yg jauh dari rumah".
Padahal sebenernya, selain alasan karena emang ga mau dan ga bisa ninggalin ibuk karena sakit.. aku sendiri pun sebenernya emang ga berminat kerja di bawah pemerintah. Rasanya, hati nurani kok ga akan pernah sejalan dgn berbagai aturan² dari pemerintah yg seringnya menyusahkan dan menyesatkan jalan rakyat. Jadi, sampe hari ini rasanya kok masih ga berminat dgn profesi sebagai ASN di Indonesia yg pemimpin negaranya serakah dan ga mikir akhirat gitu.
Semoga rezekiku nanti Allah hadirkan laki² yg menjadi teman hidupku memiliki profesi yg menyenangkan, tidak terikat dgn pemerintah, bermanfaat dan penuh berkah. Ya Allah, ridhoilah dan lancarkanlah jalan, dan limpahkanlah rezeki kami yg barokah sebagai guru honorer di pedesaan ini. Semoga Allah senantiasa memberikan makna cukup dan meningkatkan rasa syukur bagi kami semua. Aamiin🤍✨
Semoga negara Indonesia Allah jaga dari tangan² pemimpin yg serakah demi kepentingannya sendiri.
Jogja, 22 Agustus 2024 | 23.41
7 notes · View notes
sabrina25daisy · 7 months ago
Text
Menjadi Guru
Aku menyadari tidak mudah menjadi guru. Selain harus memahami bidang yg diajarkan, pentingnya memiliki kepiawaian dalam menyampaikan materi dan membawakan pesan atau hikmah kehidupan.
Lebih dari itu guru dituntut harus memiliki kesabaran yg luas, mental yg kuat, kemampuan mengelola emosi dan amarah, memiliki rasa peduli dan kepekaan yg dalam, tapi juga tegas dan tegaan.
Guru juga harus kreatif & mampu berinovasi. Ia harus mampu memahami kondisi siswa dan beradaptasi dengannya. Karena mau bagaimana pun bandelnya murid, guru tetap memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan mencari solusi terbaik bagi permasalahan siswa.
Ah, iya.. Aku ngerasa kalau jadi guru jangan pernah berekspektasi terhadap murid. Cukup berikan peran terbaik sebagai guru. Ajarkan apa yg perlu diajarkan. Sampaikan, bimbing, ingatkan dan bantu murid untuk terus mengevaluasi hasil kerja dan pencapaian mereka. Sampaikan kebenaran dan tegur mereka jika berbuat kesalahan.
Ajarkan mereka tentang moral dan akhlak. Ajarkan mereka cara menghargai orang lain dan menghargai diri mereka sendiri. Ajarkan tentang nilai juang dan proses itu lebih berharga. Dan ajarkan mereka tentang kasih sayang Allah dan pentingnya selalu berharap kepadaNya (berdoa & beribadah).
Jika mereka gagal hari ini, ingat mereka masih anak-anak. Mereka masih akan bertumbuh dan berproses menuju masa kedewasaannya. Masih ada waktu untuk mereka belajar tentang kehidupan. Mereka gagal hari ini bukan karena mereka nakal atau tidak pandai. Bukan juga karena kita kurang upaya atau bukanlah guru yg menyenangkan. Dan jangan pernah pula menyalahkan diri sendiri dan merasa gagal menjadi seorang guru.
Setiap anak atau pun kita memiliki masanya. Ada proses yg dilalui. Bagaimana pun mereka memiliki rangkaian takdir mereka sendiri. Tugas kita sebagai guru hanya memastikan kita telah memberikan peran terbaik sebagai perantara untuk mendidik mereka menjadi generasi penerus bangsa yg cerdas dan bermoral nantinya.
Mereka seorang siswa. Mereka sedang belajar. Dan jika mereka gagal, ingat! "Gagal adalah bagian dari proses belajar". Sertakan doa terbaik untuk mereka akan lebih baik dari pada menjustifikasi kegagalan mereka sebagai kebodohan atau ketidakmampuan mereka.
Tapi, tetap jadi guru gak mudah. Apalagi menghadapi siswa dengan tingkah yg hiperaktif, minus adab, sulit dikontrol, dan sebagainya. Memang mau gimana pun, jika dah terlanjur kesal, "Kontrol emosi dan luaskan sabar!" 😂 (Hiks..Tidak semudah itu! 🙃) Tapi, yah begitulah seorang guru dituntut.
Serius!! Guru adalah profesi terkeren!!!😌😎🤟
Salut untuk semua guru Indonesia yg memberikan pengabdian terbaiknya demi anak bangsa. 💐🤍
13 notes · View notes
nadyagifary · 1 year ago
Text
"Nak, ummi punya cita cita"
Walaupun barangkali nanti agak berat untuk kita lalui tapi insyaAllah kita usahakan bersama ya, Nak
Ummi (dengan persetujuan Abi mu - kelak, yang sampai sekarang masih Allah sembunyikan namanya), ingin menjadikan mu sebagai penjaga Kitab Paling Agung, salah satu penghafal juga mengamalkannya
Ummi ingin menjadikan mu sebagai hafizh dan hafizhah, walaupun ummi sendiri bukan seorang hafizhah. InsyaAllah ummi sedang dalam proses untuk mempersiapkan ilmunya. Maafkan ummi apabila nanti ketika adek lahir dan tumbuh, ummi masih banyak kealpaannya ya, Nak. Milikilah hati yang bersih ya Nak, agar apa yang ummi ucapkan ini nantinya akan menjadi cita cita yang tulus dari hatimu, tanpa paksaan, dan benar benar mengharap cinta Allah,
Semoga engkau kelak menjadi salah satu penjaga Al Quran terbaik, dengan hafalan dan amalan, sebelum engkau memilih kelak akan menjadi profesi apa yang engaku sukai. Jadi boleh menjadi seorang ustadz, dokter, arsitek, akuntan, dll asalkan adek jadi penghafal dulu yah. Tentunya, ummi tidak akan memaksamu menjadi seorang dokter. Tapi, kalau adek mau berikhtiar yang sama dengan ummi pelajari selama ini, ayo kita raih bersama Nak.
Semoga kelak engkau akan mengerti, mengapa ummi segencar ini dalam meraih ilmu, selain sebagai bentuk penyempurna penghambaan, juga perbaikan tata ibadah, juga salah satunya memuliakan setiap orang yang ummi temui, terkhusus keluarga, dan pastinya juga untukmu, Nak
Semoga engkau mencintai ilmu ya, Nak. Banyak tahu ilmu, walaupun barangkali hidup kita akan sederhana nantinya. Karena kalau kita punya ilmu, insyaAllah semua akan berkah Nak. Barangkali, kalau kita punya banyak harta tapi kita tidak punya ilmu, hartanya akan sia sia dan berakhir pada keburukan, tapi kalau kita punya ilmu, insyaAllah kita akan berhati hati dalam menggunakan harta, tentunya untuk kebaikan kan, Nak?
Jangan ragu untuk menjajakan uang tabungan mu dalam rangka ilmu ya nak, untuk membeli buku yang masuk di reading listmu, ikut kelas online, kajian offline, maupun kajian berbayar atau sekedar membeli alat tulis yang menunjang kajian-kajianmu. Ummi suka banget lho ngoleksi buku catatan muslimah hehe biar ngajinya semangat. Anggap itu sebagai investasi akhiratmu ya, Nak. Kalau ummi dulu waktu kuliah dan koas, inisiatif memasak sendiri dan puasa sunnah agar terbeli buku buku incaran ummi. Yah, walaupun nabungnya dapetnya ndak seberapa, tapi setidaknya ummi menjadikan tabungan itu menjadi investasi ilmu ummi hehe. Kadang juga tergoda dengan gamis gamis juga hijab syari di toko kuning hehe, ummi khilaf.
Kalau kata mama uti (nenek) mu,
"Kesederhaan akan melahirkan ketentraman, Nak"
Semoga kelak ketika engkau lahir, ummi sudah siap dalam hal ilmu ilmu yang akan menyambut mu. Ummi belajar banyak bidang nak, karena ummi yakin untuk menjadikan mu seorang penghafal, adek perlu paham ilmu ilmu yang lain sebagai dasar terlebih dahulu.
Kalau hari ini ummi belajar tentang aqidah, artinya ummi mempersiapkan dasar dari segala bentuk penghambaanmu kelak,
Kalau hari ini ummi belajar tentang fikih, artinya ummi sedang memastikan agar ibadahmu kelak akan benar sesuai tuntunan,
Kalau hari ini ummi belajar tentang tasawuf, artinya ummi sedang mengajarkan kepadamu bentuk kecintaan pada Allah yang tinggi, - akan ummi ceritakan lebih jauh tentang ini ya Nak, tentang cinta paling agung itu,
Kalau hari ini ummi belajar tentang sirah nabawiyyah, artinya ummi sedang mempersiapkan kepadamu cerita cerita yang akan ummi jadikan sebagai pengantar tidurmu, yang nantinya engkau bisa meneladani nya ,
Kalau hari ini ummi belajar tentang kitab At Tibyan, artinya ummi bersiap siap akan berjumpa dengan mu, penghafal kitabullah itu.
Pun kalau hari ini ummi belajar cara membuat jajan/cake, artinya ummi sedang menyiapkan camilan kesukaan adek hehe
Nak, jatuh cintalah pada ilmu. Mari kita singkap indahnya dunia dengan ilmu dan berkumpul kembali di surga Allah. Bermula di taman ilmu dan bermuara di taman surga. Jangan lupa hati dan jiwanya senantiasa ditazkiyah ya Nak
"High five sama ummi dulu"
"Siap, ummi!"
22 notes · View notes
realitajayasaktigroup · 27 days ago
Text
Mengenalkan Profesi Polisi: Polres Jakbar Berikan Langkah Inspiratif Untuk Masa Depan Anak Bangsa
BELANEGARANEWS.ID, JAKARTA BARAT|| Membangun Masa Depan: Polres Jakbar Kenalkan Profesi dan Bahaya Narkoba kMengenalkan anak-anak pada dunia profesi adalah salah satu langkah penting dalam membentuk wawasan dan cita-cita mereka. Dengan memahami berbagai pilihan karir yang ada, anak-anak dapat mengembangkan minat, bakat, dan impian mereka lebih dini. Hal ini diwujudkan dalam kegiatan inspiratif…
0 notes
kayyishwr · 2 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media
TERSAMBUNG
Baru kemarin saya nyeletuk, "malu rasanya posting foto sendiri. Lebih suka untuk koleksi pribadi saja"
Tapi, sesekali ini sepertinya harus didokumentasikan, semoga nanti bisa lebih rapih, suatu saat mungkin, dalam tajuk meniti jalan keilmuan. Saya yakin, tidak semua orang kenal beliau, apalagi warga tumblr hehe, karena beliau-beliau ini bisa dibilang tipikal asatidz yang metode ngajarnya ta'lim, bukan tabligh, ditambah topik yang dibahas agak mengajak pesertanya berfikir lebih dalam
Kami bertemu Prof Hamid Fahmi Zarkasyi di FH UNS tahun 2019, saat itu beliau 'dihadapkan' dengan salah satu tokoh penggiat HAM nasional, terkait wacana barat dan islam dalam memandang kemanusiaan dan bertemu Ustadz Henri Sholahuddin, dalam agenda seminar Metamorphosa, dengan topik bahasan LGBTQ tahun 2018
Apakah banyak yang hadir dan paham isu-isu tersebut? Saat itu sepertinya belum terlalu ramai, apalagi di kampus kami, kata seorang senior "tidak cocok iklimnya" tapi nyatanya hari ini semakin menjadi-jadi, eh atau tidak terasa ya? Karena kita gak peduli, ya tidak apa-apa😁
Oh iya, mungkin ini bisa menjawab salah satu adik tingkat saya, kenapa bisa 'keliatan' konsisten dengan isu seperti ini, bukan FOMO ikut-ikutan saja dengan niat tertentu (—tapi boleh aja kok), ya agar terus tersambung dengan beliau-beliau ini
Saya hanya anak dari kampung di sudut barat provinsi Jawa Tengah, yang Allah kasih kesempatan untuk menikmati berbagai fasilitas keilmuan, semoga suatu saat, bisa bermanfaat dan berguna untuk sekitar
"Tapi kan kamu dokter" mungkin terpikir pertanyaan seperti itu, secara ringkas, sebenarnya biarkan waktu yang menjawab, secara mendetail bisa dijabarkan isu-isu mengenai kemanusiaan atau bahkan LGBTQ tidak sedikit yang bersinggungan dengan dunia profesi ini; bagaimana cara pandang kita terhadap pasien, konsep keadilan dalam sebuah penyakit, terkait LGBTQ yang dikeluarkan dari DSM V hanya karena voting politis, dan yang lebih tinggi adalah ini menjadi thoriqoh (jalan) untuk menuju Allah, yang bentuknya pelayanan
Mohon doa dan nasihatnya selalu, agar 35 tahun sisa umur ini, bisa didayagunakan sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya, sebenar-benarnya
*nb : terlihat 'potensi' nakal dari fotonya😃
11 notes · View notes
strzqn · 2 months ago
Text
Abu-Abu
Pernah gak ngerasa hidup tu kyk abu² aja gitu?
"Kayaknya aku mati rasa deh sm kehidupan. Aku gak bs lg terlalu seneng atau pun terlalu sedih. Rasanya yaa biasa² aja. Klo ada masalah dateng/ hal yg bikin sedih jg udah gak kaget lg"
Tumblr media
Tp di sisi lainnya lg, aku msh bs banyak ketawa.
Ketemu orang², adaptasi, belajar, dll.
Aku msh bs lakuin apa² yg aku seneng.
Beli es krim, jalan², jajan, nonton series, ngobrol & bercanda sm org² yg aku sayang, dll.
Pun aku msh bs lakuin apa yg bikin aku tenang.
Diem & mbatin ke Allah, berdua aja.
Waktu mama blg, "jangan lupa lakuin apa yg bikin itis bahagia yaa"
Aku diem lama, bingung, mikir "apa yaa?"
Waktu aku kira lulus profesi akan jd bahagia bgt, ternyata biasa aja.
Bukan gak bersyukur yaa, cuma yaa emg gak lg sebahagia itu aja.
Apa dewasa itu kayak gini yaa?
Apa yaa yg akan bikin aku excited lg. Yg rasanya sampe aku tunggu² hari besok.
Apa yg akan bikin aku sebahagia itu lg.
Apa yg akan bikin hidupku gak abu² lg.
Mgkn aku gak tau apa, kapan, bahkan gimana.
Tp aku yakin 1 hal, nanti, mungkin nanti..
Entah dgn cara apa, mungkin seperti sebuah magic, Allah akan buat hidupku bertambah warna lg.
Gakpapa klo skrg warnanya cuma abu², bagaimana pun abu² jg warna.
Tp nanti.. semoga di kanvas kehidupanku ini, akan ada biru, kuning, hijau, jingga, pink, coklat, & warna² lain yg aku nantikan^^
5 notes · View notes
tulisanmimi · 8 months ago
Text
Selamat hari buruh untuk para buruh dan orang orang yg ngga ngerasa buruh padahal buruh jugaa😂
Selamat merefleksikan profesi kita masing masing.
7 notes · View notes
ummumukhbita · 19 days ago
Text
Biar Allah Tentukan
Beberapa hari ini sedang dipusingkan dengan rencana menghabiskan waktu liburan yang cukup panjang untuk kami pasutri satu profesi ideal tanpa cuti yaitu guru. Dua minggu terhitung dari tanggal dua puluh satu sampai dengan enam Januari. Hari yang panjang jika hanya dihabiskan di rumah saja, bukan?
Awalnya kami berdua ingin umroh. Dari Oktober lalu ingin banget. Tapi menuju Desember ini sepertinya belum cukup perbekalan untuk ke sana.
Jadilah kami mengambil plan B, untuk tetap ambil safar tapi di dalam negeri.
Tadinya kami hanya ingin liburan ke Bandung. Menjelajahi daerah yang hijau seperti Pangalengan. Tapi, kami dibuat galau tentang apakah ingin menggunakan jasa open trip atau kami nekat liburan survival berdua. Sementara kami ga punya kenalan yang deket banget untuk bantu jadi tour guide di sana. Ada sih keluarga. Tapi mereka tinggal jauh dari pusat kota. Mengingat ini libur panjang kalau liburan modal nekat, yang ada malah ongkos jadi makin berat.
Alhasil kami coba mencari jasa open trip. Dan masalah baru pun timbul. Ternyata baaaanyak sekali jenis jasa open trip dari yang titik kumpulnya di kota sendiri sampai yang harus ke sana dulu secara mandiri. Juga tujuan destinasi yang beragam bikin kami semakin pusing menentukan pilihan. Belum lagi perkara tanggal yang tidak sesuai. Karna kami baru bisa berangkat di atas tanggal 25. Dan itu rata-rata sudah full booked.
Ya Allah.. Bingung dan lelah sendiri. Aku bahkan udah di titik jenuh scrolling HP untuk cari jasa open trip. Energiku kayak kesedot gitu karena banyak terpapar media sosial.
Hari ini, kami masih belum bisa menentukan pilihan. Rasanya banyak sekali pertimbangan. Suami juga belum bisa mengambil keputusan. Tapi istikharah terus kami tunaikan sebagai ikhtiar kami untuk meminta pilihan terbaik menurut Allah.
Yang jelas, niatnya harus diperbaiki dulu kayaknya. Supaya bisa menentukan berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan.
But, let see..
Gimana Allah bimbing hati kami pada akhirnya. Semoga bisa menentukan pilihan terbaik. Jikapun Allah belum izinkan ke mana-mana, semoga liburan ini tetap membawa kesan yang baik untuk kami berdua.
Ya Allah, kami tidak ingin menentukan pilihan tanpa melibatkan-Mu. Maka tolong kami yaa Rabb. Beri jawaban terbaik untuk segala hal yang tengah kami perjuangkan.
Sudut Kamar, 11 Desember 2024|| 23.06 || Belum bisa tidur :')
4 notes · View notes