#Hanan Attaki Tilawah
Explore tagged Tumblr posts
Text
Cerita I'tikaf Ramadhan
Sharing cerita i'tikaf Aulia di 10 malam terakhir ramadhan 1444 H. Semoga ada hikmah yang bisa di ambil untuk pembelajaran.
Bulan ramadhan tahun ini aku lakukan full di Bandung. Alasan utamanya karena aku masih memiliki jadwal kelas offline perkuliahan dan di semester ini alhamdulillah aku juga harus fokus menyusun proposal tesis.
Aku sendiri sangat excited menjalani ramadhan tahun ini karena untuk pertama kalinya aku bisa melakukan i'tikaf. Ramadhan di Bandung terasa sangat menyenangkan, vibesnya mungkin tidak jauh berbeda dengan Madinah dan Makkah. Hanya saja ini versi lokal.
Jl. Saninten No.2, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat.
Aku memilih Masjid Al Lathiif sebagai tempat i'tikaf karena jaraknya tidak begitu jauh dari kosan di Antapani. Alasan lain karena jamaah masjidnya di dominasi oleh pemuda. Jamaah Masjid Al Lathiif kebanyakan berasal dari pemuda mahasiswa yang sedang berkuliah di Bandung dan daerah sekitarnya.
Aku mulai i'tikaf di tanggal 11 April atau 20 ramadhan, tepatnya di malam ke 21 ramadhan. Malam ganjil pertama di 10 malam terakhir ramadhan.
Selama mengikuti i'tikaf di Masjid Al Lathiif, pelayanan yang di berikan oleh pihak DKM sangat baik. Kami yang menjadi jamaah mendapatkan voucher untuk penukaran makan sahur, kami juga mendapatkan ilmu dari beberapa rangkaian kajian. Pertama, kajian yang dilakukan sebelum sholat tarawih. Kedua, kajian yang dilakukan saat muhasabah diri sebelum istirahat untuk tidur. Ketiga, kajian yang dilakukan setelah sholat subuh. Selain itu, jika ada jamaah datang sebelum waktu berbuka puasa akan mendapatkan free takjil dan makan berat untuk berbuka.
DKM Masjid Al Lathiif juga memberikan pelayanan kelas pengembangan skill untuk para jamaah. Rangkaian kelas pengembangan skill di beri nama "Sharing is Caring".
Gambar di ambil di google maps
Foto di atas adalah kondisi i'tikaf di Masjid Al-Lathiif. Jamaah i'tikaf banyak yang sholat hingga ke area luar masjid. Masya Allah, vibes ini yang aku jelaskan di awal, tidak jauh berbeda dengan Madinah dan Makkah, namun vibes ini versi lokal Bandung.
Masjid Al Lathiif adalah bukti perjuangan dakwah yang di syiarkan oleh Ustadz Hanan Attaki, Lc. dan teman-teman team Shift Media. Awal mula masjid ini menjadi terkenal seperti sekarang berkat perjuangan dakwah yang di pimpin oleh Ustadz Hanan Attaki, Lc. Target dakwah yang di fokuskan oleh Ustadz memang pemuda Bandung. Alhamdulillah berkat kerja keras Ustadz, sekarang buktinya sudah berbuah manis.
Ustadz Hanan dan team Shift Media sekarang sudah hijrah tempat di Pesan Trend, di daerah Ujung Berung, Bandung. Tujuan utamanya agar semua masjid yang ada di Bandung bisa hidup dan aktif menyebarkan kebermanfaatan. Aktif melayani ummat dan membantu menyelesaikan problem ummat.
Saat sedang menjalani i'tikaf di Masjid Al Lathiif, alhamdulillah aku sendiri merasa lebih semangat dalam beribadah. Baik itu ibadah tilawah Al-Qur'an, ibadah sholat sunnah, ibadah sedekah, ibadah tholabul ilmi, dan ibadah yang lainnya. Semua ibadah dilakukan dengan hati yang ikhlas dan dengan rasa bahagia.
Di moment i'tikaf ini, Allah juga mengabulkan salah satu doaku. Aku berdoa "Semoga Allah selalu menjaga lingkungan pergaulanku dan semoga Allah selalu memberikan aku teman yang memiliki sifat shalih dan shalihah". Selama 3 hari aku melakukan i'tikaf, aku sudah berkenalan dan berteman dengan banyak teman-teman shalihah. Bahkan kita sampai saling tukar dan save nomer whatsapp. Masya Allah, jika bukan karena pertolongan Allah tidak akan bisa terkabul.
Doakan aku ya teman-teman agar istiqomah dalam melakukan ibadah i'tikaf di 10 malam terakhir ramadhan. Semoga di ramadhan tahun ini, aku dan kalian yang membaca postingan ini mendapatkan ampunan dari Allah dan pahala malam Lailatul Qadr.
Jumat, 23 Ramadhan 1444 H | 14 April 2023.
8 notes
·
View notes
Text
FILOSOFI MALAM
Pernah denger ini dari salah satu kajiannya Ust. Hanan attaki tp lupa yg mana wkwk. Jadi gini....
Malam itu kan punya 12 jam, dia dibagi jadi 3 bagian sepertiga awal, tengah dan akhir. Masing-masing bagian punya karakteristik.
Di sepertiga malam awal atau kurun waktu pukul 18.00 - 22.00 malam masih terang pun kegiatan orang-orang masih sibuk, ada yg baru pulang kerja, ada yg nongkrong, kumpul keluarga, jajan dan lainya sebagainya. Malam masih terang dan khalayak masih ramai.
Sepertiga malam kedua sekitar pukul 22.00 - 02.00, lebih gelap dan lebih sunyi. Rata-rata orang udah tidur cmn org2 dengan keperluan khusus biasanya yg masih bangun. Ronda, nugas, lembur kerja, dan banyak lagi. Karakteristiknya lebih pekat dan lebih sunyi.
Sepertiga malam terakhir malam makin dingin dan semakin pekat. Orang-orang dengan keperluan khusus pun rata2 udh mulai ngantuk dan tumbang. Ini waktu paling berat buat tetap terjaga tapi yg unik Allah SWT berfirman bahwa disinilah waktu yg paling baik untuk bermunajat krn Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa hamba2nya. Yang punya hajat akan dikabulkan, yg memohon ampun diampuni, yg mau curhat ini waktu paling nikmat, yg mau tilawah disini waktu yg paling ngena dan kerasa.
Dari karakteristik-karakteristik malam itu kita bisa ambil hikmah, kl malam diibaratkan masalah yg hadir dlm hidup maka semakin gelap, pekat, sunyi dan seolah gaada manusia yg bisa diminta tolong lagi maka dia seperti sepertiga malam terakhir, yang dingin, sepi, namun dekat dengan Allah SWT dan pertolongannya.
Wallahu'alam
Angkat dagumu and keep it up!
11 April 2021 13.07
2 notes
·
View notes
Text
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قُلْ هُوَ الَّذِيْۤ اَنْشَاَ كُمْ وَجَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَا لْاَ بْصَا رَ وَ الْاَ فْــئِدَةَ ۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ
"Katakanlah, "Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.""
(QS. Al-Mulk 67: 23)
Deg, hari ini baru saja aku mendengar booster tilawah Q.S Al Mulk oleh Ust. Hanan Attaki. Dan beliau mengulang-ulang ayat 23, pada bagian "qoliilam maa tasykuruun" yang artinya sedikit sekali kamu bersyukur.
Subhanallaah :" disitu aku merasa telah kufur akan nikmat-nikmat yang telah Allaah berikan padaku. Baik nikmat islam, nikmat iman, nikmat berkumpul dengan keluarga, nikmat dipertemukan dengan orang-orang sholih, nikmat melihat, mendengar, bernapas, daaan masih banyak hal lainnya yang tak perlu kusebut, tetapi kamupun pasti mengetahuinya.
Maa syaa Allaah, Allaah memang Maha Baik memberikan semua fasilitas bagi seluruh umat manusia untuk menjalankan aktivitas demi mencapai tujuan yang telah Allaah tetapkan tanpa memilah-milih hamba-Nya, baik orang beriman ataupun tidak secara bebas dan tak terbatas.
Tapi bagaimana dengan sikap kita sebagai hamba-Nya?
Apakah dalam berbuat baik kita masih melihat fisik?
Apakah dalam berbuat baik kita masih melihat harta?
Apakah dalam berbuat baik kita masih melihat status?
dan apakah dalam berbuat baik kita masih mengharapkan imbalan?
Ah dasar kita manusia, berbuat baik masih terbatas. Namun selalu berharap kebaikan untuknya tak terbatas.
Egois, memang itulah sifat manusia pada umumnya.
Menuntut berbagai kebaikan untuk dirinya, namun abai terhadap lingkungan di sekitarnya.
Aku malu sebagai makhluk ciptaan-Nya,
Selama ini aku masih hanya berpikiran tentang aku, aku, dan aku
Padahal siapa aku?
Ku telaah, ku selami, ternyata aku, kamu, dan kita hanyalah seonggok daging yang tercipta dari tetes air yang hina.
Lantas apa yang patut kita banggakan?
Apa yang patut kita sombongkan?
Bukankah kita berada disini karena kehendak Allah?
Bukankah segala kelebihan dan kekurangan yang kita punya itu titipan dari Allah?
yang setiap saat sangat mungkin untuk diambil kembali
Lantas masihkah kita patut untuk tinggi hati?
Merasa tinggi hati, tak menjadikanmu apa-apa. Justru akan membuatmu jatuh tersungkur ke dalam dasar lubang yang hina. Sebab kesombongan itu selendang Allah, dan hanya Allah lah yang pantas untuk memakainya.
Jika kamu merasa cerdas sehingga merendahkan orang lain, maka pikirkanlah bagaimana jika otak dan isinya Allah buat rusak?
Jika kamu merasa paling menawan sehingga tak menghargai orang lain, maka pikirkanlah bagaimana jika kamu menua atau Allah membuat takdirmu untuk celaka?
Jika kamu merasa paling kaya sehingga meremehkan dan menghina orang lain, maka pikirkanlah bagaimana jika Allah melenyapkan harta kita yang hanya titipan-Nya itu?
Jika kamu merasa paling tak berdaya, tak apa rendahkanlah hatimu, tundukkan kepalamu dalam sujud malam panjangmu.
Semoga Allaah perkenankan untuk mendengarkan dan mengabulkan harapan kita semua.
Terakhir, bersyukurlah atas apapun yang kita rasakan, atas apapun yang kita hadapi, baik senang ataupun sedih. Kenapa senang dan sedih patut kita syukuri?
Jelas, jika senang itu adalah nikmat yang harus kita syukuri.
Sedihpun patut kita syukuri karena ujian yang membuat kita sedih itu bisa jadi membawa hikmah besar bagi kita, menaikkan derajat kita, serta menambah dan meningkatkan ketaqwaan kita.
Ingat, jika kita bersyukur Allah akan tambahkan nikmatnya :")
Maa syaa Allaah tabarakallaah..
Selamat malam, selamat berprogres, jangan lupa tuk bersyukur ikhwatii fillaah 😉
1 note
·
View note
Text
#1 KEISTIMEWAAN RAMADHAN
Ust. Hanan Attaki, Lc
Bismillah..
Allah memuliakan satu makhluk diantara makhlukNya yang lain, seperti antara lain:
Manusia diantara semua ciptaanNya;
Matahari diantara sekian banyak bintang;
Para Nabi dan Rasul diantara sekian banyak manusia;
Jibril as. diantara sekian banyak malaikat;
Jumat diantara hari-hari dalam sepekan;
Sepertiga malam terakhir diantara keseluruhan waktu malam;
Nabi Muhammad SAW diantara para Nabi dan Rasul, sebagai Sayyidul Anbiya (pemimpin para Nabi dan Rasul); dan
Ramadhan diantara 12 bulan dalam 1 tahun.
Para ulama mengatakan : Ramadhan adalah seperti matahari diantara bintang, yang cahayanya lebih terang, manfaatnya lebih besar, dan ketika ia muncul, bintang-bintang yang lain akan tidak terlihat.
Para ulama juga mengatakan : kedudukan Ramadhan adalah seperti kedudukan Nabi Yusuf as. di sisi Nabi Ya’qub as diantara saudara-saudara Yusuf as yang lain. Jika kita melakukan ibadah selama 11 bulan dengan bermacam-macam jenis ibadah, kemudian datang bulan Ramadhan, kita beribadah dengan 1 jenis ibadah saja, maka pahala dari 1 jenis ibadah di bulan Ramadhan kita itu mampu mengalahkan pahala dari semua ibadah-ibadah kita di bulan-bulan selain bulan Ramadhan selama 1 tahun.
Ini adalah gambaran istimewanya kedudukan Ramadhan diantara bulan yang lain di sisi Allah SWT.
Kemudian keistimewaan lain dari bulan Ramadhan antara lain :
1. Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Quran (QS. Al Baqarah : 185).
Tidak hanya itu, Rasulullah SAW bersabda : “Suhufnya Nabi Ibrahim as. turun pada awal Ramadhan, kitab Taurat turun pada hari ke-6 bulan Ramadhan, kita Injil turun pada hari ke-13 bulan Ramadhan, dan kitab Al Quran turun pada hari ke-24 bulan Ramadhan.” (Hadits)
Bulan Ramadhan adalah bulan yang Allah pilih diantara 12 bulan, untuk Allah turunkan banyak kemuliaan berupa firman-firmanNya, ayat-ayatNya, dan kalam-kalamNya ke dunia.
Nabi SAW biasa mengkhatamkan Al Quran sebanyak 1x dalam sebulan. Tapi di bulan Ramadhan, Nabi SAW mengkhatamkan Al Quran 2x bersama Jibril as. Jibril turun ke dunia, duduk bersama Nabi SAW di Raudhah, kemudian Nabi SAW membaca Al Quran, dan Jibril as menyimak sampai selesai. Kebiasaan Nabi SAW itu sebagai teladan untuk kita tiru mengingat betapa istimewanya Ramadhan terhadap turunnya Al Quran ke dunia.
Maka, sudah sepantasnya sebagai hamba Allah dan umat Rasulullah SAW yang diberi nikmat bertemu Ramadhan, untuk kita mengisi Ramadhan dengan memperbanyak interaksi dengan Al Quran (tilawah, tadarus, tadabbur).
2. Ramadhan adalah bulan yang Allah pilih untuk Allah wajibkan didalamnya salah satu diantara Rukun Islam, yaitu ibadah puasa.
Allah memilih bulan Ramadhan untuk menjadi bulan yang didalamnya Allah wajibkan hambaNya berpuasa penuh (29-30 hari). Nabi SAW bersabda : “Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dalam keadaan beriman dan mengharap pahala di sisi Allah, maka Allah akan mengampuni seluruh dosa-dosanya.” (HR. Bukhari Muslim)
Hukum puasa Ramadhan adalah wajib, sehingga dipertanyakan keislaman seseorang apabila ia secara sengaja enggan berpuasa di bulan Ramadhan.
3. Ramadhan adalah bulan taubat dan ampunan, serta pembebasan dari api neraka.
Nabi SAW bersabda : “Solat 5 waktu, antara Jumat dengan Jumat, antara Ramadhan dengan Ramadhan, terdapat mukaffaratun maa bainahun (penggugur dosa diantara keduanya), selama orang itu meninggalkan dosa-dosa yang besar.” (HR. Muslim)
Nabi SAW juga bersabda : “Dosa seorang laki-laki itu bisa terjadi dalam urusan keluarganya, hartanya, tetangganya, dan penggugurnya adalah solat, puasa, dan sedekah.” (HR. Bukhari Muslim)
Maka, siapa yang bisa memaksimalkan ibadah puasanya, maka Allah akan jaminkan semua dosa dalam kehidupan dia selama ini akan Allah gugurkan satu persatu selama Ramadhan.
Agar Allah beri kita ampunan, sebaiknya kita dawwamkan/rutinkan ibadah solat malam kita di bulan Ramadhan, sebagaimana pesan Nabi SAW : “Siapa yang pada malam-malam Ramadhan melakukan qiyamullail (tarawih/tahajjud), maka Allah akan hapuskan dosa-dosanya.”
Selain itu, di malam-malam Ramadhan, Allah juga memerdekakan hamba-hamba yang Ia kehendaki agar terbebas dari api neraka, sebagaimana sabda Nabi SAW : “Setiap malam di malam-malam Ramadhan, Allah memerdekakan hamba-hambaNya dari api neraka.”
Bahkan tidak hanya pada saat malam saja, namun juga pada saat berbuka puasa. Sunnguh istimewa saat berbuka puasa, karena tidak hanya menghilangkan dahaga, tapi juga dapat mejadi ampunan dosa-dosa kita. Tidak hanya puas dengan hidangan, namun juga puas dan ridho karena Allah bebaskan hambaNya dari api neraka.
Tentu untuk mendapatkan ampunan Allah, kita harus berusaha dengan menaati perintahNya untuk mengisi malam-malam Ramadhan kita dengan solat sunnah, dan perbanyak istighfar ketika sahur dan berbuka. Sehingga kita berharap, pada malam itu, Allah sebutkan nama-nama kita sebagai hambaNya yang Allah hapuskan dosa dan kesalahan kita, Allah bebaskan dari api neraka dan Allah jamin masuk surga. Aamiin..
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling istimewa, sehingga siapa yang bertemu dengannya dan menghabiskan waktunya dengan ibadah kepada Allah SWT di bulan itu, maka dia pasti juga menjadi hamba yang plaing istimewa diantara hamba-hambaNya di sisi Allah. Dan sebaliknya, sungguh rugi orang-orang yang hilang kesempatan beribadah dan beramal soleh di bulan Ramadhan. Rugi, orang yang ketika datang bulan Ramadhan, ibadahnya sama, bahkan kurang dari ibadahnya di bulan yang lain. Sebab hanya di Ramadhan, Allah berikan banyak kebaikan yang tidak ada di bulan-bulan yang lain.
Maka, ayo kita sama-sama maksimalkan Ramadhan dengan Al Quran, Qiyamullail, beribadah dan beramal soleh kepada Allah.
wallahu a’lam bishshawab
1 note
·
View note
Text
Dengerin ini sambil ngopi | #islam #viral >>> Click Link !!!
Coffee Time 🔴🔴🔴🔴🔴🔴 Instagram : https://www.instagram.com/hanan_attaki
Line@, Twitter, Telegram: @pemudahijrah Facebook: Pemuda Hijrah Website & Streaming: https://pemudahijrah.id/ YouTube: https://www.youtube.com/hananattaki
#Hananattaki #juz30 Sumber : Youtube/Hanan Attaki
View On WordPress
#Al Buruuj Ustadz Hanan Attaki#Al-Lathiif#Al-Lathiif Bandung#Anak Muda Bandung#Bandung#Dengerin#Gerakan Pemuda Hijrah#Hanan Attaki#Hanan Attaki Tilawah#Hijrah#islam#jawa barat#Kajian Bandung#kajian islam#Masjid Al-Lathiif#Masjid Trans Studio Bandung#Masjid TSB#Masjid TSM#Ngopi#Pemuda#Pemuda Bandung#Pemuda Hijrah#Pemuda Islam#Shift#Tengku Hanan Attaki#Ustadz Hanan Attaki#Ustadz Hanan Attaki Murattal
0 notes
Text
Memburu Malam Al Qadr
Salah satu ikhtiar kita untuk meraih satu malam yang ada di bulan ramadhan yaitu memburu malam al qadr. Beberapa petunjuk bisa kita dapatkan dari beberapa rangkuman kajian Ustad Adi Hidayat dan Ustad Hanan Attaki yang akan coba diringkas di bawah ini.
Tertuang dalam surat Al Qadr
{ بِّسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ إِنَّاۤ أَنزَلۡنَـٰهُ فِی لَیۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ (1) وَمَاۤ أَدۡرَىٰكَ مَا لَیۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ (2) لَیۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَیۡرࣱ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرࣲ (3) تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةُ وَٱلرُّوحُ فِیهَا بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡرࣲ (4) سَلَـٰمٌ هِیَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ (5) }
Artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
4. Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
5. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
Salah satu yang harus kita ketahui adalah pada malam Al Qadr itu Al-Quran diturunkan dan ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Bagaimanakah keistimewaan malam Al Qadr yang hanya ada di satu malam dibulan Ramadhan.
Berikut beberapa poin yang disampaikan oleh Ustad Adi Hidayat yaitu
1. Pahala berlimpah lebih dari 1000 bulan yaitu setidaknya 83 tahun
2. Peluang dosa di ampuni
3. Peluang doa dikabulkan, saat ini malaikat-malaikat turun termasuk malaikat Jibril, dan malaikat mengaminkan doa yg dimohonkan
4. Hadir ketentraman dimana malam itu penuh kedamaian, ketentraman, ketenangan yang dirasakan
5. Lahir kemuliaan (sungguh Al-Quran diturunkan dimalam penuh kemuliaan dan keberkahan)
Jadi menjadi penting, malam itu kita buru dengan upaya yang optimal. Untuk kita hRus mengetahui setidaknya tiga poin utama antara lain kapan waktu malam alqdar itu, amalan apa yg mesti dikerjakan dan doa apa yg utama kita mohonkan. Ini akan menjadi sebuah acuan bagi kita untuk memburu malam Al-Qadr.
Penjelasan Ustad Hanan Attaki bahwa malam Al-Qadr datang di 10 malam terakhir, di malam ganjil dan sepertiga malam.
Amalan kita bisa kita kerjakan dengan menghidupkan malam-malam di 10 hari terakhir Ramadhan bisa lewat iktikaf atau tidak, meningkatkan amalan seperti shalat malam, tilawah, dzikir dan sedekah dan banyak berdoa
Salah satu doa yang diajarkan Rasul SAW dibaca saat 10 malam terakhir Ramadhan ataupun untuk memburu malam Al Qadr adalah
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Artinya: "Ya Allah Engkau Yang Maha Pengampun Lagi Maha Pemurah, Engkau senang mengampuni hamba-hamba-Mu karena itu ampunilah dosa-dosaku".
Mudah-mudahan dengan bekal ilmu dan amalan yang sungguh-sungguh,kita mampu meraih malam Al-Qadr dan termasuk hamba yang istiqamah dan menjadi hamba yang bertaqwa. Amin
#30dwcjilid36
#day22
#pejuangramadhan
0 notes
Text
Download Murottal juz 30 Hanan Attaki mp3
Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan file murottal juz 30 hanan attaki mp3 dan ditambah beberapa surat pilihan, ustadz Hanan Attaki, Lc adalah ustadz yang berasal dari tanah air yang cukup terkenal terutama di kalangan anak muda, dari gaya dakwah beliau yang kekinian, fashion yang gaya anak muda, disamping suara beliau yang merdu. Biografi Singkat Ustadz Hannan Attaki Tengku Hanan Attaki, Lc. (lahir di Banda Aceh, 31 Desember 1981) adalah seorang pendakwah Indonesia yang menyampaikan ceramah yang dekat dengan keseharian dan gaya anak muda. Ia merupakan pendiri gerakan Pemuda Hijrah yang aktif berdakwah di komunitas pemuda seperti anak punk, geng motor, skateboard, sepeda BMX, parkour, dan berbagai komunitas hobi lainnya. Ia menjadi populer di kalangan anak muda sebab kajian yang dibawakan menarik dan penyampaiannya mudah dimengerti. Selain aktif di Pemuda Hijrah, Hanan kerap diundang untuk mengisi kajian di banyak tempat. Riwayat Hanan Attaki lahir pada tanggal 31 Desember 1981 dengan nama lengkap Tengku Hanan Attaki. Ia merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Orang tuanya memberi pendidikan Al-Qur'an sejak ia masih anak-anak. Setelah besar, Hanan beberapa kali ikut kompetisi tilawah Musabaqah Tilawatil Quran di daerahnya. Ustadz Hanan Attaki merupakan lulusan Pondok Pesantren Ruhul Islam Banda Aceh pada tahun 2000. Ia dikenal sebagai murid berprestasi sehingga mendapat beasiswa untuk kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Read the full article
0 notes
Text
Tulisan Spesial Bukan Baper (Part 6)
ini tulisan untuk orang terakhir, orang keenam.
Gimana ya ceritanya? XD. Dia lebih muda dari kami berenam, hobi sekali membantu teman-teman yang kesulitan. Waktu awal-awal di organisasi, orang-orang pada takut ngajak ngobrol beliau, atau bahkan untuk sekedar nyapa. Ada tuh yang nanya ke aku, gimana caranya mau bilang kalau orang keenam perlu “senyum sedikit” tapi nggak berani bilangnya XD. Nah tapi saat kami bertugas bareng, ternyata dia nggak serem kok, dan suka ngajak maen (ini kenapa penting banget XD).
Beliau suka banget sama lagu-lagunya Om Ebiet G. AD, lebih suka lagi sama Ust Yasir Qadhi, dan sekarang juga lagi suka seorang lagi. Siapa? Ust Hanan Attaki :D. Kalau lagi jalan-jalan, kalau yang lain muterin playlist lagu atau “suara cerita”, yang ini muterin tilawah dan ceramah. Pernah suatu hari kami syuting AADC, mengejar orang ketiga yang mau terbang di Bandara Soetta. Di mobil, dia muterin ceramahnya Ust. Hanan, dan hampir semua dari kami ketiduran. Waktu itu aku dan salah seorang teman sebelahku sedang laaaaaper banget, eh Ust. Hanannya bilang “di akhir zaman nanti, laparnya orang-orang beriman akan hilang hanya dengan berdzikir kepada Allah…” Terus aku dan temenku nyobain dalam hati…..tapi nggak mempan wkwk. Belum sempurna imannya.
Balik lagi ke orang keenam, dia ketiga dari lima bersaudara, punya saudara yang semuanya laki-laki. Punya adik kecil yang lucuuuu juga. Dan dia adalah yang paling dekat dengan adik lucunya (sayang waktu adik lucunya diajak main, aku selalu nggak bisa ikutan). Selain punya adik lucu, dia juga punya kucing, suka banget sama kucing, seperti orang pertama.
Oh iya, dia juga kadang-kadang lebih fail dari aku…. karena pernah membantu aku untuk semakin bikin fail sebuah kejutan wkwkwk XD. Meski fail, tapi wawasan beliau begitu luas, terutama tentang sejarah di masa Rasulullah. Dia juga orang yang tenang disaat orang lain (aku sih kayaknya) gampang panikan dan kebingungan mengambil keputusan. Seperti juga waktu aku dan teman-teman yang lain ngasih kejutan sebelum kepergiannya ke negeri seberang, dan ternyata kami salah tanggal gara-gara informannya salah ngasih kabar -____- (tuhkan fail lagi). Sewaktu kami tiba2 hadir di hadapannya, dia terus nanya, “kalian ngapain kesini?”
?!#@!*ghhhh! malu banget >_<
Sekarang orang keenam ini sudah berada di tempat yang jaaaaaaauh juga, kayak orang ketiga (update: tapi sekarang orang ketiga udah pulang). Tapi nasihat yang ditinggalkan tak pernah menjauh, karena nasihat baik itu selalu kembali menghampiri kami di masa-masa cobaan. Dia bilang sabar, dan jaga husnudzon. Benar sekali, ya... kita kan nggak pernah ada selama 24 jam dalam seminggu di dalam kehidupan orang lain, lalu darimanakah pembenaran atas prasangka-prasangka itu? Dan bukankah karena, setiap orang berhak mendapat prasangka baik dari kita… kan? :)
Btw beberapa curhat ke aku, nanyain kenapa teman-temanku yang kutulis diatas itu baik sekali.. Kenapa ya? Aku juga nggak tahu. Aku cuma bisa senyum, dalam hati mengiyakan, dan bersyukur sekali diberi kesempatan untuk menjadi teman dekat mereka, disaat aku bukanlah siapa-siapa, nggak keren dan banyak kurangnya :)
Nah ini terakhir, sudah bisa menebak siapa? #6
---
Setelah tulisan ini terabaikan selama kurang lebih 2 tahun, akhirnya selesai juga (gara2 paksaan seseorang :P). Tulisan ini murni penilaian aku (yang kata Radja hanyalah manusia biasa), jadi sangat mungkin berbeda dengan apa yang teman-teman lain nilai. Karena kita hanya bisa melihat dari satu sisi perspektif saja, jadi sangat mungkin sekali kita tidak saling bertemu dalam menilai sesuatu. Tapi yang jelas, mereka adalah saudara-saudara yang baik, dan yang menghendaki kebaikan bagi saudara-saudara di sekitarnya.
Mereka adalah sahabat-kakak-keluarga. Maaf nggak bisa nyebut nama, karena ingin hanya orang-orang spesial aja yang bisa mengenali mereka :D
Kenapa?
Karena ini tulisan spesial –dan sekali lagi- bukan baper :p
Last but not least, karena dibuka dengan kisah pemuda gua, kisah ini ku akhiri dengan doa yang dicontohkan mereka, dan diabadikan oleh Allah di dalam Al Huda:
“Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu, dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)". (QS. Al-Kahfi: 10)
3 notes
·
View notes
Text
Belajar dari Perang Badar
Alhamdulillah, bisa berkesempatan lagi ikut majelis ilmu Ust. Hanan Attaki di Mesjid Trans Studio Bandung. (Acara ini diselenggarakan instansi/organisasi ibu-ibu gitu). Topik kajiannya adalah apa yang kita cari, yaitu pertanyaan paling mendasar atas apa yang kita pikirkan, pertimbangkan, dan putuskan. Saya coba buat tulisan singkatnya (termasuk pemahaman pribadi), semoga bermanfaat. Bismillah~
——
Ust. Hanan berbagi contoh cerita dari apa yang kita cari melalui kisah Nabi dan para sahabat ketika Perang Badar, perang pertama Islam yang diceritakan dalam Q.S Al Anfaal/Surat Badar. (Surat ini mengingatkan saya pada kenangan masa kecil, belajar tilawah bersama kaset Muammar ZA. Thanks to YouTube, ternyata ada)
Berikut cuplikan ayat di awal-awal surat:
Jika diperhatikan, ayat-ayat di atas menceritakan tentang kronologi perang Badar. Namun, karena Al Qur’a bukanlah buku cerita naratif yang beralur, timeline ceritanya tidak mengurut. Kita perlu memahami atau membaca sirah nya dulu (cerita dibalik turunnya ayat, asbabun nuzul) untuk memahami ayat-ayat tersebut. Ust. Hanan menceritakan ringkasannya sbb:
Perang Badar terjadi ketika tahun 2 Hijriyah. Ketika itu, atas perintah Allah, Nabi SW memerintahkan kaum Muhajirin untuk mencegat rombongan Abu Sufyan yang akan berdagang ke Syam untuk mengambil hak-hak harta mereka yang dirampas di Mekah. Untuk sampai ke Syam memang perlu melewati Madinah.
Namun, kabar itu bocor dan diketahui oleh kaum Quraisy di Mekah. Abu Jahal mempersiapkan pasukan berjumlah 100 orang yang terlatih dan sebagian berkuda untuk mengawal rombongan dagang
Nabi bermunajat kepada Allah, lalu Allah memberikan dua pilihan yaitu: mencegat Abu Sufyan karena rombongan dagang biasanya tak bersenjata dan sedikit, dan mencegat dan melawan rombongan Abu Lahab yang sangat besar dan terlatih
Para sahabat tentu saja memilih mencegat Abu Sufyan karena lebih mungkin dilakukan dan apa yang mereka inginkan, yaitu hak-hak mereka dikembalikan, akan terwujud
Tetapi Allah melarang, malah memerintahkan kaum muslimin untuk merapatkan shaf untuk melawan pasukan Abu Lahab. Dengan sangat berat hati, Nabi SAW memerintahkan para sahabat untuk ‘berperang’ dengan Abu Lahab dengan kondisi minim senjata, tak terlatih, dan jumlah pasukan yang sedikit
Para sahabat, termasuk sahabat senior yang pertama masuk Islam, enggan melakukannya. Siapa yang mau bunuh diri? 300 orang melawan 1000 orang bersenjata lengkap. Lebih baik mencegat Abu Sufyan karena pasti menang. (Penggambarannya seperti pada ayat 6 dan 7) Hal ini menunjukkan bahwa mental sahabat itu dibangun, bukan tiba-tiba langsung menjadi manusia yang sangat baik
Sungguh ini adalah ujian untuk para sahabat. Nabi pun sama, sangat berat hati karena ini adalah perintah Allah Karena kita kadang dipertemukan dengan pertanyaan, sebetulnya apa yang kita cari, harta atau ridho Allah? Kita juga kadang sering dipertemukan dengan realita yang tak sesuai dengan ekspektasi. Maka yang tidak bisa ber-tajdidun niyat (memperbaharui niat), hal ini sangat menyiksa. Karena Allah sebaik-baik perencana, maka sami’na wa atho’na.
Abu Sufyan kembali ke Mekah dengan selamat. Para muslimin bersiap mendirikan kemah untuk berperang, dengan rasa ragu yang berkepanjangan.
Pada malam sebelum berperang, Nabi SAW dan Abu Bakar tidak bisa tidur dan terus bermunajat kepada Allah, ber-istighosah (ayat 9). Selain mereka, tertidur pulas. Setan memainkan peran sehingga pasukan tertidur sangat pulas, sampai-sampai bermimpi basah.
Ketika menjelang Subuh, keragu-raguan dan kewas-wasan para pasukan ditambah dengan sulitnya air untuk mandi junub. Berjalan di jalan Allah memang tidak pernah mudah. Galau, was-was, takut akan mengambil keputusan pasti dialami oleh kita semua dalam menentukan sebuah pilihan dan langkah hidup. Maka libatkanlah Allah dalam setiap langkah kita, Insya Allah takkan mengecewakan. Sami’na wa atho’na.
(Ayat 11) Lalu pasukan dibuat mengantuk agar tenang hatinya, karena kantuk adalah rahmat dan ketenangan. Lalu Allah menurunkan hujan, sehingga para sahabat bisa mandi junub dan sholat. Pertolongan Allah untuk mereka-mereka yang yakin atas ketentuannya
Nabi SAW selalu khawatir karena hanya segelintir saja yang mampu berperang. Tanpa persenjataan lengkap, perisai besi, dll, mereka harus melawan 3 kali lipat pasukan terlatih. Allah kembali menolong, bahkan mengajarkan cara berperang kepada yang belum pernah berperang, yaitu tebaslah di bagian leher karena baju perisai tak akan menutupi leher (Ayat 12).
Keajaiban lain adalah ketika seribu malaikat turun membantu pasukan muslim, ibarat burung-burung yang menyambar di semua sisi. Seluruh pasukan dihabisi kecuali beberapa orang diselamatkan, untuk menjadi saksi sejarah atas pertolongan Allah Jika berkehendak, bisa saja Allah memberitahu bahwa kemenangan ada di tangan mereka sebelum berperang. Tapi Allah tidak melakukannya, agar dapat terlihat siapa-siapa saja yang paling yakin pada ketentuan Allah ketimbang perhitungan/prediksi matematis yang logis
Kemenangan besar tentu saja menyisakan harta rampasan perang yang banyak. Semua pasukan berebutan. Pasti tak terbagi rata sehingga terjadi percekcokan dan kericuhan. Nabi SAW kemudian mengatakan bahwa semua harta itu milik Allah dan Rasul-Nya (Ayat 1). Ujian kembali datang, setelah lelah berperang, harta yang mereka kumpulkan adalah hak Allah dan Nabi SAW. Mereka tak punya kuasa atasnya. Mental kembali diuji untuk menjalankan perintah Allah
Adalah Rasul sebaik-baik pemimpin yang adil. Semua harta yang terkumpul dibagikan secara rata kepada kaum Muslimin. Atas ujian yang begitu berat, fisik dan mental, Allah menganugerahkan kepada veteran perang Badar ampunan dari dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang
Bahkan, suatu hari salah seorang veteran perang Badar membocorkan informasi Fathul Makkah, yang seharusnya ia dihukum mati, dimaafkan Nabi SAW secara santun karena Allah sudah menjanjikan ampunan untuknya. Begitu Allah sangat memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada orang-orang yang dia uji sangat berat
Dalam hidup, kita seringkali memaksakan sesuatu yang kita yakini adalah milik kita, menjadi hak kita, dan sangat percaya diri bahwa sesuatu tersebut akan menjadi milik kita. Tetapi, semuanya berjalan tidak sesuai ekspektasi. Padahal jalan Allah tidak seperti demikian. Yang bersusah-susah payah les sana sini, menyiapkan dokumen jauh-jauh hari, latihan wawancara setiap hari, tapi aplikasi beasiswa yang kita inginkan tak kunjung diterima Atau juga pernah kita dihadapkan pada pilihan harus meninggalkan sesuatu yang menurut kita baik, padahal tidak seperti yang Allah inginkan, kita galau. Saat itu kita perlu bertanya, apa yang kita inginkan? apa yang kita cari?Apakah kepentingan dunia atau ridho Allah? Memang berjalan di jalan Allah pastlah sulit, meninggalkan apa yang kita yakini tapi bukan untuk kita juga sulit. Cukup dengan melibatkan Allah dalam setiap langkah hidup kita, percayalah, rencanaNya pasti lebih baik. Ketika dengan kita melibatkan Allah, pasti Allah nggak akan mengecewakan kita. Wallahu a’lam.
(Disclaimer: Kisah dan ayat dicatat langsung dari ceramah, jika ada istilah yang kurang tepat atau perlu dibetulkan, atau jika ada salah-ketik yang mengganggu silakan saling mengingatkan)
Bandung, 17 Februari 2016 Kajian Sore Mesjid Trans Studio Bandung, Topik: Apa yang Kita Cari?
2 notes
·
View notes
Photo
Kominex 0478/III/11/2017 Tanggal : 27 November 2017 Perihal : Tabligh Akbar bersama UHA (Ustadz Hanan Attaki) Tujuan : ODOJers dan Umum . #################### . Assalamu'alaikum Wr. Wb. . Pemuda adalah mereka yang menggunakan waktunya dengan produktif. Memanfaatkan waktunya dengan penuh keberkahan. Jadilah pemuda yang terus semangat dalam menebar kebaikan dimana saja dan kapan saja. . DPA ODOJ Binjai Langkat, dengan bangga mempersembahkan *Tabligh Akbar* untuk para pemuda yang semangat berhijrah, semangat memburu pahala dan semangat dalam berbuat kebaikan. . In Syaa ALLAH dilaksanakan pada: Hari : Ahad Tanggal : 17 Desember 2017 Pukul : 16.00 WIB-selesai Tempat : Masjid Agung Binjai, Sumatera Utara . Morning session: 1. Donor darah 2. Cek kesehatan 3. Bazar . •Susunan Acara• 1. Pembukaan 2. Tilawah dari finalis hafidz Indonesia RCTI 3. Tabligh akbar bersama ustadz Hanan Attaki, Lc. 4. Penutupan . Informasi lebih lanjut donasi, bazar dan lain-lain melalui WA ke: Ikhwan : 082367174838 (Ridho) Akhwat : 085270069102 (Rudang) . "Gunakan masa muda mu, sebelum masa tua" . Presented by_ Ad-Dhuha . Supported by_ : Myclub, JPRMI, ODOJ dan BSB . Jazakumullahu khairan katsiran._ . Wassalamu'alaikum Wr. Wb. DPA ODOJ Binjai Langkat, Sumatera Utara #1d8e# @odojbinlat (di MA'HAD ABU UBAIDAH BIN AL JARRAH MEDAN)
0 notes
Text
Iri aku kepadamu
Hari ini Rabu, 23 Agustus 2017. Setelah sekian lama tidak mengisi ruh-ku dengan kajiannya ust Hanan Attaki akhirnya aku disini sekarang.
Selalu ada alasan setiap kali menghadiri kajian shift pemuda hijrah di hari rabu ini. Dari yg ada lembur, sudah janji dengan teman, kejauhan, gak ada temen dan alasan-alasan lainnya.
Tak pernah sekalipun aku tidak suka dengan suasana di mesjid agung Trans Studio ini. Selain karna mesjidnya yg bagus dan nyaman, tapi suasana hangat sangat terasa disini.
Banyak sekali yg kukenal disini, tetapi lebih banyak pula yg tidak aku kenal. Aku tetap nyaman, sangat senang dengan suasana disini.
Mulai dari kulihat berombongan ukhti/akhi yang melintasi jalanan menuju ke mesjid ini. Kuliah wajah-wajah indah dari mereka semua. Seperti tidak sabar mendengarkan kajiannya ust Hanan Attaki. Hanya melihat para ukhti-ukhti cantik nan shaliha berbaris antri untuk ke toilet atau untuk berwudhu saja aku bisa tersenyum sendiri. Entah kenapa, bahagia rasanya sederhana. Euphoria antusiasme wanita-wanita dan pria-pria shalihah dan shalih ini mungkin alasannya.
Tak pernah sekalipun aku tidak terharu dalam suasana disini. Didalam mesjid tentu banyak sekali yang sibuk dengan smartphonenya ataupun sekedar mengobrol dengan teman-temannya. Ada juga yang terlihat senang karna bertemu dengan kawan lamanya disini. Dan yg membuat aku lebih terharu adalah, banyak pula yang menyibukan diri dengan hal yg sangat Allah sukai. Ya, tilawah Al-Qur'an. Membaca dengan pelan ayat-ayat Al-Qur'an, aku hanya melihat dari dekat atau kejauhan dan adem sekali rasanya. Menyejukan. Padahal baru melihat. Apalagi mendengar dalam waktu yg lama.
Lalu lalang para perempuan muslimah cantik nan anggun dengan busana syar'i-nya tak pernah terlewat untuk dilihat. Meskipun yg datang kesini tidak semua berpakaian syar'i tetapi senang sekali rasanya melihat antusias mereka dalam majelis ilmu ini.
Lalu, sejenak aku terdiam. Merasa asik sendiri dengan lamunanku. Bukan, ini bukan lamunan kosong. Aku berfikir, mengapa terasa sulit sekali bagiku untuk istiqomah seperti ukhti-ukhti disini? Melihat ukhti-ukhti cantik menggunakan pakaian syar'inya bahkan dengan niqab, aku merasa malu. Merasa iri. Sangat iri terhadap kehebatan mereka dalam beristiqomah.
Aku merasa belum mantap dengan diriku, banyak sekali dosaku. Mungkinkah itu alasanku susah dalam beristiqomah?
Ya Rabb, bantu aku. Tetapkan hatiku untuk bisa beristiqomah seperti yang lainnya. Aamiin.
Ukhti, aku mengangumi kalian semua dengan segala keistiqomahanmu.
0 notes
Photo
Kalo gak bisa husnuzan ke Allah, maka kita harus suuzon ke diri sendiri. (Hanan Attaki) . Mungkin solat kita lebih cepat dari biasanya. Atau mungkin tilawah kita lebih singkat dari biasanya. Atau Al Ma'tsurat yang berkurang jadi pagi atau sore aja. Atau hal-hal lainnya yang membuat hidup ini seakan berat. (Kak Kira ke Rena) . . . Ciaaat. Noted. Nuhun Ust.Hanan. Nuhun Kak Kira. . 📷 Hasna 28/7/2017 (hier: Marienplatz)
0 notes
Text
Resume Kajian : 29 Mei 2018
RAMADHAN VIBES - Ust. Hanan Attaki, Lc
Bismillah,
Sesungguhnya nikmat Ramadhan itu lebih besar dibanding nikmat materi dan duniawi walaupun nikmat itu memenuhi Langit dan Bumi.
Kebahagiaan orang beriman dengan datangnya bulan Ramadhan adalah karena ibadah-ibadahnya, malam-malamnya yang penuh berkah, dan siang-siangnya yang penuh kebaikan.
Kata sebagian ulama : “travelingnya orang beriman itu adalah puasa Ramadhan.”
Tipsnya :
Pilih travel agent Ramadhan yang paling cocok dengan kita. Usahakan tetap berjamah agar lebih berkah daripada ibadah sendiri;
Bangun mood yang baik untuk ibadah di bulan Ramadhan, perbanyak istighfar; dan
Cari partner, yang sama-sama rajin tilawah, rajin melakukan kebaikan-kebaikan, supaya lebih semangat.
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran. Turunnya Al-Quran ke Bumi yaitu dibawa oleh malaikat Jibril as. diiringi oleh sekelompok malaikat dari langit pertama hingga langit ke tujuh yang membawa Al-Quran yang mulia. Sekelompok malaikat yang membawa atau menurunkan Al-Quran disebut Safarah Qirara Mimbararah (duta Al-Quran).
Sedemikian mulianya, maka sudah seharusnya kita memuliakan Al-Quran dimulai dari bulan ini, dengan semakin banyak berinterkasi dengan Al-Quran.
Ketika tiba di sepuluh terakhir Ramadhan, jangan lupa untuk berusaha keras mengejar malam Lailatul Qadar ya! Dan perbanyaklah doa :
‘Ya Allah, jika Ramadhan ini adalah Ramadhan terakhir kami, jadikanlan Ramadhan ini sebagai penggugur dosa-dosa kami, sebagai jalan bagi kami untuk masuk ke dalam surga-Mu. Aamiin...’
wallahu a’lam bishshawab..
1 note
·
View note
Text
Menyelami Ramadhan di Bandung
Membuat keputusan memang tidaklah mudah. Semua harus dipertanggung jawabkan. Rencana awal ingin pulang ke tangsel, rumah pertama sedari lahir, saat awal ramadhan tidak terjadi. Galau. Gundah. Gulana.
Kalau diingat-ingat, memang belum pernah hari pertama puasa Ramadhan bukan di tangsel, disempatkan pulang; selalu. Namun, Ramadhan ini beda. Allah menakdirkan untuk tetap di bandung. Begitu senang-nya, tarawih pertama di masjid salman. Walau keesokan hari ‘khasnya wanita’ datang selepas berbuka.
Bandung menahanku, membuat menyelami Ramadhan pertama hingga detik ini seputar kosan-kampus-masjid-mall.
Bandung kota kembang yang begitu religius dengan berjuta kajian-kajian islami. Bandung dengan ramainya masjid yang dipenuhi oleh pemuda. Mulai masjid Salman ITB, Istiqomah, Al-Latiif, Daarut Tauhid, Ukhuwah, Raya Cipaganti, PUSDAI, LIPI; saya rasa ramai semua. Berhubung dari kosan dan kampus, masjid yang paling dekat dan dapat ditempuh dengan jalan kaki adalah masjid Salman, jadi tempat kembali untuk ngabuburit yang gak usah jauh-jauh ya disana.
Loh? kok tau masjid lainnya ramai...? Awal Ramadhan tiap masjid selalu ramai bukan? Taraweh rasa idul adha saat di masjid Al-Latiif hingga ke jalan sekaliling masjid diimami Ust Hanan Attaki. Taraweh rasa jum’atan saat di masjid salman diimami kang Muzammil.
Di pertengahan sepertinya mulai sepi. Terlihat saat kemarin tidak direncanakan ke mall di tengah kota Bandung, dan seramai itu. Buka puasa pun duduk di lantai sekitar foodcourt.
Menyelami Ramadhan di Bandung, saat ke pasar terdengar muratal Al-Qur’an dari salah satu kios penjual buah, saat ke gedung fakultas terdengar tilawah Al-Qur’an, diangkot ada yang menaruh pengumuman ongkos yang dibayarkan hari itu akan diinfakkan. Terlebih mampir ke masjid pasti terdengar lantunan ayat suci Al-Qur’an dimana-mana. Indah ya.
Seperti tadi sore, di salman ada Qur’an festival kalau tidak salah. Dari koridor mendengar surat At-Tiin dilantunkan oleh anak kecil dengan syahdu-nya.
“...Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya. kemudian Kami kembalikan dia ke tempat serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya..”
Sebaik-baiknya. Yuk selalu menuju kebaikan, selalu kembali pada Allah.
Ramadhan, terimakasih masih sempat bertemu. Semoga hingga hari raya tiba..
8.17-8.39 WIB | 18 Ramadhan 1438H | 12 Juni 2017
0 notes
Text
#1 CARA TERBAIK MENYAMBUT BULAN RAMADHAN
Ust. Hanan Attaki, Lc
Bismillah..
Ramadhan hadir setiap tahun, tapi barangkali kita jarang bisa memaksimalkan ibadah kita di bulan Ramadhan. Maka, jika sampai dengan tahun ini kita masih bisa bertemu dengan Ramadhan, itu adalah suatu nikmat dan bukti rahmat dari Allah SWT, karena di bulan inilah kita dapat kesempatan untuk bertaubat kepada Allah. Di bulan ini juga, kita dapat kesempatan untuk dapat pahala yang dilipatgandakan oleh Allah atas amal soleh yang kita lakukan, yang mana jika kita hanya mengandalkan amal soleh yang kita kerjakan di bulan selain Ramadhan, itu semua tidak akan cukup untuk jadi bekal kita ke surgaNya Allah.
Beramal soleh di bulan Ramadhan, adalah sama dengan beramal soleh berpuluh hingga beratus kali di bulan selain Ramadhan. Maka ini adalah kesempatan untuk kita mengejar pahala yang maksimal dan agung untuk mengantarkan kita pada surgaNya Allah, dengan keterbatasan kita sebagai makhluk, dengan kasih sayang Allah yang tiada batas.
Maka, sudah menjadi kewajiban kita untuk berbahagia dan bersuka cita menyambut Ramadhan. Bahagia dan sukacita itu adalah bagian dari keimanan.
Ada 3 hal yang diajarkan Rasulullah SAW untuk menyambut Ramadhan :
1. Tawashi’ (memberi nasihat)
Di zaman Nabi SAW, ada suatu budaya yang bernama tawashi’, yaitu memberi nasihat. Di akhir bulan Sya’ban, Nabi SAW menyampaikan nasihat kepada para sahabat agar keimanan mereka naik (fast-charging iman). Dengan bekal keimanan yang maksimal, maka mereka dapat melakukan ibadah dan amal soleh dengan maksimal, bisa upload kebaikan, dan download keberkahan apapun.
Hal yang bisa kita lakukan, barangkali tidak menasihati keluarga, teman, dan lingkungan sebagaimana peran ulama, assatidz dan guru, melainkan kita bisa broadcast, repost, tag atau mentiono rang-orang terdekat kita di akun atau postingan para guru atau postingan yang didalamnya ada nasihatnya.
2. Tazkiyatun Nafs (bersih-bersih)
Budaya bersih-bersih perlu dilakukan dalam menyambut Ramadhan, baik bersih-bersih zahir maupun batin. Sebab Ramadhan adalah bulan penuh ibadah, dan modal ibadah itu bukan hanya fisik dan harta, tapi HATI. Kalau hati kita siap, maka segala ibadah terasa ringan.
Cara bersihkan hati : perbanyak istighfar, perbanyak minta ampun pada Allah, perbanyak taubat pada Allah.
3. Persiapkan Target Taqwa (Ramadhan Goals)
Perlu dibudayakan untuk membuat target Ramadhan (Ramadhan Goals) di setiap tahunnya. Ramadhan hadir tiap tahun, tapi rasanya tidak mungkin kita sebagai manusia yang memiliki banyak keterbatasan bisa mengambil semua ketaqwaan tiap tahunnya secara sempurna. Maka sebaiknya kita lakukan pembagian. Misal, tahun ini target taqwanya adalah rutin solat fardhu di Masjid, atau tilawah Quran 1 hari 2 lembar mushaf Quran sampai 1 juz, atau sedekah setiap hari, atau belajar islam dan fiqih, atau yang lainnya.
Tetapkan target Ramadhan, supaya Ramadhan kita tiap tahunnya selalu terisi dengan ibadah dan amal soleh yang terarah dan konsisten.
Semoga kita bisa memaksimalkan momentum Ramadhan ini dengan baik, recharge iman secara berkala, refresh semangat ibadah agar terus optimal, dan semoga tiap detik hidup kita dapat jadi pahala di sisi Allah SWT.
Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin..
wallahu a’lam bishshawab
0 notes