kidungdoa
80 posts
Menata. Meniti. Menanti.
Don't wanna be here? Send us removal request.
kidungdoa · 4 months ago
Text
LELAKI KECIL
Pada sejumput lelah dia berjalan menuju langkah-langkah penuh liku. Kaki-kaki kecil penuh debu ini adalah sepasang kesedihan, yang bergantian bahu membahu menahan air mata yang kurasa akan segera tumpah.
Hari semakin temaram dan lelaki kecil ini duduk di taman sisi jalanan. Menatap kosong setiap hiruk pikuk metropolitan. Entahlah, barangkali jalanan sudah melangkah sejauh keletihan yang merebak dari pangkal tungkai hingga ubun-ubun.
“Adakah sandaran yang lebih nyaman selain ke haribaan ibu?”, lelaki kecil bertanya pada senja.
Senja bertemu renjana, bertumpuk memenuhi dada lelaki kecil kemudian menjadi sesak yang menurunkan butiran hujan di pipinya.
Aku kira dewasa datang terlalu cepat kepada lelaki kecil, pada masa-masa bermainnya, terlebih pada masa memerlukan belaian ibu.
Orang bilang dunia ini jahat, seorang ibu merawat lalu mengantarkan anaknya pada kegemilangan masa dewasa sedangkan seorang anak merawat namun mengantarkan ibu pada usia senja dan mautnya.
Namun apalah yang terjadi kepada lelaki kecil, tangan-tangan lemahnya harus bergelut dengan dunia yang baru saja ditinggalkan oleh ibu. Pun dengan dewasa yang masih jauh dari tangan.
Gelap mulai menyelimuti hari, malam mulai menyelimuti hati lelaki kecil.
“Kalaulah ibu sayang, lantas mengapa harus pergi meninggalkan?”, lelaki kecil merajuk kepada malam.
Malam bergeming, gemintang sekedar termenung.
“Ibu, apakah benar ada sungai-sungai susu yang mengalir disana? Apakah benar surga itu tidak pernah dilihat mata, didengar telinga dan dibayangkan sebelumnya?”
“Dimanakah aku harus mencari surga sedangkan pintu surgaku telah sampai di surga?”
Sunyi meramu sepi, hiruk pikuk metropolitan kota ini tak mampu menembus belantara hati lelaki kecil.
Sebuah patah hati, tubuh kecil ini harus memikul beban kehidupan, menuju dewasaan seorang diri. Juga sebuah kenyataan pilu bahwa semakin lama ia akan lupa dengan suara orang yang telah wafat.
“Menembus ruang dan waktu, perasaan ini akan selalu sampai pada ibu. Suara ibu adalah setiap desau angin malam, setiap gemericik air wudhu dan setiap panggilan adzan. Aku mungkin tidak merasa setiap belaianmu, namun setiap kemudahan hidupku adalah campur tanganmu dari surga”
Karena setiap yang pergi pasti akan kembali, baik berupa kenangan atau butir-butir kerinduan.
1 note · View note
kidungdoa · 5 months ago
Text
Tumblr media
Ironi memang, ketika jatuh cinta pun yang lebih bisa ku bayangkan rasanya adalah patah hati. Entah kapan terakhir kali aku rasa getaran dan keberadaan kupu-kupu di dadaku.
Hari ini berjalan dengan lancar. Berangkat dari rumah dengan beberapa tagihan keuangan, menerjang jutaam centimeter aspal jalanan beserta kebodohan para pengendara dan sampailah diatas hiruk pikuk perkantoran yang super sibuk, setidaknya begitu menurutku.
Indah nian hari-hariku belakangan ini, tidak jauh dari mata sebuah pemandangan. Pintar, hitam manis dan enak diajak mengobrol. Entahlah tapi berbeda. Aku bertanya berulang kali, “Inikah?”. Namun berulang kali pula aku tampik, “Haruskah aku hadapi hubungan satu lingkungan ini kembali?”. Dengan segala konsekuensinya entah jadi atau tidak. Yang jelas orang-orang hanya mendorong dan bermain kembang api, urusan gagal dan perlu perbaikan hubungannya itu semua aku yg urus.
Bukan kopi, namun mengapa hitam manis ini terus masuk dan menjalar beredar ke pembuluh darahku. Lalu ketika masuk ke dalam hati, dia seolah enggan keluar. Aku menikmatinya, kuharap dia menetap disana. Pun kalau dia ingin pergi, biarlah dia keluar dari hati dan mematahkannya. Aku tidak mengapa, toh mungkin hati ini sudah merasakan lebih dari selusin patah hati. “Aku sudah terlatih”, Ujarku dalam hati. Ya, semoga saja.
Jam dinding semakin terburu-buru dan semua dokumenku dipaksa berlarian. Waktu semakin cepat namun terdapat satu detik aku melihat WhatsApp webnya bertuliskan, “Mas Pacar🫶🏻”.
Aku berpikir keras. Di WhatsApp, ibunya diberi nama ‘Mama’, adiknya diberi nama biasa. Apa mungkin ini Ayahnya? Pikiran bodohku meledak-ledak. Tapi kalau memang punya pacar, kenapa masih mau jalan berdua? Apa aku dianggap senior? Kakak? Teman dekat? Atau apa?
Ah, Bangsat.
-bersambung kalau sudah ada update baru-
0 notes
kidungdoa · 8 months ago
Text
YTH TUAN HANDLE PINTU
Matahari sedang mendaki puncaknya ketika aku menyusuri Jalan Suniaraja sampai tembus ke Jalan Alkateri, menurut kami disini adalah salah satu tempat yang paling tepat menemukan barang yang dicari. Oh, iya. Aku bersama seorang mandor yang sering jadi rekan kerja.
Bergerak dengan perasaan yang nothing to lose, mencari sebuah handle pintu keluaran lama. “Yang penting sebentuk”, ucapku kepada setiap penjual kunci. Tapi mereka menggeleng. Sampai di titik akhir di salah satu toko kami menemukan yang mirip. Oh, tidak. Sama persis!. Senangnya bukan main, ini bukan mirip lagi tapi cerminan diri.
Bapak tokonya bilang, “Ini tinggal dua termasuk barang yang di display itu. Saya masih ingat tahun 2019 barang ini hanya satu dan ketinggalan di gudang. Kemudian saya minta dikirim ke toko ini aja. Ya, jadi dia terakhir.”
Deg.
Kalau misal handle pintu itu berburuk sangka mungkin bakal merasa paling menderita di dunia karena terlambat dibanding semua handle di gudang. Dan jadi last man standing di toko dengan model jadul. Tidak diproduksi lagi oleh pabrik dan tidak relevan dengan style hari ini.
Tapi tahukah kamu wahai handle pintu, kamu tidak berada pada nasib yang malang. Kamu tidak sendirian dengan nasib buruk. 5 tahun kemudian di tahun 2024 Tuhan telah menuliskan sebuah takdir bahwa bakal ada seorang yang kesana kemari mencari kamu. Hanya untuk menemukanmu.
Dunia tidak berjalan autopilot. Semua telah diukur, semua telah diatur wahai handle pintu. Tidak ada yang kebetulan.
Maka dari itu wahai handle pintu, terima kasih sudah menjalankan ikhtiarmu dengan sangat baik. Menunggu hingga tiba waktunya. Aku tahu semua pasti berikhtiar, dengan kapasitasnya masing-masing.
Akhirnya, aku memahami bahwa tugas kita hanya menjalankan sebaik-baiknya takdir. Bertemu dengan situasi, orang, suasana, perasaan, emosi, lokasi dan apapun itu yang sudah digariskan. Karena kemanapun kita berlari, disana takdir sudah menunggu. Disana pilihan terbaik Tuhan sudah menanti.
Cari handle, dikasih pintu.
Tumblr media
3 notes · View notes
kidungdoa · 10 months ago
Text
Tumblr media
Ternyata setiap hari tanpa disadari, kita sedang dan selalu berjuang untuk berdamai dengan banyak hal dalam hidup. Dan upaya berdamai yang paling sulit adalah berdamai dengan takdir dan kenyataan yang Dia berikan.
Sebab, kita memiliki ego untuk berambisi dan berencana.
Sebab, kita memiliki harapan untuk merancang mimpi-mimpi dan masa depan.
Sebab, kita memiliki ketakutan besar jika apa yang kita perjuangkan tidak membuahkan hasil yang kita dambakan.
Sedangkan diatas itu semua, ada takdir-Nya yang bekerja rahasia, sehingga akan ada banyak hal yang terjadi diluar perkiraan. Dan ingatlah wahai diri, apapun yang terjadi selalu mengandung hikmah pelajaran untuk meneguhkan hati, memperbaiki diri dan mengkokohkan jiwa. Sehingga,
Ketika apa-apa yang kita genggam mesti kita lepaskan, semoga kita diberi kelapangan untuk merelakan.
Ketika kegagalan terus menimpa apa yang sekuat tenaga telah kita upayakan, semoga kita diberi ruang hati yang luasnya tak berbatas untuk berbaik sangka kepada Tuhan.
Ketika apa yang paling kita tunggu, tak kunjung jua menjadi kenyataan, semoga kita tak jemu-jemu bersabar, menunggu dan terus mengulang doa-doa yang sama kepada Tuhan.
Kita memang tak pernah tahu apa yang terbaik di tengah hamparan pilihan-pilihan yang ada atau keputusan yang telah kita ambil.
Akan tetapi, apa yang sedang dijalani kini adalah akumulasi dari banyak sebab-akibat yang telah Dia takdirkan dan Dia Maha mengetahui bahwa kita akan sanggup mengarungi segala bentuk peran yang di emban dan ujian yang menghampiri.
Mari, pelan-pelan dan satu-satu kita jalani, mintalah selalu pertolongan dari-Nya maka kemudahan, keberkahan dan jalan keluar insyaAllah akan selalu menyertai.
Belajarlah mensyukuri setiap keadaannya, jika sesuai harapan, jangan lupakan syukurnya, jika belum sesuai angan maka teruslah berupaya berbaik sangka dan muhasabah diri. Takdir terbaik adalah apa yang kini sedang kita tapaki.🍂
Gerimis, 11 Februari 2024 20.31 wita
271 notes · View notes
kidungdoa · 10 months ago
Text
Tahukah kamu tentang perjalanan yg tak pernah sampai? Yaitu perjalanan merindukanmu
Tahukah kamu tentang perjalanan yang paling tulus? Yaitu mengagumi tanpa seberkas cahaya pun tahu
Tahukah kamu tentang perjalanan yang tak memiliki jalan pulang? Yaitu kesadaran bahwa kita menggenggam keyakinan yang tak sama
0 notes
kidungdoa · 1 year ago
Text
Termangu dalam sebuah lingkaran, entah mau berjalan kemana. Kesana aku hadapkan wajah, garis batas dan lengkungan berada.
Pernah kudahapkan diri mengikuti arah mentari, menjadi terang dalam siang dan menjadi gelap dalam malam. Namun hari-hari tak kunjung memberi perbedaan yang berarti.
Pernah ku arungi derasnya sungai, terpontang panting kesana sini. Namun hari-hari tak kunjung memberi kepastian yang kucari.
Mencintai dan berkorban sampai habis energi pun tak ada harganya.
Dicintai balik ketika sudah ditolak mentah-mentah, apa gunanya? Aku tak mau memaksakan hati yang memang tak tertarik.
Sebenarnya dimana cintaku? Mengapa harus aku mengalami pengalaman-pengalaman ini?
Mengapa hari ini aku berharap sebuah ngarai yang terlalu dalam bisa dipersatukan? Sepertinya mimpiku terlalu tinggi. Kesempatanku hampir 0.
Mengapa kemarin aku harus berkorban dan mencinta seseorang yang memang bukan tercipta untukku? Mengapa penyiksaan ini belum padam dan berakhir?
Mengapa hari ini aku mencintai seseorang yang hampir tak mungkin dapat kumiliki? Semu.
Mengapa aku terus mengarungi jeram yang bahkan kamu sudah tahu muaranya adalah sebuah kekecewaan?
1 note · View note
kidungdoa · 1 year ago
Text
TOKO JAM
Tumblr media
Kemaren sempet jalan ke toko jam. Ternyata di pasaran cuman ada jenis jam yang logam; jarum dan digital. Jenis jam karet jarang yang jual tapi banyak yang pake. Hffttt.
Toko jam cuman jual jam aja, gak jual waktu. Wah, padahal kalo mereka sekalian jual waktu kayanya laku keras deh.
Tapi banyak juga yang bilang gak ada waktu, mereka bohong. Mereka punya jam. Yang mereka gak punya itu prioritas. Klasik.
Di toko jam, waktu terus berdetik. Sementara jantung terus berdetak.
Dua hal yang sama-sama berjalan otomatis. Juga otomatis dilupakan dan disia-siakan.
Ibu pemilik toko jam sedang sibuk, begitupun jam-jam miliknya tidak ada yang berhenti. Kecuali sedang malas.
Ibu pemilik toko jam memiliki banyak jam, tapi terlihat tidak punya banyak waktu.
Di toko jam, jarum jam terus berputar. Memutar muda menjadi tua. Memutar bahagia dan sedih.
Tapi saat ini jarum jam sedang menunjuk waktu berleha-leha dan bersenang-senang.
Jangan sampai besok menunjukkan waktu penyesalan.
Beberapa orang di toko jam resah, berulang kali bertanya, "Kapan?".
Aku jawab, "Kapan berhenti bertanya kapan?".
"Berikan baterai bukan 'kapan', maka setiap jarum akan menunjukkan waktu dengan sendirinya.", Ucap jarum jam menimpali obrolan.
Beberapa pelanggan duduk menunggu, katanya, "Sedang menunggu waktu yang tepat".
"Waktu tidak pernah tepat bagi orang yang menunggu", jawab temanku.
"Lalu waktu yang tepat adalah?"
"Waktu yang kamu ciptakan dan kesempatan yang kamu manfaatkan", ucap temanku yang semakin menarik
6 notes · View notes
kidungdoa · 2 years ago
Text
Kura-kura Pengeras Suara
Tumblr media
Hari ini seekor kura-kura sedang bersiap di jalur marathon dengan membawa pengeras suara. Tanpa menunggu waktu lama, lomba berlangsung, sambil lari melaju di jalur maraton, dia mengomentari seekor kelinci di cabang olahraga balap sepeda. Lalu tak lama berselang lanjut meneriaki seekor lumba-lumba di cabor renang.
Hari yang aneh dan perlombaan yg tidak biasa, setiap cabang olahraga hanya ada satu peserta.
Kelinci dan lumba-lumba terlihat murung, sedih dan rendah diri karena ucapan kura-kura.
Melihat hal itu, seekor beruang kutub segera menghampiri kura-kura kemudian menegurnya.
"Berbeda jalan, berbeda jalur lomba, berbeda jenis olahraga, kenapa bisa mengomentari jalur lain dan bukannya sibuk dengan perlombaanmu sendiri?", Ujar Beruang dengan wajah marah. Kukira dia adalah tetua atau ketua panitia lomba, mungkin(?).
"Kelinci itu bisa berlari, lalu kenapa dia menaiki sepeda? Lalu lumba-lumba itu berenang gaya dada dan gaya punggung. Anehnya. Hahaha.", Ujar kelinci menertawai.
"Lalu kamu lomba marathon dengan menggendong rumah, membawa pengeras suara dan mengomentari hewan di jalur lain?. Kamu lebih lucu tapi sibuk dengan orang lain."
"Masing-masing dari kita berlomba di jalurnya sendiri, tak perlu sibuk membandingkan diri dengan hewan lain. Pun menertawai hewan lain tidak lantas membuat kamu memenangi lomba, karena lawanmu adalah dirimu sendiri. Tertawakan dirimu sendiri!. Berusaha menjatuhkan hewan lain malah menunjukan bahwa mereka diatas dan kau dibawah sedang berusaha menjatuhkan.", Lanjut beruang kutub disertai urat leher yang tegang.
Kura-kura terdiam, bukan termenung. Melainkan melihat kearah langit, terkaget.
"Biawak terbangg?!!", teriak kura-kura dari pengeras suaranya.
.......
7 notes · View notes
kidungdoa · 2 years ago
Text
Bertemu masa depan
Tumblr media
Hari-hari semakin kacau, percintaan yang belum juga sampai di titik temu, keuangan dan tabungan yg tak kunjung membaik, tanggungjawab di kantor yang semakin menggunung serta beban di keluarga yg menerus meningkat.
Berkat tekanan tadi, rumah dan kantor yg jauh sering ku tempuh dengan taburan emosi. Padahal orang-orang mengenalku sbg seorang yg tenang. Ya inilah keindahan hasil pernikahan dua orang yg berbanding terbalik, emosional dan penyabar dalam satu waktu wkwkwk.
Tempo hari keluarlah umpatan dari mulutku karena gesekan di jalan. Orang yg kuumpat tidak terima dan mengejar balik, lantas mepet motorku kemudian mengajak baku hantam di pinggir jalan.
Sebuah kesalahan perlu diakui, ego harus diturunkan walau rasanya seperti menurunkan wajah ke tanah. Kulayanglan permintaan maaf. Walau alot karena beliau bersikukuh mengajak baku hantam, akhirnya selesai dan kami bersalaman.
Seringnya aku yg diumpat, disenggol atau ditabrak. Selalu ingin mengejar dan mengajak baku hantam tapi aku urungkan, karena pengendalian diri dan efek jangka pendek maupun jangka panjang setelah aku meluapkan emosi adalah sebuah bencana.
Hari itu aku menjadi antagonisnya, namun melihat sebuah pelajaran, menurunkan ego serta mengendalikan diri adalah sebuah perhiasan dari Tuhan. Serta sebuah mesin waktu yg dapat melihat diriku di masa depan apabila selalu memperturutkan kemarahan. Iya, bila tak sampai aku menahan diri dan bersabar pada setiap keadaan maka jadilah aku seperti orang yg mencegat dan mepet motorku tempo hari itu.
Bahwa tempo hari Tuhan memberikan hadiah berupa kemampuan menahan diri berupa meminta maaf dan menahan amarah sehingga tidak menjadikanku seperti binatang.
0 notes
kidungdoa · 2 years ago
Text
Bismillah someday i will see this sign at the place it was
Tumblr media
388 notes · View notes
kidungdoa · 2 years ago
Text
"Kamu idealis, kamu pilih-pilih", ucap beliau-beliau padaku yg sedang ingin rehat dari cinta yg buru-buru
Setelah menikah, teman terbaik kita adalah suami. Yang akan menemani bahkan mungkin sampai kita mati. Maka mana mungkin kita mau cari yang sembarangan?!
Aku yang sudah menikah ini, berani mengatakan, lebih baik jomblo daripada menikah dengan orang yang SALAH.
Lebih baik lama dalam masa penantian namun menemukan orang yang tepat, daripada cepat menikah namun asal-asalan dalam memilih dan akhirnya menikah dengan orang yang SALAH.
Mending dikatain ga laku, daripada harus menikah demi memenuhi ekspektasi mereka. Dan menanggung trauma seumur hidup karena menikah dengan laki-laki yang salah. NO. Itu bukan aku banget. Wqwq.
— Riany Azzahra @gadisturatea
197 notes · View notes
kidungdoa · 2 years ago
Text
Tumblr media
Masa : Salah Fokus (2/2)
Pada garis waktu yang sengaja aku mundurkan, nampak ingatan semasa sekolah dan kuliah. Muncul sebuah pertanyaan, bagaimana kalau seandainya kita tidak berpikir sesuai garis waktunya?. Apa jadinya saat SD dulu malah fokus berpikir tentang bagaimana dan kapan bakal jadi anak SMA?.
"Halo dedek SD kapan jadi anak SMA?".
Pun sebaliknya apa jadinya kalau saat kuliah kita sibuk merindu masa-masa SMA?.
Dulu, memang jelas perbedaan garis waktu. Ada yg seragam warna merah, biru dan abu. Dengan ukuran bernama usia dalam angkatan yg sama, perbedaan setiap orang adalah ranking. Iya, ga?
Hari ini, dalam hematku, garis waktu tetap berjalan entah kita sadar atau tidak. Namun ukurannya menjadi subjektif. Usia, predikat-predikat karir, update status berupa single, jomblo, menikah, ganda campuran, anak satu, dua dst. tidaklah bisa menjadi pembanding.
Garis waktu orang berbeda-beda, ketika single kenapa fokusnya pada berpasangan? Bukankah merintis, mencoba hal baru, upgrade skill dan resiko kegagalan lebih mudah diterima ketika sendiri?.
Ketika berkarir di suatu perusahaan atau mungkin berwirausaha yang dijalani saat ini, mengapa fokus hanya pada keberhasilan orang lain?. Bukankah seharusnya fokus ada pada langkah-langkah nyata didepan mata?
Pun tolok ukur usia mengapa menjadi fokus?. Yang karirnya cemerlang di usia muda, mungkin saja berdarah-darah sejak dini? Sedang kita mungkin menjadi anak kecil pada umumnya.
Maka fokus pandangan baiknya sesuai garis waktu yang berjalan. Menjadi single yg dinamis, seorang pejabat yg bijak, seorang ayah yg bertanggung jawab, seorang ibu yang menjadi guru pertama anaknya dan sebagainya.
Menjalani hari-hari ini dengan fokus dan sebaik-baiknya sesuai garis waktu.
Memang kadang berat. Tapi berat tidak berarti mustahil, kan?. Mengeluh tetap menjadikanmu manusia, berceritalah pada siapapun yg kamu percaya.
Kita semua pasti bisa mengatasinya.
Bukan, bukan aku yg bilang. Tuhan yg bilang.
1 note · View note
kidungdoa · 2 years ago
Text
Tumblr media
MASA (1/2)
Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya.
Hari ini mungkin ada orang yang sedang tidak tertarik pada apapun, ada yang tidak ingin main, ada yg sangat sibuk, ada yang sangat lelah, tidak mau terjebak cinta monyet, ada yang bucin gila-gilaan, ada yang pusing dengan anaknya, ada yang sedih belum punya anak, ada yang pusing dengan rezeki, lelah dengan keluarga, pragmatis, penakut dan abu-abu, atau mungkin lagi nakal-nakalnya daaann banyak lagi. Besok? Apakah masih sama? Mungkin saja berubah 180⁰.
Setiap orang ada masanya.
Pada masa-masa tertentu itu, Tuhan selalu hadirkan orang-orang untuk membersamai. Spesial sesuai kondisi yang terjadi. Sesuai kebutuhan, baik kebutuhan bantuan atau kebutuhan pendewasaan. Entah mendorong dari belakang, menggandeng di samping, berada di depan menuntun atau bahkan berbeda arah sebagai antagonis.
Setiap masa ada orangnya.
Bisa jadi pada masa berat Tuhan hadirkan orang-orang baik, gerakkan hati-hatinya untuk membantumu.
Bisa jadi pada masa-masa tenangmu Tuhan hadirkan kesulitan, untuk menyadarkan agar tidak lengah.
Bisa jadi Tuhan dekatkan dengan keluarga karena masa ini kita harus berbakti maksimal.
Bisa jadi pindah kerja sana sini tapi masalah yg dihadapi tipikal, mungkin pendewasaanmu ada di masalah itu.
Bisa jadi Tuhan datangkan orang-orang 'nyebelin' untuk mengajarkan sabar.
Lalu ada kalanya Tuhan tarik orang-orang yang membersamai tadi, kita merasa kehilangan.
Kehilangan adalah bentuk 'setiap masa ada orangnya'. Ketika orangnya hilang, artinya Tuhan menghendaki sebuah masa untuk berubah. Maka saat itu adalah waktu kita untuk berubah menyesuaikan masa.
Tidak mudah, namun bukan tidak mungkin.
Mungkin ada yang menanti-nanti seseorang, seperti pasangan hidup atau bahkan buah hati namun belum juga datang. Karena mungkin Tuhan masih belum menggulirkan 'linimasa'Nya. Tugasnya masih fokus menjalani yang terbaik pada masa ini.
Tidak mudah, namun bukan tidak mungkin.
Setiap orang punya masanya masing-masing, berjalan statis pada garis edarnya. Tidak perlu iri terhadap lini masa orang lain.
Kalau pada masa kini kamu merasa tidak ada satu pun orang yang membersamai, maka izinkan aku mengucapkan selamat. Mungkin Tuhan ingin berdua saja membersamaimu.
3 notes · View notes
kidungdoa · 2 years ago
Text
Aku terbangun dalam resah, mencarimu yang tak kunjung ku temui. Aku kira usia 25 tahun adalah masa dimana kita akan bersama dan tidak ada galau maupun patah hati berkepanjangan.
Ironisnya patah hati adalah nama tengahku, bergelut melawan kebodohan dunia, dan kehilangan arah adalah aku pada angka 25.
Mungkin benar, Tuhan tidak tega mempertemukanku denganmu dalam keadaan semenyedihkan ini.
Entahlah, sampai kapan, sampai mana, aku harus melanjutkan perjalanan sendiri.
Entahlah, bagaimana aku akan menemuimu.
Hari ini aku tidak punya petunjuk, aku tersesat di hutan beton, tercebur aliran budaya bodoh, melawan manusia-manusia buas, berjuang menghidupi.
Aku hanya perlu berjalan, semogaku telah terselip dalam rangkaian gerbong "kapan nikah?".
0 notes
kidungdoa · 2 years ago
Text
Tentang keterbatasan kata sanggup yang mati-matian diraih, amanah di pundak untuk menjadi tulang punggung dan kerisauan yang semakin menjadi kala mencari 'kamu'.
Minggu, 21 Agustus 2022 19.20 WIB
Tepat.
Mengurai makna tepat akan kehadiran seseorang sama halnya seperti merasa takdir, semesta dan waktu saling bekerja sama menyetujui kehadirannya dalam hidup. Lalu kau pun berkesadaran menyambutnya dengan syukur dan kesiapan.
Bersama seseorang yang tepat maka akan ada dorongan dari dalam dirimu untuk bertumbuh dan berbenah agar menjadi sosok yang lebih baik dari hari-hari yang telah lalu—agar peran yang dijalani kelak di masa depan menjadi maksimal dalam ketaatan dan semoga jauh serta terlindung dari penyesalan.
Bersama seseorang yang tepat, mimpi-mimpi yang berniat baik akan tumbuh lebat. Lagi-lagi dengan penuh kesadaran, meski selangkah dalam arah tujuan. Namun tanggung jawab peran tetaplah milik masing-masing, sehingga di sepanjang perjalanan, tetap mawas diri untuk berdoa meminta petunjuk, rahmat, keselamatan dan ampunan pada Tuhan.
Bersama seseorang yang tepat, tanpa disadari kau akan melihat dirimu dalam dirinya. Entah melalui pemikirannya, perilakunya atau caranya bertutur lisan. Dirinya seperti rahasia besar yang terjawab sebab ternyata ada seseorang yang telah berhasil mengisi separuh yang selama ini terasa hilang dalam perjalanan kesendirianmu. Kau pun akan belajar menerima seiring waktu bahwa ada sisi rapuh, kuat, gelap dan terang dalam lapis-lapis jiwanya sebagai penanda ketidaksempurnaannya.
Serupa danau yang permukaannya bak cermin. Refleksinya memang tidak akan sama persis seperti dirimu. Namun, ketika kau melihatnya kau akan paham bahwa dia tepat karena kalian searah dalam tujuan kehidupan dan selaras dalam pengharapan pada Tuhan.
Bersama orang yang tepat, kau adalah pakaian untuknya dan dia adalah pakaian untukmu. Agar terjaga dan terawat apa yang Tuhan amanahkan. Semoga barokah dan menentramkan hati setiap tapak langkah perjalanan kalian. Selamat mengarungi samudra kehidupan. ⛵
Minggu, 21 Agustus 2022 18.17 wita
325 notes · View notes
kidungdoa · 2 years ago
Text
Tumblr media
Komposisi dewasa benar-benar kompleks, berbagai lelah, sedih, keluhan, amarah dan kepahitan jalan hidup bercampur jadi satu namun harus menjadi secangkir senyuman di wajah.
Berbagai umpatan, ucap sinis, angkuh, menjatuhkan harus menjadi melodi indah di telinga.
Hatiku harus kuat namun lembut dan peka disaat bersamaan. Ironisnya, yang terjadi bukan kuat tapi cenderung keras. Ah, Tuhan..
Kadang setiap jalan menjadi buntu, entahlah.
Mungkin aku sedang menutup jalanku sendiri dengan berbagai dosa, namun dengan naifnya berharap semua mulus tanpa hambatan.
Aku kira aku adalah Satria untuk semua tantangan kehidupan. Gagah berani membereskan semua sendirian. Nyatanya aku hanyalah anak laki-laki cengeng yang sedang kehilangan Tuhannya.
31 Juli 2022. Selepas perang urat syaraf.
1 note · View note
kidungdoa · 2 years ago
Text
BIAWAK TERBANG
Kalau pertemuan adalah sebuah batu loncatan, sebenarnya kamu sedang melompat ke arah mana?
Bertemu lalu ditinggal, bertemu tapi salah orang, bertemu tapi salah menaruh wajah atau bertemu tapi salah bertingkah?
Kalaulah sempat, rasanya indah mengumpat di tempat dimana setiap kalimat bermakna tidak tepat. Di telingamu yang terlanjur sepat bicara padaku.
Kalaulah pertemuan adalah diksi, mungkin Tuhan memilih pertemuan kita sebagai metafora. Bukan frasa sebenarnya, bermakna kiasan dan penuh kesamaran. Maka tugasku adalah mencari makna yang terselip dari pertemuan kita.
Maka pada beberapa guratan memoriku tentang kalian, izinkan seisi ingatan berkumpul dan saling mengikat sebagai pelajaran. Penting menjadi bijak tapi lebih bermakna menjadi bajik.
Maka setiap lembar dari kalian adalah aku. Pun setiap garis edar kalian pasti mengitariku, bergulir dalam sebuah galaksi bernama aku.
Maka sebuah pertemuan adalah perekat yang tidak pernah dapat dilepas, fisik mungkin pergi, ingatan tidak. Kalau kamu bilang sudah lupa, itu perkataanmu bukan perkataan ingatanmu.
Kalaulah ada yang menyebut aku sedang galau, maka dapat kupastikan dia mengatakan hujan cengeng, gunung berapi pemarah, angin pembuat ribut, bumi tertindas, langit sombong, kalkulatormu terlalu hitungan dan para kasir seluruh dunia mata duitan.
3 notes · View notes