Segala pembelajaran pada hakikatnya adalah untuk diri sendiri. Namun jika kamu turut merasakan manfaatnya, aku turut senang. bismillaahirrahmaanirrahiim..
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
PAPER & PENCIL turned 8 today!
5 notes
·
View notes
Text
#2 MENJAGA KESEHATAN ALA NABI SAW SAAT RAMADHAN
Ust. Hanan Attaki, Lc – IDN Times
Bismillah..
Puasa merupakan anjuran dari Rasulullah SAW bagi orang yang punya masalah kesehatan. Nabi SAW ketika puasa justru aktivitasnya adalah aktivitas yang banyak berkeringat. Lantas, kenapa kita bisa lemas saat puasa?
Kata Rasulullah SAW :
“Orang yang berpuasa itu akan lemas kalau puasa yang ia lakukan hanya menahan diri dari lapar dan haus. Kalau dia puasanya tidak hanya tahan lapar dan haus, melainkan juga termasuk pola hidup, maka istirahatnya dan aktivitasnya yang ia pilih sejak sahur hingga berbuka adalah pola hidup yang baik.”
Salah satu diantara makanan favorit Nabi SAW di bulan Ramadhan maupun diluar Ramadhan adalah aswadan (kurma dan air), karena kedua makanan ini adalah makanan yang paling sehat untuk dikonsumsi bahkan oleh ibu yang baru melahirkan.
Coba ingat lagi kisah Maryam, bagaimana Allah menyuruhnya ketika baru melahirkan dan dalam keadaan lemas, untuk minum air kemudian makan kurma ruthab, yaitu kurma yang paling bagus untuk mengembalikan energi. Kurma Ruthab (ruthoban janiyya), yaitu kurma muda dan manis ini juga merupakan makanan favorit Nabi SAW untuk berbuka puasa maupun sahur.
Kita bisa contoh sunnah Nabi SAW ini sebagai pola hidup yang baik. Coba rutinkan buka puasa dengan kurma dan air saja. Insya Allah kalau kita berhasil rutinkan hal ini, maka puasa kita juga sebagai terapi kesehatan. Ini merupakan tips dari Nabi SAW di bulan Ramadhan dengan pola makan yang teratur dan baik.
Allahu a’lam bishshawab.
0 notes
Text
#2 BROADCAST NABI SAW DI AWAL RAMADHAN
Ust. Hanan Attaki, Lc – Rumah Zakat
Bismillah..
Selain berbahagia dan bersuka cita, sunnah Nabi SAW dalam menyambut bulan Ramadhan adalah saling memberi nasihat.
Allah SWT berfirman : “Orang-orang yang beriman dan beruntung itu adalah orang-orang yang saling meminta dan memberi nasihat pada kebenaran dan kesabaran. (QS. Al Asr)
Merupakan kebiasaan Nabi SAW dan para sahabat untuk saling memberi nasihat ketika menjelang Ramadhan tiba. Nabi SAW berdiri diatas mimbar memotivasi para sahabat agar mereka semangat beribadah dan beramal solih sepanjang bulan Ramadhan.
Broadcast Nabi SAW :
“Wahai sahabat-sahabatku, kaum Muhajirin dan Anshar, telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya :
- Allah turunkan Al Quran; - Allah sediakan satu malam didalamnya yang lebih baik daripada 1000 bulan (Lailatul Qadr); - yang didalamnya Allah angkat derajat suatu kaum (orang beriman); - Allah ampunkan dosa orang-orang yang beriman; - Allah lipat gandakan pahala ibadah mereka (orang-orang beriman): siapa yang beribadah sunnah di bulan Ramadhan, maka pahalanya seperti ibadah wajib di bulan lain, dan siapa yang beribadah wajib di bulan Ramadhan, dia seperti melakukan berkali-kali lipat ibadah yang wajib di bulan yang lain.”
Sebab manusia itu tempat salah dan lupa, maka perlu diingatkan terus dengan nasihat. Oleh karena itu, dalam Quran Allah berkali-kali mengingatkan kita tentang nasihat yang sama, karena memang manusia harus berkali-kali diingatkan.
Tips yang bisa kita lakukan :
saling beri nasihat dengan ayat Quran dan Hadits (saling meminta dan memberi nasihat dengan kebenaran dan kesabaran);
dengar kajian online untuk menambah iman sebagai bekal untuk beribadah dan beramal solih; dan
datang dan hadir langsung ke guru atau majelis ilmu untuk minta diberikan nasihat secara langsung.
wallahu a’lam bishshawab.
0 notes
Text
#2 BELAJAR SABAR
Ust. Hanan Attaki, Lc – shiftmedia.id
Bismillah..
Para ulama mengatakan bahwa puasa merupakan riyadhoh/latihan tentang sifat sabar. Puasa itu adalah ½ sabar, dan balasan dari kesabaran itu adalah surga Allah SWT.
“Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.’ Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan Bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS. Az-Zummar : 10)
Ayat diatas mengandung pesan yang isinya balasan dari Allah kepada orang yang sabar. Ada 2 kata keren dalam ayat tersebut, yaitu yuwaffa dan bi ghairi hisab (artinya : disempurnakan dan tanpa batas).
Biasanya, Allah membalas kebaikan seseorang itu dengan pahala 10x lipat, 100x lipat, 700x lipat, dan lain-lain. Tapi, khusus untuk sabar, Allah balas dengan pahala SEMPURNA dan TANPA BATAS! Tidak ada yang dikurangi sedikitpun.
Kata para ulama : “Siapa yang bisa bersabar ketika berpuasa, maka pahalanya adalah surga.”
QS Al Baqarah, kata Allah : “Sampaikanlah berita gembira kepada orang yang sabar.”
Akibat dari sabar bukan hanya disempurnakan pahala, tapi sabar juga sebagai jalan keluar. Allah berfirman dalam QS. Al Baqarah : “mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan solat.”
Maka, puasa Ramadhan adalah peluang kita untuk belajar sabar. Dan, Allah terhadap orang yang sabar, orang yang berpuasa dan beribadah dengan kesabaran karena Allah, akan memberi pahala dengan waffa (sempurna) dan bi ghairi hisab (tanpa batas). Termasuk sabar yang dimaksud adalah juga menahan amarah.
Semoga kita bisa memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan ini dengan kesabaran yang terus terlatih, hingga Allah memantaskan kita memperoleh pahala yang sempurna dan tanpa batas dariNya.
Wallahu a’lam bishshawab.
0 notes
Text
#1 CARA TERBAIK MENYAMBUT BULAN RAMADHAN
Ust. Hanan Attaki, Lc
Bismillah..
Ramadhan hadir setiap tahun, tapi barangkali kita jarang bisa memaksimalkan ibadah kita di bulan Ramadhan. Maka, jika sampai dengan tahun ini kita masih bisa bertemu dengan Ramadhan, itu adalah suatu nikmat dan bukti rahmat dari Allah SWT, karena di bulan inilah kita dapat kesempatan untuk bertaubat kepada Allah. Di bulan ini juga, kita dapat kesempatan untuk dapat pahala yang dilipatgandakan oleh Allah atas amal soleh yang kita lakukan, yang mana jika kita hanya mengandalkan amal soleh yang kita kerjakan di bulan selain Ramadhan, itu semua tidak akan cukup untuk jadi bekal kita ke surgaNya Allah.
Beramal soleh di bulan Ramadhan, adalah sama dengan beramal soleh berpuluh hingga beratus kali di bulan selain Ramadhan. Maka ini adalah kesempatan untuk kita mengejar pahala yang maksimal dan agung untuk mengantarkan kita pada surgaNya Allah, dengan keterbatasan kita sebagai makhluk, dengan kasih sayang Allah yang tiada batas.
Maka, sudah menjadi kewajiban kita untuk berbahagia dan bersuka cita menyambut Ramadhan. Bahagia dan sukacita itu adalah bagian dari keimanan.
Ada 3 hal yang diajarkan Rasulullah SAW untuk menyambut Ramadhan :
1. Tawashi’ (memberi nasihat)
Di zaman Nabi SAW, ada suatu budaya yang bernama tawashi’, yaitu memberi nasihat. Di akhir bulan Sya’ban, Nabi SAW menyampaikan nasihat kepada para sahabat agar keimanan mereka naik (fast-charging iman). Dengan bekal keimanan yang maksimal, maka mereka dapat melakukan ibadah dan amal soleh dengan maksimal, bisa upload kebaikan, dan download keberkahan apapun.
Hal yang bisa kita lakukan, barangkali tidak menasihati keluarga, teman, dan lingkungan sebagaimana peran ulama, assatidz dan guru, melainkan kita bisa broadcast, repost, tag atau mentiono rang-orang terdekat kita di akun atau postingan para guru atau postingan yang didalamnya ada nasihatnya.
2. Tazkiyatun Nafs (bersih-bersih)
Budaya bersih-bersih perlu dilakukan dalam menyambut Ramadhan, baik bersih-bersih zahir maupun batin. Sebab Ramadhan adalah bulan penuh ibadah, dan modal ibadah itu bukan hanya fisik dan harta, tapi HATI. Kalau hati kita siap, maka segala ibadah terasa ringan.
Cara bersihkan hati : perbanyak istighfar, perbanyak minta ampun pada Allah, perbanyak taubat pada Allah.
3. Persiapkan Target Taqwa (Ramadhan Goals)
Perlu dibudayakan untuk membuat target Ramadhan (Ramadhan Goals) di setiap tahunnya. Ramadhan hadir tiap tahun, tapi rasanya tidak mungkin kita sebagai manusia yang memiliki banyak keterbatasan bisa mengambil semua ketaqwaan tiap tahunnya secara sempurna. Maka sebaiknya kita lakukan pembagian. Misal, tahun ini target taqwanya adalah rutin solat fardhu di Masjid, atau tilawah Quran 1 hari 2 lembar mushaf Quran sampai 1 juz, atau sedekah setiap hari, atau belajar islam dan fiqih, atau yang lainnya.
Tetapkan target Ramadhan, supaya Ramadhan kita tiap tahunnya selalu terisi dengan ibadah dan amal soleh yang terarah dan konsisten.
Semoga kita bisa memaksimalkan momentum Ramadhan ini dengan baik, recharge iman secara berkala, refresh semangat ibadah agar terus optimal, dan semoga tiap detik hidup kita dapat jadi pahala di sisi Allah SWT.
Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin..
wallahu a’lam bishshawab
0 notes
Text
#1 KEISTIMEWAAN RAMADHAN
Ust. Hanan Attaki, Lc
Bismillah..
Allah memuliakan satu makhluk diantara makhlukNya yang lain, seperti antara lain:
Manusia diantara semua ciptaanNya;
Matahari diantara sekian banyak bintang;
Para Nabi dan Rasul diantara sekian banyak manusia;
Jibril as. diantara sekian banyak malaikat;
Jumat diantara hari-hari dalam sepekan;
Sepertiga malam terakhir diantara keseluruhan waktu malam;
Nabi Muhammad SAW diantara para Nabi dan Rasul, sebagai Sayyidul Anbiya (pemimpin para Nabi dan Rasul); dan
Ramadhan diantara 12 bulan dalam 1 tahun.
Para ulama mengatakan : Ramadhan adalah seperti matahari diantara bintang, yang cahayanya lebih terang, manfaatnya lebih besar, dan ketika ia muncul, bintang-bintang yang lain akan tidak terlihat.
Para ulama juga mengatakan : kedudukan Ramadhan adalah seperti kedudukan Nabi Yusuf as. di sisi Nabi Ya’qub as diantara saudara-saudara Yusuf as yang lain. Jika kita melakukan ibadah selama 11 bulan dengan bermacam-macam jenis ibadah, kemudian datang bulan Ramadhan, kita beribadah dengan 1 jenis ibadah saja, maka pahala dari 1 jenis ibadah di bulan Ramadhan kita itu mampu mengalahkan pahala dari semua ibadah-ibadah kita di bulan-bulan selain bulan Ramadhan selama 1 tahun.
Ini adalah gambaran istimewanya kedudukan Ramadhan diantara bulan yang lain di sisi Allah SWT.
Kemudian keistimewaan lain dari bulan Ramadhan antara lain :
1. Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Quran (QS. Al Baqarah : 185).
Tidak hanya itu, Rasulullah SAW bersabda : “Suhufnya Nabi Ibrahim as. turun pada awal Ramadhan, kitab Taurat turun pada hari ke-6 bulan Ramadhan, kita Injil turun pada hari ke-13 bulan Ramadhan, dan kitab Al Quran turun pada hari ke-24 bulan Ramadhan.” (Hadits)
Bulan Ramadhan adalah bulan yang Allah pilih diantara 12 bulan, untuk Allah turunkan banyak kemuliaan berupa firman-firmanNya, ayat-ayatNya, dan kalam-kalamNya ke dunia.
Nabi SAW biasa mengkhatamkan Al Quran sebanyak 1x dalam sebulan. Tapi di bulan Ramadhan, Nabi SAW mengkhatamkan Al Quran 2x bersama Jibril as. Jibril turun ke dunia, duduk bersama Nabi SAW di Raudhah, kemudian Nabi SAW membaca Al Quran, dan Jibril as menyimak sampai selesai. Kebiasaan Nabi SAW itu sebagai teladan untuk kita tiru mengingat betapa istimewanya Ramadhan terhadap turunnya Al Quran ke dunia.
Maka, sudah sepantasnya sebagai hamba Allah dan umat Rasulullah SAW yang diberi nikmat bertemu Ramadhan, untuk kita mengisi Ramadhan dengan memperbanyak interaksi dengan Al Quran (tilawah, tadarus, tadabbur).
2. Ramadhan adalah bulan yang Allah pilih untuk Allah wajibkan didalamnya salah satu diantara Rukun Islam, yaitu ibadah puasa.
Allah memilih bulan Ramadhan untuk menjadi bulan yang didalamnya Allah wajibkan hambaNya berpuasa penuh (29-30 hari). Nabi SAW bersabda : “Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dalam keadaan beriman dan mengharap pahala di sisi Allah, maka Allah akan mengampuni seluruh dosa-dosanya.” (HR. Bukhari Muslim)
Hukum puasa Ramadhan adalah wajib, sehingga dipertanyakan keislaman seseorang apabila ia secara sengaja enggan berpuasa di bulan Ramadhan.
3. Ramadhan adalah bulan taubat dan ampunan, serta pembebasan dari api neraka.
Nabi SAW bersabda : “Solat 5 waktu, antara Jumat dengan Jumat, antara Ramadhan dengan Ramadhan, terdapat mukaffaratun maa bainahun (penggugur dosa diantara keduanya), selama orang itu meninggalkan dosa-dosa yang besar.” (HR. Muslim)
Nabi SAW juga bersabda : “Dosa seorang laki-laki itu bisa terjadi dalam urusan keluarganya, hartanya, tetangganya, dan penggugurnya adalah solat, puasa, dan sedekah.” (HR. Bukhari Muslim)
Maka, siapa yang bisa memaksimalkan ibadah puasanya, maka Allah akan jaminkan semua dosa dalam kehidupan dia selama ini akan Allah gugurkan satu persatu selama Ramadhan.
Agar Allah beri kita ampunan, sebaiknya kita dawwamkan/rutinkan ibadah solat malam kita di bulan Ramadhan, sebagaimana pesan Nabi SAW : “Siapa yang pada malam-malam Ramadhan melakukan qiyamullail (tarawih/tahajjud), maka Allah akan hapuskan dosa-dosanya.”
Selain itu, di malam-malam Ramadhan, Allah juga memerdekakan hamba-hamba yang Ia kehendaki agar terbebas dari api neraka, sebagaimana sabda Nabi SAW : “Setiap malam di malam-malam Ramadhan, Allah memerdekakan hamba-hambaNya dari api neraka.”
Bahkan tidak hanya pada saat malam saja, namun juga pada saat berbuka puasa. Sunnguh istimewa saat berbuka puasa, karena tidak hanya menghilangkan dahaga, tapi juga dapat mejadi ampunan dosa-dosa kita. Tidak hanya puas dengan hidangan, namun juga puas dan ridho karena Allah bebaskan hambaNya dari api neraka.
Tentu untuk mendapatkan ampunan Allah, kita harus berusaha dengan menaati perintahNya untuk mengisi malam-malam Ramadhan kita dengan solat sunnah, dan perbanyak istighfar ketika sahur dan berbuka. Sehingga kita berharap, pada malam itu, Allah sebutkan nama-nama kita sebagai hambaNya yang Allah hapuskan dosa dan kesalahan kita, Allah bebaskan dari api neraka dan Allah jamin masuk surga. Aamiin..
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling istimewa, sehingga siapa yang bertemu dengannya dan menghabiskan waktunya dengan ibadah kepada Allah SWT di bulan itu, maka dia pasti juga menjadi hamba yang plaing istimewa diantara hamba-hambaNya di sisi Allah. Dan sebaliknya, sungguh rugi orang-orang yang hilang kesempatan beribadah dan beramal soleh di bulan Ramadhan. Rugi, orang yang ketika datang bulan Ramadhan, ibadahnya sama, bahkan kurang dari ibadahnya di bulan yang lain. Sebab hanya di Ramadhan, Allah berikan banyak kebaikan yang tidak ada di bulan-bulan yang lain.
Maka, ayo kita sama-sama maksimalkan Ramadhan dengan Al Quran, Qiyamullail, beribadah dan beramal soleh kepada Allah.
wallahu a’lam bishshawab
1 note
·
View note
Text
Resume Kajian : 29 Mei 2018
RAMADHAN VIBES - Ust. Hanan Attaki, Lc
Bismillah,
Sesungguhnya nikmat Ramadhan itu lebih besar dibanding nikmat materi dan duniawi walaupun nikmat itu memenuhi Langit dan Bumi.
Kebahagiaan orang beriman dengan datangnya bulan Ramadhan adalah karena ibadah-ibadahnya, malam-malamnya yang penuh berkah, dan siang-siangnya yang penuh kebaikan.
Kata sebagian ulama : “travelingnya orang beriman itu adalah puasa Ramadhan.”
Tipsnya :
Pilih travel agent Ramadhan yang paling cocok dengan kita. Usahakan tetap berjamah agar lebih berkah daripada ibadah sendiri;
Bangun mood yang baik untuk ibadah di bulan Ramadhan, perbanyak istighfar; dan
Cari partner, yang sama-sama rajin tilawah, rajin melakukan kebaikan-kebaikan, supaya lebih semangat.
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran. Turunnya Al-Quran ke Bumi yaitu dibawa oleh malaikat Jibril as. diiringi oleh sekelompok malaikat dari langit pertama hingga langit ke tujuh yang membawa Al-Quran yang mulia. Sekelompok malaikat yang membawa atau menurunkan Al-Quran disebut Safarah Qirara Mimbararah (duta Al-Quran).
Sedemikian mulianya, maka sudah seharusnya kita memuliakan Al-Quran dimulai dari bulan ini, dengan semakin banyak berinterkasi dengan Al-Quran.
Ketika tiba di sepuluh terakhir Ramadhan, jangan lupa untuk berusaha keras mengejar malam Lailatul Qadar ya! Dan perbanyaklah doa :
‘Ya Allah, jika Ramadhan ini adalah Ramadhan terakhir kami, jadikanlan Ramadhan ini sebagai penggugur dosa-dosa kami, sebagai jalan bagi kami untuk masuk ke dalam surga-Mu. Aamiin...’
wallahu a’lam bishshawab..
1 note
·
View note
Text
QURAN SURAH AZ-ZUMAR : 53
Mei 2017
Bisa dibilang waktu itu adalah titik balik dalam hidup aku. Kondisi dimana aku berada pada titik terendah yang membuatku merasakan kesedihan terdalam. Hehe agak lebay sih, maaf. Dan yah, klasik sekali : karena patah hati.
Patah hati yang sungguh gak enak (ya mana ada patah hati yang enak). Dalam kondisi sedih yang standar, aku selalu malu untuk terlihat sedih didepan orang lain, tapi tidak untuk kali itu. Menangis di hari pertama, kedua, sampai berminggu-minggu dihadapan orang-orang terdekat. Sampai-sampai berangkat ke kampus dengan kondisi mata sembab pun terpaksa dilakukan.
Itu hanya gambaran betapa saat itu aku benar-benar dalam kondisi yang kacau, berduka, dan sedih minta ampun.
Tapi di momen sedih itu aku sembari berpikir, bahwa musibah ini datang pasti karena dosa dan kesalahanku. I’ve jugded myself! Alhamdulillah aku tahu dan paham sejak dulu, bahwa sekecil apapun musibah yang hadir, pasti disebabkan karena dosa diri sendiri. Tertusuk duri saja, sejatinya Allah bermaksud untuk menggugurkan dosa kita dari rasa sakit akibat tertusuk duri itu kan? Tapi pertanyaannya, apakah Allah mau ampuni dosaku yang sangat banyak?
Alhamdulillah.. di tengah kondisi yang sedang jatuh-jatuhnya, sedang sedih-sedihnya, Allah ulurkan tangan pertama yang menarikku ke dalam pelukan-Nya. Sederhana saja, ketika di suatu siang, aku membuka salah satu media sosialku, ada seorang teman yang membagikan sebuah video berdurasi satu menit, bersuarakan seorang ustadz membacakan satu ayat Al Quran yang melinukan hati sekaligus membuat hati ini memiliki harapan untuk bertaubat. Ustadz Hanan Attaki, Lc. Ya, beliaulah tangan pertama yang terulur untuk menarikku kepada harapan baru, dari pendosa menjadi hamba yang ingin mendekat pada Rabb-nya.
“Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
(Al Quran Surah Az Zumar : 53)
Bisa dibayangkan gimana baiknya Allah? Mengampuni dosa-dosa semuanya selama hamba-Nya mau bertaubat dan kembali pada-Nya? Terkesan tidak mungkin awalnya, namun begitulah janjinya Allah untuk mengampuni dosa kita SE-MU-A-NYA! Sungguh Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Dari satu ayat itu, alhamdulillah berangsur-angsur Allah kirim cahaya ke dalam hati ini. Dengan cahaya pertama, Allah buat hati ini menyadari bahwa diri ini memang pendosa, dan hal yang harus selalu dilakukan setiap hamba selama hidup adalah bertaubat dan kembali padaNya. Dari kesadaran akan kehinaan diri ini, Allah kirimkan baaaanyak sekali kebaikan yang lain.
Salah satunya, Allah buat hati ini sangat tertarik untuk mendengar kajian Ust. Hanan Attaki. Dari mulai rutin mendengarkan kajian beliau secara streaming di youtube, sampai-sampai aku berdoa pada Allah agar Ust. Hanan hadir memberi kajian di Semarang, dan alhamdulillah Allah kabulkan dan Allah mampukan aku menghadirinya.
Melalui lisan beliau, Allah turunkan hidayah dan rahmat ke banyak hati, termasuk aku. Dari kajian beliau, aku belajar untuk memantapkan iman dan keyakinan pada Allah (tauhid), belajar bagaimana berakhlak yang baik dari Rasulullah SAW dan dari kisah-kisah para Nabi, Rasul, sahabat, dan orang-orang soleh lainnya. Dan, sampai detik ini, bersama beliau, aku belajar istiqomah dalam iman islam.
Tidak berlebihan rasanya jika kukatakan bahwa Ust. Hanan Attaki adalah tangan pertama yang Allah ulurkan untuk menarik banyak hamba menemukan kembali Rabb-nya, khususnya aku. Dari belajar istiqomah dalam iman islam bersama Ust. Hanan, kemudian Allah giring aku untuk belajar Sejarah Islam khususnya Sirah Nabawiyah bersama Ust. Khalid Basalamah, Allah giring aku belajar Fiqih Islam bersama Ust. Abdul Somad, Allah giring aku belajar Al Quran dan Hadits bersama Ust. Adi Hidayat, dan sampai detik ini Allah giring aku untuk mengenal lebih banyak lagi orang-orang soleh lainnya. Tentu dengan kapasitas penerimaanku yang sangat-sangat terbatas.
Meski berkali-kali Ust. Hanan ingatkan, bertambahnya ilmu jangan sekedar menambah wawasan di otakku, tapi harus menjadi sebab bertambahnya iman di hatiku.
Dan kini, hari ini, sudah hampir tiga tahun sejak momentum itu terjadi. Sampai dengan pagi tadi selesai melaksanakan solat subuh aku membaca kitab Al-Quran, sampailah aku di ayat yang sangat berpengaruh dalam hidupku ini, dan menggelitikku untuk mendokumentasikannya sebagai sebuah cerita kontemplasi.
Berikut adalah Asbabunnuzul-nya :
Imam Hakim dan Ath Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Umar, sedangkan Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Abbas, ada beberapa orang musyrik yang telah berbuat maksiat dan dosa, yaitu mereka membunuh dan berzina. Maka, mereka menghadap Rasulullah SAW untuk bertobat. Mereka pun bertanya kepada beliau SAW apakah akan diterima tobat mereka. Maka dari itu, turun ayat ini yang menerangkan hendaknya jangan berputus asa untuk terus mencari ampunan Allah. (Lubabun Nuqul : 169)
Teman-teman, mari giat terus mencari rahmat dan ridho Allah, kita sama-sama ya!
Ya Allah Ya Rabb, tolong kami di setiap detik hidup kami, agar kami layak pulang ke surgaMu dengan selamat. Aamiin..
Semarang, 22 Maret 2020.
youtube
2 notes
·
View notes
Text
kisah sabar Nabi Ayyub alaihissalam
Nabi Ayyub as. diuji dengan sakit fisik (lumpuh), dan sakit hati karena ditinggalkan orang-orang terdekat, anak-anaknya meninggal, para pembantu pergi meningalkannya, teman-teman menjauh. Hanya istri yang setia mendampingi beliau. Ditambah lagi keluarganya ketika menemui beliau dalam jarak yang jauh dan difitnah sebagai orang terkutuk.
Ujian itu berlangsung selama bertahun-tahun (+ 17 tahun), ditahan semua kebaikan untuknya oleh Allah, kecuali satu : IMAN. Nabi Ayyub as. tetap yakin bahwa Allah Maha Baik, dan tetap husnuzon pada Allah.
Sampai suatu ketika harta Nabi Ayyub as telah habis, dan istrinya menjual rambut, disitu Nabi Ayyub as. berdoa : ‘Ya Allah, saya sakit. Tapi tetap Ya Allah, Engkau Yang Paling Baik.”
Setelah itu, Allah memunculkan mata air dibawah kaki Nabi Ayyub as. Dari air itu, basah seluruh tubuh Nabi Ayyub as dan segala sakitnya menjadi sembuh, Nabi Ayyub as. kembali muda (+ 35 tahun), istrinya pun demikian. Allah turunkan dinar dan dirham, Allah beri 13 anak yang sama dengan yang dulu meninggal, seolah-olah mereka hanya pergi dan kembali lagi. Nabi Ayyub as lebih kaya berpuluh-puluh kali lipat dari sebelum sakit. Inilah buah dari kesabaran Nabi Ayyub as.
Pelajaran bagi kita : ujian dalam hidup kita pasti tidak pernah sesulit ujian Nabi Ayyub as. Mari sama-sama meneladani kesabaran Nabi Ayyub as. dalam menghadapi ujian dari Allah.
Sabar. Sabar lagi, Sabar terus, sampai Allah mengakui kesabaran kita. Tunjukkan terus pada Allah bahwa kita ridho dan sabar menerima ujian dariNya.
nb : kisah ini merupakan hasil resume kajian dan bisa dibaca dan direnungkan dalam Al Quran Surah Saad : 41-43.
wallahu a’lam bishshawab.
1 note
·
View note
Text
resume kajian : 15 April 2018
SABAR - Ust. Hanan Attaki, Lc
Hampir semua cabang iman kepada Allah intinya adalah sabar. Ikhlas dan sabar adalah dua saudara kembar, sebagai modal untuk istiqomah.
Orang penyabar adalah orang yang sudah melewati banyak ujian dan menghadapinya dengan sabar.
Kata Allah :“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan ‘Kami telah beriman’ dan mereka tidak diuji?” (QS. Al Ankabut : 2)
Ujian adalah tabiat iman, bisa diuji dengan sesuatu yang kita suka, dan yang tidak kita suka. Bisa diuji dengan sifatnya fisik, harta, atau zulzilu/perasaan. Bisa diuji dengan musibah atau godaan setan berupa hawa nafsu, termasuk didalamnya kemarahan.
Derajat orang mukmin tergantung pada tingkat kesabarannya dalam menghadapi ujian, termasuk didalamnya ujian emosional. Makin baik imannya, makin kuat kesabarannya.
Dalam sehari, coba lihat berapa kali kita mampu bersabar menghadapi ujian emosional. Respon kita ketika ada ujian emosional, janganlah pasif, tapi sebaiknya tanggapi dengan elegan (tabayyun/klarifikasi).
Orang beriman tidak pernah putus asa. Sebesar apapun masalah kita, ingatlah Allah Maha Besar.
Umar bin Khaththab ra. : “Wahai Jiwaku, kalau kamu merasakan kesempitan, kegalauan, kebingungan, sakit, jangan pernah kamu mengatakan ‘Ya Rabbi, saya punya masalah besar.’ Tapi katakanlah ‘Wahai masalah, saya punya Rabb Yang Maha Besar’.
Hubungan iman yang tidak terpisahkan : iman – sabar, iman – harapan, iman – tawakkal.
Hadits : “Tidaklah seseorang selesai diuji, baik ia laki-laki beriman atau perempuan beriman, baik itu ujiannya terjadi pada dirinya, atau melalui anaknya, atau melalui hartanya, sampai dia bertemu dengan Allah dan dia tidak punya dosa”.
Artinya, ujian tidak akan berakhir kalau dosa kita belum habis. Allah menguji kita untuk membersihkan diri kita dari dosa. Kalau lagi diuji, katakan “Allah lagi ingin bersihkan dosa saya, nih.”
Ujian apapun yang datang kepada kita, kita harus ridho dengan ujian tersebut, walaupun berharap Allah beri pertolongan, jalan keluar, dan keajaiban. Jangan mengeluh ketika diuji. Ridho akan ujian ini juga termasuk ibadah, karena didalamnya ada doa kepada Allah dan Allah sangat suka dengan hamba yang berdoa dan curhat kepadaNya.
Ketika diuji, kuatkan istighfar. Insya Allah akan Allah kurangi durasi ujian, diganti dengan kebaikan. Mending beresin masalah di dunia dulu deh daripada nanti diberesin di akhirat. Caranya, istighfar terus.
Hadits : “kalau seorang hamba banyak dosa, dan dia ga cukup amal untuk mengkifarat dosa-dosanya, maka Allah akan menguji dia dengan rasa sedih, kecewa, dengan rasa berat, sakit hati, untuk mengkifarat dosa-dosanya”.
“siapa yang Allah ingin kasih dia kebaikan, maka Allah akan uji dia." ( Hadits Riwayat Bukhari)
Tapi ingatlah, Allah janjikan ‘bersama kesulitan ada kemudahan’. Kesulitan/kerugian itu hanya modal saja. Kalau kita sabar, maka hasilnya kemudahan dan keberuntungan berkali-kali lipat. Dikasih kesulitan sedikit, kemudian dikasih kemudahan banyak. Lihat kebaikan yang Allah kasih setelah ujian dengan mata hati, lihat dengan iman.
Allah kalau mau kasih kita kebaikan, DP (done payment) nya adalah ujian. Dan yakinlah, hadiahnya minimal 10x lipat lebih baik dari ujian itu, karena tidak ada amal solih yang dibales Allah dibawah 10x lipat. Balasan maksimalnya dari Allah adalah tanpa batas.
Keajaiban dari Allah itu datang tergantung tingkat iman dan yakin kita kepada Allah dengan bermodalkan doa. Husnuzon kepada Allah. Kata Allah : “Aku tergantung prasangka hamba-Ku pada-Ku.”
Mintalah pertolongan pada Allah dengan sabar dan solat. Perbanyak tabungan amal solih kita, walau masih disimpan di sisi Allah. Namun, janji Allah pasti lebih kuat daripada wujud kebaikan yang kita minta. Iman harusnya lebih mantap dari sesuatu yang konkrit, dan rahmat Allah itu dikasih ketika kita butuh. Ketika kita bilang ‘Ya Allah...’, langsung dikasih oleh Allah.
Kata Allah : “Kami uji dengan sedikit rasa lapar, takut, dengan sedikit kekurangan ini dan itu. Sedikit saja. Tapi, sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
Yakinlah ketika kita diuji, bahwa kita memang layak untuk diberi ujian oleh Allah, karena kita banyak dosa. Yang harus kita lakukan :
Perbanyak istighfar;
Husnuzon pada Allah, bahwa Allah ingin kasih kita kejutan. Sabar, sabar, sabar, sampai Allah benar-benar melihat kesabaran kita.
Allah kalau kangen kita, Allah kasih kita ujian, terutama kita yang kalau tidak dikasih ujian jarang romantis ke Allah. Tetaplah romantis dengan Allah walaupun kehidupan kita sedang mudah.
Semoga Allah istiqomahkan kita dalam iman, baik dalam keadaan suka maupun duka.
wallahua’lam bishshawab.
1 note
·
View note
Text
Kamu tidak akan pernah tau dibelahan bumi mana kematian akan menjemput, tidak akan pernah tau juga apa yang sedang kamu kerjakan sebelum datangnya kematian. Tapi yang pasti, pekerjaan yang sering kamu lakukan adalah bagian dari kisah penutup usiamu. Bukan jaminan, ketenaran namamu di dunia menjadi sebab surga layak untukmu. Kamu yang tau seberapa berkaratnya usiamu, tersibukkan dengan apa umurmu.
Semoga Allah menjadikan kebiasaanmu baik, pekerjaanmu baik, teman sekantormu baik, penampilanmu baik, tutur katamu baik. Karena setiap hari, kematian selalu siap menjemput. Tanpa permisi dan salam.
@jndmmsyhd
2K notes
·
View notes
Text
Menepi Sejenak
Mereka yang pintar akan ada gagalnya, mereka yang kuat akan ada lelahnya, dan mereka yang bahagia akan ada airmatanya. Perjalananmu jauh, beban yang berat tidak selalu harus dipaksa untuk dipikul terus hingga akhir tujuan, tubuhmu butuhlah istirahat meski jiwa dan hatimu memaksa untuk terus berjalan.
Jika kendaraan saja harus kembali dilihat mesinnya untuk perjalanan jauh, maka ada hati yang harus dilihat dan diperbaiki niatnya untuk tujuan yang jauh pula. Dulu mungkin mudah bagimu mengutarakan niat karena Allah, sebagaimana mudahnya membeli perbekalan untuk perjalanan jauh. Lalu datanglah dunia harta wanita juga perasaan yang mulai merusak niat. Sebuah kebodohan jika tujuanmu mati berhenti ditengah jalan.
Beranjaknya usia yang semakin menua, seharusnya menjadikan sadar akan kendaraan tubuhmu yang akan habis masa sewanya, Dia akan menagihnya selesai atau belum selesai urusanmu, tidak peduli. Kembali menghitung kira-kira berapa jumlah sholatmu yang khusyu' dan tilawahmu yang syahdu ?
Menepilah sejenak, mulailah mengingat mereka yang Allah berhentikan kendaraan tubuhnya, sakit dan kematian. Sebagai pengingat bahwa kamu juga akan seperti mereka, cepat atau lambat. Menepilah sejenak, sekedar melihat bagaimana kehidupan yang kamu jalani saat ini. Bertanya sudah seberapa jauh niatmu keluar dari jalurnya, seberapa dalam niatmu terperosok jatuh tanpa kamu sadar telah meninggalkannya.
Melembutlah, melembutlah.
@jndmmsyhd
2K notes
·
View notes
Text
Memilah Teman
Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku) - Al Furqon: 28-
Jalinlah rantai kehidupan dengan siapapun, karena kelak diantara mereka akan menjadi orang yang akan mensholatkanmu dan mendoakanmu saat tubuhmu sudah tanpa nyawa. Setidaknya diantara mereka ada yang mengenang kebaikanmu.
Tapi, pilihlah teman yang benar-benar baik. Kaidah Al Quran jelas mengatakan "salah pilih teman, masuk neraka". Sebagaimana ungkapan mereka yang salah memilih teman, salah memilih pasangan hidup karena pasangan hidup adalah teman terdekat, juga teman dalam arti lainnya.
Perhatikan apa yang dilakukan temanmu, perhatikan kemana kamu diajaknya pergi, seorang muslim harusnya berada di lingkungan yang baik dan membuat lingkungan yang baik. Bukan terbawa arus sampai imannya pun ikut tergerus.
Maka jadilah teman yang baik, dan pilihlah teman yang mengajak pada kebaikan. Karena pertemanan jika hanya sebatas nongkrong dan ngobrol saja semuanya bisa dan banyak, tapi yang mengajak kebaikan sudah sangat langka.
Karena surga sangat luas jika hanya di isi orang kelompokmu saja, ajaklah yang lain menjadi baik. Semoga aku, kamu, dan kita menjadi teman yang baik dan saling mengajak pada kebaikan.
Makkah, menjelang shubuh.
@jndmmsyhd
615 notes
·
View notes
Text
resume kajian : 25 Maret 2018
4G - Ust. Hanan Attaki, Lc
Kalau hidup kita adalah seperangkat smartphone, maka 4G nya adalah hati kita yang harus makin kuat iman, makin kuat sinyal 4G nya. Kalau makin lemah sinyal, makin lemah iman, maka sinyal dan konektivitas ke Allah pasti putus-putus.
Mari kita contoh tokoh tasawuf, Ibrahim bin Adham, yang terkenal karena kedekatannya dengan Allah. Ia fakir, tapi doanya sellau terkabul, tidak pernah kekurangan. Mirip dengan Uwais Al Qarani.
“Sungguh beruntung orang mukmin. Apabila diberi rizki, ia bersyukur. Apabila diberi ujian, ia bersabar. Tidak bisa merasakan itu kecuali dia beriman kepada Allah SWT.” (Hadits)
Sebenarnya, hal yang paling kita butuhkan dalam hidup kita bukanlah berlimpahnya harta atau aset, walaupun itu patut disyukuri dan diperjuangkan. Bukan banyak teman, sahabat, pengikut, walaupun harus bermuamalah. Tapi hal itu bukanlah hal utama dan nomor satu. Nomor satu dan utama adalah kita selalu butuh Allah.
Orang-orang yang sudah jadi auliya’/pemimpin, atau wali-wali Allah, yang akses 4G nya ke Allah udah tinggi banget, tidak selalu berlimpah harta tapi sudah pasti berlimpah rahmat.
Cara memiliki akses 4G ke Allah :
1. Iman yang mantap ke Allah.
Perlu kita ingat kisah Bilal bin Rabah ra. ketika sedang disiksa oleh majikannya, Umayyah, salah seorang kaum musyrikin Mekkah, ketika ia diminta untuk kembali kepada agama mereka yang dulu dan Bilal dengan gigih mempertahankan imannya kepada Allah. Ditengah penyiksaan yang dialaminya, ia hanya meminta pertolongan kepada Allah dengan berkata : “Ahadun Ahad” secara terus menerus berulang-ulang. Pertolongan pertama dari Allah kepada hambaNya yang mukmin, ketika hamba-Nya sedang dalam kondisi darurat adalah Allah kuatkan hatinya dengan kesabaran. Sehingga selama penyiksaan tersebut, yang sebenarnya merasa letih adalah kaum musyrikin yang menyiksa Bilal itu sendiri. Kemudian datang pertolongan Allah yang kedua, setelah Allah sabarkan hati Bilal, yaitu datang Abu Bakar menyelamatkan Bilal dengan membelinya dari Umayyah, sehingga kini Bilal bebas dari Umayyah dan hidup sebagai orang merdeka.
Selain itu perlu juga kita simak kisah di zaman Rasulullah SAW, ada sepasang orangtua yang anaknya menjadi tawanan perang dan diminta membayar tebusan 100 dinar. Orangtua tersebut datang meminta nasihat kepada Rasulullah SAW dan disuruh untuk mendawwamkan zikir ‘laa hawlaa walaa quwwata illa billah, tiada daya dan upaya kecuali milik Allah’. Sepulang dari Rasulullah SAW, orangtua itu mendawwamkan zikir itu semalaman. Pagi harinya, anaknya datang ke rumah orangtuanya dnegan wajah berseri-seri, dengan berkata : “Allah menebus saya.”
Pada malam hari sebelumnya, Allah tiupkan angin yang dingin dan Allah berikan rasa kantuk kepada para prajurit penjaga tawanan tempat anak itu ditawan, sehingga mereka tertidur pulas. Allah datangkan dua orang pria berbaju putih untuk melepaskan ikatan anak tersebut dan langsung pergi. Anak tersebut pulang dengan mudahnya, dengan langkah yang santai dan selamat, juga dengan tambahan ghanimah 100 ekor kambing.Ini adalah contoh kisah orang-orang yang beriman kepada Allah dengan iman yang ajaib.
Kalau iman kita logis, maka pertolongan Allah logis pula. Kalau iman kita ilmiah, maka pertolongan Allah ilmiah juga. Namun kalau kita beriman kepada Allah dengan iman yang ajaib, meyakini bahwa Allah mendatangkan pertolongan dengan cara yang tidak kita sangka-sangka, maka yakinlah bahwa Allah akan datangkan pertolongan kepada kita dengan cara yang tidak kita sangka-sangka, tidak kita tebak-tebak. Allah ke kita sebagaimana persangkaan kita kepada Allah.
2. Caption doa yang indah kepada Allah.
Setelah iman yang mantap ke Allah, maka berdoalah kepada Allah dengan doa yang baik. Bikinlah puisi-puisi doa yang berisi pujian-pujian terhadap Allah sebanyak-banyaknya, bisa dari ayat Quran, contoh doa Rasulullah SAW sebagaimana dalam Hadits, contoh doa dari para nabi dan rasul, doa dari para sahabat, dan dari diri sendiri juga dipersilahkan.
Bisa kita contoh doa Nabi Zakariya as. dan doa Nabi Ayyub as. Keduanya berdoa dengan lembut, dengan suara lirih, dengan pujian kepada Allah, dan tanpa keluhan.
Kemudian lihat bagaimana Allah mengabulkan doa keduanya disebabkan keimanan yang begitu kuat terhadap Allah, dan kesabaran yang begitu indah atas segala ujian keduanya. Nabi Zakariya as. diberi oleh Allah seorang anak bernama Yahya as. dengan segala keistimewaannya, salah satunya adalah kata para ulama, Nabi Yahya as kelak akan dibangkitkan oleh Allah tanpa ada dosa sedikitpun. Allah menyelamatkan Nabi Yahya as. ketika ia dilahirkan, dimatikan, dan dibangkitkan kelak. Begitupun Nabi Ayyub as. diberi kesembuhan oleh Allah atas segala penyakitnya, diberikan rizki dan harta seperti sedia kala, dan Allah kembalikan ia dan istrinya kepada usia muda, serta Allah kembalikan semua anak-anaknya yang sudah meninggal dengan usia yang belia.
Maka teman-teman, sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu menjaga sinyal kita ke Allah agar selalu kuat dan kencang. Cara yang bisa kita lakukan antara lain memperbanyak zikrullah, perbanyak ibadah dan amal soleh, dan datang ke majelis ilmu, karena di majelis ilmulah kita bisa recharge iman, tambah ilmu, dan tambah kemuliaan akhlak.
Jadilah orang yang berilmu, yaitu orang yang beriman kepada Allah dan yang takut kepada Allah.
Wallahu a’lam bishshawab.
0 notes
Text
resume kajian : 5 April 2018
SOLUSI - Ust. Hanan Attaki, Lc
Ada perbedaan akhlak ketika diri kita sendiri yang tertimpa musibah dengan ketika orang lain yang tertimpa musibah.
Ketika diri kita yang mendapat musibah, saat itulah kita harus bermuhasabah dan men-judge diri kita sendiri, bahwa datangnya musibah itu pasti dikarenakan dosa-dosa diri kita sendiri. Sedangkan ketika orang lain yang mendapat musibah, kita harus berhusnuzon bahwa dengan musibah itulah Allah ingin mengangkat derajat orang yang terkena musibah. Jangan terbalik.
Allah berkata dalam sebuah Hadits Qudsi : “Kalau kalian mendapat nikmat, janganlah memuji selain kepada-Ku. Kalau kalian dapat musibah, jangan salahkan yang lain kecuali diri sendiri.”
Hal yang dilakukan orang-orang soleh dulu ketika mendapat musibah dan harus banget kita tiru :
1. Evaluasi hubungan dengan Allah.
Kalau dalam hubungan mereka dengan Allah ada gangguan, pasti timbul masalah dalam hidup mereka. Ketika timbul masalah, mereka selalu memperbaiki hubungan mereka dengan Allah, maka Allah pun memperbaiki hubungan mereka dengan makhluk. Tips ini harus kita contoh.
2. Evaluasi hubungan dengan orangtua, terutama Ibu.
Kepada Ibu, kita memberi dan berbuat kebaikan kepadanya. Kepada ayah, kita meminta doa kebaikan.
Kalau kita bertanya kepada Nabi SAW : “Ya Rasulullah, siapa orang yang paling berhak kita beri kebaikan?” Jawaban Nabi SAW : “Ibumu. Ibumu. Ibumu. Baru ayahmu.”
Kemudian pertanyaan lagi : “Ya Rasulullah, siapa orang yang paling berhak kita minta kebaikan (doa) darinya?” Jawaban Rasul : “Ayahmu. Ayahmu. Ayahmu. Baru ibumu.”
Maka, wajib bagi kita untuk mengistimewakan perlakuan kita terhadap orangtua kita, jangan biasa-biasa saja. Bahkan pengabdian kepada orangtua terus berlanjut hingga orangtua meninggal, caranya yaitu dengan mengirimkan alfatihah, mengirimkan doa kepada orangtua, bersedekah atasnama orangtua, menziarahi kuburnya, bersilaturahim kepada keluarga/saudara/sahabat orangtua.
3. Evaluasi hubungan dengan pasangan halal
Utamanya adalah hubungan istri kepada suami. Salah satu alasan hidup tidak berkah adalah tidak adanya ridho suami.
Kata Nabi SAW : “Tahukah kalian orang yang dijamin masuk surga? Yaitu wanita yang ketika ada masalah, dia datang kepada suaminya, menjabat tangan suaminya, mencium tangan suaminya, maka Allah langsung menjatuhkan ridho-Nya dan menjaminnya masuk surga.”
Inilah keutamaan kalau istri datang duluan, terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang benar. Tapi yang penting, siapa yang datang lebih dulu untuk mengalah, meminta maaf, dan berdamai.
Hadits : “Jika ada dua orang yang memutus silaturahim, maka yang datang dululan untuk menyambungnya maka dialah yang masuk surga duluan diantara mereka.”
4. Evaluasi hubungan dengan makhluk.
Terkadang ada kesalahan-kesalahan yang kita lakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja kepada orang yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal.
Solusinya adalah meminta maaflah dan tebuslah kesalahan kita kepada orang yang pernah kita zolimi sampai mereka memaafkan kita. Kalau kepada orang yang tidak kita kenal, maka berikhtiarlah untuk mencarinya, meminta maaf, dan menebus kesalahan kita. Kalau tidak ketemu, maka tebuslah kesalahan dengan berbuat baik dengan kebaikan yang sama kepada orang lain, bersedekahlah kepada orang lain.
Kalau dengan segala macam ikhtiar namun tidak kunjung dimaafkan, maka serahkan pada Allah. Pesan penting untuk kita agar selalu berhati-hati dengan ketidaksengajaan kita.
Maka, wahai teman-teman, barangkali hidup kita saat ini sedang ada masalah, hati sedang sempit, kepala sedang sesak penuh, dan jauh dari ketenangan, dapat dipastikan memang ada yang sedang tidak beres dengan hubungan kita dengan Allah, orangtua, pasangan, dan makhluk. Maka, mari sama-sama mencoba menjalankan nasihat dari guru kita ini untuk evaluasi dan muhasabah diri sendiri, dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah, orangtua, pasangan, dan makhluk.
Wallahu a’lam bishshawab.
0 notes
Quote
Percayalah, bahwa kita telah diciptakan dengan sebaik-baik bentuk (ahsani taqwim - Q.S. 95: 4), menjadi sempurna ketika kita mengerjakan sebaik-baik amal (ahsanu ‘amala - Q.S. 67: 2), dan ketika kita berkata dengan sebaik-baik perkataan (ahsanu qaulan - Q.S. 41: 33). Ahsan-lah!
8 Februari 2012. (via herricahyadi)
Apa itu “sebaik-baik perkataan”?
Perkataan yang menyeru kepada Allah SWT. Perkataan yang berakhlak, menggugah keimanan, memperkaya pengetahuan, dan mengajak kepada kedekatan kepada-Nya. Tidak sampai di situ, harus diiringi dengan perbuatan sesuai dengan perkataan itu (amal salih). Lalu, ditutup dengan mendeklarasikan diri bahwa “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim (orang-orang yang berserah diri).”
Tinggalkan segala perkataan yang membuang-buang waktu, menduakan-Nya, membuat kita gemulai takut mati, dan perkataan menyihir soal-soal rasa yang sedikitpun tidak meningkatkan keimanan.
(via herricahyadi)
402 notes
·
View notes
Text
Tulisan : Pekerjaan Kita
Pekerjaan itu sejatinya tidak diukur pada seberapa besar angka yang dihasilkan, tapi pada manfaat, nilai, dan keberkahan apa yang bisa didapat dan timbul dari pekerjaan itu. Sesuatu yang mungkin tidak menarik untuk kita bahas. Andai semua orang mengejar gaji ratusan juta per bulan, kita mungkin akan kehilangan guru-guru di sekolah. Kita kehilangan pengajar di pelosok-pelosok daerah. Kita kehilangan tenaga-tenaga medis yang bekerja untuk kesehatan orang lain tapi mengabaikan kesehatan dirinya sendiri.
Kita juga akan kehilangan orang-orang yang mewakafkan dirinya pada jalan dakwah, yang mengajarkan nilai-nilai agama di kampung-kampung. Juga kepada anak-anak kita di tengah ambisi para orang tua yang ingin anak-anaknya menjadi penghafal diusia belia.
Pekerjaan itu, andai kita benar-benar memahami apa yang timbul darinya. Ukuran kita tidak lagi uang, saat kita bekerja bukan karena butuh uangnya. Tapi kita tahu, kita bekerja karena kita ingin menjadi bermanfaat.
Semoga nanti kita semua sampai ditahap itu. Saat kita bekerja bukan karena tuntutan kebutuhan hidup, bukan karena tekanan sosial dan keluarga, bukan karena kita ingin memiliki harta sebanyak-banyaknya. Tapi karena kita tahu, ada pahala yang besar dari pekerjaan yang akan kita tekuni sejak hari ini sampai tua nanti. ©kurniawangunadi | 6 Februari 2020
1K notes
·
View notes