#Fiqih
Explore tagged Tumblr posts
Text
"MENGAPA SUNNAH MENGIBAS TEMPAT TIDUR?"
Pernahkah kita merasa tidur tak nyenyak, gelisah, atau bahkan bermimpi buruk tanpa sebab yang jelas? Mungkin ini saatnya kita kembali merenungi salah satu sunnah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam yang kerap kita abaikan: mengibas tempat tidur sebelum tidur.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
"Apabila salah seorang di antara kalian hendak tidur, maka hendaklah dia mengibas tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menimpa padanya." (HR. Bukhari 6320, Muslim 2714).
Sisi Keislaman: Mengusir Gangguan Metafisik
Dalam dunia spiritual, mengibas tempat tidur bukan sekadar rutinitas, tetapi juga bentuk adab dan perlindungan. Sebagian ulama ruqyah menyebutkan bahwa gangguan jin dan makhluk ghaib kerap terjadi melalui tidur, seperti insomnia, mimpi buruk, hingga fenomena "ketindihan." Mengibas sambil berdzikir menjadi perisai kita untuk mengusir makhluk ghaib yang tak terlihat oleh mata.
Allah berfirman:
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56).
Sebagai manusia, kita diajarkan untuk menghormati keberadaan makhluk lain di dunia ini, termasuk jin, dengan cara tidak langsung "menindih" tempat mereka tanpa mengusirnya terlebih dahulu.
Sisi Ilmiah: Melawan Kutu dan Bakteri
Sunnah ini juga memiliki penjelasan ilmiah yang tak kalah menarik. Dalam penelitian modern, tempat tidur kita menjadi sarang ribuan kutu mikroskopik yang memakan sel-sel kulit mati yang rontok. Meskipun dicuci bersih, kutu-kutu ini tetap bertahan. Salah satu cara efektif untuk mengurangi risiko ini adalah dengan mengibas tempat tidur, seperti yang Nabi ajarkan.
Menariknya, para ilmuwan Barat pernah mencoba berbagai metode untuk membersihkan tempat tidur, termasuk menggunakan deterjen, namun gagal. Barulah ketika mereka mencoba mengusap permukaan dengan gerakan sederhana tiga kali, kutu-kutu tersebut hilang.
Subhanallah, sunnah yang tampak sederhana ternyata penuh hikmah dan manfaat. Rasulullah mengajarkan ini 1400 tahun yang lalu, dan ilmu pengetahuan modern baru mengonfirmasinya hari ini.
Manfaat yang Tak Terbantahkan
Mengibas tempat tidur bukan sekadar soal kebersihan fisik, tetapi juga kebersihan jiwa. Ketika kita mengikuti sunnah Rasulullah, kita tidak hanya mendapatkan manfaat duniawi, tetapi juga pahala akhirat. Allah berfirman:
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Al-Isra: 82).
Dengan mengamalkan sunnah, hidup kita akan lebih berkah, hati lebih tenang, dan tidur menjadi ibadah. Sebab, sunnah Rasul adalah bentuk kasih sayang Allah kepada umat-Nya agar kita senantiasa sehat, baik secara fisik maupun spiritual.
Semoga kita semua bisa menghidupkan sunnah yang mulia ini, mengajarkan kepada keluarga dan orang-orang tercinta, agar keberkahan menyelimuti setiap tidur kita. Barakallahu fiikum!
6 notes
·
View notes
Text
Maktabah Syamilah: Pengenalan, Tujuan dan Kelebihan
Sebuah software kitab yang tidak asing lagi bagi para pecinta ilmu, terutama kitab-kitab turats. Namun demikian ternyata tidak sedikit di antara kita yang belum mengenal Maktabah Syamilah dengan baik. Padahal manfaatnya sungguh luar biasa. Mudah, murah, fleksibel, hemat tempat, serta seabrek kelebihan lain yang dimiliki oleh perangkat lunak yang penuh barakah ini. Oleh karena itulah, pada…
0 notes
Text
✨FIRST DREAM
QASIM BEFORE MEETING
PROPHET & ALLAH (FROM BEHIND THE SCREEN)
✔️4 OR 5 YEARS AGE
As a child, Muhammad Qasim was very interested in balloons, he also liked to fly them into the sky. When Qasim was at home, his brother came and told him that there was a balloon man. When the balloon man was filling the gas he said to Qasim:
"Qasim, did you know there are stairs on the roof of your house that go straight to the sky?"
Because he was happy and curious, Qasim immediately went to the roof of his house. Qasim found the stairs, exactly like the Mughal imperial stairs. The steps are made of red brick which spirals up towards the sky.
Seeing that, Qasim started to climb the stairs all the way to the top but Qasim remembered his mother, so he decided to go down. But_ suddenly a feeling emerged that the stairs Qasim was climbing would lead to Allah ﷻ.
1 note
·
View note
Text
Tutorial Mandi Besar atau Mandi Junub Oleh Ustadz Adi Hidayat
Dalam Islam di wajibkan melakukan mandi besar atau mandi junub, salah satunya setelah melakukan hubungan suami istri. Tujuannya adalah untuk menghilangkan hadas besar dari tubuh. Pada video kali ini, Ustadz Adi Hidayat memberikan tutorial lengkap cara melakukan mandi besar atau mandi junub. Sejatinya, sebagai umat muslim harus peduli dengan kebersihan. Salah satu bentuk ikhtiar menjaga…
View On WordPress
0 notes
Text
ISLAM BERLAPIS (Bag 2)
Seorang profesor dalam bidang komputer yang sudah pasti sangat ahli harus terus menerus belajar, meng-upgrade dirinya agar ilmu yang dimiliki bisa mengikuti perkembangan zaman. Profesor ahli kedokteran tidak akan berhenti belajar dan meneliti agar ilmunya bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan zaman. Kesamaan dari para ahli itu adalah rasa rendah hati, mengakui bahwa ilmu itu terus…
View On WordPress
0 notes
Photo
Hadits . Allah sangat suka pada hamba-Nya yang bertaubat. Sampai-sampai Allah lebih bergembira dibanding seseorang yang kehilangan hewan tunggangannya yang membawa bekalnya, lalu hewan tersebut tiba-tiba datang lagi kembali . Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Al Anshori, pembatu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747) . Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Sesungguhnya Allah sangat gembira dengan taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat pada-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang berada di atas kendaraannya dan berada di suatu tanah yang luas (padang pasir), kemudian hewan yang ditungganginya lari meninggalkannya. Padahal di hewan tunggangannya itu ada perbekalan makan dan minumnya. Sehingga ia pun menjadi putus asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon dan tidur berbaring di bawah naungannya dalam keadaan hati yang telah berputus asa. Tiba-tiba ketika ia dalam keadaan seperti itu, kendaraannya tampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Karena sangat gembiranya, maka ia berkata, ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.’ Ia telah salah mengucapkan karena sangat gembiranya.” (HR. Muslim no. 2747) . Repost from @fiqihwanita_ #fiqih #hadits #islam #muslim #tobat #hrbukhari #hrmuslim #gembira https://www.instagram.com/p/CnvdiNwyadh/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
taubat_riba Jadi jika dihindari semua bentuk larangan diatas, maka insyaallah ARISAN hukumnya boleh. JAZAKUMULLAHU KHAIRAN 📌📌📌📌📌📌📌 Rasulullah Bersabda; “Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka.” (HR. Tirmidzi, no. 614) 🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥 - GENGGAM SUNNAH DENGAN GIGI GERAHAMMU - "Barangsiapa yang mati dalam islam dan mengikuti Sunnah Rasulullah, maka mati dalam kebaikan." - Imam Hambali - 🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥 Follow us @taubat_riba Learn RIBA & AKIDAH 📱Free Save & Share #muamalatkontemporer #fiqih #fiqihmuamalah #fiqihjualbeli #muamalahsyari #muamalahsyariah #muamalahislam #muamalahkontemporer #muamalah #muamalahberkah #muamalahquοtes #muamalahsyariah #muamalahmuslimah #riba #ribabank #bebasriba #muamalahtanpariba #masyarakattanpariba #hartahalal #hartaharam #xbank_indonesia #xbank_riba #xbank_solusi #solusiriba #manhajsalaf #juragan #juraganmuslim #ribadayn #ribajualbeli #xbank_indonesia #ribabank view all 7 comments (di Banjarmasin) https://www.instagram.com/p/CndEJlChPzy/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#muamalatkontemporer#fiqih#fiqihmuamalah#fiqihjualbeli#muamalahsyari#muamalahsyariah#muamalahislam#muamalahkontemporer#muamalah#muamalahberkah#muamalahquοtes#muamalahmuslimah#riba#ribabank#bebasriba#muamalahtanpariba#masyarakattanpariba#hartahalal#hartaharam#xbank_indonesia#xbank_riba#xbank_solusi#solusiriba#manhajsalaf#juragan#juraganmuslim#ribadayn#ribajualbeli
0 notes
Photo
Ada beberapa momen ketika non muslim masuk ke masjid dengan berbagai kepentingan, baik karena diundang ataupun karena misalnya kunjungan seorang pejabat yang meninjau masjid. Sebagian kaum muslim risih dengan perilaku ini, sebagian lainnya tidak mempermasalahkan. Bagaimana sebenarnya hukum seorang non muslim masuk masjid? Apakah orang-orang kafir dilarang secara mutlak untuk memasuki masjid atau ada pengecualian? Adakah perbedaan pendapat ulama terkait masalah ini? 🟥 *SAKSIKAN LIVE KHILAFAH CHANNEL REBORN* _Kajian Fiqh Islam_ *HUKUM NON MUSLIM MASUK MASJID* 🎙️Bersama : *KH. Shiddiq Al Jawi* 🗓️ *Jum'at, 13 Januari 2023* 🕗 Pukul : *20.00* WIB Melalui *Link* : https://youtu.be/GIkz2Gstoi8 https://youtu.be/GIkz2Gstoi8 https://youtu.be/GIkz2Gstoi8 Subscribe channel *KC REBORN* https://mbo.is/official-kc https://mbo.is/official-kc https://mbo.is/official-kc *Jangan biarkan* informasi menarik dan berharga ini hanya berhenti di Anda, *yuk sebarkan* ke teman, sanak saudara dimanapun berada. *Biar jadi amal shalih* dan kebaikan menyebar di bumi kita ini. #khilafahchannel #kcreborn #jumat #jumatberkah #kajianislam #kajianonline #kajiansunnah #fiqih #islam #kafir #nonmuslim #masjid https://www.instagram.com/p/CnWRYUCpGTa/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#khilafahchannel#kcreborn#jumat#jumatberkah#kajianislam#kajianonline#kajiansunnah#fiqih#islam#kafir#nonmuslim#masjid
0 notes
Text
Kitab Qowa'id fiqih - pekan 1
👤 Sheikh Nashir As-si’diy رَحِمَهُ ٱللّٰهُ📚 Kitab Al-Qowa’id Al-fiqhiyyah 🔊 Ustadz Harry Ramadhan Sinaga, Lc حفظه الله📲 Tarbiyah Sunnah Learning🔊 *Materi ke 1 : Muqaddimah Bagian 01Sub Materi :1.1 Materi 01 – Muqaddimah Pembelajaran Bagian 011.2 Materi 02 – Muqaddimah Pembelajaran Bagian 02💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕1.1 Materi 01 – Muqaddimah Pembelajaran Bagian 01Kitab Al-Qowa’id Al-fiqhiyyah ditulis oleh…
View On WordPress
0 notes
Text
6 𝗧𝗜𝗣𝗦 𝗠𝗘𝗡𝗝𝗔𝗗𝗜 𝗪𝗔𝗡𝗜𝗧𝗔 𝗦𝗨𝗞𝗦𝗘𝗦 𝗗𝗨𝗡𝗜𝗔 𝗔𝗞𝗛𝗜𝗥𝗔𝗧
1. 𝗔𝗹𝗶𝗺𝗮𝗵
Wanita yang berilmu dengan menjaga taklim/ belajar secara istiqamah
2. 𝗭𝗮𝗵𝗶𝗱𝗮𝗵
Hidup sederhana dari pakaian, makanan, perabotan rumah, penampilan
3. 𝗔𝗯𝗶𝗱𝗮𝗵
Wanita yang menjaga sholat di awal waktu, dzikir pagi dan petang
4. 𝗠𝘂𝗿𝗮𝗯𝗶𝘆𝘆𝗮𝗵
Sebagai guru yang mendidik anak secara Islam sesuai dengan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
5. 𝗞𝗵𝗮𝗱𝗱𝗶𝗺𝗮𝗵
Selalu berkhidmat untuk suami dan anak dalam setiap menunaikan keperluan mereka
6. 𝗗𝗮'𝗶𝘆𝗮𝗵
Mengajak manusia untuk selalu taat kepada Allah Subhanallah wa Ta'ala dan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan tanam iman yakin kepada akhirat
Sc: Fiqih wanita
44 notes
·
View notes
Text
Hukum Menggabungkan Dua Niat Ibadah dengan Satu Amalan
Beberapa kali kami memperoleh pertanyaan mengenai hukum menggabungkan beberapa ibadah dengan satu amalan. Misalnya: satu hari puasa diniatkan untuk: puasa Syawal, puasa Senin-Kamis dan puasa Ayyamul Bidh puasa Senin-Kamis sekaligus bayar hutang puasa Ramadhan dua rakaat shalat sunnah diniatkan untuk: shalat tahiyatul masjid dan shalat istikharah. Apakah ibadah seperti ini ada dalilnya dalam…
View On WordPress
0 notes
Text
Pemilu ini adalah pemilu kedua gue nggak berafiliasi ke partai manapun. Tahun 2014, gue masih bergabung dengan harakah yang mengarah ke partai. Tahun 2019 gue sudah berhenti mengikuti harakah tapi gue ngikutin pemilu dengan rasa trauma ke partai berhaluan islam. Mungkin karena komunikasi publiknya partai islam waktu itu kurang baik. Jadi gue ngerasa pengambilan keputusan politik partai tersebut tidak akuntabel dan cenderung memaksakan taklid buta.
Tahun ini, semuanya dimulai dengan sikap netral, lebih tenang dan lebih objektif. Udah nggak ada rasa trauma ataupun rasa fanatik ke pihak manapun. Lebih ke ngerasa lega karena udah pelan-pelan mengenal diri sendiri. Semacam:
"Oh ini toh value yang gue pegang ketika sendirian?"
Tahun 2014, circle gue adalah orang-orang yang mendukung Prabowo. Tapi gue milih menggunakan hak suara tanpa memilih presiden dan nggak berkoar-koar karena menghormati orang-orang di sekitar gue. Meskipun pada waktu itu, gue juga sempat membantu mengawal suara. Tapi rasanya masih nggak sreg dan mengalami kebingungan untuk mengambil keputusan. Konon prinsip dasar fiqih memang mengajarkan memilih yang mudharatnya paling rendah. Akan tetapi waktu itu gue merasa semuanya satu toko cuma beda pintu aja. Jadi bagi gue, milih yang manapun akan sama. Tahun 2019, masih sama. Masih bingung juga. Nggak mantep buat milih. Hari ini, gue udah nggak merasa bingung karena dua hal:
Para capres – cawapres menggunakan pendekatan kampanye yang berbeda. Gue punya banyak chanel untuk mempelajari visi dan misi cawapres. Jadi meskipun visi – misinya tidak sempurna, setidaknya arahnya bisa dibaca.
Ada banyak chanel dari lembaga independent yang membedah visi dan misi capres sesuai dengan kepakarannya. Contohnya Green Peace yang berfokus membahas isu lingkungan. Dari situ gue jadi paham capres mana yang menjaga lingkungan dan capres mana yang visi-misinya sangat ekstraktif.
Meskipun di belakang dua hal yang gue sebut tadi masih ada gerbong oligarki yang perlu dianalisa lagi, tapi setidaknya asas yang gue pakai bukan lagi asas lesser evil atau yang mudhorotnya paling minim. Dalam pemilu kali ini, gue memilih paslon karena keinget hadist:
"Jika kiamat hendak terjadi dan di tangan kalian ada biji tumbuhan, maka jika kalian sanggup menanamnya sebelum benar-benar terjadi kiamat, lakukanlah”. HR. Ahmad No. 12981
Segelap apapun sistem yang kita hadapi, jika kita melihat potensi kebaikan di depan mata, mari kita rawat potensi tersebut sambil banyak berdoa. Semoga kebaikan tersebut tumbuh dengan baik. Gue nggak melihat pemilu ini sebagai satu momen saja. Sebagai bagian dari masyarakat, gue melihat pemilu sebagai tolak ukur kecerdasan komunal kita. Mana celah yang perlu banget kita perbaiki. Mana kebaikan yang perlu kita syukuri.
Ketika bicara kecerdasan komunal, gue nggak mengacu pada secanggih apa teknologi yang kita punya. Tapi lebih pada bagaimana kita punya perangkat budaya yang menumbuhkan sekaligus memberi rasa aman kepada semua orang termasuk masyarakat lemah dan rentan hingga manusia yang paling miskin pun tetap bisa hidup dan bertumbuh dengan baik sebagai manusia. Punya waktu untuk berpikir. Bisa belajar untuk menjadi lebih baik.
Gue nggak bilang orang-orang miskin nggak bisa bertumbuh jadi manusia dan orang kaya pasti bisa jadi manusia yang baik. Tapi tiap gue ngelihat kehidupan kita sekarang, ada banyak skenario yang memungkinkan manusia tidak bisa bertumbuh dengan baik. Contoh sederhana:
Ada masyarakat menengah yang terjebak kemacetan setiap hari cukup lama sehingga waktu bersama keluarga mereka berkurang. Setiap harinya diberatkan dengan urusan-urusan keuangan. Boro-boro upgrade diri. Otak nggak pernah tenang dan semuanya dihadapi dengan survival mode.
Sama halnya dengan yang miskin. Pendidikan tinggi nggak aksesibel. Ruang hidupnyapun bisa terancam sewaktu-waktu. Belum lagi jika kita melakukan gaslighting dan menertawakan orang-orang yang saking lamanya hidup di survival mode sampai money politics pun kerasa gampang banget masuk ke mereka.
Ini celah peradaban kita. Setiap kali mendesain dunia dalam game, gue selalu berpikir masyarakat seperti apa yang ada di sana? Disiplin ilmu seperti apa yang tumbuh di dalamnya? Apakah mereka punya sistem pemerintahan yang egaliter dan stabil? Jika kita ingin sistem yang egaliter dan stabil, kita harus bagaimana?
Sama halnya dengan dunia nyata. Meskipun variabel bebasnya jauh lebih banyak ketimbang di game, tapi gue belajar juga buat berpikir secara sistem. Let’s say gue muslim yang pengen berkontribusi ke masyarakat dengan warna keislaman gue, gue harus belajar apa agar tidak terjebak ke fanatik buta? Waktu baca buku The Art of Thinking Clearly, gue jadi nyadar bahwa skeptis sama keadaan itu tidak buruk. Justeru kita harus terus menerus skeptis dan kritis sampai kita bisa berpikir dengan jernih. Membedakan mana kekhawatiran yang beneran khawatir, mana kekhawatiran yang dipicu trauma. Lalu menganalisa kekhawatiran tersebut sampai nemu akar masalahnya.
Yang gue khawatirkan hari ini ada banyak. Utamanya karena gue akademisi. Gue khawatir kalau pendidikan tinggi makin susah dijangkau. Kita tahu dengan berubahnya perguruan tinggi jadi PTN-BH, perguruan tinggi seperti punya dua peran sekaligus. Punya peran sosial dengan meringankan UKT Masyarakat miskin sekaligus jadi perusahaan yang dituntut banyak cuan. Padahal skill set dosen atau leader di setiap kampus tuh nggak banyak yang mengarah ke entrepreneurship. Lagi pula membangun Perusahaan itu ya nggak semudah yang kita bayangkan. Pada akhirnya, ada banyak kampus yang masih bergantung pada UKT sebagai sumber pendapatan utama.
Kedua? Gue khawatir kalau ruang hidup Masyarakat rentan tergerus. Pengen menulis ini lebih panjang tapi kok nggak nyaman wkwk. Sebenarnya kekalahan paslon yang gue pilih tuh udah terlintas di benak gue setelah membaca banyak prediksi dan melihat data demografi di Indonesia. Gue nggak pengen nyalahin masyarakat rentan. Nggak pengen menyalahkan akademisi yang dianggap hanya duduk di menara gading.
Akademisi kita sebenarnya sudah banyak yang berjuang. Kalau dibilang “bahasa yang digunakan terlalu intelek dan ndakik-ndakik”, gue sendiri nggak sependapat. Kita kadang-kadang perlu belajar mencerna informasi yang kompleks. Nggak boleh juga kita merendahkan: “Masyarakat kelas bawah pasti nggak mampu ngerti”
Arah jangan begitu. Kalau pakar menjelaskan dengan bahasa yang kompleks, jurnalis yang perlu mengolah biar bahasanya lebih dipahami khalayak. Salah satu hal yang perlu diperbaiki di peradaban kita hari ini adalah jurnalismenya. Keberpihakan kepada Masyarakat rentan belum menjadi arus utama di media.
Meskipun hari ini pola kampanye dialogis masih belum bisa membuat para paslon menang, gue tetap bersyukur. Bagaimanapun pemaparan visi dan misi adalah sesuatu yang perlu diapresiasi.
Sisanya?
Hidayah itu ada yang tiba-tiba datang ke hati manusia. Ada yang datangnya memang perlu dijemput atau dikondisikan. Dengan menata pola pikir Masyarakat, berarti kita membantu memudahkan banyak orang untuk mendapatkan hidayah. Menata pola pikir masyarakat itu bukan memaksakan mereka mengikuti pola pikir kita. Tetapi lebih ke bagaimana kita mengembangkan instrument budaya yang memberi ruang untuk berpikir, membantu masyarakat untuk memperkecil bias, hingga orang yang bisa berpikir jernih semakin banyak. Kita tidak akan bisa sampai pada ketaatan selevel nabi Ayyub A.S. Tapi gue berharap seberapapun miskinnya kita, semoga Allah tetap mendekatkan kita pada kebenaran dan memampukan kita untuk memperjuangkan hal-hal baik.
Gue paham banget bahwa kemiskinan itu membatasi banyak hal. Termasuk imajinasi. Di negara kita, kemiskinan bahkan menghambat manusia meraih pendidikan dan pekerjaan yang layak. Maka jihad-jihad kita tuh selain bikin kajian tentang hal dasar beragama, kita juga perlu membentuk masyarakat yang melek undang-undang dan hak mereka. Paham negara ini harus diarahkan kemana. Paham betapa dampak kota car-centric terhadap kemanusiaan. Paham gimana dampaknya RUU Ciptaker. Beneran. Pemahaman tentang hal-hal semacam ini tuh juga bis akita sebut hidayah. Karena apapun yang bisa memberi kita inspirasi untuk menjauhkan manusia dari keburukan dan mendekatkan manusia pada kebaikan, bisa kita sebut hidayah.
Mungkin kita akan menghadapi musim dingin beberapa waktu. Tapi semoga Allah menjaga kita semua. Semoga kelak kita bisa bernegara dengan lebih baik. Bertumbuh, sejahtera dan punya banyak resource untuk berbuat baik :")
117 notes
·
View notes
Text
Traffic Talks
Ketika pindah kembali ke Jakarta setelah merantau 7 tahun di Jogja, aku merasa Jakarta terlalu macet dan sumpek. Menyetir dalam kemacetan yang tidak masuk akal itu… membuat fisik dan mental lelah haha. Tapi aku jadi ingat, kemacetan itu bersama ibu.
Saat dulu di bangku SD sampai SMA, perjalanan dari rumah ke sekolah ditempuh dalam tempo 1-2 jam (1 juz lebih ya?) atau setara dengan banyak episode-episode “podcast” dengan ibu. Ibu selalu membuat perjalanan di mobil menjadi singkat dengan dialog-dialognya. Kadang bicara tentang fenomena alam, sejarah, ayat Quran, teman ibu, keluarga jauh, dan lain-lain. Ditanya apapun, sepertinya ibu selalu punya jawaban. Jika tidak tahu pun, ibu selalu semangat belajar lagi.
Saat dalam perantauan, hal itulah yang ternyata kurindukan. Jakarta dengan kemacetannya, yang membuat kesempatan bercerita dengan ibu.. yang membasuh kering dan gersangnya hati dengan nasihat-nasihat yang terkandung dalam lisannya.
Saat telah menjadi dokter lalu turun ke masyarakat, membaca berita dan bergidik dengan fenomena akhir zaman, atau melihat kerusakan ummat.. aku langsung banyak bersyukur Allah karuniakan madrasah ibu. *Apalagi dulu tidak sekolah di sekolah islam, apalagi nyantri. Alhamdulillah ala kulli haal Allah jaga dengan wasilah ayah ibu.
Ya Allaah, semoga kami pun diberi kekuatan menghantar generasi berikutnya menjadi generasi yang menjadi angin sejuk dari musim semi peradaban islam.
Ada 6 materi pokok sebagai bekal orang tua menjadi guru keluarga:
1. Islamic worldview
2. Pendidikan anak (ilmu dan adab)
3. Fiqhud Dakwah
4. Fiqih keluarga
5. Tantangan pemikiran kontemporer
6. Sejarah peradaban islam
Dr. Adian Husaini dalam bukunya Kiat Menjadi Guru Keluarga, dan dalam ceramah beliau.
Selamat terus belajar dan memantaskan diri, semoga Allah pilih kita menjadi bagian dari kebangkitan ummat, melahirkan penerus dalam dakwah risalah Rasulullah saw, menapaki jalan perjuangan tersebut.
Salam tadzim untuk orang tua hebat kalian.
Jadi macet-macetan gapapa ya, Hab? Haha.
-h.a.
36 notes
·
View notes
Text
Refleksi seorang pemimpi(n)
Merawat mimpi bukanlah perihal berapa besar tujuan yang akan digapai, tapi merawat alasan alasan “why” kok kita melakukan itu. Bukan destinasi, tapi reasonnya. Barangkali ada maslahat yang lebih besar dengan penyesuain pesnyesuaian dalam keputusan hidup.
Merawat mimpi sama saja merawat prinsip, karena apa? Apapun mimpinya end gamenya adalah surga. Jadi mimpi adalah wasilah untuk akselerasi amal menggapai surga.
Lihat para ulama, beliau beliau sangat greedy terhadap ilmu, Quran paham, lanjut belajar matematika, fisika, pun fiqih juga jago. Orang orang yang beriman itu adalah orang orang yang tidak pernah puas terhadap ilmu, sampai tujuan surga itu tercapai😭
13 notes
·
View notes
Photo
taubat_riba SEMANGAT KERJA SEMANGAT NGUTANG!!! JAZAKUMULLAHU KHAIRAN 📌📌📌📌📌📌📌 Rasulullah Bersabda; “Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka.” (HR. Tirmidzi, no. 614) 🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥 - GENGGAM SUNNAH DENGAN GIGI GERAHAMMU - "Barangsiapa yang mati dalam islam dan mengikuti Sunnah Rasulullah, maka mati dalam kebaikan." - Imam Hambali - 🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥🚥 Follow us @taubat_riba Learn RIBA & AKIDAH 📱Free Save & Share #muamalatkontemporer #fiqih #fiqihmuamalah #fiqihjualbeli #muamalahsyari #muamalahsyariah #muamalahislam #muamalahkontemporer #muamalah #muamalahberkah #muamalahquοtes #muamalahsyariah #muamalahmuslimah #riba #ribabank #bebasriba #muamalahtanpariba #masyarakattanpariba #hartahalal #hartaharam #xbank_indonesia #xbank_riba #xbank_solusi #solusiriba #manhajsalaf #juragan #juraganmuslim view all 19 comments (di Banjarmasin) https://www.instagram.com/p/CndEANHhqwf/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#muamalatkontemporer#fiqih#fiqihmuamalah#fiqihjualbeli#muamalahsyari#muamalahsyariah#muamalahislam#muamalahkontemporer#muamalah#muamalahberkah#muamalahquοtes#muamalahmuslimah#riba#ribabank#bebasriba#muamalahtanpariba#masyarakattanpariba#hartahalal#hartaharam#xbank_indonesia#xbank_riba#xbank_solusi#solusiriba#manhajsalaf#juragan#juraganmuslim
0 notes