Tumgik
#Doddy-sama
brandtner · 11 months
Text
Tumblr media
So I read the news today
32 notes · View notes
maulia89 · 4 months
Text
BJB Cilegon Gandeng Kejari Atasi Kredit Macet
BERTUAHPOS.COM – Bank Jawa Barat-Banten (BJB) Cabang Cilegon menghadapi permasalahan kredit macet yang signifikan. Untuk mengatasi masalah ini, BJB Cilegon berharap dapat bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilegon dalam menangani permasalahan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara. Kepala Cabang BJB Cilegon, Doddy Irawadi, menyatakan bahwa penandatanganan nota perjanjian kerja sama atau Memorandum […] Berita Ini telah terbit di BertuahPos. http://dlvr.it/T7BLb4
0 notes
baliportalnews · 2 years
Text
Satu-Satunya di Bali, Desa Wisata Pemuteran Raih Penghargaan di Tingkat ASEAN Tahun 2023
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Sebagai salah satu perwakilan Bali di tingkat Asia, prestasi membanggakan kembali ditorehkan Desa Wisata Pemuteran. Penghargaan yang diberikan oleh ASEAN Tourism Standard kategori Community-Based Tourism (CBT) itu, diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno di Marriott Hotel Yogyakarta, Minggu (5/2/2023). Dikonfirmasi langsung Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, I Gede Doddy Sukma Oktiva Askara menerangkan, jika Pariwisata Berbasis Masyarakat atau Community Based Tourism (CBT) merupakan kumpulan masyarakat yang melakukan pariwisata yang tidak hanya keuntungan semata, namun berfokus pada keberlangsungan dari lingkungan, sosial, maupun budaya itu sendiri. Pada ajang bergengsi tersebut, selain Desa Wisata Pemuteran, 4 desa lainnya di Indonesia juga mendapat penghargaan yang sama yakni, Desa Wisata Wae Rebo (NTT), Desa Wisata Pentingsari (Yogyakarta), Desa Wisata Silokek (Sumbar), dan Desa Wisata Tamansari (Jawa Timur). CBT ini juga dianggap sebagai sebuah skema kegiatan masyarakat lokal melalui komunitas yang memiliki peran dibidang kepariwisataan, mulai dari perencanaan dan pengganggaran Daerah Tujuan Wisata (DTW), sampai membuat perencaanaan yang akan dilakukan 5 tahun ke depan. “Hal ini membuat masyarakat tidak hanya menjadi penonton tapi juga sebagai pelaku pariwisata sekaligus pemilik usaha,” tegasnya. Kadis Dody menilai bahwa Desa Pemuteran memang pantas mendapatkan penghargaan tersebut karena memiliki destinasi wisata dengan konsep ekowisata laut dan bukit, selain itu mempunyai atraksi budaya yang menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini, juga menjadikan Pemuteran sebagai model percontohan, dengan pengembangan ekosiwata yang berbasis CBT untuk selanjutnya ditargetkan menjadi objek studi tiru bagi desa lain di Buleleng agar mengusung konsep wisata yang mengedepankan pelestarian alam dan lingkungan. “Nah program yang diusung ini menjadi manfaat untuk kemajuan bersama, tentu Pemuteran ini tidak hanya menjadi rujukan kita saja di Buleleng tapi bisa juga kabupaten lain di Bali,” jelasnya. Sementara itu, Ketut Sutrawan selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Segara Giri, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak mengaku sangat senang atas Raihan Penghargaan yang merupakan hasil kerja keras dukungan kelompok masyarakat yang sifatnya berkelanjutan. Tentunya prestasi tersebut tidaklah diraih dengan instant, pihaknya menjelaskan berbagai upaya dilakukan seperti melakukan konservasi terumbu karang secara berkelanjutan, pembersihan lingkungan dilakukan setiap jumat dan penanganan sampah yang menggandeng seluruh masyarakat desa dinas dan adat, selanjutnya membuat destinasi wisata baru sehingga lebih banyak pilihan bagi wisatawan yang berkunjung. “Keikutsertaan kami ini tentunya tidak lepas dari raihan penghargaan pada saat mengikuti ADWI tahun 2021 sebagai Desa Wisata Mandiri, semua informasi tersebut menjadi acuan penilaian dan informasi yang di upload juga hampir sama,” tegasnya. Disisi lain, Pria yang akrab disapa Wawan Ode ini menjelaskan raihan ini secara tidak langsung menjadi nilai positif bagi perkembangan wisata di Desa Pemuteran karena otomatis sudah dikenal di setiap Negara ASEAN, sekaligus menjadi media promosi untuk lebih dikenal lagi tidak hanya di kalangan Negara ASEAN namun juga di lingkup Internasional. Diakhir, pihaknya berharap penghargaan yang diraih berkat seluruh dukungan stakeholder terkait ini dapat mengembangkan UMKM dan Destinasi Wisata yang berkelanjutan sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat di Kawasan Desa Pemuteran menjadi lebih baik lagi. “Mudah-mudahan dengan dukungan dari Pemkab Buleleng kedepan dapat mengembangkan Desa Pemuteran di semua sektor tidak hanya Pariwisata saja,” harapnya.(adv/bpn) Read the full article
0 notes
bizarre-season · 3 years
Text
Merindu dalam Sunyi Bersama Musikalisasi Puisi Banda Neira
esai alih wahana musikalisasi puisi
Puisi memiliki keunikan dari bentuk dan cara penyampaiannya. Selain dapat dibacakan atau dideklamasikan, puisi juga bisa disampaikan melalui nyanyian atau yang dikenal sebagai musikalisasi puisi. Istilah musikalisasi puisi mungkin sudah sangat familiar di telinga kita. Umumnya, istilah ini mulai dikenalkan sejak duduk di bangku sekolah, tepatnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Musikalisasi puisi adalah ahli wahana puisi ke dalam bentuk musik. Ketika kita memusikalkan puisi, “sesuatu” yang dapat berupa gagasan, amanat, perasaan, atau sekadar suasana, dipindahkan dari bentuk teks ke dalam bunyi konkret.
Musikalisasi puisi dapat disebut sebagai sarana mengkomunikasikan puisi melalui musik. Banyak orang mengenal puisi melalui musikalisasi puisinya. Karena itu, tidak heran jika musikalisasi puisi dinilai sebagai cara mengapresiasi puisi yang efektif. Meski, pandangan kontra terhadap musikalisasi puisi juga tidak terhindarkan, seperti bahwa menambahkan iringan musik terhadap puisi justru merusak puisi itu sendiri. Merusak dalam hal ini yaitu ketika pemusikalisasi puisi keliru dalam menafsirkan makna puisi yang ingin digubah sehingga nada serta suasana secara keseluruhan tidak selaras dengan suasana dalam puisi.
Menurut Doddi Fauji dalam buku Menghidupkan Ruh Puisi, memusikalisasi puisi bukan hanya sekadar meminjam larik-larik puisi untuk dijadikan lagu. Sebab, sebuah puisi memiliki unsur-unsur penting yang berfungsi untuk menguatkan makna yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca, dan unsur-unsur tersebut tidak bisa kita lupakan begitu saja ketika hendak memusikalisasi puisi. Karena itulah, dalam memusikalkan puisi, kita perlu mengetahui betul apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam proses kreatifnya.
Sekilas, larik puisi dan lirik lagu memang memiliki banyak persamaan. Yang paling jelas adalah keduanya sama-sama memiliki unsur nada, irama, ritma. Dalam sebuah lagu, irama dan nada telah ditentukan oleh komposernya. Lirik lagu disesuaikan dengan nada dan irama tersebut. Berbeda dengan puisi, penafsiran nada dan irama sangat tergantung pada pemahaman pembaca akan makna puisinya. Jika interpretasi pembaca keliru, musikalisasi puisi yang dihasilkan pun cenderung gagal.
Banda Neira merupakan salah satu musisi yang suka memusikalisasi puisi. Ia adalah grup musik beraliran folk/nelangsa pop yang beranggotakan Ananda Badudu sebagai gitaris dan Rara Sekar sebagai vokalis. Banda Neira aktif pada tahun 2012 sampai 2016. Selama empat tahun berkarir, Banda Neira pernah memusikalisasikan beberapa puisi: puisi “Rindu” karya Subagio Sastrowardoyo, puisi “Derai-derai Cemara” karya Chairil Anwar, puisi “Sajak Suara” karya Wiji Thukul yang dibacakan dalam lagu “Mawar”, serta lagu “Sebagai Kawan” yang merupakan gubahan dari puisi karya Khalil Gibran.
Tulisan ini akan membicarakan salah satu musikalisasi puisi Banda Neira yang disebut di atas, yakni musikalisasi puisi “Rindu” karya Subagio Sastrowardoyo. Puisi ini terdapat dalam buku kumpulan puisi “Dan Kematian Makin Akrab”. Saya sendiri pertama kali mengetahuinya dari lagu “Rindu” oleh Banda Neira. Menurut berbagai sumber di internet, musikalisasi puisi ini dipersembahkan untuk keluarga yang ditinggal orang-orang yang (di)hilang(kan).
Saya pernah mencoba menelusuri informasi lain mengenai puisi ini di internet, namun sayangnya tidak cukup mendapat jawaban yang diinginkan. Sebab, deretan info teratas yang muncul kemudian berkisar tentang, “lirik lagu ‘Rindu’ Banda Neira..” atau “Musikalisasi Puisi ‘Rindu’ Banda Neira..” dan lainnya yang kurang lebih sejenis. Begitu pula ketika mencoba mencari musikalisasi puisi “Rindu” di Youtube. Saya hampir-hampir tidak menemukan selain dari yang dibawakan Banda Neira.
Melihat kejadian tersebut, saya lantas berpikir bahwa, ya, musikalisasi puisi “Rindu” karya Subagio Sastrowardoyo oleh Banda Neira ini memang populer. Dan itu tentunya merupakan hal bagus. Sebab, melalui musikalisasi puisi yang dibawakan, orang-orang lalu jadi tahu mengenai puisi aslinya yaitu ‘Rindu’ karangan Subagio Sastrowardoyo. Misalnya saja, dalam kolom komentar video musikalisasi ini di Youtube, banyak ditemukan tanggapan seperti, “oh, ternyata lagu ini adalah musikalisasi puisi..”. Mungkin atas kepopuleran itulah saya akhirnya memilih puisi ini untuk diulas. Berikut adalah puisinya.
Rindu
Karya Subagio Sastrowardoyo
Rumah kosong
Sudah lama ingin dihuni
Adalah teman bicara: siapa saja atau apa
Jendela, kursi
Atau bunga di meja
Sunyi, menyayat seperti belati
Meminta darah yang mengalir dari mimpi
Puisi “Rindu” karya Subagio Sastrowardoyo menggambarkan perasaan rindu terhadap sesuatu yang disebut rumah. Tentang suasana hangat yang pernah ditawarkan rumah tersebut. Tentang orang-orang yang pernah menghuninya. Di tengah kesunyian yang menyergap, tokoh dalam puisi merindu. Sendu. Perasaan sepi dan rindu demikian penyair tuangkan dalam kata-kata yang sederhana, namun mengena.
Dalam musikalisasi puisi Banda Neira, kesan pertama yang saya dapat adalah, lagu ini enak didengar. Nadanya menenangkan. Sementara, nuansa yang pertama kali saya tangkap pada sekali dengar justru nuansa cerah. Hal tersebut kontras dengan pesan puisi yang cenderung muram. Setelah didengarkan berulang kali sambil membaca lirik serta sempat meminta pendapat juga pada orang di sekitar, saya mendapat pencerahan. Kata yang lebih cocok untuk mendeskripsikan suasana dalam lagu ini adalah hampa. Seperti seseorang yang telah lama berteman dengan rasa sepi, sudah kepalang terbiasa dengan sunyi. Saya membayangkan sebuah visualisasi seorang anak yang tidak memiliki teman bermain atau seorang tua renta yang tidak memiliki siapapun di sampingnya. Ketika perasaan sepi itu datang, ia mulai mengajak bicara benda-benda di rumah: jendela, kursi, atau bunga di meja. Dalam ruangan tempatnya berada, ia sendiri. Kosong. Hampa. Sunyi menyayat seperti belati.
Ketika membaca puisinya saja, saya belum dapat menangkap suasana puisi yang secara tepat menggambarkan perasaan “hampa” seperti yang saya rasakan dalam lagunya. Hanya sepi dan sedih. Namun, saya akhirnya dapat meresapi puisi ini lebih dalam setelah mendengar musikalisasi puisinya oleh Banda Neira. Suasana yang kemudian saya dapat itu tercipta berkat unsur musikalitas puisi yang diusung penyanyi ke dalam lagu.
Fauji dalam buku Menghidupkan Ruh Puisi menyatakan unsur musikalitas puisi terdiri atas nada, bunyi, rima, ritma. Rima (bunyi, nada) adalah pengulangan bunyi pada kata atau suku kata yang berselang pada sebuah larik puisi. Sedangkan, ritma adalah irama. Dalam puisi, ritma berarti alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian kesatuan bunyi, panjang-pendek bunyi, keras-lembut tekanan, dan tinggi-rendah nada. Dalam ritma juga diperhatikan ketukan serta jumlah suku bunyi atau suku kata. Rima dan ritma (atau dapat juga disebut unsur musikalitas) ini selain bertujuan untuk memperindah struktur ‘raga’ puisi, juga berfungsi sebagai tenaga ekspresif. Maksudnya adalah untuk memperdalam ucapan, memperkuat nilai rasa, menegaskan suasana, dan lain-lain yang fungsi keseluruhannya adalah untuk menekankan makna.
Musikalisasi puisi “Rindu” ini menggunakan nada yang bervariasi: kadang rendah, kadang naik. Bagian akhir larik dominan dinyanyikan dengan nada meninggi, terutama pada bagian, “Jendela, kursi / Atau bunga di meja”. Karena itulah alunan yang tercipta menyiratkan nuansa cerah. Ditambah pula dengan iringan gitar dengan tempo sedang yang memperkuat suasana tersebut. Namun, entah bagaimana caranya, perubahan dari nada rendah ke tinggi ataupun sebaliknya itu dapat Banda Neira ramu sedemikian rupa sehingga memunculkan suasana lain—hampa.
Selain tinggi-rendah nada, panjang-pendek bunyi turut dipadukan dalam musikalisasi puisi “Rindu”. Banyak kata-kata dalam lirik lagu yang dinyanyikan dengan panjang. Contohnya saja pada larik pertama, “Rumah / kosong”, yang dipanjangkan setelah suku kata pertama pada suatu kata. Kira-kira menjadi, ru—mah / ko—song. Pemanjangan seperti itu juga diterapkan pada larik selanjutnya, ada--lah / teman bi—cara. Lain cerita pada larik “jendela, kursi” yang bunyinya dinyanyikan pendek-pendek.
Unsur musikalitas tidak terlepas dari aspek pemenggalan (atau tempat berhenti) unit ide dalam puisi. Perihal pemenggalan unit ide ini dinilai sangat penting. Jika kita salah memberi pemenggalan, maka dapat berimbas pada berubahnya arti larik. Lebih fatal lagi, makna secara keseluruhan bisa bertentangan dengan yang seharusnya. Karena itu, sebelum memusikalisasi puisi harus memahami betul arti kata dan keseluruhan larik serta bait. Puisi “Rindu” sendiri pada dasarnya memiliki larik yang pendek, sehingga ketika dinyanyikan, pemenggalannya terletak pada kata per kata (pengecualian untuk beberapa larik). Pemenggalan unit dalam musikalisasi ini sudah cukup sesuai dan enak didengar ketika dinyanyikan. Contoh pemenggalannya adalah seperti berikut.
Adalah/ teman bicara/
Siapa saja atau apa/
Siapa saja atau apa/
Saya rasa, melalui musikalisasi puisi ini, Banda Neira telah berhasil membawakan nuansa baru dari puisi ke dalam lagunya. Menurut saya, dengan membaca teks puisinya saja, suasana hampa dan kesepian itu tidak terlalu terasa. Lain ketika puisi telah ditransformasikan ke dalam iringan musik, nada, serta irama. Dan lagi, kita jadi mendapat alterantif penafsiran makna dari puisi “Rindu”. Ada visualisasi dalam pikiran yang muncul tatkala mendengar lagunya, membuat kita semakin dapat meresapi makna puisi.
Memusikalisasi adalah salah satu cara untuk mengapresiasi karya sastra. Musikalisasi puisi yang berhasil efektif dimanfaatkan sebagai sarana menikmati dan menghayati puisi secara lebih dalam. Ari KPIN dalam bukunya yang berjudul Musikalisasi Puisi (Tuntunan dan Pembelajaran) membeberkan manfaat tersebut: 1) musikalisasi puisi memudahkan upaya sosialisasi puisi kepada masyarakat; 2) merangsang minat masyarakat terhadap sastra; 3) memberi alternatif penafsiran kandungan suatu puisi; 4) memperkuat daya sentuh melalui representasi; dan 5) memperkuat aspek bunyi dalam puisi.
Musikalisasi puisi “Rindu” karya Subagio Sastrowardoyo yang dibawakan oleh Banda Neira telah berhasil memenuhi manfaat tersebut, yakni dalam hal mensosialisasikan puisi kepada masyarakat, memberi alternatif penafsiran kandungan puisi, dan memperkuat daspek bunyi dan daya sentuh. Lagu ini telah dapat mengkomunikasikan makna serta pesan puisi melalui musik. Dengan nada ringan dan tempo sedang yang menenangkan, tidak heran banyak penikmat musik yang senang mendengar lagu ini (terlepas dari puisinya) hingga sekarang bahkan ketika Banda Neira sudah bubar.
Kembali ke persoalan musikalisasi puisi, yang terpenting ialah bergantung pada usaha memampukan pemusikalan “menjadi” utuh. Keutuhan dimaksud adalah usaha semaksimal, sebagus, dan sebaik mungkin, segala bunyi-bunyian pada instrumen musik (secara musikalitas) mampu dan tepat untuk menembus ruang pemaknaan dari puisi itu sendiri.
4 notes · View notes
riotantomo · 3 years
Photo
Tumblr media
“Band ini bukan mesin duit. Malam itu saya dan Doddy Hamson bertemu di perempatan Jalan Juanda, Bandung. Rambut Hamson, vokalis band heavy metal Komunal, lepek tertiup angin malam. Beberapa helainya kemudian diselipkan ke balik telinga sambil melanjutkan bicara tentang jarangnya Komunal naik panggung dalam kurun waktu setahun terakhir. Sepanjang 2017 mereka hanya main sekali, itupun di Liga Musik Nasional, acara yang notabene diinisiasi oleh Hamson sendiri. Tahun 2018 ini rada mending: 3 kali. Satu di Pekanbaru dan dua pertunjukan tunggal di Bandung dan Jakarta. Angka-angka tersebut belum mampu mencapai hitungan rata-rata panggung Komunal sejak keluarnya Gemuruh Musik Pertiwi (2012): empat kali dalam setahun. Menurut Hamson, bandnya telah menempuh semua usaha yang dibutuhkan agar jadwal panggungnya bertambah. Belum sampai membuat vlog memang, tetapi cukup sadar perlunya berpose di media sosial dan memasang album di Spotify. Termasuk juga membenahi manajemen. Para manajer, diakui Hamson, telah beberapa kali mencoba jemput bola mendekati para organizer acara. Sampai di situ dia masih merasa heran kenapa Komunal masih saja tidak mampu bermain sebanyak band lain. “Karena kalau target bikin lagu cuma buat mendongkrak (popularitas), gue juga bingung, kami enggak bisa jalan dengan formula seperti itu. Gue selalu yakin album yang sudah gue buat itu bagus semua. Dan gue akan tetap bilang, Komunal adalah band yang paling keren. Gitaris terbaik di dunia adalah Muhammad Anwar Sadat, dan drummer terbaik, ya Rezha (Ai) H.K. Bukan cuma buat gue, tapi semua orang. Hanya mungkin belum pada sampai saja,” cetus Hamson. Edo Gordo, manajer yang telah 10 tahun mengurusi Komunal dan sempat menjadi bassis temporer di sana, sebenarnya punya jawaban atas keheranan Hamson. Ada banyak panggung yang sengaja mereka tampik. Biasanya karena kesibukan kantoran para personelnya. Sadat dan H.K, bekerja dengan jadwal padat sebagai pegawai, Arie ‘Koko’ Khomaini, bassis asli mereka, malah sudah lama cabut pulang kampung ke Pekanbaru. Hanya Hamson yang relatif punya waktu santai. Ketika Komunal keseringan libur, dia akan mudah ditemui sedang mengurusi Janger, bisnis sablonnya atau berkeliling mengisi vokal tamu untuk band teman-teman di Bandung, di antaranya: Rajasinga, Haul, Taring, Sigmun, dan Taruk Lebam. Memang cerita di atas itu menyedihkan. Langkah Komunal tersendat kenyataan hidup – pejuang heavy metal kita terpaksa harus menyaring panggung-panggungnya sebab para pendekarnya pada sibuk ngantor. Ironis, tapi cukup wajar, karena biar bagaimanapun juga asap dapur harus tetap mengebul. Dan ini bahayanya: rock n roll adalah gairah yang menuntut pengorbanan, fantasi misterius yang membuat Hamson tidak juga bergelimang harta setelah 20 tahun bersimbah di dalamnya. “Itu salah satu pengaruh buruk rock n roll,” ujar Hamson terkekeh. “Gue enggak akan pernah kaya dari sana.” Tak Ada yang Mengundang? Bikin Konser Sendiri Sejak muncul pertama kali, kepercayaan diri Komunal memang kelas wahid dan diimbangi tingkat narsistik yang pantang goyah. Jika tidak ada yang mengundang: ya bikin sendiri. Dan itulah yang mereka kerjakan. Dua buah pertunjukan terjadi di ujung 2018. Di Spasial, Bandung, sekitar 300 fans datang menyanyikan himne pujian atas eksistensi purbakala dan sisa-sisa era 80. Di Jakarta, pertunjukannya dipersembahkan De La Show di bar bergaya Inggris kuno bernama Eastern Promise. Di sanalah saya bertemu Anwar Sadat pada pitcher bir yang ketiga. Hello Benji and The Cobra, aksi Batak psyche-rock asli Medan baru saja menyelesaikan tugas sebagai band pembuka bersama adik-adik grunge dari Hentaai. Malam itu jatuh di angka 11 bulan 11. Sadat tengah berjalan menuju panggung ketika saya menyapanya dan dia menyempatkan diri untuk berhenti di meja saya yang terletak di seberang meja biliar. Kami pun berbincang sejenak. Sebagai penghormatan satu gelas penuh ditunggingkan terlebih dahulu untuknya. Lalu terhantam di tengah. Belum sampai tandas gelasnya, Sadat sudah minta permisi untuk berlalu. Hitungan mundur menuju pertunjukan utama hampir sampai pada puncaknya. Tampak para kru panggung Komunal telah selesai melakukan tugasnya, dan Edo Gordo mulai meminta anak-anaknya untuk bersiap. Sementara saya bersama tiga kawan semeja, kami masih punya pekerjaan yang harus ditunaikan sebelum ikhlas merangsek ke depan: setengah isi pitcher yang menuntut untuk dihabiskan. Alhasil kami menuang dan menenggakinya dengan terburu bagai orang kena cambuk ketika intro drum dan bass “Bakar Kibar” mulai dilancarkan sebagai genderang pertama. Buat Komunal, musik keras berhenti di gerbang milenium dan mereka tidak peduli apa yang terjadi setelahnya. Rock n roll setelah 2000 adalah plastik, tidak ada lagi yang orisinal menurut Hamson, yang mengakui Korn sebagai band terakhir yang didengarkannya secara saksama. Komunal tahu siapa mereka, lantas memplot diri sebagai penyelamat generasi setelah Slank tobat dan Puppen bubar. Sesumbar dan bermulut besar, seperti halnya juga kami semua: penonton yang berada di geliat lembah testoteron panggung De La Show malam itu. Darah-darah muda nan keras dan bersemangat, lubuk bagi lagu-lagu heroik Komunal. “Rock n roll telah mati, dan kamilah yang (harus) menyelamatkan,” pekik Hamson. Di akhir lagu “Manusia Baja” itu, Hamson menyulut rokok pertamanya. Lalu menyambar mikrofon. Suaranya keluar dengan berat, memancarkan kharisma yang, meski terkesan dibuat-dibuat tapi, mampu membuat rocker paling macho di tongkronganmu berdehem bangga. Sudah 21 tahun berlalu sejak Hamson, seorang anak hard rock udik dari Pekanbaru, Riau memutuskan untuk pindah melanjutkan studi ke Bandung. Di sana, sejumlah band rock idolanya bermukim. “Pas Band, Puppen, Koil, Pure Saturday. Bandung saat itu gue anggap sebagai barometer perkembangan rock nasional. Mereka adalah para pionir. Close Minded, Jeruji,” ujarnya. Pada 2002 dia memulai bandnya sendiri yang dinamakan Ragadub bersama tiga mahasiswa perantau lainnya: Sadat, Koko dan Ai. Ragadub diakui Hamson hanya dianggap sebagai upaya seleksinya menemukan formasi Komunal yang pas – formasi yang tidak pernah dicabut hingga hari ini, bahkan ketika Koko tidak pernah menampakkan batang hidungnya. Posisinya sesekali diisi oleh Arief Snik, mantan bassis grup Gondrong Kribo Bersaudara. Meski sempat menelurkan sebuah album, Ragadub ditamatkan pada tahun 2004, tahun yang sama ketika Komunal langsung menulis lagu-lagunya dan melepas debut kaset bertajuk Panorama via Hamson Killer Records. Sadat mengingat kelahiran Panorama dengan istilah, “emosi tinggi, penuh amarah, berontak”. Empat aligator yang tidak hanya buas tapi juga polos tanpa dosa. Mereka memajang bendera Konfederasi sebagai sampul album dan memajang tampang Ai mengepit rokok jiplakan Yesus Mariyuana dari NOLA milik Down. Eksistensi dipertegas kemudian dengan cantuman dua tulisan sederhana yang terbaca angkuh: Hell yeah, we are fucking big mouth; dan Heavy Metal. Ketika saat itu cetak biru blues-metal masih gagap diraba oleh kancah lokal, Sadat keluar dengan definisi mentahnya tentang mengoplos groove pada gitar listrik. Blues ditempatkan di atas segalanya. Kemudian dicampur dengan mortalitas hardcore, cikal bakal sludge berdistorsi anggur Southern – stoner rock hasil dari keimanan fanatik terhadap Pantera. Bersama EP pertama dari Seringai, Panorama sangat sah bila dikultuskan sebagai standar baptis stoner metal lokal. Ia adalah album sophomore yang berjasa menanjakkan status Komunal dari samar menjadi dikenal. Mereka makin menjadi-jadi di Hitam Semesta, empat anak muda yang melihat terangnya dunia dari kegelapan. “Lalu jatuh tanpa tahu arah dan tujuan,” kata Sadat. “Taruh saja gue dan Sadat selama seminggu di satu kamar, pasti bakal tercipta banyak lagu. Itulah yang kejadian di Hitam Semesta,” tukas Hamson. Total ada 18 nomor masuk album Hitam Semesta, termasuk mars tempur kebanggaan suku gagak, “Pasukan Perang Dari Rawa" yang biasanya selalu disuguhkan sebagai penutup setiap kali main. Hamson menuliskan liriknya sebagai (sekali lagi) penegasan, “bahwa Komunal adalah band heavy metal paling mantap yang pernah ada di muka bumi ini.” “Musik Komunal adalah heavy metal, enggak ada lagi yang lebih tepat. Kami tidak butuh embel-embel,” tegas Hamson sekali lagi. Butuh empat tahun berikutnya sampai cap sebagai band stoner akhirnya tersingkir secara alamiah. Dirilisnya Gemuruh Musik Pertiwi (2012) memberikan validasi bentuk kesejatian karakter Komunal. Pure rock & roll. Sadat mengeringkan suara distorsinya dan kembali berkiblat pada rock klasik: kaset album Raksasa-nya God Bless yang disetel terus menerus hingga kusut. Kemudian Zeppelin dan Sabbath. The Flowers. Black Crowes. Andy Liany. Juga Boomerang era Hard N Heavy (1999). Ketika Gemuruh Musik Pertiwi dirilis, rock Indonesia sedang membutuhkan album itu, mengingat kita tidak bisa lagi menyebut siapa jagoan hard rock lokal yang layak dibanggakan saat itu. Album ketiga Komunal ini juga dianggap penting karena tidak ada band rock lain yang menulis musik seperti yang terdengar di sana. Saya menyandingkannya sebagai album hard rock lokal terbaik setelah Jabrik-nya Edane. Upaya Tetap Membakar Ketika berbincang dengan Hamson di Bandung tempo hari itu, saya memuji kemampuan olah katanya dalam menulis syair. Mengatakan padanya bahwa dia memiliki bakat besar seorang copy writer. Syair-syairnya meskipun dipenuhi ambiguitas punya kekuatan batin bara yang terhunus. Menjadi lebih gagah kemudian ketika dinyanyikannya dengan suara parau yang serak terbakar. Hamson mengakui sebagian besar syair bikinannya tidak memiliki arti khusus. Semuanya terjadi karena semata-mata permainan kata saja, dan dia cenderung memasang-masangkannya seperti puzzle, bukan karena maknanya tapi sekadar ambiguitas dan nilai estetis rima belaka. “Kadang gue enggak mengerti arti dari lirik yang gue tulis. Itu semua hanya alat untuk membakar semangat kami berempat, seperti, ‘tenang saja, Komunal adalah band yang paling hebat. Paling mantap. Paling keren',” ungkap Hamson. Baiklah. Mendengar pernyataan barusan membuat saya menganggap Komunal sebagai band dengan tingkat kepercayaan diri tinggi bak penakluk negeri, namun kurang punya ambisi. Persis band medioker. Sangat disayangkan. Apalagi jika sampai berimbas pada kualitas penampilan panggung mereka. Jarang main juga bisa disimpulkan jarang latihan. Akibatnya tercatat dua kali kesalahan yang terjadi di panggung De La Show kemarin. Di luar itu jelas ada sesuatu yang harus dibenahi serius di sini: band sekultus Komunal tidak sepatutnya terjerumus dalam kecerobohan teknis sepele macam hilang tempo atau senar fals. Ketika ditanya mengenai hal itu, Sadat mengakui bahwa Komunal harus lebih sering memiliki waktu berkumpul bersama. Atau mungkin lagu-lagu baru memang sudah diperlukan. Karena ternyata meskipun jarang tampil, dalam sekejap saya langsung dapat mencium risiko kebosanan yang disebabkan repertoar stagnan. Terlebih ketika “Gemuruh Musik Pertiwi”, “Budaya Purba” dan “Ngarbone” dimainkan untuk kedua kalinya malam itu demi memuaskan berahi penonton yang belum tuntas. Menurut Sadat, Komunal sudah menyelesaikan proses penulisan beberapa lagu baru. Belum semua dan belum direkam, tapi secara pribadi dia menginginkannya terdengar seperti 10.000 Days-nya Tool. Sedangkan Hamson menyebut nama Van Halen ketika ditanyakan hal yang sama. Apapun itu dan kapanpun albumnya akan rampung nanti, Edo Gordo selaiknya manajer yang baik, memberikan keterangan optimis perihal masa depan Komunal. “(Album baru) kami targetkan awal 2019 sudah keluar. Tidak ingin muluk-muluk sebenarnya, yang pasti kami ingin kembali ke masa awal dulu, mengeluarkan karya yang spektakuler dan gigs yang tidak berhenti. Mungkin bisa tur lagi atau bikin showcase di setiap daerah di Indonesia supaya gue bisa dengan lantang menyuruh anak-anak untuk berhenti bekerja di perusahaan masing-masing.” Saya yakin Gordo pasti sedang bercanda ketika dia mengatakan personel Komunal kelak bisa berhenti bekerja untuk fokus di band. Jikapun berpikir positif, saya tidak yakin itu bakal kejadian dalam waktu tiga tahun ke depan. Rock n roll memang selamanya akan selalu menjadi pilihan religi yang absurd. Baca juga artikel terkait MUSIK ROCK atau tulisan menarik lainnya Rio Tantomo (tirto.id - Musik) Penulis: Rio Tantomo Editor: Nuran Wibisono Baca selengkapnya di artikel "Komunal dan Agama Rock N Roll yang Selamanya Absurd", https://tirto.id/dc86
2 notes · View notes
batasmedia99 · 2 years
Text
Petugas Kebersihan Alun-Alun Batu Kewalahan
Tumblr media
BATU – Tidak banyak yang tahu, di balik indah dan ramainya Alun-Alun Kota Batu ternyata menyimpan nestapa bagi para petugas kebersihannya. Itu karena jumlah tenaga kebersihan terbatas, sehingga untuk menjaga kebersihan alun-alun terkadang kurang maksimal dan kerap menimbulkan protes dari pengunjung.
Padahal, petugas sudah bekerja ekstra dan bahkan tidak pernah cuti. “Wah nggak ada cuti, ya libur itu seminggu sekali sama kalau sakit sih. Di luar itu gak ada cuti, harus kerja terus nggak ada yang gantiin soalnya. Ini aja kadang kita masih diminta buat bersihin taman lain,” ujar Zulfikar Habibi, koordinator petugas kebersihan Alun-Alun Kota Batu kepada koran ini.
Dikatakannya, petugas kebersihan di area alun-alun terbagi menjadi dua jadwal piket dengan 8 jam kerja dan 1 kali libur dalam seminggu. Ini dirasa berat karena kurangnya jumlah petugas yang dikerahkan di sana. “Satu shift itu 4-5 orang, nah yang soro (berat) itu yang pagi, soalnya sampah bungkus makanan itu banyak, sampah daun ya banyak. Tanggal merah loh petugas sini nggak libur, padahal petugas kebersihan taman lain libur,” tambah Dody Dermawan seorang petugas kebersihan yang lain.
Menurut dia, adanya petugas yang sudah memasuki usia pensiun membuat para petugas ini saling menutupi kekurangan tenaga satu sama lain. Untuk piket pagi selalu diusahakan oleh petugas yang berusia muda, sedangkan piket sore-malam diberikan kepada yang usianya sudah tua.
Yang cukup berat kata dia, saat ada acara besar seperti tahun baru atau event adiwiyata, mereka bahkan kerja lembur. Tak ada uang bonus, hanya mendapat rokok dan makan dari kantong pribadi penanggung jawab lapangan taman Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu. Tak jarang, saat taman lain membutuhkan tenaga lebih, mereka juga dikerahkan ke sana. “Kalau pas diminta ke taman lain gitu, ya nggak ada yang jaga di sini,” tambah Doddy.
Para pahlawan kebersihan ini berharap adanya penambahan petugas agar komplain terhadap sampah dapat teratasi. Tak hanya itu, mereka juga berpendapat bahwa jumlah tempat sampah perlu ditambahkan. Selain itu, dinas perlu untuk menambahkan anggota baru dalam tim mereka. Menjaga kebersihan memang sudah menjadi pekerjaan mereka, namun dengan banyaknya pengunjung, sampah akan terus menggunung. Jumlah petugas kebersihan tidak sebanding dengan beban kerjanya.
0 notes
transpublikid · 2 years
Text
TPID Sumut Terapkan Kampanye Belanja Bijak Jelang Ramadhan
TPID Sumut Terapkan Kampanye Belanja Bijak Jelang Ramadhan
MEDAN | TRANSPUBLIK.co.id – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Ramadhan sebentar lagi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menerapkan kampanye belanja bijak, pelaksanaan sidak bekerja sama dengan Satgas Pangan serta pasar murah guna menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw BI) Doddy Zulverdi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
galaskyfamily · 3 years
Text
Doddy Sudrajat Minta Bantuan Kak Seto Ingin Jenguk Gala
Tumblr media
Ayah Vanessa Angel, Doddy Sudrajat mengutarakan keinginan menjenguk Gala Sky Ardiansyah. Dia mengaku sangat rindu dengan sang cucu.
"Pengin banget sih ke sana, ke rumah Gala. Kami sudah kangen sekali," ujar Doddy di kawasan Kemayoran, Jakarta (14/12/2021).
"Saya penginnya dimediasikan sama Kak Seto," ucap dia.
Doddy menerangkan, dirinya tak nyaman bila harus datang sendiri ke kediaman keluarga Bibi Ardiansyah. Mengingat saat ini, hubungan kedua keluarga sedang kurang baik.
Selengkapnya : https://fansbasegalasky.blogspot.com/2022/03/perjuangan-kakek-doddy-ingin-jenguk.html
0 notes
womhao · 3 years
Text
007.
kalo sunghoon disuruh ngurutin hal-hal yang bikin dia jatuh hati sama gea, kayaknya butuh waktu yang sama buat bikin doddy sudrajat menyerah.
alias, gak kelar kelar.
kayaknya satu warga kosan juga udah tau gimana bucinnya sunghoon ke gea. sunghoon tuh, apa ya. kalo lo pertama ketemu dia, ngeliat dari tampangnya aja, pasti lo pikir dia cowok cuek, pendiem, tipikal cowok ganteng tapi cool gitu deh. dan emang kenyataannya bener, sih. kalo sama anak anak kosan, dia bukan tipe orang yang nyerocos kayak eric, yang selalu punya bahan obrolan untuk dibahas. dia juga bukan tipe orang yang kayak jake, yang caring dan hangat, bahkan ke alet yang notabenenya masih jadi penghuni baru kosan. 
cowok itu, lebih ke tipikal "lo ya lo, gue ya gue. masalah lo bukan masalah gue". tapi dia nggak kejam, serius.
pernah sekali, sekitar bulan agustus tahun lalu, mingi hendak minta pinjem helm sunghoon. tolong lah hun, helm gua kebawa diyah.. kata mingi waktu itu. sunghoon yang waktu itu lagi santai di teras depan sambil minum fruit tea freeze dingin kesukaannya, langsung geleng geleng kepala. gabisa, helm gue cuma boleh dipake gea, balasnya.
mingi yang waktu itu belum terlalu akrab sama sunghoon langsung bengong. buset, ini orang sebegini bucinnya? mingi langsung kira sunghoon ini pelit. yaa, walau bukan sebuah keharusan buat sunghoon minjemin helm ke mingi sih. jadi mingi cuma bisa bilang oh, yaudah deh dan hendak masuk ke dalam nyari orang yang bisa minjemin dia helm. tapi belom sempet dia masuk, panggilan sunghoon menghentikan mingi.
"gi, lu kenal sama bang hoshi kosan depan gak?" tanya sunghoon yang udah berdiri, botol fruit tea udah ketutup rapet dan berdiri diatas meja teras.
"hah? kagak hun, siape?"
"kayaknya orangnya di kosan, lu mau gua pinjemin helm punya dia?”
sejak itu, prejudice mingi terhadap sunghoon berubah. dia ngerti kenapa sunghoon pelit urusan helm. ya, kalo udah nyangkut masalah gea-nya, sunghoon bisa jadi orang paling medit sedunia. pokoknya, punya dia itu punya gea. gaboleh ada yang minjem. dan baru kali itu juga, mingi liat orang bucin sampe segitunya, langsung.
kalo ditanya gimana sunghoon bisa kenal sama gea, kayaknya agak lucu. mereka berdua sama sama dari bali. gak, mereka gak satu sma. cuma ya, sunghoon sama gea tetanggaan, makanya bisa kenal.
inget banget waktu itu gea kecil yang emang asli jimbaran, lagi iseng main pasir bangunan rumah seberang yang lagi di renov. jorok sih, tapi seru. mirip mirip lah sama pasir kuta. tiba tiba, ada deru mobil jeep yang berhenti tepat di belakangnya. dari sana, turun sekeluarga, ibu, bapak, sama anak laki dan perempuan.
temen pertama sunghoon di bali? gea.
pacar pertama sunghoon? gea juga.
---
"lu ngapain pake baju sma?" tanya dera yang lagi nunggu gojek di ruang tengah, hendak pergi ke kampus. di seberangnya ada sunghoon yang lagi sibuk make sepatu vans hitam kesayangannya.
"mau ngedate," jawabnya singkat.
"hah? ngedate?"
pas abis dera nanya, turunlah gea dari lantai dua yang juga pake seragam sma putih abu abu. tangannya menenteng tas selempang dan sepasang sepatu vans hitam yang sama kayak punya sunghoon.
"buset! anak sma mana nih?" tanya younghyun yang baru keluar dari kamarnya.
"hehe, mau lucu lucuan aja ini bang, sama sunghoon," jawab gea sambil cengengesan.
"mau ngapel kemana lu ge?” tanya dera.
“ke como park,”
“random banget? mau photobooth ya?” tanya gaon, penghuni kosan yang baru balik dari medan dua hari yang lalu, turun dari tangga.
“lah! udah balik lu on,” kata younghyun sambil nyamperin jooyeon buat tos ala laki! 
“hehe, udah dua hari bang,” jawab gaon sambil nyengir nyengir. 
“lisa kapan balik sob?” tanya younghyun.
“kurang tau bang, masih asik magang di jogja dia,” jawab gaon. sebenernya dia sedih karena ceweknya, lisa, gak balik balik. ya, sebenernya yang namanya magang mah ada kontrak, tapi gaonnya aja yang sering galau. younghyun cuma ngangguk ngangguk sambil nepok nepok bahu gaon.
“yuk, beb,” ajak sunghoon sambil menggandeng tangan gea. mereka berdua pun keluar. jadi iri... ucap gaon dalam hati.
---
kalo cewek cewek penghuni kosan lagi senggang atau gak ada jadwal kuliah dan tetek bengeknya, biasanya mereka bakal ngumpul di salah satu kamar di lantai dua. biasanya ngobrol, ngegibah, ngomongin kpop, atau nonton bareng di laptop nisa, pastinya bukan horror karena dera penakut.
kali ini, kamar nisa jadi tempatnya.
“eh, dera di bawah kan? suruh kesini dah,” ucap tira sambil makan kacang sukro. nisa mengangguk lalu langsung nelpon dera buat ikut ngumpul di kamarnya.
di kamar itu gak serame biasanya. gea pacaran sama sunghoon, aul pacaran sama mingyu, nadya nemenin ino balik ke rumahnya, dira lagi di kampus mau dijemput younghyun. ini cukup menjelaskan kenapa younghyun ada di indekos siang bolong, padahal biasanya lunch sama client.
gak lama setelah itu, dera masuk kamar nisa sambil dengerin lagu lewat earphonenya. “dwenger apwa dwer?” tanya afa yang lagi ngunyah gyoza. gak tau kenapa akhir akhir ini afa tergila-gila sama gyoza. mungkin karena waktu itu beo bawain afa gyoza dari sushi tei gading. gatau sih.
“dewi,” jawab dera “kaulah hidupku....” lanjutnya dengan nada.
“ntong lu, dewi mulu,” ucap nisa ke dera tangannya sibuk ngescroll di website bajakan idlix, nyari film bagus buat ditonton.
“lu gak pacaran fa?” tanya dini ke afa. sedangkan yang ditanya cuma mengangkat bahunya.
“dia mah ditanya hubungan apa sama beo juga kagak bisa jawab,” saut aly yang dibalas fack yu eshol! dari afa. tapi emang bener sih. kalo ditanya apa hubungannya sama beo, afa juga gak bisa jawab.
“eh kita gak mau nonton horror?” tanya icel ke semua yang ada disana. 
“ah lu doang yang berani,” jawab aly.
“gue berani sih, tapi kalo ramean doang...” ucap diyah.
“sama...” timpal dini.
“eh ajak alet dah, siapa tau dia mau,” kata vice.
“boleh tuh, siapa tau dia menjadi si paling berani diantara kita,” timpal tira. 
“ah, paling lagi pacaran..” ucap hilda pelan. dia lagi nyender di tembok sambil ngescroll twitter. kayaknya gak sadar dia mengucapkan itu dan membuat semua kepala disana menengok ke arahnya. 
“hah?! emang ada lakinye?” tanya icel.
“demi apa?” kali ini tira yang nanya.
“spill, jek!! spill!!” ucap afa heboh.
“kok lu tau semuanya sih...” ucap dera. dia sedikit speechless karena kemarin juga sempet kepergok berduaan sama jake di balkon.
“h-hah.. kagak.. maksud gue-” belom sempet dia mau bohong, suasana kamar nisa udah ricuh sama mereka yang mulai mengeluarkan suara suara aneh dan menunjuk-nunjuk hilda. asli, kalo udah kayak gini hila merasa ciut.
“ah! mau boong lu!” tuduh afa. 
“spill dong jek! kita kita ini, mau nyebar kemana juga dah?” sambar icel.
“yee ntar lu pada nyebar ke laki lu, laki lu nyebar ke kosan depan,”kata hilda.
lalu semuanya diam, gak pengen terlalu maksa, tapi kepo setengah mati juga. lalu tiba tiba, diyah yang tadinya diem doang, akhirnya angkat suara. 
“lah! emang kenapa kalo nyebar ke kosan depan? orang pada gak kenal alet juga. jangan jangan lakinya ngekos disana!” ucap diyah penuh dengan semangat 45. 
lalu mereka semua menatap hilda dengan tajam sambil kompak bilang, “nah loh!”
---
ya, sebenernya sih, hilda gak maksud buat nguping.
cuma waktu itu timingnya pas aja. siang itu, penghuni kosan lagi pada absen. ada yang lagi nugas di indomaret point kayak nami dan dobi, ada yang di tempat magang kayak dowoon, ada juga yang lagi tidur di perpus kampus kayak eric dan mingi sambil nunggu kelas selanjutnya. hilda sendiri pun baru pulang dianter wonwoo yang lanjut ke kantor tempat dia magang.
sesaat hilda hendak ngegeser pagar kayu tinggi kosan mama tira, dia mendengar suara alet dan cowok berjaket kulit hitam yang tak dirasanya familiar. cowok itu duduk diatas motornya. rambutnya hitam dan potongannya rapi. hilda juga bisa melihat piercing di daun telinga kiri cowok itu.
“kamu nyaman disini?” tanya cowok itu. hilda gak bisa melihat dengan jelas siapa dia karena cowok itu duduk di motor membelakanginya.
“nyaman...” jawab alet pelan, walau hilda tau dari nadanya, alet kurang yakin. dari sela sela pagar, dia melihat alet membuka helmnya dan memberikannya pada cowok itu. cowok itu hanya mengangguk, lalu memeluk helm yang tadi dipakai alet.
“kalo enggak, bilang aku, ya?” ucap cowok itu sambil mengusap rambut alet. melihat itu, hilda langsung deg-degan dan bikin hilda mulai berspekulasi. 
cewek itu mengangguk, “udah sana pulang!” 
cowok itu tertawa kecil dan menjalankan kembali motornya ke arah kosan putra milik bang soonyoung di seberang jalan. hah?
sesaat hilda sadar bahwa cowok itu merupakan penghuni kosan depan, dia melihat cowok tinggi itu memutar badannya. ganteng, pikirnya setengah sadar saat itu. 
“call me?!” tanya cowok itu sedikit kencang.
“will! cepet masuk, josh!”
1 note · View note
suradimuhardiono · 3 years
Photo
Tumblr media
Surat terbuka untuk konfirmasi masalah kesalahpahaman di artikel yang muncul di portal media online Rakyat Merdeka yang di tulis oleh saudara Amin. Dengan ini saya sebagai management @sevenyearslater_band dan perwakilan dari @doddykatamsi @bengkelvocaldokat menyatakan bahwa: 1. Saya tidak pernah bertemu secara langsung atau menolak kehadiran saudara Amin secara langsung pada saat acara di Kedai Lekker sedang berlangsung. Saya sama sekali tidak mengetahui kalau yang datang adalah saudara Amin. Karena saya kenal saudara Amin sudah cukup lama sekali. Gak mungkin saya menolak beliau masuk kalau memang berbicara langsung dengan saya. 2. Saya sama sekali tidak ada informasi akan rencana kedatangan saudara Amin untuk meliput acara kita ataupun meliput Doddy Katamsi dan Seven Years Later. Yang menurut saya aneh, karena saya dan Doddy Katamsi sudah kenal lama sekali dengan saudara Amin. Semestinya sangat mudah untuk saudara Amin wa atau telp paling tidak Doddy untuk menginfokan kepada saya bahwa akan ada saudara Amin datang ke Kedai Lekker malam itu. Semuanya sebenarnya bisa dikoordinasikan dengan baik. 3. Selain itu, kondisi kedatangan saudara Amin di waktu band baru saja naik dan perform. Dimana saya harus memastikan semua berjalan dengan baik diatas panggung, jadi saya tidak bisa kemana2 atau beranjak dari area panggung. Walaupun ada panitia tiketing yang datang menyampaikan bahwa ada orang di depan mau masuk dan bilang "Di suruh Doddy datang kesini". Dimana setau saya, Doddy tidak ada info bahwa akan ada orang datang / guest list di acara ini. Sebelum acara pun saya sudah menanyakan kepada Doddy: adakah guest list dari pihak kita, agar bisa disampaikan kepada pihak panitia. Dan diinfokan "Tidak Ada" 4. Satu hal lagi, itu acara bukan saya atau pihak management Doddy Katamsi yang buat / organize. Kita hanya sebagai pengisi acara di event tersebut. Kalau memang saudara Amin mau meliput atau masuk ke area pertunjukan, seharusnya bisa dikoordinasikan dengan pihak panitia. Saya yakin pihak panitia juga akan mengerti dan akan memberikan izin kepada saudara Amin untuk masuk. 5. Dan artikel yang langsung di tulis di portal berita online Rakyat (at Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CXBaRZHIeGb/?utm_medium=tumblr
0 notes
spacecatz-mumbles · 3 years
Text
this is for two of my bestfriends
Hi.
This is just randomly popped in my head waktu jalan pulang ke rumah hari ini. Seriously pop just like that.
Awalnya keinget gimana riska yg sekarang acuh sama arah jalan. Dulu riska selalu jadi human-maps kita karna dia pede banget, aware dan hafal sama arah jalan. Pas kuliah dulu, kalo kita jalan bertiga. Pasti dia yg suka nunjukin jalan ke driver, entah jalan tikus atau jalan biasa. Pas lagi macet, "oh pak kita lewat sini aja", atau "bapak, nanti kita lurus, pertigaan kiri, abis itu belok kanan" dst. Iyes. Tau banyak jalan dan cepet hafal jalan. Fina pernah bilang "widih tau-tauan aja lu jalan sini", lah pin...preman dimari dia mah...
Years past by. Things change. Aku mulai sadarin sesuatu: Kalian berubah. —atau akhirnya kalian menemukan bentuk dari diri kalian yang nyaman? (oke ini terdengar lebih baik)
One time, aku dan riska selesai datengin acara nikahan fina yang di bintaro, riska dan mas doddy being really kind hearted karna mau nganterin aku pulang. Aku ngasih tau jalan balik buat mereka dan lebih ngarah ke riska karna aku rasa dia bakal bantu mas doddy buat inget jalan. “Riska, nanti lewat sini, belok kesini, nah patokannya ini. Gampang kan. Hafal kan lo?”
“Enggak" sambil lanjut ribet sama hal lain. Riska decided to not give a fuck about the whole directions I just gave to her.
Gilak, aku sampe, what....ga salah denger? Terus untuk memastikan mereka bisa pulang dengan selamat, aku ngomong ke mas doddy, "mas hafal kan tapi?" Untung hafal. Ampun.
Ini mungkin sepele buat kalian. Tapi ini stuck dikepala ku sampe detik ini dan bikin aku sadar. Selain aku memang berbakat di bidang overthinking, aku ini demen menganalisa sebetulnya di balik ot nya itu. Betul. Baru kali itu, aku ngeliat riska ga ngerecord jalan kayak mobil google maps yang ada kameranya diatas. And it hits me, hard, "dia berubah". Aku sadar, dia selama ini selalu berjuang sendirian, ngerantau dari Papua ke kota2 sebelumnya, sampe akhirnya ke Jakarta—dan ketemu teman2 riska yg jadi pengganti keluarga riska selama ngerantau. Semua sendirian, bertahan, sampe salah satunya mau gamau harus ngafal jalan. Tapi enggak, kali itu enggak! For the very first time I saw her put her guards down. She has someone to rely on. Dan itu mas doddy.
Lanjut ke my other best person I’ve been stuck with sejak kuliah, fina.
Pertama kali ketemu dan kenal fina, dia adalah orang paling kalem, banyak diem dan easy to get nervous. Public speaking is the worst thing for her! Suaranya pelan dan selalu malu-malu. Dia selalu jadi orang yg sering banget aku isengin, dan dia percaya aja. Dang it, fina!
Aku tau dia saat ups and downsnya dalam hubungan cinta. Si ini, si itu, begini begitu. Selanjutnya, kita bertiga lulus, dan mulai sibuk kerja. Tau gak? Hampir gak percaya fina jadi agent, karena itu harus bikin dia jadi banyak ngomong. Bener aja, yang bikin lebih kaget, dia coba public speaking! Aku sampe mastiin ke riska, serius ini bocah begini jadinya? “Iya, udah berani ngomong dia sekarang”
Hah? Who’s this girl, no, really? She even handle public speaking great! Aku mulai notice perbedaannya dia ini sejak sama ian. She sparks, she talks a lot, she’s finally coming out of her shell. Jadi gak malu-malu buat ngomong, throw jokes bahkan jadi ngisengin orang—termasuk aku. Sebel! Dua orang ini—fina sama ian, emang paling-paling kalo soal iseng.
Here’s to my two best person, my best friends yang meskipun jarang ketemu, jarang ngobrol, tapi kalo tiap ketemu kayak gak ada yang kelewat, just like where it was left off.
Aku—kita udah saling nyaksiin gimana kita tumbuh jadi apa yang jadi diri kita sekarang ini. I enjoy every little inch what we grew into, with both of you.
Semoga bisa selamanya bersama.
Thank you for being exist in my timeline of life.
0 notes
annissarizqieyah · 3 years
Text
Malam tadi mimpi ketemu Eyang. Dalam mimpi aku dan Pak Y sedang olahraga jalan pagi di kompleks perumahan tempat tinggalku pertama pindah ke Depok. Saat sedang jalan, kami melihat seorang nenek limbung hampir jatuh. Dengan sigap Pak Y, menahan dan memapah. Ternyata nenek itu, Eyang :'). Eyang bertanya Pak Y siapa, aku bilang, "ini suami adek, Yang."
Kemudian kami jalan bertiga, Eyang digandeng oleh Pak Y dan aku berjalan di belakang mereka. Sesekali Eyang menengok ke belakang seraya berkata, "Tulisin pesan untuk Tante Wita, nanti jemput di rumah mama aja sama Om Doddy dan Tante Nino. Sekalian tanya mama, bubur sumsumnya ada atau ngga."
Saat hampir sampai rumah mama, Eyang mendekatiku. Menggandeng tanganku kemudian berbisik, "Baik dek, suami adek baik." Lalu aku terbangun dengan perasaan hangat di dada :)
Dalam mimpi, Eyang mengenakan celana training warna merah dengan kaos putih bergaris merah di lengan serta jilbab merah senada dengan celananya. Seperti Eyang biasanya :)
Terlepas dari bunga mimpi atau bukan, aku percaya Eyang merestui dan menyayangi Pak Y seperti cucunya sendiri.
Nissa
Gandul, 4 Oktober 2021 (kontrakan bu Eem)
0 notes
Video
instagram
Personil #satlantaspolresjepara melaksanakan sosialisasi disiplin prokes dan disiplin tertib berlalu lintas melalui siaran radio, melalui radio @rlisafm dan radio @kartinifmjepara . Kegiatan ini sebagai upaya jajaran #polisijepara khususnya unit dikmas #satlantaspolresjepara dalam hal pencegahan penyebaran covid-19 diwilayah Kab. Jepara . Kasat Lantas Polres Jepara AKP Doddy Triantoro, SH, SIK, MSi mengatakan melalui siaran radio kita dapat memberikan himbauan tentang protokol kesehatan hingga pelosok desa khususnya masyarakat yg ada dikampung dapat mendengarkan siaran kita sehingga akan lebih waspada terhadap penyebaran penularan covid19 . Sahabat #zera mari kita sama sama disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan . Yuk Kita Lindungi Diri Kita 😃 dan Keluarga Kita 💑👭👨‍👩‍👧‍👧 . #dirumahaja Hindari ditempat Umum . Polres Jepara Siap mempertahankan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Siap Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) 🔥🔥🔥🇮🇩🇮🇩🇮🇩 . 𝓜𝓪𝓻𝓲 𝓑𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓚𝓲𝓽𝓪 𝓒𝓮𝓰𝓪𝓱 & 𝓛𝓪𝔀𝓪𝓷 𝓟𝓮𝓷𝔂𝓮𝓫𝓪𝓻𝓪𝓷 𝓥𝓲𝓻𝓾𝓼 𝓒𝓸𝓿𝓲𝓭-19 . 𝙆𝙚𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙖𝙩 𝘽𝙚𝙧𝙠𝙚𝙣𝙙𝙖𝙧𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙧𝙩𝙖𝙢𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙋𝙖𝙡𝙞𝙣𝙜 𝙐𝙩𝙖𝙢𝙖 🇮🇩 . ▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂ . #tmcpolresjepara #ntmcpolri #ditlantaspoldajateng #polresjepara #satlantaspolresjepara #polisikeren #polisijepara #polisiindonesia #jeparahariini #cristianoronaldo #lovejepara #jeparaxplore #ronaldo #cr7 #jeparasquad #covid19 #lfl #zebrajepara #polisitangguh #presisi #polisipresisi #euro2020 #polresjeparapresisi #realmadrid #polripresisi #hutpolri2021 #barcelona #polisihits #polisikeren #polisiindonesia @doddy9dt @humas_poldajateng @humas.resjepara @divisihumaspolri @dikmaslantaspolri @roadsafetytozeroaccident @ntmc_polri @ditlantas.polda.jateng @irsmm.id @polisi_jepara @polantasindonesia @jeparasquad @infoseputarjepara @ilovejepara @luthfi1091 @polisi_indonesia @ganjar_pranowo (di Sat Lantas Polres Jepara) https://www.instagram.com/p/CQdlbzmJwON/?utm_medium=tumblr
0 notes
febbymandira · 7 years
Text
Cabe-Cabean ke Pulau Cabe (episode 3)
31 Mei 2015
Pantai Kuta
Sehabis sholat subuh dan berpakaian, kami jalan-jalan ke Pantai Kuta. Jalan yang kami tempuh melewati pasar. Aku baru menyadari bahwa wanita di sana mayoritas masih menggunakan kain sebagai bawahan pakaian mereka. Pantai Kuta ini ramai. Pasirnya keras berkarang, jadi cukup menyakitkan untuk berjalan kaki. Banyak karang-karang besar yang bagus untuk tempat berfoto. Di pantai ini, banyak sekali ibu-ibu atau anak-anak yang berjualan sedikit memaksa. Yang kalau satu dibeli maka satunya lagi seakan harus dibeli juga.
Tumblr media Tumblr media
Keadaan di sekitar pantai kuta ini sangat hidup. Banyak pertokoan disana dan kafe di sana. Ada kafe bertuliskan “No Wifi, we talk to each other”. Sekembalinya dari pantai, kami sarapan pancake dan omelette di penginapan. Mas Doddy pun menjelaskan rute ke Selong Belanak dan Tanjung Aan. Kami bergegas mengganti pakaian dengan baju renang dan mengambil peralatan snorkeling.
Pantai Tanjung Aan
Perjalanan kami kali ini menggunakan motor yang dikendarai oleh Mutia berboncengan denganku serta Ekaning yang membonceng Wawa. Aku dan mutia membawa alat snorkeling. Wawa dan Ekaning membawa life vest. Setelah mengisi bensin kami segera beranjak ke Tanjung Aan. Kami membayar biaya parkir Rp 5.000 per motor. Kami pun parkir di bawah pohon. Karena ini hari minggu, jadi pantainya ramai sekali. Tapi baguus sekali juga. Kami melihat ada segerombol keluarga yang menaiki sebuah bukit. Kami pun tertarik untuk menuju bukit tersebut. Ternyata itu bukit surga. Bagusnya MasyaALLAH. Semacam bukit teletubbies. Aku baru tahu beberapa tahun belakangan ini, kalau ternyata bukit itu bernama Bukit Mereseh. Di sana banyak anjing liar. Bahkan temanku yang setahun kemudian kesana dikejar oleh monyet liar. Hii serem ya.
Tumblr media Tumblr media
Setelah keasyikan foto dan beranjak pulang. Mutia baru sadar bahwa kunci motor kami hilang. Kami semua panik. Aku dan mutia meluncur turun ke motor berharap kuncinya masih nyangkut di situ. Dan benar saja. Kuncinya masih di motor. Aman terkendali. Padahal kami nggak akan sanggup kalau harus mengganti motor tersebut kalau kalau hilang :(
Tumblr media
Pantai Seger
Sebelum beranjak, kita berdiskusi dulu mau kemana. Rencana kita mau snorkeling. Setelah bertanya sama warga lokal, spot snorkeling bagusnya di batu payung, tetapi harus menyewa boat seharga Rp 400.000. Berhubung itu jauh dan tidak meyakinkan keberadaannya. Kami memutuskan untuk mengunjungi Pantai Seger yang berada dibalik Pantai Tanjung Aan. Kami membayar biaya parkir Rp 5.000. Ekaning membeli pentol. Aku dan Wawa menawar kelapa muda. Mutia mencari tempat strategis. Pemandangan Pantai Seger amatlah menarik hati. Kondisi air yang lagi surut memungkinkan pengunjung untuk berjalan ke karang yang letaknya tidak jauh dari bibir pantai.
Tumblr media
Ternyata makan pentol tidak cukup mengobati rasa lapar kami. Kami berencana membeli makanan. Aku yang melihat ibu-ibu duduk dengan hamparan makanan di depannya berinisiatif mendekati mereka untuk membeli makanannya. Ternyata eh ternyata.. mereka nggak jualan. Mereka adalah sekelompok guru SD yang sedang piknik. Kami bahkan sempat ditawari makanan tersebut. Alhamdulillah urat malu kami masih tersambung, jadi kami menolak secara halus. Padahal perut lapar tak tertahankan.
Pantai Mawun
Kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Mawun. Bagiku, ini adalah perjalanan yang sangat mendebarkan. Bukan perihal jauhnya. Tapi dengan siapa kamu dibonceng. Kami hampir dua kali bunuh diri dan sekali mencelakai seorang bapak-bapak tak berdosa. Mutia panik diklakson mobil dan hampir menabrak bapak-bapak itu. Alhamdulillah tidak tersenggol sedikit pun. Karena malu, kami pun beralibi bertanya arah ke Pantai Mawun yang padahal jelas-jelas tertera di papan petunjuk depan kami. Kejadian hampir bunuh diri pertama terjadi berikutnya. Saat entah bagaimana ketika melewati jalan bertebing, Mutia jalannya semakin ke pinggir kiri jalan hampir menabrak tebing dan dia berhenti tiba-tiba. Alhamdulillah masih ditolong oleh Malaikat.
Tumblr media
Sesampainya di Pantai Mawun, kami parkir motor dengan biaya Rp 10.000 saja. Ternyata diseblah kami parkir, ada motor yang lupa mencabut kunci motornya. Jadi kami berinisiatif untuk memindahkan kuncinya dan menyimpannya di laci motor tersebut. Apa ya nama cekungan yang ada di stang motor, yang biasanya tempat meletakkan minum? Kita sebut saja laci motor ya. Hahaha.
Sebelum menyentuh air, kami yang kelaparan segera memesan popmie di warung tersebut, terkecuali Mbakening yang memilih makan jagung bakar. Sebenarnya kami berfirasat bahwa pantai ini bukanlah tempat snorkeling yang bagus. Karena tidak ada tanda-tanda orang snorkeling. Sebagian besar pengunjung hanya berjemur di pantai. Tapi kami yang tidak mau rugi karena telah menyewa life vest dan peralatan snorkeling, berinisiatif untuk tetap snorkeling.
Kami menitipkan barang di warung lalu berganti baju dan membawa peralatan snorkeling ke pinggiran pantai. Mutia dan wawa berangkat sebagai tim advance untuk snorkeling Mandiri Jaya (nama PT karangan sendiri). Setelah melewati batu-batu licin, ditemukannyalah spot snorkeling. Aba-aba diberikan kepada aku dan ekaning, yang kemudian bersiap dengan membawakan life vest. Kami pun memulai berenang ngambang itu. Seperti berenang di kolam renang sih, tapi alhamdulillah masih ada pemandangan ikan-ikan kecil yang bersembunyi di karang. Selanjutnya kami pun hanya mengambang di pantai dan bermain pasir. Sempet syuting adegan Titanic, adegan kegulung ombak di pinggir pantai. Sampai semua pasir masuk mulut. Puas dengan Pantai Mawun, kami pun mandi di sana. Filosofi pantai mawun created by kami sang cabe: Mawun a.k.a MaturNuwun 
Tumblr media
Pantai Selong Belanak
Kami segera beranjak mengejar sunset di Selong Belanak. Berbekal biaya parkir Rp 10.000, mie goreng, dan nasi goreng, kami menikmati mas-mas surfer main bola. Eh maksudnya menikmati Sunset, meskipun langit sedikit mendung. Dari kejauhan terlihat betapa cantiknya lampu dari kapal-kapal nelayan yang tersebar. Rasanya, itu kali pertama aku jatuh cinta dengan matahari tenggelam. Campuran antara rasa bahagia dan rasa hampir berpisah dengan Lombok.
Tumblr media
Kami pulang dengan langit sudah gelap. Tanjakan dan turunan tiada henti yang dilewati saat siang ternyata sangat menyulitkan di malam hari. Berbekal pengalaman hampir menabrak di siang hari, aku sangat was was di perjalanan kali ini. Dan benar saja, lagi-lagi adegan hampir bunuh diri itu terjadi. Motor kami berpapasan sangat tipis dengan mobil dari arah yang berlawanan. Aku yang kaget teriak, Mutia malah nyantai aja ketawa-ketawa nggak percaya. Duh sedih :( tapi kalo diinget-inget lagi emang jadi koplak.
Kami pun sampai di penginapan dengan segenap perjuangan. Kami kaget banget ketika tahu kamar sebelah kami yang kayak kapal pecah itu, tetiba sudah rapih bangeet. Semua peralatan tempur kami untuk berenang dipindahin, sampe daleman-dalemannya :”)
1 Juni 2015
Beautiful Sunrise in Tanjung Aan
Karena kami sangat jatuh cinta dengan Tanjung Aan. Maka seusai sholat subuh, kami langsung bergegas menuju Tanjung Aan lagi untuk mendapatkan Sunrise. Perjalanan pagi hari kami sebelum lepas landas ke Jakarta ini memang sangat berkesan. Sesampainya di Tanjung Aan, keadaannya masih sangat sepi. Kami pun menanjak ke bukit tersebut. Matahari bahkan belum muncul. Dan perlahan dia bangkit bersama sinar keemasannya. Mewarnai pagi hari kami. Ah rasanya sangaat beras harus berpisah dengan Sunrise di sana. Dan inilah kali pertama aku jatuh cinta dengan matahari terbit. Lombok membuatku mencintai matahari dalam kedua waktu terbit dan tenggelamnya.
Tumblr media
Kami pun kembali ke homestay untuk sarapan. Kami sangat menyukai pancake di sana. Ekaning bahkan meminta resepnya. Kami pun bersiap ke bandara. Meninggalkan Lombok, tetapi tidak dengan kenangannya.
Terima kasih Para Cabe yang telah mempedaskan hari-hariku. Perjalanan ini adalah salah satu perjalanan yang paling berwarna bagiku. Setiap mengingat cerita dari perjalanan ini, aku pasti selalu tergelitik. Begitu banyak hal bodoh yang terjadi dalam perjalanan ini. Terima kasih Garuda Travel Fair yang mewujudkan impianku untuk pergi ke Lombok dengan budget pas-pasan!
Aku dan Ekaning di Perjalanan Pulang
Tumblr media
Wawa dan Momennya di Gili Trawangan
Tumblr media
Tanjung Aan di Pagi Hari, membuat sulit mengucapkan selamat tinggal
Tumblr media
6 notes · View notes
rmolid · 4 years
Text
0 notes
kumpulanaksara · 5 years
Text
Ups and Downs 2019
january,
dibulan ini alhamdulillah mendapat 2 kabar baik. pertama kaka diterima jd cpns terus kedua gama mulai pkl. yang awal2 masih susah nyesuain waktunya, ketika dia shift malem gue harus nunggu jam 12 buat berkabar sebentar, worried ketika dia harus pulang subuh2 dalam kondisi cape dan ngantuk:( tapi hal itu kita jadiin reminder, mungkin di luar sana banyak yang merasakan seperti itu, disaat orang lain tidur nyenyak ada yang harus bangun tengah malam untuk bekerja, jadi harus lebih banyak bersyukur. terus bulan ini makrab kelas ke 2 di adain. berkesan banget. sehari bisa karaoke 3 jam lebih, dari bangun tidur sampe mau tidur. ngegame ngumpetin dan berburu telor kelompok lain, ada yang disimpen disemak2 wkwk ada yang disimpen di kardus, di lemari wkwk pokoknya ngide2 bgt deh. sampe tbtb azrio dateng ke gue bisik2 bilang "zaa gue dapet telor kelompok lain" seketika gue berusaha buat umpetin di jaket etapi keburu ketauan sm dai trs dikejar eh pecah akhirnya wkwkwk. ada yang nemu terus sampe kejar2an di tangga dan berebut supaya dapet telornya tp ternyata telornya gada wkwk. ngegame cowo2 main bola pake daster tp sempet didandanin dulu sm ciwi2nya wkwk ngakak bgt deh kalo diinget2. trs dimalem terakhir makrab kita bakar2an dan masing2 dari kita berkeluh kesah tentang apa aja yg terjadi di kelas. sedih bgt sampe selesai2 matanya pada sembab. seneng tp sedih disaat yang bersamaan karna gatau lagi kapan bisa makrab lagi sama mereka huhu:( really so happy to meet all of them.
february,
bulan dimana gama harus dirawat karna usus buntu. sedih pas tau. but as his support system, I should support him anytime. seminggu pertama dikasih obat dulu dan berharap bisa sembuh dgn obat tanpa operasi. tp karna masih sakit setelah obatnya abis, gama diharuskan operasi. disini gue berusaha buat nenangin dia disaat gue sendiri khawatir, trs ingetin dia buat ikhlas ketika ada bagian tubuhnya yg harus hilang dan untuk balikin kondisinya jd lebih baik. pas mau jenguk gue mau ke rs sendirian tp gama suruh bareng mamanya karna gue gatau kan kamarnya dimana nanti trs belom tau ortunya juga. sampai akhirnya gue memberanikan diri buat ke rumahnya yg sebelumnya belom pernah, trs ketemu mamanya. sumpah pas ketemu salting seada2nya, malu dan deg2an disaat bersamaan. kalo diinget2 kok gue berani bgt ketemu mamahnya sendirian. keren ya gue🙂 wkwk. pas sampe di rs kesian bgt ngeliat gama diem aja yg biasanya pecicilan trs malah gue isengin haha, karna kesempatan bagus tu kan gue isengin tp dia gabisa isengin gue balik wkwk. gue tungguin sampe dia dipindahin dari ruang pemulihan ke ruang inap. pas mau dipindahin ke ruang inap tbtb susternya nanya "maaf ini dgn siapa? istrinya ya?" (karna ortu gama tunggu di luar ruangan) trs seketika gue bilang sambil salting "hahaha bukan sus" trs gama malah ngetawain gue, rese bgt kan wkwk. yaudah tu sepanjang ke ruang inap gue senyum2 berdua sm gama hahaha. pas mau pulang sedih ni anak ditinggal malah menggigil:( padahal pas ada gue baik2 aja. trs besoknya gue nemenin dia lg di rs, bantuin dia jalan pelan2 sampe jalannya biasa lagi. huhu sedih kalo diinget2:( tp alhamdulillahnya besoknya udah boleh pulang.
march,
di bulan ini udah mulai persiapan buat grost. mulai cari permasalah yg mau dibahas di jurnal. bimbingan sm dosen yg masih gatau bgt apa yg mau dibahas, cari2 judul yg kira2 menarik untuk dibahas. dan 1 hal yg bikin sedih adalah ditinggal kaka kerja jauh ke padang:( sedih bgt partner pillow talk ku sebelum bobo gada lagi:(
april,
kongres 2019 diadain bulan iniii. entah knp berani bgt keluar dari zona nyaman yg padahal gue gamau buat ikut sebelumnya. yaa walaupun gue kebanyakan diem tp seengganya ada pengalaman lebih yg bisa gue ambil. oiya ini kali pertama satu kegiatan organisasi sama gama hihiw. untuk progress grost udah mulai tau apa yg mau dibahas, cari2 jurnal pendukung, dan informasi yg relevan dgn permasalahan yg mau gue bahas di jurnal. tentunya dengan bantuan guru privateku yg ku cinta hahaha. yaa u kno who i mean laa. and in this month, me and gama became a couple hihi. setelah dikodein beberapa kali dan berani buat berbagi dunia dgn orang baru.
may-june,
the real struggle of final college student. tugas IT bikin aplikasi dari pak doddy yg bikin begadang pagi malem, ditambah tugas2 lain yg ada, trs deadline abstract grost dll. wawww luar byasaaa sekali rasanya at that time. pressurenya berasa bgt jujur. muter otak harus bikin konsep seperti apa yg bernilai jual tinggi dan yg dibutuhkan banyak org, but the other side seru ketika harus mendesign tampilan aplikasi yg mau dibuat, yaaa at least gue jadi bisa belajar gimana bikin design pake ui/ux app. progress grost lagi ditahal nyari responden. luar biasa, susah bgt nyarinya:') nyebar questioner ke lebih dari 15 trucking company tp hanya 1/2 yg respon sedih bgt, padahal udah h-sebulan sidang. daannnn kali pertama ada di ulangtahun gama yayy! sumpah bingung bgt harus gimana surprisein ni anak, dgn rencana awal mau ke rumahnya etapi ni anak malah ke kampus. mau minta bantuan temen2nya tp udah pada pulang. jadinya surprisein bareng dindis, awkward bgt karna guenya udah keburu panik dan karna dia bete gue tinggal pergi2 dan ternyata sadly mamah mau dirawat:(
july,
awal bulan jadwalnya presentasi pak doddy, h-1 belom selesai juga, belum ada persiapan buat gimana presentasiiinnya, keteter bgt sumpaa. yaudah akhirnya dgn sisa waktu yg mepet bisa selesai juga but still do our best. selesai presentasi rasanya lega bangeeetttt. satu tugas selesai. tinggal fokus untuk grost dgn waktu sisa kurang dari 1 bulan.
august,
the month of grost! wawww pembukaan awal bulan disambut dgn sidang grost. setelah perjuangan 5 bulan terakhir buat persiapin grost akhirnya dateng juga. dapet dosen penguji dari thailand yg njlimet abis. sampe gue debat sama pengujinya. yang seharusnya masing2 peserta cuma waktunya 10-15 menit. gue hampir stengah jam. yaAllah rasanya gue mau ngecut lgsg karna debatin permasalahan yg udah gue jelasin dgn jelas tp pengujinya tetep bahas itu2 lagi. sampe dari belakang temen2 gue pada nyemangatin. pas selesai rasanya alhamdulillah bgt. legaaaa. turun2 dari lift disambut temen2 kelas yg pada ucapin selamat dan kasih bunga. lucu bgt. seneng gama dateng, mey cila dateng, trs temen2 kelas juga dateng. alhamdulillah. cant thank them enough. dipertengahan bulan ini minication ke taman safari sm gama yg udah jd bm dari lama. ngetawain onyet yg lagi saut2an sampe ngakak beduaan trs panik gara2 mau dilempar pup sm onyetnya wkwk. seru bgttt! dannn yg paling berkesan lagi yaitu first time attended a concert! Malibu Night tour concert LANY! seneng bgt karna bisa nonton konser bareng, band kesukaan kita berdua yayyy.
september,
yashh my bday month. dikasih bday gift yg istimewa sama gama, diajak buat berbagi kepada sesama yg membutuhkan. gue kira hanya sbg sedekah tp setelah tau alasannya apa gue terharu bgt. mereka yg gue beri sedikit rezeki, banyak mendoakan hal baik. Dan gama bilang "yang mendoakan bukan cuma aku tp mereka juga mendoakan kamu" :')) yang paling gue inget adalah ketika gue kasih sedikit rezeki buat mereka berupa makanan dan minuman, ada yg langsung minum mungkin sedang haus2nya. gue terenyuh bgt sampe nangis ngeliatnya. lagi2 gue dan gama belajar buat lebih bersyukur. thank u gama for precious bday gift. ily hehe. bulan ini juga bulan terakhir perkuliahan semester 6, bulan2nya buat persiapan pkl. temen2 gue yg lain udah prepare tempat pkl dari beberapa bulan lalu, gue masih belom tau samsek mau pkl dimana. akhirnya akhir september gue mulai apply tempat pkl. oiya dibulan ini dateng ke wisuda gama. ganyangka bgt yg tadinya cuma kenal sbg abang2an skrg malah dateng ke wisudanya sbg pacarnya hihi. dan alhamdulillah mendapat kabar baik setelah pulang dari acara wisuda gama yaitu dipanggil buat interview magang di schenker.
october,
awal bulan udah mulai magang di schenker dgn respon ayah dan ibu yg awalnya negatif karna jauh dari rumah dan lebih besar ongkos drpd allowancenya. tp setelah memperhitungkan semua baik dan buruknya, akhirnya gue memutuskan untuk ambil tawaran magang di schenker. karna gue mau mencoba keluar dari zona nyaman gue, jauh dari rumah, gimana caranya gue harus survive sendiri. dan alhamdulillah di magang ini gue mendapat pengalaman yg luar biasa. mulai dari belajar untuk naik transportasi umum, seru ternyata walaupun gue harus kejar2an sm jadwal kereta yg mepet sm jam pulang magang dan sering ketinggalan kereta. trs jd tau daerah2 selatan dan sekitarnya yg awalnya gue buta bgt sama daerah mana2. trs untuk perkembangan diri gue, yg dituntut untuk berani ngomong sm stranger/foreigner yg adalah bos gue sendiri berkebangsaan German dan client gue yg dari berbagai negara. udah beberapa kali ditugasin untuk supervise packing dan unpacking di rumah client. jd jobdesc gue jd perantara antara client dgn para packer. pertama kalinya nanganin client dari german yg ngomongnya british abis. sedikit bingung jujur terkadang kalo dia ngomong, dan sbg solusinya gue hanya mengambil point dari apa yg dia omongin. as a foreigner mereka kindly bgt, selalu senyum. yg paling penting mereka selalu minta dgn ucapan "tolong" dan "terimakasih" setelahnya. a simple word but means so much. client kedua, dapet keluarga german, dgn 2 kiddos yg super lucu, ibunya pun ramah bgt. mereka punya 2 art, ibu2 dan bapak2 asli indonesia, ownernya selalu ingetin mereka untuk minum yg banyak dan ngga bekerja terlalu cape. care bgttt.
november,
bulan kedua magang yg rasanya udah mulai sedikit cape karna 3 hari berturut2 dari simatupang ke rumah 3 jam lebih karna ketinggalan kereta ke priuk jd harus sambung naik tj. tp tetep semangat dan beralih buat bawa kendaraan sendiri. trs terkadang sampe rumah cape langsung tidur yg malah besok paginya disuruh berenti magang karna kasian ngeliat gue sampe rumah tepar. yg sering bgt bikin gue nangis karna gue merasa gue fine2 aja jalanin kehidupan magang tp ortu gue maunya yg di deket rumah aja. dibulan ini gama resign dgn segala perjuangan yg udah dia lewatin dan coba buat daftar cpns, isi data dan lengkapin berkasnya bareng2 sm gue trs panik karna ada beberapa data yg beda karna gama ngide tp gue tetep semangatin dia buat optimis lolos seleksi administrasi.
december,
bulan terakhir di tahun 2019, nanganin client ketiga dari cairo, mereka mau pulang ke negaranya setelah tinggal 2,5 tahun di indonesia. mereka punya 1 lil daughter yg super lucu. yg selalu membuat jiwa penyanyang anak kecil gue meronta2 untuk bawa pulang hahaha. seneng bgt bisa dapet pengalaman baru yg luar biasa. trs alhamdulillah dapet kabar baik di akhir bulan desember yaitu gama lolos seleksi administrasi cnps, seneng bisa jadi bagian dari pencapaian dan usahanya. semoga bisa lolos juga di tahap2 selanjutnya aamiin.
thank you 2019 for teached me many things. thank you for ppl who support me endlessly and who love me unconditionally. 2019 was a roller coasters. alhamdulillah✨
welcome 2020, hope will be a greater year🌈
0 notes