#Daster Cewek
Explore tagged Tumblr posts
Text
Baju dress/daster wanita rayon premium. Rp 45.200. Dapatkan sekarang juga di
SHOP.EE ✅
#RacunShopee! #kadobuatpacar #instagramdown #BreakingNews
#shopee indonesia#racun shopee#unboxing video#shopee murah lebay#tiktok shop#tiktok#kado ulang tahun#daster seksi#daster#daster wanita#baju cewek
1 note
·
View note
Text
Cerita Sex Teman Kampusku yang menjadi Pemuas Nafsuku
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/a50505d446b7e1b3b03e664e848c74d4/8a393d89e4a82082-db/s540x810/c406d27c9588d16cbba8a91e14b6988d091da5b0.jpg)
By penikmat satin 24 Mei 2024
Hari ini aku akan berbagi cerita tentang pengalamanku masturbasi dengan teman kampusku dan dia adalah sahabaku sendiri yang satu kampus denganku.
Akhir-akhir ini aku sering jalan Bersama Maya, dia teman satu kampus yang paling dekat denganku. Mulai dari pulang bareng, makan bareng hingga nonton bareng. Sebenarnya kami sudah kenal sekitar 1 tahun yang lalu dalam kegiatan kampus dan setelah itu kita menjadi temen.
Semenjak Maya putus dengan pacarnya, kami semakin dekat saja dan kemana-mana selalu bareng dan suatu malam pas malam minggu setelah aku dan Maya baru saja selesai menonton acara petunjukan seni budaya disalah satu gedung yang ada dikampus, malamnya aku langsung mengantarkan Maya pulang ke rumah kontrakanya.
Saat perjalanan dari kampus ke tempat kontarakannya dengan motorku. Sepanjang perjalanan, kami berbincang-bincang ringan. Tak disangka Maya merapatkan duduknya dan memeluku dari belakang sehingga bagian dadanya menempel sekali dibagian punggungku.
Maya tergolong cewek yang manis dan pintar bergaul. Penampilan yang sangat seksi banyak mata laki-laki selalu meliriknya Seperti sekarang ini, dia menggunakan kemeja satin berwarna merah dibalut bawahan dengan rok warna hitam dengan bahan satin sama seperti kemejanya seatas lututnya.
Sesampai rumah kontakanya terlihat sangat gelap sekali.
“Loh, May lampunya kok gak pada dinyalain sih”, kataku ketika sampai di depan rumah kontrakan.
“Biasa Tom kalau sudah hari sabtu dan minggu mereka pada balek kerumah orang tuanya kecuali aku. Masuk Tom”
“Lah emang teman-teman kamu orang mana sih pakai pulang segala?”, tanyaku.
“Lah mereka kan Cuma asli orang Solo dan Wonogiri aja”.
Kulihat rumah kontrakan Maya cukup besar dan terdapat 3 kamar dan teman-teman yang mengontrak disini juga sama-sama teman satu kampus dengan Maya.
Malam itu aku duduk diruang tamu sambil menunggu Maya keluar dari kamar dan setelah menunggu sekitar 5 menitan begitu keluar dari kamar Maya sudah mengganti pakaian dengan pakaian tidur model daster berkain satin berwarna krem sambil membawa sebuah laptop dan mengajaku pidah ke ruang tengah.
Diruang tengah kami duduk santai diatas karpet lesehan karena memang tidak ada kursi atau sofa di rumah kontrakanku ini.
“Oh ya Tom, ini data-data tugas yang diberiakan oleh dosen kemarin kamu tinggal pidah ke hardisk aja”.
Setelah beberapa tugas aku copy dari laptop ke hardisk ku, aku menemukan beberap file film-film semi thailand yang ada dilaptopnya dan sempat aku buka beberapa filmnya saat Maya meninggalkan aku untuk membuat secangkir kopi panas. Tapi saat aku baru beberapa menit membuka film itu tiba-tiba dari belakang Maya datang.
“Gimana udah belum copynya ke hardisk Tom”, Tanya Maya kepadaku.
“Tinggal dikit May…tapi lama juga copynya”, kataku.
“Gimana ngak lama kalau pakai nonton film juga”
“Hehehe….”, aku sedikit malu saat Maya berkata seperti itu, aku kira dia tidak tau.
“Ya udah nonton aja Tom”, dengan santainya Maya duduk disampingku.
“Kamu suka ya May nonton film seperti ini”.
“Ya suka aja sih dari pada dikontrakan sendiri, kadang iseng-iseng nonton seperti ini”.
Sekitar 30 menit, kami nonton beberapa koleksi film yang ada dilaptopnya, tak terasa kulihat jam dinding sudah menujukan pukul 23:45. Sebenernya copy tugas-tugas kuliah yang dilaptop sudah selesai aku pindah ke dalam hardisk ku tapi karena kita berdua masih focus melihat beberapa adegan seks difilm itu aku jadi lupa waktu.
“Oh ya May, udah malam aku pulang dulu ngak enak kalau ada orang yang lihat”.
“Pulang besok pagi aja Tom, malam ini kamu nginep aja disini, apalagi hari udah larut malam”, jawab Maya.
“Tapi ngak enak May, nanti ada orang lihat aku nginep disini”.
“Udah santai aja disini ngak ada siapa-siapa dan bebas kok”.
“Ya udah lah kalau gitu malam ini aku tidur disini, tapi tidur dimana May?”.
“Tidur di kamar aku aja”, katanya sambil senyum.
“Wah ngak enak May, mendingan aku tidur di sini aja”, kataku sambil menunjuk kasur lipat yang diruang tengah.
“Ya udahlah terserah kamu aja”, kemudian Maya masuk kedalam kamar untuk istirahat.
Malam itu aku tidak memiliki pikiran yang macam-macam soal Maya karena aku anggap dia sahabat paling dekat denganku dilingkungan kampus dan Kedekatan kita hanya sebatas teman. Malam itu aku tidak langsung tidur aku masih menonton koleksi film-film semi yang ada dilaptop milik maya.
“Cekreeeeek…” tiba-tiba pintu kamar Maya terbuka dan sejenak aku memperhatikan Maya keluar dari kamar.
“Kenapa May?” terlihat Maya telah melepas Branya dibalik dasternya yang dikenakanya itu, karena jelas sekali ada benjolan kecil yang menjeplak dikain satin dasternya.
“Belum bisa tidur Tom”, kata Maya sambal duduk di sampingku.
“Ya udah, ikutan nonton Film-film koleksi kamu ini, Ntar juga ngantuk sendiri kamu”, jelasku kepada Maya sambil tersenyum.
“Bukanya ngantuk Tom, malah nanti jadi terangsang kalau nonton setiap ada adegan seksnya”.
“Ya tergantung sih”, kataku sambil kita berdua menonton diatas Kasur kecil diruang tengah.
Setengah jam berlalu kita berdua menonton, lama-lama Maya menyandarkan kepalanya di pundakku. Baru kali ini Maya bertingkah seperti itu. Aku memperhatikan wajahnya yang memang mulai mengantuk, matanya agak sayu sambil memperhatikan film yang ada dilaptop.
“May pindah kamar dikamar saja, tidur di dalam aja”, kataku sambil dengan sopan memegang tangannya.
“Iya Tom”, jawabnya.
Tanganku tidak di tepis olehnya. Maya kemudian beranjak dari duduknya dengan tetap memegang tanganku dan menariknya.
“Temenin yuk Tom”, pintanya, sedikit memaksa dan manja.
“Tapi May”, aku tidak percaya.
Maya menarikku masuk kedalam kamarnya lalu dia merebahkan tubuhnya di sisi ranjang yang dekat tembok. Aku yang masih tidak percaya dengan prilaku Maya malam ini dan aku masih posisi berdiri dekat ranjang. Namun aku tidak berani mengambil inisiatif dengan langsung merebahkan tubuhku diatas ranjang itu.
“Tomi, sini dong”, kata Maya dengan nada manja sambil menepuk ranjang, menunjukkan kalau maya minta aku tidur disebelahnya.
Maya sepertinya paham kalau aku merasa tidak enak sekamar dengannya walaupun dirumah itu tidak ada siapa-siapa hanya kita berdua.
Kemudian aku rebahkan tubuhku diatas ranjang disamping Maya. “Tomii…”, panggil Maya. Kedua mata kita langsung saling berpandangan dan Maya mendekatkan kepalanya kemudian bibirnya menyentuh bibirku. Ciuman itu terasa hangat dan lembut.
“Kenapa May?”, aku dibuatnnya kaget dan baru kali ini bibirku dicium oleh seorang wanita yang tanda kutip dia bukan pacar tapi melainkan hanya teman dekat saja dan ketika mulut kita berhenti berciuman.
“Tom…efek nonton film semi tadi aku jadi pengen”, jawab Maya sambil merapatkan tubuhnya. Aku hanya tersenyum mendengar itu.
“Hahaha, Efek kelamaan jomblo juga yah?”, sindirku.
“Iiihhhh….Tomiii…”, Maya memukul tanganku.
Karena aku juga sudah sangat bergairah melihat Maya yang hanya mengenakan daster satin itu dan efek nonton film-film koleksi Maya tadi kemudian aku membalas ciuman dibibirnya. Mayapun membalasnya dengan penuh nafsu dan kita sudah sama-sama saling menyedot antara bibir dan lidah. Aku mulai meraba buah dadanya yang sudah tidak memakai Bra itu. Kuremas-remas buah dadanya sambil kumainkan putting susunya yang masih terhalang kain satin dasternya.
“Uuuhhh…”, suara desahan kecil yang keluar dari sela-sela mulutnya Maya.
Maya juga tidak mau kalah meraba bagian selangkanganku. Dalam hitungan detik saja baju dan celanakau sudah tergeletak disamping kasur. Tanpa menunggu lama, aku meremas dengan lembut kedua buah dadanya yang memiliki putting mungil menojol menjeplak dikain satin dasternya itu.
“Aaaannggghhh…Tomiiiii…”, Maya mendesah.
Aku jiliat bagian puttingnya dan kusedot secara bergantian kiri dan kanan sambil memintir puttingnya yang tidak kusedot tanpa membuka penghalang kain satin yang menetupi kedua putting susunya.
“Teruuus Tomiiii…ungghhh…enaaaak…sedot yang kuat gigit tomiii….”, Maya mulai mendesah sambil mengacak-acak rambutku.
Kemudian tangannya mencoba meraih batang penisku yang sudah sangat tegang lalu dikocok-kocoknya penisku.
“Uuuhhh..enak Mayaaaa…”, lembut banget tangan.
Aku masih tetep meremas buah dadanya dan terus tanpa henti menyedotnya dan kedua tanganku berusaha mencoba membuka celana dalamnya.
“Boleh dibuka May?”, kemudian Maya menghentikan kocokannya dan melihatku.
“Boleh Tom, tapi aku takut…”
“Kenapa? Kamu masih perawan?”, aku jadi penasaran.
“Sebenernya dulu sering kayak gini sama pacarku, cuma gak sampai dimasukin. Biasanya dia hanya digesek-gesekin aja, petting doang”, jelas Maya.
Kemudian Maya mencium pipiku. “Gak pa-pa kan Tom, kalau cuma digesekin?”, tanya Maya dan aku hanya berusaha tersenyum dan mengangguk saja.
Maya lantas melepas sendiri celana dalamnya. Aku melihat bentuk vagina yang indah dengan rambut yang sudah bersih dicukur habis. Bagian klitorisnya masih tertutup rapat.
“Maya kita main gaya 69 yuk”, kataku memancingnya.
“Ayo aja…Tom biar sama-sama menikmati”.
Maya beranjak berdiri dan menindih tubuhku yang terlentang diatas ranjang. Setelah mengatur posisi supaya nyaman, aku melenguh duluan. “Uuuuhhhhh…Mayaaaa…”, Maya sudah melahap penisku bagaikan es krim.
Penisku terasa hangat di dalam mulutnya. Tangan kiri Maya juga mengocok penisku. Variasi blowjob yang dilakukan Maya membuatku sedikit lupa kalau di depan mukaku terdapat vaginanya. Tidak mau kalah, akhirnya aku mulai memainkan jari-jariku di vaginanya. Kubuka bagian klitoris yang masih tertutup rapat dan ketika sudah terlihat daging kecil menonjol itu lantas ku elus pelan.
“Aaahhhh…”, suara lenguhan Maya tiba-tiba terdengar dikesunyian malam didalam kamarnya.
Tidak berhenti sampai di situ, aku mulai menjilati bagian lubang vaginanya. Desahan Maya makin lama semakin keras. Selain menjilat terkadang aku menyedot dan memasukkan lidahku ke dalam vaginanya. Akhirnya vaginanya semakin basah dan becek, tidak hanya karena ludahku tapi juga cairannya mulai keluar. Setelah merasa cukup dengan posisi 69, Maya beranjak dan merebahkan tubuhnya di sampingku.
Nafasnya sedikit terengah-engah. Bibirnya menyunggingkan senyum. Mungkin itu semacam kode untukku agar aku melanjutkan aksi ini. Aku mulai menciumi wajahnya mulai dari kening, hidung, dan bibirnya. Kemudian turun menuju puncak buah dadanya. Puttingnya sudah tegang maksimal.
Maya begitu menikmati semua perlakuanku terhadap tubuhnya masih terbalutnya licinya kain satin dasternya. Matanya terpejam namun bibirnya sedikit terbuka, dan kadang desahan-desahan kecil keluar dari mulutnya. Perlahan-lahan aku menindih tubuhnya. Mata kita saling sama-sama berpandangan lagi. Bibirnya menyambut bibirku. Aku sudah sangat bernafsu, aku agak tidak menghiraukan permintaan hanya petting saja. Mayapun begitu diliputi hawa nafsu, desahannya semakin intens. Namun dia menghentikan ciuman dan menatap kedua mataku.
“Digesekin aja ya Tom”, kata Maya mengingatkan.
“Aku udah gak tahan lho May. Ntar kalo keenakan terus masuk gimana?”, ledekku.
“Iiihhh…Tomiiii…”, Maya tertawa kecil sambil mencubit lenganku.
“Aku yang nahan Tom, udah pengalaman…”, lanjutnya.
“Tapi aku yang gak tahan. Apa gak usah aja?”, kataku sambil berpura-pura beranjak dari tubuhnya Maya.
“Tomiiii…….”, Maya merengek dan kemudian menarik tanganku.
Bibir kita berciuman lagi. Maya melebarkan kedua pahanya dan meraih penisku supaya tepat berada di depan bibir vaginanya. Kemudian Maya menggesek-gesekkan sendiri penisku dengan tangannya.
“Uuuuhhh…ssshh…”, Maya mulai mendesah ketika aku menggerakkan pinggulku. Kedua tangannya kini merangkul leherku.
“Enak May?”, Maya mengangguk dan ikut menggoyangkan pinggulnya.
“Tomiii… Uuuhhh…”, desah Maya diiringi kepalanya yang bergerak ke kiri dan ke kanan.
Di bawah sana, kepala penisku hanya menggesek-gesek bibir vaginanya yang semakin basah. Ujungnya benar-benar tepat di lubang vagina sehingga kalau aku nekat dan khilaf perawan Maya bisa-bisa tembus oleh penisku.
“Aku ganti diatas aja Tom”, kata Maya.
Kita bertukar posisi, women on top. Maya menekan penisku tepat di belahan vaginanya. Maya lalu mulai bergerak maju mundur. Payudaranya ikutan bergoyang.
“Aaanggghhh…uuugggghhh…Tomiiiii…”, mulut Maya mendesah semakin nyaring
“Tomiiiii…mainin tetek akuuu…ssshh…”. Tanganku lantas meraih dua buah dadanya yang menggantung terhalang kain satin dasternya itu.
Ternyata Maya semakin mempercepat gerakannya. Pinggulnya bergeak ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang. Mungkin sebentar lagi dia akan mendapatkan orgasmenya. Aku sebenarnya juga sudah tidak tahan karena efek gesekan belahan bibir vaginaya. Tapi sayang sekali kalau cuma petting saja membuat orgasme.
“Aaaaahhhh…Aaahhh….Anghhhh!!!”, Desahan panjang sekali.
Tubuhnya mengejang-ngejang beberapa saat merasakan orgasme kemudian setelah puas merasakan orgasme tubuhnya langsung lemas tergeletak ditubuhku. Maya memeluk tubuhku dan nafas masih memburu. Aku mengelus rambut hitam bergelombang miliknya. Cukup lama juga, kita diposisi seperti itu.
“Tom, belum keluar yah?”,
“Belum May. Tapi kalau kamu capek, ya gak pa-pa kok”, aku mencoba mengerti walaupun
sebenarnya merasa nanggung.
Maya mengubah posisi dan langsung memegang penisku yang masih tegang. Lagi-lagi Tindakan tiba-tiba yang mengasyikkan, Maya melakukan blowjob. Kepalanya terlihat naik turun.
“Aaaaahhh…”, aku hanya bisa mendesis seperti itu.
Kemudian secara reflek aku memegang kapalanya dan menahannya. Aku menggerakkan pinggul seoalah-olah aku sedang ML dengan mulut mungilnya. Seketika Maya melepas emutannya dan melihatku. Aku agak kaget karena takut dia tidak suka ketika aku menahan kepalanya seperti tadi.
“Mayaaa…aku udah mau keluar? Jangan di mulut may?”, kataku.
“Terus dimana Tom?”
“Aku pingin gesek-gesek dikain satin dastermu”.
Kemudian maya terlentang diatas ranjang dengan cepat aku naik keatas tubuhnya dan langsung saja aku gesek-gesekan batang penisku diatas permukaan perutnya.
“Unggghhh….Mayaaa….enak…banget….”, gesekan penisku dipermukaan kain satin dasternya terasa licin sekali dan membuat cairan spermaku mucrat sangat banyak.
Crottt….crottt…crottt…tubuhku mengejang-ngejag dibawah tubuhnya Maya diiringi cairan sperma yang keluar dan muncrat hingga mengenai bagian buah dadanya. Kemudian Maya menjilat penisku untuk dibersihkan dari sisa-sisa cairan spermaku yang masih keluar.
“Enak Tom gesek disitu”, kata Maya ketika sudah selesai.
“Enak banget terasa licin dan bikin ketagihan May”, Maya langsung merebahkan tubuhnya di sampingku.
“Kapan-kapan kalua mau nanti aku pakai baju tidur seperti ini biar kamu puas Tom, Yuk tidur…”. Katanya.
“Oh ya May aku pakai baju dulu biar ngak kedinginan”, kataku sambil mencoba beranjak dari kasur. Tapi tangan Maya menahan.
“Kenapa May?”
“Kan bisa minta peluk aku Tom”, jawabnya sambil memelukku.
“Tapi kan AC kamarmu dingin banget May”.
Kemudian Maya beranjak bangun dari ranjang dan mengambil sesuatu dari dalam lemari dan ternyata selimut satin yang sangat lebar bermotif gambar mawar dan langsung menetupi tubuh bugil dan saling berpelukan diatas ranjang.
“Gimana enakan tambah licin dan hangat Tom”, katanya.
“Iya May, kamu ngerti aja sich”, Tiba-tiba tangannya iseng mengelus-elus penisku. Mataku yang hampir terpejam menjadi sedikit melirik ulah iseng Maya.
“Ntar kalau tegang lagi, aku masukin punya kamu nanti”, ancamku.
“Mau dong Tom, hihihi…”, Maya malah menggodaku.
Kemudian dia membalik tubuhnya dan membelakangiku dengan posisi nungging lalu kupeluk dari belakang sambil kugesek-gesekan dikain satin dasternya .
“Sabar ya Tom, ntar ada waktunya pasti kamu akan rasakan kok”, Maya menggumam.
Samar-samar aku mendengar kata-kata yang diucapkannya itu. Namun tidak terlalu yakin dengan maksud kata-kata itu. Perasaanku campur aduk, kaget, senang dan berharap bisa melakukan seperti ini lagi bersama Maya walau sekadar kita masih berteman dan belum menjadi pacar.
210 notes
·
View notes
Text
Blouse Bolero Sogan cewek cocok untuk kerja
Batik riziq merupakan produsen blouse, daster, seragam, mukena dan sarung batik di jawa tengah. Menerima maklon dengan merk mu sendiri tanpa minimal order
Apakah Kamu ingin punya penghasilan tambahan ? Jika jawabannya "IYA", insyaAllah ini peluang yang cocok buat Kamu.
✅ Apakah Kamu ingin mendapatkan PENGHASILAN TAMBAHAN? ✅ INGIN JUALAN tapi belum punya produk? ✅ Mau Jualan himewear yang aman dan nyaman dengan harga bersaing? ✅ Ingin punya penghasilan sampingan TANPA KELUAR RUMAH? ✅ Atau ingin jualan daster dengan merk sendiri?
Yuk, manfaatkan PELUANG dan SOLUSI ini untuk WUJUDKAN impian Kamu bersama Batik Arfat! 👍🏻
Info selengkapnya, Bisa konsultasi dengan kami🤗
Toko offline Jalan Raya Kertijayan no 05 Buaran Pekalongan Wa 0831-8374-8808 Batik Riziq (sebelah utara pom bensin Kertijayan)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/478b4e9d7943bd314845daf61e1f447c/844548c50ee77623-5b/s540x810/4c7ba0aebeff97c37a4abfe7d58b9824962bad9c.jpg)
#batikkekinian#dasterbatik#seragamkantor#seragamarisan#seragamsekolah#beliblousebatik#jualbajuseragamibuibu
0 notes
Text
STOP!! 🖐️🖐️ Dear pebisnis online 🤗 Apakah Kamu ingin punya penghasilan tambahan ? Jika jawabannya "IYA", insyaAllah ini peluang yang cocok buat Kamu.
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/aeb099168ed6c926b5d0e84a5ab8a91f/bd513345454557c5-98/s540x810/dae7281258901729462a211db2c6548276e35220.jpg)
STOP!! 🖐️🖐️ Dear pebisnis online 🤗 Apakah Kamu ingin punya penghasilan tambahan ? Jika jawabannya "IYA", insyaAllah ini peluang yang cocok buat Kamu.
✅ Apakah Kamu ingin mendapatkan PENGHASILAN TAMBAHAN? ✅ INGIN JUALAN tapi belum punya produk? ✅ Mau Jualan himewear yang aman dan nyaman dengan harga bersaing? ✅ Ingin punya penghasilan sampingan TANPA KELUAR RUMAH? ✅ Atau ingin jualan daster dengan merk sendiri?
Yuk, manfaatkan PELUANG dan SOLUSI ini untuk WUJUDKAN impian Kamu bersama Batik Arfat! 👍🏻
Info selengkapnya, Bisa konsultasi dengan kami🤗
Toko offline : Jalan Raya Kertijayan no 05 Buaran Pekalongan Wa 0831-8374-8808 Batik Riziq (sebelah utara pom bensin Kertijayan)
batikkekinian #dasterbatik #seragamkantor #seragamarisan #seragamsekolah #beliblousebatik #jualbajuseragamibuibu #seragam batik bagus #seragam batik bu guru #seragam batik cewek
0 notes
Text
Kenikmatan Seks Bersama Tante Linda Tetangga Sebelah Rumah Part - 1
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/21c055507d40bc98cdb468743164e27b/3905170e8ed17d1b-8a/s400x600/5a85c0504eb543b6300ad3a54588038f3496ff1f.jpg)
kali ini aku akan menceritakan pengalaman seksku dengan Tante Linda tetangga sebelah rumahku karena Tante Linda sering ditinggal sendiri dirumah karena suaminya Om Anton bekerja disebuah kapal pesiar dan pulang setahun dua kali.
Perkenalkan namaku Budi dirumahku aku tinggal sendiri, aku bekerja disebuah Bank swasta sebagai seorang Taller dan tinggal disebuah komplek Perumahan kelas menengah ditengah kota. kebetulan rumahku bersebelahan dengan rumah Tante Linda.
Tante Linda, dia wanita asal bandung, kulitnya putih dan memiliki tubuh tidak terlalu gemuk. Meskipun usianya sudah 45 tahunan, tapi masih terlihat cantik dan sangat pintar merawat diri. Body Tante Linda sangatlah menarik, selain montok, tubuhnya juga padat berisi. Mungkin karena dia sering fitness, apalagi bila dirumah dia sering sekali berpakaian ala-ala daster berkain satin yang memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya yang membuat laki-laki bila melihatnya pasti akan bergairah dan terangsang.
Tante Linda orangnya supel dan pintar bergaul dan dia sering menyempatkan waktu untuk mengobrol-ngobrol denganku dan bila Tante Linda kesepian kadang sering mengajakku makan malam dan pergi ke Mall. Dirumah Tante Linda hanya tinggal sendiri Bersama satu pembantunya yang hanya datang pada pagi hari dan sorenya pulang. Sudah hampir 20 tahun dia menikah dengan Om Anton tapi sampai sekarang dia belum dikaruniai seorang anak satupun.
Awal perselingkuhanku dengan Tante Linda. Ketika itu hari kamis sepulang kerja karena merasa sendiri belum memiliki pasangan. Aku duduk diruang tamu sambil menghilangkan kesepianku, kuputar Film porno yang baru aku pinjam dari temanku. Begitu film aku putar disaat melakukan adegan seks terdengar desahan dan erangan dari suara film porno yang aku tonton tersebut dan secara otomatis akupun mulai terangsang. Kuraba-raba batang penisku dari dalam celana pendekku yang sudah tidak memakai celana dalam, tak lama penisku pun mulai mengeras. Semakin lama kuraba semakin keras dan nikmat Kemudian mulai kukocok-kocok batang penisku, saat itu nafsukupun mulai memuncak dan ingin sekali aku menyalurkan, tapi aku tidak tahu harus kemana menyalurkannya dan dengan siapa.
Tiba-tiba…Tante Linda datang kerumahku dengan pintu rumahku yang masih terbuka, karena suara desahan film porno yang terlalu keras sampai-sampai aku tidak mendengar panggilan Tante Linda dari luar.
"Ehmmm…Hayo kamu lagi ngapain Mas Budi ? " terdengarlah suara seorang wanita mengejutkanku.
Ketika aku menengok kearah pintu, ternyata Tante Linda sudah berdiri disamping pintu rumahku, saat itu dia Tante Linda hanya memakai piyama satin yang menutupi tubuh seksinya. Saat itu dia memandang karah celanaku. Saking terkejutnya aku benar-benar lupa menaikkan celanaku hingga dia dapat melihat secara full batang penisku yang sedang tegang itu.
"Astaga Tante…Ma...ma… maaf… Tante kok ngak ketuk dulu sih kalua mau datang" jawabku sedikit terbata-bata karena kaget.
" Hahaha, dari tadi aku sudah ketuk dan panggil nama kamu beberpa kali tapi ngak denger dan pintu ngak ditutup lagi, udah kamu tenang aja nggk usah panik tenang aja, Wuihhh, punya kamu gede juga ya Bud, pasti kamu sering ML sama cewek kamu? " tanyanya dengan santainya.
Kemudian Tante Linda berjalan dan duduk disebelahku dengan cepat batang penisku langsung aku masukan kedalam celana tapi film porno yang aku tonton masih menyala dan belum sempat aku matikan.
“Be…belum belum pernah Tante, pacar aja belum punya, tumben Tante kesini, emang ada apa sih Tan? " sahutku dengan penuh rasa malu.
“Tadi Tante penasaran kok ada suara desahan dan Tante kesini aja karena penasaran ternyata kamu lagi nonton film bokep sambil onani, emang kamu pingin ya Mas Bud”.
“Maaf ya Tan, habisan lagi pingin dan kebetulan ada film baru yang aku pinjam dari teman kantor”.
“Udah ngak usah malu, kamu pingin seperti itu”, perlahan Tante Linda mendekat kearahku.
Belum sempat aku menjawab, Tante Linda langsung menyambar bibirku dengan cium dan lumat yang sangat menggairahkan dan kemudian aku langsung membalas ciuman dan lumatan Tante Linda kemudian dia segera menaikkan kedua kakinya dan duduk kepangkuanku, disusul dengan tangannya yang mulai meraba-raba batang penisku yang sudah sangat tegang itu, Ternyata Tante Linda benar-benar sangat bernafsu sekali hari itu mungkin karena dia sangat kesepian dirumah, efek ditinggal suaminya berlayar.
Kemudian setelah duduk diatas pangkuanku dia mendekatkan wajahnya kewajahku dan dia Kembali mencium bibirku dan lidahku dihisapnya, akupun secara reflek membalas isapan Tante Linda. Lidahku dan lidahnya saling menghisap. Lalu ditariklah kedua tanganku dan diletakannya dikedua buah dadanya yang sudah mengeras itu.
Kuremas-remas buah dadanya dan ternyata Tante Linda sudah tidak memakai Bra lagi didalamnya, buah dadanya terasa padat dan kenyal saat aku raba-raba dari luar piyamanya yang sangat licin itu. Kubuka jubah piyamanya bagian atasnya dan terlihat daster satin berwarna merah yang menghalangi dua buah dadanya yang tidak terlalu besar itu.
Tampak jelas tonjolan kedua putting susunya yang menjeplak diluar kain satin dasternya itu dan langsung Kulepaskan hisapan lidahnya dan dengan cepat kuhisap kedua putting susunya secara bergantian. Aku hisap dari luar kain satin dasternya dengan cara kuhisap dan kusedot dengan bibirku, Tante Linda melenguh, sambil tangannya terus mengocok-ngocok penisku.
“Unghhhh….anggghhhhh….sedot terus….Bud….gigit dong”, Beberapa menit berlalu Tante Linda berdiri, lalu melepaskan jubah piyamanya dan celana dalamnya.
Tampak daster satin berwarna merah dan seksi itu terpampanglah dihadapanku. Belahan vaginanya terlihat menggairahkan tanpa ada rambut kemaluanya yang sudah dicukur habis. Kemudian dia berlutut dilantai dan ditariknya celana pendekku. Bibirnya mendekati kepala penisku dan mulai menjilati ujungnya dan terus dimasukan kedalam mulutnya.
"Unnggghhhh...ahhhh…Tanteeee…Unghhhh", Erangku saat Tante Linda mulai mengulum batang penisku yang semakin tegang itu.
Ternyata Tante Linda sangat lihai dan licahnya mengisap seluruh batang penisku keluar masuk kedalam mulutnya. Dia terus menghisap penisku dengan rakusnya, buah Zakarku pun juga disedot-sedotnya. Setelah Puas mengulum penisku, kemudian Tante Linda berdiri dihadapanku. Vaginanya berada pas diwajahku. Dia menarik kepalaku, kemudian didekatkanlah pada belahan vaginanya.
Kujulurkan lidahku kearah belahan vaginanya dan mulai aku menjilati mulai dari pangkal pahanya, kemudian menuju mendekati bibir vaginanya yang tampak sedikit basah itu.
“Unggghhhh… ahhhh… nikmat sekali….sayang, teruss jilatin Vaginaku…terusss….anghhh", Tante Linda pun mulai mendesah-desah ketika lidahku mulai masuk kelubang vaginanya.
Mulailah kusedot-sedot dan jilati lubag vaginanya hingga vagina Tante Linda pun semakin basah dan becek.
"Ungghhhh….sayanggg…..Anghhh, Tante udah nggak tahan lagi nih sayang", desahan Tante Linda yang semakin kerasnya.
Bergegaslah Tante Linda segera melepas hisapan lidahku dari lubang vaginanya dan dia segera turun perlahan-lahan kepangkuanku, kemudian mulailah dipegangnya batang penisku lalu diarahkannya tepat pas kelubang vaginanya. Blesss….memasuk lah batang penisku sedikit demi sedikit kedalam lubang vaginanya yang sudah becek itu.
“Anghhhh……anghhh….ahhhhh”, desahan kenikmatan saat Tante Linda mengoyang keluar masuk batang penisku keluar masuk kedalam vaginanya dan semakin lama semakin dalam batang penisku masuk hingga sampai kedasar rahimnya.
Begitu penisku sudah terbenam masuk semuanya didalam vaginanya, Tante Linda berhenti sejenak mengatur posisi. Dengan Posisi kakinya berlutut disofa. akupun tak mau berlama-lama dalam momen ini, mulialah kusodokkan batang penisku ke Vaginanya. Tante Linda menjerit Ketika pensiku bergerak keluar masuk kelubang vaginanya. Tante Linda mulai menaik turunkan pantatnya dipangkuanku. Serasa batang penisku seperti dijepit dan dipijit-pijit oleh dinding vaginanya Itu., sungguh nikmat sekali rasanya.
"Unghhh…ahhh…Gimana sayang enak kan Goyangan Tante dari pada Onani ?", tanyanya sembari terus menggoyangkan pinggulnya diatas perutku.
"Anghhh..aahhhh….enak….Tanteee….ahhh… Sungguh enak sekali Tanteee…vagina Tante enak sekali bikin ketagihan …Ohhh…Anghhhh ", jawabku sembari mendesah karena kenikmatan.
"Sudah lama sekali Tante tidak merasakan kenikmatnya seperti ini sayang, pokoknya mulai sekarang kamu berikan kepuasan tante seperti ini, Tante membutuhkan kenikmatan seperti ini sayang", sambil terus mengejot penisku keluar masuk vaginanya, Tante Linda sedikit curhat kalau dia sangat kesepianya saat ditinggal suaminya berlayar.
"Pokoknya aku siap kapanpun Tante inginkan dan aku juga siap menggantikan posisi suami Tante selama Om berlayar”.
" Ouhhh… Ssss… Ahhhh …. iya sayang …. Ahhhh… ", sembari mendesah dia menjawab pertanyaanku dengan singkat.
Kemudian kupeluk pinggangnya Tante Linda erat-erat, disusul dengan bibirku yang mulai menghisap-hisap buah dadanya yang masih terhalang kain satin dasternya. Kubantu gerakkannya dengan menyodok-nyodokan pantatku keatas. Dia mengerang-erang kenikmatan. Kedua matanya merem melek. Semakin lama semakin cepat dia menggerak-gerakkan pantatnya, sesekali pantatnya diputar-putar. aku merasakan nikmat yang tiada tara. Batang penisku serasa dipelintir oleh dinding vaginanya. Sekitar 20 menit kami berpacu dalam kenikmatan itu, nafas Tante Linda dan nafasku saling memburu dengan cucuran keringat kami yang mulai membasahi tubuh kita masing-masing.
"Oouungghh…Budiiii….sayangggg….Tanteee…udah tidak kuat lagi sayang, Tante mau keluar sayang … Ahhhhh… " ucap Tante Linda yang nampaknya akan mendapatkan orgasme.
Tubuhnya mengejang-ngejang saat Tante Linda mengalami orgasme dan kurasakan vaginanya mengendut-endut saat menjepit keluar masuk penisku.
“Sayangggg….Anghhhh….ahhhh….aaaahhhh”, desahan Panjang saat benar-benar Tante Linda sudah orgasme.
Kurasakan cairan spermaku juga akan segera keluar dan sudah tidak bisa aku tahan lagi karena efek gesekan dan jepitan keluar masuk lubang vaginanya " Ohhh… tante… Ahhh… aku juga mau keluar ni tante….", ucapku dengan nafas yang sudah ngos-ngosan.
"Iya sayang….Keluarin didalem aja sayang… ahhh…anghhhhh bias sama-sama nikmat".
Tidak lama setelah itu, akupun menambah kecepatan Penisku untuk menggenjot Vagina tante Linda dan tidak lama “ Aaaaaahhhhh….Anghhh….Tanteeee…..akkuuuuu….keluaarr….Crott…Crott…Crott…“ keluarlah cairan spermaku sangat banyak membanjiri Vagina Tante Linda.
Tubuhku juga ikut mengejang-ngejang kenikmatan saat cairan spermaku keluar dan akhirnya kami berdua sama-sama menikmati sisa-sisa Orgasme.
"Gimana Bud enakan sekarang dari pada onani sendirian seperti tadi, Kamu udah puas kan sayang ?" tanyanya padauk.
"Puas banget Tante, aku puas sekali Tante, sangat enak sekali rasanya bisa ML dengan Tante hari ini makasih Ya Tan", kucium bibirnya.
Dengan posisi Tante Linda masih diatas pangkuanku dengan batang penisku masih terbenam didalam vaginanya kami masih saling berpelukan dan saling berciuman dikursi sofa rumahku. Setelah 5 menit kami beristirahat, Tante Linda segera berdiri dari pangkuanku dan melepaskan batang penisku dari dalam vaginanya Lalu kami pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuh kami berdua secara bergantian, siraman air itu membuat tubuhku Kembali segar lagi.
BERSAMBUNG KE PART – 2.
1 note
·
View note
Photo
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/3904beae0b1ced90d4926218c4f7d845/b730ff3ede68e14e-d0/s540x810/22dc54604030b151715ab96dedd28a4e3d9504ed.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/49690203ff60bd2ffd665e46a3c69aef/b730ff3ede68e14e-f7/s540x810/cb7b128ebc4888f10df0940d5675cfe33ea35611.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/e7506eaf8d225e387390779063beafe5/b730ff3ede68e14e-84/s540x810/91719cceec1f66476bb3f2759eacb1d39695ff55.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/e0fa06503b12b547e7243f22576b31b6/b730ff3ede68e14e-bb/s540x810/bf2cc1d98dac4ff72760f7db04629bd2abe310c8.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/5024b09acbe6df0bca01884cec697fc3/b730ff3ede68e14e-e2/s540x810/c955489de7a17a5f15cea2801df65b06007887c1.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/fa5671890d80d9d3efa46e999839a5e9/b730ff3ede68e14e-cb/s540x810/28646fe94841b46367af978107dc7c42f0f7da88.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/5a8b4aba1855f997a733a3bfd4edb0f5/b730ff3ede68e14e-b2/s540x810/5ae6b97310d4cb4795a28283a4a3489acdf71144.jpg)
TERLARIS! Baju Setelan Cewek, Celana, Crinkle, Daster, Elegan, Baju Setelan by Rumah Jahit Azka
wa.me/+62895384025512, Baju Setelan Cewek, Baju Setelan Celana, Baju Setelan Crinkle, Baju Setelan Daster, Baju Setelan Elegan, Baju Setelan by Rumah Jahit Azka
Jahit Custom by Rumah Jahit Azka
Mekarsari Rt 01 / Rw 05
Kutowinangun, Kebumen
Jawa Tengah (54393)
Order by WA
Admin 1 : 0895-3840-25512 (FAST RESPON)
Admin 2 : 0812-2895-2254
Owner : 0812-2503-6194
IG
@azkalabel_
/
@rumahjahitazka
/
@azkalabel_catalog
#pusatbaju
#setelanwanita
#setelanrayon
#rayonmotif
#setelanharian
#bajuanak
#piyamarayon
#azkalabel
#azkalabeldaily
#rumahjahitazka
#pusatbaju#setelanwanita#setelanrayon#rayonmotif#setelanharian#bajuanak#piyamarayon#azkalabel#azkalabeldaily#rumahjahitazka
0 notes
Photo
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/52c3a10f942dbb57acde5ed766014116/559029846e1b00c8-92/s540x810/a4a293e898585930b2c87139a3cb37d1329b4812.jpg)
PENJUAL DASTER MURAH BALIKPAPAN, https://wa.me/625875109000, Daster Jumbo Yang Murah, Daster Murah Lengan Panjang, Daster Long Dress Murah, Daster Lengan Pendek, Daster Lengan Pendek Kancing Depan
Kami adalah pengrajin dan produsen sekaligus distributor daster & Piyama grosir online dan Kain Batik dari Kota Balikpapan.
1.Kami Memilih Katun Rayon Sebagai Bahan Baku Utama Karena Memiliki Bahan Yang Nyaman, Lembut Dan Adem. 2.Terkenal Dengan Kelembutan Dan Kehalusannya. 3.Katun Organik JUST Sleepwear Terbuat Dari Serat Alami Tanpa Bahan Kimia, Aman Digunakan, Terasa Lebih Lembut Dan Nyaman Di Kulit. 4.Mengandung Zat Antibakteri, Membuat Katun Organik Tidak Panas Saat Dipakai. 5.Sangat Cocok Digunakan Di Daerah Tropis Seperti Indonesia.
Pusat Grosir Daster dan Piyama
"FARAH FASHION"
Jl.Patriot No. 39
Purwokerto - Jawa Tengah Kode Pos 53142 (Perempatan Kantor Samsat ke Utara)
Telp/WA : 085875109000 Telp/WA : 085875109000 Telp/WA : 085875109000
Atau WA kami tanpa menyimpan nomer HP
KLIK https://wa.me/6285875109000 KLIK https://wa.me/6285875109000 KLIK https://wa.me/6285875109000 Untuk Informasi lebih Lanjut bisa Klik
https://goo.gl/maps/B7NsoZbKz4XKhcqL6
#dastercewek, #dasterdolce, #dasterdubai, #dasterdress, #dasterdlusia, #ddasterarab, #ddasternyaman, #ddasterbali, #ddastermurah, #ddasterbatiklaku
#Daster Terbaru#Daster Hamil Murah#Daster Arab Lengan Pendek Jumbo#Daster Wanita#Baju Tidur Daster#Daster Kencana Ungu#Daster Cewek#Daster Hot#Kencana Ungu
0 notes
Photo
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/c4aa27ac0b5895338f7acaff5874b99b/312be6ffeb0022d8-4c/s540x810/7cfc6e5c346b56c07f2dd496b01c0fb00b881dc1.jpg)
PRODUSEN Daster Kekinian Balikpapan https://wa.me/6285875109000, daster kaos kekinian, daster karakter kekinian. daster kekinian murah, model daster kekinian 2021, model daster kekinian murah
Kami adalah pengrajin dan produsen sekaligus distributor daster & Piyama grosir online dan Kain Batik dari Kota balikpapan.
1.Kami Memilih Katun Rayon Sebagai Bahan Baku Utama Karena Memiliki Bahan Yang Nyaman, Lembut Dan Adem. 2.Terkenal Dengan Kelembutan Dan Kehalusannya. 3.Katun Organik JUST Sleepwear Terbuat Dari Serat Alami Tanpa Bahan Kimia, Aman Digunakan, Terasa Lebih Lembut Dan Nyaman Di Kulit. 4.Mengandung Zat Antibakteri, Membuat Katun Organik Tidak Panas Saat Dipakai. 5.Sangat Cocok Digunakan Di Daerah Tropis Seperti Indonesia.
Pusat Grosir Daster dan Piyama
"FARAH FASHION"
Jl.Patriot No. 39
Purwokerto - Jawa Tengah Kode Pos 53142 (Perempatan Kantor Samsat ke Utara)
Telp/WA : 085875109000 Telp/WA : 085875109000 Telp/WA : 085875109000
Atau WA kami tanpa menyimpan nomer HP
KLIK https://wa.me/6285875109000 KLIK https://wa.me/6285875109000 KLIK https://wa.me/6285875109000 Untuk Informasi lebih Lanjut bisa Klik
https://goo.gl/maps/B7NsoZbKz4XKhcqL6
#dasterfairuz, #dasterfashion, #dasterfenomenal, #dasterfairuzori, #fdasterxxl, #fdaster, #fdasterxl, #fdasterilizer, #fdastermurah, #dastergamis
Baju Tidur, Daster Kencana Ungu, Daster Cewek, Daster Hot, Kencana Ungu, Daster Tipis, Jual Daster, Daster Kekinian, Daster Panjang, Gambar Daster
#Baju Tidur#Daster Kencana Ungu#Daster Cewek#Daster Hot#Kencana Ungu#Daster Tipis#Jual Daster#Daster Kekinian#Daster Panjang#Gambar Daster
0 notes
Text
KUDASAI - Thats Why I Love The Moon
Aku sadar ini bukan hanya tentang melupakan. Lebih dari itu. Ini tentang janji-janji yang belum ditepati, rencana-rencana yang belum terlaksana. Bahagia yang masih terlalu singkat untuk usai. Ini tentang dua keluarga yang sudah saling kenal. Tentang hubungan sempurna yang tak harus sudah hanya karena sedikit salah.
****
Kalian tau rasanya jadi orang miskin yang taat beribadah, lalu seketika itu juga dapet uang kaget dan berhak naik haji gratis tanpa ngantri? Nah itulah yang gue rasakan malam ini. Aduh ini sih bukan ketiban duren lagi namanya, tapi ini sudah dalam kategori ketiban ban dalem pesawat tempur. Meski banyak sekali rasa canggung yang ada di antara kami berdua, tapi semua berjalan lancar meski sesekali salah satu dari kami hampir jatuh dari kasur karena memang kasur yang sedang kami pakai adalah kasur untuk satu orang alias single bad.
"Boleh gak besok kasurnya kita satuin aja? Pantat aku keluar dari kasur nih." Celetuk gue sambil memeluknya dari belakang.
Twindy tertawa. Tawa yang tidak pernah gue dengar sebelumnya selama kami menikah. Mungkin setelah kejadian unboxing daster barusan, gunung tinggi yang menghalangi kami berdua pada akhirnya meleleh. Tampaknya, memang benar bahwasanya untuk meruntuhkan segala gengsi yang ada di antara dua pasang umat manusia, cara yang paling baik adalah dengan melakukan hubungan seksual. Karena ya apalagi yang ingin disembunyikan? Semua sudah terbuka lebar kaya jendela angkot. Tidak ada lagi yang ditutup-tutupi. Percakapan jauh lebih mengalir karena sudah pasti kekurangan bukan lagi alasan untuk meninggalkan.
"Kamu mau bilang aku gendut?!" Dia mencubit tangan gue yang melingkar di pinggulnya.
"Eh enggak! Badan kamu kurus banget kaya pensil inul. Badan aku aja yang kaya soundsystem dangdut. Besok aku satuin aja deh pas kamu ngantor."
"Beli baru aja yang kingsize."
"Ih sayang banget! Terus kasur ini kita buang?"
"Kasihin romi."
Gue mengangguk, "Bener juga. Aku taruh depan kulkas aja yak. Biar nanti romi kalau nginep dan kepanasan gak perlu nyalain ac. Tinggal buka kulkas aja. Paling besok pagi badannya jadi bau pindang."
"Hahahahahahaa apaansih!"
Boleh dibilang, ini obrolan terlepas pertama kami. Butuh waktu lebih dari satu setengah tahun untuk pada akhirnya sampai di titik ini. Detak jam dinding terdengar nyaring di telinga. Menggema memenuhi relung kamar. Kami berdua larut dalam hening yang panjang. Membiarkan dua tubuh ini saling mendekap erat membayar segala kehampaan yang selama ini lahir di antara kami berdua.
"Chak." Panggil Twindy. Gue kira dia udah tidur. Ga ada suaranya banget kaya lagi cosplay jadi mayat.
"Hmm?" Gue hanya mendehem menjawabnya sambil masih terlelap di tengkuk lehernya.
"Kamu pernah nyesel ninggalin mantanmu itu?"
Gue tidak langsung menjawab. Mata gue yang tadi tertutup kemudian terbuka lagi. Memutar kembali seluruh film-film usang di kepala tentang apa yang dulu terjadi antara gue dan Anet.
"Pernah."
"HAH?!"
"Dulu, sayang... Dulu... Aku belum beres ngomongnya jangan langsung dipotong terus marah-marah kaya guru penjaskes. Sabar... Dulu aku pernah nyesel ngelepas dia, karena ya biar bagaimanapun aku sudah hidup lama sama dia. Mungkin jawabannya akan sama kalau aku bertanya tentang Aldi juga sama kamu." Jelas gue pelan-pelan.
"Lebih baik mana, sama dia atau sama aku?"
Waduh pertanyaan jebakan nih. Salah jawab sedikit bisa-bisa gue langsung diopname ke rumah sakit terdekat.
"Kalian itu sama-sama baik. Hanya saja, aku memilih kamu." Tukas gue lugas.
"Huh!" Dia terlihat tidak puas dengan jawaban gue, "Kamu dari dulu emang selalu bisa ngejawab dengan pertanyaan aman ya. Nyebelin."
Gue terkekeh, "Twin, gantian sekarang aku yang mau nanya."
"Gak boleh."
"...." Buset, licik banget nih cewek. "Curang lu!" sindir gue.
"Emang gue pikirin! Dah ah aku mau tidur." Dia menghempaskan tangan gue yang melingkar di pinggangnya.
"Sayang, dulu di awal-awal pernikahan kita, kamu pasti benci banget kan hidup bersama orang yang gak kamu sayang? Dulu, kamu itu punya banyak kesempatan buat pergi loh. Padahal kamu bisa pergi mencari Aldi dan gak balik lagi ke rumah ini. Kamu bisa. Tapi... Kenapa gak kamu lakukan?"
Twindy tidak menjawab. Entah tidur atau entah cosplay jadi mayat lagi.
"Twin..." Gue panggil sekali lagi, masih tidak ada jawaban.
"Twindy.."
"Halooo... Gak usah pura-pura tidur deh."
"Gak jawab pertanyaanku barusan berarti keturunan PKI."
"IYA AKU JAWAB IYA! NYEBELIN ASTAGA!"
Hahahahahaha bagian diancam sebagai keturunan PKI aja langsung jawab.
Twindy langsung membalikkan badan dan kini kami berdua saling berhadapan di atas sebuah kasur yang bisa dibilang sempit sekali. Bener-bener kaya lagi jadi ikan sarden kami malam ini. Saling mendorong berusaha bertahan di atas kasur dan tidak jatuh ke bawah. Saking dekatnya, napas hangat Twindy masih bisa gue rasakan menerpa mulut gue.
Dia menghela napas panjang sekali, seperti ingin membicarakan sesuatu yang berat.
"Kamu lupa apa yang kamu lakukan di malam ketika orang tua kita saling ketemu?"
"Hah?" Gue mencoba mengingat ulang segala kejadian naas yang terjadi dulu itu, "Dulu aku ngapain ya? Ada batas waktu menjawabnya gak nih? Aku mau inget-inget dulu soalnya."
"Yaudah deh.. Mau berapa lama?"
"2 hari."
"MATI AJA!" Dia langsung membalikkan badan dan memunggungi gue lagi.
"Ih Twin, kasih tau dong! Aku penasaran. Kok kamu malah nanya balik sih, kan di sini aku yang nanya duluan."
"Berisik!" Dia mendorong tubuh gue sampai jatuh menghajar lantai, "Kalau kamu belum inget, gak usah tidur deket-deket! Sana tidur di kasur kamu sendiri!"
YA ALLAH BARU AJA UNBOXING DASTER SEKARANG MASA DISURUH UNBOXING SELIMUT SENDIRI LAGI SIH AH.. KEJAM AMAT.
"Twin..." Gue mencoba mendekat.
Twindy langsung berbalik dan bangun dari tidurnya. gGe langsung mundur beberapa langkah takut nyawa gue disedot via kerongkongan. Wajahnya sudah berubah menjadi wajah Twindy yang biasanya lagi. Yang ngebuat gue dulu sempat mempunyai kecenderungan phobia punya istri.
Twindy kembali tidur, meninggalkan gue sendirian berdiri dengan celana kolor doang. Gue menatap kasur gue yang lama lalu menghela napas lagi. Gue pikir malam ini gue bakal meluk orang kalau tidur. Sekarang malah meluk guling lagi. Sambil berjalan gontai, gue mulai membuka selimut dan tidur seperti biasa, menghadap tembok. Daripada menghadap Twindy terus malem-malem gue gak sengaja kebangun dan pas buka mata, gue langsung kaget karena kaya lagi ngeliat malaikat pencabut nyawa.
"Chak.."
Tiba-tiba setelah sempat ada hening selama dua puluh menit, Twindy memanggil nama gue lagi.
"Please.. never fall in love with her again. Okay?" Ucapnya dengan nada yang pelan sekali, bahkan hampir terdengar seperti orang yang sedang berbisik.
"I will." jawab gue pelan setelah sempat diam beberapa lama.
****
Seperti biasa, gue selalu bangun lebih pagi dari Twindy. Selain untuk menyiapkan bahan masakan buat cafe, gue juga selalu membuatkan Twindy sarapan meski kebanyakan selalu gak dimakan dan cuma diliat doang.
Waktu masih sibuk di dapur, gue melihat Twindy sudah mengenakan pakaian kerjanya dan sedang menuruni tangga.
"Gak makan dulu?" Tanya gue dengan suara agak keras dari dapur.
"Gak usah, di kantor aja. Sudah telat." Jawabnya sembari sibuk dengan ponselnya.
Gue buru-buru cuci tangan lalu menghampirinya, "Twin, kamu harus masuk sepagi ini ya?"
Dia menatap gue dengan dahi berkerut, "Tiap hari juga gitu."
"Bukan, maksudku, kamu kan bosnya, apa gak bisa berangkat agak siangan? Toh gak akan ada yang marahin kamu juga. Toh semua pekerjaan juga udah ada yang handle kan?"
"Justru kalau akunya sendiri gak disiplin, gimana karyawanku." Ujarnya sembari mencari sepatu yang biasa ia kenakan.
"Twin..." Twindy tidak menjawab, "Sayang.. untuk hari ini aja, berangkatnya agak siangan mau ya? Kita sarapan bareng dulu. Gimana? Sambil nonton film korea yang lagi kamu suka itu deh. Nanti berangkatnya habis jam makan siang."
Twindy masih tidak menjawab dan sibuk mempersiapkan diri pergi ke kantor.
"Sekali-kali, kita jadi suami istri normal yuk.. Sehariii aja.. Aku juga gak akan ke cafe pagi ini. Gimana?"
Twindy nengok dengan tatapan dingin, dia menatap gue lama.
"Sekali-sekali, kamu juga berhak istirahat, Twin. Kamu kerja, dapet uang banyak, tapi gak dinikmatin mah gunanya apa? Coba deh bayangin pagi ini, kamu gak ngantor, duduk di sofa, selonjoran, pakai baju tidur, nonton tv, makan cemilan di sofa, ga ada yang ganggu. Kurang nikmat apa lagi coba?"
Twindy masih menatap gue dengan kaki yang diketuk-ketukan seperti sedang menunggu sesuatu. Dia menatap gue yang masih saja terus merayunya dengan wajah dibuat sok-sok lugu padahal dosanya lebih besar dari swalayan carefour.
"Yaudah, tapi sampai jam 10 aja. Aku gak mau masuk terlalu siang."
Gue ketawa, bahkan untuk memutuskan dateng telat saja sebenarnya dia masih kepagian. Tapi itu sudah jauh lebih baik, setidaknya hari ini Twindy ada di rumah. Biasanya, bahkan hari minggu saja dia masih kerja ketemu Client. Benar-benar istri yang kerja keras banget kaya lagi bangun jalan dari anyer-panarukan.
Twindy langsung rebahan di sofa dan menyalakan tivi. Gue masuk ke dalam kamar dan membawakan baju tidurnya. Awalnya Twindy menolak, tapi setelah gue rayu beberapa kali lagi, dia pada akhirnya mau memakai baju tidurnya. Tak lupa gue ambilkan selimut juga. Sehingga kini dia bentuknya kaya kodok lagi hibernasi. Asik duduk di depan tivi nonton drama korea dengan camilan yang sudah gue siapkan sejak tadi pagi.
Karena saat itu dia dalam keadaan dibungkus selimut, gue jadi harus menyuapinya dan ia masih tetap fokus nonton drama koreanya. Cewek kalau udah nonton drama korea bener-bener gak bisa diganggu ye? Gue sekarang kaya lagi punya anak bayi, gue suapin, kalau haus gue bawian minum dan gue kasih sedotan. Awalnya ajsih dia nolak diperlakukan kaya gitu, tapi sekarang dia malah kaya betah banget di depan sofa gak mau gerak sama sekali.
Gue yang tidak mengerti sama sekali tentang film yang lagi ditonton Twindy hanya bisa duduk tak jauh dari sana sambil sibuk menghubungi Romi via chat dan mengabarkan kalau gue gak bisa datang sampai nanti siang. Tapi waktu gue lagi ngetik hp, kok rasa-rasanya bulu kuduk gue merinding ya. Mendadak insting bertahan hidup gue keluar. Jantung gue berdegup cepat. Kaya ada yang salah. Rasa-rasanya ada sesuatu yang tidak benar. Setau gue kalau kaya gini biasanya emang lagi ada mahluk halus yang lewat atau lagi mengawasi kita dari jauh. Gue mulai melihat-lihat ke sekeliling rumah dengan hati-hati sebelum kemudian gue kaget waktu tau dari mana sumber aura tidak menyenangkan ini ada.
Twindy menatap gue dari tadi dengan tatapan bete.
YA ALLAH PANTES AJA GUE NGERASA KAYA MAU DICAMBUK SAMA JIN IFRIT. TERNYATA MEMANG ADA JIN IFRITNYA LANGSUNG DI DEPAN GUE.
"Ngg... Ke-kenapa, Twin? Pengen eek?"
Dia tidak menjawab, "Ngapain duduk di sana." Ujarnya ketus.
"Ngg... gapapa. Biasanya juga aku di sini."
"Ck!"
Twindy langsung kembali memperhatikan drama koreanya. Tapi dengan wajah ketus. Gue sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi. Tapi, gue langsung menaruh hp gue dan berjalan pelan-pelan mendekat ke arah Twindy. Kadang gue sedih sama hidup gue sendiri, sama istri sendiri aja gue harus jalan pelan-pelan kaya lagi jadi pelatih sirkus.
"Aku duduk di sebelah kamu, boleh?" Tanya gue dengan hati-hati, takut biji mata gue dicolok remot tivi.
Twindy tidak menjawab. Dengan mempertaruhkan nyawa, gue beranikan diri duduk di sebelahnya dan Twindy tampak masih diam saja. Tapi tiba-tiba, Twindy berontak dan menghajar pundak gue kencang.
Gue yang tadi masih terdiam sontak menjerit kaya cewek lagi jadi cheerleader. Bener-bener kaget sumpah. Mungkin malaikat raqib atid yang ada di sebelah gue juga ikutan kaget. Kami kaget berjamaah.
"Nyebelin!" Ujarnya sambil menghajar pundak gue lagi.
"E..Eh I-ini ke-kenapa ini?"
"Udah diem! Diem!"
Gue langsung diem gak berani gerak.
"Diem di situ. Punya suami satu nyebelinnya minta ampun. Diem!" Sambil masih menggerutu, Twindy menggeser duduknya mendekati gue lalu menaruh kepalanya pelan-pelan di pundak gue dan melanjutkan lagi nonton drama koreanya.
Gue berpikir..
Gue beprikir..
Masih berpikir..
LAH JADI GUE INI CUMA DISURUH JADI BANTAL SENDERAN DOANG GITU?! KENAPA KAGAK BILANG DARI TADI AJA ANJIR PAKE ACARA MARAH-MARAH SAMA DIEM-DIEMAN SEGALA KAYA ORANG LAGI NUNGGU LAHIRAN DI RUMAH SAKIT!!!!
Selepas jam 10, Twindy langsung bangun dari tidurnya dan sesegera mungkin mengganti baju dan bergegas pergi ke kantornya tanpa menyapa gue lebih dulu. Bener-bener gak ada harganya banget gue di rumah ini. Dibandingin sama kendi yang mejeng di sebelah tivi juga harga si kendi kayaknya jauh lebih mahal ketimbang harga diri gue sendiri.
Tapi karena semalam memang menjadi malam yang menyenangkan, entah kenapa gue malah jadi semakin betah sama Twindy. Gue cepat-cepat pergi ke dapur dan menyiapkan beberapa makanan lalu kemudian bergegas pergi memacu motor gue ke sebuah daerah yang sudah tidak asing lagi. Gue mendatangi salah satu gedung di tengah kota, begitu gue masuk, orang-orang di sana tampak sudah mengenali gue dan menunduk memberi hormat.
Kantor Twindy ada di lantai empat di sebuah gedung perkantoran bersama. Ruangan Twindy terletak di paling ujung, tanpa mengetuk pintu lebih dahulu, gue langsung nyelonong masuk sampai-sampai Twindy yang ada di dalam langsung kaget.
"Lah?! Ngapain kamu ke sini?" Tanyanya yang masih sibuk memegang gagang telepon.54
Gue mengangkat bingkisan yang ada di tangan gue, "Bawain bekel untuk istri tercinta. Aku bikinin kamu Chicken Caprese Pasta. Hehehe."
"Gak usah. Aku makan siang di kantin." Ujarnya yang kembali sibuk memencet nomer telepon.
"Jangan dong.. aku sudah susah-susah nih buatnya."
"Lagian nanti jam 12 aku ada rapat. Gak akan sempat makan, Chak."
"Gapapa, aku taruh di sini dulu aja ya.. Selamat bekerja lagi..."
"Loh kamu mau ke mana?" Tanya Twindy waktu gue hampir keluar pintu.
"Aku mau jumatan dulu di masjid bawah. Kenapa? Mau ikut?"
"Apaan sih." Balasnya jutek. "Udah itu bakal lngsung pulang?" tanyanya kembali.
Gue menggeleng, "Enggak, aku nunggu kamu sampai beres. Kita pulang bareng." Balas gue sambil kemudian menutup pintu lalu bergegas pergi ke masjid bawah.
Sekarang hari jumat, dan sudah tentu masjid di sini penuh dengan laki-laki yang memakai kemeja rapih. Kayaknya di antara mereka semua, laki-laki yang bentukkannya kaya petasan banting cuma gue doang deh. Tapi biarlah, menghadap Tuhan itu yang penting niatnya. Meski kayaknya pakaian gue hari ini gak cocok banget buat masuk surga. Cocoknya dimasukin neraka bagian basement.
Selepas sholat jumat, gue tidak langsung kembali ke kantor Twindy karena dia bilang akan ada rapat dulu jam dua belas. Gue sempatkan mampir ke warung nasi padang yang terletak jauh dari kantor. Letaknya hanya beda beberapa blok. Sengaja gue cari yang agak jauh karena makanan daerah kantor Twindy mahal-mahal. Dan gue pun mencari daerah yang teduh serta banyak pepohonan di dekatnya.
Gue masuk lalu mengambil nasi dan memilih lauk pauk. Tampaknya tukang nasi padang ini emang langganan para pekerja kantoran deket sini deh. Buktinya jam segini hampir semua meja penuh terisi oleh orang-orang yang mengenakan pakaian rapih. Gue masih celingak-celinguk mencari tempat duduk sambil membawa sepiring nasi.
"Chak!"
Tiba-tiba gue dikagetkan oleh seseorang yang memanggil gue dari jauh.
"Ngapain kamu di sini?" Tanyanya, "Sini Chak sini.. duduk sama aku."
Gue masih terpaku melihat ada Anet di sana. Gue sempat kaget kenapa ini anak bisa ada di sini? Dan kenapa gue bisa-bisanya ketemu dia dalam keadaan seperti ini? Ftv banget anjir! Tuhan bener-bener Maha Bercanda.
Gue berjalan menghampiri Anet yang saat itu tampak sedang makan dengan teman-teman kantornya. Ada beberapa perempuan dan juga laki-laki di satu meja yang sama. Ah bagus! ini bisa gue pakai alasan untuk menolak ajakan Anet.
"Eh Anet.. Kaget juga ketemu kamu di sini."
"Duduk Chak duduk.." Jawab Anet yang tampak bahagia sekali terlihat di mata lugunya.
"Aduh.. gak enak Net, kamu juga lagi makan sama temen-temenmu yang lain. Takut ganggu." Gue berkelit.
"Alah kaya apaan aja. Sini duduk.." Anet menarik tangan gue dan dengan terpaksa gue jadi ikutan duduk di sana lalu tersenyum canggung di depan teman-temannya yang sudah makan terlebih dahulu.
"Kok kamu bisa ada di sini, Chak?" Tanya Anet tanpa curiga sedikitpun.
"Ngg.. Tadi aku lagi ada studi banding masjid. Kebetulan sekarang jadwal di masjid daerah ini."
Aduh anjing apa-apaan sih alasan gue barusan. Mana ada istilah studi banding masjid, bangsat :((
"Kamu sendiri? Kerja?" Gue memperhatikan pakaian Anet yang tampak rapih seperti teman-temannya yang lain.
Anet mengangguk, tampaknya Anet gak mempermasalahkan alasan studi banding masjid gue barusan. Ya Allah Anet baik banget.. Ketololan gue gak dia jawab sama sekali. Coba kalau Anet adalah Twindy. Bisa-bisa ginjal gue udah dijadiin zakat fitrah ke masjid setempat.
"Aku kerja jadi hrd di deket sini. Btw, kenalin dulu, Chak, ini temen-temenku.." Anet mulai memaksa gue berkenalan dengan temen-temennya dan mau tidak mau gue harus berkenalan juga meski canggung.
"Siapanya Anet nih, akrab banget?" Tanya salah seorang teman Anet yang gak kalah seksi sama panci presto.
"Pacar gue, Din." Jawab Anet sigap hingga membuat gue langsung menatap ke arahnya dengan pandangan kaget.
Mati deh gue. Aduh Chaka bego. Ngapain sih elu harus makan di tempat ini? Kenapa gak makan di kantin kantor Twindy aja?! Tolol banget, Chak. Bikin masalah baru aja ah. Sial banget gue harus memilih makan siang di Restoran Padang ini.
Kalau kejadiannya kaya gini, gue rasa ini bukan Restoran Padang biasa deh.
Ini mah Restoran Padang Mahsyar :(((((((
Bersambung
Part sebelumnya: INDEX
246 notes
·
View notes
Text
Bude Surti Sinden Hot
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/7750315058198dc0fd09d2aa4c5c6d38/d7613e129492aad8-e4/s500x750/609cb118c6bff153ef983e5739ca609756c6fb57.jpg)
Bude Surti Sinden Hot - Liputan Becek.
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/7750315058198dc0fd09d2aa4c5c6d38/d7613e129492aad8-e4/s500x750/609cb118c6bff153ef983e5739ca609756c6fb57.jpg)
Bude Surti Sinden Hot Namaku Jono. Ayahku, Muji umur 46 tahun mempunyai usaha mebel yang sudah cukup terkenal di Surabaya. Ibuku, Sri umur 42 tahun juga mempunyai sebuah toko di Pusat Grosir terkenal di Surabaya. Aku adalah anak tunggal di keluargaku. Saat ini aku akan memasuki masa kuliah. Karena aku baru lulus SMU, dan setelah mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, aku diterima di salah satu universitas negeri di Jogja. Karena aku harus tinggal di Jogja, Ibuku menyuruhku untuk tinggal di rumah Bude Surti, Kakak Ibu, umurnya cuma selisih setahun dengan Ibu. Ibu tidak memperbolehkan aku untuk kos supaya aku ada yang mengawasi. Beberapa minggu pertama terasa berat bagiku. Karena mungkin aku tidak terbiasa hidup jauh dari orang tuaku. Di rumah Bude Surti cuma ada anak semata wayangnya, Ipung yang masih duduk di bangku SMP. Sedangkan suaminya pergi ke luar pulau. Karena bekerja sebagai kontraktor jalan, dan mendapat proyek di Banjarmasin. Dan terakhir pulang saat Lebaran tahun lalu. Bude ku dulunya adalah seorang sinden. Dulu, kata beliau tiap hari hampir pasti ada tanggapan. Tapi sekarang dia mengurangi intensitasnya supaya bisa fokus mengawasi sekolah Ipung, anak semata wayangnya. Hingga pada suatu hari ada suatu kejadian yang membuatku mulai merasa kerasan tinggal di Jogja. Saat itu aku baru pulang kuliah. Jam menunjukkan jam 4 sore. Di rumah ternyata tidak ada orang. Mungkin bibiku ada tanggapan pikirku. Karena kecapekan aku tidur-tiduran di ruang tengah. Tak berselang lama Budeku datang. Dia memakai kebaya khas sinden. Aku lihat sekilas sih badannya masih montok. Gak gembrot kayak ibu-ibu lainnya. Bahkan menurutku, ibuku kalah montok dengan Bude Surti. Bude Surti Sinden Hot - Liputan Becek. “Loh kamu dah pulang to le,” kata Budeku. “Iya bude. Abis kuliah siang. Bude habis tanggapan yah?” jawabku. “Iyah dari desa sebelah. Loh kamu sakit ta le. Ya wes mandi biar seger. Tapi bude dulu ya yang mandi. Keringetan dari tadi,” kata Bude. Bude ngeloyor masuk ke kamarnya. Tak berselang lama Bude keluar dari kamar. Yang bikin aku kaget adalah dia waktu itu memakai handuk yang hanya menutupi sebagian dada sampai hanya sebagian pahanya. Jelas terlihat sebagian tetek Bude yang gede. Yang seakan hendak meloncat keluar. Tapi kulihat juga tali BHnya. BHnya sepertinya tidak dia lepas. Selain memperhatikan tetek yang gede itu, aku sepintas mencuri lihat ke bokong nya yang juga sangat montok pikirku. Hmmmm... pelahan adikku mulai berontak dan bikin celana sempit. Bude mondar-mandir seakan ada yang dia cari. Dan dia berhenti di pojokan dekat aku tiduran tadi. Ternyata dia mau mengambil BH dan celana dalam yang kering habis dicuci di keranjang cucian. Karena tempat cucian keringnya berupa keranjang dan ditaruh di lantai, dia mengambil dengan cari membungkuk membelakangiku. Entah tidak sadar atau gimana, saat dia menungging, bokongnya yang super semok itu jelas terpampang. Dan aku melihatnya dengan jelas. Tentu juga celana dalamnya yang seolah tidak muat membungkus bokong itu. Uhhhhhhh... bikin kontolku mulai bangun nih. Terus kuperhatikan saat dia nungging, terlihat di tengah-tengahnya seperti daging yang menyembul. Agak tembem. Dan terlihat samar-samar warna hitam di balik sempak Bude. Sssssssshhhh... ini pasti memek Budeku yang ditumbuhi jembut. Aku jadi penasaran pengen melihat betapa tembemnya memek Bude dan lebatnya jembut Bude. Makin lama kontolku makin keras saja ni. Tak seberapa lama Bude selesai memilih celana dalam dan BH untuk ganti. Waaaaaahhh... rejeki yang kecepetan pikirku. Dan Dia akhirnya masuk ke kamar mandi. Bude Surti Sinden Hot - Liputan Becek. Baru masuk kamar mandi, ada suara “serrrrrrrrr... serrrrrr...” keras sekali. Wah ini pasti Bude lagi kencing. Aku semakin penasaran nih sama memek Bude. Nyemprotnya sampek segitu keras. Aku berfantasi yang lebih liar, mungkin karena aku sering nonton film bokep di laptop. Beberapa menit kemudian, Bude keluar dari kamar mandi dengan sudah memakai daster. Dan dia menyuruhku untuk mandi. Aku pun bergegas mandi. Setelah masuk ke kamar mandi, aku mendapat rejeki lagi. Di kaitan baju dalam kamar mandi terpampang dua benda yang bikin kontolku berdiri secara perlahan. Kulihat BH dan celana dalam Bude. BHnya gede. Celana dalam berenda itu kulihat ada bekas kuning di bagian depannya. Wah ini bekas kencing Bude pikirku. Akhirnya aku tidak kuat, karena dari tadi kontolku sudah mengeras saat aku melihat dan memegang megang Celana dalam dan BH Bude. Akhirnya aku selesaikan dengan mengocok sendiri. Ku kocok-kocok makin lama makin cepat. Dan... crrrooooott... crooootttt... menyemburlah sprema ku. Uhhhhh legaaa... tapi aku masih penasaran dengan isi sebenarnya dari BH dan celana dalam Bude. Hari makin hari makin malam. Setelah makan malam, aku, Bude dan Ipung lagi lesehan di depan TV. Malam ini Bude memakai daster dengan belahan paha yang agak tinggi. Duduknya bersimpuh. Khas seperti sinden. Dia disibukkan dengan menjahit baju. Sedangkan aku dan ipung tiduran di depannya menghadap TV. Iseng-iseng aku mencuri pandang ke arah Bude. Sepintas aku lihat dia duduk pahanya agak membuka. Wah walaupun agak gelap dan samar aku bisa lihat mulusnya paha Budeku. Ini yang membuat aku berpikiran jorok dan membuat tegang kontolku. Bude Surti Sinden Hot - Liputan Becek. Hari makin malam, Ipung yang ngantuk pindah ke kamarnya. Sambil menonton TV Bude dengan aku ngobrol-ngobrol. Bude : “Gimana kuliahnya kamu Jon?” Aku : “Baik Bude. Seru temen-temenku.” Bude : “Dah punya cewek belum kamu le?” Aku : “Belum Bude masih pilih-pilih... hehehe...” Bude : “loh yang kemarin... sapa tu namanya? Wulan? Itu bukan pacarmu to?” Aku : “Oh itu. Belom Bude. Aku masih kurang Sreg. Dianya itu yang ngebet ma aku.” Bude : “Oooo.. tapi kapan hari Bude intip kamu lagi ciuman tu pas dia dateng ke sini.” Mendengar itu aku kaget dan malu. Wah ternyata diam-diam Bude mengawasiku kalau lagi indehoy. Aku hanya senyum-senyum. Bude : “Gpp le, namanya juga anak muda. Bude dulu juga gitu. Selain ciuman kalau lagi berduaan sepi kamu ngapain lagi hayooo?” Bude menggodaku sambil senyum-senyum. Aku pun dibuat salah tingkah olehnya. “Ngapain? Gak ngapa-ngapain kok Bude,” jawabku sedikit gugup. Bude : “Hmmm ngakunya gak ngapa-ngapaiiiin. Padahal bude pernah ngintip kamu loh. Kalian saling remas barang masing-masing. Hhihihi...” Aku kaget lagi. Ternyata bude tahu kalau aku sering grepe-grepe. Bude : “Gak usah malu gitu le. Kalaupun kamu keterusan, yang penting kamu bisa mnegerti betul tentang sex.” Aku terperangah. Jarang-jarang Bude ngomong seperti ini. Aku : “Eee.eee.. Maksudnya Bude?” Bude : “Yaaa.. seandainya kamu gak kuat dan terpaksa itu otong kamu kepingin muntah. Yaa seenggaknya kamu pake kondom gitu le.” Bude Surti Sinden Hot - Liputan Becek. Bude ngomong begitu sambil menunjuk ke arah celanaku. Dia tidak tahu kalau isinya sudah tegang hasil mengintip paha yang kelihatan karena duduknya agak membuka. Aku : “Eee.. I.. I.. iya Bude.” Bude : “Gimana rasanya teteknya si Wulan itu le? Enak?” Aku : “Eee.. lumayan kenyal Bude,” jawabku dengan agak meringis. Dan akupun semakin berani karena arah pembicaraan sudah memanas. Aku : “Kalau Bude gimana. Pakde kan jarang pulang. Kalau pengen begituan gimana donk Bude?” Aku sedikit takut akan pertanyaanku. Tapi ternyata dia merespon pertanyaanku tanpa marah. Bude : “Hmmm.. mau tau aja kamu Jon.” Bude : “Iya kalau kamu Jon, gak kuat nahan paling-paling dikocok sendiri. Anak muda kan gitu biasanya.” Bude : “Oh iya le.. ntar kalau jahitnya selesai, kamu pijit Bude ya. Pegel semua abis ada tanggapan 2 tempat tadi.” Aku : “Iya bude.” Wah rejeki apalagi nih pikirku. Bisa mijitin badan Bude yang montok. Tak berselang lama, Bude selesai menjahit. Dan dia mengambil minyak urut di kamarnya. Bude : “Mijitnya di sini saja yah le. Sambil lihat TV.” Bude dengan entengnya membuka dasternya dengan hanya menyisakan BH dan celana dalam berenda warna putih. Aku shock, terdiam. Tetek bude serasa mau loncat dari BHnya. Bude Surti Sinden Hot - Liputan Becek. Bude : “Lo le.. kok diem saja. Kayak yang gak pernah lihat ginian. Bukannya wes biasa ama Wulan. Hehehe...” Bude pun langsung tengkurap di tikar dan menyerahkan minyak urut ke aku. Aku : “Beda bude.” Bude : “Beda apanya to le. Palingan tetek Wulan lebih kenceng dari punya Bude.” Sambil melumuri minyak dan mulai mengurut punggung Bude aku melanjutkan ngobrol. Aku : “Hmm... punya Bude lebih montok. Lebih seger kayaknya. Hehehe. Lagian mana tau aku kalau punya Wulan lebih kenceng. La wong aku gak pernah megang punya Bude. Hehehe...” Bude : “Husss ngawur.” Karena Bude masih memakai BH, aku kesulitan untuk mengurut punggungnya. Aku : “Bude behanya dicopot ajah ya, aku gak leluasa ngurut punggungnya. Ada tali behanya.” Bude : “ya wes le, buka aja.” Aku buka tali pengait BHnya. Dan Bude agak mengangkat badannya dan melemparkan BH yang gede itu ke samping. Sekilas aku dapat melihat gedenya tetek Bude dari samping. Aku kembali fokus mengurut punggung Bude. Sekali-sekali aku elus punggungnya. “Hmm..mmmm...” Bude sepertinya keenakan dengan pijatanku. Sesekali aku memijat bagian samping punggungnya. Dan tak sengaja aku menyenggol teteknya. Bude keenakan sepertinya. Tangannya yang sedari tadi nempel di tubuhnya sekarang direnggangkan. Hmm.. kulihat di ketiaknya terdapat bulu yang lumayan lebat. Mirip seperti artis Eva Arnas zaman dulu. Wah ini membuat aku semakin horny saja. Bude : “kok kamu ngurutnya di punggung aja to le. Turun dong biar rata pegelnya ilang.” Aku : “Turun kemana bude?” pura-pura aku tanya. Bude : “Ya ke bokong trus ke paha bude.” Aku : “Oh.. I.. iya bude.’ Aku pun ganti mengurut bokong Bude. Sesekali bokong semok ini aku remas-remas. “Sssstttt... hmmm... enak le pijatanmu” Bude keenakan sepertinya. Matanya mulai merem merasakan nikmat. Habis aku pijat sama meremas-remas aku mulai turun ke pahanya. Aku mencoba untuk hanya mengelus-elus pahanya. Dari bawah jalan ke atas sampai bokongnya. Aku coba tanganku aku selipkan di selangkangannya. Hmmm.. terasa itu memek bude di balik CD nya. Terasa tembem kayak kue apem. Praktis pijatanku ini membuat Bude keenakan. Erangan halusnya makin sering terdengar. “Shhhh.. hhhhh.. hmmmmm...” Saking enaknya, dia sampai sedikit membuka kakinya. Wah memek tembemnya makin keliatan nih. Samar-samar kulihat jembutnya di balik celana dalamnya. Bahkan beberapa jembut keluar dari celana dalamnya. Pemandangan jelas membuat aku semakin horny. Kontolku sepertinya mau berontak keluar. Aku semakin meningkatkan intensitas mengurutku di daerah ini. Bude : “Hmm.. enak le. Makanya si Wulan seneng banget kalau kamu remas-remas le.” Aku : “Hehehe... bude tak lihat-lihat badanya masih sekel. Masih bagus Bude. Montok lagi. Padahal Bude gak pernah olahraga.” Bude : “Bude minum jamu dong. Jamu sehat wanita.” Aku : “Wah enak dong jadi Pakde. Bude minum jamu mulu siii...” Bude : “Ntar kalau kamu udah kawin kamu bisa merasakan enaknya.” Pikirku mulai ngalor-ngidul. “Ah sekarang ajah aku ngentot sama Bude. Merasakan enaknya kayak pakde,” batinku Mungkin karena sudah birahi, terlihat celana dalam Bude agak basah. “Ini mijetnya udah Bude? Mana lagi ni yang mau dipijit?” Aku terpaksa ngomong begitu karena tanganku pun sudah berasa capek. “Loh yang depan belom le.” Whaaaat... wah ini mah rejeki nomplok. Kapan lagi aku bisa menikmati tetek Bude. Tanpa babibu Bude langsung membalikkan badan. Woooooo... tetek Bude yang selama ini cuma bisa aku bayangkan sekarang ada di depan mata. Mimpi apaan nih aku semalem. “Loh ayo le jangan diem ajah. Tetek Bude pegel ini. Ayo cepet dipijet.” Aku pun menurut sama Bude. Kuurut itu tetek Bude. Terlihat tetek Bude pentilnya sudah mulai hitem. Tapi gede. Awalnya sih tidak ada reaksi saat aku memijat sambil meremas tetek Bude. Tapi lama kelamaan Bude menikmatinya. “Wenaaaak joooon...” Mata Bude sambil tertutup menikmati pijatanku ini. Kusenggol pentilnya yang hitem. Sesekali aku pilin itu pentilnya. Shhh... begitu erangnya. Dan entah ada dorongan dari mana, aku mencoba mendekat. Aku coba menjilat itu pentil. “Slllrrrrppp...” sesekali aku kecup, aku sedot-sedot. Tanganku satunya meremas tetek satunya lagi. “Ssssh... aahhhhhhhhh...” erang Bude. Slrrrrrpp.. cupppp.. ceppppp.. slrrpppp.. “Hmmm tetek Bude kenyal banget. Punya Wulan kalah ni Bude.” “Terussss Jooon... enaaaak... duh badan Bude geli semua ini,” Bude meracau. Bibirku sekarang mencoba menggapai Bibir Bude. Kucium. Lidahku masuk ke bibirnya. Aku sedot-sedot. Sampai air liurnya masuk ke mulutku. Ciumanku mulai berjalan dari bibir Bude turun melewati leher dan ke tetek lagi. Ku kenyot-kenyot itu tetek. Tanganku satunya berjalan ke arah selangkangan Bude. Sempaknya yang basah aku gosok-gosok. Pinggul Bude karena keenakan bergoyang-goyang menikmati. Aku masukkan tanganku ke dalam celana dalam. Terasa itu lebatnya memek Bude. Aku cari-cari akhirnya ketemu itu lubang memeknya. “Shhh achhhh... ashhh achhhhh...” Mendengar erangan Bude, aku coba masukkan jariku ke memek Bude. Aku coba gosok kelentitnya. Dan aku coba kocok itu memek. “Sshhhh.. enak leee. Terus leeee.. ya itu di situ le.. wenak leeee...” Goyangan pantat Bude ke atas ke bawah. Aku coba buka itu celana dalam Bude. Bude membantunya dengan membukanya sendiri. Kenyotanku pada teteknya aku hentikan. Aku sekarang dapat melihat betapa rimbunnya memek Bude. Bude mengangkang. Wajahku mencoba mendekat. Kuciumi itu jembut-jembutnya. Kusibak jembutnya. Setelah memek tembemnya kelihatan, aku jilat bagian luarnya. Lidahku memainkan jilatan di klitorisnya. Kumasukkan lidahku ke lubang memek Bude. “Ahhhhh.. ahhh.. argghhhh.. wenak.. wenak.. arhhhhh.. awww.. enak leeee...” untuk menghentikan erangan Bude aku copot semua baju dan celanaku. Aku coba mengambil gaya 69. Wajahku di memeknya Bude, dan wajah Bude pas di kontolku. Tanpa ku komando, Bude dengan rakusnya mengenyot kontolku. Dia jilat dan disedot dengat enaknya. “Kontolmu enak Jooon, cepp ceppp.. slrrrrppppp...” Aku juga melanjutkan menjilat memek Bude. Tak Lama setelah lidahku merongrong memek Bude, sepertinya dia mendapatkan orgasme pertamanya. “Shhhhh.. Jooooooon Bude mau keluarrrr.. ahhh ahhhhh...” Dengan diikuti gerakan bokongnya ke atas dan kepalaku dia jepit sekuat-kuatnya. “Ahhhh.. ahhhhh.. argghhhhh...” Setelah itu Bude melanjutkan mengulum kontolku. Karena aku berasa akan keluar, aku cabut kontolku dari mulut Bude. Badanku berbalik. Sekarang posisiku di atas Bude. Kontolku sekarang ada di depan memek Bude. Aku gosok-gosokan kontolku ini di luar memek Bude. “Ahhhhhh.. Jooon.. masukin kontolmu Joooon.. tempik Bude dah pengin dientot jooonnn.. masukiiin...” Agen Poker Online - Agen Domino99 Online - Agen Capsa Susun Online - Agen Ceme Online - Agen Bandar Ceme Online - Agen Bandar Capsa Online - Agen Super10 Online - Agen Omaha Online - Agen Bola SBOBET - Agen Bola IBCBET - Agen Casino 338a - Agen Joker - Agen Slot Games Setelah bude terasa tersiksa begini aku coba pelan-pelan masukkin ini rudal ke memek Bude. Awalnya agak susah, pelan-pelan aku dorong dan sekarang.. blesssss... “Arghhhhhh.. genjot Jooon...” Aku genjot pelan-pelan memek Bude. “Awwwww.. arghhhhh.. shhhhhhh.. wenak kontolmu Joooon.. manteeep leee...” Aku mainkan irama kontolku. Cepat.. terus melambat.. cepat lagi.. melambat lagi. “Ayo.. Jon.. genjot lebih cepet tempik Budemu ini.. ahhhh.. ahhhhh...” Aku genjot semakin cepat. “Bude.. aku mau keluar Bude... ahhhhh.. shhhh...” “Sama Jooonnnn.. Bude juga dah gak kuat.. mau keluar lagi le. Keluarin di dalem ajah le...” Judi Poker - Judi Domino99 - Judi Capsa Susun - Judi Ceme - Judi Bandar Ceme - Judi Bandar Capsa - Judi Super10 - Judi Omaha - Judi Bola SBOBET - Judi Bola IBCBET - Judi Casino 338a - Judi Joker - Judi Slot Games Tak seberapa lama terasa memek Bude melumuri kontolku dengan cairan orgasmenya, memeknya berkedut, sepertinya kontolku dihisapnya. ”Awhhhhhhh.. awhhhhhhhh.. enaaaak Joooonnnn...” Dan aku pun sudah tidak kuat lagi menahan dan.... Crott.. croottt.. croott.. “Wenak Budee.. ahhhh.. Ahhhhhh.. arhhh...” onoPoker - Agen Ceme Online | Capsa Susun | Live Poker | Judi Domino99 | Bandar Ceme | Ceme | Turnamen Poker | Poker Texas Indonesia Akhirnya kami pun lemas. Aku terbaring di atas tubuh Bude. Bude : “Kamu nakal lee. Tapi enak tadi kontolmu.. dah lama aku gak ngentot ama pakde mu le.” Aku : “Iya bude.. Tempik Bude juga enak.. punyaku terasa disedot. Minum jamunya yang sering yah Bude.” Bude : “Hussss kamu.. tapi ini rahasia yo leee. Jangan sampek orang lain tau." Aku : “Beres Bude.. asal aku nanti dikasih tempik Bude yang enak ini.” Budeku tersenyum dan akhirnya kami biasa melakukannya bila kami pengen.
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/f737e8b1a58d72b5b381d98acd174057/d7613e129492aad8-f9/s540x810/6d09ca1ec031d34e712cb1453ce5fc9559c5dc69.jpg)
Read the full article
9 notes
·
View notes
Text
Bawang Goreng 13
Selain tidur, waktu cepet banget berlalu kalau dipake buat nginget-nginget kenangan. Jibran sama sekali ga ngira sebelumnya kalau dia bakal diajak jalan ke tempat di mana cerita antara dia dan Nana dimulai.
Dari dulu, losmen ini ga banyak berubah. Ya gimana mau berubah lha wong biaya sewanya aja murah banget, ga sanggup buat bayar renovasi. Makanya walaupun ga jauh dari bibir Pantai Parangtritis, jarang ada turis yang mampir ke sini. Yang biasanya mampir ke sini itu justru anak muda. Buat anu, hmm gimana ya bilangnya. Buat main mamah-papah-mamah-papah-an. Bedanya si papah ga pake dasi dan si mamah ga pake daster.
Modusnya juga rata-rata sama. Pura-pura ngajak kencan ke pantai buat ngeliat sunset sambil romantis-romantisan di pinggir pantai. Eh tiba-tiba udah malem, terus mau pulang tapi udah kemaleman. Akhirnya nginep deh semalem. Nginepnya sekamar berdua, biar hemat. Tau-tau besoknya pas mau pulang udah bertiga, sama calon anak di perut wanitanya. Uasu tenan! Modus lama, tapi masih sering berhasil sampe sekarang.
Tapi lain cerita sama Jibran dan Nana. Mereka berdua ketemu karena ga sengaja. Takdir Tuhan memang sering kali turun dengan cara yang unik.
Gufron dan Shania masih pacaran waktu itu dan mereka sepakat buat menghindari hal-hal yang (tidak) diinginkan kaya di atas. Makanya mereka saling bawa satu orang temennya yang dirasa cukup waras buat menghalangi hal-hal (tidak) diinginkan tadi.
Gufron ngajak Jibran, sohibnya yang dari sejak kuliah udah sibuk ngebangun bisnis dan ga pernah keliatan jalan sama cewek sampe sering dikira homo. Ini win-win solution pikir Gufron. Jibran bisa istirahat sebentar dari padatnya kehidupan ngampus sambil bisnis. Dan kalau Jibran beneran homo, senggaknya Shania dan temennya aman.
Sementara Shania tadinya mau ngajak Ariel (ini nama perempuan loh, sungguh), sahabatnya yang supel banget, biar ga kaku dan awkward aja gitu maksudnya. Tapi tiba-tiba aja Ariel ngebatalin di hari H karena sakit perut.
Akhirnya Shania dengan agak terpaksa ngajak sahabat satunya lagi yang bernama Nana. Bertolak belakang dengan Ariel, Nana itu pendiem banget. Tipe-tipe pendengar yang baik. Tapi surprisingly, justru kombinasi antara hebohnya Shania dan ngayomi-nya Nana yang waktu itu bikin obrolan mereka berempat jadi terasa asik dan ga berlebihan.
___
Bersambung. Rencananya diupdate tiap hari menjelang waktu berbuka, kalau inget.
1 note
·
View note
Text
Nikmatnya Memek Tentanggaku Ibu Yetty
Cerita Sex ini berjudul ”Nikmatnya Memek Tentanggaku Ibu Yetty” bude bahenol,bude kesepian,bude montok,bude nakal,bude nikmat,bude semok,celana dalam bude,cerita hot bude,itil bude,turuk bude,nikmatnya bude. Perkenalkan nama saya Ridwan umur saya 23th ,kulit putih. Saya akui bahwa saya mengidap penyakit sexual yakni lebih suka kepada wanita yang lebih tua ,apalagi kalau saya sedang melihat ibu2 yang senam wahhh saya langsung bergairah melihat pantat mereka dan payudara mereka yang menurut saya sangat indah. Nah berikut adalah pengalaman gairah sex saya dengan istri tetangga saya yang bernama ibu Yetty. Dia berumur kurang lebih 42th dan sudah memiliki 2 orang anak ,tetapi body nya sangat menggoda. Dengan toket berukuran 36c serta pinggul dan pantatnya yang sangat menggoda ,kulitnya juga putih dan tinggi badannya tidak beda jauh dengan saya. Kejadian ini terjadi sekitar akhir tahun 2008 , nah waktu itu malam minggu saya lagi nggak kemana-mana karena cewek lagi ada urusan keluarga di rumah sodaranya. Waktu itu jam 11 malam tepatnya, saya melihat bu Yetty masih duduk di teras rumahnya dan seperti orang yang sedang menunggu sesuatu. Lalu saya hampiri dia, “loh bu Yetty tumben jam segini belom tidur,lagi nungguin siapa bu ?” tanyaku “saya lagi nunggu mas Edy wan , kok tumben ya dia belum pulang. saya jadi cemas.”jawabnya “oh pak Edy belum pulang bu ,oya si Andi dan Wiwid mana bu ?” saya menanyakan anak-anaknya. “itu di dalam wan ,mereka juga belum tidur masih main playstation dari tadi.” Lalu kedua anak bu Yetty melihat saya dan mereka memanggil saya untuk main playstation dengan mereka. “mas Ridwan ayo mas kita main ps, sini mas..” kata Wiwid si bungsu “sudah sana wan main ps sama anak-anak gpp.” kata bu Yetty “iya bu.” saya pun masuk ke dalam rumahnya bu Yetty dan gabung dengan kedua anak bu Yetty. Dan tak lama saya pun mendengar suara motor pak Edy ,ternyata memang benar pak Edy telah pulang. “maaf bu aku tadi ada kerjaan mendadak ,jadi aku pulang agak telat.” kata pak Edy pada istrinya “oh ada nak Ridwan toh.” kata pak Edy “iya pak saya di nemenin Andi dan Wiwid main ps ,saya juga heran kok tumben mereka berdua belum tidur. ya sudah saya mampir saja dan main ps di sini.” jelas ku “pak…mas Ridwan nginep aja yah ,supaya Andi ada temen main ps.”tegas Andi anak pertama bu Yetty yang sudah kelas 3 sd itu. “loh bapak terserah mas Ridwan mau apa nggak ,gimana mas Ridwan ?”tanya pak Edy “ya sudah deh ,lagian besok saya ga ada acara pergi kemana-mana.”jawabku Lalu pak Edy dan bu Yetty masuk ke dalam kamar. dan saya pun melanjutkan main ps dengan kedua anak bu Yetty. Sekitar jam 2 malam akhirnya kedua anak ini tidur dan saya pun sudah lelah main ps ,akhirnya saya matikan tv dan lampu ruang tengah tapi saya tidak tidur. Saya lihat pintu kamar bu Yetty terbuka dan yang keluar adalah bu Yetty ,wow saya benar-benar kagum melihat pakaian tidur bu Yetty dengan tali kecil di pundaknya dan yang bikin saya kaget adalah bentuknya yang sangat sexy dan transparan. “loh kamu belum tidur wan ?” tanya bu Yetty “belum bu ,pak Edy sudah tidur bu .” tanyaku “sudah ,wan bantuin saya ya pindahin anak ke kamarnya. tuh kamu gendong Andi nah aku si Wiwid.” peritah bu Yetty “iya bu.” Saya dan bu Yetty membawa Wiwid dan Andy ke kamar mereka. Setelah sampai di kamar sayapun menaruh Andy di tempat tidurnya ,akan tetapi pada saat bu Yetty menaruh Wiwid di kasurnya ,entah kenapa bu Yetty terjatuh dan saya lihat daster bu Yetty tersingkap sampai paha bu Yetty terlihat. Bu Yetty pun meringis kesakitan dan saya pun tidak tega lalu menghampiri bu Yetty. “yang mana yang sakit bu ?”tanyaku sambil sesekali melihat ke arah paha bu Yetty “ini wan kaki saya.” lalu saya mengurut kakinya dan dia pun menyadari kalau saya melihat pahanya terus dan dengan perlahan dia menutup pahanya. Pijatan saya pun lama-lama ke atas pahanya dan saya menyingkap daster bu Yetty tapi tentunya saya izin dulu dengan dia. “bu dasternya tolong singkap sebentar supaaya saya bisa urut paha ibu ,karena kalau tidak di urut nanti paha ibu jadi keram.” hahaha padahal itu hanya akal-akalan saya saja Saat saya memijit pahanya ,saya lihat nafasnya jadi lebih cepat dan saya betul ngaceng melihat payudara bu Yetty yang besar. Dan pijatan saya pun berubah menjadi elusan dan pada saat saya mengelus pahanya ,diapun mendesah sambil matanya terpejam dan itulah yang membuat saya semakin berani mengelus pahanya lebih ke atas. “ahhh…” desah bu Yetty saat elusan saya semakin ke atas. Wah saya betul sudah lupa diri waktu itu ,yang saya pikirkan adalah saya harus berhasil menyetubuhi bu Yetty. Lalu saya angkat tangan bu Yetty dan saya arahkan ke tongkol saya yang sudah sangat tegang ,tetapi dia sempat tersadar. “Ridwan apa yang sudah kita lakukan ,kita tidak boleh seperti ini.” kata bu Yetty saya sudah tidak perduli lagi dengan kata-kata dia ,lalu dengan tenang saya mendekat ke arahnya dan mengelus rambut bu Yetty sambil merayunya. “sudah lah bu ,di sini cuma ada kita kok.” rayuku “itu dosa Ridwan.” jawabnya “ayo lah bu ,saya sudah lama ingin berdua seperti ini dengan bu Yetty yang cantik.” haha gombal sekali saya “aku takut suami ku bangun wan.” “sudah ibu tenang saja ,pak Edy biar saya yang mengawasi nanti ,yang penting malam ini saya ingin berdua dengan ibu.” kataku “tapi jangan di sini .kita ke ruang tamu saja supaya dapat melihat suamiku kalau bangun. lalu kami pun berjalan ke ruang tamu ,setelah di sana kami duduk di sofa dan saling menatap dengan penuh arti. Dan tak lama kami akhirnya berciuman ,ternyata bu Yetty ini sangat lihai dalam melakukan ciuman bahkan kami pun melakukan french kiss. “mmmphhhh…,mmmmpphhh..” begitulah suara kami saat berciuman. Tangan ku pun mulai meraba payudaranya bu Yetty dan berhasil masuk ke dalam daster bu Yetty ,saya dapat merasakan bra merah berenda itu begitu sesak menampung payudara bu Yetty yang besar. Kemudian tangan saya pun mengeluarkan payudaranya dari dalam branya ,dia melenguh saat jari saya memilin putingnya. “ohh…Ridwan ayo langsung masukkan saja kontol mu ,nanti mas Edy curiga kalau saya tidak ada di kamar.” kata bu Yetty. Bu Yetty lalu mengangkat dasternya dan tidur di atas sofa dengan mengangkang. Saya dengan cepat melepas celana dan cd saya ,bu Yetty juga menurunkan tali dasternya dan mengeluarkan payudaranya ,dan dia pun melepas cd nya juga. Lalu saya arahkan penis saya ke vagina bu Yetty ,dia merintih pelan saat kepala penis saya mulai masuk ke vaginanya. “arrgghhh…. pelan-pelan ya wan,,uhhhhh…” rintihnya bleeesssssss…..masuklah semua penis saya ke vagina bu Yetty ,dan saya langsung menindih bu Yetty. Oh sungguh luar biasa vagina ibu dari 2 orang anak ini masih begitu nikmat ,bu Yetty memeluk saya dengan erat seolah tak mau terlepas pelukannya. “ayo goyang dong wan ,kocok memek saya cepat.”bisik bu Yetty di telinga saya “iya sayang,,ohhhh…ohhh”desah saya ketika saya mersakan sedotan vagina bu Yetty di penis saya “ahhh,ahhh,ahhh,iya teruuss,,Ridwan ,,aduuhh,aduuuhh besar banget sih punya kamu sayang,,ahhh,,ahhh.” racau bu Yetty tak karuan ketika saya sudah mulai memompa penis saya maju mundur. Saya kadang2 mengisap payudaranya dan kadang saya mencium dengan gemas bibirnya sehingga dia melenguh tertahan. Lama2 goyangan kami semakin cepat dan saya sudah mau merasakan ejakulasi sebentar lagi ,begitu pula dengan bu Yetty yang goyangan pantatnya makin liar. ploookk,cllebbb.slleebbb…,slleebbbb,pllaakk,plak kk. itulah bunyi peraduan kelamin kami yang sedang asik bertemu. “ahhh,ahh,Ridwan aku mau keluarrrr,,ya,ya,ya,,terruss gooyaangg…sayang ahh,ahh..” rintih bu Yetty yang sudah mau orgasme. “iya sayang aku juga sebentar lagi ,ahh,ahh.” balasku “oohhhh akkuu kkeelll,kkellluarrr ,,arrrggggghhh….”desah bu Yetty panjang saat orgasmenya datang dan kakinya membelit di pinggang saya lalu pantatnya menekan ke atas agar vaginanya tertusuk dengan dalam oleh penis saya. saya pun sudah tidak tahan lagi dan,,CROOOTTT,JROOOTTT,CROOOTT,CRRIITTTT…. begitu banyak sperma saya menyembur dalam memek bu Yetty, “ohhhh….niikkkmmaatttttt saaaaaaayyyyyannggg……ahhhhhh…”desahku begitu panjang karena saking nikmatnya ,dan tekan dalam2 penis saya ke vaginanya. “aduuh mentok sayang..”bisik bu Yetty Lama juga kami berpelukan dan mengatur nafas ,kemudian saya cabut penis saya dan membersihkan di kamar mandi ,dan bu Yetty langsung masuk ke kamarnya dan mencuci vaginanya di dalam kamar mandi yang biasa bu Yetty dan suaminya gunakan. saya kembali ke ruang tengah dan tertidur karena lelah habis gempur dengan bu Yetty yang sexy ,oh pak Edy saya telah mencoblos memek istri anda yang tolol itu hahaha.pikir ku dalam hati. Besoknya ketika saya terbangun ,saya melihat bu Yetty dan pak Edy sedang ngobrol di teras depan. Wah saya bangun siang juga sekitar jam 11 ,maklum semalaman habis tempur dengan bu Yetty. “eh Ridwan baru bangun kamu.”tanya bu Yetty yang bersikap biasa saja di depan suaminya, padahal semalam sudah saya tusuk vaginanya dengan penis saya. “iya nih bu,maaf ya pak Edy dan bu Yetty saya bangun siang2.” “ohh nggak apa-apa nak Ridwan.”kata pak Edy “bu ,pak saya pamit pulang ya ,makasih saya sudah boleh nginep di sini.”kata ku “oh iya sama2.”kata pak Edy.” “lain kali kalo mau nginep di sini silahkan kok Ridwan.”kata bu Yetty sambil tersenyum ke arahku dengan penuh arti haha rupanya bu Yetty ketagihan ku entot. kataku dalam hati. “iya bu .saya pulang ya.permisi.” kata ku Dan semenjak itu saya dan bu Yetty sering melakkukan hubungan sex saat suaminya tak di rumah, sekian cerita dari saya dan lain waktu saya berjanji akan menceritakan pengalaman saya yang lain. bude bahenol,bude kesepian,bude montok,bude nakal,bude nikmat,bude semok,celana dalam bude,cerita hot bude,itil bude,turuk bude,nikmatnya bude Read the full article
#budebahenol#budekesepian#budemontok#budenakal#budenikmat#budesemok#celanadalambude#ceritahotbude#itilbude#nikmatnyabude#turukbude
38 notes
·
View notes
Text
Bukan ahli style
Day 14: describe your style
Hummmzzzz, semingguan kemaren aku bongkar-bongkar lemari, biasalah anaknya emang suka nyari kerjaan. Nah, kalau ditanya pertanyaan gini, mari ku jabarkan dulu deh:
Yang pertama, aku demen pake apa yang aku suka, nyaman, rapi, dan sopan.
Yang kedua, anaknya nggak suka ribet. Jadi lebih suka yang 1-stel kayak jumpsuit, atau daster modern.
Yang ketiga, PECINTA MOTIF BUNGA-BUNGA. Even walopun bajunya kuning, kalau ada motif bunga-bunga aku suka deh. ((iya aku gak suka warna koneng WKWKWK. gatau dah ga demen aja))
Yang keempat, karena aku terlalu sayang duitku kalau kubelikan ootd melulu, ((soalnya lebih prefer makanan LOL)) aku lebih banyak baju RUMAHAN daripada hangout, kecuali ada hal-hal penting kayak acara gede, foto-foto, waah baru deh aku niat.
tapi, semenjak tahun 2021 poin ke-2 agak bergeser. sedikit wkwkwkwkw.
Karena fashion udah salah satu hal penting banget, setidaknya yang aku kerjakan sekarang ini. Maka aku juga harus memerhatikannya mulai dari sekarang. Ah tapi ribet banget gak sih OH MY GOD.
kenapa jadi cewek berat banget yah? **lah curhat?**
1 note
·
View note
Text
Biasanya cewek-cewek kan dandan saat keluar rumah aja, ya.
Nah, supaya antimainstream, coba kalau sudah nikah itu, dandannya buat di dalam rumah aja. Buat nyenengin suami. Minimal, nyenengin kucing lah, ya, kalau suami lagi kerja di kantor dan lain-lain. 🦥
Pakai make up ramah lingkungan. Kalau perlu, buatan sendiri. Bisa dibisnisin juga kan? Yang penting nggak bikin kulit kering, iritasi, dan bengkak.
Terus, pakai parfum. Tapi yang wanginya enak, ya. Jangan yang terlalu wangi sampai bikin batuk-batuk... *ngatur 👻
Bajunya? Pakai blazer mungkin? 🤔🤔
Itu kalau pagi sampai sore.
Kan WFH, ceritanya... *ngayal
Kalau malam, bajunya yang bikin suaminya kangen terus, pengen cepet pulang ke rumah... *kompor 🐣
Ya, apapun asal jangan daster. *selamatbinun
Kalau keluar rumah, polos aja, tanpa make up.
Berani, nggak?
😇
Kalau dibayangin, nampaknya terlalu antimainstream. Kembali ke bumi!! 🥳
Tapi, bagi suami-suami intuitif, mau kalian seharian pakai daster atau baju rumah pun, nggak bakal masalah. Yang mereka cari dan butuhkan bukan penampilan kalian, tapi jiwa kalian. Jyah!
1 note
·
View note
Text
Cerita Ngentot Lebih enak Dengan Suami Tetangga Dari Pada Suamiku
Ceritasex338.blogspot.com, Cerita Dewasa - Cerita Ngentot Lebih enak Dengan Suami Tetangga Dari Pada Suamiku. Aku serta suami telah pindah kerumah kami sendiri. Kami baru pindah ke sesuatu kompleks perumahan yang masih amat baru.
Cerita Ngentot Belum banyak penghuni yang menempatinya, malahan di gang rumahku (yang terdiri dari 12 rumah) baru 2 rumah yang ditempati, yaitu rumahku serta rumah Pras. Rumah Pras cuma berjarak 2 rumah dari rumahku. pasal tak adanya tetangga yang lain, Pras jadi laju sekali akrab dengan suamiku.
Cerita Ngentot Lebih enak Dengan Suami Tetangga Dari Pada Suamiku
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/03131fb94ee2ae075d7119b82338649b/tumblr_inline_pdkkf2kRGN1w6djph_540.jpg)
Cerita Ngentot Lebih enak Dengan Suami Tetangga Dari Pada Suamiku
Aku serta Nati, istri Pras jadi layaknya sahabat lama, kebetulan kami seumuran. Hampir setiap hari kami saling curhat mengenai apakah saja, diantaranya soal seks. Biasa kami berbincang di teras depan rumah Nati kalau sore bersetara dengan Nati menyuapi Aria, anak mereka. saya kurang “happy” soal urusan ranjang ini dengan suamiku.
Bukannya suamiku adanya kelainan, tetapi dia senangnya tembak langsung dengan tidak pemanasan dahulu, amat konservatif dengan tidak variasi serta amat egois. Begitu telah ngecret ya sudah, dia tak peduli dengan saya lagi. Sehingga saya amat jarang mencapai kepuasan dengan suamiku. jika dibalik Nati bercerita kalau dia amat “happy” dengan kehidupan seksnya. Pras hampir senantiasa dapat membagikan kepuasan kepada istrinya. Kami saling berbagi kisah serta terkadang amat mendetail justru. kerap saya secara terbuka menyiratkan iri terhadap Nati serta cuma ditanggapi dengan tawa terkekeh2 oleh Nati.
Jum’at petang itu kebetulan saya sendirian di rumah. Terdengar ketukan di pintu bersetara dengan memanggil2 nama suamikuAku. membukakan pintu. “Eh . Mas. Masuk Mas,” sapaku ramah. saya baru selesai mandi sehingga dengan tidak make up dengan rambut yang masih basah tergerai sebahu. saya mengenakan daster batik mini warna hijau tua dengan belahan dada rendah, dengan tidak lengan yang memeperlihatkan pundak serta lengan yang putih serta amat mulus CERITA DEWASA, CERITA SEX, CERITA MESUM, CERITA NGENTOT, CERITA PEMERKOSAAN.
“Nnng … suamimu mana Sin?”
“Wah ke luar kota Mas”.
“Tumben Sin dia tugas luar kota. Kapan pulang?”
“Iya Mas, kebetulan adanya acara promosi, jadi dia sesegera mungkin ikut, sampai Minggu baru pulang
Mas Pras adanya butuh ama suamiku?”
“Enggak kok, cuman pengin ngajak catur aja. Lagi kesepian nih, Nati ama Aria nginep dirumah ibunya”.
“Wah kalo cuman main catur ama Sintia aja Mas”.
“Emang Sintia dapat catur?”
“Eit jangan menghina Mas, biar Sintia cewek belum jelas saja kalah lho ama Mas”.
kata ku bersetara dengan tersenyum.
“Ya bolehlah, saya pengin menjajal Sintia,”
katanya dengan nada agak nakalAku. cuma tersenyum menjawab godaanku. saya membuka pintu lebih lebar serta mempersilahkan dia duduk di kursi tamu.
“Sebentar ya Mas, Sintia ambil minuman. Mas susun dulu caturnya”
CERITA MESUM Aku melenggang ke ruang tengah. Pas saya melangkah bersetara dengan membawa baki yang berisi 2 cangkir teh serta sepiring kacang goreng kegemarannya serta suamiku kalau lagi main catur, dia sedang menyusun biji2 catur dipapannya. saya membungkuk meletakkan baki di meja, mau tidak mau belahan dada dasterku terbuka serta menyingkap dua bukit toketku yang putih serta amat padat. saya tak memakai bra. setelah itu saya duduk di kursi sofa di seberang meja. “Siapa jalan duluan Mas?” “Sintia kan putih, ya jalan duluan dong,” jawabnya. sebagian saat kami mulai asik menggerakkan buah catur. saya mengedepankan jikalau saya cukup menguasai permaian ini. sebagian kali langkah ku bikin dia sesegera mungkin beranalogi keras. tetapi saya pun kerepotan dengan langkahnya.
Cerita Ngentot Lebih enak Dengan Suami Tetangga Dari Pada Suamiku
Beberapa kali saya sesegera mungkin memutar otak. Kadang2 saya membungkuk di atas meja yang rendah itu dengan kedua tanganku bertumpu di pinggir meja. Posisi ini jelas saja saja bikin belahan dasterku terbuka lebar serta kedua toketku yang aduhai itu menjadi santapan empuk kedua matanya. Satu dua kali dalam posisi layaknya itu saya mengerling kepadanya serta memergoki dia sedang menikmati toketku. saya membiarkan matanya menjelajahi toketku sehingga saya setara sekali tak mencoba mengcover daster dengan tanganku. “Cckk cckk cckk Sintia jelas jelas hebat, saya ngaku kalah deh”. “Ah basis Mas aja yang ngalah serta nggak penting mainnya. Konsentrasi dong Mas,” jawab ku bersetara dengan tersenyum menggoda. “Ayo main lagi, Sintia belum puas nih”. kataku rada genit.
Kami main lagi, permainan berjalan lebih seru, sehingga suatu saat ketika sedang berpikir, dengan tidak sengaja tanganku menjatuhkan biji catur yang telah “mati” ke lantai. Dengan mata masih melihat papan catur saya mencoba mengambil biji catur tsb dari lantai dengan tangan kananku. Rupanya dia juga melaksanakan Perihal yang sama, sehingga dengan tidak sengaja tangan kami saling bersenggolan di lantai. Entah siapa yang memulainya, tetapi kami saling meremas lembut jari tangan di sisi meja bersetara dengan masih duduk di kursi masing2. saya menatap ke arah nya. dia masih dalam posisi duduk membungkuk . Jari tangan kirinya masih terus meremas jari tangan kananku.
Dia menjulurkan kepalaku serta mencium dahi ku dengan amat mesra. saya sedikit terperanjat dengan langkahnya, tetapi cuma sepersekian detik saja. saya melenguh pelan, “oooohhh …”Dia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia mengkulum lembut bibir ku bersetara dengan tangan kanannya melingkar di belakang leherku. saya menyambutnya dengan mengulum balik bibirnya. Kami saling berciuman dengan posisi duduk berseberangan dibatasi oleh meja. Kuluman bibirnya ke bibirku berubah menjadi lumatan. Bibirku disedot pelan, serta lidahnya mulai menyeberang ke mulutku. saya pun menyambutnya dengan permainan lidahku.
Merasa tak nyaman dalam posisi ini, dia lepaskan ciumannya. Dia bangkit berdiri, berjalan mengitari meja serta duduk di sisi kiri ku. Belum sedetik dia duduk saya telah memeluknya serta bibirnya kembali melumat kedua bibirku. Lidahnya terus menjelajah semua isi mulutku selama yang dapat dia laksanakan. saya pun tidak mau kalah bereaksi. sesegera mungkin saya akui jikalau saya belum pernah berciuman begini hot, bahkan dengan suamiku sekalipun. Dia menciumi sisi kiri leher ku yang putih jenjang. Rintih kegelian yang keluar dari mulut ku serta bau sabun yang harum makin memompa semangatnya. Ciumannyabergeser ke belakang telinga ku, bersetara dengan sesekali menggigit lembut cupingnya. saya makin menggelinjang penuh kegelian bercampur kenikmatan. “Aaahhhh … aaaahhhhh,” saya merintih pelan. Dia merangkul leherku dengan lengan kanannya.
Tangan kanannya mulai menelusup di balik dasterku serta merayap pelan menuju puncak toket ku yang sebelah kanan. Toketku jelas jelas amat padat. Bentuknya sempurna, ukurannya cukup besar pasal tangannya tidak dapat mengangkup seluruhnya. Jari2nya mulai menari di sekitar pentil ku yang telah tegak menantang. Dengan ibu jari serta telunjuknya dia memelintir lembut pentilku yang mungil itu. saya kembali menggelinjang kegelian.
Saya menolehkan wajah ke kiri dengan mata yang masih terpejam. Dia melumat bibirku. Kami kembali berciuman dengan panasnya bersetara dengan tangannya terus bergerilya di toket kananku. Ciumannya makin ganas serta sesekali menggigit lembut bibirku.
Tangan kirinya digerakkan ke paha kiri ku yang mulus. Lambat namun pasti, usapan tangan diarahkannya makin keatas mendekati pangkal pahaku. Ketika jarinya mulai menyentuh cd ku di sekitar no nokku, dia menghentikan gerakanku. Tangan kirinya kembali diturunkan, dia mengusap lembut pahaku mulai dari atas lutut. Gerakan ini diulang sebagian kali bersetara dengan tangan kanannya masih memelintir pentil kanan ku serta mulut kami masih saling berpagutan
Ciumannya makin mengganas.
Dia pun mulai meraba no nokku yang masih terbalut cd itu. no nokku berdenyut lembut . Dengan jari tengah tangan kirinya, dia menekan pelan tepat di tengah no nokku. Denyutan itu makin berasa. “Aaahh … Mas… aahhh . iya . iya,” saya melenguh bersetara dengan sedikit meronta serta kedua tanganku menyingkap daster miniku dan membuat turun cdku sampai ke lutut. dan merta matanya dapat melihat leluasa no nokku. Bukitnya menyembul indah, jembutku cukup lebat. Di antara kedua gundukan no nokku itu terlihat celah sempit yang kentara sekali berwarna merah kecoklatan.
Kemudian jari2 tangan kirinya mulai membelai semak2 yang berasa amat lembut itu. saya bereaksi pada belaiannya dengan menciumi leher serta telinga kanannya. saya makin erat memeluknya. Tangan kanannya dari tadi tidak berhenti meremas2 toket ku yang amat berisi itu. Jari2nya mulai mengusap lembut no nokku yang amat halus itu. Perlahan dia menyisipkan jari tengah kirinya di celah no nokku. saya rasakan sedikit lembab serta agak berlendir. Dia menyusup lebih dalam lagi sampai dia mendapatkan it ilku yang amat mungil .
Dengan gerakan memutar lembut dia mengusap it ilku. “Ahhhh … iya … Mas . ahhhh . ahhhh”. Jari tengahnya ditekan sedikit lebih kuat ke it ilku, bersetara dengan digosokkan naik turun. saya meresponsnya dengan membuka lebar kedua pahaku, namun gerakanku terhalang cd yang masih bertengger di kedua lututkuSejenak. ia menghentikan gosokan jarinya, dia memakaikan tangan kirinya buat membuat turun cdku. saya menolong dengan mengangkat kaki kiriku hingga cdku terlepas serta cuma menggantung di lutut kanan ku.
Gerakan ku telah tidak terhalang lagi. Dengan leluasa saya membuka lebar kedua pahaku. Jarinya kini leluasa menjelajah semua no nokku yang telah amat licin berlendir itu. Dia menggosok2 it il ku dengan lebih kuat bersetara dengan sesekali mengusap ujung no nokku serta digesek keatas kearah it ilku. saya menggelinjang makin hebat. “Aaaaaahhhhh …. Mas . Mas …. ahhhhh . terus … ahhhhh,” pintaku bersetara dengan merintih. Intensitas gosokannya makin dia tingkatkan. Dia mulai mengorek area luar lubang no nokku. “Iya … ahhh … iya . Mas …”
Aku cuma tergolek bersandar di sofa yang empuk itu. Kepalaku terdongak kebelakang, mataku tertutup rapat. Mulutku terbuka lebar bersetara dengan tidak henti mengeluarkan erangan penuh kenikmatan. Tanganku terkulai lemas tidak lagi memeluknya. Tangan kanannya pun telah berhenti bekerja pasal merangkul saya dengan erat supaya saya tak melorot ke bawah. Daster ku telah terbuka sampai keperut, menyingkap kulit yang amat putih mulus tidak bercacat. Cdku masih menggantung di lutut kananku. Pahaku mengangkang maksimal.
"Jarinya masih menari-nari di semua area luar no nokku"
Dia sengaja belum menyentuh area dalam no nokku. saya kini menggeleng2 kepala ke kiri kanan dengan liar. Rambut basahku yang telah mulai kering tergerai acak2an. “Mas … Mas …. ahhhhh …. nikmat …. ahhhh nggak tahaaann . ahhhh”. saya telah hampir mencapai puncak kenikmatan birahiku. Dengan lembut dia mulai menusukkan jari tengahnya ke dalam no nokku yang telah amat basah itu.
Dia menyorongkan sampai semua jarinya tertelan no nokku yang cukup sempit itu. Dia tarik perlahan bersetara dengan sedikit dibengkokkan keatas sehingga ujung jarinya menggesek lembut dinding atas no nokku. Gerakan ini dilakukannya berulang kali, masuk lurus keluar bengkok, masuk lurus keluar bengkok, begitu seterusnya. tidak sampai 10 kali gerakan ini, tubuhku menjadi kaku, kedua tanganku mencengkeram erat pinggiran sofa. Kepalaku makin mendongak kebelakang. Mulutku terbuka lebar. Gerakannya dipercepat serta ditekan lebih dalam lagi. “Aaaaaahhhhhhhhhh”.
Cerita Ngentot Lebih enak Dengan Suami Tetangga Dari Pada Suamiku
Cerita Ngentot Lebih enak Dengan Suami Tetangga Dari Pada Suamiku
Aku melenguh dalam satu tarikan nafas yang panjang. Tubuhku sedikit menggigil. saya dapat mengalami jari tangannya semakin terjepit kontraksi otot no nokku, serta berserentakan dengan itu cairan no noktku menyiram jarinya. saya sudah nyampe. Dia tak menghentikan gerakan jarinya, cuma sedikit kurangi kecepatannya. badan ku masih menggigil serta menegang. Mulutku terbuka tetapi tidak adanya suara yang keluar sepatahpun, cuma hembusan nafas kuat serta pendek2 yang keluar lewat mulutku. keadaan demikian terjadi sepanjang sebagian saat. setelah itu badan ku berangsur melemas, dia pun memperlambat gerakan jarinya sampai akhirnya dengan amat perlahan dia cabut dari no nokku.
Mata ku masih terpejam rapat, bibirku masih sedikit ternganga. dengan lembut serta pelan dia mendekatkan bibirnya ke mulut ku. Dia mencium intim bibirku yang sensual itu. Akupun menyambut dengan tidak kalah mesranya. Kami berciuman bak sepasang kekasih yang saling jatuh cinta. Agak lain hal dengan ciuman yang menggelora layaknya lebih awal.
“Nikmat Sin?” dengan lembut dia berbisik di telinga ku. “Mas … ah … Sintia belum pernah mengalami kenikmatan layaknya tadi sungguh. Mas. Mas amat pinter … Makasih Mas … Nati sungguh beruntung memiliki suami Mas”. “Aku yang beruntung Sin, dapat berikan kepuasan kepada perempuan secantik serta semulus kamu”. “Ah Mas dapat aja … Sintia jadi malu”
Akhirnya saya sadar akan kondisiku saat itu. Dasterku awut2an, pahaku masih terbuka lebar, serta cdku tersangkut di lututku. saya dengan cepat duduk tegak, membuat turun dasterku sehingga mengcover pangkal pahaku CERITA PEMERKOSAAN.
Akhirnya saya bangkit berdiri. “Sintia mau cuci dulu Mas”. “Aku ikut dong Sin, ntar saya cuciin,” dia menggodaku. “Ihhh Mas genit”. bersetara dengan berkata demikian saya menggamit tangannya serta menariknya ke kamarku. Sampai di kamarku dia berkata: “Aku copot pakaianku dulu ya Sin, biar nggak basah”. saya tak berkata apa2 tapi mendekatinya serta menolong melepas kancing celananya semantara dia melepaskan kaosnya.
Dia setelah itu melepaskan juga celananya serta cuma memakai cd saja. saya melirik ke arah cdnya. Tampaknya Penis yang besar serta panjang (dibandingkan dengan kon tol suamiku yang kecil) telah menegang. Dia maju selangkah serta mengangkat ujung bawah dasterku sampai keatas serta saya mengangkat kedua tangannya sehingga dasternya gampang terlepas. Dia tampak mengagumi tubuhku. Toket yang dari tadi cuma diraba kini terpampang dengan jelas di hadapannya. Bentuknya bundar kencang, cukup besar, tetapi masih proporsional dengan ukuran badan ku yang sexy itu. Pentilku amat kecil jika ketimbang ukuran bukit toketku. Warna pentilku coklat agak tua, sungguh kontras dengan warna kulit ku yang begitu putih.
Perut ku sungguh kecil serta rata, tidak tampak sedikitpun timbunan lemak disana. Pinggulku sungguh indah serta pantatku amat sexy, padat serta amat mulus. Pahaku amat mulus serta padat, betisku tak terlalu besar serta pergelangan kakiku amat kecil. “Mas curang … Sintia udah telanjang tetapi Mas belum buka cdnya”. dengan tidak menunggu reaksinya, saya maju selangkah, agak membungkuk serta memelorotkan cdnya. Dia menolong dengan melangkah keluar dari cdnya. kon tolnya yang sedari tadi telah berdiri tegak langsung menyentak.
Besar serta panjang, mengangguk2 saking kerasnya. Kami berdua berdiri berhadapan bersetara dengan bertelanjang bulat saling memandangi. tidak tahan menatap badan molek ku, dia maju langung memeluk tubuhku erat. Kulit tubuhku langsung bersentuhan dengan kulit badan nya dengan tidak sehelai benangpun yang menghambat. “Kamu cantik serta seksi sekali Sin”. “Ah Mas ngeledek aja”. “Bener kok Sin”
Sambil berkata demikian dia merangkul saya lantas masuk ke kamar mandi. Dia menyemprotkan sedikit air dengan shower ke no nokku yang masih berlendir itu. setelah itu dia memeluk ku dari belakang serta menyabuni semua permukaan no nokku dengan lembut. saya suka dengan apakah yang dia lakukan, saya merapatkan punggungku ke badannya sehingga kon tolnya menempel rapat ke pantatku. Dengan gerakan lambat serta teratur dia menggosok selangkangan ku dengan sabun. saya mengimbanginya dengan mengggerakkan pinggulku seirama dengan gerakannya.
Akhirnya selesai juga dia menolong ku mencuci selangkanganku serta mengeringkan diri dengan handuk. bersetara dengan saling rangkul kami kembali ke kamar serta berbaring bersisian di tempat tidur. Kami saling berpelukan serta berciuman penuh kemesraan. Dia meraba semua permukaan badan mulus ku, saya pun beraksi mengelus kon tolnya yang makin menegang itu. Aku
ditelentangkan, setelah itu dia melorot mendekati kakiku. Dia mulai menciumi betisku, perlahan keatas ke pahalu yang mulus. Akhirnya mulutnya mulai mendekati pangkal pahaku. “Ahhhhh Mas …. ah . jangan . nanti Sintia nggak tahan lagi . ah”. Sekalipun saya berkata “jangan” namun itu malah saya membuka kedua pahaku makin lebar seakan menyambut baik serangan mulutnya itu. “Nikmati saja Sin …. saya akan membagikan apakah yang tak pernah diberikan suamimu padamu”. Dia meneruskan jilatan serta ciumannya ke area selangkangan ku yang telah menganga lebar.
Bibir no nokku yang begitu tebal serta sensual. Perlahan dia mengkatupkan kedua bibirnya ke bibir no nokku. bersetara dengan “berciuman” dia menjulurkan lidahnya mengorek ujung no nokku. “Ahhhh …. Mas … aaaaahhh . please . please”. Begitu mudahnya kata2ku berubah dari “jangan” menjadi “please”. Bibirnya digeser sedikit keatas sehingga menyentuh it ilku yang berwarna pink. Perlahan dia menjulurkan lidahnya serta menjilatinya berkali2.
Aku membuka selangkanganku makin lebar serta menekuk lututku dan mengangkat pantatku. Dia dengan cepat memegang pantatku bersetara dengan meremasnya. Lidahnya makin leluasa menari di it il ku. “Aaaaaahhhhhh …. nikmat Mas …. nikmat …. ahhhh . iya …. ahhhh”. cuma itu yang keluar dari mulut ku menggambarkan apakah yang sedang kurasakan saat ini. Dia makin menaikkan aktivitas mulutnya, dia mengkatupkan kedua bibirnya ke it il ku yang begitu mungil, dia menyedot lambat2 benda sebesar kacang hijau itu.
“Maaaaasss …. nggak tahaaaan … ahhhhh . Maassss”. Dia melepaskan tangan kanannya dari pantat ku, setelah itu jari tengahnya kembali beraksi menggosok it ilku. Lidahnya dijulurkan mengorek semua lubang no nokku sekelumit yang dia bisa. Tubuhku menegang sehingga pantat serta selangkanganku makin terangkat, kedua tanganku mencengkeram kain sprei. “AAAaaaaahhhhh … maaaaassssssss”
Bersamaan dengan erangan ku dia mengalami adanya cairan hangat serta agak asin yang keluar dari no nokku serta langsung membasahi lidahnya. Dia menjulurkan lidahnya makin dalam serta makin banyak cairan yang dapat dia rasakan. saya memberontak, dengan cepat menarik dia mendekatiku. Tangan kanannya kupegang serta sentuhkan ke no nokku. bersetara dengan terpejam, saya memeluknya serta langsung mencium bibirnya yang masih belepotan dengan lendir kenikmatanku. Dia biarkan bibir serta lidahku menari di mulutnya menyapu seluruh sisa lendir yang adanya disana. Jari tangannya terbenam kedalam no nokku serta digerakkan masuk keluar dengan laju. badan ku kembali menggigil serta no nokku mengeluarkan cairan lagi. Rupanya itu ialah sisa orgasmeku.
Kami masih berciuman sampai badan ku mulai melemas. perlahan dia mengangkat tangan kanannya dari selangkanganku, memeluk ku dengan lembut. Bibirnya perlahan dilepaskan dari cengkeraman mulut ku. badan ku tergolek tidak kuat seakan dengan tidak tulang. Mataku sedikit terbuka menatapnya mesra. Di bibirku sedikit menyungging senyum penuh kepuasan. “Mas …. itu tadi luar biasa Mas … Sintia belum pernah digituin … Mas hebat .
Makasih Mas … Sintia hutang banyak ama Mas”. “Sin saya juga amat bahagia kok dapat bikin Sintia puas layaknya itu” bersetara dengan dia mengkecup lembut keningku. Mata ku berbinar penuh rasa terima kasih. Kami berbaring telentang bersebelahan buat sebagian saat. kon tolnya masih tegang berdiri. saya bangkit dari tempat tidur serta berjalan ke kamar mandi. Kali ini saya membersihkan diriku sendiri. Dia tetap berbaring bersetara dengan mengenangkan keindahan yang baru saya alami. tidak berapa lama setelah itu saya kembali serta langsung berbaring di sampingnya. Mataku melihat lekat ke kon tolnya.
“Mas pengin diapain?” tanyaku manja. “Terserah kamu Sin, kebiasaannya ama suamimu gimana dong?” dia coba memancingku. “Biasa ya langsung dimasukin aja Mas. Sintia jarang puas ama dia”. “Oh … terus Sintia penginnya gimana?” “Ya kayak ama Mas tadi, Sintia puas banget. … Sintia pengin cium memiliki Mas boleh nggak?” “Emang Sintia belum pernah?” “Belum Mas,” agak jengah saya menjawab, “Suamiku nggak pernah mau”. “Ya silahkan kalau Sintia mau”. dengan tidak menunggu komando saya dengan cepat merangkak mengarahkan kepalaku mendekati selangkangannya. saya pegang kon tolnya, kuamati dari dekat bersetara dengan sedikit melaksanakan gerakan mengocok.
Sangat kaku serta canggung, maklum baru pertama melaksanakannya. “Ayo Sin ,, saya ngak apa2 kok. Kalau Sintia suka, lakuin apakah yang Sintia mau”. Dengan penuh keraguan saya mendekatkan mulutnya ke kepala kon tolnya. Pelan2 kubuka bibirku serta memasukkan kepalanya kedalam mulutku. cuma sampai sebatas leher setelah itu kusedot perlahan. saya tetap melaksanakan itu buat sebagian saat dengan tidak pergantian.
Dengan lembut dia memegang tangan kiriku. Dia menggenggam jemariku yang lentik serta ditariknya mendekat ke mulutnya. Dia memegang telunjukku setelah itu dimasukkan ke dalam mulutnya. Dia menggerakkan masuk keluar dengan lambat bersetara dengan sesekali dijilat dengan lidahnya saat jari lentikku masih dalam mulutnya. saya dengan cepat paham jikalau dia sedang berikan “bimbingan” kaya gimana seharusnya yang kulakukan.
Tanpa ragu saya mempraktekkan apakah yang dia laksanakan dengan jariku. kon tolnya kumasukkan kedalam mulutku, setelah itu kepala kuangguk2kan sehingga kon tolnya tergesek keluar masuk mulutku yang sensual itu. Sekalipun masih agak gugup tetapi dia mulai dapat mengalami “pelayanan” yang kuberikan. makin lama saya makin tenang serta tak kaku lagi. terkadang kumainkan lidahku di sekeliling kepala kon tolnya dalam mulutku.
Sepertinya saya sendiri mulai dapat mengalami sensasi dari apakah yang kulakukan dengan mulut serta lidahku. saya mulai berani bereksperiman. terkadang kukeluarkan kon tolnya dari mulutku, menciumi batangnya setelah itu memasukkannya kembali. Sesekali saya cuma menghisap kepalanya bersetara dengan mengocok batangnya. “Gimana Sin rasanya?” “Mas… Sintia mengalami rangsangan yang luar biasa, kon tolnya Mas nikmat . Sintia suka, besar – panjang lagi”. Dia bangkit berdiri di atas kasur bersetara dengan bersandar di dinding kepala ranjang.
Saya langsung tahu sesegera mungkin bagaimanaAku. duduk bersimpuh dihadapannya serta kembali menghisap kon tolnya. Kepala tetap kugerakkan maju mundur. serta kini saya mendapatkan metode baru. saya menjepit batang kon tolnya diantara kedua bibirku yang terkatup. setelah itu saya mengangguk2kan kepalaku. Batang serta kepala kon tolnya saya gesek dengan bibir tebalku yang terkatup.
Dia menolong dengan menggerakkan pantatnya maju mundur. “Ohhh Sin …. mulutmu nikmat sekali … terus Sin”. “Mas suka? Nati kerap ya giniin Mas ?” “Iya Sin …tapi saya lebih suka kamu … bibirmu seksi sekali . ooohhh Sin . Nati juga suka . isep bijiku serta jilati semuanya Sin . ohhh”. saya nggak mau kalah, dengan cepat kulepaskan kon tolnya dari mulutku serta mulai menjilati serta menghisap bijinya bersetara dengan mengocok kon tolnya. Dia membelai rambut ku serta mengusap kepalaku. saya suka sekali serta masih terus menggerayangi semua selangkangannya dengan lidahku.
Kemudian kami berganti posisi. Dia kembali tidur telentang serta saya dimintanya merangkak diatasnya dengan posisi kepala terbalik. Kami di posisi 69. saya dengan cepat mengulum kon tolnya, dia pun mulai menjilati no nokku. Dengan posisi ini no nokkusangat terbuka dihadapannya serta dia lebih leluasa menikmati dengan bibir serta lidahnya. Dia menjilat serta hisap it il ku yang telah menantang serta jarinya mengorek no nokku.
Sesekali dia menciumi bibir no nokku yang begitu merangsang. Akupun tidak mau kalah, saya melaksanakan segala metode yang saya tahu pada kon tolnya. saya mainkan pakai lidah, kukocok bersetara dengan kuhisap, kumainkan kepala kon tolnya- mengitari dengan kedua bibirku. Sungguh enak sekali. tidak terlampau lama saya mulai mengalami jikalau saya telah tak dapat menahan lagi. Pantatku mulai bergoyang limbung kegelian, namun dia menjilati terus it ilku bersetara dengan jarinya menusuk2 no nokku. Akhirnya saya sampai juga di puncak nikmatku. Tubuhku menegang, gerakan anggukan kepalaku bersetara dengan menghisap kon tolnya makin menggila. Tubuhku gemetaran tetapi saya tetap tidak rela melepas kon tolnya dari mulutku. Dia makin giat mencium it ilku serta mengorek no nokku dengan jarinya
Tubuhku tiba2 mematung serta dia mengalami cairan hangat meleleh keluar dari no nokku. Dia langsung mengcover no nokku dengan mulutnya serta membiarkan cairan kenikmatanku membasahi lidahnya. Rasanya asin tetapi setara sekali tak amis sehingga dia tidak ragu menelan cairan itu sampai tandas. setelah itu perlahan dia mulai lagi menciumi serta menjilati semua permukaan no nokku. Otot ku telah agak mengendur juga. saya mulai lagi melaksanakan segala eksperimen dengan mulut serta lidahku ke kon tolnya. Kami mulai lagi dari awal.
Perlahan namun pasti, saya mulai mendaki lagi puncak kenikmatan birahiku. Dia menangkupkan kedua tangannya ke bukit pantat ku serta mulai membelai serta meremas lembut. saya menanggapinya dengan sedotan panjang di kon tolnya. Lidahnya kembali mencari segala penjuru selangkangan ku. sebagian saat setelah itu badan ku kembali gemetaran. Dia mencium bibir no nokku serta menyorongkan lidahnya sedalam bisa jadi ke dalam no nokku yang merangsang. Dia juga mulai merasa kalau pertahanannya mulai goyah serta bendungannya akan dengan cepat ambrol.
Aku mempercepat gerakan kepalaku serta diapun menghisap semakin kuat no nokku. Dia akhirnya telah tidak kuat menahan amarah pejunya serta …”Croooottsss crooots croots”. Peju hangatnya menyembur didalam mulut ku. buat sedetik saya agak kaget tetapi saya laju tanggap. saya dengan cepat mempercepat gerakan kepalaku bersetara dengan menelan semua pejunya. “Croots . croots”. Sisa pejunya kembali menyembur, serta kali ini saya menyambutnya dengan hisapan kuat di kon tolnya, seakan ingin menyedot apakah yang masih tersisa didalam sana.
Dia mengalami enak yang luar biasa. Ekspresi kenikmatan ini dia lampiaskan dengan makin gila menjilati serta menyedot no nokku sehingga saya juga telah hampir mencapai klimaks. Belaian lidahnya di no nokku bikin puncak itu makin laju tercapai. Akhirnya sekali lagi badan ku menegang serta cairan hangat kembali meleleh dari no nokku. Lidahnya kembali mendapat siraman lendir kenikmatan itu yang dengan cepat ditelannya.
Beberapa saat kemudian, dengan enggan saya bangkit serta berbaring telentang disampingnya. kon tolnya, meskipun masih berdiri, tetapi telah tak setegak tadi. saya memeluknya dengan manja serta kami berciuman dengan mesra. “Sin … gimana? . puas? … sorry tadi saya nggak tahan keluar di mulut kamu”. “Sintia puas sekali Mas . sampai dua kali gitu lho …. Sintia suka peju Mas … asin2 gimana gitu. Kapan2 boleh minta lagi dong Mas”. saya mulai berani mengungkapkan apakah yang kurasakan. “Boleh aja Sin ,,, asal disisain untuk Nati . hehehe,” saya mencubit genit lengannya. “Ihhh … Mas … paling dapat deh … emang Mas kerap gaya gituan dengan Nati?” “Enggak lah … ini baru pertama dengan kamu Sin”. “Ah Mas bohong.
Nati kan kerap kisah ke Sintia, katanya Mas pinter Ngeseks. Makanya diam2 Sintia pengin main ama Mas”. “Udah kesampian kan keinginanmu Sin”. “Iya sih … tetapi Mas jangan marah ya … Sintia kerap bayangin kita main bertiga dengan Nati . Mas mau nggak?” Dia kaget mendengar keinginan ku ini. Jujur saja saya kerap berfantasi membayangkan alangkah nikmatnya bercinta dengan dia serta Nati dan merupakan juga. “Mau sih Sin .
tetapi kan nggak bisa jadi … Nati pasti marah besar”. “Iya ya … Nati kan orangnya agak alim”. Kami terus berbincang hal2 demikian sampai kira2 10 menit. setelah itu dengan malas kami ke kamar mandi buat membersihkan diri. Di kamar mandi kami saling menyabuni serta saling membersihkan badan kami. Dia jadi makin mengagumi badan ku. tidak adanya segumpal lemakpun di tubuhku serta semuanya padat berisi.
Setelah mengeringkan diri kami kembali ke atas ranjang serta berpelukan mesra. bersetara dengan saling berciuman dia mulai menggerayangi badan molek ku, tidak bosan2nya dia meremas serta mengusap toketku yang amat segar itu. Perlahan dia mulai menghujani leher serta pundak ku dengan ciuman. tidak sampai disitu saja, mulutnya mulai mengarah ke dadaku. Toketku yang tegak mulai diciumi serta digigit2 lembut. saya amat menyukai apakah yang dia laksanakan. “Ahhhh … iya Mas …. disitu Mas … ahhhhh Sintia terangsang Mas”. Lidahnya menjilati pentilku yang mungil serta keras itu. saya makin menggelinjang.
Tanganku menyusup ke bawah ke selangkangannya. Kupegang kon tolnya yang masih agak lemas. Kumainkan kon tolnya dengan jari2ku yang lentik. Mau tidak mau kon tolnya mulai hidup kembali. saya dengan lembut mengocok kon tolnya. bersetara dengan masih mengulum pentilku, tangan kanannya kembali bergerilya di area no nokku. Jarinya dirapatkan serta ditekan ke bukit no nokku sembari digerakkan memutar. saya juga menimpali dengan menggoyangkan pantatku dengan gerakan memutar yang seirama. “Mas …. aaahhhh Mas …. nikmat Mas … ahhh terus … iya”. bersetara dengan mendesah saya menarik pantatnya mendekat ke kepalaku. Akhirnya dia terpaksa melepaskan hisapannya di pentilku serta duduk berlutut di sisiku.
Aku terus menekan pantatnya sampai akhirnya mulutku mencapai kon tolnya yang telah tegak menantang. Tangan kirinya ditempatkan dibelakang kepalaku buat menyangga kepalaku yang agak terangkat. kon tolnya kembali kukulum serta kujilati. “Oooh Sin … nikmat Sin … saya suka Sin …” Diapun menggerakkan pantatnya maju mundur. saya membuka lebar mulutku serta menjulurkan lidahku sehingga kon tolnya meluncur masuk keluar mulutku tergesek lidahku. sedangkan itu tangan kanannya terus menekan serta memutari no nokku. terkadang jarinya diselipkan ke celah no nokku serta mengusap it il ku. “Ahhh Mas … Sintia nggak tahan Mas … ahhhhh . iya …aaahhhh”
Dia dengan cepat merubah posisi. Kedua tangan ku diletakkan di belakang lututku serta membuka kedua lututkuDia. mengangkat pahaku sehingga no nokku menganga menghadap ke atas. saya menahan dengan kedua tangan di belakang lututku. Dia duduk bersimpuh di hadapan no nokku. kon tolnya diarahkannya ke no nokku yang telah menganga itu. Dia menusukan kepala kon tolnya ke no nokku serta dia tahan disana. setelah itu dengan tangan kanannya digerakkannya kon tolnya memutari mulut no nokku. “Maassss . ahhhhh … nggak tahan … ayo … ahhhhhh”. Dia sengaja tak mau terlampau laju menusukkan kon tolnya ke no nokku.
Dia menggesek2an kepala kon tolnya ke it il ku. saya makin menggelinjang menahan enak. Akhirnya tanggul ku bobol juga. tidak heran, dengan gosokan jari saja saya tadi dapat mencapai orgasme terlebih jika ini dengan kepala kon tolnya, jelas saja rangsangannya lebih dahsyat. “Aaaahhhhhhhhhhhhhhahhhhhhhhhhhhh. Massssssss”. Rintihan itu dan merupakan juga menandai melelehnya cairan bening dari no nokku. saya kembali merasakan puncak orgasme cuma dengan gosokan di it ilku.
Kali ini dia memasukkan batang kon tolnya seluruhnya kedalam no nokku. Dia berbaring telungkup diatas badan molek ku bersetara dengan menumpukan berat tubuhnya di kedua sikunya. Dia mencium lembut mulutku yang masih terbuka sedikit. saya membalas ciumannya serta mengulum bibirnya. Dia membiarkan kon tolnya terbenam dalam no nokku. Dia berbisik : “Sin … enak ya …” “Oh Mas … Sintia sampai nggak tahan … enak Mas ”. Perlahan dengan gerakan yang amat lembut dia mulai memompa batang kon tolnya ke dalam no nokku yang telah basah kuyup. Dia tahu saya pasti dapat orgasme lagi serta kali ini dia ingin mengalami semburan lumpur panas di batang kon tolnya. “Ayo Sin …nikmati. lagi … jangan ditahan . saya akan pelan2”
Cerita Ngentot Lebih enak Dengan Suami Tetangga Dari Pada Suamiku
Cerita Ngentot Lebih enak Dengan Suami Tetangga Dari Pada Suamiku
“Ahhhh . iya Mas …. Sintia pengin lagi ahhhhh”. Masih dengan amat pelan dia memompa terus kon tolnya ke no nokku yang nyatanya masih sempit buat ukuran perempuan yang telah menikah 2 tahun. Toketku yang menyembul tegak menggesek2 dadanya ketika dia turun naik. Sungguh sensasi yang luar biasa. Sengaja dia menggesekkan dadanya ke toketku. “Aaaahhhhh … ahhhhhhh … iya … ahhhhh .
Sintia terangsang lagi Mas …iya …. ”. Kali ini dia memompa sedikit lebih kuat serta laju. saya menanggapinya dengan memutar pantatku sehingga kon tolnya rasanya layaknya di peras2 dalam no nokku
Gerakkan ku makin liar, tanganku telah tak lagi menahan lututku tetapi memegang pantatnya serta menekannya dengan keras ke tubuhku. “Aaaaahhhhhh …. Mas …. aaaahhhhhhh” Dia makin kencang serta dalam memompa pantatnya. Mata ku telah terpejam rapat, kepalaku menggeleng2 liar ke kiri ke kanan layaknya yang kulakukan di sofa tadi.
Gerakanku makin ganas serta “Aaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. ………” saya melenguh panjang bersetara dengan menegangkan semua otot di tubuhku. Dia menekan dalam2 kon tolnya ke no nokku. Jelas dia mengalami aliran hangat di sekujur batang kon tolnya. badan ku masih terbujur kaku. Dia pun menghentikan semua gerakannya bersetara dengan terus menekan no nokku dengan kon tolnya. sebagian saat sepertinya masa terhenti. tak adanya suara, tak adanya gerakan dari kami berdua. Dia berikan kesempatan kepada ku buat menikmati klimaks yang barusan saya dapat.
Akhirnya tubuh ku mulai mengendur. Tanganku membelai lembut kapalanya. Bibirku menelusuri bibirnya buat dihadiahi ciuman yang amat lembut serta panjang. “Mas …. Sintia sungguh enak …. Mas jago deh … Mas belum keluar ya?” “Jangan pikirkan saya Sin …. yang serius Sintia dapat menikmati kepuasan”. setelah itu dengan lambat dia mulai memompa lagi. no nokku menjadi amat licin. sepanjang sebagian saat dia terus memompa lambat2. “Aaaahhhhhh … iya . iya …. Mas …. Sintia mau lagi . iya … ahhhh”. saya kembali memutar pantatku mengiringi irama pompaannya.
Saya mulai mendesah2 penuh kenikmatan. Dia mencabut kon tolnya dari no nokku. Dia lantas berbaring telentang di sebelahku. “Kamu diatas Sin”. saya dengan cepat berjongkok diatas selangkangannya. Dia mengarahkan kepala kon tolnya ke no nokku. saya setelah itu duduk diatas badannya serta bertumpu terhadap kedua lututku. Pantatku mulai bergerak maju mundur. “Ayo Sin … kamu kini yang atur . ohhh iya enak Sin”.
Saya makin bersemangat memajumundurkan pantatku, Kedua toketku berguncang indah dihadapannya. Secara reflek kedua tangannya meremas toketku. Tangan kuletakkan dibelakang pantatku sehingga tubuhku agak meliuk kebelakang bikin dadaku makin membusung. “Ohhh Sin … toketmu sexy sekali … terus Sin … ohhhh … lebih keras Sin”. “Aaaaahhhh Mas … Sintia telah mau sampai lagi … ahhhhh ahhhhhh Mas” “Ayo Sin …. terus Sin … laju …. ohhhhh iya . iya Sin … no nokmu nikmat sekali”. “Mas . ahhhh … Sintia nggak tahan … puasi Sintia lagi mas . ahhhh”. Gerakan pantat ku makin laju serta makin laju. Dia merasa kon tolnya tergesek2 dinding no nokku yang sempit serta licin itu. Dengan sekuat energi dia mencoba menahan supaya dia tak ngecret tetapi pertahanannya makin ringkih. “Sin … oooohhhh Sin …. saya nggak tahan … ohhh Sin …. nikmat enak”. “Ahhhh … ayo . Mas …
Sintia juga udah nggak tahan … kini mas ahhh. sekarang”. Tepat terhadap detik itu bendungannya ambrol tidak dapat menahan terjangan pejunya yang menyemprot kuat. “Oooooooohhhhhhh Sin …. crooots crooots croots”
“Aaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhh Mas …. ahhhhhhhhhhh ”. Kami mencapai puncak kenikmatan bersama. kon tolnya berasa hangat dino nokku. saya masih duduk diatasnya tetapi telah kaku tidak bergerak. no nok kuhunjamkan dalam melahap semua batang kon tolnya. “Oooohhh Sin …. enak sekali . makasih Sin . kamu pinter bikin saya puas”. Dia menggapai badan ku serta ditarik menelungkup diatas badannya. Toketku yang masih keras menghimpit dadanya. Dia menciumi semua wajahku yang ditetesi keringat. “Mas … ahhhhh … Sintia sungguh puas Mas … ” setelah itu kami berbaring bersetara dengan berpelukan. tubuh kami mulai berasa penat tetapi bathin kami amat puas.
Hari telah beranjak malam. “Mas Sintia laper”. “Ya udah, kita mandi dulu, terus baru cari makan malem”. Dikamar mandi, kita saling menyabuni. kon tolnya ngaceng lagi, kukocok2 kon tolnya pelan2. “Mas kon tolnya besar banget sih”. saya mulai berani bicara vulgar kepadanya, telah tak sungkan lagi. Selesai mandi, saya memakai kaos oblong merah dengan celana gombrang khaki.
Kemudian saya pergi dengannya ke kedai didepan komplex buat cari makan malam. Selesai makan malam, kita kembali kerumah lagi. saya memutar film biru yang baru dipinjam suamiku. Suamiku jelas jelas hobi nonton film begituan. Dengan 2 bantal besar diatas karpet tebal kami berdua duduk berdampingan bersetara dengan nonton film. Permainan panas di film itu bikin saya mulai bergerak menempel kebadannya serta setelah itu rebah diatas pahanya. Dia mengulum bibirku dengan lembut bersetara dengan tangannya mulai bergerak dengan sentuhan halus ke toketku yang dengan tidak bra itu. saya menggelinjang saat dia mulai agresif memainkan pentilku.
“Ayo masgesek. lagi ya!”. pintaku bernafsu. saya mencium serta menjilati jari-jarinya. setelah itu dia melepaskan tangannya dari ciumanku serta kembali meremas toketku dari balik kaosku. Dipilinnya pentilku secara bergantian. saya semakin menggeliat pasal napsuku telah memuncak. Tangannya kutarik menjauh dari toketku. Kubawa ke arah perutku. dengan cepat dia mengilik2 puserku sampai saya menggeliat kegelian, “Mas geli”. Tangannya dengan cepat menyusup ke bawah serta mendapatkan karet celana gombrongku. Tangannya berupaya merayap terus ke bawah menyelip kedalam cdku sampai menyentuh jembutku. Jangkauannya sekarang maksimal, padahal target belum tercapai.
Aku meningkatkan badanku sedikit serta sekarang jari-jarinya dapat mencapai belahan no nokku. no nokku telah basah, sehingga jari tengahnya dengan gampang menyusup ke dalam serta mendapatkan it ilku yang telah mengeras. Dia lantas memainkan jari tengahnya. Pinggulku mengikuti irama sentuhan jari tengahnya. saya menggelinjang. “Mas, lepasin pakean Sintia, mas, semuanya”, pintaku. dengan cepat dia mengangkat kaosku keatas, saya mengangkat tanganku keatas buat mempermudah dia membuka kaosku. setelah itu dia menarik celana gombrangku bersama cdku, saya mengangkat pantatku buat mempermudah dia melepasnya.
sehabis saya berbugil ria, dengan cepat diapun melepas seluruh yang menempel dibadannya
Kon tol besarnya telah tegak dengan kerasnya. Dia berbaring dengan 2 bantal susun dipunggungnya. saya menunduk mengulum kepala kon tolnya. cuma sejenak pasal dia menyuruhku menempati kon tolnya dengan posisi membelakangi dia. saya mulai bergerak pelan memaju-mundur pantatku buat menggesekkan no nokku ke kon tolnya. Tangannya dari belakang mulai beraksi memijit-mijit toketku.
Aku menjadi amat liar, menggeliat bersetara dengan tidak henti-hentinya mendesah kenikmatan. Gerakan serta sentakanku semakin laju serta keras sampai suatu saat kuundurkan pantatku agak kebelakang serta kon tolnya lepas dari jepitan bibir no nokku. kon tolnya yang agak terangkat telah berhadapan dengan bibir no nokku yang basah itu dan…bleeesssskepala. serta separuh kon tolnya yang tegang keras itu amblas kedalam no nokku. “Maas”, seruku. “Kenapa Sin, sakit”, tanyanya.
Aku cuma menggelengkan kepala, bukannya sakit tetapi enak banget. Sesek rasanya no nokku kemasukan kon tolnya yang besar banget itu. no nokku berdenyut mencengkeram kon tolnya, giliran dia yang mendesis, “Sin, enak banget no nokmu, dapat ngemut kon tolku”. Dia membalikkan badanku serta sehingga saya terlentang diatas karpet. Dia menundukkan mukanya serta mengulum bibirku bersetara dengan menggeser tubuhnya keatas.
Dengan pelan ditusukkannya kon tolnya keno nokku. Diteruskannya dorongannya serta kepala kon tolnya mulai mendorong menerobos masuk keliang no nokku. “Ouuhh”. kembali saya melenguh. Dikocoknya kon tolnya pelan sehingga kian dalam memasuki no nokku. Pelan tetapi pasti serta akhirnya kurasakan semua no nokku penuh terisi kon tolnya. no nokku yang telah basah itu masih berasa sempit buatnya, “Sin, telah basah gini masih sempit aja no nokmu, enak banget deh, mana berasa banget empotannya. Terus diempot ya Sin”
Dihunjamkannya lagi kon tolnya, meski berasa amat sesak tetapi nikmat, “Ooohhh…” saya mulai menggeliat, kaki kuangkat, melingkar kepahanya sedangkan kepalaku terangkat, mendongak kebelakang dengan mataku membelalak. Tangannya bereaksi cepat, toketku diremas pelan sembari pentilnya dipijit, bikin saya semakin menggila, berdesah panjang kenikmatan, “uhhh, peluk Sintia mas”. Dirapatkannya tubuhnya kebadanku serta saya merangkul ketat punggungnya. Goyangan pantatnya turun naik semakin laju sehingga bersuara “plookploook”. pasal begitu banyak cairan yang mengalir dari no nokku.
Dia setelah itu mengubah posisi. saya diminta nungging terhadap sandaran sofa dengan posisi pantat sedikit terangkat, kaki mengangkang. Digesekkannya kepala kon tolnya ke bibir no noknya sebagian saat, baru dihunjamkannya pelan. Doggy Style ! “Maas”, erangku ketika kepala kon tolnya mulai menekan serta menerobos masuk ke liang no nokku. Baru setengah kon tolnya masuk, “Aaauuhhh…”. mataku terbelalak saking nikmatnya.
Kemudian dia mulai mengocok kon tolnya keluar masuk no nokku. saya kembali mengelinjang, menahan enjotan pantatnya. berasa kon tolnya semakin keras serta kepalanya semakin membesar pasal gesekan di dinding no nokku. “Ooohhhoooohhhh”. gumamku, pasal dia mempercepat enjotannya. seketika dia menahan gerakan pantatnya, ditariknya keluar sehingga cuma beberapa kon tolnya yang masih terbenam lantas disentakkannya laju dengan gerakan pendek, setelah itu ditekannya rapat kepantatku hingga seluruh kon tolnya tertanam dalam no nokku, lantas dibuatnya gerakan memutar.
Otomatis kepala kon tolnya berputar bak bor mengesek ketat dinding no nokku. “Uuaahhh…terus. mas…enaaakkk!” desahku. tak puas cuma menikmati putaran “bor” nya, saya ikut mengenjot keras pantatku ke belakang dan… “uuhhhuuuhhh”. kami berdua sama-sama mengerang enak. Selang lebih dari 20 menit kami berpacu dengan posisi demikian, saya semakin keblingsatan dengan erangan-erangan tidak keruan. Dia tahu kalau saya telah akan nyampe.
Aku ditelantangkan diatas sofa dengan kaki kiri menjuntai lantai serta kaki kanan tergantung terhadap sandaran sofa. Paha ku terbuka lebar serta bibir no nok ku sedikit membuka sehabis disodok kon tolnya dari ketika tadi. sekarang dia mulai membungkuk diatas badanku serta dengan tangan kiri menopang badannya, tangan kanannya menuntun kon tolnya kearah bibir no nokku.
“Ayomasukin. mas!”. pintaku. Kepala kon tolnya mulai menghunjam. “Aaahhhh!”. erangku saat semua kon tolnya disodok masuk serta mulai dikocok turun naik langsung dengan frekuensi tinggi serta laju. “Ahahahah”. saya tiada hentinya melenguh, badanku menggeliat dengan kepala sejenak naik sejenak turun menahan geli serta enak yang sangat sangat
Dia terus mengocok dengan kelajuan tinggi serta menggila. Kenikmatanku telah memuncak. “Auuuhmm”. tanganku melingkar ketat dipunggungnya dengan paha serta kakiku ikut membelitnya. “Tahan dikit Sin!”.
bisiknya dikupingku bersetara dengan mempercepat sodokannya. “Aaaahhhhhhh!”. saya menjerit panjang, kukuku serasa menembus kulit punggungnya, mengiringi puncak kenikmatanku. Berbarengan dengan lenguhan panjang, dia menyodok keras kon tolnya ke no nokku dibarengi dengan goyangan kencang pantatku yang berupaya mengapung keatas,.
Otot-otot bibir no nokku serasa berdenyut-denyut layaknya meremas-remas kon tolnya. Crreeeettt…pejunya ngecret didalem no nokku, hangat, bikin saya merem melek sejenak. Kami berdua sama-sama nyampe. “Oh Sin, puas sekali ngen tot denganmu!”. desahnya. Kami masih berpelukan sejenak dengan kon tolnya masih terbenam di no nokku, berciuman
#CERITADEWASA#CERITASEX#CERITAMESUM#CERITANGENTOT#CERITAPEMERKOSAAN#EnaknyaTerlalu#tiwulchallenge#PolemikAduKuatTimsesCapres#Promo17an#JODOHWASIATBAPAK715
1 note
·
View note
Photo
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/184add0116ea560ae2b527b069f423eb/6757cd096c6960d7-16/s540x810/f2218a2c93de54d0bc9517a314f844e6350648e1.jpg)
Daster cewek dewasa brand Nevada Keep max 1*24 Jam No cancel 115.000👇 https://www.instagram.com/p/CQdBOSTlJMo/?utm_medium=tumblr
0 notes