#Andi Faiz
Explore tagged Tumblr posts
Text
[The Blogger’s Checkpoint]
Resident beach bum wandering the coast looking for scraps
Read more on the blogger: tokusatsu watchlist, tokusatsu liveblogs (spoilers duh), boy group tags
Super Sentai
Completed:
Jetman x2
Gokaiger
Carranger
Go-onger
Gekiranger
Gaoranger
Liveman
Kingohger
Zyuohger
Go-Busters
Turboranger
JAKQ
Boukenger
Currently watching:
Goseiger
ToQger
Dropped:
Boonboomger
Intended for future viewing:
Ninninger
Kakuranger
Timeranger
Bioman
Changeman
Flashman
Megaranger
Hurricaneger
Shinkenger
Zenkaiger
Battle Fever J
Kamen Rider
Completed:
Ryuki
Faiz
Ex-Aid
Kabuto
OOO
Kiva
Currently watching:
Blade
Gavv
Intended for future viewing:
Build
Fourze
Kuuga
Wizard
Agito
Amazon
Boy Group Tags + Biases
Ult groups: Cravity 🌟 UKISS 💋 Shinhwa 👑 Sechskies 💛
2PM
Ateez
A-JAX / Hyeongkon, Sungmin
B1A4 / Baro
B.A.P
Block B / Jaehyo, P.O
Boyfriend / Jo Twins
BtoB / Eunkwang, Changsub
Cravity / Woobin, Allen
Dalmatian aka DMTN / Jeesu
ENHYPEN
EVNNE / Keita
god / Danny, Hoyoung
GreatGuys
Highlight aka BEAST / Yoseob
H.O.T / Moon Heejun
JJCC / Eddy, Sancheong
Just B
MBLAQ / Thunder, Lee Joon
Monsta X + Wonho / Shownu
NCT + WayV / Mark, Yuta, Jaehyun
NINE.I
n.SSign / Kazuta, Laurence
OnlyOneOf / KB, Junji
Sechskies / Eun Jiwon
Seventeen / Seungkwan
SHINee / Onew
Shinhwa / Andy
Stray Kids / Changbin
Super Junior / Kyuhyun
Teen Top / Chunji, Ricky
The Boyz / Jacob, Kevin
Treasure
TVXQ / Changmin
UKISS / Kibum, Soohyun, Hoon
UP10TION
Verivery
VIXX
ZE:A / Taeheon
Bonus Girls Generation Tag
5 notes
·
View notes
Text
youtube
youtube
youtube
youtube
youtube
https://vt.tiktok.com/ZS8BVRxTT/
1 note
·
View note
Text
Optimistis Perekonomian Kota Taman Terus Tumbuh, Ketua DPRD Kota Bontang Apresiasi Peran UMKM
Optimistis Perekonomian Kota Taman Terus Tumbuh, Ketua DPRD Kota Bontang Apresiasi Peran UMKM
INTREN.ID, BONTANG – Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam mengapresiasi peran penting pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam mengerek perekonomian Kota Taman. Menurutnya, UMKM adalah garda terdepan di tengah membaiknya ekonomi. “Saya mendorong agar UMKM terus berinovasi agar dapat bangkit kembali seusai pandemi Covid-19. Karena jika UMKM sudah menunjukkan geliat…
View On WordPress
#Advertorial DPRD Bontang#Andi Faiz#Andi Faiz Hasdam#Andi Faizal Sofyan Hasdam#Berita Bontang#Bontang#Bontang Terkini#DPRD Bontang#Headline#Kaltim#Ketua DPRD Bontang#Komisi I DPRD Bontang#Komisi II DPRD Bontang#Komisi III DPRD Bontang#Kota Bontang#Parlemen#Pimpinan DPRD Bontang#Sekretariat Dewan#Sekretariat Dewan Bontang#Sekwan Bontang#Terkini#Wakil Rakyat
0 notes
Text
Kamen Knowledge Forever
Riders, last week, Andy and I came to a decision. We’ve decided to get on our Cyclones and Ride off into the sunset. We both loved doing this, but editing each episode myself meant I was putting a lot of time and effort into making this show (and a bit of money). To be honest, it was becoming a little too much like work for just a hobby. I’m glad we did this, and I’m glad we shared our thoughts and hopefully some laughs with you. If you supported the show by listening, please know Andy, Cortney, and I all appreciate you.
If the feed goes offline, this link leads to a Google Drive account with all our episodes. Please feel free to continue sharing the show.
Had Andy and I continued, we would have done Ex-Aid next. Provisionally, our title for that season was “Crazy Ex-Aid Girlfriend.” That was Andy’s idea. I never suggested to him some alternates: “Uncanny Ex-Aid-Men” or “Get Money Get Ex-Aid.” His is probably better.
I did have some others, though, had we gotten around to other shows. Some of these we never would have done, because I wouldn’t be able to bear sitting through them again, but it was fun to think up some others. Let this be my legacy to the toku community:
Hangin’ with Mr. Kuuga
Agito Ergo Sum
Ryuki-ping the Faith
Lord of the Faiz
The Greatest Story Ever Kabutold
East of E-Den-O
Resident Kiva 5
W Your Pleasure
The Wizard of OOO
That’s all for this show, everybody. Thanks for listening. See you next ride.
5 notes
·
View notes
Text
Day 10 : Your Best Friends
Kalo pengertian Best Friends dikutip dari Wikipedia adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan, afeksi dan perasaan . Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, sering kali hingga pada altruisme. selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan sering kali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.
Nahh itu penjelasan secara lengkapnya dan aku akan menyimpulkan bahwa persahabatan adalah suatu ikatan pertemanan diluar keluarga yang dimana kamu rela berbagi apapun dengan mereka bahkan dapat mengerti kamu jauh lebih keluarga.
Terimakasih kuucapkan untuk mereka yang telah mau berteman dengan orang menyebalkan sepertiku, semoga mereka baik baik saja meskipun kini kita sudah jarang bertukar kabar, kuucapkan terimakasih untuk
Faiz
Alex
Agung
Beni
Yapi
Desu
Roip
Andi
Memed
Cukiw
Roni
Rizka
Aang
Ahmad
Petruk
Rifqi
Arifin
Fikri
Yudi
Yazid
Yeri
Rifki
Wilman
Iyus
Dian
Isal
Yuga
Erlangga
Annisa
Widya
Ajeng
Yustari
Tresna
Deka
Zulfikar
Rean
Doni
Gita
Yuda
Rembon
Hari
Fakhrul
Bobi
Adit
Devina
Wilda
Debi
Dini
Aji
Resti
Asril
Nuy
Nessa
Fauzan
Dan nama nama lain yang mungkin saja terlewat tak kusebutkan, namun sesungguhnya nama kalian akan selalu ada.
0 notes
Text
Tim Advokasi: Dakwaan JPU Pengawal HRS Rebut Senjata Api Polisi Adalah Kengawuran Yang Nyata!
KONTENISLAM.COM - Sidang perdana kasus pembunuhan di luar proses hukum atau unlawfull killing terhadap enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di tol Jakarta-Cikampek KM 50 digelar hari Senin (18/10/2021) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Enam umat Islam pengawal Habib Rizieq Shihab yang tewas dibunuh polisi itu adalah Andi Oktiawan, Ahmad Sofiyan (Ambon), Faiz Ahmad Syukur, Muhammad Reza, Lutfi Hakim dan Muhammad Suci Khadavi. Namun persidangan perdana ini dinilai oleh keluarga korban dan tim kuasa hukumnya hanya manipulasi dan dagelan belaka. Tim Advokasi Korban 7 Desember 2020 selaku kuasa hukum keluarga korban hari Senin (18/10/2021) mengeluarkan pernyataan pers terkait sidang perdana tersebut. Mereka menyebut proses peradilan bagi kedua terdakwa tersebut harusnya di Peradilan HAM karena peristiwa KM 50 termasuk kejahatan kemanusiaan dikarenakan terdapat dugaan kuat serangan sistematis terhadap penduduk sipil berupa pembunuhan serta dugaan penyiksaan. Tim Advokasi Korban 7 Desember 2020 menyatakan para terdakwa seharusnya didakwa dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana berdasarkan fakta bahwa terdapat kesengajaan antara lain setidaknya ada tiga luka tembak yang identik pada keenam pengawal Habib Rizieq Syihab di bagian dada sebelah kiri enam pengawal Habib Rizieq. Mereka mengungkapkan adanya upaya pengkaburan fakta hukum yang nyata karena Laskar FPI yang dibunuh adalah 6 orang, bukan 4. Tim Advokasi yang diketuai Habib Ali bin Abubakar Alatas, SH, juga menyoroti dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU). "Isi surat dakwaan JPU yang menyudutkan bahwa pengawal Habib Rizieq Syihab merebut senjata api dari terdakwa adalah kengawuran yang nyata, oleh karena pernyataan itu dibuat oleh Terdakwa dan rekan Terdakwa sendiri," ujar Tim Advokasi. Berikut selengkapnya press release Tim Advokasi Korban 7 Desember 2020:
TIM ADVOKASI KORBAN TRAGEDI 7 DESEMBER 2020 PRESS RELEASE PERSIDANGAN PERTAMA DENGAN AGENDA PEMBACAAN DAKWAAN TERHADAP TERDAKWA PELAKU PELANGGARAN HAM ENAM PENGAWAL HABIB RIZIEQ SYIHAB
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Mencermati persidangan dari terdakwa Briptu Fikri Ramadhan dan terdakwa M. Yusmin Ohorella yang keduanya adalah terdakwa dari peristiwa pelanggaran HAM yakni pembunuhan enam pengawal Habib Rizieq Syihab, maka kami selaku Tim Advokasi Korban 7 Desember 2020 selaku kuasa hukum keluarga korban menyatakan sebagai berikut : 1. Seharusnya proses peradilan bagi kedua terdakwa tersebut dilakukan dilakukan menurut proses yang diatur dalam UU No. 26 Tahun 2000 tentang peradilan HAM dan didakwa dengan pasal 37 jo. Pasal 9 UU No. 26 Tahun 2000 dan Pasal 39 jo. Pasal 9 UU No. 26 tahun 2000 karena peristiwa KM 50 bagi kami termasuk kejahatan kemanusiaan dikarenakan terdapat dugaan kuat serangan sistematis terhadap penduduk sipil berupa pembunuhan serta dugaan penyiksaan; 2. Konstruksi dakwaan JPU yang hanya mendakwa terdakwa dengan dakwaan primer pasal 338 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Subsidair Pasal 351 ayat (1) KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP menurut kami adalah tidak cermat karena seharusnya juga mendakwa para terdakwa dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana berdasarkan fakta bahwa terdapat kesengajaan yang terlihat salah satunya dari ada setidaknya tiga luka tembak yang identik pada keenam pengawal Habib Rizieq Syihab di bagian dada sebelah kiri halmana menunjukan kesengajaan untuk menghabisi nyawa enam pengawal tersebut yang sebelumnya telah dilakukan penguntitan dan pengejaran tanpa ada alasan hukum yang jelas; 3. Dakwaan JPU yang hanya menyatakan 4 (empat) orang pengawal Habib Rizieq Syihab yang dibunuh oleh kedua Terdakwa adalah upaya pengkaburan fakta hukum, oleh karena faktanya diketahui pengawal Habib Rizieq Syihab yang tewas dibunuh adalah berjumlah 6 (enam) orang. Fakta tersebut dikuatkan dengan keterangan saksi seorang petugas derek di KM 50 yang telah diperiksa Komnas HAM menyebutkan bahwa 2 (dua) orang pengawal Habib Rizieq Syihab yang sudah terkena luka tembak di KM 50 masih hidup, namun kemudian didapati keenam pengawal Habib Rizieq Syihab itu meninggal dengan luka tembak yang identik di bagian jantung; 4. Isi surat dakwaan JPU yang menyudutkan bahwa pengawal Habib Rizieq Syihab merebut senjata api dari terdakwa adalah kengawuran yang nyata, oleh karena pernyataan itu dibuat oleh Terdakwa dan rekan Terdakwa sendiri. Faktanya pengawal Habib Rizieq Syihab yang notabene merupakan korban unlawful killing, yang ditemukan luka-luka diduga akibat penganiayaan malah dikesampingkan oleh JPU, sehingga nampak jelas paradigma JPU dalam surat dakwaannya malah berputar sebagai pembela Terdakwa dan sama sekali tidak mewakili negara dalam penegakan hukum guna perlindungan hak korban yang telah dirampas oleh para Terdakwa; 5. Bahwa dalam konteks rentetan peristiwa yang berpuncak pada terjadinya unlawful killing terhadap enam pengawal Habib Rizieq Syihab tidak hanya pembunuhannya saja yang unlawfull, akan tetapi penguntitan dan pengejaran terhadap Habib Rizieq Syihab dan rombongan juga adalah unlawfull yakni bukan didasari sistem peradilan pidana Indonesia, karena posisinya saat itu Habib Rizieq Syihab statusnya masih terpanggil sebagai saksi pada panggilan kedua yang jatuh pada tanggal 7 Desember 2020 BUKAN SEBAGAI TERSANGKA APALAGI DINYATAKAN SEBAGAI DPO, namun sudah dikuntit dan dikejar yang dirasakan mulai tanggal 5 Desember 2020, sehingga patut diduga ada upaya sistematis untuk mencelakai rombongan Habib Rizieq Syihab; 6. Kami menuntut untuk pengungkapan tragedi KM 50 ini secara terang benderang dan tidak berhenti kepada sosok eksekutor lapangan, akan tetapi wajib juga diungkap pemberi perintah dari eksekutor lapangan tersebut sehingga benar-benar di Indonesia yang merupakan negara hukum tidak adalagi impunitas terutama sekali oleh state actor; 7. Bahwa perkembangan proses atas pelanggaran HAM atas terbunuhnya enam pengawal Habib Rizieq Syihab terutama konstruksi dakwaan JPU membuktikan bahwa adanya sikap unwilling dan mekanisme hukum nasional yang unable dalam pengungkapan pelanggaran HAM, sehingga akan menjadi pintu masuk bagi mekanisme internasional dalam upaya penegakan HAM. Demikian Press Release Tim Advokasi 7 Desember 2020 atas peristiwa tragedi KM 50 pada 7 Desember 2020 di Karawang yang merupakan bagian hak berpendapat kami yang dijamin oleh konstitusi UUD 1945 sesuai tugas kami sebagai Advokat. Jakarta, 18 Oktober 2021 TIM ADVOKASI KORBAN TRAGEDI 7 DESEMBER 2020 (Habib Ali bin Abubakar Alatas, SH)
from Konten Islam https://ift.tt/3aQzBQ0 via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/10/tim-advokasi-dakwaan-jpu-pengawal-hrs.html
0 notes
Photo
[ MAHASISWA MALAYSIA BANGKIT : #ISRAELKOYAK ] Saban hari kita diberitakan mengenai pembantaian saudara kita di Palestin oleh pihak Israel Zionis laknatullah. Maka adakah kita hanya berpeluk tubuh, melihat kekejaman dan kezaliman yang dilakukan keatas saudara kita? Seharusnya kita mengambil maklum dan cakna tentang situasi mereka serta berjihad dengan kemampuan yang ada. Meskipun dalam fasa PKP yang menghadkan aktiviti fizikal, namun ia tidak menjadi satu kekangan untuk berdemonstrasi solidariti kepada Palestin dan menyatakan pendirian kita yang jelas menentang puak zionis laknatullah dengan melaksanakan secara atas talian. Butiran demonstrasi adalah seperti berikut: 📆17 MEI 2021 🕰️ 8.30 Malam 🎥 Live Facebook Gabungan Mahasiswa Islam Se-Malaysia (GAMIS) Menampilkan tetamu hebat : 1. YB Ustaz Muhammad Khalil Abdul Hadi Pengerusi, Sekretariat #Aid4Palestine 2. Muhammad Arif Hakimi bin Maludin Pesiden, Gabungan Mahasiswa Islam Se-Malaysia (GAMIS) 3. Mr Rayyan Abdallah Head of public relations department, Palestinian Progressive Association Malaysia PPAM 4. Mr Muslim Imran Chairman, Palestinian Cultural Organization Malaysia PCOM 5. Nur Amirah bt Mohd Yahya Pengerusi, Sinergi Gerakan Mahasiswi (SIGMA) 6. Muhammad Darwisy Bin Roslan Presiden, Kesatuan Pelajar UIAM 7. Muhamad Hannan Mohd Haniff Yang Dipertua, Majlis Perwakilan Pelajar USIM 8. Muhammad Iqbal Hakim Bin Nadhri Yang Dipertua, Majlis Perwakilan Pelajar KUIS 9. Nurul Ashikin Binti Mustapha Timbalan Presiden, Ma'ruf Club UIAM 10. Muhammad Faiz Bin Mohamad Zawawi Presiden, Persatuan Ikatan Studi Islam UKM 11. Andi Muhamad Zulzharif bin Muhamad Presiden, Sekretariat Pendakwah Muda Malaysia USIM (SPMM) 12. Muhammad Waqiyuddin Najid bin Ab Hadi Presiden, Al-Azhar Members Club (ALAM) 13. Muhammad Tawfiq bin Norzamri Presiden, Persatuan Mahasiswa Hadhari UiTM Shah Alam 14. Badrul Amin B Johari Presiden, Persatuan Rakan Masjid UiTM Puncak Alam 15. Mohamad Rashdan Bin Ahmad Yusof Presiden, Persatuan Mahasiswa Islam UPM Ayuh hadirkan diri anda sebagai tanda bangkangan terhadap tindakan Zionis Laknatullah dan menyatakan kesediaan kita bersama Rakyat Palestin ! Reposted from @gamisoffic (at Gamis) https://www.instagram.com/p/CO94P4ShdXV/?igshid=1crub1k55k17c
0 notes
Photo
HOMME CHAPTER VI | NEO GEN
featuring 7 promising face EZAIDI AZIZ NADHIR NASAR SYAFIQ FAHMY AFIQ HAZWAN FAHMI ZUHAILI AFEQ SAAD & FAIQ ZURAINI.
styled by FAIZ MOHAMAD ( ANDY )
makeup & hair JOYCE & TEAM ( backstage academy )
3 notes
·
View notes
Text
Impian Masa Depan
[Jurnal Ilmyah: Hari #164]
Salah satu mimpi saya yang mudah-mudahan mulia adalah membuat sebuah yayasan yang fokusnya pada bidang pendidikan. Atau mau dalam bentuk yayasan atau tidak yang penting prinsip memberikan manfaat pada orang banyak ada di dalamnya.
Tak tahu juga, sejak kapan cita-cita ini terlintas di pikiran saya. Yang jelas, sejak saya berkenalan dengan orang-orang yang memiliki perhatian lebih untuk mengabdikan hidupnya bagi kepentingan orang kurang beruntung lain, timbul rasa cemburu dalam artian positif untuk mengikuti jejak mereka pula.
Mas Faiz dengan sekolah Gajah Wong, Dik Doang dengan Kandank Jurank Doank (KJD), pasangan suami isteri mas Andi Suhandi dan mba Nadiah Abidin dengan Cahaya Anak Negeri, kang Panji Aziz lewat ISBANBAN, mba Alia dengan Dreamdelion, mas Dalu melalui Gerakan Melukis Harapan, kang Puji melalui KejarAurora, dan masih banyak lagi perkumpulan berbasis pengembangan pendidikan baik formal maupun non formal lain memberikan saya tambahan cakra untuk melawan musuh di diri sendiri dalam mencoba juga untuk turut merawat Indonesia lewat bidang ini, yang juga menjadi jurusan saya berkuliah sebenarnya. Jurusan pendidikan.
Saya ingin berterimakasih kepada mereka yang secara enggak langsung sebenarnya menularkan semangat bagi orang-orang seperti saya yang disinggahi resah—walau masih kecil kadarnya.
Mereka yang dimaksud ialah inisiator gerakan-gerakan, komunitas, yayasan yang mewakafkan diri beserta apa pun yang menempel di dirinya (waktu, pikiran, perasaan) serta pihak media yang menyebarluaskan informasi keberadaan orang-orang keren tadi: televisi yang mengadakan talk show inspiratif semacam Kick Andy, Michael Tjandra Luar Biasa, Hitam Putih, Mata Najwa serta yang lainnya dan mengundang founder gerakan-gerakan yang bersangkutan atau pihak-pihak terkait lainnya.
Lewat perantara acara-acara yang saya dan teman-teman lain tonton, kami jadi tahu bahwa di luar sana banyak sekali orang berhati mulia. Mereka tak tinggal diam melihat banyak borok yang terjadi di permukaan kulit salah satu organ tubuh negara ini.
Alih-alih menyumpah dan menyampahi pemerintah dengan ejekan-ejekan tak beradab, orang-orang baik melangkahkan kaki untuk menkonretkan gagasan hasil pergumulan kegalauan intelektual serta perasaannya dalam bentuk nyata dan bisa memberikan dampak secara luas dan membuat orang lain puas.
Tak peduli kecil atau besar, orang-orang seperti demikian patut kita hormati. “Kepada para inisiator perubahan di bidang pendidikan, hormat grak!”
Sampai saat ini, saya pun belum tahu betul bagaimana sintaks agar mimpi masa depan berupa pendirian lembaga pendidikan yang dimaksud dengan salah satu program minimal memberi beasiswa kepada anak-anak berprestasi dari kalangan kurang mampu itu bisa terealisasi.
Tapi mengacu pada pengalaman-pengalaman terdahulu, ketika saya menginginkan satu pencapaian tertentu, poinnya terletak pada konsisten bergerak, walau pergerakan yang dilakuak awalnya memang bersifat sporadis.
Maksudnya saya terus melangkahkan kaki di jalan-jalan yang mampu mengantarkan pada tujuan yang diangan-angankan. Dengan modal terus berupaya itu, nyatanya apa yang diinginkan dan diangankan mampu terwujud pula. Meski sebagiannya tak dipungkiri, banyak juga yang tidak.
Berkaca pada apa-apa yang dialami itu, saya pun sangat yakin kalau cita-cita memberikan fasilitas pendidikan kepada orang-orang yang layak dan berhak itu pun—memimjam bahasa adik tingkat saya—layak untuk diperjuangkan. Ya, saya harus berjuang agar itu bisa mewujud jadi ada.
Keyakinan ini pun didukung oleh penjelasan Ustaz Adi Hidayat di tayangan pada salah satu chanel televisi yang saya tonton pagi tadi. Sebenarnya topik pembahasannya tentang berumah tangga dalam Islam sesuai tuntutan sunnah. Tapi nyerempet juga ke tentang prinsip rezeki. Rezeki itu sudah diatur oleh Allah, katanya. Kita namun harus punya tiket untuk menjemputnya. Dalam kata lain, melakukan ikhtiar secara pol-polan.
Sang ustaz mengilustrasikan prinsip ini agar lebih mudah dipahami dengan contoh pemberian rezeki makanan pada seekor cicak. Cicak adalah binatang yang merayap, tak bisa terbang, tapi makanannya berupa binatang yang bisa terbang: nyamuk.
Katanya, hanya dengan bergerak mendekati mangsa—meskipun dengan diam-diam, menirukan salah satu lirik lagu anak-anak “diam-diam merayap”—akhirnya si cicak pun mendapatkan rezekinya. Hanya dengan bergerak. Mungkin cicak tak mesti punya konsep bertawakal seperti halnya yang mesti manusia lakukan setelahnya ia maksimal berbuat.
Analogi di atas menunjukkan, bahwa senampak sulit bagaimana pun proses perwujudan mendapat rezeki, dalam pandangan Allah, semuanya tak ada yang tak mungkin.
Ini pula yang kian menguatkan rasa percaya saya bahwa jika saya melakukan pergerakan secara konsisten, apa yang diinginkan sangat berpeluang besar untuk bisa didapatkan.
Dalam hal ini, rezeki yang dimaksud berupa terkonkretkannya gagasan membuat media penyalur bantuan dana bagi kelangsungan pendidikan seseorang. Ini masih rancangan program minimal, program lainnya masih belum terbayang. Akan dipikirkan kemudian.
Muhammad Irfan Ilmy | Rumah (Tasikmalaya), 10 Juli 2017
sumber gambar: Pikiran-rakyat.com
1 note
·
View note
Text
Kita yang Sampaikan, Allah yang Selesaikan
Setiap pekan nya aku punya sebuah agenda rutin untuk mengisi pengajian kecil yang sebagian dari kita biasa kenal dengan kata Mentoring atau Liqo. Ini adalah salah satu kelompokku yang terdiri dari siswa kelas 12 dari salah satu SMA Negeri di Jakarta.
Dua pekan sebelumnya, salah seorang anak dari kelompok ini yang bernama Faiz tidak pernah hadir agenda rutin kami ini, dengan alasan bahwa tidak diizinkan lagi oleh orang tua nya untuk ikut agenda seperti ini lagi. Sejak 3 bulan yang lalu awal pertama kali Faiz mulai bergabung, ia memang kerap kali ditanyakan oleh Ayah nya terkait dengan agenda ini.
Akhirnya, aku putuskan untuk mengadakan agenda kami dirumahnya sehingga ia bisa kembali berkumpul bersama kami sekaligus saya bersilaturahim dengan keluarganya seperti yang dilakukan oleh kakak mentorku dulu saat aku dilarang oleh ayahku untuk mengikuti kegiatan mentoring dulu. Dan Alhamdulillah ayahku sangat mendukungku hingga saat ini setelah kakak mentorku main ke rumah.
Biasanya mentoring kami lakukan pada hari kerja antara selasa, rabu atau kamis menyesuaikan dengan jadwal praktikumku yang berubah ubah (maklum anak teknik hehe), dan dilakukan sepulang sekolah di masjid sekolah, namun karena mulai awal januari lalu saya mulai kerja praktek jadi kami adakan setiap sabtu pagi.
Sabtu 28 Januari 2017 08.30 WIB
“Yak adik adik sekalian, mari kita awali pertemuan kita kali ini dengan lafadz ta’awuz, basmalah, dan sholawat nabi”
“A`udzu billahi minas-syaitanir-rajim”
“Bismillahirrahmanirrahim“
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad”
Saat mentoring sudah dimulai, tiba tiba ayah Faiz bersama dengan teman nya dengan seragam polisi lengkap datang menghampiri kami. Ayah Faiz adalah salah satu anggota POLRI yang pangkatnya tak perlu disebutkan sepertinya demi kemaslahatan bersama haha.
“Selamat pagi, kamu ini yang namanya Andy ya?”
“Selamat pagi pak, iya nama saya Andy pak”
“Kamu ini dari pesantren mana? kok tiba tiba bisa kenal sama anak saya”
“Oh saya bukan dari pesantren pak, saya lulusan SMA di Jakarta bukan lulusan dari pondok pesantren”
“Loh kamu bisa bisa nya ngajarin anak saya ngaji tapi kamu cuma lulusan SMA, emang kamu ngerti apa soal Islam?!” (Dengan suara yang sedikit lebih tinggi)
“Ayah kenapa sih nanya begitu sama kak Andy” (tiba tiba Faiz menimpali pertanyaan ayah nya dengan sedikit kesal)
“Iz, sudah sudah. Ayah kamu kan cuma nanya lagipula gabaik kamu bicara kaya gitu ke ayah kamu” (aku mencoba sedikit menenangkan faiz)
( Faiz ini orang nya sangat meledak ledak sejak dulu, namun percayalah ia adalah anak yang begitu baik sebenarnya, dan dia punya ghiroh yang begitu besar, pernah suatu ketika ia berani bilang ke guru nya yang bilang kebanyakan orang orang islam yang sok sok an bela islam itu munafik.
“Maaf pak guru, bapak kalo bisa bicaranya jangan kebanyakan bumbu ya pak, ga baik”
Sampai pada akhirnya ia dipanggil ke ruang guru karna dibilang melawan apa yang gurunya sampaikan haha )
“In shaa Allah saya paham pak walaupun tidak pintar pintar amat, karena saya pun masih belajar Islam hingga saat ini”
“Kalo begitu boleh saya dan teman saya ini mau tanya tanya sama kamu?”
“Iya boleh pak dan saya akan jawab jika saya tau, bapak silahkan duduk sini gabung dengan kita.”
“Kamu tau surat Al Kafirun tidak?”
“Iya pak saya tau alhamdulillah”
“kenapa orang islam sekarang merasa bahwa agama nya paling benar? kan kita tau bahwa ada arti di surat al kafirun bahwa bagiku agamaku bagimu agamamu. Jadi karna itu gaboleh kita menganggap agama kita paling benar karna di negeri ini juga ada Pancasila”
“saya izin jawab ya pak, jika ditanya boleh atau tidak menganggap bahwa Islam adalah agama yang paling benar? jawabannya bukan boleh atau tidak tapi harus menganggap islam yang benar dan yang lain salah. Karena kebenaran itu tidak bersifat relatif, tapi mutlak”
“Loh, berarti kamu bilang kalo agama kamu benar dan agama saya salah gitu?” (Tiba tiba teman yang berada disamping bapak tersebut memotong pembicaraan kami, namanya pak yohanes)
“Kenapa harus begitu? lagipula agama yang bukan islam pun mengajarkan yang baik juga kok bukan cuma islam saja yang baik” ayah faiz menambahkan
“intinya mas, jangan pernah bilang kalo agama islam itu paling benar, saya selalu menghormati agama lain dan menganggap bahwa agama yang selain saya anut juga benar” tukas pak yohanes dengan pelan khas orang jawa.
“Punten pak, jika sekiranya bapak bilang bahwa semua agama itu benar, kenapa bapak tidak ikut kami saja masuk agama islam? kan semua nya benar dan pasti tidak masalah jika masuk agama manapun toh semua sama”
Ia terdiam seperti terlihat memikirkan sesuatu
“Tapi kan mas, di Indonesia ini ada Pancasila yang harus kita junjung tinggi, jangan semena mena bilang bahwa Islam itu yang paling benar, itu sama saja bikin perpecahan nantinya” ayah faiz mencoba menambahkan
“Punten pak, saya izin menjawab. Apakah dalam Pancasila dikatakan bahwa semua agama itu sama? sayangnya tidak, Pancasila disini hakikatnya hanya untuk membuat semua orang di Indonesia ini memiliki kebebasan dalam beragama sesuai dengan kepercayaan yang mereka anut, dan tidak untuk menyamakan kesemua nya. Begitu pak menurut saya :)”
“Kamu dari FPI ya?” Pak Yohanes tiba tiba menunjuk wajahku dengan suara agak tinggi
“Maaf pak jika memang sebelumnya ucapan saya kurang berkenan, saya bukan anggota FPI pak” aku coba menenangkan kondisi pembicaraan yang mulai panas
“Tapi pola pikir kamu kaya orang orang FPI itu, mentang mentang yang islam banyak, dan yang non muslim sedikit jadi semena mena begitu. Gaboleh ngucapin natal padahal dulu pas lagi lebaran orang orang non muslim kaya saya pun ngucapin selamat lebaran ke kalian. Ga ada toleransi nya sama sekali sama agama lain”
*Pegel juga ya nulis conversation gini, berasa kaya bikin laporan kerja praktek haha tapi kalo ditunda tunda takut keburu lupa gan*
“Pak yohanes, mohon maaf. Jika memang pada akhirnya bapak merasa kami orang orang islam tidak toleran, tapi akan saya jelaskan satu hal, kami sebagai seorang muslim tidak diperbolehkan untuk mengucapkan itu, itu perintah nabi yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Walaupun kami tidak mengucapkan selamat natal kepada yang merayakan pun kami tetap menjaga umat kristiani yang merayakan supaya merasa nyaman tanpa gangguan”
“Meski begitu namanya ga adil ke kita yang non muslim yang serasa tidak dihargai”
“akan saya berikan sebuah ilustrasi sederhana ya pak tentang adil, bapak punya anak berapa?”
“Saya punya anak 2″
“Kedua nya sudah kelas berapa pak?”
“Yang pertama kuliah di FISIP UI semester 6, yang kedua SMP kelas 3 di SMP 41″
“Wah satu kampus sama saya ya pak yang pertama hehe” sedikit menenangkan pembicaraan utama
“Wah kamu memang di jurusan apa?”
“Saya jurusan Teknik Elektro pak, semester 8 sekarang, satu tahun diatas anak bapak. Saya mau tanya,apa bapak kasih uang saku yang sama besar nya ke kedua anak bapak?”
“Ya engga lah mas, kan anak saya yang besar kebutuhan nya lebih banyak, untuk fotocopi dll, karena dia bilang banyak banget tugasnya”
“Nah begitu pula adil pak, adil bukan berarti menyamakan semua nya agar sama, namun memberikan semuanya sesuai dengan kebutuhan nya masing masing. Begitu pula dengan apa yang kita bicarakan barusan, dalam agama bapak tidak dilarang untuk mengucapkan selamat lebaran kepada umat islam, namun saya dan umat islam yang lain tidak diperbolehkan, jika kami lakukan maka kami akan berdosa. Apa bapak rela memberikan anak pertama bapak uang saku yang sama dengan anak bapak yang pertama? dan membiarkan anak pertama bapak kelaparan di kampus? Apakah itu yang namanya adil dan toleransi jika merugikan dan membuat penganut nya tidak menjalankan perintah agama nya dengan baik hanya untuk menyenangkan hati orang lain? maaf jika kurang berkenan ya pak”
Raut muka pak yohanes mulai sedikit tenang, dan senyum di wajah nya mulai kembali setelah sedari tadi selalu mengerutkan dahi saat mendengar jawaban pertamaku ke ayah Faiz
“Saya mau nanya satu lagi ya mas andy, sebelum saya pulang”
“Ya silahkan pak, jika memang saya tau akan saya jawab”
“apa kamu setuju dengan penerapan syariat islam di Indonesia?”
“Saya setuju pak“
“Apa alasannya? jika misalnya diterapkan hukum syariat di Indonesia kami yang non muslim mau ditaroh mana? di taroh di laut?”
“Oalah pak,laut juga enak kok pak banyak ikan haha. gini pak, saya coba jawab ya, dengan kita menerapkan hukum syariat islam di Indonesia, bukan berarti semua orang non muslim yang minoritas akan kita buang dari Indonesia. Menurut saya penerapan hukum syariat islam di Indonesia akan menjadikan semua umat islam yang mayoritas di Indonesia menjadi umat yang baik, kalo umat islam yang mayoritas nya baik yang minoritas pun akan merasakan kebaikan nya juga kan? tidak akan merasa tertindas sama sekali. Semisal yang bapak liat sebagai umat islam mayoritas seperti yang suka comment berkicau tidak jelas di facebook dengan mengatakan sumpah serapah terkait dengan apa apa yang terjadi saat ini, iya benar itu mayoritas umat islam saat ini. Apa bapak suka dengan tingkah yang seperti itu?”
“Ya enggalah mas andy, suka kesel saya dengernya. apalagi yang tentang panti narkoba yang nyiksa untuk masuk kristen, langsung di caci maki agama saya, padahal tidak semua nya seperti itu“
“Nah, in shaa Allah jika syariat islam diterapkan akan semakin baik umat islam yang mayoritas itu, dan mudah mudahan akan semakin berkurang orang orang yang seperti itu. begitu pak kira kira menurut saya”
Pak yohanes tertawa kecil kemudian mengambil hp nya dari saku celana nya
“Mas andy, boleh saya minta kontak whatsapp nya? buat ngobrol ngobrol lagi, karna saya harus pulang sekarang, mau jalan jalan sama istri saya”
Kemudian kita bertukar nomor, dan setelah menyalami kami dan pak Faiz serta berpamitan pada ibu Faiz yang sedang memasak di dapur akhirnya dia pulang.
“Mas andy, apa tanggapan nya tentang FPI yang suka merusak dan main hakim sendiri, setuju atau tidak?
“Saya tidak bisa berkata bahwa saya setuju atau tidak terkait dengan apa yang teman teman FPI lakukan”
“Loh kok begitu?”
“Karena saya tidak berada di tempat itu pada saat kejadian terjadi dan tidak tau kondisi disana seperti apa, hanya dengar dari orang orang yang berada disana saat FPI ada”
“Ya mas bisa liat aja di media mereka seperti apa, suka ngerusak rusak tempat umum”
“Saya dengar dari tetangga yang beberapa waktu lalu pindah ke kontrakan depan rumah saya, dia pindah dari kramat tunggak, dia beberapa tahun lalu sebelum mereka berpindah pindah kontrakan ke mampang dan akhirnya ke daerah kontrakan dekat rumah saya. Ia ceritakan apa yang dia alami disana, dia tak pernah bisa berhenti untuk khawatir dekat anak anaknya, bayangkan bahwa bapak dan keluarga bapak tinggal disana, tinggal di daerah prostitusi, bagaimana bapak bisa mendidik anak bapak dengan baik jika tidak memiliki lingkungan yang baik?”
“Ya saya cuma perlu pindah dari sana saja”
“Jika tidak punya uang? mereka harus pindah kemana?
Ia terdiam
“Pak, warga daerah sana sempat melapor ke polisi setempat untuk menertibkan kegiatan tersebut, namun tak di gubris padahal kantor polisi hanya sekitar 500 meter dari tempat itu. Lapor ke pemerintah daerah? pemerintah daerah hanya bilang, ‘ah itu kan memang sudah dari lama disana, kalian saja yang pindah dari sana jika tidak betah’. Jika bapak berada dalam kondisi tersebut apa yang akan bapak lakukan?”
Ia terdiam
“Oleh karna itu wajarkah jika warga daerah tersebut lapor pada FPI untuk melakukan penertiban?”
“Iya sih mas”
“Dan mereka melakukan itu pun ada dalil nya pak, tapi benar atau tidak tindakannya? jika bapak menyalahkan caranya mereka melakukan itu, saya juga tidak bisa begitu saja setuju, karena mungkin disaat saya yang berada di posisi FPI saya bisa saja melakukan perbuatan yang sama karena mungkin sudah stress bagaimana lingkungan ini bisa bersih dari ini semua disaat semua nya tidak mau nolong. Mungkin jika bapak tidak setuju dengan itu, bisa kita carikan solusinya sama sama, dan kurangi cibiran cibiran yang tidak perlu“
“Iya sih mas, saya juga belum kepikiran solusinya seperti apa. Mas andy milih gubernur nya siapa nanti tanggal 15?”
“Lah kok tiba tiba jadi Pilkada?Gubernur banten pak? gatau saya bukan KTP Banten” (ngelawak dikit lah biar ga tegang tegang amat ama si bapak)
“Ya gubernur DKI lah mas”
“Oh saya pilih anies sandi pak, bapak bukannya tidak boleh milih ya?”
“Iya saya memang gabisa milih tapi saya mau tau saja mas mau pilih siapa buat pilkada besok”
“Kalo bapak dukung siapa nih kira kira?”
“Saya mah dukungnya pak ahok pak, soalnya dia tegas dan bersih, ya walaupun non muslim”
“Oalah mantap lah pak kalo sudah punya pilihan walaupun bapak gabisa milih hehe”
“Trus mas ikut ikut ga dengan organisasi organisasi yang suka ngebom itu?
“Alhamdulillah tidak pak”
“Lalu mas setuju ga dengan aksi terorisme yang sering nge bom itu?”
“Saya mengilustrasikannya seperti ini, syaitan bertugas untuk menggoda manusia menuju jalan yang di murkai Allah, dan yang pada akhirnya akan menjerumuskan manusia yang tergoda ke dalam neraka yang pedih bersama dengan mereka. Sekiranya yang di bom tersebut adalah tempat tempat maksiat, dan semua orang yang ada di tempat tersebut semua nya tewas, dari mulai yang punya tempat, yang melakukan, orang yang Cuma numpang lewat, sampai mungkin kucing yang lagi cari makan disekitar situ akan mati. Dan otomatis orang yang punya tempat dan orang yang melakukan maksiat di tempat tersebut akan mati sebelum mereka sempat bertaubat. Dan otomatis itu malah akan membantu syaitan bukan? Tugas kita kan menyelamatkan manusia untuk bersama menuju ke ridhoan Allah, jika kita melakukan pengeboman walau dengan pembenaran untuk mengurangi kemaksiatan apa bedanya kita dengan syaitan? Begitu kira kira pak, jadi saya tidak setuju dengan hal tsb”
“Oo gitu ya mas andy, iya sih bener juga. Awalnya saya takut si Faiz ikut pengajian ini nantinya malah diarahkan ke arah terorisme atau ke arah islam yang ke arah politik politik kaya zaman sekarang”
Senyumin aja gan...
“Yah, tolong anterin mama ke alfamart depan dong” tiba tiba suara ibu Faiz yang datang dari ruang tengah menuju ruang tamu tempat kami ngobrol.
“Yasudah mas andy, saya mau ganti baju dan anterin istri saya dulu ke depan, silahkan dilanjutkan saja ngaji nya sama anak anak”
“Oh iya pak terima kasih”
Akhirnya Pak Faiz pergi dengan Bu Faiz setelah berpamitan dengan kami.
“Kak Andy, udah jam 10 kurang 10 menit nih, kan jadwalnya kita hari ini sampai jam 10 aja, soalnya saya mau les kak jam 10” tiba tiba david (salah satu anak dari kelompok kami) bertanya
“Yasudah untuk pertemuan kali ini kita cukupkan saja ya”
“Materi tentang hamzah bin abdul muthalib nya gajadi kak berarti hari ini?”
“kita jadikan buat pekan depan saja ya, untuk hari ini kita cukupkan saja, sebelum ditutup saya punya satu pesan buat kalian”
“Bertakwalah kalian dengan sebenar benar taqwa, jangan lupa target ibadahnya, dan jangan lupa bahagia” (jawab mereka secara kompak dan bersamaan)
“haha kalian udah hafal ya saya mau ngomong apa, tapi ada tambahan sedikit ya buat hari ini”
“hahaha iyalah tiap selesai kak andy selalu bilang gitu ampe hafal kita, apaan kak?”
“Jauhilah debat dengan orang jika itu tidak terlalu penting, jika pada akhirnya harus berdebat, debatlah lawan bicara kalian dengan cara yang ahsan, jaga terus hati kalian, dan jangan sampai kalian menjadi bernafsu untuk menang bukan untuk benar. Karena sebagian besar orang saat ini melakukan hal tersebut bukan untuk mencari kebenaran, namun hanya untuk kepuasan mendapatkan kemenangan dari pengakuan lawan bicaranya. Bila demikian, tidak ada yang akan kalian dapatkan selain kemurkaan Allah. Semoga Allah melindungi kita dari hal demikian”
“Kalo misalnya kita udah ngasih tau tapi yang kita kasih tau tetep gamau nerima gimana?”
“Biarkan saja, tugas kita hanya menyampaikan, biar Allah yang selesaikan sisanya :)”
“Kalo misalnya kita ditanya tapi kita ga tau gimana kak?” salah satu dari mereka menimpali
“Bilang aja gatau susah amat” kemudian yang lain menjawab dengan suara agak kesal karna sudah kebelet mau pulang
“Jika memang kalian tidak tau jawabannya, bilang saja tidak tau, karena kalian tidak akan jatuh terhina dan kehilangan kemuliaan disaat kalian tidak tau terkait satu dan lain hal yang ditanyakan kepada kalian, jika memang tidak tau chat aja di whatsapp grup kita, nanti saya bales kalo misalnya saya tau”
“Halah, kak andy aja jawab whatsapp 2 hari setelahnya gimana kita mau nanya” jawab mereka agak meledek haha
“Ya namanya juga hidup gan haha, yasudah kita akhiri dengan lafadz hamdalah, dan doa penutup majelis”
Setelah selesai, semua nya memacu kendaraan nya dan jalan pulang. Hanya tersisa aku dan Faiz di depan teras rumahnya. Tiba tiba ada seorang akhwat masuk mengucapkan salam pada kami dan langsung masuk ke dalam rumah.
“Assalamu’alaykum”
“Wa’alaykumussalam” aku dan Faiz menjawab secara bersamaan
“itu siapa iz?”
“oh itu kakak saya kak abis pulang mentoring juga di masjid depan”
“oalah kakak kamu ikut mentoring juga? Alhamdulillah”
“Iya kak, saya aja awalnya pengen ikut mentoring begini karna kakak saya, bahkan dia yang buat ayah saya yang dulu jarang sholat, sekarang jadi rajin sholat 5 waktunya”
“Wih mantap ya haha”
“Ya walaupun dulu dia sempet dilarang sama ayah saya ikut pengajian kaya gini, tapi lama kelamaan karena kakak saya berubah jadi anak baik baik dan suka bantu bantu pekerjaan rumah dan nilai di sekolah nya bagus dan masuk kuliah yang bagus, akhirnya ayah saya luluh juga dan jadi baik banget sama kakak saya dan nurut apa yang kakak saya bilang. Padahal dulu kakak saya sampe nangis gara gara gaboleh pake jilbab panjang dan ikut pengajian itu. Tapi Alhamdulillah lah kak sekarang”
Akhirnya perbincangan kami berlanjut ke pertanyaan seputar STEI ITB yang diimpikan oleh Faiz sejak dulu. Dan akhirnya setelah ngobrol extra time nya sekitar 30 menit akhirnya aku pamit pulang.
Sekian.
Serpong, 30 Januari 2017 22.34 WIB
*Akhirnya kelar gan haha*
5 notes
·
View notes
Text
DPRD Kota Bontang Welcome dengan Kehadiran Masyarakat, Andi Faiz: Pintu, Tangan, dan Hati Kami Selalu Terbuka
DPRD Kota Bontang Welcome dengan Kehadiran Masyarakat, Andi Faiz: Pintu, Tangan, dan Hati Kami Selalu Terbuka
INTREN.ID, BONTANG – Kantor DPRD Kota Bontang selalu menjadi tempat yang ramah bagi masyarakat Kota Taman. Kehadiran mereka selalu disambut dengan penuh kehangatan oleh para wakil rakyat. Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam mengungkapkan, seluruh anggota dewan selalu menyambut kedatangan masyarakat. Baik sekadar silaturahmi atau menyampaikan aspirasi kepada para legislator. “Pintu,…
View On WordPress
#Advertorial DPRD Bontang#Andi Faiz#Andi Faiz Hasdam#Andi Faizal Sofyan Hasdam#Berita Bontang#Bontang#Bontang Terkini#DPRD Bontang#Headline#Kaltim#Ketua DPRD Bontang#Komisi I DPRD Bontang#Komisi II DPRD Bontang#Komisi III DPRD Bontang#Kota Bontang#Parlemen#Pimpinan DPRD Bontang#Sekretariat Dewan#Sekretariat Dewan Bontang#Sekwan Bontang#Terkini#Wakil Rakyat
0 notes
Text
What We Learned From the 2020 Democratic Debates https://www.nytimes.com/2019/06/28/us/politics/democratic-debates-presidential.html
What We Learned From the 2020 Democratic Debates
Joe Biden is a fragile front-runner. Kamala Harris has a big chance to build political momentum. And the competition between Elizabeth Warren and Bernie Sanders is intensifying.
By Shane Goldmacher | Published June 28, 2019 | New York Times | Posted June 28, 2019 |
MIAMI — Two nights, 20 candidates, four hours and one unforgettable collision between former Vice President Joseph R. Biden Jr. and Senator Kamala Harris.
Here is what we learned about the state of the 2020 primary race from the debates on Wednesday and Thursday nights, which drew huge numbers of viewers — 15.3 million watched the first face-off on television alone — whose reactions could reshape the race.
[Sign up for On Politics, a daily newsletter about the people, issues and ideas shaping our political world.]
Biden is a fragile front-runner.
The political questions about Mr. Biden revolve around durability. His durability as a candidate. The durability of his support. And the durability of his association in the minds of voters, especially black voters, with Barack Obama, who remains among the most popular Democrats in the country.
Mr. Biden’s sometimes meandering debate performance on Thursday night did little to quell the growing sense among his rivals that, while he remains atop the polls, the 2020 Democratic presidential race remains wide open seven months before the Iowa caucuses.
Strategists for Mr. Biden’s rivals are already whispering about whether he has lost a step. He had the ignominious honor of being the only candidate at Thursday’s debate to back away from a fight by cutting off his own remarks. “Anyway, my time is up,” he said. “I’m sorry.”
What has worked on the stump for Mr. Biden — injecting his perceived ability to beat President Trump and his broad defense of American democracy — proved ineffective on a stage filled with fellow Democrats. Mr. Biden name-dropped Mr. Trump three times in his first answer, but what will be remembered was the withering assault on him by Ms. Harris.
Mr. Biden struggled to respond as she drew upon her own race to question his stance on busing and integration. He made a false claimby arguing that his opposition to busing had been limited to fighting the federal government’s role.
That argument baffled Faiz Shakir, Senator Bernie Sanders’s campaign manager.
“Are we still debating whether the federal government should have a role over desegregating schools?” Mr. Shakir said.
Harris jolted the race.
Almost since her splashy January announcement that she was entering the race, Ms. Harris has been treading water. She has topped out at the mid-to-high single digits in polling. Early-state activists have grumbled about her lack of attention. She has seen her fund-raising figures overtaken, first by Mr. Biden and likely in the next quarter by Mayor Pete Buttigieg. Senator Elizabeth Warren has grabbed the mantle of the race’s pacesetter on policy. And Ms. Harris has vacillated between competing for the party’s most progressive voters and its more moderate wing.
But she commanded the stage on Thursday in a way no one else has done.
With Democrats looking for someone who can go toe-to-toe with Mr. Trump in general election debates, Ms. Harris embraced what many have long seen as two potential advantages she has in a primary where black voters and women are crucial constituencies: she is the most strongly positioned black woman ever to run for president.
“I would like to speak on the issue of race,” Ms. Harris declared, redirecting what had been a conversation on a recent South Bend police shooting to Mr. Biden’s record.
The ensuing exchange over busing, integration and segregationists showcased Ms. Harris at her best. Those scripted prosecutorial skills that have gone viral in Senate committee hearings were witnessed live by millions.
And make no mistake, there was a script. Ms. Harris’s campaign was at the ready with a photo from her childhood and the tagline, “There was a little girl in California who was bussed to school. That little girl was me.” There were even shirts on sale by the night’s end with the picture on them.
The timing of her breakout could not have been better: With the second quarter fund-raising deadline on Sunday, she is poised to get an infusion of cash.
The battle for the left between Warren and Sanders intensifies.
Ms. Warren had the Wednesday night debate to herself among the top five candidates in the polls, and the early minutes showed the remarkable degree to which she has been setting the policy agenda in the contest.
That notion has irked the Sanders campaign, which believes Mr. Sanders deserves credit for pulling the party to the left (Exhibit A: Medicare for All), arguing that his insurgent campaign in 2016 set the stage for the policy discussions the party is having in the 2020 race.
In Thursday’s debate, Mr. Sanders was mostly a non-factor. Advertised as his marquee matchup with Mr. Biden, he instead repeated more than once that the most important thing was which candidate would take on special interests. But he declined to single out Mr. Biden the way he did with Hillary Clinton in 2016.
While Ms. Warren and Mr. Sanders debated on opposite nights, the ideological collision course became ever clearer, even as their bases seem to differ demographically. (Ms. Warren’s supporters are seen by both campaigns as skewing older, more female and more educated; Mr. Sanders as more male, younger and blue-collar.)
The two senators are genuinely fond of one another personally, aides say. But more direct confrontations seem inevitable after the debates made clearer than ever that they are the leading liberal standard-bearers in the race.
Republicans are drooling over the future ad possibilities.
The chief Republican takeaway from the two debates can be boiled down to this: leading Democrats declared they want to take away your private health insurance and provide coverage to undocumented immigrants.
That may be an unfair oversimplification. But the combined hand-raising exercises over two nights had some top Democratic contenders proudly and visually showing that they supported abolishing private health insurance companies, while every candidate on stage, including Mr. Biden, thrust their arms into the air on Thursday to show their support for providing health care to immigrants who are in the United States without documentation.
There were other moments ripe for Republican operatives to clip, including the extensive conversation about not deporting people whose only crime is being in America illegally — what Mr. Trump would almost certainly frame as an “open borders” position.
“Immigration and health care were gifts to our party, especially immigration,” said Matt Gorman, a Republican strategist who worked for House Republicans in the 2018 midterm elections. “Trump knows how to tap into that issue as naturally as you ride a bike.”
Andy Surabian, a Republican strategist and adviser to Donald Trump Jr., also cited immigration and health care as two of the most potent issues to emerge, calling the debates “a prolonged general election attack ad for Republicans.”
Julián Castro grabbed a toehold in the conversation.
One of the hardest things to do in a presidential campaign is to burst from the lower rungs of a contest into the national conversation. Mr. Buttigieg has done it in recent months. And Julián Castro, who had been the mostly forgotten former Obama housing secretary, made his biggest push yet in the first debate as he tore into his fellow Texan, Beto O’Rourke, over immigration.
Across two debates with very few clear winners, he established himself as a forceful presence on the stage and a candidate likely to garner increased attention.
The fact that Mr. Castro had been typecast as mild-mannered has grated on his campaign. “He’s not the loudest person out there, the flashiest person out there, but he’s not like just a wilting leaf,” said Joaquin Castro, his twin brother and campaign chairman.
So on Wednesday Mr. Castro even swore. “It should also piss us all off,” he said of the wrenching photo of a father and 23-month-old daughterwho had drowned while trying to cross the Rio Grande from Mexico.
Still, night one of the debates will likely be overshadowed by the fireworks of night two. Will there be any long-term impact?
“I hope so,” Joaquin Castro said. “You don’t want to stay at one percent forever!”
The debate stage overflowed with candidates.
Ten candidates each on two consecutive nights has consequences. It limits the airtime of top candidates. The presence of marginal candidates assures that even so-called lightning rounds drag on. And key confrontations — and thus comparison opportunities for voters — were determined randomly.
Reminder: It was only by a chance drawing that Mr. Biden faced Ms. Harris on stage and not Senator Cory Booker, the other leading black candidate in the race. It was Mr. Booker, after all, who had first called for the former vice president to apologize over his recent remarks about working civilly with southern segregationist senatorsdecades ago.
What was especially clear from the two debates is that the 2020 field has cleaved into separate tiers. And, for now, the top tier is occupied by five candidates: Mr. Biden, Mr. Sanders, Ms. Harris, Ms. Warren and Mr. Buttigieg, who delivered a solid, if muted, performance.
Where exactly the next tier begins and ends is murkier.
Mr. Booker, who spoke the most on Wednesday night, is hoping to press into the uppermost tier, and he made a perceptible shift in his message at the debate. Gone were his old calls for a “revival of civic grace” and a “conspiracy of love.” Instead, he repeated that he lives in, as he put it, “a low-income black and brown community.” His team announced that Thursday was his campaign’s second-best day for online fund-raising, after its launch date.
The second tier also includes former Representative Beto O’Rourke, whose first debate performance echoed his recent campaign struggles, and Senator Amy Klobuchar, who drew applause for a remark on abortion rights but didn’t generate significant buzz after the debate. But it is not clear whether Mr. Castro’s strong performance will be enough to keep him in this tier.
Beyond these candidates, everyone else is seeking to join the conversation, led by Senator Kirsten Gillibrand, who assertively pushed her message aimed at women but was overshadowed by Ms. Harris’s star turn.
Andrew Yang, who spoke for only a few minutes, seems poised to gain little traction. But Mr. Yang is already approaching the number of donors needed to advance to the third debate — a threshold only the top tier candidates and Mr. O’Rourke have hit. Marianne Williamson soaked up airtime with her unusual message, which left many scratching their heads.
Jeff Roe, who was the campaign manager for Senator Ted Cruz, Republican of Texas, was craving more. He called on Republicans to donate to Ms. Williamson to keep her on stage. He even posted the receipt proving that he had already given her a dollar.
#u.s. news#politics#politics and government#us: news#democratic debates#democratic debate#democratic party#demdebate#democrats#democracy#2020 Presidential Candidates#2020 presidential election#2020 candidates#2020 election
0 notes
Text
Majelis Rutinan
*ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB*
MALAM INI…..
. . . . . ISTIQOMAH MAJELIS RATIB WA MAULID MINHAAJUSH SHOLIHIN . . . . Majelis Rutinan 📣 📣 HADIRILAH & SYIARKANLAH📣 📣 Majelis Istiqomah, Majelis Malam Jum’at, Majelis Minhaajush Sholihin Alhabib Ali Zainal Abidin Bin Sholeh Al Jufry
✅ *Acara InsyaAllah Akan Berlangsung Pada:* • Tanggal /Hari/Waktu : 23 Agustus 2018 Kamis Malam Jum’at Ba’da Isya Jam 19:30 S/d…
View On WordPress
0 notes
Text
Terungkap, Tiga Regu Dibentuk sebelum Malam Pembunuhan 6 Pengawal Habib Rizieq
KONTENISLAM.COM - Dakwaan kasus pembunuhan enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) mengungkap keterlibatan tujuh anggota Resmob Polda Metro Jaya. Mereka berperan dalam pengintaian dan pembuntutan, hingga melakukan aksi unlawful kiliing di Km 50 Tol Japek, Desember 2020. Dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), pada sidang perdana kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) tersebut, juga mengungkap alasan mengapa anggota kepolisian Jakarta Raya itu menguntit Habib Rizieq dari Sentul, sampai ke wilayah Karawang, Jawa Barat (Jabar). Aksi surveilance dan membuntuti Habib Rizieq itu yang memicu pembunuhan terhadap enam anggota Laskar FPI. Jaksa Zet Tadung Allo, saat membacakan dakwaan Briptu Fikri Ramadhan dan Ipda Yusmin Ohorello mengatakan, ada tiga surat perintah dari Polda Metro Jaya untuk menginteli, membututi, serta mengantisipasi aksi-aksi Habib Rizieq. Dikatakan Tadung, surat perintah pertama, terkait pelaporan atas informasi R/LI/20/XII/2020/Subdit III/Resmob. Surat perintah bertanggal 5 Desember 2020 itu, isinya tentang antisipasi rencana pergerakan jutaan massa PA 212 yang dikatakan akan memutihkan dan menggruduk, serta kepung Mapolda Metro Jaya. Informasi tentang pengepungan markas kepolisian Jakarta Raya itu dikatakan sebagai aksi pengerahan massa pendukung Habib Rizieq yang disebut kerap mangkir dari pemeriksaan tiga kasus pelanggaran protokol kesehatan Covid-19. Surat perintah kedua bernomor SP.Gas/9769/12/2020/Subdit III/Resmob. Perintah tertulis bertanggal 5 Desember 2020 itu juga terkait dengan tindakan kepolisian atas informasi patroli siber Polri tentang rencana turun ke jalan jutaan massa pendukung Habib Rizieq. “Berdasarkan informasi patroli cyber tentang adanya rencana pergerakan jutaan massa PA 212 yang akan menggruduk Polda Metro Jaya, dalam menanggapi surat panggilan ke-2, dari penyidik Polda Metro Jaya kepada Habib Rizieq pada 7 Desember 2020,” begitu kata Tadung, saat membacakan dakwaan di PN Jaksel, Senin (18/10). Surat perintah ketiga, terkait penyelidikan bernomor SP.Lidik/5626/XII/2020/Ditreskrimum. Perintah tertulis itu juga bertanggal 5 Desember 2020 yang berisikan tentang tindakan kepolisian yang sama seperti pada surat perintah kedua. Dalam melaksanakan tiga surat perintah tersebut, Briptu Fikri Ramadhan bersama Ipda Yusmin Ohorello membentuk tim yang beranggotan lima personel Resmob lainnya. Mereka antara lain Briptu Fikri, Bripka Adi Ismando, Bripka Faisal Khasbi Alaeya, Bripka Guntur Pamungkas, Ipda Yusmin, Ipda Elwira Priadi, dan Aipda Toni Suhendar. “Surat perintah tersebut, memastikan dilakukan langkah-langka tertutup, dan memerintahkan pemantauan atas semua simpatisan, dan pendukung Habib Rizieq untuk mengantisipasi aksi-aksi anarkistis massa PA 212 yang akan mengepung Polda Metro Jaya,” begitu kata Tadung. Menjalankan tiga surat perintah tersebut, tujuh anggota Resmob itu membagi tim menjadi tiga regu. Regu pertama, Bripka Faisal, Briptu Fikri, bersama Ipda Yusmin, dan Ipda Elwira, mengendarai mobil avanza silver K 9143 EL. Regu kedua, mengendarai Xenia silver B 1519 UTI, berisikan Bripka Adi Ismanto, bersama Aipda Toni Suhendar. Regu ketiga, mengendarai avanza hitam, B 1392 TWQ yang menyertakan Bripka Guntur Pamungkas seorang diri. Tujuh anggota Resmob dari tiga tim tersebut, sejak 5 Desember 2020, sudah turun ke lapangan dengan mengawasi segala aktivitas Habib Rizieq. Pada 6 Desember 2020, sekira pukul 22.00 WIB, tiga regu Resmob itu membuntuti 10 kendaraan Habib Rizieq yang keluar dari Perumahan the Nature Mutiara Sentul di Bogor. Rombongan Habib Rizieq itu menuju ke arah pintu tol Sentul-2. Aksi itu menjadi fase awal, sebelum tiga regu Resmob tersebut kontak senjata dengan para laskar FPI pengawal Habib Rizieq. Dikatakan dalam dakwaan, aksi kejar-mengejar, kontak senjata berujung pada pembunuhan enam anggota laskar. Pembunuhan pertama, terjadi di Rest Area Km 50 Tol Japek. Di lokasi tersebut, dua anggota Laskar FPI, Faiz Ahmad Syukur (22 tahun), dan Andi Oktiawan (33) tewas mengenaskan setelah berusaha menghalangi aksi pembuntutan rombongan Habib Rizieq. Dua anggota laskar tersebut, dikatakan jaksa, berusaha melawan empat anggota kepolisian, Bripka Faisal Khasbi Alaeya sebagai sopir, terdakwa Briptu Fikri, terdakwa Ipda Yusmin, dan Ipda Elwira. Bripka Faisal, dikatakan dalam dakwaan, yang pertama kali melepas tembakan ke arah mobil FPI. Dua kali dia melepaskan peluru tajam ke arah udara dan ke bagian ban kendaraan laskar FPI agar dipaksa berhenti. Secara bersamaan, tembakan ke arah mobil FPI juga dilakukan Ipda Elwira dengan menyasar ke arah bagian penumpang di dalam mobil FPI. Ipda Yusmin dan Briptu Fikri pun disebut ikut melepaskan tembakan ke arah penumpang di dalam mobil FPI yang sedang kejar-mengejar itu. Semuanya memakai pistol Sig Sauer 9 Mm. Namun, pistol milik Ipda Yusmin macet sehingga ia mengambil pistol milik Bripka Faisal yang terselip di bagian paha, dan kembali menembaki mobil FPI. Jarak tembakan itu hanya sekitar satu meter. Berondongan tembakan menyarangkan tiga peluru yang menewaskan Andi Oktiawan. Begitu juga dengan Faiz Ahmad Syukur tewas oleh tiga peluru para polisi itu. Pembunuhan kedua Pembunuhan kedua terjadi di Km 50+ 200 meter Tol Japek. Dikatakan jaksa, Ipda Yusmin, bersama Ipda Elwira dan Briptu Fikri membawa empat anggota FPI lainnya ke dalam sebuah mobil Xenia B 1519 UTI. Keempat anggota FPI sisa itu, yakni Muhammad Reza (20), Akhmad Sofiyan (26), Muhammad Suci Khadavi Poetra (21), dan Luthfi Hakim (25). Keempat pemuda tersebut, saat digiring ke dalam mobil polisi, masih dalam kondisi hidup. “Bahwa keempat orang anggota FPI yang dipindahkan ke mobil Xenia B 1519 UTI tersebut, dilakukan dengan cara dimasukkan melalui pintu bagasi belakang, dan diperintahkan agar duduk secara jongkok di atas kursi yang terlibat,” ujar Tadung melanjutkan dakwaannya. Kata dia, keempat anggota FPI tersebut tak diborgol ataupun diikat. Muhammad Reza duduk jongkok di belakang paling kiri, Akhmad Sofiyan di belakang posisi tengah, Muhammad Suci Khadavi berada di paling belakang di posisi kanan, dan Luthfi Hakim berada di posisi kanan kursi tengah. Disampingnya, di kursi tengah, membelakangi Reza, Sofiyan, dan Khadavi, ada Briptu Fikri yang mengawasi keempat anggota FPI tersebut. Sementara Ipda Yusmin juga berada dalam Xenia B 1519 UTI tersebut, sebagai pengemudi, ditemani Ipda Elwira yang berada di kursi depan sebelah kiri. “Bahwa sekira jam 01.50 WIB, terdakwa Ipda Yusmin dan terdakwa Briptu Fikri Ramadhan bersama Ipda Elwira menggunakan mobil Xenia B 1519 UTI membawa empat anggota FPI tersebut, menuju Polda Metro Jaya,” kata Tadung. Akan tetapi, sebentar kendaraan nahas tersebut jalan, Reza yang duduk jongkok persis di belakang Briptu Fikri dikatakan nekat melakukan penyerangan. “Seketika Muhammad Reza mencekik leher Briptu Fikri,” terang Tadung dalam dakwaannya. Luthfi Hakim, yang duduk di sebelah Briptu Fikri pun ikut membantu Muhammad Reza. “Luthfi Hakim, berusaha untuk merebut senjata api milik Briptu Fikri,” begitu dalam dakwaan. Akan tetapi, Tadung mengatakan, upaya merebut senjata itu tak berhasil. Meskipun, dua anggota FPI lainnya, Akhmad Sofiyan dan Suci Khadavi, pun akhirnya turut membantu. “Akhmad Sofiyan dan Muhammad Suci Khadavi Poetra juga turut membantu kedua temannya (Muhammad Reza dan Luthfi Hakim), dengan ikut mengeroyok Briptu Fikri dengan menjambak,” ujar Tadung. Akan tetapi, serangan empat laskar FPI itu kepada Briptu Fikri tak berhasil merebut senjata. Briptu Fikri, pun meminta tolong, dengan berteriak-teriak kepada Ipda Yusmin dan Ipda Elwira yang berada di kursi depan. Mendengar teriakan dari Briptu Fikri, kata jaksa, Ipda Yusmin yang sedang menyetir melihat keributan di barisan belakang. Dia memberikan aba-aba kepada Ipda Elwira. Aba-aba tersebut pun direspons Ipda Elwira dengan menembak Luthfi Hakim. “Ipda Elwira menembak Luthfi Hakim, dengan senjatanya sebanyak empat kali,” begitu dalam dakwaan. Luthfi Hakim pun tewas seketika dengan luka tembak di bagian dada depan dengan jarak dekat. Dikatakan jaksa, tembakan tersebut sampai membuat peluru menembus tubuh Luthfi Hakim dengan bukti adanya bekas hantaman peluru tajam di pintu bagasi belakang Xenia B 1519 UTI. Kata jaksa Tadung, Ipda Elwira juga yang menembak mati Akhmad Sofiyan. “Ipda Elwira kembali mengarahkan tembakan ke arah Akhmad Sofiyan yang duduk di belakang tengah sebanyak dua kali tembakan,” ujar jaksa. Peluru juga menembus dada Akhmad Sofiyan. Setelah penembakan membabi-buta yang dilakukan Ipda Elwira, kondisi Briptu Fikri yang sebelum dalam pengroyokan sudah dalam posisi aman terlepas dari cekikan dan jambakan. Tersisa dua anggota laskar FPI yang masih hidup. Yakni, Muhammad Suci Khadavi dan Muhammad Reza. Keduanya pun dikatakan jaksa sudah tak melakukan perlawanan. Namun, Briptu Fikri juga akhirnya menghabisi nyawa dua laskar FPI tersisa itu. “Entah apa yang ada dalam benak Briptu Fikri, tanpa rasa belas kasihan, dengan sengaja merampas nyawa orang lain,” kata jaksa. Briptu Fikri, dikatakan jaksa membalikkan badannya mengarah ke kursi belakang tempat Muhammad Reza dan Suci Khadavi berada. “Dengan jarak hanya beberapa sentimeter, menembakkan senjatanya dua kali ke dada Muhammad Reza sampai peluru tertembus ke pintu bagasi belakang. Dan selanjutnya, mengarahkan senjata apinya ke Suci Khadavi, dan menembak sebanyak tiga kali di dada kiri yang juga tertembus,” kata jaksa. Atas perbuatan Briptu Fikri, Ipda Yusman keduanya dibawa ke pengadilan untuk pertanggungjawaban hukum. Sementara Ipda Elwira, meskipun statusnya adalah tersangka dalam kasus pembunuhan laskar FPI tersebut, tetapi tak diajukan ke pengadilan lantaran sudah dinyatakan tewas akibat kecelakan sebelum kasusnya limpah perkara. Di pengadilan, tim jaksa penuntut umum, dalam dakwaannya menjerat Ipda Yusman dan Briptu Fikri dengan Pasal 338 dan Pasal 351 ayat (3) KUH Pidana, juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana dengan ancaman pidana 15 dan tujuh tahun penjara. (*)
from Konten Islam https://ift.tt/3BUrpKH via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/10/terungkap-tiga-regu-dibentuk-sebelum.html
0 notes
Text
Pengumuman Hasil Tes Seleksi Masuk Daerah Santri Darunnajah Jakarta Gelombang Pertama Tahun Ajaran 2018 – 2019
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
SURAT KEPUTUSAN 33.D/PPSB-TMI/DN/III/2018 TENTANG HASIL TES SELEKSI MASUK TMI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Dengan bertawakkal kepada Allah SWT., Panitia Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan, setelah:
A. Memperhatikan 1. Hasil Tes Seleksi Masuk TMI Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Tahun Pelajaran 2018/2019. 2. Nilai Tes Al-Qur`an, Imla, Pengetahuan Agama dan Umum, Matematika, Wawancara, Bahasa Arab dan Inggris (lisan dan tulis). 3. Hasil rapat tim penguji seleksi masuk TMI Pondok Pesantren Darunnajah Tahun Pelajaran 2018/2019.
B. Menimbang Bahwa untuk hal tersebut perlu segera mengeluarkan keputusan.
C. Memutuskan Menetapkan 1. Hasil Tes Seleksi Gelombang Pertama masuk TMI Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Tahun Pelajaran 2018/2019. 2. Kelulusan dibagi menjadi empat kriteria; Lulus Murni, Lulus Bersyarat, Lulus di Cabang Darunnajah, dan Tidak Lulus. 3. Peserta tes yang dinyatakan Lulus Bersyarat diwajibkan untuk mengikuti Bimbingan Belajar selama 5 (lima) dan 10 (sepuluh) bulan berturut-turut. Keputusan ini tidak dapat diganggu gugat.
Ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 19 Maret 2018
Dr. K.H. Sofwan Manaf, M.Si. Ija Sudija, S.Kom Pimpinan Pesantren Darunnajah Ketua PPSB 2018/2019
Keterangan: 1. Bagi orang tua/wali peserta tes yang Lulus Murni/Lulus Bersyarat bisa langsung melakukan pembayaran ke nomor Virtual Acount/Kode Pembayaran masing-masing melalui ATM atau fasilitas Internet Banking yang terhubung dengan jaringan ATM Bersama, Prima, atau ALTO, paling lambat 7 hari setelah pengumuman kelulusan, dikarenakan tempat terbatas. 2. Nomor Virtual Acount/Kode Pembayaran dapat diketuhui dengan cara: login kembali di santri.darunnajah.com dengan menggunakan Username dan password pendaftar masing-masing (Jumlah yang ditransfer harus sesuai dengan yang tertera tidak boleh lebih dan kurang). Jumlah nominal yang tidak sesuai dengan tagihan akan menyebabkan transaksi gagal. 3. Pembayaran tidak bisa dilakukan melalui BCA Internet Banking. 4. Transfer hanya dapat dilakukan dengan Real time Transfer tidak dapat di proses dengan LLG (Lalu Lintas Giro) dan RTGS. 5. Pelunasan Pembayaran Biaya Santri Baru 2018/2019 adalah syarat untuk mendapatkan kamar Santri Baru Tahun Pelajaran 2018/2019. 6. Program bimbingan belajar bagi peserta tes yang lulus bersyarat terhitung sejak dimulainya sekolah sampai 5 (lima) atau 10 (sepuluh) bulan kedepan dengan materi membaca al-qur`an dan imla` (tulis arab). 7. Bagi yang dinyatakan Lulus Program 1 tahun di Pondok Cabang Darunnajah, mohon konfirmasi kepada Ustadzah Dwi Yasfiani (0812-9186 2764). 8. Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Panitia Penerimaan Santri Baru 2018/2019:
• Dwi Yasfiani : 0812-9186 2764 • Icih Sutiarsih : 0858-1174 3823 • Marifah M. Zen : 0812-1367 3773
Lampiran Surat Keputusan No. 32.D/PPSB-TMI/DN/III/2018
Hasil Tes Seleksi Gelombang Pertama Masuk TMI Pondok Pesantren Darunnajah Tahun Pelajaran 2018/2019 Tanggal 24 – 25 Februari 2018 memutuskan:
A. LULUS MURNI DI KELAS 1 TMI (diterima di kelas 1 MTs) Biaya yang harus dibayar Rp. 22.305.000.-
NO NO. TES NAMA JK 1 1/18/171 ABDURRAHMAN FAIZ L 2 SYAUQI ZIEDAN HAQ L 3 2/18/334 ALLIKA FADIA HAYA PASARIBU P 4 2/18/228 DIVAZIA NURLATIFA P 5 2/18/258 LATIFA HIKMATIA P 6 2/18/037 ZAHWA AULIA P
B. LULUS BERSYARAT DI KELAS 1 TMI (diterima di kelas 1 MTs) Wajib Mengkuti bimbingan belajar selama 5 bulan Biaya yang harus dibayar: 1. Biaya daftar ulang Rp. 22.305.000.- 2. Biaya Bimbingan Belajar 5 bulan Rp. 400.000.- Jumlah Rp. 22.705.000.-
NO NO. TES NAMA JK 1 1/18/279 AHMAD HABIBIE SUZANTA L 2 1/18/189 ALIF HAWARI ISLAMI ARMON L 3 ANGGREKO BIO SASTRANO L 4 1/18/231 BASRYAN BARA PUTRA L 5 1/18/120 BINTANG MUHAMMAD RAFLI BUDIYONO L 6 1/18/174 HABIBI AFRINALDHI L 7 1/18/159 JUSTINE ANDROMEDA ALBANI DAHSA L 8 M ABIYYU IMAM ALMAN L 9 1/18/302 M. ARIF MURTADHO AR RABBANI L 10 1/18/170 M. RAFIF IZDIHAR L 11 MUH. ALDI BAIHAQI L 12 1/18/273 MUHAMMAD AGUS RINALDI SA’DAN L 13 1/18/252 MUHAMMAD AQRHAM L 14 1/18/241 MUHAMMAD IRFAN L 15 1/18/330 MUHAMMAD KADAFI FADILAH L 16 1/18/263 MUHAMMAD PANJI KURNIAWAN L 17 1/18/216 MUHAMMAD ZHAFIR AL PASHA L 18 1/18/274 NABIEL KHAIVA RAMADHANA L 19 RAHMAN PRADANA L 20 1/18/153 RASYADAN MUSYAFFA PUTRA L 21 1/18/249 REZA DWI WIRANATA L 22 2/18/284 AFIFAH FAUZIYYAH SALIPURI P 23 AISYAH RAMADHANI P 24 2/18/156 AJRINA ALYA PRAMESTI P 25 2/18/118 ANDI ZASKIYA NUR AFIFAH P 26 2/18/318 ANNISA BALQIS FADILAH P 27 2/18/128 AZRINA SALSABILA P 28 2/18/335 BELQIS QUEEN AURIN MEDINA P 29 2/18/030 DYA ADZRA ALYA P 30 2/18/038 FAIZA KHAIRANI P 31 2/18/226 JIHAN ALAYYA RAHMADHANI P 32 2/18/279 KEISHA NADIRAH AQILA P 33 2/18/275 NABILA KHAIVA RAMADHANI P 34 2/18/031 NAURAH JAHRAA INAYAH P 35 2/18/314 NAZIHA AMBIA HELMI P 36 2/18/208 NEIL MELIKAH FITRI SUM P 37 2/18/339 NUR NADYA ATIKA P 38 4/18/052 PUTRI MECCA ZASKIYAH AHMAD P 39 2/18/312 ZAHRAA KHAIRUNNISAA P
C. LULUS BERSYARAT DI KELAS 1 TMI (diterima di kelas 1 MTs) Wajib Mengkuti bimbingan belajar selama 10 bulan Biaya yang harus dibayar: 1. Biaya daftar ulang Rp. 22.305.000.- 2. Biaya Bimbingan Belajar 10 bulan Rp. 800.000.- Jumlah Rp. 23.105.000.-
NO NO. TES NAMA JK 1 1/18/214 AHMAD MULANI ALGHIFARI L 2 1/18/062 ANDI MUHAMMAD YAUMUL FURQAN L 3 1/18/160 DIN MIFTAHUL HAYAT L 4 1/18/196 FADHLY MUHAMMAD L 5 1/18/218 FHARREL DAFFA AL DEAN SIREGAR L 6 1/18/192 GHALIB RAUF FRARI L 7 1/18/270 MUH.YUSUF AGUNG SAPUTRA L 8 1/18/082 MUHAMMAD FADHIL ANSHORI L 9 1/18/176 MUHAMMAD HAIKAL YASSER L 10 1/18/312 MUHAMMAD IDHAM PUTRA FARCHA L 11 1/18/256 MUHAMMAD RAFIANSYAH L 12 1/18/038 MUHAMMAD RIZQI NAUFALDI L 13 1/18/161 NABIL GALIH ADHA KAISAR L 14 1/18/300 NAYAKA FHADIL HASBI BAY L 15 1/18/262 ROIHAN RAFSYAH L 16 1/18/336 ZHAFRAN NAUFAL SASIA L 17 2/18/192 ANDISA FAIRUZIA DIANDARA P 18 2/18/168 AZZAHRA KAMILA P 19 2/18/257 KAYLA DEAN TABINA P
D. LULUS BERSYARAT DI KELAS INTENSIF (KELAS PERSIAPAN SELAMA SATU TAHUN PELAJARAN) Dan Wajib Mengkuti bimbingan belajar selama 5 bulan Biaya yang harus dibayar: 1. Biaya daftar ulang Rp. 22.995.000.- 2. Biaya Bimbingan Belajar 5 bulan Rp. 400.000.- Jumlah: Rp. 23.395.000,-
NO NO. TES NAMA JK 1 3/18/070 ABIYYU MUHAMMAD ZAKI L 2 AISYYAH LUHFY ENDIARTA L 3 3/18/117 DIFANDYA AUFAL FIKRI L 4 3/18/116 M. FARID RIDHO L 5 3/18/100 MUHAMMAD AL HAKIM L 6 3/18/113 MUHAMMAD ARIEF TIRTANA PUTRA L 7 3/18/071 MUHAMMAD IMRAN SALIPURI L 8 3/18/049 MUHAMMAD MUHAIMIN NUR L 9 3/18/041 MUHAMMAD NABIL FALIH PASYA L 10 4/18/100 AFRA BASIMA P 11 4/18/012 ANDI MAGHFIRAH NATASYAFFA P 12 4/18/040 AQILA ZAHRA P 13 4/18/102 FARIDAH ELVIANAWATI P 14 4/18/041 IYYAKA TAZKIYA AL USMANI P 15 4/18/009 MELLY ZARMI P 16 4/18/086 SYIVA SALSABILA P 17 4/18/088 TIARA SALSABILA P 18 4/18/101 UMMY APRILIANTIKA P 19 4/18/105 VALIZA UZMA PUTRI KARLINA P
E. LULUS BERSYARAT DI KELAS INTENSIF (KELAS PERSIAPAN SELAMA SATU TAHUN PELAJARAN) Dan Wajib Mengkuti bimbingan belajar selama 10 bulan Biaya yang harusdibayar: 1. Biaya daftar ulang Rp. 22.995.000.- 2. Biaya Bimbingan Belajar 10 bulan Rp. 800.000.- Jumlah: Rp. 23.795.000.-
NO NO. TES NAMA JK 1 3/18/096 ANDI AHMAD RAMADHAN PATRIS L 2 3/18/064 IRVAN DWI SAPUTRA L 3 3/18/114 KHOLIQUL INDRIARTO ALTASKA L 4 3/18/059 MUH. TAQI MUTHLIQ MAHASIN L 5 3/18/111 MUHAMMAD HAYATULLAH L 6 3/18/066 MUHAMMAD RIFQY RAHMANI L 7 3/18/115 MUHAMMAD THORIQ DZAKI ADIPRABOWO L 8 4/18/096 ALIFIAH MAHARANI ANANDA NUR P 9 4/18/031 ASHILA NUR AFIANTI ALI P 10 4/18/003 AULIA OKTAVIA P 11 4/18/026 AUZAH ASSYIFA P 12 4/18/104 DESILLA EMBUN PANDANWANGI P 13 4/18/020 RAESYA CHOLIDA P 14 4/18/066 SITI MARLINA P
F. LULUS MURNI DI KELAS KELAS 4 TMI (diterima di kelas 1 MA/SMA) Biaya yang harus dibayar Rp. 22.995.000.-
NO NO. TES NAMA JK 1 3/18/082 ABDILLAH ASSAJJAD L 2 3/18/091 MUHAMMAD FUAD BASHIR L
G. LULUS BERSYARAT DI KELAS KELAS 4 TMI (diterima di kelas 1 MA/SMA) Dan Wajib Mengkuti bimbingan belajar selama 5 bulan Biaya yang harus dibayar: 1. Biaya daftar ulang Rp. 22.995.000.- 2. Biaya Bimbingan Belajar 5 bulan Rp. 400.000.- Jumlah: Rp. 23.395.000.-
NO NO. TES NAMA JK 1 3/18/094 A MUHAMMAD GHAZA KR PATARAI L 2 3/18/029 MUH RAIHAN ALFAREZA L 3 4/18/092 HADILLA HASANA P
H. TIDAK LULUS
from Pengumuman Hasil Tes Seleksi Masuk Daerah Santri Darunnajah Jakarta Gelombang Pertama Tahun Ajaran 2018 – 2019
0 notes
Text
Pengumuman Hasil Tes Seleksi Masuk Daerah Santri Darunnajah Jakarta Gelombang Pertama Tahun Ajaran 2018 – 2019
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
SURAT KEPUTUSAN 33.D/PPSB-TMI/DN/III/2018 TENTANG HASIL TES SELEKSI MASUK TMI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Dengan bertawakkal kepada Allah SWT., Panitia Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan, setelah:
A. Memperhatikan 1. Hasil Tes Seleksi Masuk TMI Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Tahun Pelajaran 2018/2019. 2. Nilai Tes Al-Qur`an, Imla, Pengetahuan Agama dan Umum, Matematika, Wawancara, Bahasa Arab dan Inggris (lisan dan tulis). 3. Hasil rapat tim penguji seleksi masuk TMI Pondok Pesantren Darunnajah Tahun Pelajaran 2018/2019.
B. Menimbang Bahwa untuk hal tersebut perlu segera mengeluarkan keputusan.
C. Memutuskan Menetapkan 1. Hasil Tes Seleksi Gelombang Pertama masuk TMI Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Tahun Pelajaran 2018/2019. 2. Kelulusan dibagi menjadi empat kriteria; Lulus Murni, Lulus Bersyarat, Lulus di Cabang Darunnajah, dan Tidak Lulus. 3. Peserta tes yang dinyatakan Lulus Bersyarat diwajibkan untuk mengikuti Bimbingan Belajar selama 5 (lima) dan 10 (sepuluh) bulan berturut-turut. Keputusan ini tidak dapat diganggu gugat.
Ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 19 Maret 2018
Dr. K.H. Sofwan Manaf, M.Si. Ija Sudija, S.Kom Pimpinan Pesantren Darunnajah Ketua PPSB 2018/2019
Keterangan: 1. Bagi orang tua/wali peserta tes yang Lulus Murni/Lulus Bersyarat bisa langsung melakukan pembayaran ke nomor Virtual Acount/Kode Pembayaran masing-masing melalui ATM atau fasilitas Internet Banking yang terhubung dengan jaringan ATM Bersama, Prima, atau ALTO, paling lambat 7 hari setelah pengumuman kelulusan, dikarenakan tempat terbatas. 2. Nomor Virtual Acount/Kode Pembayaran dapat diketuhui dengan cara: login kembali di santri.darunnajah.com dengan menggunakan Username dan password pendaftar masing-masing (Jumlah yang ditransfer harus sesuai dengan yang tertera tidak boleh lebih dan kurang). Jumlah nominal yang tidak sesuai dengan tagihan akan menyebabkan transaksi gagal. 3. Pembayaran tidak bisa dilakukan melalui BCA Internet Banking. 4. Transfer hanya dapat dilakukan dengan Real time Transfer tidak dapat di proses dengan LLG (Lalu Lintas Giro) dan RTGS. 5. Pelunasan Pembayaran Biaya Santri Baru 2018/2019 adalah syarat untuk mendapatkan kamar Santri Baru Tahun Pelajaran 2018/2019. 6. Program bimbingan belajar bagi peserta tes yang lulus bersyarat terhitung sejak dimulainya sekolah sampai 5 (lima) atau 10 (sepuluh) bulan kedepan dengan materi membaca al-qur`an dan imla` (tulis arab). 7. Bagi yang dinyatakan Lulus Program 1 tahun di Pondok Cabang Darunnajah, mohon konfirmasi kepada Ustadzah Dwi Yasfiani (0812-9186 2764). 8. Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Panitia Penerimaan Santri Baru 2018/2019:
• Dwi Yasfiani : 0812-9186 2764 • Icih Sutiarsih : 0858-1174 3823 • Marifah M. Zen : 0812-1367 3773
Lampiran Surat Keputusan No. 32.D/PPSB-TMI/DN/III/2018
Hasil Tes Seleksi Gelombang Pertama Masuk TMI Pondok Pesantren Darunnajah Tahun Pelajaran 2018/2019 Tanggal 24 – 25 Februari 2018 memutuskan:
A. LULUS MURNI DI KELAS 1 TMI (diterima di kelas 1 MTs) Biaya yang harus dibayar Rp. 22.305.000.-
NO NO. TES NAMA JK 1 1/18/171 ABDURRAHMAN FAIZ L 2 SYAUQI ZIEDAN HAQ L 3 2/18/334 ALLIKA FADIA HAYA PASARIBU P 4 2/18/228 DIVAZIA NURLATIFA P 5 2/18/258 LATIFA HIKMATIA P 6 2/18/037 ZAHWA AULIA P
B. LULUS BERSYARAT DI KELAS 1 TMI (diterima di kelas 1 MTs) Wajib Mengkuti bimbingan belajar selama 5 bulan Biaya yang harus dibayar: 1. Biaya daftar ulang Rp. 22.305.000.- 2. Biaya Bimbingan Belajar 5 bulan Rp. 400.000.- Jumlah Rp. 22.705.000.-
NO NO. TES NAMA JK 1 1/18/279 AHMAD HABIBIE SUZANTA L 2 1/18/189 ALIF HAWARI ISLAMI ARMON L 3 ANGGREKO BIO SASTRANO L 4 1/18/231 BASRYAN BARA PUTRA L 5 1/18/120 BINTANG MUHAMMAD RAFLI BUDIYONO L 6 1/18/174 HABIBI AFRINALDHI L 7 1/18/159 JUSTINE ANDROMEDA ALBANI DAHSA L 8 M ABIYYU IMAM ALMAN L 9 1/18/302 M. ARIF MURTADHO AR RABBANI L 10 1/18/170 M. RAFIF IZDIHAR L 11 MUH. ALDI BAIHAQI L 12 1/18/273 MUHAMMAD AGUS RINALDI SA’DAN L 13 1/18/252 MUHAMMAD AQRHAM L 14 1/18/241 MUHAMMAD IRFAN L 15 1/18/330 MUHAMMAD KADAFI FADILAH L 16 1/18/263 MUHAMMAD PANJI KURNIAWAN L 17 1/18/216 MUHAMMAD ZHAFIR AL PASHA L 18 1/18/274 NABIEL KHAIVA RAMADHANA L 19 RAHMAN PRADANA L 20 1/18/153 RASYADAN MUSYAFFA PUTRA L 21 1/18/249 REZA DWI WIRANATA L 22 2/18/284 AFIFAH FAUZIYYAH SALIPURI P 23 AISYAH RAMADHANI P 24 2/18/156 AJRINA ALYA PRAMESTI P 25 2/18/118 ANDI ZASKIYA NUR AFIFAH P 26 2/18/318 ANNISA BALQIS FADILAH P 27 2/18/128 AZRINA SALSABILA P 28 2/18/335 BELQIS QUEEN AURIN MEDINA P 29 2/18/030 DYA ADZRA ALYA P 30 2/18/038 FAIZA KHAIRANI P 31 2/18/226 JIHAN ALAYYA RAHMADHANI P 32 2/18/279 KEISHA NADIRAH AQILA P 33 2/18/275 NABILA KHAIVA RAMADHANI P 34 2/18/031 NAURAH JAHRAA INAYAH P 35 2/18/314 NAZIHA AMBIA HELMI P 36 2/18/208 NEIL MELIKAH FITRI SUM P 37 2/18/339 NUR NADYA ATIKA P 38 4/18/052 PUTRI MECCA ZASKIYAH AHMAD P 39 2/18/312 ZAHRAA KHAIRUNNISAA P
C. LULUS BERSYARAT DI KELAS 1 TMI (diterima di kelas 1 MTs) Wajib Mengkuti bimbingan belajar selama 10 bulan Biaya yang harus dibayar: 1. Biaya daftar ulang Rp. 22.305.000.- 2. Biaya Bimbingan Belajar 10 bulan Rp. 800.000.- Jumlah Rp. 23.105.000.-
NO NO. TES NAMA JK 1 1/18/214 AHMAD MULANI ALGHIFARI L 2 1/18/062 ANDI MUHAMMAD YAUMUL FURQAN L 3 1/18/160 DIN MIFTAHUL HAYAT L 4 1/18/196 FADHLY MUHAMMAD L 5 1/18/218 FHARREL DAFFA AL DEAN SIREGAR L 6 1/18/192 GHALIB RAUF FRARI L 7 1/18/270 MUH.YUSUF AGUNG SAPUTRA L 8 1/18/082 MUHAMMAD FADHIL ANSHORI L 9 1/18/176 MUHAMMAD HAIKAL YASSER L 10 1/18/312 MUHAMMAD IDHAM PUTRA FARCHA L 11 1/18/256 MUHAMMAD RAFIANSYAH L 12 1/18/038 MUHAMMAD RIZQI NAUFALDI L 13 1/18/161 NABIL GALIH ADHA KAISAR L 14 1/18/300 NAYAKA FHADIL HASBI BAY L 15 1/18/262 ROIHAN RAFSYAH L 16 1/18/336 ZHAFRAN NAUFAL SASIA L 17 2/18/192 ANDISA FAIRUZIA DIANDARA P 18 2/18/168 AZZAHRA KAMILA P 19 2/18/257 KAYLA DEAN TABINA P
D. LULUS BERSYARAT DI KELAS INTENSIF (KELAS PERSIAPAN SELAMA SATU TAHUN PELAJARAN) Dan Wajib Mengkuti bimbingan belajar selama 5 bulan Biaya yang harus dibayar: 1. Biaya daftar ulang Rp. 22.995.000.- 2. Biaya Bimbingan Belajar 5 bulan Rp. 400.000.- Jumlah: Rp. 23.395.000,-
NO NO. TES NAMA JK 1 3/18/070 ABIYYU MUHAMMAD ZAKI L 2 AISYYAH LUHFY ENDIARTA L 3 3/18/117 DIFANDYA AUFAL FIKRI L 4 3/18/116 M. FARID RIDHO L 5 3/18/100 MUHAMMAD AL HAKIM L 6 3/18/113 MUHAMMAD ARIEF TIRTANA PUTRA L 7 3/18/071 MUHAMMAD IMRAN SALIPURI L 8 3/18/049 MUHAMMAD MUHAIMIN NUR L 9 3/18/041 MUHAMMAD NABIL FALIH PASYA L 10 4/18/100 AFRA BASIMA P 11 4/18/012 ANDI MAGHFIRAH NATASYAFFA P 12 4/18/040 AQILA ZAHRA P 13 4/18/102 FARIDAH ELVIANAWATI P 14 4/18/041 IYYAKA TAZKIYA AL USMANI P 15 4/18/009 MELLY ZARMI P 16 4/18/086 SYIVA SALSABILA P 17 4/18/088 TIARA SALSABILA P 18 4/18/101 UMMY APRILIANTIKA P 19 4/18/105 VALIZA UZMA PUTRI KARLINA P
E. LULUS BERSYARAT DI KELAS INTENSIF (KELAS PERSIAPAN SELAMA SATU TAHUN PELAJARAN) Dan Wajib Mengkuti bimbingan belajar selama 10 bulan Biaya yang harusdibayar: 1. Biaya daftar ulang Rp. 22.995.000.- 2. Biaya Bimbingan Belajar 10 bulan Rp. 800.000.- Jumlah: Rp. 23.795.000.-
NO NO. TES NAMA JK 1 3/18/096 ANDI AHMAD RAMADHAN PATRIS L 2 3/18/064 IRVAN DWI SAPUTRA L 3 3/18/114 KHOLIQUL INDRIARTO ALTASKA L 4 3/18/059 MUH. TAQI MUTHLIQ MAHASIN L 5 3/18/111 MUHAMMAD HAYATULLAH L 6 3/18/066 MUHAMMAD RIFQY RAHMANI L 7 3/18/115 MUHAMMAD THORIQ DZAKI ADIPRABOWO L 8 4/18/096 ALIFIAH MAHARANI ANANDA NUR P 9 4/18/031 ASHILA NUR AFIANTI ALI P 10 4/18/003 AULIA OKTAVIA P 11 4/18/026 AUZAH ASSYIFA P 12 4/18/104 DESILLA EMBUN PANDANWANGI P 13 4/18/020 RAESYA CHOLIDA P 14 4/18/066 SITI MARLINA P
F. LULUS MURNI DI KELAS KELAS 4 TMI (diterima di kelas 1 MA/SMA) Biaya yang harus dibayar Rp. 22.995.000.-
NO NO. TES NAMA JK 1 3/18/082 ABDILLAH ASSAJJAD L 2 3/18/091 MUHAMMAD FUAD BASHIR L
G. LULUS BERSYARAT DI KELAS KELAS 4 TMI (diterima di kelas 1 MA/SMA) Dan Wajib Mengkuti bimbingan belajar selama 5 bulan Biaya yang harus dibayar: 1. Biaya daftar ulang Rp. 22.995.000.- 2. Biaya Bimbingan Belajar 5 bulan Rp. 400.000.- Jumlah: Rp. 23.395.000.-
NO NO. TES NAMA JK 1 3/18/094 A MUHAMMAD GHAZA KR PATARAI L 2 3/18/029 MUH RAIHAN ALFAREZA L 3 4/18/092 HADILLA HASANA P
H. TIDAK LULUS
from Pengumuman Hasil Tes Seleksi Masuk Daerah Santri Darunnajah Jakarta Gelombang Pertama Tahun Ajaran 2018 – 2019
0 notes