Text
Ritual Malam Sebelum Tidur
Maaf bacot lagi
Setiap malam sebelum tidur, banyak banget hal yang harus kulakukan, yang saking banyaknya, malah bikin tidur kemaleman. Tapi, kebiasaan ini juga yang bikin tidurku lebih nyenyak. Ini dia 5 kebiasaan yang kulakukan tiap malam sebelum tidur. Pakai skincareJika aku sudah membersihkan wajah, maka itu pertanda sudah masuk waktu tidur. Soalnya, aku ngga suka kalau berkeringat setelah pake skincare,…
View On WordPress
0 notes
Text
Puasa Saat Pandemi – Bukankah Pandemi Sudah Berlalu?
Puasa Saat Pandemi – Bukankah Pandemi Sudah Berlalu?
Memasuki tahun ketiga (atau empat?) puasa saat pandemi, rasanya tidak terlalu berbeda. Orang-orang masih bersuka cita dan bertebaran di jalanan mengejar takjil, jauh lebih ramai daripada pandemi di tahun sebelumnya. Masih teringat di tahun lalu, banyak ajakan untuk buka bersama, di tempat-tempat yang selalu ramai, seolah tidak ada yang peduli bahaya sedang mengintai. Padahal pandemi harusnya…
View On WordPress
0 notes
Text
Hari Pertama Puasa 2022, Sakit Tapi Bersyukur
Hari Pertama Puasa 2022, Sakit Tapi Bersyukur
Senang banget karena dikasih kesempatan untuk ngerasain puasa di tahun 2022 dan masih sama keluarga serumah yang lengkap. Serumah itu ada aku, ayah, ibu, adik laki-lakiku, budhe, tante, om, dan dua sepupu perempuan. Total ada 9 orang. Meski sempat terpapar COVID-19 varian terkuat (katanya) di Bulan Juli tahun lalu, alhamdulillah kami semua survive dan seluruhnya dapat kesempatan berpuasa di hari…
View On WordPress
0 notes
Text
Menjadi Egois.
Membaca buku di depan jendela dengan view rintik hujan, sambil menyeruput kopi hangat. Ah… sungguh nikmat. Itu yang ada dibayanganku setiap weekend hampir tiba. Kukerjakan semua tugas sampai berpeluh, sampai tiada waktu tersisa untuk memikirkan weekend. Demi weekend yang damai. Aku tahu, para rekan sejawat, sesama “budak corporate” ini bukan cobaan, melainkan rutinitas. Bekerja keras demi anak,…
View On WordPress
0 notes
Text
Kapan Nikah?
Tadi sore, aku dan beberapa rekan kerjaku diskusi. Seperti biasa, mulai dari review kehidupan orang lain, sampai ngobrolin seputar asmara. Lalu tercetuslah topik seputar pernikahan. Pas ngobrolin ini, aku banyak diem karena jujur, ngga kepikiran apa-apa. Eh, tapi kok pas pulang malah kepikiran sepanjang perjalanan. Dimulai dari “kapan sih usia ideal menikah?” Kalau dari sudut pandang “orang…
View On WordPress
0 notes
Text
SELAMATKAN MASA DEPAN KITA, ADOPSI HUTAN SEKARANG JUGA!
SELAMATKAN MASA DEPAN KITA, ADOPSI HUTAN SEKARANG JUGA!
Kamu pasti sudah tahu kalau Indonesia punya hutan yang luas banget. Tetapi, kamu beneran tahu ngga sih seberapa luasnya sampai-sampai pas kebakaran, seluruh umat manusia di seluruh bumi kelimpungan?
Bagaimana tidak, jika disandingkan dengan negara-negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-9 sebagai negara dengan wilayah hutan terluas, dengan luas hutanmencapai 133.300.543,98 hektar (sumber di
View On WordPress
0 notes
Text
Kalau dengar kata “bank”, apa yang ada di pikiranmu? Lalu, kalau dengar kata “sampah”, bagaimana? Bisakah mereka bersatu?
Kini, sampah menjadi momok mengerikan bagi bumi, terutama sampah rumah tangga (termasuk plastik). Bagaimana tidak, sekitar 26 juta ton sampah plastik berakhir di laut setiap tahun. Lalu kondisi sampah di daratan? Rupanya tidak lebih baik. Menumpuk, bau, dan merusak pemandangan, sungguh mencemarkan lingkungan. Sampah yang seharusnya bisa di daur ulang dan punya nilai, justru berakhir di tempat yang tidak seharusnya karena banyak dari kita yang kurang bertanggung jawab. Ditambah kondisi pandemi COVID-19 yang menghimbau kita untuk beraktivitas di rumah saja, mungkinkah sampah rumah tangga kita berkurang atau malah bertambah?
Di samping masalah sampah, mencari kerja pun sulit, bahkan PHK besar-besaran di mana-mana. Bisa jadi penghasilan turun, tetapi waktu di rumah bertambah. Ayo manfaatkan ini!
Ambil sampahmu, jadikan rupiah! Mari kita ramaikan bank sampah!
Aku menabung sampah-sampahku sejak April 2019. Sebenarmya, keinginan sudah ada lama sekali sebelum itu, yaitu saat mengunjungi sebuah Bank Sampah di Jambangan saat masih aktif sebagai sukarelawan Earth Hour Surabaya. Aku lupa kapan tepatnya, mungkin sekitar tahun 2016-2017. Keinginan ini tertahan karena di lingkungan tempat tinggalku tidak ada fasilitas seperti di Jambangan itu. Di sana ibu-ibu PKK yang mengelola sampah secara kolektif untuk kemudian disalurkan ke pihak bank sampah. Belakangan aku tahu, menabung di bank sampah ternyata bisa dilakukan secara individu. Jadi, tempat macam apa bank sampah itu?
Apa Itu Bank Sampah?
Sebelumnya, aku jelaskan dulu ya tentang konsep bank sampah itu sendiri. Seperti halnya bank konvensional yang kita kenal, bank sampah ini fungsinya sama, untuk tempat menabung, bahkan ada buku tabungannya juga. Bedanya, yang ditabung bukan uang, melainkan sampah. Tenang, hasilnya nanti tetap uang kok. Kalau kata Wikipedia, Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.
Kalau kamu ingin tahu lokasi bank sampah terdekat dari rumahmu, kamu bisa cek di sini.. Kebetulan, rumahku dekat dengan Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS). Jadi, aku setornya di sana. Lalu, bagaimana caranya untuk jadi nasabah bank sampah?
Cara Menabung di Bank Sampah
Informasi terkait prosedur menabung di bank sampah sudah banyak bertebaran di internet. Sebelum menabung, aku pun banyak mencari tahu dari internet, khususnya di akun Instagram BSIS sendiri (@banksampahinduksurabaya). Di sana, sudah tertera kontak WA humas BSIS yang bisa dihubungi di jam kerja BSIS. Kalau masih bingung, bisa langsung bertanya saja via WA atau datang langsung. Dijamin, stafnya ramah-ramah dan sangat helpful.
Kalau berdasarkan pengalamanku pribadi, untuk menabung di bank sampah sangat mudah. Berikut prosedurnya untuk nasabah individu
Buat Buku Tabungan
Hal pertama yang harus kamu miliki saat hendak menabung di bank sampah adalah buku tabungan. Saat itu aku hanya menyertakan KTP, mengisi formulir nasabah, dan menebus buku tabungan sejumlah Rp 3.000.
COVER
ISI
Serahkan Sampah
Selanjutnya, tentu saja kamu butuh sampah untuk disetorkan. Sampah-sampah itu harus disetorkan dalam kondisi terpilah sesuai dengan kategorinya.
Apa saja jenis sampah yang bisa disetorkan bank sampah?
Jenis sampah yang bisa ditabung sendiri sudah ada di highllight story Instagram Bank Sampah Induk Surabaya. Kurang lebih seperti gambar di bawah.
Selain itu, pastikan sampahmu sudah terpilah dengan benar, ya. Hal ini karena masing-masing jenisnya memiliki harga yang berbeda-beda. Bahkan, untuk jenis botol plastik saja terbagi menjadi beberapa jenis lagi.
Kalau sampah di rumahku kebanyakan adalah kemasan makanan dan minuman, bungkus sabun, wadah kosmetik, karung bekas beras, kardus bekas online shop, dan kertas-kertas bekas.
Sedikit tips dari aku berdasarkan yang aku lakukan, begini caranya memilah
Botol plastik bekas minuman, dipisahkan dari label dan tutupnya. Buang labelnya, kumpulkan tutupnya. Lalu, pisahkan botol antara yang benar-benar bening dengan yang agak kebiruan (BN). Kalau botol kaca, jelas dikategorikan sampah kaca/beling, ya.
Botol Plastik BN
Untuk plastik cukup banyak kategorinya. Biasanya aku pilah menjadi: plastik bening, kantong plastik (kresek), kemasan tipis (bungkus mie instan, saset sabun deterjen, dan lainnya yang kemasannya tipis tanpa aluminium foil), kemasan tebal (bungkus tebal atau yang dalamnya ada aluminium foilnya, seperti bungkus minyak goreng, bungkus ciki, bungkus deterjen besar, bungkus deterjen cair, bungkus sabun cuci piring cair, dan sebagainya). Ada juga plastik tebal (bak), seperti botol pemutih pakaian, botol pembersih lantai, botol kosmetik, dan sejenisnya.
Plastik Kemasan Tebal
Plastik Kemasan Tipis
Plastik Bening
Bak
Untuk kardus kemasan yang tipis, aku gabungkan dengan kardus makanan dan kertas duplek. Sedangkan kardus besar dan tebal (biasanya dari packing kalau belanja di online shop, kardus elektronik rumah tangga, dan kardus air mineral) aku sendirikan. Di bank sampah, ini biasanya dihitung perlembar.
Kardus Tipis
Kalau kertas, aku biasanya pisahkan jadi dua kategori saja: HVS dan duplek. Duplek ini merupakan jenis kertas glossy yang biasanya untuk brosur. Tetapi supaya lebih mudah, aku hanya memisahkan HVS, sisanya aku gabungkan jadi satu. Ini karena HVS memiliki nilai yang paling tinggi dibanding jenis kertas lainnya.
Setelah terpilah, aku pisahkan mereka di kantong plastik (kresek) sesuai jenisnya. Kardus, kertas, dan karung ditali rafia saja. Kemudian aku angkut menggunakan trash bag yang besar.
Penimbangan Sampah
Sebelum ditimbang, sampah kita akan dicek satu-persatu. Jadi, kalau kita sudah memilah dengan benar, proses penimbangan sampah akan lebih cepat selesai. Jumlah sampah kita akan tercatat dengan detil di nota dan jumlah saldonya tercatat di buku tabungan kita. Kalau sudah selesai, jangan lupa ambil nota dan buku tabungannya, ya! Selesai, deh! Sampahnya sudah jadi rupiah!
Nota
Bagaimana? Cari uang itu mudah, bukan? Bahkan bisa dari benda yang kita anggap tidak berharga yang berakhir di tempat sampah (atau parahnya, di selokan atau laut).
Nggak hanya berkontribusi menjaga kebersihan lingkungan, memilah dan menabung sampah bisa jadi aktivitas untuk mengisi kegiatan di rumah saja, sekaligus menghasilkan uang. Semua bisa dilakukan tanpa modal, yang penting telaten.
Yuk! Mulai menabung sampah dari sekarang dan ajak teman-temanmu untuk menabung sampah juga dengan bagikan artikel ini.
Oh ya, edukasi terkait bank sampah lebih lengkap juga bisa kamu cari tahu di akun Instagram @banksampahinduksurabaya (BSIS). Kalau masih bingung terkait caranya, atau mungkin punya informasi dan ingin cerita pengalaman menabung di bank sampah, boleh lah ditanyakan dan dibagikan di kolom komentar.
Terima kasih sudah membaca~
BANK APA YANG BISA MENGUBAH SAMPAH JADI RUPIAH? Kalau dengar kata “bank”, apa yang ada di pikiranmu? Lalu, kalau dengar kata “sampah”, bagaimana? Bisakah mereka bersatu?
0 notes
Text
Tetap Produktif dan Berpenghasilan di Tengah Pandemi COVID-19 #dirumahaja
Pandemi virus corona atau COVID-19 yang merebak sejak awal Maret, telah menimbulkan dampak yang luar biasa di berbagai negara. Penyebaran yang begitu cepat dan potensi kematiannya, serta belum adanya penawar, membuat virus ini menjadi momok bagi umat manusia. Beberapa upaya telah disampaikan oleh scientistuntuk menekan angka penyebarannya, di antaranya, menjaga kebersihan dengan rutin mencuci…
View On WordPress
#baso aci#blogger#cegahpenyebaran#content creator#corona#covid19#dirumahaja#freelance#gamers#job seekers#job vacancy#jualan online#seblak#stayhome#surabaya#youtuber
0 notes
Text
Pengalaman Seleksi PPAN Jawa Timur 2019
Tahun lalu, aku lolos seleksi administrasi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN). Bagiku pribadi, lolos tahap ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa karena banyak sekali berkas yang harus dikumpulkan. Bukan berkas yang sulit didapat memang (baca: dokumen yang harus melewati birokrasi pemerintah), tetapi lebih ke menceritakan kembali pencapaian-pencapaian kita, terutama di bidang pengabdian…
View On WordPress
0 notes
Text
300 Words that I Don't Know
300 Words that I Don’t Know
I literally don’t know what to write. But, I promise to myself to write on my blog every day. I forgot to write yesterday so I should pay it today. If I couldn’t make it today, then I’m gonna write it tomorrow. Thus, I should change the term from “one post per day” to “7 posts per week”, fair enough?
Since it is blog-writing, I should write at least 300 words. Hmm.. what should I write now? Oh, I…
View On WordPress
0 notes
Text
Thick Thought: Upayakan Mulai Sekarang!
Aku ingin jadi penulis.
Sebelumnya, aku ingin cerita dulu. Jadi, tulisan ini harusnya menjadi awal baru kehidupan bloggingku. Kenapa? Karena sudah sekian purnama aku tak pernah menulis di blog ini. Bercanda ding, cuma beberapa bulan. Nah, aku kemudian berkomitmen pada diriku sendiri untuk mulai konsisten menulis lagi di sini, satu tulisan SETIAP HARI, mulai hari ini. Hm, sejujurnya “hari ini”…
View On WordPress
0 notes
Text
SUDAH WIS-UDAH.
Saat SMA, betapa inginnya aku masuk HI Unair. Dan Allah mengabulkan doaku (dan ayah-ibuku), dengan cara yang sangat “mudah”, aku diterima jalur undangan di sana. Terlebih, aku bisa kuliah “gratis” dan dapat uang saku tambahan dari pemerintah. Rasanya, seperti mendapat durian runtuh, rejeki bertubi-tubi. Alhamdulillah…
Tetapi sebenarnya, semua pencapaian adalah awal perjuangan baru. Membaca…
View On WordPress
0 notes
Text
Magang Bebas Mata Kering Cuma Modal Insto Dry Eyes
Magang Bebas Mata Kering Cuma Modal Insto Dry Eyes
via Magang Bebas Mata Kering Cuma Modal Insto Dry Eyes
View On WordPress
0 notes
Text
Menyambut Lebaran: Filosofi Ketupat Lebaran
Menyambut Lebaran: Filosofi Ketupat Lebaran
Menjelang lebaran, banyak masyarakat yang membuat ketupat. Sebagai anak muda, kita hanya menganggapnya sebagai tradisi dan mengikuti saja, toh tinggal makan saja. Tetatpi tentu setiap tradisi memiliki filososofinya masing-masing. Tahukah kamu makna ketupat? Mengapa bentuknya demikian? Mengapa dikonsumsi saat lebaran Idul fitri? Berikut penjelasan singkatnya.
Ketupat pertama kali diperkenalkan…
View On WordPress
0 notes
Text
Kuharap Bisa Bertemu dengan Ramadan Lagi, dengan Orang-Orang yang Sama
Kuharap Bisa Bertemu dengan Ramadan Lagi, dengan Orang-Orang yang Sama
Besok sudah lebaran saja, padahal selama ramadan banyak sekali hal yang kulewatkan. Puasa, aku rasa, berjalan lancar dengan segala keluh kesah karena cuaca panas dan sebagainya. Tak sekalipun aku melaksanakan tarawih dengan dalih kesibukanku. Jangankan tarawih, solat wajib pun masih bolong-bolong. Tadarus juga tidak pernah sampai khatam. Jangan tanya bagaimana dengan bersedekah, yang kulakukan…
View On WordPress
0 notes
Text
Momen Terbaik Ramadan Ini
Momen Terbaik Ramadan Ini
Ramadan selalu menjadi bulan yang kurindukan. Setiap tahunnya pun memberikan memori yang berbeda. Di tahun lalu, misalnya, aku menghabiskan sebagian besar waktuku di kampus dan berbuka bareng teman-teman. Berbeda dengan saat ini yang sebagian besar kuhabiskan di rumah bersama ayah, ibu, dan adikku. Ini sudah sempat kutuliskan di sini.Selain itu, ada juga beberapa momen ramadan yang berkesan tahun…
View On WordPress
0 notes
Text
Kue Kering yang Tidak Pernah Absen di Rumahku Saat Lebaran
Kue Kering yang Tidak Pernah Absen di Rumahku Saat Lebaran
Tidak hanya makanan berat seperti ketupat dan opor sayur, lebaran juga identik dengan kue kering. Dari berbagai macam kue kering atau jajanan lebaran yang dijual di pasaran, beberapa di antaranya selalu ada di rumahku setiap tahun dan seringkali habis duluan. Tidak jarang, ibuku membuatnya sendiri di rumah. Apa saja itu?
Nastar
Kue Nastar (sumber: romadecade.org)
Salah satu jajanan paling identik…
View On WordPress
0 notes