#twivortiare
Explore tagged Tumblr posts
awesomehanan · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Beno. Karakter yang diciptakan oleh kak @ikanatassa Dalam sebuah novel #Twivortiare Diperankan oleh om @officialpilarez Dalam sebuah film produksi @mdpictures_official Sutradara om @bennisetiawan Produser Pak @manojpunjabimd . . . #art #drawing #sketch #pensketch #goresHan #karyahanan #seni #sketchpotrait #twivortiare #MDpictures #2019 https://www.instagram.com/p/CoCi53yJd-l/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
ingarbingar · 2 years ago
Text
Halu Babu Hari Ini…
Kenapa ya tiap liat Reza Rahadian bawaannya ingin mengarungi bahtera rumah tangga?
Hari ini memutuskan untuk rewatch Twivortiare yang mana salah satu pemerannya adalah Reza Rahadian. Di film ini Reza (ih berasa akrab kali) berperan sebagai Beno yang berprofesi sebagai seorang dokter. Speaking of which, akutuh sering banget bilang “ya Allah semoga suami hamba nanti dokter” tiap lagi sakit. Dokter spesialis bedah biar duitnya banyak #TernyataMatre
Tiap sakit, akutuh males banget ke rumah sakit. Males antrenya itu lho! Bayanginnya aja udah makin lemes. Makanya kepengen punya suami dokter biar tiap sakit gue ga perlu ke rs. Dokternya yang ke rumah. Teruss ngeliat Reza Rahadian jadi dokter di film Twivortiare tuh bikin senyum senyum sendiri. Ohh gini kali ya gambaran suami w nanti xixixixixi
(((Gambaran suami w nanti)))). Haduh ya Gusti pusing banget hamba melihat ciptaan-Mu. Btw God, quick question: ada ga dokter spesialis yang masih lajang, tampan, bikin nyaman dan seiman dengan hamba alias jodoh guweehhh gituuu?
0 notes
penikmat-senja · 5 years ago
Text
bagaimana kalau ruang, jarak dan waktu yang diberikan tidak dapat memberikan alasan untuk tetap bersama dan yang ada pada akhirnya hanyalah rasa lelah dalam berharap.
kembali ke awal tanpanya.
5 notes · View notes
aeneiz · 2 years ago
Text
aku punya kamu sebagai tujuan pulang, kamu yang buat aku tetap semangat dalam hidup. perhatian kamu selalu buat aku tenang dan hangat. dan itu yang buat aku kecanduan sama kamu, maafkan aku kalau aku ini egoist. lupa bahawa kehadiran kamu bukan untuk aku sendiri, kamu yang buat aku bahagia, harus aku pun buat hal sama buat kamu. aku selalu berusaha belajar, belajar apa yang bikin kamu sedih, ketawa. tapi aku selalu gagal. adanya kamu yang buat aku berani. izinkan aku belajar lagi dan kita berjuang lagi, kamu berjuang sabar, aku berjuang untuk belajar.
0 notes
ulunknurul · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Si menyebalkan 😏 But you know, sometimes the things that we ‘hate’ about our spouse are actually the things that we can never forget about them, because it’s what makes them unique in our eyes, right? The things that only both of you know. #Twivortiare ❤️ (at Giant Ekstra Hertasning)
0 notes
karenapuisiituindah · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Terima kasih sudah mengadosi #novelkoma 😍😘 ●●● @Regrann from @kha.akha_ - My bookshelf says yes.. my wallet says no.. 😂 #buku #novel #novelindonesia #twivortiare #gariswaktu #fiersabesari #falafu #memberijarakpadacinta #memberijarakpadacintadankehilangankehilanganyangbaik #koma #tiasetiawati #penakecil_id #akumencintaimudalamdiam #boychandra #padasenjayangmembawamupergi #sepertihujanyangjatuhkebumi #origamihati #aruna #mediakita #bukukece
2 notes · View notes
thaniaaras · 4 years ago
Text
Critical Eleven
RESENSI NOVEL FIKSI
NOVEL CRITICAL ELEVEN
INFORMASI BUKU
 Judul buku      : Critical Eleven
Pengarang       : Ika Natassa
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN               : 9786020318929
Estimasi berat : 0.28 kg
Tahun terbit    : 10 Agustus 2015
Lebar buku      : 13 cm
Panjang buku  : 20 cm
Halaman         : 344 halaman
Bahasa            : Indonesia
Tipe cover       : Soft cover
Harga buku     : Rp. 79.000
 TENTANG PENULIS
Ika Natassa adalah seorang penulis indonesia dengan banyak karya yang memukau dan juga merupakan seorang banker di salah satu bank terbesar di Indonesia. Pada tahun 2013 Ika Natassa mendirikan LitBox yaitu layanan berlangganan surprise box berisi buku-buku fiksi terpilih yang pertama di Indonesia. Novel Critical Eleven merupakan karya ketujuh dari Ika Natassa setelah A Very Yuppy Wedding (Gramedia Pustaka Utama, 2007), Divortiare (Gramedia Pustaka Utama, 2008), Underground (Self-published dengan nulisbuku.com, 2010), Antologi Rasa (Gramedia Pustaka Utama, 2011), Twivortiare (Gramedia Pustaka Utama, 2012), Twivortiare 2 (Gramedia Pustaka Utama, 2014).
 SINOPSIS
Novel Critical Eleven menceritakan tentang kisah romansa yang berawal dari pertemuan antara Anya dan Ale dalam perjalanan udaranya dari Jakarta menuju Sydney. Dari perkenalan singkat inilah muncul istilah Critical Eleven, istilah tersebut berasal dari dunia penerbangan yang artinya sebelas menit paling kritis dalam penerbangan yaitu tiga menit saat lepas landas dan delapan menit sebelum mendarat. Pertemuan tersebut akhirnya membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Keduanya harus menjalin hubungan jarak jauh dikarenakan Ale berprofesi sebagai petroleum engineer di Amerika dan Anya berprofesi sebagai management consultant di Jakarta, namun hal tersebut tidak sedikitpun mengurangi kemesraan dan keharmonisan hubungan mereka yang bahkan akan membuat beberapa orang iri ketika membacanya. Konflik cerita dimulai setelah Anya mengalami keguguran di usia kandungan yang terbilang sudah tua, pada saat itu pula Ale mengatakan hal yang tidak terduga sehingga menyinggung perasaan Anya dan akhirnya menjadikan hubungan mereka merenggang bahkan sampai pisah ranjang. Keharmonisan rumah tangga mereka pun langsung sirna begitu saja, semuanya berubah menjadi rumit, pelik dan mengharukan.
 KELEBIHAN NOVEL
Karakter dan peran tokoh dalam cerita ini terasa sangat nyata menggunakan bahasa yang sangat elegan dan memukau bagi para pembaca. Banyak sekali kutipan kalimat indah di setiap paragrafnya. Terdapat banyak pelajaran hidup terutama dalam hal rumah tangga seperti tidak mengumbar konflik dalam rumah tangga kepada orang tua atau mertua, mereka bersikap seolah baik – baik saja di hadapan kedua orang tua masing – masing tanpa memperlihatkan sedikitpun adanya masalah diantara mereka berdua. Serta banyak referensi menarik mengenai barang-barang mewah dan bermerek dan pengetahuan umum.
 KEKURANGAN NOVEL
Menurut saya kekurangan dari novel ini terdapat pada kurangnya riset mengenai perkembangan masa kehamilan, karena keguguran di usia kandungan yang terbilang tua seperti yang Anya alami itu sangat kecil sekali kemungkinannya apalagi hanya dkarenakan terlalu sibuk dengan pekerjaan atau kecapean, hal tersebut menjadi kurang logis saja. Pada masa kehamilan bulan ke – 9 harusnya bayi dalam kandungan sudah sangat kuat, keguguran di trimester 3 tersebut akan lebih logis apabila di ceritanya Anya mengalami kecelakaan seperti jatuh dari tangga atau lainnya.
Tidak selarasnya karakter tokoh dengan faktor pendukung, seperti Ale yang memelihara anjing bernama 'Jack' sedangkan dalam cerita Ale merupakan seorang muslim dan taat pada agamanya. Dan juga kebiasaan Anya meminum wine, namun yang saya tangkap disini mungkin Ika ingin menerapkan gaya hidup modern pada kisah romansa Anya dan Ale.
 SIMPULAN
Novel ini sangat layak untuk dibaca, kisah romansa yang banyak memberikan pelajaran hidup terutama dalam hubungan rumah tangga. Peran dan karakter tokoh pun terasa seperti nyata. Ditambah dengan kutipan – kutipan indah di dalam ceritanya menjadikan novel ini lebih menarik.
 HARAPAN TENTANG FILM CRITICAL ELEVEN YANG AKAN SEGERA TAYANG
Saya hanya berharap film critical eleven nanti akan sangat menarik dan kritis sesuai dengan cerita yang ada pada novel.
1 note · View note
bukandoktergalau · 4 years ago
Text
Day 13: Favorite Book
Divortiare
ada beberapa novel lain juga yang dibaca, tapi kebanyakan baca bukunya Ika Natassa. ada 1 set, Antologi Rasa, A Very Yuppy Wedding, Divortiare, Twivortiare. sama 1 lagi, Critical Eleven (gak termasuk dalam 1 set tadi). yang paling ngetop kayaknya Twivortiare sama Critical Eleven karena dibikin film. gue pribadi lebih suka Divortiare.
berat sih nih ceritanya.. tentang Alexandra Rhea Wicaksono, the most workaholic Banker who married Beno Wicaksono, the most busiest Cardiothoracic Surgeon. yaudah bayangin aja mereka sibuknya kek mana..
dari awal mereka ketemu itu gemes sih sebenernya, perjalanan sampai akhirnya mereka nikah. konflik yang terjadi karena sama-sama sibuk, Beno yang cuek dan emang sangat sibuk, Lexy (panggilan Alex) yang juga wanita karir dan pengennya diperhatiin Beno tapi lupa kalau dia kawin sama bedah thorax.
ada satu cerita dimana Beno telat pulang karena ada operasi cito pasiennya dan dia lupa ternyata itu adalah wedding anniversary-nya. Lexy udah nunggu dirumah, dolled up so pretty and all the romantic candle light dinner thingy was served perfectly. kesel banget pas Beno pulang telat, dan marah-marah karena dia lebih pilih pasiennya. disitu Beno jawab "ini nyawa orang". Lexy udah kesel lalu pergi. hhh. ya pasti kesel sih ya, tapi lu urang kawin sama bedah thorax ya udah risiko juga kan sis
lalu mereka divorce, and that's why the book named Divortiare. saat pisah ini mereka belum benar-benar pindah. mereka tau kalau mereka saling merasa memiliki dan mencintai, entah gimana caranya karena ego masing-masing jadi ended up divorce.
sebenernya sedikit banyak udah kebaca sih ending-nya gimana, tapi perjalanan ceritanya, cara Ika Natassa menggambarkan setiap situasi secara detail, itu jadi bikin kita masuk ke dalam ceritanya. kayak ada ditengah-tengah kehidupan Beno-Lexy.
ada sepenggal percakapan dari Divortiare yang lumayan deep nih. walaupun mereka ngomongin tato, bukan berarti gue juga pengen nato ya wkwk nanti gak bisa sholat, aku berdosa :"( wkwk
Commitment is a funny thing, you know? It’s almost like getting a tattoo. You think and you think and you think and you think before you get one. And once you get one, it sticks to you hard and deep. Tapi kemudian mungkin kita tiba di satu titik ketika rasanya benci banget melihat tato itu, and all you wanna do is get rid of it. So then you did. And you’re fine without any tattoo for a while.
Tapi bisa aja kan, tiba-tiba kita merasa: kok kayaknya hidup gue polos banget tanpa si tato itu. Ketemu pula dengan tato baru yang oke. Mulai mikir lagi, nato lagi nggak ya? Banyak orang bilang kalau udah pernah menato sekali, harusnya yang kedua gampang. Toh udah pernah ini. Udah tahu sakitnya, tapi udah ngerasain enaknya juga. Jadi harusnya kalau ketemu tato baru yang oke, ya tinggal dilakukan aja.
But there’s where you’re wrong. There’s always the first tattoo factor. Tato yang pertama itu akan selalu jadi tato yang pertama. Yang sebelum di-tato butuh waktu lama untuk mikir, waktu mau dihilangkan juga prosesnya susah. Sudah hilang pun, masih ada bekas lukanya juga, kan? Sekecil apa pun, baret itu pasti masih ada. Dan tidak mudah menemukan tato yang bisa menyembunyikan bekas luka itu.
- Alexandra Rhea Wicaksono -
1 note · View note
dressed-with-sadness · 6 years ago
Text
"It's easy to find someone whom you can laugh with, but, it's not easy to find someone whom you can endure the sadness together with."
Ika Natassa, Twivortiare (2012)
970 notes · View notes
tmerdekap · 4 years ago
Text
"Orang-orang cenderung menilai kebahagiaan itu dari apa yang belum mereka punya, padahal seharusnya kita menilai kebahagiaan itu dari apa yang sudah kita punya."
Dikutip dari novel "Twivortiare" karangan Ika Natassa.
2 notes · View notes
urouninshi · 4 years ago
Text
it's funny how in Indonesia, prestasi seorang perempuan itu umumnya dinilai dari apakah ia telah menikah.
apakah ia telah menikah dengan pria yang mapan, kaya, tampan, alim, rajin menabung, suka menolong (dan segala tetek bengek pramuka itu. i have nothing against pramuka. this is just being my satiric little self). apakah ia punya keluarga yang bahagia. apakah ia punya anak anak yang cakep dan pintar.
lantas, ketika pernikahan itu bubar, semua 'kekerenan' jadi perempuan itu hilang. lenyap. yang ada cuma the blame game.
of course, everybody's entitled to their own opinion. and i really don't have time to change the whole country's view on double standard, aku juga bukan menteri pemberdayaan perempuan ini.
tapi terkadang aku cuma merasa capek. capek mendengar orang orang ingin punya andil memberi nasihat. capek dengan orang orang yang berkata, 'gue ngerti banget yang lo rasakan,' padahal menjadi seperti aku saja belum pernah.
: divortiare, ika natasa
--
well, jelas genre novel yang begini bukan genre-ku banget. tapi belakangan ternyata doyan juga bacanya dan dalam waktu 1 bulan ternyata udah habis baca 5 novel (melbourne wedding marathon, resign, the supernomerary project, divortiare dan twivortiare). bukannya belajar buat sidang, malah nge-novel mulu dan nge-drakor mulu, 2 hal yang ga aku banget, wkwk.
anw, bunch of thanks to yuyun for giving me some e-books and amanda for lending me some novels.
1 note · View note
aeneiz · 2 years ago
Text
the question is, how do you know if this marriage will be different from the first one?
0 notes
yasmijn · 5 years ago
Text
Film Indo
Aku suka banget nonton film Indonesia di bioskop. Menjelang keberangkatan ke Belanda tahun 2018, aku nonton beberapa film Indonesia yang lumayan berkesan, baik secara positif maupun negatif. Nonton Ayat-Ayat Cinta 2 karena review epic Teppy yang bertabur meme dan asli kocak banget. Begitu selesai nonton langsung merasa super menyesal dan ya memang nggak pantas untuk ditonton. Paling sering menyempatkan waktu untuk nonton film horor, baik asing dan Indonesia. Pengabdi Setan tetap ter-epic so far, dan Kafir yang juga seru. Sedih karena masih ada beberapa judul film horor Indonesia lainnya yang nggak sempat kutonton karena sudah terlanjur pergi ke Belanda.
Juga nonton The Gift, film-nya Reza Rahadian dan Ayushita yang jujurrrr aku suka banget walaupun ujungnya agak naon karena ah masa sih bisa kayak gitu. Tapi secara keseluruhan filmnya bagus sekali dan emang aktingnya Reza sungguhlah sangat bagus jadi nggak heran dia main film melulu. Dua kali aku nonton film yang ada Ayushita-nya: Satu Hari Nanti dan The Gift, dan entah kenapa sih dia tuh selalu kayak yang celemotan dan ber-make up berat. Satu Hari Nanti adalah film yang tidak menjunjung nilai ketimuran dan dari awal mulai aja udah ada adegan-adegan semisyur. Plotnya juga apa banget. Tokoh-tokoh sok keren tapi dangkal dan nggak punya gambaran jelas tentang masa depan. Sungguh menyesal karena sudah termakan IG feed Ringgo yang begitu indah pas dia promosi Satu Hari Nanti.
Dan nggak lupa juga Marlina Sang Pembunuh dalam Empat Babak. Asli indah banget filmnya. Visual dan cerita. Sangat bisa dipercaya. Bisa membuatku merasakan empati dan rasa sedih dan kemarahan Marlina atas semua hal yang ia alami. Juga menikmati indahnya Sumba di layar lebar. LIMA, film yang dirilis di Hari Kesaktian Pancasila, juga adalah salah satu film yang sangat berkesan dan aku sukai. Plotnya sangat dekat dengan kehidupan keseharian kita sebagai manusia Indonesia yang sarat keberagaman. Dan juga tensi antar-ras dan favoritisme pribumi yang memang kurasa sudah tidak perlu lagi karena kita semua sama-sama orang Indonesia, kan?
Dilan 1990 juga, jujur aja, aku suka banget. Huhu. Sangat mengingatkan pada hari-hari SMA yang memang diisi dengan obrolan tidak penting yang waktu itu dirasakan lebih penting daripada apakah nanti bisa lolos SNMPTN tulis atau tidak. Begitu liat Dilan, langsung teringat mayoritas populasi SMA Negeri 2 Bandung dan yaampun apakah memang semua cowok Bandung di SMA negeri begitu adanya. Ya tapi gimana lagi memang aku suka banget sama semua buku dalam serial Dilan, dan kurang-lebih bisa membayangkan pahit-manisnya cinta monyet yang memang tidak berumur panjang dan tidak bisa dibawah jauh juga. Ah, SMA. 
Aduh, kayaknya aku juga nonton Eiffel I’m In Love 2 deh. Pas keluar juga sama, menyesal abis. Kayaknya tergoda untuk nonton juga karena baca reviewnya Teppy yang asli konyol banget plotnya. Sungguh tidak masuk akal bagi rakyat jelata. Oh, aku juga nonton Critical Eleven dan Twivortiare yang jujur memang plotnya cukup halu dan plis deh adegan-adegan di New York itu sungguh lah terlalu panjang dan bisa dipadatkan aja. 
Ya inti dari postingan ini adalah aku rindu nonton film Indonesia di bioskop karena nggak semuanya akan muncul di Dutafilm. Tapi paling tidak aku udah nonton Dua Garis Biru yang menurutku, jujur, bagus banget. Film yang bikin nangis di beberapa adegan, dan juga dialog-dialog yang jujur dan sangat mungkin dikatakan. Kontrasnya kehidupan Bima-Dara, kenaifan mereka berdua, keputusan-keputusan berat, dan juga masa depan yang jadi tidak jelas juntrungannya. 
Sampe titik ini masih penasaran banget mau nonton Antologi Rasa walaupun kalau baca review yang seliweran di linimasa, katanya akting Carissa Perusset seadanya banget dan terlalu datar. Tapi tetep penasaran, plis. Dulu bisa nyari CD/DVD Indonesia di Disc Tarra atau Aquarius, terus kalau sekarang harus cari dimana, dong?
4 notes · View notes
inovahakim · 5 years ago
Text
Merenungi ketantruman diri ini karena ketidaksiapan pada kondisi terburuk suatu hubungan antarmanusia menyentak kesadaran. Ternyata, aku belum benar-benar siap mengganti status pada kartu identitas kependudukanku. Padahal rasanya baru kemarin berbincang ringan dengan Mbak tentang pencarian macam apa lagi yang kuperlukan, sementara gelar strata telah tersemat, mimpi akan bekerja di mana telah terlekat.
Belum lagi pasal film Twivortiare yang secara menakjubkan menguasai alam bawah sadar. Karakter Alexandra -yang gemar pergi dari rumah kala tengkar dengan Beno, merasuk kuat dalam jiwa.
Aku ga bisa janji akan terus stabil. Tapi, barangkali nanti aku akan siap kalau masa tantrumku semakin terkendali, bukan lagi tantrum pada hal sepele. Mungkin juga, aku akan siap kalau ga punya pikiran untuk kabur-kaburan lagi.
Betapa selesai dengan diri sendiri ternyata butuh diperjuangkan, ya.
2 notes · View notes
piecesofmylife · 5 years ago
Text
He loves me with his way and i love him with my way.
Hampir sembilan bulan saya menikah, bersama manusia yang ga pernah saya bayangkan sebelumnya, wujudnya, perilakunya, tingkah lakunya. Bangun tidur sampai tidur lagi, makan, masak, belanja, belajar bersama. Dia lagi dia lagi.
Di awal saya mengiyakan keputusan besar untuk menikah adalah karena saya yakin dia orang baik, ngaji, tutur kata sopan, dan berhati tulus. Saya juga percaya bahwa yang orangtua saya pilihkan adalah yang terbaik. Tersebab itu dalam prosesnya saya merasa yakin..
Meski dalam perjalanan menuju pernikahan tidak semudah membalikkan tangan, bagaimana komunikasi yang terbatas, dia yang tidak terlalu aktif bertanya, kalau ngomong hati2 sekali, kadang juga memerhatikan hal kecil. Lain dengan saya yang seadanya, yaudah selow ajaa, dia ga seperti itu. Bahkan h-2 bulan pernikahan saya lelah, dengan segala drama di keluarga saya, saya yg tidak begitu kenal dengan orang yang akan menikahi saya, pekerjaan dan project yang sedang saya lakoni dan semuanya. Ada fase dimana saya benar2 mutung, ga mau jawab pesan dari dia, ga mau ketemu. Sampai saya sadar, yang salah bukan keadaan, tapi kondisi hati saya. Belajarlah mendekat sama yang punya hati, bukan menuntut keadaan seperti yang kita mau. Pelan2 emosi saya menjadi lebih stabil dan kembali mempersiapkan pernikahan.
Sembilan bulan kurang sembilan hari. Kurang enam minggu lagi menuju proses persalinan. Ya, semua harus dijalani bukan?
Awalnya saya berpikir "After married, aku akan tetap jadi silmy yang bebas, kesana kemari, ikut kumpul, main dan segala kegiatan seperti sebelum menikah. Karena menikah bukan sebuah hambatan."
Selalu ada kesempatan, my husband ga pernah melarang saya pergi kemanapun yang saya mau, asalkan saya bisa mengukur kapasitas diri saya. Selalu ada kesempatan untuk ikut kegiatan ini itu, tapi ternyata saya sadari, kondisinya berbeda. Tidak semua kesempatan bisa diambil saat kita sudah tidak sendiri. Apa iya saya asyik-asyikan main sama teman saya, sementara suami saya pulang kantor terus gaada orang dirumah? Bisa aja sih sebenarnya, tapi saya memilih untuk tidak sering2 melakukan itu. Padahal ingin, padahal mupeng ngeliat temen2 lain bisa sering main. Apalagi domisili tempat saya tinggal cukup jauh dari sebelumnya, meskipun masih terjangkau. Ya semacam perlu ada effort buat kesana.
Juga rezeki yang Allah berikan tidak diduga, sebuah janin kecil yang Ia titipkan di rahim saya, yang saya ketahui 22 hari setelah saya menikah. Gimana ga kaget MasyaAllah.. Allah maha baik.
Ga seemua orang diberikan nikmat secepat ini mendapatkan calon keturunan.. maka apa yang harus diutamakan selain kesyukuran?
Meski dalam proses kehamilan ga mudah, sungguh engga mudah.
Mual dan muntah, engap, sakit punggung, keadaan fisik yang melemah sampai persiapan persalinan yang kata semua ibu luar biasa rasanya.
Semakin-makinlah saya membatasi diri, kadang capek juga kehidupan berubah 180 derajat. Ingin jalan2 tapi kecapekan, bosan dirumah tapi juga ga kuat jalan jauh. Sungguh mulia para ibu di dunia ini.
Salah satu hal yang saya syukuri, my husband mendukung saya buat bekerja, di mana ga jarang suami yang maunya istrinya dirumah. Gaada yg salah menurut saya, tergantung kepercayaan masing2. Tapi dengan bekerja saya jadi begitu banyak belajar, bertemu dengan manusia lainnya, memecahkan kasus, berbagi pengetahuan.. ya dengan bekerja saya merasa menjadi lebih berarti. Meskipun dengan kerja ga jarang saya merepotkan karena ketika hamil besar seperti sekarang ini harus diantar jemput, kalo kecapekan rumah ga beres, ga masak. Diluar itu semua saya bersyukur. Sungguh MasyaAllah..
Sembilan bulan kurang sembilan hari, abang menemani perjalanan, semoga kelak sampai tutup usia, sampai di hari akhir nanti.
Perbedaan karakter adalah ssbuah hal yg perlu dikelola. Kemarin hari saya nonton film twivortiare, dimana tokohnya itu punya beda karakter, si istri ingin diperhatikan layaknya wanita, suaminya sibuk dan kerjaannya nanya2 seperti meneror. Tapi ya itu bahasa cinta suami ke istrinya, dan harus saling mengerti.
Saya mencoba mengambil pelajaran, bahwa beda karakter itu pasti.. saya orangnya sangat terbuka sama orang lain, senang ngobrol.. sementara abang lebih cenderung berinteraksi secukupnya, bukan karena sombong tapi ya karena menurut dia ga perlu berpanjang2.
Bahasa cintanya adalah dengan memeluk dan mencium, saat pulang kerja manjanya tidak ketulungan. Ga jarang saya harus menonton dia tertidur dipangkuan saya untuk menunggunya sholat isya. Dan kadang itu melelahkan, tapi ya apalagi yang bisa saya lakukan untuk mendukungnya? Diskusi masalah kedokteran? Saya ga ngerti malah cenderung bodoh kalo ngobrol sama dia haha.
Definisi produktif menurut dia dan saya juga kadang berbeda, menurut dia produktif bisa melakukan banyak hal.. termasuk bisa menonton, nyuci motor, belanja.. saya sepakat itu definisi produktif. Tapi buat saya, produktif harus ada valueablenya like diskusi terkait sebuah buku, baca buku bareng, bikin planning dsb. Tapi juga sayanya kebanyakan wacana, kalo suasana ga mendukung pada akhirnya ya ga jadi juga..
Tentang masak memasak, jujur sebelum menikah saya ini adalah orang yang pemalas, apalagi masak. Kalo dirumah gaada makanan, saya mending ga makan daripada masak, atau bahkan delivery aja. Tapi semenjak menikah, saya sadar bahwa suami saya adalah anak dari seorang ibu yang tangguh, seorang dokter gigi yang jadwalnya padat tapi ga pernah absen memasak untuk anak2nya. Saya harus sadar diri, mau jadi apa kalo saya masih pemalas?
Maka sedikit2 saya belajar, berbekal ilmu dari cookpad dan youtube. Saya berusaha, benar2 berusaha. Apalagi kebiasaan dirumah saya, ibu saya kalo masak lama, nurunlah ke saya, ribet gitu kalo masak. Ya motong ini, nyuci ini, ngulek, blender dsb. Ya Rabbi rasanya abis masak itu capek betul, tapi melihat suami saya bisa makan masakan saya dan bilang enak, saya sudah cukup bahagia..
Ya menurut saya itu sebuah perjuangan.
Sometimes kita menganggap perjuangan itu sebuah hal yang heroik, tapi hal2 sederhana seperti diatas saya artikan sebagai perjuangan. Namanya juga belajar.
Besok hari, saat Arfa sudah lahir, akan meningkat lagi perjuangan itu. Double job menjadi istri dan ibu. MasyaAllah.. bagaimana ya rasanya. Semoga Allah beri kekuatan untuk memberikan yang terbaik buat mengasuh baby kami. Semoga. Bismillah.
At the end, saya cuma ingin bercerita, bahwa menikah itu pelajaran seumur hidup. Ini baru awalan, tapi semoga besok hari tetap bisa meluangkan hati dalam menjaga pernikahan ini, bisa mendapat dan memberikan ketentraman serta dengan peran saya sebagai istri ini, bisa mengantarkan saya menuju surgaNya Allah.
Terimakasih abang ical, dokter jundi, sayangku. Jangan kaku-kaku napa. Aku padamu. Love.
16 notes · View notes
gladiollsusi · 5 years ago
Text
Dulu ku penggemar berat Alex -Beno. Tokoh ciptaan Kak Ika Natassa di novelnya divortiare, twivortiare.
Ku follow akun twitternya Alex.
Ku ikutin twit-twit mereka.
Ku baca berulang-ulang kali novelnya.
Ku bela-belain ke Gramedia di hari pertama rilisnya buku twivortiare. Padahal hari itu ku baru selesai jaga malam di rumah sakit. Semalam penuh jagain pasien yang malam itu sedang ramai-ramainya.
Saking nge-fans nya, ku relakan waktu tidur ku hanya untuk pergi beli bukunya, lalu dibaca langsung di rumah.
Aku lupa sama lelah nya badan setelah semalaman jagain pasien dan malam berikutnya harus jaga malam lagi.
Kalau udah sayang, aku memang setotalitas itu.
Tapi waktu memang bisa mengubah segala hal.
Entah karena sekarang ku sedang di tahap lelah menghadapi printilan percintaan atau karena sudah menghadapi banyak sekali masalah idup yang kompleks,
Ketika melihat trailer nya respon ku hanya "ohhh gitu ..." doang.
Gak ada letupan penasaran atau ketertarikan.
Padahal di twitter ada banyak komen positif.
Padahal ada Raihaanun yang udah berhasil mencuri perhatiannku di 27 Steps of May.
Entah. Semua hal hal di dalam film itu rasanya bukan sesuatu hal yang bisa menghibur hati ku.
Mungkin, seiring dengan proses bertumbuh ku, hal hal yang dulu menjadi kesayangan sekarang menjadi hal biasa.
Life happens.
Oh tentu saja, teh kotak dingin masih menjadi favorit ku :)
5 notes · View notes