#tantangan_hari_ke1
Explore tagged Tumblr posts
liliumdomum · 7 years ago
Text
Do'a harian
Tumblr media
Well, masuk ke game level 3 di materi kuliah bunsay. Setelah skip di game level 2, smga di game ini bisa istiqomah. 😁
Pada game level 3, kami diminta untuk menstimulus kecerdasan anak. Ada 4 macam kecerdasan diantaranya, Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), Kecerdasan Spiritual (SQ) dan Kecerdasan Menghadapi Tantangan (AQ).
Di hari pertama tantangan ini saya ingin menceritakan tentang latihan yang sedang saya dan suami lakukan selama sekitar sebulan terakhir ini yang ternyata berhubungan dengan Kecerdasan Spiritual (SQ).
Dalam sebulan terakhir ini, kami mencoba metode baru dalam mengenalkan dan membiasakan do'a-do'a harian. Sebelumnya dalam mengenalkan do'a harian kami hanya mengajak Afra untuk berdoa sebelum melakukan sesuatu, dengan kami yang membacakan doanya dengan bersuara dan didengar Afra. Hal ini mungkin sudah cukup rutin kami lakukan dalam dua bulan terakhir.
Kemudian suami saya mencoba cara baru di sebulan terakhir ini, yaitu dengan membacakan do'a tersebut per kata, lalu diulangi oleh Afra sampai selesai. Dan mengejutkan sekali karena hanya dalam waktu sekitar seminggu Afra sudah mulai bisa mengikuti bacaan do'a tersebut dengan lancar bahkan beberapa do'a sudah dihafalnya.
Akhirnya sejak saat itu, kami mulai membiasakan rutin membaca do'a harian dengan cara tersebut. Alhamdulillah dalam waktu sebulan ini, Afra sudah hafal beberapa do'a harian diantaranya, do'a akan makan, do'a masuk kamar mandi dan keluar kamar mandi, do'a keluar rumah, dan do'a akan tidur.
Masyaallah ternyata daya tangkap anak kecil itu begitu cepat ya.. Mungkin juga didorong oleh kebersihan jiwanya yang masih fitrah, sehingga lebih mudah dalam menstimulus kecerdasan spiritualnya.
Sampai saat ini, setiap hari kami terus berupaya sekonsisten mungkin untuk terus mengajak Afra berdo'a sebelum melakukan sesuatu terutama pada aktivitas yang do'anya sudah dia hafal. Dan pada aktivitas lainnya dengan minimal membaca Basmallah.
Rabbana hablana minash shalihiin.. aamiin..
1 note · View note
emakbaper-blog · 7 years ago
Text
Belajar Menabung
Pada bulan Januari ini, Salma genap berusia 16 bulan. Tingkahnya makin aktif saja, begitu pula dengan rasa penasarannya. Ia selalu ngin memainkan apa saja, namun justru mainannya sudah bosan ia mainkan. Salma lebih tertarik untuk mengacak-acak isi lemari baju, rak piring, dan kulkas 😂. Saya merasa butuh banyak pasokan ide permainan yang tidak membosankan untuk Salma. Alhamdulillah di zaman serba canggih ini banyak ide permainan terserak di website atau akun-akun medsos inspiratif. Tinggal kulik saja. Dicoba dari yang paling simpel dan tentunya cari permaiman yang barangnya sudah tersedia di rumah. Permainan kali ini yaitu memasukkan uang koin ke dalam celengan (ceritanya toples sebagai celengan. Hihi). Toples bekas oat ditutup kertas yang telah disobek sedikit untuk memasukkan koin. Baru setelah itu Salma diberi contoh untuk memasukkan koin ke toples. Awalnya Salma sedikit kesusahan karena koinnya hanya sekedar ditaruh (secara mendatar) di atas tutup kertas, jadi tidak bisa masuk. Hehe. Coba diberi contoh lagi, dan akhirnya mulai terampil. Dari permainan ini, dapat diasah kecerdasan intelektual, yaitu mengasah motorik halus. Selain itu, kecerdasan emosional juga cukup terasah, karena di awal permainan ketika Salma kesusahan, ia sedikit frustasi. Saya berusaha menyemangati dan sedikit memberi contoh kembali. Alhamdulillah setelah itu makin terampil, dan saking semangatnya lama kelamaan tutup kertasnya sampai jebol 😅. Sepertinya harus dievaluasi ya, lain kali pakai tutup asli toples yang telah diberi lubang.
Tumblr media
0 notes
amatulafiah-blog1 · 7 years ago
Text
Tumblr media
Role Play kali ini Shuja sendiri yang menentukan akan bermain apa. Kata dia, 'Shuja jadi tutang jual pelet matan itan' (baca : Shuja jadi tukang jual pelet makan ikan)
Dia langsung mengisi beberapa hexagon cup dengan balok kayu. Lalu d urutkan berdasarkan ukurannya.
Saya langsung mengikuti permainan sebagai pembeli pelet ikan.
Bermain role play sebagai penjual dan pembeli sambil mengajarkan Shuja bagaimana interaksi yang terjadi saat proses jual beli. Terdapat tawar menawar harga dan kesepakatan saat pembayaran.
0 notes
miryais-blog · 7 years ago
Text
Tak Perlu Ada Judul Kali Ini. Let it Flow..
Diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih dengan sanad hasan bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW. mengenai akhlak yang baik. Lalu Rasulullah membacakan firman Allah,
"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh." (al-A'raaf:199).
Kemudian beliau bersabda,
"Yaitu menghubungkan tali kasih dengan orang yang memutuskannya darimu, memberi orang yang pernah menolakmu dan memaafkan orang yang mendzalimimu."
📚📚
Dari Abu Dzar ra., ia berkata, "Seorang pria berkata kepada Rasulullah SAW., 'Nasihatilah aku!' Lalu beliau menjawab, "Bertakwalah kepada Allah dimanapun kau berada.' Ia berkata lagi, 'Tambahkan!' Beliau bersabda, 'Iringi keburukan dengan kebaikan, niscaya ia (kebaikan) akan menghapusnya (keburukan).' Ia berkata lagi, 'Tambahkan!' Beliau bersabda, 'Pergauli manusia dengan akhlak yang baik' " (HR. At-Tirmidzi).
-----------------
Memulai malam ini dengan menceritakan kisah sahabat Rasulullah tentang bagaimana mulianya seseorang yang memiliki akhlak yang baik, berbudi luhur dan iman yang kuat.
Biasanya saya bercerita panjang lebar, namun kali ini karena memang dari literatur yang saya baca hanya ada informasi segelintir saja, alhasil kisahnya pun menjadi cukup singkat. Dan, tak dinyana cukup menuai protes keras dari kakak.😌
"udah gitu aja bun?"
"iya udah"
"yahhhhhhh.. mau lagi!!! (merengek ingin ekstra kisah dari saya)😅
Bingung? pastinya! karena saya tak punya amunisi tambahan lagi.
Ampun ya kakak... 🙈
Saya pun berusaha mengaburkan dan mengalihkannya keinginannya. Jadilah kami berpindah ke topik berikutnya dimana saat akhir cerita saya nyaris selalu bertanya,
"kakak mengerti maksudnya?"
"apa hikmah yang bisa kakak petik"
atau
"apa pesan Rasulullah tadi nak?"
Obrolan makin seru ketika ayahnya tiba-tiba muncul dari balik pintu mengagetkan kami. Namun kakak tak bergeming sedikitpun dan masih tetap setia bercengkrama bersama saya.😍
"Kak, bunda mau bikin proyek nih. Proyeknya bunda kasih judul: Akhlak baik sebagai buah dari iman yang kokoh. Nah, rencananya kita akan menjalani proyek ini dengan berbagai cara seperti yang dicontohkan oleh Rasullullah. Besok kita mulai tantangannya ya nak."
"besok kita ngapain bunda" (mimik wajah serius mau nelan bundanya😁)
"besok, kita mulai dengan mengumpulkan nasehat dari minimal 3 orang. Boleh minta sama ayah, kakek, nenek, tetta, mamma, atau bunda juga boleh😄).
"apa itu nasehat bun?"
"nasehat itu, pesan sayang. Ingat kan Lukman al Hakim pernah berpesan pada anaknya? trus Rasulullah juga pernah berpesan pada Abdullah bin Abbas sewaktu mereka naik unta bersama, isinya kira-kira begini: Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu, dst" (hahah, ketika saya hanya ingat satu kalimat awalnya saja, disitu saya merasa malu😅 padahal udah mau sok jago berpesan ala Rasulullah)
"oo..." (mengangguk-angguk pertanda setuju)
Yes, dia mau! Pikir saya dalam hati.😍
Proyek ini juga sebenarnya adalah kesinambungan dari kurikulum Kakak yang belum sempat saya kerjain juga. Maka mari kita mulai...
Biidznillah... Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memudahkan kita ya nak🙏
-----------------
Begitulah hingar bingar dunia kami semalam.
Selalu ada cerita yang bahkan kerap kali tak sempat tergoreskan dalam secarik lembaran polos, juga terdokumentasikan dalam media manapun. Hanya ingatan ini yang menjadi saksi memori kisah kalian kelak Nak...
Ah... bahagianya bunda menjadi bukti otentik perjalanan hidup kalian! Subhanallah...😍
Day1
0 notes
deeska-blog1 · 7 years ago
Text
Menjadi Cerdas Bersama
Tumblr media
Bulan ini, tema game kelas bunda sayang IIP adalah melatih kecerdasan, baik IQ, EQ, SQ, maupun AQ. Ibu memilih melakukan game kali ini bersama kakak dan mengangkat tema tema Menjadi Cerdas Bersama. Baik ibu maupun kakak akan mengasah kecerdasan bersama-sama.
Saat kakak masih kecil, kami sering bermain ekspresi. Pura-pura tertawa, menangis, marah. Saya tidak menyangka bahwa sebenarnya mengajarkan berbagai macam emosi kepada anak adalah hal yang penting. Anak yang mengenal lebih banyak jenis emosi, mudah mengenali perasaannya dan perasaan orang lain.
Saat ini, saya ingin mencoba mengenalkan lebih banyak lagi jenis emosi kepada kakak. Saya siapkan bahan berupa bacaan, kartu emosi, dan capture game.
Menebak ekspresi seseorang yang mewakili emosinya kadang tidak semudah menebak arti emoticon dalam pesan-pesan digital. Karenanya perlu latihan. Rupanya kakak senang karena permainan ini seru dan mengasyikkan.
Semoga di hari-hari berikutnya, prakteknya juga semulus latihan.
0 notes
drifayanti · 7 years ago
Text
Bunsay: Melatih Kecerdasan Anak 3/1
Hello.. 👋 udah tahun 2018 aja nihhhhh.. dan dengan dimulainya tahun ini.. dimulai jugalah kembali postingan kelas Bunsay yg udah lama libur. Tantangan kali ini pas banget deh, anaknya udah mau setahun, udah mulai macem-macem deh tingkahnya. Salah satunya kalau makan sendiri.
Inget kan ya, kalau saya itu cenderung kiri dan suami cenderung kanan. Jadi masih 50:50 banget kecenderungan Hanum (10m) untuk melakukan segala serba kiri atau justru serba kanan. Inget juga kan, masih ada aja orang yg bilang makan pake "tangan bagus" yaitu tangan kanan ya? Bukan tangan anu rorombeheun (kapalan). Hahahaha...
Apapun itu, sebagai ibu kidal, saya masih kidal sampai sekarang, tugas saya untuk mengajarkan etika makan muslim. Masih ada aja Hanum kadang, tricky, dia pindahin ke tangan kirinya,
"Hanum, makannya pakai tangan kanan atuh nak.." sambil mendekatkan tangan kiri ke tangan kanannya. Entah mencoba ibunya saja atau mungkin capek megang sendiri.
Alhamdulillah, sejak 7 bulan Hanum juga sudah mulai memegang kendali makannya sendiri, kalau dia mau. Kadang suka-suka Hanum aja mau disuapi atau mau makan sendiri. Ternyata, setelah mendapat ilmu tentang melatih kecerdasan anak, saya mendapati hari ini saya sudah melatihnya untuk makan dengan tangan kanan sesuai dengan etika muslim (Spiritual Quotient), juga saat saya menemani makan dan mengingatkannya makan dengan tangan kanan (Adversity Quotient). Terakhir, kendali tubuhnya pun jadi aktif, alhamdulillah!
Tumblr media
Terimakasih ya nak.. yuk kita bertumbuh bersama! Belajar bersama..
0 notes
moment-2-remember-blog · 7 years ago
Text
Saya Bisa, Kamu Bisa, Kita semua Bisa (hari 1)
Kecerdasan yang saya perlu dilatih dari anak saya, 6.5 tahun adalah, kecerdasan dalam menghadapi tantangan. Anakku ini memiliki ketakutan untuk berbuat salah. Ketakutannya ini terkadang membuat saya geregetan, karena dia mundur sebelum mencoba. Ketakutan ini juga yang membuatnya marah ketika ia dihadapkan dalam situasi yang berbau kompetisi.
Dalam tantangan ini, saya memintanya untuk bersama-sama menuliskan kesepakatan yang harus kami lakukan secara konsisten.
Kesepakatan yang kami tuliskan adalah:
Tumblr media
Setiap keberhasilan kami, kami pasangkan stiker di kertas kesepakatan kami.
Hari pertama, saya menyiapkan sebuah gambar kura-kura. Saya meminta anakku untuk menggambar. Seringkali dia menolak mengikuti gambar yang saya berikan, dengan alasan sulit atau takut nanti gambarnya tidak mirip. Demikian pula hari ini, dia menolaknya. Tetapi akhirnya dia mau mencobanya setelah melihat tahap-tahap menggambarnya.
Setelah selesai, ia tampak bangga dapat mengerjakannya.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
dewirahayuningsih18-blog · 7 years ago
Text
Melejitkan Kecerdasan Untuk Menciptakan Kebahagiaan Hari 1
Tumblr media
Selamat datang di tantangan bunsay game level 3
Kali ini temanya adalah Melejitkan Kecerdasan Anak. Kami ditugaskan untuk membuat proyek unik keluarga mengenai bagaimana melatih dan meningkatkan kecerdasan kita untuk mencapai kesuksesan serta kebahagiaan. Kecerdasaan ada 4 yaitu IQ(kecerdasan intelektual), EQ (kecerdasan emosi), SQ (kecerdasan spiritual) dan AQ (kecerdasan menghadapi tantangan). Kebahagiaan juga ada 3 yaitu pleasant life (hidup untuk kesenangan), good life (hidup untuk kebaikan), meaningfull life (hidup untuk keberartian). Pasti kami juga ingin hidup keluarga kami penuh dengan kecerdasan dan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Saya terinspirasi oleh tantangan-tantangan 30 hari yang saya unduh di pinterest. Ada 2 tantangan yang saya adopsi sebagai inspirasi ditambah materi bunda sayang game level 3. Sehingga proyek unik kami adalah Merancang "Kartu Tantangan Cerdas Bahagia". Kartu ini berisi kata-kata untuk memacu diri untuk beraktivitas pada hari itu. Karena ini berupa rancangan jadi akan ada evaluasi di tiap langkahnya. Karena ada keinginan untuk menyeimbangkan IQ, EQ, SQ dan AQ. Semua kecerdasan bisa masuk ke dalam kartu tersebut. Setelah kartu pertama muncul, kami mengerjakan aktivitasnya kemudian diambil Aliran Rasa. Apa yang kamu rasakan setelah melakukan tantangan? Nilai apa yang terasa saat melakukan tantangan? Dan lain-lain.
Berhubung anak saya masih baru satu tahun, untuk mengambil kesimpulan peningkatan kecerdasannya juga masih terlalu dini. Maka dari itu, saya berdiskusi dengan suami. Untuk tantangan kali ini saya akan ditemani partner saya yaitu suami. Qyara tetap berpartisipasi dong. Tapi sebagai pengamat hehe. Dan rencananya kartu tantangan itu akan bisa digunakan saat Qyara sudah siap melakukan tantangan.
Bismillah
Kami coba membuka kartu hari pertama.
Berikut tantangannya.
Aliran Rasa dari Ayah
"Alhamdulillah bisa sedekah di ‘2 tempat’. Kotak amal masjid & Kotak amal panti asuhan 😊. Rasanya seneng n tenang. Ada kepuasan tersendiri bisa sedekah pakai uang yg InshaAllah halal dari hasil kerja"
Aliran Rasa dari Ibu
"Alhamdulillah hari ini bisa bersedekah dengan berdonasi ke sejuta cinta iip. Bersedekah untuk korban kebakaran di balikpapan. Senang rasanya bisa merasakan berdonasi dengan cara yang baru (transfer), maklum untuk keluar rumah terkadang sulit. Namun dengan ini donasi bisa dilakukan dimana saja. Semoga bisa membantu. Semoga para korban diberi kesehatan dan kondisinya segera pulih  dari kebakaran. Aamiin
Aliran Rasa dari Qyara
Qyara pun bisa bersedekah lho. Dia terhadap orang selalu senyum dan ramah. Kan senyum adalah sedekah. 😊😊😊😊😊
#tantangan_hari_ke1
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
0 notes
not-a-housewife · 7 years ago
Text
Melihat dan Mengamati
Melatih kecerdasan anak part#1
Abdurrahman Hamizan Ar-Rayyan, 17 months old. 
Hampir 1,5 tahun menjadi ibu untuk bayi (atau balita?) super anteng ini. Memperhatikan tumbuh kembangnya setiap hari, bukan hanya memperhatikan berapa berat dan tinggi badannya saja, melainkan berapa juga berapa banyak kosakata yang sudah dia tau (salah satunya). 
Well, siapa sih yang tidak mau punya anak cerdas. Cerdas dalam berbagai aspek dalam kehidupannya, cerdas intelegensinya, emosinya, spiritualnya, juga cerdas dalam menghadapi tantangan. Bagian kecerdasan terakhir baru saya tau karena ternyata anak butuh daya juang dalam hidupnya, terutama saat ia dewasa kelak. Kuliah bunsay IIP mengajarkan bagaimana cara meningkatkan jenis-jenis kecerdasan ini pada anak (dan orang tuanya).
Mau buat project apa ya untuk melatih kecerdasan?
Ini yang masih agak bingung. Bingung tanda mikir toh hehehe.
day-1 masih melihat dan mengamati. Ada beberapa hal yang akhir-akhir ini dialami Kakang dan cukup mengganggu. Hal yang menjadi highlight adalah merajuknya kakang saat diberhentikan menonton video dari smartphone dan sedihnya Kakang saat mendengar sesuatu bernada sedih (bisa irama dari bacaan Al-Qur’an, bisa juga dari kata-kata yang diucapkan dengan rhyme sedih atau nada yang bergetar). Aktivitas pertama bisa membuat kakang menangis kencang, lalu sesenggukan seperti orang sakit hati, berujung minta nenen saat tidak terpenuhi kemauannya. Selanjutnya seharian dia akan merajuk minta lihat smartphone dengan bilang “apee..apee” atau terus merajuk minta lihat baby shark dengan bilang “shak..shak, “baby “, “mommy”, “daddy” yang membuat orang disekitarnya harus terus nyanyi. Kadang sedih karena sampai besok paginya, Kakang bangun tidur masih saja ingat minta baby shark, sedih karena anaknya sampai sebegitu ingin sesuatu sampai terbawa mimpi, tapi juga harus mengurangi bahkan tidak memberikan sama sekali.
Yang kedua agak tricky, kakang mendadak sedih, menahan tangis atau tiba-tiba air matanya menetes begitu saja. Saat ada yang ngaji dengan langgam agak mendayu dia bisa terus menangis seperti orang dewasa yg sedih, diakhiri sesenggukan dan terus peluk bundanya. Kayak orang dewasa atau anak lebih besar nangis, karena ini bukan nangisnya bayi yang "ngagoak" (if you know what I mean wkwkwk). Selain nada yg mengaji, kakang jg bisa mendadak sedih kalau ada yg bilang "mooo" suara sapi dengan nada bergetar, atau "mbeee" atau "ooo..oo..ooo" suara ayam berkokok. Beberapa bulan lalu bunda tergoda belikan kakang hafiz junior, padahal udah punya si hafiz yg besar. Niatnya biar bisa diulang-ulang sekalian bundanya juga menghapal. Tapi begitu di play...anaknya nangis tersedu sedu. Murotal di hafiz yang besar padahal ga bikin kakang nangis, tapi entah kenapa yang junior ini bikin sedih.
Melihat kejadian-kejadian tadi, maka sepertinya bunda akan fokus dulu pada pengenalan emosi untuk meningkatkan kecerdasan emosi kakang untuk kemudian meminimalisasi tantrum, dan meningkatkan kecerdasan dalam menghadapi tantangan, to make him calmer when he could not get things he wants. Tetap diselingi dengan peningkatan kecerdasan spiritual dengan lebih sering lg memperdengarkan bacaan Al-Qur'an dan mengenalkan Kakang bahwa semua adalah ciptaan Allah, dan kecerdasan intelektual untuk hal-hal sederhana (mengenalkan warma, bentuk, binatang, alat transportasi). Buat saya, meningkatkan semua aspek kecerdasan menjadi penting, terutama saat sekarang masih dalam masa golden age. He's brain is literally like a sponge that can absorb EVERYTHING! Every single thing. Pe er untuk semua orang yang terlibat dalam pengasuhan kakang agar menjadi contoh yang baik.
Jadi, mari kita mulai perjalanan ini Bismillahirrahmaanirrahiim..
0 notes