#tantanganharike1
Explore tagged Tumblr posts
Photo
GAMES MELATIH KECERDASAN INTELEKTUAL, SPIRITUAL, EMOSI, DAN SOSIAL. [Tantangan Bunda Sayang level 3] saya awalnya belum berniat memulai tantangan hari ini, karena masih menyusun konsep family project untuk level ini. Tapi seketika siang tadi saya mendapat momen untuk Kaisar melatih kecerdasan sosial pada dirinya. Saya sempat menuliskannya di ig story akun saya, tentang bagaimana saya menjelaskan pada Kaisar saat ia menjumpai orang yang sakit jiwa. Sejak dulu saya selalu jengah, jika melihat bagaiman orang2 bisa dengan santainya mengolok2 orang yg sedang diuji dengan penyakit kejiwaan. Saya selalu berpikir, bahwa (naudzubillah) kita semua bisa saja ada di posisi nya. Seseorang bisa sampai di titik itu, pastilah ada sesuatu dlm hidupnya yg dia betul2 tidak sanggup melewati beratnya fase itu. Maka lalu ia sakit, jiwanya sakit. Hingga tdk lg normal seperti kita. Tapi ia tetap manusia, kan? Maka sudah sepatutnya kt tetap dgn kewajiban kita utk memanusiakan manusia. Dengan tdk mengganggunya, dgn tdk menjadikannya bahan olokan, atau apapun yg merendahkannya. Karena ia tdk pernah meminta ada di posisi itu. Maka saya mendapat momen utk memberi penjelasan pd Kaisar, utk tdk menggunakan frasa 'gila', dan menggantinya dgn sakit jiwa. Memberinya penjelasan bhw kt hrs bersyukur krn masih Allah izinkan utk hidup normal, sehat jiwa dan raga. Dan tdk lupa mendoakannya supaya Allah kelak beri kesembuhan. Kaisar mengangguk, menuruti semua penjelasan saya. Sudah menjadi tugas saya sebagai ibunya. Untuk mengajarinya kelembutan hati, empati, yang nantinya akan mengasah kecerdasan sosialnya. Yang akan menjadi bekal untuknya kelak menjalani hidup di dunia yg heterogen dgn beragam karakter dan permasalahan sosial. #tantanganharike1 #gamelevel3 #kelasbunsayiip3 #kamibisa
0 notes
Text
Family Project #Day1
Saya percaya kecerdasan dapat ditumbuhkan sedari bayi. Untuk itulah, saya memilih Naira, anak perempuan saya yang berusia dua bulan, sebagai partner saya dalam game level 3 ini.
Proyek yang akan saya ceritakan pada game level 3 ini merupakan proyek skala kecil yang terus kami lakukan di keseharian agar menjadi sebuah kebiasaan dan menumbuhkan kecerdasan lewat hal-hal kecil.
Salah satu kecerdasan yang ingin saya tanamkan sejak dini adalah kecerdasan spiritual. Setidaknya ketika Naira masih kecil, dia dapat mengetahui bahwa Allah ada. Saya ingin bisa menumbuhkan kecintaannya pada Allah dan ciptaan-ciptaan-Nya.
Proyek kami hari ini adalah mandi.
Saya biasa memandikan Naira setiap pagi dan sore. Langkah-langkah mandi sendiri dimulai dari menanggalkan pakaian, menyabuni dan berbilas, dan memakai pakaian lagi.
Untuk menumbuhkan kebiasaan Islam yang baik, saya biasa memandu Naira untuk menanggalkan pakaian mulai dari tangan dan kaki kiri, diakhiri dengan anggota tubuh sebelah kanan. Dalam prosesnya, saya mengatakan pada Naira bahwa mandi itu untuk bersih; kebersihan sebagian dari iman; menjadi manusia yang mencintai kebersihan akan dicintai Allah dan Rasul-Nya. Membaca basmallah sebelum masuk ke dalam bak mandi dan hamdallah setelah selesai. Kemudian memulai dengan anggota badan sebelah kanan untuk memakai pakaian.
Dengan melakukan kebiasaan ini, saya harap Naira dapat tumbuh dengan kebiasaan yang baik dan mengenal Allah lebih lagi.
#tantanganharike1 #kelasbunsayiip3 #gamelevel3 #kamibisa
0 notes
Photo
Bermain Puzzle Alhamdulillah tidak terasa sudah memasuki materi ke 4 pada #kuliahbunsayiip ini kita membahas topik #MemanduGayaBelajarAnak Berikut sepenggal cerita pengamatan hari pertama gaya belajar kk dan abang. Hari libur anak-anak ingin le gramedia dan alhamdulilah ayah mengiyakan anak sangat senang karena memang sudah lama tidak ke toko buku. Awalnya sih ingin membeli buku diary untuk kk karena kk ketika mengutarakan sesuatu kepada saya dan ayah nya lebih banyak dengan tulisan. Akhirnya saya berinisiatif untuk memberikan sebuah diary untuk kk. Disana abang dan kk juga membeli beberapa buku dan mainan serta membeli puzzle, punya kk lebih besar ukuran puzzle nya dibandingkan punya abang tapi puzzle abang ada 2 buah puzzle dengan gambar mobil sedangkan kk gambar moana. Anak-anak sangat antusias sesampainya dirumah langsung mereka membuka Puzzle dan menyusun nya. 1. Kakak Kk langsung membuka Puzzle nya, kk cukup memperhatikan sebentar saja, dan dibelakang Puzzle kk tidak ada contoh gambar nya, setelah dibuka kk langsung menyusun kembali Puzzle nya dan dapat diselesaikan dalam waktu 30 menit, tanpa meminta bantuan saya ataupun ayah nya, sebenarnya bisa lebih cepat tapi karena mengerjakan nya sambil nonton makanya butuh waktu lama, dalam hal ini kk condong kepada auditori kinestetik. 2. Abang Abang juga langsung membuka Puzzle nya tapi sewaktu mau menyusun abang merasa tidak mampu untuk menyusun sehingga abang menangis meminta bantuan kepada saya tapi tentunya dengan terus mencoba dan mulut nya juga berusaha membujuk saya, sewaktu ditengah jalan saya bantu abang dengan beberapa Puzzle karena abang sudah menangis dan cukup berkeringat bisa jadi ini karena abang gugup tapi saya hanya bantu beberapa dan setelah nya abang selesai kan sendiri. Abang menyelesaikan dalam waktu 20 menit dan juga diselingi dengan menonton tv. Setelah Puzzle tersusun semua abang langsung tertawa sumringah dan setelah itu abang kerjakan sendiri tanpa bantuan saya, kk ataupun ayah nya, abang memang lebih cenderung tidak percaya diri untuk pertama kali hal ini berbeda dengan kk yang lebih yakin menyusun nya, disini saya mengamati bahwa abang kinestetik karena abang anaknya tidak bisa diam. #TantanganHariKe1 #GameLevel4 #MemanduGayaBelajarAnak #kuliahbunsayiip
0 notes
Text
Melihat dan Mengamati
Melatih kecerdasan anak part#1
Abdurrahman Hamizan Ar-Rayyan, 17 months old.
Hampir 1,5 tahun menjadi ibu untuk bayi (atau balita?) super anteng ini. Memperhatikan tumbuh kembangnya setiap hari, bukan hanya memperhatikan berapa berat dan tinggi badannya saja, melainkan berapa juga berapa banyak kosakata yang sudah dia tau (salah satunya).
Well, siapa sih yang tidak mau punya anak cerdas. Cerdas dalam berbagai aspek dalam kehidupannya, cerdas intelegensinya, emosinya, spiritualnya, juga cerdas dalam menghadapi tantangan. Bagian kecerdasan terakhir baru saya tau karena ternyata anak butuh daya juang dalam hidupnya, terutama saat ia dewasa kelak. Kuliah bunsay IIP mengajarkan bagaimana cara meningkatkan jenis-jenis kecerdasan ini pada anak (dan orang tuanya).
Mau buat project apa ya untuk melatih kecerdasan?
Ini yang masih agak bingung. Bingung tanda mikir toh hehehe.
day-1 masih melihat dan mengamati. Ada beberapa hal yang akhir-akhir ini dialami Kakang dan cukup mengganggu. Hal yang menjadi highlight adalah merajuknya kakang saat diberhentikan menonton video dari smartphone dan sedihnya Kakang saat mendengar sesuatu bernada sedih (bisa irama dari bacaan Al-Qur’an, bisa juga dari kata-kata yang diucapkan dengan rhyme sedih atau nada yang bergetar). Aktivitas pertama bisa membuat kakang menangis kencang, lalu sesenggukan seperti orang sakit hati, berujung minta nenen saat tidak terpenuhi kemauannya. Selanjutnya seharian dia akan merajuk minta lihat smartphone dengan bilang “apee..apee” atau terus merajuk minta lihat baby shark dengan bilang “shak..shak, “baby “, “mommy”, “daddy” yang membuat orang disekitarnya harus terus nyanyi. Kadang sedih karena sampai besok paginya, Kakang bangun tidur masih saja ingat minta baby shark, sedih karena anaknya sampai sebegitu ingin sesuatu sampai terbawa mimpi, tapi juga harus mengurangi bahkan tidak memberikan sama sekali.
Yang kedua agak tricky, kakang mendadak sedih, menahan tangis atau tiba-tiba air matanya menetes begitu saja. Saat ada yang ngaji dengan langgam agak mendayu dia bisa terus menangis seperti orang dewasa yg sedih, diakhiri sesenggukan dan terus peluk bundanya. Kayak orang dewasa atau anak lebih besar nangis, karena ini bukan nangisnya bayi yang "ngagoak" (if you know what I mean wkwkwk). Selain nada yg mengaji, kakang jg bisa mendadak sedih kalau ada yg bilang "mooo" suara sapi dengan nada bergetar, atau "mbeee" atau "ooo..oo..ooo" suara ayam berkokok. Beberapa bulan lalu bunda tergoda belikan kakang hafiz junior, padahal udah punya si hafiz yg besar. Niatnya biar bisa diulang-ulang sekalian bundanya juga menghapal. Tapi begitu di play...anaknya nangis tersedu sedu. Murotal di hafiz yang besar padahal ga bikin kakang nangis, tapi entah kenapa yang junior ini bikin sedih.
Melihat kejadian-kejadian tadi, maka sepertinya bunda akan fokus dulu pada pengenalan emosi untuk meningkatkan kecerdasan emosi kakang untuk kemudian meminimalisasi tantrum, dan meningkatkan kecerdasan dalam menghadapi tantangan, to make him calmer when he could not get things he wants. Tetap diselingi dengan peningkatan kecerdasan spiritual dengan lebih sering lg memperdengarkan bacaan Al-Qur'an dan mengenalkan Kakang bahwa semua adalah ciptaan Allah, dan kecerdasan intelektual untuk hal-hal sederhana (mengenalkan warma, bentuk, binatang, alat transportasi). Buat saya, meningkatkan semua aspek kecerdasan menjadi penting, terutama saat sekarang masih dalam masa golden age. He's brain is literally like a sponge that can absorb EVERYTHING! Every single thing. Pe er untuk semua orang yang terlibat dalam pengasuhan kakang agar menjadi contoh yang baik.
Jadi, mari kita mulai perjalanan ini Bismillahirrahmaanirrahiim..
0 notes
Text
Melatih Kecerdasan Bahasa (Linguistik) Adzka
Setelah di game level 2 waktu lalu saya berlatih untuk melatihkan kemandirian Adzka dan bonus terbesarnya yaitu sekarang Adzka (28 bulan) sudah lulus di sapih dengan metode WWL. Meski untuk Toilet Training Adzka masih belum lulus sampai tuntas, tapi setidaknya ia sudah bisa bilang kalau mau pipis 😁. Dan TT inipun masih saya latihkan sampai sekarang.
Memasuki game level 3 ini, saya memilih untuk melatih Adzka beberapa kecerdasan dari kecerdasan Intelektual (IQ), kecerdasan Emosional (EQ), kecerdasan Spiritual (SQ) dan kecerdasan menghadapi tantangan (Adversity intelligence).
Saat ini saya berfokus pada Kecerdasan Bahasa (Linguistik) Adzka terlebih dahulu. Di usia 28 bulan ini, sebenarnya Adzka sudah menampakkan kemajuan dalam hal bahasa, seperti ia sudah bisa merangkai kalimat sederhana dari 3 - 5 kata. Namun, permasalahannya adalah di pengucapannya yang belum terlalu jelas dan hanya terdengar bunyi akhirnya saja. Nah..project kali ini adalah untuk melatih adzka agar bisa berbicara secara jelas.
0 notes