Tumgik
#surat untuk kekasih
ceritadear · 3 months
Text
Setelah 19 tahun meninggalkan kota itu, kini ia kembali.
Kota yang menyimpan banyak kenangan bersama seseorang yang selalu menjadi pusat doanya.
Siapa sangka, kota yang dijuluki sebagai Kota Daeng itu menjadi tempat pertemuan mereka. Kendati keduanya berasal dari daerah yang sama, tapi sepertinya Makassar lebih pandai dalam menumbuhkan perasaan di dalam dada.
Surat-surat yang pernah kubaca tentang mereka itu, latar tempatnya di kota ini. Dahulu namanya adalah Ujung Pandang. Sepasang cinta itu mengikat janji dan hidup bahagia bersama kedua anak mereka di tempat ini. Sampai suatu saat, sepasang itu memutuskan untuk pulang ke kampung halaman, memboyong anak-anak mereka. Hingga setahun kemudian sepasang itu punya jagoan kecil lagi, anak ketiga mereka.
5 tahun setelah meninggalkan Kota Daeng. Pemilik Semesta nampaknya merindukan kekasih yang ia sayangi itu. Meninggalkan bekas luka yang sampai saat ini masih menganga di dalam dadanya.
12 tahun ia kerap kali membujuk-bujuk hatinya agar selalu lapang dalam menerima. Meski ia terlihat begitu kuat dengan senyum riangnya, aku tau di dalam sana ia menyimpan banyak luka-luka.
Dan sudah beberapa hari sejak kemarin, ia kembali mengunjungi tempat ini.
Mengenang di setiap sudut yang tentu saja tata kotanya sudah berubah. Dadanya sesak, matanya hangat. Tapi ia berusaha untuk terlihat baik-baik saja.
Kota ini terlalu manis untuk dikenang hanya sendirian saja, tidak lagi ada kekasih di sampingnya.
Sejak sampai di kota ini, memori dalam kepalanya berputar dengan cepat. Seperti cuplikan film yang berganti scene sepersekian detik. Napasnya memburu. Ia mengelus dada. "Aku rindu sekali". Suaranya pelan terbawa angin. Semoga suara itu dibawa oleh udara, menembus langit. Tolong sampaikan pesan rindu untuk kekasihnya, ya. Aku bersaksi bahwa setiap malam ia selalu merapal doa agar kekasihnya tenang disana.
Dan.. untukmu.
Selamat menabung lebih banyak celengan rindu. Pulanglah dengan selamat. Disini ada jasad kekasihmu, nanti aku temani bila kau ingin mengunjunginya, ya.
Maka selagi disana, kenanglah masa-masa bahagia. Agar bila pulang nanti, hatimu bisa sedikit lega. Menyadari bahwa kau telah dicintai sepenuhnya oleh kekasihmu dan anak-anak kalian akan melanjutkan cinta yang penuh itu untukmu.
*Jangan beri tahu bundo kalau aku menuliskan hal ini, ya. Nanti pipinya basah. Hehe
8 notes · View notes
langitawaan · 2 years
Text
91.
Kekasih, surat yang kau kirim telah tiba dan ku terima. Kertas putih dan setangkai mawar biru yang menemaninya. Pelan-pelan aku membukanya, takut-takut jika satu hurufnya tergelincir lalu aku salah dalam menduga makna.
Aku membacanya dengan seksama, aroma kerinduan menyebar pada tiap huruf yang kau rangkai di tetiap barisnya. Semua kekhawatiranmu seharusnya sudah berhasil kau tanggalkan setelah pertemuan di depan danau hijau tosca. Namun rupanya, cemas dan rasa takutmu masih aku rasakan sejak dari paragraf pertama.
Kekasih, seharusnya kau tidak perlu sering-sering bertanya perihal kabarku kepada langit di atas sana. Kau tak perlu menerka-nerka apakah kini aku bahagia? apakah sekarang aku baik-baik saja? apakah aku mampu menyikapi kesedihanku dengan bijak?
Selayaknya, semua pertanyaan berisi kekhawatiran itu kau simpan untuk dirinya kelak, seseorang yang kan mendampingi tawa dan tangismu hingga habis usia, bukan aku. Hapus namaku dari hati juga ingatanmu. Bangunlah cerita baru bersama orang yang menunggumu di depan sana.
Berapa lama lagi waktumu akan terbuang dengan percuma karena terus mengingatku yang tak lain hanyalah bagian dari kenangan masa lalu? Bukankah melakukannya membuatmu diam di tempat, tak ke mana-mana?
Kekasih, aku bersumpah tak ada dendam yang ku simpan untukmu. Tak ada penyesalan karena telah bertemu dan mengenalmu dalam waktu yang cukup lama. Tak ada keraguan dalam diriku untuk mendoakan kebaikan atas hidupmu.
Melalui goresan ini aku memohon, sepertiku yang telah berdamai dengan takdir Tuhan kau pun harus bisa melakukannya. Kau boleh merasa bersalah namun berhentilah menyalahkan diri dan keadaan. Berbahagialah, kau sangat layak untuk merasakannya.
Gerimis, 01.45 | 20 November 2022.
63 notes · View notes
intanaprilisa · 7 months
Text
Tumblr media
MENJADI YANG TERTINGGAL
Alhamdulillah, Allah berikan ujian nikmat menjadi murid yang selama ini sering menjadi yang pertama atau setidaknya bukan yang paham paling akhir.
Dengan ketidaktahuan apakah Allah memandang lulus atau perlu remidi karena secara tidak sadar terselip kesombongan disana. Allah beri nikmat yang lain berupa menjadi yang paling tertinggal dalam memahami ilmu KalamNya.
Akhirnya orang yang mengklaim dirinya mudah memahami sesuatu ini Allah tampar dengan sulitnya mengerti bagaimana menaikkan lidah dalam huruf-huruf tafkhimNya.
"Laa.." "Laa.." "Llooh"
'Ayo masih belum.. Lidahnya belum naik'
"Laa.." "Laa.. " "Llooh"
'Masih belum, ditunggu perkembangannya pekan depan.'
'Mau sampai kapan ini kita huruf ل nya?'
*deg*
"Yaa Allah, sedih.. Aku nggak tahu bedanya lidah terhampar atau naik. Kalau nggak tahu gimana caranya mentafkhimkan huruf.." -si pesimis ini mengeluh dalam hati-
Lalu di akhir kelas, ustadzah yang saat itu masih berusaha untuk kucintai yang sekarang alhamdulillah insyaaAllah Allah sudah menghadirkan cinta di hatiku pada beliau, berpesan..
"Saya dulu belajar huruf د juga 1,5 tahun, karena saya orang Jawa. Jadi sulit menghilangkan medhognya. Minta pertolongan sama Allah ya. Jika kita ingin belajar huruf tertentu, berdo'a agar Allah mudahkan."
Pesan singkat yang menghujam hati. Lalu sejak itu mulai merendahkan hati bahwa memang apa yang kulafadzkan salah entah sebelah mana. Berdo'a. Minta Allah mudahkan lidah ini menemukan jalannya. Bercermin melihat dimana kesalahan letak lidah ini, dan berlatih.
Semoga ustadzah meridhoi muridnya ini. Dan Allah meridhoi dan mengizinkan agar hamba penuh dosa dan maksiat ini bisa mencintai, memahami, melafalkan, mengamalkan surat cintaNya dengan baik sesuai dengan Rasul kekasih Allah dulu melakukannya.
Menjadi yang paling tertinggal dan paling tidak bisa di kelas untuk pertama kalinya, memang sering membuat sedih, takut untuk masuk kelas, takut dengan ustadzah, takut salah ketika menyetorkan apa yang sudah dilatih. Tapi nggak papa.
Tandanya Allah sayang, Dia nggak mau hambaNya penuh kesombongan, Allah mau hambaNya selalu sadar bahwa setiap kemampuan hanya berasal dari Ia Al-"Aziiz Yang Maha Perkasa, dan Allah rindu ingin hambaNya ini mengiba, merengek, mendekat padaNya karena hanya Ia yang bisa mengizinkan lisan ini benar dalam mengucapkan Al Qur'an.
Alhamdulillah.. Tsumma alhamdulillah..
2 notes · View notes
pergimelaut · 8 months
Text
NaNoFinMo: Sedang Cukup Struggle
Aku mau cerita tentang novelku sebentar. Jadi, setelah banyak membaca dan mendengar, terutama kaitannya dengan Yogyakarta, Inggris, dan dinamika peristiwa sejarah di Indonesia abad ke-18 dan ke-19, aku jadi ... jadi ... jadi semakin bingung. Lucunya, ketika aku SEKOPONG ITU pas NaNoWriMo, aku malah bisa nulis lancar jaya sampai 50.000 kata. Tapi setelah kubaca lagi draf yang kubuat, dan aku bikin daftar apa-apa saja yang mau kuubah, rasanya pengin ngubah semuanya T_T
Mungkin aku seharusnya berhenti berpikir. Maksudku, berhenti overthinking. Dan, ya, nulis aja. Nanti kalau ternyata tulisanku itu perlu diubah, ya ... diubah lagi aja. Yang penting tahu apa yang mau diubah. Kalau semuanya masih ada di dalam kepala, gimana bisa diolah ...
Aku nulis ini karena kangen sama mereka. Aku kangen sama rumah di tengah hutan tempat mereka tinggal (walaupun pepohonan di sekitar mereka salah nama tanaman), aku kangen sama arak-arakan kereta kuda yang ditonton ratusan orang hingga ke keraton (walaupun deskripsi kereta kudanya salah), aku kangen sama meja makan tempat para putra mahkota rebutan surat dari saudari mereka (walaupun ... walaupun ini nggak seharusnya ada?? Kayak, harusnya ini tuh, nggak perlu dilakukan gitu loh? Mereka makan sendiri-sendiri di rumah mereka masing-masing karena setiap putra mahkota dapat tempat tinggal? Terus gimana cara memperbaiki ini kalau ini salah dari awal? Pikir nanti, pikir nanti, tenang).
Baiklah, daripada mikirin fakta sejarah bikin kamu tertekan, mari kita fokus sama karakterisasi tokoh-tokohnya aja.
Aku kangen sama pertemuan sepasang kekasih yang kunanti-nanti setelah sepuluh tahun lamanya! Ini cara bertemunya agak nggak rasional hahahahah, tapi entahlah, aku suka aja & aku sejauh ini nggak kepikiran untuk memperbaikinya. Aku malah kepikiran cari pembenaran biar ini terlihat masuk akal. XD
Aku juga kangen sama pertemuan dua orang asing yang selama ini cuma saling bicara di dalam mimpi. Ini perlu lebih banyak komunikasi lagi, aku mau memperbanyak obrolan mereka. Aku juga kangen sama pertemuan dua saudara dalam hiruk-pikuk kerumunan orang berdesakan untuk menerima sumbangan air. Itu manis banget huhuhu, tapi kurang banyak porsi sedihnya (gimana sih).
Kalau memikirkan soal orang-orang di dalam draf novelku, rasannya pengin banget cepet-cepet nulis tentang mereka, biar bisa ketemu mereka lagi. Tapi kalau mengingat "dunia" yang kubentuk di sekeliling mereka, rasanya aku cuma pengin bengong aja ... XD Sepertinya, dunia yang kubuat kurang kuat dan akan sedih malah kalau mereka kuterjunkan dalam seting yang belum utuh kayak sekarang.
Baiklah, mari berusaha biar rasa kangenku ke mereka lebih besar daripada kebingunganku terhadap peristiwa yang mau kususun bersama mereka. Atau, aku perlu menyetir biar kekangenanku ini bikin aku tergerak buat nulis, dan bisa punya kekuatan untuk melawan kekhawatiranku jalan ceritanya mau kayak gimana. Soalnya kalau nggak ditulis, maka nggak akan pernah bisa tahu. XD
Yuk, semangat, semangat. :D
2 notes · View notes
eififah · 10 months
Text
Surat Cinta Pluviophile Untuk Sang Kekasih (Hujan)
Tumblr media
Oktoberantakan, Novemberjuang, Desemberalih
Pada segenap luka yang lalu lalang Hilang tuk datang, datang tuk menghilang Yang menyapa tanpa aba
Izinkan aku berdamai pada seluruh lara Yang meminta tumbal api bahagia Sebab, tak sepenuhnya dunia yang kujalani ini bak neraka Terkadang seharum basahnya debu di kala hujan tiba Jua seindah memeluk luka bayangan diri yang entah kapan redanya
Hujan, sering-seringlah kau datang menyapa Menarilah bersama dibawah kaki pujangga Dengan kata-kata yg penuh bermakna Ku ingin mendengar gemericik pada tiap tetesannya Berisiklah hujan, samarkanlah bisingnya kepala ini Berisiklah hujan, samarkanlah kata-kata yang menyakitkan hati Berisiklah hujan, padamkanlah nyala dendam dihati ini
Sampai nanti ku bertemu kau kembali Janjiku menari bersamamu lagi
2 notes · View notes
yyyakjs · 1 year
Text
this is how he cares for me
apa yang diharapkan dari hari libur panjang seorang tenaga kesehatan? ikut bersantai dan berongkang-ongkang kaki? hahaha, kalau bisa aku ingin tertawa paling keras karena itu sudah pasti adalah sesuatu yang tidak mungkin.
aku tidak mungkin mengumpat karena ini tanggung jawabku. memilih sebuah pekerjaan dimana aku hapal mati tidak akan sama dengan orang-orang lainnya.
aku jarang bermain. aku jarang berlibur. jika sedang untung pun, hanya tinggal tunggu ponsel berdering untuk kembali menginjakkan kaki di ruang putih yang (aku benci mengatakan ini) sudah seperti rumah keduaku.
ruang istirahat dokter.
aku sudah tidak bisa menghitung berapa jumlah pasien yang datang hari ini. dari pagi aku bahkan tidak sempat menyentuh pintu keluar. aku terjebak disini bersama semua hal yang ironisnya sekarang mulai membuatku muak.
masih banyak yang ingin aku keluhkan tapi nampaknya aku tidak punya waktu. lihat? datang lagi satu pasien anak-anak ditemani wanita dewasa yang aku yakini adalah ibunya.
hah ...
"keluhannya, bu?"
sang ibu melihat pada si adek. dan si adek juga melihat ke si ibu. aku diam menunggu mereka.
"batuk, dok."
aku melakukan pemeriksaan seperti biasa. mengecek tarikan napas, suhu tubuh, dan detak nadi.
"umur berapa, bu?"
"bulan depan 8 tahun."
alisku mengerut. delapan tahun?
"berat badan hanya 8 kilogram, dan tinggi badan 75 centimeter," aku bergumam, membaca informasi yang ada di kartu pasien. anak ini sangat kecil dan pandangan matanya lemah. astaga ... jangan lagi tentang keluhan kurang gizi. aku lelah.
aku langsung menulis surat rujukan ke dokter anak tanpa pikir panjang. kenapa ... kenapa harus di hari yang sama aku menemui dua kasus yang sama seperti ini? ini membuatku kesal. sangat amat kesal.
setelah pasien ini keluar aku memejamkan mata lalu menundukkan kepala ke meja kerjaku. harusnya seorang dokter tak seemosional ini. harusnya seorang dokter tak menggunakan perasaan pribadi berlebihan begini. mau bertahan sampai kapan kalau aku terus-menerus menggabungkan sisi mentalitas sensitifku terhadap pekerjaanku?
maudi, kamu bisa tamat.
aku mengeluarkan ponsel yang kusimpan dalam laci kecil. foto yang kupasang sebagai latar belakang langsung membuat aku tersenyum. kami ceria sekali. itu diambil saat kencan kami satu bulan lalu di taman kota.
aku memakai jaket hoodienya, omong-omong.
ah, pacar baikku.
aku mengabaikan dia seharian ini. pertanyaannya pun hanya bisa ku respon singkat dan aku tahu manusia normal manapun pasti akan kesal jika mendapat balasan seperti itu.
aku buka ruang pesan kami yang menampakkan pesan tiga jam lalu.
Jo: baby still busy?
Me: god sorry aku ada pasien. nanti ya jo
Jo: ah, okay...
sudah ku bilang ini adalah hari libur. pacar baikku pasti kesepian di sana.
Me: jo ... you think i can make it?
Jo: haloo finally
Jo: wait give me 5 min i need to save my noodle
Me: ih dasar hahaha
dia lucu, ya?
Jo: ada masalah apa, dokter maudi?
hahaha. dia selalu memanggil dengan panggilan itu untuk meledekku. sekarang pun sama. dia ingin menghiburku.
Me: not a serious things. aku cuma capek
Jo: okay
Me: why just ok?
Jo: emang harusnya gimana? i can't do anything besides waiting your time is up
Me: for what?
Jo: hug you
Me: tapi kamu bisa kasih aku sesuatu, at least some positive words to calm me down
Jo: my positive words are to listen to all your stories later, maudi
Jo: kalau aku ngomong sekarang aku belum tau jelas kondisi kamu gimana
Jo: kamu cengeng sayang :p kalau nangis aku ga bisa bantu cup cup
Me: nyebelin wkwk bikin mie apa?
Jo: goreng
Jo: but i guess this has turned into boiled noodles
Me: how can hahahaha
Jo: kebanyakan air
Me: jo hahaha stop being silly
Jo: glad you laughed
seperti itu caranya menghiburku. johnny konyol dan selalu punya seribu cara membuatku tertawa. mungkin untuk beberapa orang dia bukan lah sosok kekasih impian, tapi untukku dia yang paling ideal.
johnny tau semua tentangku. johnny bahkan tau aku akan lebih mudah kacau jika ia meladeni semua keluhanku sekarang.
ia sangat tau.
kini aku tak sabar untuk segera menghabiskan waktu kerja untuk bisa melihat johnny. pria tinggi yang akan menunggu diriku di tempatnya, bersama gelas kopi yang sudah ia siapkan.
"kamu udah kerja berapa jam hari ini?"
"banyak."
"ok, no coffee for you."
"hei?!"
begitu caranya memedulikanku.
dan sekarang, mobilku sudah sampai di sebuah rumah kecil berbentuk studio berwarna abu-abu. milik johnny. kekasih musisiku.
aku turun dan melangkah buru-buru. aku tidak perlu menjelaskan kalau aku sudah tidak sabar ingin menemuinya, kan?
"jo?"
tidak ada di ruang tamu. mungkin di ruang istirahat?
"jo?"
itu dia. tubuh tingginya berbaring di kasur mungil dengan kaki menggantung di ujung. aku mendekat untuk melihat betapa damai wajah itu terlelap.
aku berbalik hendak mengambil selimut tapi tiba-tiba sebuah tangan menarikku hingga aku terhuyung.
dan terjatuh di atas dadanya.
astaga. dia tidak tidur?
"mau kemana?"
"ambil selimut."
"udah ada."
tangan johnny meraih sesuatu dibalik tubuhnya. dasar. rupanya selimut tebal ia tindih dengan badan besarnya.
"look how tired your face is…" gumamnya. dengan jemari yang mulai mengelus untaian rambutku. gerak tangan ini selalu sukses membuatku terbuai. "ceritanya besok pagi, ya?"
"why?" apa dia sudah bosan mendengar semua keluhanku?
"let's fix your panda eyes first," lanjutnya, menyentuh mata kiriku dengan telunjuknya.
"what?"
sebuah tepukan hadir di punggungku.
puk ... puk ... puk ...
beberapa kali. tidak berhenti.
johnny memejamkan mata tanpa bicara lagi yang begitu ajaib sukses membuatku turut ingin merebahkan kepala dan menutup mata.
aku mengantuk. dan mungkin sebentar lagi tertidur.
dan aku sadar, lagi-lagi, ini adalah cara johnny untuk memedulikanku.
6 notes · View notes
laelans · 2 years
Text
Makin ke sini, makin ke sana.
@laelans
Tumblr media
Dulu, beribu tahun lalu ada seorang utusan yang berjuang mati-matian menebar cahaya di tengah gelapnya masa. Beliau seorang yang ummiy. Dan hebatnya, ternyata pedoman hidup umat manusia diturunkan kepadanya untuk disampaikan pada seluruh manusia. Bukan tanpa hikmah, karena yang Maha Kuasa ingin menunjukkan bahwa pedoman itu bukanlah karangan tangan belaka, atau dongeng semata. Tapi firman Allah yang datang dari 'Arsy-Nya. Dijamin keterjagaannya sampai dunia nanti tak ada. Disampaikan pada manusia pun bukan hanya sewaktu. Tapi "berangsur-angsur". Agar lebih dalam pemaknaannya pada setiap kondisi yang terjadi. Untuk mengajarkan bahwa setiap problema, sudah sepaket dengan solusi. Tinggal kau cari di antara surat cinta-Nya, lantas tadabburi, dan pahami.
Sejenak tengok kembali kisah ini. Perjuangan sang utusan menyampaikan kalam suci demi manusia yang banyak lengah lagi lalai. Kalau ada kompetisi "si paling tersakiti" mungkin beliau pemenangnya. Dikucilkan, dilempari batu bahkan kotoran, diracuni makanannya, dikatai gila, difitnah, ditinggal orang-orang terkasihnya saat perjuangan masih butuh banyak dorongan, bahkan menjadi korban percobaan pembunuhan. Padahal sebelumnya mereka yang mendustakan menjulukinya dengan empat pujian utama, shidiq, amanah, tabligh, fathonah. Mungkin jika kita yang mengalami, sudah masuk story dan feed instagram atau konten tiktok lantas ber- caption "jilat ludah sendiri". Bagaimana tidak? Mereka yang percaya bahwa ia adalah orang yang dapat dipercaya dan amanah, tapi mereka juga yang mengingkari apa yang dibawanya. "Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman." (QS. At-Taubah : 128)
Kini, secara super singkat sudah kita tau perjuangan junjungan kita dan mengapa Allah sampai memilihnya untuk menyampaikan kalam suci sebagai pedoman umat manusia sampai akhir zaman.
Dan kini, Malu rasanya ketika pedoman suci itu banyak kami tinggalkan dalam banyak kesempatan. Allah, ampuni kami sebagai umat akhir zaman yang sungguh tak tau diri melalaikan Al-Qur'an lantas mematikan hati kami sendiri. Betapa malunya kami ketika kelak Nabi kami menjadi saksi atas apa yang kami lakukan dan dapati selama ini. Rasanya membayangkan akan disuguhkan air dari Telaga Kautsar oleh kekasih-Mu amat malu kami impikan. Ternyata kami masih sangat jauh dari pantas. Sangat jauh.. "(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Alquran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (Q.S An-Nahl : 89)
2 notes · View notes
haluanmalam · 2 years
Text
Tumblr media
Aku tak tahu pada kata apa akan kuserahkan sesuatu yang begitu berdebar ini untuk menjelaskannya padamu. Aku tak tahu apakah ada dalam perbendaharaan kalimat yang dapat mendefinisikan kerinduaku ini yang selalu menarik kenangan kehadapanku. Aku tak tahu bagaimana merangkai kata untuk merangkum kerinduan yang amat panjang ini...
Aku tak tahu, Kekasih. Itu sebabnya Aku menulis surat ini
Aku tulis surat ini karena seluruh alam mengingatkanku padamu. Kau terus datang waktu ke waktu layaknya udara yang menjadi napasku. Kau datang dari ruang ke ruang sebagai denyut pada jantungku. Kau datang layaknya Matahari yang terus memberi kehangatan bagi tubuhku dikala musim dingin tiba. Begitulah kau hadir dalam sisa usiaku.
Aku pergi ke pantai, debur ombaknya mengingatkanku pada suaramu. Aku pergi ke gunung, julangnya mengingatkanku pada keteguhan senyummu. Pada keramaian aku kosong tanpamu. Pada kesepian aku ramai olehmu.
Sekali lagi, itu sebabnya Aku menulis surat ini.
Rinduku terlalu matang oleh jarak.
الحي العاشر، مدينة نصر، القاهرة
3 notes · View notes
scotishfolk · 3 days
Text
Tumblr media
Tulisan dari Laut: Surat untuk Kekasih yang selalu dalam hati.
"Selamat malam. Saya Laut, sender menfess yang kamu reply. Mau mengobrol?"
Geino terkasih, itu adalah sebuah pesan yang mengawali semua yang terjadi pada kita hari ini, uluran pertemanan yang kau sambut dengan senang hati.
Kita berhasil menjalin pertemanan yang terus berjalan meski terasa biasa, seperti kebanyakan kawan. Bahkan, kita pernah saling membalas pesan begitu lama. Saya pernah membalas di hari yang berbeda, dan kau pun sama halnya.
Berbalas pesan seperti ketika ada waktu saja, namun siapa mengira, Juli berganti Agustus, semuanya berubah menjadi serius. Saya yang menawarkan hati lebih dulu setelah sadar berdebum jatuh ke bumi.
Pengalaman jatuh hati yang terasa asing. Karena kamu, jauh seperti apa yang saya bayangkan. Tidak, tolong jangan salah paham, itu tidak dalam konotasi yang buruk. Saya hanya bertanya pada diri sendiri mengapa saya bisa jatuh secepat itu. Saya mengira saya hanya bisa mencintai seseorang yang mempunyai kesukaan yang sama dengan saya. Itulah mengapa saya bisa jatuh cinta setelah mengenal lama dan jauh lebih dalam. Namun denganmu, dalam hitungan minggu, tunas pun sudah tumbuh. Saya bahkan tidak tahu apa yang menjadi kesukaanmu; apakah kamu gemar berkutat dengan banyak buku seperti saya?
Saya pernah berkata ketika diliputi rasa sedih kala hubungan terakhir saya yang harus berakhir, bahwa "saya tidak akan lagi bisa mencintai orang lain." Perasaan sedih yang menggerogoti membuat saya meludahkan kata-kata yang tak saya sangka akan menjilatnya kembali saat kita bertemu. Diharuskan mengecap ludah sendiri yang tak disangka terasa nikmat seperti meminum kopi hitam favorite hingga tandas.
Saya yang mulai risau menunggu balasanmu akhirnya menggulir kembali pesan yang kamu kirimkan, mencari pada bagian mana kau menebarkan Amortentia yang memabukkan. Usaha mengkhianati hasil, saya pergi dengan tangan kosong dan menjawab fakta bahwa saya mencintaimu dengan sengaja dan tanpa alasan.
Kini kamu dan saya berubah menjadi "kita." Membuat saya senang bukan main karena tidak ada hal lain yang paling saya inginkan selain dirimu. Saya mencintaimu lebih dari apa pun di dunia yang tengah kita jalani bersama; saya mencintaimu dengan segenap hati. Meski saya seringkali marah padamu, itu tidak sedikit pun mengurangi cinta saya. Saya marah karena perasaan cemburu yang tidak mampu saya tahan. Saya bisa cemburu pada siapa pun yang saya rasa tidak wajar terlalu dekat denganmu, tidak peduli siapa pun orangnya, tidak peduli dia mengenalmu lebih dulu daripada saya. Sebagai seorang kekasih, saya tidak ingin menjadi nomor kesekian. Maka dari itu, saya pernah meminta padamu untuk katakan pada saya apa yang ingin kamu lakukan. Tolong jangan anggap apa yang saya katakan sebagai sebuah obsesi; saya hanya menginginkan hal-hal di atas, tidak ada yang lain.
Terkadang, perasaan bahagia sering kali terganggu oleh pikiran buruk yang tidak tahu datangnya dari mana. Saya tenggelam dalam pikiran, "Bagaimana kalau kita tidak bertemu? Saya tidak mengirim menfess, atau saya tetap mengirim namun kau tidak membalasnya. Apakah saya masih mendamba seseorang yang sebelumnya menjalin kasih bersama, atau akan menjatuhkan hati pada orang lain? Jika iya, apakah rasa saya untuknya sebesar saya mencintaimu kini?" Pikiran itu cepat pergi, tepat setelah saya mencium bibirmu untuk pertama kali, menyadarkan kembali pada realita yang sangat menyenangkan.
Sayangku, tolonglah selalu berhati-hati dalam bersikap. Tahanlah dirimu untuk tidak ikut menjilat saat ada seseorang yang dengan sengaja menumpahkan teh di lantai. Biarkan mereka saja yang menjilat teh tersebut agar dahaganya terpenuhi. Saya ingin kau selalu aman dari segala bahaya.
Surat ini ditulis oleh Laut, namun kau pasti tahu, Lahar ikut andil di dalamnya.
0 notes
cahaya-remboelan · 4 days
Text
Tulisan ini aku persembahkan untukmu.
Kau yang selalu aku kagumi, menghiburku dikala aku sedih, menemaniku disaat aku membutuhkan sandaran, orang yang selalu ada untukku. Sahabatku yang kini menjadi tambatan hatiku.
Aku sangat bahagia memilikimu di dalam hidupku. Seseorang yang tidak pernah ku duga akan menjadi kekasihku karena aku berpikir kita akan tetap menjadi sahabat sampai rambut kita memutih ternyata kini menjadi pasangan hidupku.
Takdir sungguh lucu—tapi aku sangat berterima kasih untuk itu. Meskipun butuh waktu yang lama untuk bersama, aku tidak pernah kecewa. Karena, setiap hal yang kita lalui di masa lalu membentuk diri kita yang sekarang; yang lebih baik.
Setelah melewati banyak lika-liku kehidupan dan selalu ada untuk satu sama lain, aku menyadari kalau kau sangat berharga untukku. Kau ingat, kan, seberapa banyak aku mengatakan kalau aku sangat bersyukur bertemu dengan dirimu?
Adip, terima kasih sudah selalu ada untukku. Terima kasih karena kau selalu menghiburku di saat aku sedih dan memberi wejangan ketika aku kehilangan diriku. Terima kasih karena sudah dengan sabar menungguku sampai aku siap dan meyakiniku untuk membuka hati untukmu.
Di akhir surat ini, aku hanya ingin mengatakan kalau aku sayang sekali padamu—amat sangat sampai aku tidak bisa mengekspresikannya dengan kata-kata. Seperti yang kau selalu bilang padaku, aku juga akan menyayangimu sampai waktu yang tidak ditentukan.
Aku menyayangimu dengan seluruh hati dan jiwaku. Sayangku, cintaku, aku menyayangimu. Ayo bersama untuk waktu yang lama, Adip!
Salam sayang dari kekasih lucumu, Aya.
0 notes
kisah-mala · 2 months
Text
Tumblr media
Aku benci takdir.
Aku hanyalah anak umur 16 tahun saat itu, Ibu. Aku tak mafhum mengapa duniaku ikut pergi bersamaan dengan Ibu? Bahkan, kala om tampan tiba, aku hanya bisa memangis dan tak dapat memikirkan apapun. Hidupku hancur, Bu. Hancur sejadi-jadinya.
Iya, Bu. Hanum sekarang sudah besar, Bu. Bulan Juni kemarin sudah menginjak usia 21 tahun. Meskipun 5 tahun berlalu, namun entah mengapa aku tetap tidak bisa untuk tak menangis diam-diam manakala teringat Ibu. Maaf jika aku membuat Ibu turut sedih diatas sana. Maafkan Hanum yang masih terjebak dalam kotak kesedihan ini.
Sekarang aku telah terbiasa memanggil om tampan itu dengan sebutan Papa. Meskipun, kedua anaknya tampak tak begitu senang. Mereka baik tapi bukan untukku, Ibu. Aku ingin sekali menceritakan mereka ke Ibu. Namun, lebih baik rasanya jika aku pendam sendiri saja. Kalau saja dulu Ibu lebih jujur, mungkin mereka bisa menerimaku lebih awal ya? Apa tidak juga?
Hanum yang sekarang masih sama seperti sekarang, Bu. Lebih senang mengurung diri di kamar. Bedanya, alasan utama saat ini karena kedua kakak tiriku itu tidak menyukai keberadaanku. Bahkan, mama tiriku yang meninggal sejak lalu juga melakukan hal yang sama. Hidupku yang semula mudah, kenapa sekarang begitu terasa sulit, Bu?
Jangan menyalahkan diri ibu sendiri, aku mohon. Aku yakin, ini semua bukan salah Ibu ataupun Papa. Ibu dan Papa hanya saling mencintai kendati tembok tinggi yang jadi penghalang adalah restu. Aku tak menyalahkan Ibu untuk ini. Aku juga tak menyalahkan Papa. Tetapi, semakin dewasa aku mulai sadar bahwasannya yang kejam adalah takdir.
Salah dia menemukan Ibu dan Papa dalam satu waktu hingga menimbulkan cinta. Salah dia, Bu. Takdir yang salah. Andai takdir tak pernah menemukan kalian, aku pun mungkin tak ada disini. Jadi, tolong jangan salahkan diri Ibu diatas sana ya? Salahkan saja takdir yang tak berperasaan itu. Takdir yang membawaku ke dalam jebakan yang begitu sadis.
Aku sudahi dulu untuk kali ini, Bu. Kapan-kapan aku kembali membawa cerita yang membuat Ibu tersenyum! Hanum sayang Ibu. Sangat menyayangi Ibu.
───
Surat ini ditemukan di kuburan sang Ibu dan telah dibaca habis oleh Papanya saat mengunjungi makam untuk berziarah pada kekasih tercinta.
0 notes
kisahpedia · 2 months
Text
Kalender Liturgi 29 Jul 2024
Senin Pekan Biasa XVII
PW S. Marta, Maria, dan Lazarus
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: 1Yoh 4:7-16
Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9.10-11
Bait Pengantar Injil: Yoh 8:12b
Bacaan Injil: Yoh 11:19-27
Bacaan I
1Yoh 4:7-16
Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:
Anak-anakku yang kekasih,
marilah kita saling mengasihi,
sebab kasih itu berasal dari Allah;
dan setiap orang yang mengasihi,
lahir dari Allah dan mengenal Allah.
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah,
sebab Allah adalah kasih.
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita,
yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia,
supaya kita hidup oleh-Nya.
Inilah kasih itu:
Bukan kita yang telah mengasihi Allah,
tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita
dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.
Anak-anakku kekasih,
jikalau Allah sedemikian mengasihi kita,
maka haruslah kita pun saling mengasihi.
Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah.
Tetapi jika kita saling mengasihi,
Allah tetap di dalam kita,
dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
Beginilah kita ketahui
bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita,
yakni bahwa Ia telah mengaruniakan kita
mendapat bagian dalam Roh-Nya.
Kami telah melihat dan bersaksi,
bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah,
Allah tetap berada di dalam dia
dan dia di dalam Allah.
Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita.
Allah adalah kasih,
dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih,
ia tetap berada di dalam Allah
dan Allah di dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9.10-11
R:2a
Engkau telah melupakan Allah yang melahirkan dikau.
*Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu;
puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku.
Karena Tuhan jiwaku bermegah;
biarlah orang-orang yang rendah hati
mendengarnya dan bersukacita.
*Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan daku,
marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya.
Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
*Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya,
maka mukamu akan berseri-seri,
dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar;
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
*Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa,
lalu meluputkan mereka.
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
*Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus,
sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan.
Singa-singa muda merasa kelaparan,
tetapi orang-orang yang mencari Tuhan
tidak akan kekurangan suatu pun.
Bait Pengantar Injil
Yoh 8:12b
Akulah terang dunia.
Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan,
dan ia akan mempunyai terang hidup.
Bacaan Injil
Yoh 11:19-27
Aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes:
Menjelang Hari Raya Paskah,
banyak orang Yahudi datang kepada Marta dan Maria
untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya.
Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang,
ia pergi mendapatkan-Nya.
Tetapi Maria tinggal di rumah.
Maka kata Marta kepada Yesus,
"Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini,
saudaraku pasti tidak mati.
Tetapi sekarang pun aku tahu,
bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu
segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."
Kata Yesus kepada Marta,
"Saudaramu akan bangkit."
Kata Marta kepada-Nya,
"Aku tahu bahwa ia akan bangkit
pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."
Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan dan hidup!
Barangsiapa percaya kepada-Ku,
ia akan hidup walaupun sudah mati;
dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku,
tidak akan mati selama-lamanya.
Percayakah engkau akan hal ini?"
Jawab Marta,
"Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah,
Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Demikianlah sabda Tuhan.
Tumblr media Tumblr media
0 notes
el-habib47 · 3 months
Text
surat untuk kekasih
Kasih, Aku kirimkan surat ini. Berharap kau membacanya sampai pada titik terakhir agar kau bisa melihat bagaimana tuhan menciptakan keindahan pada diri mu. Aku sengaja menuliskan surat ini dan telah Aku gambarkan segala yang ada pada mu dalam setiap bait tanpa sedikitpun yang Aku kurangi.
Kekasih Ku, Aku tidak ingin kau menghina Tuhan "lantaran kau sendiri tidak percaya pada diri mu". Jangan kau patokan kecantikan mu dengan teman-teman mu, biarlah mereka merubah segalanya yang di anggap kurang, asal itu bukan kau kekasih Ku.
Walau memang kata orang, "cantik punya standarnya tapi, bukankah itu melahirkan pertentangan kelas?. Asal kau tahu kekasih Ku, pengaruh budaya begitu besar "orang-orang tidak melihat pada esensi". Cantik yang ada standarnya adalah ke goblokan dalam pengertian, cantik adalah kepercayaan diri "maka biarlah kau tetap apa adanya sebagaimana diri mu, lagi pula tergantung mata siapa yang melihat dan Aku bangga dengan mata Ku sebab, iya melihat mu begitu cantik".
Kekasih ku! dalam surat ini bukan aku melarang mu apalagi membatasi mu, Hanya saja, cantik itu bukan semata tentang fisik, iya hadir dalam hati dan pikiran. Maka bukan perkakas muka atau apalah semacamnya yang dibutuhkan, melainkan perhiasan bagi hati dan pikiran itu sendiri.
Lagi pula, perkakas muka atau semacamnya itu adalah bagian terkecil "sebagai tambahan bukan kebutuhan". Tanpa itu pun cantik itu tetap ada, kekasih Ku. Bahkan, perkakas muka atau apalah semacamnya tidak menjamin kecantikan. "Nyatanya ada yang sampai kehilangan muka lantaran terlalu sering menggunakannya". Tapi bukan itu yang ingin aku sampaikan kepada mu
Dalam surat ini, aku hanya ingin memuja Tuhan lewat dirimu, sebab kau adalah salah satu nikmat yang di ciptakan tuhan maka, tidak mungkin aku bisa mendustakan tuhan. Sebab, manifestasi tuhan ada dalam diri mu. Kekasih ku! Begitupun dirimu, jangan sampai mendustakan tuhan dengan tidak mempercayai apa yang ada pada diri mu, kau cantik!. Kasih! tidak usah kau ragukan diri mu, apalagi merubah wajah dengan wajah buatan manusia.
Di kemudian hari ketika wajah telah menua lalu rambut telah memutih dan kau akan menyadari bahwa kau benar-benar cantik tanpa ada yang di rubah hari ini.
Sendangguwo 5 Juni 2024
0 notes
kakaanggi · 4 months
Text
10. What you'd say to your favorite celebrity
23 Mei 2024
What you'd say to your favorite celebrity
10/150
Sejujurnya, aku bukan tipe seseorang yang memiliki idola atau selebrity favorit. Kecuali idola seluruh umat muslim, Rasulullah salallahualaihiwasallam. Dari sekian banyak artis papan atas atau penyanyi yang sangat melegenda, hanya beberapa saja yang kuingat lagunya atau wajahnya. Selebihnya, aku tidak menggemari suatu hal seperti orang-orang yang menempel poster dilemari-lemari kamarnya.
Jika selebriti adalah ia yang menjadi bintang, maka bisa kukatakan aku hanya mengagumi karya seseorang yang menyerupai bintang dari sudut pandangku. Banyak orang-orang hebat yang kurasa ia tak sadar ia bintang dimata orang sepertiku. Dari cara mereka berturut kata, berperilaku yang santun, berpikir yang cerdas, dan melakukan hal-hal positif yang tak banyak dilakukan orang, menurutku itulah arti bintang yang pantas dijadikan idola.
Bintang ialah yang paling terang diantara gelapnya langit angkasa. Bintang ialah yang memiliki sinar kerlap kerlip nan megah diantara bebatuan yang jumlahnya ratus ribuan. Dari sekian banyak lukisan di alam semesta, bintanglah yang memiliki nama paling indah. Maka dari itu, jika seseorang menjadi bintang, maka keseluruhan nilai orang tersebut sudah mencerminkan bintang yang sesungguhnya. Dan kurasa, belum ada satupun yang menandingi bintang paling terang pada manusia selain panutan terbaik kita, Nabi Muhammad Salallahualaihiwasallam.
Dan, apabila diizinkan untuk berbicara dengannya, dan sungguh ini harapan terbesarku. Ya Rasulullah, ajaklah aku sesyurga bersamamu, bersebelahan dengan keluargamu, bercanda tawa dengan seluruh sahabat-sahabatmu, maka aku harap kerinduan ini terbayar lunas saat nanti aku bisa mengajak juga seluruh keluargaku bertemu denganmu.
Kurasa, ini seperti sebuah surat cinta.
yang akan dikirimkan langsung oleh para malaikat-malaikat yang mengaminkan segala doa baik manusia di bumi. Yang mengirimkan salam kepada kekasih Allah, dan menginginkan sebuah tempat dirumah paling indah didalam surgaNya.
0 notes
garamterang · 5 months
Text
HAMBA YANG SETIA
Renungan Sabtu, 20 April 2024 Nas: Kolose 4:7-18
Semua hal ihwalku akan diberitahukan kepada kamu oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayan dalam Tuhan. Ia kusuruh kepadamu dengan maksud, supaya kamu tahu akan hal ihwal kami dan supaya ia menghibur hatimu. - Kolose 4:7-8
"Mengenai Tikhikus (ayat 7). Melalui dialah surat ini dikirimkan, dan Paulus tidak menuliskan keadaannya saat itu, sebab Tikhikus akan memberitahukannya dengan cara berbicara langsung secara lebih menyeluruh dan terperinci. Paulus tahu bahwa mereka akan terhibur oleh hal ihwalnya. Jemaat pastilah selalu menaruh perhatian terhadap para pelayan Tuhan yang melayani mereka dengan baik dan selalu ingin tahu mengenai keadaan mereka. Paulus memuji Tikhikus sebagai saudaranya yang kekasih dan hamba yang setia." (MHC: Kolose 4:7, Tafsiran SABDA).
Refleksi: Koloase 4:7 menyatakan tentang Tihikus, seorang hamba Kristus yang setia. Untuk menjadi hamba Kristus yang setia, penting untuk memiliki kesetiaan dalam pelayanan, doa, belajar Firman Tuhan, dan hidup yang reflektif atas ajaran-Nya. Teruslah berjuang dan berdoa untuk mendapatkan kekuatan dan bimbingan dari-Nya dalam semua hal.
Menjadi hamba Kristus yang setia memiliki banyak manfaat:
Hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan: Melalui pengabdian yang setia, seseorang dapat mengalami hubungan yang lebih intim dengan Allah dan menikmati kedekatan rohani yang mendalam.
Membawa kemuliaan bagi Tuhan: Pengabdian yang setia mencerminkan karakter Kristus dan memberikan kesaksian bagi dunia tentang kuasa dan kasih Allah.
Mengalami transformasi pribadi: Ketika seseorang hidup dalam ketaatan kepada Kristus, Roh Kudus bekerja dalam dirinya untuk mengubah hati, pikiran, dan perilaku menjadi lebih sesuai dengan kehendak Tuhan.
Membangun komunitas yang kuat: Bersama-sama dengan orang-orang yang juga melayani Kristus, seseorang dapat membangun komunitas iman yang saling mendukung dan membangun.
Melayani sesama dengan kasih: Pengabdian yang setia memungkinkan seseorang untuk menjadi berkat bagi orang lain, mengasihi mereka dengan tulus, dan memenuhi panggilan Kristus untuk melayani sesama. (TWP)
0 notes
berangsurturun · 6 months
Text
Saat hati ini sedang meraung-raung meminta dilembutkan,
Saat hati ini sedang menangis meminta dikasihani akan kekerasannya,
Saat hati ini sedang haus akan kekeringannya,
Saat hati ini sedang kotor-kotornya,
Sedang dengki-dengkinya,
Sedang sakit-sakitnya,
Atau bahkan, telah layu hampir menemui kematiannya…
Allah kirimkan;
Lelehan yang tiada didapat meski besi telah dibakar api bertahun-tahun,
Allah kirimkan;
Kesejukan yang tiada bumi pernah merasakannya,
Tangisan yang dirindukan, yang tiada saat hati membatu merasakannya…
Ia berupa ayat paling indah, dari kisah paling manis yang ditemui sang hati pada kalam-Nya.
Sungguh, Allah Paling Bijaksana dalam menunjuki hidayah untuk hamba-Nya…
Sungguh, Allah Paling Tahu cara-cara mana yang paling mengenai sasarannya…
Sunggu, Allah Pecinta Paling Ulung yang tiada zat manapun yang mampu menandinginya…
Kata dari ayat dan kisah itu,
Hanya ada 2 dalam Al-Quran
Di posisi yang hampir sama,
Di nomor ayat yang hampir sama,
Di nama surat yang depannya sama.
Saat aku mencari dimana kermurnian hati yang telah lama hilang di dasar dada ini,
Allah beritakan padaku, kisah Kekasih-Nya.
Ibrahim alaihissalam.
Pemilik hati paling selamat yang dipilih-Nya.
Kata-kata itu hanya berada di 2 tempat dalam Al-Quran.
Kata itu, berada di surat Syu’ara & Shaffat
Kata itu, sama-sama berada di posisi sebelah kanan halaman,
Kata itu, sama-sama berada di baris ke-empat halaman,
Kata itu, sama-sama berada di ayat 80-an.
Kata itu, hanya ‘milik’ sang Ibrahim.
“Qolbin Saliim”
Hati yang selamat.
Sungguh, mulianya ia sanggup mendoa seindah itu.
Sungguh, doa mulia hanya tercipta bagi jiwa yang mulia.
Doa yang menginspirasi Khairul Basyar bernama Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam..
Bahkan, hingga ke pengikutnya….
Si manusia rendah ini, dapat merasakan indahnya doa dan kata-kata itu…
Si manusia rendah ini, dapat merasakan indahnya memiliki seseorang yang sama tuhannya…
Si manusia rendah ini, dapat ikut merasakan ke-terenyuh-an hati ini, yang padahal ia hampir saja mati…
Ya Allah,
Sungguh..
Aku mau kembali pada-Mu.
Pilih (dan kuatkan) aku, Ya Rabb…
Untuk menjadi Ibrahim kecil walau harus terseok-seok menjadi penghijrah menuju-Mu…
Aku (ingin) mencintai-Mu.
Meski (masih) belum sempurna.
-16 Ramadhan 1445 H-
0 notes