I will use a flower petal for paper, and write you the sweetest letter.
Last active 60 minutes ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Yannis Ritsos, trans. by Kimon Friar, from a poem featured in "Erotica: Love Poems,"
430 notes
·
View notes
Text
80K notes
·
View notes
Text
4K notes
·
View notes
Text
10K notes
·
View notes
Text
“So much of what we learn about love is taught to us by people who never really loved us.”
— r.h. Sin
7K notes
·
View notes
Text
Marina Tsvetaeva, from a diary entry featured in Earthly Signs Moscow Diaries, 1917-1922
929 notes
·
View notes
Text
selamat ulang tahun,
untuk anak pertama yang membanggakan. untuk teman yang bisa diandalkan. untuk kekasih yang bisa mencintai. untuk perempuan yang santun. untuk orang dewasa yang bisa dijadikan panutan. untuk seorang manusia.
seharusnya seperti itu. seharusnya aku seperti itu.
dari tahun ke tahun, aku merasa bahwa hari ulang tahun bukan lagi hari yang aku tunggu-tunggu kehadirannya. bagiku hari itu gak jauh berbeda dengan yang biasanya. tidak ada lagi jantung yang berdebar karena bertambahnya usia, pun yang kurasakan hanya sepi dan hampa.
orang-orang terdekat yang perlahan mulai lupa kapan hari ulang tahunku. satu loyang kue yang semakin manis rasanya. harapan dan doa yang terdengar sangat repetitif. hadiah yang tidak ada lagi wujudnya. semua terasa sama, semua terasa monoton.
mungkin jika itu aku yang dulu, saat masih berumur 18 tahun, aku bisa sangat bahagia merayakannya. aku yang dikelilingi banyak orang dengan sepucuk surat yang berisikan doa baik dan nantinya akan kusimpan rapi di dalam buku harianku. berbagai potret foto yang sengaja diambil untuk mengenang perayaanku. list panjang yang isinya adalah beberapa hadiah yang selalu kuinginkan. serta peluk hangat dari siapa saja yang menyayangiku.
entah kenapa saat mengingat hal itu semua, aku merasa bahwa kenangan itu terasa sangat jauh, seolah tidak mungkin bisa aku raih, seolah tidak bisa aku rayakan lagi.
lantas apa benar aku yang sudah berumur 22 ini jadi tidak tahu apa-apa? mungkin iya.
saat ini, aku bukan lagi remaja yang penuh rasa ingin tau, aku hanya orang dewasa yang sedang berpura-pura.
kamu tau banyak hal, sampai sekarang pun masih banyak pertanyaan yang belum aku ketahui jawabannya. ada bagian dari diriku yang tetap dibiarkan menjadi anak kecil, gak boleh tau apa-apa, katanya ini urusan orang gede. sehingga sampai saat ini pun, aku terus berpura-pura tau segalanya, hanya karena aku orang gede, hanya karena aku sudah dewasa.
kamu mudah dicintai, aku tidak lagi percaya cinta. bagiku cinta adalah sesuatu yang asing dan sulit aku tebak. sebab aku merasa bahwa mereka hanya mencintai sosokku yang telah mereka ciptakan di pikiran itu sendiri. mungkin, itu aku yang hangat. aku yang suka sekali tersenyum. aku yang pandai mengekspresikan diri. bukan aku yang muram. bukan aku yang tidak bisa berekspresi. bukan aku yang tidak lagi bersinar. hingga aku tersadar bahwa cinta bukan untuk aku.
kamu akan selalu membanggakan, aku gagal untuk kesekian kalinya. mereka bilang, aku bukan lagi yang terhebat karena tak punya medali ataupun nilai di atas rata-rata. sudah tak terhitung berapa banyak langkah yang mereka tinggalkan karena mengejar mimpi. sedang aku masih sibuk menerka akan jadi apa aku saat tak lagi dibanggakan.
kamu dikelilingi banyak orang, dan saat ini aku tidak lagi punya siapa-siapa. aku hanya bisa terdiam saat melihat satu per satu punggung itu pergi menjauh. tak peduli seberapa cepat aku berlari, tungkaiku tak punya kendali untuk menggapai mereka. seperti gelas yang telah habis isinya, aku sudah ditinggalkan dengan bayangan yang tak akan pernah kembali.
apa aku masih boleh dicintai? dan dua puluh dua tahun ini harapku masih sama.
(will you still want me when i'm nothing new?)
0 notes
Photo
musings on november
Donald Miller, Holly Warburton, L. M. Montgomery, E. M. Forster, Anne Sexton, Kaye Donachie, Anne Sexton, Emilio Hernandez Martin, Maggie Stiefvater, Nina MacLaughlin (The Paris Review)
25K notes
·
View notes
Text
Birger Hansson-Böe (1900 - 1986) - Dusk Landscape by the Lake. 1938. Oil on panel.
1K notes
·
View notes
Text
25K notes
·
View notes
Text
7K notes
·
View notes
Text
Anne Michaels, from her novel titled "Held," originally published in 2003
342 notes
·
View notes
Text
Alfonsina Storni, tr. by Dorothy Scott Loos, from Selected Poems; "My Ghosts,"
2K notes
·
View notes
Text
I looked at my mother because I was a version of my mother. I looked away from my mother because I was a version of my mother. I was me, but I was also her—my mother, and I understood this all too well.
— Nora Lange, "Dog Star", pub. The Rupture (#120)
7K notes
·
View notes