#soetta
Explore tagged Tumblr posts
Text
Sejak September Hingga Oktober Polresta Bandara Soetta Berhasil Bongkar 6 Kasus TPPO
TANGERANG, Cinews.id – Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) berhasil membongkar enam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Dari enam kasus TPPO itu kepolisian menyelamatkan puluhan calon pekerja migran Indonesia non-prosedural yang hendak dijual ke luar negeri. “Secara keseluruhan kami berhasil mencegah sebanyak 22 calon pekerja migran Indonesia non-prosedural pada periode…
0 notes
Photo
Happiest feeling of all day on that day was i finally landed at Soetta, Indonesia. • Expreriencing quite unbeliveable trip. Let me enjoy the memories on my beautiful mind 🥰 • In return this is a happiness shoot taken by my lil brother @agung_setiawan1 as moment of happiness that have to be share with everyone who loves me 😘 • My most comfy outfit by @klea_by_oli #latepost #airport #riyadhseason #workhardplayharder #soetta (at Terminal 3 Ultimate Arrival Gate Bandara Soekarno Hatta) https://www.instagram.com/p/CmWQ-YzhWkR/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
Polresta Soekarno-Hatta Bongkar Kasus Perdagangan Orang ke Kamboja, Dua Tersangka Diamankan
RASIOO.id – Kepolisian Resort Bandara Soekarno-Hatta (Polresta Soetta) berhasil mengungkap kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan Warga Negara Indonesia (WNI) dengan modus tawaran pekerjaan menggiurkan di Kamboja. Dalam operasi pekan ini, polisi menangkap dua pria yang diduga akan mengirim 14 WNI secara ilegal. “Para korban dijanjikan pekerjaan di Kamboja, seperti bekerja…
0 notes
Text
AP II Jamin Kebakaran di Terminal 3 Bandara Soetta Tak Ganggu Operasional Penerbangan
BANTEN – PT Angkasa Pura II atau AP II memastikan peristiwa kebakaran di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta tidak berdampak terhadap penerbangan. Kekinian, api kebakaran yang terjadi di area restoran itu telah padam. Executive General Manager Bandara Soetta, Dwi Ananda Wicaksana menjelaskan, adanya peristiwa tersebut otoritas bandara setempat telah melakukan penanganan secara cepat, kendati…
#Angkasa pura#Bandara soekarno hatta#Kebakaran di Bandara Soetta#kebakaran terminal 3 bandara Soetta#pt angkasa pura II
0 notes
Text
Lezatnya Tempe Mendoan di Warung Pak Supri Morro Soetta Kebumen
KEBUMEN, Kebumen24.com – Warung Pak Supri di Jalan Morro Soetta Kebumen kembali menjadi sorotan para pecinta kuliner. Warung sederhana ini menawarkan salah satu sajian khas Jawa Tengah yang tak boleh dilewatkan, yakni tempe mendoan. Continue reading Lezatnya Tempe Mendoan di Warung Pak Supri Morro Soetta Kebumen
0 notes
Text
Uji Coba Gratis Transjakarta Rute Bandara Soekarno Hatta
UJI coba gratis Transjakarta rute Bandara Soekarno Hatta (Soetta) mulai 5 Juli 2023 hingga 19 Juli 2023. Hal ini merupakan respons permintaan penumpang angkutan publik. Rute baru bus Transjakarta menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta itu, berangkat dari Terminal Kalideres dan berakhir di Stasiun Kereta Bandara Soetta. Uji coba berlangsung selama dua minggu, dengan jam operasional mulai…
View On WordPress
#transjakarta kalideres-bandara soetta#transjakarta rute bandara soekarno hatta#uji coba transjakarta
0 notes
Text
Penampakan Toilet Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang Dapat Predikat Bintang 4 Gold
Penampakan Toilet Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang Dapat Predikat Bintang 4 Gold
Kliktangerang.com – Pada periode Juli – September 2022, PT Angkasa Pura (AP) II bersama Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) melakukan audit terhadap toilet-toilet di bandara AP II, sebagai upaya untuk selalu meningkatkan standar layanan dan fasilitas toilet serta menjaga aspek kesehatan. Ati sendiri merupakan lembaga non-pemerintah dan non-profit yang memiliki tujuan, untuk memberikan transformasi…
View On WordPress
#bandara soekarno-hatta#Berita Bandara Soetta#Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta#Terminal 3 Ultimate
0 notes
Text
One of the student’s abroad most nightmare
Kami lagi di tol dari bandara Soetta menuju rumah ketika kita mendapat telpon itu. Innalillahi wainna ilaihi roojiun, suamiku berkata lirih. That moment is really coming, pikirku. I hold his hands, and prepare for any emotional turbulence that might be happened, karena selama ini suamiku chill aja menghadapi ini.
It started around 3 months ago ketika bapak mertuaku mengeluhkan mual yang berkepenjangan dan juga perut yang membesar. Hasil cek di rumah sakit ternyata ada kanker di levernya. Tapi ternyata bukan ka kanker primer tapi hasil metastase dari organ lain.
Bulan agustus itu lagi lumayan banget peak assignments, tapi heart broken juga denger kondisi papaku. Jadi Aku mencoba untuk melakukan yang aku bisa. Nanya2 ke circle kesehatanku tentang kondisi papaku, nanya ke orangtua temenku yang dokter sampe juga akhirnya minta tolong temen deketku sesama ners untuk cek dan kontrol papaku di rumah.
It was a very overwhelming months jujur aja yaaa. Kepikiran banget, karena somehow aku menyadari bahwa aku tuh udah jadi tenaga kesehatan, i can do something, tapi karena aku jauh jadi aku coba lakukan apa yang aku bisa. Dan juga, aku pernah nulis disini, kalau akutuh kayanya agak “trauma” sama yg namanya kanker karena ibuku kena kanker pas kelas 6 SD and i cant do anything since i am just a kid at the moment. Jadi skrg pas udh jd nakes, pengen bisa do something :”)
Bulan september lalu aku memaksa mas mogi untuk pulang, tapi aku sendiri gak bisa ikut pulang karena masih berkuliah dan intensive class yg harus dateng 100% jadi lagi2 just supporting from afar. Agak ngerasa bersalah sebenernya 🥲
Tapi selepas mas mogi pulang ke Indo tuh, kondisinya malah semakin worsen and worsen. Then i realize the time is short and very limited. Buat gue sendiri, di bulan oktober ini tiap baca chat di grup tuh lumayan bikin deg2an melihat penurunan papaku 🥺 Apalagi aku kaya semakin worry dan questioning karena beneran papaku gak di treat apapun, dari awal cuman pemeriksaan penunjaanggg aja. And it makes me realize that human skills is limited dan ini kayanya emang udh terminal ill.
Sebenernya buat kami, double sandwich generation, berat banget buat pulang ke Indonesia bareng-bareng…….. kami masih punya hutang untuk awal-awal kehidupan kami di Melb…… Kami gak punya tabungan sama sekali karena beneran hidup kami di Melb is pay check to pay check banget……..
Tapi kami juga pengen berbakti “terakhir” untuk orang tua kami 😭
Bermodal laa hawlaa walla quwwata illa billah dan “Ya Allah tolong dong semoga summer break ini aku bisa dapet kerjaan” akhirnya kita memutuskan untuk pulang bertiga dengan tiket termurah yang kita dapatkan.
Penerbangan low cost dari Melb ke Singapore. Tanpa bagasi. Transit 15 jam, baru next penerbangan ke Jakarta. It’s all that we can afford.
Sehari sebelum terbang, kami ketemu sama orangtua temennya Hannah di Childcare, namanya Ilhan, di rumah mereka, aku cerita kalau kami akan pulang ke Indo karena papanya mas mogi sakit dan kami akan transit di Singapore 15 jam. Kebetulan mereka orang Malay-Singapore dan mereka menawarkan untuk bertemu dengan orangtua mereka (kakek- neneknya Ilhan). Aku setuju, karena memang sudah kenal juga dengan kakek-neneknya Ilhan, jadi pengen menyambung silaturahmi aja.
Sesampainya di singapore, Kakaknya Mas Mogi ngabarin kalau Heart Rate papa drop. Papa memang sudah koma di rumah dari sebelumnya. Tapi mendengar kabar itu, kami bingung. Penerbangan masih 15 jam lagi, but we thought that our time will not that much.
Kami duduk di Changi, berdiskusi. Mas mogi kepikiran untuk ambil pesawat sepagi mungkin ke Jakarta dan mengorbankan tiket yang udh kami beli. Aku agak keberatan karena every 100 AUD yang di spend itu beneran matters banget buat kehidupan kita 😭 tapi aku gak sampai hati ngomong ke mas mogi, instead aku bilang gapapa tapi kayanya kemampuan kami untuk beli tiket cuman utk 1 orang, aku dan hannah akan stick to our original flight. Tapi di satu sisi mas mogi juga gak tega ninggalin aku berdua aja sama Hannah dengan bawa barang-barang, dengan kondisi gak bawa pram dan gendongan.
We have each other’s empathy, thankfully. Dan akhirnya kita memutuskan untuk ngomong sama Mama “Mah, kita udah mengusahakan yang terbaik. Kemampuan kami hanya sampai sini. Kalau memang gak sampe waktunya. Memang itu udah takdir dari Allah. Allah ya ng atur sedemikian rupa. Maaf ya mah.” Mamahku ridho, dia juga paham ke-struggle-an kami.
Abis gitu kami langsung menuju ke tempat parkiran dimana kami janjian sama kakek- Neneknya Ilhan. Ketika menunggu tiba-tiba mereka nelpon dan bertanya “Apa Mogi mau terbang duluan?” Aku bilang kita udh discuss dan bilang bahwa kita nggak ada kemampuan dan mamaku udah ridho jam berapapun kami sampai. Tapi kakek-nenek Ilhan bilang coba dipikirkan baik-baik. Dan sesampainya mereka di Changi, mereka ngajak kita sarapan di The Coffee Bean, agar diskusi lebih santai dan tenang.
You know what? Ternyata maksud beliau bertanya kaya begitu karena beliau mau membelikan tiket ke Jakarta buat Mas Mogi because they acknowledge our limited resources. Thats insane! we can’t accept that! Thats beyond kindness.
Mogi bilang lg bahwa dia berat juga karena aku akan kerepotan bawa barang sendiri bersama toodler. Tapi di satu sisi aku paham juga posisi kakek dan nenek Ilhan ini, mungkin, deep down mereka juga pengen on their very last time in this world, anak-anaknya hadir.
And you know what, akhirnya mereka bilang gini “Okay kalau gitu, we will book tickets untuk Ainna, Mogi and Hannah. Jadi Mogi juga bisa tenang ketemu sama orangtua tanpa kepikiran Ainna dan Hannah. Jom, passport kalian sini.”
We ade freezing. This is something much much beyond our imagination. Tapi di sisi lain kami nggak denial, bahwa ini mungkin rencana Allah.
Kakek-nenek Ilhan terus koordinasi dengan orangtua Ilhan yang di Melbourne untuk membelikan kami tiket. Ya Allah 🥺 beneran kaget banget, kenapa Allah baik banget dan kami dikelilingi orang-orang yang baik jugaaa 😭
Akhirnya kami pulang dengan pesawat jauh lebih awal. Harusnya jam 18.00 jadi jam 10.00.
Orangtuaku menjemput di bandara, kami langsung menuju rumah mas mogi di kramat jati. Baru setengah jalan, kakakku telpon, it is coming……
Aku mengabarkan beberapa teman terdekat. Dan sampai di rumah, rumah sudah rame sama sodara dan tetangga. Papaku udah terbujur kaku. But we manage in time, Alhamdulillah. Aku dan mas mogi masih sempat membersihkan beliau. Dan yang paling penting… mas mogi diizinkan Allah utk menunaikan pesan terakhir papa yaitu mengimamkan shalat jenazah papa :”) yaAllah Alhamdulillah 🥺
We can’t be here kalau tanpa pertolongan Allah melalu Shaza, Izzat, Oma , Tokba, ayahku dan ibuku.
Saat pemakaman aku nangis kejer, karena aku sekali lagi melihat suamiku sebagai sosok yang kuat. Di usianya yang ke-30 ia sudah pernah memakamkan anaknya, dan sekarang bapaknya. Setelah ini pun tanggung jawabnya besar, kepada ibunya dan juga beberapa urusan papanya yang belum selesai🥺
Terus, Aku abis ngeliatin chat2 di hape papa mertuaku yang baru meninggal. Bukan kepo, tapi lebih ke make sure bahwa papa mertuaku punya hutangbatau urusan yang belum terselesaikan gak ke orang lain? Karena beliau tipikalnya gak terlalu terbuka dan “ingin menyelesaikan sendiri” even ke istri dan anak-anaknya.
Ku temukan 2 chat yang konsisten menagih hutang ke papaku, langsung ku screenshoot dan kukirim ke suamiku. Pagi ini pun kami diskusi keluarga (mamaku, kakakku, suamiku, kakaknya papaku) tentang beberapa urusan yang mgkn belum selesai. Dan karena papaku anak paling kecil, jadi Alhamdulillaah banget selalu di support sama kakak-kakaknya.
Aku scroll2 juga chat di grup-grup. Papaku emang aktif banget secara sosial. Kemarin Alhamdulillah yg dtg banyak, ucapan bela sungkawa di grup2 juga banyak yang berbagi kenangan dengan papaku. Aku belajar juga tentang hubungan sosial sama papaku. Tapi hard lesson is by the end of the day you left this world, the one who will repot ngurus ini itu ya keluarga lo, bukan temen-temen lo. So at first you have to be kind with your fams.
Temen-temen lo iya akan inget tentang lo, tapi keluarga lo yang akan tertatih-tatih menata hari karena ketidakhadiran lo. So be present if you still have a chance. (NOTED BGT GUE JANGAN SIBUK KERJA DAN SOSIAL TAPI NEGLECT HUBUNGAN SAMA KELUARGA!!!!!)
6 notes
·
View notes
Text
Day 3 percobaan kenalan lagi sama si "apin." Mari sebut obatku dengan nama belakangnya aja.
Minumnya lebih cepet. Jam 17.50. Lebih karena mager naik turun aja, dan mumpung lagi inget. Ku pikir abis makan malam bakalan langsung K.O kaya hari sebelumnya. Tapi ternyata ngga separah itu. Ngantuk sih, tapi yaudah ngantuk aja gitu.
Bahkan, karena saking ngga gitu K.O nya, aku bisa apply kerjaan gaes semalam tuh. Update cv dikit-dikit sama ngetik lamaran kerja. Mantap ngga tuh. Terus pas udah kelar, pas udah di kasur, belum ngitung 100, udah tidur.
Paginya pas mas subuhan tuh udah mulai sadar. Sedikiiit. Terus "ntar deh, sholatnya nunggu mas kelar aja. .. eh kok mantep jam 5an udah sadar begini." Naaah ini kesalahannya. Bukannya langsung duduk, tapi malah merem. Dan baru melek sejam kemudian. Astaghfirullah 🫠🥲
Padahal udah membulatkan tekad ikut mas mau olahraga. Tapi, aku tuh nungguin mas di kamar mandi sambil tiduran. Yaa tentu, kelanjutannya udah ketebak dong? Iya bener. Tidur lagi 😮💨😪
Bangun-bangun jam 8.30an. Mas udah balik, udah bawa jajan, udah isi galon, dan udah bikin ager-ager, gaes. Cinta betul aku sama pria satu itu 🧡💛💚💙❤️🦋
Terus ditawarin mau pergi apa ngga. Ku jawab mau. Mau memanen matahari. Siapa tau kan jadi tidak perlu mengantuk-ngantuk lagi. Pilihannya lembang dan gede bage, dan berakhir ke gede bage.
Balik dari gede bage pas siang bolong jam 1an. Beuuuh, bener-bener memanen matahari pas pasan di flyover kircon. Semakin eksotis. Dan pikiran toxic aku "ooh, ke sumaba tuh segini doang. Ngga cape ah... eh, tapikan kamu dari tadi dibonceng, ya mana cape. Belum lagi jalan soetta lengang sekali tidak ada macet-macetnya." Hihihi.
Ke sumaba beli sisir. Makhluk ngga pernah sisiran ini tiba-tiba pingin punya sisir. Sebenernya ngga masalah sih, ngga sisiran tuh. Tapi rambutku kusut ngumpul dibawah gitu lhoo. Beli sisir di miniso. Enak sisirnya. Empuk. 30ribuan. Dan ngga sakeet. Nice. Walau belum tentu bakal sisiran tiap hari 🤣
Foto abis sholat di mushola sumabanya bikin cakep 😝
Balik dari sumaba ambil paket. Paket apa cobaaa? Paket APPA Pangsitnya kang @rubahlicik hoho.
Terus sekarang udah mulai mengantuk lagi, padahal belum jam 5 🤧 karena udah ngantuk, jadi masak yang ngga ribet aja. Awalnya males sih. Tapi kalau ditanya mau makan apa aku juga bingung mau jawab apa.
3 notes
·
View notes
Text
Haruskah Bersekolah di Kampus Ternama?
Perjalananku pulang ke Lampung kali ini ditemani oleh buku yang baru saja aku beli dari Periplus Bandara Soetta dengan judul "The Art of Thinking Clearly" yang ditulis oleh Rolf Dobell.
Awalnya aku bingung mau membeli buku dengan genre apa, karena di etalase depan tertata rapi barisan buku karya idolaku yaitu Haemin Sunim. Tetapi sepertinya kali ini aku dalam fase mental yang sehat dan jiwa baik-baik saja, belum waktunya membaca lagi buku-buku Sunim yang identik dengan genre self reflection.
Mataku tidak berhenti membaca satu persatu judul buku yang berada di etalase seolah seperti sedang berburu dan akan menembakkan peluru. Kira-kira buku mana yang akan aku tembak dan ambil sebagai sasarannya?
Dan, mataku terhenti saat membaca judul dari buku ini. Penjelasan singkat di belakangnya membuatku jatuh cinta pada buku ini walau dari hanya dari cover depan dan sinopsis di cover belakang.
Apakah Kampus Terbaik Pasti Melahirkan Orang Sukses?
Karena waktu boarding sudah datang aku segera membayar buku dan bergegas menuju Gate E6 untuk masuk ke pesawat. Kursiku kali ini berada di bagian jendela. Duduk di bagian jendela sebenarnya bukan seat favoritku karena sangat menyusahkan jika ingin ke toilet, tapi kali ini berbeda, aku justru sangat menikmati duduk di dekat jendela.
Mengapa? Karena Allah memberikan sunset cantiknya di sore ini untuk menemaniku membaca buku.
Ada cukup banyak bab di buku ini, dan aku baru membaca beberapa di antaranya. Namun ada satu bab yang membuatku berfikir lama yaitu "Does Harvard Make You Smarter?"
Aku mengerutkan jidat dan bertanya dalam fikiranku sendiri: Bukannya kebanyakan orang menilai bahwa sekolah di Harvard membuat orang semakin pintar, ya? Tetapi penulis mengatakan bahwa banyak orang sukses kalangan atas bersekolah di Harvard, lalu apakah bisa kita sebut bahwa Harvard adalah sekolah yang paling bagus?
Kita tidak tahu, bisa jadi itu adalah sekolah yang kurang bagus. Lalu yang dilakukan mereka adalah sesederhana mengundang orang sukses untuk sekolah di Harvard, agar nama Harvard wangi.
Kembali ke Kualitas Individu
Lalu aku berpikir, aku pun menempuh pendidikan di kampus negeri yang tidak masuk dalam 3 besar kampus terbaik di negeri ini. Namun, aku memiliki banyak teman yang tingkat kecerdasannya itu bisa mengalahkan anak-anak yang sekolah di kampus negeri terbaik di Indonesia.
Bisa jadi, kampus yang saat ini dinobatkan sebagai kampus-kampus terbaik, dahulu memiliki mahasiswa pintar yang kebetulan berkuliah di sana. Sehingga, nama kampus ikut tersohor sebagai kampusnya orang-orang pintar.
Namun banyak juga aku temui, sekolah di sekolah ternama itu menjadi ajang gengsi. Seolah jika bersekolah di sekolah yang sangat terkenal akan pasti menjadi manusia sukses.
Poin yang bisa aku dapatkan, bukan berarti kampus yang namanya tersohor pasti akan melahirkan mahasiswa yang sukses.
Bukan berarti pula kampus yang tidak tersohor tidak bisa mencetak mahasiswa yang sukses. Pada dasarnya, semua kembali kepada pribadi masing-masing bagaimana berjuang untuk meraih kesuksesan.
---
Waktu penerbangan Jakarta ke Lampung hanya memakan waktu 40 menit, tentunya aku belum selesai membaca. Tapi sudah datang waktu untuk landing di Bandar Udara Raden Inten II.
Aku segera menutup buku. Bersiap keluar pesawat dan melanjutkan perjalanan hingga larut malam nanti.
2 notes
·
View notes
Text
Petugas Bandara Soetta Menggagalkan Keberangkatan 14 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja
TANGERANG, cinews.id – Petugas Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) berhasil menangkap dua orang diduga penyalur pekerja migran ilegal dan menggagalkan keberangkatan 14 calon pekerja migran Indonesia non-prosedural yang hendak dipekerjakan ke Kamboja. “Belasan korban dan 2 orang yang memberangkatkan itu terjaring dalam Operasi Pencegahan Keberangkatan calon pekerja migran Indonesia non-prosedural,…
0 notes
Text
His timing is perfect.
Judul tulisannya adalah hal yg paling ku-highlight dalam perjalanan hampir 1 tahun ke belakang. Terlebih timing ketika kapan tepatnya aku tahu kabar meninggalnya klienku, kapan akhirnya rezeki itu turun, kapan akhirnya pengetahuan itu didatangkan pada benak. Waktu kajian Ust. Omar lalu lagi-lagi aku diingatkan soal gangguan cemas dan depresi yang tidak terlepas dari konteks waktu. Cemas berisi kekhawatiran akan masa depan, sementara depresi berisi kesedihan akan hal yang hilang di masa lalu. Meskipun secara klinis, definisi kedua gangguan tersebut lebih dari itu. Ust. Omar mengatakan sesuatu yang penuh hikmah yang memunculkan pikiran di kepalaku "jangan-jangan kita adalah hamba dari schedule". Deg, hal itu cukup membekas buatku. Seringkali ingin mengontrol semuanya pakai timing diri sendiri, padahal timing-Nya Allah nggak pernah meleset. Fakta bahwa akhirnya aku mengetahui kabar klienku yang meninggal setelah sidang internal saja padahal hari sebelumnya aku juga sudah dihubungi membuat aku percaya bahwa Allah yang paling Maha Teliti dan Maha Presisi. Apalah kita dengan segala keterbatasan pandangan untuk melihat sesuatu menembus makhluk yang bernama waktu, seakan-akan tidak percaya pada sang Maha Pengatur hidup manusia seiring waktu. Semoga Allah bimbing diri ini seiring waktu, keberkahan yang mengiringi waktu, juga diselamatkan dari waktu-waktu yang menjadi sumber penyesalan bagi perasaan. Wallahu'alam. *udah lama banget nggak buka Tumblr, akhirnya punya waktu nulis sambil perjalanan di KA Bandara Manggarai-Soetta 21 Juli 2024
3 notes
·
View notes
Text
Pada perjalanan sebelumnya, Allah mengenalkanku dengan Gita. Perempuan asal Bali beragama Hindu yang ceria, cantik dan lucu. Perjalanan menjadi menyenangkan dan obrolan kami bermacam-macam meskipun baru kenal. Ia pertama kali ke Hongkong, pun sama denganku ketika Oktober lalu.
Pada perjalanan ini, aku berharap agar Allah pertemukan dengan orang baik lagi yang membuat perjalanan jadi menyenangkan, syukur-syukur bisa menemani sepanjang jalan dan mendapatkan hikmah yang besar. Keluarga sudah menegaskan, jangan asal kenalan sama orang asing. Jangan ramah-ramah dan jangan mau dititipin barang. Aku cukup skeptis, tapi memang Allah tak pernah berhenti untuk mengirimkan orang-orang baik menemani perjalanan si ekstrovert ini :")
Yasir namanya. Pria Mesir yang perawakannya seperti Abi. Berparas tegas, rambutnya botak, badannya besar. Usianya pun bisa ditaksir sudah mencapai 50. Kami sudah bertemu sejak mengantri bagasi di Soetta. Disaat orang-orang masih duduk, kami sudah berdiri mengantri. Lebih baik ambil antrian awal meskipun harus 30 menit berdiri menunggu pelayanan bagasi dibuka. Paspornya terbuka dan kulihat Mesir sebagai kewarganegaraannya.
Pun ketika di ruang boarding. Kami bertemu lagi. Ia menyapa Assalamu'alaikum dan bertanya tentang maskapai. Aku mengangguk dan menjawab singkat. Harus hati-hati dengan orang asing! Batinku saat itu. Baju Adidas yang ia kenakan membuatku berpikir, orang Mesir ini timnya Mursi atau Assisi? 😂
Kami berdiri bersisian kembali. Ia menunggu di Zona 2 sedang aku di Zona 3. Pengalaman berdiri di antrian paling belakang ketika mau memasuki pesawat di Oktober lalu membuatku enggan untuk mengulang. Ambil prinsip yang sama, lebih baik berdiri lama duluan tapi berada di antrian paling depan. Tak ada yang berdiri selain kami berdua. Aku sempat malu awalnya. Tapi tak apa-apa. Dia bertanya satu dua hal, aku kembali menjawab singkat.
Seraya menyenderkan tubuh pada tiang besar, aku memulai tilawah. Ingat pesan Umi dan Suami, banyak-banyak zikir di perjalanan. Pesan Umi, jangan sampai karena sudah berpengalaman kesana sendirian membuat rasa tawakkal menjadi berkurang. Tetap harus jaga interaksi dzikir kita yang kuat selama perjalanan. Setengah perjalanan tilawah, aku merasa ada yang memperhatikan. Kutengok ke arah beliau. Ia menatapku dan mengacungkan dua jempolnya, aku reflek tersenyum mengangguk sopan. Melanjutkan kembali bacaan Quran.
Selesai tilawah, meski sudah setengah jam berselang tak ada tanda-tanda pintu akan dibuka, padahal pesawat sudah siap. Di belakang kami sudah mulai mengantri orang-orang asing. Sedangkan orang-orang Indonesia duduk santai menunggu panggilan. Aku kembali membaca Quran dan ketika berhenti sejenak, dia mengajak berbicara dan mendoakan. Aku takzim menyimak dan membalas doanya. Seru bicara bahasa Arab meski aku patah-patah memahami kata-katanya. Kemudian ketika pengumuman sudah mulai bisa memasuki pesawat, aku mengucapkan fii amanillah kepadanya.
Ia membalas, fii amanillah too for you. Kemudian Ia membacakan ayat Quran, menjelaskannya dengan bahasa Arab, mengingatkan untuk berdoa selama menjadi musafir, dan meminta agar dirinya didoakan, diampuni dan disayangi Allah selalu. Terakhir dia mengajak berdoa juga supaya Palestina merdeka. Apakah aku sedang bercakap-cakap dengan kader Ikhwanul Muslimin original? 😂
Kursiku paling akhir. Sesampainya di Changi kecil harapan bisa bertemu dengan beliau. Ketika mau berjalan di eskalator, seseorang di belakang mengucapkan salam. Aku terkejut dan sontak gembira menyapanya. Ia menanyakan nama, ketika kujawab Lu'lu wajahnya gembira dan membaca Ayat Quran berkaitan dengan namaku.
Lalu ia bercerita tentang anak-anaknya yang bernama Sumayyah dan Ammar. Sampai di aula besar, ia berpamitan karena mau shalat. Aku reflek menjawab, ingin shalat juga apakah boleh ikut dengannya. Ia mempersilahkan dan sepanjang jalan kami kembali saling bercerita. Susah-susah aku berusaha memakai bahasa Arab ternyata dia sudah 4 tahun di Indonesia dan paham bahasa Indonesia 😂
Kami sampai di area shalat, ia mengarahkanku menuju kamar mandi khusus agar bisa wudhu dan kami berpamitan disana. Ketika memasuki area shalat, aku melihatnya shalat sambil duduk di kursi untuk orang tua.
Sebelum berpisah dia menegaskan untuk menyebut namanya untuk didoakan dalam shalat. Sampai-sampai dia berkata, Wallah?! Aku kaget dan mengucapkan Insya Allah. Ia tertawa dan mengatakan it's like Don't Forget. Don't Forgetnya orang Mesir emang beda 😂
Saat itu aku betul-betul bersyukur, Allah begitu baik untuk mengenalkanku dengan beliau. Semoga Allah menjaga engkau, Kakek Yasir. Memberikan keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat nanti.
Hebat si kalau ada yang baca sampai akhir tulisan ini wkwkwk. Waktu menunjukkan 23.15 saat ini di Hongkong ketika aku menuliskannya. Tersebab sulit tidur karena nyeri haid, jadi kalau menulis membuat lupa nyerinya haha
5 notes
·
View notes
Text
Toko Makanan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Terbakar
TANGERANG – Kebakaran terjadi di terminal tiga Bandara Soekarno Hatta, Minggu (1/9/2024). Kebakaran yang melanda salah satu toko makanan di area keberangkatan terminal tiga. Perseonel Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) yang mengetahui adanya titik api langsung melakukan pemadaman api. “Atas kejadian ini dipastikan tidak ada korban jiwa baik luka maupun meninggal. Dan untuk tenant itu sendiri…
#bandara soeta#Dwi Ananda Wicaksana#Executive General Manager Bandara Soetta#Kabag Ops Polresta Bandara Soetta#Kebakaran#Kompol Alvin#terminal tiga bandara#toko makanan terbakar
0 notes
Text
Isam..
Alhamdulillah..
Perjalanan Umrah dan Ziarah pada Nopember 2023 atau Awal Jumadil Ula kali ini banyak memberikan kesan dan cerita seru..
Salah satunya keluarga Isam.. Isam adalah anak dari Pak Nur Cholis, yang baru Saya kenal di Bandara Soetta.. Beliau berangkat Umrah dengan keluarganya (istri beliau dan 2 anak yang bernama Ziham dan Isam).
Karena judulnya udah namanya Isam, maka kisah ini tentang cerita Isam.. yg lain skip dulu yaa...
Isam adalah anak yang sangat supel, aktif, ceria, dan lucuuuuu.. kira2 seusia anak kelas 1 SD memang lagi lucu-lucu nya, lagi aktif-aktifnya.. wes.. dialah artisnya dalam rombongan jemaah kami.. karena dia yg paling mencuri dan mencari perhatian semuanya.. he-he-he..
Kadang muncul tiba-tiba, kadang hilang tiba-tiba, tapi tetap dalam perimeter kendali yang aman.. Alhamdulillah..
Kisah uniknya..
Isam sama Papahnya, Thawaf di sekitar Ka'bah Baitullah, percakapan Ayah-Anak ini terjadi ketika sedang dalam menyelesaikan putaran thawaf..
Dengan semangat dan rasa ingin taunya Isam bilang ke Papahnya: "Pah.. Pengen Hijir Ismail!!" dengan semangat Papahnya Isam merealisasikan keinginan Isam, anaknya.. Isam pun bahagianya..
Next: "Pah.. Pengen ke Maqam Ibrahim..!!"
Walaupun cukup padat Sang Ayah pun ikut memutar ngikutin arus tawaf dan menepi mendekati Maqam Ibrahim, akhirnya Isam pun dapat melihat jejak kaki Nabi Ibrahim AS. Isam bahagia dan tersenyum bangga...
Namun pandangan Isam berfokus pada kepadatan dan cowded nya sisi Hajar Aswad lalu berkata ke Ayahnya: "Pah.. Batu Syurga!!" Melihat fakta yang tak kondusif untuk kesana, Papah Isam tak bisa mengabulkan keinginan Isam.. Alhasil Isam menangis 😭😭 balik dari Thawaf karena gak bisa ke Batu Syurga..
Tangisannya mengundang empati, banyak tangan yg digerakkan Allah untuk menghibur anak bocah ini..
Al hasil.. Isam banyak dapat 'berkat' berupa Roti, cokelat, kurma, dll dari jama'ah yang melihatnya..
Isam pun senang dan bahagia..
Banyak pelajaran dari kisah ini.. salah satunya:
Kadang kita hanya fokus pada keinginan, sehingga terus menangisi keadaan, padahal yang terjadi sedang dihadapi itulah yang paling aman, paling baik untuk kita, dan kita harus teliti bahwa dibalik tidak tercapainya keinginan kita, Allah pasti sudah beri berkah dan kebaikan-kebaikan yang sangaaaaatlah banyak.. maka itulah yang sungguh membahagiakan apabila kita mau bersyukur..
"Wali-wali Allah itu tidak takut/khawatir dan tidak bersedih hati/berputus asa"
Mari bahagia selalu.. syukuri segalanya..
Alhamdulillah bini'matihi tatimussalihat..
Alhamdulillah 'ala kulli haal..
Laa hawla walaa quwwata Illa billah..
5 notes
·
View notes
Text
Takdir adalah rangkaian (1)
Tahun 2014, sebagai pasangan newlyweds, rasanya tidak masuk akal bisa datang ke sana berdua. Apalagi, siapalah kami ini. Kala itu baru usia 24 tahun, young dumb, gaji ga seberapa, cuma mampu sewa kontrakan 5jt setahun (iya, setahun 5 jt). Tapi ternyata, ya nyampe juga ke UK. Adaa aja yang bantuin. Ada yang nalangin tiket dulu, ada yang bantuin bayarin visa, ada pula yang mau minjemin puluhan juta untuk deposit. Nyampe di sana, belum dapat rumah, cari sana sini, eh 3 hari bisa dapat.
Fast forward di Januari 2023 saat Luthfi berangkat. Remuk redam rasanya saat aku dan 2 bocah kecil meninggalkan Soetta bersiap balik Bandung. Badan lelah letih tapi tak bisa tidur sepanjang di kereta Jakarta-Bandung. Segala kecamuk, beneran ni, sekarang cuma aku sendiri ngurus mereka? Masiih berkecamuk, nyupir balik hujan-hujan dari Stasiun Bandung ke rumah. Dua anak tidur. Sampe rumah sudah larut.
Saat itu, bahkan berharap saja aku tak berani. UK sedang inflasi gila-gilaan. Sunak sang PM membebankan pemasukan negara pada para imigran. Berdampak pada harga visa yang melangit dan, pastinya, IHS yang ajegileee. IHS adalah BPJS di UK. Untuk 1 orang per-tahun nya sebesar 10jt. Kami bertiga jadi 30jt setahun, untuk durasi stay 4 tahun, jadi 120jt. Visa satu orang 7jt, 3 orang 21 jt. Syarat visa, harus tes kesehatan dulu, ga murah juga dan cm bisa dilakukan di Jakarta. Belum tiket dan deposit yang kalo dijumlah jamleh, ratusan juta juga. Hatiku habis. Dari mana uang segitu banyak. Lemes. Apakah harus 4 tahun LDM?!
Rasanya, gimana sih, mau berharap aja tu nggak berani. Keberangkatan tahun 2014 aja udah cukup ajaib. Masa iya akan ada keajaiban lagi.
Jadi begitulah kujalani hari-hari antara hati yang kosong akan harapan dan kegalauan jauh dari suami.
Bagiku, bisa menjalani 6 bulan tanpa Luthfi saja sudah ajaib. Aku baru dapat SIM A sekira sebulan sebelum Luthfi berangkat. Mau berharap apa sama orang yang baru bisa nyupir sebulan? Tapi kenyataannya, bisa juga. Ke sana ke mari, ya kerja, ya terapi, ya jemput sodara sana sini, anterin anak sana sini, kondangan sendiri, pergi ke rute-rute baru yang pas sama Luthfi aja aku belum pernah, dll... rasanya kalau bukan karena dilindungi Gusti Allah, nggak mungkin. Termasuk diberi keberanian dalam hati, dengan semangat: harus bisa Nad! Ha-rus!!
Luthfi sendiri berhadapan dengan issue harus cari rumah untuk kami sekeluarga. UK sudah berubah rupanya. Nyari rumah jadi jauuh lebih ribet. Kawannya ada yang harus pake guarantor, kawan lain ada yang harus bayar 6 bulan di awal, dan pastinya.. harga sewa udah makin ga masuk nalar.
Kenyataannya, alhamdulillah, sekarang kami sudah sampai di UK, berempat dengan selamat. Segala kemasygulan tentang uang ratusan juta sudah terlalui sempurna. Rumah pun sudah dapat, tanpa guarantor, tanpa bayar 6 bulan di awal. Just best deal! Sekali lagi, kalau bukan karena Gusti Allah, pasangan macam kami-yang tidak punya privilege support dari keluarga selain doa-mana mungkin bisa sampai di titik ini?
Klise sih. Hidup adalah perjalanan, dari satu titik takdir ke titik takdir berikutnya. Menjalaninya terseok-seok, tidak pernah mudah. Tapi setelah beberapa titik takdir, barulah kita mengerti betapa Allah tidak pernah meninggalkan kita, bahkan di saat kita merasa hidup lagi berat-beratnya.
Selftalk: Percaya aja sama Dia. Tapi jangan cuma percaya, kamu harus punya sikap yang benar. Dalam menjalani takdirNya, kadang sikap terbaik adalah harus sabar. Tapi tak jarang, kita juga harus berani. Berani melangkah, berani ambil keputusan, berani menghadapi kesulitan. Atau kadang, kita hanya harus menerima dan berusaha bertahan, atau menerima lalu bangkit.
Apapun sikap yang diharuskan takdir, minta petunjuk selalu sama Allah. Biar sikapnya tepat.
11 notes
·
View notes