#siklus hidup
Explore tagged Tumblr posts
andromedanisa · 6 months ago
Text
Menunggu Jalan Keluar..
Ibnu Rajab rahimahullah :
انتظار الفرج بالصبر عبادة، فإن البلاء لا يدوم
“Sabar menunggu jalan keluar adalah ibadah, karena musibah itu tidak akan kekal.”
(Majmuu Rasaail Ibnu Rajab, 3/155).
kalau dipikir-pikir memang benar ya, apa yang paling ditunggu-tunggu saat banyak sekali masalah ya dihadapi? jawabannya adalah solusi dan jalan keluar dari masalah tersebut. dan bagaimana caranya agar bisa keluar dari masalah? jawabannya ya dengan meminta pertolongan Allaah. dengan apa? dengan sabar dan sholat.
"Menunggu jalan keluar dengan kesabaran bernilai ibadah karena musibah pasti berakhir." (Al Allamah Ibnu Rajab rahimakumullah)
adakalanya kita pernah di posisi berusaha mencari solusi kesana kemari,mengetuk pintu satu ke pintu yang lain, berpikir keras sampai tidak makan, tidak tidur. menghubungi semua relasi yang kita kenal, dan mencari bantuan orang-orang yang dirasa memiliki power.
namun kita lupa untuk pertama kali meminta pertolongan kepada Allaah, lupa untuk berhenti dan melepas harap kepada selainNya. kita terlalu bangga dan merasa cukup dengan diri sendiri. padahal sesungguhnya pertolongan Allaah itu dekat. namun seringkali kita lupa sebab angkuhnya diri ini.
kala tidak ada solusi dan jalan keluar. kita baru ingat untuk kembali pulang kepada Allaah Dzat pemilik alam semesta ini. lalu kita mencoba bersabar atas hal yang terjadi sembari menunggu keajaiban datang dalam hidup kita. namun kurangnya sabar pada diri terkadang membuat kita lari dan menjauh dariNya. padahal tidak seharusnya demikian.
pertolongan Allaah akan kita dapati ketika pengharapan kepada selain Allaah terputus dan terus berupaya menanam sabar dalam diri. itulah mengapa sabar dan sholat Allaah tekankan kala kita sedang menghadapi permasalahan hidup yang cukup berat.
layaknya dunia ini yang sementara, maka masalah yang sedang kita hadapi juga sementara. kesedihan yang kita rasakan pun juga sementara. sebab demikianlah cara bekerja dunia. datang dan pergi dalam pengulangan.
adakalanya memang masalah yang kita hadapi terasa begitu sesak sekali. sampai-sampai ingin menyerah saja, sampai-sampai lelah sekali dalam menghadapinya. maka satu hal yang tidak boleh terputus dari seorang mukmin adalah untuk tidak berputus asa dari Rahmat Allaah. untuk tidak berprasangka buruk kepadaNya. sebab akan selalu ada hikmah dan kebaikan yang akan kita temui nantinya meski saat ini kita nggak paham apa hikmah dan kebaikan yang kita dapatkan.
tidak ada kedzaliman dalam sebuah takdir bila kita beriman. ingatlah itu lekat-lekat.
jika saat ini sedang menghadapi permasalah yang dimana dunia terasa begitu sempit. teruslah memupuk harap bahwasanya pertolongan Allaah itu dekat, sangat dekat. ini hanya sementara, adakalanya malam datang dengan begitu pekat dan dingin, adakalanya ia akan tenggelam dan digantikan dengan hangatnya sinar matahari pagi.
siklus kehidupan silih berganti, demikian dengan dunia, demikian dengan hidup kita. Allaah selalu ada untuk kita, yang membedakan adalah cara kita dalam menyikapi untuk menjemput pertolongan dengan cara yang bagaimana.
maka melembutlah wahai diri, bersabarlah engkau dengan sabar yang baik. sebagaimana yang telah Allaah perintahkan kepadamu.
sudut mata || 17.06
179 notes · View notes
edgarhamas · 8 months ago
Text
"Masa Ini Akan Berlalu..."
Edgar Hamas | @ceritaedgar
Pernah dengar kisah seorang raja yang memiliki cincin bertulis "masa ini akan berlalu?"
Ia kisah singkat, tentang seorang raja bijak yang selalu diingatkan dengan kalimat "masa ini akan berlalu" setiap kali ia mendengar sebuah laporan dari menteri-menterinya.
Ketika ada laporan tentang hal buruk dan itu sampai ke telinga sang raja, ia pun sempat gelisah dan khawatir berlebih. Namun ia melihat cincinnya dan membaca "masa ini akan berlalu."
Gelisahnya hilang. Ia tahu masa buruk tak akan selamanya. Maka ia fokus membenahi masalahnya.
Pun ketika ada kabar gembira yang membuat semua orang bersorak-sorai, sang raja pun kembali menoleh melihat cincinnya, "masa ini akan berlalu."
Tadinya ia senang berlebihan. Namun setelah diingatkan oleh tulisan itu, ia kembali tenang. Ia senang, namun tak terlena dan bereuforia.
Siklus, itu adalah kuncinya. Sang raja jadi bijak karena tahu masa buruk tak akan selamanya. Masa senang pun tak akan berlama-lama. Sebab ia mengerti bahwa hidup berputar.
"Masa ini akan berlalu", kini coba kau renungkan. Jika kau sedang sedih, ketahuilah ia tak akan selamanya.
Pun bagi siapapun yang berbuat zalim. Kau mengira mereka akan di atas selamanya? Mengira bahwa mereka tak terkalahkan?
"Masa ini akan berlalu", yang zalim akan hilang. Yang di bawah akan naik. Yang tenggelam akan timbul. Yang dizalimi akan menang.
Termasuk di Gaza, Palestina.
Semua ada masanya. Semua ada waktunya. Yang sedang naik daun akan ada saatnya hilang. Yang terkenal akan redup. Yang berkuasa akan usai.
Semua yang di bumi itu fana. Akan usai. "...tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal..." (Ar Rahman 27)
276 notes · View notes
nonaabuabu · 3 months ago
Text
Nggak apa-apa, nggak apa-apa banget. Setiap orang pernah salah, setiap orang pernah memilih sesuatu yang buruk, setiap orang pernah marah dan kecewa, setiap orang pernah berlagak sok tahu, setiap orang pernah sombong dan pongah. Meski untuk kamu, ada beberapa pilihan yang keterlaluan. Nggak apa-apa.
Aku tahu gimana kamu bertahan, gimana kamu berusaha menahan diri dan mencoba menikmati hidup saat yang tersaji bukan yang diinginkan siapapun. Aku tahu seberapa lelah kamu berjuang, bahkan pernah menyerah dan nyaris melayangkan nyawa. Nggak apa-apa untuk semua itu.
Sekarang jadikan ia masa lalu ya. Udah uji cobanya, kamu udah belajar banyak hal. Udah melawannya, kamu udah terlalu banyak menghabiskan energi. Udah ya, sekarang tundukkan egomu, rawat pengalaman itu untuk lebih baik.
Luka yang udah menganga itu anggap sebagai pintu agar kebaikan datang, kesadaran untuk tetap melaju. Ini hanya siklus hidup, ini hanya fase yang akan terlewat. Kalaupun semua rencanamu nggak terwujud, ingat hal yang terjadi tanpa terduga juga ngasih pengalaman yang kalah hebat. Kamu cukup sedikit lebih peka dan menerima, bahwa nggak semua hal harus seideal yang kamu pahami.
Nggak apa-apa ya, pijak lagi bumi dan mari menikmati hari.
59 notes · View notes
hellopersimmonpie · 9 months ago
Text
Belajar hidup dengan baik itu butuh usaha yang cukup panjang dan butuh self compassion yang besar. Dibesarkan dalam budaya yang mengglorifikasi segala macam ketidaknyamanan membuat gue menyadari betapa sulitnya mencintai diri sendiri. Betapa sulitnya membedakan antara menjadi berlebihan atau pure memang berusaha hidup dengan baik.
Gue hidup dengan ADHD. Salah satu gejalanya adalah mudah depresi ketika siklus hari-hari gue terlalu dinamis. Meskipun struktur otak ADHD pada dasarnya tidak menyukai rutinitas, tapi gue butuh struktur dan jadwal yang tetap dan tidak terlalu banyak agar gue nggak stress karena di setiap perpindahan, gue harus belajar lagi untuk memusatkan perhatian. Gue lebih baik dengan 3 jam diisi 1 kegiatan dibanding 3 jam diisi dengan kegiatan. Ini ngebuat gue stress.
Sewaktu gue menjelaskan ini ke orang lain, nggak banyak yang bisa berempati. Semua mengatakan:
"Kamu harus belajar menyesuaikan diri"
Sekalipun gue sudah menjelaskan kondisi ADHD gue. Karena tidak banyak orang yang familiar dengan kondisi ini dan semua dianggap sebagai sesuatu yang dibuat-buat padahal itu nyata. Akhirnya gue yang berusaha banget sedikit memaksa orang lain mengikuti cara gue. Biar hidup gue less stessfull. Di samping itu, gue juga belajar banget nyari apa yang ngebuat gue merasa nyaman. Entah itu lingkungan yang tidak berisik, harumnya teh dan banyak lagi. Gue belajar untuk tidak merasa bersalah ketika gue menghindari sebuah ruangan hanya karena ruangan itu berisik.
Beberapa tahun lalu, Dea adalah Dea yang dinasehati orang-orang di sekitar karena kamarnya berantakan, jilbabnya tidak disetrika, sering banget telat janjian, dan sering menggunakan kaos kaki yang berbeda antara kanan dan kirinya.
Beberapa tahun lalu, Dea adalah Dea yang sering banget menangis karena selalu merasa dirinya malas. Sering banget time blind dan orang sekitar berkomentar:
"Kamu tuh sebenernya pinter. Tapi kamu kurang effort makanya hasil yang kamu dapatkan nggak banyak"
Gue nangis hanya karena ada temen yang mungkin maunya memotivasi tapi malah ngirim pesen:
Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas.
Gue, setiap ganti rutinitas secara mendadak, dampaknya bakal insomnia berhari-hari. Sementara pekerjaan menuntut gue bisa berpindah dari satu tugas ke tugas lain dengan cepat dan jadwal rapat yang kadang mendadak. Gue baru nemu perubahan jadwal ini ngebuat gue stress dan insomnia tuh ya setelah melewati journaling yang cukup lama. Sampai gue pada akhirnya bisa membaik dengan mengurangi beban pikiran satu persatu. Berusaha hidup dengan sangat terstruktur agar ada beberapa hal yang bisa di-otomasi dan di-optimasi sehingga gue punya waktu kosong untuk bernafas.
Belakangan, gue merasa hidup gue berprogress ketika gue sudah nggak pernah kehabisan kaos kaki meskipun kaos kaki gue cuma 5. Gue juga nggak pernah pakai kaos kaki yang berbeda. Gue nggak pernah menangis kalau tugas nggak selesai. Gue sudah kerja keras. Gue perlu menyadari bahwa waktu adalah resource. Kalau tugas nggak selesai, yang perlu terus diupgrade adalah prosesnya. Kalau sudah mengerjakan semuanya dan tetap belum selesai, berarti memang bebannya yang terlalu banyak.
Gue sudah paham bahwa kerja itu memang harusnya 40 jam per minggu. Tidak mudah termakan gaslight orang lain. Tetap aware bahwa gue sangat mungkin punya kekurangan. Demikian juga dengan orang lain :")
Menulis ini untuk mendokumentasikan jika kelak gue harus melewati peristiwa besar lagi dan gue lupa bahwa untuk hidup dengan baik memang butuh usaha panjang banget. Jangan sampai gue patah semangat untuk menjalani hidup.
Terimakasih Dea yang sudah minum vitamin sama supplemen zat besi rutin, makan makanan bergizi, bikin jadwal tidur, nyari macam-macam teh, berolahraga, mencari teman, mengejar cita-cita, ngoding, meneliti, dan menulis lagi. Semoga nanti bisa hidup dengan baik, penuh kasih sayang dari sekitar dan di lingkungan yang tenang.
Terimakasih buat keluarga yang mau jemput gue dari kampus ke rumah biar nggak capek tiap kali pulang. Terimakasih buat temen-temen yang sudah menyediakan "lab riset" sehingga gue bisa eksplore dunia storytelling lagi.
Mari menghargai diri dengan baik dan menemukan teman-teman yang baik juga.
109 notes · View notes
tulisanmimi · 2 months ago
Text
Mari izinkan dirimu untuk menjadi pemula. Memulai dari awal untuk hal-hal yang belum kamu ketahui. Belajar lagi, mengosongkan gelas. Dinamika hidup yang dijalani hari ini barangkali karena kamu sudah merasa penuh, merasa cukup dengan ilmu yang ngga seberapa kamu miliki. Kamu ngga selalu harus jadi benar, kamu bisa saja berbuat salah. Tapi minta maaf dan tidak mengulangi kesalahan yang sama itu hal terpentingnya.
Learn, un-learn, re-learn. Bukankah demikian siklus hidup?
11 notes · View notes
yukiyaaihara · 1 month ago
Text
Sesekali, rindu juga rasanya menjadi anak kost yg siklus hidupnya hanya berputar antara kosan-kantor-kosan. Berangkat pagi, pulang sore, terus tepar. Hampir tidak pernah memasak kecuali weekend. Kalo capek dan ngga sempat nyuci? Laundry sajaa..
Sesekali, rasanya ingin kembali ke saat2 itu. Saat tumblr adalah satu2nya tempat bercerita. Atau saat becandain si Gembel yg pulang dari keliling menjadi preman kosan adalah salah satu cara mengatasi kesepian dan kebosanan. Aih, sekarang Gembel apa kabarnya ya?
Ah, sesekali juga rindu hidup penuh kesederhanaan dan tanpa overthinking berlebihan. Dimana yg dipikirkan hanya diri sendiri dan seekor kucing peliharaan. Hanya itu. Absen dulu dari pikiran tentang; besok masak apa, bekal si kecil buat sekolah udah siap apa belum ya, besok apel pagi kudu berangkat lebih cepat, kerjaan masih numpuk dan harus survey harga sekaligus reviu aturan2 terkait, baju bapake udah disiapin belum yaa, ini anak remaja gimana ya bilanginnya biar ngga rebel terus, dll, dll. Sampai kadang kepala serasa mau meledak saking penuhnya.
Bukan, bukan mengeluh atas tanggungjawab yg memang sudah upgrade ke versi lebih kompleks. Most of the time, aku menikmati semua prosesnya. Hanya saja, saat rasa jenuh dan lelah itu datang; saat2 yg kupikir adalah titik paling kesepian dalam hidupku, adalah saat yg paling kurindukan dan ingin diulang kembali.
Stress? Satu2nya yg dirindukan saat stress bukanlah jalan2 atau healing yg bermacam2. Hanya ingin tidur dan ngebo tanpa memikirkan kerjaan ataupun kerjaan rumah atau apapun itu. Just it.
Allah, maafkan sifat manusiawiku yg satu ini. 🥲
*Padang, Penghujung Oktober 2024.
Tpp belum kunjung cair, belum bisa healing jalur checkout shopee, jd mari healing via tumblr dulu aja. 😆
18 notes · View notes
ljoshalston · 2 months ago
Text
Goes On
Masih terasa sakit, walau sudah beberapa lama membekas, karena hal itu takkan pernah utuh kembali. Luka lama yang sudah menjadi hal wajar untuk dirasakan, sejak saat itu hingga entah kapan. "Skenario apa ini", mungkin itu yang sering terbesit dalam ingatan, karena pada faktanya ada perbedaan besar dalam kebetulan dan takdir.
Terlalu biru untuk diingat dan terlalu haru untuk dijalani lagi. Mencoba berlari saling berlawanan, tapi jalur yang ada hanyalah lingkaran tak berujung. Apa memang harus tetap berada dalam siklus menyesakkan, atau terlalu takut semua hal menjadi berantakan. Masih terlalu muda untuk semua keraguan sesaat.
Semua berlalu dari start line, bercabang seiring bertumbuhnya hasrat. Tak ada hal yang sama, dan tak ada yang mengingat bagaimana semua hal dimulai, hanya mengingat apa yang membekas sangat dalam. Mulai merindukan sesuatu yang tak pernah lagi ada, dalam setiap penyesalan yang diratapi setiap saat.
Menunggu ada yang mengatakan "kau sudah cukup berusaha, sekarang berisirahatlah". Semua hal tak memenuhi ekspektasi, atau mulai lelah dengan hasil yang hanya sekedar imajinasi. Dimana realita pahit lebih dibutuhkan daripada angan-angan manis yang tak pernah ada. Mimpi yang hancur adalah suatu langkah dalam usaha.
Hanya ada pilihan untuk tetap berusaha, walau dalam semua depresi hidup yang tak kunjung selesai. Dunia tak pernah berhenti berputar, tak semua hal bisa berhenti untuk menunggu. Tetap berjalan menjalani realita dan jangan berharap untuk menghilangkan beban hidup. Karena hidup tetap berjalan seiring dengan semua bebannya.
Tumblr media
10 notes · View notes
manifestasi-rasa · 4 months ago
Text
Day 6
24 Juli 2024
Selama satu tahun belakangan ini, aku menjadi asisten di Biro Pengembangan Instrumen dan Analisis Data Fakultas. Satu tahun yang terasa cepat sekali. Satu tahun yang tiba-tiba mau selesai. Kontrakku setahun, dan meski senyaman apa, aku tau aku ngga akan memperpanjang. Terus aku sedang merasa sedih, karena kudu pisah sama asisten" lain di saat kami sedang hangat-hangatnya, saat chemistry dan bondingnya tersusun erat. Tapi waktu bilang, saatnya kamu selesai :)
Di biro ini aku belajar banyak sekali tentang analisis data kuanti, suatu hal yang berguna untuk riset dan kepenulisan ilmiah. Selain belajar itu, aku juga bertemu dengan kemungkinan lain di sini. Kemungkinan yang ingin aku usahakan, sekaligus ingin aku pendam saja. Di sini juga, kita sering hanya duduk saling diam dengan buku masing-masing, ataupun saling menghadap layar dengan tugas masing-masing.
Saat tidak ada klien, kami biasa bercengkerama di kantor, entah ngobrol kesana kemari, atau main ludo yang kadang disertai umpatan sopan (mana ada?! hahah). Atau ketika menemukan kasus unik, grup akan ramai dan penuh dengan "terus ini gimana?" yang akan berujung kami konsultasi pada Pak au, dosen pembina di biro yang masih muda sekali. Sesekali kami nongkrong di luar jam kuliah dan kantor. Kadang di susu segar, hari lalu di mie yamin. Obrolannya ngga jauh-jauh dari ngomongin topik riset, psikologi, kurikulum baru, dll. Hal yang kusadari belakangan: bercanda sama mereka seringkali disisipi gurauan ytta karena pakai istilah dalam statistika. Yang bikin kami geleng-geleng lalu bilang "bisa ngga, gausah ngomongin statistik lagi??".
Aku juga sangat terbantu dengan workshop-workshop dan upgrading yang diadakan oleh biro. Kadang diadakan secara resmi bekerjasama dengan fakultas, kadang upgrading dadakan karena 'kasus-kasus unik' dalam analisis data yang bikin kita merasa bodoh karena gatau cara menyelesaikannya.
Manis. Memang. Tapi sekali lagi, waktu udah minta kita untuk rampung. selesai. ikhlas atau tidak. sedang hangat atau dingin. waktumu untuk pergi. Aku berusaha "tidak apa, memang begitu siklus hidup, seringkali memaksa kita pergi saat kita merasa sudah fit", tapi tetap saja aku sedih dan berujung membuang air mata dalam perjalanan pulang. mungkin salah satu sebabnya, aku khawatir kemungkinan lainku menemui kemungkinan lainnya di kemudian hari. ah, rumit.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
7 notes · View notes
ismahaha · 7 months ago
Text
Siklusnya Emang Gitu, Viral Dikit Ikut
Apa yang terlihat, untuk lucu-lucuan aja sih memang. Yang tersaji, sekadar hiburan. Tapi makin diperhatikan, kok ya semua yang viral harus diikuti? Apa karena semuanya selalu dinormalisasi?
Mandi lumpur udah lewat, ibu-ibu joget di live juga udah lewat, berita artis seliweran terus ada, konten joget joget juga akan selalu ada, gak peduli usia, gak peduli jenis kelamin. Mirisnya lagi, banyak video potongan anak-anak diminta orangtuanya untuk joget, berlenggak lenggok. Padahal dia laki-laki. Bersemangat orang bilang semangat ngontennya, tertawa, dan mendukung satu sama lain.
Giliran ada yang komen menasihati, habis dia dibuat oleh yang lain. Dikatain jalan rezeki orang beda-beda, gak usah serius kali hidup, dan sebagainya. Begitulah seterusnya, menormalisasi.
Netizen mengawal para artis papan atas, katanya tugasnya. Netizen mengawal sesama rakyat biasa, katanya biasa.
Viral dikit ikut, konten tak sesuai dengan pikirannya langsung tersulut emosi tanpa melihat dan memastikan kebenaran.
Sebenarnya ingin menjadi netizen seperti apa juga adalah pilihan yang harus dipilih. Hem. Aku suka scroll medsos, berbagai video ku tonton. Dunia perartisan, kartun, konten viral yang memuakkan, semua ku tonton. Kalau lucu aku tinggal tertawa. Kalau tak mendidik, aku tinggal menyingkirkan jempol, tak perlu tersulut emosi, dan tak perlu tertarik untuk mengikuti gaya konten yang dilihat itu.
Kalau sudah sadar, diri sendiri bukan orang yang bijak bermedsos, setidaknya bisa tau mana konten viral yang bisa diikuti dan tidak. Mana yang bisa didukung dan tidak. Mana yang bisa didoakan untuk kesuksesannya dan tidak.
Tau kan betapa menyeramkannya diri kita yang gak bisa mengontrol diri sendiri? Ya beginilah gambarannya.
Lihat konten nikah, pengen nikah.
Lihat konten perceraian, jadi takut nikah.
Lihat konten perselingkuhan, jadi curigaan.
Lihat komen netizen bullying, ikut bullying.
Gawat.
Dahlah, memilih mau menjadi netizen seperti apa juga adalah pilihan. Semangat, dan memang beginilah siklus konten viral, ikut-ikutan.
#tautannarablog7
#day9
9 notes · View notes
findingmyway2nowhere · 7 months ago
Text
"Kamu kok belum hamil sih? Udah mau setahun lho, kalian.
Ngga usah ditunda-tunda lah.
Liat itu teman-teman sebayamu anaknya udah 2."
Pertanyaan tahun ini mulai naik level, dari "kapan nikah?" ke "Kapan hamil?". Yup, ini kuberi nama siklus hidup. Thank you banget sudah perhatian, tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua manusia bisa "legowo" menerima pertanyaan tadi. Alangkah baiknya di sambung dengan mendoakan, bukan malah membanding-bandingkan atau menghakimi.
Memang siapa sih, yang ngga pengen cepat punya momongan? Ngga ada, kecuali memang menunda karena ada 1 dan lain hal.
Proses kita tidak bersamaan dengan yang lain, mungkin di saat teman-teman sudah menikah, kamu masih mengejar karir, sedang berusaha membahagiaan orang tua, atau sedang sibuk mengenyam pendidikan lebih tinggi dan banyak lagi. Kesiapan mental, finansial, apalagi tentang parenting dalam pernikahan itu penting. Begitu juga dengan momongan, Allah tahu kapan waktu yang tepat untuk di berikan anak. Sebagai manusia hanya perlu berdoa, berusaha, bertawakal pada Allah agar disegerakan.
Teruntuk pasutri baru yang belum kunjung garis dua, sabarr. Ini bukan sebuah perlombaan. Merasa sedih itu wajar, tapi jangan sampai lelah berusaha. Mencoba saran promil dari dokter atau dari teman, saudara, mengelola pikiran agar tidak stres, melakukan pola hidup sehat, semoga apa yang di inginkan segera Allah berikan.
Amiin.
Jangan bersedih ya, calon ibu dan calon ayah, saling support lebih baik. 🤗
9 notes · View notes
andromedanisa · 3 months ago
Text
kepada diriku;
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allaah.
kita punya Allaah yang Maha Penyayang. kok putus asa? kok berhenti berharap? kok jadi takut? nanti gagal lagi, nanti ini, nanti itu,.
dear, tidak ada kata gagal. yang ada belajar. tidak ada kata gagal dalam hidup orang beriman yang bertauhid kepada Allaah. yang ada hanyalah proses pembelajaran. setiap kali kita terjatuh, kita belajar untuk bangkit. setiap kali kita terjatuh kita belajar tentang hati-hati. setiap kali kita terjatuh, kita belajar bagaimana cara supaya jatuhnya tidak sakit seperti jatuh sebelumnya. siklus hidup memang seperti itu.
jadi kalau kamu jatuh, itu artinya bukan gagal, bukan takdirnya karena kamu nggak cocok. nggak, nggak gitu. terkadang memang setiap dari kita akan diberikan pembelajaran.
maka jangan berprasangka buruk tentang apapun kepada Allaah, yaa..
103 notes · View notes
nonaabuabu · 9 months ago
Text
Meromantisasi Sendirian
Tumblr media
Aku sendirian itu nggak cuma dalam bentuk aku masih single, tapi aku benaran tinggal sendiri. Semua aktivitas di luar pekerjaan sepenuhnya aku lakukan sendirian.
Ini memasuki bulan ke-enam, kalau sebelumnya aku masih punya teman berbagi banyak kegiatan bersama karena dulu tinggalnya bareng teman lain, sekarang semuanya sendiri. Mulai dari belanja, masak, beresin rumah dan sederet kegiatan lain.
Jujur, lima bulan belakangan aku kesepian. Kalau diingat-ingat ini momen paling panjang aku sendirian, meski udah merantau belasan tahun, aku selalu punya teman dan momen sendiriannya hanya sekali dua kali. Jadi bisa dibilang, ini ujian yang susah sekali dipetik hikmahnya.
Berulang kali aku mencoba bersikap bijaksana, tapi pada akhirnya runtuh lagi dan jadi sesenggukan. Kepala rasanya penuh tapi hidup kosong, konon lagi kantong, melompom. Dan barangkali ini usaha kesekian untuk selamat dari rasa kesepian, ya lagi-lagi meromantisasi sendirian.
Aku baca buku mana aja yang mau aku baca, terlepas isinya ngeselin, menyenangkan atau aku nggak paham. Aku baca buku puisi dengan suara nyaring, seolah-olah aku lagi di pentas musikalisasi puisi, nggak lupa pakai penghayatan dan maki-maki. Aku putar musik genre galau untuk ikutan nyanyi, bertingkah kayak yang punya panggungnya sendiri. Ganti ke musik beat atau rock dan kadang bollywood juga kpop, terus joget asik seolah lagi di dancefloor. Aku masak makanan paling mampu yang kubuat, buat minum segar, dan makan sambil videoin diri sendiri (ini parah sih) biar kayak mukbang ala-ala.
Aku melakukan banyak hal yang menciptakan suasana meningkatkan mood sendiri, meski masih sering ambruk dan tiba-tiba melow berkepanjangan. Siklus berulang yang kadang aku yakinkan, nggak masalah jatuh asalkan aku nggak berencana selamanya di sana. Bahkan kalau mau berenang di tempat yang buat tenggelam, nggak apa-apa. Anggap aja lagi syuting mermaid dan kau adalah antagonisnya (ingat ya antagonis itu juga peran utama).
Mungkin satu-satunya yang nggak kulakukan dalam rangka meromantisasi hidupku yang sendirian ini adalah, menuliskan puisi cinta yang manis. Soalnya urusan itu, cintaku selalu terasa pahit, bahkan mungkin lebih pahit dari empedu. Meski, kayaknya aku mulai ngehalu dengan kisah manis dari buku yang kubaca baru-baru ini.
Tapi meski sebanyak itu yang kulakukan untuk meromantisasi kesendirian, aku nggak mau menyebut itu sebagai self love. Karena konon yang aku dengar, perempuan kalau self love menyenangkan dirinya dengan membeli hal-hal yang dia mau, dan aku belum mampu melakukan itu, dan kalau nanti aku mampu aku mau belajar frugal living dan hidup minimalis. Sekarang kan masih kategori miskin, jadi santai dulu nggak si. Kan nggak akan membeli barang yang nggak berguna juga meski suka. Prioritas kebutuhan masih banyak soalnya.
51 notes · View notes
hemistichomythia · 6 days ago
Text
Tumblr media
Sebenar-benarnya aku ada di kota ini. Aku yang lega, damai, dan hati ringan yang terpelihara. Sejatinya aku memang seharusnya menetap di sini; jauh dari hiruk-pikuk ibukota dan orang-orang yang melangkah dengan tergesa. Aku muak. Ingin membuang jauh-jauh ingatan tentang Jakarta dan berbagai pengalaman kerja yang menorehkan luka. Lautan manusia yang perlahan kehilangan rasa dan sisi kemanusiaan yang dinilai berdasarkan besaran uang. Segala sesuatu yang terjadi di sana hanya bersifat transaksional, dan aku mulai membenci itu sekarang.
Yang terjadi denganku saat ini adalah sesekali aku bisa bermain-main dengan nostalgia, menapaki inci demi inci skenario hidup beberapa tahun silam. Barisan kenangan sederhana seperti misalnya melakukan pekerjaan yang bermakna, tumpahan air hujan yang membasahi Jalan Multatuli, jangkrik yang berderit dari balik jendela kamarku, dan “dia”.
Lucunya dengan waktu adalah kita tidak bisa menyuap atau memaksa dia untuk memutar ulang suatu siklus kehidupan yang terjadi di masa lalu.
Kita bisa menerima, meski potongan-potongan memori tersebut sesekali terputar secara otomatis di benak kita, layaknya cuplikan video klip yang tidak kita suka namun kerap ditayangkan pada siaran televisi.
4 notes · View notes
temusukma · 9 months ago
Text
Memaknai Bahagia
Mentafakkuri nafsi; di bulan ramadhan yang suci
Pada dasarnya, manusia hanya menanti dari satu kebahagiaan menuju kebahagiaan yang lain. Setelah itu apa? Hampa. Sebab dia sadar, jika rasa bahagia itu hanya memberikan efek hormon dophamin saja—euforia sesaat. Bahwa bahagia itu mempunyai durasi dan tidak akan bertahan selamanya. Pagi hari mungkin dia bergembira, namun di sore hari ia kembali berduka. Oleh sebab itu, manusia terus mencari, mengejar sesuatu yang sekiranya dapat memuaskan hasrat duniawinya terus menerus. Menunggu pengumuman kelulusan kuliah, atau menunggu info diterima dari pekerjaan misalnya.
Hal ini terus berlarian di kepala dan terus membuatku bertanya, "sampai kapan siklus ini akan terus berlanjut? Jujur saja ini cukup melelahkan, tapi terkadang aku tidak tau bagaimana caranya berhenti." Sebab saat aku berhenti, aku akan merasa diriku tiada berarti. Namun saat terus mengejar, aku merasa bahwa diriku terlalu ambisius, sesekali merasa bosan, namun ada sesuatu yang kurasa masih kurang.
Hidup tak ubahnya hanyalah wujud sebuah pelarian, dari rasa ketidakbahagiaan untuk kemudian mencari bahagia lain yang kuinginkan. Sampai lupa, jika ada yang perlu dibenahi dari diriku sendiri. Barangkali bukan aku yang tidak beruntung, hanya saja aku yang kurang meluaskan syukur. Bahwasanya, ada banyak sekali hal-hal sederhana yang perlu untuk dinikmati dengan sedemikian rupa. Sebab siapa yang tau? Jika di lain waktu, bahkan sedetik pun atau setitik kesempatan saja tak bisa kudapatkan dengan begitu mudahnya seperti saat sekarang, apalagi sampai menikmatinya.
Barangkali, sebenarnya aku hanya perlu menikmati hari ini tanpa perlu mengkhawatirkan hari esok. Dengan catatan, jalani setiap hari-hari yang dilalui dengan pembelajaran dan kegiatan positif. Entah memaknai hal-hal sederhana sekali pun. Seperti betapa beruntungnya diri, kala shubuh ini masih dapat bernafas menghirup udara sejuk dari surga, lalu melaksanakan shalat shubuh beserta sunnah qobliyahnya. Mungkin bagi orang lain hal itu hanya sesuatu yang biasa saja. Tapi bagiku, hal itu sungguh membuat batinku tentram luar biasa. Bahkan melebihi kebahagiaan-kebahagiaan yang pernah ada. Kau tidak akan tau sudah sejauh mana dunia merubahku. Aku yang dulu dapat melaksanakan sholat shubuh tepat waktu di setiap harinya, namun kini hanya dapat melaksanakannya kadang-kadang saja. Syukur-syukur ada bulan suci ramadhan, yang mengharuskanku terpaksa untuk membuka mata lebar-lebar, menahan kantuk yang sudah tak tertahan hingga menjelang waktu shubuh tiba.
Dan pada akhirnya, diriku menyadari jika kebahagiaan itu dapat kutemukan setiap saat, bahkan di setiap tempat. Sebab ia terletak di hati, dan diri sendiri yang menciptakan. Maka jika rasa bahagia itu sudah bersemayam di hati, kurasa ia tidak akan mungkin pergi kemana pun raga ini berlari. Dan tentu akan lebih baik jika hati sebagai tempat bersemayamnya kebahagiaan, juga dirias dengan hubungan yang indah dengan Tuhan pemilik semesta alam.
Semoga kita senantiasa selalu dalam lindungan dan Ridho Allah. Swt. Semoga kita tidak menyiakan Ramadhan kali ini dengan kesia-siaan yang merugikan kita, lalu membiarkannya berlalu begitu saja.
Salam hangat, selamat berpuasa :)
—Temusukma
10 notes · View notes
kerikiltumpul19 · 1 year ago
Text
Tumblr media
Bahkan sehelai daun kering pun jatuh dalam pengaturan-Nya. Maka tak ada satu pun yang ada di alam ini luput dari pantauan-Nya.
Lalu bagaimana dengan kata “kebetulan” dan “keberuntungan” ? Mungkin selama ini kitalah yang keliru. Ada Allah di sana, di setiap kejadian.
“Selamat berjuang”. Yang kutahu, Allah selalu ada. Semoga meski berlumur dosa, kita tak membuat hidayah-Nya terhalang untuk sampai.
“Selamat berproses”. Entah melangkah memulai atau pun perjalanan mengakhiri, yang kutahu selama kita hidup akan selalu ada siklus yang tak akan pernah berhenti. Semoga kita selalu istiqamah menghadapi setiap babak istimewa dalam hidup ini.
“Semoga Allah selalu memudahkan urusan kita”. Jangan lelah dan menyerah!
28 notes · View notes
bacabuku · 2 months ago
Text
[Revolusi Glukosa] - Jessie Inchaupse
Gilak buku ini menarik bangettt. Seperti judulnya, buku ini membahas segala macam a sampai z tentang glukosa. Kayak lagi belajar biologi jaman SMA, tapi jauh lebih menarik. Mungkin karna cara penyampaian penulis. Di buku ini banyak diberikan pengandaian dan perumpamaan yang bikin kita jadi lebih ngerti. Sistematika kerja molekul atau sel yang kayaknya ribet pas pelajaran biologi dulu juga disampaikan dengan bahasa yang sederhana di buku ini.
Bagi sebagian besar di antara kita, tubuh kita adalah kotak hitam: kita tahu fungsinya tapi tidak tahu cara kerja persisnya.
Bermula dari sebuah kecelakaan yang dialami penulis di masa remajanya, yang setelahnya membuat dia merasa "berjarak" dari tubuhnya. Ada momen dia merasa tubuhnya itu bukan milik dia, dia nggak mengenali tubuhnya. Maksudnya tuh kayak ada momen-momen dia nggak tahu kenapa kok tiba2 moodnya down, kenapa badannya ngerasa lelah terus2an, dan kenapa2 lainnya.
Tapi menurutku perumpamaan yang penulis berikan bahwa tubuh kita ini serupa kotak hitam kok aku relate banget ya. Pasti ada kan momen banyak pertanyaan tentang tubuh kita yang kita juga nggak tahu jawabannya. Pernah nih tiba2 sakit perut banget, tiba2 kepala pusing, atau siklus menstruasi nggak lancar di bulan tertentu. Nah buku ini mencoba sedikit menjawab bahwa kondisi fisik dan mental kita itu sedikit banyak ada peran dari glukosa. Biar kualitas hidup kita saat ini bisa lebih meningkat lagi, bahkan kalaupun hari ini kita sehat2 saja. Paling enggak untuk menurunkan resiko penyakit di kemudian hari.
Masalah utamanya bukan glukosanya (glukosa atau gula ya?). Gula atau glukosa kan dibutuhkan untuk bahan bakar sel supaya kita berenergi. Masalah utamanya adalah lonjakan glukosa, yaitu kondisi dimana tadinya jumlah glukosa yang beredar di darah kita normal (atau biasa disebut kadar glukosa saat puasa) kemudian tiba-tiba melonjak tinggi karna sesuatu yang baru kita makan. Kemudian habis lonjakan tinggi itu dia turun lagi (ada yang sampai level di bawah normal). Jadi kurva glukosa yang naik turun dari satu titik ekstrim ke titik ekstrim lainnya itulah yang berdampak buruk buat kondisi fisik dan mental kita.
Menurut buku ini, efek jangka pendek lonjakan glukosa tadi bikin kita lapar terus, bawaannya pengen ngemil, terus2an ngerasa capek, tidur nggak nyenyak, fungsi otak berkurang. Efek jangka panjangnya lumayan juga: jerawat, penuaan, alzheimer, meningkatkan resiko kanker, bahkan meningkatkan resiko depresi. Kalau dipikir2 aneh ya, kenapa kadar glukosa jadi ngaruh ke depresi ya? Di buku ini sih bilang kelebihan glukosa bikin otak kewalahan. Soalnya dari semua organ, otak lah yang paling banyak menggunakan energi (energi didapat dari glukosa). Tapi kalau lonjakan glukosa berulang2 malah bikin sel2 di otak jadi stres. Ya meskipun glukosa itu sumber energi tapi semua yang berlebihan tetep aja nggak baik ya kan.
Pokoknya visi besarnya adalah jangan sampai ada lonjakan2 ekstrim glukosa di tubuh kita. Pokoknya kita harus bikin kadar glukosa kita itu ada di kurva yang datar. Maksudnya kalau pun kadar glukosa naik habis kita makan sesuatu ya naiknya jangan ekstrim langsung banget gitu, dan turunnya juga jangan sampai di bawah normal. Buku ini selanjutnya memaparkan tips-tips dan kiat-kiat untuk "mendatarkan kurva glukosa" kita. Lumayan banyak sih tipsnya, dipaparkan juga pengalaman orang-orang yang hidupnya jadi jauh lebih baik setelah melakukan beberapa tips untuk mendatarkan kurva glukosanya. Tips dan kiat-kiat nya bisa dibaca sendiri di bukunya yah, kebanyakan kalau ditulis disini wkwk.
Tapi tips yang paling menarik adalah mengubah urutan makan. Jadi dengan makanan yang sama, tapi urutan makannya berbeda, itu bisa mengurangi lonjakan si glukosa tadi. Makan sandwich yang sayur, daging, roti dimakan jadi satu itu lonjakan glukosanya akan lebih ekstrim dibanding makan sandwich satu persatu bagian berdasarkan urutan tertentu. Gimana urutan yang seharusnya? Yang pertama adalah serat (sayur), lanjut protein dan lemak (daging), nah yang mengandung glukosa (roti) dimakan paling akhir.
Jika kita memakan komponen-komponen dalam hidangan yang mengandung pati, serat, gula, protein, dan lemak sesuai urutan tertentu, kita mengurangi lonjakan glukosa total sebesar 73%, sekaligus mengurangi lonjakan insulin sebesar 48%.
Menarik banget gak siih. Aku kira kalo udah masuk ke perut tuh yaudah semua makanan campur-campur jadi satu kan. Jadi ya gabakal ngaruh gitu urutan2 makanan. Penjelasan dibuku ini menarik banget sih (sayang banget di ipusnas nggak bisa di screenshot). Pokoknya penulis memvisualisasikan lambung kita nih ibarat wastafel dan usus kecil adalah saluran air di bawah wastafel. Semua yang kita makan mendarat di wastafel terus masuk ke pipa saluran air, dipecah-pecah, terus masuk ke aliran darah. Tiap menit, makan senilai 3 kalori mengucur dari wastafel ke pipa (proses pengosongan lambung).
Kalau yang mendarat duluan itu pati atau gula, senyawa-senyawa ini masuk ke usus kecil dengan sangat cepat. Di sana, senyawa-senyawa ini dipecah2 jadi molekul glukosa dan masuk ke aliran darah dengan sangat cepat. Lonjakan glukosa pun tercipta. Nah, beda ceritanya kalau serat dulu yang dimakan. Serat ini punya tiga kelebihan: Pertama, serat mengurangi aktivitas enzim yang memecah pati jadi glukosa. Kedua, serat memperlambat pengosongan lambung (makanan mengucur lebih lambat dari wastafel ke pipa). Terakhir, serat menciptakan massa kental di usus kecil, massa kental ini menjadikan glukosa lebih sulit masuk ke aliran darah. Melalui ketiga mekanisme ini serat memperlambat pemecahan dan penyerapan glukosa ke aliran darah sehingga kadar glukosa di darah kita pun nggak akan tiba2 melonjak ekstrim. Alhasil kurva glukosa kita bisa didatarkan. Kalau di bukunya ada ilustrasi gambarnya juga deh bisa lebih mudah dimengerti.
Ada juga tips harus bergerak setelah makan, lebih mending makan makanan penutup (yang dimakan sesaat setelah makan besar) daripada ngemil (yang dimakan beberapa jam setelah makan besar yaitu ketika perut kosong), kalau pun pengen ngemil maka pilih cemilan yang gurih jangan yang manis. Dan lain-lain penjelasan dan alasan ilmiahnya bisa dibaca di buku hehehe.
Balik lagi ke urutan makan tadi, kalau di Indonesia kayaknya agak sulit gak sih penerapannya. Soalnya kan biasanya kita makan nasi sayur dan lauk jadi satu kan. Kayak aneh dan nggak kebayang aja sih kalau makan sayur dulu di depan, baru lauknya, terus nasinya terakhir gitu (?). Karna excited sama buku ini langsung aku praktekkan di makan siangku kemarin. Baru sekali sih jadi belum kelihatan efeknya. Tapiii nasinya jadi nggak abis karna makan nasi doang tanpa lauk itu agak2 zzzz.
Yaudah sih wkwk, buku ini selalu menekankan untuk memilih apapun yang mudah buat kita. Mendatarkan kurva glukosa ini harusnya dilakukan dengan menyenangkan jangan malah bikin stres. Jadi yaudah kalau dirasa menyulitkan ya gausah dilakuin. Aku kemarin kebetulan lagi pengen melakukan sesuatu yang beda dari biasanya aja. Soalnya, di hidup ini, kadang-kadang kita butuh melakukan sesuatu di luar rutinitas biar hidup ini nggak terasa monoton dan membosankan banget ya gaa wkwk.
Okelah kita sudahi saja review ini sebelum semakin kemana2. Buku ini ada di ipusnas tapi lumayan rebutan huhu. Kemarin juga untung2an tiba2 kok ya ada stocknya 1 biji. Ya gapapa antri aja dulu siapa tahu dapat kan. Selamat mengantri dan selamat membaca~~
Tumblr media
2 notes · View notes