#siapapun
Explore tagged Tumblr posts
kbanews · 1 year ago
Text
PEJUANG ABW: Siapapun Wakilnya, Harga Mati Presidennya Anies Baswedan
JAKARTA | KBA – Sebagai simpul relawan yang sejak semula berniat memperjuangkan Anies Baswedan sebagai Presiden, PEJUANG Anies Baswedan (ABW) tetap fokus pada kegiatan pemenangan dan konsolidasi. Siapa pun Calon Wapresnya, merupakan harga mati Presidennya adalah Anies Rasyid Baswedan. Ketua Umum DPP PEJUANG ABW Arini Soemardi menyatakan hal itu kepada KBA News, Sabtu, 2 Septemberr 2023,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
selamat-linting · 5 months ago
Text
jangan buat kebencianmu dengan jokowi mendorongmu jadi pendukung anies baswedan atau megawati #JadiKomunis
2 notes · View notes
sethdomain · 2 years ago
Text
Aku jujur, aku gk bisa percaya sampai saat ini aku masih aj hidup
0 notes
yustrialubna · 5 months ago
Text
202/366
Dari orang yang paling aku butuhkan, aku belajar untuk tidak membutuhkan siapapun.
Dari orang yang paling aku harapkan, aku belajar untuk tidak mengharapkan apapun dari siapapun.
Dari orang yang paling aku percaya, aku belajar untuk lebih berhati-hati dalam prasangka.
Dari orang yang paling aku cinta, aku belajar bahwa cinta bukanlah segalanya.
-Na, 22th
564 notes · View notes
in-syirah · 4 months ago
Text
Menikahlah dengan dia yang takut kepada Allaah
Seorang laki-laki yang takut kepada Allaah, ketika dia menjadi seorang suami dia pasti akan takut mendzholimi istri, anak dan keluarganya. Begitupun seorang perempuan yang takut kepada Allaah, ketika dia menjadi seorang istri, dia akan takut mendzholimi suami, anak, dan keluarganya.
"Menikahlah dengan seseorang yang tidak akan pernah memaksamu untuk meminta hak-hakmu, yang rela memberikanmu seluruh hakmu karena mereka takut kepada Allah ﷻ"—Julaibib hafidzahullah on tumblr
Nasehat pernikahan di atas, adalah salah satu nasehat yang bisa kita jadikan salah satu tolak ukur dalam memilih pasangan, carilah dan mintalah diberi pasangan yang takut kepada Allaah, semoga kelak dia juga takut untuk mendzholimi diri kita.
Seseorang yang meniatkan menikah karenan ibadah, dia akan paham bahwa dalam menjalani kehidupan rumah tangga, tidak hanya cukup bermodalkan perasaan tertarik saja pada sisi-sisi kebaikan diri yang membuat kita kagum, namun ada yang lebih penting dari itu, yaitu ilmu tentang pernikahan, dan salah satu ilmu pernikahan adalah dia paham bahwa sebaik-baiknya seseorang adalah yang paling baik dengan keluarganya.
Semoga kelak, kita dipertemukan dengan seseorang yang benar-benar ingin menjalani ibadah terpanjang dengan kita, dengan membawa serta perasaan takut kepada Allaah dalam dirinya, sehingga tidak mudah mendzholimi kita sebagai pasangannya, justru dia paham bagaimana Islam mengajarkan cara memperlakukan pasangan dengan baik dan mulia, tanpa perlu ada hati yang terluka dan tersakiti.
Semoga Allaah karuniakan kita keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, dengan siapapun yang Allaah pilihkan untuk kita menjalani ibadah terpanjang. Aamiin Allaahumma Aamiin
449 notes · View notes
jndmmsyhd · 7 months ago
Text
Seringkali, air mata yang turun itu adalah pengganti dari lisan yang tidak berani mengucap, tangan dan kaki yang tidak berani bertindak, dan hati yang mungkin lelah dan ingin tenang. Andai ia turun, biarkan, jangan dipaksa berhenti. Sebab tidak semua orang bisa menangis.
Dan kamu tahu? Tangisan terbaik itu adalah tangisan di tengah kesepian, pada sepertiga malam, mengadukan pada Tuhan soal perlakuan manusia dan dunia yang bercanda, soal hati yang mati dan tak lagi nyaman ibadah.
Selamat menikmati air mata, untuk siapapun yang sedang bergemuruh hati dan jiwanya. Semoga Allah tenangkan dan lapangkan hatinya.
@jndmmsyhd
633 notes · View notes
edgarhamas · 8 days ago
Text
5 Pesan yang Jadi Bekal Saya Memulai Awal 2025
@edgarhamas
Saya suka dengan pepatah ini, "In the beginning there is meaning, in the end there is feeling." Di permulaan ada pemaknaan, dan di akhir biasanya ada rasa.
Orang memulai harinya dengan membuat pengalaman, lalu senja harinya ia pulang membawa pengalaman, dan malamnya ia merenungi kenangan dari sebuah pengalaman. Dan, itulah yang membuat hidup jadi dinamis. Kita, memaknainya, setiap pergantiannya. Ada zikir pagi, ada pula wirid sorenya.
Bagi kita yang hidup di zaman ini, rasa-rasanya kita yang terbiasa menggunakan kalender Masehi jadi perlu membuat pemberhentian sejenak. Bukan, bukan kita merayakan akhir tahun gregorian. Kita sudah punya kalender sendiri. Namun terbiasanya kita menggunakan tahun-tahun gregorian ini akhirnya membuat kita jadi butuh juga memuhasabahi: akhir tahun 2024 aku sudah jalan sejauh apa, dan bagaimana aku memulai hari-hari setelahnya?
Maka, "in the end, there is feeling."
Alih-alih fokus membeli bahan bakar-bakaran, makin dewasa ini, saatnya diam sejenak bersama Allah dan diri kita sendiri. Hadiri kajian jika ada, mabit jika memang ada agendanya. Kalau saya sendiri, saya biasanya diam saja sambil merenung.
Saya selalu menanyakan dua hal: tentang apa yang telah saya lakukan, dan apa yang kelak akan saya azamkan. Saya akan lihat 100 target 5 tahunan, dan mulai memindai mana yang masih relevan, mana yang telah terjadi, dan mana yang masih mimpi.
Dan, pesan-pesan ini membantu saya —dan semoga kamu— untuk kembali menyegarkan sudut pandang menjalani hari-hari ke depan.
1. "Allow yourself to be a beginner"
Izinkan diri kita untuk menjadi pemula pada hal yang baru. Pada potensi yang kita baru asah, pada pekerjaan yang baru kita jalani. Sebab banyak orang menuntut dirinya harus langsung ahli, dan itu mustahil. Banyak guru bilang pada saya bahwa setiap hal butuh "Husnul Bidayah", awal yang baik.
Dan salah satu makna awal yang baik itu adalah: berikan hak pada dirimu untuk berproses.
2. "Some years you win, some years you build characters."
Hendaknya kita memahami bahwa tahun-tahun yang berjalan, tak selalunya berakhir memuaskan. Kadang ada masa dimana kita menang. Tapi, jangan overthinking kalau memang tahun ini kita "rasanya" tak menghasilkan banyak hal berarti. Kamu salah jika berpikir begitu.
Sebab pada akhirnya kita bertumbuh: kadang berakhir dengan momentum, kadang berubah menjadi pelajaran berharga. Baca surat Ali Imran 140, dan kita akan memahami siklus ini.
3. "I'rif qadraka..."
Seseorang pernah datang pada Imam Ibnu Mubarak, lalu dia meminta nasihat. Dan, jawaban Ibnu Mubarak singkat padat jelas namun sangat dalam, "i'rif qadraka", ketahuilah kapasitasmu. Dalam jalan panjang hidup ini, kita sering mengenal orang, tapi kenapa kita jarang duduk mengenal diri kita sendiri?
Mengetahui kapasitas kita, itu artinya memetakan apa yang bisa persembahan buat Islam dan umat ini.
Sebab generasi pembebas Al Aqsha bukanlah hanya dari orang-orang militer, tapi oleh siapapun yang memenangkan potensinya di bidangnya masing-masing. Dan itu hanya bisa benar-benar terjadi jika setiap orang mengetahui kapasitasnya, sehingga ia mampu menentukan posisinya.
4. "Maa kaana Lillahi yabqaa"
"Apapun yang dilakukan karena Allah, maka akan bertahan", itulah yang dikatakan Imam Malik bin Anas ketika menulis Kitab hadits Al Muwattha. Saat itu, buku-buku hadits sudah banyak. Namun Imam Malik tetap menulis dan bahkan karyanya bertahan sampai kini. Apa rahasianya?
Ya, beliau melakukannya tulus karena Allah, maka Allah menjadikan karya itu "abadi" menginspirasi umat melintasi ruang dan zaman.
Mirip-mirip dengan quote Maximus, "What we do in life echoes in eternity"
5. Terhubung dengan misi para kesatria: Al Aqsha
Dan ini yang pamungkas. Saya terkesan dengan salah satu quote demonstran pro Palestina di Amerika, "bukan dunia yang telah membantu Gaza, tapi Gaza lah yang membangunkan dunia." Clear. Jernih.
Permasalahan Al Aqsha dan Palestina adalah milik pendekar hati nurani. Selama kita masih bertaut dengan Al Aqsha, maka kita akan sadar: beban kita belum ada apa-apanya, dan visi kita bertaut dengan mereka; yang terabadikan dalam lisan seorang ibu di pengungsian Gaza, "Al Aqsha, jika tidak dibebaskan oleh aku, maka oleh anak-anakku. Jika bukan oleh anak-anakku, maka oleh cucuku!"
155 notes · View notes
kurniawangunadi · 2 months ago
Text
Jika kata mereka kamu tidak berguna.
Mungkin ada salah satu masa di dalam hidupmu, orang menyebutmu tidak berguna meski kamu telah berusaha sebaik mungkin dengan segala hal yang kamu miliki. Lelah berjibaku dengan hal-hal yang sulit kamu mengerti, harus beradaptasi dengan keadaan yang terombang ambing disertai emosi yang naik dan turun tidak tentu. Dan kamu tetap dikatakan tidak berguna.
Pergi. Waktunya pergi. Tidak perlu kamu berusaha membuktikan kepadanya bahwa kamu bisa, meski menurutmu itu butuh waktu. Tidak perlu menyimpan dendam untuk membuktikan kepadanya. Justru, pernyataan tidak berguna tersebut bisa membuatmu lebih mudah untuk mengucapkan selama tinggal kepada mereka.
Jangan takut dengan masa depan, jangan takut dengan ketidakpastian yang ada di sana. Bertahan dengan orang-orang yang terus menyakitimu justru akan membuatmu semakin takut untuk meninggalkan keadaan sekarang. Karena keberhargaan dirimu semakin tenggelam, dan ketakutanmu soal masa depan semakin dibisik-bisikan. Seolah-olah masa depan dan kebahagiaan hidupmu berada di tangan mereka.
Pergilah meski dengan rasa takut dan khawatir.
Jika suatu hari mereka kembali karena telah melihatmu berubah menjadi lebih baik. Pastikan kamu melakukan semua perubahan itu bukan untuk membuktikan kepada siapapun, termasuk mereka. Tapi karena kamu memang menyadari bahwa kamu perlu berbenah lebih baik. Dan jika mereka memintamu kembali setelah semua hal baik yang kamu miliki, pikirkan ulang. Sebab hal tersebut membutuhan kamu hilang dulu dari kehidupan mereka sehingga mereka menyadarimu.
(c)kurniawangunadi
187 notes · View notes
andromedanisa · 7 months ago
Text
Allaah itu baik banget, kala kita pikir rasanya berat sekali menjalani hidup. satu persatu Allaah akan datangkan orang-orang baik dalam hidup kita untuk membantu persoalan yang begitu berat dan rumit.
bener, Allaah itu baik banget, everything happened for a reason, pernah nggak mengamati semua hal yang terjadi dalam hidup selama ini dan rasanya bahagia sekali setiap kali menemukan alasan dibalik semua hal yang terjadi.
kayak, dibalik motor kita yang mogok saat akan berangkat bekerja, kita naik transportasi umum, lalu bertemu dan berkenalan dengan orang baik, menambah relasi, atau mungkin meluaskan rejeki kita.
kayak, sesuatu yang kamu tangisi pada hari ini, barangkali akan kamu syukuri nantinya.
siapapun yang saat ini sedang terluka dengan hebatnya, maka biarkan hatimu sembuh dulu dengan utuh, dengan tenang, dan tidak terburu-buru. jangan pernah lagi mengulangi hal-hal yang kadang kita pikir baik tapi jalannya rumit. sederhanakan saja, melembutkan hati, agar bisa lapang setelahnya..
379 notes · View notes
taufikaulia · 1 year ago
Text
Your Silent Treatment Is Killing Me
Silent treatment itu cuma 'bagus' untuk cooling down, tapi gak akan menyelesaikan apapun. Kalau ada masalah ya diobrolin. Bilang aja kalau gak suka, kecewa, atau marah. Orang yang kamu diemin itu bukan cenayang.
Silent treatment itu gak kayak diemnya orang yang mau nenangin diri. Diam itu gak akan jadi bahaya selama diamnya kamu itu untuk menenangkan dan menyiapkan diri untuk membuka obrolan yang sehat dan setara setelah kamu tenang.
Diam itu jadi masalah—toksik, ketika kamu diam untuk mengontrol dan menunjukkan bahwa kamu punya kuasa dan kekuatan yang lebih besar dalam sebuah hubungan. Di sini diammu tidak menyelesaikan masalah, melainkan hanya akan memanipulasi orang yang kamu diamkan untuk merasa bersalah. That's it. In the end, orang yang kamu diamkan itu akan bingung, frustasi, merasa tidak dihargai dan tidak dicintai. Silent treatment is abussive. Inilah mengapa silent treatment justru hanya akan memudarkan ikatan-ikatan emosional.
Komunikasi adalah kunci. Komunikasi dengan kata-kata ya, bukan komunikasi dengan sandi morse. Maka dari itu, bila ada masalah dengan siapapun, silakan diam untuk menenangkan diri, tapi jangan lari dari masalah.
Siapkan dirimu untuk mendengarkan dan bicara. Setelah kamu tenang, jangan pendam dan bersikap seakan semuanya baik-baik saja.
Jangan ragu untuk bilang, “Hei, we need a talk.”
—@taufikaulia
859 notes · View notes
rahmadany · 1 month ago
Text
“Bu, saya datang dengan niat baik untuk menikah dengan putri ibu. Jika niat baik saya ini diterima, in syaa Allah .. H+2 mgg Idul fitri, saya dan keluarga main kesana untuk bersilaturrahmi”
Aku membaca pesannya dari chat wa yang diteruskan oleh mama .
Belum sempat membaca pesannya sampai bawah, tiba-tiba mama kembali mengirimiku pesan “Bagaimana ? Kamu tidak ingin mengenalnya terlebih dahulu”
“Bismillah.. diterima saja ma toh Niatnya baik. Kalaupun nanti bukan jodoh, Allah sendiri yang akan kasi jawabannya”. Tulisku pada balasan chat di 1 menit kemudian.
Tibalah di acara khitbah. Aku yang masi menunggu di dalam kamar merasa jika degub jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Sampai pada akhirnya aku diminta keluar dan menyampaikan bahwa aku menerima khitbahnya. Terdengar riun suara orang-orang mengucapkan “alhamdulillah” .
Aku masih belum berani menatapnya ataupun curi-curi pandang. Fokusku hanya satu , bagaimana caraku menormalkan irama jantungku ini. Sampai kemudian neneknya memanggilku dan memakaikan cincin perak itu dijari tengahku.
Aku memeluknya sembari mengucapkan “Nek, minta ridhonya ya” ucapku dengan suara pelan ditelinga sebelah kirinya. Setelah aku mengucapkannya, beliau semakin mengeratkan pelukannya kepadaku.
Keadaan yang baik-baik saja itu di 3 minggu kemudian mulai terasa janggal satu per satu. Mulai dari tiba-tiba muncul berita hutang dari almarhumah ibunya, keluarganya yang meminta untuk dimundurkan 2 tahun dengan segala ketidakpastiannya, dia yang tiba-tiba bilang di 2 mgg setelah khitbah itu pergi ke hotel untuk mengantarkan teman perempuannya dan berakhir tanpa apa-apa.
Awalnya aku merasa jika ini terlalu tiba-tiba . Dalam waktu 3 mgg setelah khitbah, semua Allah buka dan tunjukkan kepadaku. Sempat ragu, dan memutuskan kembali menerima semuanya juga berani menunggu selama apapun itu. Tapi lagi-lagi, Allah tidak mengizinkannya.
Sampai pada akhirnya aku menyadari bahwa “serangkaian peristiwa hidup ku ini dari mulai gagal, jatuh, merasa rendah diri, tidak pantas untuk siapapun, tidak layak menikah, dan lain sebagainya adalah jawaban dari Allah atas doa-doaku yang meminta untuk diselamatkan dari jalan yang salah dengan cara apapun sekalipun itu menyakitiku. Lantas jika Allah sudah mengabulkannya, kenapa aku kembali memintanya ?”
Seseorang yang dulunya aku gadang-gadangkan bahwa harus dia orangnya , namun saat ini aku telah sampai kepada kalimat, “tidak harus ada dia, untuk allah kabulkan doamu agar sampai ke pernikahan. Namun, harus ada Allah di dalam setiap doamu untuk melangkahkan kakimu dari sebelum menikah atau sampai setelahnya dan bahkan selamanya”
Kehilangan dia bukan berarti kamu kehilangan segalanya. Namun, saperkian detik, setelah kamu kehilangan Allah, kamu akan kehilangan segalanya.
150 notes · View notes
lillyaleya-world · 3 months ago
Text
لو علمت السرعة التي سينساك بها الناس بعد موتك، لن تعيش لإرضاء أحد سوى اللّه."
“Andai kau tahu betapa cepatnya orang-orang melupakanmu setelah kematianmu, niscaya kau tak akan hidup untuk mencari keridhaan siapapun kecuali hanya keridhaan Allah.”
186 notes · View notes
separuhkopi · 4 months ago
Text
Agar tidak mudah terluka
Hiduplah seolah-olah kamu tidak punya tempat istimewa di hati siapapun
195 notes · View notes
seratanekulo · 3 months ago
Text
Dengan siapapun aku nanti, semoga tidak ada yang bersedih atas kebahagiaanku dan tidak ada hati yang berkorban hingga patah hanya karena melihatku bersama orang yang dulu ia semogakan.
145 notes · View notes
in-syirah · 8 months ago
Text
Sepantasnya tujuan seseorang menikah
Ibnu Utsaimin rahimahullaah, berkata : "Hanyalah sepantasnya tujuan seseorang menikah adalah :
1. Menjalankan perintah Nabi (Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian, yang telah mempunyai kemampuan, maka hendaklah ia menikah)
2. Memperbanyak generasi Ummat (Sebab banyaknya generasi ummat, diantara perkara yang dicintai oleh Nabi, sebab banyaknya keturunan ummat adalah sebab kekuatan dan keperkasaan ummat—kemudian beliau membawakan surah Al-A'raf : 86 dan surah Al-Isra' : 6)
3. Menjaga kemaluannya dan kemaluan pasangannya, menundukkan pandangannya dan pandangan pasangannya. Kemudian, setelah itu, memenuhi syahwatnya. "
((Syarhul Mumthi))
Dan beberapa kajian ringkas dari para ulama juga menerangkan tujuan pernikahan :
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri : Jadikan tujuan pernikahan untuk mendapatkan kebahagiaan dan hidup abadi di kampung akhirat, ya, menikah untuk hidup abadi di Surga.
Ustadz Nouman Ali Khan : Hal yang paling utama dari segala hal dalam tujuan pernikahan, Allaah berfirman : Dia menjadikan kalian sepasang suami istri untuk tujuan mendapatkan ketenangan, tujuan berumah tangga itu bukan cinta, cinta itu datang dari Allaah, Tujuan kalian berumah tangga adalah kalian mendaaptkan ketenangan dan rasa damai. (QS.Ar -Rum ayat 21)
Ustadz Khalid Basalamah : Menikah harus niatnya karena ibadah, karena kalau niatnya selain ibadah, tidak ada pahalanya, rugi saja. Orang menikah itu bisa perhari ada pahalanya, asal niatnya karena 'ini perintah Allaah'.
Semoga Allaah beri kemudahan kepada siapapun yang ingin menikah, agar memperbaiki niat dan tujuan menikah tersebut, yakni ingin menyempurnakan separuh agama, yang semata-mata karena ingin beribadah kepada Allaah Azza wa Jalla, dan terangkumlah kebaikan-kebaikan lainnya, seperti mendapat ketenangan, dan kebahagiaan hingga ke surga-Nya Allaah. Aamiin Allaahumma Aamiin..
382 notes · View notes
edgarhamas · 1 month ago
Text
Banyak yang bilang bahwa saya penulis buku yang produktif.
Mereka tidak tahu bahwa saya menulis untuk menolak tertinggal. Sejak 2020 hidup saya berubah drastis. Setiap hari saya membersamai tumbuh kembang buah hati yang terbilang "istimewa." Yang mesti memberikan waktu sepenuhnya tanpa bisa digantikan oleh siapapun.
Maka, menulis, bagi saya adalah jalan yang saya ambil untuk menolak diam dan tertinggal. Agar saya tetap merasakan napas intelektual meski tersengal-sengal.
Agar saya tetap bertumbuh, meski merangkak lambat, sampai kelak saya bisa kembali lagi berbaur dengan semesta, yang saya tak tahu kapan itu terjadi.
128 notes · View notes