#sepula
Explore tagged Tumblr posts
lepusadiutrix · 5 months ago
Text
[Reupload] Pernyataan Yang Tidak Tersampaikan | Lokal AU
Pair: Aether a.k.a Angkasa (Genshin Impact) x Yunna a.k.a Bulan (OC)
Genshin Impact © Hoyoverse
Story © Crescent
Tumblr media
Angkasa menyelipkan rambut hitam sang gadis yang sedang tertidur lelap ke belakang telinganya, menampakkan wajah tenang terlelap dalam mimpinya. Kelopak matanya tertutup erat menyembunyikan manik merah muda miliknya. Deru napasnya terdengar lembut, dia mendengkur pelan seperti anak kucing. Melihat pemandangan itu berhasil membuat Angkasa tertawa kecil, berpikir bahwa gadis itu— Bulan, pasti sangat mengantuk sampai-sampai tertidur di kelas pada jam istirahat.
Satu tangannya bertumpu ke atas meja, sementara tangan lainnya masih membelai lembut rambut hitam Bulan. Padahal tadinya dia berniat untuk mengajaknya pergi beristirahat ke kantin bersama, tapi melihatnya tidur sepulas itu membuat nya mengurungkan niatnya. Dia tidak cukup tega untuk membangunkan Bulan dari alam mimpinya. Senyuman kecil merekah di wajahnya yang masih memperhatikan wajah tertidur gadis di hadapannya.
Helaan napas pelan terdengar, Angkasa akan membiarkan Bulan tertidur untuk beberapa menit lagi. Mau bagaimanapun juga setelah jam istirahat berakhir dia tetap harus membangunkannya, tapi untuk sekarang biarlah dia tertidur dengan nyenyak. Kebetulan sekali kelas memang sedang sepi, jadi Bulan bisa beristirahat dengan tenang.
Sekali lagi Angkasa memfokuskan atensi nya kepada Bulan, meski kelopak matanya tertutup, dia masih tetap sangat cantik. Jari-jarinya masih menyisir pelan rambut hitamnya, tapi semakin lama dia menatap wajahnya, dia merasa perutnya terasa aneh. Rasanya seperti ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perut Angkasa. Tanpa angin tanpa hujan, hasrat untuk menyentuh pipi halus Bulan muncul pada dirinya.
Pipi halus yang sedikit dihiasi rona merah, membuatnya terlihat mirip seperti boneka. Jari Angkasa beralih dari rambut nya untuk menyentuh pipinya, gerakan lembut dan hampir tidak akan menganggu tidur gadis tersebut. Dia membelai pipinya dengan sangat hati-hati berusaha agar tidak sampai membangunkannya.
Perasaan yang terus-menerus memenuhi dirinya semakin lama semakin meluap, hingga rasanya dia tidak bisa menahannya lagi. Dia ingin mengungkapkan perasaannya, namun perasaan takut akan reaksi yang akan didapatnya membuat Angkasa memutuskan untuk tidak mengungkapkannya. Setidaknya tidak untuk sekarang, dia masih ingin menunggu waktu yang tepat.
Senyuman kecil merekah di wajahnya, "Aku menyukaimu," ucap Angkasa begitu saja. Jarinya masih membelai pipi Bulan, sementara gadis tersebut belum menunjukkan tanda-tanda akan terbangun dari mimpi indahnya.
"Haha, aku payah sekali, ya? Aku nggak bisa bilang kalau 'aku menyukaimu' secara langsung."
"Tapi, sungguh, aku benar-benar menyukaimu ... tolong jangan jatuh cinta pada orang lain, setidaknya sampai aku punya keberanian untuk mengatakannya langsung di hadapanmu, Bulan."
0 notes
ashleyrowanthewriter · 6 months ago
Text
I was looking for cool things to translate into the Moonwingian family. And why haven't I thought of this beauty sooner?
My hovercraft is full of eels.
Old Moonwingian
Impossible to translate. They wouldn't know what a hovercraft is.
Modern East Moonwingian
Min sepula amfika ta amin kehuteja jesumi.
I-POS vehicle-NOM pillow be-3PERS full fish-OBJPLUR snake
Modern West Moonwingian
Min hofelaft ta āmināk kehotejā jsomiāk.
I-POS hovercraft-NOM be-3PERS full fish-OBJPLUR snakey
Why does West have a word for a hovercraft and East has a pillow vehicle? Lore reasons. West has established contact with the human realm earlier and they are more eager to borrow loanwords from human languages.
I promise to explain how this mess works soon.
0 notes
lacorsedantan · 7 years ago
Text
Moltifao
Tumblr media
La création du premier hameau remonte au xve siècle.
Il fut fondé par des habitants venus de Sepula, l’ancien village abandonné, construit sur les flancs du sommet d’A Cima Di Modicu.
Son église, Santa Maria, était occupée par le prête Domenico Giorgetti de Venacu.
Deux hameaux étaient placés sous sa protection: Sepula et Cheta. Les habitants produisaient du lin, de l’orge et du blé, cultivaient…
View On WordPress
0 notes
alinnural · 5 years ago
Text
Banyak tulisan tulisan yang lahir di malam hari
Bukan karna inspirasinya datang dimalam hari :D
Tapi karna bayi kecilku itu tenang sekali tidurnya kalau malam hari
Jadi
Malam hari adalah sahabatku :D
--
Ngantuk?
Jelas syekaliii
Tapi saat dia tidur sepulas itu
Aku bisa menyelesaikan banyak tiket kerjaan dan untung untung melahirkan satu paragraf tulisan..
1 note · View note
kumpulanceramah · 4 years ago
Text
Kesiangan Sholat Subuh? Ini yang Dilakukan Rasulullah
Pada satu kondisi seseorang bisa saja kesiangan bangun sehingga melewatkan waktu subuh. Sekilas, hal ini adalah ketidaksengajaan. Namun, terlambat bangun tidak serta merta membolehkan kita untuk meninggalkan sholat begitu saja.
Ternyata Nabi Muhammad SAW pernah bangun disaat matahari sudah mulai muncul. Saat itu Nabi bersama rombongan sedang melakukan perjalanan jauh. Karena lelah mereka memutuskan untuk beristirahat saat sudah menjelang fajar.
Namun hal ini justru membuat Rasulullah SAW bersama rombongannya terlambat bangun. Akan tetapi Beliau tidak lantas meninggalkan sholat ini begitu saja. Namun melakukan hal berikut ini. Apa yang dilakukan Nabi? Berikut ulasannya.
Tumblr media
Diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a, yang berkata: Pada suatu malam kami menempuh perjalanan bersama Nabi s.a.w, sebagian orang mengatakan: “Ya Rasulullah! Sebaiknya kita beristirahat menjelang pagi ini.”
Rasulullah SAW bersabda: “Aku khawatir kalian tidur nyenyak sehingga melewatkan shalat subuh.” Kata Bilal: “Saya akan membangunkan kalian.”
Disaat semua terlelap, Bilal berusaha tetap terjaga dengan bersandar pada hewan tunggangannya. Namun Ia justru ikut tertidur dengan pulasnya sehingga tidak sadar jika waktu sudah menunjukan lewat Subuh.
Nabi yang bangun duluan kaget bukan kepalangan karena melihat busur tepian matahari sudah muncul. Nabi Muhammad SAW berkata: “Hai Bilal! Mana bukti ucapanmu?”
Bilal menjawab: “Saya tidak pernah tidur sepulas malam ini.”
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mengambil nyawamu kapanpun Dia mau dan mengembalikannya kapanpun Dia mau. Hai Bilal! bangunlah dan suarakan adzan.”
Kemudian Rasul dan rombongan mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat meski matahari agak meninggi sedikit dan bersinar putih. (Hadits Shahih Imam Bukhari, nomor 595).
Dari kisah di atas, diketahui jika Nabi Muhammad SAW sudah memberikan teladan bagi umatnya yang kesiangan sholat Subuh. Namun hal ini bukan berarti kita tidak mempersiapkan diri untuk bangun lebih pagi.
Jika terpaksa mengalami kondisi ini, maka segeralah untuk mendirikan sholat ketika teringat. Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwa Nabi s.a.w pernah bersabda: “Siapa yang lupa untuk melaksanakan shalat, maka laksanakanlah ketika ingat, tanpa kaffarah [denda] atas lupanya itu kecuali dengan mengerjakan sholat tersebut.” Kemudian Rasulullah s.a.w membaca ayat (yang artinya): “… dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku.” (Al-Qur’an surat Thaahaa, ayat 14). (Hadits Shahih Bukhari, nomor 597)
Rasulullah SAW Pernah Shalat Ashar Pada Waktu Maghrib Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a, bahwa pada saat perang Khandaq, Umar bin Khattab datang setelah matahari terbenam. Umar mencaci-maki orang-orang kafir Quraisy.
Kata Umar: “Ya Rasulullah! Saya hampir saja tidak melaksanakan sholat Asar sampai matahari hampir terbenam.”
Nabi SAW bersabda: “Demi Allah! Aku belum melaksanakan sholat Ashar.”
Kata Jabir: “Kami pergi ke Buthhan, kemudian Nabi SAW berwudhu untuk sholat dan kami pun berwudhu, lalu Nabi SAW melaksanakan sholat Asar setelah matahari terbenam, setelah itu beliau melaksanakan sholat Maghrib,” (Hadits Shahih Bukhari, nomor 596).
Berdasarkan kisah-kisah di atas, terlihat bahwa Nabi terlambat mengerjakan sholat karena alasan yang masuk akal. Namun hal ini tidak berlaku bagi manusia yang sengaja melalai-lalaikannya. Sudah ingat, namun tetap saja memilih mengerjakan aktivitas duniawi dibanding sholat.
0 notes
kokomeong · 5 years ago
Text
30
Singapore, 23 October 2019, 04.38
Terbangun dengan Basement versi live sayup-sayup terdengar di kepala.
Adelaide iya, Melbourne iya. Bus dan tram. Musim panas, kopi panas, semuanya terasa begitu dekat dan seperti baru terjadi kemarin. Tak perlu muluk-muluk, kesenangan didapat dengan menghabiskan hari bermandikan sinar matahari di taman, menyusuri rumah-rumah berwarna pudar dengan sofa di halaman depan, memperhatikan orang-orang menyusuri jalanan di sepanjang deretan toko yang berada di dalam bangunan berumur yang dibuka kembali. Akan selalu ada yang lebih baik daripada kita, tapi ya begitulah hidup.
Jujur saja, terakhir kali ingat bisa tidur sepulas ini adalah di tahun 2015, pada hari-hari yang dipenuhi kuliah prinsip-prinsip preservasi. Hari-hari yang dipenuhi perbincangan dengan Heather Brown dan rencana mengambil latihan konservasi buku di Castlemaine bersama Karen Vidler. Hari-hari dimana kita bebas untuk mengatur dan membentangkan jarak. Memilih untuk membentuk lingkaran baru yang sederhana dan kecil. Hari-hari dimana semuanya begitu damai, dan kita tidak tahu tetapi ikhlas untuk membiarkan kemana hidup akan menuju.
0 notes
stayalivesblog · 6 years ago
Text
Jangan mengeluh, jadilah Tangguh!
Baru sempet nulis lagi di Jumat pagi dini hari. Sebenrnya banyak bangeet yang pengen ditulis dari cerita sehari hari. Tapi ngerasa ngga sempet terus, dan mager kalau nulis tuh banyak typonya akutuh hiks..
Jadi mau apresiasi diri, mau bilang makasih banget buat utami yang on terus nih belakangan ini. Seminggu kemarin udah temenin kerja pergi pagi pulang maghrib nikmatin macetnya ibu kota, tapi dia ngga ngedumel, palingan tidur wkwkw.
Trus sabtu ahad, udah mau pergi ke suatu tempat (somewhere awesome) padahal tumpukan cucian lagi banyak dan tugas pun ngga kalah tinggi numpuknya. Awalnya udah bilang ngga bisa, ngga bisa. Tapi, gitulah utami ini selalu kalah sama hatinya yang bilang "masa sih ngga dateng" "masa sih ngga mau membersamai perjuangan adik adik" "masa sih ngga mau menyambut pejuang baru" dll nya yang buat akhirnya utami ini luluh.
Sebelum berangkat, paginya dia ketemu sama Binaan binaan untuk ngisi liqo, padahal saat itu mager banget luar biasyah. Tapi malah dia meleleh liat semangat adek adeknya yang lebih semangat dari dia. Akhirnya, katanya rasa cape seketika ilang gitu aja.
Abis itu siangnya berangkat deh ke suatu tempat perjuangan. Duh ujian ada ada aja. Salah naik bus, jadi harus naik beberapa kali. Hampir kecelakaan pula dan lain lain kisah di perjalanan.
Pas sampe, ya ngga tidur sama sekali langsung persiapan buat simulasi syahid syahid an asek. Ya pokoknya terharu lah wkwkw..
Paginya harus pulang, turun bukit yang bikin lutut ngerasa bergetar terus, berasa oreoporosis, ups osteo maksudnya. Pegelnya tuh luar biyasah banget. Plus ngantuk yang ngga ilang ilang sampe hari ini wkwkw..
Sampai ciputat jam 1, kulangsung tepar tidur dong. Sepulas itu sampe ngga sempet mimpi sama sekali. Sorenya ku langsung ke kantor buat persiapan sanlat bm 400.
Ku mabit tapi tertidur pulas sekali, karena ngerasa tadi tidurku belum selesai. Paginya sebelum subuh ku berangkat ke BM 400. Bertemu dengan aset bangsa yang lucu dan baik.
Akhirnya setelah semuanya berkumpul dan bersiap, kita berangkat ke puncak 3 hari 2 malem. Ya full banget lah kegiatan. Ngerjain ini dan itu. Dan masih kerasa banget pegelnya oleh oleh naik bukit. Sampe salon pas di tim medis abis buat aku doang hahaha.
Udah sih gitu aja, cuma pengen bilang makasih aja sama diri sendiri yang berusaha meminimalisir keluhan. Menikmati perjalanan dan perjuangan. Tanpa disemangati sesiapa. Tapi itu semua tentu yang paling utama karena rahmat dan pertolongan Allah.
Semoga bisa istiqomah buat ngga ngeluh ya, bisa istiqomah buat belajar jadi tangguh. Karena kalau mengeluh, perjalanan akan terasa semakin jauh. Iya kan?
1 note · View note
digmrfr-blog · 6 years ago
Link
This detailed report on ‘Military Land Vehicles  Market’ put together by Persistence Market Research offers a succinct study on regional forecast, industry size, revenue estimations related to the industry. The report further emphasizes primary challenges and growth trends adopted by leading manufacturers of the dynamic competitive spectrum of the ‘Military Land Vehicles  market’.
Land military is one of the basic forms of border defense of a country. Military land vehicles have been growing at a rapid pace due to increasing purchases by the emerging economies with large population who need increased land-protection. However, the military land vehicles market is expected to grow at a sluggish rate in the short term due to austerity in several major markets. The economic slowdown in Europe is another factor for the low growth in the short term. The traditional markets for military land vehicles such are the U.S. are mostly up-grading and maintaining their existing military fleets rather than replacing them with the new ones.
Request Sample Report@   https://www.persistencemarketresearch.com/samples/3710
The expected cuts in the U.S. vehicle programs are expected to lead to a slowdown of military land vehicles market in the region in the short term.  The major land military vehicles of the U.S. include Stryker program, MI I3 replacement, Abrams/Bradley/Paladin Capability enhancement, Ground Combat Vehicle JLTV and FMTV. The major land vehicles owned by other countries include FRES, OUVS, Warrior & Challenger (the U.K.), Boxer (Netherlands), Future AIFV (Spain), PUMA AIFV (Germany), Freccia (Italy), Strategic Military Program (Brazil), Altay MBT (Turkey), K21 AIFV and  K2 MBT (South Korea), Abrams Tank up-gradation (Iraq), Future MBT and Abhay (India), Land 121 and Project Overlander (Australia), Project Vistula, Sepula, Hoefyster (South Africa), TSS MBT up-gradation (Peru) and Main battle tank (Columbia) .
0 notes
apurvafmi-blog · 6 years ago
Link
Land military is one of the basic forms of border defense of a country. Military land vehicles have been growing at a rapid pace due to increasing purchases by the emerging economies with large population who need increased land-protection. However, the military land vehicles market is expected to grow at a sluggish rate in the short term due to austerity in several major markets. The economic slowdown in Europe is another factor for the low growth in the short term. The traditional markets for military land vehicles such are the U.S. are mostly up-grading and maintaining their existing military fleets rather than replacing them with the new ones.
Request Sample Report@ https://www.persistencemarketresearch.com/samples/3710
The expected cuts in the U.S. vehicle programs are expected to lead to a slowdown of military land vehicles market in the region in the short term.  The major land military vehicles of the U.S. include Stryker program, MI I3 replacement, Abrams/Bradley/Paladin Capability enhancement, Ground Combat Vehicle JLTV and FMTV. The major land vehicles owned by other countries include FRES, OUVS, Warrior & Challenger (the U.K.), Boxer (Netherlands), Future AIFV (Spain), PUMA AIFV (Germany), Freccia (Italy), Strategic Military Program (Brazil), Altay MBT (Turkey), K21 AIFV and  K2 MBT (South Korea), Abrams Tank up-gradation (Iraq), Future MBT and Abhay (India), Land 121 and Project Overlander (Australia), Project Vistula, Sepula, Hoefyster (South Africa), TSS MBT up-gradation (Peru) and Main battle tank (Columbia) .
The asymmetric warfare and increasing operation pressures are compelling the governments to focus on new breed of military land vehicles with focus on mobility and transportation, propulsion, transportability, interoperability with other elements, logistics footprint and lifetime cost. The increasing need for agile and efficient vehicles is driving the market for lightweight and hybrid military land vehicles. The U.K. which played significant role in Iraq and Afghanistan operation faced a defense budget deficit of USD 60billion post operation which led to an aggressive Strategic Defense and Security Review (SDSR) to recover from this. The legacy vehicles in France including AMX-10 RC, VAB and ERC-90 are to be replaced by VBMR and EBRC vehicles.  
Request TOC@ https://www.persistencemarketresearch.com/toc/3710
The governments in the western countries are practicing lean military force and are therefore downsizing their armed forces. However, they are replacing their cold-war era equipments and investing in new technologies. The Department of Defense (DOD) in the U.S. is planning to downsize its soldier’s strength by 80,000 and the marine corps by 20,000. Among regions, North America dominated global sales followed by Asia Pacific. With the economic recovery of Europe by the mid of the decade the military land vehicles market in the region is expected to grow at a fast pace. Military land vehicles market is consolidated with small number of players operating in the market. The key players in military land vehicles market are General Dynamics, BAE Systems, Oshkosh Corporation, Rheinmetall, ST Engineering and Navistar. The military land vehicle manufacturers are increasing their focus on Asia Pacific and Middle East markets. In the decade 2001-2010, the series of wars led to Urgent Operational Requirements (UORs) where the manufacturers of military land vehicles enjoyed great profits. The present decade mostly features cold war thus marring the scope for UORs. However, any eruption of war can give the military land vehicles industry a skyrocketing growth.
0 notes
duniaterangg-blog · 7 years ago
Text
Kisah Nyata, Keajaiban Datang dari Kekuatan Doa Seorang Istri
Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu’ berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.
Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya. Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh.
Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada dirumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang ta’jub. Pihak keluarganya sendiri berusaha membujuk wanita itu agar merubah pendiriannya, namun wanita itu tetap pada keinginannya, bahkan ia bersikeras akan membatalkan pernikahan tersebut jika persyaratannya ditolak. Akhirnya walau dengan bersungut pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.
Waktu terus berlalu, tibalah saat yang dinantikan oleh kedua mempelai. Saat yang penuh arti dan mendebarkan bagi siapapun yang akan memulai hidup baru. Saat itu pukul sembilan malam.
Do’a “Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jama’a bainakuma fii khairin” mengalir dari para undangan buat sepasang pengantin baru. Pengantin wanita terlihat begitu cantik. Saat sang suami menemui terpancarlah cahaya dan sinar wudhu dari wajahnya.
Duhai wanita yang lebih cantik dari rembulan, sungguh beruntung wahai engkau lelaki, mendapatkan seorang istri yang demikian suci, beriman dan shalihah.
Jam mulai mendekati angka dua belas, sesuai perjanjian saat sang suami akan membawa istri kerumahnya. Sang suami memegang tangan istrinya sambil berkendara, diiringi ragam perasaan yang bercampur baur menuju rumah baru harapan mereka. Terutama harapan sang istri untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah.
Betapa terkejut sang istri akan apa yang ada dihadapan 2 bola matanya
Setibanya disana, sang istri meminta ijin suaminya untuk memasuki kamar mereka. Kamar yang ia rindukan untuk membangun mimpi-mimpinya. Dimana dikamar itu ibadah akan ditegakkan dan menjadi tempat dimana ia dan suaminya melaksanakan shalat dan ibadah secara bersama-sama. Pandangannya menyisir seluruh ruangan. Tersenyum diiringi pandangan sang suami mengawasi dirinya.
Senyumnya seketika memudar, hatinya begitu tercekat, bola matanya yang bening tertumbuk pada sebatang mandolin yang tergeletak disudut kamar. Wanita itu nyaris tak percaya. Ini nyatakah atau hanya fatamorgana? Ya Allah, itu nyanyian? Oh bukan, itu adalah alat musik.
Pikirannya tiba-tiba menjadi kacau. Bagaimanakah sesungguhnya kebenaran ucapan orang tentang lelaki yang kini telah menjadi suaminya. Oh…segala angan-angannya menjadi hampa, sungguh ia amat terluka. Hampir saja air matanya tumpah. Ia berulang kali mengucap istighfar, Alhamdulillah ‘ala kulli halin. “Ya bagaimanapun yang dihadapi Alhamdulillah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala keghaiban.”
Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih, serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung. “Ya Allah, aku harus kuat dan tabah, sikap baik kepada suami adalah jalan hidupku.” Kata wanita itu lirih di lubuk hatinya. Wanita itu berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya.
Mereka mulai terlibat perbincangan, meski masih dibaluti rasa enggan, malu bercampur bahagia. Waktu terus berlalu hingga malam hampir habis. Sang suami bak tersihir oleh pesona kecantikan sang istri. Ia bergumam dalam hati, “Saat ia sudah berganti pakaian, sungguh kecantikannya semakin berkilau. Tak pernah kubayangkan ada wanita secantik ini didunia ini.” Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah ta’ala mengirimkan rasa kantuk pada suaminya.
Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Hembusan nafasnya begitu teratur. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut. Setelah itu ia segera terdorong rasa rindu kepada mushallanya dan bergegas menuju tempat ibadahnya dengan hati melayang.
MasyaAllah, begitu khusuk dan istiqomahnya sang istri
Sang suami menuturkan,
“Entah kenapa aku begitu mengantuk, padahal sebelumnya aku betul-betul ingin begadang. Belum pernah aku tertidur sepulas ini. Sampai akhirnya aku mendapati istriku tidak lagi disampingku. Aku bangkit dengan mata masih mengantuk untuk mencari istriku. Mungkin ia malu sehingga memilih tidur dikamar lain. Aku segera membuka pintu kamar sebelah. Gelap, sepi tak ada suara sama sekali. Aku berjalan perlahan khawatir membangunkannya. Kulihat wajah bersinar ditengah kegelapan, keindahan yang ajaib dan menggetarkan jiwaku. Bukan keindahan fisik, karena ia tengah berada diperaduan ibadahnya.
Ya Allah, sungguh ia tidak meninggalkan shalat malamnya termasuk dimalam pengantin. Kupertajam penglihatanku. Ia rukuk, sujud dan membaca ayat-ayat panjang. Ia rukuk dan sujud lama sekali. Ia berdiri dihadapan Rabbnya dengan kedua tangan terangkat. Sungguh pemandangan terindah yang pernah kusaksikan. Ia amat cantik dalam kekhusyu’annya, lebih cantik dari saat memakai pakaian pengantin dan pakaian tidurnya. Sungguh kini aku betul-betul mencintainya, dengan seluruh jiwa ragaku”
Seusai shalat ia memandang kearah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya.
Masya Allah, Subhanallah, sungguh luar biasa wanita ini. Kecintaannya pada sang suami, tak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya, yakni ibadah. Ya, ibadah kepada Allah, Rabb yang menjadi kekasihnya. Hingga bulan kedepan wanita itu terus melakukan kebiasaannya, sementara sang suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang, memainkan alat-alat musik yang tak ubahnya begadang dan bersenang-senang. Ia membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Al-Qur’an yang demikian syahdu menggugah hati.
Dengan perlahan dan hati-hati ia memasuki kamar sebelah. Gelap dan sunyi, ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdo’a. Ia mendekatinya dengan lembut tapi cepat. Angin sepoi-sepoi membelai wajah sang istri. Ya Allah, perasaan laki-laki itu bagai terguyur. Apalagi saat mendengar istrinya berdo’a sambil menangis. Curahan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.
Sang suami mulai sadar, hingga���.
Tubuh lelaki itu bergetar hebat, kemana selama ini ia pergi, meninggalkan istri yang penuh cinta kasih? Sungguh jauh berbeda dengan istrinya, antara jiwa yang bergelimang dosa dengan jiwa gemerlap ditaman kenikmatan, dihadapan Rabbnya.
Lelaki itu menangis, air matanya tak mampu tertahan. Sesaat kemudian adzan subuh. Lelaki itu memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini, ia lantas menunaikan shalat subuh dengan kehusyuan yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya.
Inilah buah dari do’a wanita shalihah yang selalu memohonkan kebaikan untuk sang suami, sang pendamping hidup.
Beberapa tahun kemudian, segala wujud pertobatan lelaki itu mengalir dalam bentuk ceramah, khutbah, dan nasihat yang tersampaikan oleh lisannya. Ya lelaki itu kini telah menjadi da’i besar dikota Madinah.
Memang benar, wanita shalihah adalah harta karun yang amat berharga dan termahal bagi seorang lelaki bertakwa. Bagi seorang suami, istri shalihah merupakan permata hidupnya yang tak ternilai dan “bukan permata biasa”. (Ummu Asyrof dari kumpulan kisah nyata, Abdur Razak bin Al Mubarak)
0 notes
Photo
Tumblr media
Ketika kaki ini sudah mulai lelah untuk melangkah, memang karna keadaan yang sudah tidak sama lagi pun tujuan hidup yang sudah berubah seiiring berjalannya waktu. Sampai saya tidak tahu lagi yang mana yang harus saya kejar terlebih dahulu. Apakah saya mampu untuk melewati itu semua dengan secara bersamaan? Entahlah, saya ragu. Pikiran ini sudah kacau, mungkin karna saya yang tipikal orang pemikir sehingga tidur pun tak sepulas dulu. Usaha memang tak sama seperti dulu, terkadang doa pun tak segencar dulu. Mungkin iman ini yang sudah menyurut, atau dunia yang terlalu ku kejar? Naudzubillah, semoga semua indah pada waktunya. Amin.
0 notes
vhyndha · 7 years ago
Text
6.50 am
Terimakasih ayah dan umak
Mohon maaf anak kalian ini jauh sehingga tak bisa membantu apapun termasuk pekerjaan rumah :(
Hemat. Iya aku harus hemat.
Kelaparan mataku ini memang sulit dikondisikan. Rasa penasaranku selalu terluapkan untuk jajan jajanan yg baru aku temukan. Keseringanku meneraktir orang selalu kulakukan. Hingga tujuan utamaku untuk meringankan beban orang tua pun menjadi terlalaikan.
Tidak cuma uang. Tapi waktu.
Disaat aku melakukan kegiatan yang wajib kulakukan, aku mencari-cari waktu kosong untuk istirahat dan melakukan pekerjaan rumah. Disaat waktu kosong itu tiba, aku malah menghabiskan waktu itu hanya untuk berinstagram ria. Niatnya ingin membersihkan kamar, istirahat, dan belajar. Tapi telepon pintar ini menggodaku untuk membuka hal-hal yang tidak berguna.
Tapi, alhamdulillah. Hari ini Allah beri aku 1 hari libur, hari yang benar-benar kosong. Tidak ada kegiatan apapun untuk keluar dari kamar. Sehingga aku dapat melakukan "me time" ku dengan baik dan produktif, insyaAllah.
Pagi yang indah. Akhirnya aku bisa tidur sepulas ini. What a tiring week!
Pondok Aren, 21 September 2017
1 note · View note
diralyza · 7 years ago
Text
Me, Myself and I
Akhirnya! Weekend yang paling ditunggu datang juga! No planned things and parents are out of the town jadi bebas se bebas bebasnya melakukan sesuatu tanpa rencana.
What did you say? Rencana?
Percaya atau tidak, setiap bangun tidur saya selalu memikirkan apa yang akan dilakukan seharian penuh - walau akhirnya kadang banyak nggak jadinya juga sih - dan saya memutuskan untuk tidak melakukannya hari ini. Minggu ini. Akhir pekan ini. Entah mengapa I don’t feel right to plan something to do this week.
Mungkin itulah sebabnya beberapa ajakan teman (yang sebenarnya sudah direncanakan jauh hari dan sudah di iya kan) terpaksa saya tolak. No planned things. Udah di underline banget jadi semua yang berbau rencana, dengan berat hati terpaksa di tunda. Walaupun saya yakin keputusan sepihak dan mendadak ini akan menyakiti hati banyak orang (ya kapan sih kita nggak pernah bikin orang nggak marah?), tapi nggak apa, memang sudah sifat alamiah manusia untuk menduga dan berprasangka terhadap apa yang menimpa mereka.
Pernah nggak sih kalian merasa bersama-sama itu sedikit memberatkan? Well, sebagai contoh, makan harus bareng-bareng. Kalo nggak bareng-bareng nggak mau makan. Hello, terus entar perut lo sakit yang tanggung jawab sekampung yang lo ajak makan, gitu?
And other things that are meant to do together. Nonton, main, rekreasi, belanja. Semua harus sama-sama.
Memang sih, kadang sendirian itu nggak enak, apalagi bagian ditanya sama pramusaji, “Kok sendirian aja, kak?” nya itu bikin dongkol bin jengkel alias kzl. Tapi kadang juga, you need some space in your life and it means you need to be by yourself alias alone aka sendirian.
Sen-di-ri-an. Udah akrab banget di telinga sejak duduk di bangku SD. I love doing things on my own. Mulai dari ngerjain peer, baca buku, nonton televisi, sampai pulang sekolah sendirian karena jemputan tak kunjung datang yang berujung omelan ibunda di siang hari menanyakan kenapa saya kurang sabaran buat nunggu beliau jemput.
Jaman SMP saya juga suka main Play Station siang bolong sepulang sekolah tanpa beban (setidaknya sampai bapak dan ibu pulang ke rumah kemudian mengingatkan untuk belajar), main PC game, mengurung diri sambil menatap kumpulan gambar yang biasa kita sebut komik, dan mendengarkan radio sampai jebol (dulu masih pake combo tape yang ukurannya memakan meja belajar banget).
Beranjak SMA sepertinya kebiasaan sendirian itu makin sulit dihilangkan. Saya semakin tak acuh dengan seluruh kehidupan diluar hal yang menyangkut diri saya sendiri. Jaman SMA tentu saat-saat senangnya jalan ke mal bareng teman-teman (walaupun jajan juga masih dari orang tua), rekreasi ke pantai dengan teman teman (lagi lagi pakai kendaraan orang tua pastinya), makan di luar bareng teman-teman sampai malam (yang kadang bikin orang tua juga kalang kabut dikirain anaknya kabur kemana ternyata lagi mengisi perut lapar). Tapi semua ajakan saya tolak mentah-mentah. Saya paling nggak suka diinterogasi (dan berdebat)  - terutama sama orang tua - jadi saya memilih untuk langsung pulang dari sekolah jika nggak ada kegiatan ekskul atau les daripada pusing mikirin dirumah ditanya ini dan itu.
Mungkin itu juga sebabnya saya tidak punya banyak teman, juga tidak terlalu dikenal di beberapa organisasi sekolah. Padahal saya termasuk yang ikut banyak kegiatan saat itu dan sepertinya tidak ada yang terlalu tahu dengan saya (please notice me, senpai). Dan saya pun menutup diri, saya segan terhadap semua orang bahkan teman saya sendiri di sekolah. Dengan guru pun saya tidak terlalu dekat walaupun sampai sekarang masih ada yang kenal saya (makasih bu :’)), terutama dengan cinta pertama saya waktu SMA. Menyapa saja tidak ada keberanian, akhirnya sampai lulus pun cinta ku kandas di tengah jalan. #curhat
Beranjak kuliah, sifat malu-malu itu berangsur berkurang. Mungkin karena Allah membukakan jalan kepada saya untuk belajar dengan orang-orang yang berlatar belakang berbeda dan dari tempat yang berbeda pula. Semua hal itu mengajarkan saya untuk menerima orang lain dengan segala yang mereka punya - walaupun sisi egois untuk sendirian selalu mendorong saya agar tidak terlalu dekat dengan siapapun.
Bahkan ketika saya sudah punya calon pendamping (ehem) yang katanya teman nongkrong bareng, teman makan bareng, teman jalan bareng, saya kembali lagi ke pilihan awal. Kemana-mana sendirian. Sampai selalu diledekin teman, “Kalian masih jalan bareng kan? Kok lo sendirian terus?”. Ya gimana, orangnya aja nggak satu kota sama saya. (ceritanya LDR, semoga bisa segera dipersatukan, aamiin. Numpang doa boleh, ya.)
Saya menganggap bahwa sendirian itu adalah kebutuhan. Sometimes dealing with people is not easy and tiring, and you need to recover your inner soul. Ya, satu-satunya cara adalah dengan recharge diri lo sendiri. I don’t need someone to interrupt my day even for once.
Saya pernah seharian nggak pernah menyentuh smartphone sama sekali kemudian menonton sinetron Korea di kamar, tertutup, pakai headphone dari pagi sampai sore. Dan itu adalah sebuah kemewahan buat saya karena sehari-harinya pekerjaan saya sangat berhubungan dengan orang banyak baik pihak internal ataupun eksternal, yang kadang menguras emosi dan tenaga hingga titik maksimal. It’s not easy to endure but I tried. Karena itulah saya selalu merasa lelah sepulang kerja apalagi saat weekend. All you need is just a good sleep and your own world.
Kadang kita harus mengorbankan sesuatu untuk memperoleh sesuatu pula. Dalam hal ini, yang saya korbankan adalah perasaan orang lain. Bahkan kepada orang tua pun saya seperti itu. Karena terkadang, dengan keberadaan mereka kita merasa aman namun belum tentu merasa nyaman (mungkin ku saja yang merasa seperti itu).
Tentunya semua yang berlebihan itu tidak baik, termasuk sendirian. Kadang sendirian itu bikin hati sedih dan galau. Karena sekuat apapun kita berjalan sendirian pasti kita merasa takut. Takut karena merasa kita itu nggak ada yang melindungi, nggak ada yang menemani. Makanya kadang orang yang terbiasa sendirian itu punya tameng tersendiri supaya jadi kuat, namun kadang tameng itu jadi bumerang buat mereka sehingga pada akhirnya mereka jadi jatuh.
Refreshing sendirian itu paling dibutuhkan ketika kamu memang lagi nggak mood untuk ngobrol atau bahas apapun dengan siapapun juga (walaupun saya yakin kita tetap butuh teman untuk bicara), tapi kalau sedang lelah nggak ada salahnya kok untuk rehat sejenak dan menatap sekeliling. Agar perasaan tidak terlalu banyak bekerja. Karena tubuh juga perlu keseimbangan yang hanya bisa dicapai dari diri sendiri.
Salah satu alternatif saat sendirian itu adalah dengan melakukan sesuatu diluar kebiasaan. Misalnya, memasak. Saya suka membuat cemilan terutama dikala mood. Yang kadang nggak pernah dimakan sendiri, pasti dihabiskan oleh keluarga dirumah (selalu senang lihat piring licin nggak berbekas hasil masakan sendiri :)). Memasak adalah salah satu tranquilizer saya saat benar-benar sedih dan nggak tau harus mencurahkan dengan apa. Akhirnya bongkar-bongkar bahan masakan dan alat dapur. Walaupun setelahnya berantakan, tapi pelampiasan sudah cukup untuk mengurangi beban.
Another thing is I really, really, really (Ong Seongwoo mode on) love to eat! Saking senangnya jajan, pengeluaran sebulan hampir 80% saya pakai untuk beli makanan kesukaan saja. Setelahnya sih mungkin menyesal ya – lihat teman-teman punya tas baru, sepatu baru, jilbab baru sedangkan saya hanya memuaskan hasrat dan perut yang semakin membuncit ini. Tapi, makan alias wisata kuliner (lagi-lagi sendirian) merupakan sebuah kegiatan refreshing untuk saya. Biasanya saya melakukannya sepulang kerja jika sedang suntuk tak tertahankan, atau saat weekend dengan tak lupa mengabaikan semua pesan masuk maupun notifikasi sosial media.
Jujur saja, setelah dipikir-pikir, memang sehari-hari saya hanya butuh me time. Entah itu hanya berupa kemewahan sejenak saja. Mengingat terlalu banyak interupsi orang-orang di kantor mulai dari mengingatkan deadline pekerjaan hingga pekerjaan yang mendadak harus selesai saat itu juga. Karena saya bukan tipe yang bisa meledak-ledak saat marah, setelah menyelesaikannya saya hanya diam kemudian pergi istirahat makan siang sendirian. Atau parahnya lagi – pernah sih kejadian – saya pulang ke rumah untuk sekedar tidur siang sejenak.
Tentu, perasaan yang dipendam berlarut-larut tidak akan sehat. Dia akan menumpuk dan memberatkan diri kita sendiri. Ringan sama dipikul, berat sama dijinjing. At least, if you couldn’t talk to the people (because, you know, we can’t really trust anyone) hal pertama yang bisa dilakukan adalah: beribadah. Setiap muslim yang beriman haruslah yakin bahwa sebaik-baik penyandaran diri adalah kepada Allah SWT. Mengaji, dhuha, berzikir, berpuasa. Then you wouldn’t need anything else in this world. Hanya cinta-Nya lagi dan lagi. Or even better – be productive. Menulis, menggambar, membaca dan sekedar bersantai melakukan hobi yang kita suka. Membunuh waktu sekaligus menghasilkan, could anything be better than that?
Dan yang paling penting: free yourself and be happy :)
Stay smiling,
-diralyza
0 notes