#sentuhan semu
Explore tagged Tumblr posts
Text
#streaming#streamer#spotify#youtube#digital streaming#ariobs#musician#guitarist#original song#singer#songwriter#music#new release#new song#song#sentuhan semu#pop#funk#groove#groovy#rnb#rnbmusic#rnbsoul#rnbsong#soul#love song#love songs#brass section#drum and bass#piano
1 note
·
View note
Text
Aku Sangatlah Waras
Sunyi. Di dalam mobil sore itu yang diisi Ibu dan Diandra hanya ada sunyi yang mengisi bangku belakang. Jalanan kota Bandung di sore itu masih basah sebab hujan sekitar sejam yang lalu.
Wangi bunga melati semerbak di sisi kanan Ibu, perfume yang Diandra selalu pakai setiap ke taman—ritual setiap Kamis sorenya. Setiap sore di hari Kamis pukul setengah empat sore Ibu akan mengantar Diandra ke taman di samping pemakaman Einde Van De Rust (akhir ketenangan dalam Bahasa) pemakaman peninggalan sejak penjajahan Belanda yang kini masih menerima 'pemilik' liang baru.
Setibanya di jalan di seberang pemakaman, Ibu dan Diandra turun bersama. Diandra memakai gaun serba putih yang panjangnya sedikit di bawah lututnya, ada sentuhan 40an di lekukannya. Satu buku dan bunga camelia putih di antara kedua tangannya. Di hari biasa selain Kamis Diandra tak akan peduli apa yang dipakainya di rumah, hanya berganti di antara tiga warna kaus dan celana coklat favoritnya, Ia bahkan tak peduli apa di hari itu sudah ada sesendok nasi yang masuk ke dalam perutnya.
Rambutnya kusut, jika ada yang memperhatikan dekat dekat mereka akan bisa melihat kosong di matanya. Sudah seperti ini sejak setahun lalu— sejak Sarah, teman dekatnya yang dikuburkan di makam ini pergi. Diandra lusuh di hari-hari lain selain hari Kamis.
Di hari Kamis, Ia selalu berdandan amat elok; alis yang terbentuk, kemerahan di bibirnya.
Jika ditanya oleh Mbok Tri yang sering membantu Ibu di rumah, "Mau kemana, teh Diandra geulis pisan?"
Dengan senyum yang langka Ia rangkai di bibirnya, Diandra akan membalas, "Mau ketemu Sarah", lalu akan ada kekehan bahagia di akhirnya.
✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿
Di depan nisan milik Sarah secara natural seperti bernafas Diandra akan duduk dan meletakkan bunga camelia putih di atasnya. Selalu ada beberapa gumaman yang terdengar seperti doa terucap dari bibir Diandra.
Setelahnya Diandra akan berjalan ke taman di samping makam. Taman yang ada di samping pemakaman anehnya terasa jauh dari kata menyeramkan; tidak banyak kursi untuk pengunjung disana, hanya ada sekitar tujuh karena ukuran taman yang tidak sebesar itu. Beberapa bunga berwarna kuning dan merah tumbuh di antara rumputan dan ada satu pohon tua berakar besar di Utara taman. Sepi di sore itu, hanya ada Ibu dan Diandra.
Diandra akan memilih kursi di paling Utara taman dekat pohon tua besar itu, layaknya tarian yang Ia sudah hapal gerakannya lalu Ibu akan duduk sejauh tiga kursi dari Diandra.
"Berhenti duduk tinggi tinggi di atas pohon, Sar", lalu tawa setelahnya.
"Aku tahu kamu bisa bebas melayang tapi enggak perlu flexing begitu ke aku",
"Memang kamu gak minat duduk di sebelahku, kah?",
Setengah gila, mereka sebut Diandra— namun Diandra tak pernah menghiraukannya, mereka tak bisa melihat cantiknya dan mendengar suara Sarah disini.
Kalian yang gila tidak bisa mendengar suara malaikat ini!
Di kursi kayu setiap Kamis, Diandra akan selalu melihat Sarah disana. Gaun putih yang panjangnya menjuntai ke dasaran, bunga bunga kecil di antara rambut hitamnya, dan kulit yang warnanya sudah hampir mirip warna gaun putihnya.
"Aku tidak gila kan, Sar?"
Tidak.
Di sudut kanan beberapa langkah dari Diandra Ibu masih menemani Diandra, tatapnya masih ke arah anak perempuan satu satunya itu, ada tawa kecil yang terlontarkan dan terdengar. Ia tahu sekali Sarah lebih dari seorang teman untuk Diandra, setengah dari Ibu dipenuhi sesal sebab saat Sarah masih hidup Ibu lah yang kerap berteriak kepada Diandra untuk menjauhi Sarah yang selalu berakhir dengan Diandra kabur ke kost milik Sarah.
Ia tak pernah merestui bersatunya Diandra dan Sarah, dahulu. Kini Ia tak ada pilihan lain selain menemani Diandra menemui damainya di taman ini.
Putri cantiknya bernafas namun Ia mati sebenarnya kecuali di sini, di taman ini.
✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿
"Hidup yang kekal hanyalah untuk pemilik jiwa yang percaya bahwa kita semu-", suara Diandra yang membacakan Sarah bagian dari bukunya pun terhenti saat Ibu membuyarkan fokusnya.
"Pulang yuk, Dra? Sudah mau maghrib loh", ucap Ibu pelan.
Raut wajah Diandra berubah sedikit masam namun akhirnya Diandra berdiri dengan langkah yakinnya dan menghadap ke pohon tua di belakangnya.
"Minggu depan aku akan kesini lagi, sampaikan salamku pada malaikat Israil, aku mau secepatnya bertemu denganmu".
0 notes
Text
Dalam lorong hati yang berubah-ubah,
Aku, pujangga jiwa yang tak tetap warna.
Tersebar sentuhan semu, namun tetap kutunjukkan,
Kehadiranku yang sibuk dengan diri sendiri.
Nyepeli kata pada relung keheningan,
Aku, peluk waktu dalam keramaian sendiri.
Mereka ragu, takut akan kepergianku,
Namun, percayalah, aku hanya mencari ketenangan.
Di alam batin yang tak tergoyahkan,
Aku menatap jauh, merajut kesunyian.
Tidak kemana, hanya bersama diriku,
Mencari kedamaian tanpa tergantung pada yang lain.
Terlelap dalam keheningan, sungguh,
Aku, pujangga yang meretas kesendirian.
Moodku berubah, seperti gelombang lautan,
Namun jangan ragu, aku tetap di sini, tidak bersuara.
Percayalah, di dalam kebisuan ini,
Aku menemukan esensi kehadiran diri.
Bukan melarikan diri, melainkan mencari,
Ketenangan di dalam diri, tanpa melibatkan yang lain.
Jadi, bawa hati ini dalam tarian kata,
Kepribadianku yang tak terikat ruang dan waktu.
Aku, pujangga diri yang mencari ketenangan,
Dalam diam, aku tetap bersamamu.
1 note
·
View note
Text
Ada waktu yg aku tunggu, dimalam saat ku merindu
Dalam terjaga, hening diam tanpa nada dan kita mulai berbincang tanpa suara. Pikir jauh membelah langit isyarat raga yg tak bisa bangkit.
Saat kau tak ada, tanya mulai terbesit. Dimanakah kita sekarang? Aku seperti berada diantara jutaan hati2 yang menjerit, sakit.
Sendiri dalam hening. Meraba melanggar makna. Terisak tangis tercerna menjadi luka yang membawa cinta.
Aku benci langit menguning. Aku ingin surya terpancing.
.
Ada waktu yg aku tunggu, saat hiruk ku mengejarmu
Binar senyum dari sudut lekuk bibirmu, jadikan hangat sentuhan rinduku yang ingin semakin erat memelukmu tuk renggut semua sedihmu
Dimana ku dengar suaramu. Nada indah bergetar gagah, mendorong jiwa yang tengah lelah, melawan sempit detik yg membawa resah. Membungkam semua kesah. Menuju waktu untuk membuat kisah
Saat kau disini, membekal rasa kecewa menjadi tawa, bawa senyuman dari nirwana. Dimana hati ku berada? Kusimpan dalam dirimu bersama cinta
Aku benci malam yg hening, aku ingin tangis terbaring
.
Ada waktu yang tak akan menunggu, saat hati tubuh melebur menyatu, membawa kita menuju harapan semu. Saat kita pulang untuk merindu. Aku disini tetap mencintaimu
1 note
·
View note
Text
Semu
Dulu saat SMA saya sempat berfikir, minggu ini harus posting foto+caption di Instagram seperti apa dan berapa kali. Mengingat dulu IG sedang naik-naiknya, sebagai tokoh publik perlu adanya pencitraan. Berbekal foto pilihan dari DSLR, dengan sentuhan lightroom dan kawan-kawanya, adalah bekal minimal. Hal-hal seperti itu setidaknya masih saya lakukan di awal-awal masa kuliah.
Pada suatu titik, saya menyadari melakukan rutinitas tersebut secara tidak langsung membuat diri haus akan pujian di media sosial. Bagiamana banyaknya orang yang memberi komentar, like melebihi 400, dan yang pasti postingan yang dilihat “dia”. Namun hal-hal seperti itu hanyalah kesenangan semu.
Disisi lain, saya banyak bertemu orang-orang hebat. Yang mungkin di media sosial biasa-biasa saja, namun hal yang dilakukan di dunia nyata sangatlah besar. Mulai dari tulang punggung keluarga, merintis bisnis, kutu buku, organisatoris handal, dan yang paling membuat saya iri adalah penghafal Al-Quran.
Orang-orang ini menyadarkan bahwa kebahagiaan yang didapat adalah bagaimana tujuan hidup itu dapat tercapai secara perlahan-lahan, dan yang pastinya menyenangkan tanpa harus memikirkan pujian orang lain. Hanya perlu jujur dengan diri sendiri, fokus terhadap keahlian dan tujuan, secara tidak langsung akan membuat kepribadian menjadi lebih baik.
Bukan berarti media sosial tidak penting, namun bagaimana kita dapat fokus dengan dunia nyata, dan tak terjebak mencari kebahagiaan semu yang menjadikan pribadi yang insecure.
Sesederhana anak perantauan yang bisa Birrul Walidain, Ngopi santai dengan kawan tanpa ada yang “HP miring”, dan yang pasti waktu senggang yang bisa kita sempatkan, untuk berdzikir, dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh-Nya.
Semoga semua makhluk berbahagia.[]
18 notes
·
View notes
Text
Malam dua januari sedang hujan lebat
Sudah dua jam hujan angkuh gemulai turun tanpa ragu
Kemudian ada Gayatri yang sedang sendu
Entah angin darimana yang membawa hawa semu
Mendadak wajah Penunggang Si Gadis ada tepat dihadapan jidat Gayatri
Teringat ketika masa perang kala itu,
Masih sangat Gayatri ingat bagaimana Penunggang Si Gadis gagah perkasa berdiri dihadapannya,
Membawa serta janji-janji aji-aji panji nya,
Hingga membuat Gayatri yakin akan mendapat kemenangan dalam perang
Namun sayang, Penunggang Si Gadis kalah ketika gerilya dibalik ketiak Unta Jawa dan Istrinya
Duh! Gayatri kalang kabut, tempat bersembunyi semunya sudah tiada,
Gayatri hanya bersama hawa kekalahan dan kembali sepi
Saat ini, ketika Penunggang Si Gadis benar-benar tidak ada dan mungkin benar tidak akan kembali, Gayatri juga benar-benar rindu.
Sesak dada Gayatri merindukan tatapan sayu miliknya, ucapan manis lisan bengkaknya, sentuhan brengsek tangannya.
Ya !
Gayatri kalah lagi, lagi-lagi kalah.
Kalah melawan rindu semu yang benar tak akan ada temu.
Hmmm, Gayatri...
-K-
#puisi patah hati#puisipendek#kumpulan puisi#puisiindonesia#puisipuisi#puisimalam#writing#spilled words#hidup#puisi#puisisenja
4 notes
·
View notes
Text
MENJADI PASANGANMU
Kamu tau, pada titik tertentu aku lelah dan seperti ingin berhenti. Namun, aku tau dalam hati masih ada rasa mencintai, itu yang menjadi gema paling kuat ketika ingin mundur dan menjauhi. Aku memang tidak sempurna, berkali-kali aku merasa gagal menjadi pasangan atau selayaknya wanita yang kau idam-idamkan. Tapi aku tidak pernah lelah mengusahakan yang terbaik bila itu adalah inginmu, apa yang kau cari aku coba untuk melengkapi, sekali lagi meski tidak sempurna. Menjadi pasanganmu sayang, aku juga mewajari segala bentuk kekuranganmu. Aku paham sekali bahwa apa yang kamu lakukan saat ini adalah usaha untuk membahagiakanku. Kamu memberikan apa yang aku butuhkan, sesekali nampak terhenti tetapi tetap berjalan lagi. Terus .. terus .. terus menerus hingga sampainya titik kamu lupa menengok kebelakang. Bagaimana keadaanku disana. Kamu lupa bahwa aku juga berupaya untuk kita. Kamu lupa bahwa masa laluku yang tidak sempurna beberapa menggagalkan kepribadian yang optimal. Kamu lupa bahwa usahamu untuk maju dan menyenangkan kita meninggalkan bekas sakit karna kamu buta akan perasaan ku. Caramu rindu padaku, caramu ingin mensukseskan kita, caramu ingin membawaku ke tempat lebih baik ternyata berkali kali menyayat hati. Setiap ada yang tidak sesuai ingin kamu bersikap dingin. Tidak hanya pada dirimu tetapi juga aku. Aku berupaya, sungguh aku juga berupaya menyenangkan kamu. Sungguh aku sudah mencobanya. Tapi mengapa kamu mengabaikan aku? Mengapa setiap ada di posisi kamu memanjat aku mengutarakan sakitnya kamu tetap dingin? Tidak ingin disalahkan? Mengatakan ketika aku yang ada diposisi sulit kamu tidak pernah bersikap seperti aku memperlakukanmu. Sedangkan sayang, harus bagaimana aku katakan? Bahwa sengsaraku tidak mau berlama lama atau menyakiti kamu, setiap kamu menyenggol dengan sentuhan kata dan nada yang halus aku akan luluh dan membuang masalah itu jauh2 "karena aku punya kamu". Sekalipun tidak kubiarkan kamu merasakan kesedihan yang aku rasa meski dibalik jarak perasaan sedihmu juga terbaca. Namun jika itu kamu, jika itu kamu, renungkan berapa lama aku harus menyiasati luka itu. Merasakan dalam dalam sehingga aku turut terluka dan meyakinkanmu bahwa kedepannya kita akan mampu melewati itu berdua. Terus, terus, terus sayang selalu kugemakan. Entah dalam doa maupun kata2 yang kuucapkan di telinga. Tapi .. sepertinya tak sampai padamu apa makna itu. Bagaimana aku mengusahakan kebahagiaanmu, perjuanganku memisahkan diri dari keluargaku, caraku untuk membuatmu lebih baik, ikhtiarku belajar menjadi istri dan ibu. Semuanya seolah semu. Pada hubungan kita aku mencari bahagia yang Allah titipkan sebagai cinta. Tak mengapa aku harus terluka asalkan setelah itu kau balut lukanya dengan hati yang suka. Seribu kali atau lebih aku jatuh asalkan kamu yang menawarkan obatnya, aku tak pernah mempermasalahkannya. Sayang seribu sayang, semakin lama semakin tak kutemukan suka dan obat itu. Pahit rasanya, kata kata "aku mencintaimu" seolah racun bagiku. Aku selalu takut kehilangan kamu, aku selalu takut ditinggalkan kamu, aku takut dalam sendiri setelah mencicipi afeksimu. Aku selalu takut sampai aku sadar bahwa kamu sebenarnya sudah kehilangan aku sejak pertama kali pikiran itu terlintas dalam benakku. Kamu tau mengapa? Karena kamu sudah kehilangan kepercayaanku dalam menjaga hubungan kita. Aku sudah kehilangan kamu yang dulu, yang siap berjalan bersamaku, yang bersatu mengusahakan kita, yang menggandeng tanganku untuk kuat berdampingan, aku sudah kehilangan itu. Lamaa sekali. Kamu pernah berkata bahwa kepergianmu nanti tidak sekalinya akan menoleh padaku, kalau begitu sekarang kamu bisa memilih untuk meninggalkanku. Sejujurnya sampai sekarang, ketika aku menulis ini, rasanya tanganku bergetar, hatiku kalut untuk menghadapi apa yang selanjutnya terjadi. Namun aku memiliki keyakinan semua akan terlewati dan aku akan berhasil melalui ini. Harus menangis, harus dimaki, harus menyendiri.
Namun aku percaya ada saatnya nanti jika aku terus memperbaiki diri dia akan datang untuk lebih menghargai hubungan yang kita miliki . Semoga kamu menemukan bahagiamu sendiri, aku pamit.
6 notes
·
View notes
Text
Ini Dia Kelebihan Plafon PVC Yang Harus Anda Ketahui Semua
Saat ini terdapat kurang lebih merk serta jenis plafon pvc mulai dari mutu standar mencapai berbatas dengan kualitas terkemuka di antaranya plafon pvc standar, plafon pvc shunda, plafon pvc javafon, plafon pvc kangbang, danila jaya plafon pvc, plafon pvc indahfon, plafon pvc newfon, plafon pvc upton, plafon pvc ovofon, plafon pvc minimalis, plafon pvc karakter kayu & unik sebagainya. Berikut ini Kami sampaikan keunggulan serta kelebihan memakai plafon pvc untuk udara - udara gedung interior anda. Sangat rendah : Memiliki bakal yang amat mudah dengan kualitas unggul sehingga tak gampang rapuh/patah, gampang dipasang & gampang buat di pelihara. Kuat & Tahan lama : Memiliki hati santai terhadap benturan dan goresan karena terjumpa lapisan silikon anti gores, pula cocok di membubuhkan untuk kawasan yang memilukan terhadap gempa.
Karena memakai benda lak dan material kayu, tripleks amat rentan terhadap kondisi situasi ekstrem diantaranya hujan ataupun udara kencang. Plafon dengan bakal tripleks sangat gampang berjamur dan rusak akibat deskripsi iklim dengan berubah-ubah. Gypsum ialah material yang utama langit-langit secara variasi model dengan paling dipadankan dengan bakal unik. Kelebihan ini memproduksi jenis langit-langit gypsum kerap dipakai di dalam berbagai macam bangunan komersial diantaranya hotel, restoran, serta museum. Kelebihan beda dari macam bakal gypsum ialah nilai estetikanya yang tinggi karena tak adanya garis-strip sambungan sebagaimana dengan umum dijumpai pada jenis langit-langit lain. Banyak diantara kita dengan kerap menyamakan gypsum dengan macam bakal kalsiboard, hal tersebut wajar sebab kadang kedua material ini tampak taksiran mirip.
Drop ceiling bujur kerangkengan ataupun petak panjang barangkali telah lazim.
Pemasangannya tentu lebih menjulung dibanding ruangan lainnya karena lokasi yang lembab. Fakta plafon PVC modern itu menampakkan wujud plafon yang melingkar juga wujud latar lazim. Di tengah langit-langit pula ditambahkan dengan desain kayu papan yang khas. Cocok untuk langit-langit lapangan tengah dengan sempit. Drop ceiling bujur kerangkengan ataupun petak panjang barangkali telah lazim. Kali ini konsep jatuh ceiling siap dibuat dengan wujud trapesium. Sangat cocok buat ruangan dengan tak rata. Konsep jatuh ceiling biasanya akan menampilkan bagian sisi dengan jauh lebih maju dipadankan sesi tengah. Konsep ini dapat dibuat maya, yakni dengan membuat strip timbul buat menampakkan aksen drop ceiling semu.
Biayanya bisa berkali-kali lipat lebih mahal apabila memakai material bernilai menjulung.
Sebagai gambaran, harga borongan gedung per meter empat persegi kira-kira Rp. 2.5 Juta datang Rp. 3.5 Juta, tergantung kualitas material dengan dipakai. Apabila kita kalikan secara upah borongan terendah, yaitu Rp. 2.500.000 masing-masing m2, oleh karena itu buat menyusun rumah type 45 membutuhkan perkiraan sekitar Rp. Biayanya bisa berkali-kali lipat lebih mahal apabila memakai material bernilai menjulung. Untuk menghemat biaya membangun graha type 45, kalian bisa memakai bentuk borongan tenaga. Pada poin tersebut, kami telah menyelaskan biaya borongan rumah dari pekerjaan seperti dana menghasilkan pondasi, dinding, dll. Setelah mempunyai budget yang cukup untuk menyusun rumah type 45, oleh sebab itu lalu kemudian kita tinggal minta jasa arsitek ataupun merancang rumah dengan bakal dibangun.
Bahan tersebut adalah polimer yang sifatnya lentur serta mudah.
Coba seleksi model drop ceiling yang mana Anda dapat memilih bervariasi variasi rancangan plafon opsi Anda. Material kayu dan lambersering juga bisa dibentuk contoh-contoh atau motif plafon dengan Anda inginkan. Bila Anda mau memberi lagu kalimat atau ornamen pada langit-langit lapangan tamu Anda, benda gypsum dan tin ceiling dapat dicetak pantas kemauan Anda. Ingin merasakan sentuhan modern? Cobalah dengan benda PVC ataupun polivynil chloride. Bahan tersebut adalah polimer yang sifatnya lentur serta mudah. Keuntungan memakai distributor plafon PVC Kalimantan Tengah adalah Anda tidak perlu mengecat langit-langit karena pembuat kebanyakan sudah menyiapkan bervariasi warna dengan bisa langsung Anda seleksi. Nah, bila sudah memilih material dengan serasi keinginan Anda, tinggal Anda memilih desain plafon lapangan tamu idaman Anda. Tentunya model mendatar sudah terlalu konvensional buat satu buah model plafon. Zaman sekarang, sudah banyak desain-model plafon yang memukau sebagaimana dome/kubah, gelombang, miring, serta unik sebagainya. Motif-motif plafonnya swasembada beraneka ragam dan padukan secara lampu celah tamu secara wujud dengan memukau serta penerangan yang surat keterangan.
Plafon buat ruangan kerja di atas mempunyai penerangan yang pas banyak.
Pencahayaan lampu indirect dibantu secara lampu tilam dengan dipasang di potongan sisi ruangan. Plafon model itu memperlihatkan tampilan yang beda diantaranya meja makan yang terbalik. Penggunaan keramik dengan bermotif akan siap memantulkan bayangan karena mengkilap, sehingga akan amat beda dipandang. Pemasangan plafon jenis PVC siap dipercantik secara perakitan gypsum dalam potongan sisi-sisi buat memperoleh sisi-sisi dengan cantik & majelis. Plafon kotak-tempat gede digabungkan secara plafon tempat-kotak imut jadi menampilkan celah tengah yang mewah meski sebenarnya berdesain sedang. Plafon buat ruangan kerja di atas mempunyai penerangan yang pas banyak. Bisa dilihat, ditemui lampu memanjang dan pula lampu-lampu kecil secara pemasangan langit-langit dengan nyata cekungan sudut empat.
Bagi dengan tinggal diperumahan mau tidak mau hanya bisa mengandalkan tampil depan aja, karena sesi saming berdempetan secara rumah yang lain. Sebagai rujukan rekomendasi kalian dapat melihat tiruan rancangan graha type 45 minimalis berikut ini. Desain wisma minimalis tetap jadi tren sampai ketika tersebut. Banyak diantara kita dengan menyenangi desain ini sebab hendak menghasilkan rumah terlihat lebih mewah dan modern. Sebagai referensi kalian mampu tahu foto model rumah type 45 dalam bagi yang dibuat oleh Naib Jaya Kreasindo. Desain di kepada cukup simple, namun tetap membuat graha tampak keren. Biasanya rumah type 45 mempunyai tampil depan dengan panjang 6-tujuh meter. Dari luar kadang tampak mungil, namun tak salahnya merancang tampak depan biar tampak lebih minimalis & modern.
1 note
·
View note
Text
#ariobs#musician#guitarist#original song#singer#songwriter#music#new release#new song#song#love quotes#love story#love songs#true story
1 note
·
View note
Text
Teman Kecil
Bisa kita bertemu lagi? Dan mengenang bagaimana rasanya bahagia tanpa alasan Tanpa kebutuhan Tanpa perlu takut pada "esok pagi" Ingatkah saat kita umur 8? Ku panggil kau dengan sebutan yang tak sopan Dengan nama laki-laki padahal kau perempuan Hal konyol memang, Hal yang sangat enteng dibanding apa yang kita takuti saat ini sambil sarapan Dulu kita amat dekat, bahkan bersebelahan pun masih merasa rindu Sampai kita tak sadar akan perasaan masing-masing jika tidak yang lain beri tahu "Dulu" adalah waktu yang selalu ku kenang Waktu ku bebas menatap matamu jika kabur dari paksaan tidur siang Mungkin kamu pernah melupakanku Di umur 10 sampai kita hampir menyapa kedewasaan semu Tapi tahukah kamu? Diantara teman dan tawa yang silih berlalu Ku tak lelah mencari wajahmu dalam jaringan yang masih tabu Kini dunia saling terhubung Di sela sibuknya menjadi dewasa Kita pernah dua-tiga kali bertatap mata Saat melihatmu hanya berjarak beberapa sentuhan di panel kaca Wajahmu malah menghilang di balik cadar pencegah dosa Apa aku terlambat? Ataukah ini hukuman bagi teman yang tak sempat menggenggam hangat Dan memberi salam perpisahan sebelum kita akrab dengan penat ? Andai ku bisa melihat senyum itu lagi Senyum dari cinta pertama yang ku miliki Meski tak lebih serius dari bermain petak umpat Tapi hadirmu selalu ku rindu dalam setiap sesal kata "tak sempat"
2 notes
·
View notes
Text
Sayang
mau tidak aku dendangkan sebuah kisah, tentang seonggok nyawa yang telah tersentuh hatinya.
dahulu, ada seonggok nyawa yang mati-matian melindungi hatinya dari sentuhan nyawa lain. seonggok nyawa ini berusaha dengan membangun seratus dinding baja yang ia yakin tidak akan bisa ditembus oleh nyawa manapun. semua itu ia lakukan demi melindungi satu-satunya hati yang ia miliki, hati yang rapuh, agar tidak rusak dan hancur berantakan.
usahanya berhasil, setidaknya sampai puluhan tahun lamanya. hingga suatu ketika, tanpa ia sadari seratus baja ini mulai berkarat, keropos dan dengan satu hembusan nafas bisa runtuh tanpa bekas. ada ksatria yang berhasil mengalahkan seratus pintu baja pelindung itu, kemudian menyentuh hati seonggok nyawa dengan perlahan dan rasanya hangat sekali.
seonggok nyawa itu merasa, hatinya telah disentuh, pertahanannya telah hancur, usaha puluhan tahunnya gagal, tapi entah kenapa ia tidak sedih. ia senang. hanya karena kehangatan yang ia rasakan dari sentuhan di hatinya. menenangkan, dan anehnya walau tanpa seratus pintu baja, ia tahu bahwa hatinya akan tetap aman, dilindungi oleh sentuhan yang memberi kehangatan itu. kehangatan yang ia dapatkan dari ksatria itu.
tapi kau tahu apa yang terjadi? semesta meneriaki seonggok nyawa yang bahagia. “jangan, itu hanya tipuan! kehangatan itu palsu! ini bukan giliranmu, lepaskan. cepat. bangun lagi pintunya. jangan biarkan siapapun menghancurkannya” ujar semesta. saling bersahutan di telinga seonggok nyawa. bising. suara-suara semu yang memekakkan telinga, menyesakkan hati.
awalnya tidak apa, seonggok nyawa dan ksatria mengabaikan perkataan semesta. tapi lama kelamaan, mereka menyerah. semesta terlalu kuat untuk dilawan. ksatria itu kalah, meninggalkan bekas sentuhan dan sisa-sisa kehangatan sebagai kenangan di hati milik seonggok nyawa. kemudian menjauh pergi dan menghilang.
lalu apa yang terjadi dengan seonggok nyawa? bagaimana dengan hatinya?
1 note
·
View note
Text
Hilang
Aku membeku
Dalam dingin katamu
Kau pamit dengan sentuhan semu
Yang tertinggal hanya lalu
Pulangmu tak lagi ku tunggu
Kau terlena oleh biasmu
Kini hidupku abu
Penuh sendu juga rindu
Merembas air mataku
Kala sayup bayangmu
Selalu ada dalam lamunanku
Walau siasatku membuang waktu
—Irayns
0 notes
Text
Jadilah Putih.
Bukan karena hitam di sekitar,
Maupun menghitamkan sekitar,
Melainkan agar pudar hitam di sekitar.
- ZA
Empat bait yang kalo dibaca sama orang yang berbeda, mungkin juga punya makna yang berbeda pula. Tapi menurutku 4 bait ini luar biasa. Kira-kira makna yg kutangkep begini..
Jadilah baik. Bukan karena orang orang disekitarmu tidak baik sehingga kau jadi seolah terlihat baik. Iya, "relatif baik", sehingga merasa cukup dengan kondisi semu itu.
Bukan juga jadi baik agar bisa "menghakimi" orang yang tidak baik. Baik tapi angkuh. Merasa lebih baik dibanding sekitar sehingga mudah mencemooh yang belum baik, ampe menjadi hakim, menjatuhkan vonis seseorang tidak bs berubah. Membuat hitam menjadi semakin pekat.
Tapi, baiklah, agar baikmu menular. Menjadi baik agar setidaknya mereka yang belum baik memiliki definisi yang nyata tentang kebaikan. Bahwa itu semua mungkin dilakukan. Memberikan warna baru. Memberikan pandangan baru. Memberikan tindakan nyata, yang mungkin selama ini tidak pernah hadir dalam pengalaman mereka. Sedikit sentuhan saja terhadap value mereka selama ini. Sentuhan kecil itu, siapa tau akan berasimilasi. Bisa jadi, akhirnya yang belum baik bisa ikut menjadi baik. Maka dari itu teruslah menjadi baik.
Luar biasakan? Hanya dengan 4 bait bisa menggambarkan manusia dengan kelapangan, ketulusan hati, keikhlasan, dan hmmmm keyakinan. Apalagi kalo kontinu. Gak segampang itu tetap menjadi baik di tengah lingkungan yang kurang baik. Bertahan saja sudah hebat. Menularkan kebaikan? MasyaAllah sekali. Semoga orang-orang ini tidak selangka seperti yang dipikirkan. Semoga kalian diberkahi. Dengan adanya kalian, sepertinya dunia akan jd semakin hangat.
Menyenangkan.
Salam hangat,
FR
Jadilah putih. Bukan karena hitam di sekitar. Maupun menghitamkan sekitar. Melainkan agar pudar hitam di sekitar. - ZA
0 notes
Text
instagram
Gue yg cewe juga mikirnya kaya gini sih..
Karena gue mikir, kalo gue sendiri ga menghargai hubungan dan pasangan gue dengan tulus, sama aja gue kaya ngga belajar dari yang udah-udah.
Tapi sih menurut gue hal kaya gini ga cuma bisa di terapkan di hubungan dengan pasangan aja sebenernya, lebih luas dari itu. Kaya ke temen, orang tua, adik-kakak, di karir juga bahkan...
Sometimes meskipun gue di titik ini sekarang, gue jadi ngerasa bersyukur aja gitu.
Bukan cuma karena pelajaran dari hal-hal yang udah gue alami aja, tapi karena gue udah berhasil nih ngebuktiin kalo gue itu udah ga kaya dulu, gue udah lebih serius dan lebih fokus sama tujuan gue termasuk dalam berhubungan.
Terlepas dari keadaannya gue terlahir sebagai perempuan dan gue tinggal di Indonesia yang notabene nya usia itu jadi patokan laku atau ngga, ya gue juga berfikir dengan apa yang mau gue peroleh.
Banyak pelajaran dari masa lalu, dari orang-orang di sekitar gue yang bikin gue sadar bahwa suatu hubungan itu bukan hal yang main-main karena itu menyangkut masalah perasaan dan logika.
Wajar banyak yang gila gara-gara urusan ini, banyak emang.. tapi menurut gue itu bukan suatu kesalahan atau kelemahan.
Karena dalam hubungan itu bukan cuma tentang diri sendiri, tapi ada "pasangan" dan orang-orang lain. Jangankan hubungan cinta, hubungan pertemanan, karir, juga kan suatu yang terjalin antara 2 orang atau lebih.
Jadi baik hubungan dalam bentuk apapun itu, selalu ada 2 sisi atau lebih, selalu ada 2 orang atau lebih yang saling terkait. Yang masih temenan bisa berantem dan akhirnya bikin konflik antar kelompok kecil misalnya. Yg di tempat kerja ga nyaman dengan timnya bisa juga jadi konflik yg akhirnyabikin canggung atau bahkan resign. Lalu yang pacaran juga bisa berantem dan menimbulkan kecanggungan dengan kelompok pertemanan pasangannya. Apalagi kalo yang udah nikah. Of course antar keluarga saling terkena dampak.
Jadi sih kalo menurut gue, emang hal-hal terkait hubungan itu perlu banget di pelajarin, di tekunin, di pahami dengan benar.
Terkait dengan ini, Ketulusan orang itu emang sulit di ukur. Tapi keseriusan itu bisa di lihat. Nah kalo ke dua nya berjalan berkesinambungan, ditambah dengan kehendak tuhan, udah pasti mulus jalannya hubungan. Ya pasti ada lah sesekali cobaan, tapi bisa di hadapi.
Tapi kalo dari awal misal salah satunya aja ngga punya pendirian, akan susah, mau seberapa usaha juga ngga akan bisa jalan.
Terus kalo udah bener-bener banget ternyata masih ga mulus juga gimana? Ya banyak factor sih..
Disini gue simpulin 3 aja deh:
1. Dari diri sendiri, ada step yang kurang atau salah langkah. Misal: pingin berubah tapi angot-angotan, bosenan, ga bisa jaga diri, dll.
2. Factor eksternal, kaya pasangan atau teman, dll. Kalo kita udah bener-bener ngejalanin hubungan, tapi ternyata pasangannya justru yang masih setengah-setengah, ngawang-ngawang, ya ga akan jalan juga. Kalo temen nya suka sabotage temen sendiri juga ga akan sehat. Kalo saling nyalahin di kerjaan juga ga akan betah.
3. Sentuhan takdir tuhan. Kalo ngga, ya ngga. Mau gimanapun hasilnya akan ngga. Mau udah di usahain, walaupun udah berpegang teguh dengan prinsip "untuk tidak menyerah dengan cinta" ujungnya juga bakal di tunjukin, dikasih tau, diarahin dah pokoknya... ibarat kata tuhan tuh kaya lagi ngomong "lu ga gue restuin, nih gue kasih bukti kalo dia/ini itu ga pantes buat lu, udah lu nurut sama gue"
Kaya gitu sih kalo gue...
Makanya sekarang mau di baikin kaya apa sama orang, mau di kasih iming-iming, di kasih harapan a i u e o, mau di bilang abcd, udah ngga mau mikir apapun...
Kaya, udah deh pasrah aja gue. Yg penting gue nya selalu bersikap tulus ke orang, ngga ngumpetin/nyembunyiin/dan sejenisnya dari orang-orang, disisi lain juga ya ga mau ngejanjiin apapun.
Jadi misal gue di gibahin sama temen gue, atau di php in sama orang udah ngga mau ngurusin lagi. Iya kesel, tapi mikirnya tuh gini "oh orang nya gitu, ya udah deh jaga jarak"
Udah males aja gitu ngeladenin nya. Jadi mending narik diri dari pada bikin konflik.
Kalo gue masih juga nyerocos terus mah, gue kaya masih naro harapan gituloh, misal temen gue gibahin gue, terus gue marah-marah ke dia itu tandanya gue kaya masih ngarep itu temen gue berubah, ga gibahin gue lagi, or at least minta maaf ke gue.
Tapi sekarang mah kaya, ah udah deh hiding my feelings aja. Mau di gimanain juga, balik lagi aja jadi anak cengengesan lah gue. Kalo ga ketahanan bgt keselnya ya gue salurin ke nulis random kaya gini.
Jadi si menurut gue emang dalam hubungan itu, emang harus saling jaga. Kalo udah mulai down, cari cara buat naikin lagi. Inget perjuangan sampe di titik ini. Dan lihat ke belakang apakah kita tetap bahagia. Karena hal yang paling penting kan itu.
Tapi sometimes, manusia itu suka lupa, kalo bahagia itu kita sendiri yang buat.
Jadilah, ada yang namanya ketidak bahagiaan fana dan kebahagiaan semu. Yang biasanya terlahir dari rasa bosan.
It'd funny how I'm talking like this at 24. Kadang orang suka ngobrol sama gue karena hal itu sih, mereka bilang gue punya pemikiran yang lebih ketimbang anak lain seumuran gue.
Ada suatu cerita, ini agak menyimpang dikit dari pembahasan kali ini sih...
Jadi gue pernah ngobrol sama kakek usia 60an, selama 2 jam-an, dia excited banget cerita soal gimana harapan nya saat muda, even gue ga nanya. Dia bilang, "saya tau kamu ngga beneran mau dengerin cerita saya, tapi saya tau kamu anak yang baik, saya suka cerita sama kamu karena kamu terlalu jujur mengekspresikan apa yang kamu fikir dan kamu rasa meskipun ngga dengan bicara"
Saat itu gue cuma mikir jangan-jangan ini kakek kesindir sama raut muka gue yang terlalu jelas kalo gue bosen? Atau dia kesindir sama omongan gue saat nanggepin cerita dia?
Belakangan gue tau, ternyata dia tau sedikit banyak soal cerita kehidupan gue dari salah satu mba yang pernah ngasih bantuan ke gue karena dia ngerasa ada sesuatu yg gue sembunyiin yang bikin gue melakukan kesalahan. Jadi si kakek itu merasa bahwa dia mau bersikap seperti kakek yang dekat dengan cucu nya.
Yah, kembali lagi, karena perjalanan hidup setiap orang beda.
Meskipun punya masalah yang sama di usia yang sama, bisa jadi jalan ceritanya beda. Karena pikiran dan perasaan orang yang beda-beda itu tadi.
0 notes
Text
Seringkali pikiran kita adalah tempat terburuk yang pernah ada,
Pun begitu, masih sering kita mengunjunginya,
Tentang berbagai harapan yang hanya dalam khayal semata,
Tentang opini yang belum menjadi suatu fakta nyata,
Tak jarang, pikiran kita adalah tempat termenakutkan yang kita kunjungi,
Pun begitu, masih betah kita datang dan pergi,
Tentang berbagai bisikan yang menyesakkan dada,
Tentang perintah dan cacian yang menuntut dan menghentikan setiap langkah-
Didepan mata,
Pertanyaannya,
Dapatkah kita lari dari kegelisahan?
Bila yang mengancam hanya sebatas ide tak berwujud bentukan nyata?
Dapatkah kita menjauh dari realita semu?
Sementara penasihat terbaik kita juga merupakan penipu terulung yang pernah kita kenali?
Benarkah orang yang kita lihat tak tertembus sentuhan?
Benarkah aroma yang kita cium bukan sekedar asap kosong?
Benarkah suara sejuk yang kita dengar berasal dari jiwa yang turut bernafas?
Benarkah realitas yang kita miliki nyata adanya?
Ataukah kita hanya berangan semu?
Melihat hal palsu?
Menghirup aroma yang hanya kita yang rindui?
Mendengar suara yang kita ingini?
Atau kita hanya mengindahkan khayalan abadi?
---Suara Dalam Dinding---
NSF, Surabaya,12 Februari 2020
0 notes
Text
pesan untuk semesta.
ada banyak kata yang ingin aku sampaikan padamu, padamu yang selalu menyimpan segala resah sendirian─meringkuk dalam gelap dan ditemani sepi.
ada banyak hal yang ingin aku lakukan untukmu, untukmu yang selalu berhasil bangkit dari luka─menyembuhkan perih dan menghapus gores dalam diam.
banyak pesan dan sentuhan lembut yang ingin aku berikan, agar kamu merasa utuh.
sangat banyak, terlampau banyak, terlalu banyak─
namun ternyata kamu terlalu jauh.
jarak diantara kita berdua terbentang luas dengan tidak tau malu─membuatku terus menerus gagal setiap ingin menarikmu dalam dekap dan memberikanmu rangkaian kalimat penenang sebelum tidur.
sebab itu yang membuatku menulis ini.
menitipkan pesan pada semesta, yang paling tidak, selalu ada diantara kita yang terpisah oleh samudera biru dan langit gelap.
semesta,
dia ini, adalah seorang adik kecil di keluarganya, keluarga hangat dengan lima gelas susu setiap malam untuk menutup hari. adik kecil yang selalu mendapat usapan lembut di kening sebelum ia bergerak untuk tidur. adik kecil yang selalu mendapat ban karet paling cerah setiap pergi berenang di sungai. adik kecil yang selalu mendengar puja dan puji dari sekelilingnya karena berhasil menghabiskan semangkuk penuh nasi hangat.
dia ini, adalah seorang pemimpi. kepalanya penuh dengan mimpi untuk terbang bersama bintang menemui bulan dalam malam. mimpi yang kemudian membawa langkahnya pergi dari tempatnya yang aman, untuk menuju tempat asing; demi membuat mimpinya tidak berhenti hanya di kepalanya.
dia berhasil.
dalam suatu hari di musim gugur empat tahun lalu, mimpinya untuk berdiri bersama enam kawannya berhasil ia wujudkan─ia berdiri di atas kakinya sendiri, menatap ratusan pasang mata dan disinari oleh banyak lensa dari segala sudut pandang.
namun, ternyata itu semua tetap tidak mudah. ia kembali layu.
dia terlena dalam ketakutan, banyak pikiran jahat memenuhi kepalanya, membuatnya ingin pulang─kembali dalam pelukan keluarga hangatnya dan sentuhan lembut di kening sebelum tidur.
namun ternyata ada banyak tangan membantunya kembali bangkit, ia sekali lagi mencoba, memaksa dirinya sendiri untuk sembuh dan menantang langit.
dia berhasil.
sekali lagi ia berdiri di atas kakinya sendiri, berdampingan dengan sepuluh pasang tangan lain, memandangi ribuan pasang mata dan disorot oleh banyak kilau dari ujung mata. semuanya membuatnya merasa penuh─pipinya basah ketika ia menyampaikan rangkaian kata syukur pada dunia.
namun, sekali lagi. langit ingin melihatnya terseok dalam gelap.
langit merenggut semua yang ada dalam genggamannya dalam sekali rebut, membuatnya termenung sendirian, menatap kosong ruangan luas tempatnya berekspresi bersama sepuluh kepala lainnya. memaksanya tunduk di bawah takdir yang seakan-akan terus membuatnya ingin lepas.
kupikir dia akan marah, menyerah, dan kehilangan arah.
namun tidak.
dia ini, seorang yang di kepalanya tidak ada kata berhenti. kepalanya hanya berisi dengan serangkaian kalimat perjuangan tanpa akhir yang kemudian membuat dia, sekali lagi, mengais sisa-sisa mimpi yang terjatuh di sekitar lubuknya.
seakan tidak cukup dengan goresan yang masih basah dalam ingatannya,
pundaknya dipaksa menerima banyak perintah untuk menjadi lebih cepat, lebih adil, lebih baik, lebih bagus, lebih, lebih, dan lebih.
kepalanya seakan dipenuhi dengan segala tuntutan untuk selalu bergerak meskipun dalam luka.
hatinya dipaksa untuk kebal dan mengabaikan segala bentuk kepedihan yang masih jelas tercetak di sana.
sekali lagi, dia bangkit di atas keping-keping pecahan luka yang terkadang masih menyayat ingatannya sendiri.
semesta,
setelah puluhan malam dia merengek pada langit agar berhenti menyiksanya dengan berbagai kesempatan semu, akhirnya dia menemukan jalannya─jalan untuk dirinya sendiri.
dia merangkai sebuah perjalanan baru yang akan dimulai dengan jejak kaki kanannya pada suatu hari di musim panas.
perjalanan ini dibentuk oleh tangannya sendiri; setiap malam ia mengenggam pena, duduk sendiri dengan pundak tertekuk ke bawah, bersembunyi dari bulan, menutup diri dari segala gangguan yang terkadang masih muncul di kepalanya.
semesta,
punggungnya terasa sakit,
pundaknya berat,
kepalanya penuh benang kusut,
tangannya kelu,
hatinya berdegup tidak tenang,
matanya mengedip lesu,
dia butuh ketenangan.
tapi, sekali lagi, aku terlalu jauh. dan akan selalu gagal setiap ingin menarik tangannya dan menyembunyikannya dalam kehangatan.
sebab itu, tolong,
semesta,
tolong berikan usapan lembut pada punggungnya, selembut serpihan embun dingin yang menempel pada rindang pohon di suatu pagi─buat dia merasakan ketenangan dalam versi paling magis yang pernah tercipta.
tolong berikan tepukan pelan pada kepalanya, sepelan hembusan angin sore hari yang selalu memberikan sensasi damai dalam harmoni─buat dia merasakan kedamaian dalam versi paling teduh yang pernah ada.
tolong berikan pelukan penuh ketulusan pada dirinya, setulus bagaimana setangkai bunga selalu menyediakan sarinya tanpa pamrih untuk banyak lebah─buat dia merasakan ketulusan dalam versi paling murni yang pernah terbingkai.
semesta,
tolong sampaikan padanya, bahwa dia telah berjuang dengan sangat keras─melampaui batasnya sendiri demi membuktikan pada langit bahwa dia tidak akan pernah kalah dan menyerah.
tolong sampaikan padanya, bahwa segala usahanya akan terbayar dengan banyak hal baik─segala coretan penanya di malam hari akan terbayar dengan banyak apresiasi.
tolong sampaikan padanya, bahwa dirinya tidak akan sendirian. banyak yang akan selalu berdiri di sampingnya; membantunya mengenggam mimpi-mimpinya untuk terbang lebih tinggi lagi.
semesta,
tolong beritau dia, bahwa banyak orang siap menyambut uluran tangannya; siap mengikuti perjalanannya; siap berkelana bersamanya; siap untuk percaya padanya─
karena ini tentang dia.
tentang han seungwoo,
yang selalu berhasil membuat banyak orang jatuh cinta─menjadikan dirinya sebagai sosok nomor satu jika bicara tentang inspirasi.
han seungwoo yang selalu berhasil bangkit dengan kedua kakinya sendiri, menatap langit dengan percaya diri, menghadapi rasa sakit yang ia tumpuk dalam kepala.
semesta,
sampaikan padanya bahwa semuanya akan baik-baik saja. dia sudah sangat cukup, terlampau cukup, dan akan selalu cukup bagi orang-orang yang menyayanginya tanpa ragu.
─ku salah satunya.
p.s: semoga semesta mendengar.
0 notes