#savemaryjaneveloso
Explore tagged Tumblr posts
Text
Drama Hidup-Mati Mary Jane
Kadang saya memikirkan hal-hal menyedihkan yang kelak harus saya hadapi. Menyaksikan orang tua dan saudara-saudara kandung meninggal, misalnya—kalau saya tidak mendahului. Juga membayangkan sakaratul maut saya sendiri. Bukan tentang sakitnya, melainkan apa yang terjadi setelah itu. Adakah dunia setelah kematian?
Bagaimana jika sebenarnya kita hanya akan teronggok dalam tanah untuk pelan-pelan menjadi tanah, sirna dari dunia dan ingatan orang-orang? Hadir di dunia untuk kemudian hilang selamanya. Padahal, yang saya bayangkan masihlah kematian wajar.
Lalu bagaimana jika kematian itu direncanakan, dengan lubang hitam di dada? Sesakit apa?
Bayangan-bayangan semacam itu datang bersama rasa haru tatkala saya tahu Mary Jane akan mati dengan cara itu. Jane masih muda. Sekarang usianya 30. Lima tahun lalu, ketika tertangkap, usianya 25—seusia dengan saya sekarang. Dalam kronologi yang ia tulis tangan dalam bahasa Inggris patah-patah, ia mengisahkan hari naas itu. Ketika para petugas bandara menemukan berbungkus-bungkus bubuk cokelat dalam kopernya, mereka bertanya, “Kamu tahu ini apa?”
“Saya tidak tahu.” Kata Jane, mereka tertawa mendengar itu. Ia sendiri hanya bisa menangis sambil memaki diri. Kisahnya menghancurkan hati.
Mengapa ada orang yang lahir di dunia ini hanya untuk menderita?
Kabar mengenai kepastian eksekusi Mary Jane naik-turun sejak Maret lalu. Jet Damazo, jurnalis Rappler, menyebutnya an incredible roller coaster.
Ada jeda panjang Jane setelah divonis mati tahun 2010. Di masa SBY, pengacaranya sempat mengajukan permohonan grasi. Harapan muncul. Periode pemerintahan SBY habis sebelum sempat menyikapi grasi tersebut. Jokowi kemudian mengambil keputusan menolak pada Januari 2015. Harapan tenggelam.
Lalu awal Maret 2015, permohonan Peninjauan Kembali diajukan. Harapan hidup lagi. Pengacara yakin mereka membawa bukti baru. Tapi akhir Maret, Mahkamah Agung menolaknya. Nyaris tak ada lagi harapan. Tanggal eksekusi mulai disebut-sebut, ada yang bilang selepas perhelatan Konferensi Asia-Afrika di Bandung.
24 April dini hari, Mary Jane dipindahkan ke Nusakambangan. Eksekusi makin dekat. Tetapi siangnya, PK kedua Mary Jane kembali dilayangkan. Di saat-saat terakhir, harapan masih dipupuk. Tanggal 25 April, Jane dikabari tanggal eksekusinya: Selasa, 28 April. Orang masih menunggu hasil PK. Senin sore, PK dinyatakan ditolak.
Tapi orang-orang masih tak mau kehilangan harapan. Mereka menunggu respons Jokowi yang dihubungi langsung oleh Aquino, memohon penundaan. Magrib hari itu, Jokowi memutuskan menolak penundaan ekesekusi demi “kedaulatan hukum”. Dengan demikian, pasti sudah Mary Jane akan dieksekusi keesokan harinya.
Namun, masih di malam itu, dukungan untuk Mary Jane meluas. Demonstrasi digelar di mana-mana. Isu Mary Jane telah menjadi isu internasional. Tagar #SaveMaryJane, #MaryJane, dan #SaveMaryJaneVeloso menjadi trending topic.
Harapan itu datang dan hilang. Pagi hari tanggal 28 April, sementara keluarga Jane menyiapkan permintaan terakhir seperti durian dan teks berisi lirik lagu, dari Filipina dikabarkan bahwa Maria Kristina Sergio, perekrut Mary Jane, menyerahkan diri ke polisi. Orang ini adalah saksi kunci untuk mengetahui apakah Jane bersalah atau tidak. Informasi itu diteruskan kepada Jokowi yang sorenya langsung rapat dengan Kejaksaan Agung.
Jane tidak jadi dieksekusi di detik-detik terakhir. Saya menemukan akun @yunartowijaya yang pertama kali mengabarkannya. Katanya, Jokowi minta Jaksa Agung untuk menunda hingga ada keputusan pengadilan terhadap perekrut Jane.
Ini harapan baru, namun Mary Jane masih dalam status ditunda eksekusinya. Hati-hati dengan harapan.
***
Dalam kisah Jane, sebelum berangkat ke Indonesia, ia bekerja selama 10 bulan di Dubai. Ia kembali ke Filipina karena nyaris diperkosa majikannya (kita akrab dengan kisah seperti ini). Empat bulan kemudian, pada April 2010, ia dicokok di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.
Anak kedua Jane, Darren, sekarang berusia enam tahun. Artinya, Jane pergi segera setelah Darren lahir. Anak itu hampir tidak mengenal ibunya.
Di Twitter Jet Damazo, saya menemukan foto Darren. Sejak Jumat lalu ia berada di Cilacap untuk menghabiskan waktu yang tak akan terbeli. Di foto itu Darren tersenyum dengan mukanya yang lucu. Ia menjinjing plastik putih besar. Kata Jet, isinya mainan pemberian Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dua orang lain yang akan dieksekusi.
Pada pertemuan pertama, Jane bertanya kepada Darren, “Kamu tahu apa yang sedang terjadi?” Darren menggeleng.
Ketika tiba di bandara Yogyakarta Jumat lalu, anak itu bermain-main. Sementara Daniel, abangnya yang berusia 12 tahun, duduk termenung di atas troli. Bisa jadi Darren cuma berpikir ini jalan-jalan pesiar.
“Kalau aku tidak pulang ke rumah, artinya aku sudah bersama Tuhan. Mengerti?”
Darren mengangguk. Tapi ia pasti tidak mengerti.
Kepada keluarganya, Jane bilang tak ingin melihat air mata. Lima tahun ia dipenjara, air mata tidak mengubah apa-apa. Ia sudah pasrah, tapi masih berharap diberi hidup. Kepada Jokowi, ia menulis surat mohon ampun.
Sebelum Jane dipindah ke Nusakambangan, teman-temannya memberi hadiah-hadiah yang membuat saya ingin tertawa sekaligus menangis. Cokelat dan sereal. Hahaha, sereal untuk orang yang sebentar lagi mati? Apa tidak ada yang lebih mewah?
Saya teringat sebuah fragmen ketika Pramoedya Ananta Toer dikabarkan akan dibebaskan dari penjara Buru—dalam memoar Nyanyi Sunyi Seorang Bisu. Teman-temannya datang ke selnya, termasuk dua orang. Yang pertama datang menyerahkan bungkusan plastik berisi 10 meter tali plastik, sepasang kaus kaki nilon, sabun, odol, dan susu kaleng, lalu pergi tanpa sepatah kata pun. Yang kedua datang, menaruh enam telur bebek—makanan mewah—di kamar, juga tanpa berbicara.
Telur? Sereal? Buat apa tali 10 meter? Kado-kado itu membuat saya tertawa sekaligus sedih.
Jane bilang ia ikhlas mati, tapi tidak ingin diingat dengan cara yang buruk. “Jangan berpikir aku mati karena berbuat salah. Banggalah dengan ibumu yang mati karena menanggung dosa orang lain,” ia berpesan kepada Daniel.
Menanggung dosa orang lain? Bukankah terdengar akrab? Yesus, Nabi Isa, ia juga dihukum mati.
***
Jane selamat untuk sementara. Daniel bersorak. Tapi istri Andrew Chan harus memakamkan jasad suaminya. Tidak ada alasan untuk bahagia hari ini. Tidak ada alasan berbahagia dengan hukuman mati—bagi Sutan Bhatoegana sekalipun.
0 notes
Photo
Kasamas at the Candlelight Vigil for Human Rights! Such a great night with inspiring speeches from passionate people about why we cannot be silent on the issues of OFWs, indigenous communities, education, and human rights. 😍✊🏽 #activismisnotacrime #savemaryjaneveloso #saveourschools #endimpunity #endoplanbayanihan #anakbayan #nafcon #bayan
#savemaryjaneveloso#bayan#anakbayan#activismisnotacrime#saveourschools#endoplanbayanihan#endimpunity#nafcon#me#self#personal
1 note
·
View note
Photo
#savemaryjaneveloso Justice for Mary Jane Veloso, a Filipino migrant who was wrongfully convicted and put on death row in Indonesia!
0 notes
Photo
Vigil for Human Rights happening right now in front of the Philippine Consulate in Los Angeles led by our very own Migrante Southern California. We ask the Philippine government why #maryjaneveloso has not been able to come home yet to her two sons? Why allow this overseas Filipino worker who has done no wrong but to provide for her family stay on death row in Indonesia for 5 years? Why did the #liangamassacre happen this week, why did 3 indigenous peoples leaders have to die just for educating their own children? When the government doesn't even care about Lumad communities in the first place, forcing them to create and sustain an alternative educational system themselves. These are brutal human rights violations that are happening on a regular basis in the Philippines and to our kababayans abroad. Instead of providing jobs and schools at home the Aquino government chooses to serve the interests of the wealthy, at the cost of the tears, sweat and even blood of our people. #savemaryjaneveloso #endimpunity #endoplanbayanihan #stopthekillings
0 notes
Photo
Nanay Celia Veloso @ PUP after the #SaveMaryJaneVeloso forum. Tuloy ang Laban!
0 notes
Photo
May First Movement (KMU)
17 notes
·
View notes
Text
PATAWAD, Mary Jane
“Tatakas ako, Bekoy.” ‘Yan ang araw-araw na ibinubulong mo sa’kin dati ‘pag tumatambay tayo sa bundok ng mga dayami. “Lilipad ako papunta sa malayong lugar. Magtatrabaho ako sa malaking building. Magtatrabaho ako para sa malaking sahod. Tapos, makakapagpatayo na ako ng bahay, dito sa’tin. ‘Yung may tiles. May tatlong electric fans. At saka rice cooker. Tapos bibili ako ng maraming, maraming pagkain. Sawang-sawa na ako sa sabaw ng payless.” Ganun talaga yata ‘pag gutom, mapipilitan kang maniwala sa pangarap. Mapipilitan kang managinip na para sa’yo rin ang mundong ito, na may nakatadhanang mas makulay na kabanata kung saan ikaw ang bida. Hindi sila. Hindi ang mga mestisa sa TV. Hindi ang anak ni kapitan. Hindi ang top 1 sa klase. Ikaw. Hindi sila. At dahil matapang ka, tumakas ka. Papunta sa malayong lugar. Ipinagpalit ang kainitan ng bukid para sa among mainit ang ulo. Ang katahimikan at kabagutan ng baryo para mabugnot kakalinis ng banyo. Ang katabangan ng sabaw ng payless para sa anghang ng mga banyagang sigaw. At kahit na sinubukan ka nilang, 'di ka pa rin sumuko. Hindi ka pwedeng sumuko. Malayo pa ang ipon para makapagpatayo ng isang bahay, para maitaguyod ang buhay ng mga anak at kamag-anak, para makabili ng tiles, ng electric fans, ng rice cooker, at maraming ulam. Kaya tumakas kang muli. Pero ngayon kumapit ka na sa isa nating kapitbahay. Para mapabilis ang lipad. Para mapalaki ang kita. Hindi inaakalang patalim na pala ang kinakapitan. At napabilis nga ang lipad mo, pabagsak sa likod ng mga rehas. Lumaki nga ang kita mo, ang katotohanang nakita mo. Na hindi naman pala talaga para sa atin ang mundong ito. Na kaya kang tiisin ng gobyernong nagsabing isa kang bagong bayani pero basta papakupitin mo sila sa bawat sweldo mo. Na kahit kapwa mo Pilipino, kaya kang isanla sa demonyo. Na ang kulungan ay para sa mga maliliit lang na tao. Dahil ang mga malaking kriminal, nakakulong sa palasyo, sa malacanang, sa senado, sa mga gusaling naglalakihan. “Tatakas ako, Bekoy.” Pinipilit kong ulit-ulitin ang mga salitang ‘yan. Naniniwalang makakahanap ka muli ng paraan na makalipad palayo. “Tatakas ako, Bekoy.” Pinipilit kong ulit-ulitin ang mga salitang ‘yan para patahimikin ang konsensiya ko. Kasi tulad nilang lahat – ng tarantadong kapitbahay na gumamit sa’yo, ng sindikatong nagdiin sa’yo, ng pamahalaan na kinalimutan ka sa huling limang taon at ngayo’y nagpapanggap na may pakialam ilang araw bago ang nakatakdang katapusan, ng isang daang milyong Pilipino na nakinabang sa buwis mo – kaming lahat, kami ang nagbigay sa’yo ng dahilan na tumakas mula sa baryo, mula sa bahay mo, mula sa buhay mo. Pero ngayon, sa huling pagkakataon, hindi ka namin mabigyan ng paraan na tumakas, pabalik sa baryo, sa bahay mo, sa buhay mo. Patawarin mo ako, Mary Jane.
5 notes
·
View notes
Link
In a narrative, Mary Jane Veloso herself tells the story of how she was framed and duped into unknowingly acting as a drug mule
0 notes
Video
instagram
Part 2 of Joshel's speech. #savemaryjaneveloso #anakbayanny #anakbayanusa #Aquinoresign
0 notes
Photo
This is true. We are celebrating. And as for the credits, definitely not for anyone, ESPECIALLY NOYNOY. 😂 Kung bakit na-save pa si MaryJane is because she's innocent. End of story. #SaveMaryJaneVeloso
0 notes
Photo
04/29/15 And my soul wells up singing HALLELUJAH! #powerofprayer #savemaryjaneveloso
0 notes
Photo
Miracles really do exist! 🙏 My sympathy to the family and friends of the 8 executed 🙏🙏 #SaveMaryJaneVeloso #MaryJaneLives
0 notes
Photo
Honoring Mary Jane Veloso's bravery, the victory in her reprieve and continued fire to fight for the safety of all overseas foreign workers. #savemaryjaneveloso (at Hing Hay Park ~ Chinatown)
0 notes
Photo
GOD IS ALWAYS ON TIME. mary jane velosos life is a proof that prayers are powerful, miracles exist and god hears and sees everything. Prayers for her family and to the families of the executed #bali9. Know that even when they are gone, god will be with you all the time. #savemaryjaneveloso #maryjanelives #indonesia #philippines #mercy #prayers #choices #deathrow
0 notes
Text
Ini Penyebab Mary Jane Jadi Perbincangan Hangat di Dunia
Ini Penyebab Mary Jane Jadi Perbincangan Hangat di Dunia
Mary Jane Fiesta Veloso, salah satu dari 9 terpidana mati kasus narkotika di Indonesia, menjadi trending topik dunia dengan #SaveMaryJaneVeloso yang kemudian diikuti #BiarkanHidup di Indonesia setelah eksekusi mati untuk Mary Jane ditunda. Meme Mary Jane dan komentar penundaan eksekusi menggema di twitter.
Ini Penyebab Mary Jane Jadi Perbincangan Hangat di Dunia yang dikumpulkan dari beberapa…
View On WordPress
0 notes
Video
instagram
Joshel Melgarejo of #anakbayanny speaking about Mary Jane Veloso and forced migration in the Philippines. #Anakbayan #anakbayanusa #savemaryjaneveloso #Aquinoresign
0 notes