#rakut
Explore tagged Tumblr posts
Text
#love sea the series#fortpeat#fort thitipong#peat wasuthorn#rakut#tongrak x mahasamut#love sea#loveseaedit#asianlgbtqdramas#asiandramanet#thai bl#mine#i can't even tell you#as a queer woman#how hot that thigh thing is#because JESUS
475 notes
·
View notes
Text
I'M LITERALLY DEAD THIS IS SO FUNNY
#from wrath of the triple goddess preview#rick riordan#percy jackson#pjo#i literally laughed out loud for 10 minutes i was dyinggggg
21 notes
·
View notes
Text
The First Hooky ✧ @ dobfby
1. Apa hal baru yang ingin kamu lakukan, dan belum pernah kamu lakukan?
bersosialisasi sama kenal dengan banyak orang sebenernya ini bukan hal baru tapi pengen banget bisa kenal sama orang baru karena selama ini selalu tertutup dan memperkecil pertemanan.
2. Apa yang membuat kamu takut dalam mencoba hal baru dan bagaimana cara kamu mengatasi rasa takut itu?
karena aku orangnya pemikir jadi suka mengambil asumsi yang enggak enggak, takut dengan omongan orang lain tentang aku sendiri tapi cara mengatasi nya dengan cara lebih ke bodo amat, karena tidak ada sepengaruh itu untuk ke diri kita sendiri.
3. Apa setelah berhasil mengatasi rasa takut itu, kamu berani untuk mengambil resiko jika harus berhadapan dengan hal tersebut?
mau gak mau harus menghadapi resiko tersebut, karena gimana mau hilang rasa takut kalo gak siap dengan resiko tersebut.
4. Adakah sosok/hal yang membantu kamu mengatasi rasa takut itu?
tuhan, orang tua, dan teman terdekat.
5. Apa yang kamu rasakan setelah berhasil melawan rasa takut dan berhasil mencoba hal baru yang belum pernah kamu lakukan selama ini?
rasanya lega banget, karena udah gak ngerasa dihantui rasa rakut itu.
0 notes
Text
Le Feu, Journal d'une escouade est un récit poignant de la Première Guerre Mondiale de l'écrivain français Henri Barbusse.
0 notes
Text
*WARNA-WARNI EMOSI*
Jika emosi tidak ada pada manusia, maka dapat dipastikan ia tak dapat merasakan berbagai perasaan; entah itu marah, kecewa, jengkel, benci, senang, memahami, semangat, atau bahagia. Robot secanggih apapun tidak akan pernah bisa punya perasaan. Karena yang menggerakkan kita adalah perasaan (emosi), sedangkan robot digerakkan oleh stimulus (adanya pemicu)
Ada dua cara merasakan warna-warni emosi. Cara pertama adalah emosi hadir karena pengaruh dari luar diri (eksternal). Emosi jenis ini murni dipengaruhi oleh apa yang terjadi pada diri seseorang. Saat suasana sesuai harapan, maka merasa senang. Begitu terjadi sebaliknya, maka merasa menderita. Itulah sebabnya, kesenangan lawannya adalah penderitaan. Keadaan ini sebenarnya mirip robot, karena perasaan berganti-ganti disebabkan oleh stimulus.
Cara kedua, emosi dirasakan karena secara sadar memilih melakoni sesuatu secara tepat dan benar. Sehingga emosi yang lahir atas dasar kesadaran diri. Jikapun menghadapi “penderitaan”, maka tidak dirasakan sebagai penderitaan, namun merupakan pilihan sadar yang akhirnya berujung bahagia. Saat seseorang takut luar biasa akibat adanya hantu (stimulus eksternal), maka dengan membiarkan perasaan takut menguasai dirinya, akan membuatnya semakin menderita. Ia merasa senang jika tak lagi merasa ada hantu.
Namun jika ia secara sadar mengendalikan rasa takutnya, maka “penderitaan” yang dipilihnya akan membuatnya berjuang atas pilihan sadar, sehingga akhirnya kita justru menikmati rasa rakut dan akhirnya merasa tenang. Itulah sebabnya, kebahagiaan identik dengan pengendalian emosi (diri).
Demam panggung, menghadapi masalah, menghadapi kerumitan hubungan, semuanya adalah keadaan eksternal yang kita hadapi. Orang yang menderita adalah orang yang kalah dengan stimulus eksternal. Membiarkan perasaannya sedih dan menderita karena menghadapi semua itu. Namun ketika kita sadar bahwa inilah pilihan yang kita ambil, maka semua kepedihan akan berbuah kebahagiaan. Karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.
0 notes
Link
Check out this listing I just found on Poshmark: Pls Press Heart to be invited to my live shows LOOK BELOW FOR DATES.
0 notes
Text
Imagine frumpy secret agent Sakusa Kiyoomi being forced to masquerade as a male model to investigate a human trafficking ring fronting as an agency.
He's got his crazy curls exactly like he did in high school except worse, hasn't worn anything suitable for polite company outside of his work clothes.
It's not an exaggeration to say that Agent Sakusa's entire closet is basically carried over from college when he went to class in his jammies, and his high school sweats that don't actually fit him anymore but he wears them anyway.
The man isn't fit to be seen in public, but thankfully he's not going to be alone in this.
Enter disgraced stylist, Miya Atsumu who once worked behind the scenes in some of the most glitzy and glamorous events from red carpets to Rakut*n Fashion Week.
His only flaw apart from (in his opinion) being too handsome for this world? The man is a complete asshole, with a nasty temper and a tongue like a rasp.
After a public altercation in which Atsumu was filmed screaming at an A-list actor for being a hideous, pig-faced scrub without a lick of poise, he's been black-listed in the industry. He now spends his days plastered when he's not 'helping' his twin in the restaurant.
Life seems pretty bleak for Atsumu, and then one day he gets a call from some guy calling himself 'Kuroo'.
"Myaa-san, I heard from a kohai that you're 'the best he's ever worked with, even if a little scary'. So how would you like a chance to redeem yourself?"
Atsumu thinks it's a joke and tells Kuroo to go fuck himself. But then he gets an email with Sakusa's photos.
He looks at the hair (he can almost see the birds nesting), the uniform (nice) and the faded Itachiyama sweats that hang two inches above his ankles (lord have mercy).
It's a mess, but to Atsumu's discerning eye, he can see the canvas.
Sakusa Kiyoomi may look like he spends his free time wandering Akihabara in flannels, but he's also tall and well-built with a jawline so sharp you could cut glass with it.
There's also, as Atsumu realises after staring at the attachments for an inappropriate length of time, a slight pout to Sakusa's lips that would pop nicely with the right tint.
"When I'm done with ya, you'll be the prettiest boy at the ball." he murmurs, the beginnings of a grin forming. Just a hint though. He doesn't want to get carried away.
"Tsumu! Stop jerking off back there, lunch rush is startin in ten minutes!"
"FUCK OFF SAMU!" Atsumu yells back, "I'M WORKIN."
He stuffs his phone in his pocket, throws the apron off (nearly tripping in the process) and runs out the door.
Five minutes later, he comes back, puts the apron back on and finishes lunch. He's an asshole, not irresponsible.
Of course Atsumu takes the job, he's more excited than he'd like to admit. He's getting ideas in his head, all the things he could do with that raw material.
If only he'd actually *met* Sakusa Kiyoomi first before agreeing.
Pretty Sakusa, fussy Sakusa, a frowning Sakusa who turns to his chief and says, "I didn't agree to this. I thought we were just buying clothes."
The agent is only a fraction taller than Atsumu, but he holds himself in a way that Atsumu can almost look up his delicate and pointy nose.
"I don't need some control freak with a dye-job turning my life upside down. I just need to dress the part to get my foot in the door."
The other agents in the room hold their breath awaiting the eruption of Mount Miya. Of course, they'd all seen The Video. One of them chokes back a snort, round eyebrows writhing with the effort of not laughing.
Some muscle in Atsumu's cheek twitches. He's smiling, he tells himself, he's not going to explode. He's not. He's...
"YA THINK ANY MODEL AGENCY WILL LOOK TWICE AT A PIG IN HUMAN CLOTHES?! YA DO IT RIGHT OR I'LL SHAVE YER FUCKIN HEAD AND LET YA WALK NAKED!"
It takes half the agents to pry Atsumu off Sakusa and the other self-sacrificing half to stop Sakusa from successfully macing Atsumu.
A while later, Kuroo walks into the tech office where their lead analyst Kenma is replaying footage of the fracas.
"Well that went well."
This is the recipe for a late 90s action comedy with maybe a lick of thriller, an obligatory fashion montage and so much, so so much unresolved sexual tension.
Brought to you by Karasuno Productions and the director of Haikyū Fighter.
Coming soon to a theatre near you.
9 notes
·
View notes
Photo
0 notes
Text
Melembutkan Hati dengan Meredamkan Kemarahan
Hari-hari ini, kita melihat semakin banyak perangai keburukan yang dilakukan manusia. Tak lain, salah satunya karena semakin banyaknya manusia yang tak lagi mengenal hatinya dan membiarkan hatinya dikendalikan oleh setan yang memunculkan amarah. Padahal hakikatnya, marah adalah nyala api yang tinggal di dalam hati. Jika nyala api dalam diri seseorang menyala, maka pertalian setan didalam dirinya akan menguat.
Rasulullah bersabda, "Marah akan merusak iman seperti pahitnya jadam merusak manisnya madu. Tiadalah seseorang marah melainkan ia mendekati Jahanam."
Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah, "Apa sesuatu yang paling berat?"
Rasulullah menjawab, "Kemarahan Allah."
Lelaki itu bertanya lagi, "Lalu apa yang bisa menjauhkan saya dari kemarahan Allah?"
Rasulullah menjawab, "Jangan marah."
Orang yang sedang marah akan memunculkan sikap-sikap berikut :
Wajahnya memerah padam, gemetar di sekujur tubuh, dan gerakannya berubah tidak beraturan.
Lisannya tak terkendali berisi umpatan, caci maki, sumpah serapah, dan kata-kata kotor.
Munculnya tindakan tubuh seperti memukul, membunuh, melukai diri sendiri dan orang lain.
Memenuhi kalbu dengan dendam dan dengki sehingga seseorang akan senang melihat orang lain sedih dan menderita atau sebaliknya.
Menurut Imam Al-Ghazali, ada 10 akhlak tercela yang bisa menyulut kemarahan yaitu kesombongan, bangga diri, keangkuhan, senda gurau, lawakan, mencemooh, caci maki dan celaan, aniaya, pengkhianatan atau ingkar janji, serta rakut terhadap harta dan jabatan. Seseorang tidak akan bisa membebaskan diri dari marah selama masih ada faktor penyulut marah tersebut.
Lantas, bagaimana melenyapkan kesepuluh faktor tersebut? Yaitu berlatih dan bersedia menanggung kesulitan untuk melawannya.
Kesombongan dilenyapkan dengan tawadhu. Bangga diri dilenyapkan dengan mawas diri (mengenali diri). Keangkuhan dilenyapkan dengan kesadaran akan banyaknya dosa yang dimiliki. Senda gurau dilenyapkan dengan menyibukkan diri menunaikan kewajiban-kewajiban yang bisa mengisi usia dan menjadikannya berharga. Lawakan dilenyapkan dengan kesungguhan melakukan berbagai keutamaan, akhlak yang baik, dan ilmu-ilmu agama.
Penghinaan dilenyapkan dengan menjauhkan diri dari tindakan menyakiti orang lain. Caci maki dilenyapkan dengan menjauhkan diri dari kata-kata buruk dan menjaga diri dari jawaban-jawaban pahit. Celaan dilenyapkan dengan meniadakan rasa diri terhormat dan menarik diri dari aib dan cacat orang lain. Aniaya dilenyapkan dengan merasa takut kepada Allah dan balasan hari akhirat. Ingkar janji dilenyapkan dengan bertekad memenuhi janji. Rakus harta dilenyapkan dengan qana'ah seperti sekadar memenuhi kebutuhan pokok dan mengangkat diri dari kehinaan meminta-minta.
Maka menjadi penting untuk kita selalu merenungkan faktor-faktor yang bisa menyebabkan diri kita melampiaskan kemarahan dan menahan marah, serta menyibukkan diri kita dengan ilmu dan amal. Saat menahan marah pun, kita harus menahannya karena Allah, bukan karena selain-Nya. Kemudian, setelah kita berhasil menjadi pribadi yang bisa menahan marah, kita belajar menjadi pribadi yang bisa memaafkan dan bersabar.
Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 134, "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan".
Frasa: Perempuan, Ilmu dan Rasa
95 notes
·
View notes
Text
お買い物マラソン開催中!!
¥10,000以上お買い上げで
¥1,000オフクーポン♫
その他特典満載でご注文お待ちしてます♪
16日(日)迄!
#マルス#AOK#婦人靴#楽天市場#アマゾン#ロコンド#送料無料#本革#日本製#shoesmarusu #www.rakuten.co.jp/a-okmarusu/
1 note
·
View note
Photo
If I was a tattoo kind of person, I'd have one that says 'don't raise your hand at all, unless you have first extended it' would be somewhere on my body.
312K notes
·
View notes
Text
Sudah memasuki minggu ke-5 Self Quarantine. Selama empat minggu kemarin bekerja dari rumah, dan ada satu hari yg tugas kekantor. Sebagai anak baru satu bulan setengah menjalani kehidupan di kantor baru, cukup susah juga beradaptasi. Anak baru kemaren, belom tau apa-apa, kerjaan masih raba-raba terus disurug kerja dari rumah tuh, piyeee?!
Satu hal lagi yg bikin worry adalah, karena merasa anak rekrutan baru, jadi rakut banget kena lay-off karyawan alias di-cut alias PHK karena adanya pandemi ini. Pusing ga lo huft.
Ya Allah sangat berdoa semoga wabah ini segera berlalu. Sebenernya masih sangat bersyukur karena terbilang masih dalam posisi dan kondisi yg aman. Sangat jauh kalau dibanding sama orang-orang yang bahkan untuk makan satu hari aja kelimpungan.
Lekas sembuh bumi!
1 note
·
View note
Text
La Princesse de Clèves est un roman de la femme de lettres française Madame de La Fayette.
0 notes
Text
*WARNA EMOSI*
Jika emosi tidak ada pada manusia, maka dapat dipastikan ia tak dapat merasakan berbagai perasaan; entah itu marah, kecewa, jengkel, benci, senang, memahami, semangat, atau bahagia. Robot secanggih apapun tidak akan pernah bisa punya perasaan. Karena yang menggerakkan kita adalah perasaan (emosi), sedangkan robot digerakkan oleh stimulus (adanya pemicu)
Ada dua cara merasakan warna-warni emosi. Cara pertama adalah emosi hadir karena pengaruh dari luar diri (eksternal). Emosi jenis ini murni dipengaruhi oleh apa yang terjadi pada diri seseorang. Saat suasana sesuai harapan, maka merasa senang. Begitu terjadi sebaliknya, maka merasa menderita. Itulah sebabnya, kesenangan lawannya adalah penderitaan. Keadaan ini sebenarnya mirip robot, karena perasaan berganti-ganti disebabkan oleh stimulus.
Cara kedua, emosi dirasakan karena secara sadar memilih melakoni sesuatu secara tepat dan benar. Sehingga emosi yang lahir atas dasar kesadaran diri. Jikapun menghadapi “penderitaan”, maka tidak dirasakan sebagai penderitaan, namun merupakan pilihan sadar yang akhirnya berujung bahagia. Saat seseorang takut luar biasa akibat adanya hantu (stimulus eksternal), maka dengan membiarkan perasaan takut menguasai dirinya, akan membuatnya semakin menderita. Ia merasa senang jika tak lagi merasa ada hantu.
Namun jika ia secara sadar mengendalikan rasa takutnya, maka “penderitaan” yang dipilihnya akan membuatnya berjuang atas pilihan sadar, sehingga akhirnya kita justru menikmati rasa rakut dan akhirnya merasa tenang. Itulah sebabnya, kebahagiaan identik dengan pengendalian emosi (diri).
Demam panggung, menghadapi masalah, menghadapi kerumitan hubungan, semuanya adalah keadaan eksternal yang kita hadapi. Orang yang menderita adalah orang yang kalah dengan stimulus eksternal. Membiarkan perasaannya sedih dan menderita karena menghadapi semua itu. Namun ketika kita sadar bahwa inilah pilihan yang kita ambil, maka semua kepedihan akan berbuah kebahagiaan. Karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.
0 notes
Text
I’m not okay, but it’s okay
“You have to go to the psychiatrist or at least psychologist, because you look stress, man“. Itu kata seorang sahabat setelah mendengar cerita rasa takut dan trauma dari yang apa yang terjadi sama gue di bulan September kemarin. September tahun ini menjadi waktu yang bakal gue hapus kenangan yang ada di dalamnya, karena kebanyakan kenangan pahit dan sakit disini.
I laugh too loud. Really? Psychiatrist or even psychologist?! I’m not crazy, man. I’m just afraid after the things happen to me. Gue ga sakit, gue ga gila. Cuma takut. Dan itu juga ga tiap menit kerasa takutnya. Hanya di saat2 tertentu atau juga di tempat2 tertentu yang merujuk kejadian itu. Contoh, hotel rooms, lobby hotel, toilet, bahkan di lift. Selain itu engga. To be honest, rasa rakut yang dirasain juga ga terlalu jadi beban amat kok.
Tapi kalo lagi sendiri, tiba-tiba kepikiran rasa takut sama trauma itu, maka gue bakal ga tidur all night long dan membiarkan diri gue duduk di tempat tidur sambil nyalain laptop seolah lagi ngerjain sesuatu. Tidur lagi ketika papa udah bangun buat prepare ke masjid untuk sholat shubuh. Biasanya buka kamar gue, dan ngelihat gue “seolah2″ baru selesai ngerjain tugas, then papa membiarkan gue sholat di rumah. Padalah, baru siap2 buat tidur dan bangun jam setengah 6 pagi buat sholat shubuh dan prepare buat kuliah. Ini sih yang berat. Rata-rata sehari cuma tidur sejam.
Gue gabisa menjelaskan dengan tepat bagian mananya dari kejadian itu yang membuat gue takut dan trauma. Gue masih bisa mengingat beberapa hal yang gue bener-bener ga pernah inginkan terjadi, bahkan dalam mimpi pun engga, namun terjadi dalam idup gue. Gue terperangkap dalam situasi itu dan terpuruk dalam perasaan yang sama.
Unfortunately, berselang dari kejadian itu terjadi, gue belum bisa benar-benar bangkit dari kedua rasa itu, takut dan trauma. Dan yang paling membuat gue sulit melepaskan diri adalah rentang waktu yang panjang yang harus gue lalui hingga gue bisa berpikir normal kembali bahwa gue layak menikmati idup seperti orang lain bebas menikmatinya.
Jadi jangan heran kalo sampai hari ini, gue cuma bisa tidur dengan lampu yang dimatiin, dengan guling yang ada di depan dan di belakang gue, supaya gue ngerasa aman. Sejujurnya, gue belum berani untuk nginep dirumah temen lagi, padahal hal itu yang sering gue lakuin, karena gue sama temen2 sering nongkrong smp tengah malem dan males buat pulang kerumah, akhirnya kita ngumpul di salah satu rumah temen gue. Dan hal yang ga masuk akal lainnya, gue mau pipis di tempat umum juga milih-milih, gue engga milih toilet yang rame, atau gue tahan tu kencing.
And finally, gue bener-bener mengikuti saran sahabat gue, pergi ke psikolog. Psikolog yang gue datengin ga lain dan ga bukan guru gue sendiri yang emang background beliau dari psikologi. I tell everything about what happen in September. Sekarang, insyaallah berangsur membaik, walapun ga signifikan.
Once again, I’m not okay but it’s okay.
2 notes
·
View notes
Text
Polsek Saribudolok Tahan Dua Terduga Tersangka Penggelapan Mobil L 300
Polsek Saribudolok Tahan Dua Terduga Tersangka Penggelapan Mobil L 300
Simalungun II LingkarMediaNews.com_Polsek Saribudolok Polres Simalungun melalui Unit Reskrim melakukan penahanan terhadap dua terduga tersangka penggelapan mobil L.300, Selasa (6/9/2022) malam sekira pukul 18.00 Wib. Tersangka itu, Wandi Waruhu (23) dan Utomo Pandu Prasetyo keduanya warga Dusun Rakut Besi Nagori Siboras, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Kabupaten Simalungun. Penahanan kedua…
View On WordPress
0 notes