#pulau flores
Explore tagged Tumblr posts
jeanyshanty · 1 year ago
Text
Wisata Pantai Labuan Bajo yang Menakjubkan
Wisata Pantai Labuan Bajo – Pulau Flores, terletak di timur Indonesia, menyimpan sebuah surga tersembunyi yang tak terlupakan: Labuan Bajo. Daerah ini dikenal sebagai gerbang menuju keindahan alam laut yang memukau, terutama dengan pesona wisata pantai Labuan Bajo. Mari kita telusuri keunikan dan kecantikan yang menanti para pengunjung di destinasi ini. Beberapa Wisata Pantai Labuan Bajo Yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pampinoscaryt2 · 9 months ago
Text
Isla de Flores
Tumblr media
Pink Beach, Komodo National Park, Flores Island, Indonesia.
31 notes · View notes
trucenz · 1 year ago
Text
ISLAND HOPPING WEST
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
herricahyadi · 1 year ago
Note
Menjelang akhir tahun kegiatan/aktivitas apa yang suka dilakuin bang?
Tahun lalu, saya touring dari Jakarta ke Lombok, lalu lanjut Lombok, Sumbawa, Labuan Bajo, Flores sampai Larantuka. Lalu saya menyebrang ke Pulau Lembata. Tidak akan saya lupa touring sendirian, gelap-gelapan, tidak ada siapa-siapa di jalanan sepi tengah hutan waktu kembali dari Larantuka ke Bajawa. Di Bajawa saya jatuh hati karena di sana dingin seperti Bandung. Kembali lagi ke Lombok motor saya tinggal di sana.
Tahun ini, rencana Desember ini touring dari Jakarta sampai Sabang. Tapi, teman yang mau jalan berhalangan. Sampai detik ini belum ada lagi rencana. Karena seringnya saya pergi tiba-tiba. Tiba-tiba kepikiran, langsung jalan. Yang direncanakan selalu gagal. Persis seperti sekarang ini. Sementara touring saya yang ke NTT itu justru tidak direncanakan sama sekali.
Dan itulah kenapa saya tidak pernah merencanakan ke mana. Niat, sih, tentu ada. Tapi sampai merencanakan, bukan tipe saya. Jadi, ya beginilah.
9 notes · View notes
pertamax7 · 1 year ago
Text
Touring Moto Guzzi The Clan Jelajah Flores
Touring Moto Guzzi The Clan Jelajah Flores ., salam pertamax7.com, Touring Moto Guzzi The Clan Jelajah Flores Link ponsel pintar ( di sini ) Salam Moge Mania.  Ada info resmi dari pulau Jakarta berjudul Komunitas pecinta Moto Guzzi di Indonesia, The Clan, Tegaskan Rasa Cinta Tanah Air dengan Jelajahi Salah Satu Keindahan Timur Indonesia, Pulau Flores Para pecinta Moto Guzzi membawa dan…
Tumblr media
View On WordPress
2 notes · View notes
batuter · 13 days ago
Text
Embun Pagi di Tanah Rabbani (Bag. Lima)
Tumblr media
Hari Sabtu pagi itu. Suasana penghuni Tanah Rabbani terlihat mulai menggeliat seperti hari-hari sebelumnya. Kegiatan belajar-mengajar pun telah di mulai setelah shalat subuh di rayon masing-masing. Di temani hembusan angin yang belum terjamah sinar sang surya, santri-santri duduk dengan rapi di depan rayon kamar mereka masing. Di tangan mereka sedang memegang polpen dan nampak jelas bacaan di cover buku itu bertuliskan Daily Vocabularies. Bagi santri Rabbani, buku itu sangat sakral dan sarat akan makna. Karena mereka sadar, dari buku itulah kelak mereka akan bisa menuliskan bahasa-bahasa dunia, yang menjadi tanda bahwa mereka pernah mempelajarinya, walau di tempat yang tidak di huni pamilik bahasa tersebut. Sungguh penting isi dan peran buku kecil itu.. Sementara itu, di tempat lain nampak dua orang santri sedang terlibat percakapan yang serius, mereka sepertinya saling beradu argument tentang sesuatu yang berbeda menurut persepsi mereka masing-masing. “Aku benar-benar kapok kemarin Lis, kenapa aku mau saja terpancing bujukan mu ke Taliwang untuk membeli sepatu baru, padahal sepatu lama ku masih bisa di pakai. Gara-gara kamu nama ku di catat oleh Pengurus Keamanan Tanah Rabbani, pasti nanti dzuhur aku akan di panggil dan rambutku akan di gusur lagi”. Abridin memprotes keras kepada Mukhlis tentang kepergian illegal mereka melalui jalan alternative itu. Dia sebenarnya tidak terlalu khawatir tentang hukuman yang lain, namun rambutnya baru saja tumbuh 1 cm di kepalanya dan esok hari rambut itu akan di buldozer lagi oleh Pengurus Keamanan Tanah Rabbani. Inilah yang menjadi ke-khawatiran terbesar yang akan menggangu penampilannya yang Maskulin. “Kenapa kamu manyalahkan aku Din, kemarin kan aku tidak memaksa kamu harus ikut dengan ku. Bukannya kemarin kamu bersama Sholeh, Musa dan Salman, dan ketika aku mau berangkat kalian sudah berada di atas dokar, kenapa sekarang kamu menyalahkan aku?”. Mukhlis tidak terima dengan tuntutan Abridin yang tidak masuk akal itu. Padahal nama dia juga tertulis di dalam buku Pengurus Keamanan Tanah Rabbani. Mukhlis sendiri sebenarnya sedang memikirkan cara agar bisa lolos dari hukuman Pengurus Keamanan. Dia tidak mau berdebat lama dengan Abridin, karena pasti akan berujung pada kekalahan. Di tempat lain pula Salman, Sholeh dan Musa justru tidak merasakan beban seperti yang di rasakan Abridin dan Mukhlis. Sebaliknya mereka terlihat asik bermain bola di lapangan setelah belajar Daily Vocabularies. Bagi mereka keluar melalui jalur alternative itu hal yang biasa. Karena selama ini mereka belum pernah tertangkap dan masuk dalam daftar Santri Misterius. Atau mungkin mereka adalah murid special yang mendapatkan keringanan karena mereka berasal dari Flores. Sebuah pulau yang terkenal dengan Komodonya yang masuk dalam daftar keajaiban dunia yang ke 10 itu. Bisa jadi??!! Namun Entahlah..?!! Dan datanglah waktu yang di nantikan itu, hari Sabtu setelah shalat dzuhur para santri di kumpulkan untuk di absen ulang. Pengurus membacakan daftar absen dan para Misterius yang menghilang di hari Jum’at. “Abridin” “Musa” “Salman” “Sholeh” “Nama-nama yang saya sebut silakan maju ke depan, Santri yang duduk di shaff depan silakan pindah ke belakang”. Dengan nada tegas dan berwibawa. Pengurus Keamanan itu menunggu wajah-wajah misterius yang menghilang di hari Jum’at kemarin. Nampak dengan kopiah hitam, baju kokoh putih, dan sarung warna Kuning tua, Abridin berdiri melangkah ke arah depan. Wajahnya terlihat pucat kemerah-merahan menahan malu. Dia menoleh ke samping kiri-kanan memastikan apakah Mukhlis ada di masjid atau tidak. Dan alangkah kagetnya Abridin ketika melihat ke belakang Mukhlis ternyata sedang tertawa girang sambil menutup mulutnya dengan kedua kepalan tangan. Sementara Abridin menatap Mukhlis dengan tatapan permusuhan. Permusuhan di dalam pembuktian siapa yang lebih cerdas dan cermat dalam menghindari hukuman dari pengurus Rabbani itu. Dan kali ini Abridin kalah telak dalam pertarungan itu. Telak bagaikan tangan
si leher beton Mike Tyson ketika meng KO kan Larry Homes di Ronde ke Empat pada tahun 1988 itu. Sangat menyakitkan!! Semantara Musa , Salman dan Shaleh masih terlihat ragu untuk berdiri ke depan shaf. Mereka saling tatap satu sama lain. Mereka juga melihat ke belakang dan ratusan santri tertawa dengan gaya kocak mereka masing-masing. Mereka menertawakan Salman, Sholeh dan Musa karena kepala mereka sebentar lagi akan di gundul. Sebuah hal yang sangat aneh melihat 3 anak Flores itu di gundul secara bersamaan.. To be Continued.. Ikuti kami untuk konten inspiratif setiap hari: Facebook: batutercom Instagram: @batutercom X : @batutercom Youtube : @batuter
0 notes
bukakabar · 25 days ago
Text
Terletak di antara Pulau Sumbawa dan Pulau Flores, Pulau Komodo dikenal sebagai rumah bagi komodo, reptil terbesar di dunia yang hanya dapat ditemukan di Indonesia.
0 notes
ivermectinh · 1 month ago
Text
Legenda Gunung Rokatenda: Misteri, Letusan, dan Kondisi Terkini
Tumblr media
Ivermectinh - Gunung Rokatenda, atau yang sering disebut Gunung Api Palue, adalah gunung berapi aktif yang ada di Pulau Palue, Flores, Nusa Tenggara Timur. Dengan tinggi sekitar 875 meter, gunung ini sering bikin heboh karena letusannya yang kadang-kadang mengejutkan. Buat warga di sekitarnya, Rokatenda bukan cuma gunung biasa, tapi juga punya cerita dan legenda yang bikin banyak orang penasaran. Setiap letusannya seakan punya "pesan" khusus yang dikirimkan alam buat mereka. Nah, Anda pernah dengar tidak tentang kisah-kisah seru di balik Gunung Rokatenda ini? Selain ancaman letusan, gunung ini punya sisi misterius yang menarik untuk dikulik. Dari mitos-mitos hingga cerita rakyat, Rokatenda bukan hanya soal lava dan abu, tapi juga simbol kehidupan dan keyakinan bagi masyarakat Palue. Yuk, kita bahas sejarah, misteri, dan update terbaru tentang kondisi gunung ini!
Legenda dan Misteri Gunung Rokatenda
Gunung Rokatenda di Pulau Palue punya banyak cerita seru dan mistis yang dipercaya oleh orang sekitar. Salah satu cerita yang populer adalah tentang "Naga Rokatenda." Katanya, Naga ini jadi penjaga gunung, dan saat gunung meletus, itu tanda kalau sang Naga lagi marah. Orang-orang percaya kalau letusan itu adalah peringatan atau cara alam untuk kasih tahu ada yang tidak beres. Selain itu, banyak juga yang percaya kalau Gunung Rokatenda punya kekuatan spiritual. Warga sekitar sering mengadakan ritual atau upacara untuk meminta perlindungan. Mereka yakin kalau mereka menghormati gunung ini, mereka bisa terhindar dari bahaya. Semua cerita ini membuat gunung ini punya makna yang dalam buat kehidupan orang sekitar.
Sejarah Letusan Gunung Rokatenda
Gunung Rokatenda dikenal dengan letusan-letusannya yang cukup dahsyat, salah satunya yang paling besar terjadi pada tahun 2013. Letusan ini mengeluarkan abu vulkanik yang tebal dan menyebabkan hujan abu di beberapa daerah sekitar. Akibatnya, lebih dari 3.000 orang terpaksa dievakuasi dari kawasan rawan bencana. Warga yang tinggal di sekitar gunung harus meninggalkan rumah mereka dan mencari tempat yang lebih aman, yang tentu saja sangat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Aktivitas gunung yang meningkat membuat mereka khawatir akan keselamatan diri dan keluarga. Dampak letusan ini bukan hanya terasa pada manusia, tapi juga pada lingkungan sekitar. Pertanian yang menjadi mata pencaharian utama warga terdampak oleh abu vulkanik yang merusak tanaman. Selain itu, letusan besar ini juga mempengaruhi ekosistem di sekitar gunung, termasuk habitat flora dan fauna yang ada. Walaupun banyak kerugian yang ditimbulkan, warga setempat tetap berusaha bangkit dan menghadapinya dengan penuh semangat.
Aktivitas dan Kondisi Terkini Gunung Rokatenda
Gunung Rokatenda sampai sekarang masih aktif, meski tidak sering ada letusan besar seperti dulu. Badan Geologi dan BMKG selalu memantau aktivitasnya supaya bisa segera memberi peringatan ke warga kalau ada tanda-tanda bahaya. Kalau gunung ini mulai aktif, mereka bisa memberi informasi supaya warga bisa siap-siap dan tidak panik. Sekarang, masyarakat sekitar Gunung Rokatenda udah lebih siap menghadapi bahaya. Mereka tahu apa yang harus dilakukan kalau terjadi apa-apa, dan pemerintah juga udah punya sistem peringatan dini yang lebih baik. Jadi kalau ada tanda-tanda gunung ini mau meletus, orang-orang bisa langsung mengungsi ke tempat yang lebih aman. Semua langkah ini penting banget supaya kejadian seperti letusan tahun 2013 tidak terulang lagi.
Wisata Di Sekitar Gunung Rokatenda
Gunung Rokatenda yang ada di Pulau Palue, Nusa Tenggara Timur, tidak hanya seru buat yang suka petualangan karena aktivitas vulkaniknya, tapi juga punya banyak tempat wisata keren di sekitarnya. Kalau kita suka jalan-jalan ke alam, di sini kita bisa nemuin pantai-pantai yang indah, air laut yang jernih banget buat snorkeling, dan pemandangan gunung yang keren. Selain itu, kita juga bisa belajar tentang budaya lokal yang unik. Jadi, kalau kita pengen liburan yang seru dan beda, Gunung Rokatenda dan sekitarnya bisa jadi pilihan yang oke banget! Pantai Palue Pantai Palue punya pasir putih yang super lembut dan air laut yang jernih banget, cocok banget buat kita yang suka berenang atau main air. Suasana di pantai ini juga tenang banget, jadi kita bisa relax sambil menikmati pemandangan sekitar yang asri. Di sini, kita juga akan dikelilingi oleh pepohonan hijau dan gunung yang jadi latar belakangnya, bikin tempat ini makin keren buat foto-foto. Kalau kita suka snorkeling, Pantai Palue juga tempat yang pas. Di bawah airnya, kita bisa lihat terumbu karang yang cantik dan banyak ikan warna-warni yang berenang. Air laut yang super jernih bikin kita bisa lihat dengan jelas keindahan bawah lautnya. Karena pantainya masih cukup sepi, kita bisa nikmatin semua itu dengan tenang tanpa banyak gangguan. Pokoknya, Pantai Palue ini cocok banget buat kita yang cari tempat santai tapi juga seru buat eksplorasi alam! Pulau Palue Pulau Palue tidak hanya terkenal karena pantainya yang keren, tapi juga punya alam yang tidak kalah kece. Di sini, kita bisa jalan-jalan di hutan tropis yang masih asri dan penuh dengan pohon-pohon besar. Kalau kita suka tantangan, ada beberapa jalur pendakian yang bisa dicoba. Salah satu yang paling seru adalah naik ke Gunung Rokatenda. Tapi, perlu diingat, gunung ini masih aktif, jadi pendakiannya agak berat dan butuh persiapan yang matang. Tapi tenang saja, perjuangan mendaki Gunung Rokatenda akan terbayar dengan pemandangan yang luar biasa di puncaknya. Dari atas, kita bisa lihat laut lepas, pulau-pulau kecil yang cantik, dan pemandangan alam yang bikin kita tidak mau pulang. Memang, pendakian ke puncaknya cukup menantang, tapi semua usaha itu akan terasa worth it banget. Kalau kita suka petualangan dan pemandangan epic, mendaki Gunung Rokatenda pasti akan menjadi pengalaman seru yang tidak akan kita lupakan! Desa-Desa Lokal Selain menikmati alamnya, kita juga bisa mampir ke desa-desa sekitar Gunung Rokatenda buat ngerasain kehidupan lokal yang seru. Di sini, orang-orangnya ramah banget dan hidupnya masih dekat dengan alam. Banyak yang jadi petani atau nelayan, jadi kita bisa lihat langsung gimana cara mereka bekerja sehari-hari. Kadang-kadang, kita bisa ikut bantu atau cuma ngobrol santai bareng warga setempat, yang pasti bakal jadi pengalaman menarik. Selain itu, desa-desa ini juga punya tradisi dan kebiasaan unik yang masih dilestarikan sampai sekarang. Misalnya, ada acara adat atau ritual yang khas dan kita bisa ikut belajar atau nonton. Jadi, selain jalan-jalan menikmati alam, kita juga bisa dapetin pengalaman budaya yang seru dan berbeda dari tempat wisata lainnya! Kesimpulan Gunung Rokatenda Gunung Rokatenda di Pulau Palue tidak hanya terkenal karena letusannya yang kadang bikin heboh, tapi juga karena punya banyak cerita seru dan budaya lokal yang menarik. Salah satunya ada legenda tentang "Naga Rokatenda" yang dipercaya jadi penjaga gunung. Meskipun gunung ini aktif, warga sekitar sekarang lebih siap menghadapi bahaya karena udah ada sistem peringatan dini yang lebih canggih dan pengetahuan yang lebih oke tentang apa yang harus dilakukan. Selain itu, kawasan sekitar Gunung Rokatenda juga punya banyak tempat wisata seru! Kamu bisa menikmati Pantai Palue yang punya pasir putih dan air laut yang jernih, atau jelajahi hutan tropis yang masih asri. Kalau suka tantangan, kamu juga bisa mendaki Gunung Rokatenda dan nikmatin pemandangan dari atas. Di desa-desa sekitar, kamu bisa belajar tentang tradisi dan kehidupan lokal yang masih kental. Jadi, selain menikmati alam yang keren, kamu juga bisa dapetin pengalaman budaya yang unik! Read the full article
0 notes
turisiancom · 2 months ago
Text
TURISIAN.com - Hampir memasuki waktu sepekan, sejak Sabtu, 9 November 2024, ribuan wisatawan terjebak di Labuan Bajo sehingga memaksa memperpanjang masa tinggal mereka. Hal disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang menutup Bandara Komodo, yang menjadi akses utama keluar-masuk Labuan Bajo, Penutupan tersebut, akibat abu vulkanik pasca-erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, abu vulkanik yang terus menyelimuti kawasan tersebut membuat pihak bandara belum dapat membuka penerbangan hingga situasi benar-benar kondusif. BACA JUGA: Kemenparekraf Aktifkan Crisi Center, Pantau Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Seperti disampaikan dalam unggahan akun resmi Bandara Komodo di Instagram pada Rabu, 13 November 2024. Dimana,  pihak bandara berharap dapat segera membuka kembali operasional saat kondisi mengizinkan. Namun, hingga malam harinya, evakuasi wisatawan masih berlangsung. Meninggalkan sebagian besar wisatawan terdampar di pulau yang terkenal dengan keindahan alamnya ini. Wisatawan Asal Bali Sedangkan, bagi Yohanes Arif, seorang wisatawan asal Bali, pengalaman terjebak di Labuan Bajo membawa cerita tersendiri. Tiba sejak Senin, 11 November 2024, ia sempat kebingungan ketika agenda liburannya telah selesai namun tak ada sarana transportasi untuk pulang. BACA JUGA: Penerbangan Langsung AirAsia Rute Kuala Lumpur-Labuan Bajo Resmi Dibuka "Lumayan juga harus keluar uang lebih untuk tambahan penginapan dan makan sehari-hari," katanya kepada awak media. Beruntung, Yohanes memiliki keluarga di Labuan Bajo, sehingga mobilitasnya lebih mudah dibandingkan wisatawan lainnya. Dengan penerbangan tak bisa diakses, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan turun tangan. Yakni,  mengerahkan 73 kapal bantuan untuk mengangkut wisatawan keluar dari Labuan Bajo menuju pelabuhan-pelabuhan terdekat. Evakuasi laut yang dimulai pada Rabu malam, 13 November 2024, ini berhasil memulangkan 1.668 wisatawan. Termasuk Yohanes yang akhirnya bisa kembali ke Bali. BACA JUGA: Bupati Wakatobi Bertekad Ciptakan Banyak Desa Wisata, Ada Dukungan Kemenparekraf Upaya pemerintah menangani dampak bencana alam ini patut diapresiasi. Meski Bandara Komodo masih belum beroperasi, harapan untuk segera terhubung kembali terbuka lebar. Di sisi lain, kisah para wisatawan yang bertahan di tengah bencana alam menjadi pengingat akan kekuatan alam yang tak bisa selalu diprediksi. ***
0 notes
fefefufu · 2 months ago
Text
Sejarah Gunung Tambora: Letusan Dahsyat yang Mengubah Dunia
Tumblr media
Gunung Tambora adalah salah satu gunung berapi paling terkenal dan paling aktif di Indonesia, yang terletak di pulau Sumbawa, bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dikenal karena letusan vulkaniknya yang sangat dahsyat pada abad ke-19, Gunung Tambora memiliki sejarah geologi dan sosial yang mendalam, baik bagi Indonesia maupun dunia. Letusan tersebut tidak hanya mengubah lanskap pulau Sumbawa, tetapi juga mempengaruhi iklim global, menjadikannya salah satu peristiwa vulkanik paling signifikan dalam sejarah modern. Artikel ini akan mengulas sejarah Gunung Tambora, dari letusan terbesar yang tercatat dalam sejarah, hingga dampaknya yang luas bagi manusia dan lingkungan.
Gunung Tambora: Sebuah Gunung Vulkanik Aktif
Gunung Tambora adalah gunung berapi stratovolcano yang terletak di bagian utara Pulau Sumbawa, dengan puncak tertinggi mencapai 2.851 meter di atas permukaan laut. Sebagai gunung berapi aktif, Tambora memiliki sejarah panjang aktivitas vulkanik, namun letusan terbesarnya pada tahun 1815 adalah peristiwa yang paling terkenal dan paling mempengaruhi sejarah dunia.
Gunung ini termasuk dalam kategori gunung berapi yang memiliki potensi bahaya tinggi, yang karena letusannya sering kali memunculkan perubahan iklim global dan kerusakan ekologis yang parah. Meski demikian, Gunung Tambora telah aktif dalam kurun waktu yang panjang sebelum letusan besar tersebut. Bukti geologis menunjukkan bahwa sebelum letusan 1815, gunung ini telah mengalami beberapa aktivitas vulkanik besar, meskipun tidak sebesar yang terjadi pada abad ke-19.
Letusan Tambora 1815: Ledakan Terbesar dalam Sejarah Tercatat
Letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 merupakan salah satu letusan vulkanik terbesar dalam sejarah tercatat. Pada 10 April 1815, letusan besar terjadi dengan kekuatan yang sangat dahsyat, diperkirakan mencapai VEI 7 (Volcanic Explosivity Index), yang menempatkannya dalam kategori letusan supervolcano. Letusan ini begitu besar sehingga dapat didengar hingga 1.600 kilometer jauhnya di Pulau Sumatra, dan bahkan sebagian besar daerah Filipina dapat merasakannya.
Dalam beberapa jam setelah letusan, kaldera Gunung Tambora terbelah, menciptakan sebuah kawah yang sangat besar, yang sekarang dikenal dengan nama Kawah Tambora, dengan diameter lebih dari 6 kilometer dan kedalaman lebih dari 1.100 meter. Letusan ini tidak hanya memuntahkan abu vulkanik dalam jumlah besar ke atmosfer, tetapi juga mengeluarkan gas beracun dan material lainnya yang menyebabkan kerusakan ekologis yang sangat besar di sekitar wilayah Sumbawa dan pulau-pulau sekitarnya.
Dampak Lokal: Kehancuran Pulau Sumbawa dan Sekitarnya
Letusan 1815 menyebabkan kehancuran total di sekitar gunung, khususnya di Pulau Sumbawa, yang merupakan kawasan terdekat dengan Gunung Tambora. Wilayah yang berada di radius 30-50 kilometer dari gunung mengalami kerusakan hebat. Kota-kota dan desa-desa hancur, dan ribuan orang tewas akibat letusan langsung, tsunami, dan gas beracun. Menurut catatan sejarah, sekitar 71.000 orang diperkirakan meninggal di Indonesia akibat letusan ini, tetapi angka ini bisa lebih tinggi jika dihitung dari dampak lanjutan seperti kelaparan dan penyakit.
Letusan ini juga mengirimkan lapisan abu vulkanik yang sangat tebal ke seluruh kawasan sekitarnya, termasuk wilayah Lombok dan Flores, yang mengakibatkan tanaman rusak, serta menghancurkan banyak sumber daya alam yang menjadi mata pencaharian masyarakat setempat.
Dampak Global: Tahun Tanpa Musim Panas
Dampak dari letusan Gunung Tambora tidak terbatas pada kawasan sekitar gunung itu sendiri. Letusan ini menyebabkan perubahan besar dalam iklim global yang berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelahnya. Abu vulkanik yang terlontar ke atmosfer menghalangi sinar matahari, menyebabkan suhu rata-rata global turun drastis.
Pada tahun 1816, dunia mengalami peristiwa yang dikenal dengan nama "Tahun Tanpa Musim Panas". Temperatur global menurun secara signifikan, memengaruhi pola cuaca dan musim pertanian di belahan dunia utara. Di Eropa dan Amerika Utara, musim panas yang seharusnya hangat tiba-tiba menjadi sangat dingin, yang mengakibatkan kekeringan, kegagalan panen, dan kelaparan besar. Eropa Barat, terutama di Jerman, Prancis, dan Inggris, merasakan dampak yang sangat parah, dengan banyak daerah yang mengalami hujan yang sangat lebat dan suhu yang jauh lebih rendah dari biasanya.
Di Amerika Utara, peristiwa ini menyebabkan kelaparan besar, yang memperburuk kondisi sosial dan ekonomi pada masa itu. Penyakit seperti kolera dan demam tifoid juga merebak di banyak tempat, menyebabkan kematian lebih banyak. Bahkan Benjamin Franklin pada waktu itu menulis surat kepada rekannya, mengaitkan musim panas yang sangat dingin ini dengan letusan Gunung Tambora.
Letusan Tambora juga mempengaruhi kesenian dan literatur. Kejadian tahun 1816 yang dikenal sebagai "Tahun Tanpa Musim Panas" memicu beberapa karya sastra terkenal. Salah satunya adalah novel "Frankenstein" karya Mary Shelley, yang ditulis selama musim panas yang dingin di Swiss, sebuah refleksi dari kondisi sosial dan alam pada masa itu. Demikian pula, penyair Inggris Lord Byron menciptakan puisi "Darkness" yang terinspirasi oleh kehancuran alam yang terjadi akibat letusan Tambora.
Gunung Tambora di Era Modern: Pemantauan dan Pariwisata
Sejak letusan besar 1815, Gunung Tambora telah menjadi perhatian penting bagi para ilmuwan, terutama dalam bidang vulkanologi dan geologi. Gunung ini tetap aktif, meskipun dengan letusan yang lebih kecil. Aktivitas vulkanik Tambora tercatat beberapa kali pada abad ke-20 dan 21, dengan letusan-letusan kecil yang tidak sebesar yang terjadi pada 1815.
Pada tahun 1967, Gunung Tambora mengalami letusan kecil yang mengingatkan para ahli akan potensi besar yang dimiliki gunung ini. Selama beberapa dekade terakhir, para ilmuwan terus memantau aktivitas vulkanik Tambora dengan menggunakan teknologi canggih untuk mencegah terjadinya bencana yang lebih besar.
Saat ini, Gunung Tambora juga telah menjadi objek pariwisata yang populer, dengan wisatawan yang datang untuk menikmati pemandangan kawahnya yang luar biasa dan mendaki puncaknya. Kawah Tambora yang luas dan indah, serta pemandangan alam sekitar, menarik banyak pendaki dan pengunjung yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah geologi dan budaya sekitar gunung.
Kesimpulan: Gunung Tambora dalam Sejarah Dunia
Gunung Tambora bukan hanya bagian dari sejarah Indonesia, tetapi juga memiliki dampak global yang sangat besar. Letusan besar pada tahun 1815 mengubah iklim dunia dan menyebabkan kehancuran sosial dan ekonomi yang berlangsung bertahun-tahun. Namun, meskipun dampaknya begitu besar, Gunung Tambora juga memberikan pelajaran penting tentang hubungan antara aktivitas vulkanik dan perubahan iklim.
Gunung Tambora tetap menjadi simbol kekuatan alam yang luar biasa dan juga penting dalam konteks penelitian vulkanologi modern. Dengan pemantauan yang lebih baik, harapannya adalah bahwa bencana besar seperti yang terjadi pada tahun 1815 dapat lebih mudah diprediksi dan diantisipasi di masa depan. Gunung ini tidak hanya menjadi warisan alam yang berharga tetapi juga bagian dari cerita besar tentang bagaimana peristiwa alam dapat mempengaruhi kehidupan manusia secara global.
0 notes
kabarbritam1toto · 2 months ago
Text
Tumblr media
Empat bandara tidak beroperasi akibat erupsi Gunung Lewotobi
Kupang (ANTARA) - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia Cabang Kupang melaporkan ada empat bandara di Pulau Flores  NTT tidak beroperasi sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia.
“Ada empat bandara yang ditutup dengan adanya erupsi Gunung Lewotobi,” kata General Manager Airnav Cabang Kupang I Nyoman Oka Wiraman saat dihubungi di Kupang, Senin.
Hal ini disampaikan terkait dengan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Minggu (3/11) malam dimana material erupsinya mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah warga dan gedung sekolah serta asrama.
Empat bandara yang ditutup sementara itu adalah Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Soa Bajawa, Gewayantana Larantuka dan Bandara Frans Seda Maumere Kabupaten Sikka.
Untuk Bandara Frans Seda Maumere menurut dia, sudah tidak beroperasi selama kurang lebih dua bulan lebih sebagai dampak dari erupsi gunung tersebut.
Kemudian tiga bandara lainnya diputuskan tidak beroperasi sementara setelah adanya surat dari pihak maskapai yakni Wings Air yang membatalkan sejumlah penerbangan ke tiga lokasi tersebut.
Ia mengatakan, pihak maskapai khawatir adanya debu vulkanik berdampak pada keselamatan penerbangan.
Sementara Kepala Bandara Ende Patah Atabri dihubungi dari Kupang mengatakan pada dasarnya Bandara Ende tidak melakukan penutupan, namun maskapai yang membatalkan penerbangan ke Ende karena erupsi.
Ia mengatakan, pihak maskapai melaporkan erupsi yang terjadi pada pukul 4.30 WITA pagi tadi mengakibatkan abu vulkanik beterbangan hingga abu tersebut menutup ruang pandang pilot.
“Penerbangan yang dibatalkan mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan hingga cuaca normal kembali,” ujar dia.
0 notes
jeanyshanty · 11 months ago
Text
Wisata Labuan Bajo Pulau Komodo - Mengungkap Pesona Alam Menakjubkan
Wisata Labuan Bajo Pulau Komodo – Pulau Komodo, salah satu destinasi wisata Indonesia yang penuh dengan keajaiban alam, semakin mengukuhkan diri sebagai surga bagi para pencinta petualangan. Salah satu gerbang utama untuk menjelajahi keindahan Pulau Komodo adalah melalui Labuan Bajo. Dengan pemandangan alam yang luar biasa, wisata Labuan Bajo Pulau Komodo menawarkan pengalaman tak terlupakan yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
lenterablog · 2 months ago
Text
Makanan Khas Labuan Bajo: Kuliner yang Menggugah Selera - Indonesia Travel
Labuan Bajo, sebuah kota kecil yang terletak di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, dikenal sebagai gerbang menuju Taman Nasional Komodo dan keindahan alam lainnya. Selain pesona alamnya, Labuan Bajo juga menyimpan kekayaan kuliner yang patut untuk dicoba. Makanan khas Labuan Bajo menawarkan berbagai cita rasa yang unik, perpaduan antara budaya lokal, tradisi, dan sumber daya alam yang…
0 notes
cacatoto-2024 · 2 months ago
Text
Tumblr media
Ampupu atau Eucalyptus urophylla secara alami hidup pada tanah vulkanik, berada pada tujuh pulau di kawasan timur Indonesia (Timor, Flores, Wetar, Lembata (Lomblem), Alor, Adonara dan Pantar) pada ketinggian berkisar dari 180 m hingga 3000 m.[1] Tumbuh baik pada tanah berdrainase baik dan bersifat toleran terhadap tanah padat dan asam.[2] Nama lainnya adalah Eucalyptus decaisneana yang merupakan famili Myrtaceae.[2] Musim bunga berlangsung antara bulan Januari hingga Maret, sedangkan buah masak dan siap dipanen pada bulan Juni hingga September.[2] Pembuahan terjadi secara periodik.[2] Buah berbentuk kapsul, jika sudah masak kapsul akan merekah.[2]
0 notes
bahaspolitikm1toto · 3 months ago
Text
Tumblr media
Pj Gubenur NTT selesaikan konflik antar desa di Adonara
“Pemprov NTT merasa prihatin dengan aksi kerusuhan yang terjadi di Kecamatan Adonara Barat, sehingga kita akan melakukan beberapa hal untuk melakukan pengendalian penyelesaian,”
Kupang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Andriko Noto Susanto bertolak ke pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur untuk menyelesaikan konflik antar warga di dua desa Bugalima dan Ile Pati yang berujung pada pembakaran puluhan rumah dan menimbulkan korban jiwa.
“Pemprov NTT merasa prihatin dengan aksi kerusuhan yang terjadi di Kecamatan Adonara Barat, sehingga kita akan melakukan beberapa hal untuk melakukan pengendalian penyelesaian,” katanya kepada wartawan di Kupang, Selasa malam.
Andriko bersama sejumlah pejabat berangkat ke Flores Timur menggunakan kapal fery milik ASDP yakni KMP Ranaka. Pj Gubernur dan rombongan dipastikan akan tiba di lokasi kejadian pada Rabu (23/10) pagi.
Dia menambahkan keberangkatannya ke lokasi kejadian juga dalam rangka menyalurkan bantuan sosial serta melakukan pendalaman terkait dengan hal- hal yang harus segera dilakukan.
“Karena kita tidak berharap konflik horizontal ini kemudian menjadi meluas dan menimbulkan persoalan yang lebih berat dikendalikan dan diselesaikan,” tambah dia.
Lebih lanjut Andriko meminta kepada pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk segera berkoordinasi terkait berbagai hal yang dibutuhkan dengan Forkopimda dan OPD di Kabupaten Flores Timur.
Dia juga mengharapkan masyarakat menahan diri, tenang. Dia juga mengatakan bahwa nantinya beberapa persoalan-persoalan hukum akan diselesaikan dengan baik.
Karena itu dia berharap tidak ada kekerasan sebagai dasar untuk menyelesaikan persoalan karena yang terjadi persoalan tidak akan selesai tetapi justru menambah persoalan baru.
“Sekali lagi saya mengharapkan masyarakat untuk menyelesaikan cara yang baik dan kooperatif. Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja keras untuk mengendalikan persoalan ini, sehingga kita berharap dapat segera diselesaikan dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, menjelang Pilkada Serentak Tahun 2024 ini diharapkan kejadian tersebut dapat segera diselesaikan dengan baik sehingga tidak menimbulkan dampak merugikan ataupun menjadi hambatan proses Pilkada Serentak Tahun 2024 di wilayah Flores Timur maupun di Nusa Tenggara Timur.
Sebelumnya pada Senin (21/10) “perang antar kampung” terjadi di Pulau Adonara antara warga di desa Bugalima dan Desa Ile Pati. Sebanyak 51 rumah dilaporkan dibakar, empat orang tertembak dan satu orang dikabarkan meninggal dunia karena ikut terbakar di dalam rumah yang dibakar.
0 notes
cinews-id · 3 months ago
Text
Polres Flores Timur Menyatakan Kondisi Keamanan Sudah Kondusif Pasca Perang Antar Desa di Pulau Adonara
KUPANG, Cinews.id – Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra menyatakan, kondisi keamanan sudah kondusif pasca-perang antardesa Ilepati dan Bugalima di Kecamatan Adonara Barat, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur pada, Senin (21/10/2024) pukul 06.00 WITA. Konflik antardesa itu berujung pada pembakaran sejumlah rumah dan ada korban jiwa. “Saat ini kondisi di lokasi sudah aman, tidak ada lagi…
0 notes