#pulau flores
Explore tagged Tumblr posts
Text
Wisata Pantai Labuan Bajo yang Menakjubkan
Wisata Pantai Labuan Bajo – Pulau Flores, terletak di timur Indonesia, menyimpan sebuah surga tersembunyi yang tak terlupakan: Labuan Bajo. Daerah ini dikenal sebagai gerbang menuju keindahan alam laut yang memukau, terutama dengan pesona wisata pantai Labuan Bajo. Mari kita telusuri keunikan dan kecantikan yang menanti para pengunjung di destinasi ini. Beberapa Wisata Pantai Labuan Bajo Yang…
View On WordPress
#Destinasi Wisata Indonesia#Ekspedisi Labuan Bajo#Keindahan Bawah Laut Komodo#Liburan Alam Laut#Pantai Pasir Putih Labuan Bajo#Pink Beach Labuan Bajo#Pulau Flores#Pulau Padar#Sunset di Bukit Cinta#wisata Labuan Bajo
0 notes
Text
Isla de Flores
Pink Beach, Komodo National Park, Flores Island, Indonesia.
26 notes
·
View notes
Text
ISLAND HOPPING WEST
View On WordPress
#Andonara#Australia#Bali#Balurin#FADs#Flores#Gove#Kabir#Kokar#Lombok#Loweleba#oil change#Olympic Hotel#Perai#Pulau Alor#Pulau Kawula#Pulau Pantar#reefing line#Spliced#Sumbawa#Tanjung Pau#Teluk Sagu
0 notes
Note
Menjelang akhir tahun kegiatan/aktivitas apa yang suka dilakuin bang?
Tahun lalu, saya touring dari Jakarta ke Lombok, lalu lanjut Lombok, Sumbawa, Labuan Bajo, Flores sampai Larantuka. Lalu saya menyebrang ke Pulau Lembata. Tidak akan saya lupa touring sendirian, gelap-gelapan, tidak ada siapa-siapa di jalanan sepi tengah hutan waktu kembali dari Larantuka ke Bajawa. Di Bajawa saya jatuh hati karena di sana dingin seperti Bandung. Kembali lagi ke Lombok motor saya tinggal di sana.
Tahun ini, rencana Desember ini touring dari Jakarta sampai Sabang. Tapi, teman yang mau jalan berhalangan. Sampai detik ini belum ada lagi rencana. Karena seringnya saya pergi tiba-tiba. Tiba-tiba kepikiran, langsung jalan. Yang direncanakan selalu gagal. Persis seperti sekarang ini. Sementara touring saya yang ke NTT itu justru tidak direncanakan sama sekali.
Dan itulah kenapa saya tidak pernah merencanakan ke mana. Niat, sih, tentu ada. Tapi sampai merencanakan, bukan tipe saya. Jadi, ya beginilah.
9 notes
·
View notes
Text
Touring Moto Guzzi The Clan Jelajah Flores
Touring Moto Guzzi The Clan Jelajah Flores ., salam pertamax7.com, Touring Moto Guzzi The Clan Jelajah Flores Link ponsel pintar ( di sini ) Salam Moge Mania. Ada info resmi dari pulau Jakarta berjudul Komunitas pecinta Moto Guzzi di Indonesia, The Clan, Tegaskan Rasa Cinta Tanah Air dengan Jelajahi Salah Satu Keindahan Timur Indonesia, Pulau Flores Para pecinta Moto Guzzi membawa dan…
View On WordPress
2 notes
·
View notes
Text
Sejarah Gunung Tambora: Letusan Dahsyat yang Mengubah Dunia
Gunung Tambora adalah salah satu gunung berapi paling terkenal dan paling aktif di Indonesia, yang terletak di pulau Sumbawa, bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dikenal karena letusan vulkaniknya yang sangat dahsyat pada abad ke-19, Gunung Tambora memiliki sejarah geologi dan sosial yang mendalam, baik bagi Indonesia maupun dunia. Letusan tersebut tidak hanya mengubah lanskap pulau Sumbawa, tetapi juga mempengaruhi iklim global, menjadikannya salah satu peristiwa vulkanik paling signifikan dalam sejarah modern. Artikel ini akan mengulas sejarah Gunung Tambora, dari letusan terbesar yang tercatat dalam sejarah, hingga dampaknya yang luas bagi manusia dan lingkungan.
Gunung Tambora: Sebuah Gunung Vulkanik Aktif
Gunung Tambora adalah gunung berapi stratovolcano yang terletak di bagian utara Pulau Sumbawa, dengan puncak tertinggi mencapai 2.851 meter di atas permukaan laut. Sebagai gunung berapi aktif, Tambora memiliki sejarah panjang aktivitas vulkanik, namun letusan terbesarnya pada tahun 1815 adalah peristiwa yang paling terkenal dan paling mempengaruhi sejarah dunia.
Gunung ini termasuk dalam kategori gunung berapi yang memiliki potensi bahaya tinggi, yang karena letusannya sering kali memunculkan perubahan iklim global dan kerusakan ekologis yang parah. Meski demikian, Gunung Tambora telah aktif dalam kurun waktu yang panjang sebelum letusan besar tersebut. Bukti geologis menunjukkan bahwa sebelum letusan 1815, gunung ini telah mengalami beberapa aktivitas vulkanik besar, meskipun tidak sebesar yang terjadi pada abad ke-19.
Letusan Tambora 1815: Ledakan Terbesar dalam Sejarah Tercatat
Letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 merupakan salah satu letusan vulkanik terbesar dalam sejarah tercatat. Pada 10 April 1815, letusan besar terjadi dengan kekuatan yang sangat dahsyat, diperkirakan mencapai VEI 7 (Volcanic Explosivity Index), yang menempatkannya dalam kategori letusan supervolcano. Letusan ini begitu besar sehingga dapat didengar hingga 1.600 kilometer jauhnya di Pulau Sumatra, dan bahkan sebagian besar daerah Filipina dapat merasakannya.
Dalam beberapa jam setelah letusan, kaldera Gunung Tambora terbelah, menciptakan sebuah kawah yang sangat besar, yang sekarang dikenal dengan nama Kawah Tambora, dengan diameter lebih dari 6 kilometer dan kedalaman lebih dari 1.100 meter. Letusan ini tidak hanya memuntahkan abu vulkanik dalam jumlah besar ke atmosfer, tetapi juga mengeluarkan gas beracun dan material lainnya yang menyebabkan kerusakan ekologis yang sangat besar di sekitar wilayah Sumbawa dan pulau-pulau sekitarnya.
Dampak Lokal: Kehancuran Pulau Sumbawa dan Sekitarnya
Letusan 1815 menyebabkan kehancuran total di sekitar gunung, khususnya di Pulau Sumbawa, yang merupakan kawasan terdekat dengan Gunung Tambora. Wilayah yang berada di radius 30-50 kilometer dari gunung mengalami kerusakan hebat. Kota-kota dan desa-desa hancur, dan ribuan orang tewas akibat letusan langsung, tsunami, dan gas beracun. Menurut catatan sejarah, sekitar 71.000 orang diperkirakan meninggal di Indonesia akibat letusan ini, tetapi angka ini bisa lebih tinggi jika dihitung dari dampak lanjutan seperti kelaparan dan penyakit.
Letusan ini juga mengirimkan lapisan abu vulkanik yang sangat tebal ke seluruh kawasan sekitarnya, termasuk wilayah Lombok dan Flores, yang mengakibatkan tanaman rusak, serta menghancurkan banyak sumber daya alam yang menjadi mata pencaharian masyarakat setempat.
Dampak Global: Tahun Tanpa Musim Panas
Dampak dari letusan Gunung Tambora tidak terbatas pada kawasan sekitar gunung itu sendiri. Letusan ini menyebabkan perubahan besar dalam iklim global yang berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelahnya. Abu vulkanik yang terlontar ke atmosfer menghalangi sinar matahari, menyebabkan suhu rata-rata global turun drastis.
Pada tahun 1816, dunia mengalami peristiwa yang dikenal dengan nama "Tahun Tanpa Musim Panas". Temperatur global menurun secara signifikan, memengaruhi pola cuaca dan musim pertanian di belahan dunia utara. Di Eropa dan Amerika Utara, musim panas yang seharusnya hangat tiba-tiba menjadi sangat dingin, yang mengakibatkan kekeringan, kegagalan panen, dan kelaparan besar. Eropa Barat, terutama di Jerman, Prancis, dan Inggris, merasakan dampak yang sangat parah, dengan banyak daerah yang mengalami hujan yang sangat lebat dan suhu yang jauh lebih rendah dari biasanya.
Di Amerika Utara, peristiwa ini menyebabkan kelaparan besar, yang memperburuk kondisi sosial dan ekonomi pada masa itu. Penyakit seperti kolera dan demam tifoid juga merebak di banyak tempat, menyebabkan kematian lebih banyak. Bahkan Benjamin Franklin pada waktu itu menulis surat kepada rekannya, mengaitkan musim panas yang sangat dingin ini dengan letusan Gunung Tambora.
Letusan Tambora juga mempengaruhi kesenian dan literatur. Kejadian tahun 1816 yang dikenal sebagai "Tahun Tanpa Musim Panas" memicu beberapa karya sastra terkenal. Salah satunya adalah novel "Frankenstein" karya Mary Shelley, yang ditulis selama musim panas yang dingin di Swiss, sebuah refleksi dari kondisi sosial dan alam pada masa itu. Demikian pula, penyair Inggris Lord Byron menciptakan puisi "Darkness" yang terinspirasi oleh kehancuran alam yang terjadi akibat letusan Tambora.
Gunung Tambora di Era Modern: Pemantauan dan Pariwisata
Sejak letusan besar 1815, Gunung Tambora telah menjadi perhatian penting bagi para ilmuwan, terutama dalam bidang vulkanologi dan geologi. Gunung ini tetap aktif, meskipun dengan letusan yang lebih kecil. Aktivitas vulkanik Tambora tercatat beberapa kali pada abad ke-20 dan 21, dengan letusan-letusan kecil yang tidak sebesar yang terjadi pada 1815.
Pada tahun 1967, Gunung Tambora mengalami letusan kecil yang mengingatkan para ahli akan potensi besar yang dimiliki gunung ini. Selama beberapa dekade terakhir, para ilmuwan terus memantau aktivitas vulkanik Tambora dengan menggunakan teknologi canggih untuk mencegah terjadinya bencana yang lebih besar.
Saat ini, Gunung Tambora juga telah menjadi objek pariwisata yang populer, dengan wisatawan yang datang untuk menikmati pemandangan kawahnya yang luar biasa dan mendaki puncaknya. Kawah Tambora yang luas dan indah, serta pemandangan alam sekitar, menarik banyak pendaki dan pengunjung yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah geologi dan budaya sekitar gunung.
Kesimpulan: Gunung Tambora dalam Sejarah Dunia
Gunung Tambora bukan hanya bagian dari sejarah Indonesia, tetapi juga memiliki dampak global yang sangat besar. Letusan besar pada tahun 1815 mengubah iklim dunia dan menyebabkan kehancuran sosial dan ekonomi yang berlangsung bertahun-tahun. Namun, meskipun dampaknya begitu besar, Gunung Tambora juga memberikan pelajaran penting tentang hubungan antara aktivitas vulkanik dan perubahan iklim.
Gunung Tambora tetap menjadi simbol kekuatan alam yang luar biasa dan juga penting dalam konteks penelitian vulkanologi modern. Dengan pemantauan yang lebih baik, harapannya adalah bahwa bencana besar seperti yang terjadi pada tahun 1815 dapat lebih mudah diprediksi dan diantisipasi di masa depan. Gunung ini tidak hanya menjadi warisan alam yang berharga tetapi juga bagian dari cerita besar tentang bagaimana peristiwa alam dapat mempengaruhi kehidupan manusia secara global.
0 notes
Text
Empat bandara tidak beroperasi akibat erupsi Gunung Lewotobi
Kupang (ANTARA) - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia Cabang Kupang melaporkan ada empat bandara di Pulau Flores NTT tidak beroperasi sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia.
“Ada empat bandara yang ditutup dengan adanya erupsi Gunung Lewotobi,” kata General Manager Airnav Cabang Kupang I Nyoman Oka Wiraman saat dihubungi di Kupang, Senin.
Hal ini disampaikan terkait dengan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Minggu (3/11) malam dimana material erupsinya mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah warga dan gedung sekolah serta asrama.
Empat bandara yang ditutup sementara itu adalah Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Soa Bajawa, Gewayantana Larantuka dan Bandara Frans Seda Maumere Kabupaten Sikka.
Untuk Bandara Frans Seda Maumere menurut dia, sudah tidak beroperasi selama kurang lebih dua bulan lebih sebagai dampak dari erupsi gunung tersebut.
Kemudian tiga bandara lainnya diputuskan tidak beroperasi sementara setelah adanya surat dari pihak maskapai yakni Wings Air yang membatalkan sejumlah penerbangan ke tiga lokasi tersebut.
Ia mengatakan, pihak maskapai khawatir adanya debu vulkanik berdampak pada keselamatan penerbangan.
Sementara Kepala Bandara Ende Patah Atabri dihubungi dari Kupang mengatakan pada dasarnya Bandara Ende tidak melakukan penutupan, namun maskapai yang membatalkan penerbangan ke Ende karena erupsi.
Ia mengatakan, pihak maskapai melaporkan erupsi yang terjadi pada pukul 4.30 WITA pagi tadi mengakibatkan abu vulkanik beterbangan hingga abu tersebut menutup ruang pandang pilot.
“Penerbangan yang dibatalkan mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan hingga cuaca normal kembali,” ujar dia.
0 notes
Text
Makanan Khas Labuan Bajo: Kuliner yang Menggugah Selera - Indonesia Travel
Labuan Bajo, sebuah kota kecil yang terletak di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, dikenal sebagai gerbang menuju Taman Nasional Komodo dan keindahan alam lainnya. Selain pesona alamnya, Labuan Bajo juga menyimpan kekayaan kuliner yang patut untuk dicoba. Makanan khas Labuan Bajo menawarkan berbagai cita rasa yang unik, perpaduan antara budaya lokal, tradisi, dan sumber daya alam yang…
0 notes
Text
Ampupu atau Eucalyptus urophylla secara alami hidup pada tanah vulkanik, berada pada tujuh pulau di kawasan timur Indonesia (Timor, Flores, Wetar, Lembata (Lomblem), Alor, Adonara dan Pantar) pada ketinggian berkisar dari 180 m hingga 3000 m.[1] Tumbuh baik pada tanah berdrainase baik dan bersifat toleran terhadap tanah padat dan asam.[2] Nama lainnya adalah Eucalyptus decaisneana yang merupakan famili Myrtaceae.[2] Musim bunga berlangsung antara bulan Januari hingga Maret, sedangkan buah masak dan siap dipanen pada bulan Juni hingga September.[2] Pembuahan terjadi secara periodik.[2] Buah berbentuk kapsul, jika sudah masak kapsul akan merekah.[2]
0 notes
Text
Pj Gubenur NTT selesaikan konflik antar desa di Adonara
“Pemprov NTT merasa prihatin dengan aksi kerusuhan yang terjadi di Kecamatan Adonara Barat, sehingga kita akan melakukan beberapa hal untuk melakukan pengendalian penyelesaian,”
Kupang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Andriko Noto Susanto bertolak ke pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur untuk menyelesaikan konflik antar warga di dua desa Bugalima dan Ile Pati yang berujung pada pembakaran puluhan rumah dan menimbulkan korban jiwa.
“Pemprov NTT merasa prihatin dengan aksi kerusuhan yang terjadi di Kecamatan Adonara Barat, sehingga kita akan melakukan beberapa hal untuk melakukan pengendalian penyelesaian,” katanya kepada wartawan di Kupang, Selasa malam.
Andriko bersama sejumlah pejabat berangkat ke Flores Timur menggunakan kapal fery milik ASDP yakni KMP Ranaka. Pj Gubernur dan rombongan dipastikan akan tiba di lokasi kejadian pada Rabu (23/10) pagi.
Dia menambahkan keberangkatannya ke lokasi kejadian juga dalam rangka menyalurkan bantuan sosial serta melakukan pendalaman terkait dengan hal- hal yang harus segera dilakukan.
“Karena kita tidak berharap konflik horizontal ini kemudian menjadi meluas dan menimbulkan persoalan yang lebih berat dikendalikan dan diselesaikan,” tambah dia.
Lebih lanjut Andriko meminta kepada pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk segera berkoordinasi terkait berbagai hal yang dibutuhkan dengan Forkopimda dan OPD di Kabupaten Flores Timur.
Dia juga mengharapkan masyarakat menahan diri, tenang. Dia juga mengatakan bahwa nantinya beberapa persoalan-persoalan hukum akan diselesaikan dengan baik.
Karena itu dia berharap tidak ada kekerasan sebagai dasar untuk menyelesaikan persoalan karena yang terjadi persoalan tidak akan selesai tetapi justru menambah persoalan baru.
“Sekali lagi saya mengharapkan masyarakat untuk menyelesaikan cara yang baik dan kooperatif. Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja keras untuk mengendalikan persoalan ini, sehingga kita berharap dapat segera diselesaikan dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, menjelang Pilkada Serentak Tahun 2024 ini diharapkan kejadian tersebut dapat segera diselesaikan dengan baik sehingga tidak menimbulkan dampak merugikan ataupun menjadi hambatan proses Pilkada Serentak Tahun 2024 di wilayah Flores Timur maupun di Nusa Tenggara Timur.
Sebelumnya pada Senin (21/10) “perang antar kampung” terjadi di Pulau Adonara antara warga di desa Bugalima dan Desa Ile Pati. Sebanyak 51 rumah dilaporkan dibakar, empat orang tertembak dan satu orang dikabarkan meninggal dunia karena ikut terbakar di dalam rumah yang dibakar.
0 notes
Text
Wisata Labuan Bajo Pulau Komodo - Mengungkap Pesona Alam Menakjubkan
Wisata Labuan Bajo Pulau Komodo – Pulau Komodo, salah satu destinasi wisata Indonesia yang penuh dengan keajaiban alam, semakin mengukuhkan diri sebagai surga bagi para pencinta petualangan. Salah satu gerbang utama untuk menjelajahi keindahan Pulau Komodo adalah melalui Labuan Bajo. Dengan pemandangan alam yang luar biasa, wisata Labuan Bajo Pulau Komodo menawarkan pengalaman tak terlupakan yang…
View On WordPress
#Destinasi Wisata Indonesia#Konservasi Alam#Kuliner Flores#Naga Komodo#Pesona Pulau Rinca#Petualangan Pulau Komodo#Pink Beach#Pulau Komodo#Snorkeling di Komodo#wisata Labuan Bajo
0 notes
Text
Polres Flores Timur Menyatakan Kondisi Keamanan Sudah Kondusif Pasca Perang Antar Desa di Pulau Adonara
KUPANG, Cinews.id – Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra menyatakan, kondisi keamanan sudah kondusif pasca-perang antardesa Ilepati dan Bugalima di Kecamatan Adonara Barat, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur pada, Senin (21/10/2024) pukul 06.00 WITA. Konflik antardesa itu berujung pada pembakaran sejumlah rumah dan ada korban jiwa. “Saat ini kondisi di lokasi sudah aman, tidak ada lagi…
0 notes
Text
Viktor Hutabarat-Ave Maria
BICARA bulan Maria, saya mau bahas sedikit kaset/CD AVE MARIA milik Victor Hutabarat. Penyanyi kelahiran Palembang 29 Agustus 1955 ini bikin album rohani katolik? Begitulah. Victor yang Protestan memang merambah ke mana-mana, termasuk kasidah, tanpa harus pindah agama, bukan? Victor itu pelintas batas.
“Tuhan tidak dapat dibatasi oleh aliran agama yang ada saat ini. Mazmur 133,” tulis Victor Hutabarat, suami Yolanda Simanungkalit.
Oh, ya, pasutri ini punya dua anak: Keshiaviola Hutabarat dan Lavico Hutabarat. Album AVE MARIA ini sekaligus menjawab kerinduan umat Katolik, khususnya di Nusa Tenggara Timur, macam saya, yang sejak 1980-an tergila-gila dengan suara Bang Victor yang lantang, merdu, dan piawai menjangkau nada-nada tinggi.
Meskipun sampul album ini, AVE MARIA, isinya ternyata bukan lagu-lagu maria. Lagu maria hanya satu: Ave Maria karya Franz Schubert yang sangat terkenal itu. Victor mengaku mendapat referensi lagu ini dari Ussy Pieters (pemain harpa terkemuka), Paul Irama, dan Ernest Mariyanto (pakar musik liturgi dari KWI).
Musiknya relatif sama dengan aransemen aslinya, hanya lebih ngepop. Victor mampu membawakan tembang klasik ini dengan cita rasa pop. Cita rasa Victor Hutabarat lah. Ya, kalah dahsyat dibandingkan Luciano Pavarotti, Jose Carreras, atau Placido Dominggo, trio tenor terbaik sejagat. Tapi lumayan ‘berasa�� untuk ukuran Indonesia.
Total ada 12 lagu. Selain Ave Maria, 11 lagu lain diambil dari Puji Syukur, buku nyanyian resmi umat Katolik di Pulau Jawa (kecuali Jogja dan sekitarnya yang masih pakai Madah Bakti). Adapun lagu-lagu lain Kepala yang Berdarah (Hans Leo Hassler, 1601), Syukur Kepada-Mu Tuhan (Al Budya Pranata 1975), Terimalah Roti Anggur (Frans Sega), Hai Makhluk Semua (Martin Runi 1980), Hai Bangkit bagi Yesus (George James Webb 1837), Semua Kembang Bernyanyi (Souur Sourine 1980), Kami Unjukkan Kami Sembahkan (Arsati 1980), Tuhan Tak Layak Aku (Michael Haydn), Putri Sion Nyanyilah (George Frideric Handel 1747), Puji dan Syukur (Binsar Sitompul 1984), Kurangkai Mawar yang Harum (Berg van Bloemen, AP Hamers).
Lagu-lagu ini, bagi umat Katolik, apalagi orang Flores Timur, sudah sangat biasa. Saya sendiri hafal melodi, bahkan aransemen kornya, dengan baik. Tapi, ketika lagu-lagu ‘biasa’ itu dinyanyikan oleh Victor Hutabarat, jadinya luar biasa. Saya kira, Bang Victor merupakan salah satu dari sedikit penyanyi Indonesia yang punya kapasitas dan kualitas merevitalisasi untuk itu.
Yang paling penting, moga-moga album Ave Maria dari Victor Hutabarat ini mampu membuat kita lebih berserah diri kepada Tuhan.
“Dia yang telah menganugerahkan talenta suara bagiku… Maka, tak henti-hentinya aku ingin bernyanyi memuji dan memasyurkan nama-Nya,” tulis Victor Hutabarat.
0 notes
Text
Jadwal Kapal Pelni KM Awu November 2024
Travel.biz.id – Jadwal Lengkap Kapal Pelni KM Awu November 2024 + Harga Tiket Kapal Pelni Awu, Kapal Pelni Awu, Jadwal Kapal Pelni KM Awu November 2024 Ini Mempunyai Rute Perjalanan Surabaya, Kumai, Denpasar, Bima, Waingapu – Ende, Sabu, Rote, Kupang, Flores Timur, dan juga Kalabahi, Apakah Anda bermaksud pergi ke pulau atau tempat tempat tersebut? Semoga Jadwal Kapal Pelni KM Awu November 2024…
#Awu#Bima#Denpasar#Flores Timur#Kalabahi#Kumai#Kupang#November 2024#Rote#Sabu#Surabaya#Waingapu – Ende
0 notes
Text
Burung Kancilan Flores –
Endemik Pulau Flores, burung ini berukuran kecil dengan warna mencolok.
DAFTAR DAN LOGIN
0 notes
Text
0823-2711-3939 (DIJAMIN MURAH..!), Grosir Bibit Kelapa Entok Kabupaten Kebumen Jawa Tengah Pelangi Garden Ke Flores Timur Nusa Tenggara Timur
Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/6282327113939 , Grosir Bibit Kelapa Entok Kabupten Kebuemen Jawa Tengah Pelangi Garden Ke Flores Timur Nusa Tenggara Timur, Jual Bibit Kelapa Cebol Pelangi Garden Ke Kabupaten Sumbawa Barat, Kebun Bibit Kelapa Buah Besar Pelangi Garden Ke Kepulauan Sula, Kebun Bibit Kelapa Entok Kabupten Kebuemen Jawa Tengah Pelangi Garden Ke Pulau Morotai, Kebun Bibit Kelapa Bonsai Pelangi Garden Ke Pulau Taliabu, Kebun Bibit Kelapa Cebol Pelangi Garden Ke Kota Ternate, Kebun Bibit Kelapa Dalam Pelangi Garden Ke Kota Tidore Kepulauan, Kebun Bibit Kelapa Entok Kebumen Pelangi Garden Ke Fakfak Papua Barat, Kebun Bibit Kelapa Entok Genjah Pelangi Garden Ke Kaimana Papua BaratPELANGI GARDEN merupakan sebuah usaha yang bergerak di Bidang Penyedia Bibit Tanaman Buah-Buahan Unggul, Pupuk Cair Organik, Pupuk Pembuahan Kelengkeng, Wisata Edukasi Budidaya Anggur, Wisata Edukasi Budidaya Kelengkeng, Wisata Edukasi Budidaya Durian, Media Tanam, Sekam Bakar dll, Bibit Buah-Buahan Unggul yang kita jual seperti :1.Bibit Anggur2.Bibit Durian3.Bibit Kelengkeng New Kristal atau Pohon Kelengkeng Kateki4.Bibit Kelapa Pandan Wangi5.Bibit Kelapa Genjah Entok6.Bibit Alpukat Mentega, Aligator7.Pupuk Cair Organik8.Pupuk Pembuahan Kelengkeng9.Dan Bibit Buah Lainya.Alamat Lengkap PELANGI GARDEN : Desa Purwosari Rt 06/01Kec. PuringKab. KebumenJawa TengahKode Pos 54383( Sebelah Utara Balai Desa Purwosari Kec. Puring )Google Maps : https://maps.app.goo.gl/eZugiG2ZfQcFCB6b9Kunjungi juga socialmedia kita di : https://linktr.ee/pelangigarden
#GrosirBibitKelapaEntokKabuptenKebuemenJawaTengahPelangiGardenKeFloresTimurNusaTenggaraTimur#JualBibitKelapaCebolPelangiGardenKeKabupatenSumbawaBarat#KebunBibitKelapaBuahBesarPelangiGardenKeKepulauanSula#KebunBibitKelapaEntokKabuptenKebuemenJawaTengahPelangiGardenKePulauMorotai#KebunBibitKelapaBonsaiPelangiGardenKePulauTaliabu#KebunBibitKelapaCebolPelangiGardenKeKotaTernate#KebunBibitKelapaDalamPelangiGardenKeKotaTidoreKepulauan#KebunBibitKelapaEntokKebumenPelangiGardenKeFakfakPapuaBarat#KebunBibitKelapaEntokGenjahPelangiGardenKeKaimanaPapuaBarat
0 notes